PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN SPESIMEN DARAH DAN CAIRAN TUBUH
KUALITAS PEMERIKSAAN PASIEN -
Pasien Pasien pe perawatan Pasien anak Pasien re remaja Pasien de dewasa Pasien ge geriatrik
PENGENDALIAN INFEKSI
-
Isol Isolas asii seba sebaga gaii sist sistem em kea keama mana nan n Stan Standa darr dan dan penc penceg egah ahan an
PENGAMBILAN SPESIMEN
-
Variab riable le peng pengam ambi bila lan n dara darah h Pros Prosed edur ur peng pengam ambi bila lan n dara darah h Jeni Jeniss Ant Antiikoag koagul ulan an dar darah ah Baha Bahan n tamb tambah ahan an dan dan ant antik ikoa oagu gula lan n Pros Prosed edur ur veni venipu punc nctture ure
PROSES PENGAMBILAN DARAH VENA`
-
Perl Perlen engk gkap apan an dan dan pera perala lata tan n Lang Langka kah h awal awal pro prosedu sedur r Pemil Pemilih ihan an lokas lokasii pengam pengambi bila lan n darah darah ang ang tepat tepat Pers Persia iapa pan n loka lokasi si ven venip ipun unct ctur uree Peng Pengam ambi billan dara darah h vena vena Pemu emutusan pr prosedur !asa !asala lah h pros proses es pengamb pengambil ilan an dara darah h "omp "ompli likas kasii pro prose sess peng pengam ambi bila lan n dar darah ah Peng Pengum umpu pula lan n kul kultur dar darah ah Pengamb Pengambila ilan n darah darah kapil kapiler er dan dan peri# peri#er er dengan dengan tusuka tusukan n pada pada kulit kulit
1
PENGAMBILAN DARAH KAPILER
-
Per Persedi sediaa aan n dan dan per peral alat atan an Pemil Pemilih ihan an lokas lokasii pengam pengambi bila lan n darah darah ang ang tepat tepat !en !enia iapk pkan an dae daera rah h peng pengam ambi bila lan n Pros Proses es penu penusu suka kank nkul ulit it Peng Pengum umpu pula lan n dara darah h kapi kapile ler r $ara $arah h kapi kapile lerr untu untuk k pem pemerik eriksa saan an !eng !engum umpu pulk lkan an mikr mikros ospe pesi sime men n Peralatan laser
SPECIEMENS: PERSIAPAN UMUM
-
Peng Pengol olah ahan an sampe ampell dar darah ah Samp Sampel el an ang g tida tidak k dapa dapatt digu diguna naka kan n Peng Pengar aruh uh obat obat terh terhad adap ap samp sampel el Penc Pencat atat atan an dan dan pel pelap apor oran an Penga Pengawe weta tan n dan dan peni penimp mpana anan n samp sampel el
URIN
-
Jenis sa sampel ur urin %adah dah untu untuk k peng pengam ambi bila lan n urin urin Peng Pengum umpu pula lan n sam sampe pell uri urin n Peng Pengaw awet etan an sampe ampell uri urin Pelabe Pelabela lan n dan dan pengo pengola lahan han samp sampel el urin urin
CAIRAN TUBUH
-
&air &airan an ser serebro ebrosp spiinal nal &airan sinovial &air &airan an per peric icar ardi dial al'' pleu pleura ra dan dan peri perito tone neal al &airan semen
KULTUR SW KULTUR SWAB ABS S
-
Swab tenggorok Swab tenggorok (eses "eringat Air liur ) saliva
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
PENGAMBILAN DARAH KAPILER
-
Per Persedi sediaa aan n dan dan per peral alat atan an Pemil Pemilih ihan an lokas lokasii pengam pengambi bila lan n darah darah ang ang tepat tepat !en !enia iapk pkan an dae daera rah h peng pengam ambi bila lan n Pros Proses es penu penusu suka kank nkul ulit it Peng Pengum umpu pula lan n dara darah h kapi kapile ler r $ara $arah h kapi kapile lerr untu untuk k pem pemerik eriksa saan an !eng !engum umpu pulk lkan an mikr mikros ospe pesi sime men n Peralatan laser
SPECIEMENS: PERSIAPAN UMUM
-
Peng Pengol olah ahan an sampe ampell dar darah ah Samp Sampel el an ang g tida tidak k dapa dapatt digu diguna naka kan n Peng Pengar aruh uh obat obat terh terhad adap ap samp sampel el Penc Pencat atat atan an dan dan pel pelap apor oran an Penga Pengawe weta tan n dan dan peni penimp mpana anan n samp sampel el
URIN
-
Jenis sa sampel ur urin %adah dah untu untuk k peng pengam ambi bila lan n urin urin Peng Pengum umpu pula lan n sam sampe pell uri urin n Peng Pengaw awet etan an sampe ampell uri urin Pelabe Pelabela lan n dan dan pengo pengola lahan han samp sampel el urin urin
CAIRAN TUBUH
-
&air &airan an ser serebro ebrosp spiinal nal &airan sinovial &air &airan an per peric icar ardi dial al'' pleu pleura ra dan dan peri perito tone neal al &airan semen
KULTUR SW KULTUR SWAB ABS S
-
Swab tenggorok Swab tenggorok (eses "eringat Air liur ) saliva
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
Pada bab ini sisa di!a"a#$an da#a%*
-
!engi !engide dent nti# i#ik ikas asii tuju tujuh h #akt #aktor or ang ang haru haruss dimo dimoni nito torr pada pada kuali kualita tass meto metode de
-
pemeriksaan !enunju !enunjukan kan dan dan memprak mempraktek tekan an cara cara mengump mengumpulk ulkan an sampel sampel dari dari pasi pasien en !enjel !enjelask askan an pada pada pasi pasien en tujuan tujuan pengamb pengambila ilan n samp sampel el !enjel !enjelask askan an dan dan mener menerapka apkan n tentan tentang g tindak tindakan an pence pencegah gahan an !enjel !enjelask askan an peral peralata atan n ang digu digunaka nakan n untuk untuk pengump pengumpula ulan n darah darah vena vena !enjel !enjelask askan an dan dan menun menunjuka jukan n tehni tehnik k pengam pengambil bilan an dara darah h vena vena !engid !engident enti#i i#ikasi kasi kode warn warnaa pada tabu tabung ng dan +at +at tamba tambahan han pada pada tabung tabung !emb !emban andi ding ngka kan n anti antiko koag agul ulan an dan dan +at +at tamb tambah ahan an ang ang digu diguna naka kan n untu untuk k
-
mengawetkan sampel darah !enj !enjel elas askan kan car caraa kerja kerja ,$ ,$A A dan hep hepar arin in !enj !enjel elas askan kan kesal kesalah ahan an ang ang peten petensi sial al terj terjadi adi pad padaa prose prosess pengum pengumpul pulan an
-
sampel !enc !encat atat at dan menj menjel elas askan kan lima lima situ situas asii ang ang men menul ulit itka kan n dala dalam m pemi pemili liha han n
-
tempat venipuncture !engid !engident enti#i i#ikasi kasi delapa delapan n permas permasala alahan han ang ang tim timbul bul pada pada saat saat phlebotomy phlebotomydan dan
-
dan menjelaskan penanganana !enjel !enjelask askan an bebera beberapa pa tekni teknik k pengamb pengambila ilan n sampel sampel pada pada vena vena ang keci kecill !enjel !enjelask askan an pengam pengambil bilan an sampe sampell pada pada pasien pasien anak anak dan dan usia usia lanju lanjutt !encatat enam kategori komplikasi pada phlebotomy pada phlebotomydan dan menjelaskan gejala
-
dan terapi bila terjadi komplikasi !enjelaskan !enjelaskan dan menunjukan menunjukan teknik ang tepat untuk pengumpulan pengumpulan sampel
-
darah kapiler !enjelaskan tujuan penggunaan sstem unopette !engi !engide dent nti# i#ik ikas asii dan dan memb memban andi ding ngkan kan sar sarat at samp sampel el urin urin untu untuk k urin urin
-
rutin'termasuk urin midstream 'jumlah urin dan penimpanan urin !enjelaskan dan membedakan berbagai jenis urin' termasuk urin midstream,
jumlah urin dan peninpanan urin - !enjel !enjelask askan an dengan dengan singka singkatt prosed prosedur ur pengum pengumpula pulan n sampel sampel cairan cairan tubuh tubuh -
lainna termasuk cairan serebrospinal' cairan pleura' dan cairan sinovial !engum !engumpul pulkan kan dan menjel menjelask askan an prosed prosedur ur ang ang tepat tepat untuk untuk pengamb pengambila ilan n
swab tenggorokan swab tenggorokan untuk kultur - Pengumpulan #eses untuk darah samar dan da n uji lainna - !enjelaskan hukum medis ang berkaitan dengan pengumpulan sampel
3
KUALITAS PEMERIKSAAN
"etepatan pemeriksaan laboratorium dimulai dengan kualitas sampel ang dite diteri rima ma oleh oleh labor laborat ator oriu ium. m. "ual "ualit itas as ini ini terg tergan antu tung ng pada pada bagai bagaima mana na samp sampel el dikumpulkan' dibawa dan diproses. diproses. Sebuah uji laboratorium tidak akan lebih baik jika sampel tidak dikumpulkan dengan benar atau disimpan atau penanganan ang tidak benar' hal ini mengakibatkan analisis ang tidak akurat sehingga hasil analisis tidak dapat digunakan oleh dokter untuk mendiagnosa dan memberikan terapi. Peni Penila laia ian n kual kualit itas as pemer pemerik iksa saan an atau atau quality quality assurance assurance diguna digunakan kan untuk untuk meng mengga gamb mbar arka kan n
mana manaje jeme men n tera terapi pi pada pada pasi pasien en./ ./ liha lihatt gamb gambar ar 01. 01. Sepe Sepert rtii
labora laborator torium ium klinik klinik ang ang lain' lain' penilai penilaian an kualit kualitas as memerl memerlukan ukan kebijak kebijakan an dalam dalam mempertahankan dan memberi kontrol pada pasien dan sampel. Penilaian kualitas dan pemantauan proses panga mbilan sampel' terdiri dari* -
Persia Persiapan pan pasien pasien untuk untuk seti setiap ap samp sampel el ang ang akan akan diambi diambill Peng Pengam ambi bila lan n sam sampe pell an ang g ben benar ar Pera Perala lata tan n untu untuk k mem memba bawa wa samp sampel el "ine "inerj rjaa labo laborat rator orium ium ang ang dimi dimint ntaa Validas dasi ha hasil te tes Pencat Pencatat atan an dan pela pelapor poran an hasi hasill tes tes Salin Salin hasi hasill tes tes ke rekam rekam medi medik k pas pasie ien n $oku $okume ment ntas asi' i' peme pemeli liha hara raan an dan dan kete keters rsed edia iaan an cata catata tan n
meng mengga gamb mbar arka kan n
kualitas pemeriksaan dan pengendalian kualitas.
PASIEN
Pera Peran n phlebotomist sangatlah penting untuk pasien atau laboratorium.Lebih dari duapertiga kesalahan laboratorium disebabkan kesalahan sebelum tes dilakukan atau kesalahan preanalitik. "ebanakan kesalahan ini terkait dengan pengumpulan dan penanaganan sampel. Phlebotomist Phlebotomist dapat dapat mengurangi kesalahan dengan latihan dan selalu waspada terhadap sumber kesalahan. Selain itu' phlebotomist itu' phlebotomist adalah sta#
4
labora laborator torium ium ang ang paling paling sering sering berhub berhubunga ungan n dengan dengan pasien pasien.. Ini berart berartii bahwa bahwa gambaran laboratorium hana diwakili oleh phlebotomist oleh phlebotomist . Phlebotomist ini diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. 2al ini penting untuk memahami dan mengetahui harapan pasien' mengelola harapan ang ang tidak tidak realis realistis tis melalu melaluii pendidi pendidikan kan pasien pasien'' dan bersik bersikap ap diplom diplomati atiss dengan dengan keluhan pasien. Jika pasien tidak bahagia' phlebotomist harus mendengarkan dengan penuh minat' mengekspresikan perhatian ang tulus' dan membuat upaa untuk men menel eles esai aikan kan masal masalah ah ang ang ada. ada. Jika Jika phleb phlebot otom omis istt mela melakuk kukan an kesa kesala laha han' n' mengucapkan permintaan maa# dengan tepat.
PASIEN KEMITRAAN
Pemberian pelaanan kesehatan melibatkan kemitraan antara pasien dengan dokter dokter dan pro#es pro#esion ional al kesehat kesehatan an lainna lainna."et ."etika ika mengum mengumpul pulkan kan sampel sampel darah' darah' penting bagi phlebotomist bagi phlebotomist untuk memperhatikan hak pasien setiap saat.The saat.The American Hospital Associationtelah Associationtelah mengembangkan mengembangkan dokumen kemitraan pasien perawatan perawatan ang memperhatikan hak pasien. $okumen ini menekankan hal-hal berikut* -
3umah 3umah saki sakitt per peraw awat atan an ang ang berk berkua uali lita tass Ling Lingku kung ngan an an ang g bers bersih ih dan dan aman aman "ete "eterl rlib ibat atan an pas pasie ien n dalam dalam pera perawa wata tan n mere mereka ka Perli Perlind ndun ungan gan terh terhada adap p pri priva vasi si pasi pasien en !ember !emberii bantua bantuan n terhada terhadap p pasien pasien saat saat meni meningga nggalka lkan n rumah rumah sakit sakit !ember !emberii bantuan bantuan untuk untuk pasien pasien dalam dalam klaim klaim tagiha tagihan n
Pasien sendiri atau orang lain ang dipilih pasien dapat melaksanakan hak-hak pasien ini. ini. Pembuat Pembuat keputusan keputusan ini dapat dapat bertin bertindak dak atas atas nama nama pasien pasien jika jika pasien pasien tidak tidak memiliki memiliki kemampuan kemampuan dalam mengambil mengambil keputusan' keputusan' secara hukum tidak kompeten' kompeten' atau masih dibawah umur. Si#at kemitraan pelaanan kesehatan bagi pasien atau keluarga mereka atau perwakilan mereka ang mengambil bagian dalam perawatan mereka. $engan
5
demikian' pasien bertanggung jawab dalam riwaat medis ang akurat dan setiap petunjuk ditulis terlebih dahulu mengikuti peraturan rumah sakit. $an sesuai dengan kegiatan ang memberi kontribusi terhadap gaa hidup sehat.
PASIEN ANAK
"etika bekerja dengan anak-anak' penting untuk bersikap lembut dan penuh kasih. "ita harus berusaha berinteraksi dengan pasien anak-anak dan menadari bahwa pasien dan orang tuana mungkin memiliki kecemasan tentang prosedur dan belum terbiasa dengan itu. Beri penjelasan kepada orang tua dan anak. Jangan terburu- buru dan beri cukup waktu dalam prosedur ini. Sangat penting untuk memberi waktu lebih untuk mendapat kepercaaan anak dalam melakukan pengambilan sampel.$alam bekerja dengan pasien anak' sangat penting untuk meningkatkan keberanian mereka.!intalah bantuan dalam menangani pasien anak ang sangat kecil atau anak ang tidak kooperati#. Anak ang lebih besar akan lebih responsi# ketika diijinkan terlibat dalam pengambilan sampel. Setiap rumah sakit mempunai aturan sendiri' tetapi beberapa tindakan pencegahan ang umum diberlakukan. Setelah bekerja dengan bai di tempat tidur' sisi boks bai harus dikembalikan pada posisi semula. Jika bai dalam inkubator' usahakan inkubator sebisa mungkin tetap tertutup. "etika inkubator menggunakan oksigen jangan lupa untuk menutup kembali ketika proses pengambilan sampel telah selesai. Semua bahan habis pakai harus dibuang ketempat sampah.
PASIEN REMAJA
"etika mendapatkan sampel darah dari pasien remaja' penting untuk bersikap santai dan waspada terhadap kecemasan ang timbul. eknik interaksi ang baik' waktu ang cukup harus dilakukan ketika prosedur ini akan dilakukan' tatapanmata
6
petugas vcukup untuk member dukungan pada pasien dalam mempertahankan kontrol diri.
PASIEN DE&ASA
Pasien dewasa harus diberi penjelasan secara singkat apa ang diharapkan dari mereka dan tes apa ang akan mereka lakukan. Penjelasan ang lengkap sangatlah penting.Pasien harus disambut dengan ramah dan bijaksana tanpa menjadi terlalu akrab' percakapan dapat dimulai dengan menenangkan dan pelan.Pasien harus diberi penjelasan tentang tujuan dari pengambilan darah.Setiap in#ormasi pribadi ang diungkapkan pasien tanggapi dengan keakinan' pasien ang religius harus dihormati' laporan laboratorium harus dirahasiakan begitupun dengan in#ormasi pribadi ang telah disampaikan. In#ormasi tentang pasien lain dan dokter harus dijaga kerahasianna. Jika pasien ang sama sering terlihat' phlebomist akan menjadi akrab dengan kepentingan pasien termasuk hobi atau keluargana dan menggunakan ini sebagai topik pembicaraan. Banak pasien di rumah sakit sangat kesepian dan membutuhkan teman. "adang-kadang pasien ang sakit berat tidak mau berbicara sama sekali dan ini harus dihormati. 2al ini penting untuk menghormati pasien tetapi harus dicoba untuk meningkatkan semangat pasien sebisa mungkin. Sekalipun
pasien
tidak
menenangkan'
phlebotomist
harus
tetap
ramah.Senuman dapat menjadi keajaiban.Sangatlah penting untuk tetap sabar' gembira dan percaa diri dalam bekerja walaupun pasien tidak menenangkan. $i rumah sakit' sebelum meninggalkan ruangan pasien harus diperiksa kembali semua peralatan laboratorium harus ada pada tempatna. empat tabung ang berisi koleksi darah harus dijaga dan jauhkan dari jangkauan pasien.Alat dan bahan habis pakai harus dibuang ke tempat sampah.
7
PASIEN USIA LANJUT
Sangatlah penting untuk bersikap bebas dan hormat pada pasien usia lanjut. Jangan meredahkan mereka. Panggillah mereka dangan nama ang #ormal misalna tuan atau nona daripada hana nama depan mereka. Pasien secara umum terutama pasien tua sangat menikmati percakapan pendek.Jika pasien kelihatan kurang pendengaran berbicaralah lebih lambat dan naring.
KONTROL TERHADAP INFEKSI ISOLASI SEBAGAI SISTEM KEAMANAN
Isolasi dide#inisikan sebagai pemisahan pasien ang sakit berat dengan tujuan menghentikan penebaran in#eksi kepada orang lain atau untuk melindungi pasien dari #aktor penularan. Istilah isolasi telah berubah dari makna pencegahan ang dilakukan petugas kesehatan untuk beberapa pasien menjadi sistem keselamatan ang dilakukan oleh semua orang dalam proses perawatan rutin. indakan isolasi adalah tindakan pencegahan rutin ang harus dilakukan sebagai bagian dari proses perawatan sehari-hari. eknik isolasi modern menggabungkan teori ang berbasis luas ang membahas kebutuhan
pasien maupun karawan untuk
memastikan
bahwa
lingkungan kerja pada #asilitas kesehatan sangat aman. Saat ini telah digunakan dua tingkat strategi keamanan.
8
STANDAR PENCEGAHAN' KE&ASPADAAN DAN TAMBAHAN
"onsep pencegahan diterapkan pada petugas kesehatan untuk mengubah cara pandang mereka terhadap pengendalian in#eksi. $ua sistem kewaspadaan telah dikembangkan dengan tujuan meminimalisasi resiko in#eksi dan memaksimalkan tingkat keamanan dalam lingkungan #asilitas kesehatan. Sistem
pengedalian in#eksi pertama adalah mempraktekan kewaspadaan
standar. eori kewaspadan standar aitu perluna mengurangi resiko penularan mikroba' termasuk 2IV dari sumber in#eksi ang teridenti#ikasi maupun ang tidak teridenti#ikasi. Protokol tindakan kewaspadaan dengan pelindung harus dilakukan ketika kontak dengan darah dan cairan tubuh laina. Sistem pengendalian in#eksi ang kedua dikembangkan untuk memberikan pencegahan tambahan dalam mengontrol penularan agen in#eksi dalam keadaan khusus ketika kewaspadaan standar saja tidak cukup. Penularan agen in#eksi dibagi menjadi 4 kategori aitu kontak langsung' kontak lewat udara dan kontak dengan tetesan air liur
PENCEGAHAN KONTAK LANGSUNG
Pencegahan kontak langsung dirancang untuk menghentikan penebaran mikroorganisme melalui kontak langsung ' seperti kontak kulit ke kulit dan kontak tidak langsung biasana berasal dari orang melakukan kontak dengan benda mati ng terkontaminasi.pencegahan kontak langsung termasuk mengenakan sarung tangan saat kontak dengan kulit pasien atau dengan benda ang telah dipegang pasien.
9
!emakai baju khusus disarankan bagi perawat ang melakukan kontak langsung dengan pasien atau saat mendatangi kamar pasien.
PENCEGAHAN AIRBONE
Pencegahan airbone dirancang untuk memberikan perlindungan dari bakteri udara ang sangat kecil atau partikel debu ' ang mungkin berada diudara selama jangka waktu ang panjang. erdapat panduan dalam penggunaan perlindungan pernapasan dan penggunaan sstem penanganan udara khusus untuk mengendalikan bakteri udara. PENCEGAHAN DROPLET
Pencegahan droplet melindungi perawat' pengunjung' dan pasien lain dari droplet ang mungkin dikeluarkan saat batuk' bersin ataupun berbicara. Pedoman termasuk menggunakan masker saat bekerja dekat dengan pasien.Panduan dalam penempatan pasien ang menggunakan ruangan khusus dengan kemampuan udara khusus harus dilaksanakan.Pedoman khusus untuk pemindahan dan penempatan pasien dan pengelolaan lingkungan harus dilaksanakn sesuai dengan kebutuhan masing-masing. PENGUMPULAN' PENGAMBILAN SAMPEL
$arah adalah jenis sampel ang paling sering dianalisis di laboratorium klinik.Sampel urin dan cairan tubuh juga sering dianalisis. Sampel #eses dan ang laina misalna swab tenggorok' kultur cairan dari luka abses' dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk dianalisis. Pengetahuan
tentang peralatan
pengambilan
sampel'
pengawetan
dan
pengolahan sampel sangat penting.Sampel darah ang dikumpulkan dengan benar sangat penting untuk kualitas kinerja laboratorium.ketaatan pada aturan pengumpulan
10
sampel sangat penting untuk keakuratan pengujian apapun."esalahan preanalitik seperti kesalahan identi#ikasi' baik dari pasien atau sampel' merupakan sumber potensial utama kesalahan. Sampel darah mungkin diambil oleh petugas dengan perbedaan latar belakang pendidikan' tergantung pada #asilitas. $i beberapa institusi' pengambilan sampel darah dilakukan oleh ahli laboratorium klinis) tehnolog medis atau teknisi laboratorium klinis) teknisi laboratorium medis. Pada institusi lain' individu dilatih khusus' atau phlebotomist melakukan pengambilan sampel darah. Selain pengadaan sampel' tranportasi sampel' penanganan dan pengolahan sampel juga harus dipahami oleh siapapun ang mengambil sampel darah.
VARIABEL PENGAMBILAN SAMPEL
Sebagian besar pemeriksaan laboratorium klinik adalah darah' plasma' dan serum.Sampel darah diambil dari pasien puasa dan tidak puasa. Puasa dide#inisikan sebagai tidak mendapat asupan cairan lain selain air selama 0-56 jam sebelum pengambilan darah. Sampel puasa sebagian besar tidak diperlukan pada pemeriksaan laboratorium.$arah puasa diambil pada pagi hari sebelum sarapan.Asupan makanan' obat-obatan' aktivitas' dan waktu sepanjang hari dapat mempengaruhi hasil laboratorium untuk sampel darah. $arah ang diambil langsung setelah makan digambarkan sebagai sampel postpandrial. $alam kasus glukosa darah' sampel diambil 7 jam setelah makan. Setelah 7 jam kadar glukosa darah harus kembali mendekati kadar gula darah puasa bagi pasien ang tidak diabetes. $arah tidak harus diambil ketika pasien dalan terapi in#use intravena' jika memungkinkan.
Variasi biologi ang mempengaruhi sampel darah meliputi*
11
-
Postur tubuh Istirahat lama Latihan Irama sirkadian)variasi diurnal "onsumsi makanan !erokok "onsumsi alkohol 8bat-obatan
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH erdapat dua sumber darah untuk tes pada laboratorium klinik* darah kapiler
dan darah vena. The clinical and laboratory institute /&LSI1' sebelumna formely the national committee for clinical laboratory standards /9&&LS1 telah menetapkan standar khusus dalam pengambilan darah vena dan darah kapiler. $arah arteri mungkin diperlukan untuk melakukan prosedur tertentu' seperti analisa gas darah. LAPISAN NORMAL ANTIKOAGULAN DARAH $arah dalam tubuh secara in vivo adalah dalam bentuk cair' tetapi diluar tubuh
atau in vitroakan menggumpal dalam beberapa menit. $arah ang baru saja diambil dan dimasukan tabung muncul sebagai cairan' berwarna gelap merah. $alam beberapa menit akan mulai menggumpal atau mengental' membentuk setengah padat' massa seperti jell. Jika dibiarkan dalam tabung massa ini akan menusut' atau menarik kembali dalam waktu 5 jam' dan akan beretraksi sempurna dalam waktu 7: jam. "etika koagulasi terjadi' cairan pucat kuning disebut serum memisahkan diri dari bekuan darah dan muncul di bagian atas tabung. Selama proses pembekuan' #aktor-#aktor tertentu muncul dari sampel darah. (ibrinogen merupakan salah satu +at ang penting ang ditemukan dalam darah dalam sirkulasi ang diperlukan untuk terjadina pembekuan.(ibrinogen terdiri dari #ibrin ketika pembekuan terjadi' dan #ibrin adalah benang halus ang terdiri dari sel sel darah merah dan sel sel darah putih.;ntuk mendapatkan serum digunakan tabung dengan tambahan +at aditi# tertentu.Serum digunakan untuk pemeriksaan kimia' serologi' dan tes laboratorium lainna dan dapat diperoleh dari bekuan darah ang disentri#us.
12
"etika whole blood tetap setelah dicampur dengan +at ang mencegah penggumpalan darah /antikoagulan1'darah dapat dipisahkan menjadi plasma' cairan berwarna kekuning-kuningan dan komponen sel seperti eritrosit' lekosit' dan trombosit. Whole blood ang dibiarkan membeku secara normal akan menghasilkan serum amg berwarna. "etika sampel darah dengan antikoagulan tetap segar untuk sementara waktu' komponen akan menjadi tiga lapisan ang berbeda' aitu* - Plasma' lapisan paling atas aitu cairan ang merupakan << = dari total -
volume darah. uffy coat, cairan putih keabu-abuan terdiri dari lekosit' merupakan 5= dari
-
total volume darah. ,ritrosit lapisan paling bawah ang terdiri dari sel darah merah' merupakan :< = dari total volume darah.
(AT ADITIF DAN ANTIKOAGULAN Beberapa antikoagulan ang sering digunakan adalah asam dipotassium
ethlenediaminetetraacetic /"7,$A1' natrium sitrat' dan heparin. !asing-masing jenis antikoagulan mencegah pembekuan darah dengan cara tertentu. Perbandingan ang tepat untuk darah dan antikoagulan adalah penting untuk menghindari kesalahan
13
dalam hasil tes.Antikoagulan ang spesi#ik diperlukan untuk prosedur pada laboratorium manual. DIPOTASSIUM EDTA >aram dari chelatin! /pengikat kalsium1
direkomendasikan
oleh The
"nternational
merupakan agen "7,$A
#ouncil
for
Standardi$ation
in
Haematolo!y /I&S21 dan &LSI sebagai antikoagulan pilihan untuk menghitung sel darah dan ukuran sel darah karena kurang menusutkan dari sel darah merah dan kurang meningkatkan volume sel. ,$A disemprotkan pada dinding tabung bagiaan dalam kemudian ditutup. Perbandingan ang tepat antara ,$A dan darah sangat penting karena beberapa tes akan dipengaruhi bila perbandinganna tidak benar. ,$A ang tidak tepat akan menusutkan eritrosit sehingga mempengaruhi hasil tes seperti volume sel ang dihitung manual atau mikrohematrokit. NATRIUM SITRAT 9atrium sitrat pada konsentrasi larutan 4'7 = telah diadopsi sebagai konsentrat
tepat oleh I&S2 dan the "nternational and Hemostasis for #oa!ulation Studies. he #olla!e of America Patholo!ist /&AP1 juga merekomendasikan penggunaan sodium sitras 4'7= . Sodium sitrat juga digunakan sebagai antikoagulan untuk waktu prothrombin diakti#kan /aP1 dan waktu prothrombin /P1 dan untuk tingkat sedimentasi eritrosit westergren /L,$1. Perbandingan ang tepat aitu satu bagian antikoagulan berbandingan
sembilan
bagian
darah
dimasukan
dalam
tabung."elebihan
antikoagulan dapat mengubah pengenceran ang diharapkan dari darah dan menebabkan kesalahan hasil."arena antikoagulan ini menimbulkan pengenceran pada darah maka sodium sitras umumna tidak dapat dipakai untuk tes hematologi kebanakan. HEPARIN 2eparin digunakan sebagai antikoagulan in vivo dan in vitro' karena ber#ungsi
sebagai +at ang menginakti#kan #actor pembekuan thrombin. 2eparin adalah antikoagulan ang umum digunakan dalam kimia dan uji kimia khusus.2eparin
14
adalah antikoagulan ang hana digunakan untuk pengambilan darah dalam hal menentukan p2' gas darah' elektrolit' dan kalsium terionisasi.2eparin tidak boleh digunakan untuk uji koagulasi atau hematologi. 2eparin adalah antikoagulan ang direkomendasikan untuk pengambilan sampel whole blood atau sampel plasma karena si#at heparin minim pengkhelat' e#ek minimal pada pergeseran air' dan konsentrasi kation relativ rendah. 2eparin tersedia sebagai natrium' lithium' dan garam ammonium' heparin litium adalah bentuk heparin ang direkomendasikan untuk digunakan karena tidak mengganggu ketika tes ion dilakukan.2eparin lithium pada dasarna bebas dari ion asing.2al ini tidak boleh digunakan ketika dilakukan pemeriksaan lithium dalam darah. 2eparin ang diperlukan sangat sedikit' sehingga lapisan dalam tabung atau jarun suntik cukup member e#ek antikoagulan. abung ang berisi heparin harus dikocok 0-56 kali ketika diisi sampel darah ang diambil sehingga dapat tercampur dengan sempurna. NATRIUM FLUORIDA Sebuah antikoagulan aditi# dan kering' natrium #luoride digunakan terutama
untuk pengawetan sampel glukosa darah untuk mencegah glikolisis atau perusakan glukosa.
EFEK SAMPING (AT ADITIF ?at aditi# ang dipilih sebagai antikoagulan tidak boleh mengubah komponen
darah atau mempengaruhi hasil tes laboratorium. Berikut ini adalah e#ek samping dari penggunaan +at aditi# ang tidak benar atau jumlah ang salah* - !empengaruhi pemeriksaan' +at aditi# mungkin terdiri dari komponen +at ang sama atau bereaksi dengan cara ang sama' seperti bahan ang diukur. !isalna penggunaan natrium oksalat sebagai antikoagulan dalam penentuan -
natrium. !enghilang konstituen sel' +at aditi# dapat mengubah konstituen ang akan diukur. !isalna penggunaan antikoagulan oksalat untuk pemeriksaan
15
kalsium' oksalat mengubah kalsium dari darah dengan membentuk suatu garam -
larut kalsium oksalat. Berpengaruh terhadap en+im' +at aditi# mempengaruhi reaksi en+im' misalna penggunaan natrium #luorida pada pemeriksaan en+im@ dimana natrium
-
#luorida menghancurkan banak en+im. Perubahan konstituen sel' +at aditi# dapat mengubah konstituen sel. !isalna penggunaan antikoagulan oksalat dalam hematologi. 8ksalat mendistorsi mor#ologi sel@ krenasi sel darah merah' munculna vakuola dalam granulosit dan bentuk-bentuk aneh dari lim#osit dan monosit muncul cepat ketika oksalat digunakan sebagai antikoagulan' contoh lain adalah penggunaan heparin sebagai antikoagulan dalam pembuatan apusan darahang akan diwarnai dalam
-
waktu 7 jam' heparin memberi latar belakang biru dengan wri!ht%s stain. Salah jumlah pemberian antikoagulan' jika terlalu sedikit +at aditi# ang digunakan' sebagian darah akan membeku. 2al ini mengganggu jumlah sel. Sebagai perbandingan' jika terlalu banak antikoagulan ang digunakan darah akan terlalu cair dengan demikian mengganggu pengukuran jumlah darah tertentu.
PROSEDUR VENIPUNCTURE PENGAMBILAN DARAH )ANG AMAN:PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Peningkatan
keselamatan
telah
menebabkan
pengembangan
produk
baru pada berbagai perusahaan.$esain baru dari alat ini mengurangi insiden postphlebhotomy.Sarstedt / 9ewton'9&1 dan perusahaan B$ / (ranklin Lakes'91 adalah perusahaan ang menawarkan variasi alat pengambilan darah. Produk alat pengambilan darah B$ meliputi* -
Jarum vacutainer dari B$ adalah contoh jarum keselamatan ang mengurangi luka tusuk..
16
-
Alat trans#er darah dari B$ adalah alat ang mudah digunakan ' bebas dari
-
perlengketan ang aman dan sederhana untuk trans#er sampel. & vacutainer safety- lo' blood collection, adalah perangkat aman ang bersaap dalam in#us dan pengambilan darah. Perangkat ini berperisai dan berpelindung ganda ang memungkinkan digunakan oleh satu tangan untuk meminimalisasi resiko cedera jarum suntik dan ang memungkinkan untuk
-
visibilitas darah. abung plastic vacutainer dari B$ menawarkan metode ang aman untuk pengambilan darah ang mengurangi resiko kerusakan tabung dan tumpahan
-
sampel. B$ !enie safety lancets adalah produk sekali pakai untuk pengambilan darah
-
kapiler ang meminimalisasi resiko tertusuk atau digunakan kembali. B$ quic'heel lancet safety adalah produk keamanan ang dirancang untuk bai dan bai premature. Ini adalah #itur pisau bedah ang secara permanen dapat ditarik setelah membuat saatan. Produk lainna diproduksi oleh 3am Scienti#ic / 9eedlam' !ass 1 termasuk
tabung mikro kapiler ang dilapisi berbagai antikoagulan dan gel pemisah' lancet pengunci haemolance dan capi(ect ang berlapis silikon' dan tabung darah kapiler ang berwarna. Jarum standar untuk pengambilan darah adalah jarum 75 !au!e. Jarum butterfly digunakan pada saat jumlah pasien lebih banak. Jarum ganda ang panjang dan runcing dimasukan dalam pembuluh darah pasien dan tabung.Jarum steril ang digunakan harus sesuai dengan pegangan digunakan.Berbagai ukuran jarum tersedia' selain panjangna jarum diklasi#ikasikan berdasarkan ukuran !au!e, semakin tinggi ukuran gauge semakin kecil diameterna.Pemegang jarum ang dirancang khusus untuk mengamankan jarum aitu sekali pakai digunakan untuk mengamankan jarum. & )acutainer Standard *ellow +eedle Holders /no 4:000 dan 4:041 tidak digunakan lagi dan tidak tersedia lagi sebagai satu-satuna pemegang jarum dalam perlengkapan pengambilan sampel darah. elah digunakan
17
komponen lain ang lebih aman misalna & )acutainer lood Transfer &evice, & )acutainer &irect &raw Adapter, dan & )acutainer uer-oc' Access &evice. & )acutainer ne se Holder adalah needle holder plastic ang jernih' dengan ditandai C &o not /euseD atau CSin!le seD. Setelah dilakukan venapungsi' rangkaian holder dan jarumna dibuang ke kontainer. Jarum tidak perlu dilepas dari holder. +eedle holder ang baru ini pemakaianna sama dengan & )acutainer Standard *ellow +eedle Holder .idak ada perubahan dalam teknik venapungsi saat dilakukan perubahan kebijakan ke sin!le use holder. & )acutainer ne se Holder mudah sekali digunakan untuk prosedur venapungsi' ang sesuai dengan sstem & )acutainer )enous lood #ollection' termasuk didalamna & )acutainer 0clipse +eedle, & )acutainer Safety oc' lood #ollection Set ' dan & )acutainer 1ultiple Sample Adapters. Pada tanggal 5< 8ktober 7664' S ccupational Safety and Health Administration 2SHA3 menerbitkan buletin Safety and Health "nformation 2SH"3 /www.osha.com1 untuk mengklari#ikasi posisi 8S2A dalam penggunaan reuse tube holder dalam prosedur pengambilan darah' klari#ikasi SHA loodborne Patho!en Standard /7 &(3.56.5646 /d1 /71 /vii1 /A11. Standart telah melarang pelepasan jarum ang telah terkontaminasi dari alat-alat medis. Larangan pelepasan jarum dari alat dari setiap alat dicantumkan berdasarkan standart tahun 55dan 7665' 8S2A /&PL 7-7.1' dan dalam surat interpretasi 7667. !aksud dari S2IB adalah untuk mengulangi statemen 8S2A sebelumna /tidak ada periode emas1 bahwa praktek terbaik adalah mencegah cedera tusukan jarum setelah prosedur phlebotom aitu penggunaan Csharp with engineered sharps injur protection /S,SIP1D /misalna jarun ang aman1 berhubungan dengan pemegang jarum dan pembuangan dengan seluruh unit segera setelah darah pasien diambil. Berdasarkan 8S2A S2IB dan pedoman kepatuhan 8S2A /&PL 7-7.1' kondisi tertentu kadang memerlukan spuit untuk pengambilan darah.$arah ang
18
diambil dengan spuit harus dipindahkan ke dalam tabung sebelum membuang spuit ang terkontaminasi. $alam situasi ini' spuit dengan teknologi pencegahan cedera dan teknik ang aman harus diterapkan sebisa mungkin. Pemindahan darah dari spuit ke tabung harus dilakukan tanpa jarum /misalna B$ vacutainer1. Sesuai peraturan 8S2A' ketidakpatuhan akan mengahasilkan adana surat resmi dari kantor kepatuhan 8S2A setelah beberapa inspeksi. 2al ini adalah kewajiban dari setiap #asilitas untuk mengevaluasi pekerjaan mereka' mengontrol penerapan teknik ang sesuai' dan menerapkan elemen-elemen ang dapat diterapkan untuk meningkatkan kepatuhan sesuai dengan peraturan dan regulasi 8S2A terbaru. 8S2A S2IB telah memberikan langkah-langkah oolboE ,valuasi untuk diikuti /"otak 4-51 BoE 4-5 8S2A Sa#et and 2ealth In#ormation /S2IB1 * oolboE ,valuasi 5. "arawan pertama kali harus mengevaluasi' memilih' dan menggunakan teknologi ang sesuai /misalna jarum dengan teknik perlindungan terhadap jarum1 termasuk single used pemegang tabung dengan jarum dengan penerapan teknologi proteksi jarum /S,SIP1. 7. Penggunaan teknologi dan pengontrolan terhadap praktek memberikan derajat paling tinggi untuk mengeleminasi cedera ang sering terjadi setelah pengambilan darah. Pembuangan pemegang tabung bersama jarum ang terkontaminasi dilakukan setelah penggunaan prosedur keamanan' memberikan peran ang besar terhadap pengontrolan wabah. 4. $alam situasi ang jarang' pelepasan jarum diterima. Jika karawan mampu memberikan alasan bahwa tidak ada alternati# lain /misal tidak mampu menediakan tabung single use
karena rendahna supla alat ini1 Jika diperlukan untuk prosedur taknis khusus atau prosedur kedokteran gigi tertentu.
19
Pada kasus ang jarang' karawan harus memastikan bahwa jarum ang terkontaminasi terlindungi dengan prosedur S,SIP sebelum dibuang. Sehingga karawan harus memastikan kontainer tempat pembuangan jarum harus tersedia di lokasi ang mudah dijangkau oleh mereka. In#ormasi ini harus secara jelas diberikan dan
didokumentasikan pada 3encana Pengawasan. :. Jika memerlukan pengambilan darah dengan spuit' proteksi perlindungan terhadap jarum harus diterapkan' dimana pelepasan jarum harus dengan cara ang aman dan pemindahan darah ke dalam tabung dalam keadaan jarum sudah dilepas.
Tab*n+ Va,*%ain" Pna.#*n+ Da"a!
abung vacutainer paling sering digunakan dalam pengambilan darah vena. Sistem tabung vacutainer pengumpul darah terdiri dari jarum' pemegang jarum ang tidak dapat dipakai ulang' tabung vacum ang dapat menampung darah dalam jumlah tertentu. /gambar 4.41 abung vacutainer terdapat dalam berbagai ukuran /ml1' diantarana ukuran pediatric' dimana terdapat kode warna tertentu. %arna tersebut menunjukkan tipe antikoagulan atau adana gel separator. B$ merekomendasikan suhu penimpanan semua B$ vacutainer tidak lebih dari 7
20
>ambar 4.7 abel 4.5 Alat pemisah serum 2Serum Separator &evise4SS&s3 diperlukan pada pemrosesan darah beku. ;ntuk mendapatkan serum' tabung pemisah serum dapat digunakan. abung vakutainer dari kaca dapat digunakan. abung serum separator terdiri dari 7 tipe utama' ang digunakan untuk sentri#ugasi dan ang digunakan setelah sentri#ugasi. abung ang digunakan selama sentri#ugasi mungkin selain terdapat sistem gel atau dimasukkan dalam tabung pengumpul sebelum sentri#ugasi. abung ang mengandung gel' mengandung lapisan silicon khusus' ang karena viskositas dan densitasna' bergerak membentuk barier antara cel dan serum selama centri#ugasi. $arah menentuh lapisan gel selama sentri#ugasi' karena adana perubahan sementara dari viskositas. >el mulai di dasar tabung. $arah ditambahkan ke dalam tabung' dan bekuan terbentuk setelah minimal 46 menit. Setelah terbentuk bekuan' tabung di sentri#us. >el akan naik dan memagari sel dan atas serum. >el akan mengeras dan membentuk lapisan ang inert. utup tabung ini tidak perlu dilepas untuk menghilangkan produksi aerosol dan penguapan sebelum disentri#ugasi. Serum
21
separator menghasilkan lebih banak serum' dalam waktu ang lebih pendek karena hana diperlukan 5 langkah sentri#ugasi. abung vacum khusus ang baru' digunakan untuk pengambilan' transportasi dan penampungan darah' aitu &heEB&' di design untuk imunophenotping dengan #lowctometri. ?at tambahan dalam tabung menjaga integritas &$ /cluster o# di##erentiation1 sel darah selama F hari. Spesimen akan stabil dalam suhu ruang selama transpotrasi dan penimpanan.
T$ni$ s#*i%
Spuit plastik disposable digunakan untuk kasus ang khusus dalam pengambilan darah. Jika seorang pasien mempunai vena ang sulit untuk diambil darahna' atau keadaan tertentu' spuit dapat digunakan. Beberapa #asilitas merekomendasikan penggunaan spuit untuk pengambilan darah ang bervariasi dari protokol tabung vakutainer. Pedoman umum 5. Petugas phlebotom sebaikna memperkenalkan dirina secara baik pada pasien dan menjelaskan secara jelas prosedur ang akan dilakukan. 7. Identitas pasien adalah langkah pertama ang penting dalam pengambilan darah. Jika perlu' tanakan nama pasien dan cek kembali label nama ang tercantum. Jika pasien tidak dapat memberikan namana atau identitas ang ada pada tempat tidurna hilang' harus ditanakan pada perawat
22
untuk mengidenti#ikasi pasien tersebut. Beberapa pedoman harus dibuat dalam permintaan tes. 4. Permintaan tes harus di cek dan tabung ang sesuai harus disediakan. Semua specimen harus diberi label segera setelah specimen tersebut diambil. Pelabelan sebeluna tidak dianjurkan. :. 9ama pasien' nomor identitas' nomor klinik' tanggal dan jam pengambilan biasana
dituliskan
di
label.
Pada
kondisi
tertentu
label
harus
mencantumkan waktu pengambilan dan tipe specimen. (ormat permintaan ang lengkap harus diikutkan dalam pengiriman ke laboratorium. &atatan pengambilan darah kapiler' dilakukan secara steril' dengan lanset disposable. Lanset tersebut harus dibuang dalam container ang tahan tusukan setelah 5E pemakaian.
Lab/
"ualitas kebijakan penilaian diimplementasikan dalam laboratorium klinik untuk melindungi pasien dari beberapa e#ek samping atau hasil ang error dari pengelolaan spesimen ang tidak sesuai' ang dimulai dengan pengambilan specimen. Penilaian laboratorium klinik dan akreditasi mensaratkan bahwa specimen dilabel secara benar pada waktu pengambilan. Semua penampung specimen harus diberi label oleh orang ang melakukan pengambilan untuk memastikan bahwa specimen tersebut benar benar diambil dari pasien ang identitasna tercantum dalam label. "ontainer ang tidak dilabel atau label ang tidak sesuai sebaikna tidak diterima di laboratorium. Label specimen dianggap tidak benar jika tidak lengkap atau tidak ada identitas pasien dalam tabung atau kontainer tersebut. Beberapa kontainer spesimen dikirim dalam kantong plastik. idak dianjurkan jika ang diberi label hana plastikna' tetapi kontainer harus dilabel juga. Jika identi#ikasi tidak
23
sesuai' maka spesimen tidak akan diterima. Spesimen juga tidak akan diterima jika identitas pasien tidak sama antara kontainer dan lembar permintaan. Pada beberapa laboratorium' label sudah terkomputerisasi' ang akan mempermudah untuk memastikan in#ormasi ang sesuai setiap pasien. Label dengan bar-code akan mempermudah hal ini. Salah satu sistem computer otomatis' sistem identi#ikasi pasien
B$.id /http*))www.bd.com1 akan menghilangkan kesalahan
labeling karena sistem tersebut membaca barcode pada lengan pasien. So#tware tersebut mencantumkan test' tabung ang sesuai' kuantitas tabung ang diperlukan pasien' kemudian menamakan label kode laboratorium untuk mengidenti#ikasi tabung. Setiap laboratorium mempunai pedoman masing-masing untuk penanganan pelabelan ang salah atau spesimen ang tidak dapat diterima.
Pn+a.bi/an da"a! 0na 1#!/b2%2.34
Alat dan bahan * • • • • • • •
Permintaan tes ourniGuet dan sarung tangan Jarum disposable steril dan pemegangna Berbagai tabung vacutainer Alcohol /F6=1 dan kapas Beberapa alat khusus "antong plastik
Prosedur inisiasi 5. Identi#ikasi pasien 7. !eniapkan semua peralatan ang diperlukan disamping pasien 4. !emakai sarung tangan
24
:. Bungkus plastik pada jarum harus terpasang sampai hendak digunakan untuk venapungsi. abung vacutainer dipasang dalam holder dan ditekan sampai ujung stopper mencapai batas dari holder. Jangan menekan tabung ke holder melebihi batas' karena akan menghilangkan daa vakumna. P.i/i!an /2$asi 3an+ ss*ai
Pengambilan specimen darah dari jalur intravena /IV1 harus dihindari karena akan meningkatkan risiko percampuran cairan dengan sampel darah dan menghasilkan hasil ang tidak tepat. 5. Inspeksi kedua lengan. Pilih tempat ang tidak sering digunakan berulang kali untuk phlebotom. Pada lengan' terdapat 4 vena ang sering digunakan untuk venapungsi * v.cephalica' v. basilica' dan v.mediana cubiti /gambar 4.41 >ambar 4.4 7. Pasang tourniGuet /gambar 4.:1. jangan tinggalkan tourniGuet lebih dari 7 menit. Pemasangan tourniGuet ang terlalu lama akan meningkatkan beberapa
analisa
kimia
darah'
termasuk
albumin'
aspartat
aminotrans#erase /AS1' kalsium' kolesterol' besi' lemak' bilirubin total' dan protein total. 4. ;ntuk memperjelas vena' minta pasien untuk mengepalkan tangan. $engan jari telunjuk' palpasi diperlukan untuk mendapatkan vena ang diinginkan. /lihat gambar 4.:1. empat ang ideal adalah dekat dengan lipatan lengan atau sedikit dibawahna. Palpasi penting dilakukan untuk mengidenti#ikasi vena dimana perasaan melenting dibandingkan dengan jaringan sekitar. Vena ang besar tidak selalu menjadi pilihan ang baik karena ada kecenderungan untuk bergeser saat vena pungsi. Vena super#icial dan kecil sebaikna juga dihindari. Jika vena ang diharapkan tidak ditemukan pada salah satu lengan' periksa lengan satuna
25
menggunakan tourniGuet dan palpasi. Vena di tempat lain seperti pinggang' tangan' dan kaki hana dapat digunakan untuk phlebotom. >ambar 4.4
P.i/i!an /2$asi *n%*$ si%*asi $!*s*s
Lima keadaan spesi#ik ang bisa terjadi venapugsi ang sulit atau sumber dari kesalahan preanalitik. 5. Jalur intravena Lengan dengan jalur IV sebaikna tidak digunakan untuk venapungsi karena akan mengkontaminasi specimen. Sebaikna dipilih lengan lain pasien atau lokasi alternati#. 7. ,dema ,dema adalah akumulasi abnormal cairan di ruangan intrasel jaringan. 4. Jaringan parut atau pesien luka bakar 26
Vena akan sulit dipalpasi pada area dengan parut ang luas atau bekas luka bakar. Sebaikna digunakan lokasi alternati# atau darah kapiler. :. Pasien dialsis $arah sebaikna tidak diambil dari lengan ang terpasang kanula /akses sementara dialsis1 atau #istula / penatuan vena dan arter ang menetap1. Sta# ang terlatih dapat mengambil darah dari cannula. Lokasi venepungsi ang lebih disukai adalah vena pada tangan atau vena ang jauh dari #istula di lengan bagian bawah. <. Pasien mastektomi Jika pasien mastektomi dengan pengambilan nododuli lim#atisi ang berdekatan' venapungsi sebaikna tidak dilakukan pada sisi ang sama dengan mastektomi. Persiapan lokasi venapungsi 5. Setelah lokasi ang sesuai telah dipilih' pasang tornikuet. 7. $engan kapas alcohol F6= bersihkan area venapungsi. >unakan gerakan berputar dari dalam keluar. Jangan kembali ke area ang sudah dibersihkan. 4. Biarkan kering. M/a$*$an 0na#*n+si
2indari menentuh area ang sudah dibersihkan 5. >unakan 5 tangan untuk memegang rangkaian tabung vacutainer. Posisi lengan pasien lurus ke bawah. >unakan 5 atau lebih jari dari tangan ang lain unuk meregangkan kulit area venapungsi. 2al ini akan mengencangkan kulit dan mengamankan vena. 7. Pegang jarum sekitar 5 s)d 7 inchi dibawah dan lurus dengan lokasi venapungsi. Lubang jarum sebaikna menghadap ke atas. 4. usukkan jarum ke kulit ke dalam vena. >erakan tusukan harus lembut. Satu tangan harus mememegang unit needle holder sementara tangan lainna
27
menekan tabung sampai di ujung holder plastik. Penting menjaga jarum tidak bergeser selama phlebotom untuk menghindari terputusna aliran darah. Sampel multiple dapat diambil dengan memasukkan tabung tambahan ke needle holder. /lihat table 4.5 untuk permintaan tabung vacutainer multiple1
Penelesaian prosedur 5. ornikuet dapat dilepas segera setelah darah mulai mengalir ke dalam tabung vakutainer atau spuit atau segera sebelum jumlah darah ang diinginkan didapat. 7. !inta pasien membuka tanganna. 4. &abut unit pengambil darah dengan 5 tangan dan segera tekan kapas dengan tangan ang lain setelah jumlah darah ang diinginkan sudah didapat. :. Jika memungkinkan anjurkan pasien untuk mengangkat seluruh lengan dan tekan kapas dengan tangan satuna. Jika pasien tidak dapat melakukanna' pasang penekan sampai perdarahan terhenti. <. Pasang plester perekat nonalergenik atau strip disekitar tempat venapungsi. "egagalan dalam penekanan dapat menghasilkan hematom /pengumpulan darah di bawah kulit ang menimbulkan ruam1. . &ur darah dalam tabung dengan antikoagulan dengan cara membalik tabung beberapa kali. abung tidak boleh dikocok. Buang peralatan ke dalam tempat sampah ang sesuai. F. Beri label semua tabung sesuai permintaan laboratorium. 0. Bersihkan area kerja' buang sarung tangan' dan cuci tangan. Jika pasien adalah pasien rawat jalan' tunggu beberapa menit dan akinkan pasien tidak merasa pusing atau mual sebelum pergi. Masa/a!-.asa/a! #!/b2%2.3
28
"adang-kadang venapungsi gagal. Jangan mengulangi venapungsi lebih dari 7E. Jika 7E gagal' beritahukan ke supervisor phlebotom. !asalah-masalah ang dapat timbul pada phlebotom sebagai berikut * 5. Penolakan pasien ang akan diambil darahna. 7. "esulitan pengambilan specimen karena jarum tidak mampu menembus dinding vena. 4. Pergerakan vena. :. >erakan tiba-tiba dari pasien ang menebabkan jarum keluar dari lengan sebelum selesai. <. Antikoagulan ang tidak sesuai . Jumlah darah ang kurang memadai dalam tabung evakuasi F. "elemahan atau kesakitan setelah dilakukanna venapungsi. K2.#/i$asi #!/b2%2.3
Pasien dapat mengalami komplikasi setelah prosedur phlebotom. "omplikasi dapat dibagi menjadi katagori utama' sebagai berikut * 5. "omplikasi vaskuler. Perdarahan dari tempat venapungsi' dan hematom sering terjadi sebagai komplikasi. 7. In#eksi. "omplikasi kedua tersering adalah in#eksi pada daerah venapungsi. 4. Anemia. Anemia iatrogenic dikenal juga anemia nosokomial' phsician induced anemia' atau anemia karena kehilangan darah karena pengambilan. !asalah ini sering terjadi pada pasien anak-anak. :. "omplikasi neurologi. Pasien postphlebotom dapat mengalami komplikasi neorologi' termasuk kejang dan neri. <. "omplikasi kardiovaskuler. "omplikasi kardiovaskuler termasuk orthostatic hipotensi' pingsan' dan henti jantung. . "omplikasi dermatologi. "omplikasi dermatologi ang sering terjadi setelah phlebotom adalah reaksi alergi terhadap iodine dalam kasus donor darah.
29
Pn+*.#*/an $*/%*" da"a!
Peningkatan rata-rata positi# palsu sering terjadi dan berhubungan dengan biaa pelaanan kesehatan. ;ntuk memastikan pengumpulan darah bebas dari kontaminasi' /baik dari pasien' petugas atau personel ang lain1' dilakukan dengan membersihkan kulit dan tabung sebelum dilakukan pengambilan. "ulit dibersihkan 4E dengan larutan povidon iodine atau preparat clorheEidin glukonat. $engan menggunakan aplikator scrub' laruran povidon iodine dioleskan pada tempat tusukan dengan gerakan konsentris ke arah luar' dimulai di tempat tusukan. Langkah ini diulang 4E. setelah pembersihan ketiga' povidon iodine dibersihkan dengan kapas alcohol jika warna larutan menimbulkan kesulitan dalam menentukan lokasi vena. Jika vena harus disentuh sebelum venapungsi' sarung tangan tempat jari petugas harus dibersihkan dengan povidon iodine 4E. melakukan venapungsi dengan jarum dan spuit steril' atau dimasukkan ke dalam botol kultur dengan sstem evakuasi)vakum. Setiap botol kultur harus dibersihkan dengan alkohol sebelum diinjeksi sejumlah darah ang diperlukan dalam inti botol. Botol kultur diberi label dan dibawa ke laboratorium. Pn+a.bi/an da"a! $a#i/" a%a* #"i5" dn+an %*s*$an $*/i%6
$arah kapiler dapat digunakan untuk bermacam-macam pemeriksaan laboratorium. $arah kapiler sering digunakan untuk P8&s) Point o# &are est. P8& ang sering digunakan adalah pemeriksaan untuk glukosa menggunakan alat pembaca dan stip reagen' seperti ang digunakan pasien diabetes di rumah /lihat diskusi tentang P8&1. Pn+a.bi/an B/22d S#2% *n%*$ #"2+"a. s,"nin+ n2na%a/
30
Sebagian negara menerapkan peraturan bahwa bai baru lahir harus di screening untuk beberapa penakit ang dapat menimbulkan abnormalitas ang serius' termasuk retardasi mental' jika tidak didiagnosis dan di terapi segera. Penakit ini termasuk
phenilketonuria
/P";1'
galaktosemia'
hipotroidisme'
dan
hemoglobinopati. &LSI mempunai set standar untuk kertas #ilter atau blood spot untuk program screening ini. $arah harus diambil 5-4 hari setelah lahir sebelum bai pulang dari rumah sakit' minimal 7: jam setelah lahir dan setelah pemberian makanan untuk test P"; ang valid. erdapat kenaikan jika bai di tes sebelum umur 7: jam. Jika bai pulang lebih awal' klinisi memilih mengambil sampel lebih awal daripada tidak mendapat sampel sama sekali. Pada sebagian besar program screening neonatal' spesimen diambil dengan kertas saring dan dikirim ke laboratorium tujuan untuk dianalisis. "artu khusus dengan kertas saring disuplai laboratorium' pemeriksaanna di ruang perawatan atau laboratorium sentral. erdapat in#ormasi pada kartu tersebut' dan in#ormasi ang diperlukan harus tersedia dan diperlakukan sama seperti permintaan tes ang lain. "ertas saring ang ada dalam kartu mengandung lingkaran-lingkaran untuk mengidenti#ikasi porsi kertas untuk menentukan tempat spesimen' dimana kertas saring akan menerap sejumlah darah ang diperlukan untuk pemeriksaan. Pengambilan darah dilakukan dengan tusukan pada tumit' sesuai prosedur institusi. Jika sudah timbul tetesan darah' lingkaran pada kertas saring disentuhkan sampai lingkaran terisi penuh. etesan ang cukup besar harus terbentuk sehingga pengisian lingkaran dilakukan hana dengan 5 langkah. "ertas saring dikeringkan dan dikirim ke laboratorium dalam kantong plastik atau kontainer khusus. Prosedur langkah pengambilan sampel ang dibuat oleh laboratorium harus diikuti. P."i$saan da"a! $a#i/" di sa.#in+ #asin 1POCT(Point-of-Care Testing)4
Sampel darah kapiler untuk pemeriksaan glukosa dan pemeriksaan lain banak digunakan di #asilitas kesehatan untuk pemeriksaan di samping pasien atau point o# 31
care testing /P8&1. "adar glukosa tersedia dalam waktu 5-7 menit' tergantung sstem ang digunakan. &LSI telah membuat panduan untuk pemeriksaan ini karena pemeriksaan tersebut dilakukan pada penanganan perawatan akut dan perawatan jangka lama. /P8& juga didiskusikan pada BAB 51 P8& untuk glukosa juga dikerjakan di rumah oleh banak pasien rawat jalan' menggunakan darah mereka sendiri dan salah satu alat pengukur glukosa. Penting sekali untuk pasien diabetes terutama insulin dependent $! untuk memonitor kadar glukosa darah mereka beberapa kali sehari dan mampu menentukan dosis insulin untuk menjaga pengotrolan kadar glukosa darah. ;ntuk pasien $! ang rawat inap' P8& juga alat ang berguna untuk manajemen diabetes. "adar glukosa darah kadang tak stabil pada pasien ini' situasi ang memerlukan penentuan dosis insulin. P8& memberikan hasil ang cepat' sehingga dosis dapat ditentukan dengan segera. Permintaan dan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan glukosa dilakukan laboratorium central ang #rekuensi dan kecepatan hasil sangat diperlukan' sering tidak praktis' sehingga P8& dianggap lebih berguna. Program kontrol kualitas ang baik harus dilakukan untuk memastikan reabilitas hasil P8&. Sampel whole blood diambil dengan pungsi pada tumit /hana untuk bai baru lahir1' jari' atau garis merah heparinisasi 7 menggunakan kebijakan standar pencegahan. $arah arteri atau vena sebaikna jangan digunakan' kecuali manual dari pabrik pembuat P8& khusus menggunakan sampel tersebut. Alat P8& sebaikna dikalibrasi disesuaikan menurut pabrik pembuatna. 2asil harus segera dicatat dalam rekam medis pasien ang membedakan antara pemeriksaan bedside dan hasil pemeriksaan lab central. Sangat penting untuk memahami dan menadari keterbatasn setiap sstem P8& ang dijelaskan oleh pabrikna' sehingga
didapatkan hasil ang reliable.
Penggunaan Gualit assessment7 memastikan reliabilitas prosedur ini. Penggunaan P8& baik di samping pasien atau pasien memeriksa sendiri untuk glukosa'
32
dimaksudkan untuk pengelolaan pasien diabetes dan bukan untuk diagnosis. P8& tidak digunakan untuk menggantikan pemeriksaan laboratorium standar untuk glokosa tetapi hana sebagai tambahan. Banak promosi alat-alat tersebut' dimana setiap produk memeriksa kadar glukosa dengan strip reagenna. etesan darah disentuhkan ke strip reagen
dan
berdasarkan prosedur khusus' kemudian hasil dapat dibaca. Alat tersebut menjanjikan akurasi dan standardisasi hasil jika penggunaan berdasarkan petunjuk ang ada. Strip reagen harus disimpan dengan hati-hati dan dilihat masa berlakuna. Strip tersebut khusus hana untuk glukosa. Alat pengukur tersebut dikemas dalam kemasan ang mudah dibawa dan cukup kecil sehingga cukup dimasukkan dalam kantong atau tas. Pn+a.bi/an da"a! $a#i/"
Alat dan bahan • • • •
Alkohol /F6=1 dan kapas atau tissue alkohol Sarung tangan disposable dan kapas steril Lancet steril Peralatan sesuai pemeriksaan ang diinginkan /misalna kaca preparat untuk hapusan darah' mikropipet dan diluents untuk &B&' tabung mikrohematokrit1
Pemilihan lokasi ang sesuai 5. Biasana ujung jari /jari 4 atau :1' tumit' dan jempol lokasi ang sesuai untuk pengambilan darah kapiler ang
jumlahna
sedikit. $aun telinga dapat
digunakan sebagai alternati# terakhir pada orang dewasa. Jangan menusuk kulit ang terin#eksi. Permukaan ang menghadap telapak kaki dari tumit atau jempol adalah lokasi ang sesuai untuk bai baru lahir pada kasus ang khusus seperti korban luka bakar. Lokasi ideal pada bai adal medial atau lateral telapak kaki dan jarakna tidak lebih dari H kurva posterior tumit. /gambar 4-<'A1. &LSI merekomendasikan jangan menggunakan
jari pada
33
bai. Bagian belakang tumit tidak boleh digunakan karena akan beresiko melukai tulang tumit' kartilago dan sara# pada area ini. 7. empat pengambilan darah harus hangat untuk memastikan aliran darah pada tempat tersebut lancer. P"sia#an /2$asi
5. Pegang tempat ang hendak di pungsi dengan jempol dan jari telunjuk. 7. ;sap area dengan kapas alcohol F6= dan biarkan kering. 4. ;sap dengan kapas kering. Jika area tidak kering' darah tidak akan membentuk tetesan ang bulat dan akan sulit untuk pengambilanna. Pn*s*$an $*/i%
5. >unakan lanset steril disposable sekali tusuk' dan buang pada container ang disediakan. 7. Pegang area' tusuk 5E dengan tusukan ang tegas /gambar 4-<'B1 4. ;sap tetesan pertama darah karena tetesan pertama tercampur dengan cairan limphe dan mungkin alcohol. :. Beri tekanan ang secukupna untuk mendapatkan specimen ang diinginkan. Pn+a.bi/an da"a! $a#i/" $!*s*s ;nopette
Sstem unopete adalah pengambilan sampel dengan jumlah sangat sedikit /microsample1 untuk digunakan pada prosedur manual atau otomatis. /gambar 4-1 %alaupun
larutan
atau
jumlah
sampel
berbeda
antar
pemeriksaan'
pengambilan darah secara umum sama. Pencegahan stsndar harus dilaksanakan sebagaimana mestina selama memproses specimen dan pembuangan limbah. Setiap sistem terdiri dari pipet kapiler dan penampung ang mengandung larutan spesi#ik.
P"2sd*" Pn+*.#*/an dan Pn+n,"an
34
empatkan penampung pada permukaan ang datar. Pegang penampung dengan satu tangan. $engan sisi lain' mengambil mikropipet' ditutupi dengan pelindung pipet' dan dorong dengan kuat ujung pelindung pipet unit melalui leher penampung. Lepaskan pipet dan pelindung dari leher penampung. Buang pelindung dari pipet. "umpulkan darah kapiler ang mengalir bebas ke bagian pipet menggunakan teknik ang dijelaskan dalam prosedur untuk pengumpulan darah kapiler. "etika pipet telah diisi sampai akhir lubang kapiler di leher pipet' tidak akan menarik lebih banak darah. !embersihkan darah berlebih dari luar pipet' berhati-hati untuk tidak menentuh sampel darah dalam pipa kapiler. Sementara menekan sedikit penampung dengan satu tangan' terakhir menutup pipet dengan jari telunjuk dari sisi lain dan masukkan kapiler pipet ke dalam penampung. Bersamaan dengan itu' melepaskan tekanan pada penampung dan jari telunjuk dari pipet. indakan ini akan menarik darah ke pengencer. Bilas lubang pipet dengan sGue++ing dan melepaskan penampung /ulangi langkah < dan 1 dua atau theree kali. Ini benar-benar akan membersihkan darah dari pipet kapiler. empatkan jari telunjuk di atas pipet terbalik' dan dengan lembut memiringkan seluruh unit naik dan turun beberapa kali agar tercampur ;ntuk mengangkut spesimen'lepaskan pipet dari penampung dan menempatkan in#o akhir pada penampung. Label wadah dengan nama pasien dan identi#ikasi lain ang sesuai. ;ntuk menggunakan unit ini untuk pengujian' membalikkan spesimen untuk mencampurna' dan membuang beberapa tetes cairan tersebut. ;nit ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan prosedur pada sebuah hemositometer .
35
Da"a! $a#i/" *n%*$ S/ids
Buat sebuah tusukan pada jari atau tumit' buang darah pertama ang keluar' slide kaca disentuh sampai tetes kedua . Slide ditempatkan pada permukaan ang datar dan slide penebar digunakan untuk meniapkan apusan /lihat Bab 571. Slide diperbolehkan untuk dianginkan' diberi label dengan benar' dan kemudian diangkut ke laboratorium untuk pemeriksaan. Mn+*.#*/$an Mi,"2s#,i.ns
terkadang tidak semua darah kapiler dapat dikumpulkan' dan banak penentu laboratorium ang telah digunakan sebagai acuan untuk menguji sampel.secara umum prosedur ang sama dapat untuk mengambarkan selain darah kapiler.untuk prosedur kimia' darah bisa dikumpulkan dalam tabung kapiler atau microtainer dengan menentuh ujung tabung untuk mengeluarkan darah'sementara tabung dipegang dalam posisi sedikit kebawah. $arah memasuki unit pengumpul oleh kapiler.beberapa tabung dapat diisi dari sekali tusukan'jika diperlukan tabung ditutup dan dibawa kelaboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Jika memerlukan serum'eknik sentri#ugasi harus dengan hati hati . dikarenakan !icrocontainers tersedia dengan berbagai aditi#' termasuk pemisah serum gel. abung kapiler dapat berisiheparin atau polos. ;ntuk pemeriksaan khusus' 566 atau 766 lambda mikropipet dapat digunakan. "otak 4-7 menunjukkan urutan kekuatan menarik untuk darah kapiler.
36
P"a/a%an Las"
eknologi laser adalah perubahan radikal pertama dalam proses mengeluarkan darah di lebih dari 566 tahun. Persetujuan perangkat revolusioner dari makanan dan $rug Administration /($A1 pada tahun 5F. he Lasette /&ell 3obotika' AlbuGuerGue' 9!1 dan Laser Lancet /ransmedica International' Little 3ock' Ark1 dapat menarik darah tanpa menggunakan benda tajam. ;rutan untuk pengambilan kapiler Spesimen 5. gas darah 7. Slides ) pap 4. tabung ,$A :. !inicontainers aditi# lainna <. %adah Serum' minicontainers SPESIMEN: PERSIAPAN UMUM
Analisis kimia ang akurat dari cairan biologis tergantung pada koleksi ang tepat' pengawetan' dan persiapan sampel' selain teknik dan metode analisis ang digunakan. Penentuan kuantitati# ang paling sempurna tidak ada gunana jika spesimen tidak benar ditangani dalam langkah-langkah awal prosedur. Pn+2/a!an Da"a! S#si.n
Spesimen darah harus benar ditangani setelah pengumpulan. &LSI telah publiched standar untuk penanganan spesimen darah setelah pengumpulan oleh venipuncture. Jika tidak ada antikoagulan ang digunakan' darah akan menggumpal dan serum diperoleh. Setelah ditempatkan dalam tabung polos tanpa aditi#' darah akan membeku. Serum tersebut kemudian didapat dari gumpalan dengan sentri#ugasi. ;ntuk mencegah penanganan berlebihan cairan biologis' banak laboratorium sistem instrumentasi sekarang dapat menggunakan serum langsung dari tabung disentri#ugasi' tanpa langkah pemisahan lain dan tanp a melepas tutup. 2al ini penting untuk memisahkan plasma atau serum dari sel-sel darah ang tersisa' atau bekuan' sesegera mungkin. ketika spesimen biologi sedang ditangani' kebutuhan untuk tindakan pencegahan keamanan tertentu harus ditekankan. Standard "ewaspadaan kebijakan harus digunakan karena semua spesimen darah harus 37
dipertimbangkan menular dan harus ditangani dengan sarung tangan. Bagian luar tabung mungkin terkena darah' dan penanganan laboratorium awal dari semua spesimen memerlukan kontak langsung dengan tabung. "etika penutup harus dibuka dari tabung'tutup harus dibuka dengan hati-hati' karena ini bisa menebabkan in#eksi jika terhirup atau kontak dari aerosol menular dengan selaput lendir. Penutup harus diputar dengan lembut dan hati-hati sambil ditutup dengan kasa pelindung untuk meminimalkan risiko dari aerosol. Langkah pengolahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelindung plastik pelindung untuk mencegah percikan langsung. ;ntuk memisahkan serum dan plasma dari sel-sel darah ang tersisa' tabung harus disentri#ugasi. ;ntuk menguji spesimen secepat mungkin adalah hal ang terbaik. Spesimen harus diproses di mana mereka dapat disimpan dengan baik sehingga unsur ang akan diukur tidak akan berubah. Spesimen ang dikumpulkan di tempat penimpanan dari laboratorium pengujian harus menjamin pengiriman ang akan dibuat dalam waktu kurang dari 7 jam dari koleksi dan bahwa spesimen telah disimpan dengan benar' termasuk pendingin' atau pembekuan jika perlu. Jika serum atau plasma disentri#ugasi harus dikeluarkan ke dalam tabung atau botol terpisah'mengunakan pipet serum atau plasma dengan menggunakan suction mekanik dan pipet sekali pakai' gunakan pelindung plastik pelindung untuk mencegah percikan langsung. Semua tabung serum dan plasma'harus dibuang dalam wadah Bioha+ard ketika tidak lagi diperlukan. Pn++*naan Tab*n+ P.isa! S"*.
$engan banak metode automanted' pengolahan' darah sering memakan waktu lebih lama daripada analsis. cara ang e#isien untuk memisahkan serum dari sel-sel ang dibutuhkan. Seperti telah dibahas sebelumna' khusus tabung pemisah serum. ang menerupai tabung vakum biasa tapi mengandung gel' dapat digunakan. >el tersebut dipindahkan di dalam tabung selama sentri#ugasi dan dari penghalang antara serum dan sel-sel. Serum dapat dengan mudah dipindahkan ke wadah ang sesuai atau dapat disedot langsung ke anal+er digunakan untuk pengujian. $engan langsung aspirating spesimen disentri#ugasi dalam tabung koleksi primer anal+er' kemudian disimpan' dan mengurangi risiko penularan bahan bioha+ardous. Penggunaan langsung dari tabung utama dalam pengujian juga mengurangi risiko mislabeling spesimen selama trans#er ke tabung tambahan. "husus produk koleksi spesimen ang dirancang untuk menghemat waktu dan untuk menediakan mekanisme ang lebih aman untuk memproses spesimen darah. 38
P.*sin+an S#si.n
Setelah pembekuan telah terjadi' tabung disentri#ugasi dengan tutup. 2al ini penting untuk mengingatkan sta# ang menangani spesimen darah dalam semua langkah analisis laboratorium untuk menggunakan "ewaspadaan Standar. Standard kewaspadaan mengharuskan semua orang penanganan spesimen untuk memakai sarung tangan. Bila perlu' penutup harus hati-hati dilepas dari tabung koleksi darah untuk mencegah aerosolisasi dari spesimen. Sentri#uge harus ditutupi dan ditempatkan di daerah terlindung. "etika serum atau plasma sampel harus dikeluarkan dari sel-sel darah atau bekuan' hisap mekanik mengunakan pipetting' dan semua tabung spesimen dan perlengkapan harus dibuang dengan benar dalam wadah Bioha+ard. Penggunaan analisis otomatis sering memungkinkan penggunaan tabung koleksi utama untuk analisis sendiri. $alam kasus ini tabung darah primer disentri#ugasi dengan penutup dan serum disedot langsung ke anal+er. Spesimen ang tidak dapat diterima Berbagai kondisi membuat spesimen darah tidak cocok untuk pengujian. Spesimen bergumpal tidak cocok untuk jumlah sel karena sel-sel terjebak dalam bekuan dan karena itu tidak dihitung. Jumlah sel pada sampel bergumpal akan palsu rendah. S#si.n H.2/38d
2emolisis dalam spesimen mungkin merupakan penebab paling umum dari penampilan abnormal. Serum atau plasma hemolisis tidak laak sebagai spesimen untuk beberapa penentuan kimia. Sebuah spesimen ang hemolisis tampak merah' biasana merah ang jelas' karena sel darah merah telah segaris dan hemoglobin telah dilepaskan ke bagian cairan darah. Seringkali penebab hemolisis dalam spesimen adalah teknik ang digunakan untuk venipuncture. Sebuah venipuncture ang buruk' dengan trauma ang berlebihan pada pembuluh darah' dapat mengakibatkan spesimen hemolisis. "esalahan pengunaan ukuran jarum dan kontak dengan alkohol pada kulit adalah penebab lain. 2emolisis darah juga bisa terjadi akibat pembekuan' terlalu lama terkena kehangatan' atau membiarkan serum atau plasma untuk tetap terlalu lama di sel sebelum pengujian atau pemindahan ke tabung lain. Sebuah penentuan apakah hemolisis ang in vitro atau in vivo juga berguna. !eskipun relati# jarang' in vivo hemolisis merupakan temuan klinis ang signi#ikan.
39
Serum atau plasma 2emolisis tidak cocok untuk beberapa penentuan kimia karena +at dalam sel /misalna' " 1 dapat dilepaskan ke dalam serum atau plasma jika serum ang tersisa pada sel-sel untuk waktu ang lama. Selain itu' beberapa konstituen lain' termasuk en+im' asam phospates' laktat dehidrogenase /L$21' dan aspartat aminotrans#erase /AS' >81' hadir dalam jumlah besar di sel darah merah' sehingga hemolisis sel darah merah secara signi#ikan akan meningkatkan nilai ang diperoleh untuk ini +at dalam serum. 2emoglobin ang dilepaskan selama hemolisis dan dapat langsung mengganggu reaksi' atau warnana dapat mengganggu analisis #otometrik dari spesimen. Prosedur ang harus dilakukan dengan memeriksa untuk menentukan apakah spesimen tampak normal dan dapat digunakan. i$%"i$ S#si.n
Ikterik /kuning1 serum atau plasma specimen dengan penampilan abnormal. "etika serum atau plasma berwarna kuning kecoklatan ada kemungkinan terjadi peningkatan pigmen empedu' aitu bilirubin. $esctruction intravlarascular berlebihan dari sel darah merah' obstruksi saluran empedu' atau gangguan hati mengarah pada akumulasi pigmen empedu dalam darah' dan kulit menjadi kuning. !ereka ang melakukan penentuan laboratorium klinis harus mencatat setiap penampilan abnormal serum atau plasma dan melaporkana. %arna abnormal serum dapat mengganggu pengukuran #otometrik. s#si.n /i#.i,
Plasma atau serum lipemik ber warna putih susu. "ehadiran lipid' dalam serum atau plasma dapat menebabkan gambaran ang abnormal . Seringkali' lipemia ini hasil dari pengumpulan darah dari pasien terlalu cepat setelah makan. Penggunaan spesimen serum lipemic tidak mengganggu pada beberapa pemeriksaan kimia tetapi mungkin mengganggu ang lainna /misalna' tes trigliserida1. Pn+a"*! 2ba% 2ba%an #ada s#si.n
$arah diambil dari pasien ang memakai jenis obat tertentu dapat memberikan hasil kimia ang tidak valid untuk beberapa unsur pemeriksaan. 8bat dapat mengubah beberapa reaksi.obat kimia dapat mempengaruhi hasil laboratorium dalam dua cara umum* beberapa tindakan dari obat atau metabolitna dapat menebabkan perubahan /in vivo1 dalam konsentrasi +at ang diukur' atau phscal atau si#at kimia dari obat dapat mengubah analisis secara langsung /in vitro1. Jumlah obat ang mempengaruhi pengukuran laboratorium meningkat.
40
Pn,a%a%an dan P/a#2"an P"2ss
Sebagai bagian dari pengolahan dan penanganan spesimen laboratorium' hati-hati' dengan pencatatan dan pelaporan ang harus dilakukan di tempat di laboratorium' terlepas dari ukuran #asilitas. Buku catatan dan laporan ang dicetak sangat penting untuk pengoperasian laboratorium apapun. $okumen catatan setiap hari dari berbagai spesimen pasien diterima dalam lembaran buku dan laporan hasil ang dihasilkan oleh sistem in#ormasi laboratorium' bila digunakan /lihat Bab 561. Barang ang akan dicatatkan pada lembar catatan adalah nama pasien' nomor identi#ikasi' jenis spesimen ang dikumpulkan /deskripsi spesimen dan sumberna1' tanggal dan waktu pengambilan spesimen' dan tes laboratorium harus dilakukan. Lembar catatan juga harus menunjukkan waktu ketika spesimen tiba di laboratorium. Lembar catatan juga dapat mencakup kolom untuk hasil tes dan tanggal ketika tes selesai. 2asil dapat didokumentasikan oleh tangan' dengan menggunakan laporan instrumen-dicetak laboratorium' atau hasil cetakan komputer. $ata lembar catatan adalah bagian dari catatan permanen dari laboratorium dan harus disimpan dan tersedia untuk re#erensi di masa mendatang. Sebuah laporan dicetak sering dikirim ke dokter dengan data penting ang berkaitan dengan hasil tes. 2asil laporan juga tersedia secara elektronik di berbagai #asilitas. In#ormasi berikut harus disertakan dalam laporan ini* nama pasien' nomor identi#ikasi' tanggal dan waktu pengambilan spesimen' deskripsi dan sumber spesimen' inisial orang ang mengumpulkan spesimen' tes diminta' nama dokter ang meminta tes ' hasil tes dan inisial atau tanda tangan dari orang ang melakukan tes. Sebagian besar dokumentasi ini dilakukan dengan menggunakan laboratorium sistem in#ormasi terkomputerisasi. Salinan laporan laboratorium ini dapat dikirimkan ke catatan medis departemen dan kantor akuntansi untuk tujuan penagihan pasien. Mn9a+a dan Mn3i.#an S#si.n
Beberapa kandungan kimia berubah dengan cepat setelah darah dikeluarkan dari pembuluh darah. "ebijakan terbaik adalah dengan melakukan tes pada spesimen segera. "etika spesimen harus dipertahankan sampai tes dapat dilakukan' ada cara untuk menghambat perubahan seperti mencegah glikolisis. $engan sedikit pengecualian' semakin rendah suhu' semakin besar stabilitas kandungan kimia. Selain itu' pertumbuhan bakteri jauh dihambat oleh pendinginan dan benar-benar dihambat oleh pembekuan. Suhu kamar umumna dianggap 506c ke
41
466c' suhu kulkas :6c' dan beku sekitar-<6c atau kurang. Pendinginan adalah cara sederhana dan dapat diandalkan menghambat perubahan' termasuk tindakan bakteriologi dan glikolisis' meskipun beberapa perubahan masih berlangsung. Spesimen dalam pendingin harus dibawa ke suhu kamar sebelum analisis kimia. !enghilangkan sel-sel dari plasma dan untuk mencegah perubahan serum. Beberapa spesimen ang diperlukan untuk tes tertentu' seperti bilirubin' harus terlindung dari cahaa atau diuji langsung. Bilirubin adalah +at peka cahaa. Serum atau plasma dapat diawetkan dengan pembekuan. Seluruh darah tidak dapat dibekukan karena pembekuan dapat memecah sel darah merah /hemolisis1. Pembekuan mempertahankan aktivitas en+im dalam serum dan plasma. Serum dan plasma beku memiliki concetrations ang berbeda' dan karena itu spesimen ini harus dicampur) diaduk dengan baik sebelum digunakan dalam pemeriksaan kimia. Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk menjaga kandungan kimia dalam spesimen dari saat pengumpulan dengan waktu pemeriksaan di laboratorium' agar hasilna menjadi bermakna. Secara umum' tabung untuk mengumpulkan darah untuk penentuan kimia harus steril' dan harus bersih dari bahan kimia. Pn3i.#anan S#si.n
pemerosesan serum individu atau tabung plasma akan tergantung pada analisis ang akan dilakukan dan waktu ang akan dilalui sebelum analisis. Serum atau plasma dapat disimpan pada suhu kamar' pendingin beku' dan terlindung dari cahaa' tergantung pada keadaan dan apa ang akan dilakukan. Beberapa spesimen harus dianalisis segera setelah mereka mencapai laboratorium' seperti spesimen untuk gas darah dan p2 analisis. Spesimen darah untuk hematologi dapat disimpan dalam lemari es selama 7 jam ang digunakan dalam pengujian. Setelah penimpanan' antikoagulan darah' serum' atau plasma harus dicampur)diaduk setelah mencapai suhu kamar. Plasma dan serum sering dapat dibekukan dan diawetkan sampai akan diperiksa. Seluruh darah tidak dapat dibekukan karena sel darah merah pecah pada titik beku. Pembekuan mempertahankan unsur sebagian kimia dalam serum dan plasma memberi methoad pengawetan sampel untuk laboratorium. Secara umum' pendingin spesimen menghambat perubahan dari banak konstituen. $engan semua spesimen biologi' bagaimanapun' pengawetan harus menjadi pengecualian' bukan aturan. Penentuan laboratorium paling baik dilakukan pada spesimen segar.
42
Mn+!i/an+$an 8a% 3an+ .n++an++*
&airan biologis ang sangat kompleks dalam komposisi na. Ada ratusan +at terdeteksi dalam urin dan darah' analisis kimia tidak mungkin dapat untuk mengisolasi setiap substansi sepenuhna sebelum itu bisa diukur. Sebuah metode ang optimal adalah salah satu ang dapat menguji +at khusus' sedangkan +at lainna tetap ada. Sebuah tes dikatakan spesi#ik ketika tidak ada +at lain mengganggu. $alam analisis kimia' hampir semua hamper semua pemeriksaan terkena gangguan. "adangkadang gangguan cukup kecil atau cukup tahu bahwa hal itu tidak secara signi#ikan mengubah akurasi atau ketepatan hasil tes. "adang-kadang gangguan tidak mempengaruhi hasil' dan spesimen harus diperlakukan khusus sebelum analisis dapat berlangsung. Artina' +at penebab gangguan tersebut harus diisolasi' atau dibuang' dari spesimen. URIN
;rin memberikan banak in#ormasi dengan cepat dan ekonomis. In#ormasi klinis ang didapat dari sampel urin dipengaruhi oleh metode pengambilan' waktu dan proses penanganan. ersedia berbagai metode pengambilan urin dan tabung penampung. Sampel harus didapatkan dengan teliti' diawetkan dan diproses sebelum pemeriksaan agar hasil ang dilaporkan dapat dipercaa. Jika pemeriksaan urin tidak bisa dilakukan dalam 7 jam setelah pengambilan' sampel harus disimpan pada suhu :6c secepat mungkin setelah diambil. Sampel dapat disimpan dalam lemari es selama hingga 0 jam tanpa mengalami perubahan berarti pada unsur-unsurna. Jnis sa.#/ *"in U"in sa$%*
Sampel urin sewaktu merupakan jenis sampel ang umum diperiksa. Sampel sewaktu atau sampel ang diambil kapan saja' dapat memberikan in#ormasi ang tidak akurat mengenai kesehatan pasien karena sampel terlalu encer dan menghasilkan rendah palsu. %alaupun tidak ada pedoman ang spesi#ik mengenai cara pengambilan' disarankan untuk mencegah kontaminasi dalam sampel. 2al ini membutuhkan petunjuk khusus kepada pasien sehingga tidak menentuh bagian dalam tabung atau tutup tabung. Sa.#/ *"in #a+i I
43
;rin ang dikemihkan pertama kali pada pagi hari merupakan sampel ang dipilih untuk urinalisis dan pemeriksaan mikroskopis. Secara umum' urin ini lebih pekat karena berada lebih lama dalam kandung kemih /sepanjang malam1. Sampel ini mengandung unsur-unsur seluler dan analit /seperti glukosa' protein1 dalam jumlah ang relati# tinggi. ;rin ang dikemihkan dalam waktu 0 jam /terutama sepanjang malam1 harus ditampung dan disimpan dalam lemari es sehingga didapatkan sampel 0 jam ang sesungguhna. ;ntuk pemeriksaan glukosa dalam urin' sampel ang paling baik adalah urin ang dikemihkan 7 hingga 4 jam setelah makan. Ini merupakan salah satu pengecualian dari penggunaan sampel urin pagi I. Sa.#/ *"in #an,a" %n+a!
;rin pancar tengah merupakan jenis sampel untuk pemeriksaan kultur dan tes sensitivitas karena mengurangi insiden kontaminasi seluler dan mikroba. Pertamatama pasien diminta membersihkan daerah urethral dan kemudian sebagian pertama urin dikemihkan ke dalam toilet. Langkah pertama ini secara signi#ikan dapat menurunkan insiden kontaminasi pada sampel urin. "emudian sampel urin pancar tengah dimasukkan ke dalam wadah ang bersih. !etode pengambilan sampel ini dapat dilakukan kapan saja' baik siang maupun malam hari. Sa.#/ *"in ; 9a.
Pemeriksaan ang umumna menggunakan sampel urin 7: jam adalah pemeriksaan kreatinin' nitrogen urea dalam urin' glukosa' sodium' potassium dan unsur-unsur lain ang dipengaruhi variasi diurnal /seperti katekolamin' 5F-hidroksisteroid1. "andung kemih harus dikosongkan sebelum memulai waktu pengambilan. "emudian ditetapkan periode selama 7: jam' semua urin diambil dan ditampung dalam wadah penampung sampai akhir periode. Biasana sampel disimpan dalam lemari es. Penentuan waktu ang akurat sangat penting untuk menentukan berbagai konsentrasi analit dan rasio kalkulasi. Sa.#/ *"in $a%%"
Prosedur ini dilakukan jika pasien terbaring di tempat tidur atau tidak bisa berkemih sendiri. Penedia laanan kesehatan dapat menggunakan kateter ang telah terpasang atau memasang kateter (olle ke dalam kandung kemih melalui urethra untuk mengambil sampel urin. Sa.#/ *"in as#i"asi s*#"a#*bi$
44
!etode ini digunakan jika pasien ang terbaring di tempat tidur tidak bisa dipasang kateter atau pemeriksaan ang membutuhkan sampel steril. Sampel urin diambil dengan jarum aspirasi melalui dinding abdomen ke kandung kemih. Sa.#/ ana$-ana$
;ntuk bai dan anak kecil' kantong urin khusus ditempelkan ke kulit sekitar daerah urethral. "etika proses pengambilan sampel sudah selesai' urin dituang ke wadah penampung atau langsung dipindahkan ke tabung evakuasi dengan sedotan. ;rin ang diambil dari popok tidak disarankan untuk pemeriksaan laboratorium karena kontaminasi bahan popok dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Jika dibutuhkan sampel urin 7: jam' sebuah tabung khusus dapat ditempelkan ke kantong' ang dihubungkan ke botol penampung. &ada! *n%*$ .na.#*n+ *"in
!erupakan hal ang penting untuk menggunakan tabung atau wadah ang kering' bersih dan bebas dari partikel atau unsur pengganggu untuk menampung sampel urin. ersedia beberapa jenis wadah ang sesuai untuk hal ini. $isposable' inert' wadah plastik dengan tutup ang tahan pecah' kantong plastik atau guci biasana sering digunakan. Semua pispot ang digunakan untuk menampung urin harus benar-benar bersih dan bebas dari bahan pembersih atau pemutih. Label harus selalu tertempel erat pada wadah urin' bukan pada tutupna. B2%2/ #na.#*n+ *"in
Botol penampung urin tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran' dengan tutup ulir atau tutup snap on. Standar &LSI untuk urin />P-5A71 menganjurkan untuk menggunakan botol penampung utama ang dapat menampung minimal <6 ml' mempunai dasar ang lebar dan mempunai mulut dengan diameter minimal : cm. $asar ang lebar mencegah tumpahan dan mulut dengan diameter : cm memudahkan proses pengambilan urin. Beberapa botol untuk menampung urin mempunai mulut khusus sehingga memungkinkan sistem transport tertutup untuk memindahkan urin langsung dari botol ke tabung. Tab*n+ *"ina/isis
45
abung pemindah' sama seperti ang digunakan dalam pengambilan darah' diisi melalui pipa ang ada di tutupna' atau langsung dari alat pengambilan' dan digunakan untuk mengakses sampel kateter. ;ntuk tujuan pemeriksaan' tabung pemeriksaan dengan dasar berbentuk kerucut memberikan kumpulan sedimen ang paling bagus untuk pemeriksaan mikroskopis. Beberapa tabung didesain khusus untuk digunakan dengan pipet untuk sampling ang terstandarisasi. abung urinalisis biasana dapat diisi volume 0 sampai 5< ml. B$ memproduksi tabung urin plastik dengan pengawet. abung ini mengandung klorheEidin' ethl paraben dan sodium propionat dan dapat mempertahankan integritas sampel sampai F7 jam tanpa dimasukkan lemari es. &ada! *n%*$ .na.#*n+ *"in ; 9a.
%adah untuk menampung sampel urin 7: jam sebaikna dapat menampung hingga 4 L dan dapat diberi warna agar bahan analit ang sensiti# terhadap cahaa dapat terlindungi dari proses degradasi /misal por#irin' urobilinogen1. Jika membutuhkan pengawet' dipilih bahan ang kurang berbahaa dan ditambahkan ke dalam wadah penampung sebelum sampel urin diambil. Pengawet ang biasa digunakan untuk sampel urin 7: jam adalah asam hidroklorida' asam borat' asam asetat dan toluen. Label peringatan harus tertempel pada wadah. Lembar data mengenai keselamatan bahan harus diberikan kepada pasien' dan penedia pelaanan kesehatan harus menjelaskan semua potensi bahaa. &ada! *n%*$ $*/%*" *"in
Standar &LSI menganjurkan wadah penampung urin ang steril unruk pemeriksaan mikrobiologi. %adah ini sebaikna mempunai tutup ang rapat untuk mencegah kebocoran sampel dan melindungi sampel dari kontaminasi. Tab*n+ *n%*$ .n+i"i. *"in
abung untuk mengirim urin harus sesuai dengan sistem otomatis dan peralatan ang digunakan di laboratorium. %adah penampung dan tabung untuk mengirim harus sesuai dengan sistem pneumatik tube jika peralatan ini digunakan untuk mengirim sampel urin di laboratorium. Peralatan ang tahan pecah sangat penting untuk hal ini. Pn+a.bi/an sa.#/ *"in "*%in
46
Sampel untuk urinalisis harus ditampung dalam wadah ang bersih dan kering' sampel ang digunakan harus urin segar. ;ntuk pemeriksaan skrining rutin' biasana digunakan urin segar ang baru dikemihkan' urin sewaktu' urin pancar tengah. ;ntuk kebanakan pemeriksaan rutin' termasuk kadar protein dan pemeriksaan unsur sedimen urin' sampel urin pagi I adalah sampel urin ang paling sesuai. "adang-kadang' diperlukan sampel urin dengan kateterisasi. Jenis sampel ini diambil oleh dokter atau petugas ang ditunjuk dan diambil dengan memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui urethra untuk mengambil urin. "ateterisasi dilakukan berdasarkan keadaan khusus atau untuk mengambil sampel urin steril untuk pemeriksaan bakteriologi. 3isiko in#eksi selalu terjadi pada waktu melakukan tindakan invasi#' seperti kateterisasi. Pada kebanakan keadaan' sampel urin pancar tengah sudah mencukupi untuk kultur bakteriologi. "etika pemeriksaan kultur bakteriologi dan urinalisis rutin keduana harus dilakukan pada sampel urin ang sama' maka pemeriksaan kultur harus dilakukan ang pertama kemudian urinalisis rutin' untuk mencegah kontaminasi pada sampel sebelum dilakukan kultur pada media bakteriologi. Prosedur 4.5 menjelaskan cara pengambilan sampel urin ang sesuai untuk pemeriksaan kultur urin. Pengambilan sampel urin untuk periode waktu tertentu Jika pengambilan sampel dilakukan pada pasien rawat jalan' pasien harus mendapat petunjuk ang jelas mengenai cara pengambilan urin. "andung kemih dikosongkan pada saat permulaan waktu /misal pada jam 0 pagi1 dan waktu ini dicatat pada wadah penampung. Semua unsur ang dikemihkan ditampung dan dimasukkan ke dalam wadah penampung' dari mulai urin ang dikemihkan pada pukul 0 pagi hingga seharian. Sampel urin ini akan lengkap setelah 7: jam. ;ntuk pengambilan sampel selain 7: jam' pada prinsipna sama. Sampel ini diawetkan dengan dimasukkan ke dalam lemari es selama proses menampung urin' dapat ditambahkan pengawet kimia ang sesuai ang ditambahkan ke dalam wadah sebelum proses pengambilan sampel dimulai.
Prosedur 4.5. Petunjuk bagi pasien * cara pengambilan sampel urin pancar tengah untuk pemeriksaan kultur
47
&uci tangan hingga bersih memakai sabun dan air. Buka tutup wadah penampung urin ang telah tersedia. 2ati-hati jangan menentuh bagian dalam wadah. Bersihkan daerah genital anda sesuai dengan prosedur berikut * Laki-laki * Jika anda tidak disunat' kulup ditarik ke belakang sebelum dibersihkan. Bersihkan ujung penis menggunakan kassa pembersih steril' dimulai dari ujung kemudian bergerak menuju ke pangkal. ;langi proses ini menggunakan kassa ang baru. %anita * Jongkok di atas toilet' dengan menggunakan jari-jari tangan untuk memisahkan dan terus membuka lipatan kulit di daerah genital anda. Bersihkan saluran kencing dan daerah sekitarna dengan kassa pembersih steril' mulai dari depan ke belakang. ;langi proses ini menggunakan kassa ang baru. Buang kassa bekas ke dalam tempat sampah /bukan ke dalam toilet1. !ulailah berkemih ke dalam toilet. Setelah urin dikemihkan selama beberapa detik' tampung aliran urin bagian tengah ke dalam wadah penampung. Jika jumlah urin sudah mencukupi /kira-kira setengah penuh1 lanjutkan berkemih ke dalam toilet. utup wadah penampung dengan erat. &uci tangan hingga bersih memakai sabun dan air. Serahkan wadah kepada perawat atau petugas laboratorium atau tinggalkan pada tempat ang telah ditentukan. Pastikan label sampel telah memuat identitas anda dengan benar. Jan+$a a$%* #na.#*n+an *"in
pasien dengan diinstruksikan tentang rincian dari proses pengumpulan urine' jika pengambilan akan dilakukan secara rawat jalan. "andung kemih dikosongkan pada saat mulai /misalna' 60*661 dan kali ini tercatat pada wadah koleksi. ;rin pertama
48
dibuang pada awal penampungan. Semua urin selanjutna dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam wadah' dan sampai urin di 60*66 hari berikutna. spesimen urine terakhir akan melengkapi koleksi 7: jam. ;ntuk koleksi waktuna selain dari 7: jam' prinsip pengumpulan sampel sama dengan urin 7: jam. Spesimen pengumumpulan ini dapat diawetkan dengan pendinginan. Sebelum urin ditampung wadah penampung dapat diberikan pengawet kimia ang tepat. otal volume sampel koleksi waktuna diukur dan dicatat' dan sampel ang digunakan tercampur dengan baik' sebelum dipisahkan untuk analisis. Pn+a.bi/an sa.#/ *"in *n%*$ $*/%*"
Sampel urin pancar tengah sesuai untuk pemeriksaan kultur /lihat prosedur 4.51. Perlu diperhatikan' glans penis pada pria dan ori#icium urethra pada wanita dibersihkan menggunakan larutan antiseptik ang lembut dengan kassa steril atau kapas. Pasien diberi petunjuk agar berkemih dan membuang aliran urin awal ke dalam toilet atau pispot. Pada wanita' selama proses berkemih' labia harus dibuka agar tidak terjadi kontaminasi. Sampel urin pancar tengah harus ditampung dalam wadah steril' dan tidak boleh ada bagian perineum /pada wanita1 ang menentuh wadah penampung. Setelah sampel ditampung' sisa urin dibuang Pn+a%an Sa.#/ U"in
Bila sampel urin dibiarkan pada suhu ruangan untuk jangka waktu tertentu' maka urin akan segera mengalami perubahan. "omposisi urin akan berubah dalam waktu 46 menit setelah pengambilan urin. 2al ini disebabkan karena pada suhu ruangan akan terjadi pemecahan urea oleh bakteri' ang akan menghasilkan amonia. Bilamana bereaksi dengan ion hidrogen' maka amonia tersebut akan berubah kembali menjadi ion amonium' ang akan meningkatkan p2' ang mempengaruhi silinder dan sel-sel lain ang ada pada urine. Bermacam-macam pemeriksaan laboratorium urin harus dilaksanakan segera setelah urin dikumpulkan. idak boleh lebih dari 5 hingga 7 jam' jika lebih maka urin harus diawetkan. !etode terbaik dalam hal pengawetan urin adalah dengan memasukkan ke dalam lemari es segera setelah dilakukan sampling urin. Sampel akan bertahan dalam waktu - 0jam tanpa perlu ditambahkan bahan pengawet. Sampel tersebut dapat dibekukan pada suhu -7: hingga -56& setelah pengambilan. Beberapa +at kimia pengawet juga dapat ditambahkan untuk pemeriksaan urin rutin. erdapat berbagai macam prinsip
49
pengawetan urin' akan tetapi garis besarna adalah dengan menekan aktivitas bakteri atau perubahan komposisi secara kimia' atau untuk tetap melarutkan +at-+at ang ada dalam urin jika tidak maka akan terbentuk presipitat. Ada kalana sampel ang diambil tidak diberikan bahan pengawet' sebab akan mengganggu hasil pemeriksaan kimia. Secara umum waktu pengawetan berkisar antara 7: hingga F7 jam. Selain dimasukkan ke dalam lemari es' +at pengawet kimia lainna juga ditambahkan seperti asam hidroklorida' asam borat dan asam asetat. Asam borat membuat urin dapat dibiarkan berada di suhu ruangan' hampir sama baikna dengan jika ditaruh di lemari es. Selain itu +at pengawet lainna ang dapat digunakan* Toluen, larutan ang lebih ringan daripada urine maupun air' mencegah pertumbuhan bakteri dengan meniadakan kontak urin dengan udara. Lapisan tipis dari toluen ang ditambahkan cukup untuk melapisi permukaan urin. oluen harus disaring atau urin harus diambil menggunakan pipet menembus lapisan toluen bilamana kita ingin memeriksa urin. oluen /toluol1 merupakan +at pengawet ang terbaik sebab tidak mengganggu pemeriksaan urin rutin. 5ormaldehid 2formalin3, +at pengawet' mem#iksasi unsur dari sedimen ang ada di urin' termasuk bakteri. Ini akan mengganggu pemeriksaan reduksi untuk gula dalam urin' dan mungkin akan membentuk endapan dengan urea ang mengganggu pemeriksaan sedimen dalam mikroskop. Sekarang telah tersedia tablet pengawet ang memproduksi #ormaldehid. ablet ini lebih sering digunakan dibandingkan bentuk cairna' dan lebih tidak mengganggu pemeriksaan kimia dan sedimen urin. Thymol, +at kristal' bekerja dengan mencegah pertumbuhan bakteri. hmol akan mengganggu pemeriksaan protein urin dan bilirubin. & )acutainer Plus Plastic A Preservative Tube terdiri dari /klorheEidin' ethl paraben' sodium propionat1 ang akan mengawetkan sampel hingga F7 jam tanpa perlu dimasukkan ke dalam lemari es. "etika sampel dimasukkan dari tempat penampungan ke dalam tabung pengawet' hal ini akan membuat suatu lingkungan ang stabil bagi sampel hingga pemeriksaan dilakukan dan akan mengurangi resiko dari pertumbuhan bakteri dan perubahan komposisi dari sampel. ?at tambahan khusus seperti asam natrium untuk pemeriksaan merkuri' sodium bikarbonat dan ,$A untuk por#irin' dan sodium bikarbonat untuk pemeriksaan urobilinogen.
50
?at pengawet paling umum ang digunakan untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas adalah asam borat' ang tersedia dalam bentuk tablet' cair' atau lio#ilik. Secara klinis diduga bahwa asam borat dalam bentuk bukan bu##er akan sangat berbahaa bagi makhluk hidup dibandingkan dengan bu##er. Pengawet untuk kultur dan sentivitas dibuat sedemikian rupa sehingga sampel berada dalam kondisi stabil dengan cara menghalangi proli#erasi dari bakteri ang dapat mengakibatkan positi# palsu atau pertumbuhan bakteri secara berlebihan. Sampel urin ang diawetkan dapat disimpan pada suhu ruangan hingga dilakukan pemeriksaan. Lama pengawetan dijelaskan oleh masing-masing pabrik. P%*n9*$ Pn+a%an Sa.#/
Petunjuk &LSI untuk pemeriksaan mikrobiologi urin merekomendasikan penggunaan lemari es pada suhu 7-0K& atau menggunakan +at pengawet jika pemeriksaan akan ditunda lebih dari 0 jam setelah pengambilan sampel. Bahan pengawet tidak boleh mengandung merkuri dan harus aman terhadap lingkungan. American 2ospital Association and ,nviromental Protection Agenc membuat sebuah kesepakatan untuk mengurangi penggunaan merkuri bagi industri ang menangkut masalah kesehatan. /http*))www.epa.gov)mercur1 Perbandingan antara jumlah sampel dengan pengawet harus diperhatikan agar dapat meningkatkan akurasi pemeriksaan. !empertahankan rasio ang baik sangat penting ketika memindahkan sample ke dalam tabung pengawet. >aris indikator pada tabung sangat penting untuk menentukan kadar ang tepat. Sistem evakuasi tabung didesain agar kadar sampel sesuai dengan +at pengawet. Sistem ini juga berperan untuk mengurangi kemungkinan paparan antara petugas kesehatan dengan sampel. P.b"ian Lab/ dan P."2ssan Sa.#/ U"in
erdapat berbagai macam sampel urin' oleh karena itu diperlukan kriteria tertentu dalam proses pengambilan dan pengiriman urin.
Lab/
51
erdiri dari nama pasien' dan identi#ikasi ang diperlukan mengenai sampel. Pastikan bahwa in#ormasi pada tempat pengiriman sesuai dengan jenis pemeriksaan ang dibutuhkan. Jika tempat penampungan digunakan juga sebagai media transport' maka label harus ditaruh pada media transport tersebut bukan pada tutupna' sebab tutup dapat tertukar dengan wadah ang lainna. Pastikan label ang digunakan dapat tahan pada suhu lemari es. Tan++a/ dan &a$%* Pn+a.bi/an
erdiri dari tanggal dan waktu pengumpulan urin. $engan demikian kita dampat mengkon#irmasikan bahwa proses pengambilan sudah dilakukan dengan benar. ;ntuk sampel dengan periode waktu tertentu' pastikan waktu awal dan akhirna. &atatan mengenai keadaan sampel saat tiba di laboratorium penting untuk memastikan sampel telah diproses dan dikirim dengan benar. M%2d Pn+a.bi/an
!etode pengambilan sampel harus diperiksa ketika sampel diterima di laboratorium untuk memastikan bahwa sampel ang diterima sesuai dengan pemeriksaan ang diminta. Pn+a%an
Periksa apakah digunakan +at pengawet atau kemungkinan urin berada di luar lemari es lebih dari 7 jam. Pastikan bahwa metode pengawetan ang digunakan sesuai dengan tes ang diminta. P"/ind*n+an ,a!a3a
Pastikan bahwa spesimen disampaikan untuk pengujian analisis peka cahaa dikumpulkan dalam wadah ang melindungi spesimen dari cahaa. Cai"an T*b*!
&airan tubuh steril dapat ditemukan di berbagai tempat dalam tubuh /kavitas1 pada kondisi normal. Pada berbagai kelainan atau penakit' jumlah cairan ini dapat meningkat. Sampel cairan tersebut dapat diaspirasi dari berbagai organ tubuh /tabel 4-71' dapat dilakukan pemeriksaan jumlah sel darah merah dan sel darah putih' hitung jenis sel darah putih' komposisi kimia dan mikroorganisme. $alam memproses sampel cairan tubuh harus memperhatikan Petunjuk Standar.
52
Pemeriksaan ang dilakukan tergantung pada sumber sampel dan sampel harus segar. 2itung jenis sel tidak bisa dilakukan pada sampel ang membeku' sehingga perlu ditambahkan antikoagulan. Cai"an C"b"2s#ina/ 1LCS4
&airan cerebrospinal /L&S1 berperan sebagai shock absorben jaringan otak dan medula spinalis' transpor nutrisi' sebagai pelumas sistem sara# pusat dan berperan pula dalam perkembangan otak. L&S ditemukan dalam ventrikel' pada canalis centralis' dan di ruang subarachnoid pada otak dan medula spinalis. otal cairan L&S berkisar antara 5<6 ml pada orang dewasa dan kurang lebih 6 ml pada anak-anak. $i laboratorium' L&S diperiksa secara makroskopis' dan mikroskopis. $alam klinis' pemeriksaan L&S ber#ungsi untuk mendiagnosis kelainan seperti perdarahan subarachnoid' meningitis' multipel sklerosis' dan neoplasma. Pada keadaan normal L&S jernih dan tidak berwarna. Setiap ada perubahan warna harus dicatat. L&S atau supernatan ang berwarna kuning menunjukkan keadaan Eanthokromia' ang terjadi karena pelepasan hemoglobin dari sel darah merah ang telah lisis. %arna merah segar dapat ditemukan pada perdarahan subarachnoid maupun perdarahan intracerebral. 9ormal L&S mempunai viskositas seperti air. ,ndapan dapat terjadi karena peningkatan protein. (ormasi gel dapat terjadi diakibatkan peningkatan #ibrinogen. Sampel L&S harus segera dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. Sistem : atau < tabung harus sesuai dengan standar pemeriksaan. abung tersebut didesain untuk pemeriksaan hematologi rutin' mikrobiologi' kimia klinik' dan imunologi ) serologi.
Cai"an Sin20ia/
&airan sinovial adalah cairan ang terdapat dalam persendian. Athrocentesis menghasilkan biopsi cairan di sendi. 9ormalna sendi memiliki sedikit cairan 53
sinovial. Aspirasi cairan dengan athrocentesis akan memberikan in#ormasi mengenai penakit sendi. Berbagai penakit sendi /seperti reumatoid artritis' gout1 akan dijumpai perubahan dalam jumlah dan tipe sel' komposisi kimia dan kristal. Arthrocentesis juga dapat mengurangi tekanan dalam sendi. &airan sinovial berbeda dengan cairan lainna sebab terdapat kristal dan sangat kental. Idealna pengambilan menggunakan 4 tabung* /51 tabung steril untuk kultur@ /71 tabung dengan 2eparin atau antikoagulan ,$A untuk hitung sel' identi#ikasi kristal dan membuat preparat hapus' dan /41 tabung tanpa antikoagulan untuk mengevaluasi secara makroskopis' analisis kristal' endapan #ibrinogen' dan untuk pemeriksaan kimia atau imunologi. Sodium heparin' atau ,$A merupakan +at pengawet ang dianjurkan. ;ntuk pemeriksaan endapan' cairan ini dikumpulkan dalam tabung tanpa antikoagulan. Cai"an P"i$a"dia/7 P/*"a7 dan P"i%2na/.
&airan pada perikardial' pleura dan periteneal disebut dengan serous. Secara normal diproduksi oleh tubuh dan diabsorbsi kembali' sehingga hana tersisa dalam volume ang kecil. &airan ini berwarna pucat. &airan ini menjadi lebih kental meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah sel' sebagai indikasi adana in#lamasi. Peningkatan volume cairan tubuh ini terjadi pada proses in#lamasi dan penurunan protein serum. &airan serous tersebut diaspirasi oleh klinisi jika mengganggu #ungsi organ terkait dan untuk diagnosis. Sampel ditampung dengan berbagai wadah' tergantung dari pemeriksaan ang diinginkan. abung ,$A digunakan untuk menghitung sel dan membuat preparat hapus' tabung steril untuk kultur' dan tabung oEalat atau #luoride untuk pemeriksaan protein' glukosa dan pemeriksaan kimia lanna. Jika volume ang didapat banak maka perlu wadah besar ang sudah diberi antikoagulan. Jika cairan sudah membeku' maka tidak bisa digunakan untuk pemeriksaan.
Cai"an S.ina/is's.n
(ungsi utama dari cairan seminalis sebagai transportasi sperma ke mukosa cerviks. Setelah berada pada traktus reprodukti# wanita' sperma berada di cairan seminalis
54
selama beberapa waktu untuk menembus mukus. Setiap struktur reproduksi pria menghasilkan komponen spesi#ik untuk membentuk cairan seminalis. &airan seminalis mengandung berbagai unsur' di antarana spermato+oa. &airan seminalis diperiksa secara makroskopis' kimia' dan mikroskopis. Posedur ini dilakukan untuk memeriksa unsur-unsur secara #isik dan kimia' untuk memeriksa jumlah sperma dan untuk menilai motilitas dan mor#ologi seluler. Indikasi pemeriksaan cairan seminalis seperti in#ertilitas' protokol inseminasi buatan' menilai postvasektomi' dan mengevaluasi kemungkinan kelainan seEual. $ibutuhkan sampel segar. Sampel ditampung dalam wadah gelas atau plastik ang bersih dan steril. Idealna cairan seminalis dianalisis setelah 46 menit setelah diambil. Sampel harus disimpan pada suhu 4FK& dan diperiksa 5-7 jam setelah didapat. Setelah 5 jam disimpan dalam wadah plastik' motilitas sperma berkurang secara signi#ikan. "ebanakan laboratorium memeriksa 7 sampel ang dikumpulkan selang beberapa hari. eknik pangambilan' pengiriman ang baik' dan pemeriksaan ang sesuai merupakan #aktor ang penting untuk analisis cairan seminalis. Prosedur standar harus dilakukan dalam menangani sampel semen' darah dan cairan tubuh lainna. Sebelum pemeriksaan' pasien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 4-< hari. idak boleh lebih dari < hari. "ondom ang mengandung spermiticide' juga tidak boleh digunakan. Pasien juga harus diajarkan bahwa sampel harus berada dalam keadaan hangat jika melakukan sampling di rumah. Pada kasus medikolegal' identi#ikasi dan keamanan ang baik dan prosedur diatur secara hukum. Pada kasus pemerkosaan' usap vagina diperlukan untuk mengevaluasi keberadaan sperma . Sperma dapat ditemukan 7:-F7 jam setelah hubungan badan' namun tidak adana sperma bukan berarti tidak terjadi hubungan badan. K*/%*" Sab
Swab dari luka' abses' tenggorok' dan tempat lainna dikirim ke laboratorium dalam suatu wadah ang steril untuk kultur. Swab ini berpotensi in#eksius dan harus diperlakukan secara hati-hati di laboratorium. %adah tempat swab harus diberi label dengan baik dan diperiksa segera.secara langsung. "ebanakan bakteri akan mati jika dibiarkan pada swab kering.' jadi jika kultur tidak segera dilakukan perlu adana media transport. "ebanakan orgnisme dapat hidup beberapa jam jika disimpan dengan baik' namun pemeriksaan segera adalah ang terbaik. 2arus diperhatikan metode untuk membuang material ang terkontaminasi.
55
Pengumpulan "ultur enggorok Swab tenggorok ber#ungsi untuk menentukan kuman Streptokokus hemolikus grup A streptococcus ang menebabkan pharngitis /prosedur 4-7 dan gambar 4-F1. Sampel ini dapat digunakan untuk kultur pada darah domba atau dengan tes cepat dengan metode ekstraksi seldengan mereaksikan antigen polisakarida dengan antibodi ang sesuai. 3apid test ini sangat populer' terutama oleh klinisi' sebab hasilna dapat terlihat selang berapa menit.
Fss
(eses harus dikumpulkan pada wadah plastik ang bersih. Biasana digunakan #eses ang menempel pada sarung tangan pada saat pemeriksaan rektal. %adah harus diberi label dengan baik' termasuk waktu pengambilan /untuk sampel dengan periode waktu tertentu1 dan pemeriksaan laboratorium ang diminta. !aterial #eses dalam jumlah kecil' kadang digunakan untuk pemeriksaan darah samar. "eberadaan darah samar sangat penting untuk mengetahui adana keganasan kolon. "ebanakan pasien rawat jalan sering meminta untuk mengambil #esesna secara langsung dan menaruhna di kertas saring ang didapat dari klinisi. Sampel kemudian dikirim kembali ke klinisi atau laboratorium untuk pemeriksaan. Pada orang dewasa' keseimbangan metabolik dan perhitungan nitrogen #eses dan lemak membutuhkan pengumpulan #eses selama 4 hari /F7 jam1. Pada anak' dapat dilakukan pemeriksaan skrining aktivitas tripsin untuk mendeteksi adana #ibrosis kistik. Biasana' sampel #eses diambil dari popok.
56