KATA KATA PENGANTAR PENGA NTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan petunjuk petunjuknya nya saya dapat dapat menyelesa menyelesaika ikan n makalah makalah ini. Makalah Makalah ini berisi berisi tentang tentang jaringan untuk model bisnis yang menguntungkan dan sumber daya manusia yang berkemampuan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemodelan Bisnis. Bisnis Bis nis adalah adalah suatu suatu kegia kegiatan tan usaha usaha indiv individu idu yang yang teror terorgan ganisa isasi si untuk untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan Sedangkan model dapat diartikan sebagai gaya, bentuk, dan sebagainya. Jadi, model bisnis atau business modelling adalah sesuatu yang yang
meng mengga gamb mbar arka kan n
pemi pemiki kira ran n
tent tentan ang g
baga bagaim iman ana a
sebu sebuah ah
orga organi nisa sasi si
menciptakan, menciptakan, memberikan dan menangkap nilai – nilai baik ekonomi, sosial ataupun bentuk – bentuk nilai lainnya. Untuk sebuah model bisnis yang begitu pentingnya bagi sebuah perusahaan, maka sangant diperlukan adanya jaringan – jaringan yang dapat menguntungkan terutama bagi bisnis atau perusahaan yang kita jalankan. Selain jaringan yang kita perlukan, kita juga membutuhkan sumber daya yang mumpuni dan mempunyai kemampuan. Dengan dibuatnya makalah ini, saya harap bisa menambah informasi dan penget pengetahu ahuan an teruta terutama ma bagi bagi para para pembac pembaca. a. Saya Saya juga juga sanga sangatt mengha mengharap rapka kan n adanya adanya kriti kritik k dan sarann sarannya ya untuk untuk makala makalah h ini, ini, kare karena na saya saya menyad menyadari ari bahwa bahwa makalah ini sangat jauh untuk dikatakan sempurna.
Penyusun,
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi BAB BA B I PE PEND NDAH AHUL ULUA UAN N 1.1.
Latar
Belakang
…………………………………………………………………………………………………. 3 1.2.
Rumusan
Masalah
…………………………………………………………………………………………………. 3 1.3.
Tujuan
…………………………………………………………………………………………………. 4 1.4.
Manfaat
…………………………………………………………………………………………………. 4 BAB II CONNECTED ACTIVITIES ACTIVITIES FOR A PROFITABLE PROFITABLE BUSINESS MODEL A. Pengertian
Jaringan
Bisnis
……………………………………………………………………………………..5 B. Arti
Penting
Jaringan
Bisnis
………………………………………………………………………….………….6
2
C. Pemilihan
Jaringan
Bisnis
………………………………………………………………………….………….7 D. Bentuk Bentuk Jaringan Jaringan Bisnis ………………… ………………………… ……………… ……………… ……………… ………………… ………….. ……………………….
8
E. As Aspek pek Jaring Jaringan an Bis Bisnis nis …… …………… …………… ………… ………… ………… ………… ………… ………. …. ……………… ……………………… ………………… ……………. …. 9 F. Tujuan
Utama
Jaringan
Bisnis
………… …… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………. …... G. Syarat
–
syarat
Kelangsungan
………………………………….. H. Pengembangan
Keberadaan
Kriteria
Jaringan
Jaringan
Bisnis
SWOT
di
Indonesia
11
Jaringan
………… …… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………. …... BAB IIIRESOURCES
Bisnis
10
…………………………………………………………… I.
10
AND
Bisnis 14 CAPABILITIES
………………………………… ………………………………………………… ………………………………… ………………………………… ……………….. 18 BAB IV
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………… 28 DAFTAR
PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………………………….. 29
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. .1.
Lata Latar r Belakan akang g
Model bisnis atau business modelling adalah adalah sesuatu sesuatu yang menggamb menggambarka arkan n tentang bagaimanan sebuah organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai – nilai baik ekonomi, ekonomi, sosial ataupun bentuk – bentuk lainnya. Selain menetukan model bisnis yang akan dijalankan seperti apa, kita juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menghasilkan suatu produk. Pada zaman sekarang tentu harus memutar otak sedemikian kreatif dan inovatifnya untuk menghasilkan menghasilkan “buah” yang dapat dirasakan dan diterima manfaat dan kegunaannya oleh masyarakat. Kare Karena na banyak banyaknya nya para para pesain pesaing g yang yang memun memuncul culka kan n produ produk k – produ produk k kreat kreatif if mereka. Meliha Melihatt budaya budaya orang orang Indone Indonesi sia a saat saat ini yang yang cender cenderun ung g konsu konsumti mtif, f, maka maka semakin mudah bagi para pebisnis untuk memasarkan produk yang dihasilkannya. Apalagi jika produk tersebut menyerupai produk luar negeri walaupun tidak original sekalipun. Dalam berbisnis, selain harus memperhatikan hal – hal tersebut diatas, kita juga harus harus mencari mencari jaringan jaringan bisnis yang menguntu menguntungka ngkan n untuk untuk usaha usaha kita. Mencari Mencari jaringan tidaklah susah. Jaringan bisa tercipta atau terjalin dari teman atau orang – orang yang kita kenal. Misalnya, teman sekolah, kuliah, bahkan organisasi. Dengan begiu, kita bisa mendapat info – info yang up to date untuk kita memikirkan usaha kita dan pemasarannya kemudian. Asalkan kita tetap terus menjalin komunikasi yang baik dengan mereka, supaya tidak terjadi miss communication. Setelah kita dapat jaringan, kita dituntut untuk lebih meningkatkan bisnis kita. Oleh karena itu, kita pasti memerlukan sumber daya yang mumpuni dalam bidang bisnis yang akan kita jalani nanti. Baik sumber daya manusia atau sumber daya yang lainnya.
1.2. .2.
Rumu Rumus san Masal salah 4
a. Apa itu itu jarin jaringan gan bis bisnis nis ? b. Seberapa Seberapa penting penting jaringan jaringan bisnis bisnis ? c. Bagaimana Bagaimana memili memilih h jaringan jaringan dan seper seperti ti apa bentuk bentuk jaringa jaringan n itu? d. Apa itu itu resou resource rces s and capabili capabilities ties ?
1.3.
Tujuan
a. Menget Mengetahu ahuii tentan tentang g jaring jaringan an bisni bisnis s dan sebera seberapa pa pentin penting g jarin jaringan gan bis bisnis nis,, serta bagaimana memilih suatu jaringan bisnis dan seperti apa bentuknya. b. Memahami Memahami tentang tentang sumber sumber daya daya dan dan kemampua kemampuannya nnya..
1.4.
Manfaat
Dengan membaca makalah ini kita bisa menambah sedikit pengetahuan tentang jaringan bisnis bisnis yang menguntungkan menguntungkan,, tentang sumber sumber daya, dan kemampuan. kemampuan.
5
BAB II Connected Activities For A Profitable Business Model (Jaringan Untuk Model Bisnis Yang Menguntungkan)
A. Pengertia Pengertian n Jaringa Jaringan n Bisnis Bisnis
Jaringan bisnis atau jaringan usaha dapat diartikan diartikan sebagai suatu bentuk bentuk organisas organisasii di bidang bidang ekonomi ekonomi yang dimanfaatkan dimanfaatkan untuk untuk
mengatur mengatur
koor koordin dinasi asi serta serta kerja kerjasa sama ma antar antar unsur unsur dalam dalam organ organisa isasi. si. Unsur Unsur – unsur unsur tersebut pada umumnya berupa unit usaha dan dapa juga berupa non unit usaha, tetapi merupakan unsur dalam yang memfasilitasi penyelenggaraan unit usaha. Organisa Organisasi si yang dimaksud dimaksud dapat dapat bersifat bersifat formal, formal, maupun maupun informa informal. l. Karena prinsip jaringan usaha adalah untuk memenangkan persaingan usaha 6
yang yang pada pada akhi akhirrnya nya berp berpen enga garu ruh h bagi bagi seti setiap ap pebi pebisn snis is khus khusus usny nya a dan dan terhadap terhadap pembangun pembangunan an pereko perekonomia nomian n Indonesi Indonesia a pada umumnya. umumnya. Bentuk Bentuk keterkaitan keterkaitan antara unit usaha usaha tersebut dapat bersifat bersifat sangat longgar, longgar, tetapi dapat juga sebaliknya sangat ketat atau bentuk diantara keduanya. Bentuk keterka keterkaitan itan yang longgar dapat berpa berpa komunik komunikasi asi interna internall di antara antara unit usaha. usaha. Bentuk Bentuknya nya yang yang ketat ketat dapat dapat berup berupa a kerja kerjasam sama a usaha usaha atau atau joint joint ventur venture. e. Sedang Sedangka kan n yang yang berada berada dianta diantara ra kedua edua bentuk bentuk terseb tersebut ut dapat dapat berupa asosisasi atau konsorsium. Terbentuknya Terbentuknya jaringan usaha itu sendiri dapat terjadi karena adanya lata latarr
bela belak kang ang
tert terten entu tu..
Ada
tiga tiga
lata latarr
bela belaka kang ng
atau atau mode modell
yang yang
dikemukakan, yaitu: a. Menurut Menurut perspekti perspektiff pertukaran pertukaran yang dikem dikembang bangkan kan oleh Blau. Blau. b. Model keterg ketergantu antungan ngan sumber sumber daya. daya. c. Mode Modell ekon ekonom omii biay biaya a tran transa saks ksii dari dari Willi illiam amso son n yang yang dik dikenal enal deng dengan an “transaction cost economy”. Menuru Menurutt model model pertam pertama, a, jaring jaringan an bisni bisnis s dapat dapat dipand dipandang ang sebag sebagai ai suatu struktur sosial yang terbentuk karena adanya relasi sosial diantara para pela pelaku kuny nya, a,
misa misaln lnya ya
mela melalu luii
pert pertuk ukar aran an
seca secara ra
lang langsu sung ng
atau atau
tida tidak k
langsung langsung,, mengenai mengenai segala sesuatu sesuatu ( material material maupun maupun immateria immateriall ) yang dianggap berharga. Model kedua, menjelaskan bahwa terbentuknya jaringan bisnis atau jaringan usaha adalah hasil upaya strategi unit usaha dalam mengamankan sumber daya penting yang dikuasai pihak lain. Menurut model ketga, dengan jaringan bisnis, maka suatu perusahaan dapat memperoleh kebutuhan kebutuhan secara efisien melalui “pasar” atau “hirarki”.
B. Arti Penting Penting Jaringan Jaringan Bisnis Bisnis
7
Manfaat terciptanya jaringan bisnis dalam perkembangan dunia usaha diyaki diyakini ni sanga sangatt besar, besar, bahka bahkan n ada k berani berani menetu menetuka kan n sebaga sebagaii sanga sangatt dominan. Kenyataan di beberapa negara Asia yang sekarang telah memasuki kateg kategori ori sebaga sebagaii negar negara a indus industry try,, atau atau negara negara indus industry try penda pendatan tang g baru baru seperti Jepang dan Taiwan telah mampu membuktikan besarnya manfaat dari terci tercipta ptanya nya jaring jaringan an bis bisnis nis,, teruta terutama ma jaring jaringan an usaha usaha indus industry try kecil kecil dan menengah. Demikian Demikian pula dengan dengan pengalama pengalaman n Italia. Italia. Pada Pada awal perkemban perkembangan gan sector sector industry industry manufactur manufacture e di ketiga ketiga negara negara tersebut tersebut,, digalaka digalakan n adanya adanya sema semaca cam m “Bapa Bapak k An Angk gkat at” ” dala dalam m meng mengem emba bang ngka kan n indu indust stry ry kecil ecil dan dan menengah. Perus erusah ahaa aan n
manu manufa fact ctur ure e
besa besarr
ketig etiga a
nega negara ra
ters terseb ebut ut
sela selain in
memberikan berbagai kesempatan kepada unit usaha yang lebih kecil seperti memasarkan, membantu permodalan, menguasai teknologi yang lebih maju, mereka juga membantu membagi berbagai macam informasi yang berkaitan dengan pengembangan usaha yang lebih kecil tersebut. Dengan terciptanya hubungan hubungan yang terkoord terkoordinas inasii dan mampu mampu mencipta menciptakan kan iklim keterk keterkaita aitan n antara bapak angkat dan anak angkat tersebut dinilai sangat strategis dari peranan jaringan usaha. Dikataka Dikatakan n startegis startegis,, karena karena dari pihak bapak bapak angkat angkat ada semacam semacam kewajiban ikut membantu memecahkan berbagai kendala dalam kaitannya dengan dengan pemasara pemasaran n hasil hasil produks produksii industry industry berskala berskala kecil kecil dan menengah menengah.. Tidak hanya membantu dibidang pemasaran tetapi juga permodalan, permodalan, teknologi produksi, bahan baku sampai manajemen juga. Dengan kata lain, peran peran strate strategi gis s itu timbu timbull kare karena na dengan dengan adanya adanya hubun hubungan gan keter keterka kaita itan n tersebut sehingga daya saing dapat ditingkatkan, dalam arti para pelakunya dapa dapatt
mela melaku kuka kan n
spes spesia iali lisa sasi si sehi sehing ngga ga lebi lebih h
efis efisie ien, n,
mene meneka kan n
biay biaya a
transaksi, menigkatkan fleksibilitas karena adanya rekanan terpercaya. Dengan melibatkan diri dalam suatu jaringan bisnis, suatu perusahaan mempun mempunyai yai kesempa esempatan tan lebih lebih besar besar memasu memasuki ki pasar pasar baru, baru, melak melakuk ukan an penawa penawaran ran bersam bersama a untuk untuk melak melakuk ukan an proye proyek k atau atau kontr kontrak ak yang yang besar besar,, membentuk produk dan jasa baru, atau membangun keberadaan keberadaan perusahaan 8
pada pasar internasional, dengan biaya secara individu lebih rendah. Bahkan lebih dari itu, perusahaan yang terlibat dalam suatu jaringan bisnis, akan mempunyai mempunyai kesempat kesempatan an lebih lebih terbuka terbuka dalam dalam mengkoo mengkoordi rdinasi nasikan kan produk produk – prod produk uk baik baik yang baru baru atau ataupu pun n
yang yang sudah sudah bere bereda darr di pasa pasar, r, sert serta a
mempunyai akses atau informasi dan pengetahuan penting tentang bisnis, mempunyai kesempatan mengurangi biaya produksi dan pemasran barang, memp memper erba baik ikii pema pemasa sara ran n
tekn teknol olog ogii dan dan
pros proses es prod produk uksi si,,
dist distri ribu busi si yang yang efek efekti tiff
mamp mampu u dan dan
memb memben entu tuk k
efis efisie ien n
dan dan
jari jaring ngan an
memb member erik ikan an
alternative solusi permasalahan. Dari Dari uraian uraian di atas atas dapat dapat dilih dilihat at bahwa bahwa jaring jaringan an bisni bisnis s mengen mengenal al banyak banyak bentuk bentuk serta mengembangka mengembangkan n dan mengaitka mengaitkan n banyak banyak golongan golongan,, mencap mencapai ai tujuan tujuan,, dis disele elengg nggara araka kan n dalam dalam jangk jangka a waktu waktu yang yang bervar bervarias iasi, i, dapat bersifat lintas sektoral, lintas wilayah, bahkan mungkin lintas negara.
C. Pemilihan Pemilihan Jaringan Jaringan Bisnis Bisnis
Memilih suatu jaringan tidaklah mudah, karena alternative pilihannya terbuka terbuka luas dan terbentang terbentang kemana kemana – mana. mana. Oleh sebab itu, diperlukan diperlukan suatu suatu pengem pengemban bangan gan jaring jaringan an bis bisnis nis yang yang baik baik bagi bagi perus perusaha ahaan an besar, besar, meneng menengah ah maupu maupun n kecil ecil yang yang pada pada hakek hakekatn atnya ya merup merupaka akan n salah salah satu satu bagian bagian dari dari upaya upaya penye penyelen lengga ggaraa raan n lingk lingkung ungan an bis bisnis nis atau atau usaha usaha yang yang kondusif. Dalam lingkungan semacam itu diharapkan akan tercapai pertmbuhan perusahaan industry yang memiliki landasan sangat kuat. Untuk tercapainya kondisi lingkungan seperti itu diperlukan upaya untuk melibatkan segenap pihak yang berkepentigan baik berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan. Ketrlibatan yang dimaksud terutama dalam kegiatan ekonomi. Factor kedua, yang perlu diperhatikan adalah bahwa penciptaan iklim yang kondusif tersebut harus diupayakan pengembangannya melalui pemusatan perhatian pada pada misi misi – misi misi ekon ekonom omi, i, dan dan sifa sifatn tnya ya rasi rasion onal al.. Denga engan n kata ata lain lain,, 9
sebenarn sebenarnya ya jaringa jaringan n bisnis bisnis merupak merupakan an suatu suatu alat yang dapat dapat digunak digunakan an untuk untuk melepa melepask skan an usaha usaha di sector sector apapun apapun utaman utamanya ya di sektor sektor indus industry try manufaktur yang berskala kecil dan menengah dari isolasi dan keterbatasan sumber sumber daya yang sering sering menjadi menjadi factor factor penghamb penghambat at bagi bagi mereka mereka untuk berkembang.
D. Bentuk Bentuk Jaringan Jaringan Bisnis Bisnis
Bentuk Bentuk jaringan jaringan bisnis bisnis dapat dapat didirika didirikan n untuk untuk kepentin kepentingan gan produks produksi, i, pemasaran, maupun pelayanan. Untuk kepentingan produksi, jaringan usaha semaca semacam m ini ini meliba melibatka tkan n usaha usaha – usaha usaha yang yang berger bergerak ak dalam dalam rangka rangkaian ian kebelakang untuk maksud mewujudkan atau membentuk berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan produksi. Misalnya, penyediaan bahan baku dan bahan pembantu, penyediaan tenaga kerja tingkat bawah, menengah sampai tingkat atas, penyadiaan modal, baik modal kerja maupun modal investasi, penyediaa penyediaan n mesin mesin dan peralatan peralatan proses proses produks produksi, i, penyediaa penyediaan n lahan lahan bagi pengembangan usaha. Jika perusahaan merasa tidak cukup dengan serangkaian serangkaian kegiatan kegiatan produ produks ksi, i, maka maka cara cara tepat tepat untuk untuk mengat mengatas asii kelem kelemah ahan an terseb tersebut ut adalah adalah dengan menjalin jaringan usaha dengan perusahaan lain yang kegiatannya mengelola salah satu atau beberapa rangkaian tersebut. Tujuan Tujuan utamanya adalah melancarkan kegatan produksi produksi
normal
maupun maupun pada pada di saat saat terjad terjadii “boomi “booming” ng”,, atau atau bahkan bahkan pada pada saat saat terjad terjadii kelesuan usaha tak terduga. Adalah sama sulitnya mengelola usaha yang sedan sedang g boomin booming g dengan dengan usaha usaha yang yang sedang sedang sepi sepi bila bila dikait dikaitkan kan denga dengan n kegiatan produksi. Saat mengalami business booming, suatu perusahaan akan mengalami lonjakan dalam permintaan bahan baku dan bahan pembantu, tenaga kerja, modal, dan bahkan peralatan dan mesin produksi. Tanpa adanya koridor yang memberikan kesempatan untuk dapat diatasi. Begitu juga halnya, pada saat terjadi terjadi kelesua kelesuan n tak terduga terduga dalam dalam bis bisnis. nis. Daya serap serap produks produksii terhada terhadap p 10
bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan modal akan menjadi tidak cukup besar untuk menampung kepastian yang sudah terlanjur ditetapkan dalam kontrak. Untuk kepentingan pemasaran, jaringan usaha dapat dibentuk dengan melibatkan usaha – usaha yang bergerak dalam rangkaian ke depan kegiatan produksi. Rangkaian ke depan tersebut untuk mewujudkan atau membentuk berbagai fasilitas yang mendukung distribusi dan penyampaian hasil produksi kepada konsumen. Jika
susatu perusahaan merasa lemah
proa proadu duks ksin inya ya,, jaringan
maka maka
usaha
untu untuk k
yang
meng mengat atas asin inya ya
melibatkan
dalam penyaluran hasil
adal adalah ah
berbagai
deng dengan an
memb memben entu tuk k
yang
kegiatannya kegiatannya
pihak
menyangk menyangkut ut salah salah satu atau beberapa beberapa rangkaia rangkaian n tadi. Tujuan ujuan utamanya utamanya adalah menyampaikan secepat mungkin barang hasil produksinya, dengan beban biaya penjualan secara efisien. Dalam keadaan ini perlu juga dilibatkan usaha yang menangani kegiatan pemasaran dan promosi. Pembentukan jaringan bisnis untuk kepentingan pemasaran ini, selain untuk untuk kepenti kepentingan ngan perluasa perluasan n pangsa pangsa pasar pasar dan peningk peningkatan atan keuntu keuntungan ngan usaha, usaha, juga untuk untuk kepenti kepentingan ngan mempertah mempertahank ankan an diri pada saat kelesua kelesuan n usaha. Perlu ditegaskan bahwa, bentuk usaha disini tidak selalu sama dengan bentuk joint venture. Dalam joint venture, beberapa perusahaan digabung dalam satu nama. Pada Pada umumnya umumnya jarngan jarngan bisnis bisnis terbentu terbentuk k atas dasar upaya mencari terobosan – terobosan baru dalam menghadapi berbagai kendala yang kalau diperoleh cara mengatasbinya akan menjanjikan keberhasilan dan peluang baru bagi pengembangan usaha. Dasar utamanya dalam jaringan bisnis lebih dititik beratkan pada rasa saling percaya diantara pihak pendukungnya.
E. Aspek Aspek Jarin Jaringan gan Bisn Bisnis is
11
Aspek Aspek kerjasam kerjasama a yang dapat menjadi menjadi elemen elemen jaringan jaringan bisnis dapat berupa aspek pembelian, peningkatan tenga kerja, pengembangan produksi, penjua penjualan lan dan pemas pemasara aran. n. As Aspek pek kerj kerjasa asama ma pembe pembelia lian n pada pada dasar dasarnya nya dodoron dodorong g oleh rasa tanggun tanggung g jawab jawab untuk untuk mengamank mengamankan an pasokan pasokan bahan bahan bak baku dan dan baha bahan n pemb pemban antu tu deng dengan an biya biya yang yang efis efisie ien. n. Upay Upaya a untu untuk k memasukkan supplier ke dalam jaringan kerja merupakan kebutuhan besar. Oleh karena itu, perlu dipikirkan bentuk manfaat yang dapat ditawarkan dan diteri diterima ma suppli supplier er terseb tersebut ut sehing sehingga ga merek mereka a dapat dapat menikm menikmati ati manfaa manfaatt jaringan bisnis. bisnis. Aspek Aspek kerjas kerjasama ama pengemban pengembangan gan produk produk pada umumnya umumnya menonjol menonjol kalau produk yang dihasilkan peka terhadap perubahan dan pengembangan. Kepekaan tersebut dapat timbul karena bentuk pasarnya sangat kompetitif, perusahaan bersiap diri setiap saat untuk merebut calon pembeli sebagai pelanggannya. Kondisi pasar semacam itu, dapat mendorong para pesaing untuk memebentuk kartel. Aspek Aspek kerjas kerjasama ama peningk peningkatan atan tenaga tenaga kerja kerja biasanya biasanya menjadi menjadi suatu suatu kebut kebutuha uhan n yang yang mendes mendesak ak pada pada saat saat dilak dilakuk ukan an perlua perluasan san usaha usaha atau atau pening peningka katan tan keah keahlia lian n pada pada bidang bidang – bidang bidang terten tertentu. tu. Dengan Dengan demik demikian ian peningkatan kerja tersebut dapat bersifat kuantitatif maupun limitatif. Untuk perus perusaha ahaan an skala skala besar besar penin peningk gkata atan n kuali kualitas tas tenag tenaga a kerja erja mempun mempunyai yai kemun kemungki gkinan nan untuk untuk dikelo dikelola la sendir sendiri. i. Sebal Sebalikn iknya, ya, perus perusaha ahaan an kecil ecil akan akan sanga sangatt terban terbantu tu apabi apabila la dapat dapat menyed menyediak iakan an tenaga tenaga kerja kerja denga dengan n biaya biaya pengadaan yang efisien melalui jaringan bisnis. Aspek Aspek kerjasam kerjasama a penjuala penjualan n dan pemasaran pemasaran merupaka merupakan n aspek aspek yang sangat banyak dibutuhkan dalam pembentukan jaringan bisnis, mengingat aspek aspek ini sanga sangatt terka terkait it dengan dengan kelan kelangsu gsung ngan an keber keberad adaan aan perusa perusahaa haan. n. Aspek Aspek ini sangat menonjol menonjol baik pada saat ada rencana rencana ekspansi ekspansi maupun maupun pada saat terjadi kejenuhan pasar. Kerj Kerjasa asama ma dalam dalam bidang bidang ini ini dapat dapat mengam mengambi bill bentuk bentuk yang yang palin paling g sederhana, seperti penggabungan informasi pasar secara bersama, pameran bersa bersama ma atau atau pener penerbit bitan an bros brosur ur.. Tetapi etapi dapat dapat juga juga dalam dalam bentuk bentuk yang yang
12
mengikat, seperti pembentukan bersama saluran distribusi atau penetapan segmen – segmen pasar bagi masing – masing anggota jaringan bisnis.
F. Tujuan Utama Utama Jaringan Jaringan Bisnis Bisnis
Tujuan Tujuan utama suatu perusahaan melibatkan diri dalam suatu jaringan bis bisnis
ata atau
jarin aringa gan n
usah us aha a
lebih ebih
bers ersifat ifat
jan jangka
panja anjang ng,,
yait aitu
mempertahankan mempertahankan kelangsungan kelangsungan hidup perusahaan melalui peningkatan daya saing. Dengan demikian, sebagai sesuatu yang logis apabila masing – masing anggota jaringan berbuat yang terbaik demi dapat terus dipertahankannya kehadiran kehadiran jaringan kehadiran kehadiran jaringan jaringan bisnisnya bisnisnya dan pada saat bersamaan bersamaan masing masing – masing masing anggo anggota ta jaring jaringan an secara secara terus terus meneru menerus s memepe memepero roleh leh manfaat dari status keanggogotaannya. Pada Pada umumny umumnya, a, aturan aturan – aturan aturan tentan tentang g jarin jaringan gan bis bisni nis s bersif bersifat at fleksibel dan tidak selalu dalam bentuk formal. Bahkan lebih terkesan bersifat informal. Mengingat kondisi yang dihadapi tidaklah selalu sama sepanjang waktu, dan karena itu sifat saling percaya diantara para anggota jaringan perlu terus dipelihara dengan baik. Disamping itu, sikap mau enaknya sendiri pada anggota perlu disingkirkan jauh – jauh atau bahkan dikikis habis. Karena opportunisme semacam itu merupakan virus ganas dalam mengembangkan kelangsungan hidup jaringan bisnis.
G. Syarat – syarat Kelangsungan Kelangsungan Keberadaan Keberadaan Jaringan Bisnis Bisnis
Ada beberapa beberapa syarat syarat yang harus dipenuhi dipenuhi agar kerjas kerjasama ama dalam dalam jaringan jaringan bisnis dapat terus dipertahankan keberadaannya. Syarat tersebut antara lain: 1. Ad Adany anya a dis disipl iplin in kuat kuat antar antara a semua semua pihak pihak yang yang berke berkepen pentin tingan gan dalam dalam melaksanakan kerjasama yang telah disepakati.
13
2. Adanya Adanya kejujur kejujuran an yang sungguh sungguh – sungguh sungguh diantara diantara pihak pihak terkait terkait dalam membawakan kesepakatan. 3. Timbuln Timbulnya ya sikap sikap saling saling perc percaya. aya. 4. Sika Sikapa pa kesu kesungg ngguha uhan n dalam dalam menan menangan ganii segala segala peke pekerj rjaan aan yang yang menjad menjadii tugasnya. 5. Adanya tekad kuat untuk meraih kemajuan dalam kebersamaan. kebersamaan. 6. Meng Menged edep epan anka kan n
sika sikap p
tran transp spar aran ansi si
dala dalam m
seta setap p
tind tindda daka kan n
yang yang
mas masalah alah
dan
per perbedaa edaan n
demi emi
melibatkan kepentingan bersama. 7. Berus erusah aha a
kuat uat
mena enangan nganii
seti etiap
kepentingan bersama.
H. Pengembangan Pengembangan Jaringan Jaringan Bisnis Bisnis di di Indonesia Indonesia
a. Peng Pengem emba bang ngan an Pemer Pemerint intah ah Indone Indonesia sia bukan bukan saja saja menyad menyadari ari arti arti pentin penting g jaring jaringan an bisnis bagi pengembangan usaha di Indonesia, tetapi sebegitu jauh telah merealisasikannya merealisasikannya dalam bentuk kebijaksanaan. Seperti, kebijaksanaan kebijaksanaan yang yang
tert tertua uang ng
meng mengan angk gkat at
dala dalam m
peng pengus usah aha a
Dekl Deklar aras asii
Jimb Jimbar aran an
yang yang
kuat kuat deng dengan an peng pengus usah aha a
tuju tujuan an lema lemah, h,
utam utaman anya ya pend pendir iria ian n
lembaga permodalan dan penjamin usaha kecil, program program Kredit kelayakan Usaha serta diberlakukannya Undang – Undang Pembinaan Usaha Kecil pada pada tahun tahun 1996, 1996, serta serta berba berbagai gai progr program am kemit kemitraa raan n dan keter keterka kaita itan n lainnya. Walaupun Walaupun demikian, pengembangan jaringan bisnis di Indonesia bukan tanpa kendala. Selama ini berbagai factor yang menjadi kendala dalam pengembangan jaringan bisnis di Indonesia antara lain adalah : 1. Terba erbata tasn snya ya
bidan idang g
yang yang
dik dikemba embang ngk kan. an.
Sebe Sebegi gitu tu
jauh jauh
upay upaya a
pengem pengemban bangan gan jaring jaringan an bisni bisnis s masih masih tebata tebatas s sector sector indust industry ry dan dan
14
pertanian. Semestinya bidang – bidang lain juga ikut dikembangkan, seperti bidang keuangan, transportasi, pariwisata, dan sebagainya. 2. Pola ola jari jaring ngan an juga juga masi masih h terb terbat atas as,, yait yaitu u leb lebih meng menged edep epan ank kan hubungan “Bapak Angkat – Anak Angkat”. Padahal pola – pola bentuk lain juga sangat diperlukan. 3. Motivasi Motivasi pembentuk pembentukan an jaringan jaringan tidak tidak semata – mata bersifat bersifat ekonomi ekonomi tetapi tetapi dapat dapat terjad terjadii yang yang bersi bersifat fat non ekono ekonomis mis,, sepert sepertii motiva motivasi si sosial, sosial, politik politik atau budaya. budaya. Padaha Padahall sebetuln sebetulnya ya motivasi motivasi utamanya utamanya adalah ekonomi. 4. Kurang Kurangnya nya kejela kejelasan san progra program m pembinaan pembinaan.. 5. Pada Pada pihak Bapak Bapak Angkat terdapat terdapat kesan kesan adanya adanya vested interses intersestt dan sikap kurang serius dalam mengembangkan jaringan bisnis. 6. Pada pihak Anak Anak Angkat, Angkat, kurangnya kurangnya sikap entrepreneurship. entrepreneurship. Progra Program m pembentu pembentukan kan jaringan jaringan di Indonesi Indonesia a menjadi menjadi tampak tampak lebih lebih jelas kehadirannya kehadirannya ketika ketika dilancarkannya dilancarkannya program “bapak angkat – anak angka angkat”. t”. Disatu Disatu sisi, sisi, menur menurut ut progr program am ini, ini, si bapak bapak angka angkatt bertug bertugas as membantu segi manajemen pengelolaan, permodalan, teknologi proses produksi, dan terakhir yang tak kalah penting adalah segi pemasaran dari perusa perusahaa haan n yang yang menjad menjadii anak anak angka angkat. t. Bapak Bapak angka angkatt juga juga bertug bertugas as seba sebaga gaii peru perusa saha haan an penj penjam amin in atas atas kred kredit it yang yang dike dikelu luar arka kan n sect sector or perbankan kepada anak angkat.
b. Kebutu Kebutuhan han Atas Atas Jaringa Jaringan n Bisnis Bisnis Secara Secara teori, teori, jaring jaringan an bis bisnis nis telah telah diulas diulas secara secara mendal mendalam am dalam dalam literatur literature e tentang tentang arti pentingn pentingnya, ya, serta pembahas pembahasan an konsep konsepnya nya telah melampaui melampaui waktu cukup cukup lama. Pertisi Pertisipasi pasi terhadap terhadap proses proses globalis globalisasi asi industry, industry, perdaga perdagangan ngan,, dan jasa yang semakin semakin kuat kuat “interc “interconnec onnected” ted” merupaka merupakan n kenyataa kenyataan n baru bagi upaya upaya mewujudk mewujudkan an daya saing saing suatu suatu bangsa.
15
The danger of disconnected terhadap terhadap global network merupakan salah satu postulat utama yang diajukan oleh Rosabeth Moss Kanter. Konsep power dalam arti luas telah bergeser ke network of the world business yang yang sema semaki kin n teri terint nteg egra rasi si dala dalam m suat suatu u sist sistem em yang yang dimo dimoto tori ri oleh oleh masyarakat kelas baru yang disebut sebagai transnasional society. Mereka bahkan mengendalikan pergerakan mata rantai industry dan pemasaran yang yang bers bersif ifat at lint lintas as bata batas s ( cros cross s bord border er valu value e chai chain n ) term termas asuk uk di dalamnya “knowledge network” baik intra maupun inter organization”. Pada
dasar asarny nya a
oper perasi
per perus usa ahaan aan
global obal
selal elalu u
berup erupay aya a
mengintegrasikan semua rangkaian bisnis secara lintas negara, bahkan perusa perusahaa haan n melalu melaluii alians aliansii strate strategis gis.. Suatu Suatu perusa perusahaa haan n yang yang ingin ingin menc mencap apai ai
taha tahap p
pema pemasa sara ran n
glob global al,,
bias biasan anya ya
mela melak kukan ukan
pros proses es
pembelajaran yang dinamai dalam 6 tahap, yakni : pemasaran domestic, pemasara pemasaran n ekspor, ekspor, pemasaran pemasaran interna internasion sional, al, pemasara pemasaran n multinasi multinasional onal,, pemasaran multi regional, dan akhirnya pemaswaran global. Konse onsep p
pema pemasa sara ran n
inte interrnasi nasion onal al
dala dalam m
konte onteks ks
teor teorii
bisn bisnis is
internasional telah mengalami beberapa kali perbaikan yaitu dimulai dari pemasa pemasara ran n inter internas nasion ional al berges bergesrr menjad menjadii pemas pemasara aran n mult mult nasion nasional, al, kemudia kemudian n pemasaraa pemasaraan n gobal gobal dan masih banyak banyak lagi yang lain, lain, namun esensi jaringan bisnis sebagai ujung tomabk bagi tumbuhnya ide tentang terob erobo osan san
bar baru
dala alam
hubung bungan an
eko ekonomi nomi
int intern ernais aisona onal
tel telah
menunjukkan keberhasilan. Sebagai contoh adalah yang telah dilakukan Canora Asia Inc. Canora adalah salah satu perkongsian perseorangan terbatas yang terdiri dari 30 perusahaan kecil dan menengah di bidang konsultasi lingkungan hidup, teknik dan leveransir mesin di seluruh Kanada. Tujuan dari Canora adalah untuk hadir dan bersaing dilingkungan pasar Asia Tenggara dengan biaya yang yang efisi efisien. en. Disam Disampin ping g itu juga juga agar agar dapat dapat memena memenangk ngkan an kontr kontrak ak – kontra ntrak k
yang yang
besar esar,,
dan
mend endapat apatk kan
proyek yek
–
proy proyek ek
yang yang
kemungkinannya sangat kecil untuk ditangani secara individu. Cano Canora ra tela telah h terb terbuk ukti ti suks sukses es di daer daerah ah As Asia ia dan dan teru terus s beru berupa paya ya merebut kontrak – kontrak baru. Lebih jauh secara spesifik menunjukkan 16
apa sebenar sebenarnya nya yang ingin ingin dicapai dicapai jaringa jaringan n bisnis. bisnis. Secara Secara konsept konseptual ual keterkaitan usaha bertujuan untuk menciptakan kondisi pasar yang sehat dan dinamis.
c. Penga Pengalam laman an Dari Dari Negar Negara a Lain Lain Pengalaman Pengalaman dari negara lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dalam dalam meliha melihatt perana peranan n jaring jaringan an usaha usaha untuk untuk memper mempertah tahank ankan an dan mengemban mengembangkan gkan usaha usaha dan bahkan bahkan bagi pertumbuhan pertumbuhan ekonomi ekonomi suatu suatu negara. Salah satu contoh pengalamannya yaitu, apa yang dilakukan oleh OZ Electro Electronics nics Manufact Manufacturti urting ng yang berasal berasal dari Australia Australia.. Terbentuk erbentuk atas kerjasama dari tiga perusahaan elektronik, masing – masing menghadapi kebu kebutuh tuhan an perala peralatan tan yang yang mahal. mahal. Maka Maka secara secara bersa bersama ma memben membentuk tuk sebuah jaringan dengan tujuan mendapatkan peralatan yang dibutuhkan untuk digunakan secara bersama sehingga dapat menjaga keseimbangan dalam persaingan. Kerjasama yang serupa atu dalam bentuk dan tujuan yang berbeda deng dengan an
yang yang
dicon iconto tohk hkan an
di
atas atas,,
tela telah h
mewa mewarrnai nai
pert pertum umbu buha han n
perusahaan industry dari banyak negara di dunia seperti Jepang, Taiwan dan Italia. Bahwa Jepang, Taiwan dan Italia tidak akan mampu mencapai kemajua kemajuan n industry industry yang mengesan mengesankan kan seperti seperti sekarang sekarang tanpa tanpa jaringan jaringan bisnis. Kasu Kasus s yang yang mena menari rik k adal adalah ah yang yang tela telah h dila dilak kukan ukan Taiwa aiwan n dala dalam m mengembangkan sector industrinya. Pada awal pertumbuhannya, sector industry industry Taiwan aiwan dikemban dikembangkan gkan melalui melalui perusaha perusahaan an berskala berskala kecil kecil dan meneng menengah. ah. Bahka Bahkan n sekara sekarang ng pun indust industry ry keci kecill dan meneng menengah ah tetap tetap menjadi basis pertumbuhan sector industry. Dengan membentuk jaringan bisnis, industry skala kecil dan menengah mampu menembus berbagai tantangan seperti terbatasnya kemampuan mend mendap apat atka kan n
info inforrmasi masi
tent tentan ang g
pasa pasarr
inte intern rnas asio iona nal, l,
terb terbat atas asny nya a
kemampuan mempertahankan diri terhadap pesaing asing baik di pasar 17
domestic maupun pasar internasional. Terbatasnya akses terhadap modal, terbatasnya akses terhadap jasa – jasa professional dan sebagainya.
I. Kriter Kriteria ia SWOT SWOT Jaring Jaringan an Bisni Bisnis s
Dengan Dengan SWOT SWOT sebag sebagai ai pis pisau au anali analisi sis s dapat dapat di kaji kaji apaka apakah h bobot bobot manf manfaa aatt
dari dari
memb memban antu tu
pemb pemben entu tuka kan n
meme memeca cahk hkan an
jari jaring ngan an
kesul esulit itan an
bisn bisnis is
bida bidang ng
dapa dapatt ekon ekonom omii
dihar iharap apk kan untu untuk k
untu untuk k
Indo Indone nesi sia. a.
Mengingat bahwa kekuatan dan peluan akan mampu menyumbangkan nilai positif sedangkan kelemahan dan ancaman dapat berpotensi memicu nilai negative posisi ekonomi Indonesia. Kalau demikian, lalu apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi Indonesia. Agar pembentu pembentukan kan jaringan jaringan bisnis bisnis dapat dapat memberik memberikan an hasil hasil optimal optimal maka factor factor efisiens efisiensii dan efektifita efektifitas s perlu perlu menjadi menjadi pertimba pertimbangan ngan utama. Dengan mempertimbangkan kedua factor efisiensi dan efektifitas tersebut, empat kondisi yang dalam management stategis disebut sebagai SWOT atau strength, weakness, opportunities, threat.
1. Keku Kekuata atan n ( Streng Strength) th) Keku Kekuata atan n yang yang dapat dapat dianda diandalk lkan an dalam dalam menunj menunjan ang g kelangs elangsung ungan an usahan Indonesia adalah pertama jumlah penduduk. Sampai dengan akhir tahun 2005, penduduk Indonesia telah mencatat lebih dari 225 juta orang. Dengan tingkat laju pertumbuhan sebesar sekitar 2,5 % rata – rata / tahun pend pendud uduk uk Indo Indone nesi sia a memb memben entu tuk k suat suatu u daer daerah ah pasa pasarr yang yang sang sangat at potens potensial ial untuk untuk sejuml sejumlah ah komod komoditi iti.. Ditamb Ditambah ah dengan dengan ketim ketimpa panga ngan n pendapatan yang cukup signifikan, potensi pasar Indonesia bukan hanya terbatas terbatas untuk kondis kondisii dengan dengan mutu kelas bawah, bawah, tetapi tetapi juga dengan mutu tinggi. Tidak terpengaruhnya terpengaruhnya pasar Indonesia untuk barang – barang mode pakaian kelas internasional pada saat berlangsungnya krisis ekonomi dan
18
moneter di Indonesia, menunjukkan bahwa pada saat ekonomi nasional mengalami mengalami kesuli kesulitan, tan, ptensi ptensi pasar pasar Indonesi Indonesia a tetap tetap menjanjik menjanjikan an untuk untuk komoditi yang bersangkutan. Pada tingkat ini factor penduduk Indonesia menampakkan diri sebagai suatu factor positif dalam upaya mendapatkan pasar potensial bagi jenis – jenis barang tertentu. Kedudukan Kedudukan Indonesia yang strategis semacam ini membekal membekalii usaha usaha Indonesi Indonesia a untuk untuk mendapat mendapatkan kan posisi posisi tawar tawar menawar menawar cukup kuat. Kemudian, dengan posisi semacam itu dimanfaatkan untuk menutup berbagai kelemahan Indonesia di perdagangan Internasional. Konkr Konkretn etnya, ya, Indon Indonesi esia a dapat dapat memain memainka kan n potens potensii pasar pasar Indon Indonesi esia a sebagai modal bagi kerjasama pembentukkan jaringan bisnis yang saling menguntungkan. Yang penting pengelolaannya harus benar. Keku Kekuata atan n lain lain yang yang potens potensial ial yang yang dapat dapat dimanf dimanfaat aatka kan n Indone Indonesia sia adalah adalah jumlah jumlah penduduk penduduk Indonesia Indonesia yang mayoritas mayoritas muslim. muslim. Indonesi Indonesia a dengan penduduk muslim terbesar di dunia memberikan arti tersendiri kepada Indonesia di mata pemerintah negara – negara di Timur Tengah. Kekuatan kedua yang dimiliki Indonesia adalah sebagai penghasil sumber daya alam tertentu, seperti minyak dan gas. Selain memberikan “mutually financial benerfit” kepada Indonesia dan Jepang, minyak dan gas tersebut juga membekali Indonesia untuk unggul dalam beberapa “event” tawar menawa menawarr kerja kerjasam sama a dengan dengan negara negara – negara negara lain, lain, utamny utamnya a negara negara – negara yang terhadap mereka Jepang mempunyai pengaruh kuat untuk menekan. Kedudu Kedudukan kan Indonesi Indonesia a semacam semacam itu mempunyai mempunyai arti istimewa istimewa yang tidak tidak semua semua negara negara di dunia dunia memili memilikin kinya. ya. Walaupu alaupun n di akui akui bahwa bahwa tidaklah tidaklah mudah mudah untuk untuk memanfaat memanfaatkan kannya, nya, dan diperluk diperlukan an kesungg kesungguhan uhan dan kehati – hatian sangat tinggi dalam pelaksanaannya. Dalam kaitan ini ada tiga bentuk jaringan usaha yang perlu dibangun, yaitu jaringan bisnis yang melibatka melibatkan n produs produsen, en, mereka mereka yang menduku mendukung ng proses proses produks produksii seperti seperti pengusah pengusaha a bahan bahan baku baku dan pembantu, pembantu, pemasok pemasok tenaga tenaga kerja, kerja, perusahaan jasa informasi teknologi proses produksi, serta mereka yang bergerak dibidang pemasaran dan teknologhi pemasaran. 19
Jaringan bisnis yang dimaksud dapat bersifat formal tetapi dapat juga bersifat informal. Tetapi masing – masing pihak tetap menjunjung tinggi kemitraan mereka. Jaringan bisnis itu, dapat membentuk suatu organisasi bersama, bersama, tetapi dapat dapat juga berdiri berdiri sendiri sendiri walupun walupun tetap dalam dalam suatu suatu koordinasi.
2. Kelema Kelemahan han (Weak (Weakness ness)) Kelemahan kondisi ekonomi Indonesia dapat dilihat pada banyak hal. Secara umum kelemahan itu terasa pada keterkaitan kedepan, tingginya ting tingka katt keter eterga gant ntun unga gan n ekon ekonom omii ter terhada hadap p bara barang ng – bara barang ng impo impor, r, tingginya beban hutang luar negeri, tingginya impor content barang hasil indu indust stry ry
dala dalam m
terb terbat atas asny nya a beker ekerja jasa sama ma kekompa ompak kan
nege negeri ri,,
juml jumlah ah
entr entrep eprreneu eneurr
dia diantara tara anta ntara
renda endahn hnya ya
para ara
mutu mutu dala dalam m
peng pengu usaha, aha,
pemer emeriinta ntah
den dengan
sumb su mber er neg negeri, eri,
daya daya
lema lemahn hnya ya
sus usa ahnya nya swasta asta,,
manu manusi sia, a, mina minatt
membe emben ntuk tuk
mas masih
sangat ngat
terbatas terbatasnya nya dukung dukungan an real real pemerintah pemerintah terhada terhadap p pengusa pengusaha ha ekonomi ekonomi lemah, lemah, walupun walupun jumlah jumlah mereka mereka yang lemah ekonomi ekonomi sangat dominan dominan dalam ekonomi Indonesia. Kepincangan yang terjadi dalam struktur industry di Indonesia yang anta antara ra lain lain meru merupa paka kan n
damp dampak ak dari dari “imb “imbal alan ance ce indu indust stri rial al poli policy cy” ”
pemerintah orde baru juga merupakan bukti lain bagi kelemahan ekonomi Indonesia.
3. Peluang Peluang (Opportun (Opportunities ities)) Kesempat Kesempatan an membentuk membentuk jaringan jaringan bisnis bisnis dengan dengan negara negara Asia masih masih terbuk terbuka, a, apabil apabila a Indone Indonesia sia dalam dalam posis posisii sebaga sebagaii produ produsen sen.. Dengan Dengan demikian, jaringan bisnis yang mungkin dapat dibentuk adalah jaringan bisnis yang melibatkan baik para produsen, para pengusaha penunjang proses proses produks produksi, i, para pengusah pengusaha a yang bergera bergerak k dibidang dibidang pemasaran pemasaran,, informasi teknologi, proses produksi serta pengusaha jasa lain. Kesempatan lain yang mungkin juga akan dapat dimanfaatkan bagi pembentuk pembentukan an jaringa jaringan n bisnis bisnis bagi Indonesi Indonesia a adalah adalah kesempat kesempatan an yang tercipta berkat kebijakan pemerintah dari negara – negara lain di dunia. 20
Kesempatan Kesempatan semacam ini biasanya menampak melalui suatu pengamatan secara seksama atas kondisi ekonomi dan non ekonomi negara – negara lain tersebut. Jaringan bisnis dapat dibenuk atas dasar kesempatan kesempatan yang dimiliki Indo Indone nesi sia. a. Kesem esempa pata tan n itu itu send sendir irii
terc tercip ipta ta kare karena na berb berbga gaii
alas alasan an,,
mislanya karena lasan organisasi rumpun atau etnis, wilayah, dan alasan – alasan non ekonomi lainnya tetapi dapat juga karena alasan ekonomi. Alasan organisasi, misalnya Indonesia lebih menjadi anggota ASEAN. Berb Berbag agai ai
jari jaring ngan an
bisn bisnis is
dipe diperk rkir irak akan an
akan akan
dapa dapatt
dir direali ealisa sasi sika kan n
pembentuk pembentukannya annya dengan dengan melibatk melibatkan an negara negara – negara negara ASEAN, ASEAN, karena karena akan saling menguntungkan diantara pesertanya.
4. Anca Ancama man n (Threa (Threat) t) Ancaman dan tantangan yang dihadapi terlalu banyak variasinya baik dibidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Ancaman dibidang politik yang paling serius adalah gejala disintegrasi bangsa bangsa,, teruta terutama ma yang yang menyan menyangk gkut ut Ac Aceh, eh, Papua, apua, Riau, Riau, dan Maluk Maluku, u, ancaman lain dibidang politik adalah adanya upaya sistematis untuk tetap mempertah mempertahank ankan an keutuha keutuhan n dan keaslia keaslian n UUD 1945. Dalam Dalam beberapa beberapa kasus dapat dirasakan adanya kebutuhan cukup besar untuk mengadopsi berbagai berbagai perkembang perkembangan an baru di berbagai berbagai bidang di Indonesi Indonesia, a, dimana dimana perkembangan perkembangan baru tersebut berpotensi menimbulkan pandangan yang berlawanan arah dengan yang telah ditetapkan dalam UUD 1945. Ancaman Ancaman dibidang dibidang ekonomi juga bervarias bervariasi. i. Diantara Diantara lain, lain, ancaman ancaman yang cukup serius adalah perilaku pengusha Indonesia dalam persaingan usaha. usaha. Banyak Banyak kasus kasus yang dapat disebut disebut sebagai sebagai contoh, contoh, pembajaka pembajakan n buku, buku, lagu, lagu, film, film, pemalsua pemalsuan n merk, pemalsua pemalsuan n barang barang dan sebagain sebagainya. ya. Ancaman Ancaman lain dibidang dibidang ekonom ekonomii yang sering sering bersifat bersifat kontrad kontradiktif iktif satu terhadap yang lain, seperti kasus subsidi bahan bakar bagi rakyat kecil, yang yang dalam dalam pelaks pelaksana anaann annya ya justru justru dinikm dinikmati ati orang orang kaya. kaya. Begitu Begitu juga juga program pembenahan disektor perbankan yang dilakukan BPPN, justyru uang rakyat untuk membantu orang kaya. 21
Anca An cama man n perl perlin indu dung ngan an
dibi dibida dang ng huku hukum, m,
huk hukum
tera terasa sa
lema lemahn hnya ya
seri serius us
lemb lembag aga a
dala dalam m
pera peradi dila lan, n,
hal hal
lema lemahn hnya ya
dan dan
lemb lembag aga a
kejaksaan. Pelanggaran hak intelektual yang semakin marak merupakan contoh contoh yang sangat sering sering dirasaka dirasakan n akan sangat mewarnai mewarnai penilaia penilaian n dunia dunia inter internas nasion ional al terhad terhadap ap Indone Indonesi sia, a, yang yang pada pada gilir gilirann annya ya akan akan menj menjad adii
beba beban n
dala dalam m
seti setiap ap
kesem esempa pata tan n
berl berlan angs gsun ungn gnya ya
pros proses es
bargaining. Disamping tantangan dari dalam sendiri, Indonesia juga menghadapi berbagai macam tantangan dari luar baik dibidang ekonomi maupun non ekonomi. Tantangan dari luar negeri adalah semakin solidnya kerjasama ekonomi Uni Eropa, sehingga pintu masuk ke negara – negara anggota semakin semakin terbatas terbatas karena karena adanya adanya kebijak kebijakan an pintu pintu masuk masuk yang semakin berkurang.
BAB III RESOURCES AND CAPABILITIES (SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN)
By better better managing managing intellectua intellectuall capital, capital, firms can look forward forward to gaining gaining long-term, sustainable competitive advantage. Through a firm-wide analysis, firms will also be able to better understand and harness internal capabilities, as well as develop strategies that exploit internal strengths.
22
It is clear clear that that the intangib intangible le assets assets of every every law firm form its greates greatestt strengths. strengths. The tangible assets — such as the building, the bank accounts, the equ equipme ipment nt — are are of litt little le us use e with withou outt the the brai brain n powe powerr of the the huma human n resources, allied to the strength of the firm’s reputation, brand and client base. A firm’s intangible assets can be defined as its ‘intellectual capital’ — its resources and capabilities made up of its human capital, its relational capital (which includes clients, brands and networks) and its structural capital (which includes its processes, working methodologies and culture).
In this article I explore how the effective application of the firm’s intellectual capital can confer sustainable competitive advantage for a firm if harnessed and organized correctly. I also propose that a thorough analysis of a firm’s intellectual capital can assist as a basis for helping to formulate strategies that exploit the firm’s internal strengths.
In many firms the intellectual capital — however strong or weak — is often badly coordinated and applied. Take, for example, a firm’s human resources — namely the expertise and effort offered by partners and employees, which are clearly critically important to success. Law firms are, after all, essentially people businesses and are heavily reliant on partners and staff to manage engagements, satisfy the needs of clients, and produce results and outcomes that are worth paying for. If, however, the firm remains a loose collection of indi indivi vidu dual als, s, it will will not not be maki making ng the the best best use use of its its asse assets ts.. The The firm firm’s ’s individual sets of resources resources are not fully productive on their own. If resources resources are seen as the productive assets owned or used by the firm, capabilities are what the firm can do with those resources when harnessed together. The reso resour urces ces of indivi individua duals ls do not, not, of thems themselv elves, es, confer confer much much compet competiti itive ve advantage — they must work together within the firm’s business recipe to create organizational capability and it is organizational capability that is the essence of superior performance.
23
The problem is that in many firms the relationship relationship between the skills of individual lawyers or departments and the overall performance of the firm is a weak one. Like some very famous football clubs, firms may often not punch the weight that it seems that they have when viewing their expert partners individually. It is not necessarily the size of the firm’s resource base, the numbers of its people, its network of offices or the depth of its pocket that is the primary determinant of its capability. It is the firm’s strategy and business recipe recipe that brings brings together together all items of the firm’s intellectua intellectuall capital capital and moulds them into the firm’s overall market proposition. proposition. Indeed, the larger the law law fir firm, the the mor more diff diffic icul ultt it is to har harness ness a sp spir irit it of coll collab abor orat ativ ive e cooperation.
This can give the smaller firms a useful starting point in trying to address their competitive capability in relation to larger firms. The smaller firm can ofte often n prov prove e both both mor more flex flexib ible le and and mor more coll collab abor orat ativ ive e than than its its lar larger ger comp compet etit itor ors s
in
orga organi nizi zing ng
resou esourc rces es
into into
comp compet etit itiv ive e
orga organi niza zati tion onal al
capabilities.
How an Apprais Appraisal al of a Firm’s irm’s Resour Resources ces and Capabili Capabilities ties Can Help Guide Strategy Formulation
In appraising resources and capabilities to guide strategy formulation there are four key steps. Firstly, the key resources and capabilities have to be identified. Next they have to be appraised both for their strategic importance, and then for their comparative strength in relation to competitors. Finally, strategic implications — how these capabilities can drive value — have to be developed.
Step One. Identifying Key Resources and Capabilities
24
The first step, therefore, therefore, is to identify the firm’s key resources resources and capabi capabilit lities ies,, and and this this shou should ld be done done both both from from the client client end (what (what the the clients need) and the firm’s supply end (what the firm offers). It helps to thoroughly thoroughly identify, analyze and appraise key resources resources and capabilities. capabilities. This work should include an overall look at the practice, some investigation of clie client nt need needs, s, indu indust stry ry and and sect sector or anal analys ysis is,, fina financ ncia iall anal analys ysis is,, mark market et intelligence, partner interviews and practice-group discussions.
Much of this work can be done at departmental or practice-group level. The key is to work out the elements of the overall practice mix that help make the firm firm succes successfu sful. l. It is relat relative ively ly easy easy to identi identify fy the partic particul ular ar skill skills s and experiences of each practice area, the types of engagements and matters in which the firm is experienced, and the client types and industry sector in which it normally operates. What lawyers find testing, however, is to identify their relevant sets of expertise and experience in terms that are compelling to clients.
The sample table on the previous page shows the sort of organizational organizational capabilities that a practice area might include. The capabilities at firm level might appear somewhat different.
Step Two — Assessing the Strategic Importance of The Firm’s Resources and Capabilities
Once Once each each prac practi tice ce group oup has has full fully y iden identi tifi fied ed all all the the resou esourrces ces and and capabi capabilit lities ies availa availabl ble e to it, the the second second step step is to appra appraise ise the strat strategi egic c importance of the items in the list. The principle here is to assess how vital (or unimportant) it is for the firm or a department to have certain capabilities in orde orderr to su succ cces essf sful ully ly purs pursue ue thei theirr stra strate teg gic obje object ctiv ives es.. A volu volume me conveyancing department department would clearly place a great importance on systems
25
and efficiency, whereas a specialized tax department might rate technical expertise as extremely important. A useful plan here is to look at the list of resources and capabilities established in step one and to work out which items potential clients are likely to value most, and focus on those that are likely to drive future profitability.
The true test of strategic importance is to assess the extent to which the resources and capabilities of the firm actually give the firm a sustainable competitive advantage against its rivals. The true test of strategic importance is to assess the extent to which the resources and capabilities of the firm actually give the firm a sustainable competitive advantage against its rivals. In this context it has to be remembered that many law firms have practice areas and offerings which, however strong, are to some extent irrelevant or superfluous to their competitive position. It also has to be borne in mind that some resources and capabilities are necessary merely to give the firm the chance of playing in their competitive league rather than winning it. In his excellent book Contemporary Strategy Analysis 1, Robert Robert Grant suggests that in any assessment of the strategic importance of resources and capabilities for profit-earning potential, it is vital to assess the potential for establishing and sustaining competitive advantage. If a resource or a capability is widely available it will not usually be a sufficient basis for giving a firm a competitive edge over its rivals. Such capabilities may be needed in order to play in certain markets but they are not usually sufficient in order to become the winning firm in those markets.
Step Three -- Relative Strength
At step three, the firm or the parctice group should assess how its resources and capabilities match up with rivals. Resources and capabilities need to be assess assessed ed for relat relative ive streng strength th compar compared ed with with those those firms firms identi identifie fied d as comp compet etit itor ors. s. It is impo import rtan antt for for this this exerc xercis ise e to be carr carrie ied d out out in each each 26
department or practice area as competitor firms will vary in different parts of the firm. Here the firm should be wary of internal hype — past glories, hope for the future and wishful thinking. Most firms also find it difficult to know how they compare with rival firms — insights into the strengths and weaknesses of other firms tend to be anecdotal. Nevertheless, the collection of publicly available data about rival firms is essential, because no strategy to achieve a compet competiti itive ve advant advantage age can can real really ly work work unless unless the firm firm has a deep deep and profound understanding of the competitive environment in which the firm operates. A thorough competitor analysis — considering the likely strategies of competitors, their overall objectives, their resources and capabilities, their positioning in their markets, their specialist strengths, the sorts of clients and sectors they serve, their pricing, service levels and profitability — all helps to establish ways in which the firm can successfully compete. In addition to public held information, it is usually also possible to gain feedback on rivals from from join jointt clie client nts, s, refer eferrrer and and staf stafff who who have have join joined ed the the firm firm from from a competitor.
There are two other key matters to consider in an analysis of relative strength. The first is the size question. A larger firm is not necessarily a more profitable firm, but it may mean that the firm is able to field deeper teams of experts and it may also mean that the firm has greater financial resources to support its development. The second question is the matter of comparative branding and name recognition. The firm needs to identify if rival firms enjoy benefi benefits ts from from being being better better known, known, higher higher prof profile ile and and enjoy enjoy the the fame fame of leading individuals.
In its review of comparative strength of resources and capabilities, the firm should
also
look
comp compet etit itiv iven enes ess. s.
out
Wher Where e
for
stagnating
relev elevan ant, t,
capabilities
benc benchm hmar arki king ng
and and
and
declining
othe otherr
anal analyt ytic ical al
methods should be used to move from subjective to objective analysis. Step Four — Bringing It All Together
27
These capabilities can then be brought together in accordance accordance with Figure Figure 12 and strategic implications can be developed. Capabilities and resources that are relatively strong but are not seen as significantly significantly important will be shown in the top left-hand box.
Capabilities and resources where the firm is weak but the issues are of little strategic importance will appear in the bottom right box. Capabilities and resources resources that are both important and where the firm is comparatively strong will appear in the top right box and those that are important but where the firm is relatively weak will appear in the bottom right-hand box. The key is to focus on the two right-hand quadrants.
How does the firm exploit its key strengths more effectively and what should the firm do about its vulnerabilities either to correct them or reduce the firm’s expo exposu sure re to them them? ? How How does does the the fir firm expl exploi oitt its its key stre streng ngth ths s more more effectively and what should the firm do about its vulnerabilities either to correct them or reduce the firm’s exposure to them? On the two left-hand column columns, s, the firm firm should should consi consider der wheth whether er super superflu fluous ous streng strengths ths are are a poss possib ible le dist distra ract ctio ion n and and ther theref efor ore e shou should ld be drop droppe ped d or alte altern rnat ativ ivel ely y deployed to greater effect. An example of just such a superfluous strength for some firms is personal-injury work. For years, this work may have been an extremely profitable area for many firms, and has provided them with high level experience experience and reputat reputation. ion. However, However, such practices practices are notoriou notoriously sly hungry for working capital due to the long running nature of cases, and may therefore utilize resources of the firm that could be better used elsewhere. In the face of increasing competition from well organized and well resourced bulk suppliers, many firms are deciding to abandon such practices. Another obvious example is publicly funded work. However expert a firm in areas where public funding applies, the relative lack of profitability of such work may mean that the strength of the firm in such areas is not material for future profit-making potential. 28
•
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting untuk dapat memenangkan persaingan. Dalam pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari proses rekrutmen yang sangat kompetitif sampai dengan jaminan pension pension yag memadai. memadai. Perusah Perusahaan aan yang memilik karyawa karyawan n yang terampil dan efektif efektif merupaka merupakan n salah salah satu kunci kunci sukses sukses perusaha perusahaan an manufaktu manufakturr. Dalam jangka panjang, program pengembangan sumber daya manusia yang harus dimiliki perusahaan sekurang-kurangnya memiliki tujuh hal, yaitu: Pendidikan lanjutan bagi pegawai Pelatihan regular bagi pegawai System dan prosedur bagi rotasi kerja System dan prosedur jalur karir Syst System em
dan dan
pros prosed edur ur untu untuk k
perb perbai aika kan n
keseh esehat atan an,,
kesel eselam amat atan an,,
dan dan
keamanan kerja Evaluasi kinerja individu Pengukuran Pengukuran kepuasan kepuasan pegawai yang menyangkut menyangkut gaji, jam kerja, kesehatan kesehatan dan keselamatan, insentif, serta pelatihan dan pendidikan
Sebelu Sebelum m memula memulaii progr program am pengem pengemban bangan gan sumbe sumberr daya daya manus manusia, ia, yang yang penting untuk dilakukan adalah mendefinisikan kesiapan kesiapan modal sumber daya manusia tersebut. Adapun pendefinisian tersebut melalui tiga tahapan,yaitu: Mengidentifikasi Mengidentifikasi kelompok jabatan strategis Mendefinisikan profil kompetensi yang cocok Menilai kesiapan strategis program pengembangan sumber daya manusia
29
Kelompok jabatan strategis merupakan kelompok yang terdiri dari jabatan jabatan yang memberikan kontribusi kontribusi terbesar bagi peningkatan peningkatan proses internal. Profil kompetensi ini didefinisikan didefinisikan sebagai pengetahuan, pengetahuan, keahlian, keahlian, dan dan nila nilaii-ni nila laii yang yang haru harus s dimi dimili liki ki kary karyaw awan an yang yang mend mendud uduk ukii jaba jabata tan n tersebut, supaya berhasil menjalankan tugas-tugasnya. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi kompetensi sumber daya manusia, mulai dari self-assesment yang dilakukan karyawan itu sendir sendirii dibant dibantu u oleh oleh mentor mentor atau atau manaje manajerr kari karier ernya nya sampai sampai dengan dengan pengguna penggunaan an metode metode penilaia penilaian n 3600 berupa peer evaluatio evaluation n dari atasan, atasan, bawahan, dan rekan-rekan kerjanya. Ada 2 (dua) (dua) pendekata pendekatan n yang sering digunaka digunakan n untuk untuk menyusun menyusun strategi strategi pengembangan sumber daya manusia, yaitu: Model kelompo kelompok k jabatan jabatan strategi strategis s → mempriori memprioritask taskan an dan memfokus memfokuskan kan kegiatan kegiatan pengemban pengembangan gan sumber sumber daya manusian manusianya ya pada kelompo kelompok k yang memegang jabatan strategis. Model nilai-nilai strategis → memfokuskan pengembangan pada aspek-aspek strate strategis gis dan seluru seluruh h jabata jabatan, n, denga dengan n anggap anggapan an bahwa bahwa semua semua jabata jabatan n memiliki kontribusi bagi perusahaan dengan kadar masing-masing.
•
Sumber Daya Teknologi
Usia, kondisi, dan teknologi yang diterapkan merupakan salah satu penentu kemam kemampua puan n
organ organisa isasi/ si/per perusa usahaa haan n
untuk untuk
mengek mengeksek sekusu usu
strate strategi gi
dan
mencapai kepuasan pelanggan dalam hal penyediaan produk dan layanan. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, invest investas asii dalam dalam hal hal tekno teknolog logii baru baru untuk untuk nebing nebingka katk tkan an kinerja perusahaan merupakan elemen penting dalam mencapai keberhasilan keberhasilan pada jangka panjang.
30
Dala Dalam m
men menetap etapka kan n
per peremaj emajaa aan n
tekn teknol olog ogi, i,
ada ada
halhal-ha hall
yang yang
haru harus s
dioerhatikan: Analisis terhadap dampak lingkungan Analisis ketepatan system otomitasi yang akan diterapkan Analisis ergonomic System dan prosedur prosedur untuk mengkalibrasi mengkalibrasi deviasi Sistem dan prosedur prosedur untuk pemeliharaan dan perawatan Kemudahan mendapatkan suku cadang Biaya perawatan dan perbaikan Kinerja teknologi
Sedang Sedangka kan n variab variable le kinerj kinerja a yang yang diguna digunaka kan n untuk untuk mengel mengelola ola teknol teknologi ogi adalah : Rata-rata teknologi → rata-rata umur teknologi yang digunakan digunakan perusahaan Daya guna teknolog teknologii → rata-rata rata-rata jangka waktu beroper beroperasi asi teknologi teknologi yang digunakan perusahaan tersebut Tingkat Tingkat
perbaikan
→
prosentase prosentase
teknologi
yang
digunakan digunakan
yang
membutuhkan reparasi Tingkat Tingkat kerusakan kerusakan → prosentase prosentase waktu rusak/waktu hidup hidup Tingkat Tingkat penggunaan penggunaan → persentase persentase penggunaan teknologi/waktu hidup Cacat produk → persentase produk cacat karena aspek teknologi Waktu pengulangan → persentase waktu untuk mengulang pekerjaan Waktu perbaikan → persentase waktu yang digunakan untuk memperbaiki Produksi hilang → persentase produksi hilang karena proses pemeliharaan
31
Variabel kinerja perangkat keras dan lunak Perangkat keras (hardware) ►
adalah peralatan atau mesin yang digunakan digunakan
Perangkat lunak (software) ►
berupa system, program, dan orang-orang yang menggunakan (brainware)
Sumber Daya Organisasi
Budaya organisasi → perilaku anggota di dalam organisasi, sebagai bentuk dan pemahaman visi, misi, dan strategis organisasi. Budaya merupakan nilai dasar yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan dan
pela pelaks ksan anaa aan n
stra strate tegi gi untu untuk k
menc mencap apai ai tuju tujuan an orga organi nisa sasi si..
Buda Bu daya ya
menggambar menggambarkan kan kebiasaan kebiasaan dan tingkah laku individu individu yang ada di dalam dalam kelompok atau organisasi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perubahan budaya : membuat agenda perubahan membuat strategy map Pada umumnya, ketujuh agenda perubahan tidak dilakukan secara bersamasama oleh perusaha perusahaan an karena karena adanya adanya priorita prioritas s yang harus dipilih dipilih.. Hal ini terkait dengan lingkup perubahan dan kapasitas organisasi.
Pada organisasi kecil, biasanya hanya akan diidentifikasikan dan dipilih dua hingga hingga empat factor factor saja, saja, yaitu budaya, kepemim kepemimpina pinan, n, keselara keselarasan, san, dan kerja sama tim.
32
Peru Perubah bahan an buk bukanlah lah
buday budaya a hal
sebag sebagai ai
yang yang
mudah udah
prasya prasyara ratt untu ntuk
keber keberha hasil silan an dilak lakuka ukan.
strate strategi gi orga organis nisas asii
Perus erusa ahaa haan
biasan asanya ya
menerapkan perubahan budaya organisasi organisasi dengan 5 (lima) pendekatan, yaitu : Focus pada pelanggan Inovasi dan pengambilan resiko Pemahaman terhadap misi dan strategi Akuntabilitas Komunikasi yang terbuka Kepemimpinan → suatu cara bagaimana organisasi tersebut dapat diarahkan dan dijalankan selama proses mencapai kinerja tertentu Kepemim Kepemimpina pinan n memiliki memiliki peran peran yang dominan dominan bagi keberh keberhasil asilan an organis organisasi asi dalam mencapai tujuannya.
Pemimpin adalah orang orang yang memimpin. Pimpinan adalah jabatan jabatan sebagai pemimpin.
Org Organis anisa asi
memi emiliki liki
dua
pend endekat ekata an
dala dalam m
menen enenttukan
atur atura an
kepemimpinan, yaitu : Proses pengembangan Model kepemimpinan kepemimpinan Keselarasan adalah kondisi yang sangat penting yang harus dicapai, dimana individu-individu didalam organisasi memiliki kesatuan tujuan dan keterkaitan antarb antarblev level el manaje manajemen men untuk untuk meresp merespons ons peruba perubahan han lingk lingkun ungan gan usaha. usaha. Keselarasan mendorong karyawan untuk berani mengambil tanggungjawab, mela melaku kuka kan n
inov inovas asi, i, dan dan
meng mengam ambi bill
resik esiko o
sehi sehing ngga ga seti setiap ap kary karyaw awan an
diharapk diharapkan an akan akan mengalam mengalamii percepa percepatan tan dalam dalam mencapai mencapai level puncak di perusahaan. 33
Penyesuaian dicapai dalam 2 (dua) langkah : Menciptakan kesadaran → dengan cara pemimpin harus mengkomunikasikan strategi
jangka
panjang
dan
organisasi
agar
seluruh
karyawan
meng menget etah ahui uiny nya a dan dan haru harus s mema memast stik ikan an bahw bahwa a indi indivi vidu du dan dan kelom elompo pok k memi memili liki ki
tuju tujuan an
jang jangka ka
pend pendek ek/o /ope pera rasi sion onal al
yang yang
dapa dapatt
memb memban antu tu
tercapainya tujuan jangka panjang Memberik Memberikan an doronga dorongan n → agar setiap individu individu memiliki memiliki keberan keberanian ian untuk untuk bertan bertanggu ggung ngjaw jawab ab atas atas semua semua usaha usaha yang yang telah telah dilak dilakuk ukan an dengan dengan cara cara memberlakukan penghargaan dan keadilan dalam berkompetensi
Kerja erja sama sama tim tim dan dan memb membag agii peng penget etah ahua uan n kepad epada a selu seluru ruh h angg anggot ota a organis organisasi asi adalah adalah strategi strategi penting penting yang dapat dapat dikelola dikelola dan dimanfaa dimanfaatkan tkan sebagai sebagai modal potensia potensiall untuk untuk membantu membantu pencapai pencapaian an tujuan tujuan organis organisasi. asi. Kerja tim dan proses berbagi pengetahuan merupakan kesatuan yang harus terintre terintregasi gasi dengan sukses sukses di dalam dalam organis organisasi. asi. Kedua hal ini merupaka merupakan n proses pembelajaran organisasi untuk selalu berkembang.
34
BAB IV KESIMPULAN •
Jaringan bisnis atau jaringan usaha dapat diartikan sebagai suatu bentuk organisasi organisasi di bidang ekonomi ekonomi yang dimanfaatkan untuk untuk mengatur koordinasi koordinasi serta kerjasama antar unsur dalam organisasi.
•
Manfaat
jaringan
bisnis
yaitu
:
mengenal
banyak
bentuk
serta
mengem mengemban bangk gkan an dan mengai mengaitka tkan n banyak banyak golon golongan gan,, mencap mencapai ai tujuan tujuan,, diselenggarakan dalam jangka waktu yang bervariasi, dapat bersifat lintas sektoral, lintas wilayah, bahkan mungkin lintas negara. •
Manfaat lainnya yaitu : meningkatkan daya saing dalam arti para pelakunya dapa dapatt
mela melaku kuka kan n
spes spesia iali lisa sasi si sehi sehing ngga ga lebi lebih h
efis efisie ien, n,
mene meneka kan n
biay biaya a
transaksi, menigkatkan fleksibilitas karena adanya rekanan terpercaya.
35
•
Untuk terciptanya sebuah lingkungan yang kondusif diperlukan upaya untuk melibatka melibatkan n segenap segenap pihak pihak yang berkepent berkepentigan igan baik berasal berasal dari interna internall perusahaan maupun dari eksternal perusahaan.
•
Tujuan Tujuan utama bentuk jaringan bisnis adalah melancarkan kegatan produksi produksi normal normal maupun maupun pada pada di saat saat terjad terjadii “boomi “booming” ng”,, atau atau bahka bahkan n pada pada saat saat terjadi kelesuan usaha tak terduga. Adalah sama sulitnya mengelola usaha yang sedang booming dengan usaha yang sedang sepi bila dikaitkan dengan kegiatan produksi.
•
Aspek kerjasama yang dapat menjadi elemen jaringan bisnis dapat berupa aspe aspek k
pemb pembel elia ian, n,
peni pening ngka kata tan n
teng tenga a
kerja erja,,
peng pengem emba bang ngan an
prod produk uksi si,,
penjualan dan pemasaran. •
Tujuan Tujuan utama suatu perusahaan melibatkan diri dalam suatu jaringan bisnis atau jaringan usaha lebih bersifat jangka panjang, yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melalui peningkatan daya saing.
•
Pengembangan jaringan bisnis meliputi : a. Penge engemb mban anga gan n b. Kebutuh Kebutuhan an Atas Atas Jaringan Jaringan Bisnis Bisnis c. Pengala engalaman man Dari Dari Negar Negara a Lain Lain
•
How an Apprais Appraisal al of a Firm’s irm’s Resour Resources ces and Capabili Capabilities ties Can Help Guide Strategy Formulation : Step One. Identifying Key Resources and Capabilities Step Two — Assessing the Strategic Importance of The Firm’s Resources and Capabilities Step Three -- Relative Strength Step Four — Bringing It All Together
DAFTAR PUSTAKA
36
http://www.google
.co.id/
gl=ID&u=http://www gl=ID&u=http://www.tu.bphn.go .tu.bphn.go.id/substant .id/substantive/Data/ISI%KEGIA ive/Data/ISI%KEGIAT TAN%
gwt/x? 2520TAHUN 2520TAHUN
%25202006/20penelitian%2520JARINGAN%2520USAHA.pdf&ei=c6ECUafF8mAkwXt64DQAw&wsctb&ct=np&whp=32239
37