IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Alam sekitar kita, udara, tanah, dan air dihuni oleh ratusan spesies mikroorganisme. Dari sekian banyaknya mikroorganisme, pastilah memiliki bentuk dan fungsinya masing-masing. Meskipun berukuran mikroskopis, namun bakteri, kapang dan khamir memiliki perbedaan bentuk, bentuk, warna serta ukuran. Bakteri memiliki ukuran 0,5-1 x 2-5 µm. Secara umum struktur tubuh bakteri terdiri dari dinding sel, s el, membran plasma, sitoplasma kapsul, flagel, dan pili/Pillus. Sedangkan macam-macam bentuk bakteri antara lain coccus/bulat seperti
bola,
kemudian
ada
bacillus/batang,
dan
ada
yang
berbentuk
spiril/spirillum. Bentuk bakteri dapat dilihat dalam keadaan tunggal tunggal (mono), berpasangan (diplo), berpasangan empat (tetrad), membentuk kubus (sarkina), membentuk rantai (strepto), dan membentuk buah anggur (sthapy). Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri. Bakteri dapat menguntungkan ataupun merugikan. Bakteri yang merugikan misalnya menimbulkan penyakit, membusukkan
makanan.
Sedangkan
yang
menguntungkan
misalnya
memfermentasi suatu bahan makanan. (Fardiaz, 1992) Pewarnaan gram bakteri bertujuan untuk mengetahui bahwa bakteri dapat dilihat dengan pewarnaan dan mengenal bakteri positif Gram dan negatif Gram serta morfologinya. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pewarnaan antara lain gelas objek yang bersih dan bebas lemak, umur biakan (optimal) : 18 - 24 jam kecuali bakteri tahan asam ( M. M. tuberculosis), tuberculosis), kualitas zat warna, tebal tipisnya sediaan. Untuk bakteri gram positif, setelah pewarnaan akan menunjukan warna ungu. Sedangkan bakteri gram negative menunjukkan warna merah muda. (Kuntarti, 2011). Bakteri gram positif antara lain adalah kokus dengan katalase positif Staphylococcus Staphylococcus dan katalase negatif antara lain Streptococcus, Streptococcus, Leuconostoc, Leuconostoc, Pediococcus. Pediococcus. Kemudian pada bentuk basil atau batang, anaerobik atau Fakultatif yaitu Clostridium botulinum, botulinum , Lactobacillus, Lactobacillus, Propionic bacterium. bacterium. Aerobik Bacillus. Bacillus.
Bakteri Gram Negatif antara lain fermentatif (batang) yaitu Proteus, Eschericia coli, Enterobacter . Non fermentatif (spiral/batang) antara lain Pseudomonas, Alcaligenes. Kapang merupakan mikroba multiseluler, berbentuk koloni dari suatu filament atau benang. Koloni tersebut disusun oleh suatu dasar berupa tubulus yang berbentuk silindris yang bercabang-cabang dengan variasi diameter 2-10 mm yang disebut dengan hifa, dan kumpulan dari hifa disebut miselium. Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih,.dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yang tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar di sepanjang septa. Pada praktikum ini digunakan spesies kapang Rhizopus oryzae yang memiliki ciri hifa nonseptat, mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya gelap jik sudah tua, sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid, sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk seperti cangkir, tidak mempunyai sporangiola, pertumbuhannya cepat, membentuk
miselium
seperti
kapas,
pertumbuhannya
seksual
dengan
membentuk zigospora, kapang bersifat heterotalik, dimana repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda. Kapang dapat merugikan jika merusak makanan, contohnya karena kapang lebih tahan pada suasana asam, makanan asam pun dapat rusak jika sudah terkontaminasi oleh kapang. Namun kapang juga dapat membantu proses pembuatan makanan seperti misalnya tempe, kecap, oncom, dll. Pengamatan pada kapang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode preparat basah dan metode moist chamber . Metode preparat basah ini dapat dilakukan seperti halnya menyiapkan preparat basah lainnya. Yaitu menyiapkan gelas objek, lalu mensterilkannya dengan alcohol dan mengoleskan sampel di atas gelas objek dengan menggunakan jarum ose. Setelah itu ditetesi dengan akuades dan ditutup dengan cover glass kemudian bisa diamati dibawah mikroskop. Sedangkan pengamatan dengan metode moist chamber yaitu dengan
meneteskan media di atas gelas objek, lalu memotong sedikit bagian media agar yang telah mengeras untuk diolesi dengan sampel kapang. Kemudian gelas objek diletakkan di dalam cawan petri dengan dikondisikan lembab (dengan meneteskan akuades pada kertas saring) dan keadaan aerob (dengan mengoleskan vaselin pada bagian tepi cawan petri dan bagian atas dalam tepat di atas sampel). Kemudian kapang di inkubasi selama 48 jam pada suhu 24°C, dan kemudian baru diamati dengan mikroskop. Khamir termasuk ke dalam golongan uniseluler yang memiliki ukuran bervariasi yaitu dengan panjang 1-5 sampai 20-50 µm. Istilah khamir umumnya digunakan untuk bentuk-bentuk yang menyerupai jamur dari kelompok Ascomycetes
yang
tidak
berfilamen
tetapi
uniseluler
berbentuk ovoid atau spheroid. Pengamatan khamir dapat dilakukan dengan menyiapkan preparat basah. Khamir berbentuk butiran dan berwarna abu-abu kehitaman. Khamir ada yang bermanfaat ada pula yang membahayakan bagi manusia. Fermentasi khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti, bir, wine, vinegar dan sebagainya dalam bentuk ragi. Khamir yang tidak diinginkan adalah yang pada makanan dan menyebabkan kerusakan pada saurkraut, juice buah, sirup, molase, madu, jelly, daging dan sebagainya. Tabel Hasil Pengamatan Bentuk Bakteri, Kapang, Dan Kamir Kel.
Mikroorganisme
Gambar
Bentuk dan Keterangan
1-4
Kapang (Rhizopus sp)
Bentuk: Spiral (Spirilium) Warna: Abu-Abu
5
Bakteri (Streptococcus Thermophillus)
Bentuk: Bulat (Coccus) Warna: Ungu Tua Gram positif Berkelompok seperti anggur
6
Bakteri (Streptococcus Thermophillus)
Bentuk: Bulat (Coccus) Warna: Ungu Tua Gram positif Berkelompok seperti anggur
7
Bakteri (Streptococcus Thermophillus)
Bentuk: Bulat (Coccus) Warna: Ungu Tua Gram positif Berkelompok seperti anggur
8
Bakteri (Streptococcus Thermophillus)
Bentuk: Bulat (Coccus) Warna: Ungu Tua Gram positif Berkelompok seperti anggur
-Bentuk : bulat/coccus 9
Khamir (Saccaromyces Cereviceae)
-Warna : kuning muda
-Bentuk : bulat/coccus 10
Khamir (Saccaromyces Cereviceae)
-Warna : Putih abu
-Bentuk : bulat/coccus 11
Khamir (Saccaromyces Cereviceae)
-Warna : kuning muda
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2017
4.2
Pembahasan
a.
Bentuk Bakteri
Bedasarkan hasil pengamatan, bakteri pada praktikum ini adalah berbentuk basil dan bersifat gram positif. sel-sel bakteri yang bersifat gram positif adalah bakteri yang mengikat zat warna dasar (utama) dengan kuat sehingga dapat dilunturkan oleh zat peluntur dan tidak dapat diwarnai lagi oleh zat lawan. Pada pengamatan mikroskopik, sel-sel bakteri gram positif berwarna biru ungu (violet). Bakteri gram negatif adalah bakteri yang daya pengikat zat warna dasarnya tidak kuat, sehingga dapat dilunturkan dan dapat diwarnai kembali oleh zat warna lawan. Namun pada percobaan yang dilakukan kelompok 1 dan 3 gagal yang dan sama sekali tidak dapat diamati. Hal tersebut terjadi karena terlalu tebal dalam mengoles sampel di atas gelas objek. Sedangkan pada kelompok 2,
bakteri terlihat berbentuk basil, namun berwarna merah yang menunjukkan gram positif. Hal tersebut dapat terjadi karena pewarnaan yang berlebih atau jeda waktu pewarnaan yang terlalu lama. Sehingga bakteri menyerap warna merah pekat. Maka dari itu dapat disimpulkan dengan berdasarkan literatur bahwa bakteri L. plantarum yang diamati pada praktikum ini adalah bakteri yang berbentuk basil dan termasuk ke dalam bakteri gram positif. 4.2.1
Pewarnaan Gram
Perbedaann susunan dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif mengakibatkan perbedaan dalam sifat-sifat pewarnaannya. Gram melakukan pewarnaan dimana mula-mula sel diwarnai dengan suatu zat warna basa yaitu kristal violet dan biarkan hingga 1 menit. Setelah itu, zat warna berlebih dicuci dengan air kemudian dikeringkan. Lalu diberi larutan Iodium(Lugol) sehingga terbentuk suatu kompleks antara kristal violet dan yodium. Kemudian biarkan selama 1 menit. Pencucian selanjutnya dengan alkohol 95 % akan mencuci kompleks tersebut keluar dari dinding sel bakteri gram negatif, tetapi tidak pada sel bakteri gram positif karena lapisan peptidoglikan pada dinding selnya sangat tebal. Pemberian alkohol ini dilakukan hanya dalam 20 detik, karena dikhawatirkan bakteri akan tercuci oleh alkohol jika dibersihkan dalam waktu yang lama. Pewarnaan selanjutnya dengan safranin menyebabkan sell bakteri gram negatif berwarna merah karena menyerap safranin, sedangkan bakteri gram positif tetap berwarna biru seperti warna kristal violet.(Fardiaz,1992) Berikut adalah hasil pengamatan bakteri gram menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa bakteri tersebut berbentuk bulat (coccus), dan berwarna biru keunguan. Menurut Sutedjoet.all.,(1991), sel-sel bakteri yang bersifat gram positif adalah bakteri yang mengikat zat warna dasar (utama) dengan kuat sehinggadapat dilunturkan oleh zat peluntur dan tidak dapat diwarnai lagi oleh zat lawan.Pada pengamatan mikroskopik, sel-sel bakteri gram positif berwarna biru ungu(violet). Bakteri gram negatif adalah bakteri yang daya pengikat zat warnadasarnya tidak kuat, sehingga dapat dilunturkan dan dapat diwarnai kembali olehzat warna lawan. Pada pengamatan mikroskopik sel-sel bakteri pada pewarnaangram ini tampaknya berwarna merah. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bakteri yang diamati adalah bakteri gram positif.
b.
Bentuk Kapang
Pengamatan bentuk kapang Rhizopus oryzae yang diamati oleh kelompok 6 dan 7. Kelompok 6 dapat menyiapkan preparat basah yang berbentuk serabut batang dan berwarna abu-abu. Sehingga dapat diamati bentuk hifa namun tidak begitu jelas karena bertumpuk-tumpuk. Sedangkan untuk kelompok 7 tidak berhasil mengamati bentuk kapang. Hal tersebut terjadi karena sudah berulang kali melakukan preparasi namun tidak berhasil diamati bentuk kapangnya, sehingga mungkin terjadi kontaminasi dengan bakteri di ruang terbuka dan malah bentuk coccus yang terlihat.
c.
Bentuk Khamir
Pada praktikum ini, khamir yang digunakan adalah jenis Saccharomyces cerevisiae. Khamir seharusnya berwarna hitam atau abu-abu, dan memiliki bentuk butiran. Namun pada pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 4 yang terlihat adalah batang besar dan waarnanya agak kecoklatan. Sedangkan pada kelompok 5 bentuknya agak butiran namun kurang jelas untuk diamati. Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan literatur yang ada bentuk dari Saccharomyces cerevisiae adalah butiran dengan warna coklat.
d.
Moist chamber
Pada pengamatan moist chamber, semua kelompok melakukan, sehingga diperoleh 7 sampel. Hasil pengamatan kelompok 6 terlihat seperti gumpalan agar, sehingga hifa kapang tidak terlihat. Hal tersebut mungkin terjadi jika sampel ditutup dengan cover glass sehingga media agar tertekan dan hifa kapang rusak. Dan mungkin karena perbesarannya kurang tepat. Kemudian hasil pengamatan kelompok 5, hifa tidak terlihat dengan jelas. Hal tersebut mungkin dikarenakan sampel yang telah diinkubasi selama 2 hari tumbuh dengan tidak optimal, sehingga hifa yang tumbuh dan dapat diamati pun jumlahnya sedikit. Hasil pengamatan kelompok 2 dan 4 terlihat hifa tumbuh dengan warna kehitaman. Namun terlihat terlalu tebal sehingga kurang dapat diamati. Sedangkan untuk pengamatan yang dilakukan kelompok 1 dan 7 hifa terlihat
jelas bercabang-cabang dan teramati dengan jelas. Selain itu pada hasil pengamatan kelompok 7 juga terlihat dengan jelas bulatan kecil pada ujung cabang yang disebut dengan sporangium. Pada pengamatan kapang dengan metode moist chamber kemungkinan berhasil diamatinya lebih besar. Hal tersebut karena kapang diinkubasi terlebih dahulu selama 24-48 jam pada suhu 24°C. Dan pada saat itu hifa kapang akan tumbuh dengan optimal. Namun kita harus benar-benar memastikan bahwa suasana lembab dan aerob tercipta pada cawan petri. Sedangkan pada pengamatan dengan metode preparat kita harus berhati-hati dalam melakukan okulasi
saat
akan
mikroorganisme lain.
pengamatan,
karena
rawan
terjadi
kontaminasi
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1
Kesimpulan
Dari
hasil
pengamatan
pada
praktikum
tersebut
dapat
diambil
kesimpulan bahwa: 1. Bentuk bakteri ada yang berbentuk kokus, basil dan spiral. Pewarnaan gram terdiri dari dua, yaitu bakteri gram negatif dan gram positif. Bakteri L. plantarum termasuk kedalam bakteri basil dan gram positif. 2. Kapang berbentuk koloni dari benang yang disebut hifa. Kapang Rhizopus oryzae memiliki rizoid bercabang-cabang dan berwarna abuabu kehitaman. 3. Khamir termasuk golongan uniseluler yang ukurannya bervariasi dan bentuknya menyerupai
jamur.
Khamir
Saccharomyces
cerevisiae
memiliki bentuk butiran dengan warna abu-abu kehitaman. 4. Pengamatan kapang ada dua metode, yaitu dengan menggunakan preparat basah dan dengan caramoist chamber. Pengamatan dengan moist chamber lebih bisa teramati karena kapang sudah diinkubasi selama 2448 jam dalam suhu kamar.
V.2
Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, praktikan menyarankan untuk: 1. Lebih
berhati-hati
saat
menyiapkan
preparat
basah
agar
tidak
terkontaminasi mikroorganisme lain. 2. Saat mengoleskan sampel di atas gelas objek, diusahakan agar tidak terlalu tebal. Supaya dapat diamati dengan lebih jelas. 3. Menentukan perbesaran yang tepat saat pengamatan sampel, agar sampel dapat diamati dengan baik dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. Z. (2005). Pemanfaat Khami Saccharomyces cerevisiae untuk Ternak. Bogor: Balai Penelitian Veteriner. Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kuntarti. (2011). Penuntun Praktikum Ilmu Dasar Keperawatan (IDK II). Depok: Universitas Indonesia. Sumanti, D. M., & dkk. (2008). Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Jatinangor: Universitas Padjadjaran. Sutedjo, d. (1991). Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.
PERTANYAAN
1.
Sebutkan kemungkinan jenis bakteri dan khamir sesuai dengan penglihatan di mikroskop (dilihat dari bentuk dan pewarnaan gram)! Jawab
: Jenis bakteri yang terlihat adalah bentuk basil dan warnanya gram negatif, namun seharusnya adalah gram positif. Hal tersebut terjadi karena kesalahan prosedur dalam pewarnaan atau jeda waktu yang terlalu lama. Jadi jenis bakteri adalah L. plantarum. Bentuk khamir adalah butiran dengan warna abu-abu kehitaman. Sehingga jenis khamir ini adalah Saccharomyces cerevisiae.
2.
Mengapa pada bakteri harus dilakukan pewarnaan gram sebelum dilihat di bawah mikroskop? Jawab
: Pewarnaan gram merupakan pewarnaan diferensial yang banyak digunakan di laboratorium mikrobiologi yang berbuna untuk mencirikan dan identifikasi bakteri. Perbedaan warna tersebut karena perbedaan struktur dinding sel bakter dan perbedaan kandungan asam ribonukleat antara bakteri gram positif dan gram negatif.
3.
Sebutkan fungsi pewarna Kristal violet dan safranin pada pewarnaan gram! Jawab
: Senyawa-senyawa tersebut berfungsi untuk membedakan bakter-bakteri karena reaksinya dengan sel bakteri warna berbeda. Kristal violet berwarna ungu, berperan sebagai pewarna primer yang akan memberi warna mikroorganisme, senyawa ini bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam sehingga sel bakteri yang transparan akan terlihat ungu. Sedangkan untuk safranin, merupakan pewarna tandingan (sekunder) yang akan mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan warna utamanya setelah diberi alcohol. Jadi yang diberi warna adalah mikroorganisme non target.