A. Judu Judull Penelit Penelitia ian n PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MAT MATA
PELA PELAJA JARA RAN N
AKIDA KIDAH H
AKH KHLA LAK K
PENG PENGAR ARUH UHNY NYA A
TERHADAP PERUBAHAN AKHLAK PESERTA DIDIK B. Latar Latar Bela Belakan kan Peneli Penelitia tian n
Pening Peningkat katan an mutu mutu pendid pendidika ikan n akan akan berdam berdampak pak pada pada pening peningkat katan an mutu sumber daya manusia. Hal ini sangat penting mengingat dewasa ini kita dihada dihadapka pkan n pada pada berbag berbagai ai kesempa kesempatan tan dan tantan tantangan gan,, baik baik yang yang bersif bersifat at nasional maupun global, sedangkan berbagai kesempatan dan tantangan itu hanya dapat diraih dan dijawab apabila sumber daya manusia yang dimiliki bermutu dan berprestasi tinggi. Pendidikan diperlukan untuk meraih kedudukan kedudukan dan kinerja optimal pada setiap pekerjaan dilakukan. Pendidikan adalah sebuah sistem formal yang mengajarkan tentang pengetahuan, nilai dan berbagai keterampilan. Dala Dalam m kait kaitan anny nyaa pend pendid idik ikan an seba sebaga gaii sebu sebuah ah tata tata nila nilai, i, maka aka diperlukan tentang pendidikan akhlak. Di dalam islam pendidikan akhlak merupakan hal terpenting dalam proses interaksi sesama manusia ataupun dengan sang khalik. Ini terbukti bahwa Rosulullah SA dalam sebuah hadis mengata mengatakan kan bahwa bahwa sesung sesungguh guhny nyaa aku di utus utus untuk untuk menyem menyempur purnak nakan an ahklak. !ahkan di banyak ayat di dalam al"#uran tentang pelajaran akhlak sebagai sebagai $ontoh $ontoh dalam dalam surat surat lu#man lu#man.. Di dalam dalam surat surat tersebu tersebutt ada sebuah sebuah hikmah tentang berakhlak dengan sang khalik dan orang tua. !erdasarkan
point tersebut maka pendidikan akhlak adalah hal utama dalam menghasilkan akhlak yang baik bagi peserta didik. Pendidikan dalam persfektif Islam berupaya untuk mengembangkan seluruh potensi siswa seoptimal mungkin, baik menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah, akal dan akhlak. Dengan optimalisasi seluruh potensi yang dimilikinya, pendidikan Islam berupaya untuk mengantarkan siswa ke arah kedewasaan pribadi se$ara utuh, karenanya sektor pendidikan formal %melalui sekolah& atau nonformal %pendidikan pesantren& menjadi solusi yang amat diperlu diperlukan kan oleh masyarak masyarakat at guna guna memperb memperbaiki aiki pendid pendidika ikan n akhlak akhlak anak, anak, deng dengan an harap harapan an keti ketika ka seba sebaga gaii manu manusi siaa yang yang bisa bisa dite diterim rimaa dibe diberb rbaga agaii golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia menjadi manusia yang terhormat. Proses pembelajaran pembelajaran membutuhk membutuhkan an metode metode yang tepat. 'esalahan 'esalahan menggunaka menggunakan n metode, metode, dapat menghambat menghambat ter$apainya ter$apainya tujuan tujuan pendidikan pendidikan yang diinginkan. Dampak yang lain adalah rendahnya kemampuan bernalar peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena dalam proses peserta didik kurang dilibatkan dalam situasi optimal untuk belajar, pembelajaran $enderung berpusat pada pendidik, dan klasikal. Selain itu peserta didik kurang dilatih untuk menganalisis permasalahan, jarang sekali peserta didik menyampaikan ide untuk menjawab pertanyaan bagaimana proses penyelesaian soal yang dilontarkan guru.
Pendekatan kontekstual %contextual % contextual teaching and learning ()*+& ()*+& merupakan sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa peserta didik mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka mereka terima terima dan mampu mengaitkan mengaitkan informasi informasi baru dengan pengetahuan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Pendekatan ini $o$ok diterapkan dalam Akidah Akhlak sebagai mata pelajaran yang aplikatif dan dapat mendorong siswa untuk menghayati sekaligus untuk mengamalkan kaidah"kaidah Islam dalam kehidupan sehari"hari. *s. Sirnarasa 'e$amatan Panjalu 'abupaten )iamis merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pendekatan $onte-tual tea$hing and learning. Hal ini yang yang mendor mendorong ong penuli penuliss untuk untuk melaku melakukan kan peneli penelitia tian n bagaim bagaimana ana implem implement entasi asi model pembelajaran 'ontekstual& dalam pembelajaran Akidah Akhlak di I *s. Sirnarasa 'e$amatan Panjalu 'abupaten )iamis dan kendala"kendalanya.
!. Ru"u Ru"u#a #an n Ma#a Ma#ala la$ $
!erdas !erdasark arkan an latar latar belaka belakang ng di atas atas maka maka rumusan rumusan masalah dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut !agaimana ana penerap penerapan an strateg strategii model model pembel pembelajar ajaran an kontek kontekstua stuall dalam dalam %. !agaim pembelajaran akidah akhlak di *s *s Sirnarasa/ &. !agaimana keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran akidah akhlak di
*s Sirnarasa/ '. !agaimana pengaruh model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran
akidah akhlak terhadap perubahan akhlak peserta didik di *s. Sirnarasa/
D. Tu(uan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 0. 1ntuk mengetahui penerapan strategi model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran akidah akhlak di *s Sirnarasa 2. 1ntuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran akidah akhlak di *s Sirnarasa 3. 1ntuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akidah akhlak terhadap perubahan akhlak peserta didik di *s. Sirnarasa E. Man)aat Penelitian
Dalam
penelitian
ini
penulis
berharap
hasil
penelitian
dapat
memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran. Di samping itu juga terhadap peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran Akidah Akhlak. anfaat hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut %. Man)aat Te*riti#
4odel Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran kontekstual %Contextual Teaching and Learning & adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari"hari %*rianto, 2556053&. Pendidikan anak tentunya akan berkaitan dengan
hasil
akhir
yaitu
pembelajaran akidah akhlak.
keberhasilan
belajar,
terutama
dalam
Dengan demikian manfaat penelitian se$ara teoritis adalah dapat memberikan suatu paradigma baru yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran akidah akhlak akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.
&. Man)aat Prakti#
Se$ara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan lembaga. Adapun se$ara lebih rin$i dapat dijelaskan sebagai berikut a. Bai Si#+a
anfaat penelitian ini bagi siswa adalah sebagai a$uan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak. ,. Bai Guru
anfaat penelitian ini bagi guru adalah dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Sehingga akan diperoleh manfaat yang se$ara langsung dapat diaplikasikan baik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran.
-. Bai Sek*la$
anfaat penelitian ini bagi sekolah yang bersangkutan yaitu dapat menambah referensi sebagai bahan e7aluasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak. . Ka(ian Te*ri %. Penertian M*del Pe",ela(aran
8oy$e 9 eil %0:;5& dalam I ayan Santyasa %2556<& mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. =agne dan !riggs
%0:6:3&
dalam
Rushadi
%25560&
mengemukakan
bahwa,
4Instru$tion atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang diran$ang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal>. Ahmad
Sudrajad
%255;?&
mengemukakan
bahwa,
4odel
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan se$ara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.> enurut 1din inataputra %0::<& dalam Ra$hmad idodo %255:2&,
4odel
pembelajaran
adalah
kerangka
konseptual
yang
melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk men$apai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi peran$ang pengajaran dan para guru dalam meren$anakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar.> &. M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual a. Penertian M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual
enurut
*rianto
%2556053&,
pembelajaran
kontekstual
%Contextual Teaching and Learning & adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari"hari. uslih
%255:<0&
menjelaskan
bahwa,
pembelajaran
)*+
%Contextual Teaching and Learning & merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik se$ara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari"hari. enurut 8ohnson %2556 0<&, pendekatan kontekstual %contextual teaching and learning ()*+& merupakan sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa peserta didik mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima dan mampu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
enurut Sanjaya %255?05:& dalam Sukarto %255:3&, Contextual Teaching and Learning %)*+& adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa se$ara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan meraka. enurut @urhadi dalam Sugianto %255;0<& 4Pembelajaran kontekstual %contextual teaching and learning/CTL& adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri"sendiri. Pengetahuan dan ketermpilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketermpilan baru ketika ia belajar>. Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran )onte-tual *ea$hing +earning %)*+& adalah model pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa dari materi yang telah diajarkan.
,. K*n#e/ Da#ar M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual
Contextual Teaching and Learning %)*+& adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa se$ara penuh
untuk
dapat
menemukan
materi
yang
dipelajari
dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. enurut Sanjaya %255;2??& ,konsep pembelajaran )*+ ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, )*+ menekankan kepada proses keterlibatan untuk menemukan materi. aksudnya bahwa proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman se$ara langsung. Proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman se$ara langsung. Semua hasil belajar di$apai melalui
pengalamannya
sendiri.
=uru
sebenarnya
tidak
dapat
4memberikan> pendidikan kepada pelajar, tetapi pelajar itu sendiri yang 4memperolehnya>. 'edua, )*+ mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. 'etiga, )*+ mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya )*+ bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari"hari. Proses pembelajaran dengan pendekatan se$ara kontekstual, materi yang
diajarkan bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi untuk difahami sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. -. Karakteri#tik M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual
enurut 8ohnson %2556?"& ada delapan karakteristik utama dalam sistem pembelajaran kontekstual yang disebutkan sebagai berikut a. embuat keterkaitan yang bermakna b. elakukan pekerjaan yang berarti $. elakukan pembelajaran yang diatur sendiri d. !ekerja sama e. !erpikir kritis dan kreatif f. embantu indi7idu untuk tumbuh dan berkembang g. en$apai standar yang tinggi h. enggunakan penilaian autentik d. Lanka$0lanka$ M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual
enurut Sugianto %255;065&, se$ara sedehana langkah penerapan )*+ dalam kelas se$ara garis besar adalah sebagai berikut 0& 'embangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakana dengan
$ara
bekerja
sendiri,
menemukan
sendiri,
dan
engonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunyaB 2& +aksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topikB 3& 'embangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanyaB
<& )iptakan
4masyarakat
belajar>
%belajar
dalam
kelompok"
kelompok&B ?& Hadirkan 4model> sebagai $ontoh pembelajaranB & +akukan refleksi di akhir penemuanB 6& +akukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai $ara. e. Kele"a$an dan Kele,i$an M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual %1 Kele,i$an M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual
enurut
Anisah
%255:0&
ada
2
kelebihan
model
pembelajaran kontekstual, yaitu a& Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi se$ara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan. b&
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran )*+ menganut aliran konstrukti7isme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. elalui
landasan filosofis konstrukti7isme siswa diharapkan belajar melalui >mengalami> bukan >menghafal>. &1 Kele"a$an M*del Pe",ela(aran K*ntek#tual
enurut Anisah %255:0& kelemahan model pembelajaran )*+ antara lain b& =uru lebih intensif dalam membimbing karena dalam metode )*+. $& =uru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. *ugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa.
Siswa
dipandang
sebagai
indi7idu
yang
sedang
berkembang. 'emampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. d& Peran guru bukanlah sebagai instruktur atau > penguasa > yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. e& =uru memerlukan perhatian dan bimbingan yang eksra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.
'. Ha#il Bela(ar a. Penertian Ha#il Bela(ar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. @ana Sudjana %255: 3& mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas men$akup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya menurut
@ana Sudjana %250522& klasifikasi hasil belajar dari !enyamin !loom dibagi menjadi tiga ranah, yaitu 0& Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni %a& pengetahuan atau ingatan, %b& pemahaman, %$& aplikasi, %d& analisis, %e& sintesis, dan %f& e7aluasi. 2& Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni %a& penerimaan, %b& jawaban atau reaksi, %$& penilaian, %d& organisasi, dan %e& internalisasi. 3& Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni %a& gerakan refleks, %b& keterampilan gerakan dasar, %$& kemampuan perseptual, %d& keharmonisan atau ketepatan, %e& gerakan keterampilan kompleks, dan %f& gerakan ekspresif dan interpreatif. Dimyati dan udjiono %255 3"<& juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
enurut Hamalik %2556 30& mengemukakan, 4hasil belajar pola" pola perbuatan, nilai"nilai, pengertian"pengertian, sikap"sikap, apresiasi, ablititas dan keterampilan>. Hasil belajar tampak sebagai terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya %Hamalik, 2556 0??& 8adi, hasil belajar adalah kemampuan"kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. ,. akt*r0)akt*r 2an Me"/enaru$i Ha#il Bela(ar enurut
Sugihartono, dkk. %2556 6"
66&, faktor"faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut 0& Caktor internal adalah faktor yang ada dalam diri indi7idu yang sedang belajar. Caktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis. 2&
Caktor eksternal adalah faktor yang ada di luar indi7idu. Caktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor mas yarakat.
3. Pe",ela(aran Akida$ Ak$lak a. Penertian Akida$
enurut kamus arab al"huda %255<3;2& bahwa kata akidah bersal dari kata a#oid, bentuk jamak dari kata A#adah yang artinya yang diper$ayai hati.
Sedangkan menurut Abdullah bin Abdil Hamid al"Atsari %255?2;& a#idah adalah hal"hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa tentram kepadanya, sehingga menjadi keyakinan kukuh yang tidak ter$ampur oleh keraguan. Sejalan dengan hal tersebut Hasbi A. Syihab %0::;0& mengatakan bahwa a#idah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya. 8adi, dapat disimpulkan bahwa akidah adalah suatu keyakinan yang dibenarkan hati tanpa keragu"raguan. ,. Penertian Ak$lak
4Perkataan 4akhlak> berasal dari bahasa arab jamaE dari 4khulu#> yang menurut loghat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat> %FaE#ub, 0::3 00&. Sedangkan menurut 'amus Istilah Agama Islam %255: 02& 4Akhlak adalah perilaku atau tabiat manusiayang terjadi dalam kehidupan sehari"hari, baik yang terpuji maupun yang ter$ela>. Dalam pengertian sehari"hari 4akhlak> umumnya disamakan artinya dengan arti kata budi pekerti atau kesusilaan atau sopan santun %*atapangarsa, 0::< 03&. Sedangkan menurut para ahli, yaitu 0&
Imam Al =haGali mengemukakan akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari sifat"sifat itu timbul perbuatan" perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran %lebih dulu&.
2&
Ibnu askawaih menyatakan bahwa yang disebut akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan"perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran
3&
Prof. Dr. Ahmad Amin mendefinisikan, bahwa yang disebut akhlak
adalah
4Adatul"Iradah>
atau kehendak
yang dibiasakan
%*atapangarsa, 0::< 0?&. 'ehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan sesudah bimbang, sedangkan kebiasaan ialah perbuatan yang diulang sehingga mudah dikerjakan. 8ika apa yang namanya kehendak itu dikerjakan berulang"ulang sehingga menjadi kebiasaan, maka itulah yang kemudian berproses menjadi akhlak. Dari beberapa pendapat tentang akhlak diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah suatu perangai atau tingkah laku manusia dalam pergaulan sehari"hari. Perbuatan"perbuatan tersebut timbul dengan mudah tanpa diren$anakan terlebih dahulu karena sudah menjadi kebiasaan. Apabila dari perangai tersebut timbul perbuatan perbuatan yang baik dan terpuji menurut akal sehat dan syariat, maka ia disebut sebagai akhlak yang baik. Sebaliknya, apabila timbul dari perangai itu perbuatan" perbuatan yang buruk maka ia disebut sebagai akhlak buruk. -. Tu(uan Pendidikan Ak$lak
*ujuan ialah suatu usaha yang d iharapkan ter$apai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai dikerjakan. aka tujuan utama pendidikan
akhlak dalam Islam agar manusia berada dalam
kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah Swt. Inilah yang akan mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak Islam ini. Akhlak seseorang akan dianggap mulia jika perbua tannya men$erminkan nilai"nilai yang terkandung dalam Al"urEan dan as"sunnah. Dengan demikian bahwa
pendidikan
akhlak
adalah
merupakan asas bagi
tiap
pendidikan manusia. Rumusan $ukup sederhana namun sangat ditawarkan oleh akiah
mengena telah
Daradjat. akiah berpandangan bahwa
tujuan pendid ikan akhlak adalah untuk membentuk karakter muslim yang memiliki sifat"sifat terpuji. enurut akiah,
dalam ajaran
Islam, akhlak tidak dapat dipisahkan dari iman. Iman merupakan pengakuan hati, dan akhlak merupakan pantulan iman tersebut pada perilaku, u$apan d an sikap. Iman adalah maknawi dan akhlak adalah bukti. Dalam halini, ak iah menekankan bahwa akhlak adalah implementasi iman. Dari pandanga n akiah Daradjat ini dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah untuk membuat peserta didik mampu mengimplementasikan keimanan dengan baik. G. Keranka Pe"ikiran
Pembelajaran kontekstual %contextual teaching and learning ")*+& menurut @urhadi dalam Sugianto %255;0<& adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Siswa yang termoti7asi baik dalam pelajaran akan melakukan lebih banyak akti7itas dan lebih $epat belajar jika dibandingkan dengan siswa yang yang kurang atau tidak termoti7asi ketika belajar. 'onstribusi model pembelajaran )*+ terhadap peningkatan keberhasilan belajar akidah akhlak siswa adalah ketika para siswa menyusun proyek atau menemukan permasalahan yang menarik, ketika mereka membuat pilihan dan menerima tanggung jawab, men$ari informasi dan menarik kesimpulan, ketika mereka se$ara aktif memilih, menyusun, mengatur, menyentuh, meren$anakan, menyelidiki, mempertanyakan dan membuat keputusan, mereka mengaitkan isi akademis dengan konteks dalam situasi kehidupan, dan dengan $ara ini mereka menemukan makna. Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk men$apai tujuan yang sudah ditetapkan. 'eberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran akidah akhlak dapat dikatakan $ukup rendah. 1paya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Akidah Akhlak. !ila kerangka berpikir
di atas
digambarkan dalam bentuk paradigm, maka hasilnya adalah sebagai berikut
!agan 0. 'erangka !erpikir =uru Akidah Akhlak
Pelajaran Akidah Akhlak
odel Pembelajaran 'ontekstual
Pengembangan odel Pembelajaran 'ontesktual Jleh guru Akidah Akhlak
Perubahan akhlak peserta didik
H. Hi/*te#i#
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis dua arah yaitu Hipotesis alternatif dan hipotesis @ol. Hipotesis benar jika Hipotesis alternatif %Ha& terbukti kebenarannya. Ha Adanya pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Akidah Akhlak di *s Sirnarasa 'abupaten )iamis.
Ho *idak ada pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran Akidah Akhlak di *s Sirnarasa
Sirnarasa 'abupaten )iamis.
I. 4aria,el Penelitian %. De)ini#i O/era#i*nal 4aria,el Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua 7ariabel penelitian yaitu a. 4aria,el ,e,a# 561
Dalam penelitian ini yang menjadi 7ariabel bebasnya adalah model pembelajaran kontekstual. ,. 4aria,el terikat 5Y1
Dalam penelitian ini yang menjadi 7ariabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Adapun definisi operasional dari kedua 7ariabel di atas adalah sebagai berikut a. odel pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah
menerima
pengalaman
belajarnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. .
J. Su,(ek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas KIII *s Sirnarasa 'abupaten )iamis. Selanjutnya subjek penelitian ini disebut dengan populasi. enurut Faya Suryana dan *edi Priatna %2556062&, 4populasi adalah totalitas dari semua objek atau indi7idu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti>. Populasi dari penelitian ini adalah siswa 'elas KIII *s Sirnarasa 'abupaten )iamis. *eknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh . 4Sampling jenuh adalah ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan sensus> %Riduwan, 2505<&. Hal tersebut dilakukan karena jumlah populasi berjumlah 3? orang, jadi sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yakni total siswa kelas peseta didik kelas KIII *s Sirnarasa 'abupaten )iamis. K. Pr*#edur Penelitian %. Met*de Penelitian
etode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang diupayakan untuk men$andra atau mengamati permasalahan se$ara sistematis dan akurat mengenai fakta"fakta dan sifat" sifat objek tertentu. *ujuannya untuk menggambarkan kondisi faktual faktor"faktor yang terlibat dalam permasalahan tersebut %Faya Suryana dan *edi Priatna, 255605?&. 1ntuk memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa penelitian
a. Penelitian kepustakaan % Library Research& yaitu penelitian yang dilakukan dengan $ara mengumpulkan, memba$a dan menganalisa buku yang ada rele7ansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsi ini. b. Penelitian
lapangan
% Field
Research&
yaitu
penelitian
untuk
memperoleh data"data lapangan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif , yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pen$atatan dan analisis data hasil penelitian se$ara eksak dan menganalisis datanya
menggunakan
perhitungan
stastistik.
elaui
pendekatan
kuantitatif akan didapatkan hasil pengolahan data yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk narasi. &. Jeni# dan Pene",anan In#tru"en Penelitian a.
Jeni# In#tru"en Penelitian
8enis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah %1
Anket
Sebagaimana dikemukaan oleh !agong Suyanto dan 'arnaji %2555& bahwa 'uisioner %angket& merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif %option& jawaban yang telah teredia sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan, atau pendapat pribadinya.
+ebih lanjut uhammad Ali %Faya Suryana dan *edi Priatna, 2556255& mengemukakan bahwa Angket dapat dipandang sebagai suatu teknik penelitian yang banyak mempunyai kesamaan dengan wawan$ara, ke$uali dalam pelaksanaannya, angket dilaksanakan se$ara tertulis, sedangkan wawan$ara se$ara lisan. Jleh karena itu angket sering juga disebut dengan wawan$ara tertulis.
Pada
penelitian
ini
angket
digunakan
sebagai
alat
pengumpul data untuk memperoleh data dari responden mengenai seberapa besar model pembelajaran kontekstual bagi siswa. 8enis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. enurut Faya Suryana dan *edi Priatna %2556250&, 4Angket tertutup adalah pertanyaan"pertanyaan yang jawabannya telah disediakan dan tinggal dipilih oleh responden.> Sedangkan jenis angket tertutup yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangun item pilihan ganda %multiple choice&.
&1 D*ku"enta#i
4Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku"buku yang rele7an, peraturan"peraturan, laporan kegiatan, foto"foto, film dokumenter, data yang rele7an penelitian> %Riduwan, 250566&.
Dokumentasi yang akan digunakan adalah foto dari setiap kegiatan peseta didik dan nilai raport mata pelajaran Akidah Akhlak semester genap tahun ajaran 250<(250? baik dalam pembelajaran Akidah Akhlak di kelas. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses penelitian agar dapat diamati perbedaan dari proses yang terjadi. L. Teknik Pen*la$an dan Anali#i# Data %. Teknik Pen*la$an Data a. Skala Penukuran In#tru"en
Skala pengukuran instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert, dengan pemberian skor sebagai berikut %1 Pern2ataan P*#iti)
a. Skor < untuk pilihan jawaban selalu b. Skor 3 untuk pilihan jawaban sering $. Skor 2 untuk pilihan jawaban kadang"kadang d. Skor 0 untuk pilihan jawaban tidak pernah &1 Pern2ataan Neati)
a. Skor 0 untuk pilihan jawaban selalu b. Skor 2 untuk pilihan jawaban sering $. Skor 3 untuk pilihan jawaban kadang"kadang d. Skor < untuk pilihan jawaban tidak pernah ,. U(i 4alidita# dan Relia,ilita# In#tru"en Penelitian
%1 U(i 7alidita#
1ji 7aliditas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehinggga benar"benar mengukur apa yang seharusnya diukur. !erkaitan dengan pengujian 7aliditas instrument, Arikunto dalam Riduwan %2505:6& menjelaskan bahwa 7aliditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang 7alid berarti memiliki 7aliditas rendah. 1ntuk menghitung 7aliditas alat ukur baik angket untuk mengukur model pembelajaran kontekstual digunakan rumus Pearson Product Moment . Dengan menggunakan rumus n.∑ xy − %∑ X &%∑ Y &
N%n∑ X 2 − ∑ X & 2 MN%n∑ Y 2 − %∑ Y & 2M r hitung L 'eterangan r hitung 'oefisien korelasi O
8umlah skor item
OF
8umlah skor total %seluruh item&
n
8umlah responden
Selanjutnya dihitung dengan 1ji"t dengan rumus
√ n −2 √ n−1
r
t hitung L
dimana t L nilait hitung
r L koefisien korelasi hasil r hitung n L jumlah responden Distribusi %tabel t& untuk Q L 5.5? dan derajat kebebasan %dk L n "2& 'aidah keputusan jika t
hitung
t tabel berarti 7alid, sebaliknya
jika t hitung t tabel berarti tidak 7alid 8ika instrumen itu 7alid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya %r& sebagai berikut Antara 5,;55 sampai dengan 0,555 sangat tinggi Antara 5,55sampai dengan 5,?::: $ukup tinggi Antara 5,<55 sampai dengan 0,555 sangat tinggi Antara 5,255 sampai dengan 5,3:: rendah Antara 5,555 sampai dengan 5,0::: sangat rendah %tidak 7alid& Riduwan %2505:;& 1ntuk memudahkan dalam penghitungan maka, peneliti akan menggunakan Program SPSS 0;.55. &1 U(i Relia,ilita#
1ji ketepatan%keajegan&
reliabilitas alat
dilakukan
pengumpul
digunakan& baikangket untuk
untuk
data
mendapatkan
%instrumen
mengukur model
kontekstual digunakan rumus lpha. Dengan rumus
yang
pembelajaran
n ∑ ! i r 00 = 0 − n − 0 ! t
'eterangan r 00
L @ilai reabilitas
n
L 8umlah item
OSi
L 8umlah 7arians skor tiap"tiap item
St
L Karians total 1ntuk mengetahui reliabilitas seluruh pertanyaan angket harus
menggunakan rumus !pearman "ro#n 2. rb
r 00 L
1 + rb
Dimana r 00 L koefisien reliabilitas internal seluruh item r b L korelasi produ$t moment antara belahan %ganjil"genap& atau %awal"akhir& Riduwan %2505203& 1ntuk menentukan tingkat reabilitas, digunakan kriteria dari =uilford, sebagai berikut
r 00 5.55
T 5.25 r 00
5,25
≤
5,<5
Reliabilitas sangat rendah
Reabilitas rendah
r 00 5,<5 r 00 5,5
r 00 5,;5
≤ ≤ ≤
5,5
Reabilitas sedang
5,;5
Reabilitas tinggi
0,55
Reabilitas sangat tinggi
1ntuk memudahkan dalam penghitungan maka, peneliti akan menggunakan Program SPSS 0;.55. &. Anali#i# Data
1ntuk
menganalisis dan
menginterpretasi data yang
diperoleh
digunakan analisi deskriptif dan analisis statistik. Analisis statistik yang akan digunakan pada penelitian ini adalah statistik inferensial parametrik. Jleh karena itu ada beberapa syarat atau asumsiyang harus di penuhi yaitu a. U(i N*r"alita# Data
1ji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. 8ika data tersebut berdistribusi normal,
maka data yang akan dianalisis menggunakan
statistik parametrik. Dan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik non parametrik. Data yang perlu diuji normalitas pada penelitian ini adalah dua kelompok yaitu kelompok data %& untuk 7ariabel model pembelajaran kontekstual dan data %F& untuk 7ariabel hasil belajar siswa.
1ntuk memudahkan dalam perhitungan peneliti akan menggunakan program SPSS.0;.55. ,. U(i Hi/*te#i# %1 Anali#i# K*rela#i
Setelah dilakukan uji normalitas data, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan mengkorelasikan antara dua 7ariabel yang berbeda yaitu pengaruh antara %& untuk 7ariabel model pembelajaran kontekstual dan data %F& untuk 7ariabel hasil belajar siswa pada pembelajaran
Akidah Akhlak
%F&.
*ujuannya
adalah
untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara %& untuk 7ariabel model pembelajaran kontekstual dan data %F& untuk 7ariabel hasil belajar siswa pada pembelajaran Akidah Akhlak di 'elas KIII *s Sirnarasa 'abupaten )iamis. Analisis korelasi yang akan digunakan peneliti adalah $orelasi Person Product Moment %r&. dengan rumus sebagai berikut
∑ xy − %∑ X &%∑ Y & N% n∑ X − ∑ X & MN% n∑ Y − %∑ Y & n. 2
2
2
2M
r hitung L
'orelasi Pearson Product Moment dilambangkan %r& dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga %"0 T r T U 0&. Apabila nilai r L "0 artinya korelasinya negatif sempurnaB r L 5 artinya tidak ada korelasiB dan r L 0 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti
harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut
*abel 0 Interpretasi @ilai r
Inter7al K*e)i#ien Antara 5,;55sampai dengan 0,55
Tinkat Hu,unan *inggi
Antara 5,55 samapai dengan 5,;55
)ukup
Antara 5,<55 samapai dengan 5,55
Agak Rendah
Antara 5,255 samapai dengan 5,<55
Rendah
Antara 5,555 samapai dengan5,255
Sangat Rendah Arikunto %25526&
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi, yaitu untuk men$ari makna hubungan 7ariabel terhadap F, maka hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus t
hitung
=
r √ n
−
2
√ n r −
2
Dimana t hitung L @ilai t r
L @ilai 'oefisien 'orelasi
n
L 8umlah Sampel
&1 K*e)i#ien Deter"inan
1ji koefisien determinan digunakan untuk menyatakan besar ke$ilnya sumbangan 7ariabel %7ariable bebas& terhadap F %7ariabel terikat& yang ditentukan dengan rumus koefisien determinan. Dengan kata lain, hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar 7ariabel %model pembelajaran kontekstual siswa& mempunyai kontribusi atau ikut menentukan 7ariabel F %hasil belajar siswa&. Derajat koefisien determinan di$ari dengan menggunakan rumus 'P L r 2 055V 'eterangan 'P
L @ilai 'oefisien Determinan
r
L @ilai 'oefisien 'orelasi %Riduwan, 250503:&
3& Hipotesis Statistik Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho W L 5 %berarti tidak ada hubungan& Ha W X 5 %berarti ada hubungan& 'eterangan
W L 'oefisien korelasi antara model pembelajaran kontekstual dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak. %Sugiyono, 25050;? M. Jad+al Penelitian
8adwal penelitian disajikan padatabel berikut N*
Keiatan
'onsultasi judul Penyusunan 2 proposal Penyerahan 3 proposal Re7isi < proposal Peran$angan ? instrumen penelitian Persiapan peran$angan 9 uji $oba instrumen penelitian Re7isi 6 instrument Pelaksanaan obser7asi ; (pengumpula n data !imbingan : hasil obser7asi Pengolahan 05 data Penyusunan 00 laporan penelitian 02 Penyelesaian penulisan 0
Maret A/ril Mei Juni % & ' 3 % & ' 3 % & ' 3 % & ' 3
Juli
skripsi
N. Da)tar Pu#taka
Anisah, %255;&, 'elemahan dan 'elebihan )*+ dan Pakem., %http((anisah;:.blogspot.$om(255:(52(kelemahan"dan"kelebihan"$tldan" pakem.html diunduh tanggal 5 Cebruari 250?&. Dimyati dan uldjiono %255&, "ela'ar dan Pembela'aran( 8akarta P*. Rineka )ipta. Ylanine !. 8ohnson, %2556&, Contextual Teaching nd Learning , *erj. Ibnu Setiawan, !andung +). Hamalik, J, % 2556&, Proses "ela'ar Menga'ar( 8akarta !umi Aksara. Hamid al"Atsari, Abdullah bin Abdil, %255?&, Panduan )idah Leng*ap, !ogor Pustaka Ibnu 'atsir. I
ayan Santyasa %2556&, Model+Model Pembela'aran ,no-ati , %http((Iayan.files.wordpress.$om(2505(53(model"modelpembelajaran" ino7atif.pdf diunduh tanggal 35 ei 2505&.
uslih, asnur, %255:&, '*SP Pembela'aran "erbasis $ompetensi dan $onte*stual( 8akarta !umi Aksara. Rushadi, %2556&, Pengertian Pembela'aran. %http((www.Rushadi!logspot.$om(pengertian"pembelajaran.html diunduh tanggal 5 Cebruari 250?&. Sudjana, @ana, %255:&, Penilaian 0asil Proses "ela'ar Menga'ar( !andung Remaja Rosdakarya. ZZZZZZZZZZZZZ, %2505&. Penilaian 0asil !andung P* Remaja Rosdakarya.
Proses
"ela'ar
Menga'ar ,
Sugihartono, dkk, %2556&, Psi*ologi Pendidi*an, Fogyakarta 1@F Press. Sugiyanto, %255;&, Model+Model Pembela'aran ,no-ati , Surakarta 1@S Press