Tehnik-tehnik mengenai preparasi saluran akar dan tehnik-tehnik pengisian saluran akarDeskripsi lengkap
fikl
obat sterilisasi saluran akar atau medikan intrasaluranFull description
irigasiDeskripsi lengkap
Obat Sterilisasi Saluran AkarDeskripsi lengkap
Perawatan Saluran Akar (Blog)
obat sterilisasi saluran akar atau medikan intrasaluranFull description
deskripsi nama dan fungsi alat yang digunakan untuk praktikum perawatan saluran akarFull description
deskripsi nama dan fungsi alat yang digunakan untuk praktikum perawatan saluran akarDeskripsi lengkap
Perawatan saluran akarFull description
hoidhsvnswehw
oiolh787u
makalah
Deskripsi lengkap
alat
Full description
alat
bahan makananDeskripsi lengkap
Teknik Preparasi Saluran Akar
1. Teknik Konvensional: a. Teknik konvensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada gigi dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna. b. Preparasi saluran akar menggunakan file tipe K c. Gerakan file tipe K-flex adalah alat diputar dan ditarik. Sebelum preparasi stopper file terlebih terlebih dahulu harus dipasang sesuai dengan panjang kerja gigi. Stopper dipasang pada jarum preparasi setinggi puncak tertinggi bidang insisal. Stopper digunakan sebag ai tanda batas preparasi saluran akar. d. Preparasi saluran akar dengan file dimulai dari nomor yang paling kecil. Preparasi harus dilakukan secara berurutan dari nomor yang terkecil hingga lebih besar dengan panjang kerja tetap sama untuk mencegah terjadinya step atau ledge atau terdorongnya jaringan nekrotik ke apical. e. Selama preparasi setiap penggantian nomor jarum preparasi ke nomor yang lebih besar harus dilakukan irigasi pada saluran akar. Hal ini bertujuan untuk membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang terasah. Irigasi harus dilakukan secara bergantian anatar H2O2 3% dan aquadest steril, bahan irigasi tyerakhir yang dipakai adalah aquadest steril. f. Bila Bila terj terjad adii peny penyum umba bata tan n pada pada salu salura ran n akar akar maka aka prep prepar aras asii diul diulan ang g deng dengan an menggunakan jarum preparasi yang lebih kecil dan dilakukan irigasi lain. Bila masih ada penyumbatan maka saluran akar dapat d apat diberi larutan untuk mengatasi penyumbatan yaitu larutan largal, EDTA, atau glyde (pilih salah satu). g. Preparasi Preparasi saluran akar dianggap dianggap selelsai selelsai bila bagian dari dentin yang ter infeksi telah terambil dan saluran akar cukup lebar untuk tahap pengisian saluran akar. 2. Teknik Step Back
Konsep teknik step back juga juga dikenal dengan sebagai teknik corong atau preparasi serial. Tekn Teknik ik ini ini mula mula-m -mul ulaa diur diurai aika kan n oleh oleh Clem Clem di tahu tahun n 1969 1969 dan dan menja menjadi di popul populer er keti ketika ka serangkaian laporan penelitian mengindikasikan keunggulan dibanding teknik preparasi standar. Selain Selain itu teknik teknik step step back back mencip menciptak takan an ketiru ketirusan san yang yang gradual gradual dari apeks apeks ke arah arah korona. Teknik ini dengan instrumen baja anti karat merupakan teknik yang banyak sekali diajarkan dan digunakan dewasa ini.
a. Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar yang bengkok dan sempit pada 1/3 apikal. b. Tidak dapat digunakan jarum reamer karena saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran akar harus dengan pull and push motion, dan tidak dapat dengan gerakan berputar. c. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau NiTi file yang lebih fleksibel atau lentur. d. Preparasi saluran akar dengan jarum dimulai dari nomer terkecil: No. 15 s/d 25 = sesuai panjang kerja File No. 25 : Master Apical File (MAF) No. 30 = panjang kerja – 1 mm MAF No. 35 = panjang kerja – 2 mm MAF No. 40 = panjang kerja – 3 mm MAF No. 45 = panjang kerja sama dengan no. 40 dst a. Setiap pergantian jarum file perlu dilakukan pengontrolan panjang kerja dengan file no. 25, untuk mencegah terjadinya penyumbatan saluran akar karena serbuk dentin yang terasah. b. Preparasi selesai bila bagian dentin yang terinfeksi telah terambil dan saluran akar cukup lebar untuk dilakukan pengisian.
Metode preparasi saluran ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan metode konvensional,yaitu : 1. Tidak begitu mudah menyebabkan trauma periapikal 2. Memudahkan pengambilan lebih banyak debris 3.
Flare
lebih besar yang dihasilkan instrumentasi memudahkan pemampatan kerucut
gutta –perca yang ditambahkan baik dengan metode kondensasi lateral maupun kondensasi vertikal. 4. Perkembangan suatu matriks apikal atau stop mencegah penumpatan berlebih saluran akar 5. Tekanan kondensasi lebih besar dapat digunakan yang sering digunakan untuk mengisi saluran lateral dengan bahan penutup
KEKURANGAN TEKNIK STEP BACK
Pada akar yang sempit, instrument tersendat dan mudah patah
Kebersihan daerah apical dengan irigasi sulit dicapai
Resiko terdorongnya debris kea rah periapikal
Prosedur perawatan membutuhkan waktu lama
Membutuhkan banyak peralatan
3.Teknik Balance Force
a. Menggunakan alat preparasi file tipe R- Flex atau NiTi Flex b. Menggunakan file no. 10 dengan gerakan steam wending, yaitu file diputar searah jarum jam diikuti gerakan setengah putaran berlawanan jarum jam. c. Preparasi
sampai
dengan
no.
35
sesuai
panjang
kerja.
d. Pada 2/3 koronal dilakukan preparasi dengan Gates Glidden Drill (GGD) - GGD #2 = sepanjang 3 mm dari foramen apical - GGD #3 = sepanjang GGD #2 – 2 mm - GGD #4 = sepanjang GGD #3 – 2 mm - GGD #5 = sepanjang GGD #4 – 2 mm - GGD #6 = sepanjang GGD #5 – 2 mm
Gates glidden drill
d. Preparasi dilanjutkan dengan file no. 40 s/d no.45 e. Dilakukan irigasi f. Keuntungan balance force : Hasil preparasi dapat mempertahankan bentuk semula Mencegah terjadinya ledge dan perforasi Mencegah pecahnya dinding saluran akar Mencegah terdorongnya kotoran keluar apeks 4. Teknik Crown Down Presureless
Preparasi saluran akar dengan menggunakan teknik crown-down bertujuan untuk menghasilkan bentuk preprasi seperti corong yang lebar pada daerah korona dan pelebaran daerah apeks yang kecil. Dengan pelebaran daerah korona terlebih dahulu maka kototoran dan debri keluar terlebih dahulu sebelum instrumen ditempatkan di daerah apeks sehingga kemungkinan terjadinya ekstrusi debris ke jaringan periapeks dapat terhindari. Teknik Crown Down Presureless dan teknik step down adalah modifikasi dari teknik step back. Ketiga teknik ini menghasilkan hasil yang serupa yaitu bentuk preparasi seperti corong yang lebar dengan pelebaran daerah apeks yang kecil. Para pendukung teknik ini menganjurkan agar saluran akar sedapatnya dibersihkan dengan baik dahulu sebelum instrumen ditempatkan di daerah apeks sehingga kemungkinan terjadinya ekstruksi debris ke jaringan periapeks dapat dikurangi. Teknik ini kerap dianjurkan sebagai pendekatan dasar dengan menggunakan instrumen nikel- titanium rotatif
KEUNTUNGAN TEKNIK CROWN-DOWN
Membuang penyempitan servikal Akses ke apical lurus Instrumentasi apical efisien Irigasi mudah Pengeluaran debris mudah Mencegah debris terdorong ke arahapeks Instrumen yang digunakan lebih sedikit
Waktu lebih cepat Preparasi menghasilkan taper lebih besar
KEUNTUNGAN TEKNIK CROWN-DOWN DENGAN ALAT PUTAR (ROTARY INSTRUMENTS)
1.Rotary Instrument •
Meenggunakan sedikit peralatan/instrument
•
Waktu perawatan lebih cepat
•
Tidak menggunakan jari sehingga kelelahan berkurang
•
reparasi bentuk taper lebih lebar sehingga :
•
Bentuk saluran lebih baik
•
Obturasi lebih mudah
•
Keberhasilan perawatan lebih mudah dicapai
CROWN-DOWN
Diawali dengan file terbesar sx/Gates Gliden Drill preparasi 1/3 koronal (19 mm)
Tentukan panjang kerja K-File #15 (apex locator) Preparasi badan saluran akar (file S1, S2 = PK; F1-F3 = PK) Untuk menghaluskan (H-File #25 = PK) Irigasi NaOCl 2,5%-5%
PERBEDAAN METODE STEP-BACK DENGAN CROWN DOWN
STEP BACK
CROWN DOWN
Sudah lama digunakan
Diajarkan
di
sekolah
Popularitas baru menanjak
Diajarkan
di
sekolah
kedokteran gigi di Asia
kedokteran gigi di Amerika
Diawali dengan instrumen Terkecil
Preparasi dimulai pada daerah 1/3 apikal
Diawali dengan instrumen terbesar
Preparasi dimulai pada daerah 1/3 korona
Menggunakan
hand
Instrument
Menggunakan
rotary
instrument
a
b
c
d
a) Jarum eksterpasi; (b) Reamer tipe K; (c) File tipe K; (d) File K-Flex