LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
PENGENALAN ALAT-ALAT GELAS LABOLATORIUM (GLASSWARE)
Winda Andriani
05031181520069
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alat-alat laboratorium yang kita gunakan memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliiki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan semakin besar tingkat ketelitiannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana menggunakan dan cara agar dapat membaca skala itu itu sendiri (Khoirul, 2009).
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakansesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud.( Kamus Besar Bahasa Indonesia,2009,hal: 30). Sebelum melakukan pratikum di laboratorium, pratikan harus mengenal dan memahami cara menggunakan semua peralatan dasar yang sering digunakan di laboratorium kimia (Annonymous,2011). Hal hal yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dari alat alat yang digunakan. Kebersihan alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia , maka zat tersebut bisa saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum. ( Risma,2012 ).
2.1. Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan agar kita dapat bekerja secara aman dan nyaman selama berada di dalam laboratorium dan juga bertujuan untuk memperkenalkan nama, fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang terdapat dalam laboratoium khususnya yang terbuat dari kaca kepada praktikan. Hal ini dimaksudkan agar ketika praktikan melakukan suatu percobaan di dalam laboratorium, percobaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ball Pipet
Ball pipet adalah bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek. Kegunaannya adalah untuk menghisap larutan yang akan diukur (Ahmad, 2013).
2.2. Beaker Gelas
Beaker gelas terbuat dari bahan kaca jenis boroksilikat. Beaker gelas memiliki ukuran antara lain : 10ml, 25ml, 50ml,100ml. Beaker gelas berfungsi untuk meneteskan sejumlah cairan dalam eksperimen yang memerlukan ketelitian tinggi, biasanya digunakan untuk titrasi. Untuk menambahkan larutan pereaksi di mana volume harus diketahui/dicatat. Cara penggunaan : mata tegak lurus dengan permukaan cairan. Bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis dan jika menyenrtuh bagian bawah garis maka ketentuannya ditambah cairan 0.02(Hidayanti, 2011).
2.3. Buret
Bahan pembuatan buret adalah kaca jenis boroksilikat. Buret digunakan pada saat proses titrasi, sebagai alat yang digunakan untuk mengeluarkan cairan penitran(Khoirul, 2010).
2.4. Cawan Aluminium
Cawan aluminium dibuat dengan menggunakan kaca porselen. Dan berfungsi sebagai pengukur kadar protein(Risma, 2013).
2.5. Cawan Porselen
Pembuatan cawan porselen menggunakan bahan kaca jenis boroksilikat. Ukuran-ukuran cawan porselen : 100 x 15mm diameter 15cm daya tampung 15-20ml, diameter 9cm daya tampung 10ml. Fungsi cawan porselen adalah sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, sebagai tempat meletakan zat serta menguapkan zat atau larutan(Sumardjo, 2012).
2.6. Corong Gelas
Corong gelas dibuat dengan menggunakan bahan dari kaca dari boroksilikat. Dan corong gelas digunakan sebagai penyaring larutan yang terdapat larutan padatan(Khoirul, 2010).
2.7. Desikator
Bahan pembuatan desikator adalah kaca. Ukuran-ukuran desikator : 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Fungsi desikator sebagai tempat menyimpan sampel yang harus bebas dari air, untuk mengeringkan padatan(Hidayanti, 2011).
2.8. Gelas Ukur
Bahan pembuatan gelas ukur adalah kaca jenis soda kapur. Ukuran-ukuran gelas ukur : 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 200ml. Fungsi gelas ukur untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu(Ahmad, 2013).
2.9. Kawat Ose
Kawat ose digunakan untuk menggoreskan suatu bahan(Risma, 2013).
3.0. Kertas Saring
Kertas dibuat dari kertas yang berbahan agak sedikit kasar, serta kertas saring digunakan untuk menyaring larutan yang berbentuk cairan(Sumardjo, 2012).
3.11. Klem
Bahan pembuatan klem adalah alumunium atau besi. Klem memiliki diameter klem 10mm., berfungsi untuk memegang atau menjepit buret corong dan peralatan lainnya(Khoirul, 2010).
3.12. Kondensor
Kondensor digunakan pada destilasi sebagai pendingin untuk mendinginkan uap(Hidayanti, 2011).
3.13. Labu kedjal
Labu kedjal digunakan pada saat kita akan menganalisa kadar suatu protein(Ahmad, 2013).
3.14. Labu Ukur
Bahan yang digunakan untuk membuat labu ukur adalah kaca jenis borosilikat, sumbatnya kaca atau karet. Ukuran-ukuran labu ukur adalah 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 200ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Fungsi labu ukur sendiri ialah untuk keperluan pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu sebagaimana tertera dalam labu ukur(Risma, 2013).
3.15. Mortar
Mortar digunakan untuk menghaluskan atau menghancurkan bahan yang berupa padatan(Sumardjo, 2012).
3.16. Penjepit
Bahan pembuatan penjepit adalah besi. Dan penjepit memiliki fungsi untuk menjepit tabung reaksi(Khoirul, 2010).
3.17. Pengaduk Batang
Pengaduk batang dibuat dengan bahan kaca, dan digunakan untuk mengaduk larutan supaya larutan menjadi rata(Hidayanti, 2011).
3.18. Pipet Tetes
Bahan pembuatan pipet tetes adalah kaca jenis soda kapur dan karet. Ukuran-ukuran pipet tetes : Panjang 150mm dan 1cm 20 tetes. Pipet tetes berfungsi untuk mengambil cairan dalam skala teteran kecil dengan mengukur volume yang teliti. Namun, volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah menambahkan HCl/NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen pada uji biokimia, dan lain-lain(Ahmad, 2013).
3.19. Pipet Ukur
Bahan pembuatan pipet ukur adalah kaca. Ukuran-ukuran pipet ukur : 15ml, 10ml, 25ml. Pipet tetes berfungsi untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat(Risma, 2013).
3.20. Pipet Volum
Bahan pembuatan pipet volum adalah kaca boroksilikat. Ukuran-ukuran pipet volum : 1ml, 2ml, 5ml, 10ml, 20ml, 25ml, 50ml, 100ml. Pipet volum berfungsi untuk mengambil cairan hingga 25ml secara tepat dan ketelitain tinggi(Sumardjo, 2012).
3.21. Spatula
Bahan pembuatan spatula adalah stainless steel/aluminium. Ukuran spatula 150mm. Fungsi spatula adalah untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus. Dan untuk mengambil zat yang tidak bereaksi dengan besi(Khoirul, 2010).
3.22. Tabung Reaksi
Bahan pembuatan tabung reaksi adalah kaca jenis borosilikat. Ukuran-ukuran tabung reaksi adalah : 13 x 100mm dan 25 x 100mm. 5ml, 10ml, 14ml, 16ml, 19ml, 31ml, 55ml, 75ml. Tabung reaksi berfungsi mereaksikan larutan atau cairan. Penggunaan tabung reaksi : tabung reaksi harus digoyangkan dengan menjepitkannya pada penjepit tabung reaksi. Agar pada pemanasan api tidak terfokus pada suatu titik(Hidayanti, 2011).
3.23. Termometer
Bahan pembuatan termometer adalah kaca jenis soda kapur dan dalamnya berisi raksa atau alcohol. Ukuran-ukuran termometer sebagai berikut :
a. Termometer air raksa
-10 sampai 110 derajat celcius
0 sampai 150 derajat celcius
0 sampai 250 derajat celcius
0 sampai 360 derajat celcius
b. Termometer Alkohol
-10 sampai 110 derajat celcius
0 sampai 50 derajat celcius
0 sampai 150 derajat celcius
Fungsi : Untuk mengukur suhu(Ahmad, 2013).
3.24. Tiang Statif
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tiang statif adalah besi atau baja, panjang statif 60cm. Fungsi dari tiang statif sendiri adalah untuk menegakan buret, corong pisah, dan peralatan lainnya(Sumardjo, 2012).
3.25. Triangle
Triangle dibuat dari bahan kaca boroksilikat, dan digunakan untuk mengaduk larutan yang berada didalam cawan petri(Ahmad, 2013).
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum yang berjudul 'Pengenalan Alat' ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2016, pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 11.40 WIB di laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum yang berjudul 'Pengenalan Alat' ini adalah: 1) Ball pipet, 2) Beaker gelas, 3)Buret, 4) Cawan aluminium, 5) Cawan Porselen, 6) Corong gelas , 7) Desikator, 8) Gelas ukur, 9) Kawat ose, 10) Kertas Saring, 11) Klem, 12) Kondesor, 13) Labu kedjal, 14) Labu ukur, 15) Mortar , 16) Penjepit, 17) Pengaduk batang, 18) Pipet tetes, 19) Pipet ukur, 20) Pipet volum, 21) Spatula, 22) Tabung reaksi, 23) Termometer, 24) Tiang statif, dan 25) Triangle.
3.3. Cara Kerja
Cara kerja praktikum kali ini adalah :
Gambarkan glassware (2 dimensi) yang telah disiapkan pada buku praktikum yang telah disediakan.
Berilah nam aglassware tersebut, dan tuliskan ukuran-ukurannya dan fungsinya pada kolom yang telah disediakan.
Hanya menggambar yang menggunakan pensil, dan selebihnya menulis dengan menggunakan pena.
Pada akhir praktikum harus minta paraf dari asisten atau dosen di setiap kertas kerjanya (kanan bawah)
Gambar alat-alat harus diselesaikan pada saat praktikum. Penulisan keterangan boleh dikerjakan dirumah dengan menelusuri internet atau pustaka yang berkaitan.
4.2. Pembahasan
Pratikum pertama ini yang berjudul pengenalan alat-alat gelas laboratorium (glassware) . Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu pratikan dapat mengetahui fungsi dan prosedur penggunaan alat alat yang digunakan dalam laoratorium. Sebelum digunakan, alat-alat gelas harus diperiksa terlebih dahulu, apakah ada cacat dan diteliti kebersihannya. Apabila alat tersebut retak jangan meneruskan untuk penggunaannya. Kebersihan alat sangat penting, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat jika melakukan percobaan pada alat yang terkontaminasi. Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit.Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlenmeyer, pipet gondok, gelas beker.Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan corong. Saat praktikum, baik sebelum atau sesudahnya, semua alat yang digunakan mesti dicuci.Ini bertujuan agar alat tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja yang maksimal.Cara mencucinya adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur dengan air kran hingga bersih, dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap dan tisu.
Dilaboratorium, bahan-bahan kimia tertentu mesti disimpan dalam botol gelap untuk menghindari bereaksinya bahan ketika terkena cahaya, contohnya adalah hidrogen peroksida.Tetapi, jika suatu bahan tidak sensitif dengan cahaya maka dapat disimpan dalam botol terang, misalnya H2SO4. Dalam kegiatan pemanasan, sebelum meletakkan kaca diatas alat pemanas, harus diletakkan kasa terlebih dahulu.Ini dimaksudkan agar pemanasan dapat merata sehingga memberi hasil yang maksimal.Pada penggunaan pipet, tangan tidak boleh memegangi tabung, tapi cukup dipegang pada pipet pump, ini dilakukan untuk menghindari lepasnya tabung dari pipet pump. Untuk jepit statip dan bagian buret yang akan dijepit harus dililit tisu untuk menghindari pecahnya tabung saat sekrup setiap dikencangkan. Alat – alat ini bisa dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu alat alat untuk mereaksikan zat, alat alat untuk pengukur volume dan alat alat pemanas dan lain-lain. Adapun alat-alat untuk mereaksikan zat yaitu 1) Tabung reaksi.Terbuat dari gelas dan dapat dipanaskan, terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.2) Gelas piala Alat ini disebut juga gelas beker, fungsi utama adalah untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit. Dapat juga digunakan sebagai tempat larutan untuk memanaskan larutan zat kimia.3) Erlenmeyer Alat ini digunakan untuk tempat zat yang dititrasi dan bukan alat pengukur. Kadang-kadang boleh untuk memanaskan larutan. Adapun alat untuk pengukur volume seperti : A.) Gelas ukur. Alat ini digunakan untuk mengukur volume zat kimia cair, tidak boleh untuk mengukur pelarut panas. B) Pipet ukur yang terdiri dari pipet gondok dan pipet volume C) Pipet gondok terbuat dari gelas, tengahnya membesar ujungnya meruncing. Untuk mengambil larutan dan pipet ini lebih tepat dibandingkan gelas ukur, dan dibantu degan propipet.Pipet volum dibubuhi skala mirip dengan buret, untuk mengambil larutan dan lebih tepat dari gelas ukur D) Buret. Alat ini terbuat dari gelas berskala dan memiliki kran. Untuk melakukan titrasi, larutan dikeluarkan sedikit demi sedikit dari kran. Volume dapat dilihat dari skala. Untuk menggunakannya buret dicuci dua kali dengan larutan yang akan diisikan dan untuk titrasi dilakukan minimal tiga kali , hasilnya adalah rata-ratanya. Normalitas dan penitrasi jangan terlalu tinggi atau pekat dan volumenya sedikit mungkin (10 / 20 cc).
Buret digunakan untuk menghantarkan volume yang diketahui dan dapat diubah-ubah. Adapun alat lain yang tak kalah penting seperti desikator,pengaduk gelas , corong, botol semprot, gelas arloji ,corong gelas, corong pisah, cawan porselin, kaki tiga dan lain-lain. Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian.Kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemari asam dan bak meja.Bahkan korosif yang tumpah harus segera dibersihkan dari peralatan, bangku ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan banyak air. Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih.Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik lainnya.
BAB 5
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari praktikum yang berjudul Pengenalan Alat ini adalah:
Alat-alat gelas mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi dibandingkan alat-alat lainnya, karena alat-alat gelas terbuat dari bahan kaca yang mudah pecah
Setiap alat ukur yang terdapat dilaboratorium memiliki tingkat ketelitian yang berbeda.
Di dalam laboratorium kita harus teliti dalam menggunakan alat-alat.
Pengenalan alat-alat praktikum sangat dibutuhkan praktikan sebelum melakukan praktikum atau penelitian.
5. Pemahaman yang baik akan alat-alat praktikum kimia akan mempengaruhi kelancaran suatu praktikum dilaksanakan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rizal. 2013. Akurasi Alat-Alat Ukur Volume Yang Digunakan Dalam Praktikum dan Penelitian Di Laboratorium Kimia FMIPA Unimed. Jurnal Agroment Indonesia, 21(2) : 39-45.
Hidayanti, Risda. 2011. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Khoirul, Utari. 2010. Konsep Dasar Kimia Analaitik. Jakarta : Erlagga.
Sumardjo, Denny. 2012. Pengantar Kimia. Jakarta : Erlangga.
Risma. 2013. Modul Praktikum Kimia Dasar I. Universitas Sriwijaya : Inderalaya.