1. ASFIKS ASFIKSIA IA NEONA NEONATOR TORUM UM
•
Diagnosa keperawatan yang timb!" a. Resik Resiko o ketida ketidakseimba kseimbangan ngan suhu tubuh b. Ketidak etidakefe efektif ktifan an pola pola nafas nafas c. Ganggu Gangguan an pertuka pertukaran ran gas b.d b.d gangguan gangguan aliran aliran darah darah ke alveoli, alveolar edema, alveoli-perfusi d. Resiko
sindrom
kematian
bayi
mendadak
b.d
prematuritas organ e. Resiko esiko ceder cedera a b.d hipok hipoksia sia jarin jaringan gan •
Dis#$arge p!anning Ajarkan pada pasien dan keluarga dalam: a. eningkatk eningkatkan an upaya upaya kardiova kardiovasku skuler ler efektif efektif b. emberikan
lingkungan
termonetral
dan
memertahankan suhu tubuh c. enceg encegah ah cide cidera ra atau atau komp komplik likasi asi d. eningkatk eningkatkan an kedeka kedekatan tan orang tua-bayi tua-bayi e. !eri !eri asup asupan an A" A"## sese seseri ring ng mung mungki kin n sete setela lah h keadaa eadaan n memungkinkan
$
%
•
%ato&sio!ogi
•
&aralisis pusat pernafasan
&ersalinan &ersalinan lama, lilitan tali pusat, presentasi janin abnormal
'actor lain: obatobatan
A"'#K"#A
(anin kekurangan kekurangan )% * kadar +)%
&aru-paru terisi
'ersi$an (a!an na)as ti*ak e)ekti)
"uplai )% dalam darah menurun Resiko keti*akseimbang an s$ tb$
"upl "uplai ai )% ke paru paru menurun
Gangguan metabolism *
Asidosis respiratorik
Gangguan perfusi Kerusakan otak afas cuping hidung, sianosis, hipoksia
afas cepat
+anggan
Apneu (( * tekanan darah menurun Kematian bayi Keti*ake)ekti)a n po!a na)as ,anin ti*ak bereaksi ter$a*ap
Resiko #e*era
&roses keluarga terhenti Resiko sin*rom kematian bayi
Nrsing -are %!an
•
N
Diagnose
T(an *an
Ren#ana tin*akan
o.
keperawatan
kriteria $asi!
keperawatan
1
Resiko
NO-
NI-
keti*akseimbangan
a. 0ermo ermore regu gula lasi si
Newborn -are
s$ tb$
b. 0ermo ermore regu gula lasi si::
a. &engaturan
beresiko
De&nisi" mengal mengalami ami
kegag kegagala alan n
memert memertaha ahanka nkan n tubu tubuh h
dala dalam m
suhu suhu
ling ingkungan
badan:
c. 006 dal dalam am bat bata as
d. 7idr 7idras asii adek adekuat uat e. 0idak menggigil
suhu yang
ekstrim
ada
f.
Gula
darah
dalam
batas
normal
d. /sia /sia eks ekstr trim im e. !era !eratt b bad adan an ekstr ekstrim im
g. Kesei eseimb mban anga gan n asam
basa
memengaruhi
dalam
batas
regulasi tubuh
normal
&enyakit
yang
g. 0idak idak bera berakt ktiv ivit itas as h. &aka akaian ian yang ang tida tidak k sesu sesuai ai untu untuk k su suhu hu lingkungan )bat menyebabkan
yang
h. !ilirubin
atau
meme memert rtah ahan anka kan n
suhu su hu
dalam
range
normal b. &antau suhu bayi baru lahir sampai stabil c. &antau tekanan darah, nadi nadi,,
normal
l a ju
b. ehi ehidrasi c. &emajanan
normal
dan
t u b uh
kulit
23+ 4 53+
metabolisme
i.
a. "uhu
b. "uhu
Fa#tor resiko a. &erubahan
mencapai
Kriteria $asi!"
kisa kisara ran n
normal.
f.
e1born
suhu:
dan dan
perna ernafa fasa san n
tepat d. &anta antau u 1ar 1arna dan suhu suhu kulit e. &antau
dan
tanda
laporkan
dan
gejala
hipotermi dan hipertermi f.
0ingk ingkat atka kan n keade eadek kuata uatan n masukan
cairan
dan
bayi
baru
nutrisi g. 0empatkan lahir
dalam
pada
isolasi
batas normal
atau
ruangan ba1ah
pemanas h. &ertahankan
panas
tubuh bayi i.
Gunakan matras panas dan selimut hangat yang
8
vasokontriksi j.
)bat
disesuaikan yang
menyebabkan
kebutuhan j.
vasodilatasi
0rauma
pengobatan tepat
untuk
mencegah mencegah atau atau kontr kontrol ol yang
memengaruhi
menggigil k. Gunakan
pengaturan suhu m. Aktivitas
!erikan dengan
k. "edasi l.
dengan
mat matras
sejuk
dan dan mand mandii deng dengan an air air
yang
hangat
berlebihan
untuk
menye menyesu suai aika kan n
deng dengan an
suhu tubuh yang tepat 0emperature 0emperature
regulation
9&engaturan suhu a. onitor
suhu
minimal
tiap % jam b. Renca encana naka kan n
moni monito tori ring ng
suhu secara kontinyu c. onit onitor or 0, 0, nadi, nadi, dan dan RR RR d. oni onito torr 1ar 1arna dan dan suhu suhu kulit e. onitor
tanda-tanda
hipotermi dan hipertermi f.
0ingk ingkat atka kan n inta intak ke cair cairan an dan nutrisi
g. "elim limuti
pasien
men mencega egah
untuk
hilan langnya
kehangatan tubuh h. Ajarkan
pada
cara
pasien
mencegah
keletihan akibat panas i.
iskusikan penting pentingnya nya
tentang pengat pengatura uran n
suhu suhu dan kemun kemungki gkinan nan
;
efek
negative
dari
kedinginan j.
!eritahu tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan
k. Ajarkan
indikasi
dari
hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan l.
!erikan antipiretik bila perlu
Temperatre reg!ation" intraoperatie a. emertahankan tubuh
/
suhu
intraoperative
Keti*ake)ekti)an
NO-
yang diharapkan NI-
po!a napas
a. Respiratory
Airway Management
De&nisi : inspirasi dan atau
ekspirasi
yang
tidak memberi ventilasi
a. !uka
ventilation
status:
a. &erubahan
atau
Air1ay
ja1
thrust
memaksimalkan ventilasi
kan batuk efektif c. #denti
pernapasan b. &erubahan ekskursi dada posisi
tiga titik d. !radipneu e. &enurunan tekanan
bila
perlu
a. endemonstrasi
kedalaman
napas,
b. &osisikan pasien untuk
Kriteria $asi!"
karakteristik"
jalan
gunakan teknik chin lift
b. Respiratory
patency
'atasan
c. engambil
status:
pasien
dan suara nafas
perlunya
yang
bersih,
alat jalan napas buatan
tidak
ada
d. &asang mayo bila perlu
sianosis
dan
e. =akukan
dispneu 9mampu mengeluarkan
pemasangan
dada bila perlu f.
Keluarkan
secret
2
f.
ekspirasi
sputum, mampu
dengan
&enurunan ventilasi
bernapas dengan
suction
semenit
mudah,
g. &enurunan
jalan napas yang
&eningkatan
paten
diameter
tidak
anterior-
posterior j.
cuping
hidung k. )rtopneu l.
'ase
merasa
memanjang
n. 0akipneu
i.
otot
aksesoris
untuk
bernapas
yang
bila perlu
dalam
udara kassa basah a+l
rentang tidak
ada suara napas
k. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
c. 0anda-tanda vital rentang
keseimbangan l.
normal 9tekanan darah,
nadi,
c. eformitas tulang dinding
dada e. Keletihan 7iperventilasi
g. "indrom hipoventilasi h. Gangguan musculoskeletal Kerusakan
respirasi
dan
status )%
O0ygen T$erapy" a. !ersihkan hidung,
mulut, dan
secret
b. &ertahankan
b. &osisi tubuh
i.
onitor
trakea
a. Ansietas
f.
pelembab
lembab
ber$bngan"
d. eformitas
bronkodilator
!erikan
pernafasan
Fa#tor
!erikan
napas, frekuensi j.
dalam
o. &enggunaan
pada
mayo
abnormal
m. &ernapasan bibir
suara
h. =akukan suction
irama
normal, ekspirasi
adanya
tambahan
9klien
tercekik,
&ernafasan
catat
b. enunjukkan
h. ispneu
atau
g. Auskultasi suara napas,
ada pursed lips
kapasitas vital
i.
tidak
batuk
jalan
napas yang paten c. Atur
peralatan
oksigenasi d. onitor aliran oksigen e. &ertahankan
posisi
pasien f.
)bservasi
adanya
tanda-tanda hipoventilasi g. onitor kecemasan
adanya pasien
5
neurologis j.
terhadap oksigenasi
#maturitas
6ital "ign onitoring:
neuorologis
a. onitor 0, nadi, dan
k. isfungsi
RR
neuromuscular l.
b. +atat adanya >uktuasi
)besitas
tekanan darah
m. yeri n. Keletihan
c. onitor vital sign saat otot
pasien
pernapasan cedera medulla spinalis
berbaring,
duduk, dan berdiri d. Auskultasi kedua
0
pada
lengan
dan
bandingkan e. onitor 0, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah beraktivitas f.
onitor kualitas nadi
g. onitor
irama
dan
frekuensi pernapasan h. onitor suara paru i.
onitor
pola
pernapasan abnormal j.
onitor
suhu,
1arna,
dan kelembaban kulit k. onitor sianosis perifer l.
onitor adanya cushing triad
9tekanan
yang
nadi
melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik m. #denti
penyebab
perubahan
vital
?
+anggan
NO-
NI-
pertkaran gas
a. Respiratory
Airway Management"
kelebihan
De&nisi" atau
de
oksigenasi
pada
dan
atau
eliminasi karbondioksida membrane
pada alveolar
status:
gas a. !uka
echange b. Respiratory
atau ja1 thrust bila perlu
status:
b. &osisikan pasien untuk
ventilation
memaksimalkan
c. 6ital sign status
'atasan
a. endemonstrasi
perlunya
darah
arteri
abnormal
c. &ernapasan
dan e. =akukan
ventilasi
bila perlu f.
adekuat
Keluarkan secret dengan batuk atau suction
b. emelihara
kebersihan paru- g. Auskultasi suara napas,
abnormal 9kecepatan,
irama,
kedalaman d. @arna
kulit 9pucat,
kehitaman
"ianosis
paru dan bebas
catat
dari tanda-tanda
tambahan
9pada
neonatus saja
karbondioksida
i.
!erikan
dan suara napas j.
!erikan pelembab udara
bersih, k. Atur intake untuk cairan
tidak
ada
mengoptimalkan
sioanosis
dan
keseimbangan onitor
i.
mengeluarkan
status )%
bangun
saat
bronkodilator
bila perlu
dispneu 9mampu l.
kepala
pada
kan batuk efektif
h. iaphoresis ispneu
suction
suara
mayo
pernapasan
yang
g. &enurunan
adanya
h. =akukan
distress
c. endemonstrasi
e. Konfusi
"akit
pemasangan
alat jalan napas buatan
oksigenasi yang
b. p7 arteri abnormal
j.
pasien
kan peningkatan d. &asang mayo bila perlu
karakteristik"
f.
ventilasi c. #denti
Kriteria $asi!"
abnormal
napas,
gunakan teknik chin lift
kapiler
a. p7
jalan
respirasi
dan
sputum, mampu Respiratory Monitoring" a. onitor
bernapas
rata-rata,
k. 7iperkapnia
dengan mudah,
kedalaman, irama, dan
l.
tidak
usaha respirasi
7iposekmia
pursed
B
m. 7ipoksia
lips
n. #ritabilitas
b. +atat pergerakan dada,
d. 0anda-tanda
o. apas
cuping
hidung
vital
amati
dalam
kesimetrisan,
penggunaan
rentang normal
otot
tambahan, retraksi otot
p. Gelisah
supraklavikular
C. "omnolen
intercostal
r.
0akikardi
c. onitor
s. Gangguan
dan
suara
napas,
seperti dengkur
penglihatan
Fa#tor2)aktor
d. onitor
pola
bradipneu,
yang
kusmaul,
ber$bngan"
napas: takipneu,
hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
a. &erubahan membrane alveolarkapiler
e. +atat lokasi trakea f.
onitor
kelelahan
diafragma
b. 6entilasi-perfusi
otot
9gerakan
paradoksis g. Auskultasi suara napas, catat
area
penurunanD
tidak
adanya
ventilasi
dan suara tambahan h. 0entukan
kebutuhan
suction
dengan
mengauskultasi
krakels
dan ronkhi pada jalan napas utama i.
Auskultasi
suara
paru
setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
3
Resiko kematian men*a*ak
sin*rom bayi b.*
prematritas organ
$E
De&nisi" 4
Resiko
#e*era
b.*
$ipoksia (aringan beresiko
De&nisi" mengalami
cedera
sebagai akibat kondisi lingkungan
yang
berinteraksi sumber
dengan
a. Risk control
Kriteria $asi!" a. Klien
b. Klien
defensive
caraD
cedera c. Klien
mampu
!iologis 9tingkat
menjelaskan
imunisasi
factor resiko dari
komunitas,
lingkunganD
mikroorganisme
perilaku
at kimia 9racun,
personal
polutan,
obat,
memodi
alcohol,
gaya
hidup
penga1et,
untuk mencegah
kosmetik,
cedera
anusia
e. enggunakan fasilitas
9agen
nosocomial, pola
kesehatan yang
ketegangan,
ada
atau kognitif,
factor afektif,
dan psikomotor +ara pemindahanD transport
f.
ampu mengenali perubahan status kesehatan
Management a. "ediakan
lingkungan
yang aman untuk pasien b. #denti
kebutuhan
keamanan
pasien,
sesuai
kondisi
dengan
dan
ri1ayat
penyakit
terdahulu
pasien c. enghindarkan lingkungan
yang
berbahaya
9missal
perabotan
d. ampu
nikotin,
Enironment
memindahkan
agenens farmasi,
pe1arna
•
metode
untuk mencegah
a. Fksternal
•
mampu
menjelaskan
Fa#tor resiko"
•
terbebas
dari cedera
inidividu
•
#+
NO-
d. emasang
side
rail
tempat tidur e. enyediakan
tempat
tidur yang nyaman dan bersih f. enempatkan
saklar
lampu di tempat yang mudah dijangkau pasien g. embatasi pengunjung h. enganjurkan
keluarga
untuk menemani pasien i. engontrol
lingkungan
dari kebisingan j. emindahkan barang
yang
barangdapat
$$
•
utrisi
9desain,
struktur,
dan
pasien
komunitas,
atau pengunjung adanya dan
atau peralatan
&ro
sabit,
talasemia, penurunan hemoghlobin isfungsi biokomia •
/sia perkembangan 9
•
isfungsi efektor
•
isfungsi
imun-
autoimun •
dan
keluarga
perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab penyakit
b. #nternal
•
k. !erikan penjelasan pada
pengaturan
bangunan,
•
membahayakan
isfungsi integrative
•
alnutrisi
•
'isik
9integritas
kulit tidak utuh,
%$gangguan mobilitas •
&sikologis 9orientasi afektif
•
isfungsi sensorik
•
7ipoksia jaringan
$
/. ''5R
•
Diagnose keperawatan yang timb!" 1. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kegagalan memertahankan
suhu
tubuh,
penurunan
jaringan
lemak subkutan
/. Ketidakefektifan pola makan bayi b.d prematuritas . iskontinuitas pemberian A"# b.d prematuritas 3. isfungsi motilitas gastrointestinal b.d prematuritas, ketidakadekuatanD imatur aktivitas peristaltic di dalam system gastrointestinal
4. Ketidakseimbangan tubuh
b.d
nutrisi
kurang
ketidakmampuan
dari
kebutuhan
menerima
nutrisi,
imaturitas peristaltic gastrointestinal
6. Ketidakefektifan pola napas b.d imaturitas otot-otot pernapasan dan penurunan ekspansi paru
7. Resiko infeksi b.d pertahanan imunologis tidak adekuat 8. #cterus neonates b.d bilirubin tak terkonjugasi dalam sirkulasi
•
ischarge &lanning $. eningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 8 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. #bu hamil yang diduga beresiko,
terutama
melahirkan
bayi
factor
!!=R
resiko
harus
yang cepat
mengarah dilaporkan,
$8
dipantau
dan
dirujuk
pada
institusi
pelayanan
kesehatan yang lebih mampu %. &enyuluhan
kesehatan
perkembangan
janin
tentang dalam
pertumbuhan
Rahim,
dan
tanda-tanda
bahaya selama kehamilan dan pera1atan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik . 7endaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat 9%E 4 8 8. !eri asupan A"# sesering mungkin untuk meningkatkan berat bayi ;. &erlu dukungan sector lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status
ekonomi
keluarga
agar
mereka
dapat
meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status giHi selama hamil 2. enjaga bayi tetap hangat 5. engetahui tanda bahaya untuk mencari pertolongan ?. 0imbang berat badan secara umum setiap minggu hingga !! bayi mencapai %,; kg
$;
•
%ato&sio!ogi &rematuritas
'actor ibu: umur 9I%E th, paritas, ras, infertilitas, ri1ayat kehamilan tak
'actor plasenta: penyakit vaskuler, kehamilan ganda,
inding Rahim ba1ah
&ermukaan tubuh relative
&enguapan berlebih
Kehilangan cairan
ismaturitas
&emaparan dengan suhu luar
'actor janin: kelainan kromosom, malformasi,
otot bagian Rahim
Retardasi pertumbuhan intra
!ayi lahir premature
(aringan lemak subkutan lebih ti is
Kehilangan panas melalui kulit
'actor gangguan: pertukaran Hat antara ibu dan
&rematuritas
!erat badan I%;EE gram 'ungsi organorgan belum baik &enurunan daya tahan
Kekurangan cadangan
Resiko infeksi
alnutrisi
Kehilangan panas
7ipoglikemi ehidrasi
Resiko ketidakseimba ngan suhu
Resiko icterus neonatorum
"epsis
7iperbilirubi
Konjugasi bilirubin belum baik
7ati
Resiko infeksi
7alus mudah lecet
Kulit
$2
Retinopati
Retrolentral
"ekinder
&enyakit membrane
#nsuf pernapasan
Ketidakefektifa n pola napas
Regulasi pernapasan
&ernapasan periodic -J pernapasan
- #maturitas organ mata - "ekunder efek )%
ata
#maturitas
Ginjal
- &ertumbuhan dinding dada belum sempurna - 6askuler paru
&aru
#maturitas sentrum-
)tak
Re>e menelan belum
Ketidakseim bangan nutrisi kurang dari kebutuhan
iskontinuitas pemberian A"#
/sus
&eristaltic belum
inding lambung
&engosongan lambung belum baik
udah kembung
isfungsi motilitas gastrointesti
$5
•
No .
$.
Nrsing -are %!an
Diagnose Keperawatan
T(an *an Kriteria 9asi!
Resiko ketidakseimbangan suhu NOC
Definisi:
NIC
1. "ermoregulasi 2. "ermoregulasi:
tubuh
beresiko
mengalami
Newborn Care
1. Pengaturan suhu: menapai
ne*born
kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
dan tau mempertahankan Kriteria hasil:
suhu tubuh dalam range
1. (uhu kulit normal
Faktor resiko:
2. (uhu badan 3 + 3!,-
1. Perubahan laju metabolism
3. ""
2. Dehidrasi
dalam
batas
normal 2. Pantau suhu tubuh bayi baru lahir sampai stabil
normal
3. Pemajanan suhu lingkungan yang
Interensi
3. Pantau tekanan darah nadi
4. /idrasi adekuat 5. "idak hanya menggigil
dan
4. Usia ekstrem
. 0ula darah dbn
tepat
5. Berat badan ekstrem
!. eseimbangan
ekstrem
. Penyakit
yang
mempengaruhi
regulasi tubuh
$. Bilirubin dbn
!. "idak berakti#itas
suhu lingkungan yang
yang
menyebabkan
kulit 5. Pantau dan laporkan tanda
hipertermi keadekuatan
airan dan nutrisi !. "empatkan bayi baru lahir di ruang isolasi atau ba*ah
#asodilatasi
pemanas
11. (edasi 12. "rauma
4. Pantau *arna dan suhu
. "ingkatkan menyebabkan
#asokontriksi 1'. &bat
dengan
dan gejala hipotermi dan
$. Pakaian yang tidak sesuai untuk
%. &bat
basa dbn
asam
pernaasan
yang
mempengaruhi
pengaturan suhu 13. )kti#itas yang berlebihan
$. Pertahankan panas tubuh bayi %. 0unakan matras panas dan selimut
hangat
yang
$?
disesuaikan
dengan
kebutuhan 1'. Berikan pengobatan dengan tepat untuk menegah dan ontrol menggigil 11. 0unakan matras sejuk dan mandi dengan air hangat untuk
menyesuaikan
dengan tepat Temperature
Regulation
(pengaturan suhu
1. onitor suhu minimal tiap 2 jam 2. 6enanakan
monitoring
suhu seara kontinyu 3. onitor "D nadi dan 66 4. onitor *arna dan suhu kulit 5. onitor
tanda+tanda
hipertermi dan hipotermi . "ingkatkan intake airan dan nutrisi !. (elimuti pasien menegah
untuk
hilangnya
kehangatan tubuh $. )jarkan pada pasien ara menegah keletihan akibat panas %. Diskusikan
tentang
pentingnya
pengaturan
suhu eek
dan
kemungkinan
negati
kedinginan
dari
$B
1'. Beritahu tentang indikasi terjadinya
keletihan
penanganan
dan
emergeny
yang diperlukan 11. )jarkan indikasi
dari
hipotermi dan penanganan yang diperlukan 12. Berikan piretik jika perlu Temperature
Regulation:
Intraoperati!e •
%.
Ketidakefektifan
pola
makan
ba"i
•
0angguan
Definisi:
bayi
untuk
menghisap
menghisap7 mengakibatkan oral
menelan
atau
ketidakadekuatan untuk
metaboli.
•
respon yang
Breasteeding 8stabilishment:
kemampuan
mengkoordinasikan
nutrisi
NOC
•
aintenane
kebutuhan Kriteria $asil:
tubuh
yang
intraoperati
#reastfeeding %ssistan&e
1. asilitasi dengan
kontak bayi
ibu sea*al
mungkin ;maksimal 2 jam setelah lahir< 2. onitor kemampuan bayi untuk menghisap 3. Dorong orang tua untuk
1. lien dapat menyusi #atasan Karakteristik:
suhu
diharapkan NIC
inant no*ledge: breasteeding Breasteeding
empertahankan
dengan eekti 1. etidakmampuan untuk 2. e#erbalisasikan 4. teknik untuk mengkoordinasikan menghisap mengatasi masalah menelan dan bernaas 5. menyusui 2. etidakmampuan untuk 3. Bayi menandakan . menghisap yang eekti kepuasan menyusu 3. etidakmampuan untuk 4. 9bu menunjukan !. memulai menghisap yang harga diri yang
meminta
pera*at
untuk
menemani saat menyusui sebanyak $+1' kali7 hari (ediakan kenyamanan dan pri#asi selama menyusui onitor kemampuan bayi untuk menggapai puting Dorong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu onitor integritas kulit sekitar puting
%E
eekti
positi menyusui
Faktor "ang #erhubungan:
1. 2. 3. 4. 5. .
dengan $. 9nstruksikan puting
pera*atan
untuk
menegah
leet %. Diskusikan
)bnormalitas anatomi eterlambatan neurologis 0angguan neurologis /ipersensitiitas oral Prematuritas (tatus puasa yang lama
pengunaan
pompa )(9 kalau bayi tidak mampu menyusu 1'. onitor peningkatan pengisian )(9 11. =elaskan penggunaan susu ormula
jika
diperlukan 12. 9nstruksikan makan
hanya
ibu
untuk
makanan
yang
bergi>i selama menyusui 13. Dorong ibu untuk minum jika sudah merasa haus 14. Dorong ibu untuk menghindari
penggunaan
rokok dan pil B selama menyusui 15. )njurkan
ibu
untuk
memakai bra yang nyaman terbuat
dari
otton
dan
menyokong payudara 1. Dorong ibu untuk melanjutkan laktasi setelah
.
Dis&ontinuitas pemberian %'I
NOC
Definisi: Penghentian kontinuitas
•
Breasteeding
•
ineeti#e Breathing
•
9neeti#e Breasteeding
proses
pemberian
ketidakmampuan
)(9
atau
akibat
kesalahan
dalam mengubah posisi bayi pada payudara untuk menyusui
pulang kerja7 sekolah NIC #ottle Feeding
1. Posisikan bayi semi o*ler Pattern 2. ?etakkan pentil dot di atas lidah bayi 3. onitor atau relek
menelan
e#aluasi sebelum
%$
interrupted
#atasan Karakteristik
1. urang
pengetahuan
tentang
ara pemberian )(9 2. urang pengetahuan
memberikan susu 4. "entukan sumber air yang
Kriteria $asil:
digunakan
tentang 1. enyusui
seara
mandiri ara penyimpanan )(9 3. Bayi tidak dmendapatkan nutrisi 2. "etap dari payudara untuk beberapa
guna
memeberikan
memenuhi
nutrisi anak 5. einginan
untuk pemberian
)(9 untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak . Perpisahan ibu dan anak
1. ontraindikasi menyusui
agens
armaseutik tertentu<
tanda
penurunan
mengumpulkan dan )(9
pemberian
)(9
diskontinuitas
)(9 !. emampuan
3. Prematuritas
untuk
5. Penyakit ibu untuk
segera
untuk
mengenerkan
ormula
bubuk
konsentrat
dan
atau rujuk
penggunaan suplemen luor
jika diperlukan !. 9ngatkan orang tua atau pengasuh bayi $. "entang penggunaan o#en miro*a#e
menairkan
untuk
menghangatkan ormula %. 9nstruksikan dan demonstrasikan orang
penyadia pera*atan
4. 9bu bekerja
luoride air yang digunakan
jika diindikasikan mampu . Pantau berat badan bayi
suplai )(9 5. 9bu
progresi pemberian
2. Penyakit bayi
menyapih bayi
perkembangan bayi
seara aman . Penyapihan
terhadap
;misalnya
. ebutuhan
dan
menyimpan
Faktor "ang #erhubungan
susu
dalam bentuk bubuk 5. "entukan kandungan
mempertahankan
dalam batas normal kebutuhan 4. engetahui tanda+
ibu
mempertahankan
)(9
mengenerkan
ormula yang kental atau
laktasi atau semua pemberian makanan 4. einginan ibu untuk pada 3. Pertumbuhan akhirnya
untuk
tua
kepada teknik
membersihkan mulut bayi setelah bayi diberikan susu
menghangatkan dan a&tation 'upretion menyimpan
)(9 1. asilitasi proses
seara aman $. enunjukkan teknik dalam
memompa
)(9 %. Berat badan bayi @ masa tubuh
bantuan
interakti untuk membantu mempertahankan keberhasilan
proses
pemberian )(9 2. (ediakan inormasi tentang laktasi dan teknik meompa
%%
1'. "idak
ada
respon
)(9 ; seara manual atau
alergi sistemik 11. 6espirasi status:
dengan pompa elektrik <
jalan
ara mengumpulkan dan
naas
menyimpan )(9 pertukaran gas dan 3. "unjukkan #entilasi naas bayi adekuat 12. "anda+tanda bayi normal
dalam
demonstrasikan jenis
#ital batas
dan
pompa
berbagai payudara
tentang biaya keeektian dan
ketersediaan
tersebut 4. )jarkan
pengasuh
mengenai
alat bayi
topik+topik
seperti penyimpanan dan penairan
)(9
penghindaran
dan memberi
susu botol pada dua jam sebelum ibu pulang 5. )jarkan orang
tua
mempersiapkan menyimpan menghangatkan kemungkinan
dan pemberian
tambahan susu ormula . )pabila penyapihan diperlukan
inormasikan
ibu mengenai kembalinya proses o#ulasi dan seputar alat kontrasepsi yang sesuai o&ation Counseling
1. enggunakan
bantuan
interakti untuk membentu ibu
mempertahankan
%
keberhasilan
proses
pemberian )(9 2. Beri dorongan untuk tetap melanjutkan
menyusui
sepulang kerja atau sekolah
8.
Dis)ngsi
moti!itas NO-
gastrointestina!
•
penurunan, ketidakefektifan, atau
kurang
aktivitas
Gastrointestinal 'unction
&eningkatan,
De&nisi"
NI-
•
!o1el
$. onitor 006
+ontinence
%. onitor status cairan
$. Kram abdomen
pengosongan
lambung 2. Residu
lambung
;. +atat
bising
usus
tidak
ada,
hipoaktif, hiperaktif ?. iare mengeluarkan
$E.
'eses kering
$$.
'eses keras
$%.
&eningkatan
8. &eristaltic
usus
dalam
batas
output secara akurat tanda-tanda
gangguan
dan
elektrolit
9membrane kering,
mukosa sianosis,
jaundice
kaliD menit
5. Kelola
;. 'rekuensi,
pemberian
1arna,
suplemen
elektrolit
konsistensi,
sesuai
instruksi
banyaknya feses
dokter
batas ?. Kolaborasi
normal 2. 0idak ada darah residu
dan
keseimbangan cairan
abdomen
dalam
feses
intake
2. Kaji
normal $; 4 E
ber1arna empedu
B. Kesulitan
abdomen
. 0idak ada nyeri
8. 0idak >aktus
9misal:
8. onitor irama jantung
abdomen
. yeri abdomen
5. &erubahan
distensi
%. 0idak ada kram
%. istensi abdomen
;. Akselerasi
dan elektrolit ada . onitor bising usus
$. 0idak
'atasan karakteristik"
-are
+astrointestina!
peristaltic di dalam system Kriteria $asi!" gastrointestinal
Tbe
di feses
dengan
ahli giHi jumlah kalori dan jumlah Hat giHi yang dibutuhkan B. &asang G0 jika perlu
%8
lambung $.
ual
$8.
Regurgitas
$;.
untah
5. 0idak ada diare ?. 0idak ada mual dan muntah B. afsu
Fa#tor yang ber$bngan"
$E.
konsistensi
dari
nasogastric output
makan $$.
meningkat
onitor 1arna dan
onitor diare
'owe!
Inkontinen#e
$. &enurunan
-are
%. Ansietas
$. &erkirakan penyebab
. &emberian
makanan
enteral 8. #ntoleransi
inkontinensia fekal makanan
9misal: gluten, laktosa ;. #mobilitas 2. akanan
kontamin
5. alnutrisi
penyebab
masalah dan rasional
. (elaskan tujuan dari manajemen
bo1el
pada pasienD keluarga 9missal:
8. iskusikan
prosedur
narkotikD opiate, laksatif,
dan kriteria hasil yang
antibiotic, anestesi
diharapkan
B. &rematuritas $E.
Gaya hidup monoton
$$.
&embedahan
$%.
%. (elaskan
dari tindakan
9missal: makanan air
?. ediaksil
bersama
pasien ;. #nstrusikan
pasienD
keluarga mencatat
untuk keluaran
feses 2. +uci
area
perianal
dengan sabun dan air lalu keringkan 5. (aga kebersihan baju dan tempat tidur ?. =akukan latihan !A!
program
%;
B. onitor efek samping pengobatan $E.
!o1el training
$$.
Rencanakan
program !A! dengan pasien
dan
pasien
lain $%.
Konsul
ke
dokter
jika
pasien
memerlukan suppositoria $.
Ajarkan
keluarga
pasienD tentang
prinsip latihan !A! $8.
Anjurkan
pasien
untuk cukup minum $;.
(aga privasi pasien
$2.
Kolaborasi
pemberian suppositoria
jika
memungkinkan $5.
Fvaluasi
status
!A! secara rutin $?.
odi
!A! jika diperlukan 'owe! Irrigation +astrointestina! Tbe Me*i#ation A*ministration"
;.
Keti*akseimbangan
NO-
Entera! NI-
%2
ntrisi
krang
*ari
•
kebt$an tb$ De&nisi"
"tatus
Asupan
tidak
nutrisi
cukup
memenuhi
utritional
•
utritional
>uid intake
kebutuhan •
'atasan karakteristik" •
nutrient
di
ba1ah
berat
Kriteria 9asi!"
tujuan
B. Kurang makanan
badan
Kurang informasi
$$.
Kurang
minat
pada
&enurunan dengan
badan sesuai tinggi
mengidenti
berat
nutrisi
asupan 8. 0idak ada tandatanda malnutrisi
makanan adekuat
;. enunjukkan
$.
Kesalahan konsepsi
$8.
Kesalahan informasi
peningkatan
$;.
embrane
fungsi
pucat
mukosa
pengecapan dan menelan
dibutuhkan pasien
untuk
pasien
meningkatkan
intake 'e 8. Anjurkan untuk
. ampu
makanan
badan
dengan
ideal dengan
$%.
badan
rambut %. !erat
?. !ising usus hiperaktif
jumlah
. Anjurkan
peningkatan
2. iare
$E.
untuk
kalori dan nutrisi yang
sesuai
berlebihan
giHi
@eight +ontrol
;. Kerapuhan kapiler
5. Kehilangan
ahli
dengan
menentukan
berat
badan ideal
alergi
intake
8. !erat badan %E atau $. Adanya lebih
adanya
%. Kolaborasi
%. yeri abdomen . enghindar makanan
$. Kaji
makanan
utritional "tatus:
$. Kram abdomen
Management
"tatus: food and
untuk
metabolik
Ntrition
pasien
meningkatkan
protein dan vitamin + ;. !erikan
substansi
gula 2. Lakinkan
diet
yang
dimakan mengandung
tinggi
serat
untuk
mencegah konstipasi 5. !erikan
makanan
yang terpilih 9sudah dikonsultasikan dengan ahli giHi ?. Ajarkan
pasien
bagaimana membuat catatan
makanan
%5
$2.
Ketidakmampuan
2. 0idak
menelan makanan 0onus otot menurun
badan
$?.
engeluh
berarti
gangguan
sensasi rasa
yang
dan kandungan kalori $E.
!erikan
tentang
engeluh
makanan
harian
penurunan berat B. onitor jumlah nutrisi
$5.
$B.
terjadi
asupan
nutrisi kemampuan
RA 9recommended daily
pasien
untuk
allo1ance
mendapatkan
nutrisi
+epat
dari
kebutuhan
Kaji
%E.
kurang
informasi
kenyang
setelah makan %$.
"aria1an
rongga
mulut %%.
"teatorea
%.
Kelemahan
otot
Kelemahan otot untuk
menelan Fa#tor2)aktor
yang dibutuhkan Ntrition Monitoring $. !!
pasien
%. onitor
adanya
penurunan
berat
badan . onitor
tipe
yang
biasa dilakukan 8. onitor interaksi anak
$. 'actor biologis
atau
%. 'actor ekonomi
selama makan untuk
mengabsorbsi nutrient 8. Ketidakmampuan mencerna makanan ;. Ketidakmampuan menelan makanan 2. 'actor psikologis
dan
jumlah aktivitas yang
ber$bngan
. Ketidakmampuan
dalam
batas normal
pengunyah %8.
$$.
untuk
orang
;. onitor
tua
lingkungan
selama makan 2. (ad1alkan pengobatan
dan
tindakan tidak selama jam makan 5. onitor dan
kulit
kering
perubahan
%?
pigmentasi ?. onitor turgor kulit B. onitor
kekeringan,
rambut
kusam,
dan
mudah patah $E.
onitor mual dan
muntah $$.
onitor
kadar
albumin, total protein, 7b, dan kadar 7t $%.
onitor
pertumbuhan
dan
perkembangan $.
onitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva $8.
onitor kalori dan
intake nutrisi $;.
+atat
edema,
adanya hiperemik,
hipertonik
papilla
lidah dan cavitas oral $2.
+atat
jika
ber1arna
lidah
magenta,
scarlet
2.
Keti*ake)ekti)an
po!a NO-
Airway Management
napas •
Respiratory status: ventilation
De&nisi" inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi
NI-
•
Respiratory status:
$. !uka
jalan
napas,
gunakan teknik chin lift atau
ja1
thrust
bila
%B
ventilasi
Air1ay patency
%. &osisikan pasien untuk
'atasan karakteristik"
Kriteria $asi!"
$. &erubahan
$. endemonstrasik
kedalaman
pernapasan
an batuk efektif
%. &erubahan ekskursi dada
dan suara nafas
. engambil posisi tiga titik
yang bersih, tidak
8. !radipneu
ada sianosis dan
;. &enurunan
tekanan
ekspirasi 2. &enurunan
dispneu 9mampu mengeluarkan
ventilasi
semenit
sputum,
mampu
bernapas dengan
5. &enurunan kapasitas vital
mudah, tidak ada
?. ispneu
pursed lips
B. &eningkatan
diameter
anterior-posterior
%. enunjukkan jalan napas yang paten
$$.)rtopneu
tidak
$%.'ase ekspirasi memanjang
tercekik,
$.&ernapasan bibir
napas,
frekuensi
$8.0akipneu
dalam
rentang
$;.&enggunaan otot aksesoris
normal, tidak ada
Fa#tor yang ber$bngan" $. Ansietas %. &osisi tubuh . eformitas tulang 8. eformitas dinding dada ;. Keletihan 2. 7iperventilasi 5. "indrom hipoventilasi ?. Gangguan musculoskeletal B. Kerusakan neurologis
9klien merasa irama
suara
napas
abnormal
ventilasi . #denti
pasien pemasangan
alat jalan napas buatan 8. &asang mayo bila perlu ;. =akukan
dada bila perlu 2. Keluarkan dengan
secret batuk
atau
suction
catat
adanya
suara
tambahan ?. =akukan
suction
pada
mayo B. !erikan
bronkodilator
bila perlu $E.!erikan
pelembab
udara kassa basah a+l lembab $$.Atur intake untuk cairan
. 0anda-tanda vital dalam
rentang
normal
9tekanan
darah,
memaksimalkan
5. Auskultasi suara napas,
$E.&ernafasan cuping hidung
untuk bernapas
perlu
nadi,
mengoptimalkan keseimbangan $%.onitor
respirasi
dan
status )%
pernafasan
O0ygen T$erapy" $. !ersihkan mulut, hidung, dan secret trakea %. &ertahankan
jalan
E
$E.#maturitas neuorologis $$.isfungsi neuromuscular $%.)besitas
napas yang paten . Atur
peralatan
oksigenasi
$.yeri
8. onitor aliran oksigen
$8.Keletihan otot pernapasan
;. &ertahankan
cedera medulla spinalis
posisi
pasien 2. )bservasi
adanya
tanda-tanda hipoventilasi 5. onitor
adanya
kecemasan
pasien
terhadap oksigenasi
:ita! Sign Monitoring" $. onitor 0, nadi, dan RR %. +atat adanya >uktuasi tekanan darah . onitor vital sign saat pasien
berbaring,
duduk, dan berdiri 8. Auskultasi kedua
0
pada
lengan
dan
bandingkan ;. onitor 0, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah beraktivitas 2. onitor kualitas nadi 5. onitor
irama
dan
frekuensi pernapasan ?. onitor suara paru B. onitor
pola
pernapasan abnormal $E.onitor
suhu,
1arna,
$
dan kelembaban kulit $$.onitor sianosis perifer $%.onitor adanya cushing triad
9tekanan
yang
nadi
melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik $.#denti
penyebab
perubahan
vital
sign
5.
Resiko in)eksi De&nisi"
NOengalami
peningkatan terserang
resiko
•
#mmune "tatus
•
Kno1ledge: #nfection +ontrol
organisme
patogenik Fa#tor2)aktor resiko"
•
Risk +ontrol
Kriteria $asi!:
NIIn)e#tion -ontro! $. !ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain %. &ertahankan
teknik
isolasi $. &enyakit kronis 9iabetes $. Klien bebas dari . !atasi pengunjung tanda dan mellitus, obesitas bila perlu gejalan infeksi %. &engetahuan yang tidak 8. #nstrusikan pada cukup untuk menghindari %. endeskripsikan pengunjung untuk proses pemajanan pathogen mencuci tangan saat penularan . &ertahanan tubuh primer berkunjung penyakit, factor yang tidak adekuat meninggalkan pasien yang 9Gangguan peristalsis, ;. Gunakan sabun memengaruhi kerusakan integritas kulit, antimikroba untuk penularan serta perubahan sekresi p7, cuci tangan penatalaksanaa perubahan kerja siliaris, 2. +uci tangan sebelum nnya pecah ketuban dini, dan sesudah tindakan pecah ketuban lama, . enunjukkan kepera1atan kemampuan merokok, stasis cairan 5. Gunakan baju, sarung untuk mencegah tubuh, trauma jaringan
%
8. Ketidakadekuatan pertahanan
sekunder
9penurunan
supresi
respon in>amasi ;. 6aksinasi tidak adekuat
pathogen
tangan
infeksi
pelindung
7b, 8. (umlah
imunosupresi,
2. &emajanan
timbulnya
terhadap lingkungan
meningkat 91abah
dalam
leukost ?. &ertahankan batas
normal
sehat
lingkungan selama
;. enunjukkan perilaku
sebagai
aseptic
pemasangan
alat
hidup B. Ganti letak #6 perifer dan line central dan dressing
5. &rosedur invasive
dengan
?. alnutrisi
umum $E.
sesuai petunjuk
Gunakan
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
infeksi
kandung kencing $$.
0ingkatkan
intake
nutrisi $%.
!erikan
terapi
antibiotic bila perlu In)e#tion %rote#tion $. onitor
tanda
dan
gejala infeksi sistemik dan local %. onitor
hitung
granulosit, @!+ . onitor
kerentanan
terhadap infeksi 8. !atasi pengunjung ;. "aring terhadap
pengunjung penyakit
menular 2. &ertahankan asepsis
teknik terhadap
pasien yang beresiko 5. &ertahankan
teknik
isolasi kalau perlu ?. !erikan kulit
pera1atan pada
area
epidema B. #nspeksi
kulit
membrane
dan
mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase $E.
#nspeksi
kondisi
lukaD insisi bedah $$.
orong
masukan
nutrisi yang cukup $%.
orong
masukan
cairan $.
orong istirahat
$8.
#nstrusikan pasien
untuk
minum
antibiotic
sesuai
resep $;.
Ajarkan pasien dan
keluarga
tanda
dan
gejala infeksi $2.
Ajarkan
cara
menghindari infeksi $5.
=aporkan
8
kecurigaan infeksi $?.
?.
I#ters neonates De&nisi"
dan
membrane
•
•
yang terjadi setelah %8 jam kehidupan bilirubin
sebagai tak
akibat
•
!reastfeeding
•
=iver
resiko
'unction,
!lood
Glucose,
'atasan karakteristik" darah
9hemolysis,
mandiri
bilirubin serum total pada %. 0etap memertahankan rentang resiko tinggi laktasi menurut usia pada homogram
spesi
untuk
hiperbilirubinemia 9ketidakcocokan
prematuritas,
malpresentasi %. Amati
tanda-tanda
icterus . Agar serum bilirubin tingkat protocol
sebagai per
dan
sesuai
%. embrane kulit abnormal
perkembangan
permintaan
. embrane
bayi
primer
1aktu
mukosa
yang atau praktisi
batas normal
kuning 8. Kulit
dalam
Rh
atau A!), polisitemia, sepsis,
abnormal Kriteria $asi!" bilirubin $. enyusui secara
serum total J % mgDdl,
$. eninjau sejarah ibu dan bayi untuk factor
Risk for /nstable $. &ro
%$ototerapy" Neonate
interrupted
Risk of #mpaired
terkonjugasi
ada di dalam sirkulasi
!reastfeeding #nefektif
mukosa
neonates ber1arna kuning
kultur
positif NI-
NO-
Kulit
=aporkan
kuning
orange
sampai 8. engetahui tanda-tanda penurunan
;. "clera kuning
suplai A"# Fa#tor
yang
ber$bngan" $. &enurunan berat badan
;. #bu
mampu
mengumpulkan dan menyimpan
8. elaporkan
nilai
laboratorium
untuk
praktisi primer ;. 0empatkan
bayi
di
isolasi 2. #nstrusikan
keluarga
;
abnormal 9J 5 4 ?
A"# secara aman
pada bayi baru lahir yang 2. &enyapihan
terapi dan pera1atan
menyusu A"#, $; pada
pemberian
bayi cukup bulan
diskontinuitas
%. &ola
makan
tidak
ditetapkan dengan baik . !ayi
A"#
progresif pemberian A"#
menunjukkan 5. Kemampuan
kesulitan dalam transisi
penyedia
ke kehidupan ekstra uteri
pera1atan
untuk prosedur foto
5. 0erapkan
tambalan
untuk menutup kedua mata,
menghindari
tekanan
yang
berlebihan ?. 7apus tambalan mata
8. /sia neonates $ 4 5 hari
untuk
setiap
8
;. 'eses
mencairkan,
ketika
lampu
mati
menghangatkan,
untuk
kontak
orang
dan menyimpan
tua dan makan
9meconium
terlambat keluar
A"# secara aman ?. enunjukkan teknik
dalam
memompa A"#
bayi
M
masa
0idak
respon
ada alergi
sistemik $$.
untuk
edema,
drainase, dan 1arna 0empatkan
lampu
fototerapi di atas bayi
sesuai $$.
&eriksa
intensitas
lampu setiap hari
Respirasi
status:
jalan $%.
onitor
napas,
tanda
pertukaran gas,
program
dan
ventilasi
napas adekuat $%.
mata
pada ketinggian yang
tubuh $E.
atau
B. emantau
badan $E.
B. !erat
jam
0anda-tanda
$.
/bah
vital
tandasesuai
posisi
bayi
per 8 jam atau sesuai protocol
2
vital bayi dalam $8. batas normal $.
&enerimaan
kondisi
apat
mengontrol kadar
glukosa
darah $;.
apat
memanajemen dan
mencegah
penyakit semakin parah $2.
bilirubin
serum
protocol
per atau
0ingkat
$;.
Fvaluasi
jam
$2.
sesuai
Amati tanda-tanda
dehidrasi $5.
0imbang
badan
setiap hari $?.
orong ibu untuk
sehari
apat
8
protocol
untuk
komplikasi
setiap
atau
menyusui
pencegahan
status
neurologis
pemahaman
$5.
tingkat
permintaan praktisi
kesehatan $8.
&antau
$B.
orong
untuk
?
kali
keluarga
berpartisipasi
dalam terapi sinar
meningkatkan istirahat $?.
"tatus nutrisi
adekuat $B.
+ontrol resiko
proses infeksi
%E.
#nstrusikan
keluarga fototerapi yang sesuai
untuk di
rumah
5
. 3. 4.
?
6. 7. 8. ;. 1<. 11. 1/. 1. 13. 14. 16. 17. 18. 1;. /<. ATRESIA ANI
•
Diagnosa keperawatan yang mn#!" $. Ansietas b.d pembedahan dan mempunyai anak yang tidak sempurna %. #nkontinensia defekasi b.d abnormalitas s
B
. Kerusakan integritas kulit b.d kolostomi 8. yeri b.d trauma jaringan ;. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mencerna makanan 2. Resiko infeksi b.d pera1atan tidak adekuat, trauma jaringan post operasi 5. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit, vistel retrovaginal, dysuria, trauma jaringan post operasi ?. Gangguan eliminas urin b.d obstruksi anatomic, dysuria
•
Dis#$arge p!anning" $. !erikan pujian saat melakukan pera1atan dan ja1ab pertanyaan secara jujur apa yang dibutuhkan keluarga %. Ajarkan mengenai tanda dan gejala infeksi 9demam, kemerahan di daerah luka, terasa panas . Ajarkan mengenai pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi anal 8. !erikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang alat-alat yang dibutuhkan untuk pera1atan di rumah ;. 0ekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi untuk mensupport tumbuh kembang
•
-
Gangguan pertumbuhan 'usi &embentukan
%ato&sio!ogi
Kelainan kongenital anus
Atresia Ani
'eses tidak keluar
Ansietas
&erubahan defekasi - &engeluaran tak &eningkatan terkontrol tekanan Resiko kersakan -intraabdominal #ritasi mukosa Resiko in)eksi &era1atan tidak )perasi Anoplasti integritas k!it
'eses menumpuk Keti*akseimbanga sisa nReabsorbsi ntrisi krang Keracunan metabolism oleh +anggan rasa *ari kebt$an yeri 0rauma jaringan ual, muntah
6istel
'eses
masuk
ke
ikoroorganisme +anggan Inkontinensia Gangguan rasa masuk ke saluran Abnormalitas e!iminasi rin Nyeri *e)ekasi nyaman ysuria kemih s
8E
•
No. 1
Nrsing -are %!an
Diagnose
T(an *an Kriteria
Keperawatan
9asi!
Ansietas pembe*a$an
b.* *an
mempnyai anak yang ti*ak semprna
NO-
Ren#ana Keperawatan NI-
8$
/
Inkontinensia *e)ekasi b.*
NO-
abnorma!itas a. !o1el continence b. !o1el elimination
s&ngter rekta!
perubahan Kriteria $asi!"
De&nisi"
pada kebiasaan defekasi normal
yang
pasase
feses
involunter
dari
setiap
hari
sampai 4 ; hari b. efekasi
a. Rembesan feses lunak
d. &era1atan
c. @arna fekal di tempat e. &era1atan tidur fekal
pada f.
&era1atan
dari tindakan c. (elaskan
gastrointestinal
Ketidakmampuan
adekuat
manajemen pada
terhadap
pera1atan
dorongan
ostonomi
defekasi
i.
h. engenal fekal penuh menyatakan
tidak mengeluarkan
mampu j. feses
padat Kulit kemerahan
"tatus
pasien
atau
d. iskusikan
prosedur
dan kriteria hasil yang diharapkan
bersama
pasien pasienD
keluarga mencatat
untuk keluaran
+uci
area
perianal
dengan sabun dan air lalu keringkan nutrisi
makanan
dan
minuman adekuat #ntegritas jaringan kulit membrane
perianal
bo1el
keluarga
f.
tentang
perhatian
dari
feses
mengenali h. &engetahuan
g. 0idak
tujuan
e. #nstrusikan
g. 'ungsi
dorongan defekasi
penyebab
masalah dan rasional
diri
menunda defekasi
untuk
i.
diri
hygiene
e. Ketidakmampuan
tetapi
b. (elaskan
ostonomi
pakaian
f.
inkontinensia fekal
diri
toileting
penyebab
inkontinensia usus
b. !au fekal
d. @arna
-are
lunak,
c. &enurunan insiden
konstan
Inkontinan#e
a. &erkirakan
feses berbentuk
'atasan karakteristik"
'owe!
a. !A! teratur, mulai
dikarakteristikkan dengan
NI-
mukosa baik
dan
g. (aga
kebersihan
baju
dan tempat tidur h. =akukan
program
latihan !A! i.
onitor efek samping pengobatan
j.
!o1el training
k. Rencanakan !A!
dengan
program pasien
8%
j.
enyatakan
sendiri
ketidakmampuan
dan pasien lain l.
mengenali kepenuhan
pasien
rektal
suppositoria
k. orongan
keluarga
yang
ber$bngan" a. 0ekanan
abdominal
abnormal tinggi b. 0ekanan
khusus
abnormal tinggi
prinsip latihan !A! n. Anjurkan pasien untuk cukup minum o. orong
tidak
dapat kamar
mandi umum
tonus otot h. #mobilisasi, impaksi i. j.
Gangguan koknisi Gangguan
kapasitas
reservoir k. &engosongan
usus
tidak tuntas l.
&enyalahgunaan laksatif
m. &enurunan
control
s
pemberian
suppositoria
lingkungan
g. &enurunan
untuk
cukup latihan
e. Kebiasaan diet
mengakses
pasien
C. Kolaborasi
d. =esi kolorektal
'actor
tentang
p. (aga privasi klien
c. iare kronik
9missal:
perlu
m. Ajarkan pada pasienD
Fa#tor
f.
Konsul ke dokter jika
saraf
jika
memungkinkan r.
Fvaluasi
status
!A!
secara rutin s. odi
program
!A! jika diperlukan
8
p. Abnormalitas s
de
pera1atan diri dalam toileting r.
Kerusakan
saraf
motoric atas Kersakan integritas
NO-
k!it b.* ko!ostomi
a. 0issue
De&nisi"
perubahanD
gangguan epidermis dan atau dermis
'atasan karakteristik" a. Kerusakan
lapisan
kulit 9dermis b. Gangguan permukaan kulit 9epidermis c. #nvasi struktur tubuh
Fa#tor
yang
NIintegrity:
skin and mucous membranes
a. #ntegritas yang
kulit
baik
bias
9sensasi,
kering
elastisitas,
d. obilisasi pasien
temperatus,
setiap dua jam sekali
hidrasi,
e. onitor kulit akan adanya kemerahan
ada
lukaD
f.
lesi pada kulit
/sia yang ekstrim
•
Kelembaban
•
7ipertermia,
pemahaman
hipotermia
dalam
c. &erfusi
jaringan
baik
daerah yang tertekan g. onitor aktivitas dan
d. enunjukkan
mekanik gaya
mobilisasi pasien h. onitor status nutrisi
proses
perbaikan dan
kulit
mencegah
terjadinya cedera
edikasi
berulang e. ampu
)leskan lotion atau minyakD baby oil pada
gunting
=embab
c. (aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
•
•
tempat tidur
dipertahankan
at kimia, radiasi
•
pakaian yang longgar b. 7indari kerutan pada
Kriteria $asi!"
•
9misal:
menggunakan
b. 7emodyalis akses
b. 0idak
a. Fksternal
'actor
a. Anjurkan pasien untuk
pigmentasi
ber$bngan"
•
%ressre Management
pasien i.
emandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Insision site #are
88
#mobilisasi
•
a. embersihkan, memantau, dan
mempertahankan
meningkatkan proses
cairan
kelembaban
penyembuhan pada
&erubahan
dan
&erubahan
•
kulit
dan
b. #nternal •
melindungi
status
kulit
pera1atan
luka yang ditutup
alami
pigmentasi •
&erubahan turgor
•
'actor
dengan jahitan, klip, atau strapless b. onitor proses kesembuhan area
perkembangan
insisi
Kondisi
•
c. onitor tanda dan
ketidakseimbanga
gejala infeksi pada
n nutrisi
area insisi
&enurunan
•
d. !ersihkan area sekitar
imunologis
jahitan atau strapless,
&enurunan
•
menggunakan lidi
sirkulasi Kondisi
•
•
•
kapas steril gangguan
e. Gunakan preparat
metabolic
antiseptic sesuai
Gangguan sensasi
program
0onjolan tulang
f.
Ganti balutan pada interval 1aktu yang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka sesuai program
Dia!ysis A##ess Maintenan#e 3
Nyeri
b.*
trama NO-
NI-
(aringan 4
Keti*akseimbangan ntrisi
krang
*ari
kebt$an tb$ b.* keti*akmampan
NO-
NI-