Pengelolaan Kelas-karakteristik Anak Usia Tk

KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS Jamridafrizal,S.Ag.S.S.,M.Hum

A.

Pengertian Pengelolaan Kelas Istilah pengelolaan dapat merupakan terjemahan dari kata “management” yang berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sejalan dengan pengertian pengertian tersebut, tersebut, Depdikbud Depdikbud (198 ( 1989) 9) mengartikan mengartikan pengelolaan pengelolaan sebagai “proses yang memberikan pengawasan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan pelaksanaan kebijaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian pencapaian tujuan”. Kemudian, Kemudian, kelas dalam arti umum menunjuk kepada pengertian sekelompok murid yang ada pada waktu yang sama guna menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan demikia demikian, n, pengel pengelolaa olaan n kelas kelas dapat dapat diartika diartikan n sebagai sebagai suatu suatu upaya upaya mencipt menciptaka akan n suasana atau kondisi kelas yang memunginkan murid dalam kelas tersebut dapat belajar dengan dengan efektif. Terdapat suatu kecenderungan bahwa pembicaraan mengenai pengelolaan kelas lebih difokuskan kepada pengendalian prilaku murid sehingga prilaku yang menyimpang tidak ditampilkan oleh anak. Penekanan pandangan ini mengakibatkan suasana kelas menjadi tegang dan kaku sehingga mengakibatkan anak tidak merasa senang untuk melakukan aktivitas belajar. Ini berarti bahwa pengelolaan kelas yang baik tidak hanya memfokuskan memfokuskan pada pengendalian pengendalian perilaku anak dalam kelas, melainkan lebih luas dari itu. Hal ini diperkuat oleh apa yang dikemukakan Jones dan dan Jone Joness (199 (1998) 8) bahw bahwaa mana manaje jeme men n kela kelass yang yang baik baik tida tidak k hany hanyaa dapa dapatt menghasilkan kerjasama murid-murid dalam mengurangi perilaku yang salah tetapi juga terjadinya terjadinya aktivitas aktivitas akademik akademik secara terus menerus menerus dan system manajemen manajemen kelas secara keseluruhan telah dirancang untuk memaksimalkan prestasi belajar murid bukan hanya untuk meminimalkan perilaku yang salah. Di samping itu, menurut Kellough (1996) esensi dari manajemen kelas yang efektif berkaitan dengan kegiatan: (a) mengawasi perilaku anak dalam kelas, (b) meng mengaw awas asii aspe aspek k mengaj ngajar ar yang ang dila dilak kukan ukan guru uru dan dan (c) (c) meng mengaw awas asii pengadministras pengadministrasian, ian, pengorganisasian pengorganisasian aktivitas aktivitas serta materialdengan materialdengan baik. baik. Pendapat Pendapat ini menunjukan bahwa di samping mengawasi perilaku anak, kegiatan pengelolaan kelas juga mesti mencermati kegiatan mengajar yang dilakukan guru. Hal ini berarti bahwa suasana kelas yang baik juga dipengaruhi dipengaruhi oleh perilaku mengajar mengajar yang ditampilkan ditampilkan guru. Selanjutnya, Selanjutnya, dalam pengelolaan pengelolaan kelas, pengaturan pengaturan aktivitas serta material yang mendukung aktivitas belajar anak menjadi amat penting. Beberapa ahli mengemukakan pengertian pengelolaan kelas menurut sudut pandang pandang yang berbeda. berbeda. Namun jika dicermati dicermati terdapat unsur-unsur unsur-unsur pokok pokok yang bersamaan bersamaan dalam definisi yang dimaksud. Untuk lebih mem--perjelas pemahaman mengenai pengelolaan kelas yang dapat dipakai sebagai dasar pemahaman uraianuraian selanjutnya. Husin (1985) mengemukakan lima definisi yaitu: Dilih Dilihat at dari dari pend pendek ekata atan n otor otorite iter, r, peng pengel elola olaan an kelas kelas diart diartika ikan n sebag sebagai ai proses proses mengendalikan tingkah laku murid. Dilihat Dilihat dari pendek pendekatan atan permisif, permisif, pengelo pengelolaan laan kelas kelas merupa merupakan kan sepe-ran sepe-rangka gkatt kegiatan yang digunakan guru untuk memaksimalkan kebe-basan murid.

1

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













Pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan yang digunakan oleh guru untuk mengembangkan tingkah laku murid yang tepat dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak tepat. pengelolaan pengelolaan kelas ialah seperangkat seperangkat kegiatan kegiatan guru yang digunakan digunakan untuk mengembangkan hubungan-hubungan antar pribadi yang baik dan membina iklim sosioemosional kelas yang positif. pengelolaan pengelolaan kelas adalah seperangkat seperangkat kegiatan kegiatan yang dilakukan dilakukan guru untuk mengembangkan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Definisi yang dikemukakan di atas memandang pengelolaan kelas dengan lebih menekankan aspek pengendalian perilaku murid dengan segala aspek interaksi dan hubungan yang dibangun oleh guru dan murid dalam konteks pembelajaran di kelas. Hal ini terlihat dari peran yang dijalankan gurudalam pengelolaan kelas yang digamb digambarka arkan n Husin, Husin, yaitu; yaitu; me-nge me-ngem--b m--bang angkan kan perilak perilaku u murid murid yang tepat tepat dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan antar pribadi pribadi yang harmonis harmonis dan dan iklim emosional emosional yang yang positif, positif, serta mengembang mengembangkan kan dan memelihara organisasi kelas secara efektif. Rach Rachma man n (199 (1998/1 8/199 999) 9) meng menggu gunak nakan an istila istilah h manaj manajem emen en kelas kelas untu untuk k pengelolaan pengelolaan kelas. Dalam hal ini Rachman Rachman mengemukak mengemukakan an beberapa beberapa definisi manajemen kelas sebagai berikut: Menurut Menurut konsep konsep lama, manajemen kelas diartikan diartikan sebagai upaya mempertahanka mempertahankan n keterti ketertiban ban kelas. kelas. Menuru Menurutt konsep konsep modern, modern, manaje manajemen men kelas kelas diartika diartikan n sebagai sebagai proses seleksi yang menggunaka menggunakan n alat yang tepat terhadap problem problem dan situasi manajemen kelas. Berdasa Berdasarkan rkan pandan pandangan gan pendek pendekatan atan operasi operasiona onall tertentu tertentu,, Weber Weber (1986 (1986)) mengemukakan manajemen kelas sebagai: Seperan Seperangka gkatt kegiata kegiatan n guru guru untuk untuk mencip menciptaka takan n dan mempert mempertahan ahankan kan keterti ketertiban ban suasana kelas melalui penggunaan disiplin. Seperan Seperangka gkatt kegitan kegitan guru guru untuk untuk mencipt menciptaka akan n dan mempert mempertahan ahankan kan ketertib ketertiban an suasana kelas melalui intimidasi. Seperan Seperangka gkatt kegiatan kegiatan guru guru untuk untuk mencipt menciptaka akan n suasan suasan kelas kelas dengan dengan mengik mengikuti uti petunjuk petunjuk yang telah disajikan. disajikan. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasan kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan, dan Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Dengan mereviu definisi-definsi tersebut, akhirnya Rachman (1998/1999) mendef mendefinis inisikan ikan manajem manajemen en kelas kelas sebaga sebagaii semua semua usaha usaha yang yang diarahk diarahkan an untuk untuk mewujudkan mewujudkan suasana belajar mengajar mengajar yang efektif dan menyenangka menyenangkan n serta dapat















belajar, penyiapan penyiapan sarana dan alat peraga, peraga, pengaturan pengaturan ruang belajar, perwujudan perwujudan situ situas asi/ i/ko kond ndis isii pros proses es bela belaja jarr meng mengaj ajar ar dan dan peng pengat atur uran an wakt waktu u sehi sehing ngg ga pembelajaran pembelajaran berjalan berjalan dengan dengan baik baik dan tujuan kurikuler kurikuler dapat dicapai. Konsep yang dikemukakan rachman berkenaan dengan pengelolaan kelas tampaknya tampaknya lebih komprehensif komprehensif dibandingkan dibandingkan dengan apa yang telah dikemukakan dikemukakan oleh Husin. Hal ini dapat dilihat dari luasnya cakupan konsep peneglolaan kelas yang yang ia kemu kemukak kakan, an, yaitu yaitu tidak tidak hanya hanya menya menyang ngku kutt peng pengenen-da dalia lian n prila prilaku ku melainkan juga berhubungan dengan kegiatan yang secara sistematis dimulai dari penyiapan penyiapan bahan, sarana, pengaturan pengaturan waktu, waktu, penataan penataan kelas dan penciptaan penciptaan iklim kelas yang kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Dengan mempedomani beberapa definisi yang dikemukakan terdahulu dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru secar secaraa sistem sistemat atis is yang yang dimu dimulai lai dari dari mere merenca ncanak nakan an aktiv aktivita itass pemb pembela elaraj rajan, an, menyiap menyiapkan kan sarana sarana pendu pendukun kung, g, mengat mengatur ur waktu waktu ak-tifita ak-tifitass anak, anak, menata menata ruang ruang kelas, serta membangun iklim kelas yang kondusif bagi pembelajaran anak secara efektif. B.

Pentingnya Pe Pengelolaan Ke Kelas

Pembelajaran yang efektif merupkan kegiatan yang hendak dicapai oleh para pendidik. pendidik. Persoalan Persoalan yang muncul muncul adalah bagaimana bagaimana men-capai men-capai tujuan ini sehingga sehingga diperoleh diperoleh hasil yang optimal bagi perkembangn perkembangnan an anak. Untuk mencapai mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran secara efektif, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menc mencip ipta taka kan n dan dan meng mengel elol olan an kela kelass yang yang meny menyen enan angk gkan an bagi bagi anak anak untu untuk k melakukan berbagai aktivitas pem-belajaran. Dengan kata lain, pengelolaan kelas merupa merupakan kan salah salah satu pra-sya pra-syarat rat untuk untuk mewuju mewujudka dkan n proses proses pembela pembelajaran jaran yang yang dapat dapat merang merangsang sang anak berakti beraktivita vitass dengan dengan suasana suasana yang yang menyen menyenang angkan. kan. Ini berarti pengelolaan pengelolaan kelas yang tidak efektif akan dapat memunculkan memunculkan bebagai bebagai permasalahan permasalahan dalam pembelajaran pembelajaran seiring dengan dengan muncul muncul dan mening-katnya mening-katnya prilaku anak yang tidak diinginkan. diinginkan. Ini menunjukka menunjukkan n bahwa bahwa terdapat hubungan hubungan antara pengelolaan yang dilkukan guru dengan perilaku anak dan suasana yang terjadi dalam kelas. Oleh karena itu, agar suasana kelas menjadi kondusif, prilaku positif yang diharapkan diharapkan dari anak meningkat meningkat dan prilaku yang tidak diinginkan diinginkan dapat diperkecil, maka guru perlu mengelola mengelola kelas secara professional. professional. Bagaimana keterkaitan antara prilaku anak dan iklim kelas dengan kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan guru, digambarkan oleh Levin Levin dan Nolan (1996) (1996) sebagai berikut: Apabila kondisi lingkungan mendukung untuk belajar, kemungkinan pe-rilaku yang tidak diharapkan dapat diminimalisir. Murid-murid lebih mengkin untuk mengikuti pedoman kegiatan kalas bila-mana guru dapat mencontohkan perilaku yang men-dukung dan men-jelaskan pedoman tentang tentang belajar belajar,, hubung hubungan an timbal timbal balik balik guru-m guru-murid urid dan perindu perindunga ngan n terhada terhadap p keamanan murid.















Harapan-harapan guru yang diwujudkan dengan menggunakan konsekuensi yang logis dan alami membantu murid-murid untuk belajar sehingga mereka bertanggung jawab terhadap terhadap konseku konsekuensi ensi perilakuny perilakunyaa dan mengo mengontrol ntrol prilaku prilaku mereka mereka sendiri. sendiri. Apabila pedoman dan aturan kelas cocok dengan budaya murid-murid di rumah, memu memung ngkin kinka kan n bahw bahwaa murid murid-m -mur urid id akan akan dapa dapatt menin meningk gkatk atkan an prila prilaku ku yang yang diharapkan. Apabila Apabila guru guru mencipt menciptaka akan n normanorma-nor norma ma kelomp kelompok ok yang yang menduk mendukung ung terhada terhadap p aturan dalam kegiatan belajar, kemungkinan murid-murid menam-pilkan perilaku yang pantas akan meningkat. Gamb Gambar aran an kead keadaa aan n yang yang diga digamb mbar arka kan n ters terseb ebut ut berk berken enaa aan n deng dengan an pentingnya pentingnya aktivitas pengelolaan pengelolaan kelas yang seharusnya seharusnya menjadi perhatian perhatian bagi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu pentingnya pentingnya pengelolaan pengelolaan kelas telah dibuktikan dibuktikan lewat lewat hasil-hasil hasil-hasil penelitian penelitian yang menemukan menemukan bahwa “ada hubungan hubungan yang positif antara pengelolaan pengelolaan kelas kelas yang yang dilakuk dilakukan an guru guru dengan dengan hasil hasil tingkah tingkah laku murid yang yang diingin diinginkan kan termasuk keberhasilan keberhasilan murid dan sikap-sikap sikap-sikap mereka. mereka. Dari temuan tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku murid dalam proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh kualitas pengelolaan kelas yang dilakukan guru. C.

Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan dari pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak dalam melakukan sejumlah aktivitas yang dirancang bagi kepentingan pembelajaran melalui pendekatan sambil bermain. Dengan demikian kegiata kegiatan n pengel pengelolaa olaan n kelas kelas akan memban membantu tu proses proses perkem perkemban bangan gan anak secara secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan ini, Arikunto (1987) (1987) mengemukaka mengemukakan n tu-juan pengelolaan pengelolaan kelas adalah “agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. “Ungkapan tertib menurut Arikunto, bukanlah suasana kaku dan tegang dalam melaksanakan aktivitas, melainkan tertib berarti adanya keteraturan yang yang didasark didasarkan an oleh oleh adanya adanya perencan perencanaan aan dan peng-o peng-or-g r-ga-ni a-nisasi sasian an kelas kelas secara secara sistematis. Keadaan inilah yang menghasilkan pe-rilaku tertib yang didukung oleh rasa gembira, senang, termotivasi yang di-miliki anak untuk berinteraksi dengan lingkungan belajarnya. Secara Secara khusus, khusus, Direkto Direktorat rat Jendral Jendral Pemeri Pemerintah ntahan an dan Urusan Urusan Otonom Otonomii Daerah Daerah dan Direkto Direktorat rat Jendral Jendral Pendid Pendidikan ikan Dasar Dasar dan Meneng Menengah ah yang dikutip dikutip Rachmat (1998/1999) mengemukakan tujuan manajemen kelas sebagai berikut: Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun seba sebaga gaii kelo kelom mpok pok bela belaja jar, r, yang yang mem memung ungkink inkan pese pesert rtaa didik idik untu ntuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi ter-wu-judnya interaksi pembelajaran pembelajaran Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang men-dukung dan















Empat Empat tujuan tujuan pengel pengelola olaan an yang yang dikemu dikemukak kakan an Rachma Rachmatt ter-sebu ter-sebutt telah telah menggambark menggambarkan an hasil yang diharapkan diharapkan dicapai dari kegiatan pengelolaan pengelolaan kelas pada akhirnya akhirnya ditujukan ditujukan untuk menciptakan menciptakan lingkungan lingkungan belajar yang kondusif kondusif sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara positif sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

KARAKTERISTIK ANAK USIA TK DAN IMPLIKASINYA















Meng engenal enal kara karakt kter eris isti tik k pese pesert rtaa didik idik untuk ntuk kepe kepent ntin ing gan pros proses es pembelajaran pembelajaran merupakan merupakan hal yang penting. penting. Adanya pemahaman pemahaman yang jelas tentang karakteristik karakteristik peserta didik akan memberikan kontribusi kontribusi terhadap pencapaian pencapaian tujuan pembelajaran pembelajaran secara efektif. Berdasarkan Berdasarkan pemahaman pemahaman yang jelas tentang karakteristik peserta didik, para guru dapat merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaransesu pembelajaransesuai ai perkembanga perkembangan n anak. Pembahasan Pembahasan berikut berikut ini tidak akan mengurangi mengurangi secara rinci teori-teori teori-teori perkembanga perkembangan n anak usia ini karena hal itu perlu kajian tersendiri. Namun dalam uraian ini akan diidentifikasi sejumlah karakteridtik anak usia TK untuk kepentingan pembahasan pengelolaan kelas di TK. Menurut Mushtafa (2002) praktik pendidikan dan pengajaran anak usia dini sela selama ma bebe bebera rapa pa dasa dasawa wars rsaa bela belaka kang ngan an ini ini sang sangat at dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh teor teorii perkembanga perkembangan n Jean Piaget. Piaget mengkatagor mengkatagorikan ikan empat tahapan perkembanga perkembangan n kognitif dan afektif yang dilalui manusia. Menurut teori ini, anak-anak berkembang secara kognitif melalui keterlibatan aktif dengan dengan lingkunganny lingkungannya. a. Dikaitkan Dikaitkan dengan dengan teori ini, perkembangan anak usia dini berada pada tahap berpikir praoperasional (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini perkembangan anak sudah ditandai dengan perkem-bangan kem-bangan bahasa dan berbagai bentuk representasi representasi lainnya serta perkem-banga perkem-bangan n konsep konseptua tuall yang yang pesat. pesat. Proses Proses berfikir berfikir anak berpusa berpusatt pada pada pengua penguasaan saan simbolsimbolsimbol simbol seperti seperti kata-ka kata-kata ta yang yang mampu mampu mengun mengung-k g-kapk apkan an pengalam pengalaman an masa lalu. lalu. Manipulasi symbol, termasuk kata-kata, merupakan karakteristik penting dari tahap praoperasional. praoperasional. Hal ini tampak dalam meniru sesuatu yang tertunda sehingga sehingga menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu dan dalam imajinasi anak-anak atau pura-pura bermain (Piaget, 1951) yang dikutip Mussen, Conger, Kagen dan Huston (1984). Nalar anak-anak pada tahap ini belum tampak logis dan mereka cenderung sangat egosentris. Egosentris pada anak usia prasekolah tidak berarti ia mementingkan mementingkan diri sendiri, melainkan melainkan anak usia prasekolah prasekolah tidak dapat melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Anak-an Anak-anak ak usia 2-4 tahun tahun menuru menurutt Mustha Musthafa fa (2002 (2002)) mempun mempunyai yai cirri sebagai berikut; Anak-anak prasekolah mempunyai kepekaan bagi perkembangan bahasanya; Mereka Mereka menyer menyerap ap penge pengetahu tahuan an dan keteram keterampila pilan n berbah berbahasa asa dengan dengan cepat cepat dan piawai dalam dalam mengolah mengolah input dari lingkung lingkungannya; annya; Modus belajar yang umumnya disukai adalah melalui aktivitas fisik dan berbagai situasi yang bertautan langsung dengan minat dan peng-alamannya; Walaup Walaupun un mereka mereka umumny umumnyaa memilik memilikii rentang rentang perhati perhatian an yang pendek pendek,, mereka mereka gandrung mengulang-ngulang kegiatan atau permainan yang sama; Anak Anak-a -ana nak k pras prasek ekol olah ah ini ini sang sangat at coco cocok k deng dengan an pola pola pemb pembel elaj ajar aran an lewa lewatt pengalaman pengalaman konkre konkrett dan aktivitas aktivitas motorik. motorik. Seme Sement ntar araa itu, itu, anak anak-a -ana nak k usia usia 5-7 5-7 tahu tahun n seba sebaga gaii tahu tahunn-ta tahu hun n awal awal memasuki sekolah dasar mereka mempunyai ciri sebagai berikut; Kebanyakan anak-anak usia ini masih berada pad tahap berpikir praoperasional dan

















mereka belajar melalui bahasa lisan dan pad tahap ini bahasanya telah berkembang dengan pesat; dan pada tahap ini anak-anak anak-anak sebagai sebagai pembelajar pembelajar memerlukan memerlukan struktur struktur kegiatan kegiatan yang jelas dan intruksi spesifik. Banyak Banyak teori teori perkem perkemban bangan gan yang yang dihasilk dihasilkan an oleh oleh para para ahli; ahli; suatu suatu teori teori memp mempun unya yaii perb perbed edaan aan dan dan persam persamaan aan deng dengan an teori teori lainn lainnya ya serta serta terja terjadi dinya nya perubahan perubahan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Solehuddin Solehuddin (2002) (2002) mengidentifikasikan sejumlah karakteristik anak usia prasekolah sebagi berikut. Anak bersifat unik Anak sebagai seorang individu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari aspek bawaan, minat, motivasi dan pengalaman yang diperoleh dari kehidu kehidupan pannya nya masing masing-mas -masing ing.. Ini berarti berarti bahwa bahwa walaup walaupun un ada acuan acuan pola pola perkembanga perkembangan n anak secara umum, umum, dan kenyataan kenyataan anak sebagai sebagai individu individu berkembang berkembang denga dengan n potensi potensi yanmg berbeda-beda. berbeda-beda. Anak mengekspresikan prilakunya secara relatif spontan Ekspresi perilaku secara spontan oleh anak akan menampakan bahwa perilaku yang dimunculkan anak bersifat asli atau tidak ditutup-tutupi. Dengan kata lain tidak ada penghalang penghalang yang dapat membatasi membatasi ekspresi yang dirasakan oleh anak. Anak akan membantah atau menentang kalau ia merasa tidak suka. Begitu pula halnya dengan sikap marah, senang, sedih, dan menangis kalau ia dirangsang oleh situasi yang sesuai dengan ekspresi tersebut. Anak bersifat aktif dan energik Bergerak Bergerak secara aktif bagi anak usia prasekolah prasekolah merupakan suatu kesenangan kesenangan yang kadang kala terlihat seakan-akan tidak ada hentinya. Sikap aktif dan energik ini akan akan tamp tampak ak lebih lebih intens intens jika jika ia meng menghad hadap apii suatu suatu kegi kegiata atan n yang yang baru baru dan dan menyenangkan. Anak itu egosentris Sifat Sifat egose egosentr ntris is yang yang dimil dimilik ikii anak anak meny menyeb ebabk abkan an ia cend cenderu erung ng melih melihat at dan dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingan sendiri. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal Anak pada usia ini juga mempunyai sifat banyak memper-hatikan, membicarakan den mempertanyakan berbagai hal yang dilihat dan didengarnya terutama berkenaan dengan hal-hal yang baru.

















Sifat frustrasi ditunjukkan dengan marah atau menangis apabila suatu kejadian tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sifat ini juga terkait dengan sifat lainnya seperti spontanitas dan egosentris. Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu Apakah suatu aktivitas dapat berbahaya atau tidak terhadap dirinya, seorang anak bahaya belum memiliki memiliki pertimbangan pertimbangan yang matang untuk itu. Oleh karena itu lingkungan anak terutama untuk kepentingan pembelajaran perlu terhindar dari hal atau keadaan yang membahayakan. Anak memiliki daya perhatian yang pendek Anak umumnya memiliki daya perhatian yang pendek kecuali untuk hal-hal yang sangat disenanginya. Anak merupakan usia belajar yang paling potensial Dengan mempelajari sejumlah ciri dan potensi yang ada pada anak, misalnya rasa ingin tahu, aktif, bersifat eksploratif dan mempunyai daya ingat lebih kuat, maka dapat dapat dikatak dikatakan an bahwa bahwa pada pada usia anak-ana anak-anak k terdapa terdapatt kesemp kesempatan atan belajar belajar yang sangat potensial. potensial. Dikatakan Dikatakan potensial potensial karena karena pada pada usia ini anak secara secara cepat dapat mengalami perubahan yang merupakan hakikat dari proses belajar. Oleh karena itu, lingku lingkunga ngan n pembel pembelajara ajaran n untuk untuk anak perlu perlu dikemdikem-bang bangkan kan sesuai sesuai potensi potensi yang yang dimilikinya. Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman Anak Anak memp mempun unya yaii kein keingi gina nan n yang yang ting tinggi gi untu untuk k bert bertem eman an.. Anak nak memi memili liki ki kemampuan untuk bergaul dan bekerjasama dengan teman lainnya. Seiri Seiring ng deng dengan an pend pendapa apatt diata diatas, s, Snow Snowma man n (199 (1993) 3) yang yang diku dikutip tip oleh oleh patmonodewo patmonodewo (2000) (2000) anak usia prasekolah prasekolah atau TK memiliki memiliki sejumlah ciri yang dapat dilihat dari aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif. 1. Ciri fisik a. Anak prasekolah prasekolah umumnya umumnya sangat sangat aktif. Anak pada usia ini sangat sangat menyukai menyukai kegiatan yang dilakukan atas kemauan sendiri. Kegiatan mereka yang dapat diamati adalah seperti; suka berlari, memanjat dan melompat. b. Anak membutuhkan membutuhkan istirahat yang cukup. cukup. Dengan Dengan adanya sifat aktif, maka biasanya setelah melakukan melakukan banyak aktivitas anak me-merlukan me-merlukan istirahat walaupun kadangkala kebutuhan untuk ber-istirahat ini tidak disadarinya.

















a. Anak Anak pada usia ini memiliki memiliki satu atau dua sahabat sahabat tetapi tetapi sahabat sahabat ini cepat berganti. berganti. Penyesuaian Penyesuaian diri mereka mereka berlangsung berlangsung secara cepat sehingga sehingga mudah bergaul. bergaul. Umumnya Umumnya mereka cenderung cenderung me-milih me-milih teman yang sama jenis kelaminn kelaminnya, ya, kemudia kemudian n pemilih pemilihan an teman teman berkem berkemban bang g kejenis kejenis kelamin kelamin yang yang berbeda. berbeda. b. Anggota Anggota kelompok kelompok bermain jumlahnnya jumlahnnya kecil dan tidak terorganisir terorganisir dengan dengan baik. Oleh Oleh karena itu kelompok kelompok tersebut tersebut tidak tidak bertahan bertahan lama dan dan cepat bergantibergantiganti. c. Anak Anak yang lebih lebih kecil usianya usianya seringk seringkali ali bermain bermain bersebe bersebelaha lahan n dengan dengan anak yang lebih besar usianya. d. Pola bermain bermain anak usia prasekolah prasekolah sangat bervariasi bervariasi fungsinya fungsinya sesuai dengan kelas sosial dan gender. e. Perse Perselis lisiha ihan n serin sering g terja terjadi, di, tetapi tetapi hany hanyaa berla berlang ngsu sung ng seben sebenta tarr kemu kemudi dian an hubungannya menjadi baik kembali. Anak laki-laki lebih banyak melakukan tingkah laku agresif dan perselisihan. f. Anak usia prasekol prasekolah ah telah mulai mempuny mempunyai ai kesadaran kesadaran terhadap perbedaan perbedaan jenis kelamin kelamin dan peran sebagai sebagai anak laki-laki dan anak perempuan. perempuan. Dampak Dampak kesadaran ini dapat dilihat dari pilihan ter-hadap alat-alat permainan. 3. Ciri emosional a. Anak usia praskolah praskolah cenderung cenderung mengekspresika mengekspresikan n emosinya secara bebas dan terbuka. Ciri ini dapat dilihat dari sikap marah yang sering ditunjukannya. b. Sikap iri hati pada anak usia prasekolah prasekolah sering terjadi, sehingga sehingga mereka berupaya berupaya untuk untuk mendapatka mendapatkan n perhatian perhatian orang lain secara secara berebut. berebut. 4. Ciri Kognitif a. Anak Anak prasekol prasekolah ah umumnya umumnya telah telah terampil terampil dalam berrba berrbahasa hasa.. Pada umumny umumnyaa mereka senang berbicara, Khususnya dalam kelompoknya. b. Kompetensi Kompetensi anak perlu dikembangk dikembangkan an melalui interaksi, minat, kesempatan, kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang.

Sementara itu, santoso (2000) mengemukakan pula beberapa karaktrestik anak pra sekolah,yaitu:(a) suka meniru, (b) ingin mencooba , (c) spotan, (d) jujur, (e) riang, (f) suka bermain, (g) ingin tahu (suka bertanya), (h) banyak gerak, (i) suka

















Pemahaman guru tentang karakteristik anak akan bermanfaat dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkem-bangan anak. B. Implikasi terhadap Pembelajaran

Prakte Praktek k pembel pembelajar ajaran an anak anak usia dini dini yang yang berorie berorientas ntasii perkemb perkembang angan an amatlah diperlukan. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa penye-lenggaraan pembelajaran pembelajaran bagi anak usia diniyang diniyang di dalamnya dalamnya termasuk usia TK haruslah bertumpu bertumpu atas pemahaman pemahaman yang jelas atas karakteristik karakteristik peserta didik sehingga sehingga proses pembelaja pembelajaran ran memberikan memberikan dampak dampak positif bagi bagi perkembang perkembangan an anak. anak. Di samping perlu pemahaman tarhadap karakteristik anak, hakikat belajar yang akan dilakukan juga penting dipahami oleh pendidik. Ada dua pendangan terha terhada dap p belaj belajar, ar, yaiti yaiti behav behavior iorism ismee dan dan konst konstru rukt ktivi ivisme sme (Senia (Seniawa wan, n, 2002 2002). ). Menuru Menurutt pandang pandangan an behavio behaviorism rismee belajar belajar terjadi terjadi karena karena pengar pengaruh uh lingkun lingkungan gan.. Belajar terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanis. Oleh karena itu, diperlukan lingkungan yang sistematis dan terencana sehingga dapat member memberikan ikan stimulu stimuluss yang yang pada pada giliran gilirannya nya manusia manusia dapat dapat member memberikan ikan respon respon terha terhada dap p rangs rangsan anga gan n terse tersebu but. t. Seme Semen-t n-tara ara itu, itu, bela belajar jar menu menuru rutt pand pandang angan an konstu konstuktiv ktivisme isme adalah adalah memban membangun gun pe-nget pe-ngetahua ahuan n itu sendiri sendiri stelah stelah dipaha dipahamai, mai, dicernakan, dan merupakan per-buatan dari dalam diri seseorang. Dengan demikian proses pembelajaran pembelajaran perlu memperhatikan memperhatikan aspek individu individu anak dan factor lingkungan. Secara Secara lebih lebih khusus khusus,, kegiatan kegiatan pengel pengelolaa olaan n kelas kelas yang yang dilakuk dilakukan an guru guru hendaknya didasarkan atas pemahaman terhadap konsep belajar dan ber-orientasi pada perkemb perkembangan angan serta serta karakteristik karakteristik anak usia TK. TK. Keadaan Keadaan ini akan akan memberikan memberikan kontrib kontribusi usi bagi bagi anak dalam dalam belajar belajar sehingg sehinggaa mereka mereka dapat dapat berkem berkembang bang secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Sehubungan dengan itu, bredekamp dan rosegra rosegrant nt (1991/ (1991/199 1992 2 dalam dalam sholehu sholehuddi ddin, n, 2002) 2002) menjela menjelaskan skan bahwa bahwa anak akan belajar dengan dengan baik dan dan bermakna bermakna apabila; apabila; Anak merasa aman secara psikologis serta kebutuhan-kebutuhan fisiknya terpenuhi; Anak mengkonstruksi pengetahuan; Anak belajar melalui interaksi sosial denagn orang dewasa dan anak-anak lainnya; Kegiatan belajar anak merefleksikan suatu lingkaran yang tak pernah putus yang mulai dengan kesadaran kemudian beralih ke eksplorasi, pencarian, dan akhirnya

















pemahaman pemahaman baru dapat dibangun dibangun kalau peserta didik mau dan mampu menghubungkan sesuatu yang baru ditemuinya itu dengan apa yang terlebih dahulu diketahui dan pahaminya. Keadaan ini mengharuskan pendidik untuk berupaya berupaya memahami memahami apa yang pada diri peserta didik sebelum proses pembelajaran pembelajaran dilakuka dilakukan. n. b. Aktivitas Aktivitas belajar harus harus menantang menantang pemahaman pemahaman anak anak dari waktu ke waktu. waktu. Proses belajar terjadi dalam dua arah, yaitu dari yang umum ke yang khusus dan dan dari dari yang yang spesif spesifik ik ke yang yang umum umum.. Suatu Suatu peng pengeta etahua huan n baru baru akan akan tersusun atas pengetahuan kasus perkasus melalui proses peninjauan ulang dan penyelarasan yang dilakukan peserta didik. Kaji ulang dan penyelarasan terjadi apabila peserta didik dihadapkan pada bukti-bukti )benda, peristiwa, konsep konsep,, penjela penjelasan san baru sehingga sehingga hal ini akan akan dihub dihubung ungkan kan dengan dengan apa yang telah ada pada peserta didik. c. Guru menyodorka menyodorkan n persoalan-pe persoalan-persoalan rsoalan yang relavansinya relavansinya tengah dirasakan dirasakan oleh anak Dalm upaya menjamin terjadinya proses belajar pada diri peserta didik guru hendaknya hendaknya mampu menangkap menangkap momentum momentum kebutuhan belajar peserta didik dengan cara menyodorkan bebagai persoalan pada saat mereka merasakan adanya relevansi terhadapa apa yang dipelajari. d. Guru membangun membangun unit-unit unit-unit pembelajaran pembelajaran seputar konsep-konse konsep-konsep p dan tematema besar. Anak-anak usia dini belajar secara holistic dan terintegrasi. Oleh karena itu guru seharusnya mengupayakan agar apa yang disampaikan kepada peserta didik berbentuk konsep-konsep esensial dan tema-tema besar yang mudah untuk dikontekstualkan. PrinsipPrinsip-prin prinsip sip pembela pembelajara jaran n anak usia dini dini yang yang telah telah dikemu dikemuakak akakan an Solehuddin dan Musthafa perlu dipedomani oleh guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan pengelolaan kelas di TK. Kelas sebagai wadah tempat belajar bagi anak harus merupakan merupakan lingkungan lingkungan yang aman dan kondusif kondusif sehingga sehingga anak berkembang berkembang kea rah yang positif. Kelas hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga memberikan memberikan



















bahwa bermain bermain adalah salah satu alat utama yang menkadi latihan bagi anak untuk pertumbuhany pertumbuhanya. a. Bermain adalah medium, medium, dimana si anak mencoba mencoba dir untuk melatih kemampuannya. Patm Patmon onod odew ewo o (2002 (2002)) meng mengka kalas lasifk ifkasi asika kan n kegi kegiata atan n berma bermain in menja menjadi di bermain bebas, bermain di bawah bimbingan bimbingan dan berman dengan dengan di arahkan. arahkan. Berma Bermain in beba bebass meru merupak pakan an kegi kegiata atan n berm bermain ain di mana mana anak anak-an -anak ak mend mendap apat at kesempa kesempatan tan secara secara bebas bebas untuk untuk memilih memilih alat-alat alat-alat dan bentuk bentuk permain permainan. an. Pada Pada kegiatan bermain dengan bimbingan, guru menyediakan, memilih dan kemudian berupaya berupaya membimbing membimbing anak untuk menggunakany menggunakanyaa sehingga sehingga anak menemukan menemukan suatu suatu konsep. konsep. Dalam Dalam bermain bermain yang diarahkan, diarahkan, guru guru mengaj mengajarka arkan n kepada kepada anak bagaimana bagaimana cara menye menyelesaikan lesaikan suatu suatu tugas tugas tetentu. tetentu. Disamping pengaturan ruang kelas, lingkungan belajar di luar kelas pun mesti mesti mend mendap apat at perh perhati atian an guru guru untu untuk k ditata ditata secara secara sistem sistemati atiss dan dan tere terenca ncana. na. Lingkungan luar kelas yang tertata dengan baik akan memberikan dampak positif bagi anak dalam belajar, sehingga sehingga lingkungan lingkungan yang demikian demikian dapat memberikan memberikan stimulu stimuluss yang yang tepat tepat untuk untuk merang merangsang sang anak dan anak pun dapat dapat merespo meresponny nnyaa dengan baik. Kegiatan pengelolaan kelas akan dibahas secara rinci dalam bab tersendiri termasuk termasuk pengat pengatura uran n ruanga ruangan n serta serta penataa penataan n alat-alat alat-alat bermai bermain n yang yang dibutu dibutuhka hkan n dalam proses pembelajaran. Berikut ini disajikan komponen-komponen terintegrasi dari dari prak prakte tek k pend pendid idik ikan an yang yang laya layak k dan dan tida tidak k laya layak k dite ditera rapk pkan an pada pada anak anak (appropriate and inanppropriote) yang erat kaitanya dengan penglolaan kelas di TK



















2. Komp Kompon onen en Stra Strate tegi gi Men Menga gajar jar a. Yang Yang lay layak ak dil dilak aksa sana naka kan n 1) Agar Agar guru guru mera meranca ncang ng lingk lingkun unga gan n belaj belajar, ar, sehing sehingga ga anak anak dapat dapat bereksplorasi bereksplorasi aktif, berinteraksi berinteraksi dengan dengan teman sebaya, sebaya, guru dan dan alat-alat pelajaran. 2) Di ling lingku kung ngan an bela belaja jar, r, anak anak dapa dapatt deng dengan an lelu leluas asaa atas atas inis inisia iati tif f sendir sendirii memil memilih ih kegi kegiata atan-k n-keg egiat iatan an belaj belajar ar mana mana yang yang dilak dilakuk ukan an,, misalnya bermain drama, bermain balok, hitung menghitung, buku-buku rekaman video, seni atau musik. 3) Di lingku lingkunga ngan n belajar, belajar, anak dapat dapat bergera bergerak k secara aktif aktif baim fisik fisik maupun psikis, belajar sendiri-sendiri atau kelompok-kelompok. 4) Aktivit Aktivitas as belajar, belajar, pengalam pengalaman an belajar, belajar, dan ala-alat ala-alat pelajara pelajaran n yang dirancang sesuai dengan lingkungan anak. 5) Tugas Tugas guru guru adalah adalah membim membimbing bing dan mengarahkan mengarahkan anak. b. Yang tidak layak layak dilaksanaka dilaksanakan n 1) Bila Bila ranca rancang ngan an penga pengalam laman an anank anank disus disusun un secar secaraa terst terstuk uktu tur, r, dan dan berorientasi berorientasi pada guru. 2) Bila Bila guru menent menentuka ukan n semua atifit atifitas as belajar belajar anak. anak. 3) Bila Bila anak anak tidak berke berkese sempa mpatan tan bergera bergerak k secara secara lelu leluasa asa baik fisik maupun mentalnya. 4) Banyak waktu untuk tuk belajar jar dalam kelompok besar sar yang berorientasi berorientasi pada guru mengaja mengajar r 5) Alat Alat pela pelajar jaran an buku buku-b -buk uku, u, kartu kartu,, dan dan lainy lainyaa yang yang bersi bersifat fat abstr abstrak ak dan tidak sesuai minat anak



















Sebelum anak belajar membaca dan menulis, kepda mereka dijelaskan apa manf manfaa aatt baca bacaan an dan dan penu penuli lisa san n bagi bagi pena penamb mbah ahan an peng penget etah ahua uan n dan dan berkomunikas berkomunikasii dengan dengan orang orang lain. Pengalaman Pengalaman yang dapat diberikan seperti melalui melalui buku cerita, cerita, surat, memajang memajang gambar gambar yang bertulisan bertulisan dan drama. b. Yang tidak layak layak dilaksanaka dilaksanakan n Hinda Hindark rkan an cara-c cara-cara ara menar menarik ik minat minat siswa siswa terha terhada dap p baca baca tulis tulis mela melalui lui kegit egitaan-k n-kegiat iatan belaja ajar yang ang tidak idak menarik arik.. Misa isalny lnya: guru memp memperk erken enalk alkan an huru huruf-h f-hur uruf uf dan dan angka angka-an -angk gkaa deng dengan an terpi terpisa sah h atau atau menge mengerjak rjakan an setiap setiap huruf huruf menulis menuliskan kannya nya satu persatu persatu menuru menurutt akhiran akhiran menulis yang benar. 5. Kompo Komponen nen perkemb perkembang angan an Kogniti Kognitif f a. Yang Yang lay layak ak dil dilas asan anak akan an Guru Guru menye menyediak diakan an bendabenda-ben benda da nyata nyata seperti seperti ballok ballok-bal -balok, ok, pasi, pasi, kertas kertas berwarna, berwarna, lidi, air yang ada sekitar anak. Dengan Dengan bendabenda- benda itu anak dapa dapatt memb memben entu tuk, k, memb memban andi ding ngka kan, n, meng meng-g -go-l o-lon ongk gkan an,, meng menghi hitu tung ng,, menana menanam, m, menyira menyiram, m, bahkan bahkan membon membongka gkarr pasang. pasang. Sambil Sambil berakti beraktivita vitass anak dapat mengengarkan musik dan mengikuti iramanya. b. Yang tidak layak layak dilaksanaka dilaksanakan n Pengajaran mengutmakan kemampuan menghafal huruf , angka, dan namanama menirukan lagau tampa arti kata dalam lagu, menghapal perkalian. Ini hanya mengembangkan satu aspek yaitu menghafal.



















Pengembangan ini tidak disapkan secara teratur, hanya ada bila adawaktu sisa belajar. belajar. Kegiatan Kegiatan meniru meniru model model-mod -model el benda benda yang disediakan disediakan dan sesuai perintah guru. 8. Komp Kompon onen en Moti Motiva vasi si a. Yang Yang lay layak ak dil dilak aksa sana naka kan n Guru merancang rasa ingin tahu dan keinginan anak untuk eksplorasi benda benda yang yang ada di lingkunga lingkungannya. nnya. Hal Hal ini dapat dilakukan dilakukan guru guru dengan dengan cara menyediakan berbagai alat permainan yang disukai anak, misalnya mobilmobilan, balok, air atau pasir. b. Yang tidak layak layak dilaksanaka dilaksanakan n Guru memberikan motivasi kepada anak untuk giat belajar dengan maksud memperoleh pujian atau bentuk penghargaan yang berisifat ekstrinsik. 9. Kompo Komponen nen Hubu Hubunga ngan n Orang Orang Tua Tua Anak-G Anak-Guru uru a. Yang Yang lay layak ak dil dilak aksa sana naka kan n Adanya Adanya kerjasa kerjasama ma yang yang baik baik secara secara berkes berkesinam inambun bunga gan n antara antara guru guru dan orang tua untuk keberhasilan program di sekolah. b. Yang tidak layak layak dilaksanaka dilaksanakan n Hubungan guru dan orang tua anak dilakukan hanya bila masalah-masalah dan konflik di sekolah. 10. Komponen Komponen Asesmen Asesmen



















Rasio guru anak yang ideal adalah 20 orang anak dengan 2 orang guru. Rasio Rasio guru guru-an -anak ak ini memu memung ngkin kinka kan n dilaks dilaksan anaka akan n peng pengel elola olaan an dan dan pelayanan pelayanan individual individual dalam dalam proses proses pembelajaran. pembelajaran. b. Yang tidak layak layak dilaksanaka dilaksanakan n Rasio guru-anak di TK disamakan dengan rasio guru-murid di SD. Alasan yang digunakan untuk menetapkan rasio ini adalah bahwa anak-anak lebih tua dapat mengurus diri sendiri di dalam kelompok yang besar. Senada Senada denga dengan n hal diatas, diatas, Kellou Kellough gh (1996 (1996)) mengem mengemuka ukakan kan se-jumse-jum-lah lah kesalahan umum yang dilakukan guru pemula sehingga menye-babkan anak salah berprilaku. berprilaku. Sering kali perilaku anak yang tidak tepat di kelas merupakan merupakan akibat langsung dari hal yang dilakukan guru. 1. Perencanaan ja jangka pa panjang yang ti tidak te tepat. Perencanaan pembelaja lajara ran n jang jangka ka panj panjan ang g perl perlu u disu disusu sun n guru guru deng dengan an bero berori rien enta tasi si pada pada perkembanga perkembangan n anak dan mempedoma mempedomani ni prinsip-prinsip pembelajaran pembelajaran anak TK. Bentuk kesalahan yang dilakukan berkenaan dengan perencanaan pembelajaran jangka panjang ini dapat dilihat dari tidak jelasnya; tujuan kegiatan kegiatan pembelajaran, pembelajaran, jumlah hari dan waktu efektif untuk pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran pembelajaran dan sebaran sebaran tema-tem tema-temaa pembel pembelajara ajaran n secara secara terinte terintegra grasi. si. Kesalah Kesalahan an guru guru menyusun menyusun perencanaan perencanaan jangka jangka panjang ini ini dapat memunculka memunculkan n masalah di kelas sehingga mengganggu efektivitas pembelajaran. 2. Garis be besar pe perencanaan ha harian. Garis besar perencanaan harian untuk kegiatan pembelajaran harus memperhatikan tema-tema aktifitas dan area perkembanga perkembangan n anak secara terpadu. Ini berarti bahwa bentuk kesalahan kesalahan guru berkenaan berkenaan dengan dengan perencanaan perencanaan harian adalah mengakibatka mengakibatkan n tema-tema tema-tema atau





















5. Berlama-lama de dengan se seorang an anak at atau ke kelompok se sembari ga gagal memoni memonitori tori ke sekelilin sekeliling g kelas. kelas. Berla Berlamama-la lama ma deng dengan an seora seorang ng anak anak atau atau kelompok kelompok kecil mengakibatka mengakibatkan n anak atau kelompok kelompok lain terabaikan. terabaikan. Anak atau kelompok lain yang diabaikan guru dalam waktu lama, menyebabkan anak-anak akan berperilaku mengganggu aktivitas kelas. Oleh karena itu, untuk melakukan pengelolaan pengelolaan kelas yang baik, guru harus secara continue continue memonitor memonitor anak ke seluruh kelas. 6. Memulai ak aktivitas ba baru se sebelum me memperoleh ak aktivitas an anak. Sebuah aktivita aktivitass baru yang akan akan dilaku dilakukan kan guru guru dapat dapat dimula dimulaii apabila apabila anak anak sudah sudah memberikan perhatian penuh terhadap aktivitas tersebut. Ini berarti, memulai aktivitas baru tanpa adanya perhatian yang pennuh dari anak akan menimbulkan perilaku anak anak yang menyimpang. menyimpang. Agar Agar anak dapat dapat memberikan memberikan perhatian perhatian penuh penuh terhadap aktivitas yang akan dilakukan, guru dapat melakukan kiat tertentu, misalnya dengan bertepuk tangan, tangan, menyampaikan menyampaikan himbauan dengan ramah, memberikan kode tertentu atau memberikan teguran dengan lunak kepada anak yang belum memusatkan perhatian kepada aktivitas baru.



















11. Terlalu se serius, t id idak me menyenangkan. Tak seorangpun akan setuju dengan ungkapan bahwa pengajaran yang bagus adalah kesibukan yang serius. Anak-a Anak-anak nak menang menanggap gapii yang yang terbaik, terbaik, bagaima bagaimanapu napun, n, bagi bagi guru-g guru-guru uru yang yang secara jelas menikmati dan senang bekerja bersama dan membantu anak belajar. Untuk Untuk mencip menciptak takan an suasana suasana seperti seperti ini guru guru perlu perlu bersika bersikap p humor humor bersama bersama anak-anak di sela-sela aktivitas belajar yang dilakukan. Terlalu serius dapat menimbulkan kebosanan bagi anak sehingga ia akan membuat pilihan aktivitas lain di kelas sesuai dengan keinginannya. 12. 12. Mengg enggu unakan akan stra strate tegi gi meng menga ajar jar yan yang g sama sama atau tau komb kombin ina asi stra strate teg gi dari dari hari hari yang yang sama sama (itu (itu ke itu itu saja saja). ). Penggunaan Penggunaan strategi pembelajaran pembelajaran bervariasi bervariasi tinggi sangat dibutuh dibutuhkan kan di TK. Kesenang Kesenangan an , kegembir kegembiraan, aan, keaktifan keaktifan akan ditampilkan oleh anak apabila guru menggunakan strategi pembelajaran yang bervar bervariasi. iasi. Kebosa Kebosanan nan anak terhadap terhadap strateg strategii pembel pembelajara ajaran n guru guru yang yang monoton, dapat mendorong anak untuk berperilaku yang tidak diinginkan. 13. Memanfaa faatka tkan ke kesen senyapan ya yang tid tida ak me memadai (men (menu unggu wa waktu) tu) setelah menanyakan menanyakan isi pertanyaan pertanyaan pembelajaran. pembelajaran. Guru TK perlu memberikan



















b.

c.

a. Memb Membed edak akan an antar antaraa intere interest st area area yang yang meme memerlu rluka kan n suasa suasana na tenan tenang g dan dan suasana ramai. Untuk dapat antara satu interest area dengan yang lainnya guru dapat membuat batasan ruangan. ruangan. Pembatas Pembatas ini boleh saja bersifat sementara sementara artinya tidak dibuat permanen sehingga pada suatu ketika dapat pula diubah kembali sesuai kebutuhan. Ciptakan Ciptakan mana yang memerlukan memerlukan rak-rak, rak-rak, meja-meja meja-meja atau alat-alat seperti seperti tape recorder. Perab Perabot ot dan dan alat alat permai permaina nan n yang yang ada ada pada pada masin masingg-ma masin sing g inter interest est area area hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang menarik dan menyenangkan. Guru perlu menetapkan perabot atau alat permainan mana yang akan disusun di rak, diletakan di meja atau disimpan dalam almari. Susu Susun n bend bendaa-be bend ndaa yang yang dig digun unak akan an unt untuk uk bel belaj ajar ar ana anak k dan dan yang yang dip diper erlu luka kan n untuk mengajar oleh guru ditempat yang berbeda. Peralatan atau alat permainan yang dibutuhkan oleh anak hendaknya disusun dan disi disim mpan pan oleh leh guru uru pad pada temp tempat at yang yang berb berbeeda deng engan tem tempat pat



















i.

ini menunt menuntut ut adanya adanya upaya upaya guru guru untuk untuk mendisa mendisain in aktivit aktivitas as pengem pengemban bangan gan yang sesuai dengan perkembangan anak. Area rea akti aktivi vita tass di dala dalam m rua ruang kel kelas as yang yang me menduk nduku ung be berisi risi alat alat ber berm main ain yang sesuai. Suatu area aktivitas tidak akan ada artinya jika tidak didukung dengan alat bermain yang sesuai dengan dengan area tersebut. tersebut. Oleh karena itu, guru perlu menyediakan alat bermain yang relevan yang dibutuhkan anak pada suatu area aktivitas.

Sebagai seorang guru, anda akan dihadapkan dengan suatu ruang kelas, yang berisi bermacam-maca bermacam-macam m mebel : meja, kursi, kursi, rak buku, dan sebagainya. sebagainya. Pengatu Pengaturan ran ruangan tersebut akan sepenuhnya diserahkan kepada guru. Sebagai seorang guru profesional profesional perlu disadari bahwa suartu ruang fisik yang diatur dengan dengan baik dan dengan batas-batas yang jelas dapat membantu anak-anak untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, guru perlu ruangan ke dalam sejumlah area yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.



















dan tanpa tanpa tempat tempat duduk duduk (artinya (artinya anak dapat dapat duduk duduk dilantai dilantai)) yang yang dialas dialas dengan tikar atau permadani. Pengaturan terhadap tempat duduk ini hendaknya dapat dilakukan secara fleksibel. Area kelompok kecil ini ditata sesuai dengan tujuan pembelajaran. Agar area ini dapat berfungsi maksimal, maka segala alat permainan permainan yang dibutuhka dibutuhkan n sesuai tujuan pembelajaran pembelajaran seharusnya seharusnya disediakan disediakan oleh oleh guru guru deng dengan an memp memper erti timb mban angk gkan an kemu kemuda daha han n memp memper erol oleh eh dan dan menggunakan bagi anak. c.

Area Kelo elompok Besar

Taman kanak-kanak memerlukan suatu ruang yang cukup besar yang dapat digunakan untuk menampung anak dalam jumlah besar. Penyediaan ruang ini ditujuk ditujukan an untuk untuk melaksa melaksanak nakan an aktivit aktivitas as dari dari anak dalam dalam kelompo kelompok k besar. besar. Dalam Dalam area area kelomp kelompok ok besar besar ini anak dapat melaku melakukan kan kegiatan kegiatan bersam bersamaa dengan dengan teman-te teman-teman mannya nya seperti seperti kegiata kegiatan n : musik, musik, seni bahasa, bahasa, seni drama drama kreat kreatif, if, berce bercerit rita, a, menar menari, i, dan dan aktiv aktivita itass lain lain yang yang sesua sesuaii deng dengan an tuju tujuan an





















TK diangg dianggap ap penting penting,, sehingg sehinggaa dari kecil kecil anak sudah dibimb dibimbing ing ke arah perilaku yang tertib dan teratur sesuai aturan yang cocok dengan dengan perkembanga perkembangannya. nnya. Sebagai Sebagai contoh, contoh, bagaimana bagaimana cara meminjam meminjam dan mengembalikan bahan bacaan di perpustakaan. f.

Area Bermain Drama



















Berbagai perabot atau alat permainan drama hendaknya disiapkan oleh guru dan diletakan pada tempat yang mudah dijangkau anak. Dalam area ini perlu disediakan disediakan boneka boneka dengan dengan berbagai berbagai bentuk bentuk dan ukuran serta perlengkapan perlengkapan pakaian sesuai dengan dengan peran peran yang dapat dimainkan dimainkan.. g.

Area rea ber berma main in manipu nipula lasi si



















disuakinya, mengekspresikan dan mencobakan bakat tertentu di bidang musik, misalnya bernyanyi. Berbagai peralatan yang dapat disediakan pada pusat kegiatan musik di TK, antara lain adalah : 1. tamburin 2 organ



















11. Hindari penggunaan penggunaan tanaman, tanaman, binatang, bahan kimia, dan perlengkapan perlengkapan yang beracun dikelas untuk alasan apapun. 12. Jangan meletakan meletakan atau menyimpan menyimpan peralatan dan benda-benda benda-benda tajam yang dapat hancur bila pecah dalam kelas 13. Guru harus mengetahui mengetahui apa yang harus dilakukan dilakukan bilamana menghadapi menghadapi keadaan darurat 14 Jangan Jangan membaw membawaa anak-a anak-anak nak ke luar luar pekaran pekaranga gan n sekolah sekolah dalam dalam jumlah jumlah



















anak merasa senang, gembira, aman, dan memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas belajar yang diminatinya. Kelas yang baik merupakan lingkungan belajar yang bersifat menantang dan merangsang merangsang anak untuk belajar, memberikan memberikan rasa aman dan kepuasan kepada anak dalam mencapai tujuan belajarnya. Oleh karena itu guru sebagai pengelola kelas yang sekaligus pengelola lingkungan lingkungan belajar anak, harus mempu menggunakan menggunakan































































































































































































































































Pengelolaan Kelas-karakteristik Anak Usia Tk

Recommend Documents