respon awal ginggiva terhadap bakteri plak ini
BAB I
tidak kelihatan.
PENYAKIT GINGGIVA
Secara Secara mikros mikroskop kopik, ik, bebera beberapa pa ciri ciri
1.1 Inflamasi Gingiva
Peru Peruba baha han n
pato patolo logi giss
pada pada
ging gingiv iviti itiss
klas klasik ik infl inflam amas asii
akut akut dapa dapatt
dili diliha hatt
pada pada
dihubungkan dengan jumlah mikrorganisme dalam
jaringan ikat dibawah epithelial junction. Ciri
sulkus gusi. Organisme ini memiliki kemampuan
morf morfol olog ogii
untuk
(peleb (pelebara aran n kapile kapilerr dan venula venula)) dan adhere adheren n
mensintesis
produk
(kolagenase,
perub erubaahan han
terh terhad adap ap
dind dindin ing g
dara darah h
hialuronida hialuronidase, se, protease, protease, kondrotin kondrotin sulfatase sulfatase,, atau
dari dari
emdotoksin) emdotoksin) yang menyebabka menyebabkan n kerusakan kerusakan pada
(mar (margi gina nasi si)) terj terjad adii dala dalam m 1 ming minggu gu dan dan
epit epithe helia liall dan dan jarin jaringa gan n ikat ikat,, juga juga kand kandun unga gan n
kadang-kadang lebih cepat 2 hari setelah plak
interselula interselularr seperti seperti kolagen, kolagen, substansi substansi dasar, dan
dapat
glikokaliks glikokaliks (cell ). cell coat coat ).
Poly Polymo morp rpho honu nucl clea earr
Hal ini mengak mengakiba ibatka tkan n
neut neutof ofil il
pemb pembul uluh uh
terakumulasi.
pemb pembulu uluh h
Leukosit,
Neut Neutro roph phils ils
(PMN (PMN`s `s))
perluasan perluasan ruang antara antara sel-sel sel-sel epithelial epithelial junction junction
utama, meninggalkan pembuluh darah kapiler
selama gingivitis awal yang memungkinkan agen
deng dengaan
infeksi diperoleh dari bakteri untuk mendapat jalan
( diapedesis diapedesis,, emigrasi emigrasi ). Mereka Mereka dapat terlihat terlihat
masuk ke jaringan ikat.
dala dalam m juml jumlah ah bany banyak ak pada pada jari jaring ngan an ikat ikat,,
berm bermig igra rasi si
mele melewa wati ti
dind dindin ing g
Meskipun penelitian luas, kita masih tidak
epithelial epithelial junction, dan sulkus sulkus gusi. Eksudat
dapat dapat membed membedaka akan n secara secara tepat tepat antara antara jaring jaringan an
dari cairan sulkus ginggiva dan protein serum
gusi normal dengan dengan initial gingivitis. initial stage dari gingivitis.
ekstravaskular terdapat disini.
Kebanyakan biopsi dari gingival normal manusia
Bagaim Bagaimana anapun pun,, penemu penemuan an ini tidak tidak
secara secara klinis mengandung mengandung sel-sel sel-sel inflamasi inflamasi yang
diirin diiringi gi dengan dengan manife manifesta stasi si dari dari kejela kejelasan san
predominan predominan terdiri terdiri dari sel-sel sel-sel T, dengan sangat sangat
kerusakan jaringan pada lampu mikroskop atau
sedikit sedikit sel B atau atau plasma plasma sel. Sel-se Sel-sell ini tidak
level ultrastruktural; mereka tidak membentuk
merusa merusak k jaring jaringan, an, tetapi tetapi mereka mereka akan akan menjad menjadii
sebuah
penting pada saat merespon bakteri atau substansi
kehadirann kehadirannnya nya tidak dipertimban dipertimbangkan gkan dalam
lain yang mengganggu gingival. Dibawah kondisi
perubahan patologi.
norm normal al,,
kare karena na
itu, itu,
alira aliran n
kons konsta tan n
neutr neutrof ofil il
rembesan
Peru Peruba baha han n
( infiltrate
juga juga
dapa dapatt
);
dan
terd terdet etek eksi si
bermigrasi bermigrasi dari pembuluh pembuluh darah flexus gingival gingival
dalam epithelial jaringan an ikat ikat epithelial junction junction dan jaring
melewati epitel junction, ke margin gingival, dan
periv perivask askule ulerr pada pada tahap tahap awal awal ini. ini. Limfos Limfosit it
kedalam sulkus gingival kavitas oral.
segera terakumulasi. Peningkatan pada migrasi leukosit dan akumulasinya sampai sulkus gusi dapat dikorelasikan dengan peningkatan aliran
1.1.1 Stage I Gingivitis: Inisial Lesion
Mani Manife fest stas asii
pert pertam amaa
dari dari
infl inflam amas asii
ginggi ginggiva va adalah adalah peruba perubahan han vaskul vaskulari arisas sasii yaitu yaitu
cairan ginggiva dalam sulkus. Karakt Karakter er dan intens intensita itass respon respon host host
dilatas dilatasii kapile kapilerr dan pening peningkat katan an aliran aliran darah. darah.
mene menent ntuk ukaan
apa apakah kah
les lesi
Perubahan inflamasi awal ini terjadi, dalam respon
dipeca dipecahka hkan n secara secara cepat cepat,, dengan dengan restor restorasi asi
terhadap terhadap aktivasi aktivasi mikroba mikroba dari resident leukosit
jaring jaringan an kembal kembalii ke keadaa keadaan n normal normal,, atau atau
dan stimulasi stimulasi dari sel endothelial. endothelial. Secara Secara klinis, klinis,
per perla laha han-l n-lah ahan an
berk berkem emba bang ng
inis inisia iall
dapa dapatt
menj menjad adii
lesi lesi
inflamasi kronik. Jika hal ini terjadi, infiltrasi
makrofag dan sel limfoid muncul dalam beberapa
ditemu ditemukan kan pada pada epithe epitheliu lium m dan muncul muncul di
hari.
daer daerah ah poke poket. t... PMNs PMNs mena menarik rik bakte bakteri ri dan dan terja terjadi di
Fibroblast Fibroblast menunjukka menunjukkan n perubahan perubahan sitotoksik sitotoksik
dala dalam m
dengan penurunan kapasitas produksi kolagen.
1
ming minggu gu
sete setela lah h
perm permul ulaa aan n
tampak seperti gingivitis awal, yang berkembang Seiring g berjal berjalann annya ya waktu, waktu, inisial inisial lesion lesion. Seirin
tanda-tanda klinis eritema dapat dapat terlihat, terutama proliferas proliferasii kapiler kapiler dan peningkatan peningkatan formasi formasi loop kapiler kapiler antara antara rete pegs atau ridges. ridges. Perdaraha Perdarahan n pada pada pemeri pemeriksa ksaan an mungki mungkin n juga juga terjad terjadi. i. Aliran Aliran cair cairan an ging gingiv ivaa dan dan jumla jumlah h dari dari leuk leukos osit it yang yang ber bertr tran ansm smig igra rasi si
menc mencap apai ai
jumla jumlah h
maks maksim imum um
antara 6 sampai 12 hari setelah onset dari gingivitis klinik. Pemeriksaan
mikroskopik
gusi
memperlihat memperlihatkan kan infiltrasi infiltrasi leukosit leukosit pada jaringan jaringan ikat dibawah epithelial junction terdiri dari limfosit utama ( 75% dengan sel T mayor ), tetapi juga memb membua uatt
bebe bebera rapa pa
migr migras asii
neut neutro rofi fil, l,
sepe sepert rtii
makr makrof ofag ag,, sel sel plas plasma ma,, dan dan mast mast sel. sel. Semu Semuaa perubahan perubahan terlihat dalam lesi inisial berlanjut ke intensitas dengan early lesion. Epithelium junction menjadi menjadi infiltrasi infiltrasi padat padat dengan dengan neutrofil, neutrofil, seperti seperti sulkus sulkus ginggiv ginggiva, a, dan epithe epitheliu lium m juncti junction on mulai mulai menunjukkan perkembangan rete pegs atau ridges. Terdap Terdapat at pening peningkat katan an jumlah jumlah destru destruksi ksi kola kolage gen; n;
70% 70%
infi infilt ltra rassi
kola kolage gen n
selu selula lar. r.
diha dihanc ncur urka kan n
Kelo Kelomp mpok ok
dise diseki kita tar r
sera erat
utama tama
mengakibatkan kolagen terlihat berbentuk sirkuler dan
meng mengel elua uark rkan an
The early lesion berkembang dari initial
akumulasi plak. Secara klinis, early lesion mugkin
dari
PMN`s PMN`s
lisosom lisosom berhubunga berhubungan n dengan dengan ingesti ingesti bakteri. bakteri.
1.1.2 Stage II Gingivitis : The Early Early Lesion
lesion
fago fagosi sito tosi sis. s.
kumpul kumpulanan-kum kumpul pulan an
serat serat
dentog dentoging inggiv giva. a.
Peruba Perubahan han pada pada ciri ciri morfolo morfologi gi pembul pembuluh uh darah darah juga dapat dilihat. PMN PMN`s
yang
telah
meninggalka lkan
pembuluh pembuluh darah karena respon respon terhadap terhadap stimuli stimuli kemotaktik dari komponen plak yang berjalan ke epit epithe heliu lium, m,
meny menyeb ebra rang ngii
lami lamina na
basa basali lis, s,da dan n
1.1.3 Stage III Gingivitis : The Established Lesion
Establish Established ed
lesion lesion karakteristiknya
berupa predominan sel plasma dan limfosit B dan dan
kemu kemung ngki kina nan n
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
pembentukan batas poket gingival kecil dengan poket epithelial. Sel B yang ditemukan dalam
esta establ blis ishe hed d
lesi lesion on
pre predomi domin nan
ole oleh
imunoglobin G1 (IgG1) dan G3 (IgG3). Pada gingivitis kronis (stage III), yang terjad terjadii 2 atau atau 3 minggu minggu setela setelah h permul permulaan aan akumul akumulasi asi plak, plak,
pembul pembuluh uh darah darah menjadi menjadi
engorged dan padat, vena kembali dirusak, dan aliran darah menjadi lambat. Hasilnya adalah anoxemia ginggiva local, yang ditandai dengan adanya adanya corak corak kebiru kebiru-bir -biruan uan pada pada gusi gusi yang yang mera merah. h. Ekstra Ekstrava vasa sasi si dari dari sel sel dara darah h mera merah h keda kedala lam m
jari jaring ngan an
ikat ikat
dan dan
terg tergan angg ggun unya ya
haemoglobin haemoglobin dalam komponen komponen pigmen dapat juga memperdalam warna kekronisan inflamasi ginggiva. Established lesion dapat dapat dijelaskan dijelaskan secara secara klinis selayaknya selayaknya inflamasi inflamasi ginggiva ginggiva pada umumnya. Secara Secara histolo histology, gy, reaksi reaksi inflama inflamasi si kronik dapat diobservasi. Beberapa penelitian
menunjukkan inflamasi gingival kronik. Ciri kunci
diti diting ngka katk tkan an
dala dalam m
yang yang
mengalami
inflamasi
membed membedaka akan n
establ establish ished ed
pen penin ingk gkat atan an juml jumlah ah sel sel
lesion lesion adalah
plas plasma ma..
Sel Sel
plas plasma ma
jari jaring ngan an
gusi gusi
melal lalui
yang yang enzim
kolagenase. Kolagenase secara normal berada
meny menyer erbu bu jari jaring ngan an ikat ikat tida tidak k hany hanyaa diba dibawa wah h
pada pada jaring jaringan an gusi gusi dan dihasi dihasilka lkan n melalu melaluii
epit epithe helia liall
beberapa bakteri oral dan PMN`s.
junc juncti tion on,,
teta tetapi pi juga juga jauh jauh dida didala lam m
jaringan ikat, sekitar pembuluh darah, dan antara kelomp kelompokok-kel kelomp ompok ok
serat serat
kolage kolagen. n.
Epithe Epithelia liall
Peneli Penelitia tian n menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa infl inflam amaasi
gin ginggiv ggivaa
kron kronik ik
meng mengaalami lami
juncti junction on menyin menyingka gkap p ruanga ruangan n interse interselul lular ar diisi diisi
peningkata peningkatan n level asam dan alkaline fosfat, β-
deng dengan an debr debris is gran granul ular ar sel, sel, term termas asuk uk liso lisoso som m
glukuronidase,
diperoleh dari neutrofil, limfosit, dan monosit yang
-gala -galakt ktos osid idas ase, e,
terganggu. terganggu. Lisosom Lisosom mengandung mengandung asam hidrolase hidrolase
sito itokrom
yang dapat menghancurkan menghancurkan komponen komponen jaringan. jaringan.
dehidrogen dehidrogenase, ase, dan aril sulfatase sulfatase,, semuanya semuanya
Epithelial junction berkembang menjadi rete pegs
diha dihasi silk lkan an dari dari bakt bakter erii dan dan peng pengha hanc ncur uran an
atau ridges yang menonjol dalam jaringan ikat, dan
jaring jaringan. an.
lamina basalis dihancurkan dihancurkan pada beberapa area. area.
dituru diturunka nkan, n, agakny agaknyaa merupa merupakan kan hasil hasil dari dari
Pada Pada jaring jaringan an ikat, ikat, serat serat kolage kolagen n dihanc dihancurk urkan an
degradasi substansi dasar.
disekitar perembesan dari plasma sel yang intact dan terganggu.
-glukosidase,
este estera rase se,,
oksidase,
Tingka Tingkatt
β
amin aminop opep epti tida da,, elastase,
mukopo mukopolis lisaka akarid ridaa
laktat
netral netral
terdap apat at 2 tipe tipe:: Establish Established ed lesion lesion terd beber beberapa apa tetap tetap stabil stabil dan tidak tidak mengal mengalami ami
Predo Predomo mona nan n dari dari sel sel plas plasma ma menj menjad adii kara karakt kter eris istik tik
β
utam utamaa
lesion lesion.
yang yang lain lain menj menjad adii lebi lebih h akti aktiff dan dan beru beruba bah h
dari dari
untuk untuk pengha penghancu ncuran ran lesi lesi secara secara progre progresif sif..
eksperimen eksperimen gingivitis pada manusia manusia telah gagal
Establ Establish ished ed lesion lesion juga juga tampak tampak revers reversible ible..
mendem mendemons onstra trasik sikan an
Flo Flora
Bag Bagaima aiman napun apun,,
dari dari
progress progress untuk beberapa beberapa bulan atau tahun dan
bebe bebera rapa pa
establ establish ished ed pene peneli liti tiaan
predom predomina inansi nsi
sel
plasma plasma
kemb kembaali
dari dari
kara karakt kteerist ristik ik
yan yang
dalam mempengaruhi mempengaruhi jaringan jaringan ikat, termasuk satu
mendukung mendukung kerusakan kerusakan lesi menjadi menjadi asosiasi asosiasi
penelitian dalam durasi 6 bulan. Peningkatan dari
dengan dengan kesehatan kesehatan periodonta periodontal. l. Persentase Persentase sel
proporsi proporsi sel plasma plasma diperjelas diperjelas dengan gingivitis gingivitis
plasma menurun drastic, dan jumlah limfosit
yang tahan lama, tetapi waktu unt uk perkembangan
meningkat secara proporsional.
established lesion mungkin melebihi 6 bulan. Stag Stagee
ini ini
terl terlih ihat at
adan adanya ya
hubu hubung ngan an
terbalik antara jumlah kelompok kolagen intact dan jumlah jumlah sel-sel sel-sel inflamasi. inflamasi. Aktivitas Aktivitas
kolagenolitik kolagenolitik
1.1.4 Stage IV Gingivitis : The Advanced Advanced Lesion
Perluasan lesi kedalam tulang alveolar merupakan karakter dari stage ke empat yang disebut
advanced lesion. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada chapter 27 dan 28. Secara mikroskopik, terdapat fibrosis pada gingival dan manifestasi inflamasi yang menyebar dan kerusakan jaringan imunopatologi. Pada dasarnya,dalam advanced lesion, sel plasma berlanjut mendominasi jaringan ikat, dan neutrofil berlanjut mendominasi epithelial junction dan celah gingival.
Gingivitis akan mengalami progress menjadi periodontitis hanya pada individu yang rentan. Bagaimanapun, apakah periodontitis dapat terjadi tanpa didahului gingivitis atau tidak, belum diketahui saat ini. Tabel Stage of Gingivitis
STAGE
TIME
BLOOD
JUNCTIONAL
PREDOMIN
(DAYS
VESSELS
AND
ANT IMUNE
SULCULAR
CELL
COLLAGEN
CLINICAL FINDINGS
EPITELIUM
I. Initial
2-4
Dilatasi
Infiltrasi oleh
PMN`s
Kehilangan
Aliran cairan
Lesion II. Early lesion
4-7
vaskular Proliferasi
PMN`s Sama seperti
limfosit
perivaskular Kehilangan
gingiva Erytema;
vaskular
stage I; rete peg
meningkat
perdarahan
formation; area
sekitar
dalam
infiltrasi Terus
pemeriksaan Perubahan
kehilangan
warna,
III. Established
14-21
Lesion
S am a
atropik Sama seperti
seperti
stage II,tapi
stage
tingkatnya lebih
ukuran,
II,ditamba
tinggi
tekstur, dll
Plasma sel
h stasis darah 1.2 Gambaran Klinis Gingivitis Pene Peneli liti tian an memb member erik ikan an bio biofil film m
ging gingiv ivit itis is
fakt faktaa
bakt bakter erii
pada epithelium ini tergantung pada proliferasi eksp eksper erim imen enta tall
empi empiris ris bahw bahwaa
pada pada perm permuk ukaa aan n
akum akumul ulas asii gigi gigi bers bersih ih
menghasilka menghasilkan n perkembang perkembangan an proses proses inflamasi inflamasi di seki sekita tarr
jari jaring ngan an
gingi ingiva val. l.
menu menunj njuk ukka kan n
bahw bahwaa
ber berla lang ngsu sung ng
sela selama ma
Pene Peneli liti tian an
infla nflama masi si biof biofil ilm m
loc local
mikr mikrob obaa
juga juga akan kan bera berada da
atau regenerasi dari aktivitas sel epitel. 1.2.1 Course and Duration
Gingivitis dapat terjadi dengan onset yang tibatiba dan durasi pendek dan dapat terasa nyeri. •
Gingivitis akut adalah keadaan nyeri
yang yang dating dating tiba-t tiba-tiba iba dan dengan dengan durasi durasi yang pendek
berdekatan dengan jaringan gingiva, dan inflamasi mungkin dapat diatasi dengan pembersihan biofilm
Subakut Subakut gingivitis gingivitis adalah fase yang
sedikit lebih parah dari kondisi akut
secara tepat. Pada Pada
dasa dasarn rnya ya,,
tand tandaa-ta tand ndaa
klin linis
gingivitis berupa : kemerahan pada jaringan gusi, per perda dara raha han n
•
,
peru peruba baha han n
kont kontur ur,,
dan dan
adan adanya ya
kalkul kalkulus us atau atau plak. plak. Pemeri Pemeriksa ksaan an histolo histology gy pada pada
•
Rekure Rekuren n gingiv gingiviti itiss muncul muncul kembal kembalii
setela setelah h hilang hilang melalu melaluii perawa perawatan tan atau atau hila hilang ng
secara cara
spon sponta tan n
dan dan
munc muncul ul
data datang ng
seca secara ra
kembali.
gingival yang mengalami inflamasi menyebabkan Kron Kronik ik
ging gingiv ivit itis is
ulserasi ulserasi epithelium. epithelium. Adanya Adanya mediator mediator inflamasi inflamasi
•
memb member er efek efek nega negativ tivee pada pada fung fungsi si epit epithe helia liall
lambat, memiliki durasi yang panjang, dan
sebagai sebagai barrier barrier perlindunga perlindungan. n. Perbaikan Perbaikan ulserasi ulserasi
tida tidak k
nyer nyerii
jika jika buka bukan n
meru merupa paka kan n
komplikasi dari akut atau subakut eksaserbasi.
•
Localized marginal gingivitis adalah
Gingiv Gingiviti itiss kronik kronik adalah adalah jenis jenis yang yang paling paling
tertahannya (terkurung) satu atau lebih
umum
area margin gingival
dite itemukan.
meru merupa paka kan n
peny penyak akit it
Ging ingivi ivitis fluk fluktu tuat atif if
kronik dima dimana na
inflamasi inflamasi berlangsung berlangsung atau sembuh dan area normal menjadi terinflamasi. •
Localized diffuse gingivitis meluas dari margin ke mukobukal fold tetapi masih terbatas dalam satu area.
•
L Loc ocal aliz ized ed
papp pappil ilar aryy
ging gingiv ivit itis is
terta tertaha hann nnya ya satu satu atau atau lebi lebih h jara jarak k interdental dalam batas area.
1.2.2 Deskripsi •
Localized Ginggivitis adalah tertahannya
hubungan ginggiva dengan sebuah gigi atau kelompok gigi.
•
Gene Genera raliz lized ed meli melipu puti ti
•
General gingivitis meliputi seluruh mulut
•
Marginal gingivitis meliputi tepi gingival
meliputi ti gingiv gingivitis itis melipu
ging ginggi giva va
dala dalam m
deng dengan an semu semuaa
inte interd rden enta tall
bias biasan anya ya
gigi gigi.. juga juga
gingivitis.
attached gingival.
Papill Papillary ary
ging gingiv iviti itiss
terken terkenaa pada pada generalize generalized d marginal marginal
tapi tapi dapa dapatt term termas asuk uk bagi bagian an dari dari sebe sebela lah h
•
marg margin in
hubu hubung ngan anny nyaa Papi Papill llaa
marg margin inal al
papill papillaa
interdental interdental dan sering sering juga melebar kedalam bagian bagian terdekat terdekat dari gingival margin. Papilla Papilla meliputi jumlah yang lebih besar dari gingival margin, dan tanda paling awal dari gingivitis paling sering terjadi pada papillae.
•
Generalized diffuse gingivitis meliputi seluruh gingiva. Mukosa alveolar dan attac attached hed gingiv gingival al juga juga terken terkena, a, jadi jadi muco mucogi ging nggi giva vall kada kadang ng dapa dapatt
leny lenyap ap.. terl terlib ibaat
junc juncti tion on Kond Kondis isii dala dalam m
kada kadang ng-sist sistem emik ik peny penyeebab bab
gener generali alized zed diffuse diffuse gingiv gingiviti itiss dan sebaiknya sebaiknya dievaluasi dievaluasi jika •
Diffuse gingivitis mengenai gingival
dicurigai dicurigai
menjadi kofaktor dari etiologi.
margin, attached ginggiva, dan papilla interdental.
1.2.3 Tanda Klinis yang Ditemukan
Distribusi penyakit gingival pada kasus
Pemeriksaa Pemeriksaan n klinis secara secara sistematis sistematis
individu dijelaskan melalui kombinasi dari masa
menunt menuntut ut sebuah sebuah pemeri pemeriksa ksaan an yang yang teratu teratur r
yang mendahului, seperti :
pad padaa ging ginggi giva va untu untuk k warn warna, a, ukur ukuran an dan dan
bentu bentuk, k, konsis konsisten tensi, si, tekstu teksturr permuk permukaan aan,, posisi posisi,,
1.2.3.2 Pendarahan Gingiva Karena Faktor Faktor
banyaknya perdarahan, dan nyeri.
Lokal
Faktor tor
pendukung
ging gingiv ivit itis is term termas asuk uk
1.2.3.1 Perdarahan Gingiva Saat Probing
terjadinya
bent bentuk uk anat anatom omis is dan dan
Dua gejala paling awal dalam inflamasi
variasi perkembangan gigi, karies, frenum pull ,
gingiv gingival, al, yang yang mendah mendahulu uluii ginggi ginggivit vitis, is, adalah adalah
factor iatrogenic, gigi yang malposisi, bernafas
pen penin ingk gkat atan an
melalui mulut, overhang, gigi tiruan sebagian,
prod produk uksi si
cair cairan an
ging ginggi giva va
dan dan
perdarahan dari sulkus ginggiva.
ketiadaan attached gingival dan resesi.
Perdar Perdaraha ahan n ginggi ginggiva va memili memiliki ki banyak banyak
Pendarahan Pendarahan kronis kronis dan berulang. berulang.
varias variasii dalam dalam tingka tingkatt kepara keparahan hannya nya dan durasi durasi..
Penyeb Penyebab ab pendar pendaraha ahan n gingiv gingivaa yang yang paling paling
Perdarahan Perdarahan dalam pemeriksa pemeriksaan an mudah dideteksi dideteksi
sering sering adalah adalah inflam inflamasi asi kronis kronis.. Pendar Pendaraha ahan n
secara klinis dan oleh karena itu memiliki arti yang
bersifat kronis atau dapat terulang kembali dan
sangat besar dalam diagnosis awal dan pencegahan
didu diduku kung ng
gingiv gingiviti itiss yang yang lebih lebih parah. parah. Hal ini ditunj ditunjukk ukkan an
pen penyi yika kata tan n
pada perdarahan dalam pemeriksaan terlihat lebih
makanan yang keras.
awal daripada perubahan warna atau tanda visual
oleh oleh
trau trauma ma
gigi gigi,,
atau atau
meka mekani niss kare karena na
sepe sepert rtii meng menggi gigi gitt
Pada inflamasi gingiva, dikuti dengan
lainnya dalam inflamasi, lebih jauh lagi, fungsi dari
pendaraha pendarahan n gingiva gingiva yang abnormal, abnormal, dilatasi dilatasi
perdarahan perdarahan dibandingk dibandingkan an perubahan perubahan warna untuk
kapile kapilerr serta serta penyem penyempit pitan an atau atau ulsera ulserasi si dari dari
mend mendia iagn gnos osis is
lebi lebih h
epithelium epithelium sulculer. sulculer. Karena Karena kapiler kapiler menjadi menjadi
merupa merupakan kan
lebih lebih dekat dekat ke permuk permukaan aan,, epithe epitheliu lium m yang yang
infl inflam amas asii
ging ginggi giva va
mengun menguntun tungka gkan n karena karena perdar perdaraha ahan n
awal awal
tanda tanda yang yang lebih lebih objekt objektif, if, diperl diperluka ukan n estima estimasi si
meng mengal alam amii
deng dengan an
pro prote tekt ktif, if, stim stimulu uluss yang yang luar luar bias biasaa dapa dapatt
kesu kesubj bjek ekti tifa fan n
seke sekeci cill
mung mungki kin n
dari dari
pemeriksa.
dege degene nera rasi si
mengak mengakiba ibatka tkan n
Peng Penguk ukur uraan
mela melalu luii
peme pemeri riks ksaaan
menj menjad adii
pecahn pecahnya ya
kura kurang ng
pembul pembuluh uh
darah darah
kapiler dan pendarahan gingiva.
kedalaman poket poket terbatas nilainya nilainya untuk menaksir
Heba Hebatt
atau atau ring ringan anny nyaa
pend pendar arah ahan an
luas luas dan tingka tingkatt kepara keparahan han gingiv gingiviti itis. s. Sebaga Sebagaii
tergantung tergantung dari intensitas intensitas inflamasi. inflamasi. Setelah Setelah
contoh, contoh, resesi resesi gusi dapat mengakibatk mengakibatkan an reduksi reduksi
pembuluh pembuluh darah darah pecah, pecah, maka mekanisme mekanismenya nya
pada pemeriksaa pemeriksaan n kedalaman kedalaman dan menyebabka menyebabkan n
adalah adalah hemostatis hemostatis.. Dinding Dinding pembuluh pembuluh darah
pen penaaksir ksiraan
dtatu tatuss
berkontra berkontraksi, ksi, platelet platelet darah darah menempel menempel pada
perio periodon dontal tal.. Oleh Oleh karena karena itu, itu, perdar perdaraha ahan n pada pada
pingg pinggira iran n dan gumpal gumpalan an fibros fibrosaa dihasi dihasilka lkan n
pemeriksaan lebih sering digunakan oleh petugas
pa pada
kesehatan dan epidemiologis untuk mengukur hasil
Pend Pendar arah ahan an dapa dapatt terj terjad adii lagi lagi jika jika daer daerah ah
akhir perawatan.
tersebut teriritasi.
Pad Pada pem pemer erik iksa saan an
yang yang
tidak idak
dasarnya,
akura kuratt
pada pada
perdarahan
meng mengin indi dika kasi sika kan n
adan adanya ya
pada lesi lesi
inflama inflamator torii pada pada epitel epitel dan jaring jaringan an ikat ikat yang yang memperlihatkan perbedaan histology yang spesifik dibandingkan dengan gingiva sehat.
tepi tepi
daer daeraah
yg
meng mengaalami lami
jeja jejass.
Pada kasus periodontit periodontitis is sedang sedang dan lanjut, adanya pendarahan merupakan pertanda destruksi jaringan aktif. Pend Pendar arah ahan an
akut akut.
Pend Pendaaraha rahan n
gingiva akut dapat disebabkan oleh jejas atau terjadi dengan spontan pada penyakit gingival
akut. akut. Luka Luka pada pada gingiv gingival al yang yang diakib diakibatk atkan an oleh oleh
penting pada penyakit gingiva. Warna gingiva
bulu sikat gigi selama penyikatan gigi yang terlalu
norm normal al adal adalah ah pink pink dan dan dipr diprod oduk uksi si oleh oleh
kera kerass atau atau oleh oleh poto potong ngan an taja tajam m dari dari maka makana nan n
pembuluh darah jaringan dan dimodifikasi oleh
keras, dapat menyebabkan pendarahan gingiva.
lapis lapisan an
Pend Pendar arah ahan an
spon sponta tan n
atau atau
pend pendar arah ahan an
epit epithe heli lium um..
Kare Karena na
alas alasn n
inil inilah ah,,
ging gingiv ivaa menj menjad adii lebi lebih h mera merah h keti ketika ka ada ada
ringa ringan n dapa dapatt terja terjadi di pada pada ging gingiv ivit itis is ulse ulsera ratif tif
pen penin ingk gkat atan an
nekrotik. Pembuluh darah pada jaringan konektif
kerati keratinis nisasi asi epitel epitelial ial berkur berkurang ang atau atau tidak tidak
inflama inflamasi si tereks terekspos posee
terlihat dan berlaku juga sebaliknya.
oleh oleh
ulsera ulserasi si epithe epitheliu lium m
permukaan nekrotik.
vask vaskul ular aris isas asii
atau atau
kare karena na
Dengan Dengan demiki demikian, an, inflam inflamasi asi kronis kronis dapat dapat mening meningkat katan an deraja derajatt kemera kemerahan han,, ini
1.2.3. 1.2.3.3 3
Pendar Pendarahan ahan Ging Gingiva iva yang yang Terk Terkait ait
keratinisasi yang diakibatkan tekanan jaringan
Dengan Faktor Sistemik
Pada Pada
bebe bebera rapa pa
akibat akibat proliferas proliferasii vaskuler vaskuler dan berkurangny berkurangnyaa
gang ganggu guan an
sist sistem emik ik,,
yang
terinflamas masi.
Vena
stasis
akan
hemora hemoragi gi gingiv gingivaa terjad terjadii dengan dengan sponta spontan, n, tidak tidak
menambahkan warna menjadi agak kebiruan,
didoro didorong ng oleh oleh iritas iritasii mekani mekanis, s, atau atau dapat dapat juga juga
yang yang asalnya asalnya merah merah terang terang,, warna warna terseb tersebut ut
terjadi setelah iritasi, berlebihan serta sulit untuk
berubah menjadi agak kebiruan dan biru gelap
dikont dikontrol. rol. Penyak Penyakit it hemora hemoragi gi ini menunj menunjukk ukkan an
dengan dengan pening peningkat katan an kekron kekronisa isan n dari dari proses proses
berbagai keadaan dengan berbagai penyebab serta
infl inflam amas asi. i. Peru Peruba baha han n
manifestsi klinisnya. Beberapa kondisi mempunyai
interdenta interdental, l, tepi gingival, dan juga attached
ciri umum, yaitu: pendarahan abnormal pada kulit,
gingiva. Diagnosis dan perawatan yang tepat
organ dalam, dan jaringan lain, seperti yang terjadi
memerlukan memerlukan pemahaman pemahaman perubahan perubahan jaringan jaringan
pada membran mukosa oral.
yang yang meru meruba bah h warn warnaa gusi gusi pada pada ting tingka kata tan n
Gang Ganggu guan an
hemo hemora ragi gi
dima dimana na
terj terjad adii
vasc vascul ular ar,,
gang ganggu guan an
dari dari
papi papila la
klinis.
penda pendarah rahan an gingiv gingivaa abnorm abnormal, al, ditemu ditemukan kan juga juga abno abnorm rmal alit itas as
dimu dimula laii
Pada tepi gingiva akan terlihat kecil,
plat platel elet et,,
ben bentu tuk k sepe seperti rti bula bulan n sabi sabit, t, dan dan berw berwar arna na
hipopr hipoproth othrom rombin binemi emia, a, dan efek efek koagul koagulasi asi yang yang
merah. merah. Hal terseb tersebut ut akan akan terjad terjadii pada pada satu satu
lainnya. Pendarahan dapat terjadi karena konsumsi
waktu melengkapi melengkapi trauma dari oklusi, oklusi, tetapi tetapi
obat yang mengandung salisilat dan antikoagulan
sekarang telah diketahui bahwa lesi inflamasi
seperti dicumarol dan heparin, dalam jumlah yang
kronis disebabkan oleh iritan lokal.
besar. Perubah Perubahan an warna warna pada pada gingiv gingivitis itis 1.2.3.4 Perubahan Warna Pada Gingiva
Peru Peruba baha han n diper diperng ngar aruh uhii
oleh oleh
warna arna bebe bebera rapa pa
dari ari fakt faktor or,,
ging gingg givit ivitis is term termas asuk uk
akut. Perubahan warna pada inflamasi gingiva
akut dapat terjadi pada tepi, menyebar, menyebar, atau be berupa rupa
bin bintiktik-b binti intik k
terg tergaantun ntung g
pada pada
jumlah jumlah dan ukuran ukuran pembul pembuluh uh darah, darah, ketopi ketopisan san
kondisinya. Pada gingivitis ulcerative nekrotik
epitelial, kuantitas dari keratinisasi dan pigmentasi
akut, kut,
dalam epitelium
ging gingiv ivos osto toma matit titis is,,
Peru Peruba baha han n
warn warna a
pada pada
ging gingiv ivit itis is.
Peruba Perubahan han warna warna merupa merupakan kan tanda tanda klinis klinis yang yang
terj terjad adii
pada pada
tepi tepi;;
terj terjad adii
pada pada
herp herpet etic ic
meny menyeb ebar ar;;
dan dan
sebaga sebagaii reaksi reaksi akut akut terhad terhadap ap iritas iritasii kimia kimia , terjadi berupa bintik-bintik atau menyebar.
Perubahan warna sesuai dengan intensitas
meru merupa pak kan
inflamasi. Pada semua hal, diawali dengan adanya
pigmentasi.
erit erithe hema ma mera merah h tera terang ng.. Jika Jika kond kondis isin inya ya tida tidak k
daer daeraah
yang yang
umum mum
terj terjaadi
Pigmentasi gingiva atau mukosa dapat
membur memburuk, uk, maka maka hanya hanya ada peruba perubahan han warna warna
dihila dihilangk ngkan an
dengan dengan
menyin menyingki gkirka rkan n
faktor faktor
sampai sampai gingiv gingivaa kembal kembalii normal normal.. Pada Pada bebera beberapa pa
iritas iritasii lokal lokal dan memeli memelihar haraa jaring jaringan an sehat, sehat,
inflamasi akut, warna merah berubah menjadi abu-
beberapa obat yang mengandung logam yang
abu berkilau berkilau dan berangsur-a berangsur-angsur ngsur menjadi abu-
dibutuhkan untuk tujuan penyembuhan, tidak
abu agak agak keputi keputihan han.. Warna Warna abu-ab abu-abu u dihasi dihasilka lkan n
perlu dihentikan.
oleh nekrosis jaringan, dibatasi dengan perbatasan gingiv gingivaa oleh oleh daerah daerah tipis tipis sehing sehingga ga menega menegaska skan n
1.2.3.5 1.2.3.5 Perubahan Perubahan Warna Terka Terkait it Dengan
daerah erithema.
Faktor Sistemik
Bebera Beberapa pa penyak penyakit it sistem sistemik ik dapat dapat Pigmentasi Pigmentasi metalik. metalik. Logam berat yang
menyebabkan perubahan warna pada mukosa
terserap secara sistemik melalui penggunaan obat
oral oral,,
maupun maupun lingku lingkunga ngan n pekerj pekerjaan aan,, dapat dapat mewarn mewarnai ai
pigmentasi abnormal ini tidak bersifat spesifik
gingiv gingivaa dan daerah daerah lain lain pada pada mukosa mukosa oral. oral. Ini
dan harus distimulasi distimulasi oleh upaya diagnostik diagnostik
berbeda dengan yang dihasilkan saat melekatkan
yang lebih jauh atau dengan penyerahan pada
amalgam atau logam lain.
spesialis yang tepat.
Bismuth,
Pada Pada
umum umumny nya, a,
Pigmentasi Pigmentasi oral dapat dapat terjadi terjadi karena karena
meng mengha hasi silk lkan an garis garis hita hitam m pada pada ging gingiv ivaa yang yang
melanin dan bilirubin. Pigmentasi oral melanin
mengikuti mengikuti garis luar tepi. Pigmentasi Pigmentasi dapat juga
dapat dapat menjad menjadii pigmen pigmentas tasii fisiol fisiologi ogi normal normal..
terlihat seperti bintik hitam pada tepi, interdental,
Penyakit yang dapat meningkatkan pigmentasi
dan attached gingiva. Warna lebam dihasilkan pada
melani melanin, n, termas termasuk uk penyak penyakit it Addiso Addison n yang yang
pigmentasi garis tepi gingiva berwarna merah atau
dise diseba babk bkan an
gelap.
Terpapar
dan
ging gingiv iva. a.
mercury
biru
arsenic,
term termas asuk uk
oleh
perak
dapat
mempro memproduk duksi si
oleh oleh
disf disfun ungs gsii
adre adrena nall
potong potonganan-pot potong ongan an
dan dan
pewarn pewarnaa
mrngakibatk mrngakibatkan an garis tepi berwarna berwarna ungu, sering
yang yang meruba merubah h dari dari hitam hitam menjad menjadii cokela cokelat; t;
juga diikuti dengan warna abu-abu yang meyebar
sindro sindrom m
di mukosa oral.
poliposis poliposis intestinal intestinal dan pigmentasi pigmentasi melanin melanin
peutz-j peutz-jegh eghers ers yang yang
mempro memproduk duksi si
Pigme Pigment ntas asii ging gingiv ivaa yang yang bera berasa sall dari dari
pad padaa muos muosaa oral oral dan dan bibi bibir; r; dan dan sind sindro rom m
penyerapan logam secara sistemik dihasilkan dari
albright’s serta penyakit von Recklinghausen,
presipitasi perivaskular pada logam sulfida dalam
yang
jaringan penghubung epithelial . Pigmentasi gingiva
pigmentasi melanin oral.
keduanya
mempr mproduksi
daerah
bukanlah merupakan hasil keracunan sistemik. Hal
Kulit dan membran mukosa dapat di
ini hanya terjadi pada daerah inflamasi, inflamasi, dimana
nodai oleh pigmen empedu. Penyakit kuning
peningkata peningkatan n permeabeli permeabelitas tas pembuluh pembuluh darah darah yang
dapat dideteksi paling baik dengan pemeriksan
mengalami mengalami iritasi iritasi membuat membuat jaringan jaringan disekitarn disekitarnya ya
sclera, tetapi di mukosa oral dapat ditemukan
menjad menjadii terpap terpapar ar logam logam juga. juga. Tambah Tambahan an untuk untuk
warna kekuning kekuning-kunin -kuningan. gan. Deposisi Deposisi zat besi besi
inflama inflamasi si gingiv gingiva, a, mukosa mukosa oral oral teririt teriritasi asi karena karena
pada pada
gigitan atau kebiasaan mengunyah yang abnormal
warna abu-abu kehijauan kehijauan pada mukosa oral.
hemokr hemokroma omatos tosis is
dapat dapat
mempro memproduk duksi si
Beb Bebera erapa
endok ndokri rin n
dan dan
keka kekaca caua uan n
pros prosees
akan kan
memp memper erlu luaas
ke
Banyak
tingk ingkaatan tan
papi papila la
penelit litian
yang
metabolisme metabolisme,, termasuk termasuk diabetes diabetes dan kehamilan, kehamilan,
interdental.
dapat menghasikan perubahan warna.
menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa semaki semakin n tipisn tipisnya ya atau atau
Rokok dapat menyebabkan hiperkeratosis
kehilangannya stippling ini merupakan sebuah
abu-ab abu-abu u pada pada gingiv gingiva. a. Daerah Daerah berwar berwarna na hitam hitam
tanda tanda gejala ginggivitis dini. Tetapi ini
biasan biasanya ya dhasil dhasilkan kan dari dari implan implan amalga amalgam m pada pada
harus di sesuaikan pula dengan perbedaan area
mukosa.
mulut seseorang, dan umur seseorang. Dalam Dalam inflam inflamasi asi kronik kronik permuk permukaan aan pada gusi juga serupa halusnya, halusnya, mengkilap, mengkilap,
1.2.3.6 Perubahan konsistensi gingiva
Infl Inflam amas asii kron kronis is dan dan akut akut,, kedu keduan anya ya
pad padat at
dan dan
bern bernod odul ul,,
terg tergan antu tung ng
apak apakah ah
menghasilkan perubahan pada konsistensi normal
per perub ubah ahan an domi domina nan n nya nya ber ber eksu eksuda datt atau atau
gingiv gingivaa Sebaga Sebagaii catata catatan, n, pada pada gingiv gingiviti itiss kronis kronis
berfi berfibro brosis sis.. Tekstu Teksturr permuk permukaan aan halus halus juga juga
destru destruktif ktif (edema (edematous tous)) dan repara reparatif tif (fibro (fibrotik) tik),,
dihasilkan oleh atropi epitel dalam atropi gusi,
secara bersama-sama dapat mengubah konsistensi
dan kupasa kupasan n kulit kulit pada pada permuk permukaan aan terjad terjadii
gingiv gingiva, a, dan dan
dala dalam m
kons konsis iste tens nsii ini ini dite ditentu ntuka kan n oleh oleh
predominan relatifnya.
ging ginggi givi viti tiss
desq desqua uama mati tive ve
kron kronis is..
Hiperkerato Hiperkeratosis sis dihasilkan dihasilkan pada susunan susunan kulit, dan dan
Proses kalsifikasi di gingiva
nonnon-in infl flam amas asii
hper hperpl plas asia ia
ging gingiv ival al
menghasilkan permukaan nodular
Proses Proses kalsif kalsifika ikasi si secara secara mikros mikroskop kopik ik dapat ditemukan di gingiva. Proses ini dapat terjadi
1.2.3.8 Perubahan Posisi Gingiva
sendiri-sendiri atau berkelompok, dengan berbagai
Traumatic Lesion. Salah satu faktor
ukuran ukuran,, lokasi lokasi,, bentuk bentuk,, dan strukt struktur. ur. Bebera Beberapa pa
yang menyebabka menyebabkan n penyakit penyakit gingiva gingiva adalah adalah
massa dapat terkalsifikasi dari gigi dan berpindah
ketidaksada ketidaksadaran ran akan plak yang menyebabka menyebabkan n
ke gingiva selama proses pengeboran, seperti sisa
lesi lesi sebaga sebagaii kondis kondisii yang yang jelas jelas pada pada trauma trauma
akar akar,,
seme sement ntik ikel el..
gingiva. Pada lesi traumatic, faktor chemical,
fibr fibros osis is dan dan terk terkad adan ang g
physical, atau termal dapat menyebabkan lesi
aktivitas foreig terjadi dalam foreign n body body giant giant cell cell terjadi
pada pada mulut. mulut. Chemical Chemical injuries injuries diantaranya
hubungannya dengan massa ini. Terkadang mereka
aspi aspiri rin, n,
menyelubungi matriks seperti osteoid. Crystalline
pheno phenol, l, dan materi material al endodo endodontik ntik.. Physical
foreig foreign n bodies bodies juga juga terdap terdapat at di gingiv gingivaa namun namun
meliputi ti bibir, oral, dan tounge injuries bisa melipu
asalnya belum dapat ditentukan.
piercing ,
poto potong ngan an
seme sement ntum um,,
Infla Inflama masi si kron kronis is dan dan
atau atau
hidr hidrog ogen en
yang yang
pero peroxi xida da,,
bisa bisa
silv silver er
meny menyeb ebab abka kan n
nitr nitrat at,,
rese resesi si
gingiva. Thermal injuries bisa dihasilkan dari 1.2.3.7 Perubahan Tekstur Permukaan Gingiva
makanan dan minuman panas. Pada kasus akut,
Permuk Permukaan aan dari dari gusi gusi normal normal umumny umumnyaa
timbul slough (necrotizing ephitelium), erosi,
menunj menunjukk ukkan an banyak banyak depres depresii dan elevas elevasii kecil, kecil,
ulsera ulserasi, si, dan disert disertai ai dengan dengan eritem eritem.. Pada Pada
yang yang member memberika ikan n gambar gambaran an sepert sepertii kulit kulit jeruk jeruk
kasu kasuss
yang biasa disebut stippling. Stippling ini terbatas
gingiv gingivaa biasan biasanya ya berben berbentuk tuk resesi resesi gingiv gingiva. a.
hanya pada bagian bagian attached attached ginggiva ginggiva dan secara secara
Biasanya, lesi terbatas pada suatu tempat dan
dominan dominan dibatasi dibatasi pada area sub papilari, papilari, tetapi ini
kurangnya gejala-gejala pada kondisi sistemik
kron kronik ik,,
keru kerusa saka kan n
perm perman anen en
pada pada
yang mungkin memperlihatkan erosi erosi atau ulserasi
berulang pada gingiva. Pada beberapa populasi
lesi oral.
tanpa fasilitas dental care, bagaimanapun resesi Gingival Gingival Rece Recession. ssion. Resesi Resesi merupakan merupakan
terlihatnya terlihatnya permukaan permukaan akar dengan bagian bagian apex
mungkin menyebakan meningkatnya penyakit periodontal.
pada posisi gingiva. Untuk memahami apa yang
FaktorFaktor-fak faktor tor beriku berikutt ini memili memiliki ki
dimaksu dimaksud d dengan dengan resesi resesi,, salah salah satuny satunyaa dengan dengan
implikasi pada etiologi resesi gingival : teknik
memb membeedak dakan
yang yang
menyik menyikat at gigi gigi yang yang salah salah (abras (abrasii gingiv gingiva), a),
sebena sebenarny rnyaa dengan dengan posisi posisi yang yang terlih terlihat. at. Posisi Posisi
malposisi gigi, pergeseran dari jaringan lunak
sebe sebena narn rnya ya adal adalah ah bagi bagian an di mana mana terd terdap apat at
(ablasi gingiva), peradangan gingiva, pelekatan
pelekatan epitel pada gigi, sedangkan posisi yang
fren frenum um
terl terlih ihat at adal adalah ah bagia bagian n punc puncak ak bata batass ging gingiv iva. a.
dentist istry.
Tingkat kekerasan resesi ditentukan dengan adanya
diungkapkan, tapi mekanisme dari tindakan ini
posisi yang sebenarnya, bukan posisi yang terlihat.
tidak pernah ditunjukkan. Sebagai contoh, deep
anta antara ra
pos posisi isi
gin gingiv giva
Terdapat Terdapat dua jenis resesi: resesi: Visible, yang
yang yang
over overbi bite te
abno abnorm rmal al,,
Tra Trauma
berh berhub ubun unga gan n
dan dan
oklus lusi
iatr iatrog ogen enic ic juga
deng dengan an
tel telah
infl inflam amas asii
Hidden
ging gingiv ivaa dan dan rese resesi si.. Inci Incisa sall over overla lap p yang yang
(terse (tersembu mbunyi nyi), ), yang yang tertut tertutupi upi oleh oleh gingiv gingivaa dan
berlebihan dapat menyebakan traumatic injury
hanya bisa diukur dengan memasukkan sebuah alat
pada pada gingiv gingiva. a. Perger Pergeraka akan n orthod orthodont ontik ik pada pada
pad padaa bagi bagian an yang yang bere berepi pite tel. l. Seba Sebaga gaii cont contoh oh,,
arah arah yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan bibir bibir telah telah
penyakit periodontal pada akar yang tertutup oleh
ditunjukkan pada monyet yang menghasilkan
dinding pocket yang inflamasi; dengan demikian
hila hilang ngny nyaa
beberapa dari resesi ini tersembunyi, dan beberapa
jar jaring ingan an ikat, ikat, seba sebaga gaima imana na deng dengan an rese resesi si
diantaranya terlihat.
gingiva.
secara
klinis
bisa isa
terliha ihat,
dan
tula tulang ng marg margin inal al dan dan
pele peleka kata tan n
Rese Resesi si meru meruju juk k pada pada loka lokasi si ging gingiv iva, a,
Standar Standar prosedur prosedur kebersiha kebersihan n mulut,
bukan bukan pada kondisinya kondisinya.. Gingiva Gingiva yang menyusut
diantaranya menyikat gigi dan flossing, yang
selalu selalu mengalami mengalami inflamasi, tapi mungkin mungkin normal, normal,
dapat meminimalisir gingival injury. Walaupun
kecuali untuk posisinya. Resesi bisa terdapat pada
menyikat gigi sangat penting untuk kesehatan
salah satu gigi atau suatu kelompok gigi atau dapat
gingiv gingiva, a, menyik menyikat at gigi dengan dengan teknik teknik yang yang
secara umum pada keseluruhan mulut.
sala alah
ata atau
meny menyik ikaat
terl terlaalu
kera kerass
bisa isa
Etiologi Resesi . Resesi gingiva meningkat
meny menyeb ebab abka kan n inju injury ry.. Tipe Tipe dari dari inju injury ry ini ini
seiring usia; peristiwa ini bervariasi dari 8% pada
dianta diantaran ranya, ya, lasera laserasi, si, abrasi abrasi,, kerato keratosis sis,, dan
anak-anak sampai 100% setelah usia 50 tahun. Hal
resesi, resesi, dengan dengan bagian bagian marginal marginal gingiva gingiva yang
ini membuat membuat beberapa beberapa peneliti peneliti berasumsi berasumsi bahwa
sering terjangkit. Maka, pada kasus ini, resesi
resesi resesi merupakan merupakan sebuah proses proses fisiologis fisiologis yang
cenderung jarang pada pasien dengan gingiva
ber berka kait itan an
yang yang
yang sehat secara klinis, sedikit bakteri plak,
pada pada
dan kebersihan mulut yang baik.
meya meyaki kink nkan an
deng dengan an untu untuk k
usia usia..
Namu Namun, n,
bagi bagian an
bukt buktii
phys physiol iolog ogic ic
perlekatan perlekatan gingiva tidak pernah ada. Pergantian
Kerentanan Kerentanan pada resesi resesi dipengaruh dipengaruhii
bagian apikal sedikit demi sedikit mungkin akan
oleh posisi gigi pada bagian lengkungan, sudut
mengha menghasil silkan kan efek efek kumula kumulatif tif keterl keterliba ibatan tan dari dari
tulang akar, dan lengkungan mesiodistal pada
patologik ringan dan/atau trauma langsung minor
permu permukaa kaan n gigi. gigi. Pada Pada arah arah berput berputar, ar, miring miring
atau atau gigi gigi yang yang diga digant ntik ikan an yang yang berh berhub ubun unga gan n
Stillman’s clefts merupakan lekukan
deng dengan an muka muka,, pela pelatt tula tulang ng bisa bisa meni menipi piss atau atau
berbe berbentu ntuk k apostr apostrof of yang yang meluas meluas sampai sampai ke
berkurang berkurang secara secara berat. berat. Tekanan Tekanan dari kunyahan
batas gingiva dengan berbagai ukuran. Celah
atau menyikat gigi gigi secara bisa menjauhkan gingiva
ini ini
yang tidak mendukung mendukung dan menghasilka menghasilkan n resesi. resesi.
permu permukaa kaan. n. Satu Satu atau atau dua mungki mungkin n muncul muncul
Efek Efek dari dari sudut sudut akar akar pada pada tulang tulang dalam resesi resesi
berhubungan dengan gigi tunggal. Batas dari
selalu selalu diamat diamatii dengan dengan adanya adanya wilaya wilayah h geraha geraham m
celah ini berputar di bagian bawah celah linear
maxillary. maxillary. Jika inklinasi inklinasi lingual dari palatal palatal root
pada gingiva dan sisa batas gingiva bersifat bersifat
menonjol atau akar buccal melebar, maka tulang
kasar kasar bahkan bahkan berbat berbatas as pisau. pisau. Secara Secara umum umum
pad padaa
diga digamb mbar arka kan n oleh oleh Stil Stillm lman an dan dan dian diangg ggap ap
wila ilayah yah
serv servik ikal al
akan kan
meni menipi piss
atau tau
seca ecara
umum mum
munc muncul ul
pada pada
selu seluru ruh h
memendek, dan resesi dihasilkan dari trauma pada
sebagai sebagai hasil dari trauma occlusal, occlusal, celah ini
marginal gingiva yang tipis.
berik berikutn utnya ya digamb digambark arkan an oleh oleh Box sebaga sebagaii
Kesehatan tan
juga
sebu sebuah ah kant kantun ung g pato patolo logi giss di mana mana pros proses es
bergantung pada design dan penempatan material
ulce ulcera rativ tivee melu meluas as pada pada permu permuka kaan an waja wajah h
restorasi restorasi yang baik. Tekanan Tekanan dari seluruh bagian
gingiva. celah bisa diperbaiki secara spontan
gigi buatan yang tidak bagus dapat menyebabkan
atau atau berlan berlangsu gsung ng lama lama sepert sepertii halnya halnya luka luka
trauma gingiva dan resesi. Restorasi dental yang
permukaan permukaan pada kantung periodontal periodontal bagian
overhanging dapat menjadi faktor gingivitis karena
dalam yang masuk pada jaringan pendukung.
menyebabkan retensi plak. Secara klinis, kesalahan
Asosia Asosiasi si dengan dengan trauma trauma oklusi oklusi ini tidakl tidaklah ah
dalam menentukan menentukan ukuran ukuran secara secara biologis, biologis, dapat dapat
kuat.
ber berma mani nife fest stas asii
jaring ingan
seba sebaga gaii
gingiva
infl inflam amas asii
ging gingiv iva, a,
periodontal pocket yang dalam, atau resesi gingiva. Signifi Signifikan kansi si
Klinis Klinis..
Bebera Beberapa pa
aspek aspek
Celah
dibagi
menjadi
celah
mana pemb pembel elah ahan an terb terben entu tuk k sederhana, di mana dengan arah tunggal (sebagian besar jenis), dan
resesi gingiva membuatnya signifikan secara klinis.
celah komponen, di mana pembelahan terjadi
Permukaan akar yang terlihat akan rentan terhadap
lebih dari satu arah. Celah memiliki panjang
karies karies.. Pemaka Pemakaian ian cement cementum um yang yang terlih terlihat at oleh oleh
yang bervariasi bervariasi dari yang sedikit pada batas
resesi resesi mening meninggal galkan kan permuk permukaan aan dentin dentinal al dasar dasar
gingiva sampai ke kedalaman 5 sampai 6 mm
yang yang sang sangat at sens sensit itif if,, teru teruta tama ma saat saat dise disent ntuh uh..
sampai lebih.
Hipere Hiperemi mi pada pada pulpa pulpa dan gejala gejala yang yang berkai berkaitan tan
McCall’s Festoons adalah adalah terbentuk terbentuk
juga juga bisa bisa dihasi dihasilka lkan n dari dari permuk permukaa aan n akar akar yang yang
dari pembesaran gingiva marginal yang sering
terlihat. Resesi interproksimal menciptakan ruang
terbentuk pada gigi caninus dan premolar pada
di
permukaan wajah. Pada tahap awal, warna dan
mana mana
plak, lak,
maka makan nan, an,
dan dan
bakt bakteeri
bis bisa
berakumulasi.
konsistens konsistensii gingiva gingiva bersifat bersifat normal. normal. Namun, Namun, akumulasi
dari
debris
makanan
akan
mengakibatkan inflamasi sekunder.
1.2.3.9 Perubahan Kontur Gingiva
Peru Peruba baha han n pada pada kont kontur ur ging gingiv ivaa untuk untuk seba sebagi giaan
bes besar
bagi bagiaan
berka erkait itan an
deng dengan an
pembe pembesar saran an gingiv gingiva, a, tapi tapi bebera beberapa pa peruba perubahan han demikian juga muncul dalam kondisi lain.
1.3 Pembesaran Gingiva
Pemb Pembes esar aran an
ging gingiv ivaa
meru merupa paka kan n
sebuah sebuah sifat sifat penyak penyakit it gingiv gingivaa yang yang umum. umum.
Begitu banyak jenis pembesaran gingiva, dan jenis
proliferatif pada peradangan kronis. Luka yang
ini bervar bervarias iasii berdas berdasark arkan an faktor faktor etiolo etiologis gis dan
secara klinis berwarna merah gelap atau merah
proses proses patologik patologik yang menghasilka menghasilkan n pembesaran pembesaran
kebiru-biruan, bersifat lunak dan rapuh dengan
tersebut.
per permu muka kaan an
berk berkil ilau auan an
yang yang
lemb lembut ut,,
dan dan
mudah mudah berdar berdarah ah yang yang memili memiliki ki sel radang radang yang
1.3.1 Pembesaran Gingiva Kareba Inflamasi
Pembesaran Pembesaran gingiva bisa dihasilkan dihasilkan dari
melimpa mpah
dan
mengalir lir
dengan
penel penelana anan n pembul pembuluh uh darah, darah, dan berkai berkaitan tan
perubahan perubahan inflamasi inflamasi kronis atau akut. Perubahan
dengan dengan peruba perubahan han degene degenerat ratif. if. Luka Luka yang yang
kronis lebih banyak terjadi. Pembesaran inflamasi
relatif relatif keras, keras, leathery, dan berwarna berwarna merah merah
biasanya adalah komplikasi sekunder dari banyak
muda muda memili memiliki ki kompon komponen en serat serat yang yang lebih lebih
tipe-tipe pembesaran, dan dikombinasikan dengan
besar besar,, dengan dengan melimp melimpahn ahnya ya fibrob fibroblas lastt dan
oembesaran gingiva.
serat kolagen. Etiologi. Pembesaran gingiva radang
kron kronis is
1.3.1.1 Pembesaran inflamasi Kronis. Gambaran Gambaran Klinis. Klinis. Pembesaran Pembesaran gingiva gingiva
dis diseba ebabka bkan
ole oleh
terp terpaaan
yan yang
berlangsung lama pada plak gigi. Faktor-faktor
radang radang kronis kronis berasa berasall dari dari pemben pembengka gkakan kan kecil kecil
yang
pada pada papill papillaa interde interdenta ntall atau atau gingiv gingivaa margin marginal. al.
penyimpan penyimpanan an plak termasuk termasuk kesehatan kesehatan mulut
Pada Pada tahap awal, awal, menghasi menghasilka lkan n
penonj penonjola olan n di
yang rendah, hubungan yang tidak normal pada
seke sekeli lilin ling g
Tonj Tonjola olan n
gigi gigi
gigi gigi yang yang
terl terlib ibat at..
ini ini
mempengaruhi
yan yang
akumulasi
bers berseb ebel elaahan han
dan dan
gigi igi
dan
yang yang
meningkat dalam ukuran sampai menutupi bagian
bersebera berseberangan, ngan, hilangnya hilangnya fungsi fungsi gigi, lubang
dari mahkota. Pembesaran ini secara umum bersifat
pada tekuk gigi, batas yang sangat renggang
papil papillar lary y atau atau margin marginal al dan terlok terlokali alisa sasi si atau atau
pada pada restor restorasi asi gigi, gigi, restora restorasi si gigi berkon berkontur tur
bersifat bersifat umum. Perkembang Perkembangannya annya sangat sangat lambat lambat
tidak baik atau pontic, iritasi dari jepitan atau
dan tanpa sakit kecuali ditambah dengan infeksi
wilayah saddles dari prostesa yang terkelupas,
atau trauma yang akut.
ganggu gangguan an suara suara sengau sengau,, terapi terapi orthod orthodont ontik ik
Pembesaran Pembesaran radang gingiva gingiva yang kronis
yang yang melib melibat atka kan n repo reposi sisi si pada pada gigi gigi,, dan dan
sebagai sebuah sessile yang berbeda sendiri atau
kebiasaan seperti menyikat gigi dan penekanan
massa pedunculated yang yang menyer menyerupa upaii tumor. tumor.
lidah melawan gingiva.
Pem Pembesaran
ini ini
mungkin
ter terdapat
pada
Perubahan Perubahan Gingiva yang berkaitan berkaitan
interpoximal atau gingiva marginal atau perlekatan
denga dengan n
ging gingiv iva. a. Luka Luka ini ini lamb lambat at untu untuk k tumb tumbuh uh dan dan
gingiva dan radang gingiva selalu tampak pada
biasanya tanpa rasa nyeri. Pembesaran bisa secara
mereka mereka yang bernapas bernapas menggunaka menggunakan n mulut.
spontan spontan berkurang berkurang dalam ukuran, diikuti diikuti dengan dengan
Gingiva terlihat merah dan edematous, dengan
pembu pembusuk sukan an dan kemudi kemudian an membes membesar ar kembal kembali. i.
sebuah sebuah permuk permukaan aan yang yang terseb tersebar ar mengki mengkilat lat
Pembus Pembusuka ukan n dengan dengan rasa rasa sakit sakit kadang kadang-ka -kadan dang g
pada pada wilaya wilayah h permuk permukaan aan.. Wilaya Wilayah h anteri anterior or
terjadi terjadi pada lipatan di antara antara massa massa dan batasan
maxi maxill llar ary y
gingiva.
perub perubaha ahan n gingiv gingivaa ini. ini. Pada Pada banyak banyak kasus kasus Histopatologi.
Pemb Pembes esar aran an
ging gingiv ivaa
radang radang kronis kronis menunj menunjukk ukkan an sifat sifat eksuda eksudatif tif dan
Pern Pernap apas asan an
meru merupa paka kan n
Mulu Mu lut. t.
loka lokasi si
Pembesaran
umum umum
dari dari
gingiva yang berubah ini secara jelas dibatasi dari dari ging gingiv ivaa
norm normal al tak tak
tere tereks kspo poss
yang yang
berdekatan berdekatan.. Cara yang pasti di mana pernapasan pernapasan
1.4. 1.4.1 1
mulut mulut mempen mempengar garuhi uhi peruba perubahan han gingiv gingivaa tidak tidak
Gingivitis
Acut Acutee
dapat dapat ditunj ditunjukk ukkan. an. Efek Efek yang yang merusa merusak k secara secara umum umum dita ditamb mbah ahka kan n dari dari irita iritasi si dari dari dehi dehidr dras asii per permu muka kaan an..
Namu Namun, n,
diper diperti timb mban angk gkan an
peru peruba baha han n
tida tidak k
dapa dapatt
yang yang
diha dihasi silk lkan an
Dike Dikena nall
Necro Necroti tizi zing ng
juga juga
Ulce Ulcera rati tive ve
seba sebaga gaii
Vinc Vincen ent’ t’ss
Gingivitis pada awal pertengahan abad 20.
dapa dapatt dari dari
pengeringan udara pada gingiva dalam percobaan
1.4.1.1 Etiologi
1. Peran bakteri
menggunakan hewan.
Plaut dan Vincent Vincent memperkena memperkenalkan lkan konsep konsep bahwa bahwa NUG disebabkan disebabkan oleh bakteri spesif spesifik: ik: fusifo fusiform rm bacillu bacilluss dan organi organisme sme
1.3.1.2 Pembesaran Peradangan Akut Akut
Abses Gingiva. Abses Abses gingiva gingiva biasanya biasanya
spiro spiroch chet etal al..
Rose Rosebu bury ry
dan dan
tema teman-t n-tem eman an
ber berlo loka kasi si di temp tempat at tert terten entu, tu, nyer nyeri, i, luka luka yang yang
menjelaska menjelaskan n fusospiroch fusospirochetal etal complex complex terdiri terdiri
menyebar menyebar dengan dengan cepat cepat yang biasanya terserang terserang
dari T. microdentium, intermediate spirochetes,
secara secara mendad mendadak. ak. Secara Secara umum umum dibata dibatasi si pada pada
vibr vibrio ios, s,
gingiv gingivaa margin marginal al atau atau papill papillaa interde interdenta ntal. l. Pada Pada
berfi berfilam lamen, en, sebaga sebagaii tambah tambahan an pada pada spesie spesiess
taha tahap p
Borrelia.
awal awal
munc muncul ul
deng dengan an
pemb pemben engk gkak akan an
fusi fusifo form rm
basi basilu lus, s,
Loesche
dan dan
dan
orga organi nism smee
teman-teman
berwa berwarna rna merah merah dengan dengan permuk permukaan aan berkil berkilaua auan n
menjelaskan sebuah flora konstan predominan
yang lembut. Dalam waktu 24 jam sampai 48 jam,
dan berbagai macam flora berhubungan dengan
luka biasanya menjadi berubah-ubah dan berpusat
NUG. Flora konstan terdiri dari : Prevotella
deng dengan an luba lubang ng permu permuka kaan an dari dari mana mana eksu eksuda datt
intermedia intermedia,,
bernanah bisa terlihat. Gigi yang berdekatan selalu
spesies Selenomonas.
Fusobacte Fusobacterium, rium, Treponem Treponema, a, dan
sensitif. Histopatologis. Abses gingiva terdiri dari
2. Peran Respon Host
pusat bernanah pada jaringan konektif dikelilingi
Imunod Imunodefi efisie siensi nsi
bisa bisa
berhub berhubung ungan an
sebuah sebuah infiltrasi infiltrasi memanjang pada leukosit leukosit poli-
dengan berbagai tingkatan kekurangan nutrisi,
morf morfon on-n -nuk ukle lear ar,,
dan dan
kele kelela laha han n
Epit Epitel el
kebi kebias asaa aan n
pen penel elan anan an
jari jaring ngan an
jari jaring ngan an
edem edemat atou ous, s,
pemb pembul uluh uh
dara darah. h.
akib akibat at kehi kehila lang ngan an tidu tidurr kese keseha hata tan n
lain lain
kron kronis is,,
(alk (alkoh ohol ol
dan dan
permukaan memiliki tingkat yang bervariasi pada
narkob narkoba), a), faktor faktor psikos psikososi osial, al, atau atau penyak penyakit it
edema intra dan ekstra-sel, serangan leukosit dan
sistemik. NUG bisa saja menjadi gejala pada
pemborokan.
pasien dengan infeksi HIV.
Etiologi. Pembesaran gingiva radang akut
dihas dihasilk ilkan an dari dari bakt bakter erii yang yang masu masuk k ke dala dalam m jaringan ketika substansi asing seperti bulu sikat
3. Faktor Predisposisi Lokal
Preexis Preexisting ting gingival,
menemp menempel el pada pada gingiv gingiva. a. Luka Luka ini terbat terbatas as pada pada
predisposisi yang penting. NUG sering muncul
gingiv gingivaa
melapi melapiska skan n
seba sebaik ikny nyaa
jang jangan an
dengan periodontal atau abses lateral.
dibi dibing ngun ungk gkan an
merokok
adalah lah
pada
gigi, biji apel atau pecahan kulit lobster secara kuat
dan dan
dan
, luka gingivitis gingivitis
penyak penyakit it preexist preexisting ing
faktor tor
gingival gingival
poket period periodont ontal. al. Period Periodont ontal al kronis dan poket poket yang dalam dan tutup perikoronal adalah
1.4 Infeksi Gingiva Akut Akut
area yang rentan karena menyediakan tempat
yang yang nyaman nyaman untuk untuk prolife proliferas rasii bakter bakterii anaero anaerob b
interd interdent ental, al, sesuda sesudahny hnyaa memper memperpan panjan jang g ke
basilus basilus fusiformis fusiformis dan spirochet spirochetes. es. Area gingival gingival
marginal gingival dan jarang menempel pada
yang yang terk terken enaa trau trauma ma akib akibat at gigi gigi lawa lawan n pada pada
gingival dan mukosa oral. Permukaan kawah
maloklusi, maloklusi, seperti seperti permukaan permukaan palatal palatal dibelakang dibelakang
ging gingiv ival al
incisor incisor maksilaris maksilaris dan permukaan permukaan labial labial gingival gingival
keabuan keabuan membuat membuat garis demarkasi demarkasi rawa dari
pad padaa incis incisor or mand mandib ibul ula, a, bisa bisa menj menjad adii fakto faktor r
remainder remainder gingival gingival mukosa mukosa oleh pronounced pronounced
predisposisi NUG.
linear erythema (Plate IXA). Dalam beberapa
ditu ditutu tupi pi
cont contoh oh,, 4. Faktor Predisposisi Sistemik
lesi lesi
oleh oleh
pseu pseudo dome memb mbra ran n
meng menggu gund ndul ulka kan n
perm permuk ukaa aan n
pseudomem pseudomembran, bran, membuka membuka margin gingival, gingival,
Defisi Defisiens ensii nutris nutrisi. i. Peneli Peneliti ti menemu menemukan kan
yang yang
berw berwar arna na
mera merah, h,
berk berkil ilau auan an,,
dan dan
bakteri bakteri fusospiroc fusospirochetal hetal sebagai sebagai bakteri bakteri oportunis, oportunis,
hemo hemora ragi gi.. Kara Karakte kteri rist stik ik lesi lesi adal adalah ah cepa cepatt
hanya hanya berpro berprolife liferas rasii
meng mengha hanc ncur urka kan n
jika jika
jaring jaringan an mengal mengalami ami
defisiensi.
ging gingiv ival al
dan dan
meng mengga garis risii
jaringan periodontal (Plate IXB).
Penyakit Penyakit sistemik sistemik yang melemahka melemahkan n bisa menjadi faktor predisposisi NUG. Seperti penyakit kronis (sifilis, kanker), ganguan GI parah (ulseratif kolitis), blood dyscrasias (leukemia, anemia), dan HIV.
Gejala Oral. Lesi sangat sensitif jika
dipegang, dan pasien mengeluh pada radiating 5. Faktor Psikosomatik
kons konsta tan, n,
Penyakit Penyakit ini sering sering dihubungka dihubungkan n dengan dengan stress. stress. Gangguan Gangguan psikologis, psikologis, dan juga kenaikan kenaikan sekresi sekresi adrenokorti adrenokortikal kal adalah adalah umum pada pasien pasien dengan penyakit ini.
meng mengge gero rogo goti ti
rasa rasa
saki sakitt
yang yang
diperhebat oleh makanan panas atau pedas dan meng mengun unya yah. h. Ada Ada rasa rasa meta metali lik k pals palsu, u, dan dan pasien sadar akan jumlah yang berlebihan dari saliva yang pucat. Ekstraoral dan Tanda Sistemik dan
1.4.1.2 Ciri Klinis
Pasien biasanya biasanya bisa berjalan dan Simptom. Pasien
Bias Biasan anya ya munc muncul ul dala dalam m bent bentuk uk akut. akut. Rela Relatif tif ring ringan an dan dan bent bentuk uk pers persis iste teny nyaa adal adalah ah pen penya yaki kitt
suba subaku kut. t.
Peny Penyak akit it
reku rekure ren n
ditan ditanda daii
dengan periode remisi dan eksaserbasi.
tiba ( sudden ), terkadang diikuti oleh penyakit sudden onset ), yang parah atau infeksi akut traktus respiratorius. kebiasaan
ber berke kepa panja njang ngan an
tanp tanpaa
hidu idup,
kerja
yang
istir istirah ahat at
yang yang
cuku cukup, p,
penggunaan tobacco, dan stres psikologi adalah ciri yang sering dialami penderita.
sepe sepert rtii
kawa kawah h
pada pada
dan dan
kena kenaik ikan an
temp temper erat atur ur
adalah ciri umum dari tahap ringan dan sedang
kompli komplikas kasii sistem sistemik ik seper seperti ti demam demam tinggi tinggi,, kena kenaik ikan an
deny denyut ut
jant jantun ung, g,
leuk leukos osit itis isis is,,
kehilangan kehilangan nafsu makan, kelemahan kelemahan umum. Reaksi sistemik lebih bahaya pada anak-anak. Inso Insomn mnia ia,, kepa kepala la,,
kons konsti tipa pasi si,, gang ganggu guan an GI, GI, saki sakitt dan dan
depr depres esii
ment mentaal
terk terkad adaang
mengikuti kondisi ini.
Oral Signs. Signs. Ciri Ciri lesi lesi adalah adalah punch out,
depr depres esii
lymp lympha hade deno nopa pati ti
penyakit ini. Pada kasus yang parah, ada tanda
ANUG ANUG dicirik dicirikan an dengan dengan serang serangan an tibatiba-
Per Perubahan
mempunyai komplikasi yang minimum. Lokal
punc puncak ak
papi papill llaa
Clinical Course. Clinical course bisa
ber berva varia riasi si.. Jika Jika tida tidak k dira dirawa wat, t, NUG NUG biga biga
menjadi NUP dengan destruksi yang progresif pada
Jaring Jaringan an pengik pengikat at yang yang mendas mendasari ari ditand ditandai ai
periodontiu periodontium m dan resesi gingival, gingival, diikuti diikuti dengan dengan
deng dengan an hipe hipere remi mi,,
penambahan keparahan pada komplikasi sistemik.
tertelan dan infiltrasi yang bnayak dari PMNs.
Pind Pindbo borg rg
dan dan
tema temann-te tema man n,
tela telah h
deng dengan an bany banyak ak kapi kapile ler r
Zona ini muncul sebagai linear eritem dibawah
menjelaskan proses ini pada NUG : (1) erosi hanya
per permu muka kaan an
pad padaa ujun ujung g inte interd rden enta tall papi papilla lla;; (2) (2) lesi lesi yang yang
plasma plasma akan muncul disekelili disekeliling ng infiltrasi; infiltrasi; ini
berlanjut berlanjut ke marginal marginal gingival gingival dan menyebabka menyebabkan n
diinterpretasikan sebagai daerah terbentuknya
eros erosii
marginal gingivitis dimana lesi akut menjadi
lanj lanjut utan an
meng menghi hila lang ngka kan n
pada pada
papi papill llaa
selu seluru ruh h
dan dan
papi papill lla; a;
berp berpot oten ensi si
(3) (3)
atta attach ched ed
pseu pseudo dome memb mbra ran. n.
Bany Banyak ak
sel sel
superimposed.
gingiv gingivaa juga juga terpen terpengar garuh; uh; dan (4) pembuk pembukaan aan tulang.
1.4.1.3 Diagnosis
Horning dan Cohen memperpanjang tahap
Diag Diagno nosi siss Smea Smearr
berd berdas asar arka kan n
bakt bakter erii
pene penemu muan an
dari penyakit oral necrotizing seperti dibawah ini :
klin klinis is..
Tahap 1 : Necrosis pada ujung interdental papilla
menguatkan diagnosis klinis. Uji mikroskopis
Tahap 2 : Nekrosis seluruh bagian paila (19%)
dari dari biop biopsi si spes spesime imen n tida tidak k cuku cukup p spes spesif ifik ik
Tahap 3 : Nekrosis Nekrosis berlanjut ke marginal marginal gingival gingival
untu untuk k
(21%)
memb membed edak akan an ANUG ANUG dari dari infe infeks ksii spes spesif ifik ik
Tahap Tahap 4 : Nekro Nekrosis sis juga juga berlan berlanjut jut ke attach attached ed
seperti TBC, namun tidak untuk ANUG dari
gingival (1%)
kondisi akut necrotizing yang lain seperti yang
Tahap 5 : Nekrosis berlanjut ke mukosa bukal atau
terjadi akibat trauma atau obat escharotics.
didi didiag agno nosi si..
Bisa Bisa
digu diguna naka kan n
digu diguna naka kan n
untu untuk k
untu untuk k
mukosa labial (6%) Tahap 6 : Nekrosis membongkar tulang alveolar
1.4.1.4 Diagnosis Banding
Necro Necrotiz tizing ing
(1%) Tahap 7 : Nekrosis melobangi kulit pipi (0%)
Ulcera Ulcerativ tivee
Gingiv Gingiviti itiss
harus dibedakan dari kondisi lain yang mirip
Menu Menuru rutt Horn Hornin ing g dan dan Cobe Coben, n, taha tahap p 1
denganya
seperti
akut
herpetik
adalah NUG, tahap dua bisa NUG dan NUP karena
gingivostom gingivostomatitis atitis,, kronik periodontal periodontal poket,
kehilangan kehilangan attachment attachment juga bias terjadi, terjadi, tahap tahap 3
desq desqua uama mati tiff
dan 4 cocok dengan NUP, tahap 5 dan 6 adalah
ging gingiv ivos osto toma mati titi tis, s,
necrotizing stomatitis, dan tahap 7 adalah noma.
gonococca gonococcall gingivostom gingivostomatitis atitis,, difteri difteri dan lesi
ging gingiv ivit itis is,, apht aphtou ouss
stre treptoc ptococ occcal stom stomat atit itis is,,
Histopatologi. Secara Secara miskrokopis miskrokopis,, lesi
sifilis, sifilis, lesi gingival gingival tuberkulosa tuberkulosa,, candidiasi candidiasis, s,
muncul sebagai inflamasi akut necrotizing necrotizing pada
agranulositosis, dermatosa (pemfigus, eritema
margin gingival menyertakan stratified squamous
multiforme, dan lichen planus), dan stomatitis
epithelium
dan
underl underlyin ying g
connec connectiv tivee
tissue tissue.
venenata.
Permuk Permukaan aan epithe epitheliu lium m dihanc dihancurk urkan an dan digant digantii
Streptococcal gingivostomatitis suatu
dengan pseudomembranousmeshwork pseudomembranousmeshwork fibrin, sel
kondisi yang jarang terjadi akibat eritema yang
epithe epithelia lial l , polimorfo polimorfonukle nuklear ar
leukosit leukosit
lama lama pada pada area area post poster erio iorr muko mukosa sa mulu mulut, t,
tipe tipe
terkadang termasuk gingival. Nekrosis margin
mikroor mikroorgan ganism isme. e. Ini adalah adalah zona zona yang yang terlih terlihat at
gingival bukan akibat penyakit ini, dan tidak
secara secara klinis klinis pada pada permuk permukaan aan pseudo pseudomem membra bran. n.
ada fetid fetid odor. odor. Smear Smear bakter bakterii menunj menunjukk ukkan an
nekrot nekrotik ik (PMN (PMNss
dan dan
neut neutro rofi fil) l),,
dan dan
berb berbaagai gai
jumlah jumlah yang banyak pada bentuk streptococ streptococcus, cus,
Dilaporkan Dilaporkan umumnya terjadi terjadi pada kelompok
diman dimanaa
keluarga yang memiliki sosial-ekonomi lemah.
jika jika
diku dikult ltur ur
terd terdap apat at
Streptococcus
viridians.
ANUG ANUG lebih lebih banyak banyak terjad terjadii pada pada anak-a anak-anak nak
Gono Gonoccocca occall
stoma tomati titi tiss
jara jarang ng
dan
dengan Down Syndrome.
disebabkan disebabkan oleh Neisseria Neisseria gonorrhoea gonorrhoeae. e. Mukosa Mukosa oral ditutupi oleh membrane keabuan.
1.4.1.6 Penularan
Agranu Agranulos losits itsis is mempun mempunyai yai ciri ciri adanya adanya uls ulseras rasi
dan dan
nekr nekros osis is
memp memper erli liha hatk tkan an agra agranu nulo losi sito tosi siss
dari dari
ANUG ANUG..
ging ingiva ival
Kond Kondis isii
umum umumny nyaa
oral oral
necr necrot otiz izin ing g
untu untuk k
merupakan
kema kemamp mpua uan n
meme memeli liha hara ra
penu penula lara ran n
pada pada
dengan cara alami. Contoh : kontak langsung
kare karena na
mela melalu luii air air minu minum, m, maka makana nan, n, alat alat maka makan, n, udara, atau vektor arthropoda.
inf infeksi
ANUG sering terjadi pada kelompok
fusosp fusospiro iroset setal al pada pada orofar orofaring ing dan tenggo tenggorok rokan. an.
oran orang g yang yang meng menggu guna naka kan n dapu dapurr bers bersam ama, a,
Pada Pada
penya penyakit kit ini ditular ditularkan kan oleh oleh bakter bakterii melalu melaluii
Vince incent nt’s ’s
Angina
penular laran
yang yang
kekurangan mekanisme pertahanan. Vincent’s
Istil tilah
Angin ngina, a,
adalah
terd terdap apaat
ulse ulsera rassi
membrane membrane yang sakit pada tenggorokan, tenggorokan, dengan dengan edem edemaa
dan dan
memb membeentuk ntuk
hype hypere remi micc uls ulser
patc patche hess
yang yang
peca pecah h
ditu ditutu tupi pi
peralatan makan.
untu untuk k mate materi riaal
pseudomembran. Prosesnya bisa berlanjut ke laring dan telinga tengah.
1.4.1.7 Terapi
Perawatan Lokal
1.
Iden Identi tifi fika kasi si
pre predi disp spos osis isii 1.4.1.5 Epidemiologi dan dan Prevalensi Prevalensi
Prevalensi ANUG muncul lebih rendah di
sepe seperti rti
fakto faktor-f r-fak aktor tor stre stres, s,
maln malnut utris risi, i,
berbagai penyakit sistemik seperti measles dan hepatitis
United state dan Eropa sebelum 1914. Pada sebuah
2. Menghilangk Menghilangkan an faktor-fakto faktor-faktorr iritasi iritasi
studi di sebuah klinik dental di Prague, Republik
loka lokall sepe sepert rtii plak plak dan dan kalk kalkul ulus us serta serta
Ceko, Ceko, inside insidensi nsi ANUG ANUG dilapor dilaporkan kan 0,08 0,08 % pada pada
pembersiha pembersihan n jaringan jaringan nekrotik. nekrotik. Scaling
pasien usia 15-19 tahun; 0,05 % pada usia 20-24
dan
tahun, dan 0,02 % pada usia 25-29 tahun.
pen pengg ggun unaa aan n obat obat kumu kumurr sepe sepert rtii 0,5% 0,5%
ANUG terjadi pada semua usia, dimana insedensi yang banyak dilaporkan pada usia 20-30 tahun tahun dan 15-20 15-20 tahun. tahun. Tidak Tidak ditemu ditemukan kan pada pada
debridement
hydrogen
peroxide
diik diiku uti
den dengan gan
atau
0,1%
chlorhexidine. Lesi ANUG memberikan respon baik
anak-anak di United State, Kanada, dan Eropa, tapi
terhadap perawatan lokal dalam waktu 48 jam.
ditemuk ditemukan an pada pada kelomp kelompok ok anak anak dengan dengan sosial sosial--
Perawatan Sistemik
ekon ekonom omii yang yang lema lemah h di Nega Negara ra yang yang masi masih h
Peni Penici cill llin inee
atau atau
tetr tetrac acyl ylin inee
250 250
terbel terbelaka akang. ng. Di India, India, dari dari hasil hasil studi studi di dapat dapat
sampai 500mg diberikan 4 kali sehari selama 5
bahwa 54-58 % pasien adalah anak usia kurang
hari. Metronidazole tablet tablet 200 mg diberikan diberikan
dari 10 tahun. Di sekolah yang dipilih secara acak di Nigeria, ANUG terjadi 11,3 % pada anak-anak
pada pasien yang alergi alergi terhadap terhadap penicilline dengan dosis 3 kli sehari untuk 3 – 5 hari.
usia usia 2-6 2-6 tahu tahun, n, dan dan di ruma rumah h saki sakitt di Nige Nigeri riaa mencapai 23 % pasien usia kurang dari 10 tahun.
1.4.2 Gingivostomatitis Herpetik Herpetik Akut Akut
Acute Acute herpetic herpetic gingivosto gingivostomatit matitis is adalah infeksi primer yang terjadi pada kavitas oral.
selama selama bebera beberapa pa hari hari setela setelah h lesi lesi ulsera ulseratif tif dihilangkan. Oral symptoms. Penyakit ini disertai
rasa sakit dari kavitas oral yang menganggu
1.4.2.1 Etiologi
Peny Penyak akit it ini ini
dise diseba babk bkan an oleh oleh herp herpes es
proses makan dan minum. Vesikel yang pecah
simplex virus (HSV) tipe I. ini banyak terjadi pada
merupakan bagian focal yang sakit dan pada
bayi dan anak usia kurang dari 6 tahun, tapi ini
umum umumny nyaa
juga terlihat pada anak remaja dan orang dewasa.
perubahan panas, makanan seperti bumbu atau
Ini terjadi sebanding antara pria dan wanita. Pada
rempah rempah-re -rempa mpah h dan jus buah, buah, dan aksi dari dari
keba kebany nyak akan an oran orang g infe infeks ksii prim primer er ini ini bers bersif ifat at
makanan kasar.
asimptomatik.
dan intraoral. Servikal adenitis, demam tinggi
Setela Setelah h infeks infeksii primer primer,, virus virus masuk masuk ke saraf sensorik atau autonom dan terus berlangsung
sensi ensiti tiff
terh terhaadap dap
sentu ntuhan, han,
Tanda Tanda dan gejala gejala sistem sistemik ik
antara antara 101°F sampai 105°F (38,3°-40,6° (38,3°-40,6° C), dan biasanya terjadi malaise.
di neuron neuronal al gangli gangliaa yang yang mengin menginerv ervasi asi tempat tempat
Histopatologi. Ciri Ciri ters tersen endi diri ri dari dari
selama HSV tersembunyi. Manifestasi sekunder ini
ulserasi herpetik gingivostomatitis bahwa hasil
termasuk herpes labialis berulang, herpes genitalis,
dari dari rupt ruptur ur vesi vesike kell yang yang memi memili liki ki bagi bagian an
ocular herpes, dan herpes encephalitis.
sentral dari inflamasi akut, dengan ulserasi dan ting tingka katt
puru purule lent nt eksu eksuda datt
yang yang berv bervar aria iasi si..
Sitopl Sitoplasm asmaa sel tampak tampak mencai mencairr dan bersih bersih,,
1.4.2.2 Ciri Klinis
herpetic
membran sel dan nukleus berada di luar relief.
tampak seperti seperti difus, erithema, gingivostomatitis tampak
Selanjutnya nukleus berdegenerasi, kehilangan
lic licin pada pada ging gingiv ivaal
daya daya tarik-m tarik-mena enarik rik terhad terhadap ap zat warna, warna, dan
Oral
signs.
Acute
dan muko mukosa sa ora oral
yang yang
berdekatan, dengan derajat edema dan pendarahan
akhirnya disintegrasi.
gingiv gingival al yang yang berm bermac acam am-ma -maca cam. m. Pada Pada taha tahap p inisial, ini digolongkan melalui kehadirannya yang
1.4.2.3 Diagnosis
memili memiliki ki ciri ciri tersen tersendir diri, i, vesike vesikell spheri spherical cal yang yang
Diagno Diagnosis sis biasan biasanya ya ditent ditentuka ukan n dari dari
keabuan, yang terjadi pada gingival, mukosa labial
sejara sejarah h pasien pasien dan penemu penemuan an klinis klinis.. Bahan Bahan
dan buccal, soft palate, faring, mukosa sublingual,
mungkin didapatkan dari lesi dan diserahkan
dan lidah. Setelah kira-kira 24 jam, vesikel akan
ke laboratorium untuk tes penegasan, termasuk
pecah dan berbentuk ulser kecil yang sangat sakit
kultur
disert disertai ai merah, merah, tinggi tinggi,, lingka lingkaran ran sepert sepertii garis garis
menggunakan antibodi monoklonal atau teknik
dengan bagian tengah muram berwarna kekuning-
hibridisasi DNA.
virus
dan
tes
immunologik
kuningan atau putih keabuan. Ini terjadi secara luas dalam area yang terpisah atau kelompok-kelompok kecil yang bertemu.
1.4.2.4 Penularan
Acu Acute te
herp herpet etic ic
ging gingiv ivos osto toma mati titi tiss
Rangkaian penyakit ini terjadi selama 7-
merupakan penyakit menular. Umumnya pada
10 hari. Difus gingival erythema dan edema yang
orang dewasa dewasa ditemukan ditemukan kekebalan kekebalan terhadap terhadap
munc muncul ul lebi lebih h dulu dulu pada pada peny penyak akit it ini ini bert bertah ahan an
HSV sebagai hasil dari infeksi infeksi selama masa kanak-kanak.
pad padaa pipi pipi juga juga dite ditemu muka kan n yang yang umum umumny nyaa 1.4.2.5 Terapi
terd terdap apat at
pada pada
regi region on
Penanggulangan untuk oral
lymphadeniti lymphadenitis. s. Pasien Pasien mungkin mungkin juga memiliki memiliki
~ Self Limiting
komplikasi
~ Obat-obat pasta oral (Orabase)
leokositosis, dan malaise.
sudu sudutt
site itemik
raha rahang ng
seperti
dan dan
demam,
- Melindungi ulkus - Kenalog
1.4.3.3 Komplikasi
- Teejel, solcoseryl
Ini
- Pemakaian azyclofir
mungkin
menyebar
secara
posterior ke dalam daerah oropharyngeal dan
~ Mouth Wash
secara secara medial medial ke dasar dasar lidah, lidah, menyeb menyebabk abkan an pasien sulit untuk menelan. Tergantung pada keke kekera rasa san n
peri periko koro roni niti tiss
luas luasny nyaa
infe infeks ksi, i,
terd terdap apat at
keterl keterliba ibatan tan submak submaksil sila, a, servik servikal al poster posterior ior,,
1.4.3 Perikoronitis
Isti Istila lah h
dan dan
meng mengaj aju u
pada pada
serv servik ikal al yang yang dala dalam, m, dan dan retr retrop opha hary rynge ngeal al
inflamasi pada gingival pada hubungan ke mahkota
lymp lymph h
node node..
Form Formas asii
abse absess
peri perito tons nsil illa lar, r,
dari dari gigi gigi yang yang erupsi erupsinya nya kurang kurang sempur sempurna. na. Ini
cellulitis, cellulitis, dan ludwig’s ludwig’s angina angina jarang jarang terjadi terjadi
serin sering g terja terjadi di pada pada daer daerah ah mola molarr tiga tiga raha rahang ng
namun namun demiki demikian an dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n akut akut
bawah. bawah. Perikoronitis Perikoronitis bersifat bersifat akut, subakut, dan
perikoronitis.
kronis. BAB II 1.4.3.1 Etiologi
PENYAKIT PERIODONTAL
Erupsi yang kurang sempurna dan impaksi dari molar tiga rahang bawah merupakan hal biasa
2.1 Poket Periodontal
dari perikoronitis. perikoronitis. Ruangan Ruangan antara antara mahkota mahkota gigi
Poke Pokett
peri period odon onta tall
dide didefi fini nisi sika kan n
dan flap gingival gingival yang sangat sangat tinggi merupakan merupakan
sebaga sebagaii pendal pendalama aman n sulkus sulkus gingiv gingivaa secara secara
area area yang yang idea ideall seba sebaga gaii temp tempat at terk terkum umpu puln lnya ya
patologi, yaitu salah satu gejala klinik penyakit
debris makanan dan tempat hidup bakteri.
periodontal.
1.4.3.2 Ciri Klinis
2.1.1 Klasifikasi
Pada pasien tanpa adanya tanda dan gejala
Pendal Pendalama aman n sulkus sulkus gingiv gingivaa bisa bisa terjad terjadii
klinis, flap gingival sering bersifat inflamasi dan
oleh oleh perg perger erak akan an koro korona nall
infeksi infeksi kronis kronis,, dengan dengan varias variasii tingka tingkatt ulsera ulserasi si
pergesera pergeseran n apikal apikal gingiva gingiva attachment, attachment, atau
mencapai permukaan sebelah dalam.
kombin kombinasi asi kedua kedua proses proses.. Poket-p Poket-poke okett dapat dapat
Gambaran klinik ditandai dengan merah,
marg margin in ging gingiv iva, a,
diklasifikasikan sebagai berikut:
memben membengka gkak, k, lesi lesi yang yang bernan bernanah ah yang yang sangat sangat
1.
halus sekali, dengan rasa sakit menyebar ke telinga,
( pseudopocket ): tipe poket ini dibentuk pseudopocket ):
tenggo tenggorok rokan, an, dan dasar dasar mulut. mulut. Pasien Pasien biasan biasanya ya
oleh leh
merasa tidak nyaman karena sakit, rasa busuk, dan
kerusakan kerusakan jaringan jaringan periodonta periodontall dasar. dasar.
ketidakmampuan menutup rahang. Pembengkakan
Poket
pembe mbesaran
gingiva
gingiva
tanpa
Sulkus Sulkus dalam dalam karena karena pening peningkat katan an bagian bagian
(bulk) gingiva.
2.
Pok Poket
(true
peri period odon onta tall
or
Tipe poke pokett ini ini terja terjadi di deng dengan an absolute): Tipe kerusakan kerusakan jaringan jaringan pendukung pendukung periodonta periodontal. l. Pendalaman poket yang progresif membuat kerusakan kerusakan jaringan jaringan pendukung pendukung periodonta periodontall 2.1.3 Patogenesis
dan kehilangan gigi.
Poket Poket period periodont ontal al diseba disebabka bkan n oleh oleh mikroorgani mikroorganisme sme dan produk-produ produk-produknya, knya, yang
Ada dua tipe poket periodontal:
1.Suprabony ( supracrestal atau supra-alveolar), dima dimana na dasa dasarr
poke pokett
adal adalah ah koro korona na tula tulang ng
memb membua uatt
peru peruba baha han n
pato patolo log gi
membua membuatt sulkus sulkus gingiv gingivaa dalam. dalam. Pada Pada dasar dasar keda kedala lama man, n,
alveolar dasar.
jari jaring ngaan
kada kadang ng-k -kad adan ang g
suli sulitt
untu untuk k
2. Infrabo Infrabony ny (intrab intrabony ony,, subcre subcresta stal, l, or intraintra-
membedakan kedalaman sulkus normal dengan
dimana na dasa dasarr poke pokett adal adalah ah apik apikal al alveolar), dima
poket periodontal dangkal. Perubahan meliputi
sampai sampai permukaan permukaan batas tulang tulang alveolar. alveolar. Pada
transisi dari sulkus gingiva normal ke patologi
tipe tipe kedu keduaa ini, ini, dindin dinding g poke pokett late latera rall bera berada da
pok poket et
antara permukaan gigi dan tulang alveolar.
perbedaan perbedaan proporsi sel-sel bakteri pada plak
Poket dapat meliputi satu, dua, atau lebih
gigi gigi..
peri period odon onta tall
Ging Gingiva iva seha sehatt
dihu dihubu bung ngka kan n
dihu dihubu bung ngka kan n
deng dengan an
deng dengan an
permukaan permukaan gigi dan dapat berbeda berbeda kedalaman kedalaman dan
beberapa beberapa mikroorgan mikroorganisme, isme, paling banyak sel
jenis pada permukaan yang berbeda pada gigi yang
kokus
sama dan pada permukaan approksimal pada ruang
dihu dihubu bung ngka kan n
interdental yang sama. Poket bisa spiral (berasal
spirochetes dan batang bergerak.
dari dari
satu satu
perm permuk ukaa aan n
gigi gigi
dan dan
berl berlik ikuu-li liku ku
term termas asuk uk
satu satu
atau atau
dan
batan tang. deng dengan an
Penyakit
gingiva
peni pening ngka kata tan n
juml jumlah ah
Formasi poket dimulai dari inflamasi
lebi lebih h
di dinding jaringan ikat sulkus gingiva yang
permukaan tambahan). Tipe poket ini paling umum
disebabkan bakteri plak. Sel dan eksudat cairan
di daerah percabangan.
inflam inflamasi asi menyeb menyebabk abkan an degene degeneras rasii
meng mengel elil ilin ingi gi
gigi gigi
sekita sekitar r
jaringan ikat, termasuk serabut gingiva. Sebagai Sebagai akibat akibat kehilangan kehilangan kolagen, kolagen,
2.1.2 Gambaran Klinis
Gambaran klinik seperti merah, marginal
bagian
apikal
epithelium
junction
gingiv gingivaa meneba menebal, l, zona zona vertika vertikall merah merah kebiru kebiru--
berprolife berproliferasi rasi sepanjang sepanjang akar, pemanjanga pemanjangan n
bir birua uan n
seperti proyeksi dua atau tiga jari.
dari dari marg margin in
ging gingiv ivaa
samp sampai ai muko mukosa sa
perd perdar arah ahan an
ging gingiv ivaa
atau atau
supu supura rasi si,,
Bagian Bagian korona korona epithelium epithelium junction junction
pergeseran pergeseran gigi, dan diastem formasi dan gejala
melepa melepaska skan/m n/memi emisah sahkan kan dari dari akar akar sebaga sebagaii
sepert sepertii sakit sakit secara secara lokal lokal atau atau sakit sakit yang yang dalam dalam
migrasi bagian apikal. Sebagai hasil inflamasi,
alve alveol olar ar,,
“pada tulang” gejala gejala periodontal periodontal poket. Metode Metode
polymorfonuklea lear
neutrofil
(PMN PMNs)
menemu menemukan kan poket poket period periodont ontal al dan menent menentuka ukan n
menginvasi ujung korona epithelium junction
luasny luasnyaa adalah adalah berhat berhati-ha i-hati ti memeri memeriksa ksa margin margin
dalam meningkatkan jumlahnya. PMNs tidak
gingiva sekitar permukaan gigi.
ber berga gabu bung ng satu satu sama sama lain lain atau atau sisa sisa dari dari epithelium desmosom.
epit epithe heli lium um
Perpanjangan
junc juncti tion on
Deng Dengan an
mene meneru rusk skan an
infl inflam amas asi, i,
sepanj sepanjang ang akar akar membut membutuhk uhkan an sel epitel epitelial ial yang yang
gingiv gingivaa meningk meningkatk atkan an bagian bagian terbes terbesar, ar, dan
sehat. sehat. Ditandai Ditandai dengan dengan degenerasi degenerasi atau nekrosis nekrosis
punca puncak k margin margin gingiv gingivaa memper memperpan panjan jang g ke
memperlamba memperlambatt daripada daripada
mahkota. Epithelium Epithelium junction junction melanjutkan
epithelium epithelium junctional junctional
mempercepat pembentukan poket. Dera Deraja jatt
infi infilt ltra rasi si
migrasi migrasi sepanjang sepanjang akar dan memisahka memisahkannya. nnya.
epithelium
leuk leukos osit it
junctional bebas dari volume inflamasi jaringan
Epithelium dinding lateral poket berproliferasi ke dalam bentuk bulat, seperti pemanjangan
ikat, sehingga proses ini dapat terjadi pada gingiva dengan hanya sedikit gejala inflamasi klinik. kawat (cord-like extendsions) ke dalam inflamasi jaringan ikat. Leukosit dan edema dari inflamasi jaringan ikat berinflitrasi ke lapisan epithelium poket, menghasilkan berbagai derajat degenerasi dan nekrosis. Plak Inflamasi gingiva
Formasi poket formasi lebih banyak plak.
2.1.4 Histopatologi
Korelasi Gejala Klinik dan Gejala Histopatologi Poket Periodontal Gejala Klinik 1. Dind Dindin ing g ging gingiv ivaa poke pokett peri period odon onta tall ada ada
Gejala Histopatologi Pewarnaan aan diseba disebabka bkan n oleh oleh stagna stagnasi si 1. Pewarn
bermacam-macam tingkat pewarnaan merah
sirkulasi; kelembutan; dengan penghancuran
kebiru-birua kebiru-biruan; n; lembut; lembut; halus; halus; permukaann permukaannya ya
serat serat gingiv gingivaa dan sekita sekitarr jaring jaringan; an; halus, halus,
licin; dan
permukaan licin, dengan atrofi epitelium dan
2.
Frek Freku uens ensinya inya
leb lebih
sedi sedik kit, it,
din dindin ding
gingiva bisa menjadi pink dan keras. 3.
Perdarahan
ditimbulkan
edema; pitting dengan edema edema pitting on presure presure, dengan dan degenerasi.
oleh
2. Pada Pada bebe bebera rapa pa kasu kasuss fibr fibrot otik ik beru beruba bah h
pemer pemeriks iksaa aan n dindin dinding g jaring jaringan an lunak lunak poket poket
menonjol lebih dari eksudasi dan degenerasi,
dengan hati-hati.
teruta terutama ma sekali sekali dalam dalam hubung hubungan an dengan dengan
4.
per permu muka kaan an
Keti Ketika ka dise diseli lidi diki ki deng dengan an peme pemeri riks ksaa aan, n,
aspe aspek k
sebe sebela lah h
dala dalam m
poke pokett
peri period odon onta tall
wala walaup upun un
luar luar
dind dindin ing g
pena penamp mpila ilan n
poke poket. t.
ekst ekster erna nall
Teta Tetapi pi,, seha sehat, t,
umumnya menyakitkan.
dinding dalam poket tanpa kecuali sekarang
5.
ini bebera beberapa pa berdeg berdegene eneras rasii dan ini sering sering
Pada Pada banya banyak k kasus kasus pus bisa bisa digam digambar barkan kan
dengan menerapkan tekanan digital.
berulser. 3. Mer Meredakan
perdarah rahan
hasil
dari
penin peningka gkatan tan vaskul vaskulari arisas sasi, i, penipi penipisan san dan dege degene nera rasi si epit epitel eliu ium, m, dan dan deka dekatt deng dengan an tertutup pembuluh dengan permukaan dalam. 4. Saki Sakitt
dan dan
stimu timula lassi
takt taktil il berk berkaaita itan
dengan ulcerasi aspek dalam dinding poket. 5. Pus Pus terjadi di dalam poket dengan inflamasi supuratif dinding bagian dalam. 2.1.4.1 Invasi Bakteri
Inva Invasi si bakt bakter erii area area apika apikall dan dan late latera rall
mela melalu luii luba lubang ng yang yang ada ada di ruan ruang g
dinding poket bisa terjadi pada periodontitis kronik
interseluler.
manusi manusia. a. Filame Filamen-f n-fila ilamen men,, batang batang,, dan coccus coccus orga organi nism smee
deng dengan an
pred predom omin inan an
gram gram-n -neg egat atif if
4.
pro prose sess
Prevotella
fago fagosi sito tosi sis. s.
Plak Plak
bakt bakter erii
baik tersusun sebagai matriks ditutupi
akut. Actinobacillus actinomycetemcomitans juga
oleh material menyerupai fibrin dalam
ditemukan di dalam jaringan. mengin menginvas vasii
–bakteri,
bergabung bergabung dengan dengan epitelium epitelium terlihat, terlihat,
periodontitis gingiva intermedia di dalam kasus periodontitis
Bakter Bakterii
leu leukosit
secara nyata menutupi bakteri dalam
epitelium. Hillmann telah melaporkan keberadaan
gingiv gingivali aliss dan
interaksi
dimana dimana sejuml sejumlah ah leukos leukosit it ada dan
dinding sel telah ditemukan di ruang interseluler
Porph Porphyro yromon monas as
Area
kontak kontak dengan dengan permuk permukaa aan n sel atau atau
ruang ruang inters interselu eluler ler
bakte bakteri ri yang yang berpen berpenetr etrasi asi ke dalam dalam
pada pada awalny awalnyaa di bawah bawah pengel pengelupa upasan san kulit kulit sel sel
ruang interseluler.
epitel epitelial ial,, tetapi tetapi dapat dapat juga juga ditemu ditemukan kan antara antara sel sel epitelial yang lebih dalam dan berakumulasi di atas
5.
Area rea epit epiteel des deskua kuamas masi yang yang kua kuat,
lamina dasar. Beberapa Beberapa bakteri bakteri melintasi melintasi lamina
dimana dimana terdir terdirii dari dari semi semi ikatan ikatan dan
dasar dan menginvasi subepitelial jaringan ikat.
lipa lipata tan n
squa squama maep epit itel elia ial, l,
kada kadang ng--
kadang sebagian tertutupi bakteri. 2.1.4.2 Mikrotopografi Poket Dinding Dindin g Gingiva
Scan Scan mikr mikros osko kop p elek elektro tron n
suda sudah h bisa bisa
6.
yang terpapar.
meng mengga gamb mbar arka kan n bebe bebera rapa pa area area dind dindin ing g poke pokett jarin jaringan gan lunak, lunak, dimana dimana terdap terdapat at perbed perbedaan aan tipe tipe aktivitas. aktivitas.
Area –area –area ini berbentu berbentuk k oval secara secara
Area Area ulser ulseras asi, i, denga dengan n jari jaring ngan an ikat ikat
7.
Area rea
Hemora moragi gi,,
deng dengaan seju sejuml mlah ah
eritrosit.
irreguler, memanjang dan berdekatan satu dengan yang lain, serta ukurannya sekitar 50-200µm.Area-
Transi Transisi si dari dari satu satu area area ke area area lain lain
area di bawah ini telah tercatat:
dapat
1.
Area
relatif
pasif,
menunjukkan
disimpulkan,
berakumulasi sebelumnya dalam area
per permu muka kaan an yang yang rela relati tiff data datarr deng dengan an
pasif pasif memicu memicu kemunc kemuncula ulan n leukos leukosit it
sedi sediki kitt
dan interaksi interaksi leukosit-bakter leukosit-bakteri. i. Hal ini
ceku cekung ngan an
dan dan
tum tumpu puka kan. n.
akan memicu desquamasi epitelia dan
Kadang-kadang sel berbayang .
akhirnya 2.
Bakteri
Area Area akumu akumula lasi si bakte bakteri ri,, dima dimana na terda terdapa patt
terjadi
ulserasi
dan
hemoragi.
cekung cekungan an di permuk permukaa aan n epitel epitel,, dengan dengan kumpul kumpulan an debris debris dan kumpul kumpulan an bakter bakterii berpenetrasi ke dalam ruang pembesaran
2.1.4.3 Dinding Permukaan Permukaan Akar
Dindi indin ng
perm permuk ukaaan
akar akar
poke pokett
interseluler. Bakteri-bakteri ini umumnya
periodontal sering mengalami perubahan yang
berbe berbentu ntuk k kokus, kokus, batang batang,, dan filame filamen n
sign signif ifik ikan an
dengan sedikit spirochaetes.
pe period riodon onta tal, l,
kare karena na
meng mengek ekal alka kan n
meny menyeebabk babkan an
infe infeks ksii
saki sakit, t,
dan dan
pengobatan periodontal rumit. Sementum akar 3.
Area
kemunculan
leukosit,
dimana
leukosit muncul di dalam dinding poket
menderita menderita secara struktur, struktur, secara secara kimia, dan perubahan perubahan sitotoksik. sitotoksik. Mikroorgan Mikroorganisme isme yang
domina dominan n dalam dalam karies karies permuk permukaa aan n akar akar adalah adalah
4.
Actinomyces viscosus .
Zona
dimana
epiteliu lium
junction ion
terikat ke gigi. Pemanjangan zona ini,
Prevalensi rata-rata penelitian karies akar
dimana dimana normal sulci lebih lebih dari dari 500
dalan dalan 20 sampai sampai 64 tahun tahun indivi individu du menyat menyataka akan n
µm, biasanya direduksi dalam poket
42% mempunyai satu atau lebih lesi karies akar
periodontal kurang dari 100 µm.
dan lesi-lesi itu ditujukan meningkat sejalan umur.
pikall 5. Apika
Karies Karies akar bisa menyebabkan menyebabkan pulpitis, pulpitis,
ke
epite piteli liu um
junc juncti tio on,
mungki mungkin n zona zona semi-destroyed serat
sensitifita sensitifitass terhadap terhadap manis dan perubahan perubahan suhu,
jaringan ikat.
atau atau sakit sakit berat. berat. Karies Karies akar akar mungki mungkin n penyeb penyebab ab sakit gigi pada pasien dengan penyakit periodontal
2.1.5 Kandungan Poket
dan tidak ada bukti kerusakan korona.
Poket periodontal mengandung debris
Karies sementum membutuhkan perhatian
teru teruta tama ma terd terdiri iri dari dari mikr mikroo oorg rgan anis isme me dan dan
khusus ketika poket diobati. Nektrotik sementum
produ produk-p k-prod rodukn uknya ya (enzim (enzim,, endoto endotoksi ksin, n, dan
harus harus dihila dihilangk ngkan an dengan dengan scalling dan root
hasil metabolisme lainnya), cairan gingiva, sisa
planing sampai permukaan akar kuat tercapai, juga
maka makana nan, n, muci mucin n saliv salivar ari, i, desq desqua uama masi si sel sel
bila memerlukan pemanjangan sampai dentin.
epitelial, dan leukosit. Plak-menutupi kalkulus
Sementum yang terpapar (terekspos) bisa
biasanya proyek dari permukaan gigi. Eksudat
mengabsorb mengabsorbsi si kalsium, kalsium, phosphorus phosphorus,, dan fluoride fluoride
nanah, nanah, jika ada, terdiri terdiri dari hidup, degenerasi, degenerasi,
dari dari ling lingku kung ngan an loka lokaln lnya ya,,
dan nekrotik leukosit; bakteri hidup dan mati;
memb membua uatt
mung mungki kin n
perke perkemba mbanga ngan n lapisa lapisan n kalsif kalsifika ikasi si tinggi tinggi yang yang resi resist sten en
terh terhad adap ap
kebu kebusu suka kan. n.
serum; dan sedikit jumlah fibrin.
Kema Kemamp mpua uan n
sementum sementum ini untuk mengabsorpsi mengabsorpsi substansi substansi dari
2.1.6 Aktivitas Penyakit Periodontal Periodontal
lingkungann lingkungannya ya bisa membahaya membahayakan kan jika material material yang diabsorpsi toksik.
dala dalam m
Poket periodontal periodontal melewati periode periode kepasifan dan pembusukan. Periode kepasifan
Perubahan sitotoksik. Penetrasi bakteri ke
dicirikan dicirikan oleh penguranga pengurangan n respon respon inflamasi inflamasi
seme ementum ntum
dan sedikit atau tidak ada kehilangan kehilangan tulang
seme sement ntod oden enti tina nall
bisa isa
junc junctio tion. n.
dite itemuka mukan n Lagi Lagi
sedal edalaam
pula pula,,
prod produk uk
dan ikatan ikatan jaring jaringan an ikat. ikat. Penamb Penambaha ahan n plak plak
bakteri seperti endotoksin juga sudah dideteksi di
tidak terikat, terikat, dengan dengan gram-negati gram-negatifnya, fnya, motil,
dalam dinding sementum poket periodontal.
dan dan
Zona di bawah ini dapat ditemukan di dasar poket
pembusukan dimana tulang dan ikatan jaringan
periodontal:
ikat hilang dan poket mendalam. Periode ini
1.
dapat dapat berakh berakhir ir dan diikut diikutii secepa secepatny tnyaa oleh oleh
Seme Sement ntum um yang yang ditu ditutu tupi pi kalk kalkul ulus us..
bak bakteri teri
anaer naerob ob,,
memu memula laii
peri period odee
2. Attached plaque, yang menutupi kalkulus
periode remisi atau pembusukan dimana gram-
dan dan memp memper erpa panj njan ang g seca secara ra apik apikal al ke
positif bakteri berproliferasi dan kondisi lebih
berbagai derajat, mungkin 100-500 µm.
stabil.
3. Zon Zona a
of
una unatta ttache ched
pla plaque que yang
mengelilingi plak terikat dan memperluas secara apikal.
2.1.7 Sisi Spesifisiti
Peng Pengha hanc ncur uran an
peri period odon onta tall
tida tidak k
terjadi di semua bagian mulut pada waktu yang
sama, tetapi beberapa gigi pada waktu yang sama
2.1.10 2.1.10
ata atau
Tulang Alveolar
hany hanyaa
bebe bebera rapa pa
aspe aspek k
bebe bebera rapa pa
gigi gigi
Daerah Daerah antar antara a Dasar Dasar Poket Poket dan dan
bagaimana bagaimanapun pun waktunya. waktunya. Ini disebut disebut sebagai sebagai sisi
Secara normal jarak antara epitelium
spesifisiti spesifisiti penyakit periodontal. periodontal. Oleh karena karena itu,
tulang alveol alveolar ar konsta konstan n secara secara junction dan tulang
kera kerasn sny ya
(1) (1)
relatif. Jarak antara kalkulus bawah dan puncak
perkembangan tempat penyakit baru dan/atau (2)
alveol alveolar ar dalam dalam poket poket period periodont ontal al manusi manusiaa
peningkatan kerusakan tempat yang ada.
paling konstan, mempunyai rata-rata panjang
peri period odon onta tall
meni mening ngka katt
oleh leh
1,97 mm ±33,16%. 2.1. 2.1.8 8
Peru Peruba baha han n
Pulp Pulpa a
Ter Terkait kait
pernah kurang dari 0,5 mm dan tidak pernah
Periodontal
Perluasan Perluasan infeksi infeksi dari poket periodontal periodontal bis bisaa meny menyeb ebab abka kan n pul pulpa pa..
Jarak dari ikatan plak ke tulang tidak
Poke Pokett
peru peruba baha han n patol patolog ogii dala dalam m
Kete Keterl rlib ibat atan an
pulp pulpaa
dala dalam m
peny penyak akit it
lebih
dari
2,7
mm.
Penemuan
ini
menganjurkan bahwa aktivitas resorpsi tulang diinduksi oleh bakteri didesak dalam jarak ini.
periodonta periodontall terjadi terjadi melalui, melalui, baik foramen foramen apikal apikal atau lateral kanal di akar setelah infeksi meluas
2.1.11 Hubungan Poket Periodontal dengan dengan
dari poket melalui ligamen periodontal.
Tulang
Di
dala dalam m
pok poket infrabony dasar
Kehi Kehila lang ngan an
adalah apikal ke tingkat tulang alveolar, dan
Perlek Perlekata atan n dan Keh Kehila ilanga ngan n Tulang Tulang terhada terhadap p
dinding dinding poket berada antara gigi dan tulang.
Kedalaman Poket
Poket Infrabony paling paling sering sering terjadi terjadi secara secara
2.1. 2.1.9 9
Kete Keteri rika kata tan n
antar antara a
Formasi Formasi poket menyebabka menyebabkan n kehilangan kehilangan
interproksi interproksimal mal tetapi tetapi bisa berlokasi di facial facial
ikatan gingiva dan penggundulan permukaan akar.
dan lingua linguall permuk permukaa aan n gigi. gigi. Paling Paling sering sering
Kehilangan Kehilangan ikatan yang berat secara secara umum, tetapi
poket meluas dari permukaan dimana berasal
tidak selalu berhubungan dengan kedalaman poket.
untuk
Ini karena derajat kehilangan ikatan (pengunduran)
permu permukaa kaan. n.
tergantung lokasi dasar poket di atas permukaan
dasar corona ke puncak tulang.
akar, padahal kedalaman jarak antara dasar poket
satu
atau
lebih
berdekatan
Poket Poket Suprabony
ke
mempunyai
Perubahan inflamasi, proliferatif, dan
dan puncak gingiva. Kedalaman poket yang sama
degenerati degeneratiff
poket infrabony dan suprabony
dapat dapat dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan perbed perbedaan aan tingka tingkatt
adal adalah ah sama sama,, dan dan kedu keduan anya ya meny menyeb ebab abka kan n
kehilangan kehilangan ikatan dan kedalaman kedalaman poket berbeda berbeda
kehancuran dukungan jaringan periodontal.
bis bisaa di hubu hubung ngka kan n deng dengan an jumla jumlah h yang yang sama sama kehilangan ikatan. Kehi Kehila lang ngan an
2.1.12 Abses Periodontal
umum umumny nyaa
Abses Abses period periodont ontal al adalah adalah inflama inflamasi si
dihubungkan dengan kedalaman poket, tetapi tidak
purulen jaringan periodontal terlokalisasi. Hal
sela selalu lu..
Kehil ehilaanga ngan
tula tulang ng
lua luas
bisa bisa
ini juga juga diketa diketahui hui sebaga sebagaii abses abses latera laterall atau atau
dang dangk kal, al,
dan
parie parietal tal.. Abses Abses lokal lokal di dalam dalam gingiv gingivaa dan
kehilangan tulang tipis/sedikit bisa terjadi dengan
menekan ke dalam struktur pendukung disebut
poket yang dalam.
abses abses gingival. gingival. Abses Abses periodonta periodontall berasal berasal dari
dih dihubun ubungk gkaan
deng dengaan
tulan ulang g
bera beratt
poke pokett
yang yang
injuri ke permukaan luar gingiva dan bisa terjadi di
2.
ketidakadaan poket periodontal.
lunak kedalaman poket periodontal.
Formasi Formasi abses abses periodon periodontal tal
bisa bisa terjadi terjadi dengan dengan Secara Secara Mikroskopi, Mikroskopi, abses lokal berakumula berakumulasi si
cara: 1.
Abses di dalam lam dind inding jaringan
Perl Perlua uasa san n infe infeks ksii dari dari poket poket peri period odon onta tall yang dalam ke dalam jaringan periodontal pendukung dan lokalisasi proses inflamasi
aktif dan nekrotik PMNs dalam dalam dinding dinding poket periodontal. Leukosit mati melepaskan enzim yang yang dice dicern rnaa selsel-se sell dan dan stru strukt ktur ur-s -stru trukt ktur ur jaring jaringan an lain, lain, memben membentuk tuk produk produk cair cair yang yang
supuratif sepanjang aspek lateral akar.
diketahui sebagai pus, yang merupakan pusat 2.
Perluasan
lateral
inflamasi
dari
abse abses. s. Reak Reaksi si infl inflam amas asii akut akut sekit sekitar ar area area
permu permukaa kaan n dalam dalam poket poket period periodont ontal al ke
purulen, dan epitelium menunjukan intraseluler
dalam jaringan ikat dinding poket. Hasil
dan ekstraseluler edema dan invasi leukosit.
lokalisasi abses abses ketika drainase ke dalam ruang poket lemah.
Abses akut lokal menjadi abses kronik ketika purulennya mengandung saluran melalui fistula ke dalam permukaan gingiva luar atau
3.
Di dala dalam m poke pokett yang yang meng mengga gamb mbar arka kan n salu salura ran n akar akar yang yang berl berlik ikuu-lik liku, u, abse absess periodontal bisa membentuk kul-de-sak, akhir akhir yang yang dalam dalam dimana dimana tertut tertutup up dari dari permukaan.
selama selama pengob pengobata atan n poket poket period periodont ontal. al. contoh
Invasi Invasi bakter bakterii jaring jaringan an telah telah disebu disebutka tkan n di dalam abses, abses, invasi invasi organisme organisme diidentifik diidentifikasi asi seba sebaga gaii
gram gram
nega negati tiff
cocc cocci, i,
dipl diploc ococ occi ci,,
fusiform, fusiform, dan spirochetes. spirochetes. Invasi Invasi fungi juga
4. Penghilangan kalkulus yang tidak lengkap Pad Pada
ke dalam poket periodontal.
ini,
dinding
gingiva
dite ditemu muka kan n
diin diinte terp rpre reta tasi sika kan n
seba sebaga gaii
penginvasi opportunis. 2.1.13 Kista Periodontal
Kista Kista period periodont ontal al adalah adalah lesi lesi tidak tidak
menyus menyusut, ut, termas termasuk uk lubang lubang poket, poket, dan abses abses periodontal periodontal terjadi tertutup tertutup bagian bagian
dan dan
umum umum yang yang mengha menghasil silkan kan kerusa kerusakan kan lokal lokal jaring jaringan an period periodont ontal al sepanj sepanjang ang permuk permukaan aan
poket.
latera lateral, l, paling paling sering sering di mandib mandibula ularr daerah daerah 5.
Abse Absess peri period odon onta tall bisa bisa terja terjadi di di dalam dalam keti ketida dakh khad adira iran n
peny penyak akit it
peri period odon onta tall
setelah trauma gigi atau perforasi dinding lateral akar dalam terapi endodontik. Period Periodont ontal al abses abses diklas diklasifik ifikas asika ikan n
caninus-premolar. Di bawah ini kemungkinan etiologi telah disebutkan: 1.
proliferasi epitelial istirahat Malassez;
berdas berdasark arkan an
stimulus inisiasi aktivitas seluler tidak
lokasi sebagai berikut: 1.
diketahui.
Abs Abses di dala alam jari jarin ngan gan perio eriodo dont ntaal
pendukung, sepanjang aspek lateral akar. Pada
2. Kista lateral dentigerous tertahan di dalam rahang setelah gigi erupsi.
kondisi ini umumnya ada sinus di di dalam tulang tulang yang yang memper memperpan panjan jang g dari dari abses abses ke
Kist Kistaa odon odonto toge geni nik k dise diseba babk bkan an oleh oleh
3.
Kist Kistaa prem premod odia iall supe supern rnum umer erii beni benih h gigi.
permukaan eksternal. 4.
Stim Stimul ulas asii epit epitel elia iall isti istira raha hatt liga ligame men n perio periodon dontal tal oleh oleh infeks infeksii dari dari abses abses
per perio iodo dont ntal al
atau atau
dari dari
pulp pulpaa
mela melalu luii
saluran akar tambahan.
spiro spiroch chae aeta ta
meni mening ngka katt
seda sedang ngka kan n
bakt bakter erii
kokus dan batang berkurang.
Kista periodontal periodontal biasanya biasanya asimptomati asimptomatik k
Perlua Perluasan san inflam inflamasi asi dikait dikaitkan kan pula pula
dan tanpa dapat ditemukan perubahan secara
dengan potensi pathogenik dari plak, resistensi
nyata, tetapi kista periodontal bisa ada sebagai
host, termasuk pula reaksi imunologi manusia,
bengkak lunak.
dan dan
reak reaksi si-re -reak aksi si jari jaring ngan an sepe sepert rtii
fibr fibros osis is 2.2
Kehila Keh ilanga ngan n Tulang dan dan Pola Pola Kerusaka Kerusakan n
ging gingiv iva, a,
Meskipun Meskipun perodontitis perodontitis merupakan merupakan suatu
attached gingiva,
luas luas
fibrog fibrogene enesis sis dan osteog osteogene enesis sis yang yang reaktif reaktif.. Siste Sistem m
Tulang
dera deraja jatt
fibr fibrin in-f -fib ibri rino noli litik tik
diseb disebut ut
seba sebaga gaii
“walling off ” dari peningkatan lesi.
penyakit jaringan gingiva, perubahan yang terjadi pad padaa tula tulang ng alve alveol olar ar sang sangat at berp berper eran an pent pentin ing g
2.2.2 Histopatologi
karena karena kehila kehilanga ngan n tulang tulang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kehilangan gigi.
Inflamasi Inflamasi gingiva gingiva meluas meluas sepanjang sepanjang bundel serat kolagen dan menyebar mengikuti
Tinggi dan kepadatan tulang alveolar pada
jalur jalur “blood vessel vessel ” menuju tulang alveolar.
keadaa keadaan n normal normal memili memiliki ki keseim keseimban bangan gan antara antara
Pada regio molar, inflamasi dapat meluas ke
besarnya besarnya pembentukan pembentukan dan resorpsi yang diatur
sinus maksilaris dan mengakibatkan penebalan
oleh oleh faktor faktor sistem sistemik ik dan faktor faktor lokal. lokal. Saat Saat nilai nilai
sinus mukosa.
resorpsi lebih besar dari nilai pembentukan tulang, ting tinggi gi
dan dan
kepa kepada data tan n
tula tulang ng
alve alveol olar ar
dapa dapatt
Pada bagian interproksimal, inflamasi menyebar ke jaringan ikat longgar di sekitar
menurun.
pem pembu bulu luh h
2.2.1 2.2.1
menyebar ke tulang melalui saluran pembuluh
Kerusa Ker usakan kan Tula Tulang ng Akibat Akibat Inflam Inflamasi asi
dara darah h
mela melalu luii
sera serat-s t-ser erat at,,
lalu lalu
lalu memperfora memperforasi si puncak puncak septum septum interdenta interdentall
Gingiva yang Meluas
Penyebab Penyebab utama kerusakan kerusakan tulang tulang pada
di
teng tengah ah-t -ten enga gah h
punc puncak ak
alve alveol olar ar,,
lalu lalu
penyakit penyakit periodonta periodontall adalah adalah perluasan perluasan inflamasi inflamasi
meny menyeb ebar ar ke sisi sisi-s -sis isii
marginal marginal gingiva gingiva ke jaringan jaringan penyokong. penyokong. Invasi
Jara Jarang ng
dari inflamasi gingiva ke permukaan permukaan tulang dan
lang langsu sung ng
permulaan dari kehilangan tulang merupakan ciri
periodonta periodontal. l. Pada
utama transisi dari gingivitis ke periodontitis.
inflamasi inflamasi gingiva gingiva menyebar menyebar melalui melalui lapisan lapisan
Peri Period odon onti titi tiss gingiv gingivit itis is,,
seda sedang ngka kan n
sela selalu lu tida tidak k
dida didahu hulu luii semu semuaa
oleh oleh
ging gingiv ivit itis is
teja tejadi di ke
sept septum um inte interd rden enta tal. l.
infl inflam amas asii tula tulang ng
yang yang
men menemui emui
meny menyeb ebar ar liga igamen men
bagian bagian fasial dan dan lingual, lingual,
periostea periosteall luar pada tulang dan berpenetra berpenetrasi si melalui pembuluh darah.
berke berkemba mbang ng menjad menjadii period periodont ontiti itis. s. Faktor Faktor yang yang
Setela Setelah h inflam inflamasi asi menca mencapai pai tulang tulang,,
menyeb menyebabk abkan an perlua perluasan san inflam inflamasi asi ke jaring jaringan an
inflamasi menyebar ke dalam ruangan kosong
penyokong dan menginisiasi perubahan gingivitis
dan mengisi ruangan tersebut dengan leukosit,
menjad menjadii period periodont ontitis itis belum belum diketa diketahui hui,, namun namun
cairan eksudat, pembuluh darah yang baru, dan
dikaitkan dengan komposisi bakterial yang terdapat
memploriferasi fibroblast. Jumlah multinuklear
pada plak. Pada penyakit periodontal periodontal yang parah, parah,
oste osteok okla last st
kandun kandungan gan bakter bakterii yang yang berger bergerak ak (motil (motile) e) dan
mening meningkat kat lalu lalu lapisa lapisan n tulang tulang menghi menghilan lang, g,
dan dan
mono mononu nukl klea earr
diganti dengan lakuna.
fago fagosi sito tosi siss
Cacat tulang ini merupakan kavitas pada crest septum interdental yang dibatasi oleh dinding
2.2.3 Mekanisme Kerusakan Tulang
Faktor yang berpengaruh pada kerusakan
oral oral
dan dan
vest vestib ibul ular ar anta antara ra
dan dan
tulang tulang adalah adalah bakter bakterii dan host host (pada (pada penyak penyakit it
diju dijump mpai ai
periodontal). Produk bakterial plak meningkatkan
vestibular atau dasar mulut
diferensiasi sel progenitor tulang menjadi osteoklas
2.
kada kadang ng-k -kad adan ang g
perm permuk ukaa aan n
gigi gigi
deng dengan an
Infrabony
dan merangsang sel gingiva untuk mengeluarkan suat suatu u
medi mediat ator or yang yang memi memicu cu terj terjad adin inya ya hal hal
tersebut. Produk plak dan mediator inflamasi untuk
Caca Cacatt
tula tulang ng ini ini dapa dapatt
berma bermaca cam-m m-mac acam am
tergantung pada jumlah dinding t ulangnya.
menghambat kerja dari osteoblast dan menurunkan jumlah jumlah sel-se sel-sell terseb tersebut. ut. Jadi, Jadi, aktivi aktivitas tas resorp resorpsi si tulang meningkat, sedangkan proses pembentukan
2.2. 2.2.4. 4.4 4
Cac Cacat
Tula Tulang ng
Alve lveola olar
Pada Pada
Permukaan Oral atau Vestubular Cacat Cacat tulang tulang pada pada permuk permukaan aan luar luar
tulang terhambat terhambat sehingga sehingga terjadilah terjadilah kehilangan kehilangan
(oral (oral atau atau vestib vestibula ular)i r)ini ni sanga sangatt bervar bervarias iasi, i,
tulang.
diantaranya adalah: 1.
2.2.4 Pola Kerusakan Kerusakan Tulang
Kont Kontur ur tula tulang ng yang yang bulbo bulbous us bias biasan anya ya
2.2.4.1 Hilangnya tulang secara horizontal horizontal
dise diseba babk bkan an
Hilang Hilangnya nya tulang tulang secara secara horizo horizonta ntalla llah h
berku berkuran rang g tinggi tingginya nya,, margin margin tulang tulang berben berbentuk tuk
2.
bagi bagian an
tula tulang ng..
rusa rusak k
3.
terj terjad adii
pada pada bagi bagian an
(ora (orall
Marg Margin in Tula Tulang ng inko inkons nsis iste ten n
meru merupa paka kan n caca cacatt tula tulang ng angu angula larr atau atau
Cacat ini dijumpai pada septum interdental maupun lua luar
dapa dapatt
Bentuk Bentuk margin margin tulang tulang yang yang inkons inkonsist isten en
2.2.4.2 Cacat tulang pada tulang alveolar alveolar
sebela belah h
ini ini
mesialnya ataupun bagian distalnya.
adalah puncak alveolar yang datar.
tula tulang ng
Hemisepta
rusak rusak sepanj sepanjang ang penyak penyakit. it. Bagian Bagian yang yang
Sehi Sehing ngga ga
kerusa kerusakan kan sama sama rata, rata, dan cacat cacat yang yang terben terbentuk tuk
per permu muka kaaan
atau atau
adanya adanya bagian bagian interd interdent ental al septum septum yang yang
pola ini terjadi karena adanya aktivitas yang sama semu semuaa
ekso eksosi sito tosi siss
Sedangkan Sedangkan hemisepta hemisepta akan menunjukka menunjukkan n
horizontal atau agak miring. Resopsi tulang pada
pada pada
adan adanya ya
terbentuknya pilling.
yang yang palin paling g serin sering g diju dijump mpai ai.. Tula Tulang ng alve alveol olar ar
bes besar ar
Kont Kontur ur tula tulang ng yang yang bulb bulbou ouss
terben terbentuk tuk U pada pada permuk permukaa aan n oral oral atau atau
atau tau
vestibular. vestibular. Pada agambaran agambaran radoografik radoografik
vestibular).
hal hal ini ini akan akan suka sukarr dike diketa tahu huii oleh oleh oleh oleh karena terrindih oleh gambaran gigi atau
2.2.4.3 Cacat tulang pada septum interdental
gambaran tulang lainnya.
Adan Adanya ya caca cacatt tula tulang ng ini ini dapa dapatt dili diliha hatt secara secara radiog radiograf rafis, is, tetapi tetapi paling paling jelas jelas diketa diketahui hui
4.
Bentuk ledges terlihat sebagai penonjolan
dengan dengan mengad mengadaka akan n probin probing g sewakt sewaktu u diadak diadakan an
kecil kecil dan rata akibat akibat adanya adanya bony bony plato plato
pembu pembukaa kaan n flap flap dalam dalam prosed prosedur ur operat operatif. if. Cacat Cacat
yang tebal mengalami resopsi.
tulang pada septum interdental ini adalah 1.
Cra Crater ter (cu (cup pping ping))
Ledge
5.
Spine Cacat Cacat tuang spine menunjukka menunjukkan n adanya adanya penonjolan tulang yang tajam
6.
kehilangan kehilangan periodont periodontal al
, attachment attachment
Marg Margin in tul tulan ang g terb terbal alik ik
poket, poket,
Bentuk Bentuk margin margin tulang tulang terbal terbalik ik maksud maksudnya nya
kehilangan tulang alveolar, dan kadang-kadang
pincak crest alveolar yang tertinggi terdapat di
muncul supurasi.
pertengahan gigi.
Pada pasien dengan oral hygiene yang buruk buruk,, gingiv gingivaa membe membengk ngkak ak dan warnan warnanya ya
2.2.4.5 Cacat Furkasi
antara merah pucat hingga magenta. Hilangnya
Cacat Cacat furkasi furkasi juga dapat dikelompokka dikelompokkan n
dan gingival gingival stippling stippling dan
adan adanya ya
peru peruba baha han n
menurut derajat kerusakan tulang di daerah furkasi
topografi pada permukaannya seperti menjadi
yang diukur pada bidang horizontal. Cacat furkasi
tumpul dan rata ( cratered papila).
ini diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu: 1.
Pada Pada
Kelas 1
umum umum
bany banyak ak
seri sering ngka kali li
pasi pasien en
tida tidak k
kara karakt kter eris isti tik k
terd terdeeteks teksi, i,
dan dan
Disebu Disebutt juga juga cacat cacat tahap tahap awal. awal. Merupa Merupakan kan
inflam inflamasi asi hanya hanya terdet terdeteks eksii dengan dengan adanya adanya
cacat yang berpenetrasi kurang dari 2mm ke
pendarahan pada gingiva sebagai respon dari
arah furkasi.
pemeriksaan poket periodontal.
2.
Kelas 2
Keda Kedala lama man n
poke pokett
berv bervar aria iasi si,,
dan dan
Merupa Merupakan kan cacat cacat dimana dimana kerusa kerusakan kan tulang tulang
kehila kehilanga ngan n tulang tulang secara secara vertik vertikal al maupun maupun
lebih dari 2 mm ke arah interradikular, tetapi
horizontal dapat ditemukan. Kegoyangan gigi
tida tidak k semu semuaa daer daerah ah furk furkas asii sehi sehing ngga ga ada ada
terk terkad adan ang g munc muncul ul pada pada kasu kasuss yang yang lanj lanjut ut
sebuah aspek tulang yang tetap utuh.
dengan
3.
attachment dan hilangnya tulang.
Kelas 3
Meru Merupa paka kan n
caca cacatt
yang yang
sede sedemi miki kian an
rupa rupa
adanya
perlua luasan
hilangnya
Periodontitis kronis dapat didiagnosis
sehingga sebagian besar tulang interradikular
dengan dengan
terdet terdeteks eksiny inyaa
peruba perubahan han
inflama inflamasi si
sudah sudah rusak, rusak, dan sonde sonde dapat dapat dimasuk dimasukkan kan
kronis pada marginal marginal gingiva, gingiva, adanya adanya poket
melewa melewati ti dearah dearah antara antara akar-ak akar-akar ar gigi gigi dari dari
periodonta periodontall dan hilangnya hilangnya attachment secara
salah satu sisi ke sisi l ainnya.
klinis.
2.3 Periodontitis Kronis
Periodontiti Periodontitiss kronis merupakan merupakan penyakit penyakit dengan tipe progresif yang lambat. Dengan adanya faktor faktor sistem sistemik, ik, seper seperti ti diabet diabetes, es, peroko perokok, k, atau atau
2.3.2 Penyebaran Penyakit
stress, stress, progres progres penyakit penyakit akan lebih cepat cepat karena karena
Peri Period odon onti tittis
kron kronis is
bias biasaanya nya
faktor tersebut dapat merubah respon host terhadap
merupakan penyakit yang spesifik pada suatu
akumulasi plak.
tempat tempat yang terakumulas terakumulasii plak. Periodontitis Periodontitis kron kronis is
dije dijela lask skan an
seba sebaga gaii
localized dan
generalized.
2.3.1 Karakteristik Umum
Karakteristik yang ditemukan pada pasien
1)
Loca Localiz lized ed peri period odon onti titi tiss
periodontitis kronis yang belum ditangani meliputi akumulasi subgin subgingiv gival, al,
plak
pada
inflam inflamasi asi
supragingival gingiv gingiva, a,
dan
pemben pembentuk tukan an
Kura Kurang ng dari dari 30% 30% temp tempat at terk terken enaa abses abses pada pada mulut mulut yang yang menunj menunjuka ukan n hilangnya attachment dan tulang.
2)
Gene Genera rali lize zed d perio periodo dont ntit itis is
maka makan n atau atau keti ketika ka meny menyik ikat at gigi gigi,, adan adanya ya kegoyanga kegoyangan n gigi, atau tanggalnya tanggalnya gigi. Pada
Terdapat 30 % atau lebih tempat terkena abse absess
pada pada mulu mulutt
yang yang menu menunj njuk ukan an
hilangnya attachment dan tulang.
periodontitis kronis ini pasien tidak ada gejala nyeri, pasien sama sekali tidak merasa bahwa dia terkena terkena penyakit penyakit sehingga sehingga kemungkina kemungkinan n
Pola hilangnya tulang pada periodontitis
besar sulit untuk mau dirawat. Rasa nyeri kemungkinan muncul pada
secara secara vertik vertikal, al, bila bila hilang hilangnya nya attachment dan tul tulang
pada
permuk mukaan
gigi
lebih
besar
gigi tanpa karies yang disebabka disebabkan n oleh akar
dibandingka dibandingkan n pada permukaan permukaan yang berdekatan berdekatan,,
yang yang
atau horizontal. horizontal. Hilangnya tulang secara secara vertikal vertikal
keduanya. keduanya. Area atau tempat tempat yang terlokalisir terlokalisir
biasanya biasanya diasosiasi diasosiasikan kan dengan dengan kerusakan kerusakan angular angular
sedikit sedikit nyeri, nyeri, kadang-kada kadang-kadang ng merambat merambat jauh
tulang tulang dan bentuk bentuk poket poket intrab intrabony ony.. Hilang Hilangnya nya
pada pada rahang rahang biasan biasanya ya dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan
tulang secar secaraa
perio periodon dontiti titis. s. Adanya Adanya area area yang yang terimp terimpaks aksii
horizontal horizontal biasa biasanya nya dihubungk dihubungkan an
sens sensit itif if
pada pada
pan panas, as,
din dingin gin,
atau tau
oleh oleh makana makanan n menamb menambah ah ketida ketidakny knyama amanan nan
dengan poket suprabony.
pada pasien. 2.3.3 Keganasan Penyakit
Kegana Keganasan san pada pada kerusa kerusakan kan period periodont ontal al terj terjad adii
akib akibat at
lama lama
tida tidakn knya ya
wakt waktu u
2.3.5 Progres Penyakit
Pasien memiliki kemungkinan terkena
terk terken enaa
penyakit. penyakit. Dengan Dengan bertambahn bertambahnya ya usia, usia, hilangnya hilangnya
perio periodon dontiti titiss kronis kronis yang yang sama sama sepanj sepanjang ang
attachment dan
hidup. hidup. Kecepa Kecepatan tan progre progresi si biasan biasanya ya lambat lambat
tula tulang ng
akan kan
menj menjaadi
lebi lebih h
prevalensi dan berbahaya karena adanya akumulasi
teta tetapi pi
dari kerusakan.
lingkungan, dan perilaku. Awal pembentukan
Keganasan penyakit dibagi menjadi :
1) Sligh Slightt (mild (mild)) peri period odon onti titi tiss
hilangnya attachment tidak lebih dari 1-2 mm.
2)
Mode Modera rate te peri period odon onti titis tis
dimo dimodi difik fikas asii
oleh oleh
sist sistem emik ik,,
perio periodon dontiti titiss dapat dapat terjad terjadii kapanp kapanpun, un, tetapi tetapi tanda awal biasanya biasanya dapat dapat terdeteksi terdeteksi selama masa masa
Kerusakan periodontal yang ringan dan
dapa dapatt
rema remaja ja
pada pada
akumu kumula lassi
plak lak
dan dan
kalkul kalkulus. us. Period Periodont ontitis itis kronis kronis secara secara klinis klinis menjadi signifikan pada umur pertengahan-tiga puluhan atau lebih. Beberapa Beberapa
model yang menjelaska menjelaskan n
Kerusakan periodontal yang sedang dan
tentang progres penyakit. Pada model, progresi
hilangnya attachment 3-4 mm.
diukur oleh jumlah hilangnya attachment .
3) Seve Severe re peri period odon onti titi tiss
1. Cont Contin inou ouss
mode model l ,
progres
dari
penyakit penyakit lambat lambat dan berkesinam berkesinambunga bungan, n, Kerusakan periodontal yang berbahaya dan
dengan tempat yang terkena menunjukan
hilangnya attachment lebih dari 5mm.
adanya adanya kecepata kecepatan n progres progres yang konstan pada kerusakan periodontal.
2.3.4 Gejala
Gejala Gejala awal awal pasien pasien period periodont ontiti itiss kronis kronis adalah adalah terdap terdapat at tanda tanda gusi gusi berdar berdarah ah pada pada saat saat
Rando dom m 2. Ran model),
mode modell
meng mengar araah
(epi (episo sodi dicc-bu burs rst t
pada pada prog progre ress
dari dari
penyakit penyakit periodontal periodontal dengan dengan lambatnya lambatnya
dest destru ruks ksii yang yang diiku diikuti ti oleh oleh peri period odee tanp tanpaa
3)
Lingkungan dan perilaku
destruksi. Pola penyakit ini adalah random. Merokok Merokok dapat dapat meningkatk meningkatkan an keganasan keganasan 3. Asynchro Asynchronous nous
(multiple-bu (multiple-burst rst
model), model),
penyakit ini. Pada perokok, terdapat lebih
pada pada progre progress dari dari penyak penyakit it mengar mengarah ah pada pada
banyak kehilangan attachment dan tulang,
destruksi periodontal yang terjadi di sekeliling
lebi lebih h bany banyak ak furk furkas asii dan dan pend pendal alam aman an
gigi gigi yang yang terk terken enaa sela selama ma perio periode de
pok poket et.. Stres Stres juga juga dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an
burst
akan bergan berganti ti dengan dengan period periodee activity, dan akan
prevalensi dan keganasan penyakit ini.
inactivity.
4)
Genetik
Biasan Biasanya ya kerusa kerusakan kan period periodont ontal al sering sering terj terjad adii
2.3.6 Prevalensi
di
dala dalam m
satu atu
kelu keluaarga rga,
ini ini
Periodontitis kronis meningkat prevalensi
kemungkinan menunjukkan adanya faktor
dan keganasannya berhubungan dengan umur, dan
genetik yang mempengaruhi periodontitis
secara umum efeknya pada jenis kelamin adalah
kronis ini.
sama.
Bukan
menyeb menyebabk abkan an
umur
dari
individu
yang
mening meningkat katnya nya preval prevalens ensi, i,
tetapi tetapi
lamanya waktu jaringan periodontal berubah oleh
2.4 Periodontitis Agresif
akumulasi plak.
Peri Period odon ontit titis is
agre agresi siff
bias biasan anya ya
menyerang secara sistemik pada individu sehat 2.3.7 Faktor Resiko Terjadinya Penyakit
yang
Period Periodont ontiti itiss merupa merupakan kan penyak penyakit it yang yang
berumur
Peri Period odon onti titi tiss
kurang agre agresi siff
dari
30
dibe dibeda daka kan n
tahun. deng dengan an
diseba disebabka bkan n oleh oleh bebera beberapa pa faktor faktor.. Faktor Faktor utama utama
periodonti periodontitis tis kronis berdasarka berdasarkan n onset usia,
terj terjad adin inya ya
terd terdap apat atny nyaa
kece kecepa pata tan n
prog progre resi si,,
akum akumul ulas asii plak plak pada pada gigi gigi dan dan ging gingiv ival al.. Ada Ada
kump kumpul ulan an
mikro mikroflo flora ra
beber beberapa apa faktor faktor yang yang ikut ikut berkon berkontrib tribusi usi dalam dalam
respon imun host dan agregasi keluarga dari
peningkatan resiko terjadinya penyakit, antara lain:
penyakit individu.
1)
peri period odon onti titis tis
adal adalah ah
Faktor lokal.
juncti junction on
meru merupa paka kan n
awal awal
inisiasi agen pada etiologi periodontitis kronis. Bakteri biasanya memberikan efek lokal pada sel dan jaringan berupa inflamasi. 2)
dan dan
komp kompos osis isii
ging gingiv iva, a,
peru peruba baha han n
Periodontitis agresif menggambarkan
Akumulasi plak pada gigi dan gingival pada
dentog dentoging ingiva ivall
sifa sifatt
tiga tiga
peny penyak akit it..
Peny Penyak akit it
ters terseb ebut ut
adal adalah ah
localized aggressive periodontitis, generalized aggres aggressiv sivee
period periodont ontiti itiss,
dan
rapidly
progressive periodontitis (RPP).
2.4.1 Localized Aggressive Periodontitis
Faktor sistemik
2.4.1.1 Latar Belakang
Kebanyakan periodontitis kronis terjadi pada
Pada tahun 1923 Gottlieb melaporkan
pasien yang memiliki penyakit sistemik yang
seorang seorang pasien pasien dengan dengan kasus fatal influenza influenza
host .
epid epidem emik ik.. Gott Gottli lieb eb meny menyeb ebut ut peny penyak akit it itu itu
Diabet Diabetes es merupa merupakan kan contoh contoh penyak penyakit it yang yang
sebagai ‘ ’difuse atrophy of the alveolar bone’’.
dapat meningkatkan keganasan penyakit ini.
Pada Pada tahu tahun n
memp mempen enga garu ruhi hi
keef keefek ekti tiva van n
resp respon on
1928 1928,,
Gott Gottlie lieb b
meng mengga gang ngga gap p
kondisi ini disebabkan oleh inhibisi pembentukan
actinomycetemcomitans
sementum yang terus menerus.
pertahanan host dengan mekanisme yang
Pada Pada
tahu tahun n
1938 1938,,
Wanne annenm nmaacher cher
berbeda,
menghindari
meliputi
produksi
menyebut penyakit tersebut sebagai ‘’parodontitis
polimo polimorph rphonu onucle clear ar
Pada akhir akhirny nya, a, tahu tahun n marginalis marginalis progressi progressiva’’ va’’ . Pada
faktor penghambat-chemotaxis, endotoxin,
worl world d
kolagen, leukotoxin, dan faktor lain yang
menyimpulka menyimpulkan n konsep konsep ‘’periodont ‘’periodontosis’’ osis’’ sebagai sebagai
dapat membuat bakteri berkolonisasi pada
suat suatu u gamb gambar aran an dege degene nera rati tiff yang yang tida tidak k perlu perlu
poket poket dan memula memulaii perusa perusakan kan jaring jaringan an
dikonfirmasi dikonfirmasi dan istilah istilah itu harus dihilangkan dihilangkan dari
periodontal. Setelah penyerangan pertama
nomenklatur periodontal.
ini, ini,
Isti Istila lah h
‘’Juvenile ’Juvenile
in
(PMN), (PMN),
peri period odon onti tics cs
1966,
work worksh shop op
leukoc leukocyte yte
periodontit periodontitis’ is’ ’
pert pertah ahan anan an
imun imun
adek adekua uatt
host
tela telah h
distimulasi dengan memproduksi antibody
diperk diperkena enalka lkan n oleh oleh Chaput Chaput dan para para kolega kolega di
untu untuk k mena menaik ikan an jara jarak k dan dan fago fagosi sito tosi siss
tahun 1967 dan oleh Butler pada tahun 1969. Pada
serangan bakteri dan menetralisir aktifitas
tahun 1971, Baer mendefinisikan ini sebagai suatu
leukot leukotoxi oxin. n. Dengan Dengan cara cara ini, ini, koloni kolonisas sasii
penya penyakit kit pada pada period periodont ontium ium yang yang terjad terjadii pada pada
bakte bakteri ri pada pada tempat tempat lain lain dapat dapat dicega dicegah. h.
remaja remaja sehat sehat dengan dengan karakt karakteri eristi stik k
Respon Respon antibo antibody dy yang yang kuat kuat pada pada agen agen
tulang tulang alveola alveolarr yang yang sangat sangat 1989,
word word
work worksh shop op
kehila kehilanga ngan n
cepat cepat.. Pada tahun
clin clinic ical al
peri period odon ontic ticss
mengkategor mengkategorikan ikan penyakit penyakit ini sebagai sebagai ‘’ localized termasuk uk sub dari dari juvenile juvenile periodontit periodontitis is (LPJ) (LPJ)’’, termas klasif klasifika ikasi si besar besar dari dari early-onset early-onset periodontit periodontitis is
(EOP).
Seka Sekara rang ng,,
peny penyak akit it
peny penyak akit it
deng dengan an
karakteristik LPJ berubah nama menjadi localized
infeksi adalah karakteristik dari localized
aggressive periodontitis. Bakteri yang berlawanan berlawanan dengan A. 2. Bakteri
berkolonisa berkolonisasi si pada jaringan jaringan periodontal periodontal dan menghambat menghambat
akan
Localized aggressive periodontitis (LAP) onse onsett
melokalisasi
infeksi
actinomycetemcomitans
2.4.1.2 Tanda-tanda Klinis
memp mempun unya yaii
kolonisasi kolonisasi yang lebih
lanjut dari A. actinomycetemcomitans. Ini
aggressive periodontitis.
bia biasa sany nyaa
dapat
actinomycetemcomitans
pada pada usia usia masa masa
pubertas pubertas atau remaja. remaja. Tanda-tanda Tanda-tanda klinisnya yaitu terlokalisasi pada gigi molar pertama atau incisivus dan hilangn hilangnya ya perlek perlekata atan n interp interprok roksim simal al paling paling sedikit sedikit pada dua gigi gigi perman permanen, en, satu satu pada pada gigi gigi molar pertama dan melibatkan tidah lebih dari dua gigi selain dari gigi molar pertama dan incsivus.
dan dan
A.
menc menceg egah ah
perusakan jaringan. 3. A.
actinomycetemcomitans
kehila kehilanga ngan n
kemamp kemampuan uan
dapat
mempro memproduk duksi si
leukotoxin leukotoxin tanpa alasan alasan yang jelas. jelas. Jika hal ini terjad terjadi, i, progre progresi si penyak penyakit it dapat dapat dicegah dicegah atau dilemahkan dilemahkan,, dan kolonisasi kolonisasi pada daerah periodontal yang baru dapat dihindari.
Kemung Kemungkin kinan an alasan alasan batas batas kerusa kerusakan kan jaring jaringan an periodontal dan gigi yaitu :
4.
Keru Kerusa saka kan n pada pada susu susuna nan n seme sement ntum um
Setelah h melaku melakukan kan koloni kolonisas sasii pertam pertamaa 1. Setela
dapat
disebabkan
oleh
lesi
yang
pada gigi permanen yang pertama erupsi (gigi
terlok terlokali alisas sasi. i. Permuk Permukaan aan akar akar dari dari gigi gigi
molar pertama dan incisivus), incisivus), Actinobacillus
yang dicabut pada pasien LAP ditemukan adanya adanya sementum sementum yang hipoplastik hipoplastik atau
aplastik. Hal ini tidak hanya ditemukan pada
2.4.1.3 Gambaran Radiografik
permukaan akar yang terpapar langsung pada
Hila Hilang ngny nyaa
tulan tulang g
alve alveol olar ar
seca secara ra
poket periodontal tetapi juga pada akar gigi
vertikal vertikal disekelili disekeliling ng gigi molar pertama pertama dan
yang masih mengelilingi periodontium.
incisivus, pada permulaan masa pubertas pada rema remaja ja seha sehat, t, meru merupa paka kan n tand tandaa diag diagno nosi siss
Karakt Karakteri eristi stik k yang yang mencol mencolok ok dari dari LAP adalah adalah tidak tidak adanya adanya inflam inflamasi asi klinis klinis meskip meskipun un terdapat poket periodontal yang dalam dan adanya kehilangan tulang yang cepat. Pada beberapa kasus jumlah plak minimal yang terlihat tidak konsisten dengan jumlah kerusakan periodontal. Plak jarang memb memben entu tuk k terb terbat atas as
kalk kalkul ulus us..
teta tetapi pi
Mesk Meskip ipun un
meng mengan andu dung ng
juml jumlah ah bany banyak ak
plak plak
klas klasik ik
LAP. LAP.
Gamb Gambar aran an
radi radiog ogra rafi fik k
melipu meliputi ti hilangn hilangnya ya bentuk bentuk lengku lengkung ng tulang tulang alveol alveolar ar yang yang meluas meluas dari dari permuk permukaa aan n distal distal pada gigi premolar kedua sampai permukaan mesial mesial gigi gigi molar molar kedua. kedua. Kerusa Kerusakan kan tulang tulang biasa biasanya nya lebih lebih luas luas daripa daripada da period periodont ontiti itiss kronik.
A.
beberapa pasien Actinomycetemcomitans dan pada beberapa terdapat Porphyromonas gingivalis.
2.4. 2.4.1. 1.4 4
Prev Preva alens lensii
dan
Dist Distrribus ibusii
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
LAP LAP memp mempun unya yaii prog progre ress yang yang cepa cepat. t. Bukti yang telah dilaporkan bahwa laju hilangnya tula tulang ng seki sekita tarr 3-4 3-4 kali kali lebi lebih h cepa cepatt dari daripa pada da periodontit periodontitis is kronik. kronik. Karakteris Karakteristik tik klinis lain dari LAP meliputi : 1.
dari dari
Preval Prevalens ensii LAP pada pada popula populasi si usia usia remaja pada keadaan geografis yang berbeda yait yaitu u kura kurang ng dari dari 1 %.
Seba Sebagi gian an besa besar r
melaporkan prevalensi yang rendah sekitar 0,2 %. Bebera Beberapa pa peneli penelitia tian n menemu menemukan kan bahwa bahwa
Adanya pe perpindahan di distolabial
pada incisivus rahang atas, bersamaan dengan pembentukan diastema.
prevalens prevalensii tertinggi tertinggi LAP pada laki-laki kulit hita hitam, m,
diik diikut utii
pere peremp mpua uan n
kuli kulitt
hitam itam,,
perempuan kulit putih dan laki-laki kulit putih.
Peningkat katan an perger pergeraka akan n pada pada incisi incisivus vus 2. Pening
Terlihat frekuensi paling banyak pada periode
dan molar rahang atas dan rahang bawah.
pubertas dan pada usia 20 tahun.
3. Sensitifitas permukaan akar terhadap suhu
2.4.2 Generalized Aggressive Periodontitis
dan sentuhan.
2.4.2.1 Tanda-tanda klinis
4.
Rasa Rasa
saki sakitt
sela selama ma
mati matika kasi si,,
kemung kemungkin kinan an besar besar diseba disebabka bkan n oleh oleh iritas iritasii struktur struktur pendukung pendukung oleh gigi yang bergerak bergerak dan impaksi makanan.
Generaliz Generalizee Aggressive Aggressive Periodonti Periodontitis tis (GAP) biasanya menyerang individu dibawah umur 30 tahun, namun pasien yang lebih tua juga juga dapat dapat terser terserang ang.. Berbed Berbedaa dengan dengan LAP, individu individu yang terserang terserang GAP menghasilk menghasilkan an
Tidak semua kasus LAP berprogresi berprogresi pada
resp respon on
anti antibo body dy
yang yang
tingkatan yang dapat diuraikan dengan tepat. Pada
orga organi nism smee
beb beber erap apaa
mempun mempunyai yai karak karakter terist istik ik
pasi pasien en
deng dengan an
prog progre resi si
kehi kehila lang ngan an
pato patoge gen. n.
rend rendah ah
Seca Secara ra
terh terhad adap ap
klin klinis is,,
GAP GAP
yaitu yaitu hilang hilangnya nya
perlekatan perlekatan dan kehilangan kehilangan tulang dapat sembuh
perlekata perlekatan n interproks interproksimal imal secara secara menyeluruh, menyeluruh,
dengan sendirinya.
sediki sedikitny tnyaa pada pada tiga tiga gigi gigi perman permanen en selain selain molar pertama dan incisivus. Kerusakan yang
timbu timbull
terj terjad adii
taha tahap p
tulang tulang yang ekstrim ekstrim tetapi tetapi di lain lain sisi sisi pada pada
quiescence (diam) dalam periode minggu ke bulan
pasien pasien yang sama, menunjukan menunjukan tidak adanya adanya
atau atau
kehilangan tulang.
tahu tahun. n.
seca secara ra
berta bertaha hap p
Radi Radiog ogra rafi fi
diik diikut utii
seri sering ng
menu menunj njuk ukan an
kehilangan tulang yang mempunyai progresi sejak pemeriksaan radiografi.
2.4. 2.4.2. 2.3 3
Sepert Sepertii pada pada LAP, LAP, pasien pasien GAP sering sering
kons konsis iste ten n
deng dengan an
juml jumlah ah
keru kerusa saka kan n
periodontal. Namun terdapat banyaknya bakteri P.
gin gingiv gival alis is,,
actin actinom omyc ycet etem emco comi mita tans ns dan
A.
Tannerella forsythia. Resp Respon on
dan
Dist Distrribus ibusii
Bedasarkan Umur dan Jenis Kelamin
mempunyai jumlah plak kecil. Jumlah plak nampak tida tidak k
Prev Preva alens lensii
Pada Pada suat suatu u di Sri Sri Lank Lanka, a, 8% dari dari popul populasi asi mempun mempunyai yai penyak penyakit it periodontal
rapid rapid
progre progressi ssion on,
deng dengan an
kara karakt kter eris isti tik k
hilang hilangnya nya perlek perlekata atan n sekita sekitarr 0,1-1 0,1-1 mm per tahun. Survey nasional A.U.S terhadap remaja
dapa dapatt
usia usia 14-17 14-17 tahun tahun melapo melaporka rkan n bahwa bahwa 0,13% 0,13%
ditemukan. ditemukan. Salah satu satu yang paling paling ganas adalah adalah
terser terserang ang GAP. GAP. Selain Selain itu juga, juga, orang orang kulit kulit
jar jaringan
yang
dua dua
jari jaring ngan an
ging gingiv ivaa
terinflamas masi
akut,
sering
hitam mempunyai resiko terjangkit lebih tinggi
terpro terprolif lifera erasi, si, teruls terulsera erasi si dan berwa berwarna rna merah merah
dibandingka dibandingkan n orang kulit putih untuk semua
terang. terang. Pendaraha Pendarahan n dapat terjadi secara secara spontan spontan
bentuk bentuk periodontitis periodontitis agresif, agresif, dan remaja remaja laki-
atau atau deng dengan an stim stimul ulas asii ring ringan an.. Supu Supura rasi si dapa dapatt
laki juga mempunyai resiko lebih tinggi dari
menjad menjadii suatu suatu karakte karakteris ristik tik
pada remaja perempuan.
pentin penting. g. Respon Respon
jaringan jaringan ini dianggap dianggap terjadi terjadi pada tahap destruktif destruktif dimana perlekatan tulang hilang dengan aktif. Pada
2.4.3
beber beberapa apa kasus, kasus, jaring jaringan an gingiv gingivaa dapat dapat terliha terlihatt
Periodontitis Agresif
berwarna berwarna pink, bebas inflamasi, kadang-kad kadang-kadang ang
2.4.3.1 Faktor Mirobiologi
Faktor
Resiko
Terjadiny dinya a
dengan dengan beberapa beberapa tingkatan tingkatan stippling . Poket yang Meskipun Meskipun beberapa beberapa mikroorganis mikroorganisme me
dalam dapat terlihat dengan pemeriksaan. Beberapa pasien pasien GAP dapat memiliki manifestasi manifestasi sistemik sistemik seperti penurunan berat badan, depresi mental dan
spes spesifi ifik k seri sering ngka kali li terd terdet etek eksi si pada pada pasi pasien en
localized
aggressive
( A.actinomy A.actinomycetem cetemcomit comitans, ans,
malaise.
spp spp., .,
Eike Eikene nell lla a
intermedia
dan
periodontitis Capnocytop Capnocytophaga haga
corr corrod oden ens, s,
Prev Prevot otel ella la
Campyl Campyloba obacte cterr
rectus rectus). ).
disebutkan n sebagai sebagai A.actinomycetemcomitans disebutka patogen primer. Seperti yang disimpulkan oleh
2.4.2.2 Gambaran Radiografik
Gambar Gambaran an radiog radiograf rafik ik pada pada GAP yaitu yaitu hila hilang ngny nyaa
tula tulang ng
dari dari
sedik edikit it
menyerang menyerang sebagi sebagian an besar besar gigi. gigi.
gigi igi
samp sampaai
Perbandinga Perbandingan n
radiog radiograf rafik ik yang yang diambi diambill pada pada waktu waktu berbed berbeda, a, menunjukan menunjukan keagresifan keagresifan penyakit ini. Page et al menjel menjelask askan an suatu suatu
sisi sisi pada pasien pasien GAP yang
menunjukan menunjukan adanya adanya kerusakan kerusakan sekitar sekitar 25%-60% selama periode 9 minggu, menunjukan kehilangan
Tonetti dan Mombelli: 1.
A.actinomycetemcomitans
dite ditemu muka kan n deng dengan an juml jumlah ah ting tinggi gi pada pada kara karakt kter eris istik tik lesi lesi dari dari LAP LAP (kir (kira-k a-kir iraa 90%).
2.
Tempat dengan bukti adanya progresi
tempa mpat
yang
terinfeksi
atau
dengan
lesi seringnya menunjukan peningkatan level
kema kemamp mpua uan n
fago fagosi sito tosi sitt
dan dan
memb membun unuh uh
A.actinomycetemcomitans.
organisme.
Penelitian
saat
ini
juga
diperlihatk diperlihatkan an suatu hipersensiti hipersensitifitas fitas monosit monosit 3.
Beberapa Beberapa pasien pasien dengan dengan manifestas manifestasii
klinis LAP mempunyai serum antibody yang meni mening ngka katt
secara cara
signi ignifi fika kan n
terh terhad adap ap
A.actinomycetemcomitans. 4.
Adanya
pen pengu gura rang ngan an
di
pro prosstagl taglaandin ndin
E2
(PGE (PGE2) 2)
merespon
lipopolisakarida
mere mereka ka
saat aat
(LPS).
Hiperr Hiperresp espons onsif if fenotip fenotip ini dapat dapat mengaw mengawali ali
hubungan
beba beban n
dari dari pasien pasien LAP yang yang meliba melibatka tkan n produk produksi si
antara
subg subgin ingi giva vall
oleh oleh
A.actinomycetemcomitans selama pengobatan
peningkatan hilangnya jaringan ikat dan tulang yang
disebabkan
oleh leh
produksi
yang
berlebihan faktor katabolik. Sist Sistem em imun imun memp mempun unya yaii
dan kesuksesan respon klinis.
pera perana nan n
penting penting dalam periodontiti periodontitiss agresif agresif sistemik, sistemik, 5.
A.actinomycetemcomitans
menurut Anusaksathien dan Dolby, orang yang
mengha menghasil silkan kan sejuml sejumlah ah faktor faktor virule virulen n yang yang
menemukan antibodi pada host yaitu kolagen,
dapat dapat memberikan memberikan pengaruh pengaruh terhadap terhadap proses proses
deox deoxir irib ibon onuc ucle leic ic
penyakit.
Meka Mekani nism smee imun imun yang yang mung mungki kin n melip meliput utii
acid acid
(DNA (DNA))
dan dan
IgG. IgG.
peningkata peningkatan n aktifitas aktifitas major histocompai histocompaibility bility Flora yang menyerang menyerang secara morfologi morfologi campuran namun sebagian besar oleh bakteri gram nega negati tif, f, melip meliput utii koku kokus, s, bata batang ng,, fila filame men, n, dan dan
spirochetes.
Beberapa
jaringan
A.a A.act ctin inom omyc ycet etem emco comi mita tans ns,,
suppresor fungsi sel T, aktifasi polyclonal sel B oleh mikroba plak dan predisposisi genetik.
terserang
mikroorganis mikroorganisme me yang telah diidentifik diidentifikasi asi sebagai sebagai
complex (MHC) molekul kelas II, HLA, DR4,
2.4.3.3 Faktor Genetik
Capn Capnoc ocyt ytop opha haga ga
sputigena, Mycoplasma sp., dan spirochetes.
Hasil Hasil penelitian penelitian menyataka menyatakan n bahwa bahwa semua individu tidak memiliki kemungkinan kemungkinan yang sama terkena periodontitis agresif. Secara
2.4.3.2 Faktor Imunologi
spesifik spesifik dideskrips dideskripsikan ikan bahwa faktor genetik genetik
Bebera Beberapa pa kerusa kerusakan kan imun imun mempun mempunyai yai hubungan
dengan
patogenesis
penyakit
periodontitis. Human leukocyte antigens (HLAs),
memiliki implikasi dalam periodontitis agresif. Saat ini, gen spesifik yang merespon penyakit ini belum dapat diidentifikasikan.
yang mengatur respon imun, telah dipertimbangkan sebagai tanda untuk periodontis agresif. Meskipun HLAs tidak konsisten, antigen HLA A9 DAN B15 konsisten berhubungan dengan periodontis agresif. Beberapa investigasi, menunjukan bahwa pasien
dengan
men menggambarkan
periodontitis kerusakan
agresif
fungsional
polymorphon polymorphonuclea uclearr leukocytes leukocytes (PMNs), (PMNs), monocyt, monocyt, atau keduanya. keduanya. Kerusakan Kerusakan ini dapat dapat dilemahkan dilemahkan deng dengan an akti aktifi fita tass kemo kemota taks ksis is dari dari PMNs PMNs pada pada
Kerusakan berhu berhubun bungan gan dapa dapatt
imunologi
dengan dengan
ditu dituru runk nkan an
period periodont ontitis itis
seca secara ra
gene geneti tik. k.
yang agresi agresif f Hasi Hasill
penel peneliti itian an juga juga menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa respon respon anti antibo bodi di
terh terhad adap ap
pato patoge gen n
peri period odon onta tal, l,
termasuk A. actinomycetemcomitans di bawah kontrol genetik. Jumlah dari antibodi protektif (terutama IgG2) tergantung dari ras.
keru kerusa saka kan n
2.4.3.4 Faktor Lingkungan
Jumlah dan lamanya merokok merupakan
peny penyak akit it
term termas asuk uk
hila hilang ngny nyaa
periodontal attachment dan dan tula tulang ng..
Akan Akan
variabel yang penting yang berpengaruh terhadap
tetapi poket periodontal dengan pemeriksaan
kerusa kerusakan kan pada pada dewas dewasaa muda. muda. Pasien Pasien penyak penyakit it
yang yang dala dalam m tidak tidak dite ditemu muka kan n dika dikare rena naka kan n
peri period odon onti titis tis yang
ulse ulsera ratif tif dan dan nekr nekros osis is pada pada lesi lesi ging gingiv ival al
gen gener eral aliz ized ed
aggr aggres essi sive ve
mempun mempunyai yai kebias kebiasaan aan meroko merokok k memili memiliki ki lebih lebih
meng mengha hanc ncur urka kan n
epit epitel eliu ium m
ban banya yak k
jar jaring ingan an
yang yang
gigi gigi
yang yang
ters terser eran ang g
dan dan
hila hilang ngny nyaa
ikat ikat,,
marg margin inal al
meng mengha hasi silk lkan an
dan dan rese resesi si
perlekatan perlekatan klinis yang lebih besar besar dibandingka dibandingkan n
ging gingiv iva. a.
Lesi Lesi NUP NUP yang berk berkel elan anjut jutan an
pasien GAP yang tidak merokok.
mengakibat mengakibatkan kan hilangnya hilangnya tulang, tulang, pergerakan pergerakan gigi, dan akhirnya kehilangan gigi. Manifestasi intr intrao aora rall pada pada kasu kasuss ini ini bias biasan anya ya adal adalah ah
2.5 Periodontitis Ulseratif Nekrosis
Nec Necro roti tizi zing ng
demam,
Ulce Ulcera rativ tivee
Peri Period odon onti titis tis
malo malodo dor r ,
oral oral
malaise,
atau
lymphadenopathy.
(NUP) (NUP) merupa merupakan kan perpan perpanjan jangan gan dari dari NUG ke struktur periodontal. Di sisi lain, NUP dan NUG meru merupa paka kan n
peny penyak akit it yang berbe berbeda da..
2.5.1.2 Gambaran Mikroskopis
Hing Hingga ga
perbedaan antara NUG dan NUP dapat dinyatakan ‘diterima’ atau ‘tidak diterima’ dianjurkan bahwa bahwa NUG dan NUP diklasifikasikan bersama di bawah kategori necrotizing periodontal disease walaupun dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Dala Dalam m mikr mikros osko kopi pik k elek elektr tron on plak plak mikrob mikrobaa menutu menutupi pi nekrot nekrotik ik papila papila gingiv gingival, al, mene menemu muka kan n
kemi kemiri ripa pan n
his histolo tolog gi
yang ang
mencolok antara NUP pada pada pasien HIV HIV positif dan
lesi
Peme Pemeri riks ksaa aan n
NUG
pada
pasien
mikr mikros osko kopi pik k
non-HIV.
menu menunj njuk ukka kan n
permukaan biofilm terdiri dari campuran flora 2.5.1 Karakteristik NUP
Seca Secara ra
spes spesif ifik ik
mikroba mikroba dengan dengan perbedaan perbedaan morpho-type dan bany banyak ak
kasu kasuss
NUP NUP
disebu disebutka tkan n pada pada pasien pasien immuno immuno-co -compr mpromis omised, ed, khus khusus usny nyaa pada pada mere mereka ka yang yang meng mengid idap ap HIV HIV pos posit itif if atau atau yang yang memi memilik likii AIDS AIDS.. Klas Klasif ifika ikasi si
permukaan flora degan kumpulan spirochetes bawah h lapis lapisan an bakt bakter erii (bacterial (bacterial zone) zone). Di bawa adalah adalah kumpulan kumpulan PMNs ( neutrofil rich-zone) yang padat dan sel nekrotik ( necrotic zone).
kembali NUP dan NUG pada tahun 1999 termasuk pem pemis isah ahan an
diag diagno nosi siss
Nec Necro rotiz tizing ing
Ulce Ulcera rativ tivee
diba dibawa wah h
Peri Period odon onta tall
klas klasif ifik ikas asii .e dise diseas ase
Perbedaan Perbedaan antara antara kedua kondisi tersebut tersebut sebagai sebagai penyakit yang berbeda belum diklasifikasi. Namun mereka mereka dibeda dibedakan kan berdas berdasark arkan an ada atau atau tidak tidak adanya kehilangan attachment dan tulang.
ciri yang khas sering ditemukan pada pasien dengan dengan infeksi infeksi HIV dan AIDS. AIDS. Banyak Banyak dari lesi ini yang memiliki manifestasi manifestasi inflamasi inflamasi
infe infeks ksii HIV HIV dan dan pasi pasien en yang yang diny dinyat atak akan an
Sama Sama dengan dengan NUG, NUG, kasus kasus klinis klinis NUP ditunjukan oleh nekrosis dan ulserasi pada bagian dari dari papi papila la inte interd rden enta tall
Lesi gingival gingival dan periodontal dengan
periodontal yang tidak biasa dan mengarah ke
2.5.1.1 Gambaran Klinik
mahk mahkot otaa
2.5.2 NUP pada HIV/AIDS
dan dan
marg margin in
gingival gingival dengan dengan rasa nyeri dan mudah berdarah. berdarah. Ciri khas yang membeda membedakan kan NUP yaitu progresi progresi
immunocompromised . NUG dan NUP adalah kondisi yang paling sering dialami oleh pasien pasien yang mengidap HIV .
Lesi Lesi NUP yang yang ditemu ditemukan kan pada pada pasien pasien
mendukung
konsep
mereka
bahwa
HIV positif menunjukan ciri-ciri khas yang mirip
periodontitis nekrosis pada pasien HIV-positif
dengan yang nampak pada pasien HIV negatif. Di
adalah manifestasi agresif periodontitis kronis
sisi lain, lesi NUP pada pasien HIV-positif dapat
pada host yang immunocompromised.
lebih membahayakan dan lebih banyak komplikasi
Berbeda dengan temuan ini, Cobb et
diband dibanding ing dengan dengan pasien pasien HIV negati negatif. f. Bentuk Bentuk
al melaporkan bahwa komposisi mikroba NUP
nekrosis periodontitis tampak lebih menonjol dan
lesi lesi pada pada pasi pasien en HIV-p HIV-pos osit itif if sang sangat at mirip mirip
lebih
deng dengan an lesi lesi NUG, NUG, sepe sepert rtii
parah
pada
pasien
Glick k immunosupression.. Glic
et
al,
dengan mene menemu muka kan n
sebe ebelumn lumnya ya..
Mere Merek ka
yang yang diba dibaha hass meng mengga gamb mbar arka kan n
hubung hubungan an korela korelasi si yang yang tinggi tinggi antara antara diagno diagnosis sis
camp campur uran an flor floraa mikro mikroba ba deng dengan an berb berbag agai ai
NUP NUP dan dan immunosupression pada pada pasi pasien en HIV HIV
81,3% % dari dari spes spesim imen en.. Di morphotypes di 81,3
positif. Pasien tersebut menunjukan NUP 20.8 20.8 kali
baw bawah ah perm permuk ukaa aan n flora flora mikr mikrob obaa terd terdap apat at
lebi lebih h mung mungki kin n memi memilik likii CD4+ CD4+ diba dibawa wah h 200 200
kumpulan spirochetes di 87,5% dari spesimen.
cells/mm dibandingkan dengan pasien HIV positif tanpa NUP.
2.5.3.2 Status Immunocompromised
Baik lesi
NUG dan NUP lebih
prevalensi pada pasien dengan tekanan sistem
2.5.3 Etiologi NUP
Etiol Etiolog ogii dari dari NUP NUP belum belum dite ditent ntuk ukan an,,
imun. imun. Sejuml Sejumlah ah peneli penelitia tian, n, teruta terutama ma yang yang
walaup walaupun un campur campuran an bakter bakterii fusiform-spirochete
mengevalua mengevaluasi si HIV-positif HIV-positif dan pasien pasien AIDS,
dianggap memegang peran utama. Banyak faktor
mend menduk ukun ung g
predisposi predisposisi si yang menyebabka menyebabkan n NUG, termasuk termasuk
berkurang pada orang-orang yang didiagnosis
kebersihan oral yang rendah, penyakit periodontal
terken terkenaa NUP. NUP. Dimana Dimana immunocompromised
sebe sebelu lumn mnya ya,,
stat status us
pada pada pasien pasien yang yang terinf terinfeks eksii HIV positi positiff ini
dan dan
didukung oleh kerusakan fungsi T-cell . Cutler
mero meroko kok, k,
immunocompromised ,
infe infeks ksii stre tress
viru virus, s,
psikos ikosos osia iall
malnutrisi.
et
al
kons konsep ep
bahw bahwaa
menj menjel elaaska skan
bak bakte teri risi sida da
resp respon on
keru kerussaka akan
PMNs PMNs pada pada
dua dua
host
akti aktivi vita tass anak anak
yang yang
mengidap NUP.
2.5.3.1 Flora Mikroba
Murray Murray et al melapo melaporka rkan n bahwa bahwa kasus kasus NUP NUP terdap terdapat at
pada pada
pasi pasien en
banyak banyaknya nya
pre preva vale lens nsii
lebi lebih h
HIVHIV-po posi siti tiff
Cand Candid ida a ting tinggi gi
menu menunj njuk ukka kan n
albi albica cans ns
2.5.3.3 Stres Psikologi
dan
Cohen-cole et al menyatakan bahwa
dari dari Actinobacillus
mereka yang memiliki NUG memiliki tingkat
intermedia, intermedia,
kemarahan, kemarahan, tingkat depresi, dan tingkat tingkat stres
Fuso Fusoba bact cter eriu ium m
lebih lebih besa besar. r. Wa Wala laup upun un pera peran n stre stress dala dalam m
dibandingkan
pengemban pengembangan gan NUP tidak dilaporkan dilaporkan secara
dengan HIV negatif. Mereka melaporkan tingkatan
khusus khusus banyak banyak kesama kesamaan an antara antara NUG dan
yang rendah dari spirochetes, yang tidak konsisten
NUP NUP akan akan menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa hubung hubungan an
dengan flora pada NUG. Mereka juga berpendapat
serupa dengan stres mungkin ada.
actinomyce actinomycetemco temcomitans mitans,Prev ,Prevotella otella Por Porph phyr yrom omon onas as nucleatum,
dan
ging gingiv ival alis is,, Campylobacte
bah bahwa wa flora flora lesi lesi NUP NUP HIV-p HIV-pos osit itif if seba seband ndin ing g dengan dengan lesi periodontitis periodontitis kronik klasik sehingga sehingga
Meka Mekani nism smee
peng pengar aruh uhii
stre stress
pada pada
pende penderita rita NUP belum belum diteta ditetapka pkan. n. Namun Namun,,
diket diketah ahui ui
bahw bahwaa
sist sisteemik, mik,
dan dan
menu menuru runk nkan an
stre stress
meni mening ngka katk tkan an kort kortis isol ol
peni pening ngka kata tan n
sist sistem em
imun imun..
korti ortisson Jadi Jadi
dapa dapatt
stre stress
seksual dan penggunan obat-obatan merupakan cara penyebaran yang utama.
akib akibat at
HIV mempun mempunyai yai afinit afinitas as yang yang kuat kuat
imunosu imunosupre presi si dapat dapat merusa merusak k respon respon host dan
untuk untuk sel pada pada sistem sistem imun, imun, lebih lebih spesif spesifik ik
menyebabkan penyakit nekrosis periodontal.
kepa kepada da yang yang memb membaw awaa mole moleku kull pe permuk rmukaaan
CD4. CD4.
Kemudi mudiaan,
yang yang
memb memban antu tu limfo limfosi sitt T (sel (sel T4) T4) cuku cukup p jela jelass
2.5.3.4 Malnutrisi
Bukti
sel sel
rese resept ptor or
antara
terpen terpengar garuh, uh, namun namun monosi monosit, t, makrof makrofag, ag, sel
peri period odon onta tall
Langerhans Langerhans,, dan beberapa beberapa sel otak neuronal neuronal
terlihat pada infeksi nekrosis pada beberapa anak
dan glial juga terlibat. Replikasi virus terjadi
yang yang meng mengal alam amii maln malnut utri risi si.. Lesi Lesi NUG NUG teta tetapi pi
secara berkelanjutan di jaringan limforetikular
dengan progresi menjadi gangreous stomatitis atau
dari
maln malnut utri risi si
noma
langsung
dan dan
peny penyak akit it
terg tergam amba bark rkan an
hubungan nekr nekros osis is
pada pada
anak anak-a -ana nak k
yang yang
lymp lymph h node nodess, spleen, gut-associated
lymphoid cells, dan makrofag.
menderita malnutrisi. Pada tahap lebih lanjut, lesi NUG memanjang memanjang dari gingiva ke beberapa beberapa area lain lain
dari dari
kavi kavita tass
oral oral,,
menj menjad adii gangrenous
stomatitis (noma) dan menyebabkan nekrosis, dan
Limfosit B tidak terinfeksi, tapi fungsi pengg penggant antii dari dari limfos limfosit it T4 yang yang terinf terinfeks eksii menyebabkan
disregulasi
sel
B
dan
penggantian fungsi neutrofil.
hilangnya tulang alveolar.
Ini dapat menempatkan individu HIV
Malnutrisi dapat menyebabkan hilangnya
pos posit itif if
pada pada
resi resiko ko
infe infeks ksii
gana ganass
dan dan
resistensi host terh terhad adap ap infe infeks ksii dan dan peny penyak akit it
disseminas disseminasii dengan dengan mikroorgan mikroorganisme isme seperti seperti
nekrotis. Kekurangan nutrisi pada sel dan jaringan
virus, mycobacterioses, dan mycoses. Individu
berakibat berakibat immunosupr immunosupresi esi dan mudahnya mudahnya terkena terkena
HIV HIV posi positi tiff juga juga bere beresi siko ko terh terhad adap ap reak reaksi si
penyakit.
berla berlawan wanan an obat obat karena karena peruba perubahan han regula regulasi si antigenik.
Sel epitel mukosa dapat terinfeksi dan 2.6 Patologi Patologi dan Penatalaksanaa Penatalaksanaan n Periodontal Periodontal pada Pasien Terinfeksi HIV 2.6.1
Ban Banya yakk
Patogenesis
Acquir Acquired ed
syndro syndrome me
sistem imun. Keadaan ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1981, dan suatu virus patogen, yakni huma human n
immu immuno node defi fien ency cy
viru viruss
(HIV (HIV), ),
diidentifikasi pada tahun 1984. Kondisi ini awalnya dipe diperc rcay ayaa
hany hanyaa
terb terbat atas as
keja kejadi dian an,,
meng mengin indi dika kasi sika kan n
jika jika
penyebara penyebaran n virus oral transmucos transmucosal al terjadi terjadi
immuno immunodef defici icienc ency y
(AIDS) (AIDS) ditand ditandai ai oleh oleh penuru penurunan nan yang yang jelas jelas dari dari
viru viruss
memper mem permud mudah ah akses akses virus virus ke aliran aliran darah. darah.
di
kala kalang ngan an
pria pria
homoseksual. Lebih lanjut, juga diidentifikasi pada pria dan wanita heteroseksual dan biseksual yang terlibat dalam aktivitas seksual tak terlindungi atau pemakaian pemakaian obat-obatan obat-obatan suntik. suntik. Saat ini, aktivitas aktivitas
setel setelah ah trauma trauma dari dari mem membra bran n mukosa mukosa.. Ini membua mem buatt infek infeksi si sirkul sirkulas asii pertah pertahana anan n sel inan inang g sepe sepert rtii limfos limfosit, it, makr makrof ofag ag,, dan dan sel sel dendrit. HIV HIV dide didete teks ksii hamp hampir ir di selu seluru ruh h cair cairan an tubu tubuh, h, mesk meskip ipun un dite ditemu muka kan n dala dalam m jumlah besar hanya dalam darah, semen, dan cairan serebrospinal. Penyebarannya terjadi di hampir hampir secara secara eksklusif eksklusif oleh kontak seksual, seksual, penggunaan obat suntik terlarang, atau paparan pada pada darah darah atau atau produk produk darah. darah. Penyeb Penyebara aran n
deng dengan an
gigi gigita tan n
manu manusi siaa
semp sempat at
dila dilapo pork rkan an
meskipun resikonya sangat rendah.
pria,
yang
54%
diantaranya
adalah
homoseksua homoseksuall maupun maupun biseksual biseksual.. Sekitar Sekitar 12%
Populasi Populasi yang beresiko tinggi tinggi termasuk termasuk
dari kelompok ini merupakan pengguna obat-
pria homoseksual homoseksual dan biseksual, biseksual, pengguna pengguna obat-
obatan suntik terlarang. Penambahan 27% dari
obatan suntik ilegal, orang dengan hemofilia atau
infeksi infeksi secara secara eksklusif eksklusif melalui melalui penggunaan penggunaan
kelain kelainan an koagul koagulasi asi lainny lainnya, a, peneri penerima ma transf transfusi usi
obat suntik, dan 15% dari keseluruhan pasien
darah darah sebelu sebelum m April April 1985; 1985; bayi bayi dari dari ibu yang
dengan dengan AIDS AIDS di Amerik Amerikaa Serika Serikatt terjan terjangki gkitt
terinfeksi terinfeksi HIV (yang transmisinya transmisinya terjasi terjasi karena karena
infeksi karena kontak seksual. Lebih dari 19 %
trans transmis misii
penderita AIDS adalah wanita, yang umumnya
feta fetal, l, saat saat mela melahi hirk rkan an,,
atau atau keti ketika ka
menyus menyusui) ui);; hubung hubungan an hetero heterose seksu ksual al bebas; bebas; dan
berhu berhubun bungan gan seks seks dengan dengan penggu pengguna na obatobat-
individu individu yang melakukan hubungan seks dengan dengan
obatan obatan intravena intravena atau pria biseksual. biseksual. Wanita
orang yang HIV positif. Penyebaran heteroseksual
lainny lainnyaa dengan dengan AIDS AIDS merupa merupakan kan kelahi kelahiran ran
merupakan sebab AIDS yang paling umum dalam
negara seperti Haiti atau negara Afrika lainnya
populasi dunia dan ini bertambah secara signifikan
yang yang memi memili liki ki insi inside dens nsii
di Amerika Serikat. Penyebaran lebih sering terjadi
pe penye nyebara baran n
uta utaman manya
melalu melaluii kontak kontak dengan dengan individ individu u yang yang terinf terinfeks eksii
hete hetero rose seks ksua ual. l.
Hany Hanyaa
HIV dengan dengan plasma plasma bioloa bioload d tinggi tinggi dari dari virus. virus.
terj terjan angk gkit it AIDS AIDS dari dari prod produk uk dara darah h
Penyebaran Penyebaran HIV juga dilaporkan dilaporkan terjadi terjadi melalui melalui
transf transfusi usi darah darah di Amerik Amerikaa Serika Serikat. t. Model Model
transplantasi organ dan inseminasi artifisal.
penye penyebar baran an ini berlan berlanjut jut menjad menjadii ancama ancaman, n,
ting tinggi gi di mana mana mela melalu luii
1%
kont kontak ak
indi indivi vidu du
yang yang atau atau
bahkan di negara tidak berkembang. Tingginya Epid Epidem emio iolo logi gi dan dan Demo Demogr graf afii
jumla jumlah h pria homose homoseksu ksual al
Pada 31 Desember 2002, 886.575 kasus
Hispanic, Hispanic, pria dan wanita heteroseksu heteroseksual, al, dan
AIDS AIDS telah telah dilapo dilaporka rkan n di Amerik Amerikaa Serika Serikat, t, dan
anak-a anak-anak nak yang yang terjan terjangki gkitt dari dari wanita wanita yang yang
501.69 kematian dihubungkan dengan sindrom ini.
terkena infeksi HIV.
2.6. 2.6.2 2
kulit kulit hitam hitam dan
Peni Pening ngka kata tan n juml jumlah ah pasi pasien en deng dengan an AIDS AIDS di
Penyebaran melalui pekerja kesehatan
Amerika Amerika Serikat Serikat dan negara negara berkembang berkembang lainnya
ke pasien telah dilaporkan pada 3 kasus, salah
mengakibatk mengakibatkan an bagian bagian dari perpanjang perpanjangan an usaha usaha
satunya adalah dokter gigi yang menginfeksi 6
pertahanan pertahanan hidup sejak sejak adanya adanya terapi terapi multi obat
pasien secara sengaja maupun tidak.
anti-HIV. WHO memperkirakan bahwa sebanyak 38 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh
2.6. 2.6.3 3
satu dari sepuluh subtipe HIV yang telah diketahui. Mesk Meskip ipun un
angk angkaa
peni pening ngka kata tan n
infe infeks ksii
sedi sediki kitt
Klas Klasif ifik ikas asii dan dan Taha Tahap p
Pada tahun 1982 Centers for Disease Control
and
Prevention
(CDC)
menurun di negara berkembang, angka ini sudah
mengembang mengembangkan kan definisi definisi kasus untuk AIDS
merupakan penambahan sebanyak 40 juta orang di
berdasarkan adanya penyakit oportunistik atau
abad 21.
kega kegana nasa san n
seku sekund nder er
yang yang
meng mengak akib ibat atka kan n
AIDS mempengaruh mempengaruhii individu individu di segala segala
keta ketaha hana nan n medi medias asii sel sel pada pada indi indivi vidu du HIV HIV
usia, usia, namun namun lebih lebih dari dari 98% kasus kasus terjad terjadii pada pada
positif. Pada 1993 revisi ditambahkan dengan
oran orang g
kank kankeer
dewa dewasa sa dan dan
rema remaja ja diat diatas as 12 tahu tahun. n.
Penderita Penderita paling utama di Amerika Amerika Serikat Serikat adalah adalah
servi erviks ks
pada pada
wani wanita ta,,
bac bacilla illary ry
tuber tubercu culo losi sis, s,
dan dan
pneu pneumo moni niaa
beru berula lang ng
pada pada
pembentukan AIDS. Peru Peruba baha han n
trom trombo bosi sito tope peni niaa
idio idiopa patik tik,,
kons konsti titu tusi sion onal al dari dari pali paling ng
sign signif ifik ikan an
dala dalam m
atau atau
geja gejala la
dema demam, m, diar diare, e, dan dan
berkurangnya berat badan.
defini definisi si kasus kasus CDC yang yang paling paling umum umum adalah adalah
3. Kate Katego gori ri C: pasi pasien en deng dengan an AIDS AIDS,, yang yang
inklus inklusii bebera beberapa pa imunod imunodefi efisie siensi nsi (T4 limfos limfosit it
bermanifestasi oleh kondisi life-threatening
dihitun dihitung g <200/m <200/mm3 m3 atau atau persen persentas tasee T4 limfos limfosit it
atau diidentifik diidentifikasika asikan n melalui melalui level CD4+
<14% <14% dari dari total total limfos limfosit) it) merupa merupakan kan defini definitif tif
limfosit T dibawah 200 sel/mm 3.
terh terhad adap ap AIDS AIDS..
Bany Banyak ak pasi pasien en HIV HIV
Kategori tahapan CDC menunjukkan
posi positi tif f
dikaitkan dengan AIDS hanya karena angka sel T4
disfungsi disfungsi imunologik imunologik yang progresif, progresif, namut
nya nya rend rendah ah.. Kemu Kemudi dian an HIV HIV olas olasme me biol bioloa oad d
pasien tidak mengalami progres secara urut
diident diidentifik ifikas asika ikan n sebaai sebaai faktor faktor signif signifika ikan n yang yang
terh terhad adap ap
berhubungan dengan penyebaran penyakit ini.
perkiraan jumlah kategori ini tidak diketahui.
keti ketiga ga
taha tahapa pan n
ters terseb ebut ut,,
dan dan
Angka individu yang hidup dengan AIDS
Meskipun HAART memberikan berbagai efek
di Amerik Amerikaa Serika Serikatt bertam bertambah bah pesat pesat bebera beberapa pa
samping, banyak pusat perawatan AIDS tetap
tahun terkhir karena besarnya perkembangan dari
meng menggu guna naka kann nnya ya
highly highly active active antire antiretro trovir viral al therap therapyy (HAART),
melanjutkannya dengan terapi multi obat.
yang
mengkombinasikan
anti antire retr trov ovir iral al,,
prot protea ease se
beragam
inhi inhibi bito tor, r,
deng dengan an
memu memula laii
atau atau
obat
dan dan
fusi fusion on
2.6. 2.6.4 4
inhibitor. Individu yang dirawat dengan HAART
Manif anifeesta stasi Oral Oral dan dan Per Periodo iodont ntal al pada Infeksi HIV
akan akan mengal mengalami ami pening peningkat katan an level level sel sel T4 dan Lesi oral seringkali seringkali ditemukan ditemukan pada
peningkatan muatan plasma viral. Beberapa minggu setelah exposure awal, beberapa pasien dapat mengalami beberapa gejala akut akut
sepe sepert rtii
onse onsett
tibaiba-ti tiba ba
dari dari
peny penyaakit kit
mono mononu nucl cleu euss-li like ke akut akut yang yang dita ditand ndai ai deng dengan an mala malais ise, e,
kele kelela laha han, n,
dema demam, m,
myal myalgi gia, a,
erup erupsi si
erythe erythemat matous ous cutane cutaneous ous,, oral oral candid candidias iasis, is, oral oral
dike dikelo lomp mpok okka kan n
berd berdas asar arka kan n
1. Kategori A: termasuk pasien dengan gejala akut atau penyakit penyakit simptomatik simptomatik,, bersamaan bersamaan dengan dengan dengan dengan
genera generalize lized d
limfad limfadeno enopat patii
persisten, dengan atau tanpa malaise, kelelahan,
2. Kate Katego gori ri B: pasi pasien en yang yang memi memilik likii kond kondis isii sepe sepert rtii
kepala kepala dan leher, sedangkan sedangkan lesi oral sangat umum umum terdap terdapat at pada pada indivi individu du yang yang positi positif f
orop oropha hary ryng ngea eall
hubungan yang sangat kuat antara infeksi HIV
oral
candidiasis,
oral
hairy
leukoplakia, atypical periodontal disease, oral Kapos Kaposi’s i’s Sarcom Sarcoma, a, dan oral oral non-Ho non-Hodgk dgkin in lymphoma. Lesi Lesi
oral oral
yang yang
memi memili liki ki sedi sediki kitt
hubungan kuat dengan infeksi HIV antara lain lain
atau demam tingkat rendah.
simp simpto toma mati tik k
sebagian besar pasien HIV memiliki lesi pada
dengan
klasifikasi kasus pengawasan CDC (1993):
individ individu u
Dari laporan yang ada mengindikasikan bahwa
Beberapa Beberapa laporan laporan telah mengidentif mengidentifikasi ikasikan kan
Klasifikasi Kasus Pengawasan CDC: AIDS AIDS
geografi dan lingkungan juga mempengaruhi.
terinfeksi HIV tetapi belum menderita AIDS.
ulceration, dan trombositopenia.
Pasi Pasien en
pasien pasien yang terinfeksi terinfeksi HIV, walaupun faktor
atau atau
vulvovaginal candidiasis, oral hairy leukoplakia,
melanotic melanotic hyperpigm hyperpigmentati entation, on, mycobacte mycobacterial rial infect infection ion,, necrot necrotizi izing ng ulcer ulcerativ ativee stomat stomatitis itis,, miscel miscellan laneou eouss oral oral oral oral ulcerat ulceration ion,,
dan
infeks infeksii viral viral ( herpes herpes simple simplexx virus, virus, herpes herpes
zoster, condyloma acuminatum). Lesi yang terdapat
untuk untuk
pada pasien HIV tetapi seringkali tidak terdeteksi
lainnya.
adalah adalah infeks infeksii viral viral (seper (seperti ti CMV, molluscum molluscum
contangiosum), recurrent aphthous stomatitis, dan bacillary angiomatosis (epitheloid angiomatosis).
dihila dihilangk ngkan an diband dibanding ingkan kan yang yang
d.
cheil heilii,tis tis
Ang Angul ular ar
komisura
(commissure (commissure)) yang tampak tampak erythemato erythematous us dengan
permuk mukaan
berkrusta
dan
bercelah(fissure).
Oral Candidiasis
Candida, jamur yang ditemukan sebagai
Diagnosis Diagnosis dari candidiasi candidiasiss dilakukan dilakukan
flora flora normal normal ronnga ronnga mulut, mulut, berpro berprolif lifera erasi si pada pada
dengan pemeriksaan mikroskopis dari sampel
permu permukaa kaan n mukosa mukosa oral oral pada pada kondis kondisii terten tertentu. tu.
jaringan atau smear dari material yang diambil
Fakt Faktor or
dari lesi tersebut, tersebut, yang menunjukkan menunjukkan bentuk
uta utama
yang yang
berh berhub ubu ungan ngan
deng dengaan
pertumbuhan yang berlebihan dari Candida adalah
hifa hifa dan dan yeast dari dari
berku berkuran rangny gnyaa resist resistens ensii dari dari host, host, sepert sepertii yang yang
Kebanyaka Kebanyakan n pasien pasien terdapat terdapat oral candidiasi candidiasiss
terlihat pada pasien yang lemah atau pasien yang
dan esophagea esophageall candidiasi candidiasis, s, tanda diagnostik diagnostik
meneri menerima ma terapi terapi imunos imunosupr upresi esi.. Inside Insidensi nsi dari dari
untuk AIDS.
organi organisme sme terseb tersebut. ut.
infeksi infeksi candida candida akan meningkat secara progresif progresif dala dalam m
hubu hubun ngann ganny ya
denga engan n
Walau Wa laupun pun candi candidia diasis sis pada pada pasien pasien
menu menuru runn nnya ya
terinfe terinfeksi ksi HIV dapat dapat meresp merespon on pember pemberian ian
kompetensi imun. Candidiasis Candidiasis adalah adalah lesi oral yang paling
terapi antifungal, biasanya sulit disembuhkan
umum umum pada pada HIV-inf HIV-infect ected ed dan ditemu ditemukan kan pada pada
atau atau reku rekure ren. n. Seba Sebany nyak ak 10 % orga organi nism smee
sekita sekitarr 90% pender penderita ita AIDS. AIDS. Biasan Biasanya ya terdap terdapat at
candida candida menjadi menjadi resisten resisten pada terapi jangka jangka
satu dari empat presentasi klinis:
panjang dari flukonazole, dan cross-resistance
Pseodomembran mbranus us candidiasis candidiasis (thrush), a. Pseodome munc muncul ul
seba sebaga gaii
lesi lesi
puti putih h
yang yang
sedi sediki kitt
sensit sensitive ive dan tidak tidak sakit sakit yang yang dapat dapat segera segera dikikis dan diangkat dari permukaan mukosa oral. oral. Tipe ini sering sering terdap terdapat at pada pada palatu palatum m keras dan lunak dan pada mukosa labial dan
pada pada agen agen antifu antifunga ngall lainny lainnyaa dapat dapat terjad terjadii terma termasu suk k
itra itrako kona nazo zole, le,
amph amphot oter erec ecin inee
B,
suspense oral, dan amphoterecine B intravena. Candidiasis yang resisten lebih sering terdapat pad padaa indi indivi vidu du yang yang memi memili liki ki jumla jumlah h CD4 CD4 diba dibawa wah h
gari gariss
dasa dasar. r. Peng Penggu guna naan an jang jangka ka
panja panjang ng ketoko ketokonaz nazole ole dapat dapat menyeb menyebabk abkan an
bukal.
kerusa kerusakan kan liver liver pada pada indivi individu du dengan dengan prepredapat muncul muncul b. Erythematous candidiasis, dapat
existe existent nt penyak penyakit it liver. liver. Banyak Banyak dari dari infeksi infeksi
sebagai
tipe
hepatitis B kronik pada individu terinfeksi HIV
pseudomembranous, tampak seperti potongan
dapat membawa pasien pada resiko kerusakan
kecil (patches) berwarna merah pada mukosa
liver karena ketokonazole.
komponen
dari
bukal dan palatal, atau dapat juga berhubungan dengan depapilasi dari lidah.
Laporan
yang
baru
diterima
mengindikasikan bahwa pemberian kombinasi bentuk uk yang yang c. Hyperplast Hyperplastic ic candidiasis candidiasis, bent
obat antiretroviral dan protease inhibitor pada
paling jarang muncul dan dapat terlihat pada
infeks infeksii HIV mengha menghasil silkan kan penuru penurunan nan yang yang
mukosa mukosa bukal dan lidah. lidah. Tipe ini lebih sulit
sign ignifik ifikaan
dari dari
ins insiden idenssi
orof orofaaring ringeeal
candidiasi candidiasiss dan oral candidal candidal carriage dan telah
kega kegaga gala lan n
tera terape peti tik, k,
menurunkan angka resistensi terhadap flukonazole.
meng mengko kons nsum umsi si
obat obat
kesa kesala laha han n sesu sesuai ai
rese resep, p,
dala dalam m atau atau
mengurangi dosis obat untuk menurunkan efek Oral Hairy Leukoplakia (OHL)
sampin samping g obat. obat. Perawa Perawatan tan OHL yang yang terlal terlalu u
terutama Oral hairy leukoplakia leukoplakia (OHL) terutama terj terjad adii
pada pada
indi indivi vidu du
yang yang
teri terinf nfek eksi si
HIV. HIV.
Dite Ditemu muka kan n pada pada bata batass late latera rall dari dari lidah lidah,, dan dan bia biasa sany nyaa ters terseb ebar ar bila bilate tera rall dan dan dapa dapatt melu meluas as sampai ventrum. Lesi ini bersifat asimptomatik dan memiliki area keratotik yang yang batasnya kurang jelas dengan dengan rentang rentang ukuran ukuran dari beberapa millimeter samp sampai ai
sent sentim imet eter er..
Seri Sering ngka kali li
memi memili liki ki
ber berle lebi biha han n
bias biasan anya ya
tida tidak k
diin diindi dika kasi sika kan. n.
Bagaimana Bagaimanapun pun juga, lesi biasanya biasanya merespon merespon terapi obat HIV atau penggunaan obat antivirus seperti acyclovir atau valacyclovir. Lesi dapat seluruhnya seluruhnya dihilangkan dihilangkan dengan dengan menggunakan menggunakan laser laser atau atau pembed pembedaha ahan n konven konvensio sional nal.. Juga Juga terd terdap apat at
peng penggu guna naan an
obat obat-o -oba bata tan n
topi topika kall
seperti podophylin, retinoid, atau interferon.
karakteris karakteristik tik vertical vertical striation, striation, yang memberikan memberikan gamb gambar aran an sepe sepert rtii omba ombak k (cor (corru ruga gate ted) d),, per permu muka kaan annya nya mung mungki kin n
berb berbulu ulu dan dan
atau atau
Kaposi’s Sarcoma dan Keganasan Lainnya
munc muncul ul
“hairy” (rambut) ketika kering.
Keganasan dalam rongga mulut lebih sering terjadi pada individu imunokompromis
OHL ditemu ditemukan kan hampir hampir secara secara khusus khusus pada pada batas batas latera laterall lidah, lidah, walaup walaupun un juga juga pernah pernah dilapor dilaporkan kan terdap terdapat at pada pada dorsum dorsum lidah, lidah, mukos mukosaa bukal, dasar mulut, area retromolar, dan palatum lunak. Sebagai tambahan, kebanyakan dari lesi ini menunjukkan menunjukkan kolonisasi kolonisasi pada permukaann permukaannya ya oleh
dibandingka dibandingkan n pada populasi umum. Individu HIV-positif dengan non-Hodgkin’s lymphoma
(NHL)
ini.
terd terdap apat at
pada pada
lida lidah h
pada pada
high high-r -ris isk k
pati patien entt
dipertimbangkan sebagai tanda awal yang spesifik dari infeksi HIV dan sebagai indikator kuat bahwa pasien akan menderita AIDS. Dari analysis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa 83% pasien yang terinfeksi HIV dengan hairy leukoplakia akan berkembang menjadi AIDS dalam waktu 31 bulan dan jumlah pasien dengan hairy leukoplakia yang deng dengan an
cepa epat
men mendekati
berke erkemb mbaang
100%.
menj menjaadi
Pen Penggunaan
AIDS IDS
HAART,
bagaimana bagaimanapun pun juga, telah menurunkan menurunkan insidensi insidensi OHL. OHL. Jika Jika OHL OHL teta tetap p terj terjad adii mesk meskip ipun un tela telah h meng mengko kons nsum umsi si meni mening ngka katn tnya ya
HAAR HAART, T,
ini
imun imunod odef efis isie iens nsii
meng mengga gamb mbar arka kan n dika dikare rena naka kan n
sarcoma
(KS)
squamous cell carcinoma juga meningkat pada individu yang terinfeksi HIV. KS adalah adalah keganasa keganasan n dalam rongga mulut paling sering yang terdapat terdapat pada AIDS. Kapos aposi’ i’ss
Gambar Gambaran an mikros mikroskop kopik ik dari dari OHL yang yang
Kaposi’s
dikategorikan mengidap AIDS. Insidensi dari
organisme Candida, yang merupakan merupakan secondary
invander dan bukan merupakan penyebab dari lesi
atau
sarc sarcom omaa
(KS) (KS)
jara jarang ng
terj terjad adi, i,
multifocal, neoplasma vascular. Baru-baru ini, strain baru dari herpes virus telah diidentifikasi sangat sangat berhub berhubung ungan an dengan dengan terjad terjadiny inyaa KS. Virus ini pada awalnya dinamakan dinamakan KS-herpes
virus tetapi sekarang ini lebih dikenal sebagai human herpes virus-8 virus-8 (HHV-8). (HHV-8). HHV-8 telah dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan AIDS-re AIDS-relat lated ed dengan AID AIDSS-no non n
rela relate ted d
Walaupun un KS. KS. Walaup
begitu begitu,,
individu yang terinfeksi HIV memiliki resiko 7000 7000 kali kali lebi lebih h besa besarr untu untuk k terk terken enaa KS. KS. Walaupun
virus
ini
virus
ini
dapat
ditransmisi ditransmisikan kan secara secara seksual, seksual, virus ini juga dapat dapat ditransmisi ditransmisikan kan dari ibu yang terinfeksi terinfeksi kepada anaknya.
KS yang terdapat pada pasien terinfeksi HIV muncul dalam gambaran klinis yang berbeda-
dapat dapat menunj menunjukk ukkan an penyeb penyebara aran n virus virus pada pada tahap awal proses penyakit.
beda. Pada individu ini, KS menjadi lesi yang lebih
Penanganan oral KS antara lain agen
agresif agresif dan mayoritas mayoritas (71%) berkembang berkembang menjadi
antiretroviral, laser excision, cryotherapy,terapi
lesi pada mukosa oral,terutama pada palatum dan
radias radiasi, i, dan intral intralesi esiona onall inject injection ion dengan dengan
gingival.
meng menggu guna naka kan n Pada stadium awal, lesi oral tidak sakit,
vinb vinbla last stine ine,,
inte interf rfer eron on-α, -α,
sclerosing sclerosing agents, agents, atau obat-obat obat-obat kemoterapi kemoterapi
macula berwarna ungu kemerah-merahan. Selama
lain lainny nya. a.
Nich Nichol olss
dkk dkk
lesi berkembang, lesi ini sering menjadi nodular
keuntu keuntunga ngan n
dan dengan mudah menjadi sulit dibedakan dengan
dengan menggunakan vinblastine dengan dosis
kesatuan vascular oral lainnya seperti hemangioma,
0.1 mg/cm2, 0.2 mg/ml solution sulfate dalam
hemato hematoma, ma, varico varicosit sity, y, atau atau pyogen pyogenic ic ganulo ganuloma ma
saline saline.. Perawa Perawatan tan diulan diulang g dalam dalam interva intervall 2
(ketika terjadi di gingival).
minggu sampai resolusi atau lesi stabil. Efek
menggu menggunak nakan an
meng mengun ungk gkap apka kan n injeks injeksii
intral intralesi esi
Lesi-lesinya bermanifestasi sebagai nodul,
sampin sampingny gnyaa adalah adalah bebera beberapa pa nyeri nyeri setela setelah h
papula, papula, atau macula nonelevate nonelevated d yang biasanya
perawatan perawatan dan kadang-kad kadang-kadang ang ulcerasi ulcerasi pada
berwarna cokelat, ungu, atau biru. Terkadang lesi
lesi., lesi., tetapi tetapi secara secara umum, terapi sudah baik.
ini dapa dapatt
Total resolusi yang didapat dalam 70% dari 82
terli terliha hatt
dala dalam m
pigm pigmen enta tasi si norm normal al..
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan histologis.
lesi intraoral KS dengan satu sampai enam kali
Secara mikroskopis KS terdiri dari empat komponen; komponen; (1)prolifer (1)proliferasi asi sel endotheli endothelial al form formas asii
dari dari
extr extrav avas ascu cula larr hemo hemosi side deri rin; n;(3 (3)) hubu hubung ngan anny nyaa
salu salura ran n
vasc vascul ular ar
hemo hemorr rrha hage ge prol prolif ifer eras asii deng dengan an
dengan dengan
bagaimana bagaimanapun pun juga, mengindikas mengindikasikan ikan bahwa bahwa
atyp atypic ical al;( ;(2) 2)
perawatan perawatan harus tersedia untuk lesi oral KS
depo deposi sisi si
yang yang mudah mudah trauma traumatis tisasi asi atau atau mengga menggangg nggu u
deng dengan an sel sel
spin spindl dlee
pemb pembul uluh uh
perawatan perawatan.. Lesi cenderung cenderung muncul muncul kembali, kembali,
dala dalam m
pengunyahan atau penelanan.
atyp atypic ical al;( ;(4) 4)
infiltr infiltrat at inflam inflamas asii mononu mononucle clear ar yang yang teruta terutama ma
Bacillary (Epitheloid) Agiomatosis
terdiri dari sel-sel plasma. Diag Diagno nosi siss
dife difere rens nsia iall
Bacillary Bacillary (epitheloid (epitheloid)) angiomatosi angiomatosiss dari dari
oral oral
KS
adalah infe infeksi ksi (BA) adalah
penyak penyakit it prolif prolifera erasi si
termasuk termasuk granuloma granuloma pyogenicum, pyogenicum, hemangioma hemangioma,,
vascular dengan gambaran klinis dan histologis
atypical atypical hyperpigmen hyperpigmentation tation,, sarcoidosi sarcoidosis, s, bacillary bacillary
sangat mirip dengan KS. BA disebabkan oleh
angiomatosi angiomatosis, s, angiosarco angiosarcoma, ma, pigmented pigmented nevi, dan
orga organi nism sm
cat-scratch disease (kulit).
henselia, quintata, dan lainnya. Lesi kulit mirip
mirip mirip
ricke rickets tsia ia..
Bartonellaclae
Pember Pemberian ian HAART HAART telah telah menuru menurunka nkan n
dengan dengan yang terlihat pada KS atau cat-scratch cat-scratch
insidensi dari KS. Bagaimanapun juga, lesi masih
disease. disease. Manifestasi Manifestasi gingiva dari BA berupa berupa
dapat ditemukan pada individu imunokomprom imunokompromis is
lesi jaringan lunak yang edematous berwarna
yang yang hebat hebat atau atau mereka mereka yang yang tidak tidak menget mengetahu ahuii
merah,
stat status us
dapa dapatt
menyebabka menyebabkan n kerusakan kerusakan ligament ligament periodontal periodontal
ditemukan lebih banyak pada saliva individu HIV-
dan tulang. Kondisi ini ebih sering terjadi pada
positif dengan jumlah sel CD4 yang lebih banyak,
individu HIV-positif dengan level CD4 rendah.
HIV-p IV-pos osit itif if
mere mereka ka..
HHVHHV-8 8
ungu,
atau
biru
yang
dapat
Dife Difere rens nsia iasi si BA dari dari KS berd berdas asar arka kan n
berkepanjan jangan
atau
karena
infeksi
biopsy, yang menunjukkan proliferasi “epiteloid”
Pneumocyystis carinii, CMV atau infeksi virus
dari sel angiogenik angiogenik ditambah ditambah adanya adanya infiltrat infiltrat sel
lainnya.
infla inflama masi si akut. akut. Organ Organis isme me penye penyeba bab b spes spesim imen en
biop biopsi si
terk terkad adan ang g
bere bereak aksi si
pew pewar arna na
pera perak k
Wart Wa rthe hen-S n-Sta tarr rry y
atau atau
pada pada deng dengan an deng dengan an
menggunakan mikroskop electron.
angi angios osar arco coma ma,,
Ulserasi Ulserasi pada pada rongga rongga mulut mulut pada pada orang
Diagno Diagnosis sis bandin banding g untuk untuk BA termas termasuk uk KS, KS,
Atypical Ulcers
terjan jangkit
HIV
memp mempuny unyai ai beragam beragam etiolog etiologii
dapat
termasuk termasuk
gran granul ulom omaa
neop neoplasm lasma a sepert sepertii lymph lymphom oma, a, KS dan
pyogenicum, dan proliferasi vascular nonspesifik.
squamous squamous cell carcinoma. carcinoma. Laporan kasus
BA bias biasan anya ya dita ditang ngan anii deng dengan an meng menggu guna naka kan n
terb terbar aru u
antibiotic spectrum luas seperti erythromycin atau
diasosiasika diasosiasikan n dengan dengan neutropen neutropenia ia dapat dapat
doxy doxycy cycl clin ine. e.
Lesi Lesi
hema hemang ngio ioma ma,,
yang
ging gingiv ivaa
dita ditang ngan anii
deng dengan an
meny enyatak atakan an
bahw ahwa
HIVIV-
juga menunjukan suatu ulcer. Neutropenia
menggu menggunak nakan an antibio antibiotik tik bersam bersamaa dengan dengan terapi terapi
tela telah h
berha rhasil
periodontal konservatif dan mungkin eksisi lesi.
mengg enggun unak akan an
dila ilakukan
dengan
reko rekom mbina binan nt
hum human
granulocyte colony-stimulating factor (GCSF) SF) deng dengan an reso resolus lusii diha dihasil silka kan n dari dari Ulcer.
Keganasan
berk berkep epan anjan janga gan n
telah telah
ulser
yang
berh berhas asil il
diata diatasi si
menggunakan prednisone dan thalidomide, obat obat yang yang meng mengham hambat bat tissue tissue necros necrosis is facto factorr alpha alpha (TNF (TNF-kem kemungk ungkin inan an
α). α). Keka Kekamb mbuh uhan an
terj terjad adi, i,
jika jika
obat obatny nya a
dihentikan. Herpes Herpes dapat dapat melibatkan melibatkan semua semua permukaa permukaan n mucosal mucosal dan berkem berkembang bang ke kulit kulit dapat dapat nampak nampak selama selama berbu berbulan lan – Oral Hyperpigmentation
Pen Peningkatan tan
hyperpigmentation
tela telah h
bulan. Pembesaran tidak teratur, persisten, insidensi
oral
dides dideskr krip ipsi sika kan n
pada pada
pasien HIV-infected. Area pigmentasi oral sering muncul muncul sebaga sebagaii bintik bintik (spot) (spot) atau atau bercak bercak pada muko mukosa sa buka bukal, l, pala palatu tum, m, ging gingiv ival al,, atau atau lida lidah. h. Terkadang Terkadang pigmentasi pigmentasi juga berhubunga berhubungan n dengan dengan pemak pemakaia aian n
obat-ob obat-obata atan n
yang yang
berkep berkepanj anjang angan an
seperti zidovudine, ketokonazole, atau clotazimine. Pigmentasi oral juga sebagai hasil dari insufisiensi adrenocorticoid yang diinduksi oleh individu HIV posit positif if yang yang menggu menggunak nakan an ketoko ketokonaz nazole ole yang yang
nonsp nonspesif esifik, ik, terjadi
Ulcer Ulcer
pada
yang yang
meny menyaki akitka tkan n
seseorang
yan yang
immunocom immunocompromised. promised. Jika penyembuhan penyembuhan ditunda, ditunda, luka ini dapat dapat menjadi menjadi herpetic yang menetap atau luka aphthous. Sejumlah bakteri dan infeksi viral dapat menghasilkan ulcer pada seseorang yang yang terjan terjangk gkit it HIV HIV. Pada Pada dasa dasarn rnya ya,, seseor seseorang ang
yang yang
immu immuno noco comp mprom romised ised
beresik beresiko o dari dari penula penularan ran agen agen endem endemik ik pada lokasi lokasi geografis geografis pasien. pasien. Ulser tidak tidak
teratur atau tidak sembuh dapat memerlukan memerlukan
HIV. IV. RAS dapa dapatt terj terjad adi, i, akan akan teta tetapi pi
biopsi, kultur mikro mikrobial, bial, atau keduanya keduanya untuk
sebagai sebagai kompon komponen en inisial penyak penyakit it akut
menentukan menentukan etiologi. Ulser telah digambarkan digambarkan
dari HIV seroconversio seroconversion. n. Insidensi Insidensi dari
dala dalam m
major ajor
hubu hubung ngan anny nya a
deng dengan an
orga organi nism sme e
apht aphtas ase e
dapa dapatt
menin eningk gkat at
dan
enterobacterial seperti
Klebsiella pneumonia ,
oropharynx esophagus atau area lain dari
Enterobacter cloacea
dan dan Escherich Escherichia ia coli .
saluran gastrointestinal dapat dilibatkan.
Infeksi Infeksi tersebut tersebut adalah adalah langka langka dan biasanya biasanya diaso diasosia siasik sikan an
deng dengan an
untuk tuk
keka ekambuhan
sistem sistemik ik..
aphtous aphtous stomatitis stomatitis termasuk termasuk topical topical atau
Terapi antibiotik khusus adalah diindikasikan
intralesiona intralesionall corticostero corticosteroid, id, chlorhex chlorhexidine idine
dan koordinasi dekat dari terapi mulut dengan
dari dari kumu kumuran ran mulut mulut antim antimicro icrobia bial, l, oral oral
dokter pasien adalah biasanya diperlukan.
tetracycline
Herpe rpes
pelib pelibata atan n
Meto etode
simp implex lex
viru irus
(HSV),
varicel varicella-z la-zost oster er virus virus (VZV (VZV), ), Epstei Epstein-B n-Barr arr
rinse
ammlexanox.
atau
topical
Terapi
cortico corticoster steroid oid dapa dapatt
systemic
diperlu diperlukan kan dalam dalam
Virus (EBV) (EBV) dan Cytom Cytomegalo egaloviru viruss (CMV) (CMV)
beberapa beberapa kasus. kasus. Akibatny Akibatnya, a, pada pada pasien
adalah biasanya didapat kembali dari atypical
deng dengan an infeks infeksii HIV HIV dan kekam kekambu buhan han
ulcer, mengind mengindikasik ikasikan an kemung kemungkina kinan n peran
aphtase, aphtase, sangat sangat berhubu berhubunga ngan n medis medis dan
etiolog etiologis. is.
terapi gigi dapat diperlukan.
Baru Baru – baru ini, ini, atypica atypicall ulcer
ditemukan dengan infeksi HSV dan CMV atau dengan EBV dan CMV. Ulcer ini dapat terjadi pada pada seseo seseora rang ng yang yang neut neutro rope peni nic c hubungannya
dengan
infeksi
adala adalah h
deng dengan an
acyclovir acyclovir (200-80 (200-800 0 mg lima kali kali sehari
HIV.
untuk tuk
seti setid dakn aknya
10
hari). ri).
Terap rapi
pemeliharaan harian secara berurutan (200
trimetho thoprimim-
mg dua hingg hingga a lima lima kali kali sehari) sehari) dapat
sulfamethoxazoic dan gancyclovir. Ulcer tidak
diperlukan untuk mencegah kekambuhan.
teratur dapat dapat menjad menjadii lebih keras keras dan tahan
Resisten viral strain diperlakukan dengan
lama pada seseorang yang rendah perhitungan
foscarnet, ganciclovir atau valacyclovir.
sel sel
zidovudie,
imm immunoc unocom ompr prom omise ised d
dalam dalam
Neutropenia dapat juga disebabkan oleh obat seperti
Infek Infeksi si viral viral oral oral pada pada pasien pasien
CD4 dan adanya CMV
mulut lut
-
Terap erapii
cort cortic icos oste tero roid id
topi topica call
disebabkan ulcer dapat menjadi indikatif dari
(fluocinon (fluocinonide ide gel digunaka digunakan n tiga hingga hingga
infeksi sistemik si stemik CMV. CMV.
lima kali sehari) sehari) aman aman untuk untuk menceg mencegah ah
Herpes labialis pada individual yang
terjad terjadiny inya a kekam kekambu buhan han ulcer ulcer aphth aphthou ouss
terjangkit HIV dapat menjadi responsif pada
atau
terap terapii
immuno immunocom comprom promosed osed individual. individual. Akan Akan
antiv antivir iral al topi topika kall
acyclo acyclovir, vir, pency pencyclo clovir vir,,
(seba (sebaga gaii
cont contoh oh., .,
docon doconaso asol), l),
mengurangi mengurangi waktu waktu penyemb penyembuhan uhan
untuk untuk
atau luka
dapat memerlukan penggunaan agen sistemik anti antiv viral iral
(seb (sebag agai ai
con contoh toh.,
acy acyclov lovir, ir,
valacyclovir, famciclovir).
Recurren Recurrentt aphtous aphtous stomatitis stomatitis
teta tetapi pi,,
luka
mucosal
topi topica call
memp mempeng engaru aruhi hi
lain
cort cortic icos oste tero roid id
dalam
dapa dapatt
immu immuno nocom compr prom omised ised
individual individual pada pada candidiasis. candidiasis. Akibatny Akibatnya, a, pengobatan prophylactic prophylactic antifungal harus diresepkan.
(RAS)
telah digambarkan pada pasien yang terjangkit
Biasanya,
aphtae
besa besarr dalam dalam
individual yang positif HIV dapat terbukti
resisten resisten pada pada terapi terapi topika topikall konv konvens ension ional. al.
minimaln minimalnya ya invasif invasif dan terapi antibiotik antibiotik
Pada Pada pasien pasien ini, ini, kons konsul ultas tasii
dapat diperlukan.
dire direko kom menda endasi sika kan n sistem sistemik ik
dan dan
peng pengob obata atan n
peng pengad adaa aan n
korti kortiko koste stero roid id
dari ari
(seba (sebaga gaii
cont contoh oh
Efek Samping
prednisone, 40-50 mg setiap hari) atau terapi alte altern rnat atif if
(seb (sebag agai ai
lev levamiso isole, le,
con contoh toh
thal thalid idom omid ide, e,
pentox toxiify iifyll llin ine e)
Sejumlah obat yang menyebabkan efek efek sampin samping g
telah telah dilapo dilaporka rkan n
pada pada
harus rus
pasien positif HIV dan dokter gigi dapat
dipertimbangkan. Agen ini dapat mempunyai
menjadi menjadi pertama pertama untuk untuk mengen mengenali ali reaksi reaksi
efek samp samping ing signifik signifikan, an, akan akan tetapi, tetapi,
obat mulut. Foscarnet, interferon dan 2-3
dan dan
dokter harus tetap w waspada aspada atas bukti bukti lain dari
dide ideoxycyti cytid dine ine
reaksi obat yang merugikan. Dalam interaksi
menye enyeba babk bkan an
dengan pengobatan yang baru saja diresepkan.
multif ultifor orm me
Karena Karena pada pada akhirnya akhirnya semua agen antiviral
menggunakan akan
digun digunak akan an dalam dalam perla perlaku kuan an infe infeks ksii
Zido Zidovu vudi dine ne
HIV
mempunyai potensi efek samping merugikan dari ari
inte intera rak ksi
obat,
dokter ter
gigi igi
mempertim mempertimban bangkan gkan terapi terapi topikal topikal
harus rus apabila apabila
sesuai.
(DD (DDC) ulce ulcerr
telah telah
biasa iasan nya
dan dan
eryt erythe hem ma
dilap dilapor orka kan n
deng dengan an
didan idano osin sine dan dan
(DD (DDI). I).
ganc gancic iclov lovir ir
dapa dapatt
menyebabkan leukopenia, Xerostomia dan perubahan sensasi rasa telah digambarkan dalam
hubungannya
dengan
diethyldithiocarbamate (Dithiocarb) pasien positif HIV dipercaya secara umum umum rentan pada obat obat menyeb menyebabka abkan n
2.6. 2.6.5 5
reaksi reaksi obat obat
Komp Kompli lika kasi si Pera Perawa wata tan n Gigi Gigi
mucositis
Pada beber eberap apa a lichenoid . Pada
pasien, pasien, ulcer dan mucositis mucositis Komp Komplika likasi si
paskao paskaope perati ratiff
melipu meliputi ti
pendaraha pendarahan, n, infeksi, infeksi, lamanya lamanya penyem penyembuh buhan an luka) pada pasien dengan HIV/AIDS. Dokter gigi harus hati-hati dalam menangani pasien
komplika ikasi
yang
tid tidak
semestinya. Akan tetapi, tinjauan sistematis dari literatur mengindikasikan bahwa tindakan pencegahan tidak di diperlukan perlukan berdasarkan pada status HIV pasien ketika melakukan prosedur per perla lak kuan
perio eriod dontal tal
sep seperti rti
denta entall
prohylaxis, prohylaxis, scaling dan root root planing, planing, operasi operasi period periodon ontal, tal, impl implan an..
eks ekstrak traksi, si,
Biasan iasanya ya,,
dan dan
pene penemp mpatan atan
baga bagaim iman anap apun un,,
status status
kese keseha hatan tan yang yang kura kurang ng baik baik dari dari pasie pasien n deng dengan an
AIDS IDS
dapat apat
memb embata atasi
tera terapi pi
periodontal periodontal pada prosedur prosedur yang konservatif, konservatif,
diatasi jika
terapi obat dilanjutkan lebih dari 2 hingga 3 minggu minggu,, tetapi ketika ketika efek obat obat adalah kera kerass
atau atau menet enetap ap,,
terap terapii
alter alterna natif tif
dengan obat berbeda harus digunakan.
yang yang dicuri dicurigai gai terjang terjangkit kit HIV/AI IV/AIDS DS untuk untuk menghind indari
dan dan
Obat HAART dapat menyebabkan efek samping samping merugik merugikan an bertingka bertingkatt dari kond kondisi isi mene meneng ngah ah relatif relatif sepert sepertii pusing pusing hing hingga ga
peng penge embang bangan an
batu atu
ginja injal. l.
Individual dengan hepatitis C dan bersama infe infeks ksii HIV HIV adala adalah h rent rentan an pada pada liver liver cirrchosis. cirrchosis. Efek merugikan merugikan dikenali dikenali baru adal adalah ah
lipod lipodys ystr trop ophy hy,,
kond kondis isii
yang ang
mencirikan redistribusi dari lemak tubuh. Individ ividu ual
yang
ter terinfe infek ksi
dapat
mengem mengembang bangkan kan ciri muka muka kurus kurus kering kering namun namun menun menunjukan jukan
lemak lemak perut perut yang yang
berlebih atau bahkan lapisan lemak pada
bagian belakang bahu (buffalo hump/ponggol
Mikrof Mikroflora lora dari dari LGE lebih lebih mirip mirip organi organism sm
kerbau). kerbau). Ini dapat dapat diikuti diikuti dengan dengan kekerasan kekerasan
yang terdapat pada periodontitis dibandingkan
sistemik hyperlipide. hyperlipide. Efek reaksi merugikan merugikan
gingivitis. Lesi linear gingivitis dapat bersifat
lain lain dari dari HAART ART term termas asuk uk peni pening ngka katan tan
umum umum atau atau loka lokal. l. Erithematou Erithematouss gingivitis gingivitis
resi resist sten ensi si
memiliki ciri:
insu insuli lin, n,
gyne gyneco com masti astia, a,
toxi toxic c
epidermal epidermal necroly necrolysis, sis, dyscrasias dyscrasias darah, darah,
dan
a.
Terb Terbat atas as pad padaa jari jaring ngan an yan yang g keci kecill
b. b.
Melu Meluas as ke daer daerah ah attac attache hed d ging gingiv ivaa
kemungkinan peningkatan insidensi dari kutil mulut mulut.. Lapo Lapora ran n mulut ulut lainn lainnya ya atau atau efek efek meru merugi gika kan n perio periora rall licheno lichenoid, id,
dalam punctate atau diffuse erythema,
term termas asuk uk reak reaksi si oral oral
xerost xerostom omia, ia,
perub perubah ahan an
atau
sensasi sensasi
darah, darah, perio perioral ral parest paresthes hesia ia dan dan exfoll exfollativ ative e
c.
Melu Meluas as ke muco mucosa sa alve alveol olar ar
chellitis. (Figur 34-24 dan 34-25) LGE biasanya tidak merespon terapi 2.6. 2.6.6 6
Peny Penyak akit it Gingi Gingiva va dan dan Per Perio iodo donta ntall p pad ada a
korektif, tetapi beberapa lesi dapat mengalami remisi secara spontan. Lesi oral candidiasis dan
Pasien HIV
LGE telah telah diiden diidentif tifika ikasik sikan an , menunj menunjukk ukkan an Minat yang sangat besar telah ditujukan
peran etiologis spesies candidiasis pada LGE.
pada sifat dasar dan insidensi dari penyakit gigi
Baru-baru ini, kultur mikroskopik dari dari lesi
dan periodontal pada individu yang terinfeksi HIV.
LGE
Bukti yang ada mengindikasikan mengindikasikan bahwa penyakitpenyakit-
dubliniensis pada empat pasien, semua pasien
penyakit tersebut lebih sering terjadi pada pasien
ini mendapatkan remisi lengkap atau sebagian
yang terinfek terinfeksi si HIV melalui melalui pengguna penggunaan an
obat-
setelah terapi antifungal sistemik. Masih belum
obat obataan
untu untuk k
diketahui diketahui apakah apakah infeksi infeksi candida candida merupakan merupakan
intr intraavena vena..
meng menghu hubu bung ngka kan n
Hal Hal
ini ini
munc muncul ul
kura kurang ngny nyaa oral oral hygi hygien enee
dan dan
menunjukkan
adanya
Candida
etiologi pada seluruh kasus LGE.
dental dental care care diband dibanding ingkan kan penuru penurunan nan jumlah jumlah sel sel Daerah Daerah yang yang terinf terinfeks eksii di scale scale dan
CD4. Ging Gingiv ival al
dan dan
peri period odon onta tall
mani manife fest stas asii
dapa dapatt dite ditemu muka kan n pada pada indi indivi vidu du HIV HIV posi positif tif.. Terdapat linear gingival erythema dan necrotizing ulcerative gingivitis, keduanya berkembang secara cepat menjadi NUS atau NUP. Mengatur kondisi sepe sepert rtii ini haru haruss mela melalu luii medi medica call eval evalua uati tion on,,
polish
.
chlo chlorh rhex exidi idine ne
Iriga igasi
subging ingiva ival
dengan
atau atau
povi povido done ne-io -iodin dinee
10%. 10%.
Pasien Pasien diinst diinstruk ruksik sikan an untuk untuk melaks melaksana anakan kan prosedur prosedur oral hygiene hygiene dengan dengan teliti. teliti. Kondisi Kondisi harus harus dieval dievaluas uasii 2 sampa sampaii 3 minggu minggu setela setelah h terapi terapi awal. Jika pasien pasien komplain komplain mengenai mengenai prose prosedur dur perawa perawatan tan di rumah rumah dan lesi tetap tetap
termasuk penentuan status CD4.
bertahan, ada kemungkinan terjadinya infeksi candida. candida. Diragukan Diragukan bahwa antifungi antifungi topikal topikal
Linear Gingival Erythema
Erythematou Erythematouss gingivit gingivitis is (LGE)
mudah
ber berda dara rah, h, line linear ar,, dan dan bers bersifa ifatt pers persis iste ten n tela telah h ditemuk ditemukan an pada pada pasien pasien HIV-pos HIV-positi itif. f. LGE dapat dapat atau tidak dapat berperan sebagai precursor untuk necr necrot otiz izin ing g
ulce ulcera rativ tivee
peri period odon onti titis tis
(NUP) (NUP)..
akan akan menc mencap apai ai dasa dasarr dari dari cela celah h ging gingiv ival al.. Sebagai konsekuensinya, perawatannya dengan pe pember mberia ian n
antif ntifun ungi gi
siste istemi mik k
fluconazole selama 7 sampai 10 hari.
sepe sepert rtii
Pent Pentin ing g
untu untuk k
diing iingaat
bahw bahwaa
LGE LGE
Antibi ibiotik
sistem temik
contohya
mungki mungkin n sulit sulit untuk untuk ditang ditangani ani.. Jika Jika demiki demikian, an,
metronidazole atau amoxicillin dapat diberikan
pasie pasien n harus harus dimonit dimonitor or dengan dengan cermat cermat apakah apakah
pada pasien dengan destruksi jaringan sedang
terd terdap apat at
kond kondis isii
sampai berat, localized lymphadenopathy atau
perio periodon dontal tal yang yang lebih lebih berat berat (e.g., (e.g., NUG, NUG, NUP, NUP,
sindrom sindrom sistemik, sistemik, atau keduanya. keduanya. Pemberian Pemberian
NUS). Pasien harus ditemui ditemui kembali kembali setelah setelah 2-3
obat obat antif antifun ungi gi seba sebaga gaii prop prophy hyla lact ctic ic haru haruss
bulan dan diberi diberi perawatan perawatan kembali sesuai yang
dipe dipert rtim imba bang ngka kan n
dibu dibutu tuhk hkan an..
antibiotik.
tand tandaa-ta tand ndaa
Sepe Sepert rtii
perk perkem emba bang ngan an
yang yang
tela telah h
dise disebu butk tkan an,,
jika jika
haru haruss
pasi pasien en
dibe diberi rika kan n
walaupun terdapat resistensi LGE terhadap terapi
Peri Period odon onti tium um
dire direev eval alua uasi si
1
bula bulan n
perio periodon dontal tal konven konvensio sional nal,, remisi remisi sponta spontan n juga juga
sete setela lah h reso resolu lusi si dari dari symp symptom tom akut akut untu untuk k
dapat terjadi untuk alasan yang belum diketahui.
menilai menilai hasil hasil dari perawatan perawatan dan memutuskan memutuskan apakah diperlukan perawatan lebih lanjut.
Necrotizing Ulcerative Gingivitis
Bebe Bebera rapa pa
lapo lapora ran n
tela telah h
menu menunju njukk kkan an
Necrotizing Ulcerative Periodontitis
peningkata peningkatan n insidensi insidensi dari necrotizing necrotizing ulcerative ulcerative gingiv gingiviti itiss pada pada pasien pasien pender penderita ita AIDS. AIDS. Belum Belum terdapat terdapat kesepakata kesepakatan n apakah apakah insidensi insidensi dari NUG meningkat pada pasien HIV-positif.
dan dan
debr debrid idem emen entt
dari dari
ber berke kemb mban ang g
area area
yang yang
terinfeksi dengan menggunakan cotton pellet yang direndam dalam peroksida setelah pengaplikasian
yang bersifat escharotic seperti hydrogen peroksida harus dihindari, bagaimanapun juga, untuk pasien manapun manapun terutama terutama kontraindik kontraindikasi asi untuk individu individu imunokomprom imunokompromis. is. Pasien Pasien harus diperiksa diperiksa setiap setiap hari hari atau atau bebera beberapa pa hari hari pada pada minggu minggu pertam pertama; a; debridement dilakukan tiap kunjungan, dan metode plak kontrol secara perlahan-lahan diperkenalkan. Ketelitian Ketelitian program plak kontrol kontrol harus dipakai dan dimulai saat sensitivitas dari area yang terinfeksi
terjadi, pasien harus bisa menoleransi scaling dan root planning jika dibutuhkan.
Dan Dan
tembak tembakau, au,
dibe diberik rikan an obat obat
kumur antimikroba seperti chlorhexidine gluconate 0,12%.
(pro (progr gres esif if), ),
NUP merupakan kelanjutan dari NUG dimana terja terjadi di
kehi kehila lang ngan an
tula tulang ng
dan dan
perle perleka kata tan n
periodontal. NUP memiliki memiliki karakteris karakteristik tik adanya adanya nekr nekros osis is
pada pada
per perio iodo dont ntal al
jari jaring ngan an
luna lunak, k,
yang yang berla berlang ngsu sung ng
dest destru ruks ksii cepa cepat, t,
dan dan
kehilangan kehilangan tulang tulang interproks interproksimal. imal. Lesi dapat terjad terjadii dimana dimana saja saja pada pada lengku lengkung ng gigi gigi dan biasanya berada pada beberapa gigi, walaupun NUP general kadang muncul setelah terjadinya pen penip ipis isan an sel sel CD4. CD4. Pada Pada onse onsetn tnya ya NUP NUP menimbulkan rasa sakit yang cukup kuat, dan pengobatan yang segera sangat dibutuhkan. Rile Riley y dkk dkk meme memeri riks ksaa 200 200 pasi pasien en HIV-p IV-pos osit itif if
dan dan
mene menemu muka kan n
85
ora orang
memiliki periodontal yang sehat; 59 gingivitis;
menghi menghinda ndari ri
alko alkoho hol, l, remp rempah ah-re -remp mpah ah..
cepa cepatt
telah dideskripsikan sebelum onset dari AIDS.
sudah memungkinkan . Setelah penyembuhan awal
harus harus
deng dengan an
yang
nekrosis, dan berulser terjadi lebih sering pada
aneste anestesi si topika topikal. l. Bahan Bahan pembil pembilas as rongga rongga mulut mulut
Pasien Pasien
periodontitis
individu HIV-positif, walaupun beberapa lesi
Perawatan dasar terdiri dari pembersihan (cle (clean anin ing) g)
Bentuk
54 memi memili liki ki peri period odon onti titis tis ring ringan an,, seda sedang ng,, advanced; dan hanya dua orang yang memiliki NUP.
Tera Terapi pi untu untuk k NUP NUP anta antara ra lain lain local
Banyak Banyak studi studi menyar menyarank ankan an bahwa bahwa
debridement , scaling dan root planning, in-office
indivi individu du HIV positif positif memili memiliki ki pengal pengalama aman n
dengan agen antimikroba antimikroba yang efektif irrigation dengan
dibandingkan n populasi populasi chronic chronic periodontit periodontitis is dibandingka
contohnya chlorhexidine gluconate atau povidone-
umum. Membandingkan frekuensi lesi oral dan
iodine (Betadine), dan meningkatkan oral hygiene
pen penya yaki kitt peri period odon onta tall anta antara ra indi indivi vidu du HIV HIV
termasuk penggunaan antimikroba rinses di rumah.
pos posit itif if dan dan nega negati tif, f, bebe bebera rapa pa adal adalah ah IDU IDU
Pada Pada mung mungki kin n
NUP NUP
dibu dibutu tuhk hkan an
heba hebat, t,
tera terapi pi
teta tetapi pi
haru haruss
anti antibi bio otik tik
(injection drugs users ). Mereka menyimpulkan
digu diguna naka kan n
bahwa gaya hidup IDU memiliki peran yang
dengan perhatian pada pasien infeksi HIV untuk
lebih besar pada penyakit mulut dibandingkan
menghindari menghindari kemungkinan kemungkinan dan potensi potensi serius serius dari
deng dengan an indi indivi vidu du stat status us HIV. HIV. Mere Mereka ka juga juga
cand candid idia iasi siss
Jika Jika
menemu menemukan kan lesi lesi yang yang konsis konsisten ten pada pada lidah lidah
antibiotic dibutuhkan, yang menjadi obat terpilih
dengan hairy leukoplaki yang umumny umumnyaa leukoplakia a yang
adalah metronidazole ( 250mg, dengan dua tablet
terjadi terjadi pada seropositi seropositiff homoseksua homoseksuall males, males,
diminum langsung kemudian satu tablet empat kali
sedangkan candidiasis oral dan LGE umumnya
sehari selama 5-7 hari). Agen antifungi topikal atau
pada IDU. Adanya laporan lain bahwa insiden
sistem sistemik ik untuk untuk prophy prophylac lactic tic juga juga diberi diberikan kan jika jika
dan dan kega kegana nasa san n dari dari
antibiotic digunakan.
adalah sama pada grup HIV positif dan negatif.
atau atau
cand candid idal al
sept septic icem emia ia.. ..
chronic chronic periodontit periodontitis is
Klein Klein at al mengev mengevalu aluasi asi 181 hetero heterose sexua xuall dengan AIDS dan menemukan persentase lebih
Necrotizing Ulcerative Stomatitis
Necrotizin Necrotizing g ulcerative ulcerative stomatitis stomatitis (NUS)
besar besar pada pada wanita wanita (91%) (91%) diband dibanding ingkan kan pria pria
dapat dapat menyeb menyebabk abkan an destruk destruksi si yang yang cukup cukup kuat, kuat,
(73%) (73%) denan denan gingiv gingivitis itis atau atau period periodont ontitis itis..
bersifat bersifat akut, dan sakit telah dilaporkan dilaporkan terdapat terdapat
Secara Secara keselu keseluruh ruhan, an, bebera beberapa pa hetero heterose sexua xuall
pada pasien pasien HIV-positif HIV-positif.. NUS dikarakteris dikarakteristikkan tikkan
dengan AIDS hanya terkena gingivitis (70%).
oleh nekrosis beberapa area yang signifikan pada
Seda Sedang ngka kan n
jari jaring ngan an luna lunak k mulu mulutt dan dan dasa dasarr tula tulang ng.. Dapa Dapatt
(27%)..
terjadi terjadi secara secara terpisah terpisah atau sebagai sebagai lanjutan dari
yang yang
lain lain
perio periodo dont ntit itis is
heba hebatt
Studi Studi yang yang terkon terkontro troll dengan dengan baik baik
NUP dan biasanya berhubungan dengan depresi sel
meng mengin indi dika kassikan ikan
imun CD4 yang cukup parah. Kondisi ini identik
kehilangan attachment sering terjadi pada grup
dengan cancrum oris (noma), proses destruksi yang
HIV dibandikan grup yang lain dalam populasi
jarang terjadi seringkali ditemukan pada individu
umum umum..
yang sangat kekurangan nutrisi, terutama di Afrika.
immu immuno noccompr omprom omis ised ed
Ini Ini
rese resesi si
mene menega gask skan an
ging gingiv ivaal
bahw bahwaa sedik dikit
dan dan
indi indivi vidu du ban banyak yak
Perawatan untuk NUS termasuk antibiotik
mendertita chronic periodontitis dibandingkan
contoh contohnya nya metron metronida idazol zolee dan penggu penggunaa naan n obat obat
deng dengan an yang yang memi memilik likii syst system em imun imun kuat kuat..
kumu kumurr
chlo chlorh rheexidi xidine ne
Sebagian besar individu HIV positif memiliki
gluconate. Jika terdapat nekrosis tulang , biasanya
riwaya riwayatt gingiv gingiviti itiss dan chronic chronic periodonti periodontitis tis
dibutu dibutuhka hkan n pengan pengangka gkatan tan tulang tulang terseb tersebut ut untuk untuk
dalam kebiasa kebiasaan an yang sama sama dengan dengan populasi populasi
proses penyembuhan luka.
secara umum.
antim ntimik ikro roba ba
sepe eperti rti
2.6.7 Chronic Periodontitis
Protokol
Per Perawatan
pada Pasien HIV
Periodon dontal
Rongga mulut sering menjadi tempat dari mani manife fest stas asii
klin klinik ik
dari dari
peny penyak akit it
6.
ters terseb ebut ut..
Apak Apakah ah pasi pasien en mende mendesk skrip ripsi sika kan n atau atau
memperlihatkan efek samping ydari obat-
Kemampuan mengenali dan mengatur manifestasi
obatan?
oral penyakit ini sangat penting sebagai bagian dari praktek praktek kedokteran kedokteran gigi. Dokter Dokter gigi harus siap mem membantu
pasien ien
pem pemel eliha ihara raan an
terinf infeksi
kese keseha hata tan n
mulu mulutt
HIV
dalam
dari dari
peny penyak akit it
Infection Control Measures
Manajemen klinis periodontal pasien infeksi HIV membutuhkan kedisiplinan dalam perawatan untuk membentuk metode infection
tersebut. Untuk Untuk keaman keamanan an dan efekti efektivita vitass dalam dalam
control ,
berdasarkan
ADA
dan
terapi terapi periodontal periodontal pada individu individu yang terinfeksi terinfeksi
Terpen Terpenuhi uhinya nya
HIV, beberapa perawatan sangatlah penting.
mengeliminasi atau meminimalisir resiko pada pasien
dan
dental
staff.
akan
Pasien
imunokompromis memiliki potensi yang besar
Health Status
riway riwayat at
univer universal sal precaution
CDC.
Kesehatan Kesehatan pasien harus sesuai dengan
mendapat transmisi infeksi pada dental office
kese keseha hata tan, n,
atau fasilitas kesehatan lainnya.
kons konsul ulta tasi si
deng dengan an
ber berga gant ntun ung g
eval evalua uasi si
fisi fisik, k,
dan dan
hasi hasill
psik psikol olog og..
Pera Perawa wata tan n
akan akan
kese keseha hata tan n
pasi pasien en
pada pada
ting tingka katt
contoh contohnya nya,, penund penundaan aan penyem penyembuh buhan an luka luka dan meni mening ngka katk tkan an
resi resiko ko
infe infeks ksii
sete setela lah h
oper operas asii
Goals of Therapy
memung memungkin kinkan kan adanya adanya faktor faktor komplik komplikasi asi pada pada pasien
AIDS.
San Sangatlah lah
penting
Tuju Tujuan an utam utamaa
dari dari tera terapi pi adal adalah ah
untuk tuk perbaikan dan pemeliharaan kesehatan mulut,
mendapatkan informasi status imun pasien dengan
keny kenyam aman anan an dan dan fung fungsi si.. Mini Minima mal, l, tuju tujuan an
menanyakan beberapa pertanyaan seperti berikut:
periodontal
1.
Bera Berapa pa leve levell CD4+ CD4+ T4 T4 lymp lympho hocy cyte te ?
lang langsu sung ng
2.
Viru Viruss apa apa yang yang sed sedan ang g meny menyer eran ang g?
ber beras asos osia iasi si
3.
Sudah
berapa
diid diiden enti tifi fika kasi si??
lama
Apak Apakah ah
meng mengid iden enti tifi fika kasi si
infeksi
mung mungki kin n
perk perkir iraa aan n
HIV untu untuk k
tang tangga gall
dari dari
treatment pada pada
haru haruss
kont kontro roll
deng dengan an
HIV HIV
diar diarah ahka kan n
peny penyaakit kit
yang yang
(HIV (HIV-as -asso sosi siat ated ed
mucosal mucosal disease) disease) seperti seperti chronic chronic candidiasis candidiasis dan
recu recurr rren entt
Peri Period odon onta tall
ulcer ulcerat atio ions ns.
oral oral
dan dan
Dent Dental al
Infe Infect ctio ion n
Acute haru haruss
original exposure?
ditang ditangani ani dan pasien pasien harus harus mendap mendapata atakan kan
4.
instruksi detail untuk melakukan prosedur oral
Apak Apakah ah terd terdap apat at seja sejara rah h peny penyal alah ahgu guna naan an
obat, obat, penyak penyakit it yang yang ditrans ditransmis misika ikan n secara secara
hygine
seksual, infeksi multiple atau fakor lain yang
periodontal tanpa pembedahan menjadi pilihan
mungki mungkin n mengub mengubah ah respon respon imun? imun? Sebaga Sebagaii
peraw perawata atan n untuk untuk pasien pasien HIV positif positif,, tetapi tetapi
cont contoh oh,,
pro prose sedu durr
apak apakah ah
pasi pasien en
memi memilik likii
seja sejara rah h
yang yang
efek efekti tif. f.
Kons Konser erva vatif tif,,
pemb pembed edah ahan an
perio periodo dont ntal al
tera terapi pi
pern pernah ah
mender menderita ita hepati hepatitis tis B kronik kronik,, hepati hepatitis tis C,
dila dilapo pork rkan an suks sukses es meng mengob obat atii pasi pasien en HIV HIV
neutro neutropen penia, ia,
positif. Necrotizin Necrotizing g
thrombo thrombocyt cytope openia nia,,
defisi defisiens ensii
ulcerative ulcerative periodontal periodontal
nutrisi atau insufisiensi adrenocorticoid ?
(NUP) (NUP) atau atau Necrotiz Necrotizing ing ulcerative ulcerative somatitis somatitis
5.
(NUS) (NUS) menyeb menyebabk abkan an kerusa kerusakan kan hebat hebat pada pada
Pengobatan/
obat
apa
yang
dilakukan/dikonnsumsi oleh pasien?
sedang
struktur periodontal, tapi sejarah dari kondisi
seperti
ini ini
tid tidak
otom tomatis
membuat
kita
mengekstra mengekstraksi ksi gigi, kalau pasien pasien tidak bisa atau tidak sanggup memelihara oral hygine khususnya di daerah yang terkena atau terinfeksi. Keputusan mengenai prosedur periodontal yang terpilih harus dibuat dengan izin pasien ( informed consent ) dan setelah konsultasi medik, jika memungkinkan.
Maintenance Therapy
Sangatlah Sangatlah penting penting bahwa bahwa
pasien pasien harus harus
menjaga oral hygine. Sebagai tambahan, kontrol untuk untuk perawa perawatan tan period periodont ontal al dilaku dilakukan kan dalam dalam jangka waktu 2-3 bulan. Terapi dengan antibiotik sistemik harus terkonsultasi atau koordinasi dengan dokter sangat diperlukan. Psychological Factor, infeksi HIV pada sel neural
memp mempen enga garu ruhi hi fung fungsi si otak otak dan dan meni menimb mbul ulka kan n outright outright dementia. dementia. Hal ini sangat sangat mempengaru mempengaruhi hi res respons ponsiv ivee
pas pasien ien
Bag Bagaima aiman napun apun,,
pad pada
fakt faktor or
dent dentaal psiko sikolo logi giss
trea treatm tmen ent. t. bany banyak ak
ditem ditemuk ukan an pada pada pasi pasien en yang yang terin terinfe feks ksii HIV, HIV, walaupun walaupun lesi neuronal tidak ditemukan. ditemukan. Dengan Dengan penyakit seumur hidup ini, pada beberapa pasien dapa dapatt
meni menimb mbul ulka kan n
depr depres esi, i,
rasa rasa
geli gelisa sah, h,
kemarahan, kemarahan, sehingga sehingga perawatan perawatan harus dilakukan dilakukan dalam suasana rileks, tenang dan tingkat stress dari pasien harus minimum. Pasien dengan lesi oral dari infeksi HIV harus segera diberi tahu dan jika benar atau tepat harus ditanyakan mengenai riwayat HIV. Jika Jika dokter dokter gigi gigi memili memilih h melak melakuka ukan n tes untuk untuk antibodi HIV maka pasien harus diberitahu. Pada keadaan atau situasi inform consent (IC) diperlukan sebelum melakukan tes.