Cara Pengambilan Spesimen dan Pengelolaan Spesimen Oleh: Veronica N. K. D. dr., dr., M.Biomed. M.Biom ed.
Pengelolaan Spesimen
Prosedur
Pedoman Kerja
Prinsip yang harus diperhatikan pada pengambilan dan pengiriman sampel / spesimen mikrobiologi
• Menggalang kerjasama serta saling berinteraksi secara erat antara: - klinisi/ spesialis, - petugas rumah sakit/tenaga paramedis, - pasien - ahli mikrobiologi agar hasil pemeriksaan mikrobiologi dapat dipercaya dalam penanganan kasus serta pengendalian ineksi!
Hasil dari suatu pemeriksaan mikrobiologi pada umumnya dapat menunang diagnosis klinis, tetapi bila hasil pemeriksaan negati!, tidak berarti spesimen yang diambil mutlak salah.
embar Permintaan Pemeriksaan aboratorium Mikrobiologi Klinik Diharapkan sekurang"kurangnya berisi# a$ Data lengkap pasien %nama, umur, umur, enis kelamin, alamat, pekeraan, pekera an, bangsal pera&atan$ b$ Data dokter yang mengirim %nama dokter, dokter, alamat, nomer telpon yang mudah dihubungi$ c$ 'enis spesimen# asal/sumber bahan, prosedur pengambilan khusus, tanggal dan am pengambilan. d$ Diagnosis klinis dan ri&ayat ri&ayat pasien yang rele(an. rele(an. ) 'en 'enis is pem pemeri eriksa ksaan an yan yang g dik dikehe ehenda ndaki. ki. ) Data lain yang rele(an misalnya pasca operasi, imunode*siensi, alergi antibiotika tertentu.
Pencantuman label spesimen Catatan: - Label dan tinta harus terbuat dari bahan yang tidak mudah larut dalam air - Label harus melekat erat pada wadah. - Bila perlu, dicantumkan catatan tambahan: cito/rutin/elektif atau berisi patogenberbahay patogenberbahaya. a. - Ketika menerima spesimen: -.Harus dicocokkan dengan lembar permintaan. -. erhatikan kelayakan bahan
-n!ormasi yang harus tercantum dalam label Nama pasien
:
No. ekam medis
:
Nama dokter pengirim
:
No. elpon dokter pengirim yang dapat dihubungi
:
uangan / Bagian / Poliklinik
:
anggal pengamb pengambilan ilan
:
0aktu pengambilan
:
Pengambilan bahan.
ada pengambilan bahan harus diperhatikan : - !umlah spesimen untuk pemeriksaan " biakan kuman " tes resistensi antibiotika.
Beberapa hal penting perlu diperhatikan pada fase ini -. Sosialisasikan kepada klinisi mengenai pengelolaan spesimen secara umum -. Kenyamanan dan keamanan pasien. -. Keselamatan dan keamanan petugas rumah rumah sakit/ laboratorium -. Bakteri yang yang diambil harus cukup dan tetap hidup hidup sampai penanaman di laboratorium. -. Kontaminasi flora normal normal atau dari lingkungan lingkungan harus dihindari dengan tindakan asepsis dan adah !kontainer" steril -. #adah juga diberi label yang yang berisi informasi informasi lengkap. -. Pengambilan bahan pemeriksaan pemeriksaan sedapat mungkin mungkin dilakukan dilakukan $hari setelah bebas terapi antibiotik.
1pesimen - Bagian terpenting dalam mengaali suatu pemeriksaan - %asil pemeriksaan laboratorium tidak lebih baik dari mutu spesimen yang diperoleh. - &alam pemeriksaan mikrobiologi' adanya cemaran mikroba bukan penyebab infeksi akan sangat mengganggu. - (ikroba penyebab harus dapat diperoleh dan dipertahankan hidup. - &ilain pihak' sedapat mungkin mikroba mi kroba penyebab tidak dibiarkan berkembang biak sampai proses inokulasi' terutama bila akan di lakukan kuantitasi. - )leh karena itu' cara pengambilan' penyimpanan dan transportasi spesimen yang baik merupakan salah satu faktor penentu mutu m utu pemeriksaan.
Berdasarkan cara pengambilan' spesimen digolongkan menjadi * kelompok: #
Spesimen non-in+asif : urin, sputum, feses, luka. $elatif mudah diambil ulang %ika ter%adi kesalahan identifikasi.
#
Spesimen in+asif : kultur darah, cairan tubuh steril, cairan amnion, spesimen yang diambil dalam kamar operasi &tetap diperiksa dengan persetu%uan klinisi meski tidak memenuhi kriteria spesimen'.
Berdasarkan prioritasnya' spesimen dibagi menjadi , tingkatan: #
Kritikal/in(asif: )*+, otak, darah, katub %antung, cairan perikardial, cairan amnion, broncho al(eoler la(age &BL', cairan (itreus /aueus.
.
idak diawetkan &dapat menyusut atau tumbuh': sputum, %aringan, feses, cairan tubuh &kecuali termasuk term asuk tingkat 0', aspirasi luka, pus dan tulang.
1.
Kuanti Kuan tifi fika kasi si:: dipe diperl rluk ukan an aku akura rasi si da dala lam m %umla %umlah h peny penyeb ebab ab infeksi: urin, %aringan kuantitatif, tip kateter.
2. erlu pengawet atau penyimpanan khusus: misalnya pemeriksaan anaerob.
Pengaruh antibiotika. # +pesimen sebaiknya diambil sebelum pemberian obat antibiotika seringkali menyebabkan pertumbuhan mikro organisme terhambat atau tidak tumbuh. # Bila bahan/spesimen yang dikirim ke laboratorium diambil setelah pasien diberikan antibiotika, hendaknya diinformasikan.
okasi pengambilan spesimen
Perlu diperhatikan spesimen harus diambil dari tempat yang kemungkinan besar mengandung kuman penyebab in!eksi.
'umlah dan &aktu pengambilan spesimen 1) Juml Jumlah ah spes spesim imen en yan yang g diam diambi bill harus harus cuk cukup up unt untuk uk dapat dipakai pada pemeriksaan yang dikendaki. 2) Wakt ktu u peng pengam ambi bila lan n jug jugaa har harus us te tepa pat. t. 3) Temp mpat/ at/wad wadah ah spe spesim simen en har harus us ster steril il dan dap dapat at ditutup dengan baik, mencegah kntaminasi dan juga mencegah pencemaran spesimen itu kepada petugas labratrium kntak dengan kuman patgen yang mungkin terdapat pada spesimen tersebut.
Keterangan Keterang an klinik. Prinsip yang harus diperhatikan pula ialah keterangan keterangan / gejala klinis pasien / diagnosis klinik / di"erensial diagnosa, karena hal ini dapat dimanaatkan untuk tindakan selanjutnya dalam melakukan pemeriksaan mikrobiologi klinik #misalnya: dalam hal pemilihan media yang sesuai, tes-tes identi$kasi kuman yang selekti, cara kerja yang lebih cepat, dll!% dan memudahkan
!"
Pengiriman spesimen 1. Spesimen Spesimen untuk untuk pemeriks pemeriksaan aan mikrobio mikrobiologi logi harus harus segera segera dikirim ke laboratorium untuk mendapatkan hasil yang dipercaya. 2. Bila bahan disimpan terlalu lama maka hasil positif akan berkurang atau berlebihan (misalnya pada feses yang mengandung Salmonella / Shigella bila tidak segera ditanam maka sulit diisolasi karena terdesak oleh pertumbuhan kuman-kuman usus komensal). . !ada keadaan tertentu" laboratorium cukup #auh sulit pengiriman spesimen lebih cepat maka perlu ditanam pada perbenihan media transpor.
Pengiriman spesimen 2.
&'
1pesimen tertentu dapat uga disimpan ditempat yang dingin. Hati"hati dengan spesimen yang mengandung Nesseria meningitidis, sebab penyimpan pada suhu dingin akan cepat mati.
3. 4ntuk kuman"kuman anaerob, hindari kontak dengan oksigen. Pengiriman yang menggunakan media cair atau spesimen yang berupa cairan harus dimasukkan pada botol scre&cap dan dibungkus berlapis untuk mencegah kerusakan dan dikemas dengan baik"baik.
Persiapan spesimen Pada ase intra-analitik dia&ali dengan memutuskan penerimaan atau penolakan spesimen!
Kriteria penolakan#
!"
1) Labe Labell yan yang g tid tidak ak se sesu suai ai / tan tanpa pa la labe bell 2) Wak aktu tu pen penga gamb mbil ilan an dan dan pen pener erim imaa aan n di lab labor orat ator oriu ium m melebihi ketentuan. 3) Tempat penampungan yang tidak sesuai / tidak steril. 4) Tempat penampu penampungan ngan bocor 5) ontaminasi oro!aring pada sputum ") ontaminasi benda asing yang #elas $) %p %pes esim imen en gan ganda da yan yang g dise disera rahk hkan an pad padaa hari hari yan yang g sama sama untuk permintaan sama &kecuali darah)
Kriteria penolakan#
!*"
') %pesimen yang dikirim dan yang ditulis pada lembar permintaan tidak sesuai () umlah bahan pemeriksaan yang tidak memadai. 1*)%+ab kering
Bila ternyata spesimen memenuhi kriteria penolakan' segera diinformasikan kepada klinisi yang mengirim. Bila klinisi tersebut tetap menginginkan pemeriksaan dilanjutkan' dapatkan persetujuan tertulis yang ditanda tangani oleh klinisi yang bersangkutan.
Pedoman Kera Pelayanan Pasien Pada Pemeriksaan Mikrobiologi enerimaan, engambilan +pesimen, engelolaan +pesimen pada emeriksaan 3ikrobiologi adalah tata cara dan persyaratan yang harus dilakukan untuk pemeriksaan mikrobiologi dan pengelolaan spesimen.
4raian Kera Pengambilan Darah. .(embaca formulir permintaan pemeriksaan untuk mengetahui macam/jenis pemeriksaan yang diminta oleh &okter. *.(empersiapkan peralatan dan at yang di perlukan !media transpor". $.(enanyakan kembali persiapan pasien untuk melakukan pemeriksaan (ikrobiologi. ,.(elakukan pengambilan spesimen dengan memperhatikan kebenaran nama pasien' nomor laboratorium. .0enis spesimen yang diperlukan' untuk mencegah tertukarnya spesimen antara satu dengan yang lain. 1.Pengambilan spesimen dilakukan dengan teknik-teknik yang baik untuk memperoleh spesimen yang memenuhi syarat' dengan memberi tanda nomor pasien' nama pada setiap spesimen !lihat pada cara pencantuman label".
Pengambilan Darah Vena.
!"
'!Posisi lengan pasien harus lurus, jangan membengkokkan siku! (!Pasien diminta untuk mengempalkan tangan dan rileks! )!Pasang tourni*uet pada pangkal tangan +!Pilih bagian ena cubika umumnya di daerah ossa cubiti atau ena cephalic !Perhatikan .ena yang dipilih tidak didaerah inus yang terpasang/sepihak harus kontra lateral!
Pengambilan Darah Vena. !*" ! 0ersihkan pada bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol 123! 1! Pada saat diambil darah, kulit harus sudah kering, untuk mencegah terjadinya hemolisis dan rasa terbakar terb akar!! 4ulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi! 5!6usuk bagian ena tadi dengan lubang jarum menghadap keatas dengan sudut kemiringan +2,
darah tidak Darah keluar, ganti 7! Bila Pengambilan Venaposisi . penusukan %bila terlalu dalam !$" tarik sedikit dan sebaliknya, usahakan darah dapat keluar dengan 6 kali tusukan $. 67. 1etelah (olume darah dianggap cukup, lepaskan tourni8uet, dan pasien diminta membuka kepalan tangannya, (olume darah yang diambil sesuai dengan yang diperlukan untuk pemeriksaan Darah Kultur, lepaskan/tarik arum atau mulut tabung dengan segera, berikan kapas alkohol 97: untuk menekan bagian tersebut selama lebih kurang ; menit. 66.Pengiriman bahan pemeriksaan untuk Darah
•1pesimen Darah Pedoman
+lat/Volume minimal
Diambil saat suhu Vial kultur darah badan naik De&asa# 67";7 Bakteremia ml intermitten +nak# 6"3 ml Bayi# 6"< ml diambil ;"< kali, inter(al ;2 am. Diambil dari ; tempat yang berbeda. Diambil secara aseptik, langsung di masukkan ke medium kultur darah Bila medium tidak tersedia beri
ransport
Penyiapan
= ; am, suhu ruang
=;2 am, suhu ruang
!"
> pengambilan 4rine
. Cara pengambilan urine 2 Porsi tengah bersih !3rine (idstream" 2 &engan kateter urin 2 3rin SPP ! Supra Pubic Punctur".
. Pengambilan 4rine
!a"
# 3rin SPP ! Supra Pubic Punctur". Setelah diperiksa/diketa diperiksa/diketahui hui baha kantong kemih penuh benar dilakukan dengan cara aspirasi secara steril dengan jarum suntik yang 4- ml' terlebih dahulu lakukan asepsis dan aseptik pada daerah sekitar supra pubik' kemudian lakukan penusukan dengan jarum suntik tersebut tegak lurus sampai menembus +esica-urinaria' +esica-urinaria' baru lakukan aspirasi untuk mengambil urinnya. %ati-hati jangan kena pembuluh darah. Cara ini dipakai dipakai supaya supaya urin tidak terkontaminas terkontaminasi. i.
. Pengambilan 4rine
!*"
Porsi tengah bersih !3rine (idstream"
*. #adah atau Container 2 Botol bertutup steril bebas dari kuman 2 Kontainer tutup kuning steril 2 &isposibel steril 4- ml untuk urin SPP 2 Kateter
. Pengambilan 4rine
!$"
0umlah bahan 5olume urin tergantung pada jenis pemeriksaan. # 5olume minimal 4 ml-*4 ml untuk urine porsi tengah bersih. # 5olume minimal 4 ml-*4 ml untuk urine SPP # 3ntuk jenis pemeriksa pemeriksaan an tertentu tertentu perlu perlu konsultasi konsultasi dengan analis laboratorium. #
#aktu pengambilan bahan Kencing pertama pada aktu pagi hari. # Pengambila Pengambilan n dengan kateter seaktu-aktu !urin diambil l langsung dari +esica urinaria ". # Setelah kantung kemih penuh. #
. Pengambilan 4rine
!,"
# Penyimpanan Bahan. . %anya
dilakukan pada keadaan tertentu' untuk biakan kuman tidak boleh lebih dari jam. *. Bila diperlukan disimpan pada suhu ,4C selama * jam' tidak boleh boleh lebih dari 6 *, jam. jam. $. Bahan untuk pemeriksaan biakan kuman tidak boleh ada bahan pengaet. 7etapi bila diperlukan dapat diberikan bahan pengaet asam boric-glyserol. boric-glyserol.
. Pengambilan 4rine
#
!,"
Pengiriman Bahan 0. 4alam waktu kurang dari satu %am harus sampai di laboratorium. . Bila lebih dari 0 %am, bahan perlu dimasukkan dalam termos es & suhu pertahankan terus' tidak boleh lebih dari 5 %am, bila tidak memungkinkan harus ditambahkan pengawet asam boric-glyserol.
•1pesimen 4rin Pedoman
6erbaik: urin pertama pagi hari, 6erbaik: meskipun urin se&aktu juga dapat digunakan! Pengambilan Pengamb ilan urin: ur in: 8rin porsi tengah, 8rin kateter, Pungsi suprapubik 8rin porsi tengah di ambil secara aseptik penjelasan ke pasien! 8rin kateter di ambil dari sampling port #langsung dari esika urinaria%! 8rin pungsi suprapubik diambil secara steril8ntuk menghindari kontaminasi jelaskan ke pasien tentang prosedur cara pengambilan!
+lat/Volu me minimal
ransport
Pot 6anpa penga&et: 6anpa bermulut ( jam, suhu lebar ruang, streril, 9 sudah tiba di '2 -(2 ml laboratorium, Spuit steril untuk '2- (2 ml menghindari 4ateter pertumbuhan baru dan kuman yang steril berlebihan dari beserta organismekantong organisme yang urin yang di dalamnya!! baru dan steril! ;engan penga&et: < (+ jam suhu ruang! #Cantumkan
Penyiapan
0ila pengiriman urin tidak dapat secepatnya langsung dikirim ke laboratorium, simpan dalam lemari pendingin dengan suhu +=C (+ >am! ?tau dengan penga&et
Pengambilan 8eses / 7inja
.Peralatan 3ntuk pengambilan penderita 9astroenteritis !9" diperlukan lidi kapas steril. # #a #adah dah bersih/st bersih/steril eril bila sample berupa faeces / tinja. # (edia transpor transpor medium medium Carry-Blair Carry-Blair untuk kuman kuman patogenik dari feses' Stuart atau ;mnies untuk semua kuman aerob dan anaerob fakultatif' air alkali pepton untuk kolera. #
Pengambilan 8eses / 7inja *. Cara pengambilan # 8eces tidak boleh berasal dari / diambil dari pot/bed pasien # 8eces diambil yang baru keluar. # Bahan pemeriksaan diambil secara aseptik dari bagian feces yang berlendir atau berdarah. # 3ntuk penderita kolera' feces dapat diambil dengan kateter leat feces. # 5o 5olume lume faeces yang yang diperluka diperlukan n < * gr. # 8eces yang diperoleh dapat langsung dikirim ke laboratorium secepatnya. # 3ntuk pengembalian rectum sab dilakukan dengan lidi kapas steril / media transpor stuart yang telah ada medianya. # =idi kapas / stuart medium langsung dimasukkan kedalam tabung yang berisi media.
Pengambilan 8eses / 7inja
$. #aktu pengambilan 7inja/faeces diambil pada masa akut' sebelum penderita 7inja/faeces diberi antibiotik atau pada masa kon+alensen menurut jenis penyakitnya. penyakitnya. # 8aeces/7 8aeces/7inja inja diambil seaktu-aktu. #
,. Pengiriman =idi kapas dalam media transpor harus sampai dilaboratorium dalam aktu ,> jam. # 8aeces/7 8aeces/7inja inja tanpa tanpa bahan pengaet dalam aktu * jam jam sudah sampai di laboratorium. # 8aeces/tinja untuk pemeriksaan pemeriksaan biakan kuman tidak boleh ada bahan pengaet. # ;lat dan media transpor dapat diambil/disediakan oleh =aboratorium.
#
Pengambilan 8eses / 7inja
. Penyimpanan #
=idi kapas dalam media transport tahan selama $1 jam dalam suhu suhu kamar
# 8aeces/7inja tanpa bahan pengaet harus segera dikirim ke laboratorium.
•Spesimen @eses
Pedoman
+lat/Volum e minimal
ransport
Penyiapan
1pesimen berupa !eses segar. Bila tidak memungkinkan dapat di ambil usap rektal. 'angan tercampur dengan air kloset atau urin. Perhatikan# ?ara, saat pengambilan serta pengirimannya
Pot bermulut lebar streril, @ 6"; gram abung steril untuk usap rektal
anpa penga&et# pe nga&et# = 6 am, suhu ruang %idealnya tidak A dari <7 menit setelah buang air besar$ . Bila diperlukan media transpor# Medium modi*kasi ?arry"Blair, 1tuart, +mies, kaldu gliserol salin pH 9,2 Medium transpor spesial seperti air alkaline pepton untuk isolasi Vibrio
=;2'am, suhu ruang. A ;2 am, 2?!
•1pesimen 1putum Pedoman
+mbil sputum pertama pagi hari, setelah bangun tidur sebelum menggosok gigi, atau sputum se&aktu -ngatkan penderita bah&a yang diminta dahak bukan liur atau ludah terangkan cara mengeluarkan dahak Pengambilan sputum / dahak diperoleh dengan cara batuk spontan C dalam batuk dengan ekspektoran aspirasi paru, trakheal/transtrakheal spesimen bronchoscopy %bronchoal(eolar &ash/ la(age/ brush$
;lat/5olume minimal Pot bermulut lebar streril, @ 6"; ml
7ransport
= 6"; am, suhu ruang. Harus sudah sampai di laboratori um
Penyiapan
=6";'am, suhu ruang. = 6E am, ;" 2 ?.
•Spesimen Pus/Auka
Pedoman
&iambil dari bagian dalam luka' dengan aspirasi' biopsi' kerokan' setelah swab' permukaan kulit dibersihkan dengan antiseptik dan dicuci dengan air salin steril kalau tidak menggunakan antiseptik' mungkin akan terbaa dengan swab dan mikroba tidak tumbuh Pada label: 7uliskan organ asal pus.
+lat/Volu me minimal #adah/Pot bermulut lebar streril. &engan disbosible syringe. Kateter plastik
ransport
Penyiapa n
6 -* jam' 6 *, 0am' suhu ruang. suhu ruang. ruang. %arus sudah sampai di laboratorium Swab: digunakan medium transpor !Stuart' ;mies' ;naerob transpor"
•Spesimen Aikuor Serebrospinal/CS@ #Cerebrospinal @luid%
Pedoman
1pesimen ?1 diambil aseptik dalam umlah yang cukup
;lat/5olume minimal
Volume @ 6ml ika memungkink an
7ransport
Kirim segera ke" laboratoriu m
Penyiapan
Kirim segera, mungkin pada suhu ruang, tidak boleh di dinginkan.
•1pesimen 4sap enggorok
Pedoman 7ekan lidah dengan spatula' lidah tetap di dalam mulut dan terangilah tenggorokan' dengan lidi kapas steril usap kedua tonsil' faring posterior' dan jika ada daerah eksudasi atau ulcerasi. 3sahakan agar sab tidak menyentuh lidah' bibir' u+ula Beri label dari mana spesimen itu diambil !tonsil kanan' tonsil kiri"
+lat/Volum e minimal 7abung steril/adah streril/media transpor.
ransport
Penyiapan
Sab kering sesegera Bila @ jam' pada mungkin' ,C. Swab jangan 6 jam' suhu ruang. Sampai di laboratorium. sampai kering. &alam keadaan basah Bila tertunda tidak boleh ? > jam basahi usapan pada suhu kamar' telah lidi kapas dengan sampai di laboratorium. air garam faali/ 7idak boleh kering harus fisiologis steril * dalam keadaan basah. tetes. &alam pengiriman bahan &alam kondisi perlu terlindung dari basah pada suhu sinar matahari kamar spesimen Bila @ jam dianjurkan tahan selama > memakai medium jam transpor !Stuart' ;mi ;mies' es' (emakai medium ;naerob transpor". transpor &alam aktu A *, jam harus sudah sampai ke laboratorium.
p a s 4 n e m i s e 1p H id ung •
Pedoman Masukkan kapas lidi, minimal 6 cm ke dalam lubang hidung +mbil sampel pada mukosa dengan memutar kapas lidi steril perlahan selama 67"63 detik !
;lat/5olume minimal abung steril/&adah streril/media transpor!
7ransport Kirim sesegera mungkin, angan didinginkan. Swab Swab angan sampai kering 1pesimen yang telah dibasahi dengan air garam *siologis steril harus sudah sampai di laboratorium dalam &aktu @ 6E am. Bila A 6 am dianurkan memakai medium transpor %1tuart, +mies, +naerob transpor$. Harus sudah sampai ke laboratorium F ;2 am Dalam pengiriman spesimen perlu terlindung
Penyiapan Dalam media tranpor Bila tertunda, usaplah dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan air garam *siologis steril ; tetes. Dalam kondisi basah pada suhu kamar spesimen tahan selama 6E am
•Spesimen Sekret .agina Pedoman Swab# diambil Swab# diambil secara aseptik dari bagian dalam (agina, cer(ik %porsio$ yang berlendir atau berdarah/ aspirasi bila ada pus/ swab genital ulcer . 1ebaiknya menggunakan cocor bebek dan 1arung tangan untuk pengambiln sekret (agina. 4ntuk pengambilan 1ekret (agina, swab dilakukan swab dilakukan dengan kapas lidi steril masukkan ke (agina dan putar searah arum am, kemudian tarik. Pada label# uliskan organ asal pus/ulcer pus/ulcer
+lat/Volum e minimal abung steril/&adah streril/media transpor.
ransport 4irim sesegera mungkin, jangan didinginkan! 0ila tertunda, usaplah dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan medim cair thyoglicolate steril! ;alam media tranpor 6idak boleh boleh didinginkan dalam reBBer!
Penyiapan
Dalam media tranpor tranpor.. Bila tertunda, usaplah dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan medium cair thyoglicolate steril. Dalam kondisi basah pada ;alam kondisi basah suhu kamar pada suhu kamar spesimen tahan spesimen tahan selama selama 6E am '5 jam 0ila ' jam dianjurkan memakai medium transpor #Stuart, ?mies, ?mies dengan Charcoal khusus untuk Neisseria gonorrhoeae, gonorrhoeae, ?naerob transpor%! ;alam &aktu < (+ jam harus sudah sampai ke laboratorium! ;alam pengiriman
1pesimen 1ekret 4retra Pedoman Swab# diambil secara Swab# aseptik dari bagian dalam yang berlendir atau berdarah/ aspirasi bila ada pus/ swab genital ulcer . 1ebaiknya menggunakan 1arung tangan untuk pengambiln sekret uretra. 4ntuk pengambilan 1ekret uretra, swab dilakukan dengan kapas lidi steril masukkan ke uretra distal dan putar searah arum am, kemudian tarik/ swab eksudat yang ada di distal uretra. Pada label# uliskan organ asal pus/ulcer pus/ ulcer genital
+lat/Volume minimal abung steril/&adah streril/media transpor.
ransport Kirim sesegera mungkin, angan didinginkan. didinginkan. Bila tertunda, usaplah dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan medim cair thyoglicolate steril. Dalam media tranpor idak boleh dimasukkan dalam !reGGer ! reGGer..
Penyiapan
Dalam media tranpor tranpor.. Bila tertunda, usaplah dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan medium cair thyoglicolate steril. Dalam kondisi basah pada Dalam kondisi suhu kamar spesimen basah pada tahan selama 6E am suhu kamar Bila A 6 am dianurkan spesimen tahan memakai medium selama 6E am transpor %1tuart, +mies, +mies dengan ?harcoal khusus untuk Neisseria gonorrhoeae,, +naerob gonorrhoeae transpor$. Dalam &aktu F ;2 am harus sudah sampai ke laboratorium. Dalam pengiriman spesimen perlu terlindung
•1pesimen 1ekret Mata Pedoman
Swab# diambil Swab# secara aseptik dari bagian dalam yang konungti(a/ kon ungti(a/ bila ada pus swab daerah tersebut/ aspirasi bila memmungkinkan. 1ebaiknya menggunakan sarung tangan untuk pengambiln sekret mata dan masker. 4ntuk pengambilan 1ekret mata, swab dilakukan dengan kapas lidi steril / swab eksudat/pus yang ada di bagian mata. Pada label# uliskan organ asal
+lat/Volume minimal
ransport
abung Kirim sesegera mungkin, steril/&adah angan didinginkan. streril/media Bila tertunda, usaplah transpor. dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan aguades streril ; tetes. angsung kirim ke laboratorium. Dalam media tranpor idak boleh dimasukkan dalam !reGGer. Bila A 6 am dianurkan memakai medium transpor %1tuart, +mies, +mies dengan ?harcoal khusus untuk Neisseria gonorrhoeae,, +naerob gonorrhoeae transpor$. Dalam &aktu F ;2 am harus sudah sampai ke laboratorium. Dalam pengiriman spesimen perlu
Penyiapan
Dalam media tranpor. Bila tertunda, usaplah dengan kapas lidi steril yang dibasahi dengan aguades steril/masuka n dalam medium transpor.