1. Bagaimana cara menyingkirkan DD anatomi pembengkakan/benjolan di lateral leher (kulit, jaringan sub kutis, otot, vaskuler, kelenjar getah benin g)
Kulit
: konsistensi lunak dan benjolan dapat digerakkan, fungsi bagian dalam
tidak terganggu (abses atau kista sebasea)
Otot
: adanya gangguan dalam pergerakan karena sakit ( torticollis)
Vaskuler
: pasien mengeluh massa terasa berdenyut, deficit fungsi organ
pendengaran(tinnitus), sulit menelan, dan suara parau (carotid body tumour)
Kelenjar Getah bening : adanya infeksi atau massa tumor di organ sekitarnya sesuai dengan aliran limfatiknya, atau dari kelenjar getah bening itu sendiri
Kelenjar tiroid : adanya proses autoimun, atau hiper/hipotiroid, atau inflamasi pada kelenjar tiroid (grave’s disease, goiter , hashimoto disease)
2. Setiap ada pembesaran kelenjar limfe di leher, 99% bukan merupakan kelainan primer di leher, melainkan proses sekunder. Bagaimana pembagian bagian kelenjar limfe di leher? Kelenjar apa saja yang bermanifestasi ke kelenjar limfe di leher?
Ia : berasal dari kulit hidung atau bibir, atau dasar bibir bagian anterior Ib : berasal dari tumor primer kelenjar submandibula, atau metastasis tumor yang berasal dari kulit muka homolateral, bibir, rongga mulut, atau sinus paranasal
II : berasal dari tumor ganas di rongga mulut, o rofaring posterior, nasofaring, dasar lidah, atau laring III : tumor primer yang berasal dari latring, hipofaring, tiroid IV : tumor berasal dari subglotis, laring, tiroid, atau esophagus Va : nasofaring Vb : kelenjar tiroid 3. Bagaimana cara menentukan benjolan di leher tersebut merupakan kelainan akibat proses infeksi atau akibat proses radang?
Infeksi : biasa terasa sakit, perabaan panas, berwarna k emerahan, konsistensi lunak pada kejadian akut. Untuk keadaan kronis konsistensi kenyal dan dapat digerakkan dari jaringan sekitar
Radang : pembengkakan tidak terasa nyeri, terasa keras dan sukar digerakkan dari jaringan sekitar.
4. Apa saja tanda dan gejala dari Ca Nasofaring? Dan bagaimana patofisiologinya? a. Neck sign (50%): adanya pembengkakan atau benjolan pada leher atas lateral, dapat unilateral (lebih sering) maupun bilateral berupa cervical lymphadenopathy. Hal tersebut dikarenakan penyebaran sel tumor melalui limfogen menuju KGB leher dimana KGB yang membesar pertama adalah KGB jugularis interna supe rior, KGB retrofaring, dan KGB parafaring yang langdung menerima aliran limfe dari naso faring. b. Rhino sign (30%) : rhinorrhea dengan disertai bercak darah, obstruksi nasal, post nasal drip, dan epistaksis. Gejala-gejala ini belum tentu ada pada pasien Ca nasofaring, bahkan ada pasien yang tidak memiliki simptom sama sekali. Patogenesis masih belum diketahui namun bila gejala ini timbul biasanya tumor sudah berukuran besar saat mendiagnosis Ca nasofaring. Ada juga kemungkinan dimana massa tumor telah menginvasi basis crania sehingga terdapat kebocoran dari cairan serebro spinal. C. Ear sign (20%) : ketulian, tinitus, otalgia, dan OME. Gejala yang lebih sering adalah OME pada telinga yang berkorelasi dengan letak tumor di nasofaring. Hal ini disebabkan karena adanya disfungsi tuba Eustachius oleh karena efek mekanik (penutupan) tumor atau proses infiltrasi ke dalam otot pada tuba Eustachius ca rtilago. Disfungsi tuba menyebabkan tekanan negatif pada cavum timpani sehingga keluarnya cairan vaskuler ke
dalam cavum timpani akibat perbedaan tekanan hidrostatik vaskuler. Gejala OME menghilang setelah dilakukan radioterapi. d. eye sign (20%) : oftalmoplegia, proptosis, dan diplopia. Oftalmoplegia disebabkan karena penyebaran tumor secara langsung ke daerah sekitar orbita yang biasanya disertai dengan proptosis. Ini terjadi oleh karena tumor men yebar ke lateral nasal sel ethmoid lamina
papyracea orbita. Diplopia terjadi karena keterlibatan nervus kranialis III,
IV, atau VI dimana nervus ini memiliki fungsi untuk mempersarafi otot penggerak bola mata. Bila salah satunya menjadi paralisis, maka akan menimbulkan gejala penglihatan ganda. Hal ini akibat infiltrasi tumor dari nasofaring foramen lacerum sinus cavernosus kena N. Kranialis III, IV, atau VI. e. Cranial sign (20%) : sakit kepala, gejala pada N. Kranialis, seperti neuralgia trigeminal, dan synd. Jackson (terkena N. IX – XI). Biasanya cranial sign muncul bila stadium Ca nasofaring sudah berlanjut. Sakit kepala yang timbul merupakan nyeri alih ketika cabang distal N. V (N. Mandibularis) terkena infiltrasi tumor. Bila berlanjut akan menyebabkan erosi basis kranii dengan keterlibatan parafaring atau infiltrasi melalui foramina daerah nasofaring. 5. Apa yang dimaksud dengan penyebaran kelenjar limfe superficial dan deep servical neck? Superficial Nodes :
Servikal anterior o
Biasa berhubungan dengan V. Jugularis anterior
o
Berasal dari : leher anterior, di bawah os.hyoid
Servikal posterior o
Berasal dari : kulit lateral dan posterior leher
Deep Nodes :
Deep servical : kumpulan dari beberapa limfe kepala dan leher yang lain
Retrofaringeal : berasal dari faring
Paratrakeal : terletak diantara trakea dan esophagus, bersamaan dengan N. laryngeal rekuren
Pretrakeal, prelaringeal, dan infra hyoid : berasal dari nodul servical anterior
Transverse servikal : terletak di atas klavikula, bersamaan dengan pembuluh darah servikal transversal
6. Mengapa bila terjadi massa Ca Nasofaring di sisi kiri, benjolan justru terjadi di leher sisi sebelah kanan? Bila terjadi massa Ca nasofaring di sisi kiri malah terjadi benjolan kelenjar limfe di leher sisi kanan, kemungkinan besar sel tumor tersebut sudah menyebar dari tumor primernya di daerah nasofaring (fossa Rosenmuller) menyebar secara limfogen sesuai de ngan arah aliran eferen limfe nasofaring sehingga menampakkan suatu benjolan berupa pembesaran KGB leher. Tidak dikenal istilah ipsilateral atau kontralateral pada penyebaran sel tumor masofaring, tetapi dikenal istilah unilateral dan bilateral pada manifestasi di kelenjar leher.
7. Apa yang dimaksud dengan parafaring? Gambarkan potongan axial deep neck space? Parapharyngeal space (PPS) terletak terpusat di dalam kepala dan leher dan memanjang dari dasar tengkorak ke kornu hyoid. Batas medial adalah lapisan tengah fasia, lateral adalah lapisan dangkal dan posterior adalah bagian anterior dari selubung karotis. Ini mengandung lemak, maxillary internal dan arteri faring asc d an pleksus vena. Pentingnya ruang ini tidak dari isinya tapi bagaimana massa d ari ruang lain berdampak terhadapnya menunjukkan asal-usul massa.