BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Permen (candy) tergolong camilan yang disukai setiap orang
khususnya anak-anak. Hal ini disebabkan karena memiliki warna menarik,
bentuk yang beragam dan harganya murah. Selain itu, cita rasanya yang
sangat beragam membuat permen tidak hanya digemari anak – anak, tetapi
juga kalangan muda bahkan dewasa. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkuri
permen itu diperoleh di berbagai tempat dari perkotaan sampai pedesaan
sehingga tidak sulit untuk mencarinya.
Permen merupakan camilan terfavorit sejak zaman dulu kala. Tetapi
terkadang permen mengandung terlalu banyak gula atau bahan-bahan yang
berbahaya misalnya pewarna atau pemanis buatan bahkan tidak ada zat
gizinya atau hanya sedikit. Padahal, sebagai pengonsumsi permen
terbanyak, anak – anak sangat memerlukan zat gizi bagi pertumbuhan
mereka. Dengan adanya bahan-bahan berbahaya itu dapat mengganggu
pertumbuhan. Misalnya dengan kelebihan zat gula dapat menyebabkan
kerusakan pada gigi atau gigi keropos.
Daun kelor (Moringa oleifera) banyak dikenal masyarakat umum di
Indonesia hanya sebagai tanaman pagar atau tempat tumbuhnya pohon sirih
atau merica. Namun, belum banyak yang mengetahui besarnya manfaat dari
tanaman tersebut. Kandungan yang terdapat dalam daun kelor ini sebagai
antimikroba, antibakteri, antiinflamasi (antiradang). Selain itu dapat
mengobati berbagai macam penyakit misalnya cancingan, nyeri, letih, dan
linu pada tubuh. bahkan dapat menurunkan kolesterol.
Daun kelor mengandung 7x vitamin C jeruk, 4x vitamin A wortel, 4x
kalsium susu, 3x potassium pisang, 2x protein yogurt dan 0,7x zat besi
bayam. Tanaman ini dijuluki sebagai ratu vitamin A, sebab daun ini
mengalahkan vitamin A yang terkandung dalam wortel. Zat mineral dan
vitamin yang terdapat pada daun kelor sangat sesuai dengan kebutuhan
untuk pertumbuhan manusia.
Berdasarkan pentingnya kebutuhan nutrisi mineral dan vitamin bagi
pertumbuhan tubuh manusia khususnya anak-anak, maka melalui karya tulis
ini kami membuat suatu inovasi yaitu "morifera candy" permen daun moringa
oleifera dengan kandungan nutrisi mineral dan vitamin yang tinggi.
"Morifera Candy" permen daun Moringa oleifera ini diharapkan dapat dibuat
atau dikonsumsi seluruh masyarakat khususnya anak-anak dan menambah
inovasi permen yang mengandung nutrisi dan vitamin.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat "Morifera Candy" permen daun Moringa oleifera?
2. Apa keunggulan yang terkandung dalam "Morifera Candy" permen daun
Moringa oleifera?
3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara membuat "Morifera Candy" permen daun Moringa oleifera.
2. Mengetahui keunggulan yang terkandung "Morifera Candy" permen daun
Moringa oleifera.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Mengembangkan inovasi baru "Morifera Candy" permen daun Moringa
oleifera
2. Bagi masyarakat Indonesia dapat memperoleh permen dengan nutrisi
mineral dan vitamin yang tinggi dan biaya terjangkau.
3. Meningkatkan nilai guna daun kelor Moringa oleifera dapat digunakan
sebagai inovasi bahan pembuatan permen, sehingga dapat menguntungkan
masyarakat dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
4. Mendukung program pemerintah tentang penghijauan, karena pohon kelor
mempunyai akar cukup kuat.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Kelor (Moringa oleivera)
Kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tumbuhan yang telah
dikenal di Indonesia. Hampir semua daerah di Indonesia dapat ditanami
kelor. Contoh daerah yang banyak tumbuh kelor adalah daerah Jepara
(daerah tersebut terdapat pulau yang dikenal dengan pulau Kelor),
Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sunda. Kelor dapat
berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah
300-500 meter di atas permukaan laut (www.gojepara.myminicity.com).
Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketinggian
batang 7-11 m. Kelor di Jawa sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar
karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon kelor tidak terlalu besar.
Budidaya tanaman kelor memerlukan pemeliharaan yang sangat minimal dan
dapat tahan pada musim kering yang panjang. Kelor dapat cepat tumbuh
sampai ketinggian 4-10 meter, berbunga, dan menghasilkan buah hanya dalam
waktu 1 tahun sejak ditanam. Tanaman tersebut tumbuh dengan cepat baik
dari biji maupun dari stek, bahkan bila ditanam di lahan yang gersang
yang tidak subur. Sehingga baik bila dikembangkan di lahan-lahan kritis
yang mengalami musim kekeringan yang panjang
(www.kharistya.wordpress.com).
Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketinggian
batang 7-11 m. Kelor di Jawa sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar
karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon kelor tidak terlalu besar.
Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang tetapi mempunyai
akar yang kuat. Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat
telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.
Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya
berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau
semerbak. Di Indonesia, pohon ini tumbuh di mana-mana dan banyak ditanam
oleh petani sebagai pagar atau batas kebun karena pohon ini memang awet
hidup, pada musim kemarau panjang sekalipun.
Gambar 2.1 Daun kelor
Gambar 2.2. Tanaman Kelor
Kandungan gizi yang terdapat pada Daun Tanaman Kelor :
"Kadar Air (%) "75.0 "Vitamin B1 -thiamin (mg) "0.21 "
"Calori "92 "Vitamin B2 -riboflavin "0.05 "
"Protein (g) "6.7 "(mg) "0.8 "
"Carbohydrate (g) "13.4 "Vitamin B3 -nicotinicacid "220 "
"Minerals (g) "2.3 "(mg) "6.0 "
"Ca (mg) "440 "Vitamin C -ascorbicacid "2.1 "
"Mg (mg) "24 "(mg) "4.3 "
"P (mg) "70 "Arginine (g/16g N) "1.9 "
"K (mg) "259 "Histidine (g/16g N) "6.4 "
"Fe (mg) "7 "Lysine (g/16g N) "2.0 "
"S (mg) "137 "Tryptophan (g/16g N) "4.9 "
"Oxalic acid (mg) "101 "Phenylanaline (g/16g N) "9.3 "
"Vitamin A - B carotene "6.8 "Methionine (g/16g N) "6.3 "
"(mg) "423 "Threonine (g/16g N) "7.1 "
"Vitamin B -choline (mg) " "Leucine (g/16g N) " "
" " "Isoleucine (g/16g N) " "
" " "Valine (g/16g N) " "
(FromMoringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropicsby Lowell Fuglie)
2. Permen
Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) adalah makanan
berkalori tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup
fruktosa. Kadar gula dala permen adalah tinggi, sehingga dapat
menyebabkan gigi berlubang. Asal usul permen diduga dari cara manusia
purba untuk mengumpulkan madu dengan menggunakan tongkat. Mereka kemudian
mengkonsumsi madu dengan menggunakan tongkat. Mereka kemudian
mengkonsumsi madu yang telah berhasil dikumpulkan langsung dari tongkat
tersebut. Asal mula permen yang lebih modern, diperkirakan ditemukan pada
masa kebudayaan Arab, Mesir kuno. Pada saat itu masyarakat mereka membuat
permen dengan cara mencampurkan buah – buahan, atau kacang dengan madu
kemudian ditusuk dengan tangkai agar lebih mudah dinikmati.
Pada abad pertengahan di Eropa, gula adalah barang langka yang
sangat mahal harganya. Karena didatangkan daari negeri yang sangat jauh.
Oleh karena itu, gula hanya bisa dikonsumsi oleh ornag – orang kaya dan
kaum bangsawan saja. Dan agar gula dapat dinikmati untuk waktu yang lebih
lama, maka gula diolah lebih lanjut menjadi permen. Orang – orang Inggris
kemudian menambahkan tangkai pada permen agar permen – permen tersebut
lebih mudah dinikmati.
Pada awal tahun 1905, Mc Aviney Candy Company (sekarang sudah
tutup) mengawali sejarah produksi permen bertangkai. Sepulang kerja ia
membawakan anaknya residu permen yang menempel pada tangkai tersebut . Ia
lalu memiliki ide untuk menjual permen dengan bentuk unik itu. Tidak ada
keterangan kapan pertama kali permen bertangkai tersebut dijual. Namun ,
jika cerita di atas benar, maka Mc Aviney Candy Company adalah yang
pertama kali menjual permen bertangkai.
BAB III
METODE PENULISAN
Penulisan diawali dengan mengangkat masalah lingkungan yang sering
terjadi di masyarakat kemudian dibuat rumusan masalah. Rumusan masalah
tersebut diidentifikasi dengan teori dan jurnal yang berkaitan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data dari berbagai
sumber yaitu artikel-artikel di internet maupun jurnal dan buku literatur
yang mendukung. Pengolahan data menggunakan analisis data kualitatif
yaitu mendiskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat
bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan yang lain berkaitan
(Lexy J, 2004). Setelah data diolah maka akan dilakukan pembahasan yang
akhirnya dapat dihasilkan simpulan dan saran. Skema penulisan karya tulis
ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3.1. Bagan Skema Penulisan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis
Daun kelor memang masih jarang dipedulikan dan belum banyak
dimanfaatkan. Sebagian besar orang mengetahui tanaman ini hanya karena
lokasi penanamannya saja yang kebanyakan berada di kebun atau sawah
sebagai rambatan tumbuhan sirih atau merica sehingga pohon sering disebut
sebagai "tanaman rambatan".
Daun kelor sebenarnya termasuk jenis daun yang dapat dimakan
seperti layaknya sayuran, namun manfaat ini belum banyak diketahui atau
dimanfaatkan orang-orang Indonesia. Daun kelor mengandung 7x vitamin C
jeruk, 4x vitamin A wortel, 4x kalsium susu, 3x potassium pisang, 2x
protein yogurt dan 0,7x zat besi bayam. Daun ini berfungsi sebagai
antimikroba, antibakteri, antiinflamasi (antiradang), ibat infeksi, virus
Ebstein Barr (EBV), virus herpes simplek (HSV-1), HIV/AIDS, cacingan,
bronchitis, gangguan hari, antitumor, demam, kanker prostat, kanker
kulit, anemia, diabetes, tiroid, gangguan saraf, kolik disaluran
pencernaan, rematik, sakit kepala, antioksidan, sumber nutrisi dan tonik.
(Majalah TRUBUS 501 Agustus 2011 )
Sudah sejak lama daun ini dimanfaatkan sebagai sayuran, namun dalam
pemanfaatannya belum maksimal, artinya masih banyak masyarakat yang belum
mengenalnya dan untuk anak-anak pemanfaatan sebagai bahan sayuran kurang
menarik. Daun yang jumlahnya melimpah selama ini hanya dibuang saja atau
buat makanan ternak.
Permen banyak dipilih oleh masyarakat khususnya anak-anak karena
menarik, berbagai macam bentuk, warna dan harganya murah. Permen ini
diinovasikan dengan daun kelor yang merupakan kaya mineral dan vitamin
yang akan untuk menambah nilai nutrisi permen.
B. Sintesis
Berdasarkan uraian diatas maka kami berfikir untuk membuat sebuah
inovasi "Morifera Candy" permen daun Moringa oleifera. Permen ini
merupakan paduan antara gula, pewarna, perasa, glukosa dan daun kelor
yang dibikin dalam bentuk yang menarik dan berbagai macam warna.
Morifera Candy merupakan salah satu sediaan permen yang bernutrisi
mineral dan vitamin yang tinggi yang sangat praktis dan menarik untuk
dikonsumsi anak-anak untuk membantu pertumbuhan.
Morifera Candy merupakan inovasi baru yang belum dikenal oleh
masyarakat. Untuk itu hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung dan
menyempurnakan Morifera Candy tersebut adalah proses pembuatan Morifera
Candy dan sosialisasi kepada masyarakat.
Proses pembuatan Morifera Candy adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan alat dan bahan.
Alat yang digunakan meliputi :
Thermometer permen
Panci
Cookie sheet (Kertas kue anti lengket)
Spatula
Gunting
Loyang 2 buah ukuran 20x30x3cm
Sarung tangan anti panas
Pembungkus permen
Bahan yang dibutuhkan yaitu :
1. Gula 1 kg
Glukosa 250 ml
Air 250 ml
Perasa
Pewarna
2. Persiapan Daun Menjadi Serbuk
a. Mencuci daun hingga bersih
b. Membuat daun menjadi layu terlebih dulu dengan cara menjemur di
serambi rumah sampai kering. Proses ini bertujuan agar zat air yang
di dalam hilang dan mempermudah dalam proses pembentukan permen.
c. Setelah kering, bunga kemudian dipotong kecil atau
digiling/diblender.
d. Menyaring serbuk supaya kotoran dapat dipisahkan atau memperhalus
permen.
3. Siapkan panci, masukkan gula, air, glukosa dan bubuk daun kelor ,
jerang atau masak di atas api hingga mencapai + 130oC (celupkan
thermometer)
- Jangan diaduk ketika sedang masak
- Waktu masak + 28 menit
4. Matikan api, segera tambahkan perasa, aduk cepat
5. Bagi 2 adonan, tuang ke dalam 2 loyang yang sudah dilapisi kertas
kue, tutup permukaannya dengan kertas kue, biarkan hingga dingin
6. Setelah dingin ( + 28 menit) ambil sebagian menggunakan spatula dan
gunting kemudian beri pewarna
7. Adonan yang besar lalu kita pipihkan dengan cara menarik perlahan –
lahan di kepala tangan.
8. Pilin, putar, bentuk sesuai selera
9. Tusuk stik (sambil menusuk sambil memutar )
10. Biarkan mengeras
11. Bungkus dengan plastik kaca, sellotape dan pita
Setelah permen jadi yang penting dilakukan adalah mensosialisasikan
di masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan melalui media cetak,
elektronik, maupun melalui perkumpulan masyarakat. Bisa juga melalui
leaflet, poster, dan baliho yang dipasang di jalan-jalan. Tentunya pada
proses sosialisasi menyertakan pula manfaat, khasiat serta kelebihan teh
celup bunga kamboja ini.
"Morifera Candy" permen daun Moringa oleifera merupakan permen yang
mengandung nutrisi paling lengkap dibanding dengan permen yang lain.
Karena permen ini dibuat dari daun kelor yang vitamin dan mineral. Selain
itu daun kelor juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang
tidak diproduksi sendiri oleh tubuh dan karena itu harus disuplai dari
luar tubuh dalam bentuk jadi). Asam amino sangat vital sebagai bahan
pembentukan protein.
Penelitian juga membuktikan bahwa daun ini sama sekali tidak
mengandung zat berbahaya. Kandungan gizi yang terdapat dalam daun kelor :
10x Vitamin A yang terkandung dalam wortel, 7x Vitamin C yang terkandung
dcalam jeruk, 4x muneral Calsium dari susu, 3x mineral Potasium yang
terkandung dalam pisang, 3/4x yang zat besi terkandung dalam bayam, dan
2x protein yang terkandung dalam yogurt. Sedangkan kandungan gizi daun
kelor yang dikeringkan setara dengan; 10x vitamin A yang dikandung
wortel, 1/2x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 17x mineral Calsium
dari susu, 15x mineral Potassium pada pisang, 25x zat besi pada bayam,
dan 9x protein dari yogurt.
"Morifera Candy" ini memiliki banyak sekali nutrisi yang terkandung
di dalamnya. Mulai dari protein, vitamin, kalsium, fosfor, mineral
potassium, mineral calcium, zat besi, dan masih banyak lagi. "Morifera
Candy" memang mengandung banyak zat gizi daripada permen yang lain.
Kebanyakan permen yang lain miskin zat gizi, maksudnya zat gizi yang
terkandung dalam permen tersebut sedikit bahkan ada yang tidak mengandung
zat gizi dan termasuk Junk Food atau makanan sampah. Tetapi, "Morifera
Candy" ini banyak mengandung zat gizi terutama dalam Vitamin A. Bahkan,
Daun Kelor disebut sebagai Ratu Vitamin A karena kandungan vitamin A- nya
10x lebih tinggi daripada wortel. Permen Daun Kelor ini sangat baik untuk
anak – anak pada saat masa pertumbuhan. Karena mengandung banyak Vitamin
A yang sangat tinggi
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis
dapat menarik kesimpulan yaitu :
1. Proses pembuatan Morifera Candy meliputi persiapkan alat dan bahan,
persiapan daun menjadi serbuk, pengolahan bahan, pengeringan dan
pengemasan.
2. "Morifera Candy" permen daun Moringa oleifera merupakan permen yang
mengandung nutrisi paling lengkap dibanding dengan permen yang lain.
Karena permen ini dibuat dari daun kelor yang vitamin, mineral dan
mengandung semua asam amino esensial yang berfungsi sebagai bahan
pembentukan protein.
B. Saran
Saran yang diberikan penulis yaitu:
1. Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut mengenai pemanfaatan daun kelor
sebagai bahan tambahan pembuatan permen sehingga meningkatkan nilai
ekonomisnya
2. Perlu adanya penelitian tentang kandungan nutrisi pada Morifera Candy.
LAMPIRAN
Gambar 3. Kandungan Daun Kelor
Gambar 4. Manfaat Daun Kelor
DAFTAR PUSTAKA
Dinas pariwisata. 2008. Pantai Kartini. http: www.gojepara.myminicity.com
[25 April 2012]
J. Moleong Lexy. 2004. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Majalah TRUBUS 501 Agustus 2011
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/02/08/rahasia-di-balik-sayur
daun-kelor/ diakses Senin, 9 April 2012 pukul 20:35
http://iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=144 diakses Senin, 9
April 2012 pukul 20:35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Ketua:
1. Nama Lengkap : Della Fitriawati
2. Tempat, Tanggal Lahir : Puralingga, 19 Desember 1999
3. Asal Sekolah : SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA
4. Alamat Sekolah : Jl. Veteran Gang Bekisar 710 Q,
Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta
5. Kelas : VII G
6. HP/ Contact Person : 085747984288
7. Motto Hidup : Jadilah dirimu sendiri!
8. Riwayat Pendidikan : SD Muhammadiyah Surakarta
SD Muhammadiyah Karangkajen 1
SMPIT Abu Bakar Yogyakarta
9. Prestasi : -
Biodata Anggota:
1. Nama Lengkap : Mahdia Amalia
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 12 Januari 1999
3. Asal Sekolah : SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA
4. Alamat Sekolah : Jl. Veteran Gang Bekisar 710 Q,
Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta
5. Kelas : VII G
6. HP/ Contact Person : 087839526462
7. Motto Hidup : -
8. Riwayat Pendidikan : SDIT BIAS Giwangan
SDIT Salsabila Jetis
SMPIT Abu Bakar Yogyakarta
9. Prestasi : -
Biodata Pembimbing:
1. Nama lengkap : Nur Hidayah
2. Gelar : -
3. Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 16 Oktober 1989
4. Alamat / No. HP : Jln. Wonosari 6,5 Demblaksari,
Baturetno, Banguntapan, Bantul/ 085725913556
-----------------------
Masalah
Teori dan Jurnal
Rumusan Masalah
Pengolahan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Simpulan dan Saran