SUPARJO
[email protected] Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Univ. Jambi
PENDAHULUAN
dengan ternak harus dilakukan karena bahan pakan iklim dan lain-lain, maka dalam penyusunan ransum yang mengandung nutrisi tinggi mungkin saja bahan penyusunnya perlu dianalisis agar diperoleh enentuan kualitas suatu bahan pakan dapat ransum yang lebih seimbang. dilakukan secara fisik, kimia maupun biologis. mempunyai kecernaan yang rendah. nalisis suatu bahan pakan hanya akan dicapai ilai komposisi kimia bahan yang tercantum Langkah tersebut dilakukan mengingat adanya variasi antara bahan pakan. Dua macam bahan pakan dalam buku-buku merupakan rataan dari secara baik jika pengambilan sampel (sampling) mungkin secara fisik terlihat sama namun mungkin sekumpulan data hasil analisis dan dapat dilakukan secara benar dan representatif. saja kedua bahan pakan tersebut mempunyai dijadikan bahan referensi dalam menentukan Meskipun peralatan laboratotrium mempunyai komposisi kimia yang berbeda, sehingga analisis komposisi kimia suatu bahan pakan. Tetapi karena standar yang tinggi dan personal laboratorium secara fisik dan kimia perlu dilakukan. Sebenarnya komposisi kimia suatu bahan pakan dipengaruhi oleh terlatih, data analisis umumnya tidak akan lebih baik analisis secara kimia saja tidak cukup, percobaan beberapa faktor seperti umur tanaman, kondisi tanah, tanpa adanya pengambilan sampel yang baik.
P
N
A
jajo66.wordpress.com
4
PEDOMAN SAMPLING DAN PREPARASI SAMPEL
diperoleh bahan yang homogen. Selektif artinya dikeringkan atau dijemur sampai beratnya konstan (tidak boleh ada bagian sampel yang pengambilan sampel secara acak dari bagian eknik pengambilan sampel pakan, feses dan urine hilang). Kemudian baru dibawa ke laboratorium. tertentu suatu bahan. Misalnya sampel rumput harus dilakukan dengan benar. Tidak tepat dalam gajah tadi dipisahkan pengambilan sampel batang e. PROSESING SAMPEL. Untuk tujuan evaluasi pengambilan sampel, hasil analisis kimia yang dan daun. diperoleh tidak dapat menggambarkan kapasitas terutama evaluasi secara mikroskopis, kimia dan bahan yang dianalisis. Untuk mencapai tujuan c. JUMLAH SAMPEL. Jumlah sampel yang diambil biologis, semua sampel harus digiling sehingga tersebut, maka dalam pengambilan sampel perlu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat diperoleh sampel yang halus. diperhatikan hal sebagai berikut: representatif sampel yang diambil. Jumlah sampel f. PENENTUAN KADAR AIR SAMPEL yang diambil tergantung dari kebutuhan untuk a. HOMOGENITAS SAMPEL. Efek ukuran dan berat SEGAR . evaluasi dan jumlah bahan yang diambil partikel sangat berpengaruh Sampel dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan sampelnya. Sebagai pedoman jumlah sampel yang terhadap seperti rumput-rumputan, biji-bijian, buah buahan, diambil adalah 10 persen dari jumlah bahan. homogenitas bahan, dimana bagian yang hasil ikutan produksi pertanian dan pangan berukuran dan berat lebih besar cenderung akan d. PENANGANAN SAMPEL. Sampel yang telah maupun berasal dari hewan dan hasil ikutannya. diambil harus segera diamankan agar tidak rusak berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan Sebelum dikeringkan bahan segar dipotongatau berubah sehingga mempunyai sifat yang ringan ( segregasi). Oleh karena itu sebelum potong untuk mendapatkan partikel yang lebih berbeda dari mana sampel tersebut diambil. sampel diambil, bahan harus dicampur secara kecil agar cepat kering. Sejumlah sampel Misalnya terjadi penguapan air, pembusukan merata atau sampel diambil secara acak dari ditimbang (A gram) kemudian dijemur sampai ataupun tumbuhnya jamur. Sampel yang beberapa bagian baik bagian dasar, tengah kering dibawah sinar matahari atau dikeringkan mempunyai kadar air rendah (kurang dari 15 maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel dalam oven dengan temperatur 50-60oC sekitar persen) kemungkinan terjadinya kerusakan yang representatif. Demikian juga pada hijauan 24 jam. Setelah kering sampel ditimbang (B gram) sampel kecil sekali. Sampel demikian dapat disuatu lahan, kualitas hijauan pada tiap bagian dan digiling untuk analisis lebih lanjut. Selisih langsung dimasukan ke kantong plastik dan tanaman atau lahan mempunyai kualitas yang antara berat sebelum dengan setelah dikeringkan dibawa ke laboratorium. Sampel dengan kadar air berbeda. merupakan kadar air (KA) sampel segar dan tinggi seperti hijauan atau silase, maka selanjutnya dapat ditentukan bahan kering (BK) b. CARA PENGAMBILAN SAMPEL. Sampel dari kemungkinan terjadinya penguapan air sangat udara sampel. bahan dapat diambil secara aselektif atau selektif. besar. Sehingga untuk mengontrol penguapan Aselektif artinya pengambilan sampel secara acak Kadar Air (%) = x 100% air, maka sampel yang telah diambil harus segera dari keseluruhan bahan tanpa memperhatikan A-B ditimbang, dimasukan ke dalam kantong plastik atau memisahkan bagian dari bahan tersebut. A kedap udara, dibawa ke laboratorium dan segera Misalnya dalam pengambilan sampel rumput dianalisis kadar bahan keringnya. Jika tidak gajah, sampel diambil dari seluruh bagian rumput, Untuk mengetahui bahan kering sesungguhnya (as segera dilakukan analisis di laboratorium, maka baik daun maupun batang, kemudian dipotong fed dry matter) maka bahan kering udara ( partial dry sampel yang telah diambil se gera ditimbang, potong dan dicampur secara merata agar matter) dikali dengan bahan kering oven ( dry matter).
T
5
SAMMPEL RESMI
Tabel 1. Panjaang Alat Penguji SSampling Biji-bijian
adang suatu sammpel ditetapkan sebagai sampel resmi (Official SSample). Syaratnya seperti yang didefinisikan olehh Association of Offficial Analytical ni: Chemmists (AOAC), yakn
KONTAINER
K
MEETER
FEET
Barges 3.65 12 Hopper Cars 3.04 10 Boxcars 1.82 6 Trucks 1.82 6 Hopper-bottoom 2.43 8 Trucks Sumber : Webbster, S. 1990. How to Sample Feedstufff. NFIA Nutrition Institute, Kansas City, Missoui USA
a. sample resmi diam mbil memakai sampple probe yang cukup panjang. Sampel diambil dari ujung ke Cooning dan Quarteriing ujung karung ainnya secara diaggonal. Sedikitla nya 500 gram sampel, dengan memiring-kan c. sampel haruss giling agar melewati ayakann kantong dan menggerakkan sample probe dengan lubanng berdiameter 1 mm dan dicampur Sampling pada Kontainer secara diagonal daari ujung ke secara meratta keseluruhan. JJika tidak digilingg, g. ujung okasi peengambilan sampel disepanjang kontainer haluskan partikel sekecil mungkkin. seharusnya tidak meninggalkan pola acak. SAMPLING BAHAAN PAKAN Diagram berikut menggammbarkan pola penngam-
L
lat dan teknnik yang berbeda dibutuhkan dalam bilan sampel ddengan dasar trukk atau trailer datar..
sampel untuk komoditi yang A mengambil berbeda. Bahan mentah yang dikirim dengan reel
Alat Penguji Sampel ( Sample Probe)
A : Aat peng u G mobil atau kapal, cara terbaik sammpling saat proses N N A A P K pembongkaran muatan. Karena ukuuran partikel bahan E A L D mentah besar, saampel harus diam mbildengan s ekopp. E B Lima puluh pound (1 pound = 4544 gram) diambil tiapp Posisi: jam dan dipisahkan setengan baggian secara analitiss Alat pengujji sekitar 2 kaki dari ddepan dan samping dengan pemisah ssampel ( sample spplitter). Selanjutnyaa Disisi berlawwanan dengan , probe diantara depan dan tengahh, 2 kaki dari samping sampel harus ddimasukkan dalam suatu wadahh Disisi yang sama dengan , probe ¾ dari depan tertutup untuk meenjaga hilangnya kkelembaban.
b. kelompok atau kummpulan dengan 10 karung atau engambilan sampel sampel ddari truk, biasanyaa kurang, sampel harus diambil setiap karung. menggunakkan alat pengujji ( sample probee) Kelompok dengan 11 atau lebih, 10 karung harus terbuat dari kuningan atau allumunium dengann a. Sedangkan bullk material, 10 diambil sampelnya panjang standar 5, 6, 8, 10 ataau 12 kaki. Jeniss titik harus diambbilpada bagian yang berbeda. kontainer menentukan panjang allat penguji sepertti Jumlah sampel dapat dikurangi sampai jumlah tercantum pada taabel berikut: ui coning dan quarttering. yang cukup melalu
P
dan tengahh 2 kaki dari samping Probe ditenngah pengangkut Disisi sama dengan , probbe berjarak ¾ dari belakang daan tengah, 2 kaki dari samping Disisi berlaawanan dengan , probe diantara belakang daan tengah, 2 kaki darri samping Disisi sama dengan , probe 2 kaki dari belakang dan sampinng jajo66.wordppress.com
6
ola pengambilan sampel ini merupakan kurang sebaiknya digunakan aturan akar kuadrat berupa pipa stainless steel atau menggunakan perhitungan secara minimum. Kontainer sedangkan untuk kelompok lebih dari 100 karung pisau. seharusnya diuji dalam beberapa lokasi digunakan aturan 10 %. Hal ini untuk menjamin c. ambil masing-masing kubus, lempeng hay tambahan untuk meyakinkan sampel telah mewakili. jumlah sampel maksimum yang bisa diambil, hingga setebal 7.5 –12.5 cm. diperoleh sampel yang lebih refresentatif. Jika sampling tak mungkin dilakukan dengan alat d. lempeng-lempeng hay ditempatkan di dalam penguji, maka sampling bahan harus dilakukan saat Panduan Umum Sampling kantong besar, dicacah kecil-kecil dan pembongkaran seluruh muatan. da beberapa panduan umum yang digunakan dikeringkan. Sampling pada Karung tanpa tergantung jenis bahan yang akan e. diambil sampel 1.5 kg secara acak, kemudian rosedur pengambilan sampel lain yang harus diambil, yaitu: (a). hanya memakai wadah dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diketahui, yakni prosedur pengambilan sampel perlengkapan sampling yang bersih (b). pengambilan kedap udara untuk dikirim ke laboratrorium. untuk kelompok bahan dalam karung. Sampel sampel setiap lokasi kurang dari 400 gram (c) kurangi B. Hijauan Kering di dalam tumpukan yang refresentatif bisa diperoleh dengan kantong ukuran sampel komposit, meggunakan sample a. diambil sampel dari 10 tempat secara acak penguji berujung runcing atau thief . Namun ada spiltter atau coning dan quartering (d). kembangkan ataupun sistematis, sehingga subsampel beberapa teori berbeda dalam industri untuk sistem penomoran, beri nomor tiap sampel (e). yang diperoleh betul-betul mewakili. menentukan jumlah karung sampel per kelompok. pertahankan sampel selama ada di lapang dan (f). Cara sederhana pengambilan sampel yakni dengan lakukan tindakan pencegahan deteriorasi sampel b. subsampel tersebut dicopping atau dipomengambil sampel sebanyak 10 % dari jumlah karung setelah sampel diambil. tong-potong 3-5 cm, lalu dicampur rata dalam suatu kelompok. Teori lain dengan memakai PENGAMBILAN SAMPEL HIJAUAN DAN c. diambil 1.5 kg dan dimasukan ke dalam akar pangkat dua dari jumlah karung dalam kantong plastik. BIJI-BIJIAN. kelompok. Tabel 2 membandingkan dua metode tadi pabila jumlah pakan yang diambil banyak, maka Pengambilan Sampel Hijauan Segar untuk ukuran kelompok yang berbeda. engambilan sampel tanaman yang tumbuh harus diambil subsampel, tetapi bila jumlah Tabel 2. Teori Sampling pada Karung tergantung dari maksud pengambilan sampel. pakan yang tersedia sedikit, maka sampel Karung per 10% Akar Kuadrat Bila pengambilan sampel ditujukan untuk bagian tersebut dapat menjadi subsampel atau sampel kelompok tanaman di atas tanah, pilih secara acak atau tergan(keseluruhannya diambil). 20 2 4.5 tung luas areal. Berbeda jika sampel diambil dari Pengambilan Sampel Hijauan Kering atau 40 4 6.3 kandang ternak, cara pengambilannya akan berbeda. 80 8 8.9 Hay A. Hijauan segar di lapang atau kebun rumput 100 10 10 A. Hijauan kering bentuk kubus 400 40 20 a. pengambilan sampel dilaksanakan dengan a. hay yang diambil sampelnya, jika jumlah ari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memilih 10 tempat secara acak tergantung kubus kurang dari 10 diambil semuanya dan luas lahan kelompok bahan pakan 100 karung atau bila lebih dari 10 diambil 10 secara acak.
P
A
P
A
P
D
b. sampel dengan
dapat
diambil
baik
jajo66.wordpress.com
7
b. karung sampel dipilih secara acak: jumlah karung atas bagian yang proporsional di atas lembaran plastik atau kertas yang bersih. 1 – 10, sampel diambil dari semuanya, jumlah karung lebih dari 10, sampel diambil 10 secara e. Sampel yang dibawa ke laboratorium cukup 1 kg c. subsampel tersebut kalau jumlahnya masih acak. yang dimasukkan ke dalam kantong plastik. banyak diambil sampelnya secara acak. Sampel terakhir dipotong sepanjang 3 – 5 c. karung diletakkan horizontal, masukkan alat PENGAMBILAN SAMPEL FESES DAN cm, selanjutnya ditimbang sebanyak 1.5 kg, pengambil sampel secara diagonal dari satu ujung URINE karung ke ujung yang lain. Dari 10 karung, 6 dimasukkan ke dalam kantong, kemudian alam percobaan makanan untuk menetapkan karung cukup 1 lubang tusukan, sedangkan sampel dikeringkan dengan oven suhu 45 – pemanfaatan zat makanan seperti pengukuran sisanya 5 kali tusukan secara horizontal. 50 0C atau freeze drier. kecernaan in vivo yaitu dengan digestion trial, 1. Untuk kantong biji-bijian berkapasitas 5 kg d. Bila akan dilakukan analisis zat makanan cukup 1 tusukan setiap kantong. Untuk metabolism trial dan production trial dimana feses yang mudah rusak dari sampel segar, maka setumpukan karung bahan makanan ternak dan urine perlu dianalisis maka penanganan f eses, sampel harus dibawa dalam keadaan dingin, berupa tepung, sekurang-kurangnya 20 urine dan cara pengambilannya perlu diketahui. hindari sinar matahari. Pengambilan Sample Feses tusukan pada tempat yang berbeda. B. Hijauan segar di kandang
b. Potong daun dan batang sepanjang ya ng masih bisa dijangkau ternak
D
2. Bila sampel berupa buah-buahan atau umbi, a. setiap hari feses yang keluar ditampung dalam suatu wadah dan ditimbang. Untuk mencegah ambil kurang lebih 2 kg secara acak, kemudian pembusukan pada feses dapat ditambahkan masukkan ke dalam tempat yang dapat ditutup rapat. Di laboratorium dapat diambil subsampel toluene 10% atau formaldehida dengan cara memotong secara diagonal b. Kemudian diambil sampelnya 2 – 3 %, dikeringkan setebal 5 cm, lalu dipotong setebal 1 cm dan dengan sinar matahari atau oven 60 – 70 0C. dicampur sampai homogen, ambil 200-400 c. Selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik gram subsampel, simpan seperti sampel segar. dan disimpan. 3. Bila sampel berupa cairan (misalnya molases), d. Setelah berakhirnya percobaan, sampel feses yang sampel diambil dengan sampling tube. Sampel terkumpul tersebut dikomposit lalu diambil yang homogen diambil setelah diaduk. Bila ada sampelnya lagi sebanyak 1 kg untuk dikirim ke bagian yang mengendap, pengambilan sampel laboratorium untuk analisis, sampel feses perlu sewaktu diaduk dari 3 tempat : dasar, tengah digiling sampai halus. dan atas. dalam e. Khusus untuk analisis protein (misalnya percobaan d. sampel tersebut dicampur atau dikomposit, Karung nitrogen balance ) pakan berupa amoniasi maka subsampel diambil dengan membagi-bagi sampel a. alat yang digunakan berupa batang berbentuk pipa pengambilan sampel harus dalam keadaan segar dan berujug bengkok ( single or dauble slot). a. tumpukan hijauan segar yang telah dipotong dapat diambil sampelnya dengan memilih 10 tempat secara acak. b. Jika subsampel masih terlalu banyak, dapat diambil subsampelnya. c. kalau jumlahnya masih b anyak diambil sampelnya secara acak. d. sampel terakhir dipotong sepanjang 3 – 5 cm, selanjutnya ditimbang sebnyak 1.5 kg, dimasukkan ke dalam kantong dan dibawa ke laboratorium. Pengambilan Sampel Biji-bijian dan Bungkil
8
Pengujian vitamin, VFA dan air harus dilakukan dalam Seleksi sampel keadaan segar dengan segera untuk mengestimasi Setelah sampel digiling, jumlah sampel dapat dikurangi kondisi asli. dengan mempergunakan alat pemisah sampel atau f. Pengumpulan feses dari ternak yang tidak menggunakan metode coning dan quartering sampai menggunakan kandang metabolis maka setiap Sampel segar dianalisis segar defekasi hendaknya feses ditampung dalam Sampel segar di kurangi ukurannya dengan jumlah sampel tinggal 100 – 200 gram. wadah dengan maksud feses tidak bercampur pemotongan dan diletakkan dalam wadah yang tidak Sampel kering dan equilibrium dengan air dengan urine. menyerap air. Jumlah sampel dikurangi dengan udara Pengambilan Sampil Urine metode coning dan quartering sampai sampel Air dihilangkan dari sampel dengan cara penguapan berjumlah sekitar 400 gram. Sampel digiling dengan a. setiap hari urine yang dikeluarkan ditampung panas oven pada tekanan udara atau panas yang blender untuk mendapatkan sampel yang honogen. dengan ember dan diukur volumenya dengan dialirkan ke sampel beku pada tekana udara Sampel segar dianalisis kering gelas ukur mendekati nol. Persentase sampel yang tertinggal
sebanyak 3 – 5%, dimasukkan dalam kantong plastik dan disimpan dalam freezer (cara basah).
b. kemudian diambil sampelnya 5 – 10 %, dimasukkan ke dalam botol dan ditambah H2SO4 95 – 97% atau HCl 90% sampai pH urine mencapai 2 – 3), selanjutnya disimpan dalam
Sampel segar dapat dikeringkan pada oven pengering dengan tekanan udara ( forced air oven, 50 0C) atau di dalam freezer. Setelah sampel kering dan berat kering diperoleh, sampel digiling dan disaring dengan lobang saringan berdiameter 1 mm.
setelah hilangnya air dikenal sebagai persen bahan kering atau persen berat kering. Agar tidak terjadi perubahan pada kandungan nutrien maka suhu saat pengeringan perlu dipertimbangkan. Pemanasan yang freezer. terlalu tinggi dapat merubah fraksi serat, gula, vitamin dan trace mineral tertentu. Tujuan pengeringan c. Setelah berakhirnya percobaan, sampel-sampel Sampel kering dianalisis kering urine yang terkumpul tersebut dikomposit lalu Sampel digiling langsung untuk memperkecil ukuran sampel adalah (a). menyiapkan sampel untuk analisis kimia (b). mendapatkan as fed atau as collected bahan diambil sampelnya lagi sebanyak 0.5 - 1% untuk partikel dan lebih homogen, terutama sampel kering kering dan (c). melaporkan hasil analisis kimi pada dikirim ke laboratorium udara karena kadar bahan kering ini lebih stabil selama d. Tujuan pemberian H 2SO4 adalah untuk mengikat proses penggilingan. Sampel yang terlalu kering selain dasar on dry basis, as fed basis atau as collected basis . nitrogen (sebagai NH 3) dari urine agar tidak menimbulkan debu juga cenderung menimbulkan PERHITUNGAN DAN LAPORAN BAHAN menguap. Teknisnya agar N urine tidak menguap aliran listrik statik. Sampel yang agak basah dapat KERING selama penampungan maka ember penampung meyebabkan alat penggiling macet dan menutup Kandungan bahan kering sampel dan bahan lainnya urine hendaknya diberi H 2SO4 terlebih dahulu lubang saringan. dapat diekspersikan dalam 3 dasar bahan kering, yaitu sebelum digunakan. Penggilingan a. as fed = air dry = as received = fresh = green = wet . PREPARASI SAMPEL Subsampel sekitar 200 – 500 gram dapat digiling Menunjukan bahan pakan yang dikonsumsi ubsample dengan dry matter kurang dari 88 dengan gilingan laboratorium ( Wiley mill) yang ternak, istilah as collected dipakan untuk bahan persen harus di awetkan dengan cara dilengkapi dengan saringan berdiameter 1 mm. yang tidak biasa diberikan pada ternak seperti dikeringkan atau dimasukkaan dalam freezer. feses dan urine.
S
b.
. Menunjukkan pada sampel as fed yang telah mengalami
partially dry
atau
9
pengeringan dalam oven pada temperatur 60 0C DAFTAR PUSTAKA atau pengeringan beku ( freeze dried) dan telah Krishna G and S.K. Ranjhan. 1980. Laboratory Manual diequilibrasi dengan udara. Analisis ini dinyatakan for Nutrition Research. Vikas Publishing House sebagai %partially dry matter dari as fed atau as PVT Ltd. Sahibabad India. collected.
c.
. Menunjuk pada sampel bahan pakan yang telah dikeringkan pada temperatur 105 0C sampai seluruh air menguap. Dry = 100% dry matter = moisture free
Nahm, K.H. 1992. Practical Guide to Feed, Forage and Water Analysis . Yoo Han Pub. Korea Republic.
Soebarinoto, S. Chuzaemi dan Mashudi. 1990. Praktikum Gizi Ruminansia. LUW-Universitas Brawijaya Animal Husbandry Project. Malang. Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas Peternakan Universitas gadjah Mada. Yogyakarta.
10