VARIASI GIGI INSISIF 1. Shovel-shaped
Aspek lingual dati gigi seri mempunyai bentuk seperti sekop. Ekspresinya bervariasi, dan bisa juga absen (tidak ada shovel-shaped). Shoveling merupakan representasi dari hyperthropy gigi, suatu deviasi dari sisi lingual dari gigi seri (incisor). Ciri khas dari karakteristik shoveling adalah adanya ridge pada sisi distal dan mesial pada permukaan lingual dari gigi anterior atas dan bawah. Hrdlcka adalah orang yang pertama yang memberlakukan 4 kelas untuk melakukan scoring pada shoveling, yaitu: 1. No shovel 2. Weak shovel 3. Moderate shovel 4. Strong shovel Nomor 1 dan 2 : banyak banyak dijumpai pada orang Eropa dan Afrika. Nomor 3 dan 4 : banyak banyak dijumpai pada orang Asia dan Amerindian.
Gambar 1. Shovel-shaped.
2. Double Shovel
Double shovel merupakan bentuk seperti shovel (sekop), seperti halnya shovel-shaped, tetapi selain pada bagian lingual, juga didapati pada bagian labial. Karakteristik ini mempunyai ekspresivitas tinggi, artinya, variasinya sangat banyak. Double shovel merupakan gigi dengan kontruksi yang sangat kuat, karena massanya bertambah. Distribusi geografis gigi seri dengan double shovel ini sama dengan distribusi geografis shovel-shaped. Meskipun shovel dan double shovel mempunyai distribusi geografis yang sama, tetapi tidak berarti bahwa keduanya dikontrol oleh gen yang sama. Yang
menarik, seseorang dapat mempunyai karkteristik shovelnpada gigi serinya, tetapi tidak punya double shovel. Akan tetapi, sejauh ini shovel bagian labial tidak pernah ditemukan sendirian tanpa shovel di bagian lingual.
Gambar 2. Double Shoveling.
3. Tuberculum Dentale
Tuberculum dengale dapat dijumpai pada bagian lingual gigi seri dan gigi taring, tetapi yang dinilai untuk scoring biasanya adalah I1 dan I2. Tonjolan tuberculum dentale dapat juga berupa seperti cusp, jika tonjolannya berbentuk puncak yang bebas, yang keluar dari bagian cingulum. Bisa terjadi lingual ridge terdapat lebih dari satu.
Gambar 3. Tuberculum Dentale.
4. Interruption Groove
Karakteristik gigi ini berupa suatu cekungan yang menginterupsi enamel. Biasanya terdapat pada gigi yang mempunyai tuberculum dentale. Interruption groove sering dijumpai pada orang Asia.
5. Variasi Ukuran Gigi Seri Kedua (I2)
Ukuran gigi seri cukup bervariasi. Hal ini khususnya berkaitan dengan rasio ukuran antara gigi seri sentral (I1) dan lateral (I2). Sebagai contoh, gigi seri orang Asia mempunyai rasio rendah, artinya I2 mempunyai diameter yang kurang lebih sama dengan I1. Sementara itu, orang Eropa lebih besar kecenderungan mempunyai I2 yang diameternya lebih kecil dari I1.
6. Winging / Rotasi
Winging ini dijumpai pada gigi seri sentral (I1). Winging ini merupakan salah satu upaya gigi untuk mengirit tempat pada rahang yang sempit, seperti halnya mekanisme pada orang Eropa yang mempunyai gigi seri kedua lebih kecil. Pada orang Asia yang mempunyai winging, gigi telah berotasi sejak dia belum erupsi. Dengan cara rotasi ini diameter gigi masih tetap bisa besar. Dalam klasifikasinya hanya ada dua, yaitu rotasi kuat (strong winging) dan rotasi lemah (weak winging), selain klasifikasi "tidak ada rotasi" (no winging) tentunya. Macam-macam winging ini misalnya unilateral winging, bilateral winging dan counter winging (di mana bagian mesialnya yang mencuat keluar). Scoring dilakukan pada gigi seri bagian atas. Dari sisi penyebaran geografisnya, karakteristik winging ini banyak dijumpai pada populasi Mongoloid. Populasi lain kebanyakan tidak dijumpai karakteristik ini.
Gambar 4. Winging.