PEMANFAATAN SIG UNTUK UNTUK PEMETAAN TINGKAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN Dosen pengampu: Rahning Utomowati S.Si
Oleh : Novika Imaniar K5409043 Pendidikan Geografi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
BAB 1 Pendahuluan 1.1Latar Belakang Permasalahan Permasalahan transportasi transportasi khususnya khususnya transportasi transportasi darat cukuplah cukuplah kompleks, kompleks, karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu masalah yang timbul di satu satu unit unit atau ataupu pun n satu satu jari jaring ngan an akan akan memp mempen enga garu ruhi hi sist sistem em ters terseb ebut ut.. Namu Namun n permasalahan permasalahan trnsportasi trnsportasi yang sering terjadi terjadi di kota - kota besar di Indonesia Indonesia adalah kemacetan lalu lintas yang terjadi di hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari sistem tersebutpun memiliki masalah. Kemu Kemungk ngkin inan an fakt faktor or - fakto faktorr yang yang memp mempeng engar aruhi uhi timb timbul ulnya nya masa masala lah-m h-mas asal alah ah kemacet kemacetan an yang terjadi terjadi di perkota perkotaan an sangat sangat beragam beragam,, antara antara lain lain ledakan ledakan pendudu penduduk, k, tingginya kendaraan bermotor, urbanisasi, , jalan itu sebagai jalan utama bisa juga daerah tersebut menjadi pusat industri atau perdagangan. Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permasalahan yang ada pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan transportasi. Penduduk akan melakukan mobilitas mobilitas setiap waktunya, waktunya, mobilitas mobilitas yang dimaksud dimaksud tidak hanya sekedar perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain, namun mobilitas disini lebih ditekankan pada mobilitas yang dimaksu dimaksudkan dkan adalah adalah perger pergerakan akan dalam dalam upaya upaya peningk peningkata atan n kesejaht kesejahteraa eraan n hidup. hidup. Contoh dari mobilitas yang memerlukan transportasi adalah usaha. Manusia melakukan pekerjaan pekerjaan yang akan menghasilkan menghasilkan suatu produksi, produksi, untuk mencari bahan baku dari sesuatu yang akan ia olah, manusia akan pergi ke suatu titik dimana ia akan mendapatkan bahan baku tersebut, dan bahan-bahan tersebut tidak berada di satu tempat, tempat, bahan-bahan tersebut pastilah pastilah berada di beberapa lokasi yang berbeda sehingga untuk mengaksesnya mengaksesnya diperlukan alat transportasi. Begitu pula ketika barang tersebut sudah diolah, maka manusia perlu mema memasa sark rkan an barang barang terse tersebut but agar agar ia menda mendapa patk tkan an laba, laba, untuk untuk mema memasa sark rkan an barang barang dagangannya, manusia juga mememrlukan alat transportasi. Jadi, ledakan penduduk akan memicu peningkatan kebutuhan akan alat transpirtasi atau fasilitas transportasi. Banya Banyakny knyaa urba urbanis nisas asii dari dari desa desa ke kota kota yang yang terj terjadi adi di Indone Indonesia sia menja menjadik dikan an pengembangan pengembangan kapasitas kapasitas transportasi transportasi perkotaaan sebagai hal yang harus segera dipenuhi. dipenuhi. Pengembangan tersebut tentu memerlukan lahan tambahan dan biasanya dalam bentuk
jalan bebas hambatan hambatan ataupun ataupun lintas transit cepat. Tanah untuk transportasi transportasi darat harus tersedia sebagai jalur yang menerus dengan lebar minimum tertentu dan untuk saranasarana yang berkapasitas tinggi seperti di daerah perkotaan biasanya perlu dihindarkan dari gangguan gangguan lalu lalu lintas lintas yang ingin ingin menyeb menyebrang rang,, sehingg sehinggaa perlu perlu memper memperting tinggi gi ataupun ataupun memperendah elevasi jalur tadi pada lokasi-lokasi tertentu. Ini mengakibatkan timbulnya penghalang-peng penghalang-penghalang halang untuk menghindari penyebrangan penyebrangan di sarana trasnportasi trasnportasi yang baru tadi. tadi. Penghala Penghalang-p ng-peng enghala halang ng itu juga juga akan menggang mengganggu gu kehidup kehidupan an bertet bertetangg angga, a, akan akan banyak rumah dan keluarga keluarga yang harus dipindahkan, dipindahkan, yang menimbulkan menimbulkan masalah masalah sosial dan ekonomi tersendiri. Sarana baru tersebut setelah dibangun mungkin akan memiliki nilai estetika yang rendah sehingga areal sekitarnya mungkin kurang cocok lagi untuk dihuni. Transpo Transporta rtasi si darat darat di perkota perkotaan an mengal mengalami ami masala masalah h serius serius akibat akibat tingginy tingginyaa angka angka migras migrasii dari desa ke kota, kota, hal ini diseba disebabkan bkan kesenjangan kesenjangan antara fasilit fasilitas as sarana sarana dan prasarana prasarana transportasi transportasi di desa dan di kota yang sangat berbeda, berbeda, sehingga sehingga mendorong mendorong migrasi desa-kota. Peningkatan jumlah penduduk yang ada di kota tersebut meningkatkan juga angka kebutuhan kebutuhan akan fasilitas fasilitas transportasi transportasi baik sarana maupun prasarana. prasarana. Penin Peningk gkat atan an kapas kapasit itas as jalan jalan tentu tentu akan akan dilak dilakuka ukan n untuk untuk menga menganti ntisi sipa pasi si timb timbul ulnya nya permasalahan permasalahan-permas permasalahan alahan lebih lanjut akibat hal ini, namun peningkatan peningkatan kapasitas jalan juga menimbulka menimbulkan n masalah masalah baru, yaitu yaitu berkurangnya berkurangnya ruang publik. publik. Pelebaran jalan karena kebutuhan akan luasan jalan yang lebih lebar meningkat tentu sangat dibutuhkan, namun dalam hal ini adan mengganggu pola guna lahan yang ada di sekitar sekitarnya, nya, sepert sepertii halnya halnya pengges penggeseran eran bangunan bangunan rumah rumah atau atau bangunan bangunan sarana sarana akibat akibat pelebaran pelebaran jalan, tentu hal ini akan merugika merugikan n warga. warga. Kema Kemace ceta tan n meru merupa paka kan n sala salah h satu satu masa masala lah h yang yang dini dinila laii pali paling ng meng mengga gang nggu gu kenyamanan pengguna transportasi darat, kemacetan dapat mengurangi efektifitas kerja maupun maupun kegiata kegiatan n masayar masayarakat akat,, memperl memperlamba ambarr manusia manusia untuk untuk melakuk melakukan an aktifit aktifitas, as, meningkatkan polusi udara, polusi suara serta merupakan pemborosan bahan bakar yang semakin hari semakin menipis. Kemacetan lalu-lintas di jalan raya disebabkan ruas-ruas jalan sudah tidak mampu menamp menampung ung luapan luapan arus kendaraan kendaraan yang datang serta serta luasan luasan dari jalan terseb tersebut ut tidak tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang melintas. Hal ini terjadi, juga karena pengaruh hambatan samping yang tinggi, sehingga mengakibatkan penyempitan ruas jalan, seperti:
parkir di badan jalan, berjualan berjualan di trotoar dan badan jalan, pangkalan becak dan angkutan umum, umum, kegiata kegiatan n sosial sosial yang menggunaka menggunakan n badan badan jalan, jalan, serta serta adanya adanya masyar masyarakat akat yang berjalan berjalan di badan jalan. Selain itu, kemacetan kemacetan juga sering terjadi terjadi akibat manajemen manajemen transportasi yang kurang baik, ditambah lagi tingginya aksesibilitas kegunaan lahan di sekitar sisi jalan tersebut. Kemacet Kemacetan an lalu lalu lintas lintas juga juga seringk seringkali ali diseba disebabkan bkan rendahn rendahnya ya tingkat tingkat kedisip kedisiplin linan an pengguna jalan, misalnya misalnya parkir di badan jalan, angkutan angkutan umum yang sering berhenti di sembar sembarang ang tempat tempat,, kendara kendaraan-k an-kenda endaraa raan n yang enggan enggan rapat rapat kiri ataupu ataupun n kendara kendaraanankendaraan yang membelok di sembarang tempat. Ledakan jumlah kendaraan bermotor juga merupakan faktor kuat terjadinya kemacetan di Indonesia, bila dibandingka dengan negaranegara tetangga, Masyarakat Indonesia terbilang enggan untuk jalan kaki untuk menempuh perjalanan perjalanan rute pendek, mereka mereka lebih memilih memilih menaiki menaiki kendaraan kendaraan bermotor bermotor meski jarak perjalanan perjalanan yang ia tempuh tidak terlalu terlalu jauh, hal ini dikarenakan dikarenakan rendahnya fasilitas fasilitas pedestrian pedestrian yang ada. Maka untuk menganalisis kemacetan lalu lintas yang terjadi, penulis menggunakan sistem informasi geografi untuk memetakan tingkat kemacetan lalu lintas yang terjadi di perkotaan. perkotaan. 1.2
Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan SIG? 2. Apa saja saja keguna kegunaan an dari dari SIG? SIG? 3. Bagaima Bagaimana na pemanf pemanfaata aatan n SIG dalam pemetaa pemetaan n tingkat tingkat kemaceta kemacetan n lalu lalu lintas lintas di perkotaan? perkotaan? 1.3
Tujuan
1.Mendeskripsikan pengertian SIG 2. Mendes Mendeskri kripsi psikan kan kegunaan kegunaan SIG 3. Mendeskripsi Mendeskripsikan kan pemanfaatan pemanfaatan SIG dalam pemetaan pemetaan tingkat kemacetan kemacetan lalu lintas lintas di perkotaan
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian SIG Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic Information System (GIS) akhir-akhir ini mengalami mengalami perkembangan perkembangan yang berarti berarti seiring seiring kemajuan kemajuan teknolo teknologi gi informa informasi. si. Bergul Bergulirny irnyaa otonomi otonomi daerah daerah beberap beberapaa tahun tahun lalu lalu dan peningk peningkata atan n kebutuhan akan perlunya informasi kebumian dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam menjadi pemicu peningkatan ini di Indonesia. SIG adalah sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan penayangan (display) (display) data yang terkait dengan permukaan permukaan bumi. Sistem tersebut tersebut untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) juga manusia manusia yang mengoperasik mengoperasikannya annya (brainware (brainware). ). Sistem Sistem Inform Informasi asi Geogra Geografis fis dibagi dibagi menjadi menjadi dua kelomp kelompok ok yaitu yaitu sistem sistem manual manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling menda mendasa sarr terl terlet etak ak pada pada cara cara penge pengelo lolaa laanny nnya. a. Sist Sistem em Infor Informa masi si manua manuall biasa biasanya nya mengga menggabung bungkan kan beberap beberapaa data sepert sepertii peta, peta, lembar lembar transpa transparan ransi si untuk untuk tumpang tumpang susun susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995). Tuju Tujuan an poko pokok k
dari dari pema pemanf nfaa aata tan n
Sist Sistem em Info Inform rmas asii
Geog Geogra rafi fiss
adal adalah ah untu untuk k
mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesi dispesifikasi fikasi (Dulbahri, (Dulbahri, 1993). 1993). Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut atribut dalam dalam bentuk bentuk digital digital,, dengan dengan demikia demikian n analisi analisiss yang dapat dapat digunak digunakan an adalah adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis garis dan bentuk bentuk area area (polyg (polygon). on). Titik Titik merupak merupakan an kenampa kenampakan kan tunggal tunggal dari dari sepasan sepasang g koordinat x,y yang menunjukkan menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan pengambilan sample dan lain-lain. lain-lain. Garis merupakan merupakan sekumpulan sekumpulan titik-titik titik-titik yang membent membentuk uk suatu suatu kenampa kenampakan kan memanja memanjang ng sepert sepertii sungai, sungai, jalan, jalan, kontus kontus dan lain-la lain-lain. in. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang ruang homog homogen, en, misal misalnya nya:: batas batas daer daerah, ah, batas batas pengg pengguna unaan an lahan lahan,, pula pulau u dan dan lain lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster raster adalah adalah data yang disimp disimpan an dalam dalam bentuk bentuk kotak kotak segi segi empat empat (grid)/ (grid)/sel sel sehingg sehinggaa terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordina koordinatt titik titik yang menamp menampilk ilkan, an, menemp menempatk atkan an dan menyim menyimpan pan data data spasial spasial dengan dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).
2.2. Manfaat SIG Denga Dengan n SIG SIG kita kita akan akan dimuda dimudahka hkan n dalam dalam meli melihat hat fenom fenomena ena kebum kebumia ian n denga dengan n perspektif perspektif yang lebih baik.SIG baik.SIG mampu mengakomodasi mengakomodasi penyimpanan, penyimpanan, pemrosesan, pemrosesan, dan penayangan penayangan data spasial spasial digital digital bahkan integras integrasii data yang beragam, beragam, mulai mulai dari citra citra satelit, satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah. Hamp Hampir ir semua semua sect sector or yang yang berhubungan berhubungan dengan kehidupan kehidupan manusia manusia berhubungan berhubungan dengan SIG,umumnya SIG,umumnya digunakan digunakan seba sebaga gaii
baha bahan n
pere perenc ncan anaa aan. n.
Bida Bidang ng
pend pendid idik ikan an,,
bida bidang ng
peme pemeri rint ntah ahan an,,
bida bidang ng
perekonomian, perekonomian, dsb. Hal itu yang melandasi melandasi penggunaan penggunaan SIG sebagai acuan dalam perencanaan, perencanaan, pengolahan pengolahan maupun maupun pengambilan pengambilan keputusan keputusan tentang kondisi kondisi suatu wilayah, wilayah, karena tidak semua kondisi wilayah/daerah yang satu dengan yang lain sama. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif dan menarik dalam rangka rangka peningka peningkatan tan wawasa wawasan n dan pengetah pengetahuan. uan. Namun, Namun, yang paling paling penting penting adalah adalah peningkatan peningkatan penibelajaran penibelajaran dan pendidikan pendidikan bagi usia sekolah, sekolah, khususnya khususnya tentang konsep lokasi, ruang, dan unsur geografis di permukaan permukaan bumi. SIG menggunakan menggunakan data spasial spasial dan
data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial. SIG dapat memisahkan secara tegas antara bentuk tampilan dan datadatanya. Oleh karena itu, SIG memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan dalam berbagai berbagai bentuk. SIG secara mudah dapat menghasilkan menghasilkan berbagai peta tematik. tematik. Peta-peta Peta-peta tema temati tik k ters tersebu ebutt merup merupaka akan n turu turunan nan dari dari peta peta-pe -peta ta lain lain yang yang data-d data-dat atan anya ya tela telah h dimanipulasi. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan bidang – bidang bidang spasial. spasial. Misalnya manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan yaitu Perencana atau penata ruang dengan berpola berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat bermanfaat sebagai acuan perencanaan perencanaan pembangunan, pembangunan, agar pembangunan pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Selain itu, manfaat SIG dalam Bidang Sosial yaitu mengetahui potensi dan persebaran persebaran penduduk, mengetahui mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian pertanian serta kemungkinan kemungkinan pola drainasenya, drainasenya, untuk pendataan pendataan dan pengembangan pengembangan jaringan jaringan transportasi transportasi,, untuk pendataan pendataan dan pengembangan pengembangan pusat-pusat pusat-pusat pertumbuhan pertumbuhan dan pembangunan, pembangunan, untuk pendataan pendataan dan pengembangan pengembangan permukiman permukiman penduduk, penduduk, kawasan industri, industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
2.3 Pemetaan SIG untuk mengetahui tingkat kemacetan lalu lintas 1. Data input Data input adalah data yang digunakan digunakan dalam pengolahan pengolahan atau proses proses pemetaan pemetaan atau digitasi, data yang masuk dalam SIG adalah semua data spasial dan atribut dapat berupa tabel, grafik, data digital, digital, foto udara, peta dsb, maka faktor yang mempengaruhi mempengaruhi kemacetan lalu lintas yaitu
•
Data tingkat kemacetan lalu lalu lintas dari Dinas LLAJ
•
Data kepadatan penduduk dari BPS
•
Data penggunaan lahan dari RBI dan Ikonos ( Google Earth)
•
Data jalur transportasi atau jaringan jalan dari RBI dan DPU
Dari Dari faktor faktor diatas diatas maka maka dapat dapat diketahu diketahuii data spasial spasialnya nya berupa berupa peta peta RBI yang berasal dari BAKOSURTA BAKOSURTANAL NAL dan citra ikonos. Sedangkan Sedangkan data atributnya atributnya yaitu data tingkat kemacetan kemacetan lalu lintas, data kepadatan kepadatan penduduk, data penggunaan penggunaan lahan, data jalur transportasi transportasi atau jaringan jalan. Input data dilakukan dengan digitasi dan tabulasi. tabulasi. Digitasi yaitu dengan proses pengubahan data analog menjadi data grafis digital. Data hasil digitasi adalah
berstruktur
vektor,
yang
kemudian
data
disimpan
dalam
bentuk
bidang/area/poly bidang/area/polygon. gon. Sedangkan Sedangkan tabulasi tabulasi merupakan merupakan pemasukan pemasukan data atribut ( semua informasi non grafis yang dirujukkan pada posisi geografis ) melalui pembuatan tabel. 2. Pengelolaan data Masukan data di dalam SIG adalah semua data spasial kemudian dilakukan fungsi analisis spasial yang berupa overlay dan buffering. Overlay dilakukan untuk menghasilkan data spasial baru dari data spasial yang ada dalam basis data yang berupa layer - layer data tingk tingkat at kema kemacet cetan an lalu lalu linta lintas, s, kepad kepadat atan an pendu penduduk duk,, pengg pengguna unaan an lahan lahan,,
data data jalur jalur
transportasi atau jaringan jalan, peta RBI, serta citra ikonos .
Buffering merupakan jangkauan pelayanan atau ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak tertentu untuk suatu kepentingan analisis spasial. Buffer dapat dilakukan untuk tipe features polygon, titik, garis. Pembuatan buffer membutuhkan penentuan jarak dalam satuan yang terukur ( meter atau kilometer). Fungsi buffer sering digunakan untuk membuat penyangga dengan suatu jarak tertentu pada feature titik, garis, maupun poligon
yang diseleksi.hasil dari buffer biasanya berbentuk polyon atau garis. Buffering tidak dapat dilakukan untuk beberapa layer secara langsung sehingga proses buffering dilakukan satu per satu dan hasil dari beberapa buffering membutuhkan membutuhkan penyusunan penyusunan atau pengaturan agar layer tidak tumpang tindih, dalam hal ini tidak terjadi secara otomatis. Misalnya, dalam mengklasifikasikan tingkat kemacetan lalu lintas di perkotaan dibagi menjadi tiga kelas yaitu tingkat tinggi dengan klasifikasi > 800 unit tipa hari, sedang antara 400 – 800 unit tiap hari, rendah antara 1 – 400 unit tipa hari. 3.Keluaran data (data output) Hasil dari pengolahan data setelah dilakukan dilakukan analisis spasial overlay dan buffering buffering berupa peta tingkat tingkat kemacetan kemacetan lalu lalu lintas di perkotaan. perkotaan.
BAB III PENUTUP
SIG sebagai suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data - data bereferensi
Geografis (data spasial) yang berguna umtuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam perencanaan dan manajemen sumber daya alam dan lingkungan. Dalam pembuatan peta tingkat kemacetan lalu lintas di perkotaan menggunakan data atribut yaitu data tingkat kemacetan lalu lintas, data kepadatan penduduk, data penggunaan lahan, data jalur transportasi atau jaringan jalan dan data spasialnya berupa RBI dan citra ikonos kemudian dilakukan input data dengan digitasi dan tabulasi yang berupa layer layer layer peta peta kemudia kemudian n melakuk melakukan an pengol pengolahan ahan data dengan dengan analisi analisiss spasial spasial overla overlay y dan buffering. buffering. Data output menghasilkan menghasilkan informasi informasi baru berupa peta tingkat kemacetan kemacetan lalu lintas yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan ataupun perencanaan.
Daftar Pustaka Saputro, Danar Tri.2008. “Skripsi Efektivitas Pos Polisi Lalu Lintas Kota Surakarta”. Surakarta :UNS Rudiono Blog. 2009. Beberapa Penerapan Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) dalam Kehidupan.Yogyakarta : UNY Yogi Blog. 2008. Sekilas Tentang Sistem Informasi Geografi. Universitas Komputer Indonesia