PENGERTIAN LALU LINTAS Pengertian lalu lintas adalah gerak/pindah kendaraan manusia dan hewan di jalan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat gerak. Angkutan adalah pemindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkapnya yang diperuntukan lalu lintas. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua) atau (tiga) tanpa rumah-ruhan, baik dengan atau tanpa kereta di samping. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. Jalur adalah bagian jalan yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan. Lajur adalah bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup satu kendaraan bermotor sedang berjalan selain sepeda motor. Persimpangan adalah pertemuan atau percabangan jalan, baik sebidang maupun tidak sebidang. Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat semestara Pemakai Jalan adalah pengemudi kendaraan dan/atau pejalan kaki Hak utama adalah hak untuk didahulukan sewaktu menggunakan jalan PENGERTIAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DAN MARKA JALAN Rambu-Rambu Lantas di jalan adalah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu Peringatan adalah Rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan. Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang di lakukan oleh pemakai jalan.
Rambu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan. Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan. Papan Tambahan adalah papan/plat yang dipasang dibawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu. Rambu Sementara adalah rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan digunakan dalam keadaan dalam kegiatan tertentu. Rambu berupa kata-kata adalah rambu lalu lintas yang tidak dapat dinyatakan dengan lambang rambu peringatan, larangan perintah dan petunjuk dapat dinyatakan dengan kata-kata. ARTI MARKA JALAN Suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau diatas jalan yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas. WARNA, JENIS DAN FUNGSI MARKA JALAN 1. Warna Marka jalan : -Putih -Kuning.
KEMACETAN LALU LINTAS DAN DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas merupakan masalah penting karena lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila lalu lintas terganggu atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan ini dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar, pemborosan waktu dan dapat mengakibatkan polusi udara. Masalah lalu lintas merupakan masalah yang sangat penting, karena masalah ini adalah masalah sulit yang harus dipecahkan bersama. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka masyarakat sendiri yang akan menanggung kerugiannya, dan apabila masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan mengambil manfaatnya. Saat ini lalu lintas yang macet merupakan suatu kejadian yang biasa kita lihat baik di pagi hari, sore hari maupun di malam hari. Masalah ini terjadi karena pertambahan jumlah kendaraan dengan
pertumbuhan jalan tidak seimbang sehingga selain menyebabkan kemacetan juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Masalah ini juga merupakan masalah lama yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat. Untuk itu perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat agar masalah ini cepat terselesaikan. Setiap individu berhak memikirkan masalah ini, karena sekecil apapun peran yang diberikan oleh individu tersebut tentu ak an memberikan pengaruh yang besar bagi dunia l alu lintas agar menjadi lebih aman dan nyaman. B. Masalah Dalam keadaan yang seperti sekarang ini, sulit bagi kita untuk berharap agar kemacetan lalu lintas menjadi berkurang, apalagi hilang tak membekas. Masalah ini tidak terjadi karena satu f aktor, melainkan banyak faktor yang saling berkaitan satu sama lain sehingga untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan kerja keras setiap individu. Tiap individu tidak boleh mengandalkan individu lain, melainkan individu tersebut harus memikirkan cara atau solusi untuk mengatasi masalah klasik ini, bukannya membuat sebuah budaya baru yakni lebih mementingkan diri sendiri ketimbang memikirkan orang lain seperti saling serobot demi tidak terjebak dalam kemacetan. Nilai-nilai Pancasila yang mengalir di dalam diri mereka seharusnya dapat menjadikan mereka seorang y ang lebih sempurna, yakni manusia yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa, ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat k ebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan serta ber-Keadilan soaial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilainilai tersebut nampaknya kini hilang tak membekas dalam diri setiap individu. C. Tujuan Makalah ini dibuat agar masyarakat pada umumnya dan bagi pelajar khususnya serta semua lapisan masyarakat untuk bersedia memikirkan masalah kemacetan lalu lintas ya ng semakin hari kondisinya semakain parah. Tidak hanya mengandalkannya kepada pemerintah saja, t etapi juga ikut menjadi bagian dari masalah ini, karena jika masyarakat hanya mengandalkannya kepada pemerintah saja, mungkin masalah ini membutuhkan waktu yang l ama untuk terselesaikan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar masyarakat mengetahui tentang sebab-sebab kemacetan di Indonesia, setelah itu masyarakat dapat m engetahui dampak yang ditimbulkannya bagi kehidupan mereka dan mengajak mereka untuk bersama-sama menyusun strategi dalam mengatasi masalah kemacetan. II. PEMBAHASAN A. Pengertian Kemacetan Lalu Lintas Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita pelajari terlebih dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992, ditetapkan pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan. Sedangkan pengertian dari kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas
jalan. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang banyak tentunya memiliki pengguna jalan dan mobilitas yang tinggi pula. Dinas perhubungan DKI Jakarta mencatat, pertambahan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 11 persen per tahun sedangkan pertambahan jalan tak sampai 1 persen per tahunnya. B. Kedisiplinan Pengguna Jalan Para pengguna jalan pasti menginginkan untuk cepat sampai di tujuan, sehingga kadang-kadang para pengguna jalan yang tidak sabar akan saling mendahului, bahkan mereka juga akan melakukan tindakan-tindakan yang berbahaya seperti menerobos lampu merah. Hal ini bukanlah tindakan yang patut diapresiasikan oleh para pengguna jalan karena hal ini bisa menyebabkan kecelakaan yang dapat membahayakan nyawa seseorang dan pada akhirnya peristiwa itu juga akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Di beberapa tempat seperti mall, pasar dan ditempat-tempa keramaian lainnya para pengguna jalan sering menyeberang jalan dengan tidak menggunakan jembatan penyeberangan. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas. Selain itu, juga banyak angkutan umum yang sering menaik dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya, seperti di perempatan jalan dan pertigaan jalan. Kedisiplinan para pengguna jalan memang masih sangat rendah, seharusnya mereka berusaha untuk memperbaiki kebiasaan buruk tersebut karena mereka tidak sendiri di jalan, ada ratusan bahkan ribuan pengguna jalan lainnya.
Pelita.com (2009) menyatakan Kesadaran hukum masyarakat dalam mentaati peraturan tentang lalu lintas masih sangat rendah. Masalah yang satu ini memang harus ditanamkan sejak dini, karena upaya untuk membangun kesadaran hukum masyarakat terkait ketertiban di jalan raya merupakan bagian yang tersulit dari seluruh aspek pembangunan.
C. Rasio Kendaraan dan Jalan Berdasarkan data Ditlantas Polri, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mencapai 6.506.244 buah. Jumlah itu merupakan gabungan dari beberapa jenis kendaraan. Mulai dari truk pengangkut barang yang jumlahnya mencapai 449.169 buah, lalu bus umum dengan jumlah 315.559 buah, hingga sepeda motor yang jumlahnya mencapai angka 3.276.890 buah. Sedangkan sisanya untuk mobil. Jumlah tersebut hanya untuk daerah DK I Jakarta saja, padahal Indonesia memiliki wilayah yang masih sangat luas. Ada Bandung yang merupakan salah satu kota besar di negeri ini dan jumlah kendaraan bermotor di sana juga tentu tidak akan kalah dengan jumlah kendaraan yang ada di DKI Jakarta. Hal ini tentu bukanlah perbandingan yang setimbang karena pertumbuhan kendaraan masih sangat jauh di atas pertumbuhan jalan. Sehingga dengan kondisi yang seperti itu tentu kendaraan akan sulit tertampung dengan tertib pada ruas jalan yang telah tersedia. “Kondisi lalu lintas dan transportasi di Kota Bandung karut-marut meskipun rekayasa jalan sudah maksimal. Salah satu masalah pokoknya