Cara Pengambilan Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Mikrobiologi
Disampaikan oleh : Trimurti Parnomo
HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN: 1. Prosedur pengambilan yang benar; 2. Lokasi dan waktu yang tepat; 3. Jumlah yang cukup; 4. Wadah yang steril, tertutup dan sesuai; 5. Sebelum diberikan antibiotika; 6. Identitas sampel; 7. Labeling : nama, umur, jam dan tanggal pengambilan; 8. Formulir permintaan pemeriksaan; 9. Sesegera mungkin dikirim ke laboratorium.
2
DARAH Alat/bahan: kapas, alkohol 70%, alat pembendung,
sarung tangan, spuit 5 ml Cara :
- Cuci tangan , keringkan - Pakai sarung tangan - Lakukan asepsis antisepsis pada daerah vosa cubiti - Pasang alat pembendung - Masukkan jarum ke dalam vena , aspirasi, ambil darah 5ml - Buka alat pembendung dan tutup bekas suntikan - Cuci tangan,keringkan - Labeling dan segera kirim ke laboratorium 3
4
FESES Alat/bahan: wadah , swab rekrtum, media transport bila
perlu (Cary-Blair) Cara;
- Cuci tangan, keringkan - Pakai sarung tangan - Ambil feses yang udah ditampung kedalam wadah tertutup(5gram), ambil feses di bagian yang ada darah/lendir/mucus bila ada - Bisa dengan cara swab rectum dengan cara memasukkan dan memutar swab, tarik keluar dan masukkan ke dalam wadah tertutup - Cuci tangan, keringkan - Labeling dan kirim ke laboratorium 5
6
URIN URIN MS(Mid Stream = porsi tengah), bila diduga ISK
bagian bawah Alat; wadah/pot urin steril, sabun Cara :
- Untuk pasien wanita sebelumnya mencuci daerah vulva dan vagina dengan sabun dari arah depan ke belakang, buang urin yang pertama, tampung urin tengah dalam wadah steril kurang lebih 10-20 ml dan sisa urin terakhir dibuang - Untuk pria dicuci gland penis dan OUE dengan sabun, selanjutnya sama dengan wanita - Labeling dan segera kirim ke laboratorium (tidak lebih dari 30 menit) - Untuk pasien rawat jalan bisa langsung datang ke lab 7
URIN SPP(Supra Pubic Puncture), bila diduga ISK atas Alat: sarung tangan, kapas, alkohol, yodium, spuit 20 ml Cara :
- Sebelumnya pasien harus minum sebanyak mungkin - Cuci tangan, keringkan - Pakai sarung tangan - Asepsis antisepsis di supra pubic(alkohol, yodium, alkohol) - Ambil urin dengan spuit pada puncak kandung kemih secara tegak lurus (20 ml) - Tutup luka bekas suntikan - Cuci tangan, keringkan - Labeling dan segera mungkin kirim ke lab (tidak boleh>30 menit) 8
9
SPUTUM Alat; wadah/wadah penampung sptum Cara :
- Sputum/dahak (bukan air ludah) di pagi hari setelah bangun tidur, sebelum makan dan gosok gigi. - Wadah ditutup rapat - Labeling dan kirim ke lab - Khusus untuk pemeriksaan BTA diambil 3 hari berturutturut. - Untuk pemeriksaan kultur diperlukan sputum yang dikumpulkan 24 jam
10
11
ASAL BAHAN-BAHAN SPESIMEN LAIN 1. Tenggorok (faringitis, tonsillitis, laryngitis, difteri) 2. Telinga(otitis media akut, otitis media kronis) 3. Hidung (sinusitis,rhinitis) 4. Mata(conjungtivitis, blepharitis, uveitis dll) 5. Urethra (urethritis, GO, Shipilis dll) 6. Vagina(vaginitis, GO, jamur, Trichomonas dll) 7. Saluran nafas bawah(Tb paru, pleural efusi, dll) 8. Kulit dan mukosa(abses, luka , lepra dll) 9. Cairan otak(meningitis, ensefalitis, dll) 10. Cairan tubuh lainnya
12
FORMULIR PENGANTAR PEMERIKSAAN Harus dicantumkan: 1. Nama Dokter, RS atau klinik pengirim 2. Identitas pasien; nama, umur, jenis kelamin 3. Jenis spesimen 4. Jam dan tanggal pengambilan spesimen 5. Diagnosa klinis sementara 6. Jenis pemeriksaan yang diminta 7. Tanggal dan tanda tangan dokter pengirim
13
DASAR MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan Mikrobiologi punya peranan
penting karena dapat:
1. Menegakkan diagnosis etiologi penyakit infeksi 2. Membantu menentukan pemilihan antimikroba yang tepat
14
JENIS PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI MIKROSKOPIS DENGAN METODA PEWARNAAN
> Relatif mudah dan murah > Membutuhkan waktu yang singkat > Dapat melihat morfologi dan sifat kuman > Menggunakan mikroskop cahaya/lampu > Kuman dilihat dengan perbesaran 1000 X > Contoh pewarnaan : Gram, Tahan asam, Neisser dll
15
KULTUR /BIAKAN DAN RESISTENSI
Membiakkan spesimen pada media agar sesuai tujuan pemeriksaan yang diminta ● Diinkubasi dalam inkubator ● Waktu yang diperlukan relatif lebih lama ● Dapat dilihat pertumbuhan koloni kuman ● Bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan biokimia ● Berguna untuk menentukan spesies kuman ● Mengetahui sensitifitas/resistensi kuman terhadap antimikroba/antibiotika ●
16
PEMERIKSAAN SEROLOGI Pada prinsipnya bertujuan untuk memeriksa adanya
antibodi yang terbentuk dalam serum penderita terhadap suatu antigen (bakteri, virus, parasit, jamur) penyebab infeksi. Bila terjadi reaksi antara antigen dan antibodi akan terjadi
berbagai macam jenis reaksi yang terlihat. Jenis reaksi serologi antara lain:
1. Reaksi aglutinasi (gumpalan); 2. Reaksi presipitasi (presipitat); 3. Reaksi hambatan hemaglutinasi (sel darah mengendap); 4. dll.
17
CONTOH PEMERIKSAAN SEROLOGI DI BIDANG MIKROBIOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tes Widal (diagnostik tyfoid); Tes Hambatan Hemaglutinasi (diagnostik virus); Tes TPHA VDRL(diagnostik sifilis); Tes Pengikatan Komplemen(diagnostik virus); Tes Imunofluoresensi; Tes ELISA; Tes RIA; dll.
18
19