BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Kehidupan Kehidupan bangsa Indonesia umumnya ditopang oleh pembangunan di segala segala bidang bidang indust industri ri jasa jasa maupu maupun n pengol pengolaha ahan n bahan bahan baku baku menjadi bahan jadi. Semakin berkembangnya perindustrian selain dapa dapatt
memb member erik ikan an keunt euntun unga gan n
bagi bagi
masy masyar arak akat at,,
juga juga
dapa dapatt
memb member erik ikan an damp dampak ak nega negati tiff dari dari berb berbag agai ai sekt sektor or.. Sala Salah h satu satu dampak dampak negati negatiff dengan dengan berk berkembang embangny nya a indust industri ri adalah adalah timbul timbul pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah industri. Limbah tersebut merusak keseimbangan sumber daya alam dan kelestarian alam. Industri semen merupakan salah satu industri pertambangan yang terdapat di Indonesia. Bahan baku industri ini adalah batu gamping (kaya (kaya akan akan kalsi kalsium um karbo karbonat nat dan tanah tanah lempun lempung g yang yang banyak banyak meng mengan andu dung ng silika (sejen (sejenis is mineral mineral berben berbentuk tuk pasir, pasir, aluminium oksida (alu (alumi mina na sert serta a oksid oksida a besi besi. Bahan Bahan!ba !bahan han itu kemudia emudian n dihalu dihalusk skan an dan dipana dipanask skan an pada pada suhu suhu tinggi tinggi sampai sampai terben terbentuk tuk campuran baru. Semen adalah "at yang digunakan untuk merekat batu, batu, bata, bata, batako, batako, maupun bahan bahan bangun bangunan an lainnya. lainnya. Limbah Limbah industri industri semen semen termasu termasuk k debu dan partik partikel, el, yang termasu termasuk k limbah limbah gas dan limbah B#. $dara adalah media pencemar untuk limbah gas.. Limbah gas gas Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan dengan udara. udara. %pabila %pabila masalah masalah limbah ini tidak tidak ditangani, ditangani, maka dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Semakin berkembangnya lingkungan industri maka, perlu dilakukan upay upaya a peng pengel elol olaa aan n ling lingk kunga ungan n di indu indust stri ri seme semen. n. &enge engelo lola laan an lingk lingkun unga gan n ini ini tida tidak k hany hanya a dila dilak kukan ukan sete setela lah h pros proses es prod produk uksi si selesai. selesai. &engelol &engelolaan aan lingkungan lingkungan ini diarahkan diarahkan dengan dengan melakukan melakukan
perubahan dalam proses produksi. Selain itu, perlu dilakukan pembangunan lokasi pabrik Industri yang strategis dan penuh pertimbangan.
Sehingga
dapat
dilakukan
penghematan!
penghematan dalam pemakaian sumber daya serta mengurangi beban pencemar yang keluar sebagai hasil dari proses. Lokasi &abrik terletak pada koordinat 1') 1*+ -,/ B0 dan ) ##+ ',#/ LS secara administratif terletak di Kecamatan 2uncang, Kabupaten Lebak, &ro3insi Banten. Lokasi ini sangat ideal untuk dibangun sebuah &abrik Semen, karena lokasi pabrik ini satu lokasi dengan lokasi bahan baku pembuatan semen yaitu pada daerah batugamping dan batulempung.
1.4. 0ujuan dan 2anfaat &embangunan &abrik 0ujuan dari kegiatan ini adalah dapat menentukan lokasi pabrik semen dengan memperhatikan
beberapa aspek seperti lokasi
bahan baku, sistem transportasi, sumber energi, sikap masyarakat (lingkungan, air dan limbah industri. Serta me5ujudkan ”Budaya Produksi Hijau” dalam pengoperasiannya, dengan cara pengelolan lingkungan yang diantaranya memanfaatkan bahan bakar alternatif, penghijauan, konser3asi air, dan pengolahan limbah pabrik. 2anfaat dari pembangunan pabrik ini adalah untuk membangun perekonomian masyarakat daerah sekitar, untuk megurangi angka pengangguran di Indonesia, dan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (&%6. 1.#. 0ahap &erencanaan 1.#.1. Studi Kelayakan &endahuluan &encarian informasi data perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada data!data yang akan dijadikan bahan analisis
selanjutnya.
&ada
dasarnya
studi
kelayakan
pendahuluan terdiri dari 7 pengumpulan data dan pengujian
data
yang
sudah
terkumpul,
selanjutnya
diadakan
perencanaan pemetaan topogra8 yang lebih lengkap dan penelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian diadakan perhitungan!perhitungan teknis dan ekonomis yang masih bersifat sederhana, penentuan lokasi proyek dan desain yang sederhana pula. 1.#.4. &engumpulan 6ata 6ata yang diperlukan adalah sebagai berikut7 &eta!peta topogra8 &eta!peta geologi 9oto udara 6ata hidrologi Lain!lain (Land use, kehutanan, perkebunan, data tenaga • • • • •
listrik, bangunan!bangunan lama. 1.#.#. &engujian &engujian yang dimaksudkan adalah melakukan kalibrasi data! data yang sudah terkumpul. &ada hakekatnya data!data yang terkumpul tidaklah semuanya dapat dipercaya dan langsung digunakan,
sehingga
perlu
dilakukan
pengujian
tingkat
kendalanya. &engujian dilakukan dengan membandingkan, pemeriksaan dan mencari kesamaan dari data!data yang terkumpul dengan kondisi yang sebenarnya, sehingga pada tahap ini perlu dilakukan peninjauan ke beberapa lokasi di lapangan. 1.#.. Studi Kelayakan 6i dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan desain yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan pemetaan topogra8 dengan skala yang lebih kecil, memasang alat!alat pengukur parameter hidrologi, serta penyelidikan geologi. 6ari data yang diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan terutama yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek.
&ada tahap ini sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya, hanya saja untuk tipe dan letak pabrik masih terdapat beberapa alternati3e. 1. &enelitian 0opogra8 Kegiatan penelitiana topogra8 dilaksanakan dalam areal rencana pembangunan pabrik dan lokasi penambangan 4. &enelitian :idrogeologi 0ujuan penelitian adalah untuk mencari parameter hidrologi, yaitu besaran debit air untuk keperluan pabrik, pega5ai, dan masyarakat sekitar. #. &enelitian ;eoteknik &enelitian ;eoteknik dan 2ekanika 0anah adalah meneliti, mempelajari, menyelidiki keseimbangan dan perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan, "ona gempa baik di lapangan maupun laboratorium. 6ata!data yang didapat dari hasil penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan dapat menentukan lokasi pabrik, dan lokasi penambangan serta parameter!parameter lain yang akan digunakan dalam perhitungan pondasi dan stabilitas. . &enelitian Sosial
dan
penambangan
menggunakan data penelitian geoteknik dan hidrologi merupakan
informasi
yang
sangat
penting
untuk
perhitungan perencanaan pembuatan pabrik dan lokasi penambangan dan kebutuhan air pabrik dan masyarakat sekitar. . %nalisa
:asil perhitungan anggaran biaya dari informasi gambar bestek didapatkan besaran tertentu. %nalisa ekonomi ini bertujuan
untuk
memperoleh
perbandingan
antara
in3estasi dan keuntungan setelah pembangunan pabrik selesai dan dioprasikan. 1.#.. &elaksanaan &embangunan Secara umum urutan pekerjaan pembuatan
jalan
akses,
dilakukan
pembuatan
base
mulai
dari
camp
dan
mobilisasi, penggalian pondasi. $rutan pekerjaan tersebut dilakukan untuk program dan skedul pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan supaya disusun secara teliti yang didasarkan pada karakteristik masing!masing pekerjaan dari setiap
komponen
pabrik.
=uga
perlu
dipertimbangkan
terhadap kondisi medan pelaksanaan.
BAB II GEOLOGI
1.. ;eomorfologi 6itinjau dari peta topogra8 yang didapat, secara keseluruhan daerah perencanaan pembuatan pabrik dapat dikelompokan dalam 4 (dua satuan morfologi, yaitu 7 satuan morfologi pedataran, dan satuan morfologi perbukitan bergelombang lemah. 1.. Statigra8 Berdasarkan &eta 171''.'''
;eologi
(Sujatmiko
perencanaan
san
pembuatan
Lembar S.
Leu5idamar 11'!#,
Santoso,
pabrik
14.
terletak
di
Skala
Lokasi
daerah
9ormasi
Batuan
;unungapi p3, 9ormasi ini terdiri dari 0uf, Breksi dan la3a, dan lokasi penambangannya terletak pada %nggota Batu ;amping
9ormasi Bojongmanik (0mbl dan %nggota Batulempung 9ormasi Bojongmanik (0mbc. 9ormasi ini berumur tersier.
&eta ;eologi Ka5asan &abrik (Bagian kecil dari &eta ;eologi lembar Leu5idamar
BAB III PERENCANAAN PABRIK SEMEN
3.1 Lokasi Daerah Pemba!a" Pabrik Lokasi &abrik terletak pada koordinat 1') 1*+ -,/ B0 dan ) ##+ ',#/ LS secara administratif terletak di Kecamatan 2uncang, Kabupaten Lebak, &ro3insi Banten. Lokasi ini sangat ideal untuk dibangun sebuah &abrik Semen, karena lokasi pabrik ini satu lokasi dengan lokasi bahan baku pembuatan semen yaitu pada daerah batugamping dan batulempung. Lokasi inilah yang akan dibuat sebuah pabrik semen.
&eta Lokasi &erencanaan &abrik 3.# Pere"$a"aa" Area Pabrik Luas perencanaa area pabrik adalah ? 1'' ha dengan luas bangunan pabrik sendiri sekitar ?#''.''' m4, sisa area dari bangunan pabrik digunakan sebagai lokasi penambangan.
6enah %rea &abrik 3.3 La"%kah U!ama Proses Pro&ksi Seme" 1. &enggalian@>uarrying70erdapat dua jenis material yang pentin g bagi produksi semen7 yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material
yang mengandung
kapur (calcareous
materials seperti batu gamping dan yang kedua adalah yang kaya
akan
silika
atau
material
mengandung
tanah
liat
(argillaceous materials seperti batulempung. Batu gamping dan batulempung dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur. #. &enghancuran7 &enghancur bertanggung
ja5ab
terhadap
pengecilan ukuran primer bagi material yang digali. 3. &encampuran %5al7 2aterial yang dihancurkan mele5ati alat analisis on!line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.
'. &enghalusan
dan
&encampuran
Bahan
Baku7
Sebuah
belt
con3eyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap a5al ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. 2aterial kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan. (. &embakaran dan &endinginan Klinker7 Aampuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre!heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon ketika terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berla5anan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada preheater ini dan berlanjut dalam kiln, ketika bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. &ada kiln yang bersuhu 1#'!1'' )A, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, tempat udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 1'' )A. ). &enghalusan %khir7 6ari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dile5atkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan! bahan aditif. &ada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Aampuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis & dihancurkan dalam sistem tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen
3.' Perhi!"%a" Ca&a"%a" Ba! Gam*i"% $ntuk mendapatkan cadangan yang nyata, maka digunakan peta topogra8 skala 1 7 .''' berdasarkan modi8kasi peta rupa bumi skala 1 7 4.''' dan hasil interpretasi foto satelit dari ;oogle yang di tumpang dengan peta sebaran batu gamping skala 1 7 1''.'''.
Berdasarkan peta topogra8 tersebut dilakukan perhitungan 3olume cadangan dengan cara mengambil batas ba5ah dari puncak tertinggi yaitu ' meter, maka diperoleh angka cadangan batu gamping daerah Bojongmanik sebesar #.'#.#'' m#, setelah dikurangi perkiraan ketebalan tanah penutup. %pabila berat jenis batu gamping rata!rata
dianggap 4,'' maka
akan diperoleh
cadangan yang dapat ditambang sebanyak 1.14.1'.'' ton. Sedangkan untuk cadangan batu gamping di lokasi pabrik sendiri sebesar 4.1.''' m# dan apabila berat jenis batu gamping rata! rata dianggap 4,'' maka akan diperoleh cadangan yang dapat ditambang sebanyak 4.#4.''' ton. &roduksi semen yang akan direncanakan diperkirakan -'.''' ton@tahun,
karena
penggunaan
batugamping
pada
campuran
produksi semen sekitar -C maka penambangan batu gamping pertahunnya adalah 4.'' ton@tahun. 6engan melihat cadangan yang ada maka diperkirakan cadangan batugamping daerah ini dapat mencapai 1'' tahun.
3.( Smber E"er%i +a"% &i%"aka" Bahan bakar padat yang akan digunakan diantaranya batubara, arang, kayu, petcoke, dan lain!lain. 6alam rangka pengamanan energi, maka dilakukan program e8siensi energi melalui upaya! upaya pemanfaatan BB2% (Bahan Bakar dan 2aterial %lternatif dari produk
samping
industri
lain
dan
limbah
pertanian
sebagai
pengganti bahan yang berasal dari alam.
Smber Air +a"% &i%"aka"
Sumber air yang digunakan oleh pabrik adalah air tanah dan pengolahan dari air hujan dan air pembuangan pabrik. &engambilan air tanah pada lokasi pabrik dipergunakan untuk keperluan produksi semen dan untuk keperluan sehari!hari karya5an, selain untuk keperluan di pabrik penggunaan air ini pun akan dibagikan ke perkebunan dan pesa5ahan milik 5arga sekitar pabrik untuk membantu dalam penyediaan air bersih. 6engan pengambilan sumber air dari air tanah (akuifer ini diharapkan tidak akan mengganggu air sumur yang ada disekitar pabrik semen. %ir tanah pada lokasi pabrik ini merupakan bagian dari A%B0 Serang E 0angerang dengan luas 5ilayah A%B0 sekitar 1.4'' km4. Batas satuan cekungan ini di bagian utara adalah laut =a5a, bagian timur adalah K.Aiujung, bagian selatan merupakan batas tanpa aliran dan bagian barat adalah Selat Sunda. 6ari hasil perhitungan neraca air menunjukkan jumlah imbuhan air ba5ah tanah di 5ilayah satuan cekungan ini sebesar 1* juta m#@tahun, sedang jumlah aliran air ba5ah tanah pada tipe lapisan akuifer tertekan sekitar 1# m#@ tahun, berasal dari daerah imbuhan yang terletak di sebelah utara dan barat daya yang mempunyai ele3asi mulai sekitar ' m dpl. Ko"ser,asi Air Sumber air yang digunakan tidak hanya dari air tanah namun di pabrik inipun akan dirancang pengelolaan konser3asi air yang dilakukan melalui upaya pemanfaatan air hujan dan air buangan pabrik untuk digunakan kembali (recycle sebagai air proses dalam rangka e8siensi penggunaan air. &engelolaan juga dilakukan melalui kegiatan
pemeliharaan
dan
inspeksi
saluran
distribusi
air
(perpipaan, 3al3e, dll secara kontinyu, yang salah satu manfaatnya untuk air bersih dan pengairan area persa5ahan milik masyarakat sekitar. $ntuk mencegah pencemaran air akibat terba5anya "at pencemar oleh air hujan, &erseroan melakukan upaya pencegahan melalui pembuatan
slabing
beton,
pembuatan
saluran
air,
dan
pengoperasian oil trap, diikuti pemantauan kualitas air secara periodik, baik oleh internal maupun oleh laboratorium independen.
3.-
Dam*ak Limbah &a" Pe"a"%%a"%a""+a
Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B#. $dara adalah media pencemar untuk limbah gas. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti F4, D4, DF4,AF4, :4 dan lain!lain. &enambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara. Gat pencemar melalui udara diklasi8kasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. &artikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, dan kabut. Sedangkan pencemaran berbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu ataupun akibat langsung. ;as!gas ini antara lain SF4, DFH, AF, AF4, hidrokarbon dan lain!lain. $ntuk beberapa bahan tertentu "at pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat@cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik partikel maupun gas memba5a akibat terutama bagi kesehatan manusia seperti
debu
batubara,
asbes,
semen, belerang,
asap
pembakaran,uap air, gas sul8da, uap amoniak, dan lain!lain. 3.-.1 Limbah Gas $dara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti F4, D4, DF4,AF4, :4 dan lain!lain. ;as tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia. Konsentrasi uorida yang diperkenankan dalam udara 4, mg@meter kubik. 9luorida dan persenya5aannya adalah racun dan mengganggu metabolisme kalsium dan en"im. Sedangkan hidrogen uorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru!paru dan menimbulkan penyakit pneumonia.%sam sul8da, garam sul8da dan karbon disul8da adalah persenya5aan
yang mengandung sulfur. &ersenya5aan sul8da dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan kerusakan pada sel susunan saraf. 6ebu yaitu partikel "at padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun anorganik. 6ebu, karena ringan, akan melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. 6ebu yang membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu yang mengandung 9e4F#. %sap adalah partikel dari "at karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari bahan!bahan yang mengandung karbon. %sap bercampur dengan kabut@uap air pada malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daun! daunan ataupun berada di atas atap rumah. $ntuk menghindari dampak yang diakibatkan limbah melalui udara
selain
menghilangkan
sumbernya
juga
dilakukan
pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas. Dilai ambang batas
adalah
kadar
tertinggi
suatu
"at
dalam
udara
yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami gangguan penyakit atau menderita karena "at tersebut. 6i samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus bagi para pekerja dalam lingkungan itu. Karena 5aktu kerja manusia pada umumnya * jam sehari, ' jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai ambang batas pada umumnya 3.-.# Limbah B3 Limbah B# adalah Sisa usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia
serta
makhluk
hidup
lainnya.
sumbernya, limbah B# dapat diklasi8kasikan menjadi7
Berdasarkan
-
Primary
sludge,
yaitu
limbah
yang
berasal
dari
tangki
sedimentasi pada pemisahan a5al dan banyak mengandung
-
biomassa senya5a organik yang stabil dan mudah menguap. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses
-
koagulasi dan okulasi. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung
-
padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan@lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan
banyak
mengandung padatan organik.
3.-.3 /ek"oo%i Pe"%oaha" &engelolaan limbah B# dan non!B# dilakukan dengan cermat dan hati!hati, dengan selalu mengutamakan aspek pemenuhan terhadap
peraturan
perundangan.
6alam
upaya
pencegahan
pencemaran udara, seluruh fasilitas produksi yang dimiliki pabrik dilengkapi dengan peralatan penangkap debu seperti
cyclone,
conditioning
to5er,
dan
bag
house
8lter.Selain penggunaan peralatan yang memadai, pabrik inipun menyediakan buJer "one, melakukan penanaman pohon pada area green belt di sekitar lahan bahanbaku dan green barrier di dalam dan sekitar pabrik yang berfungsi untuk mengurangi pencemaran udara.$paya
co!processing lebih
diutamakan untuk
menjamin
bah5a limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali kedalam proses produksi sesuai dengan prinsip # (educe, euse, dan ecycle, sebagai berikut7
-
2emanfaatkan oli bekas untuk pelumasan peralatan pabrik. 2emanfaatkan majun dan kaos tangan yang terkontaminasi
-
dengan oli@minyak untuk bahan bakar alternatif. 2elakukan recycle tumpahan material reject untuk dikembalikan ke proses produksi. 6i samping pengelolaan limbah internal, &erseroan juga melakukan pemanfaatan limbah dari industri lain
sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif dengan metode co!processing.
Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
membantu
memberikan solusi bagi upaya penanganan limbah industri dengan aman dan ramah lingkungan. - 0eknologi yang diterapkan untuk pengolahan emisi pencemaran udara industri dengan cara pengendapan, scrubber, 8lter dan electrostatic precipitator. - 0eknologi yang diterapkan untuk pengolahan limbah B# di industri, tiga metode yang paling populer
-
di
antaranya
ialah chemical
conditioning, solidifcation / Staili!ation, dan incineration. Sebagian dari limbah B# yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan teknologi yang tersedia harus berakhir pada pembuangan (dis"osal. 0empat pembuangan akhir yang banyak digunakan
untuk
limbah
B#
ialah landfll (lahan
urug
dan dis"osal #ell (sumur "emuangan
BAB I0 KESIMPULAN Semen adalah "at yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya.Bahan bakunya adalah batu gamping (kaya akan kalsium karbonat dan tanah lempung yang banyak mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir, aluminium oksida (alumina serta oksida besi. Bahan!bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.
&abrik ini akan mengaplikasikan ”Budaya Produksi Hijau” dalam pengoperasiannya,
dengan
cara
pengelolan
lingkungan
yang
diantaranya memanfaatkan bahan bakar alternatif, penghijauan, •
konser3asi air, dan pengolahan limbah pabrik. %rea pabrik dapat dikelompokan dalam 4 (dua satuan morfologi, yaitu 7 satuan morfologi pedataran, dan satuan morfologi perbukitan
•
bergelombang lemah. Berdasarkan &eta ;eologi Lembar 171''.'''
(Sujatmiko
perencanaan
san
pembuatan
Leu5idamar 11'!#, Skala
S. Santoso, pabrik
14.
terletak
di
Lokasi
daerah
9ormasi
Batuan
;unungapi p3 dan lokasi penambangannya terletak pada %nggota Batu ;amping 9ormasi Bojongmanik (0mbl dan %nggota Batulempung 9ormasi Bojongmanik (0mbc. 9ormasi ini berumur •
tersier. Lokasi &abrik terletak pada koordinat 1') 1*+ -,/ B0 dan ) ##+ ',#/ LS secara administratif terletak di Kecamatan 2uncang,
•
Kabupaten Lebak, &ro3insi Banten Luas perencanaa area pabrik adalah ? 1'' ha dengan luas bangunan pabrik sendiri sekitar ?#''.''' m4, sisa area dari
•
bangunan pabrik digunakan sebagai lokasi penambangan. Aadangan batu gamping di lokasi pabrik sebesar 4.1.''' m# dan apabila berat jenis batu gamping rata!rata dianggap 4,'' maka akan
•
diperoleh
cadangan
yang
dapat
ditambang
sebanyak
4.#4.''' ton. &roduksi semen yang akan direncanakan diperkirakan -'.''' ton@tahun,
karena
penggunaan
batugamping
pada
campuran
produksi semen sekitar -C maka penambangan batu gamping pertahunnya adalah 4.'' ton@tahun. 6engan melihat cadangan yang ada maka diperkirakan cadangan batugamping daerah ini dapat mencapai 1'' tahun.
•
Bahan bakar padat yang akan digunakan diantaranya batubara, arang, kayu, petcoke, dan lain!lain. 6alam rangka pengamanan energi, maka dilakukan program e8siensi energi melalui upaya!
upaya pemanfaatan BB2% (Bahan Bakar dan 2aterial %lternatif dari produk
samping
industri
lain
dan
limbah
pertanian
sebagai
•
pengganti bahan yang berasal dari alam. Sumber air yang digunakan oleh pabrik adalah air tanah dan
•
pengolahan dari air hujan dan air pembuangan pabrik %ir tanah pada lokasi pabrik ini merupakan bagian dari A%B0 Serang E 0angerang dengan luas 5ilayah A%B0 sekitar 1.4'' km4. 6ari hasil perhitungan neraca air menunjukkan jumlah imbuhan air ba5ah tanah di 5ilayah satuan cekungan ini sebesar 1* juta m#@tahun, sedang jumlah aliran air ba5ah tanah pada tipe lapisan akuifer tertekan sekitar 1# m#@ tahun, berasal dari daerah imbuhan yang terletak di sebelah utara dan barat daya yang mempunyai ele3asi mulai sekitar ' m dpl. limbah dari pengolahan!pengolahan
bahan
baku
tersebut,
di
antaranya DFH, So H, AF, :K, bau dan partikel yang termasuk limbah gas dan limbah B#. 0eknologi pengolahan emisi pencemaran udara 7 peralatan untuk partikel dan aerosol seperti dengan cara pengndapan, scrubber, 8lter dan electrostatic precipitator. Limbah B# adalah Sisa usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya . 0erdapat banyak metode pengolahan limbah B# di industri, tiga metode
yang
paling
populer
di
antaranya
ialah chemical
conditioning, solidifcation/Staili!ation$ dan incineration. &embuangan Limbah B# (Dis"osal Sebagian dari limbah B# yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan teknologi yang tersedia harus berakhir pada pembuangan (dis"osal. 0empat pembuangan akhir yang banyak digunakan untuk limbah B# ialah landfll (lahan urug dan dis"osal #ell (sumur "emuangan
Posi!i
Ne%a!i
2emanfaatkan potensi batugamping yang belum di eksploitasi
2erubah roman muka bumi
2embangun perekonomian masyarakat daerah sekitar
2enimbulkan limbah atau polusi
2egurangi angka pengangguran di Indonesia
2enimbulkan kebisingan
2eningkatkan pendapatan asli daerah
Berkurang jenis ora dan fauna
2endorong untuk ber8kir maju bagi 0erjadinya urbanisasi di kota!kota masyarakat
BAB 0 DA2/AR PUS/AKA
•
6inas
•
Batugam"ing di Banten http7@@555.semenindonesia.com@page@get@program!bina!lingkungan!
• • •
&ertambangan
dan
&ro3insi
Banten
Potensi
## http7@@id.5ikipedia.org@5iki@&engertianSemen http7@@#id'1.5ordpress.com@perencanaanpabrik http7@@updatecampuran.blogspot.com@4'1#@'*@pengertian!industri! dan!dampak.html