BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Sistem Sistem integu integumen men memili memiliki ki kompon komponen en yang yang besar besar.. Sistem Sistem integu integumen men adalah adalah lapisan terluar dari tubuh yang terdiri dari kulit dan beberapa derivatnya seperti kuku, rambut rambut dan beberap beberapaa jenis jenis kelenj kelenjar ar.. Sistem Sistem ini memilik memilikii banyak banyak fungsi fungsi diantar diantarany anyaa berfungsi sebagai aksesoris dan proteksi. Kulit melindungi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan cairan serta melindungi dari zat iritan dan alergen (Sloane, 200!. "nfeksi "nfeksi merupa merupakan kan proses proses invasif invasif oleh oleh organi organisme sme dan berpro berprolif liferas erasii di dalam dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit (#otter $ #erry, 200%!. Sedangkan infeksi kulit merupa merupakan kan suatu suatu penya penyakit kit yang yang ditimb ditimbulk ulkan an karena karena suatu suatu bakteri bakteri,, virus, virus, dan jamur jamur.. #enularannya dapat disebabkan dengan kontak langsung yaitu dengan menyentuh kulit yang terinfeksi maupun tidak langsung melalui perantara benda&benda yang terkontak dengan organisme pemba'a infeksi. i "ndonesia, angka kejadian infeksi kulit oleh mikroorganisme cukup tinggi. #ada tahun 20)0, penyakit infeksi kulit termasuk kedalam )0 penyakit terbanyak di Sumatera *arat dengan )0+.%+ kasus. #enelitian di -S" Sultan gung menunjukkan bah'a angka kejadian infeksi kulit oleh bakteri yang paling sering ditemukan adalah pioderma. i rumah sakit tersebut, kejadian pioderma menduduki peringkat ketiga dengan jumlah kasus +2 kasus (),%/! (Sutisna dkk, 20))!. ingg ingginy inyaa angka angka kejadi kejadian an infeks infeksii kulit kulit oleh oleh mikroo mikroorga rganis nisme me erat kaitann kaitannya ya dengan cara penularan yang lebih banyak menular melalui kontak langsung serta hygiene personal individu yang kurang baik dan sanitasi lingkungan terlebih lingkungan di daerah bersuhu panas dan beriklim lembab. atalaksana pada infeksi kulit oleh mikroorganisme pada umumnya tergantung dari jenis mikroorganisme yang menginfeksi dan organ tubuh yang terkena. *erdasarkan *erdasarkan dampak dampak dari gangguan gangguan sistem integumen akibat mikroorga mikroorganisme nisme (bakteri, jamur dan virus!, maka penulis sebagai mahasi'a kepera'atan akan membuat makalah mengenai gangguan sistem integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur
1
dan virus! dan asuhan kepera'atan yang tepat untuk kasus gangguan sistem integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ). pakah pakah definisi definisi dari gangg gangguan uan sistem integum integumen en karena mikroorg mikroorgani anisme sme (bakteri, (bakteri,
jamur dan virus!1 2. pa pa etiol etiolog ogii dari dari gang ganggu guan an siste sistem m inte integu gume men n karen karenaa mikr mikroo oorg rgani anism smee (bakt (bakter eri, i, jamur dan virus!1 . *agaim *agaimana ana manife manifestas stasii dari dari gangg gangguan uan sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorga rganism nismee (bakteri, jamur dan virus!1 . *agaim *agaimana ana patofi patofisiol siolog ogii dari dari gang ganggua guan n sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorg rgani anisme sme (bakteri, jamur dan virus!1 %. *agaimana WOC gan WOC ganggu gguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorg rgani anisme sme (bakte (bakteri, ri, jamur dan virus!1 +. pa pemeri eriksaan aan
diagnostik
untuk
gangguan
sist sisteem
inte ntegumen
karena
mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!1 3. *agaim *agaimana ana penatal penatalaksa aksanaa naan n ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorg rgani anisme sme (bakteri, jamur dan virus!1 . *agaimana *agaimana komplikasi komplikasi ganggu gangguan an sistem integum integumen en karena mikroo mikroorgani rganisme sme (bakteri, (bakteri, jamur dan virus!1 4. *agaimana *agaimana prognosis prognosis gangguan gangguan sistem integum integumen en karena mikroorga mikroorganisme nisme (bakteri, (bakteri, jamur dan virus!1 )0. *agaim *agaimana ana asuhan asuhan kepera kepera'at 'atan an pada pada klien klien dengan dengan ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!1
1.3 Tu Tujuan juan 1.3.1 Tujuan Umum
ujuan umum penulisan makalah ini agar mahasis'a mengetahui, mengerti dan mahasis mahasis'a 'a dapat dapat melaksa melaksanak nakan an asuhan asuhan kepera' kepera'atan atan pada pada klien klien dengan dengan gangguan sistem integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!.
1.3.2 Tujuan Khusus Khusus
ujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar mahasis'a mengetahui, mengerti dan mahasis'a dapat melaksanakan5 ). 6eng 6enget etah ahui ui defi defini nisi si gang ganggu guan an sist sistem em inte integu gume men n kare karena na mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! 2
dan virus! dan asuhan kepera'atan yang tepat untuk kasus gangguan sistem integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ). pakah pakah definisi definisi dari gangg gangguan uan sistem integum integumen en karena mikroorg mikroorgani anisme sme (bakteri, (bakteri,
jamur dan virus!1 2. pa pa etiol etiolog ogii dari dari gang ganggu guan an siste sistem m inte integu gume men n karen karenaa mikr mikroo oorg rgani anism smee (bakt (bakter eri, i, jamur dan virus!1 . *agaim *agaimana ana manife manifestas stasii dari dari gangg gangguan uan sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorga rganism nismee (bakteri, jamur dan virus!1 . *agaim *agaimana ana patofi patofisiol siolog ogii dari dari gang ganggua guan n sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorg rgani anisme sme (bakteri, jamur dan virus!1 %. *agaimana WOC gan WOC ganggu gguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorg rgani anisme sme (bakte (bakteri, ri, jamur dan virus!1 +. pa pemeri eriksaan aan
diagnostik
untuk
gangguan
sist sisteem
inte ntegumen
karena
mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!1 3. *agaim *agaimana ana penatal penatalaksa aksanaa naan n ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroo mikroorg rgani anisme sme (bakteri, jamur dan virus!1 . *agaimana *agaimana komplikasi komplikasi ganggu gangguan an sistem integum integumen en karena mikroo mikroorgani rganisme sme (bakteri, (bakteri, jamur dan virus!1 4. *agaimana *agaimana prognosis prognosis gangguan gangguan sistem integum integumen en karena mikroorga mikroorganisme nisme (bakteri, (bakteri, jamur dan virus!1 )0. *agaim *agaimana ana asuhan asuhan kepera kepera'at 'atan an pada pada klien klien dengan dengan ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!1
1.3 Tu Tujuan juan 1.3.1 Tujuan Umum
ujuan umum penulisan makalah ini agar mahasis'a mengetahui, mengerti dan mahasis mahasis'a 'a dapat dapat melaksa melaksanak nakan an asuhan asuhan kepera' kepera'atan atan pada pada klien klien dengan dengan gangguan sistem integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!.
1.3.2 Tujuan Khusus Khusus
ujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar mahasis'a mengetahui, mengerti dan mahasis'a dapat melaksanakan5 ). 6eng 6enget etah ahui ui defi defini nisi si gang ganggu guan an sist sistem em inte integu gume men n kare karena na mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! 2
2. 6eng 6enget etah ahui ui etio etiolo logi gi gang ganggu guan an sist sistem em inte integu gume men n kare karena na mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! . 6engeta 6engetahui hui manifes manifestasi tasi ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! . 6engeta 6engetahui hui patofi patofisio siolog logii ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! %. 6ege 6egeta tahu huii WOC postpartum WOC postpartum blues +. 6en 6engeta getah hui pem pemerik eriksa saan an diag diagno nost stik ik
gang angguan guan
sist sistem em
integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! 3. 6eng 6engeta etahu huii pena penata talak laksan sanaan aan gang ganggu guan an sistem sistem inte integu gume men n karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! . 6engeta 6engetahui hui kompli komplikas kasii ganggu gangguan an sistem sistem integu integumen men karena karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! 4. 6eng 6engeta etahu huii prog progno nosis sis gang ganggu guan an siste sistem m integ integum umen en kare karena na mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus! )0. )0. 6eng 6enget etah ahui ui asuh asuhan an kepe kepera ra'a 'ata tan n
pada pada gang ganggu guan an sist sistem em
integumen karena mikroorganisme (bakteri, jamur dan virus!
3
BAB 2 TN!AUAN PU"TAKA
2.1 De#$n$s$ 1. !amur
7ungus (jamur! yang merupakan anggota dunia tanaman yang berukuran kecil dan makan dari bahan organik, merupakan penyebab berbagai jenis infeksi kulit yang sering ditemukan, antara lain a.
inea pedis (jamur kaki8athlete’s foot !. 6erupakan infeksi jamur yang
paling sering ditemukan. "nfeksi ini sering menjangkiti para remaja dan de'asa muda kendati dapat terjadi pada setiap kelompok usia serta kedua jenis kelamin. b.
inea korporis (penyakit jamur badan!. 6enjangkiti bagian muka,
leher, batang tubuh dan ekstremitas. #ada bagian yg terinfeksi akan tampak lesi berbentuk cincin atau lingkaran yang khas. c.
inea kapitis (penyakit jamur kulit kepala!. 6erupakan infeksi jamur
menular yang menyerang batang rambut dan penyebab kerontokan rambut yangs ering ditemukan di antara anak&anak. d.
inea kruris (penyakit jamur lipat paha!. 6erupakan infeksi jamur
pada lipat paha yang meluas ke paha bagian dalam dan pantat.paling sering terjadi pada pelari yang berusia muda, orang&orang yang gemuk dan yang mengenakan pakaian dalam terlalu ketat. e.
inea unguiun (onikomikosis!. 6erupakan infeksi jamur yang kronis
pada kuku jari kaki atau kuku jari tangan. *iasanya disertai dengan infeksi jamur yang lama pada kaki. 2. Bakter$
"nfeksi bakteri pada kulit bisa primer atau sekunder. "nfeksi kulit primer bera'al dari kulit yang sebelumnya tampak normal dan biasanya infeksi ini disebabkan oleh satu macam mikroorganisme. "nfeksi kulit sekunder terjadi akibat kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya atau akibat disrupsi keutuhan kulit karena cedera atau pembedahan. #ada kedua keadan ini, beberapa jenis mikroorganisme
4
dapat terlibat, misalnya Staphylococcus aureusatau streptokus grup . "nfeksi bakteri primer yang paling sering terjadi, antara lain5
a.
"mpetigo adalah infeksi piogenik superficial dan mudah menular yang
terdapat di permukaan kulit. erdapat dua bentuk klinis impetigo, yaitu impetigo kontagiosa Tillbury Fox danimpetigo bulosa. )! "mpetigo bulosa merupakan infeksi superfisial kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, ditandai oleh pembentukan bula dari vesikel asalnya. *ula tersebut mengalami ruptur dan meninggalkan lesi yang merah serta basah. "mpetigo *ulosa adalah suatu bentuk impetigo dengan gejala utama barupa lepuh&lepuh berisi cairan kekuningan dengan dinding tegang, terkadang tampak hipopion. #enyakit kulit ini biasanya lebih banyak ditemukan di daerah tropis dengan suhu udara panas. Kurangnya kebersihan dan keadaan kurang gizi serta anemia mempermudah terjangkitnya penyakit kulit ini mengingat penyakit ini mudah menular. b.
2! "mpetigo non bulosa 7olikulitis merupakan infeksi stafilokokus yang timbul dalam
folikel rambut. 9esi bisa bersifat superfisial atau dalam. Sering terlihat pada daerah dagu laki&laki yang mencukur janggutnya dan pada tungkai 'anita. 7olikulitis adalah peradangan pada selubung akar rambut atau folikel rambut, yang umumnya disebabkan oleh bakteri gram positif staphylococcus aureus. c. 7urunkel merupakan inflamasi kulit akut yang timbul dalam satu atau lebih folikel rambut dan menyebar ke lapisan dermis sekitarnya. 9ebih sering terjadi pada daerah yang mengalami iritasi, seperti5 posterior leher, aksila atau pantat (gluteus!. 7urunkel atau disebut juga bisul, adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang biasanya mengalami nekrosis ini disebabkan oleh staphylococcus aureus. 3. %$rus
"nfeksi merupakan proses invasif oleh organisme dan berproliferasi di dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit (#otter $ #erry, 200%!. Sedangkan infeksi kulit merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan karena suatu bakteri8 kuman, virus, jamur. "nfeksi virus yang paling sering terjadi pada system integument adalah :erpes 5
zoster. :erpes zoster merupakan kelainan inflamatorik viral di mana virus penyebabnya menimbulkan erupsi vesikuler yang nyeri di sepanjang distribusi saraf sensorik dari satu atau lebih ganglion posterior.
2.2 Et$&l&g$ 1. !amur Kebanyakan infeksi jamur pada manusia disebabkan oleh tiga jenis jamur5 Microsporum, Tricophyton, dan pi!ermophyton. #enularan infeksi jamur melalui tiga yaitu ditularkan dari manusia ke manusia (antropofilik!, dari binatang ke manusia (zoofilik!, dan dari tanah ke manusia (geofilik!.
2. Bakter$
"nfeksi jamur disebabkan oleh Staphylococcus "erus. 7aktor predisposisi yang dapat memicu infeksi adalah Kurang menjaga kebersihan, keadaan lelah, defisiensi imunitas, kurang gizi dan iabetes 6ellitus. 3. %$rus
;irus memiliki asam nukleat, karena hal ini virus harus hidup dalam inangnya. ;irus dapat menyebabkan penyakit apabila mengadakan kontak dengan sel yang rentan, bereplikasi, dan menyebabkan kerusakan sel. *eberapa virus yang dapat menyebabkan penyakit antara lain5 ;irus ;aricella
2.3 Man$#estas$ Kl$n$s 1. !amur
a. -asa gatal pada sela > sela jari kaki yang berskuama. b. epi eritematosa yang berskuama yang meluas menjadi plak sirkuler dengan tepi vesikuler atau bersisik yang menonjol. c. 6anifestasi inea Korporis yang khas memiliki tepi yang meradang dan bagian tengahnya bersih. d. #ada inea unguium, kuku jari menebal mudah menggumpal. Seluruh kuku dapat dihancurkan. e. inea kapitis terdapat bercak&bercak bundar kemerahan dengan pembentukan skuama. -ambut menjadi rapuh dan mudah patah pada permukaan kulit kepala.
6
f.
#ada candida albicans berupa plak tebal atau bercak&bercak
putih yang dapat ditemui terutama pada mukosa pipi dan vagina 2. Bakter$
?ejala pada permulaan penderita merasa gatal, lesi menjadi nyeri bila ditekan atau diusap. Selama proses supurasi, lesi terasa sakit sekali. 9esi yang terdapat di saluran telinga luar dan hidung terasa sakit sekali. ?ejala sistemik biasanya jarang, dan, kalau ada ringan. anda&tanda timbul peradangan folikuler kecil dan merah yang cepat bertambah besar dan membentuk suatu tonjolan berbentuk kerucut dan teraba keras dan dikelilingi oleh halo merah. Se'aktu supurasi terjadi, timbul pustul dan kemudian nekrosis pada puncak nodul. Ketika nodul ini pecah, keluarlah pus dengan inti nekrotik. Kemudian timbul edema dan eritema mereda, dan rongga terisi oleh jaringan granulasi dan meninggalkan makula keunguan, yang akan sembuh dengan parut. 9esi frunkel dapat tunggal atau jamak atau berkelompok. 3. %$rus
a.
;aricella
Keluhan biasanya dia'ali dengan gejala prodromal yang dapat berlangsung selama )& hari berupa nyeri pada daerah dermatom yang akan timbul lesi. @yeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus&menerus atau sebagai serangan yang hilang timbul. Keluhan bervariasi dari rasa gatal, kesemutan, panas, pedih, nyeri tekan, hiperestesi sampai rasa ditusuk&tusuk. 2!
?ejala konstitusi juga merupakan gejala prodromal berupa
malaise, sefalgia, rangsang meningeal dan nausea, yang biasanya akan menghilang setelah erupsi kulit timbul. Kadang&kadang terjadi limfadenopati regional. !
Arupsi kulit
Arupsi kulit hampir selalu unilateral dan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafi oleh satu ganglion sensorik. Arupsi dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, yang tersering di daerah ganglion torakalis. 9esi dimulai dengan makula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papul&papul dan dalam 'aktu )2&2 jam lesi berkembang menjadi vesikel. #ada hari ketiga berubah menjadi pustul yang akan mengering menjadi krusta dalam 3& )0 hari. Krusta dapat bertahan sampai 7
2& minggu kemudian mengelupas. #ada saat ini biasanya nyeri segmental juga menghilang. 9esi baru dapat terus muncul sampai hari keempat dan kadang& kadang sampai hari ketujuh. Arupsi kulit yang berat dapat meninggalkan makula hiperpigmentasi dan jaringan parut (pitted scar!.
b.
#uman $apyloma%irus (:#;! )! Kutil (Wart ! 2! Kutil biasa (common &art !
#enampakannya seperti tonjolan kembang kol tertama paada telapak tangan. Kutil ini dapat berkemlompok di sekitar kuku. Kutil ini banyak menyerang anak& anak dan dapat sembuh secara spontan.
c.
! Kutil telapak kaki (plantar 'art! ! Kutil datar (plane 'art! %! Kutil kelamin (kandilomata akuminata! $ox%irus
6anifestasi yang ditunjukkan seperti mutiara, papula merah mudah dengan umbilikasi sentral yang berisi sumbat keratin. 9esi dapat timbul di seluruh bagian tubuh, namun paling sering ditemukan di kepala,leher, dan badan. 9esi dapat juga disertai dengan reaksi eksema ringan di sekelilingnya. 6oluskum kontagiosum dapat sembuh secara spontan pada bayi dan anak&anak.
d.
=rf
6anifestasi berupa papula yang meradang dan soliter dan dengan cepat berkembang menjadi nodul dari jaringan yang bergranulasi yang biasanya timbul pada jari 'alaupun kadang juga di 'ajah.
2.' Pat$s$&l&g$ 1. !amur "nfeksi jamur dia'ali dengan masuknya spora jamur ke dalam tubuh atau melekatnya spora pada kulit. Sebenarnya tubuh memiliki proses pertahanan terhadap infeksi jamur, akan tetapi kekuatanannya sangat bervariasi antar individu tergantung tingkat daya tahannya. Setelah spora masuk dan mele'ati lini pertahanan tubuh, dengan kondisi tertentu spora dapat berkembang menjadi jamur dan membentuk koloni di dalam tubuh maupun pada jaringan superfisial.
2. Bakter$
Streptococcus "erus menyerang kulit terutama pada folikel rambuterlihat abses perifolikuler setempat. #embuluh darah setempat mengalami dilatasi dan tempat 8
terinfeksi diserang oleh lekosit polimorfonukler. erjadi nekrosis kelenjar dan jaringan sekitar dan membentuk inti yang dikelilingii oleh daerah dilatasi vaskuler, lekosit, dan limfosit. 3. %$rus
:#; dapat bereplikasi pada sel&sel epidermis dan menular kepada orang yang tidak memiliki imunitas spesifik terhadap dirinya. Keberadaan virus ini menyebabkan munculnya ;eruka vulgaris atau kutil yang kasar pada badan, tungkai, tangan, lengan, genitalia, bahkan membran mukosa mulut (#rice dkk., 200%!. Kemunculan kutil disebabkan oleh replikasi di dalam sel&sel epidermis dengan menimbulkan penebalan yang tidak teratur pada stratum korneum di daerah yang terinfeksi. "ndividu yang kehilangan imunitas yang spesifik terhadap virus sangat mudah mengalami infeksi oleh virus tersebut.
2.( )*+
(terlampir!
2., Pemer$ksaan D$agn&st$k
#emeriksaan iagnostik pada kulit adalah sebagai berikut (*ro'n,200%!
a. S'ab dan Sampel&sampel yang lain, dilakukan pada kulit yang dicurigai terkena infeksi.
b. 9ampu Bood (Woo!’s 'ight ! 9ampu Bood menggunakan sinar ultraviolet yang difilter dengan nikel oksida, digunakan untuk ,emperjelas tiga gambaran penyakit kulit. )! =rganisme tertentu penyebab bercak&bercak jamur (ring&orm! pada kulit kepala memberikan fluoresensi hijau. :al ini selain dapat digunakan sebagai diagnosis a'al, dapat membantu dalam memantau terapi. 2! =rganisme yang berperan dalam terjadinya eritrasma memberikkan fluoresensi merah terang. ! *eberapa kelainan pigmen lebih jelas terlihat.
c. Kerokan kulit *ahan yang diambil dapat dari kulit, rambut dan kuku yang diperiksa di ba'ah mikroskop dan8 atau dikirim untuk kultur. :al ini bermanfaat bila dicurigai adanya 9
infeksi jamur atau untuk mencari tungau scabies. Sedikit kerokan pada epidermis akan mengangkat skuama dari permukaan kulit yang dicurigai. #emeriksaan ini bisa dibantu dengan menambahkan tinta #arker Cuick apabila dicurigai adanya infeksi oleh 6alassezia. #ada kuku dapat dilakukan hal yang sama namun perlu ditambahkan larutan K=: yang lebih pekat. #emeriksaan mikroskopis pada rambut dapat menunjukkan tentang adanya infeksi jamur, abnormal struktur batang rambut dan dapat menentukan penyebab terjadinya kerontokan rambut yang berlebihan. #reparat dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik untuk sitodiagnostik pada lepuhan&lepuhan yang dicurigai disebabkan virus dan pemfigus.
d. *iopsi Kulit *iopsi kulit merupakan tekhnik pemeriksaan untuk menentukan diagnosis pada kelainan kulit. da dua cara yang digunakan untuk memperoleh sampel kulit yaitu )!
*iopsi insisi8eksisi indakan ini membutukan sampel pemeriksaan yang cukup besar ukuranya
dan dapat digunakan untuk mengangkat lesi yang besa r.
?ambar ekhnik biopsi5 (a!insisi (b!eksisi
() $unch *iopsy eknik ini lebih cepat namun hanya memperoleh sampel yang kecil dan hanya cocok untuk biopsi diagnostik atau mengangkat lesi yang kecil
2.- Penatalaksanaan 1. !amur Nama $n#eks$
Penatalaksanaan
inea #edis (penyakit jamur kakiD thleteEs
7ase akut (vesikuler! dilakukan perendaman bagian yang sakit dengan larutan salin *uro'i atau kalium permanganate. #reparat antifungus topikal (mikonazol, klotrimazol! 10
footDkutu air!
dioleskan pada daerah yang terinfeksi.
inea Korporis (penyakit jamur badan!
#reparat griseofulvin oral diberikan pada kasus infeksi jamur yang luas. Ketokonazol dapat diberikan pada kondisi kronis, termasuk pasien yag resisten terhadap griseofulvin.
inea Kapitis (penyakit jamur kulit kepala!
iberikan griseofulvin dan keramas 2& kali8minggu (sampo AFcel, selsun!
inea Kruris (penyakit jamur lipat paha!
"nfeksi ringan 5 preparat topikal seperti klotrimazol, mikonazol atau haloprogin selama & minggu. "nfeksi berat 5 preparat griseofulvin oral.
inea Gnguium (=nikomikosis!
?riseofulvin oral selama + bulan&) tahun kalau kuku jari ikut terkena. 9osion amfoterisin *, mikonizol, klotrimazol, nistatin (jika disebabkan oleh Can!i!a albicans!
2. Bakter$
a.
erapi 6edikamentosa
#emberian antibiotik sistemik untuk mengurangi penyebaran penularan. #ada "mpetigo nonbollous diberikan penisilin benzatin atau penisilin oral sedangkan pada "mpetigo bollous diberikan penisilin resisten penisilinase. #ada umumnya dapat diberikan -ifampisin. (Smeltzer, )44+! #emberian antibakterial topikal dapat dioleskan pada daerah yang terkena infeksi jamur. Sebelum lesi diolesi antibakterial topikal, sebaiknya rendam atau cuci lesi dengan larutan sabun atau membersihan dengan menggunakan larutan antiseptik. :al ini dilakukan untuk menghilangkan pertumbuhan bakteri, mengurangi kandungan bakterial dan mencegah penyebaran serta dapat membantu antibakterial topikal untuk mencapai tempat yang terinfeksi. (Smeltzer, )44+! b.
erapi @on&6edikamentosa
bses&abses kecil dan terlokalisir pada folikel rambut (folikulitis! atau lebih besar dan terletak lebih dalam dapat menyebabkan furunkel yang dapat meluas menjadi karbunkel. 7urunkel atau karbunkel memerlukan insisi dan drainase untuk mengeluarkan pus. bses yangtelah didrainase dibalut dengan kasa yang telah dibasahi dengan larutan antiseptik, Ausol. (avey.200%! c.
#encegahan
11
)! 6enganjurkan klien dan keluarga untuk mandi dengan sabun bakterisida. 2! 6emberiakn dorongan untuk melakukan kebersihan yang baik untuk mencegah penyebaran lesi dari satu area kulit ke arean yang lain dan dari satu orang ke orang lain. Setiap individu menggunakan handuk yang terpisah. (Smeltzer, )44+! 3. %$rus Nama
Penatalaksanaan
$n#eks$
:erpes
nalgesic dalam dosis yang kuat dalam masa serangan primer.
simpleks
Kotrimoksazol oral dalam dosis 2F2 tab8hari.
:erpes
ntibiotik diberikan bila ada infeksi sekunder.
"G %&0/ dalam )00/ 6S= (dimetilsulfoksid! dipakai secara topikal. 9okal 5 diberi bedak (lasio kalamin!
;arisela
Gntuk panasnya dapat diberikan asetosal atau antipiretik lain. ntihistamin oral diberikan bila ada gatal. Secara topikal diberikan bedak (losio kalamin!. "stirahat dan tirah baring.
;eruka
*edah listrik dengan anestesi local, memakai bahan kaustik seperti larutan perak nitrat 2%/, H (trichlor acetic acid! jenuh dan fenol likuefaktum. *edak scalpel (ekstirpasi! atau bedah beku (H=2, @2, @2=!
Kandiloma
#enutupan lesi dengan tingtura podofilin 2%/, daerah sekitarnya
kuminata
sebelumnya dilindungi dulu dengan ;aseline untuk menghindari iritasi. #ilihan lain adalah memakai krem %&fluorourasil, bedah listrik, bedah eksisi, atau bedah beku.
2. K&m/l$kas$ 1. !amur
12
a.
"nfeksi jamur yang dalam (internal! dapat menyebabkan morbiditas
dan mortalitas yang bermakna. b. 6uncul jaringan parut kulit atau alopesia (rambut rontok! akibat tinea kapitis. 2. Bakter$
6enurut *ehrman ()444! dan *ro'n (200%!, komplikasi dari infeksi bakteri pada kulit adalah a. apat menyebabkan bakterimia. b. 7olikulitis dapat menyebabkan furunkel dan lebih luas, Karbunkel. c. #ada "mpetigo dapat menyebabkan krusta. 9esi a'al berupa pustule kecil yang kemudian pecah sehingga terbentuk krusta yang lama&kelamaan akan meninggalkan bekas daerah kemerahan. 3. %$rus
:erpes zoster tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan orang. *ila timbul komplikasi, hal&hal berikut dapat terjadi adalah sebagai berikut 5 a. @euralgia #asca :erpes 6erupakan nyeri di daerah kulit yang dipersarafi oleh saraf yang terkena herpes zoster. @yeri ini bisa menetap selama beberapa bulan atau beberapa tahun setelah terjadi herpes zoster. @yeri bisa dirasakan terus menerus atau hilang&timbul dan bisa semakin memburuk pada malam hari atau jika terkena panas maupun dingin. b. :erpes zoster pada mata dapat menyebabkan peradangan sebagian atau seluruh bagian mata yang mengancam penglihatan. c. Kelemahan otot
2.0 Pr&gn&s$s
pabila ditangani dengan cara yang tepat, prognosis infeksi ini biasanya cukup baik. #asien dengan faktor kesehatan lain yang turut mempengaruhi, seperti diabetes, imunodefisiensi, kerusakan sirkulasi, dan neuropati, mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena infeksi yang berkembang dan meluas. Kesembuhan dari infeksi juga sangat dipengaruhi oleh hygiene dari pasien.
13
14
BAB 3 A"UHAN KEPERA)ATAN PADA KLEN DENAN ANUAN ""TEM NTEUMEN KARENA NEK" MKR**RAN"ME !AMUR4 BAKTER4 %RU"
3.1 Pengkaj$an .).) namnesa
a. ata umum pasien8 "dentitas8 ata demografi ata yang dikaji meliputi nama, usia, suku bangsa8 ras, jenis kelamin, pekerjaan saat ini dan sebelumnya (apakah sering terpapar sinar matahari secara langsung, bahan kimia, iritasi zat atau substansi yang abrasif!, kondisi tempat tinggal, status perka'inan, agama, status sosial ekonomi dan keterangan lain mengenai identitas pasien. b. Keluhan Gtama *iasanya keluhan utama yang dialami pasien infeksi jamur, bakteri dan virus adalah nyeri pada kulit, gatal&gatal dan perubahan bentuk pada kulit c. -i'ayat #enyakit Sekarang Kapan terjadinya penyakit kulit yang diderita, apakah keluhan utamanya seperti sering gatal8 menggaruk, ada lesi pada kulit penyebab terjadinya penyakit, apa yang dirasakan klien dan apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya. 6elengkapi analisis tanda dan gejala dengan @=#C-S5 @5 @ormal. Sebelum terinfeksi bakteri, jamur dan virus kondisi kulit normalnya cukup pigmentasi, tidak ada petekie, tidak ada purpura, tidk ada lesi atau ekskoriasi. =5 =nset. Sejak kapan gejala itu muncul, hari apa pukul berapa, dan dia'ali dengan gejala seperti apa1 #5
#recipitating and palliative factors. isebabkan karena apa1 ktivitas terakhir ketika gejala itu muncul1 pa yang sudah dilakukan untuk mengatasi gejala yang timbul1
15
C5 Cuality and Iuantity. *agaimana gejala itu terasa1 *agaimana mendeskripsikan gejala yang muncul1 pakah semakin parah atau tidak1 -5 -egion and radiation. imana gejala tersebut muncul1 pakah mengganggu aktivitas sehari&hari1 S5
Severity. Skala nyeri )&)0, dengan angka )0 sebagai skala yang paling nyeri. pakah berpengaruh terhadap kegiatan sehari&hari1
5 ime. *erapa lama gejala itu muncul1 Seberapa sering gejala itu muncul1 d. -i'ayat penyakit dahulu Kaji apakah klien pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya, berapa lama pasien pernah mengalaminya, dan pengobatan apa yang dilakukan pasien. )! -i'ayat penyakit masa kecil dan imunisasi5 contoh impetigo, scabies, measles, chicken&poF, scarlet fever. 2! -i'ayat penyakit akut dan kronis, pengobatan termasuk terapi dan hospitalisasi5 contoh iabetes, peripheral vascular disease, 9yme disease, #arkinson disease, imobilisasi, malnutrisi, trauma, kanker kulit, terapi radiasi, :";8"S, penyakit autoimmune. ! 7aktor resiko5 usia, terpaparnya sinar matahari ! -i'ayat pembedahan5 biopsy kulit %! -i'ayat alergi5 obat, makanan, dan bahan&bahan lainnya +! -i'ayat pengobatan5 aspirin, antibiotic, barbiturate, sulfodinamide,
thiazide
diuretics,
oral
hypoglycemic
agents,
tertacyclin, antimalarials, antineoplastic agent, hormones, metals, topical steroids. e. -i'ayat penyakit keluarga )! danya ri'ayat keluarga yang mengidap penyakit kulit akibat infeksi jamur, virus, atau bakteri. 2! -i'ayat status kesehatan yang menyebabkan kematian keluarga dan saudara seperti kanker kulit, penyakit autoimun. f. -i'ayat kebiasaan8 sosial )! 6erokok, minum minuman beralkohol atau obat&obatan terlarang lainnya. 16
2! 9ingkungan5 terpapar serangga dan hama seperti jamur, terpapar bahan kimia, dan perubahan suhu yang ekstrim. ! #ekerjaan8 aktivitas5 petani, tukang kebun ! iet5 perubahan pola makan, pertambahan
atau
penurunan berat badan, nafsu makan. %! #ola tidur5 insomnia, cemas +! #ersonal hygiene5 mandi, keramas, lotion, bedak sabun 3! -i'ayat perjalanan terakhir g. -i'ayat psikososial #erasaan
dan
emosi
yang
dialami
penderita
sehubungan
dengan
penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita, cemas, murung, depresi, atau marah h. -i'ayat diet Kaji **, bentuk tubuh, dan makanan yang disukai
.).2
#emeriksaan 7isik "ntegumen . "nspeksi )! Barna Kulit #emeriksaan fisik pada infeksi virus biasanya bersifat lokal, lesi menyebar di seluruh tubuh dimulai suatu vesikula dan akan berkembang lebih banyak di seluruh tubuh. Setelah % hari kebanyakan lesi mengalami krustasi dan lepas. Hiri khas infeksi virus pada vesikula adalah terdapat bentukan umbilikasi yaitu vesikula di mana bagian tengahnya cekung didalam. #emeriksaan fisik pada infeksi bakteri, ditemukan karakteristik lesi adalah vesikel yang berkembang menjadi sebuah bula kurang dari ) cm pada kulit normal, dengan sedikit atau tidak ada kemerahan disekitarnya. 'alnya vesikel berisi cairan bening yang menjadi keruh. bula akan pecah, apabila bula pecah akan meninggalkan jaringan parut di pinggiran. "nfeksi jamur5 lesi pada bagian muka, leher, ekstremitas, lesi berbentuk cincin atau lingkaran yang khas dan berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama. a! #allor 5 karena penurunan aliran darah ke jaringan b! Sianosis
5 karena peningkatan deoFyhemoglobin
pada sirkulasi kutaneus.
17
c! Jaundice
5 karena peningkatan hemolysis sel darah
merah, penyakit liver d! Arythema
5 karena inflamasi
2! 9esi 9esi dilihat dimana lokasinya, distribusi, ukuran, 'arna, adanya drainase. a! 9esi primer terdiri dari5
-
6acula
5 )cm, datar, t idak ber'arna,
-
#atch 5 )cm, datar, batas tidak jelas, tidak
batas tidak jelas
ber'arna, tidak beraturan
-
#apula 5 )cm, menonjol, berbatas tegas
- @odule5 L)cm, menonjol, berisi benda padat -
#laIue 5 L)cm, menonjol, kasar tonjolan datar.
-
umor 5 nodule yang besar
-
;esicle5 )cm, menonjol di daerah superfisial,
-
*ulla 5 vesicle yang ukurannya L)cm
-
#ustule5 menonjol, berisi cairan kental
-
Bheal 5 menonjol, area menonjol tidak jelas,
berisi cairan
berisi benda padat, ukuran bervariasi
-
Hyst
5 menonjol, berisi cairan atau semi padat
b! 9esi sekunder terdiri dari5
-
Skuama
5
pelepasan
lapisan
tanduk8
-
Krusta
5 cairan tubuh yang mengering
stratum korneum
diatas permukaan kulit
-
;egetasi
5 erupsi kulit yang tumbuh ke
permukaan dan dasar ulkus atau kulit
-
?uma
5 infiltrat sirkumskrip, kronik,
destruktif ke sekitarnya
-
Arosi
5 kehilangan
jaringan
yang
tidak melebihi stratum basalis (epidermis! 18
-
Akskoriasi
5
kehilangan
jaringan
sampai
startum papilare di dermis
-
Glkus
5 kehilangan
jaringan
yang
melebihi startum papilare → bentuk ca'an → tepi, dinding, dasar, isi
-
7isura
5
kontinuitas
kulit
hilang
→
belahan kulit tanpa kehilangan jaringan ! Kondisi rambut a! llopesia
5 karena farmakoterapi, kemoterapi, obat
lainnya heparin. b! :irsutism
5 pada 'anita dan anak&anak karena
kelebihan hormone androgen (gangguan endokrin!, menopause, adan farmakoterapi seperti kortikosteroid dan androgenic. c! #erubahan tekstur rambut 5 ipis dan rapuh kemungkinan hipotiroidisme Kasar dan kemerahan kemungkinan karena kurang protein d! Kulit
kepala
dan
rambutnya
5
apakah
mudah
mengelupas, ada luka, ada kutu, telur kutu, ulat gelang ! Kondisi kuku a! Kondisi kuku yang terinfeksi biasanya ber'arna kuning, kehitaman atau terdapat peradangan. b! H- normalnya 2 detik c! Barna kuku kebiruan pertanda sianosis d! Kuku
yang
terlihat
pucat
kemungkinan
karena
kurangnya aliran darah e! Hlubbing fingers 5 ketika sudut kuku )0 o atau lebih, karena hipoksemia kronis f! *eauEs lines
5 karena penyakit akut
g! Spoon nails
5 karena anemia
h! #itting
5 karena psoriasis8 penyakit kulit yang
kronis i! #aronychia
5 karena infeksi lokal.
*. #alpasi )! ekstur 19
@ormal
5 halus, lembut, kenyal
bnormal
5 bengkak dan athrophy 2! Kelembaban
Kelembapan kulit yang dikaji adalah tingkat hidrasi kulit terhadap basah dan minyak. Kelembapan biasa dipengaruhi oleh usia. Semakin tua usia seseorang, kelembapan akan semakin menurun. pabila ada infeksi bakteri, virus, dan jamur maka kelembapan akan cenderung mengering atau basah disekitar lesi. bnormal
5 lembab, dingin ! emperature
9ebih dingin8 hipotermia pertanda kurangnya pasokan darah ke arteri. Suhu dikaji menggunakan dorsal tangan secara keseluruhan. alam keadaan normal permukaan kulit akan terasa hangat secara keseluruhan. pabila ada infeksi biasanya akan memyebabkan hipertermi. ! urgor Jika ada edema, bengkak, atau pasien dehidrasi menyebabkan turgor kulit menurun. urgor adalah elastisitas kulit. #engkajian fisik bisa dilihat dengan cara mencubit kulit, berapa lama kulit dan jaringan diba'ahnya kembali ke bentuk semula. ngka normal turgor detik. %! Adema erdapat pitting edema pada pre tibia dan dorsalis pedis. Adema adalah penumpukan cairan yang berlebih pada jaringan. #emeriksaan pitting edema dilakukan pada tibia dan kaki. Mang perlu dikaji dari edema adalah konsistensi, temperature, bentuk, mobilisasi. +! eFture eFture bisa dilihat dengan menekankan ibu jari secara lembut ke daerah kulit. @ormal terasa halus, lembut dan kenyal. bnormal terasa bengkak atau atrofi.
.).
#emeriksaan iagnostik )! 9ampu 'ood5 6erupakan sumber sinar ultraviolet yang difilter dengan nikel oksida, digunakan untuk memperjelas tiga gambaran penyakit kulit. 6enggunakan cahaya G; gelombang panjang yang disebut black light yang akan menghasilakan cahaya berpedar ber'arna ungu gelap yang khas. Hahaya akan
20
terlihat jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi. 2! *iopsy kulit5 *iopsy kulit merupakan teknik pemeriksaan yang sangat penting untuk menetukan diagnosis pada banyak kelainan kulit. 6endapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus (skin punch! dengan mengambil bagian tengah jaringan. "ndikasi pada nodul yang asalnya tidak jelas untuk mencegah malignitas. ! Kerokan8 guntingan5 *ahan&bahan dari kulit, rambut, atau kuku dapat langsung diperiksa diba'ah mikroskop dan8 atau dikirim untuk kultur. :al ini bermanfaat khususnya bila dicurigai adanya infeksi jamur, atau mencari tungau scabies. Sedikit kerokan pada epidermis akan mengangkat skuama dari permukaan kulit yang dicurigai. ! #emeriksaan darah, menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih, eosinofil dan peningkatan laju sedimentasi eritrosit. %! #e'arnaan gram dan kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan, menunjukkan adanya organisme campuran. +! Kultur virus dari apusan dasar vesikel, spesimen biopsi, skraping kornea.
3.2 D$agn&sa ke/era5atan ). Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan pruritus 2. :ipertermi berhubungan dengan proses inflamasi. . @yeri berhubungan dengan kerusakan saraf perifer . ?angguan citra diri berhubungan dengan lesi dan perubahan struktur
kulit %. nsietas berhubungan dengan prognosis penyakit, kondisi sakit dan perubahan kesehatan.
3.3 nter6ens$ 7an Ras$&nal )! Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan pruritus
itandai dengan5
a) b) c) d)
?angguan jaringan epidermis dan dermis. danya lesi (primer, sekunder! Aritema #ruritus.
ujuan 5 dalam 'aktu 3F2 jam, integritas kulit membaik Kriteria :asil 5 21
a) "ndividu menunjukkan penyembuhan jaringan progresif b) *erkurangnya gangguan jaringan epidermis, lesi, eritema, dan pruritis nter6ens$ Ras$&nal - Kaji kerusakan jaringan lunak - 6enjadi data
yang terjadi pada klien
dasar untuk
memberikan informasi intervensi pera'atan luka, alat apa yang akan digunakan dan jenis balutan apa
- ingkatkan asupan protein dan karbohidrat
untuk
mempertahankan
yang akan digunakan - engan asupan nutrisi yang cukup
membuat
proses
keseimbangan nitrogen positif. - 6asase dengan lembut kulit sehat
penyembuhan semakin cepat - Gntuk memperlancar
disekitar area yang sakit. - 9akukan pera'atan
sirkulasi intensif
terhadap kulit dengan pera'atan dan
- #enanganan dan pemberian
obat yang sesuai dengan lesi8 luka yang
obat yang sesuai dengan kondisi
dialami klien. - Avaluasi kerusakan jaringan dan
kulit pasien dapat mempercepat
perkembangan pertumbuhan jaringan
penyembuhan jaringan - pabila masih
belum
mencapai dari kriteria evaluasi 3F2 jam, maka perlu dikaji ulang faktor&faktor
menghambat
pertumbuhan luka 2! :ipertermi berhubungan dengan proses inflamasi. itandai dengan5
a) Suhu lebih tinggi dari 3, 0H per oral atau , 0H per rectal. b) Kulit hangat. c) akikardia. ujuan 5 dalam 'aktu )F2 jam suhu tubuh dapat normal kembali Kriteria :asil 5 a. Suhu tubuh normal (+&3 H! b. "ndividu mempertahankan suhu tubuh.dalam rentan normal nter6ens$
Ras$&nal 22
- 6onitor
suhu
tubuh
pasien
- #eningkatan
suhu
tubuh
yang
berkelanjutan pada pasien akan memberikan komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih parah dimana efek dari peningkatan tingakat metabolisme
- jarkan klien pentingnya
umum
dan
dehidrasi
akibat
hipertermi. - Selain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh,
asupan
juga akan meningkatkan pengeluaran panas
cairan yang adekuat (L 2000
tubuh melalui sistem perkemihan, maka panas
ml8hari
tubuh juga dapat dikeluarkan melalui urine.
mempertahankan
kecuali
terdapat
kontraindikasi
penyakit
jantung atau ginjal! asupan - #antau
dan
- Gntuk menjaga asupan cairan tubuh supaya
haluaran pasien.
tidak terjadi dehidrasi. ehidrasi salah satu
- Kolaborasi
pencetus hipertermi - nalgesik diperlukan untuk penurunan rasa
pemberian
nyeri
analgesik&antipiretik
dan
antipiretik
digunakan
untuk
menurunkan panas tubuh dan memberi rasa
- #ertahankan tirah baring
nyaman pada pasien. - 6engurangi
peningkatan
proses
metabolism umum
total selama fase akut
! @yeri berhubungan dengan kerusakan saraf perifer itandai dengan 5
a) Keluhan nyeri pada pasien b) #erilaku melindungi8distraksi, gelisah, merintih, focus pada diri sendiri, nyeri 'ajah, tegangan otot. c) -espon otonomik. ujuan 5 dalam 'aktu )F2 jam nyeri dapat berkurang8 hilang atau teradaptasi Kriteria :asil 5
a) Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala nyeri skala 0&% b)apat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri 23
c) #asien melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol, #asien tampak rileks, mampu tidur8istirahat dengan tepat. nter6ens$ -Hatat
intensitas
Ras$&nal lamanya - 6embantu
lokasi, (skala
0&)0!
dan
mengevaluasi
tempat
obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus.
penyebaran. #erhatikan tanda non&
@yeri
verbal, contoh peningkatan
punggung,
dan
sehubungan dengan proksimitas saraf
nadi,
gelisah,
merintih,
menggelepar.
panggul
pleksus
sering
lipatan
dan
menyebar
paha,
pembuluh
ke
genitalia
darah
yang
menyuplai area lain. @yeri tiba&tiba dan hebat
dapat
mencetuskan
ketakutan,
gelisah, ansietas berat. - @afas dalam dapat meningkatkan
- jarkan teknik relaksasi nafas
asupan =2 sehingga menurunkan sensasi nyeri, sedangkan pengalihan perhatian
dalam dan distraksi
dapat menurunkan stimulus nyeri - #era'atan kulit dengan baik akan
- 9akukan
pera'atan
kulit
dengan tepat dan baik
membuat
pF
mempercepat
nyaman
sehingga
penyembuhan
dan
mengurangi resiko infeksi - #engetahuan pasien terhadap nyeri
- Jelaskan penyebab nyeri
dapat membuat pasien lebih patuh pada pengobatan. - 6embantu
mengurangi
nyeri,
nalgesik memblok stimulus rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian obat analgesik
! ?angguan citra diri berhubungan dengan lesi dan perubahan struktur kulit itandai dengan5
a) -espon negatif verbal atau nonverbal b) idak melihat bagian tubuh tertentu. c) #erubahan dalam keterlibatan sosial ujuan 5 dalam 'aktu )F2 pasien dapat menerima keadaan tubuhnya 24
Kriteria :asil 5 a.#asien
mengungkapkan
dan
mendemonstrasikan
penerimaan
penampilan (kerapian, pakaian, postur, pola makan, kehadiran diri!. b. nter6ens$ - orong
#asien mengimplementasikan pola penanganan baru Ras$&nal untuk - 6engungkapkan
individu
mengekspresikan
perasaan,
khususnya
mengenai pikiran, perasaan, pandangan dirinya. - orong
individu
mengenai
masalah,
untuk
bertanya
penanganan,
perkembangan, prognosis kesehatan. - *eri informasi yang dapat dipercaya dan
perkuat
informasi
telah
orang support
terdekat system
untuk
pasien
merasa
lebih
nyaman setelah. - 6embuat pasien dan percaya diri
- "nformasi pasien
lebih
dapat
lebih
membantu
membuat
lebih tahu tentang
permasalahannya - =rang terdekat pengaruh
diberikan. - njurkan memberikan
yang
membuat
perasaannya
mempunyai
dominan
pasien
ntuk
menerima
terhadap
keaadaannya sekarang ketika sudah
perubahan fisik dan emosional. - orong kunjungan teman sebaya dan
di masyarakat. - Gntuk membuat pasien bisa
orang terdekat.
menerima keaadaannya sekarang
%! nsietas berhubungan dengan prognosis penyakit, kondisi sakit dan perubahan kesehatan. itandai dengan5
a) b) c) d)
#eningkatan frekuensi jantung "nsomnia ?elisah Ketakutan
ujuan 5 dalam 'aktu )F2 jam ansietasdapat berkurang8hilang atau teradaptasi Kriteria :asil 5 #asien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fis iologis. nter6ens$ - Kaji tingkat ansietas5 ringan, sedang,
berat.
Ras$&nal - Gntuk
menentukan
tingkat
keparahan ansietas supaya dapat ditentukan penanganan yang tepat 25
- *eri kenyamanan dan ketentraman hati
- Supaya pasien lebih tenang karena pendampingan pera'at dan
a. b.
ampingi pasien Jelaskan
tentang
penyakitnya. c. *erbicara dengan perlahan
ketika pasien mengetahui tentang proses penyakitnya, pasien akan bisa lebih tenang
dan tenang. d. Jangan membuat tuntutan. e. *eri kesempatan klien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.
KA"U"
#ada hari Jumat )0 pril 20)% @y. C, 0 tahun datang ke -SG. @y. C adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang masih S dan K. *eliau sering mengantarkan kedua anaknya ke sekolah. Suami @y. C adalah seorang karya'an perusahaan travel dan sering bepergian. @y. C datang ke -SG dengan keluhan gatal&gatal, muncul benjolan& benjolan kecil di 'ajah dan terasa nyeri serta panas sejak kemarin. :asil pengkajian a'al didapatkan5 5 )20840 mm:g, 5 =H, --5 2F8menit, @adi5 )00F8menit. @y. C didiagnosa menderita penyakit herpes zoster.
3.' Pengkaj$an ..) namnesa
@ama
5 @y. C
Gsia
5 0 tahun
Jenis kelamin
5 #erempuan
#ekerjaan
5 "bu rumah tangga
a.
ata umum pasien
b.
Keluhan Gtama
?atal&gatal, muncul benjolan& benjolan kecil di 'ajah dan terasa nyeri serta panas c. -i'ayat #enyakit Sekarang a! 9engkapi analisis dengan @=#C-S 5 @ N @ormal. 6engalami kemerahan, gatal, nyeri dan panas. = N =nset. Sejak ) hari yang lalu mengalami hal tersebut. # N #recipitating and palliative factors. @y. C sering bepergian untuk mengantarkan anaknya ke sekolah 26
C N Cuality and Iuantity. #asien mengeluh gatal, nyeri dan terasa panas. - N -egion and radiation. #ada daerah muka S N Severity. #asien mengaku merasakan gatal yang luar biasa N ime. ?ejala terasa sejak ) hari yang lalu dan terus menerus. a!
d. -i'ayat penyakit dahulu -i'ayat penyakit masa kecil dan imunisasi5 @y. C
mendapatkan imunisasi lengkap b! -i'ayat penyakit akut dan kronis, pengobatan ter masuk terapi dan hospitalisasi5 @y.C pernah mendapatkan operasi usus buntu c! 7aktor resiko5 sering bepergian, memiliki suami yang juga sering kontak dengan lingkungan luar d! -i'ayat pembedahan5 operasi usus buntu e! -i'ayat alergi5 @y.C tidak memiliki ri'ayat alergi f! -i'ayat pengobatan5 &. e. -i'ayat penyakit keluarga idak ada keluarga yang mengidap
kelainan kulit yang berakibat kematian
sebelumnya. f.
-i'ayat kebiasaan8 social
9ingkungan tempat tinggal @y.C padat penduduk g.
-i'ayat psikologi
& ..2
#emeriksaan 7isik "ntegumen anda&tanda vital5 5 )20840 mm:g, 5 =H, --5 2F8menit, @adi5 )00F8menit a. "nspeksi a! b!
Barna Kulit5 kemerahan pada muka 9esi5 terdapat lesi vesicle pada permukaan mukosa kulit
(mukokutaneus!, bergerombol di atas dasar kulit yang ber'arna kemerahan pada area 'ajah. c! d! b. #alpasi a! b! c!
Kondisi rambut tidak ada masalah. Kondisi kuku tidak ada masalah. ekstur berbenjol pada 'ajah Kelembaban berlebih emperature, pasien mengalami
hipertermi
akibat
infeksi pada kulitnya d! urgor kulit bagus e! idak terdapat edema8 pitting edema 27
3.( Anal$sa Data DATA
ET*L*
S5 #asien mengeluh terasa
"nfeksi Kulit
gatal
MA"ALAH KEPERA)ATAN Kerusakan
integritas kulit
=5 terdapat
vesikel
pada
#roses "nflamasi
daerah 'ajah dan kemerahan 9esi kulit
S5
#asien
mengeluh
Kerusakan "ntegritas kulit "nfeksi Kulit
:ipertermia
badannya demam #roses "nflamasi
=5 5 =H, --5 2F8menit, @adi5 )00F8menit, kulit teraba hangat
Suhu meningkat
S5 pasien mengeluh nyeri,
:ipertermia "nfeksi Kulit
@yeri
pada daerah 'ajah #roses "nflamasi
=5 #5 vesikel
Sekresi hormon
C5 terus&menerus
neurotransmitter *radikinin $
-5 'ajah
serotonin
S5 +&3 5 ketika tersenggol
ihantarkan ke hipotalamus
S5
#asien
berkata
malu
@yeri "nfeksi Kulit
dengan keadaan 'ajahnya
Hitra
iri
=5 pasien sering menutup& nutupi
?angguan
'ajahnya
dan
menghindari kontak
dengan
9esi kulit
#erubahan jaringan 28
orang lain S5
?angguan citra diri "nfeksi Kulit
nsietas
#asien mengeluhkan kha'atir #roses "nflamasi
akan kondisi kulitnya =5 @adi5
)00F8menit
pasien
9esi kulit
terlihat ketakutan. #erubahan jaringan kulit pada daerah 'ajah
nsietas 3., D$agn&sa ke/era5atan ). Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan pruritus 2. :ipertermi berhubungan dengan proses inflamasi. . @yeri berhubungan dengan kerusakan saraf perifer . ?angguan citra diri berhubungan dengan lesi dan perubahan struktur kulit %. nsietas berhubungan dengan prognosis penyakit, kondisi sakit dan perubahan
kesehatan.
3.- nter6ens$ Ke/era5atan )! Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan pruritus
itandai dengan5
a) b) c) d)
?angguan jaringan epidermis dan dermis. danya lesi (primer, sekunder! Aritema #ruritus.
ujuan 5 dalam 'aktu 3F2 jam, integritas kulit membaik Kriteria :asil 5
a) "ndividu menunjukkan penyembuhan jaringan progresif b) *erkurangnya gangguan jaringan epidermis, lesi, eritema, dan pruritis nter6ens$ Ras$&nal - Kaji kerusakan jaringan lunak - 6enjadi data
yang terjadi pada klien
dasar untuk
memberikan informasi intervensi pera'atan luka, alat apa yang akan digunakan dan jenis balutan apa 29
yang akan digunakan - engan asupan nutrisi yang
- ingkatkan asupan protein dan karbohidrat
untuk
cukup
mempertahankan
membuat
proses
keseimbangan nitrogen positif. - 6asase dengan lembut kulit sehat
penyembuhan semakin cepat memperlancar - Gntuk
disekitar area yang sakit. - 9akukan pera'atan
sirkulasi intensif
terhadap kulit dengan pera'atan dan
- #enanganan dan pemberian
obat yang sesuai dengan lesi8 luka yang
obat yang sesuai dengan kondisi
dialami klien. - Avaluasi kerusakan jaringan dan
kulit pasien dapat mempercepat
perkembangan pertumbuhan jaringan
penyembuhan jaringan - pabila masih
belum
mencapai dari kriteria evaluasi 3F2 jam, maka perlu dikaji ulang faktor&faktor
menghambat
pertumbuhan luka 2! :ipertermi berhubungan dengan proses inflamasi. itandai dengan5
d) Suhu lebih tinggi dari 3, 0H per oral atau , 0H per rectal. e) Kulit hangat. f) akikardia. ujuan 5 dalam 'aktu )F2 jam suhu tubuh dapat normal kembali Kriteria :asil 5 c. Suhu tubuh normal (+&3 H! d. "ndividu mempertahankan suhu tubuh.dalam rentan normal nter6ens$ - 6onitor
suhu
tubuh
pasien
Ras$&nal - #eningkatan
suhu
tubuh
yang
berkelanjutan pada pasien akan memberikan komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih parah dimana efek dari peningkatan tingakat metabolisme
- jarkan klien pentingnya mempertahankan
asupan
umum
dan
dehidrasi
akibat
hipertermi. - Selain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh, juga akan meningkatkan pengeluaran panas 30
cairan yang adekuat (L 2000
tubuh melalui sistem perkemihan, maka panas
ml8hari
tubuh juga dapat dikeluarkan melalui urine.
kecuali
terdapat
kontraindikasi
penyakit
jantung atau ginjal! - #antau asupan
dan
- Gntuk menjaga asupan cairan tubuh supaya
haluaran pasien.
tidak terjadi dehidrasi. ehidrasi salah satu
- Kolaborasi
pencetus hipertermi - nalgesik diperlukan untuk penurunan rasa
pemberian
nyeri
analgesik&antipiretik
dan
antipiretik
digunakan
untuk
menurunkan panas tubuh dan memberi rasa
- #ertahankan tirah baring
nyaman pada pasien. - 6engurangi
peningkatan
proses
metabolism umum
total selama fase akut
! @yeri berhubungan dengan kerusakan saraf perifer itandai dengan 5
d) Keluhan nyeri pada pasien e) #erilaku melindungi8distraksi, gelisah, merintih, focus pada diri sendiri, nyeri 'ajah, tegangan otot. f) -espon otonomik. ujuan 5 dalam 'aktu )F2 jam nyeri dapat berkurang8 hilang atau teradaptasi Kriteria :asil 5
d)Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala nyeri skala 0&% e) apat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri f) #asien melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol, #asien tampak rileks, mampu tidur8istirahat dengan tepat. nter6ens$ - Hatat
intensitas
lokasi, (skala
Ras$&nal lamanya - 6embantu
0&)0!
dan
mengevaluasi
tempat
obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus.
penyebaran. #erhatikan tanda non&
@yeri
verbal, contoh peningkatan dan
punggung,
nadi,
sehubungan dengan proksimitas saraf
gelisah,
menggelepar.
merintih,
pleksus
panggul
dan
sering
lipatan
menyebar
paha,
pembuluh
ke
genitalia
darah
yang 31
menyuplai area lain. @yeri tiba&tiba dan hebat
dapat
mencetuskan
ketakutan,
gelisah, ansietas berat. - @afas dalam dapat meningkatkan asupan =2 sehingga menurunkan sensasi
- jarkan teknik relaksasi nafas
nyeri, sedangkan pengalihan perhatian
dalam dan distraksi
dapat menurunkan stimulus nyeri - #era'atan kulit dengan baik akan
- 9akukan
pera'atan
membuat
kulit
pF
mempercepat
dengan tepat dan baik
nyaman
sehingga
penyembuhan
dan
mengurangi resiko infeksi - #engetahuan pasien terhadap nyeri dapat membuat pasien lebih patuh pada
- Jelaskan penyebab nyeri
pengobatan. - 6embantu
mengurangi
nyeri,
nalgesik memblok stimulus rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian obat analgesik ! ?angguan citra diri berhubungan dengan lesi dan perubahan struktur kulit itandai dengan5
d) -espon negatif verbal atau nonverbal e) idak melihat bagian tubuh tertentu. f) #erubahan dalam keterlibatan sosial ujuan 5 dalam 'aktu )F2 pasien dapat menerima keadaan tubuhnya Kriteria :asil 5 c.#asien
mengungkapkan
dan
mendemonstrasikan
penerimaan
penampilan (kerapian, pakaian, postur, pola makan, kehadiran diri!. d. nter6ens$ - orong
#asien mengimplementasikan pola penanganan baru Ras$&nal untuk - 6engungkapkan
individu
mengekspresikan
perasaan,
khususnya
mengenai pikiran, perasaan, pandangan dirinya. - orong
individu
mengenai
masalah,
untuk
bertanya
membuat
pasien
perasaannya merasa
lebih
nyaman setelah. - 6embuat pasien dan percaya diri
penanganan, 32
perkembangan, prognosis kesehatan. - *eri informasi yang dapat dipercaya dan
perkuat
informasi
yang
telah
diberikan.
pasien
lebih
dapat
orang support
terdekat system
untuk terhadap
perubahan fisik dan emosional.
pengaruh
lebih
membantu
membuat
lebih tahu tentang
permasalahannya - =rang terdekat
- njurkan memberikan
- "nformasi
mempunyai
dominan
pasien
ntuk
menerima
keaadaannya sekarang ketika sudah
- orong kunjungan teman sebaya dan
di masyarakat. - Gntuk membuat pasien bisa menerima keaadaannya sekarang
orang terdekat.
%! nsietas berhubungan dengan prognosis penyakit, kondisi sakit dan perubahan kesehatan. itandai dengan5
e) f) g) h)
#eningkatan frekuensi jantung "nsomnia ?elisah Ketakutan
ujuan 5 dalam 'aktu )F2 jam ansietasdapat berkurang8hilang atau teradaptasi Kriteria :asil 5 #asien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fis iologis. nter6ens$ - Kaji tingkat ansietas5 ringan, sedang,
berat.
Ras$&nal - Gntuk
menentukan
tingkat
keparahan ansietas supaya dapat ditentukan penanganan yang tepat
- *eri kenyamanan dan ketentraman hati
- Supaya pasien lebih tenang karena pendampingan pera'at dan
a. b.
ampingi pasien Jelaskan
tentang
ketika pasien mengetahui tentang
penyakitnya. c. *erbicara dengan perlahan
proses penyakitnya, pasien akan bisa lebih tenang
dan tenang. d. Jangan membuat tuntutan. e. *eri kesempatan klien untuk 33
mengungkapkan rasa cemasnya.
34
BAB ' PENUTUP
'.1 Kes$m/ulan
"nfeksi merupakan proses invasif oleh organisme dan berproliferasi di dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit (#otter $ #erry, 200%!. Sedangkan infeksi kulit merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan karena suatu bakteri, virus, dan jamur. #enularannya dapat disebabkan dengan kontak langsung yaitu dengan menyentuh kulit yang terinfeksi maupun tidak langsung melalui perantara benda&benda yang terkontak dengan organisme pemba'a infeksi. pabila ditangani dengan cara yang tepat, prognosis infeksi ini biasanya cukup baik. #asien dengan faktor kesehatan lain yang turut mempengaruhi, seperti diabetes, imunodefisiensi, kerusakan sirkulasi, dan neuropati, mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena infeksi yang berkembang dan meluas. Kesembuhan dari infeksi juga sangat dipengaruhi oleh hygiene dari pasien.
'.2 "aran
Sebagai seorang pera'at, adalah ke'ajiban untuk memberikan tindakan pera'atan dalam asuhan kepera'atan yang diarahkan kepada pembentukan tingkat kenyamanan klien, manajemen rasa sakit dan keamanan. #era'at harus mampu mamahami faktor psikologis dan emosional dan terus mendukung klien dan keluarga dalam menjalani proses penyakitnya. 6elalui makalah ini diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasis'a kepera'atan dalam memberikan pelayanan kepera'atan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari& hari. erutama dalam memaksimalkan pemberian health education dan penatalaksaan dalam pera'atan gangguan sistem integumen karena mikroorganisme5 jamur, bakteri dan virus.
35