Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen.
Pertahanan fisik
Keseimbangan cairan
Thermoregulasi
Warna
Respirasi
Kelenjar kulit
Keseimbangan garam
Organ indra kulit
Kulit Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium.
•
Epidermis selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel lapisan dalam.
•
Dermis lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini berperan dalam pembentukan sisik pada ikan yang bersisik. Pada dermis ini terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat.
Sebagai penutup tubuh
Alat pertahanan
Keseimbangan cairan
Warna
Pergerakan
Kelenjar kulit
Osmoregulasi
Organ indera kulit
-Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ikan dapat berenang lebih cepat, -Berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipermiabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit. - Mencegah infeksi dan menutup luka. -Sel
kelenjar
yang
berbentuk
piala
didalam
epidermis,
mengeluarkan suatu zat (semacam glycoprotein) ---- mucin. -Mucin ini bersentuhan dengan air akan berubah menjadi lendir. - Sel kelenjar menentukan ketebalan lendir yang menutupi kulit.
CAHAYA yang dikeluarkan oleh Jasad Hidup : BIOLUMINESCENS.
Terdapat dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan terdapat pada kulit.
Ikan-ikan yang dapat mengeluaran cahaya umumnya HIDUP di laut dalam dan hanya sedikit yang hidup diperairan dangkal. Sebagian bergerak ke permukaan untuk ruaya makanan. –
1000 meter DPL .
IKAN hidup di laut dalam antara 300
Sel pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya disebut SEL CAHAYA atau PHOTOPORE (photocyt).
PHOTOPORE
terdapat
pada
golongan
Elasmobranchii
Etmopterus, Bathobathis moresbyi) dan Teleostei Hyctophiformes, Batrachoididae)
(Sphinax,
(Stomiatidae,
Merupakan derivat kulit
Merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan lendir.
Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun hidup disekitar karang, ikan lele dan Famili Siluroidea, dan
KELOMPOK
Elasmobranchii
(Dasyatidae,
Chimaeridae,
Myliobathidae).
Ikan buntal (Tetraodontidae) terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari sistem integumennya, melainkan dari kelenjar empedu.
1. Sisik Cosmoid, yaitu sisik yang memiliki bagian terluar disebut vitrodentilie, lapisan bawahnya disebut cosinine dan bagian terdalam terdapat pefilbuluh darah, syaraf dan substansi tulang isopedine.
Ikan coelacanth, Latemeria chalumnae jenis ikan purba yang masih hidup
2. Sisik Placoid : sisik Kelompok Elasmobranchii , Bentuknya seperti duri bunga mawar. Bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis. Susunanya seperti pada gigi manusia dimana bagian ectodermal memiliki lapisan email yang disebut sebagai vitrodentin dan lapisan dalamnya
‘disebut
dentine yang berisi pembuluh dentinal.
3. Sisik Ganoid : sisik yang memiliki lapisan terluar disebut ganoine berupa penumpukan garam-garam anorganik, kemudian lap cosmin Bagian dalamaya terdapat substansi tulang isopedine.
Struktur sisik placoid dan sisik ganoid
4. Cycloid dan Ctenoid, sisik yang tidak mengandung dentine. Dua jenis sisik ini paling banyak ditemui pada kebanyakan ikan. Struktur sisik cycloid dan sisik ctenoid
1.
Sisik
Placoid,
merupakan
sisik
yang
tumbuhnya
saling
berdampingan atau sebelah menyebelah dengan pola tumbuh mencuat dari kulitnya.
2. Sisik Rhombic, merupakan sisik yang berbentuk belah ketupat dengan pertumbuhan yang sebelah menyebelah.
3. Sisik Cycloid, merupakan sisik yang bentuknya melingkar dimana didalamnya terdapat garis-garis melingkar disebut circulii, anulii, radii, dan focus.
4. Sisik Ctenoid, merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan bentukan sisir pada bagian anteriornya.