Puskesmas N O 1
PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS dr. Ratnaika Wahdini
ALAMAT
Asemrowo
2
Balongsari
dr. Sri Hawati
3
Banyu Urip
dr. Tenny Septania
Jl. Banyu Urip Kidul VI/8, Kec. Sawahan
(031) 5615292
4
Benowo
dr. Dwi Sapta Edy Purnama
(031) 740 5936
5
Dr. Soetomo
dr. Rahjoe Poerbanti
Jl. Raya Benowo RT.01 RW.I, Kec. Pakal Jl. Kupang Segunting II/22, Kec. Tegalsari
Jl. Asem Raya 8, Kec. Asemrowo Jl. Balongsari Tama No.1, Kec. Tandes
TELEPON PELAYANAN UNGGULAN (031) 1. Pkm Sore 5456122 2. Poli Pasukan
(031) 7417104
(031) 567 8279
1. Puskesmas Telah Berakreditasi Paripurna 2. Pkm Perawatan 3. Pelayanan Iva 4. Posyandu Remaja 5. Poli Psikologi 6. Pkm Santun Lansia 7. Poli Paliatif 8. Spesialis: Anak, Obgyn, Paliatif 9. Pelayanan UGD 10. Pkm Sore 1. Pkm Perawatan 2. Pkm Sore 3. Pelayanan UGD 4. Spesialis: Anak 5. Poli Batra 6. Pelayanan IVA
6
Dukuh Kupang
dr. Trimurti
7
Dupak
dr. Nurul Lailah
8
Gading
dr. Thom's Danantosa
9
Gayungan
dr. Atiek Tri Ariani
10
Gundih
dr. Rahmat Suudi
11
Gunung Anyar
drg. Ni Made Sariyani Dusak
12
Jagir
dr. Sri Peni Tjahjati
Jl. Dukuh Kupang XXV/48, Kec. Dukuh Pakis Jl. Dupak Bangunrejo Gg. Poliklinik No.6, Kec. Krembangan
567 7615
Jl. Kapasari Lor II/1, Kec. Tambaksari Jl. Gayungsari Barat 124, Kec. Gayungan
(031) 376 7736
Jl. Margodadi 36-38, Kec. Bubutan Jl. Gunung Anyar Timur 70, Kec. Gunung Anyar
547 6275, (031) 5342375 (031)870 7475
Jl. Bendul Merisi No.1, Kec. Wonokromo
(031) 841 6926
(031) 353 1009
(031) 829 0043
1. Pkm Perawatan (TFC) 2. Pkm Sore 3. Pelayanan UGD 4. Poli STD 5. Spoesialis Anak 6. Pelayanan IVA 1. Poli Paliatif
1. Pelayanan UGD 2. Spesialis: Mata 3. Posyandu Remaja 1. Poli Batra
1. Pkm Perawatan 2. Pkm Sore 3. UGD 4. Spesialis: Obgyn 5. Pemeriksaan CPNS 6. Pkm Santun Lansia 7. Pkm Industri 1. Pkm Perawatan 2. PONED 3. Pkm Sore 4. UGD 5. Spesialis: Anak, THT, Obgyn, KK,
13
Jemursari
dr. Dwi Astuti Soekisno Putri
Jl. Jemursari Selatan IV/5, Kec. Wonocolo
(031) 841 4743
14
Jeruk
dr. Ratih Sekar Ayu
(031) 752 1680
15
Kalirungkut
dr. Bernadetta Martini
Jl. Raya Menganti 277 A, Kec. Lakarsantri Jl. Kalirungkut Puskesmas No.1, Kec. Rungkut
16
Kebonsari
dr. Adhenik Purwo Handhenny
17
Kedungdoro
18
Kedurus
Jl. Kebonsari Manunggal 30 32, Kec. Jambangan dr. Rr Endang Jl. Kaliasin Gg. Dwihastutiningsih Pompa No.7981, Kec. Tegalsari drg. Triyani Jl. Raya Widyawati Mastrip Kedurus 46, Kec. Karang Pilang
(031)870 0668
(031) 829 4420
Perio, KG 6. Poli Degenaratif 7. Posyandu Remaja 8. Pelayanan IVA 9. Pemeriksaan CPNS 1. Pkm Sore 2. Spesialis: Mata 3. Poli Batra 1. Pkm Sore
1. PKM Sore 2. Puskesmas ISO 3. Spesialis Anak 4. UGD 5. Pkm Industri 6. Pemeriksaan CPNS 1. UGD
(031) 534 5968
1. PKM Sore 2. Posyandu Remaja
(031) 766 3237
1. Pkm Perawatan (Umum) 2. Pkm Sore 3. UGD 4. Spesialis Anak, Obgyn, Paru 5. Pemeriksaan CPNS
19
Kenjeran
drg. Esti Sri Wuri
20
Ketabang
drg. MJ Andrayani
21
Klampis Ngasem
dr. Bambang Sulistyo
22
Krembangan Selatan
dr. Dayanti Dadiningrum
23
Lidah Kulon
drg. Rumiawati
24
Lontar
drg. Umi Fauzia
25
Manukan Kulon
dr. Winartuti Santoso
26
Medokan Ayu
drg. Siti Januarsih
Jl. Tambak Deres No.2, Kec. Bulak Jl. Jaksa Agung Suprapto No 10, Kec. Genteng
(031) 382 2103
1. PKM Sore 2. Pkm Industri
(031) 5311 999
1. Spesialis Gigi Anak 2. Pemeriksaan CPNS
Jl. Arief Rachman Hakim 99 B, Kec. Sukolilo Jl. Pesapen Selatan 70, Kec. Krembangan Jl. Raya Menganti Lidah Kulon No.5, Kec. Lakarsantri Jl. Raya Lontar No.26, Kec. Sambikerep Jl. Manukan Dalam I/18, Kec. Tandes
(031) 599 2389
(031) 740 5982
1.PKM Perawatan 2. Pkm Sore 3. UGD 4. Spesialis Anak 5. Pemeriksaan CPNS 6. Poli Batra
Jl. Medokan Asri Utara IV/31, Kec. Rungkut
(031) 872 0080
1. Spesialis Anak 2. Pkm Santun Lansia 3. Poli Batra 4. Posyandu Remaja 5. Pkm Perawatan (PONED) 6. Pkm Sore 7. UGD
(031) 355 2506
(031) 753 3544
1. Pkm Perawatan 2. Pkm Sore 3. UGD 1. PKM Sore 2. UGD 3. Pemeriksaan CPNS
(031) 752 2874
27
Menur
dr. Medyana Puspita
Jl. Manyar Rejo I/35, Kec. Sukolilo Jl. Mojo Klanggru Wetan II/11, Kec. Gubeng Jl. Mulyorejo Utara 201 Blk, Kec. Mulyorejo
(031) 594 8677
28
Mojo
dr. Nurul Atfianah
29
Mulyorejo
dr. Riana Restuti
(031) 381 6885
1. Spesialis Anak 2. Posyandu remaja 3. Pkm Sore
30
Ngagel Rejo
dr. Endang Susilowati
Jl. Ngagel Dadi III/17, Kec. Wonokromo Jl. Jolotundo Baru III/16, Kec. Tambaksari Jl. Makam Kembang Kuning No.6, Kec. Sawahan
(031) 504 7055
1. PKM Sore
31
Pacar Keling
drg. Suluh Rahardjo
(031) 503 2310
1. Poli Paliatif
32
Pakis
drg.Puspa Karmila
(031) 563 2985
drg. Anon Wijayanti
Jl. Karang Tembok 39, Kec. Semampir
(031) 376 6179
Peneleh
drg. Sri Kadarwati
Jl. Makam Peneleh 35, Kec. Genteng
(031) 534 3473
1. Spesialis Anak, Obgyn, Jantung, Paru. 2. Pkm Perawatan 3. Pkm Sore 4. UGD 1. Spesialis Paru, THT 2. Poli Batra 3. Posyandu Remaja 1. Spesialis Mata 2. Poli Batra 3. Poli Psikologi 4. Posyandu Remaja
33
Pegirian
34
35
Perak Timur
dr. Nurul Hidayah
Jl. Jakarta No.9, (031) 352 Kec. Pabean 4247 Cantian
(031) 593 2332
1. Spesialis Mata 2. Pkm Sore PKM Sore
1. Spesialis Mata 2. Pemeriksaan
36
Pucang Sewu
drg. Prasukma Yogawati
Jl. Pucang (031)501 Anom Timur 72 8527 Surabaya
37
Putat Jaya
dr. Hartati
Jl. Kupang Gunung Raya No. 5 Surabaya
(031) 5687637
38
Rangkah
dr. Mardiana Batubara
Jl. Rangkah VII/94, Kec. Tambaksari
(031) 371 0064
39
Sawahan
dr. Grace Agustien Worang
Jl. Raya Arjuna 119, Kec. Sawahan
(031) 534 2375
40
Sememi
dr. Lolita Riamawati
Jl. Raya Kendung, Kec. Benowo
(031) 741 3631
41
Sidosermo
dr. Wiwin Istijah
(031) 8416967
42
Sidotopo
43
Sidotopo Wetan
44
Simolawang
dr. Ita Mardiana Primawati dr. Basilius Agung Suryono dr. Anna Susanti
Jl. Sidosermo Gg. Damri No. 51, Kec. Wonocolo Jl. Sidodadi II Jl. Randu 102, Kec. Kenjeran Jl. Simolawang II Barat No. 45
(031) 376 7737 (031) 371 7433
CPNS 3. Pkm Sore 4. UGD 5. Poli STD 1. Spesialis Anak 2. Pemeriksaan CPNS 3. Pkm Sore 4. UGD 1. Spesialis Mata 2. Poli Psikologi 3. Posyandu Remaja 4. Pelayanan IVA 5. Pkm Sore 6. UGD 7. Poli STD 1. PKM Sore 2. Poli Paliatif 3. Poli Psikologi 4. Posyandu Remaja 1. PKM Sore 2. Sps. THT 3. PKM UGD Set 1. PKM Sore 2. PKM Rawat inap 3. Sps. Obgyn PKM Sore
PKM Sore PKM Sore
A, Kec. Simokerto Jl. Gumuk (031) 531 Bogo VI/1, 2201 Kec. Sukomanunggal
45
Simomulyo
dr. Dharmawati Zahara
46
Tambak Rejo
dr. Anang Juniady Sukma Ardy Nata K.
Jl. Ngaglik 87, Kec. Simokerto
(031) 371 5539
47
Tanah Kali Kedinding
dr. Rias Ari Mukti
Jl. Kedung Cowek 226, Kec. Kenjeran
(031) 515 01347
48
Tanjungsari
dr. Grace Debbie Adam
Jl. Tanjungsari (031) 749 116, Kec. 7858 Sukomanunggal
49
Tembok Dukuh
dr. Heri Siswanto
(031) 534 3410
50
Tenggilis
51
Wiyung
52
Wonokromo
53
Wonokusumo
Jl. Kalibutuh No. 26, Kec. Bubutan dr. Dessy Jumiaty Jl. Rungkut Setia Mejoyo Selatan IV/P-48, Kec. Tenggilis Mejoyo dr. Tatien Jl. Raya Tjahjandari Menganti Gg. Pasar No.20, Kec. Wiyung dr. Era Jl. Karang Rejo Kartikawati VI/4, Kec. Wonokromo dr. Tienne Jl. Soeleman Wonokusumo Caecilia M. Tengah 55, Kec. Semampir
1. PKM Sore 2. Rawat Inap 3. Sps. Penyakit Dalam 4. Sps. Obgyn 1. Puskesmas ISO 2. PKM Sore 3. Sps. THT 4. Sps. Peny Dalam 1. PKM Sore 2. PKM UGD Set 3. PKM Rawat inap 4. Sps. Anak 5. Sps. Obgyn 1. PKM Sore 2. PKM Rawat inap 3. PKM UGD Set 4. Sps. Obgyn PKM Sore
(031) 849 0234
1. PKM Sore 2. Sps.Obgyn 3. Sps. Anak
(031) 753 2885
PKM Sore
(031) 828 1647 (031) 371 7597
PKM Sore
54
Balas Klumprik
Jl. Raya Balas Klumprik, Kec. Wiyung Siwalankerto drg. Gaguk Jl. Siwalankerto Septijo Widodo No. 134, Kec. Wonocolo Made drg. Anon Jl. Raya Made Wijayanti RT 1, RW IV , Kec. Sambikerep Bangkingan dr. Yessy Pebriati Jl. Raya Sukatendel Bangkingan RT.02 RW.II, Kec. Lakarsantri Keputih drg. Dwiana Jl. Keputih Boediastika Tegal No 1, Kec. Sukolilo Morokrembangan dr. Fitriah Jl. Tambak Asri Wahyuningsih XIII/17, Kec. Krembangan Tambak Wedi dr. Retno Jl. Tambak Wulansari Wedi, Kec. Kenjeran Bulak Banteng drg. Elfi Jl. Bulak Asriningdiah Banteng Lor I Poedjiutami No 27, Kec. Kenjeran Kalijudan drg. Toetik Jl. Kalijudan Winarjati 123, Kec. Mulyorejo Sawah Pulo dr. Erna Mindarti Jl. Sawah Pulo Lapangan No. 2
55
56
57
58
59
60
61
62
63
dr. Tri Indah Rachmawati
766 5219
848 2487
744 0828
766 5218
5820 1517
(031) 749 3259 374 1187
374 1186
749 3259
10 Penyakit Terbanyak Januari - Desember 2017 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Penyakit Pada Sistem Pernafasan Penyakit Pada Sistem Pencernaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Hubungannya dengan Jasa Kesehatan Penyakit Pada Sistem Musculoskletal Penyakit Infeksi dan Parasit Penyakit Pada Kulit dan Jaringan Subcutaneous Gejala, Tanda, Kelainan Klinik dan Kelainan Lab yang Tidak Ditemukan Pada Klasifikasi Lain Penyakit Pada Sistem Sirkulasi Penyakit Mata dan Adnexa Endokrin, Nutrisi dan Gangguan Metabolik
04 Feb 2014 MENGENAL THALASSEMIA, PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN HEMOGLOBIN
Bila Terkena, Harus Jalani Transfusi Darah Seumur Hidup Imroatul Afifah - Tim eHealth
Surabaya, eHealth. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita Thalassemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang. Thalassemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk pro tein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah dan berfungsi sangat penting untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkannya sebagai energi. Apabila produksi hemoglobin berkurang atau tidak ada, maka pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi menjalankan aktivitasnya secara normal. Thalassemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari ketidak seimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin. Thalassemia adalah penyakit yang sifatnya diturunkan. Penyakit ini, merupakan penyakit kelainan pembentukan sel darah merah. Gejala utama yang akan muncul adalah pucat, perut tampak membesar karena pembengkakan limpa dan hati, dan apabila tidak diobati dengan baik akan terjadi perubahan bentuk tulang muka dan warna kulit menjadi hitam. PENYEBAB
Penyebab Thalassemia adalah kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga produksi hemoglobin berkurang. Hal itu dikarenakan oleh ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Penderita penyakit ini, seseorang memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya satu gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini. 1.
Thalassemia Minor Individu hanya membawa gen penyakit Thalassemia, namun individu hidup normal, tanda-tanda penyakit Thalassemia tidak muncul. Walau Thalassemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan Thalassemia minor juga akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak mereka menderita Thalassemia mayor.
Pada garis keturunan pasangan ini akan muncul penyakit Thalassemia mayor dengan berbagai ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia, lemas, loyo dan sering mengalami pendarahan. Thalassemia minor sudah ada sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang hidup penderitanya, tapi tidak memerlukan transfusi darah di sepanjang hidupnya. 2.
Thalassemia Mayor, karena sifat gen dominan Thalassemia mayor merupakan penyakit yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Akibatnya, penderita kekurangan darah merah yang bisa menyebabkan anemia. Dampak lebih lanjut, sel-sel darah merahnya jadi cepat rusak dan umurnya pun sangat pendek, hingga yang bersangkutan memerlukan transfusi darah untuk memperpanjang hidupnya.
Penderita Thalassemia mayor akan tampak normal saat lahir, namun di usia 3-18 bulan akan mulai terlihat adanya gejala anemia. Selain itu, juga bisa muncul gejala lain seperti jantung berdetak lebih kencang dan facies cooley. Facies cooley adalah ciri khas Thalassemia mayor, yakni batang hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan hemoglobin. Penderita Thalassemia mayor akan tampak memerlukan perhatian lebih khusus. Pada umumnya, penderita Thalassemia mayor harus menjalani transfusi darah dan pengobatan seumur hidup. Tanpa perawatan yang baik, hidup penderita Thalassemia mayor hanya dapat bertahan sekitar 1-8 bulan. Seberapa sering transfusi darah ini harus dilakukan lagi-lagi tergantung dari berat ringannya penyakit. Semakin berat penyakitnya, kian sering pula si penderita harus menjalani transfusi darah. GEJALA
Semua Thalassemia memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi. Sebagian besar penderita mengalami anemia yang ringan. Pada bentuk yang lebih berat, misalnya betaThalassemia mayor, bisa terjadi sakit kuning ( jaundice), luka terbuka di kulit (ulkus, borok), batu empedu dan pembesaran limpa. Sumsum tulang yang terlalu aktif bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan wajah. Tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah. Anak-anak yang menderita Thalassemia akan tumbuh lebih lambat dan mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan anak lainnya yang normal. Karena penyerapan zat besi meningkat dan seringnya menjalani transfusi, maka kelebihan zat besi bisa terkumpul dan mengendap dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gagal jantung. Oleh karena itu, untuk memastikan seseorang mengalami Thalassemia atau tidak, dilakukan dengan pemeriksaan darah. Gejala Thalassemia dapat dilihat pada anak usia 3 bulan hingga 18
bulan. Bila tidak dirawat dengan baik, anak-anak penderita Thalassemia mayor ini hidup hingga 8 tahun saja. Satu-satunya perawatan dengan tranfusi darah seumur hidup. Jika tidak diberikan tranfusi darah, penderita akan lemas, dan berisiko besar meninggal dunia. PENGOBATAN
Pada Thalassemia yang berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan asam folat. Penderita yang menjalani transfusi, harus menghindari tambahan zat besi dan obat-obat yang bersifat oksidatif (misalnya sulfonamid), karena zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan. Pada bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum tulang. Terapi genetik masih dalam tahap penelitian. PENCEGAHAN
Pada keluarga dengan riwayat Thalassemia perlu dilakukan penyuluhan genetik untuk menentukan risiko memiliki anak yang menderita Thalassemia. Pengidap Thalassemia yang mendapat pengobatan secara baik dapat menjalankan hidup layaknya orang normal di tengah masyarakat. Sementara zat besi yang menumpuk di dalam tubuh bisa dikeluarkan dengan bantuan obat, melalui urine. Penyakit Thalassemia dapat dideteksi sejak bayi masih di dalam kandungan, jika suami atau istri merupakan pembawa sifat (carrier ) Thalassemia, maka anak mereka memiliki kemungkinan sebesar 25 persen untuk menderita Thalassemia.(Ima)
Sumber: (Y ayasan Thalassemia), apakah thalassemia itu, bagaimana menanganinya/thalassaemia apakah itu, mengapa terjadi/serta berbagai sumber
01 Mar 2014 KENALI GEJALA KANKER NASOFARING (KNF)
Asap Rokok, Kayu Bakar dan Minyak Tanah Berisiko Sebabkan KNF - Tim eHealth
ilustrasi : Seorang pegawai pengasapan ikan di daerah kenjeran surabaya, yang beresiko terhadap kanker nasofaring
Surabaya, eHealth. Kanker Nasofaring (KNF) adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab KNF, dikatakan oleh Prof. DR. dr. R. Sunaryadi Tejawinata, Sp. THT (K) dari RSUD Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran Unair, disebabkan oleh adanya virus Epstein-barr. Lanjut ia katakan bahwa KNF terbanyak di dunia terdapat pada daerah Tiongkok Selatan, terutama Provinsi Guang Dong dan negara-negara Asia lainnya. Namun di Indonesia secara nasional belum didapatkan data yang akurat. Namun, di RSUD Dr. Soetomo didapat data pada Poli Onkologi THT pada tahun 2013 terdapat 254 pasien baru dengan rangking pertama KNF, kedua Sinonasal dan ketiga laring. Secara keseluruhan pada data di Poli Paliatif RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2013 terdapat 397 pasien baru, KNF menempati urutan keempat. Pertama Kanker Payudara, kedua Kanker Serviks, ketiga Kanker Paru dan keempat Kanker Nasofaring. Faktor Risiko Prof. Sun, begitu ia disapa mengatakan bahwa faktor risiko KNF yaitu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, termasuk makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diasap. Seperti ikan asin, karena pada pembuatan ikan asin terjadi proses mikrosamin yang mengaktifkan virus Epstein-barr.
Selain makanan yang mengandung bahan pengawet, lanjutnya, sering mengonsumsi makanan dan minuman yang panas atau bersifat panas dan merangsang selaput lendir, seperti yang mengandung alkohol. Sering menghirup asap rokok, asap minyak tanah, asap kayu bakar, asap obat nyamuk, asap bahan bakar BBM atau asap candu juga mengaktifkan virus Epstein-barr. Selain itu, juga sebabkan oleh faktor genetik, yakni seseorang yang mewarisi keturunan KNF dari orang tuanya. Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya KNF. Namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak. Disarankan jika yang berisiko tinggi terkena KNF, diha rapkan untuk rajin memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT. Risiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang menderita kanker ini atau ada garis keturunan penderita KNF. Gejala Letak nasofaring yang tersembunyi di belakang hidung atau belakang langit-langit rongga mulut menyebabkan serangan kanker ini sering kali terlambat diketahui. Namun, biasanya pada stadium dini menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.
Pertama di dalam telinga timbul suara berdengung dan terasa penuh tanpa disertai rasa sakit sampai pendengaran berkurang. Hidung sedikit mimisan, tetapi berulang. Hidung tersumbat terus-menerus, kemudian pilek. Pada kondisi akut menunjukkan gejala sebagai berikut, kelenjar getah bening pada leher membesar. Juga mata menjadi juling, penglihatan ganda, dan mata bisa menonjol keluar dan sering timbul nyeri dan sakit kepala. Pada tahap awal gejala pada sel-sel kanker masih berada dalam batas nasofaring, biasa disebut dengan naso-pharynx in situ. Pada stadium pertama sel kanker men yebar di bagian nasofaring. Kemudia pada stadium kedua sel kanker sudah menyebar pada lebih dari nasofaring ke rongga hidung. Atau dapat pula sudah menyebar di kelenjar getah bening pada salah satu sisi leher. Pada stadium lanjut yaitu stadium ketiga yakni sel kanker sudah menyerang pada kelenjar getah bening di semua sisi leher. Serta pada stadium ke empat, kanker sudah menyebar di saraf dan tulang sekitar wajah. Pengobatan Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan dengan radioterapi, kemoterapi, serta paliatif. Selain itu juga ada kombinasi tambahan lainnya untuk pengobatan kanker ini. Tindakan operasi tidak dilakukan untuk jenis kanker ini karena posisinya yang sulit dan dekat metastase kelenjar getah bening. Tindakan operasi (bedah) yang umum hanyalah biopsi, untuk stadium awal kanker ini jarang dilakukan biopsi.
Dalam pengobatan penderita kanker nasofaring, Prof. Sun mengajak semua tenaga kesehatan yang tergabung dalam Surabaya Bebas Nyeri Kanker (SBNK) untuk bisa nememukan penderita sedini mungkin agar prognesisnya lebih baik. (Ima)
DinasKesehatanKotaSurabaya
Untuk informasi mengenai kesehatan di Kota Surabaya, harap hubungi: Dinas Kesehatan Kota Surabaya Jl. Jemursari 197 Surabaya, 60243 Telepon: 031-8439473, 8439372 Fax: 031-8483393 Email:
[email protected] Untukhotlinepengaduankekerasanterhadapanakdanperempuan,hubungiDinasPengendalian Penduduk,PemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnak(DP4PA)padanomorberikut:
Bu Risdiana: 081-3307-15100 PendaftaranPasienOnline
Klik di sini: http://ehealth.surabaya.go.id/pendaftaran
Statistik 10 Penyakit Terbanyak 10PenyakitTerbanyakKotaSurabayaBulanJanuari-MeiTahun2014
10PenyakitTerbanyakKotaSurabayaTahun2013
10PenyakitTerbanyakKotaSurabayaTahun2012
10PenyakitTerbanyakKotaSurabayaTahun2011