Cara membuat sirup paracetamol dan evaluasiDeskripsi lengkap
Farmasetika Dasar
etiket contoh punya kami bagus gak ?
Deskripsi lengkap
V.
PENGATURAN PEN GATURAN TATA TATA LETAK PABRIK
Menuru Menurutt Sritom Sritomo o (1992) (1992),, tata tata letak letak fasili fasilitas tas didefi didefinis nisika ikan n sebagai sebagai tata tata cara cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Apple (199), men!atakan ba"#a perancangan tata letak fasilitas memiliki peran penting sebagai berikut$ 1) Suat Suatu u peranc perancang angan an alir aliran an baran barang g !ang !ang efis efisie ien n meru merupa paka kan n pras! pras!ar arat at untu untuk k mendapatkan produksi !ang ekonomis. 2) %ola %ola aliran aliran barang barang !ang merupak merupakan an dasar dasar bagi perencanaa perencanaan n fasil fasilita itass fisik fisik !ang efektif. &) %erpin %erpinda"a da"an n barang barang meruba" meruba" pola pola aliran aliran statis statis menjadi menjadi suatu ken!ataa ken!ataan n !ang !ang dinamis, meunjukkan cara bagaimana suatu barang dipinda"kan. ') Susuna Susunan n fasili fasilitas tas !ang efektif efektif diseki disekitar tar pola aliran aliran barang barang dapat meng"asil meng"asilkan kan pelaksanaan !ang efisien dapat meminimumkan bia!a produksi. ) ia!a produks produksii minimum minimum dapat dapat memberika memberikan n keuntungan keuntungan maksimum maksimum.. Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik iala" mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi !ang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan n!am n!aman an se"i se"ing ngga ga akan akan dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k mena menaik ikka kan n mora morall kerj kerjaa dan dan performansi kerja dan operator. *ebi" spesifik lagi suatu tata letak !ang baik akan memberikan beberapa keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, !aitu antara lain lain untuk untuk menaik menaikkan kan output output produk produksi, si, mengur mengurangi angi #aktu #aktu tunggu tunggu (delay), delay), dan dan mengurangi proses peminda"an ba"an baku (materian (materian handling ) (Sritomo, 1992). Menurut Apple (199), terdapat beberapa permasala"an dalam perancangan fasilitas !aitu$ a. %eruba %eruba"an "an rancang rancangan, an, seiring seiring dengan dengan peruba"a peruba"an n rancang rancangan an produk produk maka akan menunt menuntut ut peruba peruba"an "an proses proses atau atau operas operasii !ang diperl diperluka ukan. n. Se"ingga Se"ingga "al ini memerlukan perancangan ulang tata letak. b. %erluasan departemen, dimana penamba"an produksi suatu komponen produk tertentu akan memerlukan peruba"an dalam tata letak. c. %engu %engura ranga ngan n depar departe teme men, n, kondi kondisi si ini ini terj terjadi adi apabi apabila la terj terjadi adi suat suatu u kondi kondisi si penurunan jumla" produksi secara drastic dan menetap.
d. %enamba"an produk baru, dalam "al ini terjadi penamba"an produk baru !ang berbeda dengan produk !ang sedang diproduksi. Se"ingga terjadi kondisi kemungkinan penamba"an mesin baru se"ingga memerlukan pen!usunan ulang fasilitas. e. Meminda"kan satu departemen ke lokasi baru, dimana akan memerlukan penataletakkan ulang pada #ila!a" baru. f. %eremajaan peralatan !ang rusak, dimana akan menuntut peminda"an peralatan !ang berdekatan untuk mendapatkan tamba"an ruang. Analisa
aliran
material
( flow
of
material
analysis)
dengan
aplikasi
penggambaran berbagai macam peta proses, cenderung untuk mencari "ubungan akti+itas peminda"an material dari satu fasilitas kerja ke fasilitas kerja !ang lain dengan aspek kuantitatif sebagai tolok ukurn!a (material handling cost ). Selain faktor material handling cost ada pula faktor lain !ang bersifat kualitatif !ang "arus menjadi pertimbangan di dalam desain lay-out. Activity Relationship Chart (A) bisa dipakai untuk analisa la!out berdasarkan pertimbangan-pertimbangan !ang bersifat kualitatif. A dikembangkan ole" ic"ard Mut"er !ang menggantikan angka-angka kuantitatif seperti !ang kita pakai dalam From To Chart dengan suatu penilaian mengenak derajat keterdekatan antara departemen satu dengan !ang lain !ang cenderung bersifat kuantitatif (isna!adi, 2). /ebutu"an ruang pada industri dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar menurut kegunaan !aitu ruang produksi dan non produksi. uang produksi adala" ruangan !ang digunakan sebagai tempat pelaksanaan proses produksi dari a#al (diteriman!a ba"an baku) sampai ak"ir (produk). uangan non produksi !aitu ruangan selain ruangan produksi !ang digunakan untuk mendukung proses produksi. /ebutu"an ruang untuk proses produksi dan peralatan pada industri pengola"an Sirup /ulit ua" 0aga sebagian besar digunakan sebagai ruang produksi. angunan produksi !ang dibutu"kan memiliki kriteria antara lain cukup luas, muda" dibersi"kan, +entilasi dan penerangan cukup, tersedian!a perlengkapan %&/ dan kamar mandi. %ada ruang produksi, lantai dibuat dari ba"an !ang kuat, rata dan kedap air misaln!a semen. inding ruang produksi dibuat dari ba"an !ang kuat, rata, "alus, muda" dibersi"kan dan ber#arna terang. *angit-langit ruang dibuat cukup
tinggi dan didesain dengan baik se"ingga tidak terjadi penumpukkan debu, bersarangn!a "ama, dan muda" dibersi"kan. Menurut ompkins (1993), activity relationship men!ediakan beberapa pertimbangan dalam proses perencanaan fasilitas. erikut beberapa primary relationship !ang menjadi pertimbangan$ a. Organizational relationship. b. Flow relationship (aliran material, orang, peralatan, informasi, dna uang). c. Control relationship (centralized dan decentralized material control shop floor control level automation!. d. "nvironmental relationship (pertimbangan keselamatan, temperature, kebisingan, kepadatan dan debu). Activity Relationship Chart atau %eta 4ubungan /erja adala" aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian !ang menggambarkan penting tidakn!a kedekatan
ruangan.
Metode
ini
meng"ubungkan
akti+itas-akti+itas
secara
berpasangan se"ingga semua akti+itas akan diketa"ui tingkat "ubungann!a. 4ubungan akti+itas dapat ditinjau dari sisi keterkaitan secara organisasi, keterkaitan aliran, keterkaitan lingkungan dan keterkaitan proses. %eta keterkaitan kegiatan adala" teknik ideal untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan !ang saling berkaitan (Apple, 199). /egunaan dari Activity Relationship Chart (A) adala" untuk pen!usunan urutan penda"uluan bagi satu peta dari-ke, lokasi nisbi dari pusat kerja atau departemen dalam satu kantor, lokasi kegiatan dalam satu usa"a pela!anan, lokasi pusat kerja dalam operasi pera#atan atau perbaikan, menunjukkan "ubungan satu kegiatan dengan lainn!a serta alasann!a, dan memperole" satu landasan pen!usunan daera" selanjutn!a. A disusun berdasarkan alasan-alasan tertentu dan tingkat kepentingan !ang disimbolkan dengan "uruf A, 5, 6, 7, 8, dan . 4uruf-"uruf tersebut menunjukkan bagaimana akti+itas dari setiap stasiun kerja akan mempun!ai "ubungan secara langsung atau erat kaitann!a dengan satu sama lain (0ugro"o, 212). erikut arti dari "uruf-"uruf !ang dijadikan simbol dalam penentuan "ubungan kerja. A $ Absolutel! necessar! (mutlak
6 $ 6speciall! important (sangat
perlu)
penting)
5 $ 5mportant (penting)
8 $ 8nimportant (tidak penting)
7 $ 7rdinar! (cukup:biasa)
$ 8ndesirable (tidak dike"endaki)
erdasarkan "al di atas, dapat dibuat %eta 4ubungan /erja dari akti+itas !ang ada pada pabrik Sirup /ulit ua" 0aga !ang kami buat sebagai berikut. 1. Area %roses U
2. /antor
X O
&. empat %arkir
X
O
I
'. aman
O O
. empat 5bada"
X X
U
11. %os /eamanan
X
U U
U
12.
U U
1&.
X
U
X
X
X
A U
U
X
O
U
O I
X
U
X
X
A
X
X
X
X
U
X
X
A
X
X
X
O
X
1. %engola"an Air
O
O
X
A O
O
O
X
9. %embangkit *istrik
O
U E
U O
U
X
E U
U
U U
O U
O
O
O
. %oliklinik
U U
O
O O
U
O
;. oilet
I
O
O
X
I
O
3. /antin
X
O
O
1'. *aboratorium
X
U
X X
X O
X X
X X
U X
U X
Gambar .X Activity Relationship Chart (Sumber : Dokumentasi riba!i" #$%&' X
1. uang *imba"
erdapat jenis kode untuk men!esuaikan lokasi tata letak antar ruangan. /ode-kode tersebut !aitu kode A, 6, 5, 7 dan 8. /ode A atau mutlak penting memiliki empat garis !ang ber#arna mera". 4al ini menandakan ba"#a ruanganruangan tersebut "arus saling berdekatan karena merupakan ruangan !ang saling
berkaitan dan penting. uangan-ruangan !ang termasuk ke dalam mutlak penting adala" gudang ba"an '3 baku, ruang produksi, ruang pengepakan, gudang produk, ruang pengujian, dan penerimaan ba"an baku. /ode 6 atau penting tertentu memiliki tiga garis. uangan-ruangan !ang termasuk ke dalam penting tertentu merupakan ruangan !ang saling berdekatan namun jarak antara satu ruangan dengan ruangan !ang lain masi" lebi" jau" dibandingankan dengan mutlak penting. /ode selanjutn!a adala" kode 5 atau penting. /ode ini ditandai dengan 2 garis. ata letak untuk kode 5 ini agak lebi" jau" dibandingkan dengan kode 6 karena kepentingan kedekatann!a sedikit lebi" renda" dibandingkan dengan kode 6. /ode selanjutn!a adala" kode 7 atau kode biasa. /ode ini ditandai dengan 1 garis. /ode biasa diperuntukan untuk ruangan-ruangan !ang tata letakn!a dapat berjau"an. 4al ini disebabkan karena kepentingan antar ruangan tersebut kurang berkaitan, se"ingga tata letak ruangan tidak perlu berdekatan. /ode selanjutn!a adala" kode 8 atau tidak penting. /ode 8 ini tidak memiliki garis karena tidak memiliki kepentingan untuk saling berdekatan. 8ntuk ruangan berkode 8 dapat saling berjau"an atau tidak memiliki "ubungan antar ruangan. ari pembuatan A kemudian di#ujudkan ke dalam bentuk space relationship diagram dan la!out pabrik sebagai berikut.
15
5
9
12
1
10
7
14
13
=
2
8
11
6
3
4 3
Gambar . Space Relationship Diagram Sumber : (Dokumentasi riba!i" #$%&'
%ada pabrik sirup kulit bua" naga, ruang limba"
tidak penting berdekatan
dengan pembangkit listrik. %embangkit listrik tidak penting berdekatan dengan tempat ibada". empat ibada" cukup baik berdekatan dengan toilet dan toilet cukup baik berdekatan dengan pengola"an air. %embangkit listrik juga cukup baik diletakan berdekatan dengan area proses. Area proses tidak dike"endaki berdekatan dengan tempat ibada". Area proses mutlak perlu diletakan berdekatan dengan gedung ba"an baku dan laboratorium. *aboratorium penting diletakan berdekatan dengan gedung produk.
dengan jalan agar proses distribusi cepat sedangkan dekat dengan laboratorium agar proses pengujian dapat dilakukan secara langsung. an !ang sangat penting area proses dekat dengan gudang ba"an baku dan gudang pen!impanan agar proses produksi berjalan dengan lancar, segala kebutu"an produksi dapat di jangkau. an produk !ang tela" jadi dapat disimpan di gudang pen!impanan secara langsung tanpa mele#ati ruang-ruang lain, dalam usa"a mengurangi tingkat kontaminasi. Adapun per#ujudan dari A dan S menjaddi layout pabrik sirup kulit bua" naga sebagai berikut.
15
5
9
12
10
7
1
14
13
2
8
11
6
3
4 3
Gambar . Layout Pabrik Siru Kuit Bua) Na*a Sumber : (Dokumentasi riba!i" #$%&'