Prinsip preparasi kavitas pada gigi sulung dan gigi permanen
umumnya sama
karena
bentuk kavitas banyak ditentukan oleh banyaknya pembuangan pembuangan karies di email dan dentin, sehingga pembahasan mengenai kavitas-kavitas akan dikumpulkan dalam satu bagian . Adapun langkah - langkah preparasi kavitas dari Black adalah sebagai berik ut : 1.
Outline Form (Garis tepi/Batas)
Langkah awal dalam pembuatan preparasi kavitas adalah Outline Form yaitu garis terluar Gillmore
dari hasil preparasi
(1967) outline
kavitas yang terdapat
di permukaan gigi.
form adalah bentuk daerah permukaan
Menurut
gigi yang mencakup
marginal cavo surface dari preparasi kavitas. Black menyatakan bahwa outline form dari preparasi kavitas dilakukan meliputi permukaan gigi yang mengalami karies atau mudah terserang karies. Merupakan bentuk daerah tepi marginal dari preparasi. Daerah tepi marginal ini diletakkan pada struktur yang sehat (halus) serta harus mudah pembersihannya. Daerah cavo
surface
margin dari preparasi merupakan
daerah yang harus benar benar diperhatikan. Untuk pemakaian bahan tumpatan tuang, cavofurvace
margin dibuat
bevel dengan
maksud
supaya
batas tepi
tumpatan dengan gigi dapat halus (tidak ada step). Sedangkan tepi preparasi untuk tumpatan amalgam dibuat sudut 90 derajat. Yang termasuk termas uk didalam outline form ini ialah “extension for prevention” atau “ cutting for immunity”, yang berarti dilakukan perluasan preparasi guna mencegah terjadinya sekunder karies. Daerah yang mudah terkena karies ialah pit dan fisura yang dalam, oleh karena itu pit dan fisura yang dalam sebaiknya dimasukkan ke dalam extention for prevention. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan outline form adalah : a.
Seluruh permukaan enamel yang mudah terkena karies dimasukkan dalam outline form
b.
Pit serta fisure yang mudah mudah terkena karies dimasukkan ke dalam outline form
c.
Tepi kavitas diperluas sampai di dapat stuktur gigi yang keras dan bebas terhadap karies
d.
Memperluas tepi preparasi pada pada permukaan gigi sehingga sehingga terletak pada daerah yang self
cleansable
untuk
memudahkan
pembersihan.
Prinsip ini disebut
extention for prevention atau cutting for immunity e.
Bagi kebanyakan preparasi intrakoronal, kavitas diperluas ke arah pulpa dan axial untuk mencakup dentino enamel junction
f.
Harus dicegah terjadinya enamel yang menggantung yang tidak didukung oleh dentin yang sehat
g.
Tepi servikal dibuat di bawah daerah kontak untuk memudahkan daerah pembersihan
2. Resistance Form (Bentuk resistensi)
Prinsip kedua dalam preparasi kavitas adalah resistance form (bentuk resistensi) yaitu bentuk yang dibuat sedemikian rupa pada kavitas untuk mencegah pecahnya tumpatan atau sisa jaringan gigi. Ini meliputi pembuatan dasar gingiva dan pulpa yang horizontal terhadap aksis panjang gigi. Resistensi form adalah bentuk reparasi kavitas dimana sisa jaringan gigi yang ada tetap kuat menerima daya kunyah / tidak pecah oleh daya kunyah. Jadi pada waktu melakukan perluasan preparasi harus diperhatikan sisa jaringan gigi yang ada cukup tebal. Apabila sisa jaringan gigi telah tipis dan diperkirakan akan
pecah
pada saat
pengunyahan,
maka
sebaiknya dimasukkan
ke
dalam
desain reparasi. Perlu diperhatikan bahwa enamel harus didukung oleh dentin yang sehat. Khusus preparasi kavitas klas II bentuk restorasi sebaiknya diperoleh dengan cara: a. Davies dan king (1961) mengungkapkan bahwa kekuatan tumpatan di isthmus kavitas klas II adalah tiga kali lipat jika badan tumpatan lebih dalam dari pada dibuat lebih besar b. Ke dalaman minimal kavitas sebesar 0,5 mm ke dalam dentin akan diperoleh badan tumpatan yang cukup kuat c. Dinding kavitas dibuat sejajar untuk menambah bentuk resistensi d. Axio-pulpa line angle dibulatkan untuk mengurangi akumulasi
tekanan
pada
permukaan gigi. 2.
Retention Form (Bentuk retensi)
Retention form (bentuk retensi) dibuat pada kavitas dengan tujuan agar tumpatan mempunyai pegangan
yang kuat
dan
tidak
gigi digunakan mengunyah. Pembuatan retensi
bergeser
a.
Frictional wall retention
b.
Undercut mekanis
c.
Groove
d.
Posthole
e.
Dovetail
tempatnya apabila
pada preparasi adalah mencegah
terlepasnya tumpatan dari kavitas pada saat mengunyah. Macam bentuk retensi :
dari
Retensi
frictional
dari bahan tumpatan. retensi
yang
lebih
wall
disebabkan
karena
adanya
interlocking
Dari pemikiran ini dinding kavitas yang kasar akan baik.
Perhatikan
untuk
pemilihan
bahan
mempunyai restorasinya.
Undercut mekanis umumnya dibuat pada sudut preparasi Klas V. Restorasi amalgam pada kavitas yang luas dapat di tambahkan pin untuk meningkatkan retensinya. 4.
Convenience Form
Convenience Form adalah membentuk kavitas sedemikian rupa
untuk
mempermudah pengerjaan kavitas dan memasukkan bahan tumpatan ke dalam kavitas. Convenience Form diperoleh dengan cara :
5.
a.
Memperluas preparasi kavitas
b.
Pemilihan alat yang dapat memudahkan peerjaan
c.
Pemasangan separator mekanis untuk retraksi gingival
Removal of Caries (Penyingkiran Jaringan karies)
Yang dimaksud Removal of Caries (Penyingkiran Jaringan karies) adalah pembuangan jaringan
karies
dentin
dan
debris-debris
pada
dinding
kavitas.
Karies tidak boleh ditinggalkan di dalam kavitas. Sebab jika terjadi kebocoran, bakteri yang tinggal di dalam kavitas akan terjadi aktif dan dapat menimbulkan gejala sakit dan masalah endodontic 6.
Finishing The Enamel Margin (Menghaluskan dinding enamel margin)
Finishing The Enamel Margin adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membentuk dinding enamel margin yang halus dan rata untuk mendapatkan
kontak
marginal serta adaptasi tumpatan yang baik. Dinding kavitas dibuat lurus dan rata. Tepi cavosurface dibuat bevel atau sudut 90 derajat. Untuk meratakan dinding kavitas dapat digunakan bur putaran rendah atau dikombinasi dengan hand cutting instrumen yang tajam contoh ; chisel. Pada tumpatan amalgam, dinding kavitas yang agak kasar dapat menambah retensi. Pada tumpatan tuang sebaiknya dinding kavitas dibuat halus. 7.
Toilet of The Cavity (Membersihkan Kavitas)
Toilet of The Cavity (Membersihkan Kavitas) merupakan tindakan terakhir dari prinsip preparasi kavitas, yang bertujuan untuk membersihkan kavitas dari debris. Kavitas dibersihkan dengan air hangat. Untuk pembersihan yang lebih efektif dianjurkan penggunaan bahan-bahan kimia seperti H2O2 3%. Pada dasarnya prinsip preparasi kavitas di atas dapat digunakan pada gigi sulung maupun gigi permanen. Akan tetapi karena adanya perbedaananatomi dan morfologi antara gigi sulung dan gigi permanen,
diperlukan beberapa modifikasi untuk menyesuaikannya dengan morfologi gigi sulung terutama dengan ukuran gigi, ukuran pulpa serta ketebalan dentin dan enamel Dapus: Kidd E A M., dan Bechal S J., 2000. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. EGC: Jakarta. H.66-68