B. Peranan Peranan Instalasi Gizi Gizi dalam Pengendalia Pengendalian n dan Pencegahan Pencegahan Infeksi Infeksi Nosokomial Nosokomial Dalam upaya pengendalian dan pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit, banyak pihak yang dilibatkan. Salah satunya adalah instalasi gizi. Peranan instalasi gizi dalam pengendalian dan pencegahan infeksi nosokomial adalah sebagai berikut !. Peng Pengol olah ahan an mak makan anan an a. Pene Penerim rimaa aan n bah bahan an makan makanan an •
Sumber bahan makanan harus dipilih yang berkualitas baik.
•
Bahan makanan yang belum terolah harus dalam keadaan segar, tidak rusak atau berubah bentuk, "arna, dan rasa, tidak berbau busuk, busuk, tidak ber#amur, bila kotor harus dibersihkan dengan air terlebih dahulu, tidak mengandung bahan yang dilarang seperti formalin, boraks, pestisida, melamin, dll
b. Pencucian bahan makanan •
Bahan makanan harus dicuci. Sayuran, Sa yuran, buah$buahan, kacang$kacangan,%auk air ta"ar, lauk air laut, daging$dagingan,Dll.
•
Pencucian dengan menggunakan air mengalir. Dibersihkan dan dibilas berkali$kali.
•
&empat &empat penyimpanan bahan makanan yang sudah dicuci harus bersih.
c. Peny Penyim impa pana nan n bah bahan an mak makan anan an •
&empat &empat penyimpanan bahan makanan harus dalam keadaan bersih, terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan he"an lain.
•
Penyimpanan bahan makanan kering. Semua tempat penyimpanan bahan makanan harus berada dibagian tinggi untuk mencegah genangan air dan men#aga kelembabannya dan ruangan harus anti tikus, anti serangga.
•
Penyimpanan bahan makanan dalam 'eferigerator ( )ulkas ( *reezer. 'ak dalam reefrigerator dan isinya disusun sedemikian rupa sehingga tidak berdesakan, agar aliran udara dingin dapat mencakup semua bahan makanan dengan baik.
d. Peracikan dan pengolahan bahan makanan •
Pengolahan harus dilakukan dengan hygienis.
•
&idak merokok selama mengolah makanan
•
&idak menger#akan kebiasaan+ yang #orok ( men#i#ikkan seperti mengorek+, mencungkil, mengupil, menggaruk, men#ilat, atau meludah
•
Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan secara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh. Perlindungan kontak langsung dengan makanan #adi dilakukan dengan menggunakan sarung tangan plastik, pen#epit makanan, sendok, garpu, dan se#enisnya.
•
&enaga dapur ( gizi selalu berupaya untuk men#aga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan ker#a dengan cara Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum beker#a dan setelah keluar dari kamar mandi ( - dan selalu bersifat teliti dan hati$hati dalam menangani makanan.
e. Pengangkutan bahan makanan
akanan #adi yang siap sa#i tidak boleh diangkut bersama dengan bahan makanan mentah.
akanan diangkut dengan kereta dorong yang tertutup, bers ih dan anti karat/stainless steel0, dan permukaan dalamnya mudah dibersihkan.
f. Penya#ian makanan •
akanan #adi yang siap sa#i harus di"adahi dan disa#ikan dengan peralatan yang bersih dan sudah melalui proses desinfeksi sesuai prosedur.
•
Sebaiknya dalam tata hidang, disiapkan segera dan tidak lama menunggu disantap. Beri "aktu tidak lama kepada penderita untuk menyantapnya agar makanan tidak makin beresiko terpapar mikroorganisme.
•
%etak makanan sebaiknya satu bidang, bila digunakan bidang yang berbeda ( bertingkat, maka #enis makanan basah berada di ba"ah dari makanan kering
+. Peralatan pengolahan makanan a. Peralatan makanan dan minuman •
Bahan untuk peralatan harus terbuat dari bahan yang kuat , tidak mudah retak,penyok, gompel , robek atau pecah.
•
&idak mengandung bahan beracun atau logam berat lain seperti &imah, 1rsen,&embaga, Seng, atau antimon.
•
)ebersihan peralatan harus di#aga dengan baik, pencucian dan penyimpanan harus sesuai prosedur.
b. Peralatan masak dan "adah makanan •
Peralatan masak dan "adah makanan sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan tidak larut dalam makanan seperti stainless steel.
•
Semua peralatan harus mempunyai tutup.
•
Peralatan yang bukan logam harus dari bahan yang kuat dan setelah rusak harus langsung dibuang.
•
Penyimpanan peralatan masak dan "adah pada rak harus teratur dan sebaiknya mendapatkan sinar matahari.
c. Pencucian peralatan •
Pisahkan segala kotoran atau sisa$sisa makanan yang terdapat pada alat(barang seperti, gelas, mangkok dll.
•
Sampah dibuang bersama sampah dapur lainnya.
•
Piring dan alat yang telah dibersihkan sisa makanan, ditempatkan pada tempat piring kotor.
•
Setiap piring(alat yang dicuci direndam pada bak pertama. -ara ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan peresapan air ke dalam sisa makanan yang masih menempel, sehingga mudah untuk membersihkan. Setelah direndam untuk selama beberapa saat, maka piring mulai dibersihkan dengan menggunakan detergen pada bak pencuci tersebut.Penggunaan sabun sebaiknya dihindarkan karena sabun tidak dapat menghilangkan lemak.
•
-ara pencucian dilakukan dengan menggosok bagian$bagian yang terkena makanan, dengan cara menggosok berulang kali sampai tidak terasa licin lagi. Bilamana masih licin akan menempel sisa$sisa bau yang belum bersih. Setelah pencucian dirasa cukup, maka langsung dibilas dengan air pembersih(pembilas yang mengalir, sambil digosok dengan tangan dan tidak lagi terasa sisa$sisa makanan atau sisa$sisa detergen.
•
Piring atau gelas yang telah dicuci dibilas dengan air kaporit untuk disinfeksi,langsung direndam ke dalam air bak kaporit 23 ppm selama + menit kemudian ditempatkan pada tempat penirisan.
•
Sedangkan untuk disinfeksi dengan air panas, disyaratkan suhu 4+5 - untuk selama + menit atau !335 - selama ! menit. -ara memasukkan piring(gelas ke dalam air panas, tidak boleh langsung dengan tangan, tetapi sebelumnya dimasukkan ke dalam rak$rak khusus untuk didisinfeksi.
•
Piring dan alat makan yang telah selesai melalui proses disinfeksi ditempatkan pada rak$rak anti karat / stainless steel 0 sebagai tempat penirisan(pengeringan dengan cara terbalik atau miring sampai kering dengan bantuan sinar matahari atau sinar buatan dan tidak boleh dilap dengan kain. 6ntuk itu bagian yang menempel ke permukaan piring atau bibir gelas harus di#aga kebersihannya dengan cara disinfeksi.
•
Piring atau gelas yang akan dipakai tidak perlu dilap atau digosok kain lap,karena men#adi kotor kembali. Bilamana dilap gunakan kain lap / tissue 0 sekali pakai.
d. Penyimpanan peralatan •
Semua peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam keadaan kering dan bersih.
•
-angkir, mangkok, gelas dan se#enisnya cara penyimpanannya harus dibalik.
•
'ak$rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak aus(rusak.
•
%aci$laci penyimpanan peralatan terpelihara kebersihannya.
•
'uang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber pencemaran dan binatang perusak
7. Petugas pengelola makanan Semua pengelola makanan harus selalu memelihara kebersihan pribadi /personal hygiene0 dan terbiasa untuk berperilaku sehat selama beker#a. 8al$hal yangdiperhatikan dalam kebersihan pribadi •
encuci tangan, hendaknya tangan selalu dicuci dengan sabun sebelum beker#a, sesudah menangani bahan makanan mentah(kotor atau terkontaminasi, setelah dari kamar kecil, setelah tangan digunakan untuk menggaruk, batuk atau bersin dan setelah makan atau merokok.
•
Pakaian, hendaknya memakai pakaian khusus untuk beker#a. Pakaian ker#a harus bersih.
•
)uku hendaknya dipotong pendek dan dian#urkan untuk tidak memakai perhiasan se"aktu beker#a.
•
&opi(penutup rambut, semua pengelola hendaknya memakai topi atau penutup rambut untuk mencegah #atuhnya rambut ke dalam makanan dan mencegah kebiasaan mengusap(menggaruk rambut.
•
Pengelola makanan sama sekali tidak dii#inkan merokok selama beker#a baik "aktu mengolah maupun mencuci peralatan. erokok merupakan mata rantai antara bibir dengan tangan dan kemudian ke makanan.