PRIORITAS STRATEGI, AKUNTANSI MANAJEMEN STRATEGIK DAN KINERJA PERUSAHAAN STUDI: PERUSAHAAN-PERUSAHAAN ELEKTRONIK DI KOTA BATAM
ARTIKEL
Oleh: YEFRI RESWITA, SE, AKT 0921221018
MAGISTER SAINS AKUNTANSI PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS 2012
PRIORITAS STRATEGI, AKUNTANSI MANAJEMEN STRATEGIK DAN KINERJA PERUSAHAAN STUDI: PERUSAHAAN-PERUSAHAAN ELEKTRONIK DI KOTA BATAM Oleh: YEFRI RESWITA, SE, AKT 0921221018 (Dibawah bimbingan Dr.Suhairi, SE.,M.Si.,Ak dan Arizal Putra, SE.,M.Si.,Ak) ABSTRACT Traditional management accounting information has failed to provide reliable information for the organization's strategic objectives (Bromwich and Bhimani, 1989; Johnson and Kaplan, 1987; Roslender and Hart, 2003). This research titled Strategic Priorities, Strategic Management Accounting And Corporate Performance: Studies In electronic companies in Batam. The purpose of this study to determine how the frequency of use and usefulness Techniques Strategic Management Accounting Firms In elektronics in Batam and how the influence of the Priority Strategies Using techniques of Strategic Management Accounting, how to use influence techniques of Strategic Management Accounting as well as how the interaction Strategic Priorities and Strategic Management Accounting Techniques Against Performance Plastics companies in Batam. Of the 30 companies sampled and testing with multiple regression models, the results showed little sig value of alpha or <0.05, so it can be concluded (1) All companies sampled studies have used the techniques of Strategic Management Accounting. (2) Most of the companies sampled studies suggest that the techniques of Strategic Management Accounting is helpful. (3) There is significant influence between Strategy Priority PenDaerapan techniques of Strategic Management Accounting. (4) There is a significant effect between the variable application of techniques of Strategic Management Accounting on Corporate Performance. (5) There is significant influence between Strategic Priorities and Application of Interaction Techniques of Management Accounting on Corporate Performance Startegik . Keywords: Strategic Priorities, Strategic Management Accounting And Corporate Performance
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kompetisi ekonomi, para pelaku senantiasa berupaya menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas tinggi dengan biaya yang relatif kecil. Kondisi ini sudah barang tentu memotivasi perusahaan perusahaan untuk mengambil langkahlangkah untuk turut berpartisipasi dalam persaingan global dan memperoleh keunggulan kompetitif, untuk itu diperlukan suatu system akuntansi manajemen yang memadai.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena yang dijelaskan pada latar belakang di atas, maka masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana Frekuensi Penggunaan dan Kemanfaatan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik Di Perusahaan- perusahaan elektronik di Kota Batam?
2.
Bagaimana Pengaruh
Strategi Prioritas terhadap Penerapan Teknik-teknik Akuntansi
manajemen Strategik? 3.
Bagaimana Pengaruh Penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan di Perusahaan-perusahaan elektronik di Kota Batam?
4.
Bagaimana Pengaruh Interaksi Strategi
Prioritas dan Teknik Akuntansi Manajemen
Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan-perusahaan elektronik di Kota Batam?
1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut; 1.
Untuk mengetahui
Frekuensi Penggunaan dan Kemanfaatan Teknik-teknik Akuntansi
Manajemen Strategik Di Perusahaan- perusahaan elektronik di Kota Batam. 2.
Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang Pengaruh Strategi Prioritas terhadap Penggunaan Teknik-teknik Akuntansi manajemen Strategik
3.
Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang Pengaruh Penerapan Teknikteknik Akuntansi Manajemen Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan di Perusahaanperusahaan elektronik di Kota Batam.
4.
Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang Pengaruh Interaksi Strategi Prioritas dan Teknik Akuntansi Manajemen Strategik Terhadap Kinerja Perusahaanperusahaan elektronik di Kota Batam.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Secara akademisi diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk melihat apakah sistem akuntansi tradisional masih relevan digunakan atau tidak relevan lagi . 2. Perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan untuk melihat seberapa jauh pengaruh prioritas strategi serta praktek- praktek akuntansi manajemen untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan . 3. Peneliti selanjutnya Bagi peneliti yang akan mendalami lebih lanjut, penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi dan sebagai bahan studi banding dari hasil penelitian sebelumnya.
II. KERANGKA TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Akuntansi Manajemen Strategik Akuntansi Manajemen strategis menekankan informasi yang berhubungan dengan faktor eksternal bagi perusahaan. Itu menguji pengambilan keputusan terkait dengan operasi bisnis dan isu-isu strategis administrasi keuangan. 2.1.2 Perbedaan Akuntansi Manajemen Konvensional dengan Akuntansi Manajemen Strategik
Akuntansi manajemen (tradisional) cenderung mengarah pada tingkat operasional, . Oleh karena itu, manajemen memerlukan sistem akuntansi manajemen strategik untuk meninjau organisasi secara tepat dan mengetahui posisi persaingannya. Sistem tersebut harus dapat digunakan untuk meninjau dan memeriksa ke dalam dan ke luar organisasi, pangsa pasar relatif produk yang ada, posisi daur hidup produk, prospek pasar, bauran produk yang diproduksi, dan menyusun laporan harga pokok produk dalam satuan kurva beberapa periode. Oleh karena itu analisis yang dilakukan tidak hanya didasarkan pada organisasi secara individual, namun harus didasarkan pada keunggulan relatif dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan demikian akuntansi manajemen harus dapat digunakan untuk menganalisis biaya, kinerja pasar, dan pilihan strategi para pesaing perusahaan di masa lalu maupun di masa depan. 2.1.4 Teknik-Teknik Akuntansi Manajemen Strategik 2.1.4.1.Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management). Menurut Hansen Mowen (1997) mendefenikan manajemen berdasarkan aktivitas adalah “Activity Based Manajement is a system wide integrated approach that focuses manajement’s attention on activities with objective of improving customers value and profit achieved by providing this value”(P.30), dengan kata lain , ABM merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan (customer value). 2.1.4.2 Activity-Based Costing (ABC) Menurut Hansen Mowen (2004:292) menyatakan bahwa Activity Based Costing adalah metode costing yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategik dan keputusan lainnya yang mungkin mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. 2.1.4.3 BSC (Balanced Scorecard ) Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan strategi (Hansen, Mowen, 2006). Visi dan strategi organisasi diterjemahkan ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja yang terdapat dalam 4 pespektif. 2.1.4.4 Benchmarking
Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya
manajemen
strategis,
dimana
suatu
unit/bagian/organisasi
mengukur
dan
membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal 2.1.4.5 Attribute Costing Menurut Cravens & Guilding ( dalam Cinquini Renucci 2007 The costing of specific product attributes that appeal to customers. Attributes considered may include: reliability, warranty arrangements, aft er sale service. produk dianggap sebagai sebuah fitur yang berbeda,
dalam hal ini vena, Bromwich (1990) mendukung kemungkinan untuk melihat atribut produk sebagai objek biaya . Atribut membedakan produk, dan dari atribut produk dan selera konsumen .2.1.4.6 Competitive Posistion Monitoring Teknik ini didasarkan pada ketentuan dan informasi pesaing. Analisa persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau
permasalahan strategis (strategy
question) yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa berguna untuk mendasari keputusan tentang produk yang dipasarkan . 2.1.4.7 Competitor Cost Assessment Teknik ini berbeda dengan teknik sebelumnya, penilaian biaya didasarkan pada keunikan dari struktur biaya pesaing (Simmonds, 1981). Berbagai informasi didapat dari sumber yang berbeda. Ward (1992) menyarankan beberapa sumber informasi tersebut seperti observasi fisik, pemasok umum, pelanggan ataupun mantan karyawan pesaing. 2.1.4.8 Competitor Performance Appraisal on Public Financial Statement Teknik ini merupakan Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
2.1.4.10 Life Cycle Costing Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. 2.1.4.11 Quality Cost Biaya kualitas telah menjadi syarat dalam bersaing di pasar. Teknik ini mengelompokkan biaya-biaya yang terkait dengan kualitas seperti biaya pencegahan, biaya penilaian serta biaya kegagalan baik internal maupun eksternal (Heagy, 1991). Persaingan modern juga membutuhkan biaya pemantauan terhadap keselamatan lingkungan. 2.1.4.12 Stategic Costing Sistem penetapan biaya secara progresif masuk ke proses manajemen strategis. Ini berarti system biaya eksplisit harus mempertimbangkan strategi keunggulan kompetitif jangka panjang 2.1.4.13 Strategic Pricing Simmonds (1982) menjelaskan bahwa focus pada teknik ini adalah penggunaan informasi pesaing dan melihat reaksinya terhadap perubahan harga, skala ekonomi, pengalaman, dan proses penentuan harga. 2.1.4.14 Target Costing Jadi target costing adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur , sehingga target costing ini digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses desain dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya operasional produk dimasa depan. 2.1.4.15 Value Chain Costing Dengan demikian analisis Value Chain dapat digunakan sebagai salah satu alat analisis manajemen biaya untuk pengambilan keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Keputusan untuk menentukan strategi kompetitif yang akan
diaplikasikan, apakah menggunakan strategi: Low Cost atau diferensiasi (Porter, 1985), untuk berkompetisi di pasar. 2.2 Strategy Priority Strategi perusahaan atau organisasi merupakan suatu kajian yang selalu menarik untuk di Dari bermacam-macam strategi generik ini akan dipilih beberapa strategi sebagai prioriti untuk diimplementasikan. Setidaknya, terdapat dua aliran besar yang dijadikan landasan pembahasan Strategik perusahaan, yaitu kajian tentang Strategik-Strategik utama (grand Strategik) dan Strategik-Strategik generik (generic Strategik). Strategik utama merupakan seperangkat alternatif Strategi perusahaan yang secara umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan Strategi yang akan diambil oleh suatu perusahaan. 1. Strategi (cost leadership) Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, 2. Strategi differentiation Strategi Pembedaan Produk (Differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesarbesarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya
yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategik jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive). Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai tingkatan diferensiasi. tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan Strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. 2.3 Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif dan eksploratif yaitu untuk mendeskripsikan perkembangan penggunaan dan kemanfaatan Teknikteknik Akuntansi Manajemen Strategik di perusahaan-perusahaan elektronik di kota Batam. Pengujian hipotesis yang ditujukan untuk menguji pengaruh penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik terhadap kinerja perusahaan elektronik di kota Batam. 3.2. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan-perusahaan elektronik yang ada di kota Batam yang berjumlah 50 perusahaan, dengan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sesuai dengan kriterianya adalah perusahaan yang memasarkan produknya di pasar yang luas baik nasional maupun internasional
3.3. Jenis Data Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tentang Responden, dan data tentang kemanfaatan teknik-teknik akuntansi manajemen strategik. 3.4 Model Penelitian Model yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: ……………………. (1) ……………………………….. (2) ……………………………….. (3) 3.5 Pengujian Statistik 1. Uji t stat. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. 2. Uji F stat. Uji F stat digunakan untuk menentukan signifikansi variabel independen bersamasama terhadap variabel dependen. Uji Koefisien Determinasi (R2). Uji Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar proporsi variabel independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel dependen.
IV. ANALISIS DATA 4.1. Hasil dan Pembahasan 4.2 Pengujian Hipotesis Dari pengujian yang telah dilakukan maka didapatkan hasil pada tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.1 Frekuensi dan Statistik Deskriptif dari Tingkat Penggunaan Teknikteknik Akuntansi Manajemen Strategik Teknik Akuntansi Manajemen Strategik
Mean
Std Dev
Minimum
Maksimen
Tidak pernah
Rendah
Tinggi
Activity Based Manajement
4.17
0,531
3
5
6,7 % (2)
93,3 % (28)
Activity Based Costing
4,07
0,450
3
5
6,7 % (2)
93,3 % (28)
Atribut Costing
3,34
0,728
2
5
56,7 % (17)
43,4 % (13)
Bechmarking
3,35
0,606
2
5
66,7 % (20)
33,3 % (10)
Competitive Position monitoring
3,37
0,669
2
5
66,7 % (20)
33,4 % (10)
Competitor Cost Assesment
3,13
0,937
1
5
63,3 % (19)
33,4 % (10)
3,3 % (1)
Competitor Performance
3,20
0,761
1
5
66,7 % (20)
30 % (9)
Competitor Accounting
3,40
0,770
2
5
3,3% (1)
50 % (15)
50 % (15)
Integrated Performance
4,00
0,643
2
5
13,3 %(4)
86,7 % (26)
Life Cycle Costing
4,07
0,583
3
5
13,3 %(4)
86,7 % (26)
Quality Costing
4,13
0,507
3
5
6,7 % (2)
93,3 % (28)
Strategik Costing
3,97
0,615
3
5
20 % (6)
80 % (24)
Strategik Pricing
4,13
o,571
3
5
10 % (3)
90 % (27)
Target costing
3,97
0,320
3
5
6,7 % (2)
93,3 % (28)
value Chain Costing
3,67
0,547
2
4
3,3 % (1)
96,7 % (29)
Sumber: Data diolah, 2011 Dari hasil kuesioner terlihat bahwa responden umumnya mengisi angka 3-5 dimana 3 berarti beberapa kali menggunakan teknik akuntansi manajemen strategik, 4 berarti sering menggunakan teknik akuntansi manajemen strategik sedangkan 5 berarti sangat sering menggunakan teknik akuntansi manajemen strategik., untuk angka 1 menunjukkan tidak pernah menggunakan teknik akuntansi manajemen strategik, angka 2 menunjukkan jarang menggunakan akuntansi manajemen strategik. Untuk kemanfaatan pemakaian akuntansi manajemen strategik angka 1 menunjukkan akuntansi manajemen strategik sangat bermanfaat, angka 2 menunjukkan kurang bermanfaat, angka 3 menunjukkan cukup bermanfaat sedangkan angka 5 menunjukkan akuntansi manajemen strategik sangat bermanfaat. Dari tabel 4.1 juga terlihat nilai rata- rata 9 dari 15 teknik akuntansi manajemen strategik (Atribute Costing (3,34), Benchmarking (3,35), Competitive Position Monitoring, (3,37) Competitor Cost assessment (3,13), Competitor Performance (3,20), Competitor Accounting (3,40), Strategik Costing (3,97), Target Costing (3,97), Value Chain Costing (3,67) menghasilkan nilai yang lebih dari 3, yang artinya perusahaan sudah menggunakan teknik akuntansi manajemen strategik tersebut diatas, sedangkan 6 dari 15 teknik akuntansi Manajemen strategik (Activity Based Costing (4,17), Activity Based Manajement (4,07) , Integrated
Performance(4,00), life Cycle Costing (4,07), Quality Costing (4,13) dan strategic pricing (4,13) menyajikan nilai lebih dari 4 ini berarti bahwa teknik Akuntansi Manajemen Strategik diatas sering digunakan perusahaaan. Jika dilihat dari nilai rata-rata yang tertinggi yaitu pada strategic Activity Based Costing dengan nilai rata-rata 4,17 sedangkan untuk nilai rata-rata terendah 3,20 untuk strategic Competitor Performance.
Tabel 4.2 Kemanfaatan dan Statistik Deskriptif dari Tingkat Penggunaan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik Tabel 4.2 Manfaat Akuntansi Manajemen Strategik No
Teknik Akuntansi Manajemen Strategik
Mean
Std Dev
Minimum
Maksimen
1
Activity Based Manajement
4,03
0,615
3
5
2
Activity Based Costing
4,13
0,571
3
3
Atribut Costing
3,47
0,776
2
4
Bechmarking
3,40
0,621
5
Competitive Position monitoring
3,20
6
Competitor Cost Assesment
7
Tidak pernah
Rendah
Tinggi
16,7 % (5)
83,3% (25)
5
10 % (3)
90% (27)
5
50 % (15 )
50% (15)
2
5
60 % (18)
40% (12)
0,805
2
5
76,7 % (23)
23,3% (71)
3,43
0,817
1
5
3,3 % (1)
50 % (15)
46,7% (14)
Competitor Performance
3,33
0,,758
1
5
3,3 % (1)
56,6 % (17)
40% (12)
8
Competitor Accounting
3,27
0,828
2
5
63,3 % (19)
36,7% (11)
9
Integrated Performance
3,83
0,592
2
5
20 % (6)
80% (24)
10
Life Cycle Costing
4,00
0,587
3
5
16,7 % (5)
83,3% (25)
11
Quality Costing
4,10
0,548
3
5
10 % (3)
90% (27)
12
Strategik Costing
4,03
0,556
3
5
13,3 % (4)
86,7% (26)
13
Strategik Pricing
3,97
0,615
3
5
20 % (6)
80% (24)
14
Target costing
4,00
0,455
3
5
10 % (3)
90% (27)
15
value Chain Costing
3,80
0,407
3
4
20% (6)
80% (24)
Untuk frekuensi dan statistik deskriptif tingkat kemanfaatan teknik-teknik akuntansi manajemem strategik menunjukan bahwa angka 1 sangat tidak bermanfaat, angka 2 kurang bermanfaat, angka 3 cukup bermanfaat, angka 4 bermanfaat dan angka 5 menunjukan sangat bermanfaat. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa untuk teknik Activity Based-Management tidak ada dari perusahaan yang tidak menggunakan teknik Activity Based Management ini, yaitu kemanfaatan teknik dengan tingkat rendah sebanyak 1 perusahaan dan pada tingkat yang tertinggi sebanyak 31 perusahaan dengan median 4, rata-rata 3,93 dan standar deviasi sebesar
0,35 pada skala 1- 5. Ini menunjukan bahwa tingkat kemanfaatan teknik akuntansi manajemen lebih tinggi. Untuk teknik Activity Based-Costing bahwa tidak ada dari perusahaan yang tidak menggunakan teknik ini, dan kemanfaatan teknik dengan tingkat rendah sebanyak 2 perusahaan dan pada tingkat yang tertinggi sebanyak 30 perusahaan dengan median 4, rata-rata 3,93 dan standar deviasi sebesar 0,35. Hasil ini menunjukan bahwa dari perusahaan yang dijadikan sampel tingkat penggunaan teknik Activity Based Costing berada pada kategori tinggi. Hal ini juga sama dengan kemanfaatan teknik lainnya yaitu dengan rata-rata Benchmarking (3,96), Competitive Position Monitoring (3,9), BSC (3,96),Competitor Cost Assesment (3,9), Strategic Pricing (3,84), Target Costing (3,84), Value Chain (3,93), Life Cycle Costing(3,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan teknik akuntansi manajemen dengan tingkat kemanfaatan yang tinggi sebanyak 28 perusahaan atau sebesar 12,5% dan kemanfaatan teknik –teknik akuntansi manajemen strategik dengan tingkat kemanfaatan rendah sebanyak 4 teknik berada < kurang dari 20%. yaitu Attribute Costing, Competitor Performance Appraisal on public financial statements dan quality Costing dan Strategic Costing.
1.
Pengujian Hipotesis Hasil pengujian Hipotesis 1 yang tersaji pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa nilai Model Summary 7,453
,260 the Estimate Std. Error of
R Square Adjusted
R Square ,286
a
,534 R
1 Model Predictors: (Constant), Strategi Pr a.
a Predictors: (Constant), STRATEGI PRIORITAS
Berdasarkan model summary di atas, diperoleh koefisien korelasi ( R ) sebesar 0,534. Untuk melihat kontribusi bersama antara variabel Startegi Prioritas terhadap penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik dengan nilai R Square yaitu sebesar 0,286. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Strategi Prioritas dapat berpengaruh positif terhadap Penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik yaitu sebesar 28,6%, sementara 72,4% dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Untuk hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
ANOVA(b)
b a
,002 Sig.
11,192 F
ANOVA
29 55,546 28 621,674 1 Mean Square df
2176,967 1555,293 621,674 Squares Sum of
Total Residual Regression 1 Model Dependent Variable: Penera b. Predictors: (Constant), Strate a.
Pada tabel Anova, diketahui nilai p = 0,002. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh/ hubungan yang signifikan antara Strategi Prioritas terhadap
Penerapan Teknik-teknik
Akuntansi Manajemen Strategik dimana ( p < 0,05 ). Untuk mendapatkan model prediksi dari pengujian ini dilihat dari nilai Coefficients regresi berikut : Tabel Coefficients(a) a
,002 ,009 Sig.
3,345 2,796 t
Coefficients
,534 ,192 ,643 18,269 51,084 Beta Std. ErrorB Coefficients Coefficients Standardized Unstandardized
Strategi Prioritas (Constant) 1 Model Dependent Variable: Pe a.
Berdasarkan nilai koefisien regresi, digunakan nilai uji-t parsial. Nilai ini menunjukkan apakah terdapat pengaruh yang signifikans secara individual. Kriteria uji, jika nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara individual masing-masing variabel. Berdasarkan nilai signifikansi yang terlihat pada tabel di atas, ternyata variabel Strategi Prioritas secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja perusahaan dengan nilai p = 0,004 ( p < 0,05), sehingga terdapat pengaruh antara Strategi Prioritas terhadap Penerapan Tekinik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik. Dengan demikian untuk model prediksi dapatlah dibuat persamaan matematisnya sbb :
Y = 51,084 + 0,643 X + e
1.
Pengujian Pengaruh Penerapan Teknik Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan. Untuk menguji pengaruh teknik-teknik akuntansi Manajemen strategic terhadap kinerja
perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Model Summary 1,199
,377 the Estimate Std. Error of
R Square Adjusted
R Square a
,399
,631 R
1 Model Predictors: (Constant), Penerapan A a.
Berdasarkan di atas, diperoleh koefisien korelasi ( R ) sebesar 0,631 antara variabel Penerapan Teknik Akuntansi dengan Kinerja Perusahaan. Analisis korelasi ini menjelaskan bahwa
ada hubungan yang kuat antara variabel Penerapan Akuntansi dengan Kinerja
Perusahaan.
Selanjutnya untuk melihat koefisien Determinasi (R²) Pada model Summary
diketahui nilai R Square sebesar 0,399. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa ada sebesar 39,9,2% Penerapan Akuntansi Manajemen bisa dijelaskan oleh variabel Strategi Prioritas, sedangkan sisanya sebesar 51,1% dijelaskan oleh variabel lain. Tabel b a
,000 Sig.
18,551 F
ANOVA
29 1,439 28 26,687 1 Mean Square df
66,967 40,280 26,687 Squares Sum of
Total Residual Regression 1 Model Dependent Variable: Kinerja P b. Predictors: (Constant), Penera a.
Pada uji Signifikansi menggunakan uji Anova diperoleh nilai uji F sebesar 18,551 dengan nilai Sig sebesar 0,000 ( p < 0,05). Hasil ini menjelaskan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Kinerja Perusahaan.
Tabel Coefficients(a) a
,000 ,593 Sig.
4,307 ,541 t
Coefficients
,631 ,026 ,111 2,888 1,562 Beta Std. ErrorB Coefficients Coefficients Standardized Unstandardized
Penerapan Akuntansi (Constant) 1 Model Dependent Variable: Ki a.
Dengan demikian dapat dibuat model matematis sebagai berikut: Y = 1,562 + 0,111 X + e
4.3.1.4. Pengujian Interaksi Strategi Prioritas dan Penerapan Teknik
Akuntansi
Manajemen Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan. Hasil pengujian Interaksi Strategi Prioritas dan Penerapan Teknik Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
b a
,000 Sig.
13,546 F
ANOVA
29 1,238 27 16,770 2 Mean Square df
66,967 33,427 33,540 Squares Sum of
Total Residual Regression 1 Model Dependent Variable: Ki b. Predictors: (Constant), a.
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
Std. Error
-2,034
3,085
STRATEGIPRIORITAS
,080
,340
PENERAPANTEHNIKSMA
,075
,028
INTERAKSISTRATEGIPRI ORITASDANPENERAPAN TEKNIKSMA
,027
,032
-,,659
,515
,378
2,353
,026
,043
2,667
,013
,279
3,257
,042
a Dependent Variable: KINERJAPERUSAHAAN
Dengan demikian dapat dibuat model prediksi persamaan matematisnya sebagai berikut ; Y = - 2,034 + 0,80X1 + 0,75 X2 +0,027X1X2+ e Berdasarkan model summary diatas , diperoleh koefisien korelasi R sebesar 0,708. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara strategi prioritas dan Penerapan Akuntansi Manajemen Strategik secara bersama berhubungan kuat dan positif dengan kinerja perisahaan. Kemudian untuk melihat konstribusi bersama antara kedua variable terhadap kinerja perusahaan digunakan nilai R Square yaitu sebasar 0,501. Hal ini dapat dinterpretasikan bahwa variable strategi perioritas bersama dengan Penerapan Akuntansi Manajemen Strategik dapat menjelaskan variabel kinerja perusahaan sebesar 50,1 % sementara 49,9 dapat dijelaskan oleh variable lain. Pada tabel Anova, diketahui nilai P=0,013 , hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh hubungan yang signifikan antara strategi prioritas dan Penerapan Akuntansi Manajemen Strategic terhadap kinerja perusahaan dimana P= (<0,05). Berdasarkan nilai koefisien regresi , terlihat bahwa nilai Sig Uji –t kedua variable di atas nilai 0,05.Dengan demikian kedua variable tidak bisa dibuat model prediksi
Tabel Model Summary
Std. Error Mode
Adjusted
l
R
R Square R Square
1
,761(a)
,579
,534
of the Estimate ,27460
a Predictors: (Constant), INTERAKSISTRATEGIPRIORITASDANPENERAPANTEKNIKSMA, STRATEGIPRIORITAS, PENERAPANTEHNIKSMA
Berdasarkan model summary di atas, diperoleh koefisien korelasi ( R ) sebesar 0,761. Untuk melihat kontribusi bersama antara variabel Startegi Prioritas terhadap penerapan Teknikteknik Akuntansi Manajemen Strategik digunakan nilai R Square yaitu sebesar 0,579. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Strategi Prioritas dan Penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan yaitu sebesar 57,9%, sementara 42,1% dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Tabel ANOVA(b)
Mode
Sum of
l
Squares
1
Regressio
Mean Df
Square
2,902
3
,967
Residual
2,111
28
,075
Total
5,014
31
n
F 12,831
Sig. ,000(a)
a Predictors: (Constant), INTERAKSISTRATEGIPRIORITASDANPENERAPANTEKNIKSMA, STRATEGIPRIORITAS, PENERAPANTEHNIKSMA b Dependent Variable: KINERJAPERUSAHAAN
Pada uji Signifikansi menggunakan uji Anova diperoleh nilai uji F sebesar 12,831 dengan nilai Sig sebesar 0,000 ( p < 0,05). Hasil ini menjelaskan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Kinerja Perusahaan. Tabel Coefficients(a)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Mode
Std.
l 1
t
B (Constant) STRATEGIPRIORIT AS PENERAPANTEHNI KSMA
Error
,606
,581
,434
,159
,253
,035
Sig. Std.
Beta
B
Error
1,043
,306
,366
2,723
,011
,127
,310
1,993
,056
,017
,306
2,075
,047
INTERAKSISTRATE GIPRIORITASDANP ENERAPANTEKNIK SMA a Dependent Variable: KINERJAPERUSAHAAN
Berdasarkan nilai signifikansi yang terlihat pada tabel di atas, ternyata variabel Interaksi Strategi Prioritas dan
variabel Penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja perusahaan dengan nilai p < 0.05 yaitu 0.047, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Interaksi Startegi Prioritas dan Penerapan Tekinik-teknik Akuntansi Manajemen Strategik terhadap Kinerja Perusahaan. Dengan demikian untuk model prediksi dapatlah dibuat persamaan matematisnya sbb : Y = 0,606 + 0,434 X1 + 0,253X2 + 0,35X1X2 + e
5.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan , penelitian ini berhasil mencapai hasil-hasil sebagai berikut: Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan , penelitian ini berhasil mencapai hasil-hasil sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara Strategi Prioritas dengan Penerapan Akuntansi Manajemen Strategik dengan hubungan tergolong kuat dengan arah positif . Ini dapat dilihat dari hasil Koefisien Korelasi sebesar 0,534. 2. Terdapat hubungan yang kuat antara variabel Penerapan Akuntansi Manajemen Strategik dengan Kinerja Perusahaan. Terlihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,580 ini menunjukkan hubungan yang kuat antara Penerapan Akuntansi Manajemen Strategic dengan Kinerja Perusahaan. 3. Ada hubungan antara Strategi Prioritas dan Penerapan Akuntansi Manajemen Strategik secara bersama berhubungan kuat positif dengan kinerja perusahaan. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien korelasi R sebesar 0,534 4. Sebagian besar perusahaan elektronik di kawasan Batamindo sudah menggunakan Teknik Akuntansi Manajemen Strategik. 5. Sebagian besar perusahaan elektronik di kawasan Batamindo menyatakan bahwa Teknik Akuntansi Manajemen Strategik ini bermanfaat untuk pengambilan keputusan, dan terhadap kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ant Anthony, Robert N., David F. Hawkins, Kenneth A Merchant, 1999, Accounting Text and cases. Tenth edition. Me Graw - Hill Richard D. Irwin, D, Irwin, S. Singapore. Atkinson.. Kaplan and Mark Young, 2004 Management Accounting. Fourth Edition. Pearson Prentice Hall. Bromwich M., 1990, The case for Strategikkc management accounting: the role of Accounting Information for Strategy in Competitive Markets
Chenhall RH, 2005, Integrative Strategik performance management systems, Strategik Alignment of manufacturing, learning and Strategikkc outcomes: an exploratory study, Accounting, Organizations and Society, 30, pp. 395-422. Cushing, B. E, 1994. Accounting Infomation System and Business Organizations. Additions Wesley Publishing Company Inc - Texas. Chow, Chee W., Kamal M. Haddad, dan James E. Williamson. “Applying Balanced Scorecard to Small Companies” Articles of Merit, International Federation of Accountant (IFAC), 1998, hal. 11-18. Cooper R., Kaplan R.S., Maisel R.S., Morrissey E., Oehm R.M., 1992, Implementing Activitybased Cost Management – Moving From Analysis To Action , Ima, NewYork. Guilding C, Cravens KS, Tayles M., 2000, Sebuah perbandingan internasional praktek akuntansi manajemen strategis, Manajemen Penelitian Akuntansi, 11 (1), pp.113-135. Galier. Nichol, D. 1990. on the Nature of Management Information System, Information Analysis : Selected Reading Volume 17. No 4, pp 7. Goodman. 1993. Information need for Decision making. Record Management Quarterly, 21- 22. Govindarajan V., Fisher J., 1990, Strategy, control systems, and Resource sharing: Effects on Business-unit performance, The Academy of Management Journal, 33 (2), pp. 259-285. Govindarajan V., Gupta A.K., 1985, Linking control systems to business unit strategy:impact on performance, Accounting, Organizations and Society, 10, pp. 51-56. Guilding
C.,
1999,
Competitor
-focused
accounting:
an
exploratory
note,
Accounting,Organizations and Society, 24 (7), pp. 583-595 Ghozali ,Imam ,(2005) `Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS." Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Semarang Han Gupta A.K., Govindarajan V., 1984, Business unit strategy, Managerial characteristics,and Business unit effectiveness at strategy implementation, The Academy ofManagement Journal, 27 (1), pp. 25-41.
Hoque. Zahrul and Wendy James 2000. "Linking Balanced Scorecard Measures to Size and Market Factor : Impact on Organizational Performance". Journal Of A Management Accounting Research. Vol 12. pp 1- 17. Horngren, Gray L Sundem, Wiliam Straton. 1999. Introduction to Management Accounting. Eleventh Edition. Prentice - Hall International. Inc, new Jersey. Kaplan.. Robert S. And Anthony A. Atkinson. 1989. Advance Management Accounting. New Jersey. Englewood Chifft : Prentice - Hall. Inc Kaplan, Robert S., dan David P. Norton. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Penerj. Peter R. Yosi Pasla. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000. ----------. The Strategy Focus Organization: How Balanced Scorecard Companies Thrive in the New Business Environment. Massachusetts: Harvard Business School Publishing Corporation, 2001. Langfield-Smith K., 1997, Management Control Systems and Strategy: A Critical Review, Accounting, Organizations and Society, 22 (2), pp. 207-232 .Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Cetakan ke-1. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Miles R.E., Snow C.G., 1978, Organizational strategy, structure, and process, McGraw-Hill, New York. Miller G., De Meyer A., Nakane J. , 1992, Benchmarking Global Manufacturing,Business One Irwin, IllinoisMachfoedz. Mas'ud. 1996. Akuntansi manajmen: Perencanaan dan Pengambilan Keputusan jangka Pendek. Buku I. Edisi 5. STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta. Nash. J.F., and Heagy . C.D 1993. Accounting Information system. Third Edition. College Devision - South Western Publishing & Co. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Bisnis. Edisi Pertama BPFE - Yogyakarta. Porter M., 1980, Competitive Strategy, Free Press, New York. Simamora, 1999, Akuntansi_Manajemen . Cetakan keempat. Salemba Empat Jakarta. Simmonds
K.,
1982,
Strategic
Management
Accounting
for
Pricing:
A
Case
Example,Accounting and Business Research, 12 (47), pp. 206-214. Warren. Carl S. James M Reeve, Philip E. Fees. Accounting. Seventh Edition. 2002 South
Western. Thomson. Wilson, J.D, and Colford. J. F 1990 Controllership :The Work Of The Managerial Accounting. New York : Fourth Edition. John Wiley and Sons. Inc. Wilson R.M.S., 1991, Strategic management accounting, in Issues in Management Accounting, Ashton D.J., Hopper T.M., and Scapens R.W., editors. Prentice -Hall, London.