BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak terjadi permasalahan dalam hal lalu lintas. Lalu lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu -lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan ruang lalu-lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu-lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut menyangkut arah arah lalu lintas, perioritas lintas, perioritas menggunakan jalan, jalur jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan. Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai sebagai pengguna, kendaraan dan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas. Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan fisik dan psikologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang. Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bersaing dalam lalu lintas. Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor
4
maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan angka kecelakaan lalu-lintas. Model matematika yang mempresentasikan iring-iringan mobil telah dikaji oleh Ria Susiliawati [10], namun baru dibahas dua mobil pengikut yang persamaan datanya sudah diketahui. Sedangkan dalam studi kasus skripsi ini dibahas delapan mobil yang persamaannya dihitung secara manual dengan data yang diperoleh berupa tabel jarak, kecepatan, dan koefisien sensitivitas. 1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas kita dapat merumuskan masalah sebagai berikut 1. Apa saja Karakteristik komponen lalu Lintas ? 2. Apa saja Karakteristik Sarana ? 3. Apa saja Karakteristik Pemakai Jalan ? 4. Apa saja Karakteristik Prasarana ?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui Karakteristik Komponen Lalu Lintas . 2. Mengetahui Karakteristik Sarana 3. Mengetahui Karakteristik Pemakai jalan 4. Mengetahui Karakteristik Prasarana
.
1.4 Manfaat peneliatian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu teknik sipil, khususnya untuk memahami Karakteristik Komponen pada lalu Lintas.
5
BAB II PEM BAHASAN 2.1 Karakteristik Karakteristik Komponen Lalu Lintas
Komponen-Komponen Komponen-Komponen Sistem Lalu Lintas
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu, manusia sebagai pengguna, kendaraan pengguna, kendaraan dan jalan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik. 2.2 Karakteristik Karakteristik Pemakai Jalan
Manusia
sebagai
sebagai pengemudi sebagai pengemudi atau pejalan
pengguna kaki yang
dapat dalam
keadaan
berperan normal
mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh pengaruh luar seperti cuaca, seperti cuaca, penerangan penerangan/lampu /lampu jalandan jalandan tata tata ruang. Terdapat beberapa bagian yang tediri dari : 6
a. Sifat-sifat Pengemudi Ada
5
macam
faktor
kondisi
sekitar/sekeliling
yang
bisa
mempengaruhi
sifat
mempengaruhi prilaku manusia, yaitu: 1)
Kondisi
lingkungan,
yang
mungkin
seseorang/human behavior 2) Sifat karakter dari pengemudi. 3) Faktor - faktor phisik. 4) Waktu reaksi. 5) Jarak pandangan.
b
Karakterisitik Pengguna Jalan
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Motivasi,
Pengaruh lingkungan,
Pendidikan.
7
d. Observasi Pengemudi
Obsevasi dengan penglihatan
Observasi berdasarkan perasaan (kinesthetik dan vestibular)
Observasi dengan pendengaran
Observasi-observasi yang lain seperti penciuman, rasa sakit, dan lain-lain
e. Penglihatan Pengemudi, Waktu Reaksi (waktu PIEV), Karakteristik fisik mata, Penglihatan Feriferal, Penilaian terhadap jarak.
Reaksi (waktu PIEV)
•
Perception
•
Intelection
•
Emotion
•
Volition
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Mengemudi:
•
Kelelahan.
•
Alkohol atau obat.
•
Sakit,
•
Cuaca
•
Postur.
8
f. Pendengaran
2.3 Karakteristik Karakteristik Sarana
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.
9
a. Kemampuan Pandangan: •
Pandangan ke depan
•
Pandangan ke samping dan belakang
b. Perlampuan
Lampu kendaraan mempunyai dua persyaratan utama: a. Tiga kondisi yang sebuah kendaraan harus dapat terlihat •
Lampu depan
•
Silau
•
Lampu belakang
b. Sistem Penerapan Bahaya dan Instrumentasi Kendaraan c. Rem •
Tahanan selip
10
•
Pengukuran Tahanan Geser
•
Kinerja Kendaraan
d. Tahanan dan tenaga
11
12
2.4 Karakteristik Karakteristik Prasarana
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan angka kecelakaan lalu-lintas
a. Jalan umum adalah jalan ja lan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. b. Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. c. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. d. Tol adalah
sejumlah
uang
tertentu
yang
dibayarkan
untuk
penggunaan jalan tol. e. Penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan.
13
f. Pengaturan jalan kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan
perencanaan
umum,
dan
penyusunan
peraturan
perundang-undangan jalan. g. Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan. h. Pengembangan
jalan adalah
kegiatan
pemrograman
dan
penganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan i.
Pengawasan
jalan adalah
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
mewujudkan tertib pengaturan, pembinaan, dan pengembangan jalan. j.
Penyelenggaraan jalan adalah pihak pih ak yang melakukan peraturan,
pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya. k. Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebanding serta dilengkapai dengan pagar ruang milik jalan.
14
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, menggunakan jalan, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan. Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas. Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan fisik dan psikologi, umur 3.2 Saran
Penulis ingin memberi saran kepada pembaca agar lebih paham mengenai Karakteristik Komponen pada Lalu Lintas. Karena ini adalah pemahaman dasar yang sangat penting untuk menmbuat transportasi di indonesia lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
. Welss, George. 1993. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta. Bhratara Nia ga Media. https://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_Lalu_Lintas http://ketertibanlalinfebry.blogspot.com/2016/10/komponenlalu-lintaskomponen-sistem.htm https://id.scribd.com/document/257303009/Tugas-3-Komponen-Lalu-Lintas
16