Buku ajar toksikologi umum untuk mahasiswa Farmasi, Kedokteran, Biologi, Keperawatan, Kimia, dll
Deskripsi lengkap
toksikologi pada visumFull description
uDeskripsi lengkap
Full description
toksikFull description
Sejarah Toksikologi Toksikologi dalam kedokteranDeskripsi lengkap
Full description
Buku ajar toksikologi umum untuk mahasiswa Farmasi, Kedokteran, Biologi, Keperawatan, Kimia, dll
Menjelaskan seputar toksikologi (pengertian, jenis-jenis, sasaran organ, dan nilai ambang ekposur) terdapat soal+jawaban
Buku ajar toksikologi umum untuk mahasiswa Farmasi, Kedokteran, Biologi, Keperawatan, Kimia, dllDeskripsi lengkap
Menjelaskan seputar toksikologi (pengertian, jenis-jenis, sasaran organ, dan nilai ambang ekposur) terdapat soal+jawabanDeskripsi lengkap
analisis toksikologi forensik dan klinikFull description
Full description
testDeskripsi lengkap
Full description
TOKSIKOLOGI
Definisi : “Racun adalah zat yang bekerja secara khemis fisiologis dalam dosis relatif kecil menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan dapat menimbulkan penyakit/kematian. penyakit/kematian. Cara kerja : 1. eke ekerj rjaa pada pada local local.. !ritan "orosif #nesthesia $. ekerja secara sistemik. isa ular %ianida &arkoba Cara 'asuk : !nhalasi (paling cepat timbul efek). *arenteral !ngesti. "ulit dan dubur. +aktor$ yang berpengaruh daya kerja racun : Cara masuk. ,mur (tua/anak lebih sensitif). "ebiasaan. -ypersensitif. "ondisi racun sendiri. Dosis konsentrasi bentuk phisik. #diksi dan sinergisme. sinergisme. %usunan kimia. ama ekspose. "riteria diagnostik : 0%ebelumnya sehat al afiat. 0Riayat kontak dgn racun (2). 03ejala/tanda sesuai dgn racun tertentu. 0%ecara analisa kimia ditemukan racun/metabolit dalam tubuh. 0#danya kerusakan jaringan tubuh sesuai dengan racun yang bersangkutan. *engambilan bahan untuk 4oksikologis : 1.
$.
"orban -idup Darah 5 16 cc (tepi/central). diberi pengaet (+17 8D4#) ,rine seluruhnya. ilasan lambung seluruhnya. "orban 'ati Darah $9 cc. Dalam $ tempat 1 dengan pengaet. 'untahan !si ambung seluruhnya ,rine seluruhnya -ati 966 mg tak $66 mg 8mpedu seluruhnya.
ahan pengaet yang dapat digunakan al : 1. +ormalin 9 ; < 7 $. #lkohol absolut =. arutan garam jenuh >. &a enzoat ( untuk pengaet urine) 9. &a + 17 dan 8D4# ( untuk pengaet darah ) *ada pengiriman bahan harus disertai contoh pengaet yang digunakan. KERACUNAN INSEKTISIDA
3olongan insektisida : 1. 3olongan rgano *hospat ('alathon *arathion) $. 3olongan "arbamat (aygon 4emik) ( "eduanya dikenal sebagai golongan #nti Cholin 8strase ) =. 3ol. -idrokarbon klorinisasi (DD4 Dieldrin 8drine). #. 3olongan #nti Cholinestrase rgano *hospat zat aktifnya Dichlor?os "arbamat zat aktifnya *ropo@ur "arbamat dan rgano *hospat bersifat #nti cholinestrase kematian oleh karena gagal pernafasan cardiak arrest. "ematian terjadi 190> jam post absorbsi (3radothl) dosis lethal (1$0$6 mg). Cara kerja menghambat enzime Cholinestrase untuk memecah #cetil Choline ( #ce Ch ) dalam synap syaraf . #ce Ch adalah penghantar pada syaraf pada *ost ganglionik pada simpatik otot lurik *re ganglionik simpatis dan para simpatis serta penghantar impuls pada sel syaraf pusat. *eningkatan kadar #ce Ch pada synap$ tersebut mempunyai efek. 1. 8fek 'uskarinik : yang dipengaruhi adalah otot polos dengan gejala yang timbul : 0%esak nafas/heezing. 0radi kardi 5 heart block. 0akrimasi. 0'untah enek diare. 0"ontraksi pupil. $. 8fek nikotinik yang dipengaruhi otot lurik dengan gejala : 0Rasa lemah 04remor. 03angguan pengelihatan (kabur). 03angguan pernafasan. 0"ejang. =. 8fek pada %%* gelisah rasa tegang sakit kepala gangguan bicara dll 3ejala mulai timbul 9019 menit dan kematian terjadi setelah 190> jam. "arbonat gejala cepat timbul dan cepat menghilang sebaliknya pada organo phospat. Dosis lethal diperkirakan : "arbonat 5 $96 mg/peroral. rg phospat 5 160=66 mg/peroral. 'etabolisme racun dalam tubuh : 3olongan #nti #ce Ch estrase akan dihidrolisa o@idase reduksi dan konyugasi dalam tubuh. 'etabolik akhir untuk rgano 0 *hospat adalah Di0&itrophenol sedangkan untuk golongan karbamat 1 &apthol yang terdapat dalam urine.
*enentuan toksikologi #danya keracunan ditentukan dgn adanya zat aktif darah hati ginjal urine dan untuk hasil metabolik pada urine. %edangkan pada orang hidup dapat pula diperiksa kadar aceytil cholinestrase dalam darah (menurun) selain kadar zat aktif dan metabolit dalam urine. *engobatan : %ecepatnya diberikan atropinisasi $0> mg pertama setiap 9016 menit. *emberian *ralidoksim / *#' sebaiknya hati$ oleh karena *#' tidak boleh diberikan pada karbamat oleh karena karbamato@in yang sulit dipecahkan memperberat keracunan. Diketahui perparat rumah tangga seperti : aygon Raid shelto@ merupakan gabungan dari propo@ur dan dichlor?os. . 3olongan "lorinase -idrokarbon (DD4 8ndrine) ekerja secara neurotoksik pada serabut$ sensorik motorik dengan menganggu transportasi ion$ " '3. %elain itu juga mengganggu akti?itas #4*. DD4 sulit diekresi (hanya 17) banyak mengendap dalam jaringan lemak (fat solubie). Dosis toksin diperkirakan 16 mg/kg . 3ejala keracunan kronis : *aresthesia lidah tremor irritabilitas (rasa takut) kejang koma. *ada "eracunan akut segera terjadi kejang$ lalu koma kematian setelah $>0A$ jam. "onsentrasi zat aktif insektisida dalam Rumah 4angga : aygon 5 propo@ur $7 0 dishior?os 697. Raid 5 propo@ur 6$97 0 dishior?os 117. 'orten 5 pyrethoid $1BB gram /.
CYANIDA :
%umber : %isa pembakaran celluloid (film) bahan$ kimiapembuat logam fotografie laboraturium tumbuhan (alpukat ubi singkong). Cara kematian : unuh diri kecelakaan melalui makanan pada pembunuhan ( modus intelejen ).
pekerja laboratorium peraat dokter atau tukang emas
dan
'ekanisme kerja : C&0 (bentuk ion) akan berikat dengan +e 222 (ferri) dalam haemoglobine membentuk ikatan -+eC& yang kemudian berkaitan dengan Cytochrome @idase dari sel$ tubuh sehingga -b$ tidak dapat dipakai (darah menjadi berarna merah terang). Reaksinya : -+e 222 2C&0
→ -+eC&
2 +e 22
↓ enzym cytochrome o@idase
↓ (Cyt+eC&. didalam %el) 5 -b$ tidak dipakai. #kibatnya terjadi %itoto@ic #nemia. erbeda dengan C dapat -ipotosik anemia dan %itotoksik anemia Dalam tubuh C&0 akan dideteksi dengan adanya enzyme rodanase membentuk ikatan thiocyanat yang dikeluarkan melalui urine.
ethal Dosis : -C& 96 mgr/kg . Dalam bentuk 3aram$ alkali 1960$66 mgr/kg . Dalam bentuk 3as $660>66 **' (sangat berbahaya). 'inimum le?el konsentrasi di udara yang dibolehkan 16 **' 3ejala/tanda : 'ulut berbau #lmon ($60>67 tidak dapat mencium). radi kardi nafas lambat datar. Cyanotik (0) karena cytoto@ik hipoksia. -ypotensi. 'idriasis. arna merah pada lebam mayat jarang terjadi oleh karena keracunan biasanya per oral jadi proses sedikit demi sedikit A67 kasus lebam mayat biasa lebih luas dan agak gelap *ada keracunan akut melalui inhalasi kadar C& meningkat cepat dan banyak sehingga lebam mayat merah terang kematian karena depresi pernafasan *emeriksaan mayat : ebam 'ayat merah terang (hanya 2/0 =67 kasus). ambung arna coklat kemerahan licin dan sembab. (oleh karena "C& 2 -C merembes kekapiler terbentuk hematin alkali ). "epala dan leher tanda$ perbendungan. rgan dalam sembab/oedema. *emeriksaan harus secepat mungkin oleh karena eliminasi oleh pembusukan. rgan$ yang diambil : darah hati dan limpa. Darah penting oleh karena kadar C& bertahan lama di sini.
*emeriksaan : 1. Reaksi iru erlin : +e%o> ; - $67 dan -C 167 ( %pesifik dan kurang sensitif ) $. Reaksi Coper : 3uaiacum paper dan -C 167 . ( %ensitif tidak spesifik ) =. %pectofotometer : ( kantitatif. ). Contoh spicemen harus ditutup rapat. 4erapi : Drug of choice : . 4hiosufat (&a$%$=) oleh karena merupakan Reaksi enzymatic proses lama dan untuk mempercepat perlu ditambahkan &a&$= (&a nitrit). Regimentasi : 'ula$ korban disuruh menghirup #mylnitrit (selama 16 detik). erikan ! &a%$$016cc0=7 (=66mg) anak$ 16 mg/kg . Dosis tidak boleh terlalu banyak karena akan membentuk 'et-bC&. erikan &a%$= 0 96 cc0$97 dengan lambat dengan posisi kepala lebih rendah kontrol tensi bila (B6mm-g ; stop). Dosis untuk anak$ 16 mg/kg . Dapat diberikan $ sebagai suporting. Reaksi dalam tubuh : *ada keracunan akut perinhalasi dengan konsentrasi tinggi $666 ppm korban mati dengan cepat 0/2 dalam aktu 1 menit deteksi racun tidak dapat / sukar. 'ekanisme kematian oleh karena spasme otot pernafasan. ,ntuk deteksi racun C& dilakukan dulu test Coper 3uaiacum oleh karena sangat sensiti?e bila positif lanjutkan dengan test iru erlin. utopsi room screening test : "ertas saring celup dalam #sam *ikrat jenuh.
4etes bahan yang diperiksa (satu tetes) biarkan kering. "emudian teteskan 1 tetes &a Carbonat 167 ditengah bahan. C& positif terjadi perubahan arna merah ungu. "adar tertinggi C& terdapat dalam darah limpahatidan paru paru tergantung cara masuknya.
KARBON MONOKSIDA
%umber: 3as rumah tangga sisa pembakaran kendaraan bermotor asap rokok industri dan pertambangan. 'aksimal konsentrasi yang diperbolehkan diudara 0 190$9 **' tergantung tempatnya. "onsentrasi 1 7 516.666 **'. 'ekanisme kerja : "ompetitif dengan $ untuk berikatan dengan -b. #ffinitas C $160=66 @ dibandingkan $ dalam ikatannya dgn -b dapat terjadi hipoksik anemia. Dalam jaringan dapat pula berkaitan dgn 'yoglobine. Dalam sel berikatan dgn %itokrom ksidase sehingga $ tidak dapat digunakan sel ( sitotoksik #nemia ) !katan -b C akan mudah atau cepat menghilang bila korban ditempatkan pada udara terbuka yang segar (aktu paruh 2/0 > jam ). ila diberikan $ aktu paruh lebih cepat lagi hanya >6 menit. Dosis keracunan : Eang penting adalah saturasi dalam darah ( 7 -b yang mengikat C ). "onsentrasi diudara 69 ; 17 diudara pada kebakaran dapat menyebabkan saturasi A9 7 dalam darah. aktu 19 ; =6 menit korban langsung mati. ,mumnya saturasi <6 ; A67 sudah mematikan.
Dalam
3ejala tergantung dari : 1. #ktifitas lebih banyak aktif kematian lebih cepat $. ama kontak =. "etinggian makin tinggi makin bahaya >. *erokok lebih mudah terpengaruh 9. ,sia anak orang tua sensitif. 3ejala atau tanda : %aturasi kurang dari $67 5 nafas pendekpusing$. %aturasi $6/=675sakit kepalamualhilang konsentrasi. %aturasi >67 5 inkoordinasikacau mentalgangguan penglihatan dan pendengaransesak napasmuntah$. %aturasi 960<67 5 lumpuhkoma. %aturasi A67 5 teas *emeriksaan post mortal : ebam 'ayat. erarna merah cherry / bata terlihat juga pada bibir kulit. usa pada hidung dan mulut. Darah cair. *embendungan pada organ$. ercak perdarahan jaringan longgar. ercak kemerahan pada ?esikel dan kulit. "elainan pada otot jantung. Radang paru / *neumonia. "elainan pada otak. *ada kematian yang lambat 0/2 19 menit terjadi perdarahan berbintik pada otak. "emudian pada $>0=< jam terjadi nekrotis kortek dan tunika alba terutama pada globus *alidus.
*emeriksaan kimia : 1. #lkali dilusi test (-ope %eycer) (2) bila saturasi lebih 167. %atu tetes darah 2 16 cc air dibandingkan arna dengan darah kontrol pada C. merah terang sedangkan kontrol merah biasa. "emudian tambahkan 9 tetes - 1670C merah. "ontrol coklat karena terbentuk hematin alkali. $. 4est kunkel : Darah diencerkan dgn air 16 bagian tambahkan #sam 4annat =7 kocok$. iarkan beberapa jam. *ada darah C ada endapan arna merah/kecoklatan (tergantung konsentrasi) yang dapat bertahan lama. =. 'odifikasi #lkali Dilusi : Dengan formalin 167 jumlah sama banyak dengan darah pada keracunan C tetap merah sedangkan darah kontrol berarna coklat. >. Dengan &->- 661 & ; 1:$6 darah Co merah muda. 9. %pektroskopis. <. 'ikrodifusi. A. 3as Chromatografie. Faringan yang dapat diperiksa adalah otot adalah otot *oas karena terlindung dari api pemeriksaan harus sesegera mungkin dilakukan. Cara kematian : unuh diri : paling banyak terutama di negara$ barat. "ecelakaan : akibat alat$ rumah tangga yang bocor. *embunuhan 'obil dihidupkan mesinnya didalam garasi tertutup dapat mengakibatkan kematian dalam aktu
2/0 9 menit.
MORPHIN
erasal dari getah bunga : “*apa?er somniferumG (berupa getah berarna bening). Fenis : 1. 3olongan 'orfin dan #lkoloid opium. 'orpin dan diacetyl morpin (heroin) dan kodein. $. 3olongan 'orphinan dan deri?at enzomorphon. e?ophanol (=@ morfin kekuatannya). =. 3olongan deri?ate > phenyl piperidine. 'eperidine (pethidin). >. 3olongan deri?at diphenyl prop ylamine 'ethadone. %ediaan di pasaran : erupa bubuk putih campuran dengan filler dikenal sebagai %treet &arcotic mengandung 60AA7 morfin atau heroin sisanya filler berupa : 0 *rocain 0 "ina 0 'agnesium silikat. 0 aktosa sukrosa manitol. Di negara$ asal candu (!ndia *ersia #sia kecil 4urki dan China) dijual dalam bentuk biji$ candu (untuk bumbu masak) atau berupa minyak candu (“khas khas katelG) atau getah candu ( bentuk seperti dodol ). +armakodinamik 1. %usunan syaraf pusat : %ebagai analgetik narkosis ; dosis 9016 mg untuk penderita nyeri pada penderita rasa nyeri hilang timbul rasa enak / nyaman kadang0kadang memberikan effek kebalikannya seperti gelisah rasa takut mual dan muntah. 8fek analgetik selektif tanpa hilangnya rasa raba getar penglihatan. %angat baik diberikan pada : infrak miokart luka bakar kolik hebat fraktur.
$. =. >.
9.
"hasiat analgetik karena : 0'eninggikan ambang nyeri. 0'empengaruhi emosi. 0'emudahkan tidur. *upil : kontraksi pupil Gpin point pupilG. *ernafasan : Depresi pernafasan primer yang sudah mulai pada dosis yang kecil frekuensi pernafasan turun =0>@/menit. %istem kardio?askular : *ada dasarnya tidak mempengaruhi tekanan darah dan irama jantung hanya pada posisi tinggi dapat menurunkan tek darah. *ada kulit : 'enyebabkan petebaran pembuluh baah kulit.
#bsorsi 'etabolisme dan 8ksresi : 0#bsorsi : melalui kulit utuh tidak sama dengan bisa kulit luka dan mukosa dapat tapi sedikit. 0,sus (peroral) 5 mudah hanya effek rendah. 0*er subkutan : absorsi berbeda0beda untuk tiap golongan. 0*er !ntra ena reaksi sangat cepat. 0'orfin dapat meleati placenta barrier. 'etabolisme : 167 morfin yang masuk tidak diketahui nasibnya sebagian besar terikat dgn #sam 3lukoronat di dalam hati (H67). -eroin dalam tubuh akan diubah menjadi < 'ono #setil 'orfin ('#') dan kemudian berubah menjadi 'orfin. 8kresi : 'elalui ginjal tinja dan keringat dalam bentuk bebas ; terkonyugasi melalui empedu. Dalam urine heroin berubah menjadi : 'orfin terikat ; 96 7 'orfin bebas ; A6 7 -eroin bebas ; sangat sedikit. %ementara morfin sendiri : Dalam urine 110<67 terikat dan 101>7 bebas. 3ejala intoksikasi : 1."eracunan akut (bunuh diri dibunuh) 4idur/soporeus 5 koma. +rekuensi nafas $0> kali/menit dapat bersifat “cheyne stokesG. %ianotik kulit muka merah. *upil sangat kecil kemudian menjadi dilatasi bila telah terjadi anoksia. %uhu badan turun. 4onus otot rendah. "ematian oleh karena depresi pernafasan. $. "eracunan "ronis #kibat = faktor yaitu : -abituasi 5 ketagihan. "etergantungan phisik. 4oleransi 5 dosis makin lama makin besar. ila pemberian morfin dihentikan timbul gejala obstinensi berupa : 'erasa sakit. 3elisah ; iritabel. 4idur nyenyak ; setelah bangun rasa ingin mati putus asa gelisah. 3ejala phisik tremor irritabilitas lakrimasi berkeringat banyak menguap mutah$ kolik dan diare.
“'odiG membagi = “stageG gejala keracunan morfin dimana gejala mulai timbul I01 jam setelah absorbsi. %tage ! : 8@citement/euphori anyak bicara 3elisah -alusinasi 'uka merah. "erja jantung bertambah %tage !! : %tupor (susunan syaraf pusat sudah mulai depresi) : sakit mata sakit kepala mual mutah mabok lesu (tidur) pupil kontraksi. %tage !!! : &arkosis "oma otot$ reaksasi tekanan darah nadi 0 pernafasan turun kulit dingin dan lembab. Dosis fatal : sekitar $66 mg dilaporkan adanya kematian pada dosis <6 mg sehingga dosis letal sangat ?ariabel tergantung sensiti?nya seseorang. Fika kadar morfin dalam darah 9 mg7 korban menggunakan morfin/heroin dalam kadar yang berlebih. Fika kadar morfin 90$6 mg7 atau dalam darah 61 ; 69 mg7 telah memakai obat dalam dosis toksik. DD keracunan morfin : #pople@i. ,remia coma. Diabetik coma. *upil tidak mengecil. 8pileptik. #kut alkohol poisoning. "eracunan babiburat 'ekanisme kematian : 0angsung : depresi pusat pernafasan edema pulmonum syok anaphilatik (biasanya ok filter). 04idak langsung : pen yakit paru$ (emboli/pneumoni) endokartitis hepatitis tetanus dll. *emeriksaan mayat : 1. *emeriksaan luar : “&eedle 'arkG. ekas suntikan/banyak ditemukan pada fossa ante cubiti lengan atas punggung tangan dan tungkai bekas suntukan ini ditemukan pada 9$H7 kasus. ,ntuk membuktikan bekas suntikan baru dipencet akan keluar darah/serum. *ada kasus kronik ditemukan jaringan sikatrik sepanjang ?ena Gintra ?enous trackG. %elain itu ditemukan abces/granula/ulkus akibat penyuntikan subkutan. ekas suntikan spt baah lipat mammae perineal dan di daerah rajah. ila tidak ditemukan “nedle markG kemungkinan korban menggunakan morfin dengan cara membaui menghisap dengan rokok (“#C"0#C"G) atau menghisap uapnya. ,ntuk itu perlu diambil sab daerah mulut/hidung untuk pemeriksaan toksikologi. 0*embesaran getah bening regional. *embesaran kelenjar getah bening di a@iler menunjukkan korban adalah pecandu kronis. 0%kin lister (gelembung$ pada kulit) ditemukan juga pada daerah kaki/telapak tangan. iasanya ok penyuntikan dengan o?er dosis kelainan ini dpt ditemukan pada keracunan C dan barbiburat. 04anda mati lemas keluar busa halus putih dari mulut/hidung. $. *emeriksaan Dalam : %ering tidak ditemukan kelainan$ yang berarti terutama bila korban bukan pecandu kronik. *ada kasus$ yang akut
(J=jam) dapat ditemukan kongesti dan oedema paru. *embesaran kelenjar lymphe pada hepatik sub p ylorik dan sekitar pancreas. usa pada saluran nafas atas dan baah. *ada kasus$ yang kematian terjadi antara (=01$ jam) dapat ditemukan &arkotic ung (ditemukan 2/0 $97 kasus) gambaran “narkotic lungG berupa adanya : (emphysema atelektasis perdarahan radang endapan$ butiran$ filler) paru$ tampak kasar dan tidak homogen. *erubahan gambaran paru$ secara histologis dibagi dalam > stage : %tage ! : "ongesti dan oedema ringan. 'aphrophag sedikit #telektasis dan akut emphysema yang ringan "adang0kadang dijumpai aspirasi benda$ asing dlm bronchus. ( onzet 2/0 =jam) %tage !! : "ongesti dan oedema dan makrophag KK perdarahan dan *'&. #telektasi dan emphysema. ( onzet =0A jam). %tage !!!: kongesti dan oedema aeolar haemokrhage. 'akroptiag KK (901$ jam). 8ksudat dari *'& di dalam al?eoli penebalan bronchhioles tcyalin membrane membuat garis yang jelas pada beberapa al?eolar. %tage ! : #kut e@sudati?e labar pneumonia dengan *'& KK ($> jam). *erubahan pada hati ?ariabel radang adalah perubahan yang paling sering (*ortal 4riaditis >$7) +atty i?er 1<7 -epatitis <7 Cirrhosis 3ranulomata. 3ambaran hati pada portal triaditis adalah : %ebukan sel radang kronik pada daerah portal sel$ tersebut lymposit mononuklear sel plasma sel dan eosinophil sering ditemukan tkristal. "elainan pada sistema kardio?askular *ada pembuluh darah dapat ditemukan : *eri?ascular haemorrhage 4rombus dan trombophilebitis. #ngitis nekrotikan. +oreign body emboli. *ada jantung : +ocal endomyocarditis. %ubendocardial haemorrhage. 8ndocarditis dengan berbagai sebab. ,kuran morfin yang diperdagangkan : Cekak > mg ampelop ganja 69 s/d 19 gram. aboratorium "landestin adalah laboratorium pengolahan narkotik illegal ALKOHOL
%umber : isky (>60<67) dan beer (10$7). 'etabolisme : #lkohol dengan bantuan enzyme #lkohol Dehidrogenase di dalam tubuh akan berubah menjadi asetat 2 asetaldehid dan energi 167 akan diekresi dalam bentuk alkohol didalam urine sedikit paru$ dan keringat. 3ejala klinis keracunan alkohol akut
DD keracunan kronis (alkolisme) : -ati ; cirrhosis oleh karena malnutrisi. Fantung ; hipertropi bi?entrikulare. 'uskuloskeletal ; kelemahan umum rheumatik. %** ; nekrosis hypothlamus atropi kortek perdarahan dinding ?entrikel !!! dan !. 'edikolegal aspek yang ditimbulkan : 4indak pidana ( sebagaian besar tindak pidana terpicu oleh #lkohol ). "ecelakaan lalu lintas.
LOGAM BERAT
4!'#- -!4#' / *b %umber : 4anah$ pertanian sari buah air minum cat pencil bensin alkohol gelap. Cara masuk : inhalsi oral melalui kulit. Dosis toksik $6 ; >6 mg kadar dalam darah lebih A6 ug/166 ml menunjukan adanya keracunan. 'ekanisme kerja : 1. 'enghambat sintesa enzym dengan gugus %ulfidryl ( -emoglobin #4* #%8 '# ). $. %pasme otot$ polos kapiler kulit usus ureter dan uterus.
3ejala : #kut : rasa terbakar pada tenggorokan muntah diare dehidrasi dan shock. "ronis : ditemukan “*b lineG pada gusi (oleh karena deposit *b) anemis/ikterik kelemahan otot$ kejang dan lethargi 4erapi : 1. a?age katartik 'g%> membentuk *b%> (tidak diabsorsi) %imptomatik. $. #nti dotum 8D4# 1gram (! =/9 hari).: # > mg/kg . *enicilinamine ; 19 mg/kg. Ca glukoronat ; 1 ampul/> jam. "elainan *ost 'ortal : 1. *emeriksaan uar $. *emeriksaan Dalam
: 4ampak dehidrasi. : ambung mengkerut isi lambung putih (*bCl$) usus$ spastis. *ada keracunan kronik gastratis kronik usus bercak0bercak hitam pada tubuli ginjal terjadi nekrosis otak oedema oleh karena encephalistis *b. 'ekanisme kematian oleh karena 'alnutrisi dan !nfeksi. *emeriksaan 4aksikologi : 1. Cara kimia 5 *b 22 ditambah -C berubah menjadi *bC$ ditambah -2 terjadi endapan putih. $. 3as kromatografie deteksi *b dalam urine. #R%8& %umber : *ertanian (insektisida herbisida rodentisida) industri zat arna. Dalam alam (tanah kerang tembakau). #%$= (arangan) tidak berarna tidak berbau. #rsine (bentuk gas bau baang sangat fatal). *ort De 8ntry : ral inhalasi kulit. Disimpan dalam hati ginjal tulang dan yang penting dalam kuku dan rambut. ethal Dosis : $660=66 mg dalam bentuk garam Dalam bentuk gas arsine kadar/ konsentrasi 1 : $6.666. 'ekanisme kerja : 'enghambat sintesa enzym dengan gugus sulfidryl dalam bentuk gas cepat menyebabkan haemolysis. 3ejala : #kut : diare dan muntah hebat. nyeri perut hebat (shock). "ronik : melanosis (pigmentasi pada kulit) yang berubah menjadi kuning "ulit berarna coklat pada fie@or puting susu perut baah lipat ketiak. 'etabolisme : ekresi lambat melalui faeces dan urine. "elainan post mortal : tampak dehidrasi berat iritasi lambung perdarahan lambung. 'ekanisme kematian : malnutrisi dan infeksi pada kasus keracunan kronis '8RC,R! (-g) %umber : Dalam tambang$ limbah industri cat obat$an pengolahan emas. 'ekanisme kerja :
menghambat enzym$ yang mengandung sulfidryl. #bsorbsi/ metabolisme : Cepat melalui inhalasi melalui saluran cerna lambat dapat melalui kulit. 8kresi lambat melalui usus dan ginjal. 'etabolit tertimbun dalam bentuk 'ercaptide dalam jaringan. 3ejala : ila tertelan efek korosif mucosa menjadi kelabu perdarahan saluran cerna. ila terhisap batuk$ nyeri dada sianosis. *adakeracunan kronis timbul pula gangguan pada %usunan %araf *usat berupa lethargi hyperfleksi tremor gangguan mental. Dosis lethal : 3aram organik ; 166 mgr. 3aram anorganik ; 1 gram. *emeriksaan post mortal : 3injal : loer nephron nephrosis. ginjal bengkak corte@ pucat. 3olon : ditemukan ulcus$ tak : oedema hyperhemi perdarahan. 'ekanisme kematian : kegagalan ginjal dan kerusakan hati.