KANDIDIASIS ORAL
A. Definisi
Kand Kandid idia iasi siss oral oral seri sering ng dise disebu butt juga juga deng dengan an trush. Kandidi Kandidiasis asis oral oral meru me rupa paka kann infe infeks ksii Candida sp pada mulut atau tenggorokan. tenggorokan. Kandidiasis Kandidiasis merupakan panyakit awal dan tanda dari progressivitas HIV yang meningkat menjadi men jadi lebih lebih berat berat (Anonim, (Anonim, !" !""a# "a#.. Kandidia Kandidiasis sis oral merupaka merupakann salah salah satu penyakit penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih (Anonim, !"" !""b#. b#. Candida sp adalah
anggota flora normal terutama saluran pen$ernaan, juga selaput
mukosa saluran pernafasan, pernafasan, vagina, uretra, kulit dan dibawah jari%jari kuku tangan dan kaki (&edi$astore, !"!#. B. Epidemioplogi
Kandidiasis oral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita. Candid ida a albi albica cans ns ini dihubung &enin &eningka gkatny tnyaa preva prevalen lensi si infek infeksi si Cand dihubungkan kan dengan dengan
kelompo kelompokk penderit penderitaa HIV'AI), HIV'AI), penderit penderitaa yang yang menjala menjalani ni transpla transplanta ntasi si dan kemoter kem oterapi api maligna maligna.. *dds dkk ( "++ "++!! # dalam dalam peneliti penelitianny annyaa men mengemu gemukaka kakann bahwa dari .-.-- penderita HIV'AI), HIV'AI), sekitar ./0 adalah adalah penderita kandidiasi kandidiasiss (Anonim, !""#. C. Etiologi
Kandida sp merupakan penyebab terbanyak yang menjadi penyebab infeksi oral dibandingkan aspergillus dan jamur lainnya (1uvraj, !"!#. 2ada kondisi normal, setiap orang memiliki sejumlah ke$il jamur didalam tubuhnya, baik pada mulut, vagina, saluran pen$ernaan dan lain sebagainya, namun dengan adanya sistem sistem imun yang yang baik, baik, tubuh tubuh terhind terhindar ar dari infeksi infeksi jamur. jamur. (anonim, (anonim, !" !""a# "a#.. 2enye 2enyebab bab kandi kandidia diasis sis oral oral umu umumny mnyaa adalah adalah jamur jamur Kandida albicans. alam
rongga mulut, Kandida albicans dapat melekat pada mukosa labial, mukosa bukal, dorsum lidah, dan daerah palatum. )elain Kandida albicans, ada "! spesies Kandida yang juga ditemukan yaitu C.tropicalis, C.parapsilosis, C.krusei, C.kefyr, C.
glabrata,
C.stellatoidea,
dan
C.guilliermondii,
C.pseudotropicalis,
C.lusitaniae,
dan C.dubliniensis (Anonim, !""#.3eberapa jenis obat%obatan
(misalnya antibiotik, steroid dan esterogen# dapat meningkatkan pertumbuhan jamur karena perubahan keseimbangan organisme alami di mulut. )elain itu, juga terdapat faktor%faktor yang menyebabkan terjadinya $andidiasis, misalnya diabetes, kehamilan, defisiensi 4at besi, asam folat dan vitamin 3" (Anonim, !""a# E. Patogenesis
Kandida
menjadi patogenik ketika pada pasien dengan faktor predisposisi
sehingga mempermudah terjadinya infeksi oportunistik. 2ada orang yang sehat, umum kandida tidak menimnbulkan masalah dan tidak tumbuh berlebihan, namun beberapa faktor dapat menyebabkan perubahan. ". 5aktor yang mengubah status kekebalan a# *rang tua ' bayi ' kehamilan. *rangtua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologi yang tidak sempurna. b# 2enyakit keganasan $# Infeksi HIV ' gangguan imunodefisiensi lainnya d# Kelainan endokrin (hipotiroid atau hipoparatiroid, diabetes melitus, hipoadrenalism# e# 6erapi kortikosteroid . 5aktor yang mengubah lingkungan mukosa oral a# 7erostamia )aliva penting dalam men$egah timbulnya kandidiasis oral karena efek pembilasan dan antimikrobial protein yang terkandung dalam saliva dapat
men$egah pertumbuhan berlebih dari Kandida albicans. Itu sebabnya kandidiasis oral dapat terjadi pada kondisi Sjogren syndrome, radioterapi kepala dan leher, dan obat%obatan yang dapat mengurangi sekresi saliva. b# 6erapi antibiotika $# Kebersihan mulut dan gigi yang jelek d# &alnutrisi ' malabsorpsi (defisiensi besi, asam folat atau vitamin# e# A$idi$ saliva ' diet kaya karbohidrat f# 2erokok berat g# *ral epithelial dysplasia h# 8igi tiruan F. Spektrm Klinis Candidiasis
8ambaran klinis kandidiasis oral tergantung pada keterlibatan lingkungan dan interaksi organisme dengan jaringan pada host . )e$ara umum infeksi Kandida sp terbagi menjadi bentuk yaitu kandidiasis pseudomembranosa, kandidiasis hiperplastik, kandidiasis eritemotosa dan angular $heilitis. 2asien bisa memiliki satu atau lebih dari keempat bentuk tersebut (1uvraj, !""#. Kandidiasis Psedomem!ranoss
Kandidiasis pseudomembranosus sering dikenal dengan sebutan trush, sering kali ditemukan pada neonatus, pasien dengan terapi kortikosteroid topikal, dan pasien dengan penurunan sistem imun. Adanya kandidiasis pseudomembranosus pada pasien dewasa dapat mengindikasikan adanya penyakit sistemik yang mendasari, seperti infeksi HIV. 8ambaran klinis yang ditemukan pada kandidiasis pseudomembranosus berupa multipel plak berwarna putih yang mirip seperti kejuyang dapat dengan mudah diangkat. 2lak tersebut terbentuk dari hifa. &ukosa dibawah plak tampak hiperemis namun tidak didapatkan ulkus. )aat gejala pasien
merupakan gejala ringan, pasien mungkin mengeluhkan gatal atau gangguan dalam merasakan makanan (1uvraj, !""#.
8ambar ". Kandidiasis 2seudomembranosa Kandidiasis Atropik
Kandidiasis atropik merupakan kandidiasis yang ditandai dengan adanya kemerahan difus pada mulut dengan mukosa yang relatif kering. aerah yang kemerahan tersebut sering kali mengelilingi mukosa disekitar alat%alat yang terpasang pada gigi, misalnya pada gigi pasangan (1uvraj, !""#.
8ambar . Kandidiasis atropik
Kandidiasis "iperplastik
3entuk kandidiasis hiperplastik sering disebut sebagai 9 Kandidal leukoplakia’
walaupun sebenarnya se$ara terminologi istilah ini tidak tepat.
Hiperplastik leukoplakia tampak sebagai plak berwarna putih yang tidak dapat dihilangkan dengan $ara diusap oleh klinis. 3erbeda dengan leukoplakia, lesi pada kandidiasis hiperplastik dapat sepenuhnya menghilang dengan pemberian terapi antifungal rutin (1uvraj, !""#.
8ambar :. Kandidiasis Hiperplastik Eritematosa Kandidiasis
;esi klinis dari eritematosa kandidiasis berupa lesi kemerahan atau eritematous. 3erbagai mukosa dapat terlibat, namun umumnya eritematosa kandidiasis melibatkan lidah. )alah satu bentuk yang umumnya ada pada eritematosa kandidiasis adalah pada palatum durum dan ginggiva didekat gigi pasangan (1uvraj, !""#. Anglar C"eilitis
3entuk klinis terakhir dari kandidiasis oral adalah angular $heilitis. 2ada angular $heilitis, dapat tampak retakan, penglupasan maupun ulserasi yang terdapat pada sudut bibir. )ering kali bentuk angular $heilitis mun$ul bersamaan dengan bentuk lain, misalnya bersamaan dengan tipe eritematosa. (1uvraj, !""#
8ambar . Angular
)tandard optimal untuk pemeriksaan
kandidiasis adalah dengan
melakukan pemeriksaan preparat sitologi eksfoliatif, yang sering kali menggunakan periodic acid Schiff atau dengan pewarnaan papani$olau (1uvraj, !""#. )itologi positif terbanyak sering ditemukan pada tipe pseudomembranosus kandidiasis. (1uvraj, !""#. iagnosis dapat ditegakkan melalui gejala klinis yang tampak jelas pada pasien, misalnya angular $heilitis dapat didiagnosis berdasarkan adanya fisura atau retakan kemerahan yang nyeri baik unilateral atau bilateral pada sudut bibir (1uvraj, !""#. ;esi oral yang ada biasanya $ukup jelas terlihat sehingga dapat didiagnosis berdasarkan gejala klinisnya (&aeve, !!-#. 2ada pasien yang status HIV%nya tidak diketahui, adanya lesi oral dapat menjadi indikasi yang kuat adanya infeksi HIV. Karena hal%hal tersebut, adanya dan perkembangan dari lesi oral pada pasien dengan HIV dapat digunakan sebagai kriteria masuk dan titik akhir pada profilaksis dan terapi (&aeve, !!-#
. $. Penatalaksanaan
2ada pasien yang kesehatannya normal, tatalaksanan kandidiasis oral $ukup sederhana dan efektif, dimana pemberian medikasi topikal adalah pengobatan yang adekuat. Antifungal yang yang biasa diberikan adalah suspensi nistatin oral. Harus terjadi kontak antara obat topikal dengan organisme supaya dapat terjadi eliminasi. Karena pasien seringkali hanya dapat menahan $airan obat tersebut dalam waktu singkat, dapat pula diberikan $lotrima4ol tro$hes sebagai alternatif. 2emberian nistatin maupun $lotrima4ol diberikan lima kali sehari selama " hari, dimana pasien harus melepaskan semua peralatan intraoral, dan kemudian menghindari makanan maupun minuman aselama ! menit setelah mengkonsumsi obat (1uvraj, !""#. setiap peralatan prostodontik pasien juga harus dilakukan disinfeksi, karena dapat menjadi sarang berbagai mikroorganisme dan dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien. 2enggunaan $lorin sebagai $airan pembersih memang efektif sebagai disinfektan namun merusak peralatan tersebut, sehingga lebih baik menggunakan germi$ide deodori4er yang mengandung natrium ben4oat, sitrat dan disodium fosfat. $. %anifestasi oral pada pasien &ang terinfeksi $I'
Infeksi HIV merupakan salah satu faktor sistemik yang menyebabkan terjadinya imuno supresi yang menyebabkan mun$ulnya kandidiasis oral. 2ada infeksi HIV, adanya manifestasi oral merupakan indikator awal dan utama dari infeksi HIV. &anifestasi oral yang menjadi indikator dari HIV berupa tujuh lesi kardinal, yang terdiri dari kandidiasis oral, hairy leukoplakia, kaposi sarkoma, eritema ginggima linear, necrotizing ulcerative gigivitis, necrotizing ulcerative periodontitis
dan non hodkin lymphoma (&aeve, !!-# . 2ada infeksi HIV, adanya
manifestasi oral merupakan indikator awal dan utama dari infeksi HIV. ;esi oral juga dapat digunakan untuk memprediksi progresivitas dari HIV dalam menyebabkan A$=uired immunodefisiensi )yndrome (AI)#. ;esi%lesi tersebut mun$ul pada -!0 pada pasien dengan HIV hingga /!0 pada pasien AI) (&aeve, !!-#. ;asi yang paling umum terdapat pada pasien dengan HIV adalah lesi oral berupa hairy leukoplakia dan kandidiasis pseudomembranosus (&aeve, !!-#. >amo4%gome4 dalam irna (!!?# menyatakan bahwa kandidiasis merupakan manifestasi oral terbanyak pada pasien anak dengan HIV dan tipe pseudomembran adalah tipe yang paling banyak ditemukan, terdapat korelasi antara adanya lesi oral dengan rendahnya nilai < pada anak dengan HIV. 2ada bulan &aret "++ dan &ei "++- , the Collaborative Workgroup on the ral !anifestations of "aediatric #$% $nfection bertemu dan membuat konsensus
mengenai klasifikasi lesi oral pada anak%anak, karena terdapat perbedaan prevalensi lesi%lesi oral dengan orang dewasa. Klasifikasi tersebut dibagi dalam : kelompok berdasarkan penelitian dan pengalaman klinis, serta frekuensi kejadian lesi oral pada anak%anak yang terinfeksi HIV (Irna, !!?#.
Klasifikasi lesi orofasial pada anak(anak &ang terinfeksi $I' Kelompok ). Lesi &ang !iasa ter*adi pada anak(anak &ang terinfeksi $I' +
@Kandidiasis (2seudomembranous, ritematous, Keilitis angularis# @Infeksi virus Herpes simpleks @ &inear gingival erythema @2embengkakan kelenjar parotis @)tomatitis aftosa rekuren (&inor, &ayor, Herpetiforme#
Kelompok ,. Lesi &ang kadang(kadang di*mpai pada anak(anak &ang terinfeksi $I' +
@Infeksi bakteri pada mukosa mulut @2enyakit periodontal ( 'ecrotizing ulcerative gingivitis,necrotizing ulcerative
periodontitis,necrotizing stomatitis(
@ermatitis seborrhei$ @I nfeksi virus (
Human
papillomavirus,
&ollus$um
$ontagiosum, vari$ella 4oster# @7erostomia Kelompok - + Lesi &ang sangat !er"!ngan infeksi $I' tetapi *arang ter*adi pada anak(anak+
B Ceoplasma ()arkoma kapossi dan limfoma non%HodgkinDs# B *ral hairy leukoplakia B Elser yang berhubungan dengan tuberkulosis 6erdapat dua kriteria untuk mendiagnosis lesi%lesi orofasial pada penderita HIV yaitu kriteria presmtif yaitu melihat gambaran klinis selama pemeriksaan, men$akup karateristik lesi (bentuk, warna, tekstur, lokasi, ukuran#, dan gejala klinis, dan k riteria definitif yaitu aplikasi dari kriteria presumtif, diagnosis banding, dan test laboratorium untuk memastikan diagnosis (Irna !!?#.
". Kandidiasis 2seudomembranous.
Kriteria presumtifF &ultifokal, tidak melekat, plak atau papula putih yang dapat diangkat'diseka dengan tekanan ringan, meninggalkan permukaan yang eritem. Kriteria definitifF Kultur kandida atau kerokan sitologik. @ GKandidiasis ritematous
Kriteria presumtifF &ultipel, ber$ak merah, biasanya pada palatum, dorsum lidah. 6idak melekat, mungkin bersamaan dengan plak putih%krem., dan ada rasa sakit terbakar. Kriteria definitifF Kultur kandida atau kerokan sitologik. @ GKeilitis Angularis
Kriteria presumtifF 8aris%garis merah atau fisur ulserasi yang menyebar pada sudut mulut, bilateral, dan papul merah multipel mungkin ditemukan pada kulit perioral yang berdekatan, bersamaan dengan $andida di dalam rongga mulut. Kriteria definitifF Kultur kandida atau kerokan sitologik. 2engobatan anti jamur topikal untuk oral $andidiasis meliputi penggunaan nistatin oral pastilles atau $lotrima4ole tro$hes, dosis kedua obat topikal antijamur ini yaitu "! mg dikulum di dalam mulut %- kali sehari. 2ada bayi dan balita, diobati dengan mengoleskan daerah terinfeksi dengan nistatin'gentian violet atau suspensi nistatin ("!!.!!! E'ml# "% ml empat kali sehari. Entuk kandidiasis yang lebih berat kandidiasis esofageal # yang dapat menyebar sampai keluar rongga mulut, terapi supresif anti jamur meliputi ketokona4ole sistemik ("! mg'kg'hari#, amphoteri$in 3, atau flu$ona4ole " kali sehari.6opikal fluorida harus digunakan jika obat ini diberikan untuk jangka waktu yang panjang (Irna, !!?#.
BAB II KASS
A. Identitas Pasien
Cama Esia enis Kelamin Alamat 6anggal 2emeriksaan >&
F An. < F tahun F 2erempuan F )ragen, awa 6engah F "" &aret !" F!":"
B. Anamnesis
Keluhan utama F &ulut terasa tidak enak >iwayat penyakit sekarangF 2asien merupakan pasien dari bagian anak yang dirawat dengan diagnosis 3!, 63 paru dalam pengobatan bulan pertama. )ejak : hari pasien mengeluhkan rasa tidak enak dimulut yang menyebabkan pasien sulit makan. &ulut terkadang dirasakan gatal. C. Ri/a&at Pen&akit Da"l
>iwayat sakit serupa >iwayat H6 >iwayat & >iwayat alergi
F disangkal F disangkal F disangkal F disangkal
>iwayat asma >iwayat sakit jantung
F disangkal F disangkal
D. Ri/a&at Pen&akit Kelarga
>iwayat sakit serupa >iwayat H6 >iwayat & >iwayat alergi >iwayat asma >iwayat sakit jantung
F disangkal F disangkal F disangkal F disangkal F disangkal F disangkal
E. Pemeriksaan Fisik
KE )tatus gi4i Kesadaran Kepala &ata 6elinga Hidung &ulut
F lemah, F kesan kurang F $ompos mentis F meso$ephal F
hiperemis. Elkus (%#. )ondasi Ftidak dilakukan 2erkusiF tidak dilakukan 2alpasi Ftidak dilakukan
< < absolut < 0
FL&mp"o:ite ; $elper sangat krang F 9 :ell2L F )5
8. 6erapi ". 5"!! . Injeksi mropenem ! mg'kg 33 '/jam :. 2ara$etamol syr : dd $th I . ifampisisn ""-!mg ?. 2ira4inamid " "-!mgDethambutol "!!mg /. Vitamin 3 "" +. Asam folat "" "!. Vitamin < ""