Penggunaan Imunomodulator Imunomodulator pada Herpes Zoster Methisoprinol adalah kompleks alkilamino-alkohol dari inosin yang digunakan untuk berbagai infeksi virus. Obat ini merupakan isi dari Isoprinosine. Obat ini merupakan campuran dari inosin, asam asetamidobenzoat, dan dimetilaminoisopropanol. Cara kerjanya dengan memo me modi dik kas asii at atau au me mera rang ngsa sang ng pr pros oses es-p -pro rose ses s im imun unit itas as da dan n membun mem bunuh uh vir virus us sec secara ara tid tidak ak lan langsu gsung ng den dengan gan car cara a men menceg cegah ah replikasi virus. Methisopr Methis oprino inoll per pertam tama a ka kali li dip dipate atenk nkan an di !me !merik rika a "eri "erika katt pad pada a #$%$, #$% $, kemu emudia dian n dip dipaten atenka kan n kemb embali ali di %& neg negara ara lai lainny nnya. a. 'ada #$(&, obat ini menerima penghargaan )*e 'ri+ alien di 'erancis sebagai inovasi terapeutik yang terbaik pada tahun itu di negara tersebut. terseb ut. ini, methi methisopri soprinol nol diper diperken kenalkan alkan oleh '/ 'rim 'rima a Medik Medika a *aboratories dalam 'ertemuan Ilmiah /ahunan 'eralmuni di 0otel 0orison, 1andung, pada #%-#2 Maret &3#&, dengan merek dagang 4iridis5. Methisoprinol Methisopri nol menin meningkatk gkatkan an ke kekeb kebalan alan tubuh terh terhadap adap penya penyakit kit dengan cara merangsang produksi sel / 6limfosit /7, meningkatkan fungsi /-killer cell, mendukung fungsi sel 8 6 Natural Killer 7, 7, peningkatan aktivitas limfosit 1 dan peningkatan produksi imunoglobulin, serta intensikasi aktivitas fagositik. 9adi, respons imun tubuh yang meningkat adalah sistem imunitas seluler dan humoral. Methisoprinol juga mencegah replikasi virus, dengan demikian tetap menjaga integritas histologis dan fungsional sel-sel tubuh manusia dan gej gejala ala inf infeks eksii vir virus us ak akan an men menghi ghilan lang. g. :ji lab labora orator torium ium ak akan an member mem berik ikan an has hasil il yan yang g nor normal mal dan men menuru urunk nkan an keja ejadia dian n re relap laps s sehing seh ingga ga pas pasien ien dap dapat at mel melak akuk ukan an akt aktivi ivitas tas seh sehari ari-ha -hari ri den dengan gan normal. Obat ini diindikasikan pada pasien yang mengalami penurunan atau desiensi imunitas yang mengalami infeksi virus herpes pada ;ajah dan genitalia yang rekurens, rekurens, herpes zoster, rhinovirus dan in
eorgala et al., pada &332 meneliti penggunaan methisoprinol 6inosiple+7 oral pada >% ;anita berusia antara &3-?> tahun dengan condyloma acuminata servikal yang refrakter terhadap paling tidak satu jenis terapi, dibagi menjadi & kelompok. elompok # mendapat methisoprinol dengan dosis @3 mgAkg 11Ahari dan kelompok & mendapat plasebo. Bari kelompok # yang terdiri dari #2 orang yang mendapat methisoprinol, diperoleh hasil respons total pada ? orang, respons parsial pada 2 orang, dan tidak ada respons pada % orang. "edangkan pada kelompok & yang terdiri dari #$ orang, > orang menunjukkan respons parsial, dan #% orang tidak menunjukkan respons. 'erbedaan efek terapeutik yang terjadi antara kelompok methisoprinol dan kelompok plasebo bermakna 6 X &%,%$ pD3,3#7, dan tetap bermakna ketika dilakukan analisis intention to treat 6 X & 2,%$, pD3,3#7. 'ada follow up #& bulan kemudian tidak terjadi rekurensi pada pasien yang menunjukkan respons total. =fek samping yang terjadi ringan dan hilang sendiri ketika pengobatan dihentikan. Bibandingkan dengan plasebo, methisoprinol memberikan pengaruh yang bermakna dan efek samping reversibel, tanpa adanya rekurensi. Menurut olebio;ska-Ea;rzyniak et al, dalam sebuah studi klinis tentang ekasi methisoprinol 6inosine pranobe+7 pada &33@, diperoleh hasil bah;a pada anak dengan status imunitas rendahA imunodesiensi7 terjadi peningkatan jumlah limfosit / tipe CB? dan CB> dengan pemberian methisoprinol @3 mgAkg 11Ahari. "elain itu, juga terjadi perbaikan fungsi sel / tersebut. /emuan laboratoriumnya, sesuai dengan temuan klinisnya. 'enelitan ini dilakukan pada >3 orang anak berusia #>F#@ tahun yang mendapat methisoprinol sebagai prolaksis terhadap infeksi-infeksi yang sebagian besar disebabkan oleh virus selama > bulan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi ba;ang putih. Aktivitas Isoprinosine : !ktivitas Isoprinosine dapat dirangkum sebagai berikut G Imunostimulator. Isoprinosine memiliki kemampuan antiviral d animunomodulasi. "ehingga bisa digunakan untuk terapi infeksi virus akut maupunkronis, dan dapat sebagai prolaksis. erja Isoprinosine pada sistem imun untuk menjadikan ketidakmampuan responimun seluler kearah normal, selain itu juga meningkatkan respon imun humoral. Isoprenosine juga memiliki aktivitas antiviral secara langsung. Isoprinosine dapatmengurangi intensitas gejala dan memperpendek durasiAlamanya infeksi virus. 'engurangan kejadian komplikasi, termasuk juga pengurangan frekuensi dankeparahan kekambuhan penyakit. Isoprinosine memiliki kemampuan meningkatkanrespon imun pada usia lanjut. •
•
•
•
•
• • •
•
•
•
•
8ormalisasi imunitas seluler oleh rangsangan diferensiasi limf osit / menjadi sel-sel/C dan sel-sel /h, dan peningkatan produksi limfokin. Isoprenosine meningkatkan produksi I*-#, I*-& dan IH8Isoprenosine meningkatkan fungsi sel 8. Isoprenosine meningkatkan respon imun humoral oleh rangsangan diferensiasilimfosit 1 menjadi sel plasma dan oleh peningkatan produksi antibodi. Isoprenosine meningkatkan jumlah petanda-petanda permukaan komplemen dan Ig . Isoprenosine berpotensi terhadap fagositosis dan kemotaksis netrol, monosit danmakrofag. Isoprenosine menghambat pertumbuhan virus melalui penghambatan sintesis 8!virus yang berpotensi menekan aktivitas limfosit. Isoprenosine meningkatkan kemampuan sintesis dan translasi 8!.
Glycyrrhizic acid Glycyrrhizic acid adalah suatu glikosida yang merupakan bahan aktif dari tanaman glycyrrhiza glabra yang telah digunakan sebagai ?@ tanaman obat sejak beberapa abad sebelum Masehi.
Mekanisme kerja G Glycyrrhizic acid menghambat aktitas fosfolipase ! dan pelepasan prostaglandin =& pada jaringan yang meningkatkan pergerakan leukosit ke daerah in
dan penetrasi virus kedalam sel tidak terjadi. /erjadi induksi pembentukan I8H yang mengaktifasi makrofag, potensiasi fagositosis dan efek bakterisidal. I8H menunjukkan pula efek anti ?% virus dan antiproliferatif.
Baftar 'ustaka G httpGAA;;;.jurnalmedika.comAedisi-tahun-&3#&Aedisi-no-3@vol-+++vii-&3#&A?@&-kegiatanA$>?-methisoprinol-sebagaiimunomodulator PKB “New Perspective of Sexually Transmitted Infection Problems” Surabaya 7 ! "#ustus $%&% •
•