SISTEM REPRODUKSI LAPORAN MODUL 1 SKENARIO 2 “AMENOREA”
Disusun Oleh: KELOMPOK 4 1. Chaiul A!"a 2. Clau&ea Iene S %. N'(a N'(a Ku Kun nia ia 4. N'(a N'(an n +a,h +a,hu& u&in in -. R'i R'i +ahle +ahle(i (i ). R0an R0an In&a In&a Sau Saua a $. Li&0a Ma3ahus Sh'lihah *. M. Ilha Raa&han /. +ah ah0 Kha haisa sa A5a 1#. +ina Ina 6ai&ah 11. 11. 7isel Nan&e,0a Nan&e,0a 12. 7isni Luh(iaul 1%. An&i Silia
2#12$%##2# 2#12$%##22 2#12$ 2#12$%## %##)* )* 2#12$ 2#12$%# %##$# #$# 2#12$ 2#12$%# %##/2 #/2 2#12$ 2#12$%## %##/% /% 2#12$%#1%) 2#12$%#1%* 2#12$ 12$%##%$ #%$ 2#11$%#1%% 2#11$%#1%% 2#12$%#12/ 2#12$%#12/ 2#12$%#12* 2#11$%#122 2#11$%#122
Tu': &. 8usna S0aie! PAK
PRO7RAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER +AKULT +AKULTAS KEDOKTERAN KE DOKTERAN DAN KESE6ATAN KESE6ATAN UNI9ERSITAS MU6AMMADI8A6 AKARTA 2#1-
KATA PEN7ANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan dengan penuh penuh kemudah kemudahan. an. Tanpa anpa pertol pertolonga ongan n Dia mungki mungkin n penyusu penyusun n tidak tidak akan akan sanggu sanggup p menyelesaikan dengan baik. Lapo Lapora ran n ini ini disu disusu sun n agar agar pemb pembaca aca dapa dapatt memp memper erlu luas as ilmu ilmu tent tentang ang “SS “SST! T!" " #!$#%D&'S( pada tubuh manusia) khususnya “"%D&L A"!N%#!A“) yang kami sajikan berdasarkan pengamatan*pencarian dari berbagai sumber. Laporan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai berbagai halangan. +aik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. luar. Namun Namun dengan dengan penuh penuh kesaba kesabaran ran dan teruta terutama ma pertol pertolonga ongan n dari dari Allah Allah SWT akhirn akhirnya ya laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini dia,ali dengan uraian gambaran tentang hal hal yang berkaitan dengan amenorea. Walaupun laporan ini mungkin kurang sempurna tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. 'arena laporan ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang cukup jelas) guna membantu pembaca untuk memahami materi dalam laporan ini. $enyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Tutor) yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun laporan) yaitu dr.usnam dr.usnam Syarie) Sp. $A'. Semoga Semoga lapora laporan n ini dapat dapat member memberika ikan n ,a,asa ,a,asan n yang yang lebih lebih luas luas kepada kepada pembaca pembaca.. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. $enyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
/./ /./ Tuju Tujuan an $embel $embelaj ajar aran an Setela Setelah h mempela mempelajar jarii modul modul amenor amenorea ea mahasi mahasis,a s,a dihara diharapkan pkan dapat dapat menyeb menyebutk utkan an dan menjelaskan0 /1 • • •
$erihal mengenai 2aid0 Apa yang dimaksud 2aid 3isiologi 2aid %rgan dan hormone yang berproses dalam 2aid
41
'ela 'elain inan an atau atau kead keadaa aan n yang yang meny menyeb ebab abka kan n Ameno menore reaa Amenorea $rimer • Amenorea Sekunder • Strategi Diagnostik • $enatalaksanaan Amenorea •
51
3isiologi kehamilan $roses 'ehamilan • Diagnose 'ehamilan • $erubahan Anatomi Dan 3isiologi Akibat 'ehamilan • 'eluhan Akibat $erubahan Anatomi Dan 3isiologi Dalam 'ehamilan •
S5enai'
Seorang ,anita usia 46 tahun) menarche usia /7 tahun. Datang ke dokter dengan keluhan tidak datang haid selama 8 bulan. $asien sudah menikah 7 tahun dan masih belum pernah hamil. Setelah menikah) haid menjadi semakin tidak teratur padahal sebelum menikah haid relati teratur setiap bulan meskipun tanggalnya selalu mundur. $asien tidak menyangkal bila berat badannya cenderung semakin gemuk. $ada pemeriksaan isik 0 tinggi badan /79 cm dengan berat badan 76 kg. $ada lengan dan kaki terlihat pertumbuhan bulu yang cukup banyak) dan sekilas terlihat bah,a ,anita ini juga memiliki kumis halus yang tidak la:im untuk seorang ,anita. Kaa; Kalia Suli -
Kaa ; Kalia Kun,i •
Wanita 46 tahun) menarche /7 tahun.
•
Tidak datang haid selama 8 bulan
•
Sudah menikah 7 tahun dan belum pernah hamil
•
Setelah menikah) haid relati;e teratur meskipun tanggalnya mundur
•
+erat badannya cenderung naik
•
T+ 0 /79) ++ 0 76 kg
•
Terdapat pertumbuhan bulu yang cukup banyak pada lengan) kaki dan memiliki kumis
halus
I&eni!i5asi Peasalahan; Pean0aan
/. 4. 5. 8.
haid>
7.
Nama 0 #obi 3ahle;i N" 0 4/495@4 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' /.
'etika sel telur telah matang) sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut dengan Luteini:ing 2ormone CL21. 2ormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam o;arium menuju tuba alopi.
3S2-#2 C follicle stimulating hormone releasing hormone1 yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipoisis mengeluarkan 3S2 2. L2-#2 Cluteinizing hormone releasing hormone1 yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipoisis mengeluarkan L2 3. $2 C prolactine inhibiting hormone1 yang menghambat hipoisis untuk mengeluarkan prolaktin
$ada setiap siklus menstruasi) 3S2 yang dikeluarkan oleh hipoisis merangsang perkembangan olikel-olikel di dalam o;arium Cindung telur1. $ada umumnya hanya / olikel yang terangsang
namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari /) dan olikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. !strogen ini menekan produksi 3S2) sehingga hipoisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu L2. $roduksi hormon L2 maupun 3S2 berada di ba,ah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipoisis. $enyaluran #2 dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. $roduksi hormon gonadotropin C3S2 dan L21 yang baik akan menyebabkan pematangan dari olikel de graa yang mengandung estrogen. !strogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di ba,ah pengaruh L2) olikel de graa menjadi matang sampai terjadi o;ulasi. Setelah o;ulasi terjadi) dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum) di ba,ah pengaruh hormon L2 dan LT2 Cluteotrophic hormones) suatu hormon gonadotropik1. 'orpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. +ila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. $enurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi) perdarahan) dan pelepasan dari endometrium. $roses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa o;ulasi) maka korpus luteum tersebut dipertahankan. 2ormon yang berperan dalam mestruasi •
Gn#2 CGonadotropin Releasing Hormone)
•
3S2 C Follicle Stimulating Hormone)
•
L2 C Luteinizing Hormone)
•
!strogen
•
$rogesteron
Nama 0 Bhairul Agar N" 0 4/4954 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' 4. Deinisi dan klasiikasi amenorea Amenore adalah ketiadaan atau penghentian periode menstruasi. Amenore bisa bersiat primer) sekunder) pasca-pil) dan psikogenik. •
Amenorea primer adalah apabila seorang ,anita berumur /6 tahun ke atas tidak pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit diketahui) seperti kelainan kongenital dan kelainan genetik.
•
Amenorea sekunder adalah penderita pernah mendapatkan menstruasi) tetapi kemudian tidak mendapatkan lagi. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan ,anita) seperti gangguan gi:i) gangguan metabolisme) tumor) dan penyakit ineksi.
•
$asca-pil0 tidak menstruasi setelah menghentikan pil kontrasepsi.
•
$sikogenik0 kegagalan menstruasi akibat gangguan emosional.
Nama
0 ". lham #omadhon
N"
0 4/495/56
Tutor
0 dr. usnam Syari
5.
Hipogonadisme hipergonadotropik ditandai oleh gonad yang tampak bergaris-garis Clarik-larik jaringan ibrosa di tempat o;arium1. Sintesis o;arium tidak terjadi akibat ketiadaan olikel o;arium. $erkembangan payudara tidak terjadi karena rendahnya kadar estradiol dalam sirkulasi. 'arena esterogen tidak diperlukan untuk perkembangan duktus "ulleri atau regresi duktus ,olii) genitalia interna dan eksterna terlihat seperti ,anita normal secara enotipnya. Disebabkan karena kegagalan gonad serta kelainan atau delesi kromosom yang tidak sempurna. Dis!un"si 6i'alaus <2#?%#=>
Hipogonadisme hipergonadotropik menyebabkan kadar esterogen yang sangat rendah yang berungsi untuk penebalan selaput mukosa yang melapisi rongga rahim Cendometrium1. 2al ini diebabkan lesi sistem sarap pusat mungkin meningkatkan kadar prolaktin. $elepasan Gn#2 yang tidak memadai disebabkan oleh sintesis Gn#2 hipotalamus yang tidak memadai atau kerusakan neurotransmitter SS$. Aen'e Se5un&e Dis!un"si 6i'alaus <%-=>
'eadaan Stres) penurunan berat badan) kurang olahraga) serta obat-obatan dapat menyebabkan penurunan rekuensi dan amplitudo denyut Gn#2 secara berksinambungan. Sin&' O(aiu P'li5isi5 <%#=>
"asih belum jelas penyebab utamanya berada pada o;arium atau pada hipotalamus) tetapi kerusakan yang mendasar tampaknya adalah pengiriman sinyal yang Htidak seharusnyaI ke hipotalamus dan hipoisis. Terdapat kadar L2 yang menigkat yang diakibatkan oleh penigkatan produksi esterogen perier dan peingkatan sekresi Gn#2. Pen0a5i 6i'!isis <2#=>
Adenoma hipoisis yang mensekresi prolaktin merupakan lesi yang paling sering ditemukan Ke"a"alan O(aiu Peau <1#=>
2ilangnya semua olikel o;arium disertai berhentinya menstruasi sebelum usia 8 tahun. +iasanya disebabkan oleh kelainan o;arium intrinsik) mosaikisme genetik) proses autoimun Cmiatenia gra;is1) kemotrapi) radiasi) ineksi.
Nama0 #yan ndra Saputra N"0 4/495@5 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' 8. 3aktor pa saja yang menghambat siklus haid> /. 'ehamilan 4. 'ecemasan akan kehamilan 5. $enurunan berat badan yang drastis 8. %lah raga yang berlebihan 7. Lemak tubuh kurang dari /7-/9EeJtreme ?. "engkonsumsi hormon tambahan 9. %besitas 6. Stres emosional @. "enopause /. 'elainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal1 //. %bat-obatan Cmisalnya busulan) klorambusil) sikloosamid) pil '+) enotia:id1 /4. $rosedur dilatasi dan kuretase +eberapa sumber lain juga menyebutkan bah,a penyebab dari amenorea terdiri dari beberapa kompartemen0 -'ompartemen 0 kelainan terletak pada organ target uterus atau outflo tract -'ompartemen 0 kelainan pada o;arium. -'ompartemen 0 kelainan pada pituitri anterior -'ompartemen F 0 kelainan pada sistem syara pusat Chipotalamus1.
Nama 0 3ahmy 'harisma Akbar N"
0 4/49559
Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' 7.
Nama 0 No;a 'urnia N" 0 4/495?6 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' ?.
'ompartemen 0 gangguan pada uterus dan patensi Coutlo, act1 'ompartemen 0 gangguan pada o;arium 'ompartemen 0 gangguan pada hipoisis 'ompartemen F 0 gangguan pada hipotalamus*susunan sara pusat
Ma,a?a,a 7an""uan Pen0ea Aen'ea Gangguan !ada "ompartemen # Sindroma Asherman • Terjadi kerusakan endometrium akibat tindakan kuret berlebihan terlalu dalam sehingga
terjadi perlekatan intrauteri. $erlekatan akan menyebabkan obliterasi lengkap atau partial pada rongga uterus) ostium uteri interna) dan kanalis ser;ikalis. 2ematometra tidak •
terjadi karena endometrium menjadi tidak sensiti;e terhadap stimulus. !ndometritis Tuberkulosa &mumnya timbul sekunder pada penderita dengan salpingitis tuberkulosa. 'eadaan ini
•
ditemukan setelah dilakukan biopsi endometrium danditemukan tuberkel dalam sediaan. Agenesis Duktus "ulleri Sindroma "eyer-#okitansky-'uster-2ause relati;e cukup sering ditemukan sebagai penyebab amenore primer. nsiden diperkirakan / 0 7 kelahiran hidup bayi perempuan. Tanda klinis berupa tidak ada hypoplasia ;agina) biasanya juga tidak ditemukan adanya uterus dan tuba alopii. Dan diduga penyebabnya terdapat mutasi pada
•
gen penyandi A"2 atau resptor A"2 dan juga lactose$%$phospate uridyltransferase. Sindroma nsensiti;itas Androgen Dahulu disebut penyakit sindroma eminisasi testikuler yang merupakan suatu hipogonadisme dengan amenorea primer. Sindroma ini adalah bentuk hermaroditis melaki-laki dengan enotip perempuan Cmale pseudohermaphrodite1. "erupakan
penyakit genetik K linked recessi&e yang bertanggung ja,ab pada reseptor androgen intraselular dengan gonad laki-laki yang gagal melakukan ;irilisasi. Gangguan !ada "omparteman ## $olycystic %;arian Syndrome C$B%S1 • Sebuah kondisi dimana o;arium terlalu banyak memproduksi hormon androgen) khususnya hormone testoteron. +ialo;arium banyak memproduksi hormon-hormon androgen) maka ,anita tersebut akan tumbuh kembang dengan karesteristik kelakilakian. Gejala kecenderungan perubahan ini dikenal pula dengan istilahF#LAT%N. 'ecendrungan ini dapat pula berdampak pada pola perkembangan bulu-bulu rambut pada •
tubuh) muncul amenorea) hingga perubahan bentuk tubuh. Sindroma Turner 'elainan gonad*disgenesis gonad yang pada pemeriksaan kariotipe menunjukkan satu kromosom K tidak adaa tau abnormal C87K1. !mpat puluh persen perempuan dengan Sindrom Turner menunjukkan adanya mosaik 87-K%*8?-KK atau aberasi struktur pada
•
kromosom K atau . Angka kejadian / dan antara /. kelahiran bayi perempuan. $remature %;arian 3ailure $remature %;arian 3ailure C$%31 adalah hilangnya ungsi o;arium sebelum umur 8 tahun. Diperkirakan terjadi pada /E perempuan dengan ditemukan deplesi lebih a,al pada olikel o;arium. $%3 dapat disebabkan oleh dua hal yaitu terjadi secara spontan dan karena iatrogenic. $%3 yang secara spontan disebabkan oleh kelainan genetic) penyakit
•
autoimun) dan idiopatik. Sedangkan penyebab iatrogenic oleh karena tindakan bedah. Sindroma %;arium #esisten Gonadotropin $enyakit ini mempunyai gambaran seorang perempuan amenorea dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh normal) kariotipe normal dan kadar gonadotropinnya tinggi. $enyebab penyakit ini dikarenakan terjadi gangguan pembentukan gonadotropin di
•
o;arium. Sindroma S,eyer Disebut juga deisgenesis gonad K) suatu keadaan yang jarang ditemukan. Gambaran klinis adalah perempuan amenorea dengan kariotipe 8? K) kadar testoteron normal perempuan dan tidak didapatkan perkembangan seksual karena tidak didapatkannya hormone estrogen.
Gangguan $ada 'ompartemen Adenoma 2ipoisis Sekresi $rolaktin •
"erupakan tumor hipoisis yang paling sering didapatkan. 'eluhan utama adalah amenorea dengan kadar prolactin tinggi dan dapat pula disertai galaktorea. 2anya sepertiga perempuan dengan kadar prolaktin tinggi didapatkan keluhan galaktorea. 2al ini disebabkan oleh kadar estrogen rendah pada amenorea akan mencegah respon normal prolaktin. Selain itu) dapat disebakan oleh actor heterogenisitas hormone peptide •
prolaktin yang berada di sirkulasi. !mpty Sella Syndrome "erupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan tidak lengkapnya diaragma sel la sehingga terjadi ekstensi ruang subarachnoid kedalam osahipoisis. Tanda klinis dijumpai adanya galaktorea dan peningkatan kadar prolaktin. Sindroma ini bukan
•
keganasan dan tidak akan berlanjut menjadi kegagalan hipoisis. Sindroma Sheehan Terjadi inark akut dan nekrosis pada kelenjar hipoisis yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dan syok dapat menyebabkan terjadi Sindroma Sheehan. 'eluhan segera terlihat setelah melahirkan dalam bentuk kegagalan laktasi) berkurangnya rambut pubis) dan aksila. Deisiensi hormone gonadotropin paling sering terlihat) diikti dengan ABT2.
Gangguan $ada 'ompartemen F Amenorea 2ipotalamus • Deisiensi sekresi pulsatile
Gn#2
akan
menyebabkan
gangguan
pengeluaran
gonadotropin sehingga berakibat gangguan pematangan olikel dan o;ulasi dan pada •
gilirannya akan terjadi amenorea hipotalamus. Sindroma 'allmann Suatu keadaan yang jarang ditemukan pada perempuanya itu kelainan congenital hipogonadotropin hipogonadisme disebabkan oleh deicit sekresi Gn#2. Gambaran klinis berupa amenore primer) perkembangan seks sekunder inantile) kadar gonadrotopin rendah) kariotipe perempuan normal) dan kehilangan atau terjadi penurunan persepsi bau Cmisalnya tidak mencium bau kopi) parum dan lain-lain1. $enyakit ini berhubungan dengan deek anatomis pesiik yaitu terdapat hypoplasia atau tidak adanya sulkus
•
olaktorius di rinensealon. $enurunan +erat +adan +erlebih Anoreksia Ner;osa +iasanya gejala anoreksia ner;osa dimulai antara umur /-5 tahun. +adan tampak kurus dengan berat badan kurang 47 E) disertai dengan pertumbuhan rambut lanugo)
bradikardi) akti;itas berlebih) bulimia) muntah yang biasanya dibuat sendiri) -
amenorea dan lain sebagainya. +ulimia Suatu keadaan yang ditandai dengan episode makan berlebihan dan dilanjutkan dengan menginduksi muntah) puasa) atau gangguan obat pencahar dan diuretika.
Nama 0 3ina na 2amidah N" 0 4//95/55 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' 9.
berkembang lebih lanjut dengan memasuki pembelahan miosis sampai terbentuk o;um yang siap untuk dio;ulasikan. Dengan demikian) proses prolierasi olikel serta pematangan o;um merupakan kunci penting bagi seorang ,anita dalam menjalani kehidupan reproduksinya. 'ehidupan reproduksi seorang ,anita dipengaruhi oleh beberapa aktor) yang berpotensi menimbulkan gangguan. Salah satu aktor yang berpengaruh adalah obesitas) yang identik dengan hiperkolesterolemia. %besitas dideinisikan sebagai peningkatan berat badan yang melebihi batas kebutuhan skeletal dan isik sebagai akibat dari akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. CDorland) 4?1. +atas kegemukan pada umumnya adalah 4E melebihi standar normal. %besitas Ckegemukan1 terjadi jika selama periode ,aktu tertentu) jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada jumlah yang digunakan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh. 'elebihan energi tersebut disimpan sebagai trigliserida pada jaringan adiposa. $enyebab kegemukan sangat ber;ariasi dan masih belum jelas. Sebagian aktor yang mungkin berperan adalah C/1 gangguan emosi yang disertai konsumsi makanan secara berlebihan) C41 pembentukan sel-sel lemak dalam jumlah berlebihan akibat konsumsi makanan yang berlebihan) C51 gangguan ungsi endokrin tertentu) C81 gangguan pada pusat pengatur kenyang dan selera makan di hipotalamus) C71 kecenderungan herediter) C?1 aktor eksternal) seperti kele:atan makanan yang tersedia) serta C91 kurang berolahraga CSher,ood) 4/1. 'omposisi tubuh mengacu pada persentase berat tubuh yang terdiri dari jaringan tanpa lemak dan jaringan lemak. $enilaian komposisi tubuh merupakan komponen penting dalam menge;aluasi status kesehatan seseorang. Secara ideal) komposisi lemak pada pria adalah kurang dari /7E) sedangkan pada ,anita adalah kurang dari 4E CSugondo) 491. 'olesterol merupakan bahan pembentuk hormon steroid. Semua organ penghasil steroid) kecuali plasenta) dapat mensintesis kolesterol dari asetat. Akan tetapi) pada mayoritas keadaan tertentu) sintesis lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harus menggunakan kolesterol yang bersirkulasi. $roduksi steroid di dalam o;arium terjadi pada sistem dua sel. Sel teka menghasilkan androgen dan merespon luteini:ing hormone CL21 dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL Clo,-density lipoprotein1 yang berperan dalam pemasukan kolesterol ke dalam sel. L2 juga menstimulasi akti;itas protein khusus C$87scc1) yang menyebabkan peningkatan
produksi androgen. 'etika androgen berdiusi ke sel granulosa) androgen mengalami metabolisme oleh aromatase menjadi estrogen. Seseorang dengan obesitas akan identik dengan hiperkolesterolemia yang ditandai dengan tingginya kadar trigliserid dan LDL dalam darah. $adahal) LDL merupakan molekul pemba,a kolesterol ke dalam sel teka untuk dijadikan bahan pembuat androgen. "elalui dasar mekanisme tesebut) tingginya kadar LDL dapat berdampak pada tingginya kadar androgen) yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Selain itu) hiperkolesterolemia juga berakibat pada resistensi reseptor insulin akibat peningkatan glukosa yang dia,ali dengan hiperakti;itas glukoneogenesis) yang pada akhirnya menimbulkan hiperinsulinemia. 2iperinsulin menyebabkan peningkatan akti;itas androgen melalui mekanisme berikut 0 C/1 nsulin berikatan dengan reseptor G3-/) yang mempunyai struktur sama dengan reseptor insulin. katan ini bersama L2 akan merangsang sel teka untuk memproduksi hormon androgen. C41 2iperinsulin menekan sintesis seJ hormone binding globulin CS2+G1 dan G3 binding protein CG3+$1 di hepar sehingga seks steroid dan G3- yang b ebas Cbentuk akti1 meningkat CSamsulhadi) /@@@1. 'adar estrogen yang tinggi memberikan umpan balik negati terhadap hormon 3S2 Collicle stimulating hormone1 melalui sekresi protein inhibin yang menghambat hipoisis anterior untuk menyekresikan 3S2. Sedangkan terhadap L2) peninggian kadar estrogen memberikan umpan balik positi sehingga kanaikan kadar L2 merangsang sintesis androgen) kenaikan kadar androstenedion) dan diubah oleh jaringan lemak*otot menjadi estrogen di perier. $eningkatan kadar L2 juga dapat disebabkan oleh karena gangguan sistem leptin. Leptin adalah suatu protein yang disekresi oleh adiposit) yang berperan mengatur pemasukan makanan dan memberikan isyarat lapar pada otak. $ada hipotalamus) leptin menekan sintesis dan sekresi neuropeptide ) di mana neuropeptida ini bekerja menghambat gonadotropin releasing hormone CGn#21. $ada seseorang dengan obesitas Csebagaimana dialami pasien dalam skenario1) terjadi peningkatan kadar leptin Cpada seorang obes terjadi resistensi leptin1) sehingga terjadi penurunan sekresi neuropeptide ) yang berakibat pada peningkatan sekresi Gn#2) dan diikuti peningkatan sekresi L2. "elalui sebuah riset) diketahui bah,a leptin juga berpengaruh pada maturasi oosit melalui jalur mitogen-acti;ated protein kinase C"A$'1 yang dapat mengakti;asi maturation-promoting actor C"$31 yang merangsang pematangan o;um yang dihasilkan oleh o;arium C'akisina) 461.
$atogenesis yang mendasarinya bera,al dari kondisi obesitas) yang berlanjut sebagai kondisi hipersekresi estrogen dan hipersekresi L2) serta penghambatan sekresi 3S2. Adanya hambatan sekresi pada 3S2 menyebabkan terganggunya prolierasi olikel sehingga tidak terbentuk olikel yang matang. "eskipun pematangan o;um terjadi Cmelalui mekanisme yang dijelaskan di atas1) o;ulasi tetap tidak berlangsung oleh karena imaturitas olikel. 2al inilah yang menjadi dasar mekanisme ketidakhadiran menstruasi Camnorea1. $roses ano;ulasi ini juga sangat terkait dengan sindrom polio;arium kistik. Gangguan estrogen yang selalu tinggi mengakibatkan tidak pernah terjadi kenaikan kadar 3S2 yang adekuat. 2al tersebut menyebabkan penumpukan olikel kecil Colikel pada stadium anthral dengan penampang M 6 mm1 pada tepi dinding o;arium tanpa pernah mengalami o;ulasi CWasita) 491. 'eadaan ini menyebabkan gambaran polikistik pada o;arium sehingga disebut polycystic o;arian syndrome C$B%S1.
Nama 0 No;an 3achrudin N" 0 4/4959 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' 6. Alur diagnostik berdasarkan kasus di skenario Ananesis •
#$S o o o o o o o o o
•
#$D
•
#$' o
$ernahhaidatautidaksebelumnya> Siklushaidnyabagaimana> 'ehamilan> Tanda-tandakehamilan> Gangguanemosional> 'ebotakan> $ertumbuhanbulu yang tidak,ajar> +eratbadan>
D" tipe 4
•
#psikososial
•
#pengobatanalergi
Peei5saan +isi5 • • • • • •
Tanda ;ital ++ T+Cmenentukan +"-+ody "ass ndeJ1 Tanda-tandakehamilan 'ebotakan $ertumbuhanbulu yang tidak,ajar $emeriksaantiroid) kulit) rambut) payudara.
Peei5saan Penun@an" • •
Teskehamilan &jiprogesteron
• • • • • • • • • •
&ji estrogen M progesteron 2isteroskopidan+iopsi !ndometrium $engukuran 3S2 serum dan$rolaktin serum 2BG testosterondan androgen) $rolaktin proil lipid TS2 untukhormontiroid hormon adrenal kadar insulin
Nama 0 Gisni Luth;iatul achra N"
0 4/495/46
Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' @.
Nama 0 Lidya "arIathus Sholihah N" 0 4/495/5? Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' /.
&ji progestogen positi
+agi ,anita yang belum menginginkan anak) cukup diberikan $ dari hari /? sampai hari ke 47 siklus haid.$engobatan berlangsung selama 5 siklus berturut-turut.Setelah itu di lihat) apakah siklus haid menjadi normal kembali) atau tidak. 'alau masih belum terjadi juga siklus haid normal) maka pengobatan dilanjutkan lagi)sampai terjadi siklus haid yang normal lagi. $erlu diingat) bah,a akibat pengaruh ! yang terus menerus dapat menyebabkan hiperplasia endometri) dan risiko terkena kanker endometrium lebih besar.$emberian $ pada ,anita ini sekaligus mencegah kanker endometrium. "asalah akan muncul) bila ,anita tersebut telah mendapat siklus haid normal) namun belum ingin punya anak. &ntuk itu) perlu dianjurkan penggunaan kontrasepsi) seperti &D) atau yang paling sederhana adalah pemberian pil kontrasepsi kombinasi dosis rendah. -
&ji progestogen negati;e
Wanita dengan uji $ negati) dilakukan uji estrogen dan progesteron C&ji !M$1.Diberikan estrogen selama 4/ hari) dan dari ke /4 sampai hari ke 4/ diberikan progesteron 7 - / mg*hari.
&ji !M$ positi
&ji !M$ positi artinya ,anita tersebut hipoestrogen.Terjadi gangguan pembentukan ! di olikel.Selanjutnya perlu dicari penyebabnya dengan analisa
hormonal.3S2
dan
L2
rendah*normal) $#L normal.+iasanya dengan atau tanpa tumor hipoisis) sehingga perlu pemeriksaan radiologik.Diagnosis adalah amenorea hipogonadotrop) dengan atau tanpa tumor hipoisis.$enyebabnya adalah insuisiensi hipotalamus hipoisis. +ila hasil analisa hormonal ditemukan 3S2 ) atau L2 yang tinggi) p#Lnormal) maka penyebab amenoreanya
adalah
di
o;arium
Cinsuisiensi
o;arium1)misalnya
menopause
prekok.
Diagnosisnya adalah amenorea hipergonadotrop.Selanjutnya perlu dilakukan biopsy o;arium per Laparoskopi.+ila hasil hormone 3S2 dan L2 sangat rendah) maka perlu dilakukan uji stimulasi dengan 2"G C&ji 2"G1untuk memicu ungsi o;arium. %;arium yang normal akan memproduksi !) yang dapat diperiksa melalui urine atau darah C&ji 2"GM1. •
Agonis Dopamin seperti bromocriptineC$arlodel1 atau pergolide C$ermaJ1) eekti dalam mengobati hiperprolaktinemia. $ada sebagian besar ,anita) pengobatan dengan obat
•
•
agonis dopamin mengembalikan ungsi endokrin o;arium normal dan o;ulasi. "etormin CGlucophage1 adalah obat yang telah berhasil digunakan pada ,anita dengan sindrom o;arium polikistik untuk menginduksi o;ulasi. $ada beberapa ,anita) berat badan yang berlebihan bisa menjadi penyebab amenore. $ara ,anita harus membatasi jumlah lemak dalam diet mereka) dan mereka harus latihan cukup untuk mempertahankan berat badan ideal. Lebih dari 6 jam olahraga berat dalam seminggu dapat menyebabkan amenorea. $rogram olahraga yang sedang menstruasi dapat mengembalikan normal.
•
$ada ,anita dengan anoreksia ner;osa atau penurunan berat badan yang berlebihan) siklus haid yang normal sering dapat dikembalikan dengan menjalani pera,atan untuk
•
•
memulihkan dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Terapi pembedahan0 –
'edge Resection
aitu mengangkat sebagian o;arium. Tindakan ini dilakukan untuk membantu agar siklus haid menjadi teratur dan o;ulasi berlangsung secara normal. –
Laparoscopic o&arian drilling
$ada tindakan ini dilakukan eletrokauter atau laser untuk merusak sebagian o;arium. •
Non-medikamentosa0 –
$enurunan berat badan
–
%lahraga secara teratur
–
"engkonsumsi makanan sehat dan menghentikan kebiasaan merokok.
KOMPLIKASI
'omplikasi amenorea banyak) termasuk inertilitas dan keterlambatan perkembangan psikososial dengan kurangnya perkembangan seksual isik normal.$asien hipoestrogenik dapat berkembang menjadi osteoporosis parah dan patah tulang) yang paling berbahaya bagi kehidupan menjadi raktur leher emur.
Nama 0 Andi Silpia N" 0 4//95/44 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' //. Sin&' P'li5isi5 O(aiu Sindrom o;arium polikistik CS%$'1 adalah merupakan kumpulan gejala dan tanda yang terjadi akibat hiperandrogenisme dan gangguan o;ulasi tanpa disertai adanya kelainan hiperplasia adrenal kongenital) hiperprolaktinemia atau neoplasma yang mensekresi androgen. Gejala yang timbul dapat ber;ariasi dari tanpa gejala sama sekali sampai gejala seperti inertilitas) ano;ulasi kronik yang ditandai dengan amenorea) oligomenorea) gangguan haid atau perdarahan uterus disungsional dan hirsutisme. $enampakan utama pada S%$' adalah hiperandrogenisme dan ano;ulasi kronik yang sering dihubungkan dengan resistensi insulin) serta perubahan rekuensi pengeluaran gonadotropin$ releasing hormone dan pengeluaran hormon-hormon gonadotropin lainnya. MANI+ESTASI KLINIK SINDROM O9ARIUM POLIKISTIK
Gejala S%$' cenderung terjadi secara bertahap. A,al perubahan hormon yang menyebabkan S%$' terjadi pada masa remaja setelah menarche. Gejala akan menjadi jelas setelah berat badan meningkat pesat. Gejala yang timbul dapat ber;ariasi mulai dari tanpa gejala sama sekali sampai gejala seperti inertilitas) ano;ulasi kronik yang ditandai dengan amenorea) oligomenorea) gangguan haid atau perdarahan uterus disungsional) jera,at) hirsutisme atau maskulinisasi) dan obesitas.
A. Kelainan ensuasi
$asien dapat mengeluh adanya oligomenorrhea) dimana siklus menstruasinya menjadi sangat lama yaitu antara 57 hari sampai dengan ? bulan) dengan periode menstruasi O @ per tahun. Dapat terjadi amenorrhea sekunder dimana ada ase tidak adanya menstruasi selama ? bulan) dapat pula terjadi episode menometrorrhagia dengan anemia.
$ada S%$' sekresi estrogen berlangsung lama dan tidak disertai o;ulasi. Sekresi tersebut juga tidak diimbangi oleh progesteron yang selanjutnya akan mempengaruhi pelepasan gonadotropin
kelenjar hipoise. &mpan balik yang dihasilkan dari estrogen yang normal dapat mengakibatkan peningkatan sekresi L2. $eningkatan L2 akan menstimulasi sel teka o;arium untuk menghasilkan androgen dalam jumlah besar) akan tetapi sekresi 3S2 sangat ditekan. 'urangnya stimulasi oleh 3S2 menyebabkan kegagalan perkembangan olikel) tidak adekuatnya induksi terhadap en:im aromatisasi yang penting untuk pembentukan estradiol serta menyebabkan kegagalan o;ulasi.
. Kelainan hiean&'"enise
6isuise
$ada ,anita) hirsutisme dideinisikan sebagai adanya rambut terminal yang gelap dan kasar yang berdistribusi sesuai pola rambut pada laki-laki. #ambut sering terlihat di atas bibir) dagu) sekeliling puting susu) dan sepanjang linea alba abdomen. +eberapa pasien dapat mengalami perkembangan karakterisktik seks pria C;irilisasi1 lainnya seperti penurunan ukuran dada) suara berat) peningkatan massa otot) pembesaran klitoris. &ntuk menentukan derajat hirsutisme dapat digunakan sistem skoring 3erriman-Gall,ey. $ada sistem ini) distribusi rambut yang abnormal dinilai pada @ bagian area tubuh dan dinilai dari angka -8.
Gambar ?. Distribusi rambut yang abnormal pada hirsutisme
C. Resisensi insulin
#esistensi insulin adalah berkurangnya respons glukosa terhadap insulin. Sindrom metabolik atau sindrom K juga disebut sindrom resistensi insulin merupakan suatu kumpulan aktor-aktor resiko yang bertanggung ja,ab terhadap peningkatan morbiditas penyakit kardio;askuler. $ada keadaan resistensi insulin dan obesitas) komponen utama dari sindrom metabolik adalah0
2ipertensi
P /5*67 mm2g
'adar Triglyceride
P /7 mg*Dl
'adar 2DL-kolesterol
Q 7 mg*dL
%besitas abdominal
Lingkar pinggang P 57 inci
Glukosa puasa
P // mg*dL
+anyak mekanisme yang menjelaskan terjadinya resistensi insulin) yaitu resistensi target jaringan perier) penurunan pengeluaran hepar atau peningkatan sensitiitas pancreas. 2iperinsulinemia dapat
mencetuskan
hipertensi
dan
meningkatkan
resiko
penyakit
jantung
2iperinsulinemia dan sindrom o;arium polikistik juga berhubungan dengan
coroner.
peningkatan
produksi plasminogen acti&ator inhibitor type$% C$A-/1 yang dapat meningkatan resiko penyakit jantung coroner. +ukti penelitian mengindikasikan ,anita dengan S%$' memiliki resistensi insulin perier dikarenakan
deek
pada
aktiasi
reseptor
kinase)
khusunya
menurunkan
tyrosine
autophosphorylasi pada reseptor insulin. Serine phosphorylasi dan threonine residu pada reseptor insulin menurunkan sinyal transmis dan peningkatan serine phosphorylasi dapat mengubah transduksi sinyal. $ada keadaan S%$' terjadi peningkatan serine phosphorylasi.'ebanyakan pasien dengan diabetes mellitus tidak tergantung insulin memiliki resitensi insulin perier) tetapi tidak semua ,anita dengan resistensi insulin adalah hiperandrogen. Terdapat beberapa alasan untuk membuktikan bah,a hiperinsulin menjadi penyebab hiperandrogen0 /.
$emberian insulin untuk ,anita dengan S%$' meningkatkan beredarnya androgen
A.
$emberian glukosa untuk ,anita dengan S%$' meningkatkan beredarnya insulin dan androgen
4.
$enurunan berat badan menurunkan kadar insulin dan androgen
5.
$ada in ;itro) insulin menstimulasi produksi androgen pada sel teka A.
$enelitian dengan mengurangi kadar insulin menurunkan kadar androgen pada ,anita dengan S%$' tidak pada ,anita normal
+.
Setelah menormalkan kadar androgen dengan terapi agonis Gn#2) respon hiperinsulin tetap abnormal pada ,anita obesitas dengan S%$'
B.
'oreksi hiperandrogenisme dengan terapi kontrasepsi oral) surgical edge resection atau kauter laparoskopi tidak mengubah resistensi insulin dan kadar abnormal lipid.
'elainan metabolik utama sindrom o;arium polikistik adalah tidak beresponsnya tubuh terhadap kadar insulin yang normal. #esistensi insulin ini mengakibatkan pankreas bekerja lebih keras sementara kadar gula yang tidak terolah pun meningkat. +eberapa penelitian menyimpulkan gangguan metabolisme insulin inilah yang mengakibatkan ,anita penderita sindrom o;arium polikistik terancam mengalami penyakit diabetes melitus tiga kali lebih besar daripada ,anita normal. Selain itu ,anita penderita sindrom o;arium polikistik juga beresiko terkena penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. $ada sindrom ini juga cenderung menyimpan lemak dalam tubuhnya sehingga mudah menjadi terjadi obesitas . DIA7NOSIS SINDROM O9ARIUM POLIKISTIK
Diagnosis S%$' menurut konsensus #otterdam tahun 45 mengenai sindrom o;arium polikistik) bah,a kriteria diagnostik untuk S%$' adanya 4 dari 5 keadaan berikut yaitu0'li"'en'hea aau an'(ulasi ) tanda-tanda hiean&'"enise secara klinis maupun biokimia dan '(aiu 'li5isi5 dimana keadaan-keadaan tersebut diatas bukan disebabkan oleh hyperplasia adrenal kongenital) tumor yang mensekresi androgen atau cushing syndrome. Tanda hiperandrogenisme jika ditemukan adanya hirsutisme Cdengan nilai skore errymangall,ey P61. $engukuran biokimia hiperandrogenisme ditentukan dengan serum androgen Ctestosteron bebas) testosteron total) dehydroepiandrosteron sulat) dan androstenedion1. &ntuk mendiagnosa adanya S%$' diperlukan juga pemeriksaan-pemeriksaan penunjang. Sindroma polikistik o;arium merupakan suatu diagnosis eksklusi. Sehingga pemeriksaan
penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosis S%$' umumnya adalah pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya penyebab lain yang memberikan gambaran yang serupa dengan S%$' Sampel untuk pemeriksaan laboratorium harus diambil saat pagi hari) pada pasien yang dipuasakan) dan pada ,anita dengan menstruasi yang reguler yaitu antara hari ke 7 sampai hari ke @ dari siklus menstruasinya. Adanya peningkatan androgen dapat diketahui dengan mengukur kadar testosteran bebas dan kadar testosteron total atau indeJ androgen bebas. 'adar testosteron bebas yang meningkat adalah suatu indikator yang sensiti untuk peningkatan hormon androgen. Adapun pemeriksaan yang dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain) seperti0
'adar serum hBG harus diperiksa untuk menyingkirkan kehamilan pada pasien dengan oligomenorhea atau amenorrhea.
$asien dengan tumor adrenal atau tumor o;arium yang menghasilkan androgen dapat juga memberikan gambaran klinis hirsutisme dan amenorrhea. Namun) tumor ini biasanya sangat progresi) dan pasien dapat memiliki kadar androgen yang tinggi. 'adar testosteronenya dapat lebih besar dari /7 ng*dL) dan kadar D2!A-S nya mencapai 6 mcg*dL atau lebih.
2iperplasia adrenal kongenital dengan onset terlambat oleh karena deisiensi 4/hydrolase dapat disingkirkan dengan mengukur kadar /9-hydroJyprogesteron serum setelah tes stimulasi cosyntropin. 'adar /9-hydroJyprogesteron kurang dari / ng*dL) yang diukur ? menit setelah tes stimulasi cosyntropin) menyingkirkan adanya hiperplasia adrenal kongenital dengan onset terlambat
Sindroma Bushing dapat disingkirkan dengan memeriksa kadar kortisol bebas dan kreatinin pada sample urin 48 jam. 'adar kortisol bebas pada urin 48 jam yang 8 kali lipat dari batas normal adalah kadar diagnostik untuk sindroma cushing.
2iperprolaktinemia dapat disingkirkan dengan memeriksa konsentrasi serum prolaktin saat puasa.
%leh karena pre;alensi toleransi glukosa terganggu dan diabetes mellitus tipe 4 pada ,anita dengan S%$') test toleransi 97 gram glukosa dapat dilakukan. Glukosa 4 jam postprandial
kurang dari /8 mg*dL mengindikasikan toleransi glukosa yang normal) nilai /8-/@@ mg*dL mengindikasikan adanya toleransi glukosa yang terganggu) dan nilai 4 mg*dL atau lebih mengindikasikan diabetes mellitus. $roil lipid saat puasa biasanya abnormal dan menunjukkan adanya kenaikan trigliserida dan kadar kolesterol lipoprotein berdensitas rendah dan penurunan kadar 2DL-B. $emeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis adanya S%$' adalah dengan suatu studi pencitraan yaitu dengan sonograi. Secara histologis polikistik o;arium tampak sebagai peningkatan ;olume) jumlah dari olikel matang) ketebalan stromal korteks. +anyak dari perubahan jaringan ini dapat dilihat melalui sonograi) dan pemeriksaan sonograis pel;ik biasanya digunakan untuk menge;aluasi o;arium pada ,anita dengan kecurigaan S%$'. Sonograi penting pada ,anita dengan S%$' untuk melihat kesuburan dan pada ,anita dengan tanda ;irilisasi.
'riteria sonograi untuk polikistik o;arii dari konerensi #otterdam tahun 45 temasuk kista kecil /4 buah Cdiameter 4-@ mm1 atau peningkatan ;olume o;arium CR/mL1 atau keduanya. Terkadang ada peningkatan jumlah stroma bersamaan dengan peningkatan olikel. 2anya satu o;arium dengan penemuan ini cukup untuk mendeinisikan S%$'. +agaimanapun juga) kriteria tidak dapat diterapkan pada ,anita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi kombinasi. Lebih lanjut lagi) beberapa konerensi telah menetapkan kriteria diagnostik untuk menegakkan sindroma polikistik o;arii ini. Seperti sebuah konerensi para ahli pada tahun /@@ yang disponsori oleh National nstitue o Bhild 2ealth and 2uman Disease dari &nited States National nstitutes o 2ealth membuat suatu kriteria diagnosis dari S%$') yaitu 0 /.
oligo-o;ulasi atau ano;ulasi yang bermaniestasi sebagai oligomenorea dan amenorrhea.
4.
2iperandrogenisme Csecara klinis ada peningkatan androgen1 atau hiperandrogenemia Csecara biokimia,i terdapat peningkatan hormon androgen1
5.
Telah disingkirkannya penyebab-penyebab lain yang dapat menimbulkan kelainan mestruasi dan hiperandrogenisme.
Ada juga kriteria diagnosis yang direkomendasikan oleh The !uropean Society or 2uman #eproduction and !mbryology dan The American Society or #eproducti;e "edicine . Dimana untuk menegakkan diagnosis S%$' apabila sekurangnya 4 dari kriteria yang ada terpenuhi. 'riteria diagnosisnya adalah0 /.
oligo-o;ulasi atau ano;ulasi yang bermaniestasi sebagai oligomenorea dan amenorrhea.
4.
2iperandrogenisme Csecara klinis ada peningkatan androgen1 atau hiperandrogenemia Csecara biokimia,i terdapat peningkatan hormon androgen1
5.
$olikistik o;arii C seperti yang tampak melalui pemeriksaan ultrasonograi.
$olikistik o;arii dideinisikan sebagai adanya /4 atau lebih olikel pada sekurangnya / o;arium dengan ukuran diameter 4-@ mm atau ;olume total o;arium R / cm5. TERAPI SINDROM O9ARIUM POLIKISTIK
Terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan ketika menge;aluasi dan mengobati S%$'. $engobatan terapi bertujuan) pertama melancarkan siklus haid dan mengembalikan kesuburan) kedua merubah gangguan metabolik glukosa dan metabolisme lipid) ketiga mengidealkan berat badan karena kejadiannya berhubungan dengan kesakitan dan keempat untuk mengatasi aspek psikologis. $engobatan S%$' adalah bersiat simptomatis. "erubah gaya hidup adalah terapi utama pada S%$'. In'leasi "lu5'sa
ntoleransi glukosa dapat diatur dengan diet dan olahraga) dan pengontrolan berat badan adalah yang paling tepat. "etormin dapat mengubah sensitiitas insulin dan metabolisme glukosa dan memperbaiki hiperandrogenisme dan haid yang tidak teratur. "etormin juga bermanaat untuk menormalkan lipid. "etormin diberikan pada dosis yang ber;ariasi mulai dari /)7-4)7 mg*hari dibagi dalam 4 atau 5 dosis. !ek samping ringan yang dialami seperti gejala gangguan sistem pencernaan Cmual) rasa logam di mulut) dan perubahan rekuensi buang air besar1 dapat terjadi pada 7-/E kasus) tapi obat dapat ditoleransi dengan baik jika peningkatan dilakukan secara bertahap. 'omplikasi yang paling ditakutkan adalah asidosis laktat yang untungnya terjadi sangat jarang dan hampir selalu berhubungan dengan kondisi hipoksia yang menjadi kontraindikasi terapi dengan metormin. In!eilias
$engobatan terhadap inertilitas akibat gangguan o;ulasi terdiri dari bermacam-macam modalitas. Bara kon;ensional yang paling sering dilakukan adalah induksi o;ulasi dengan preparat anti estrogen clomiphene citrate CBB1 $reparat lain yang juga sering digunakan termasuk preparat gonadotropin C Human enopausal Gonadotropin1. Bara bedah untuk memicu o;ulasi seperti tusukan elektrokauter pada o;arium CT!'%1 *o&arian drilling dengan laparoskopi juga mulai banyak digunakan karena diperkirakan angka keberhasilan untuk hamil lebih tinggi dibandingkan dengan terapi kon;ensional. Terapi lini utama yang dapat diberikan untuk menginduksi o;ulasi dan inertilitas pada pasien S%$' diantaranya metormin dan BB) dapat diberikan tunggal atau kombinasi. Clomiphene citrate merupakan estrogen lemah sintetis yang meniru akti;itas antagonis estrogen bila diberikan pada dosis armakologi khas untuk induksi o;ulasi. 3ungsi hipoise-hipotalamuso;arium aJis diperlukan untuk kerja BB yang tepat. Lebih khusus lagi) BB diperkirakan dapat mengikat dan memblokir reseptor estrogen di hipotalamus untuk periode yang lama) sehingga mengurangi umpan balik estrogen normal hipotalamus-o;arium. +lokade ini meningkatkan jumlah Gn#2 di beberapa ,anita yang ano;ulatoir. $eningkatan kadar Gn#2 menyebabkan peningkatan
sekresi
hipoise
gonadotropin)
yang
memperbaiki
perkembangan
olikel
o;arium. Clomiphene citrate juga dapat mempengaruhi o;ulasi melalui tindakan langsung pada hipoisis atau o;arium. Sayangnya) eek antiestrogen BB pada tingkat endometrium atau ser;iks memiliki eek yang merugikan pada kesuburan pada sebagian kecil indi;idu. $enggunaan BB untuk induksi o;ulasi memiliki hasil yang sangat baik. +ahkan) pada beberapa populasi) 6E hingga 67E ,anita akan bero;ulasi dan 8E akan hamil. "etormin adalah suatu biguanide) obat yang paling banyak digunakan sebagai terapi diabetes tipe di seluruh dunia. 'erja utamanya adalah untuk menghambat produksi glukosa hepatik) dan juga meningkatkan sensiti;itas jaringan perier terhadap insulin. $eningkatan sensiti;itas insulin) yang memberikan kontribusi terhadap kemanjuran metormin dalam terapi diabetes) juga terjadi pada ,anita non diabetik dengan sindrom o;arium polikistik. $ada ,anita dengan sindrom ini) terapi jangka panjang dengan metormin dapat meningkatkan o;ulasi) memperbaiki siklus menstruasi) dan menurunkan kadar androgen serum serta penggunaan metormin juga dapat memperbaiki hirsutism.
Nama 0 Blaudea rene S N" 0 4/49544 Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' /4. $remature %;arian 3ailure C$%31 "erupakan 2ilangnya ungsi o;arium atau suatu sindrom yang terdiri dari amenorea) deisiensi steroid seJ dan peninikgkatan kadar gonadotropin pada usia diba,ah 8 tahun.
$%3
diperkirakan terdapat pada / dari / ,anita berusia O5 tahun) dan / dari / ,anita O8 tahun. $enyebab $%3 terdari dari 4 yaitu berdasarkan amenore primer dan sekunder 0
Terjadi secara spontan /. 'elainan genetik 0 Sindrom Turner) ragile J syndrom 4. $enyakit autoimun 0 D" tipe /) LS!) $enyakit Addison 5. diopatik
atrogenik /. Tindakan bedah Cpengangkatan o;arium karena tumor1 4. #adiasi 5. $emberian sitostatika
Gejala yang muncul adalah Amenorea) %ligomenorea) nertilitas) Depresi) 'urang tidur) "enurun libido. &ntuk mendiagnosis $%3 diperlukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan kadar hormon dan &SG. $ada $%3 akan ditemukan 'adar 3S2 R 8 &*L CNormal 0 )@ /)7 &*L1) 'adar L2 lebih 7 kali dari normal CNormal 0 )6 4? m&*mL1. &SG menunjukan o;arium yang kecil tanpa adanya pertumbuhan olikel.
Tatalaksana pada $%3 yaitu $emberian substitusi hormon dan tidakan berdasarkan penyebab /. $emberian substitusi hormon esterogen-progesteron Cmencegah komplikasi jangka panjang osteoporosis1 •
2ormon #eplacement Therapy C2#T1
4. Tatalaksana berdasarkan penyebab •
%bat steroid pada penyakit autoimun
•
Tindakan transposisi o;arium pada penyebab iatrogenik
Nama 0 Grisel Nandecya N"
0 4/495/4@
Tutor 0 dr. usnam Syarie) Sp. $A' 1%. Sindrom cushing Pen"eian
Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh eek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. 'adar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemeberian dosis armakologik senya,a-senya,a glukokortikoid. Ei'l'"i
Sindrom cushing dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut 0
Glukokortikoid yang berlebih
Aktiitas korteks adrenal yang berlebih
2iperplasia korteks adrenal
$emberian kortikosteroid yang berlebih
Sekresi steroid adrenokortikal yang berlebih terutama kortisol
Tumor-tumor non hipoisis
Adenoma hipoisis
Tumor adrenal Pa'!isi'l'"i
Sindrom cushing dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme yang mencakup umur kelenjar hipoisis yang mneghasilkan ABT2 dan menstimulasi korteks adrenal untuk meningkatkan sekresi hormonnya meskipun hormon tersebut telah diproduski dengan jumlah yang adekuat. 2operlasia kelenjar adrenal dan pemberian kortikosteroid atau ABT2 dapat pula menimbulkan sindrom cushing) mekanisme umpan balik normal untuk mengendalikan ungsi kortek adrenal menjadi tidak eekti dan pola sekresi diurnal kortisol yang normal akan menghilang. Tanda dan gejala sindrum cushing terutama terjadi sebagai akibat dari sekresi glukokortikoid dan androgen yang berlebihan) mekipun sekresi meneralorkortikoid juga dap at terpengaruh. 'elebihan
glukokortikoid
dapat
menghambat proses
metabolisme
protein
dan
karbohidrat. Glukokortikoid mempunyai eek katabolik dan antianabolik pada protein)
menyebabkan menurunnya kemampuan sel-sel pembentuk protein untuk mensistesis protein) sebagai akibatnya terjadi kehilangan protein pada jaringan seperti kulit) otot) pembuluh darah) dan tulang. 7aaan 5linis
Gambaran klinis yang terdapat pada pennderita sindrom cushing adalah sebagai berikut 0 a1
Amenorea
b1
Nyeri punggung
d1 $enurunan konsentrasi e1
'elemahan otot
1
"oonace
g1 Nyeri kepala h1 2iperpigmentasi i1
Luka sukar sembuh
j1
!dema pada ekstremitas
k1 $enipisan kulit l1
2ipertensi
m1 %steoporosis n1 Striae pada abdomen o1 $embesaran klitoris p1 %besitas 1 $unuk kerbau pada posterior leher r1
2ipokalemia
s1
$sikosis
t1
#etensi natrium
u1 Depresi ;1
$erubahan emosi
Peei5saan Penun@an" a>
Tes suesi &eBaehas'n
/1 &ntuk membantu menegakkan diagnosis penyebab sindrom cushing tersebut) apakah hipoisis atau adrenal.
41 &ntuk menentukan kadar kortisol. 51 $ada
pagi hari
lonjakan
kortisol akan
ditekan
0
Steroid
O7
uL*dl
UR
Normal
$ada pagi hari sekresi kortisol tidak ditekan 0 S teroid R/ uL *dl URSindrom Bushing > Ka&a 5'is'l eas &ala uin 24 @a:
&ntuk memeriksa kadar /9- hidroksikortikosteroid serta /9- kortikosteroid) yang merupakan metabolic kortisol dan androgen dalam urin. 'adar metabolic dan kortisol plasma meningkatSindrom Bushing ,>
Siulasi CR+
&ntuk membedakan tumor hipoisis dengan tempat-tempat ektopik produksi ABT2 sebagai penyebab. &> Peei5saan Ra&i'iun'assa0 ACT6 Plasa Unu5 en"enali en0ea Sin&' Cushin" e>
CT US7 &an MRI &aa &ila5u5an unu5 enenu5an l'5asi @ain"an a&enal &an en&ee5si u' a&a 5elen@a a&enal.
Penaala5sanaan :
$engobatan sindrom cushing tergantung ABT2 tidak seragam) bergantung apakah sumber ABT2 adalah hipoisis * ektopik. a1
b1
'elebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan diikuti pemberian kortisol dosis isiologik.
d1
+ila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma* terapi pembedahan
e1
Digunakan obat dengan jenis metyropone) amino gluthemide yang bisa mensekresikan kortisol Sesuai pada penyebabnya. $enyakit Busing dapat dilakukan iradiasi dari hipoise) kombinasi iradiasi dengan unilateral adrenalektomi. $ada adenoma basoil yang menimbulkan gejala penionggian tekanan intra kranial dan tidak berhasil dengan radiotherai) dilakukan ekstirpasi. $ada kasus berat dimana iradiasi hipoise tidak memberi hasil) dilakukan adrenalektomi bilateral) kemudian substitusi dengan hidrokortison) kortison atau ludrokortison. +ila disebabkan oleh adenoma atau karsinoma adrenal) dilakukan operasi kemudian terapi substitusi.