angket variasi mengajar dan keaktifan belajarFull description
ukuran posisi dan variasiFull description
Pembahasan variasi biologi dan variasi kelamin Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi dosis, satunya variasi biologi dan kelamin hal ini dapat diuji dengan perbandingan tikus dengan berat bdan yang berbeda dan perbedaan jenis kelamin, hal ini dapat ditunjukan pada uji praktikum farmakologi ini dengan menggunakan obat fenobarbital dilakukan melalui IP. Dari hasil percobaan diperoleh data bahwa pada tikus 1 yang diberikan larutan fenobarbital mengalami onset kerja obat selama 20 menit dan dursi kerja obat 30 menit awalnya awalnya pada mencit 1 jantan mengalami aktivitas normal pada menit 11.17 mengalami perubahan aktivitas hal ini tidak memberikan efek yang diharapkan karena waktu respon efek obat yang dialami pada mencit 1 jantan dengan mencit lain lebih lama/lambat hal ini dapat disebabkan karena efek fisiologis tikus yang telah mengalami stress sebalum obat diberikan atau lokasi pemberian obat yang kurang sesuai. Sedangkan pada mencit 1 jantan dan mencit 3 jantan mengalami perbedaan onset kerja yang tipis masing – masing selama 11menit dan 7 menit hal ini lebih cepat dibandingkan dengan menit betina 5 dan 6 yang mengalami onset kerja yang yang lebih lama. Pada mencit 4 betina awalnya aktivitasnya normal, setelah disuntuk pada menit ke 11.19 mengalami perubahan aktifitas. Untuk onset kerja obat selama 15 menit dan durasi kerja obat 28 menit. Hal ini menunjukan efek yang lebih cepat dibandingkan dengan mencit betina lainya sehingga efek yang di hasilkan tiak sesuai sesuai hal ini juga disebabkan karena faktor fisiologis mencit dan pemberian obat yang kurang tepat lokasinya atau akibat pengaruh seperti lingkungan, Pada percobaan semua mencit awalnya mengalami aktifitas yang normal, setelah dilakukan penyuntikan pada masing-masing mencit baik jantan ataupun betina mengalami efek sedativ pada menit-menit tertentu dan berbeda-beda sesuai dengan table pengamatan yang telah ditulis.
Adanya perubahan lama durasi pada hewan uji, kemungkinan disebabkan oleh perbedaan berat badan hewan, yang mempengaruhi dosis . adanya kesalah pada saat penyuntikan juga dapat mempengaruhi lama kerja obat atau durasi dan onset kerja obat. Kesuliatan pada saat penyuntikan karna hewan coba yang selalu bergerak atau stress juga menyebabkan kesalahan kesalahan pada penyuntikan tidak tepat. Kesimpulan Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Varian biologi mempengaruhi pemberian dosis obat dan adanya perbedaan jenis kelamin hewan mempengaruhi penyerapan obat dan metabolisme nya. Pada mencit betina mengalami efek yang cepat namun lebih lambat dari jantan dan tetapi dengan durasi yang cepat juga dikarenakan tidak memiliki kadar minyak dan air yang kecil dibandingkan dengan mencit jantan yang memiliki kadar minyak dan air yang lebih banyak. Jenis kelamin akan mempengaruhi respon obat yang diberikan dimana jantan lebih cepat memberikan respon daripada betina karena pengaruh hormone androgen yang dimiliki. Daftar pustaka -
Garis warna,1995. Farmakologi dan terapi, edisi ke empat, Jakarta universitan Indonesia Katzung, BG,1997. Farmakologi dasar dan klinik, edisi ke enam, Jakarta EGC Maksum radji 2005. Pendekatan farmakologenomik dalam pengembangan obat baru