MATERI MATERI PENYULUHAN P ENYULUHAN POLA PO LA ASUH ANAK DAN REMAJA
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA
1.1 Latar Belakang
Anak adalah harapan orang tua harapan masa depan keluarga bahkan bangsa, oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang yan g berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga, agama dan bangsanya. Anak seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian k uat, tak mudah putus asa, dan bertanggung jawab menghadapi hidup yang penuh dengan warna warni atau romantika hidup. Orang Tua selalu menginginkan kehidupan anaknya menjadi anak yang sempurna tanpa mau memahami bahwa sebagai orang tua harus merubah diri sendiri terlebih dahulu sebelum anak itu lahir. Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif maupun yang negatif. Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas. nformasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh dan berbagai cara seperti ! T", "ideo, #ilm$#ilm, nternet dan sebagainya. %emudahan informasi memang memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat mengubah nilai dan pola hidup seseorang, termasuk sikap orang tua terhadap anaknya dan pola asuh yang diterapkan dalam mendidik anak dan remaja. Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat menonjolkan sifat indi&idualistik dan bebas. 'al ini dibuktikan dengan semakin banyak timbulnya masalah psikososial pada remaja seperti penyalah gunaan narkotika dan obat terlarang, perilaku seks bebas dan menyimpang, kriminalitas anak, perkelahian massal (tawuran), sehingga banyak
mengakibatkan kegagalan pendidikan, atau kegagalan di bidang lain. Dampak negatif era globalisasi ini lebih cepat diadopsi oleh anak$ anak sehingga mereka sangat rentan terhadap pengaruh negatif globalisasi tersebut. *agaimana semua informasi dan pengaruh itu agar tidak berdampak buruk+ Sebagai orang tua tentu berharap mereka dapat menyaring informasi apa yang berguna yang patut dicontoh dan apa yang dapat merugikan yang harus dijauhinya. %epandaian anak dan remaja dalam menyiasati hal tersebut tentu tidak lepas dan peran orang tua dalam memberikan pola asuh dan pendidikan yang tepat bagi anak$ anaknya dan orang orang yang ada di sekelilingnya. 1.2 Ruu!an Ma!ala"
. Apakah pengertian pengertian dari dari pola asuh anak anak dan remaja remaja dalam keluarga+ keluarga+ -. Apa sajakah sajakah gaya gaya dari dari pola pola asuh anak dan dan remaja remaja dalam dalam keluarg keluarga+ a+ . Apa sajakah sajakah macam$mac macam$macam am dari pola asuh asuh anak dalam dalam keluarg keluargaa secara umum+ /. *agaimanakah *agaimanakah fungsi fungsi keluar keluarga ga dalam menerapkan menerapkan pola asuh terhadap terhadap anak dalam dalam keluarga+ 0. *agaimanakah *agaimanakah cara cara mengasuh mengasuh anak dalam keluarga keluarga dan menciptakan menciptakan bibit bibit yang unggul. unggul. 1.# Tu$uan
. 1ntuk mengeta mengetahui hui pengertia pengertian n dari pola pola asuh anak dan remaja remaja dalam dalam keluarga keluarga.. -. 1ntuk mengetahui mengetahui gaya gaya dari dari pola pola asuh asuh anak anak dalam dalam keluarga. keluarga. . 1ntuk mengeta mengetahui hui macam$maca macam$macam m dari pola asuh asuh anak dalam dalam keluarga keluarga secara secara umum. umum. /. 1ntuk mengetahu mengetahuii fungsi keluarga keluarga dalam menerapk menerapkan an pola asuh asuh terhadap terhadap anak dalam dalam keluarga. 0. 1ntuk mengetahui mengetahui cara mengasuh mengasuh anak anak dalam dalam keluarga. keluarga.
1.% Man&aat
. 2emberikan pemahaman yang lebih dalam terkait dengan pola pengasuhan anak dan remaja dalam keluarga. -. 2emberikan masukan bagi ibu$ibu untuk bisa membimbing anak$anaknya dengan penuh kasih sayang. . Dapat menemukan trik yang jitu dalam pengasuhan anak. /. *isa berbagi ilmu pengetahuan tentang anak dan remaja. 2.2 Pengert'an Rea$a Menurut Para A"l'
Masa remaja berlangsung antara umur - tahun sampai dengan - tahun bagi wanita dan tahun sampai dengan -- tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut 3akiah Darajat (445! -) adalah!2asa peralihan diantara masa kanak$kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. 2ereka bukanlah anak$anak lagi, baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. 'al senada diungkapkan oleh Santrock (-55! -6) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial$emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara - hingga - tahun. 7entang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu - 8 0 tahun 9 masa remaja awal, 0 8 : tahun 9 masa remaja pertengahan, dan : 8 - tahun 9 masa remaja akhir. Tetapi 2onks, %noers, dan 'aditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra$ remaja 5 8 - tahun, masa remaja awal - 8 0 tahun, masa remaja pertengahan 0 8 : tahun, dan masa remaja akhir : 8 - tahun (Deswita, -556! 4-) Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri 7umini ; Siti Sundari, 3akiah Darajat, dan Santrock
tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak$anak
dengan masa dewasa dengan rentang usia antara -$-- tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologi.
2.# (a)a Dar' P*la A!u" Anak Dala Keluarga . +*nt*" Bentuk , Jen'! Ma!ala" )ang D'"a-a' Ole" Anak/Anak -an Rea$a 0 A. Ma!ala" -' Sek*la"
. 2asalah dengan guru -. 2asalah dengan peraturan sekolah . 2asalah dengan ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan /. 2asalah dengan jajan dan makan minum 0. 2asalah dengan kegiatan belajar dan mengajar 6. 2asalah dengan transportasi pulang pergi B. Ma!ala" -' Rua"
. 2asalah dengan Pekerjaan 7umah (P7) -. 2asalah dengan tugas sekolah . 2asalah dengan kursus, les, bimbingan belajar, dll /. 2asalah dengan orangtua 0. 2asalah dengan anggota keluarga dan kerabat 6. 2asalah dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari$hari <. 2asalah dengan uang saku = uang jajan +. Ma!ala" -engan Tean/Tean
. 2asalah dengan teman sekolah -. 2asalah dengan teman di sekitar rumah
. 2asalah dengan teman kursus = bimbel /. 2asalah dengan teman lama 0. 2asalah dengan teman sehobi 6. 2asalah dengan teman gaib (bila ada) D. Ma!ala" -engan Orang )ang D'!uka'
. 2asalah sebagai pengagum gelap -. 2asalah dengan pacar . 2asalah dengan penggemar /. 2asalah dengan teman dekat E. Ma!ala" -engan Kek"aat'ran Ma!a Dean
. 2asalah dengan penetapan cita$cita sesuai minat dan bakat -. 2asalah dengan keterampilan dan kemampuan modal kerja . 2asalah dengan pekerjaan di masa depan /. 2asalah dengan istri, anak, cucu dan mertua di masa depan 0. 2asalah dengan penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan hidup di masa mendatang . Ma!ala" -engan H*3'
. 2asalah dengan kebutuhan modal berhobi -. 2asalah manajemen barang$barang hobi . 2asalah dengan pihak ketiga penyelenggara kegiatan hobi (. Ma!ala" -engan Agaa 4*nt*" 3ag' )ang u!l'
. 2asalah dengan sholat lima waktu dan sunnah -. 2asalah dengan puasa wajib dan sunnah . 2asalah dengan pembayaran >akat /. 2asalah dengan pergi haji ketika mampu 0. 2asalah dengan sedekah 6. 2asalah dengan isti?omah
Orang Tua yang *ijak sebaiknya memperhatikan hal$hal sebagai berikut ! @ika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia akan belajar memaki @ika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka akan senang berkelahi @ika anak dibesarkan toleransi, maka anak akan belajar mengendalikan dirinya @ika anak dibesarkan dengan penuh kelembutan, maka anak akan belajar menghargai sesamanya. @ika anak dibesarkan dengan kasih sayang, maka dia akan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya B2ari kita fikirkan bersama nasib generasi ndonesia yang kita cintai ini C Selanjutnya aya pola asuh memiliki - elemen penting, yaitu ! parental responsi&eness (respons orang tua) dan parental demandingness (tuntutan orang tua). Parental Re!*n!'5ene!! 6re!*n! *rang tua7 Re!*n! *rang tua adalah orang tua yang secara sengaja dan mengatur dirinya sendiri untuk
sejalan, mendukung dan menghargai kepentingan dan tuntutan anaknya. Parental -ean-'ngne!! 6tuntutan *rang tua7 Tuntutan *rang tua adalah orang tua menuntut anaknya untuk menjadi bagian dari keluarga
dengan pengawasan, penegakkan disiplin dan tidak segan memberi hukuman jika anaknya tidak menuruti. Selain respons dan tuntutan, gaya pola asuh juga ditentukan oleh faktor yang ketiga, yaitu kontrol psikologis (menyalahkan, kurang menyayangi atau mempermalukan). 2.% Ma4a/Ma4a P*la A!u" Anak Dala Keluarga Se4ara Uu
Seiring dengan perkembangan >aman yang modern ini, maka orang tua dituntut untuk selalu waspada dan mawas diri dalam segala hal karena kita tidak bisa lari dari dari >aman yang serba
canggih ini, justeru dengan >aman yang modern ini adalah moment yang sangat penting bagi orang tua dan untuk mengakses segala informasi yang fositif untuk perkembangan pola pikir anak. Tidak kalah pentingnya adalah orang tua harus melakukan pendampingan kepada anak dalam mengambil keputusan yang penting agar anak merasa selalu diperhatikan dan akan membuat anak tenang dan tidak ragu ragu. Dalam kehidupan anak dan remaja terdapat banyak faktor yang turut membentuk kepribadian dan karakter sang buah hati seperti BPola Asuh, lingkungan, keluarga, sistim keagamaan, budaya, ekonomi, social dan pendidikanC. Secara indi&idual, orang tua memiliki hubungan yang khas dengan anak namun para peneliti telah mengidentifikasikan % a4a *la a!u" yang umum. %eempat pola asuh ini telah terbukti berhubungan dengan perilaku dan kepribadian anak. Pembagian / macam pola asuh secara umum ini dinamakan ! pola asuh Demokrasi, pola Otoriter, pola asuh tanpa kendali dan pola asuh perlindungan yang berlebihan. %elurga adalah faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian anak dan remaja. *erikut jenis Pola Asuh Anak dan 7emaja ! A. P*la A!u" De*kra!'
Pola asuh ini ditandai dengan orang tua yang memberikan kebebasan yang memadai pada anaknya tetapi memiliki standar perilaku yang jelas. 2ereka memberikan alasan yang jelas dan mau mendengarkan anaknya tetapi juga tidak segan untuk menetapkan beberapa perilaku dan tegas dalam menentukan batasan. 2ereka cenderung memiliki hubungan yang hangat dengan anaknya dan sensiti&e terhadap kebutuhan dan pandangan anaknya. 2ereka cepat tanggap memuji keberhasilan anaknya dan memiliki kejelasan tentang apa yang mereka harapkan dan anaknya. Pola asuh yang paling baik adalah jenis Authoritati&e. Anak yang diasuh dengan pola ini tampak lebih bahagia, mandiri dan mampu untuk mengatasi stress. 2ereka juga cenderung lebih disukai
pada kelompok sebayanya, karena memiliki ketrampilan sosial dan kepercayaan diri yang baik. Disadari atau tidak kemarahan, ketakutan, keemasan adalah tiga factor yang ikut menyertai kehadiran seseorang di dunia ini, oleh karena itu hal tersebut mudah ditemukan sehingga kasih sayanglah yang bisa menghilangkan ketiga hal tersebut. 2anfaat dari pola asuh ini adalah ! . Anak akan belajar menghargai, menghormati pendapat orang lain -. Anak selalu memberi perhatian kepada sesamanya . Anak akan berusaha membangun kerjasama dengan orang lain
B.P*la A!u" Ot*r'ter .
Pola asuh ini cukup ketat dengan apa yang mereka harapkan dan anaknya dan hukuman dan perilaku anak yang kurang baik juga berat. Peraturan diterapkan secara kaku dan seringkali tidak dijelaskan secara memadal dan kurang memahami serta mendengarkan kemamuan anaknya. Penekanan pola asuh ini adalah ketaatan tanpa bertanya dan menghargai tingkat kekuasaan. Disiplin pada rumah tangga ini cenderung kasar dan banyak hukuman. Anak dan orang orang tua yang Authoritarian cenderung untuk lebih penurut, taat perintah d an tidak agresif, tetapi mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan kemampuan mengontrol dirinya terhadap teman sebayanya. 'ubungan dengan orang tua tidak juga dekat. Pola asuh jenis ini terutama sulit untuk anak laki$laki, mereka cenderung untuk lebih pemarah dan kehilangan minat pada sekolahnya lebih awal. Anak dengan pola asuh ini jarang mendapat pujian dan orang tuanya sehingga pada saat mereka tumbuh dewasa, mereka cenderung untuk melakukan sesuatu karena adanya imbalan dan hukuman, bukan karena pertimbangan benar atau salah. Dampak dari pola asuh ini adalah !
Anak tertekan secara psikis dan fisik
'ilang semangat dan selalu menyalahkan diri sendiri
Tidak memiliki inisiatif, ide$ide cemerlang karena merasa selalu ditekan
Tidak berani berpendapat dan menentukan pilihan
+.P*la A!u" Tana Ken-al'
Orang tua pada kelompok ini membiarkan anaknya untuk menampilkan dirinya dan tidak membuat aturan yang jelas serta kejelasan tentang perilaku yang mereka harapkan. 2ereka seringkali menenima atau tidak peduli dengan perilaku yang buruk. 'ubungan mereka dengan anaknya adalah hangat dan menerima. Pada saat menetukan batasan, mereka mencoba untuk memeberikan alasan kepada anaknya dan tidak menggunakan kekuasaan untuk mencapai keinginan mereka. 'asil pola asuh dan orang tua permisif tidak sebaik hasil pola asuh anak dengan orang tua Authoritati&e. 2eskipun anak$anak ini terlihat bahagia tetapi mereka kurang dapat mengatasi stress dan akan marah jika mereka tidak memperoleh apa yang mereka inginkan. Anak$anak ini cenderung imatur. 2ereka dapat menjadi agresif dan dominant pada teman sebayanya dan cenderung tidak berorientasi pada hasil. Dampak dari pola asuh ini adalah !
Anak akan bertindak sekehendak hati
Tidak dapat mengendalikan dirinya
'idup bebas tanpa aturan
Selalu memaksakan kehendak dan egois
Selalu ragu membedakan yang mana benar yang mana yang sala".
D. P*la A!u" Perl'n-ungan Yang Berle3'"an
Dalam hal ini semangat untuk memberikan perlakuan dan perlindungan yang baik, namun berlebihan caranya akan menimbulkan masalah karena anak anak akan memiliki mentalitas yang lemah bila mengahadapi tantangan dan kesulitan. Dampak dari pola asuh ini adalah !
2enghilangkan kesempatan kepada anak untuk bersoisalisasi
Anak akan selalu merasa ketakutan dan tidak memiliki kemandirian
%urang bertanggung jawab dan tidak bisa mengambil keputusan
Selalu ragu$ragu, mudah cemas dan penakut
%urang percaya diri, sulit membangun relasi dan tidak berani menghadapi kenyataan.
2eskipun hasil penelitian cukup jelas, tetapi perilaku manusia tidaklah hitam putih. 'ampir semua orang tua melakukan keempat jenis pola asuh diatas 2.8 ung!' Keluarga Dala Menerakan P*la A!u" Ter"a-a Anak Dala Keluarga
Pola asuh di atas harus disesuaikan dengan jelas antara hak dan kewajiban anak tetapi terutama hak anak. 'ak anak yang dimaksud ialah bermain, belajar, kasih sayang, nama baik, perlindungan, dan perhatian penuh. *erdasarkan pendekatan sosio$kultural, dalam konteks bermasyarakat, keluarga memiliki fungsi berikut ! . ung!' B'*l*g'!. Tempat keluarga memenuhi kebutuhan seksual ( suami 8 istri ) dan mendapatkan keturunan (anak) dan selanjutnya menjadi wahana di mana keluarga menjamin kesempatan hidup bagi setiap anggotanya. Secara biologis, keluarga menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang , dan papan dengan syarat$syarat tertentu. *erkaitan dengan fungsi ini, pola asuh anak di bidang kesehatan juga harus mendapat perhatian para orangtua. Pola hidup sehat perlu diterapkan di dalam
keluarga yang bisa dilakukan dengan cara ! B2embiasakan anak mengkonsumsi yang halal,sehat dan bergi>i.C
2emberitahukan pada anak untuk mengurangi konsumsi makanan instan atau cepat saji. mengapa hal ini penting + %ita tahu, bahwa di dalam makanan instan terdapat >at pengawet yang jika dikonsumsi secara berlebihan akan membahayakan bagi kesehatan,
2emberitahukan pada anak untuk berolah raga secara rutin.
2enyediakan sayuran dan buah bagi anak untuk dikonsumsi.
2emberitahukan pada anak untuk memperbanyak minum air putih.
-. ung!' Pen-'-'kan. %eluarga diajak untuk mengkondisikan kehidupan keluarga sebagai BinstitusiC pendidikan, sehingga terdapat proses saling belajar di antara anggo ta keluarga. Dalam situasi ini orangtua menjadi pemegang peran utama dalam proses pembelajaran anak$anaknya, terutama di kala mereka belum dewasa. %egiatannya antara lain melalui asuhan, bimbingan dan pendampingan, dan teladan nyata. Dalam bidang pergaulan pun, anak tetap dikontrol. Sebagian peserta mengungkapkan bahwa mereka biasa mengontrol melalui teman si anak, serta menghubungi ibu=bapak guru melalui 'P. Di samping itu, setalah anak pulang sekolah, para peserta juga memeriksa tas sekolah anak, kalau$kalau si anak membawa sesuatu yang tidak wajar. Adapun suka$duka para peserta dalam mendidik anak sangat ber&ariasi. Sebagian peserta menyatakan sangat senang bila anak$anak mereka menurut terhadap apa yang mereka sarankan. Eamun di sisi lain, peserta merasa sedih bila si anak terkadang membantah perkataan mereka, ngambek tidak mau belajar, salah pergaulan dan sebagainya. . ung!' Rel'g'u!. Para orangtua dituntut untuk mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan melibatkan anak serta anggota keluarga lainnya mengenal kaidah$kaidah agama dan perilaku keagamaan. Di sini
para orangtua diharuskan menjadi tokoh inti dan panutan dalam keluarga, untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan keluarganya. *erkaitan dengan pola asuh anak di bidang agama, ajari anak sejak dini untuk berperilaku dan berkata jujur serta belajar hidup sederhana itu menjadi modal utama dalam perkembangnnya, orangtua harus sepakat bahwa agama adalah solusi yang tertinggi bagi setiap persoalan hidup anak$anak mereka. 2asalahnya justru terletak pada tantangan yang mereka hadapi dalam mensosialisasikan ajaran agama dimaksud. 'ari ini ada fenomena bahwa agama seakan$akan tidak lagi menarik perhatian anak$anak. Oleh karenanya jangan pernah disepelekan agama kalau dianalogikan dengan anggota tubuh agama adalah ibarat %epala , kalau anggota tubuh yang lain tidak ada , maka yang lain masih bisa bergerak, masih bisa berfungsi tetapi jika kepala manusia tidak ada, orang tersebut tidak bisa berbuat apa apa. Pesan moral dari kisah$kisah yang mempesona dari kitab$kitab suci tidak lagi sampai kepada anak$anak di jaman ini. 2emang sih hal ini erat terkait dengan mandegnya progressi&itas pihak agama dalam mencari pola$pola pengajaran terkini. 2aka tidak mengherankan bila sebagian besar orangtua sangat sulit mengajak anak$anaknya untuk beribadah. *anyak anak justru tidak merasa nyaman di masjid, gereja atau tempat ibadah agamanya. Di titik ini para orangtua harus menyadari fungsi mereka sebagai teladan atau pemberi contoh terlebih dahulu. *agaimana anak akan menurut pada ajakan orang tua bila Orangtua sendiri tidak menjalankannya. *eri faksin yang terkait dengan agama dari rumah sejak dini jangan mudah tergoda sehingga anak tidak akan terkontaminasi dengan apapun yang ada dalam masyarakat yang bersifat negatif. /. ung!' Perl'n-ungan . #ungsi perlindungan dalam keluarga ialah untuk menjaga dan memelihara anak dan anggota keluarga lainnya dari tindakan negatif yang mungkin timbul. *aik dari dalam maupun dari luar kehidupan keluarga. Selama ini dalam mendidik anak, banyak orangtua mendidik anak$anak mereka dengan sabar dan telaten, agar anak menurut sesuai dengan yang diinginkan. Eamun tidak jarang pula mereka menggunakan cara$cara yang sedikit otoriter, agar anak tidak bandel dan menurut apa yang kita
perintah. #ungsi perlindungan juga menyangkut pola asuh orangtua di bidang kesehatan. Pola ini bisa dicermati dari kegiatan keseharian anak, antara lain !
Selama ini ketika anak pulang dari sekolah langsung pulang ke rumah atau bermain dulu di tempat temannya. Dalam hal ini juga harus diperhatikan apakah anak tersebut sudah makan siang atau belum. Artinya kontrol terhadap pola makan an ak dijalankan dengan baik. Apabila anak pulang sampai sore atau malam hari maka orangtua perlu menanyakan kemana saja seharian anak tersebut.
Selama ini ketika anak pulang dari sekolah, apakah langsung membantu orangtua atau bermain. 'al ini ditinjau dari pandangan orangtua jelas tentunya lebih senang ketika anak langsung membantu orangtua dalam hal pekerjaan di dalam rumah. Falu bagaimana bila ternyata anak membantu orangtua dalam arti ikut bekerja mencari uang + Tentunya hal ini sebaiknya belum boleh dilakukan oleh anak, mengingat anak masih tumbuh dan berkembang dan mempunyai hak untuk menikmati dunia bermainnya. *isa dibayangkan betapa anak nantinya akan terbebani ketika harus memikirkan pelajaran di sekolah, namun di sisi yang lain masih harus bekerja mencari uang. Sudah menjadi kewajiban orangtualah untuk membiayai segala macam keperluan anak sehari$hari termasuk pula dalam hal biaya sekolah.
Anak dipastikan mandi sehari dua kali. Dalam hal ini orangtua senantiasa mengontrol apakah anak sudah mandi atau belum.
Asupan gi>i yang dikonsumsi anak juga harus diperhatikan. Apabila anak setiap hari diberi lauk daging, tentunya tidak bagus. Akan lebih baik bila diimbangi dengan sayur, buah dan susu. Dalam arti makanan yang dikonsumsi sehari$hari memenuhi / sehat 0 sempurna. Sesekali anak diberi lauk ikan, telur, tempe, tahu dan lainnya. 'al ini dimaksudkan agar terdapat &ariasi menu makanan anak agar anak tidak bosan.
0. ung!' S*!'al'!a!'. Para orangtua dituntut untuk mempersiapkan anak untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi ini, keluarga berperan sebagai penghubung antara kehidupan
anak dengan kehidupan sosial dan norma$norma sosial, sehingga kehidupan di sekitarnya dapat dimengerti oleh anak, sehingga pada gilirannya anak berpikir dan berbuat positif di dalam dan terhadap lingkungannya. Ajari anak untuk peka terhadap sosial suka membantu yang mengalami kesusahan dan penderitaan. 6. ung!' Ka!'" Sa)ang. %eluarga harus dapat menjalankan tugasnya menjadi lembaga interaksi dalam ikatan batin yang kuat antara anggotanya, sesuai dengan status dan peranan sosial masing$masing dalam kehidupan keluarga itu. katan batin yang dalam dan kuat ini, harus dapat dirasakan oleh setiap anggota keluarga sebagai bentuk kasih sayang. Dalam suasana yang penuh kerukunan, keakraban, kerjasama dalam menghadapi berbagai masalah dan persoalan hidup. @adikan anak sebagai sahabat karib berikan perhatian yang penuh sebelum ia (Anak) mencari perhatian dari orang lain, jadikan rumah ibarat syurga bagi anak sehingga anak tidak pernah melupakan rumah dan orang tuanya rumah laksana BTaman yang indahC bagi Anak dan seluruh anggota keluarga.
<. ung!' Ek*n*'!. #ungsi ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan kesatuan ekonomis. Akti&itas dalam fungsi ekonomis berkaitan dengan pencarian nafkah, pembinaan usaha, dan perencanaan anggaran biaya, baik penerimaan maupun pengeluaran biaya keluarga. Penuhi segala keperluan anak y ang berkaitan dengan masa depannya termasuk biaya pendidikan. *elajar menabung dan b erhemat. :. ung!' Rekreat'&. Suasana 7ekreatif akan dialami oleh anak dan anggota keluarga lainnya apabila dalam kehidupan keluarga itu terdapat perasaan damai, jauh dari keteg angan batin, dan pada saat$saat tertentu merasakan kehidupan bebas dari kesibukan sehari$hari dan merasa nyaman tinggal dirumah sendiri ketimbang keluyuran di luar rumah hal ini akan timbul jika peran ibu di dalam rumah tangga berfungsi dengan anak dijadikan sahabat, dalam suasana apapun bu tak pernah lepas
tangan dari anak$anaknya sehingga rumah bagi anak$anak tersebut laksana BSG17AC baginya. 4. ung!' Statu! Keluarga. #ungsi ini dapat dicapai apabila keluarga telah menjalankan fungsinya yang lain. #u ngsi keluarga ini menunjuk pada kadar kedudukan (status) keluarga dibandingkan dengan keluarga lainnya. Dalam mengembangkan anak untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan persiapan dan perlakuan terhadap anak secara tepat sesuai dengan kondisi anak. Sebagai manusia, setiap anak mempunyai ciri indi&idual yang berbeda satu dengan yang lain. Di samping itu setiap anak yang lahir di dunia ini berhak hidup dan berkembang semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi yang dimilikinya. 1ntuk dapat memberi kesempatan berkembang bagi setiap anak diperlukan pola asuh yang tepat dari orangtuanya, hal ini mengingat anak adalah menjadi tanggung jawab orangtuanya baik secara fisik, psikis maupun sosia. 2.9 +ara Menga!u" Anak -an Rea$a Dala Keluarga
2engasuh anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik dan ketika dewasa menjadi orang yang mandiri dan bertanggung jawab. mengasuh anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. 2engasuh anak bukanlah dimulai saat anak dapat berkomunikasi dengan baik, tetapi dilakukan sendiri oleh kedua orangtua itu sendiri termasuk BOrang TuaC yang terlebih dahulu meperbaiki diri sebelum melahirkan BSang *ayiC menjadi bibit yang unggul sebelum melahirkan anak yang diharapkan anak yang bermutu. %esimpulannya adalah dimulai dari orang tua itu sendiri untuk berusaha memperbaiki diri terlebih dahulu sebelum mendidik anak$anaknya ! . Se$ak la"'r !aa' 1 ta"un Dalam kandungan, anak hidup serba teratur, hangat, dan penuh penlindungan. Di dalam kandunganpun anak membutuhkan kasih sayang dari sosok *apak dengan cara berkata manis dan sayang kepada bu yang sedang mengandung, berdoa kepada Gang 2aha Pencipta dengan
harapan buah hatinya kelak terlahir anak yang sholeh dan sholeha. Setelah dilahinkan, anak sepenuhnya bengantung terutama pada ibu atau pengasuhnya. Pada masa ini anak perlu dibantu untuk mempertahankan hidupnya. Pencapaian pada tahap ini untuk mengembangkan rasa percaya pada lingkungannya. *ila rasa percaya tak didapat, maka timbul rasa tak aman, rasa ketakutan dan kecemasan. *ayi belum bisa bercakap$cakap untuk menyampaikan keingmnannya, ia menangis untuk menarik perhatian orang. Tangisannya menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. bu harus belajar mengerti maksud tangisan bayi. %eadaan dimana saat bayi membutuhkan bantuan, dan mendapat respon yang sesuai akan menimbulkan rasa percaya dan aman pada bayi. Pada masa pertumbuhan anak pada fase ini yang terpenting adalah Air Susu bu (AS) karena AS adalah makanan yang paling baik untuk bayi. Dengan pemberian AS seorang bayi akan didekap ke dada sehingga merasakan kehangatan tubuh ibu dan terjalinlah hubungan kasih sayang antara bayi dan ibunya. Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa percaya dan rasa aman. %esalahan pertama yang kita lakukan pada saat anak masih bayi adalah kita terkadang memberikan dot kosong (pentil) kepada anak belum tahu apa apa kita sendiri yang duluan mengajarinya tentang kepalsuan. 1.U!'a 1 : # ta"un
Pada tahap ini umumnya anak sudah dapat berjalan. a mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diatur sendiri, dikuasai dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan kepercayaan diri. Pada tahap ini, akan tertanam dalam diri anak perasaan otonomi diri, makan sendiri, pakai baju sendiri dll. Orang tua hendaknya mendorong agar anak dapat bergerak bebas, menghargai dan meyakini kemampuannya. 1sahakan anak mau bermain dengan anak yang lain untuk mengetahui aturan permainan. 'al ini jadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari.
%esalahan kedua pada saat anak sakit kita beri obat kita katakan ini bon bon, permen, Syrup yang manis pada hal obat itu pahit sehingga anak jadi bingung yang mana pahit yang mana manis yang mana obat yang mana permen. 2.U!'a # : 9 ta"un 6ra!ek*la"7
Tahap ini anak dapat meningkatnya kemampuan berbahasa dan kemampuan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan, anak mulai memperhatikan dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya, dan meniru kegiatan sekitarnya, libatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu tapi tidak mementingkan hasilnya, mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin kadang$kadang terpaku pada alat kelaminnya sendiri. Pada tahap ini ayah punya peran penting bagi anak. Anak laki$laki merasa lebih sayang pada ibunya dan anak perempuan lebih sayang pada ayahnya. 2elalui peristiwa ini anak dapat mengalami perasaan sayang, benci, iri hati, bersaing, memiliki, dll. a dapat pula mengalami perasaan takut dan cemas. Pada masa ini, kerjasama ayah$ibu amat penting artinya. %esalahan ketiga adalah pada saat anak mau jajan kita katakan uang bu tidak ada Eak, padahal anak menyaksikan kita belanja setiap hari, jadi jangan salahkan jika anak ambil sendiri tanpa pamit, kita berikan lagi tapi diiringi dengan cacian. #.U!'a 9 : 12 ta"un
Pada usia ini teman sangat penting dan ketrampilan sosial mereka semakin berkembang. 'ubungan mereka menjadi lebih baik dalam berteman, mereka juga mudah untuk mendekati teman baru dan menjaga hubungan pertemanan yang sudah ada. Pada usia ini mereka juga menyukai kegiatan kelompok dan petualangan, keadaan ini terjadi karena terbentuknya identifikasi peran dan keberanian untuk mengambil risiko. Orang tua perlu membimbing mereka agar mereka memahami kemampuan mereka yang sebenarnya dan tidak melakukan tindakan yang berbahaya.
Anak pada usia ini mulai tertarik dengan masalah seks , sehingga orang tua perlu untuk memberikan informasi serta pemahaman yang dianggap sensiti&e ini secara rutin. Dalam perkembangan keterampilan mentalnya, mereka dapat mempertahankan ketertarikannya dalam waktu yang lama dan kemampuan menulis mereka baik. Anak pada usia ini seringkali senang membaca buku ilmu pengetahuan atau HD 7O2. 2ereka menikmati mencari dan menemukan informasi yang menarik minat mereka. Anak mulai melawan orang tuanya, mereka menjadi suka berargumentasi dan tidak suka melakukan pekerjaan rumah. Orang tua perlu secara bijaksana menjelaskann pada mereka tugas dan tanggung jawabnya. %eberhasiln pada masa kanak akhir terlihat, jika mereka dapat berkarya dan produktif dikemudian hari. %esalahan keempat pada saat remaja kita sering menjanjikan sesuatu yang tak kunjung dapat, omongan orang tuanya hanya sebagai pelipur lara. %.U!'a 12 : 1; ta"un
2asa remaja ber&ariasi pada setiap anak, tapi p ada umumnya berlangsung antara usia sampai : tahun. Di dalam masa remaja pembentukan identitas diri merupakan salah satu tugas utama, sehingga saat masa remaja selesai sudah terbentuk identitas diri yang mantap. Pertanyaan yang sering pada masa remaja saat pembentukan identitas diri adalah ! siapakah saya+, serta ! kemanakah arah hidup saya+ @ika masa remaja telah berakhir dan pertanyaan itu tidak dapat dijawab dan diselesaikan dengan baik, dapat terjadi apa yang dinamakan ! krisis identitas, pada krisis identitas terjadi dapat menimbulkan kebingungan=kekacauan identitas dirinya. 1nsur$unsur yang memegang peran penting dalam pembentukan identitas diri adalah ! pembentukan suatu rasa kemandirian, peran seksual, identifikasi gender, dan peran sosial serta perilaku. *erkembangnya masa remaja terlihat saat a mulai mengambil berbagai macam nilai$nilai etik, baik dan orang tua, remaja lain dan ia menggabungkannya menjadi suatu sistem nilai dan dirinya sendiri.
Pada masa remaja, rumah merupakan landasan dasar (base), sedangkan IdunianyaC adalah sekolah, maka bagi remaja hubungan yang paling penting selain dengan keluarganya adalah dengan teman sebaya. Pengertian dari rumah sebagai landasan dasar adalah, anak dalam kehidupan seahari$hani tampaknya ia seolah$olah sangat bergantung kepada teman sebayanya, tapi sebenarnya a sangat membutuhkan dukungan dan orang tuanya yang sekaligus harus berfungsi sebagai pelindung di saat ia mengalami krisis, baik dalam dirinya atau karena faktor lain. Pada masa ini penting sekali sikap keluarga yang dapat ber empati, mengerti, mendukung, dan dapat bersikap komunikatif dua anak dengan sang remaja dalam pembentukan identitas diri remaja itu. Dengan berakhirnya masa remaja dan memasuki usia dewasa, terbentuklah dalam suatu identias diri. %eberhasilan yang diperoleh atau kegagalan yang dialami dalam proses pencapaian kemandirian merupakan pengaruh dari fase$fase perkembangan sebelumnya. %egagalan keluarga dalam memberikan bantuan=dukungan itu secara memadai, akan berakibat dalam ketidak mampuan anak untuk mengatur dan mengendalikan kehidupan emosinya. Sedangkan keberhasilan keluarga dalam pembentukan remaja telah mengambil nilai$nilai etik dari orang tua dan agama, ia mengambil nilai$nilai apa yang terbaik bagi dia dan masyarakat pada umumnya. @adi penting bagi orang tua untuk memberi teladan yang baik bagi remaja, dan bukan hanya menuntut remaja berperilaku baik, tapi orang tua sendiri tidak berbuat demikian. 2engasuh dan membimbing anak memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi karena anak remaja yang unik itu sehingga jika orang tua kurang sabar, maka kegagalan didepan mata sementara orang tua selalu menginginkan anaknya sukses, kuncinya BSabar , tawakkal dan *erdoa kepada Allah. %esalahan %elima ! pada saat remaja kita tidak pernah mau tau dengan siapa anak kita berteman BakrabC tak pernah memberi kesempatan kepada anak untuk memberikan argument kenapa anak kita memilih calon pasangan yang ia senangi dan kita tidak menjelaskan kenapa tidak senang atau senang dan orang tua tidak merespon jika anak berprestasi sehingga berprestasi atau tidak bagi anak tidak ada yang istimewa sama saja sehingga anak tidak termotifasi untuk meningkatkan kwalitas dirinya.
Penutu #.1 Ke!'ulan
Dengan apa yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh anak dalam keluarga adalah usaha orang tua dalam membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai dewasa (: tahun). Gang terlebih dahulu orang tua memperbaiki diri sebelum melahirkan. “Siapkan Bibit Unggul jika mengaharapkan Hasil Yang Unggul” Selanjutnya, gaya pola asuh memiliki - elemen penting, yaitu ! parental responsi&eness (respons orang tua) dan parental demandingness (tuntutan orang tua). Adapun macam$macam pola asuh anak dalam keluarga yaitu! pola demokrasi, pola otoriter, dan pola permisif. 1ntuk menerapkan macam$macam dari pola asuh tersebut ada beberapa fungsi keluarga diantaranya! fungsi biologis, fungsi pendidikan, fungsi religius, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi, fungsi kasih sayang, fungsi ekonomi, fungsi rekreatif dan fungsi status keluarga. Selain itu, cara mengasuh anak dalam keluarga hendaknya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Dari uraian diatas, maka sebagai kesimpulan akhir penulis memaparkan sebagai berikut ! . @aga keimanan dan keta?waan anak sejak dini dan ajari selalu berkata jujur. -. kuti minat anak agar potensinya dapat digali dan berikan dukungan sepenuhnya beri hadiah jika berprestasi. . Tuturkan pengetahuan tentang alam dan isinya sehingga anak dapat berfikir luas. /. *acakan buku$buku yang menarik dengan intonasi yang benar sehingga tumbuh minat baca anak.
0. @adilah model yang baik buat anak (role model) karena anak selalu meniru yang ada di sekitarnya, tunjukan pribadi yang baik,jauhi percekcokan dalam 7umah Tangga. 6. @ika anak sudah remaja terimalah sebagai indi&idu yang unik hargai idenya namun tetap dalam pengawasan orang tua. <. *eri cinta dan kasih sayang yang penuh dan jika orang tua bersalah cepat meminta maaf kepada anak. :. *eri peluang untuk membuat pilihan dan belajar menerima resiko ceritakan pengalaman yang baik dan resikonya jika kurang baik. 4. 'indari aturan yang terlalu banyak anak akan bingung . #.2 Saran
%ami menyarankan kepada para orang tua agar lebih memperhatikan terkait dengan masalah pola asuh anak dan remaja dalam keluarga hal ini, hal ini merupakan Pekerjaan 7umah (P7) yang besar bagi semua orang tua, elemen masyarakat dan pemerintah karena pada saat ini terjadinya konflik$konflik serta kurangnya rasa simpati dan empati dari anak dalam pergaulan tersebut yang disebabkan oleh pola asuh anak dalam keluarganya. Oleh karena itu agar Pola asuh Anak lebih sempurna simak hal$hal sebagai berikut ! . Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah selalu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga terkadang ada semak belukar yang penuh onak dan duri. -. %etika biduk rumah tangga dalam masalah, janganlah saling berlepas tangan, tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. . 1ntuk bu jika ketemu PF (Pria daman Fain) jangan langsung ditelan cukuplah Sang *apak yang jadi pahlawan,pelindung sekaligus pelipur lara dan untuk *apak jika ketemu
dengan JF ( Janita daman Fain ) jangan diajak berlayar, jadikanlah isteri sebagai pelabuhan pertama dan terakhir . /. %etika sudah mempunyai anak, cintailah suami$istri serta anak$anak dengan sepenuh hati tanpa syarat. 0. %etika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rejeki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Sang Pencipta Alam Semesta ini. 6. 1mur kita bisa menua dengan perjalanan waktu, tapi belum tentu bijak dalam mengasuh anak sehingga Orang Tualah yang bisa merubah diri kita demi masa depan generasi yang akan datang. <. 2emiliki banyak waktu untuk mendidik anak bukan jaminan anak bisa sukses tapi menggunakan waktu dengan sebaik munkin adalah sumber keberhasilan yang cemerlang. :. Tidak ada yang bisa meramal takdir, namun kita masih punya kemampuan untuk berusaha memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat disekeliling kita. 4. *agi Para Orang Tua kalau kita berani memimpikan generasi menjadi sosok yang sukses, maka kita harus berani juga mewujudkannya. Tidak ada yang bisa menghalangi kecuali rasa malas. 5. Jahai Para Orang Tua berfikirlah seribu kali jika ingin marah kepada anak buah hati kita, ingat K suatu saat rekaman itu akan muncul kembali dan anak akan berbuat hal yang sama pada saat kita sudah tua dan tidak berdaya lagi, syukur jika anak dilingk . Doa yang tulus ihlas dari orang Tua kepada Tuhan yang 2aha Pencipta dan tak usah khawatir karena Tuhan selalu mendengar hambanya bahkan jauh sebelum kita meminta Doa tersebut, Tuhan 2aha tahu apa yang ada dalam lubuk hati hambanya. -. *anyak bersyukur kepada Gang 2aha Pemberi kenikmatan dan kebahagia.