BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan kota dan kemajuan industri yang semakin pesat ternyata dapat memberi pengaruh buruk terhadap lingkungan yaitu lingkungan laut maupun sungai yang banyak orang menganggap sebagai tempat pembuangan akhir berbagai jenis limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Limbah yang masuk ke laut tersebut mengandung berbagai macam polutan termasuk logam berat seperti timbal (Pb), besi (Fe), kromium (Cr), kadmium (Cd) dan lain lain. Logam ini pada mulanya berada dalam konsentrasi kecil namun apabila limbah yang masuk semakin banyak, maka logam-logam tersebut tersebut akan mengakibatk mengakibatkan an pencemaran pencemaran terhadap terhadap lingkunga lingkungan n laut (ustanul, (ustanul, dkk., !"#!). Selain dapat mempengaruhi kelangsungan hidup biota
laut juga dapat dapat menyebabk menyebabkan an perubahan perubahan fungsi siologis siologis dari logam itu terhadap mahluk hidup (Rahman, 2006). ogam ogam bera beratt yang yang masuk asuk ke pera perair iran an,, baik baik di su sung ngai ai maupun lautan dipindahkan dari badan airnya melalui tiga proses yaitu yaitu pengen pengendap dapan, an, adsorb adsorbsi, si, dan absor absorbsi bsi oleh oleh organ organism isme! e! organisme perairan ("ere#!ope#, dkk., 200$). "ada saat buangan limbah industri masuk ke dalam suatu perairan maka akan terjadi pros proses es peng pengen enda dapa pan n dala dalam m sedi sedime men. n. %al %al ini ini meny menyeb ebab abka kan n konsentrasi konsentrasi bahan pen&emar dalam sedimen meningkat ('egum. et al.,
200). $egiatan manusia seperti akti%itas kapal laut yang keluar masuk dermaga&
pelabuhan guna melakukan bongkar muat ikan, yang dapat meningkatkan pendapatan bagi sebagian masyarakat terutama nelayan, dan akti%itas lainya seperti seperti kegiat kegiatan an pergan pergantia tian n bahan bahan minyak minyak pelum pelumas, as, pengis pengisian ian bahan bahan bakar bakar ('ul ('ulto tom. m. et al. !"##). !"##). $egiat $egiatan-k an-kegi egiatan atan tersebu tersebutt berpot berpotens ensii mengha menghasil silkan kan limbah limbah yang yang mengan mengandun dung g logamlogam-log logam am berbah berbahaya aya seperti seperti timbal timbal dan besi besi (mr (mria iani ni.. et al .!"# .!"##). Pada Pada p rendah rendah unsur unsur-un -unsur sur Fe akan akan bersi*a bersi*att racun racun terhadap tanaman, he+an maupun manusia. $adar besi (Fe) # mg&L dianggap #
membahayakan kehidupan organisme akuatik (oore, ##). /ari latar belakang diatas maka penulis akan membahas tentang 01oksikologi Logam erat Fe2. 1.2 Rumusan Masalah
#. pa yang dimaksud dengan Logam erat3 !. pa yang dimaksud dengan logam besi (Fe)3 4. agaimana si*at *isika dan kimia logam besi (Fe)3 5. pa sumber pencemaran logam besi3 6. agaimana toksisitas logam besi3 7. agaimana mekanisme toksikologi logam besi3 8. agaimana dampak toksikologi logam besi3 9. agaimana cara penanggulangan toksikologi logam besi3
1.3 Tujuan 1ujuan dari dibuatnya paper ini adalah untuk memenuhi tugas 1oksikologi
:eteriner pada semester 5 dan juga paper ini dibuat agar mahasis+a kedokteran he+an mengetahui tentang toksikologi logam terutama toksikologi logam besi (Fe). 1. Man!aat elalui paper ini diharapkan pembaca dapat memahami toksikologi logam
besi (Fe) tentang logam berat, logam besi, si*at *isika dan kimia logam besi, sumber pencemaran, toksisitas, mekanisme toksisitas, dampak toksikologi logam besi dan penanggulangannya.
!
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 L%gam Berat
Logam digolongkan kedalam dua katagori, yaitu logam berat dan logam ringan. Logam berat ialah logam yang mempunyai berat 6 g atau lebih untuk setiap cm4, dengan sendirinya logam yang beratnya kurang dari 6 g setiap cm 4 termasuk logam ringan (/armono, #7). Logam berat sejatinya unsur penting yang dibutuhkan setiap makhluk hidup. Sebagai trace element , logam berat yang esensial seperti tembaga (Cu), selenium (Se), esi (Fe) dan ;ink (;n) penting untuk menjaga metabolisme tubuh manusia dalam jumlah yang tidak berlebihan, jika berlebihan akan menimbulkan toksik pada tubuh. erdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi menjadi dua jenis.
4
2.2 L%gam Bes& (Fe)
Logam esi adalah logam ber+arna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Fe di dalam susunan unsur berkala termasuk logam golongan :>>>, dengan berat atom 66,958 g.mol-#, nomor atom !7, berat jenis 8.97 g.cm-4 (Susiati, dkk., !""9) . Senya+a besi tersebut mudah larut dalam air dan segera terurai menjadi ion besi(>>) dan ion besi(>>>). Fe merupakan unsur hara oleh tumbuhan air seperti eceng gondok. /alam air akan tersuspensi dan ber+arna kecoklatan. Suspensi yang terbentuk akan segera menggumpal dan mengendap di dasar badan air (Sustrisno, !""!). Logam Fe merupakan logam essensial yang keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebih dapat menimbulkan e*ek racun. esi merupakan logam berat yang dibutuhkan dimana =at ini dibutuhkan dalam proses untuk menghasilkan oksidasi en=im cytochrome dan pigmen pernapasan (haemoglobin). Logam ini akan menjadi racun apabila keadaannya terdapat dalam konsentrasi di atas normal (asbi, !""8). /alam air besi tersuspensi dan ber+arna kecoklatan. Suspensi yang terbentuk akan segera menggumpal dan mengendap di dasar badan air (Suciastuti dan Sutrisno, !""!). esi (Fe) termasuk dalam golongan logam transisi. Suatu si*at
khas
logam
ini,
ialah
kebanyakan
logam
ini
cenderung
untuk
memperlihatkan beberapa keadaan oksidasi. Si*at-si*at yang lain adalah unsurunsur transisi memiliki orbital d atau * yang belum terisi penuh (Syam, !""5). ;at besi (Fe) merupakan suatu komponen dari berbagai en=im yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh meskipun sukar diserap (#"#6?). esi juga merupakan komponen dari hemoglobin yaitu sekitar 86?, yang memungkinkan sel darah merah memba+a oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh (dmin, !""). Logam besi (Fe) sebenarnya adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hemoglobin, terdapat pada buah, sayuran, serta suplemen makanan (Pratama et al. !"#!).
5
6
2.3 #&!at '&s&ka (an $&m&a L%gam Bes& (Fe)
esi atau *errum (Fe) adalah salah satu logam yang paling banyak dijumpai di kerak bumi, metal ber+arna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Si*at *isika yang khas dapat sebagai penghantar panas yang baik. /i alam didapat sebagai hematite (Selamat, S.<. !""7). Secara kimia besi merupakan logam yang cukup akti*, hal ini karena besi dapat bersenya+a dengan unsur-unsur lain selain itu logam murni besi sangat reakti* secara kimia+i dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu (Sunardi. !""7.) Salah satu kegunaan besi adalah sebagai campuran untuk membuat paduan logam, misalnya untuk membuat baja, besi tempa, besi tuang dan lain-lain yang banyak digunakan sebagai bahan bangunan, peralatan-peralatan logam, rangka kenderaan dan lainnya (Sunardi. !""7). al inilah yang membuat besi sangat dekat dengan lingkungan perindustrian dan rumah tangga. /alam air ta+ar alami ditemukan kadar besi sekitar ",6-6" mg&L. >on Fe di dalam air minum menimbulkan rasa, +arna (kuning), pengendapan pada dinding-dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan (/irektorat Penyehatan ir. #7).
)am*ar 1. L%gam Bes& (Fe)
7
2. #um*er Pen+emaran L%gam Bes&
Sumber utama kontaminan logam berat seperti besi sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan korosi logam besi tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah). 1ernak akan memakan tanaman yang terkontaminasi korosi besi dan menumpuknya pada dagingnya. Lalu manusia yang termasuk kelompok omni%ore (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut dari empat unsur utama, yaitu udara yang dihirup saat berna*as, air minum, tanaman (sayuaran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging, telur, dan susu) (ade sta+a. !""). Penyebab tingginya kadar logam berat dalam sedimen pada musim penghujan kemungkinan disebabkan oleh tingginya laju erosi pada permukaan tanah yang terba+a ke dalam badan sungai, sehingga sedimen dalam sungai yang diduga mengandung logam berat akan terba+a oleh arus sungai menuju muara dan pada akhirnya terjadi proses sedimentasi (ryan, #87). $andungan logam tersebut dapat meningkat bila limbah perkotaan, pertambangan, dan perindustrian yang banyak mengandung logam besi masuk ke lingkungan. /ari berbagai limbah tersebut, umumnya yang paling banyak mengandung logam besi adalah limbah industry dan pertambangan. al ini disebabkan senya+a atau unsur logam berat diman*aatkan dalam berbagai industri, baik sebagai bahan baku, katalisator, maupun sebagai bahan tambahan. @ntuk sumber pencemaran di perairan tingginya konsentrasi besi disebabkan oleh akti%itas manusia yang terjadi di daratan yaitu buangan limbah rumah tangga yang mengandung besi dan korosi pipa-pipa air yang mengandung logam besi (>ka, 1ahril A Said, >r+an. !"#!). ir yang tercemar korosi besi ini akan berdampak pada ikan-ikan yang hidup disungai maupun dilaut. Selain itu Peningkatan konsentrasi besi juga disebabkan karena adanya pengikisan batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin serta pengkaratan kapal-kapal laut dan tiang-tiang pancang pelabuhan yang mudah berkarat (utagalung, !""#). $egiatan atau akti%itas di laut yang berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan laut antara lainB perkapalan, dumping di laut, pertambangan, eksplorasi dan eksploitasi minyak, budidaya laut, dan perikanan (Sugara. !"#!). Laut juga 8
mempunyai arti penting bagi kehidupan makhluk hidup seperti manusia, ikan, tumbuh-tumbuhan, dan biota laut lainnya. al ini menunjukkan bah+a sektor kelautan mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat ikut mendorong pembangunan di masa kini maupun masa depan. leh karena itu, laut yang merupakan suatu sumber daya alam, sangat perlu untuk dilindungi. al ini berarti peman*aatannya harus dilakukan dengan bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang (Dengki, !"##). Suatu hal yang menjadi masalah, luas dan besar dijadikannya lautan sebagai tempat penampungan bagi kegiatan kehidupan di darat dan di laut, karena dianggap mampu mengelola limbah. Eamun ternyata proses *isika dan kimia+i berlangsung tidak secepat yang diperkirakan. asuknya unsur lain ke dalam lingkungan laut memberi dampak pada keseimbangan ekosistem secara keseluruhan (Sumarni, !""5).
)am*ar 2. A&r #unga& Ter+emar L&m*ah Rumah Tangga (an $aleng #um*er , httpB&&+++.gurusinau.com&!"#7!&pencemaran-lingkungan-*aktordampak-dan-cara-penanggulangan.html
)am*ar 3. A&r #unga& Ter+emar L&m*ah In(ustr& #um*er , httpB&&+++.gurusinau.com&!"#7!&pencemaran-lingkungan-*aktordampak-dan-cara-penanggulangan.html
9
2.- T%ks&s&tas L%gam Bes&
$andungan logam berat yang menumpuk pada air laut dan sedimen akan masuk ke dalam sistem rantai makanan dan berpengaruh pada kehidupan organisme (Said dkk, !""). $onsumsi makanan atau meninum air yang mengandung logam besi dapat menimbulkan e*ek racun, karena besi diserap dengan cepat dalam saluran pencernaan. Si*at korosi* dari besi lebih meningkatkan penyerapan racun. Sumber-sumber lain dari besi adalah air minum, pipa besi, dan peralatan masak. 1arget organ adalah hati,
sistem kardiovaskular ,
dan ginjal. 1empat pertama dalam tubuh yang mengontrol pemasukkan Fe adalah usus halus. agian dari usus ini ber*ungsi untuk absorpsi dan sekaligus ekskresi Fe yang tidak diserap. esi dari usus diabsorpsi dalam bentuk *eritin, dimana bentuk *erro lebih mudah diabsorpsi daripada bentuk *erri. Feritin masuk kedalam darah berubah bentuk menjadi trans*erin. /alam darah tersebut besi berstatus sebagai besi ber%alensi tiga (tri%alent) yang kemudian ditrans*er ke hati dan limpa yang kemudian disimpan dalam organ tersebut sebagai cadangan dalam bentuk *eritin dan hemosiderin. 1oksisitas terjadi bilamana terjadi kelebihan (kejenuhan) dalam ikatan tersebut (idaningrum dkk, !""8).
maka daya toksisitasnya semakin menurun. Eaiknya suhu pada perairan akan mempercepat reaksi dalam pembentukan ion-ion logam berat. enurut $astoro (#99), suhu normal agar jenis he+an kerang-kerangan daerah tropis dapat hidup adalah !"-46oC, dengan *luktuasi tidak lebih dari 6 oC.
2. Mekan&sme T%ks&k%l%g& L%gam Bes&
$eracunan besi disebabkan konsentrasi besi serum melebihi 1>C trans*erin sehingga sirkulasi besi bebas dan menyebabkan kerusakan saluran 'l, jantung, hati, dan ginjal yang juga menghasilkan metabolit sampingan (Eursidika, Perdina. !"#4) B
'l disebabkan oleh korosi* pada sel mukosa, ulserasi perut dan usus, pendarahan, dan nekrosis koagulati*. Si*at korosi* tergantung pada kuantitati* besi yang tertelan, durasi paparan, dan isi perut. 'atritis hebat bisa mengakibatkan luka dan obstruksi pada saluran 'l.
$ardio%askuler menyebabkan kardiak output menurun dan shock.
pabila besi teakumulasi di sel kup*er pindah ke hepatosit sehingga terlokalisasi di mitokondria. /is*ungsi mitokondria akibat radikal bebas dan peroksidasi lipid dikatalasi besi. Perubahan permeabilitas membaran. $ehilangan respirasi aerob. itokondria rusak terjadi dis*ungsi seluler, metabolik asidosis, dan kematian sel.
Perubahan histologi pada ginjal yang menyebabkan gagal ginjal (hipotrombinemia, hipoglosimea, dan encelopati hati).
esi bebas dapat menghambat induksi trombin untuk kon%ersi *ibrinogen menjadi *ibrin dan koagulopati parah sehingga 'l kehilangan darah
#"
2./ Dam0ak T%ks&k%l%g& L%gam Bes&
ahan polutan umumnya bersi*at racun (toksik) yang berbahaya bagi organism. Polutan yang sering ditemukan seperti seng (;n), timbal (Pb), cadmium (Cd), dan terutama terdapat di besi (Fe) (Palar, . !""9). esi (Fe) secara alami elemen yang melimpah di alam, Fe bersi*at resisten korosi*, padat dan memiliki titik lebur yang rendah. pabila terakumulasi di dalam tubuh Fe dapat menyebabkan
beberapa
gangguan
kesehatan,
misalnya
pada
manusia
menyebabakan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu perna*asan dan menyebabkan kanker dalam jangka panjang (Palar, . !""9). Pada ikan-ikan disungai jika terkena Fe berlebih akan menyebabkan kematian. esi juga merupakan logam berat yang dibutuhkan dimana =at ini dibutuhkan dalam proses untuk menghasilkan oksidasi en=im cytochrome dan pigmen pernapasan (haemoglobin). Logam ini akan menjadi racun apabila keadaannya terdapat dalam konsentrasi di atas normal (asbi, !""8). Sekalipun besi (Fe) diperlukan oleh tubuh manusia, dan he+an, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus, debu besi juga dapat terakumulasi didalam al%eoli dan dapat menyebabkan iritasi kulit, mata dan berkurangnya *ungsi paru-paru. al ini juga ditunjukan pada penelitian ( Putri, . /. E. !"#4) menyebabkan bah+a konsentrasi logam berat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan kualitas air dari tahun ke tahun cenderung menurun. $onsentrasi logam berat yang tinggi pada sungai tersebut sangat berbahaya khususnya bagi manusia dan he+an karena akan merusak organ-organ dalam tubuh. enurut ( Eurhaini, D A **andi, . !"#7) kadar besi ditengah paling tinggi dikarenakan ada banyak tumpukan sampah
kaleng dalam tepi sungai sehingga penguraian besi dalam air lebih banyak dibandingkan yang lainnya. 1ingginya kadar besi di sungai dikarenakan banyaknya sampah-sampah kaleng dan besi yang dibuang kesungai sehingga menyebabkan kadar besi dalam sungai meningkat. al ini disebabkan karena adanya tumpukan sampah kaleng dalam sungai, kaleng-kaleng bekas berkarat kemudian menguraikan besi yang dikandungnya sehingga mencemari air sungai sehingga menyebabkan kadar besi meningkat ( Eurhaini, D A **andi, . !"#7). ir yang mengandung besi tinggi cenderung akan menyebabkan terjadinya iritasi pada
##
mata dan kulit. al ini dikarenakan p kulit 7-9 sedangkan Fe4 H sulit larut pada p tersebut sehingga Fe4H dapat mengiritasi kulit,s edangkan Fe4H mudah larut dalam Ph rendah (sekitar 6) ($usnaedi, #6). Selain itu kelebihan =at besi bisa menyebabkan keracunan dimana terjadi muntah, kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah, radang sendi, cacatlahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, kulit kehitam-hitaman, sakit kepala, gagal hati, hepatitis, hiperakti*, in*eksi, insomnia, sakit li%er, masalah mental, rasa logam di mulut, myasthenia gra%is, nausea, ne%i, mudah gelisah, Parkinson, rematik, sikoprenia, saria+an perut, sickle-cell anemia, keras kepala, strabismus, gangguan penyerapan %itamin dan mineral, serta hemokromatin (1ahril, dkk., !"##).
)am*ar . Ikan D&sunga& Mat& Ak&*at Pen+emaran L%gam Bes& #um*er B httpB&&cha=endra""77.blogspot.co.id&!"#6&"7&pencemaran-air-dan-si*atair-tercemar.html
2. Penanggulangan T%ks&k%l%g& L%gam Bes&
Pencemaran yang terjadi dalam suatu perairan khususnya pencemaran oleh logam-logam berat dapat menimbulkan banyak masalah baik yang bersi*at sementara atau yang bekepanjangan. Pencemaran ini dapat dikurangi dan juga ditanggulangi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengurangi penggunaan =at-=at berbahaya dan menjaga kebersihan lingkungan, maka kelangsungan hidup yang ada di darat maupun di perairan akan terjaga. Penanganan untuk pencemaran logam berat juga dapat menggunakan tumbuhan
#!
yang mampu menyerap logam berat, salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (%icennia marina) (utagalung, !""#). @paya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan juga dengan menggunakan proses kimia+i. Seperti penambahan senya+a kimia tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion (eIchange
resins),
serta
beberapa
metode
lainnya
seperti
penyerapan
menggunakan karbon akti*, electrodialysis dan re%erse osmosis. Eamun proses ini relati* mahal dan cenderung menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senya+a tersebut dalam sedimen dan organism akuatik (perairan) (Fiskanita, et al. !"#6). Penanganan logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia, menjadi alternati* yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam berat di lingkungan perairan. etode atau teknologi ini sangat menarik untuk dikembangkan dan diterapkan, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan proses kimia+i. Serta, lebih baik dari proses pengendapan (presipitation) kalau dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan perubahan p dan konsentrasi logam beratnya. /engan kata lain, penanganan logam berat dengan mikroorganisme relati* mudah dilakukan, murah dan cenderung tidak berbahaya bagi lingkungan (o=kurt, dkk., !"#5).
#4
BAB III PENUTUP
3.1 $es&m0ulan
Logam berat ialah logam yang mempunyai berat 6 g atau lebih untuk setiap cm4, dengan sendirinya logam yang beratnya kurang dari 6 g setiap cm 4 termasuk logam ringan. logam berat yang esensial seperti tembaga (Cu), selenium (Se), esi (Fe) dan ;ink (;n) penting untuk menjaga metabolisme tubuh manusia dalam jumlah yang tidak berlebihan, jika berlebihan akan menimbulkan toksik pada tubuh. Logam esi adalah logam ber+arna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Sumber pencemaran dapat melalui perairan dengan konsentrasi besi disebabkan oleh akti%itas manusia yang terjadi di daratan yaitu buangan limbah rumah tangga yang mengandung besi dan korosi pipa-pipa air yang mengandung logam besi. Selain itu kegiatan di laut yang berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan laut antara lainB perkapalan, dumping di laut, pertambangan, eksplorasi dan eksploitasi minyak, budidaya laut, dan perikanan. /ampak yang ditimbulkan keracunan dimana terjadi muntah, kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah, radang sendi, cacatlahir, gusi berdarah, kanker. Penanggulangannya dapat melalui mengurangi penggunaan =at-=at berbahaya dan menjaga kebersihan lingkungan, maka kelangsungan hidup yang ada di darat maupun di perairan akan terjaga. 3.2 #aran
Sebaiknya perusahaan, penindustrian maupun masyarakat harus sadar bah+a pembuangan limbah logam besi sembarangan dapat menyebabkan sumber penyakit yang mengakibatkan e*ek jangka panjang bagi kehidupan. oleh sebab itu pembuangan limbah harus banyak dapat perhatian dari pemerintah dan penga+asan dari masyarakat, agar tidak terjadi toksisitas logam besi.
#5
DA'TAR PU#TA$A
dmin. (!"#"). Penghilangan besi (Fe) dan mangan (n) dalam air. /iunggah kembali dari httpB&&smk4ae.+ordpress. com&!"#"&"9&!9&penghilangan besi-*e-dan-mangan-mn-dalam-air-!&. mriani, endrarto, ., A adiyarto, . (!"##). ioakumulasi logam berat timbal (Pb) dan seng (;n) pada kerang darah (nadara granosa) dan kerang bakau (Polymesoda bengalensis) di perairan teluk $endari. Jurnal ilmu lingkungan, 9(!), 56-6". egum, ., $rishna, ., >r*anulla, $., !""a, nalysis o* ea%y etals in ater, Sediments and Fish Samples o* adi%ala Lakes o* angalore, $arnataka. >nternational
nB lmiah Easional idang :eteriner, ogor #!-#4 aret, #7. D> et al. (ed). alai Penelitian :eteriner. ogor. hal. !7-!8!. /armono, !""#. Lingkungan idup dan Pencemaran. @ni%ersitas >ndonesia,
/irektorat Penyehatan ir. #7. Dasar Penetapan Dampak Kualitas Air Terhadap Kesehatan Masyarakat . ron (Fe) >n Sea ater t Seaport >n Paranggi :illage /istrict * mpibabo. J. Akad. Kim. 5(5)B #86-#9"
#6
'ultom, <., min, ., A >kh+an, J. (!"##). $andungan logam berat timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada air laut dan sedimen di perairan batubara pro%insi Sumatera @tara. Jurnal Kimia, 3(!) #-#". asbi, D. (!""8). nalisis polutan logam tembaga (Cu) dan timbal (Pb) dalam sedimen laut pelabuhan Pantoloan berdasarkan kedalamannya (skripsi). @E1/ Press, Palu. utagalung, . P. (!""#). Logam berat dalam lingkungan laut. Jurnal Perikanan 9(#), ##-!". >ka, 1ahril A Said, >r+an. !"#!. nalisis Logam 1imbal (Pb) dan esi (Fe) /alam ir Laut di ilayah Pesisir Pelabuhan Ferry 1aipa $ecamatan Palu @tara. J. Akad. Kim. #(5)B #9#-#97 $astoro, . #99. eberapa spek iologi $erang ijau (Perna %iridis) dari Perairan inaria, ncol 1eluk norganic Contaminant o* Sur*ace ater Springer :erlag, Ee+ Jork. Eurhaini, D A **andi, . !"#7. nalisa Logam esi (Fe) di Sungai Pasar /aerah elang+etan $laten dengan etode Spektro*otometri serapan. Jurnal #lmiah Manutung , !(#), 4-54 Eursidika, Perdina. !"#4. 1oksikologi Logam erat. onlineM. 1ersedia di B httpsB&&+++.academia.edu&567#""&1oksikologiNLogamNeratNetalNP oisoning. /iakses pada 9 pril !"#8 Palar, . !""9. Pencemaran dan Toksikologi Pencemaran Logam $erat . Dineka Cipta. Pratama, '. ., Pribadi, D., A aslukah, L. (!"#!). $andungan logam berat Pb dan Fe pada air, sedimen, dan kerang hijau (Perna %iridis) di sungai 1apak kelurahan 1ugurejo kecamatan 1ugu $ota Semarang. Jurnal o% Marine &esearch. #('), #44-#48. Putri, . /. E. !"#4. nalisis $andungan esi /i adan ir /an Sedimen Sungai Surabaya. P.@ni%ersitas Eegeri alang. alang. Dahman, . (!""7). $andungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada beberapa jenis krustasea di pantai batakan dan takisung kabupaten tanah laut $alimantan Selatan. Jurnal $ioscientiae 3(!), 4-#"#. #7
Dengki. (!"##). $andungan logam berat pada air laut permukaan dan sedimen serta pencemaran limbah padat. /iunggah kembali dari httpB&&rengkiik"9.blogspot. com&!"##&"#&kandungan-logam-berat-padaair-laut.html. Said, >.,
#8
LAMPIRAN "URNAL
#9