KANDIDIASIS ANGGOTA KELOMPOK FEBRIA OCTASARI 101000050 ERIKA D C PARDEDE 101000051 FRANSISKA R SIMBOLON 101000078 ELICIA FADILAH 101000079 SITI CHADIYAH 101000192 TRI HARTINI 091000021
LATAR BELAKANG • Penyakit infeksi jamur selama ini relative jarang dibicarakan.Karena itulah seringkali pasien yang terinfeksi jamur tidak terdeteksi,sehingga seringkali terjadi keterlambatan pengobatan yang berakibat fatal. • Infeksi oportunistik yang paling banyak pada ODHA selama tahun 2011 adalah kandidiasis (20,4%), disusul oleh TB (18,4%) dan diare (16,2%)
• Candida albican merupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi oportunistik. • Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anakanak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obatobatan jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS.
DEFINISI Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.
ETIOLOGI • Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae. • Genus Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut tidak menginfeksi manusia. • C. albicans adalah jamur dimorfik yang memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga merupakan penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.
KLASIFIKASI A. •
•
Kandidiasis Kulit dan Selaput Lendir. Kelainan kulit biasanya mengenai lipatan-lipatan kulit misalnya di bawah payudara, ketiak, lipatan paha serta selasela jari kaki dan tangan. Kelainan pada pantat dan daerah urogenitalia pada bayi disebut “diaper rash” dimana kulit biasanya berwarna merah (eritema), agak basah dan pada bagian tepi tampak vesikel dan sisik halus
Pada vagina, jamur ini menyebabkan vulvovaginitis dengan gejala Fluor albus
B.
Kandidiasis Bronkus (Bronchial Candidiasis).
• Pada Candidiasis bronkus dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh plak – plak • Pasien mengeluh batuk – batuk keras , dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti susu.
C.
Kandidiasis Paru (Pulmonary Candidiasis)
• Pasien biasanya tampak lebih sakit mengeluh demam dengan pernafasan dan nadi yang cepat. Batuk –batuk,hemaptoe sesak dan nyeri dada . Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak jelas terutama dilapangan bawah paru. Bayangan lebih padat atau bahkan efusi pleura bisa juga terjadi atau dijumpai pada foto dada. Diagnose dengan menemukan jamur Kandida di sputum serta kultur yang positif dengan medium agar Sabouraund pada pemeriksaan berulang – ulang.
D. Kandidiasis Sistemik. • Kandidiasi dapat tejadi sebagai akibat terjadinya penyebaran secara hematogen dari focus infeksi ke berbagai alat organ dalam atau sebagai akibat pemasangan infus dan suntikan. E.Kandidiasis Urogenitalia. • Infeksi saluran kencing sebagai infeksi asendens dari vagina, endoftalmia dan endokarditis, meningitis dan septicemia
MASA INKUBASI • Masa inkubasi atau masa sejak masuknya jamur Candida di dalam tubuh sampai timbulnya gejala penyakit Candidiasis adalah bervariasi antara 2 – 5 hari untuk lesi mulut pada anak.
RESERVOIR DAN CARA PENULARAN • Reservoir Candida adalah manusia.
• Adapun cara penularan Candida karena kontak secret atau ekskret dari mulut, kulit, vagina dan faeses, dari penderita ataupun carrier, atau tertulari melalui jalan lahir pada saat bayi dilahirkan atau penularan endogen.
PATOGENESIS Kelainan yang disebabkan oleh spesies kandida ditentukan oleh interaksi yang komplek antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan pejamu. Faktor penentu patogenitas kandida adalah : 1 Spesies : Genus kandida mempunyai 200 spesies, 15 spesies dilaporkan dapat menyebabkan proses pathogen pada manusia. C. albicans adalah kandida yang paling tinggi patogenitasnya. 2. Daya lekat : Bentuk hifa dapat melekat lebih kuat daripadagermtube, sedang germtube melekat lebih kuat daripada sel ragi. Daya lekat juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
LANJUTAN 3.
Dimorfisme : C. albicans merupakan jamur dimorfik yang mampu tumbuh dalam kultur sebagai blastospora dan sebagai pseudohifa. Dimorfisme terlibat dalam patogenitas kandida. Bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jaringan dengan mengeluarkan enzim hidrolitik yang merusak jaringan.
4. Toksin : Toksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen toksik. Glikoprotein khususnya mannoprotein berperan sebagai adhesion dalam kolonisasi jamur. Kanditoksin sebagai protein intraseluler diproduksi bila C. albicans dirusak secara mekanik. 5. Enzim : Enzim diperlukan untuk melakukan invasi. Enzim yang dihasilkan oleh C. albicans ada 2 jenis yaitu proteinase dan fosfolipid
GAMBARAN KLINIS Gambaran klinis yang terlihat bervariasi tergantung dari bagian tubuh mana yang terkena, dapat dilihat sebagai berikut : 1. Kandidiasis intertriginosa : Kelainan ini sering terjadi pada orang-orang gemuk, menyerang lipatan-lipatan kulit yang besar. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glans penis dan umbilikalis, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa. 2. Kandidiasis perianal : Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah. Penyakit ini menimbulkan pruritus ani.
3. Kandidiasis kutis generalisata : Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga pada lipat payudara, intergluteal dan umbilikus. Penyakit ini sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidiasis vagina atau mungkin karena gangguan imunologik.
4. Paronikia dan onikomikosis : infeksi jamur pada kuku dan jaringan sekitarnya ini menyebabkan rasa nyeri dan peradangan sekitar kuku. Kadang-kadang kuku rusak dan menebal. Hal ini sering diderita oleh orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air. 5. Diaper rush : sering terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang diganti yang dapat menimbulkan dermatitis iritan, juga sering diderita neonatus sebagai gejala sisa dermatitis oral dan perianal. 6.
Kandidisiasis kutis granulomatosa : Kelainan ini merupakan bentuk yang jarang dijumpai. Manifestasi kulit berupa pembentukan granuloma yang terjadi akibat penumpukan krusta serta hipertrofi setempat. Kelainan ini banyak menyerang anak-anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbulkan tanduk sepanjang 2 cm, lokasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan, tungkai.
7. Thrush merupakan infeksi jamur di dalam mulut. Bercak berwarna putih menempel pada lidah dan pinggiran mulut, sering menimbulkan nyeri. Bercak ini bisa dilepas dengan mudah oleh jari tangan atau sendok. Thrush pada dewasa bisa merupakan pertanda adanya gangguan kekebalan, kemungkinan akibat diabetes atau AIDS
DISTRIBUSI • TEMPAT Tersebar di seluruh dunia. • ORANG Penderita yang merupakan predisposisi kandidiasis karena daya tahan tubuhnya yang rendah, yaitu ibu hamil yang mengalami infeksi vagina, lansia, penderita malnutrisi, serta bayi yang mengalami infeksi dari ibu pada waktu persalinan. • WAKTU Jamur Candida albicans merupakan flora normal pada manusia maka kejadian kandidiasis setiap saat dapat terjadi
Determinan •
Kandidiasis atau Candidiasis disebabkan oleh jamur antara lain Candida albicans, Candida tropicalis, Candida dubliniensis dan kadang-kadang spesies lain dari Candida. Candida (Torulopsis) glabrata dibedakan dari Candida lain penyebab Candidiasis, yaitu infeksi dengan Candida torulopsis kurang membentuk pseudohyphae pada jaringan.
•
Faktor risiko : fisiologik (kehamilan), umur (usia sangat muda/sangat tua, siklus menstruasi, trauma (kerusakan kulit karena pekerjaan , maserasi kulit pada tukang cuci dan kerusakan mukosa mulut (karena trkanan gigi palsu), malnutrisi( defisensi riboflavin), kelainan endokrin (DM), keganasan , pasien yang dirawat di ruang intensif, pengobatan dengan antibiotik, sitostatik dan immunosupressan, AIDS,neutropenia ,dll
Pencegahan primer • Tidak berhubungan seksual atau hanya berhubungan seksual dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi • Penderita pria juga dapat menggunakan kondom lateks selama hubungan seksual,dengan atau tanpa spermatisida • Menjaga area sekitar genitalia bersih dan kering. • Ganti pembalut secara teratur • Hindari sabun yang dapat menyebabkan iritasi,vagina spray,dan semprotan air.
Pencegahan sekunder • Pemeriksaan ginekologi dan memeriksa organ genitalia eksterna,vagina,dan cervix untuk melihat adanya inflamasi atau ekskret abnormal. • Suspect kandidosis vagina bila terjadi inflamasi pada vagina terdapat ekskret putih dari vagina dan di sekeliling vagina,akan diambil sampel ekskret vagina untuk diperiksa dengan mikroskop di laboratorium. Pencegahan tersier • Rehabilitasi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH