MAPPING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MODEL KOTA JAMBI
KARYA ILMIAH
OLEH SONNY ARGARAYA TM. 100 682
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI NOVEMBER 2017
*mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MODEL KOTA JAMBI Oleh: Sonny Argaraya*, Ali Usmar #, Rapiko^
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri STS Jambi
ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang pengaruh penerapanmodel pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian posttest-only control group design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling dan didapatkan kelas VII I sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas terdiri dari 46 dan 41 siswa. Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebanyak 27 soal dalam materi operasi pada himpunan. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji “t” tes dan uji korelasi phi. Beradasarkan hasil analisis statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,66 dan pada df = 85 dengan taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,99 dan 2,63 (interpolasi), (1,99< 2,66> 2,63). Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di Madrasah TsanawiyahNegeri Model Kota Jambi. Kata kunci : Model pembelajaran mind mapping, hasil belajar siswa, mata pelajaran matematika
*mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
PENDAHULUAN Peningkatan kualitas pendidikan disekolah dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain peningkatan kompetensi guru, peningkatan kualitas pembelajaran, efektifitas metode dan model pembelajaran, peningkatan kulitas sarana dan prasarana belajar dan bahan ajar yang memadai. Sekolah sebagai suatu lembaga, dimana kegiatan pembelajaran yang bernilai edukatif dilakukan. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan disekolah diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Berdasarkan pengamatan peneliti saat Praktek Kompetensi Mengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Kota Jambi di peroleh informasi bahwa pada pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Direct Interaction dan masih ada siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal, dimana nilai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 65, sedangkan nilai yang diperoleh siswa rata-rata 50 dikarenakan siswa merasa bosan dan tidak tertarik saat mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran dapat menarik perhatian siswa, maka dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Apabila penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat dapat mengakibatkan siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru dan akhir proses belajar mengajar juga memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran inovatif adalah model pembelajaran Mind Mapping karena *mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
model pembelajaran Mind Mapping salah satu alternatif model pembelajaran untuk membangkitkan motivasi siswa, mengurangi tingkat kejenuhan siswa dan mampu mengajak siswa membuat konsep pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih fokus, lebih aktif. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Kota Jambi ”. LANDASAN TEORI, KERANGKA FIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas.Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar, menurut (Dimyati dan Mudjiono. 2009:3). Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif
atau sikap, dan domain psikomotor atau keterampilan. Menurut Windura (2008), Langkah-langkah membuat Mind Map: 1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar kesegala arah dan mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. 2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik kita tetap fokus, membantu berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita. 3. Menggunakan warna yang menarik karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Mappinglebih hidup menambah energi pada pemikiran kreatif dan menyenangkan. 4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya, karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua atau tiga atau empat sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. 5. Buatlah garis hubung yang melengkung, karena garis lurus akan membosankan otak. Cabangcabang melengkung dan organis , seperti cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.
*mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
6.
Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada Mind Map. 7. Gunakan gambar, seperti gambar sentral karena setiap gambar bermakna seribu kata.
Gambar. 2.1. Contoh Mind Mapping
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari, yang bertujuan untuk mengetahui apakah sesuatu metode, prosedur, sistem, proses, alat, dan bahan, serta model efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat (Syaiful dan Aswan, 2006, hlm. 95). Dalam penelitian ini dibedakan dua perlakuan antara kelas eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dan kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran Rancangan Direct Interaction. penelitian yang digunakan adalah posttest-only control group design (Sugiyono, 2010: 112).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar dengan model pembelajaran Mind Mapping dan kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran Direct Interaction, dilakukan pengambilan data berupa hasil belajar dengan memberikan tes diakhir rangkaian pembelajaran ( post-test ) sehingga didapat hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis untuk data posttest diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Posttest
Kelas
Eksperimen
Uji normalitas L0 = 0,1265 Ltabel = 0,13063 L0 < Ltabel , Berdistribusi normal L0 = 0,1125 Ltabel = 0,13837 L0 < Ltabel , Berdistribusi normal
Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan didapat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Mind Mapping memiliki nilai tertinggi sebesar 100, nilai terendah sebesar 61 dengan rata-rata nilai sebesar 78,04. Sedangkan, pada kelas kontrol yang diterapkan model pembelajaran Direct Interaction nilai tertinggi sebesar 91, nilai terendah sebesar 57 dengan ratarata nilai sebesar 72,59. Pada perhitungan standar deviasi, kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Mind Mapping memiliki standar deviasi sebesar 9,18 *mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
Uji homogenitas Fhitung = 1,15 Ftabel = 1,65 Fhitung < Ftabel , Homogen
Uji-t
thitung sebesar 2,66 dan pada df = 85 dengan taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,99 dan 2,63 (interpolasi), (1,99< 2,66> 2,63). Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar.
dan kelas kontrol yang diterapkan model pembelajaran Direct Interaction memiliki standar deviasi sebesar 9,66. Hasil dari standar deviasi terlihat bahwa nilai standar deviasi pada kelas eksperimen lebih kecil dari kelas kontrol. Hal ini berarti bahwa kels eksperimen memiliki grafik yang lebih mendekati normal jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Kemudian, hasil dari perhitungan uji homogenitas dan uji normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki hasil bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen dan berdistribusi normal.
Dari hasil kategorisasi data berdasarkan frekuensi terlihat bahwa pada kelas eksperimen 25 orang mendapatkan nilai tinggi dan 21 orang mendapatkan nilai rendah. Sedangkan pada kelas kontrol 17 orang mendapatkan nilai tinggi dan 24 orang mendapatkan nilai rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3. 30 i s n e u k e r F
Nilai Tinggi
20 10 0 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Renda h
Gambar 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah dilakukan perhitungan korelasi phi (φ) didapatkan hasil 0,17. Setelah dibandingkan dengan pada taraf signifikansi 1% dan 5% didapatkan 0,205 > 0,17 < 0,267. Dengan demikian hipotesis alternatif diterima dan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dengan interval yang sangat lemah atau sangat rendah antara penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian menggunakan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar matematika siswa di Kelas VII MTs. Negeri Model Kota Jambi.
*mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2009. Syaamil Al-Qur’an Lajnah Terjemah Per-Kata, Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta : Rineka Cipta. --------------------------. 2012. Dasardasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 , Jakarta: Bumi Aksara Autor. 2007. Bahan Perkuliahan Penelitian Statistik Pendidikan . Dalam http://id.scribd.com/doc/35089852 /Uji-Multi-n-Hetero (Diakses tanggal 07 April 2016, pukul 12.14 WIB) Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar . Bandung: CV. Yrama Widya. Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar Jakarta: dan Pembelajaran, Depdikbud Djamarah. B, Zain. A. 2013. Strategi Jakarta: Belajar Mengajar . Rineka Cipta Hamzah, B. Uno. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hakim, T. 2005. Belajar Secara Aktif . Jakarta: Puspa Swara. Narbuko. C, Achmadi. A. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwoko, S. 2005. Buku Pintar Mind Map oleh Tony Buzan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Padang: Praksis Pendidikan. Grasindo. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian . Bandung : Alfabeta. -----------. 2014. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. 2008. Cara Belajar Secara Aktif dalam Proses Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru Algesindo. -----------. 2010, Evaluasi dan Hasil Belajar , Bandung: Tarsito Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Metodologi Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
------------. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
*mahasiswa pendidikan matematika # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2
Sukardi. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya , Jakarta: PT Bumi Aksara Suprijono, A. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM 41. (2010): Dalam(https://slam3tsubagyo.files .wordpress.com/2011/06/kumpula nmetodepembelajaran paikemteoridanaplikasi.pdf) (Diakses tanggal 09 April 2015) Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar . Jakarta: Rajawali Pers Syaiful dan Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta Tim
Penyusun. (2015). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .
Windura, S. 2008. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Wikipedia. Taksonomi Bloom. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Taks onomi_Bloom (diakses tanggal 16 April 2017, pukul 14.00 WIB). Yamin, M. 2009. Menenjemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran . Jakarta: Gaung Persada.