PENDIDIKAN KESEHATAN KESEHATAN PADA KLIEN DENGAN DENGAN GANGGUAN SISTEM SISTEM KARDIOVASKULER
SGD 1: KOMANG TRI BUDI UTAMI
1002105001
AYU NGURAH DWI RAHAYU
1002105014
NI MADE RAI RAWITI
1002105030
GEDE DODIK KERISTIANTO
1002105035
I DEWA AYU DENI MAHADEWI
1002105049
DEWA AYU SRI INDRASWARI . P.
1002105061
PUTU WEDA SUARI
1002105062
NI PUTU ARI ISWARI
1002105064
KADEK ANA DWIJAYANTI
1002105075
I MADE ARY HARDANA YASA
1002105086
I GU GUSTI AY AYU AG AGUNG SRI EF EFRIYANTHI
1002105087
INDAH DEWI RACHMAWATI
1002105090
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2012
Learning Task Kasus Seorang laki-laki 65 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD Rumah Sakit karena mengalami keluhan nyeri dada sebelah kiri, gelisah dan sesak nafas. Setelah diperiksa EKG menunjukkan
denyut
prematur
ventrikel
yang
asimptomatik,
takikardia
ventrikel
nonsustained , Asistol, blok. Pemeriksaan Lab : SGOT, SGPT, ALP meningkat sehingga harus dilakukan perawatan. Setelah 3 hari perawatan kondisi klien sudah mulai membaik. Berdasarkan pengkajian didapatkan data: TD : 140/100 mmHg, N: 78x/mnt, BB : 90 kg, TB: 170 cm. Nafsu makan baik, sesak nafas berkurang, klien dinyatakan besok sudah bisa pulang. Pertanyaan: 1. Identifikasi masalah keperawatan yang muncul dari kasus diatas ! 2. Pendidikan kesehatan apa yang bisa diberikan pada klien ketika pulang ? 3. Buatlah SAP untuk Penkes pada klien diatas !
PEMBAHASAN
1. Masalah keperawatan yang mungkin muncul
Resiko ketidakefektifan penanganan dirumah Misalnya pasien yang sudah pulang akan mendapatkan beberapa obat tertentu dan dengan
dosis
yang
sudah
diindikasikan.
Selain
itu
kemungkinan
adanya
ketidakefeektifan perawatan saat dirumah, terutama diet, ketaatan dalam minum obat dan aktifitas yang berlebihan.
Kekambuhan saat dirumah Misalkan pajanan cuaca yang dingin sering menimbulkan kekambuhan pada pasien dengan penyakit jantung berupa angina pectoris (nyeri dada). Ini merupakan masalah yang utama pada pasien dalam mencari pertolongan untuk penyembuhan dari angina pectorisnya.
2. Pendidikan kesehatan saat pasien pulang a. Merubah gaya hidup dengan SEHAT -
Seimbang pola makan ( makanan yang rendah garam, rendah lemak, konsumsi buah-buahan, batasi asupan natrium untuk 2-3 g sehari, beradaptasi diet dengan memeriksa label nutrisi untuk memeriksa kandungan natrium, menghindari makanan kaleng atau olahan, makan makanan segar atau beku, berkonsultasi rencana diet, menghindari penggunaan garam, dan minuman beralkohol)
-
Enyahkan rokok
-
Hindari strees dan pajanan terhadap dingin
-
Awasi tekanan darah
-
Teratur olahraga hindari latihan fisik yang memicu serangan
b. Penggunaan obat-obatan untuk menangani angina
Seperti : Nitrogliserin, penyekat B-adrenergik, antagonis ion calsium c. Penanganan utama saat pasien kambuh dirumah Missal :
Saat pasien kambuh usahakan keluarga tetap tenang agar tidak menambah kecemasan
Keluarga dapat membantu menghindarkan agen pemicu (dingin), keluarga dapat memberikan bantuan untuk menangani
Bantu pemberian obat-obatan untuk angina
Jika pasien masih sesak/nyeri/cemas bahkan bertambah parah segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan
d. Lakukan modifikasi lingkungan mencegah cedera ketika pasien dalam keadaan sendiri dan mengalami kekambuhan. Faktor resiko penyebab stress e. Mengedukasikan hubungan seksual yang aman, kaji dulu apakah pasien masih aktif berhubungan seksual? apakah masih punya istri? f. Beraktivitas
Latihan berjalan dan kegiatan lainnya secara bertahap, asalkan tidak menyebabkan kelelahan yang tidak biasa atau dyspnea
Menghemat energi dengan menyeimbangkan aktivitas dengan waktu istirahat.
g.
Hindari aktivitas pada titik ekstrim panas dan dingin, yang meningkatkan kerja jantung.
Waspada untuk gejala yang mungkin mengindikasikan penyakit jantung berulang.
Ingat gejala yang dialami ketika sakit dimulai.
Laporkan segera ke dokter atau klinik hal-hal berikut: peningkatan berat badan ≥2-3 lb (0,9-1,4 kg) dalam 1 hari, atau 5 lb (2,3 kg) dalam 1 minggu
Kehilangan nafsu makan
Sesak napas yang tidak biasa dengan aktivitas
Pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau perut
Batuk terus-menerus
Gelisah saat tidur; peningkatan jumlah bantal yang diperlukan untuk tidur
3. SAP untuk Pendidikan kesehatan pada klien Terlampir
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan
: Angina Pectoris
Sub pokok bahasan : Penanganan Awal Kekambuhan Angina Pectoris Saat Dirumah Sasaran
: Pasien dengan Angina Pectoris
Target
: Pasien dan Keluarga
Hari/tanggal
: Kamis, 5 Juli 2012
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Ruang X
Penyuluh
: Mahasiswa PSIK UNUD Denpasar
I.
Latar Belakang :
Nyeri dada angina pectoris merupakan salah satu penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yang bisa berkembang menjadi kematian otot jantung mendadak dan berisiko dengan kematian yang sangat tinggi. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menunjukkan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia (26,4 persen), meningkat tajam dari 9,9 persen (1992) menjadi 19 persen (1995). Padahal antara kurun waktu 1971-1972 penyakit ini baru berada di urutan ke 11 sebagai pemicu kematian. Beberapa fakta yang mendukung laporan tersebut bisa dilihat pada Poli Eksekutif Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta dimana setiap hari dikunjungi 300-400 pasien yang sebagian besar dari itu adalah pasien penyakit jantung. Mengingat bahaya yang diakibatkan oleh angina pectoris ini dan membiarkan keluhan nyeri dada lebih lama akan bisa berkembang menjadi kematian jantung mendadak. Angina Pectoris adalah nyeri dada khas jantung berupa sekumpulan gejala dengan gambaran rasa terjepit atau terperas di dada kiri sering menjalar ke leher, rahang, dan lengan kiri, lamanya 1-10 menit, terjadi waktu bekerja dan menghilang setelah istirahat. Dapat terjadi waktu istirahat dan bisa dicetuskan karena berjalan mendaki, cuaca dingin, emosi berlebihan, habis makan banyak, dan bersanggama ( koitus). Angina pektoris sebagian besar akibat proses aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah sekitar jantung/koroner).
II.
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, pasien dengan angina pectoris dapat mengetahui penanganan awal yang dapat dilakukan ketika terjadi kekambuhan di rumah.
III.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x10 menit, diharapkan pasien dapat memahami tentang: •
Pengertian Angina Pectoris
•
Tanda- Tanda Kekambuhan Angina Pectoris
•
Langkah yang Harus Dilakukan Untuk Menangani
•
Pencegahan yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Kekambuhan
IV.
Strategi Pelaksanaan :
1. Metode
: ceramah
2. Media
: leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir) : •
Pengertian Angina Pectoris
•
Tanda- Tanda Kekambuhan Angina Pectoris
•
Langkah yang Harus Dilakukan Untuk Menangani
•
Pencegahan yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Kekambuhan
V.
Proses Pelaksanaan :
Kegiatan
Waktu
Penyuluh
Kegiatan Peserta
Pendahuluan
2 menit
•
Salam pembuka
•
Menyampaikan
•
Membalas salam
•
tujuan
•
Menyimak
Apersepsi
•
Mendengarkan, menjawab pertanyaan
Kerja
7 menit
•
Penyampaian
garis
besar materi Angina
•
Mendengarkan dengan
penuh
Pectoris •
perhatian
Memberi kesempatan
•
peserta
hal-hal
untuk bertanya •
Menjawab
yang
belum jelas •
pertanyaan •
Menanyakan
Memperhatikan jawaban
dari
penceramah
Evaluasi •
Menjawab pertanyaan
Penutup
1 menit
•
Menyimpulkan
•
Mendengarkan
•
Salam penutup
•
Menjawab salam
VI.
Setting Tempat :
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penceramah. Perawat Px
VII.
Pengorganisasian :
•
Pembawa acara
: mengawali/membuka acara
•
Pemateri
: menyajikan materi
•
Moderator
: mengatur jalannya diskusi
Notulis
: mencatat hasil diskusi
Fasilitator
: mendampingi peserta penyuluhan
•
•
•
Observer
:mengobservasi jalannya penyuluhan tentang
ketepatan waktu, ketepatan masing-masing peran.
VIII. Rencana Evaluasi : •
Evaluasi Struktur Tahap persiapan-awal pelaksanaan
•
Evaluasi Proses Selama proses berlangsung (jumlah peserta, keaktifan dari peserta, hambatan yang dihadapi selama proses berlangsung)
•
Evaluasi Hasil •
Tercapai atau tidaknya TIU dan TIK Penyuluhan
•
Pasien mampu menjelaskan sekilas tentang Angina Pectoris
•
Pasien mengetahui tentang tanda-tanda kekambuhan Angina Pectoris
•
Pasien mengetahui tentang penanganan Angina Pectoris saat terjadi kekambuhan dirumah
•
Pasien mengetahui cara pencegahan kekambuhan saat dirumah
LAMPIRAN MATERI
Angina Pectoris
Angina Pectoris adalah nyeri dada khas jantung berupa sekumpulan gejala dengan gambaran rasa terjepit atau terperas di dada kiri sering menjalar ke leher, rahang, dan lengan kiri, lamanya 1-10 menit, terjadi waktu bekerja dan menghilang setelah istirahat. Dapat terjadi waktu istirahat dan bisa dicetuskan karena berjalan mendaki, cuaca dingin, emosi berlebihan, habis makan banyak, dan bersanggama ( koitus). Angina dapat terjadi ketika penyempitan arteri sudah mencapai 70 persen dari diameter arteri Pertolongan Medis Umumnya angina pektoris terjadi pada mereka yang mempunyai faktor risiko yang tidak terkontrol dengan baik. Faktor risiko yang sudah terbukti berkaitan erat dapat meningkatkan kejadian angina adalah hipertensi, hiperkolesterol, merokok, diabetes mellitus, obesitas, laki-laki usia diatas 45 tahun, wanita menopause, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, kurang aktivitas olah raga, dan stres dalam lingkungan kehidupan. Pada umumnya bila terdapat lebih dari satu faktor risiko, risiko terkena angina akan meningkat tajam.
Tanda- Tanda Kekambuhan Angina Pectoris •
Gambaran rasa terjepit atau terperas di dada kiri sering menjalar ke leher, rahang, dan lengan kiri, lamanya 1-10 menit
•
Angina Pectoris terjadi waktu bekerja dan menghilang setelah istirahat.
•
Dapat terjadi waktu istirahat dan bisa dicetuskan karena berjalan mendaki, cuaca dingin, emosi berlebihan, habis makan banyak, dan bersanggama (koitus ).
•
Tekanan
•
Keberatan
•
Pengetatan
•
Pemerasan
•
Nyeri diseluruh dada, terutama dibelakang tulang dada.
•
Heartburn (nyeri di hulu hati),
•
Kelemahan
•
Berkeringat
•
Mual
•
Kejang
•
Sesak napas.
Langkah Penanganan Saat Terjadi Kekambuhan Dirumah •
Setiap keluhan nyeri dada angina sebaiknya segera meminta pertolongan medis untuk dapat dilakukan pemeriksaan lebih detail dan penanganan secara dini.
•
Bisa minta bantuan ambulans atau orang lain untuk mengantar ke rumah sakit terdekat. Jangan mengendarai kendaraan sendiri.
•
Bila tidak alergi segera kunyah dan telan aspirin 300 mg.
Pencegahan Kekambuhan Angina Pectoris •
Ubah Gaya Hidup Agar terhindar dari angina pectoris, hendaknya faktor risiko yang menimbulkan angina dicari dan dikendalikan. Dikatakan dengan memperbaiki gaya hidup seperti mengurangi berat badan, berhenti merokok, mengontrol diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol, emosi dan olah raga yang cukup dapat mencegah angina ini.
•
Hindari latihan fisik yang dapat memicu serangan angina pectoris dengan meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.
•
Hindari pajanan terhadap dingin yang dapat mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan TD,disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
•
Hindari makanan dan minuman yang berat karena dapat meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk pencernaan sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung.
•
Hindari stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan karena dapat menyebabkan frekuensi jantung meningkat.
DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1650677-serangan-nyeri-dada-waspadaiangina/#ixzz1zW5RhJE1 http://id.wikipedia.org/wiki/Angina_pektoris Suddarth & Brunner. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: EGC