BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Hipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP) yang realtif tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk, menidur menidurkan kan,, hingga hingga yang berat berat (kecual (kecualii benzodi benzodiazep azepin) in) yaitu yaitu hilangn hilangnya ya kesada kesadaran ran,, keadaan anestesi, koma dan mati, bergantung pada dosis. Pada dosis terapi obat sedatif menekan aktivitas, menurunkan respons terhadap perangsangan emosi dan menenangkan. Obat hipnotik menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur yang menyerupai tidur fisiologis. Obatobatan hipnotik sedative adalah istilah untuk obat obatan obatan yamg yamg mampu mampu mendepr mendepresi esi siste sistem m saraf saraf pusat. pusat. Sedati Sedatiff adalah adalah substa substansi nsi yang yang memiliki aktifitas moderate yang memberikan efek menenangkan, sementara hipnotik adalah substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur. Secara klinis obatobatan sedatif ! hipnotik digunakan sebagai obatobatan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anesthesia, penatalaksanaan ke"ang serta insomnia. Obat obatan sedatiif hipnotik diklasifikasikan men"adi # kelompok. Sedangkan $ntian%iety &rugs adalah obat yang dapat menurunkan kecemasan dan termasuk pada golongan yang dinamakan benzodiazepine (penenang). 'ranskuiliser ini terdiri dari transkuiliser minor dan transkuiliser mayor. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
.. .. .. .. ..# ..# .. .. ..-
$pa sa"a sa"a golon golongan gan obat obat yang yang terma termasuk suk sedat sedative ive hipn hipnoti otik k* +agaim +agaimana ana mekani mekanisme sme ker"a ker"a dari dari obat obat golongan golongan sedat sedative ive hipno hipnotik tik * +agaiam +agaiamana ana intera interaksi ksi obat obat dari dari golonga golongan n sedativ sedativee hipnoti hipnotik k* $pa efek efek samp samping ing dari dari pemakai pemakaian an sedat sedative ive hipn hipnoti otik k* $pa sa"a sa"a golongan golongan obat yang yang termasuk termasuk transkui transkuiliser liser mayor dan dan transkuili transkuiliser ser minor minor *
1.3 Tu Tujuan juan Penulsan Penulsan
1
'u"uan dari penyusunan paper ini adalah pembaca dapat mengetahui apa sa"a obatobatan yang termasuk golongan sedative hipnotik dan transkuiliser serta efek samping yang ditimbulkan dari masingmasing obat yang nantinya diharapkan dapat berguna setelah men"adi &okter Hean atau setelah ter"un di masyarakat. 1.! Man"aat Penulsan
/anfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan paper ini adalah pembaca maupun penulis mendapat tambahan aasan serta informasi yang dapat membantu setelah ter"un di masyarakat nantinya.
1.# Met$%e Penulsan
&alam penyusunana paper ini, penulis menggunakan metode studi pustaka dengan mengambil ru"ukan, bahan, dan kutipan dari buku serta media internet.
2
BAB II PEMBAHA&AN 2.1 Pengg$l$ngan '(at &e%at" H)n$tk
Secara klinis obatobatan sedatif ! hipnotik digunakan sebagai obatobatan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anesthesia, penatalaksanaan ke"ang serta insomnia. Obatobatan sedatiif hipnotik diklasifikasikan men"adi # kelompok, yakni0 . +enzodiazepin . +arbiturat #. 1olongan obat nonbarbituratnonbenzodiazepin
a. Ben*$%a*e)n
+enzodiazepin adalah obat yang memiliki lima efek farmakologi sekaligus, yakni an%iolisis, sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot melalui medulla spinalis, dan amnesia retrograde. +enzodiazepin banyak digunakan dalam praktik klinik. 2eunggulan benzodiazepin dari barbiturat yaitu rendahnya tingkat toleransi obat, potensi penyalahgunaan yang rendah, margin dosis aman yang lebar, rendahnya toleransi obat dan tidak menginduksi enzim mikrosom di hati. +enzodiazepine telah banyak digunakan sebagai pengganti barbiturate sebagai pramedikasi dan menimbulkan sedasi pada pasien dalam monitoring anestesi. &alam masa perioperative, midazolam telah menggantikan penggunaan diazepam. Selain itu, benzodiazepine memiliki antagonis khusus, yaitu flumazenil. 3ontoh obat +enzodiazepine adalah 0 a.
/idazolam /idazolam merupakan benzodiazepine yang larut air dengan struktur cincin yang stabil
dalam larutan dan metabolism yang cepat. Obat ini telah menggatikan diazepam selama operasi dan memiliki potensi # kali lebih kuat. Selain itu afinitas terhadap reseptor 1$+$ kali lebih kuat disbanding diazepam. 4fek amnesia pada obat ini lebih kuat dibandingkan efek sedasi
3
sehingga pasien dapat terbangun namun tidak akan ingat ke"adian dan pembicaraan yang ter"adi selama beberapa "am. 5arutan midazolam dibuat asam dengan pH 6 agar cincin tidak terbuka dan tetap larut dalam air. 2etika masuk ke dalam tubuh, akan ter"adi perubahan pH sehingga cincin akan menutup dan obat akan men"adi larut dalam lemak. 5arutan midazolam dapat dicampur dengan ringer laktat atau garam asam dari obat lain.
7armakokinetik
/idazolam diserap cepat dari saluran cerna dan dengan cepat melalui saar darah otak. 8amun aktu e9uilibriumnya lebih lambat disbanding propofol dan thiopental. Hanya -:; dari obat yang diserap yang akan masuk ke sirkulasi sistemik karena metabolism porta hepatik yang tinggi. Sebagian besar midazolam yang masuk plasma akan berikatan dengan protein.
b. &iazepam &iazepam adalah benzodiazepine yang sangat larut dalam lemak dan memiliki durasi ker"a yang lebih pan"ang dibandingkan midazolam. &iazepam dilarutkan dengan pelarut organic (propilen glikol, sodium benzoat) karena tidak larut dalam air. 5arutannya pekat dengan pH =,= =,>. ?n"eksi secra ?@ atau ?/ akan menyebabk an nyeri.
7armakokinetik
4
&iazepam cepat diserap melalui saluran cerna dan mencapai puncaknya dalam "am (- #: menit pada anakanak). 2elarutan lemaknya yang tinggi menyebabkan @d diazepam lebih besar dan cepat mencapai otak dan "aringan terutama lemak. &iazepam "uga dapat meleati plasenta dan terdapat dalam sirkulasi fetus. ?katan protein benzodiazepine berhubungan dengan tingginya kelarutan lemak. &iazepam dengan kelarutan lemak yang tinggi memiliki ikatan dengan protein plasma yang kuat. Sehingga pada pasien dengan konsentrasi protein plasma yang rendah, seperti pada cirrhosis hepatis, akan meningkatkan efek samping dari diazepam.
c.
5orazepam 5orazepam memiliki struktur yang sama dengan o%azepam, hanya berbeda pada adanya klorida ekstra pada posisi orto -pheynil moiety. 5orazepam lebih kuat dalam sedasi dan amnesia disbanding midazolam dan diazepam sedangkan efek sampingnya sama.
7armakokinetik
5orazepam dikon"ugasikan dengan asam glukoronat di hati men"adi bentuk inaktif yang dieksresikan di gin"al.
Perbadaan onset dan durasi ker"a diantara benzodiazepine menun"ukkan perbedaan potensi (afinitas terhadap reseptor), kelarutan lemak (kemampuan menembus saar darah otak dan redistribusi "aringan perifer) dan farmakokinetik (penyerapan, distribusi, metabolism dan ekskresi). Hampir semua benzodiazepine larut dalam lemak dan terikat kuat dengan protein plasma. Sehingga keadaan hipoalbumin pada cirrhosis hepatis dan chronic renal disease akan meningkatkan efek obat ini. +enzodiazepine
menurunkan
degradasi
adenosine
dengan
menghambat
transportasi nukleosida. $denosine penting dalam regulasi fungsi "antung (penurunan kebutuhan oksigen "antung melalui penurunan detak "antung dan meningkatkan oksigenase melalui vasodilatasi arteri koroner) dan semua fungsi fisiologi proteksi "antung.
d. 8itrazepam 8itrazepam "uga termasuk golongan +enzodiazepine. 8itrazepam beker"a pada reseptor di otak (reseptor 1$+$) yang menyebabkan pelepasan senyaa kimia 1$+$ (gamma amino butyric acid). 1$+$ adalah suatu senyaa kimia penghambat utama di otak yang menyebabkan rasa kantuk dan mengontrol kecemasan. 8itrazepam beker"a dengan meningkatkan aktivitas 1$+$, sehingga mengurangi fungsi otak pada area tertentu. &imana menimbulkan rasa kantuk, menghilangkan rasa cemas,danmembuat otot relaksasi. 8itrazepam biasanya digunakan untuk mengobati insomnia. 8itrazepam mengurangi aktu ter"aga sebelum tidur dan terbangun di malam hari, "uga meningkatkan pan"angnnya aktu tidur. Seperti 8itrazepam ada dalam tubuh beberapa "am, rasa kantuk bisa tetap ter"adi sehari kemudian.
e. 4stazolam 4stazolam digunakan "angka pendek untuk membantu agar mudah tidur dan tetap tidur sepan"ang malam. 4stazolam tersedia dalam bentuk tablet digunakan secara oral diminum sebelum atau sesudah makan. 4stazolam biasanya digunakan sebelum tidur bila diperlukan. Penggunaannya harus sesuai dengan resep yang dibuat oleh dokter anda. 4stazolam dapat menyebabkan kecanduan. Cangan minum lebih dari dosis yang diberikan, lebih sering, atau untuk
6
aktu yang lebih lama daripada petun"uk resep. 'oleransi bisa ter"ad pada pemakaian "angka pan"ang dan berlebihan.
(. Bar(turat
+arbiturat selama beberapa saat telah digunakan secara ekstensif sebagai hipnotik dan sedative. 8amun sekarang kecuali untuk beberapa penggunaan yang spesifik, barbiturate telah banyak digantikan dengan benzodiazepine yang lebih aman, pengecualian fenobarbital yang memiliki anti konvulsi yang masih sama banyak digunakan. Secara kimia, barbiturate merupakan derivate asam barbiturate. $sam barbiturate (,, trioksoheksahidropirimidin) merupakan hasil reaksi kondensasi antara ureum dengan asam malonat. 4fek utama barbiturate ialah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai dari sedasi, hypnosis, koma sampai dengan kematian. 4fek antisietas barbiturate berhubungan dengan tingkat sedasi yang dihasilkan. 4fek hipnotik barbiturate dapat dicapai dalam aktu :=: menit dengan dosis hipnotik. 'idurnya menyerupai tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. 4fek anastesi umumnya diperlihatkan oleh golongan tiobarbital dan beberapa oksibarbital untuk anastesi umum. Dntuk efek antikonvulsi umumnya diberikan oleh barbiturate yang mengandung substitusi - fenil misalnya fenobarbital.
7armakokinetik
+arbiturat secarra oral diabsorpsi cepat dan sempurna dari lambung dan usus halus ke dalam darah. Secra ?@ barbiturate digunakan untuk mengatasi status epilepsy dan menginduksi serta mempertahankan anestesi umum. +arbiturate didistribusi secra luas dan dapat meleati plasenta, ikatan dengan protein plasma sesuai dengan kalarutan dalam lemak. +arbiturat yang mudah larut dalam lemak, misalnya thiopental dan metoheksital, setelah pemberian secara ?@, akan ditimbun di "aringan lemak dan otot. Hal ini akan menyebabkan kadarnya dalam plasma dan otak turun dengan cepat. +arbiturate yang kurang lipofilik misalnya aprobarbital dan fenobarbital, dimetabolisme hampir sempurna di dalam hati sebelum diekskresi 7
di gin"al. Pada kebanyakan kasus, perubahan pada fungsi gin"al tidak mempengaruhi eliminasi obat. 7enobarbital diekskresikan ke dalam urin dalam bentuk tidak berubah sampai "umlah tertentu (:#:;) pada manusia. 7aktor yang mempengatuhi biodisposisi hipnotik dan sedatif dapat dipengaruhi oleh berbagai hal terutama perubahan pada fungsi hati sebagai akibat dari penyakit, usia tua yang mengakibatkan penurunan kecepatan pembersihan obat yang dimetabolisme yang ter"adi hampir pada semua obat golongan barbiturat.
2ontraindikasi +arbiturate tidak boleh diberikan pada penderita alergi barbiturate, penyakit hati atau gin"al, hipoksia, penyakit Parkinson. +arbiturate "uga tidak boleh diberikan pada penderita psikoneurotik tertentu, karena dapat menambah kebingungan di malam hari yang ter"adi pada penderita usia lan"ut +. N$n(ar(turat, n$n(en*$%a*e)n
) Propofol Propofol adalah substitusi isopropylphenol yang digunakan secara intravena sebagai ; larutan pada zat aktif yang terlarut, serta mengandung :; minyak kedele, ,-; gliserol dan ,; purified egg phosphatide. Obat ini secara struktur kimia berbeda dari sedative hipnotik yang digunakan secara intravena lainnya. Penggunaan propofol ,-,- mgEkg ++ (atau setara dengan thiopental - mgEkg ++ atau methohe%ital ,- mgEkg++) dengan penyuntikan cepat (6- detik) menimbulkan turunnya kesadaran dalam aktu #: detik. Propofol lebih cepat dan sempurna mengembalikan kesadaran dibandingkan obat anesthesia lain yang disuntikkan secra cepat. Selain cepat mengembalikan kesadaran, propofol memberikan ge"ala sisa yang minimal pada SSP. 8yeri pada tempat suntikan lebih sering apabila obat disuntikkan pada pembuluh darah vena yang kecil. Fasa nyeri ini dapat dikurangi dengan pemilihan tempat masuk obat di daerah vena yang lebih besar dan penggunaan lidokain ;. /ekanisme 2er"a
8
Propol relative selektif dalam mengatur reseptor 1$+$ dan tampaknya tidak mengatur ligandgate ion channel lainnya. Propofol dianggap memiliki efek sedative hipnotik melalui interaksinya denghan reseptor 1$+$. 1$+$ adalah salah satu neurotransmitter penghambat di SSP. 2etika reseptor 1$+$ diaktivasi, penghantar klorida transmembran meningkat dan menimbulkan hiperpolarisasi di membran sel post sinaps dan menghambat fungsi neuron post sinaps. ?nteraksi propofol (termasuk barbiturate dan etomidate) dengan reseptor komponen spesifik reseptor 1$+$ menurunkan neurotransmitter penghambat. ?katan 1$+$ meningkatkan durasi pembukaan 1$+$ yang teraktifasi melalui chloride channel sehingga ter"adi hiperpolarisasi dari membrane sel. 7armakokinetik Propofol didegradasi di hati melalui metabolism oksidatif hepatic oleh cytochrome P -:. 8amun, metabolismenya tidak hanya dipengaruhi hepatic tetapi "uga ekstrahepatik. /etabolism hepatic lebih cepat dan lebih banyak menimbulkan inaktivasi obat dan terlarut air sementara metabolism asam glukoronat diekskresikan melalui gin"al. Propofol membentuk hydro%ypropofol oleh sitokrom P-:. Propofol yang berkon"ugasi dengan sulfat dan glukoronide men"adi tidak aktif dan bentuk hydro%ypropofol yang memiliki E# efek hipnotik. 2urang dari :,#; dosis obat diekskresikan melalui urin.
/ediasi inflamasi "uga dihasilkan local melalui penekanan pada u"ung saraf yang dapat mengaktifasi netrofil dan mempengaruhi aliran darah. 2etamin mensupresi produksi netrofil sebagai mediator radang dan peningkatan aliran darah. Hambatan langsung sekresi sitokin inilah yang menimbulkan efek analgesia. 7armakokinetik 7armakokinetik ketamin mirip seperti thiopental yang memiliki aksi ker"a singkat, memiliki aksi ker"a yang relatif singkat, kelarutan lemak yang tinggi, p2 ketamin adalah G, pada pH fisiologik. 2onsentrasi puncak ketamin ter"adi pada menit post in"eksi ketamin secara intravena dan - menit setelah in"eksi intramuscular. 2etamin tidak terlalu berikatan kuat dengan protein plasma namun secara cepat dilepaskan ke "aringan misalnya ke otak dimana konsentrasinya - kali dari pada konsentrasi di plasma. #) &ekstromethorpan &ekstromethorphan adalah 8/&$ antagonis dengan afinitas ringan yang paling sering digunakan sebagai penghambat respon batuk di sentral. Obat ini memiliki efek yang seimbang dengan kodein sebagai antitusif tetapi tidak memiliki efek analgesic. 'idak seperti kodein, obat ini tidak menimbulkan efek sedasi atau gangguan sistem gastrointestinal. &/P memiliki efek euphoria sehingga sering disalahkan. 'anda dan ge"ala penggunaan berlebihan &/P adalah hipertensi sistemik, takikardia, somnolen, agitasi, ata%ia, diaphoresis, kaku otot, ke"ang, koma, penurunan suhu tubuh. Hepatotoksisitas meningkat pada pasien yang mendapat &/P dan asetaminofen. 2.2 Interaks '(at &e%at" H)n$tk
Feaksi obat , kombinasi barbiturat dengan depresan SSP lainmisal etanol akan meningkatkan efek depresinya. $ntihistamin, isoniazid, metilfenidat, dan penghambat /$O "uga dapat menaikkan efefk depresi barbiturate. ?nteraksi obat yang paling setring melibatkan hipnotiksedatif adalah interaksi dengan obat depresan susunan saraf pusat lain, yang menyebabkan efek aditif. 4fek aditif yang "elas dapat diramalkan dengan penggunaan minuman beralkohol, analgesic narkotik, antikonvulsi, fenotiazin dan obatobat anti depresan golongan trisiklik.
10
8ama Obat $mobarbital $probarbital +utabarbital Pentobarbital Sekobarbital 7enobarbital
+entuk Sediaan 2apsul,tablet,in"eksi,bubuk 4liksir 2apsul,tablet,eliksir 2apsul,eliksir,in"eksi,supositoria 2apsul,tablet,in"eksi 2apsul,tablet, eliksir,in"eksi
&osis &easa (mg) #:-: #% : #% -#: #% : #% #:-: #% -: #%
'abel ?nteraksi Obat
8 O
Obat $ +arbiturat
Obat +
/ekanisme
alkohol
obat $ +eker"a
/ekanisme obat + pada /engganggu
seluruh system keseimbangan
?nteraksi Obat
8ama &agang
$lkohol
$mobarbital
memperberat
($/I'$5),
saraf pusat tapi antara eksitasi depresi
SSP, $probarbital
hanya berikatan dan inhibisi di memperberat
+enzodiazepin &isulfira m
($5DF$'4),
dengan
otak
karena hipotensi (pada +utabarbital
komponen
penghambatan pemakaian
(+D'?SO5),
komponen
atau
parenteral),
/efobarbital
molekuler
penekanan
memperberat
(/4+$F$5)
reseptor
saraf
kelemahan otot
1$+$$
perangsangan
(pemakaian
+erinteraksi
parenteral) &isulfiram
&iazepam
dengan reseptor
menghambat
(34'$51?8),
penghambat
metabolism
5orazepam
neurotransmitte
golongan
($'?@$8),
r
benzodiazepin
/idazolam
yang
diaktifkan oleh
dihati sehingga (&OF/?3D/),
1$+$.
meningkatkan kadar benzodiazepin 11
#
+enzodiazepin Simetidin
+erinteraksi
/enghambat
dengan reseptor reseptor
dalam darah. Simetidin
H menghambat
&iazepam (34'$51?8),
penghambat
secara selektif metabolism
5orazepam
neurotransmitte
dan reversible golongan
($'?@$8),
r
yang sehingga
benzodiazepin
diaktifkan oleh menghambat 1$+$.
sekresi
/idazolam
dihati sehingga (&OF/?3D/),
asam meningkatkan
lambung.
kadar benzodiazepin
+enzodiazepin @alproat
+erinteraksi
/eningkatkan
dalam darah. @alproat
&iazepam
dengan reseptor kadar 1$+$ menurunkan
(34'$51?8),
penghambat
glukuronidasi
5orazepam
neurotransmitte
benzodiazepin
($'?@$8),
r
e yang secara /idazolam
dalam otak
yang
diaktifkan oleh
utama
(&OF/?3D/),
1$+$.
dimetabolisme kon"ugasi glukuronida sehingga meningkatkan efek
-
7enobarbital
benzodiazepin. pada /eningkatkan $sam @alproat $sam
$sam
+eker"a
@alproat
@alproat
seluruh system kadar 1$+$ meningkatkan
(&epakene,
saraf pusat tapi dalam otak
kadar
?kalep),
hanya berikatan
fenobarbital
7enobarbital
dengan
:;
komponen
ter"adinya
PH48'$5,
komponen
penghambatan
P?P'$5
molekuler
hidroksilasi
P&?$'F?3,
karena (+455$PH448,
12
reseptor
fenobarbital.
S?+?'$5
1$+$$
2.3 E"ek &am)ng %ar Pemakaan &e%at" H)n$tk
4fek samping umum hipnotika mirip dengan efek samping morfin, yaitu0 a) depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi. Sifat ini paling ringan pada flurazepam dan zatzat benzodiazepin lainnya, demikian pula pada kloralhidrat dan paraldehida b) tekanan darah menurun, terutama oleh barbiturat c) sembelit pada penggunaan lama, terutama barbiturat d) Jhang overK, yaitu efek sisa pada keesokan harinya berupa mual, perasaan ringan di kepala dan termangu. Hal ini disebabkan karena banyak hipnotika beker"a pan"ang (plasmatLnya pan"ang), termasuk "uga zatzat benzodiazepin dan barbiturat yang disebut shortacting. 2ebanyakan obat tidur bersifat lipofil, mudag melarut dan berkumulasi di "aringan lemak ('"ay, ::). 4fek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil ker"a golongan ini pada SSP dengan efek utama0 sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosiEansietas, relaksasi otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek sa"a yang merupakan ker"a golongan ini pada "aringan perifer0 vasodilatasi koroner setelah pemberian dosis terapi benzodiazepin tertentu secara ?@ dan blokade neorumuskular yang hanya ter"adi pada pemberian dosis sangat tinggi (1anisarna dkk, >>-). Pada umumnya, semua senyaa benzodiazepin memiliki daya ker"a yaitu khasiat anksiolitis, sedatif hipnotis, antikonvulsif dan daya relaksasi otot. 2euntungan obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau hampir tidak merintangi tidur. &ulu, obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi, tetapi ternyata baha efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian minggu, seperti cepatnya menidurkan, serta memperpan"ang dan memperdalam tidur ('"ay, ::). 4fek utama barbiturat adalah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia, koma sampai dengan kematian. 4fek hipnotiknya dapat dicapai dalam aktu :=: menit dengan dosis hipnotik. 'idurnya menyerupai tidur
13
fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. 7ase tidur F4/ dipersingkat. +arbiturat sedikit menyebabkan sikap masa bodoh terhadap rangsangan luar (1anisarna dkk, >>-). +arbiturat tidak dapat mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran. Pemberian obat barbiturat yang hampir menyebabkan tidur, dapat meningkatkan :; ambang nyeri, sedangkan ambang rasa lainnya (raba, vibrasi dan sebagainya) tidak dipengaruhi. Pada beberapa individu dan dalam keadaan tertentu, misalnya adanya rasa nyeri, barbiturat tidak menyebabkan sedasi melainkan malah menimbulkan eksitasi (kegelisahan dan delirium). Hal ini mungkin disebabkan adanya depresi pusat penghambatan (1anisarna dkk, >>-).
2.! '(at -$l$ngan Transkulser Ma$r %an Transkulser Mn$r
A. Transkulser Ma$r
'ranskuiliser /ayor dianggap pada bagian yang luas untuk mengurangi bentukbentuk kebutuhan yang bervariasi dari pengendalian dan pengaasan. &alam beberapa kasus dapat mengurangi agitasi, delusi dan halusinasi. Iang termasuk golongan ini thorazine, mellaril, dan stelazine. $da dua "enis utama pengobatan antipsikotika0 . 2onvensional, Obat Typis atau antipsikotik klasik.
Pengobatan ini umumnya efektif dalam mengelola ge"alage"ala positif schizophrenia. Pengobatan ini kerap dan berpotensi menimbulkan efek samping neurologis, termasuk kemungkinan tardive dyskinesia atau gerakan menyentak tanpa sadar. 2elompok pengobatan ini termasuk0 a) Derivate fenotiazin 0 2lorpromazin, 5evomepromazin dan 'riflepromazin, 'hiozidazin dan Periciazin, Perfenazin dan 7lufenazin, Perazin, Proklorperazin dan 'hietilperazin. b) Derivate Thioxanthen 0 2lorproti%en dan Muklopenti%ol. c) Derivate Butirofenon 0 Haloperidol, +romperidol, Pipamperon dan &roperidol. d) Derivate Butilpiperidin 0 Pimozida, 7luspirilen dan Penfluridol.
. 1enerasi baru, atau disebut "uga obat atypis antipsikotika. 14
Pengobatan antipsikotik terbaru ini dalam mengelola simtom negatif yang praktis kebal terhadap obat klasik dan tetap simtom positif. 4fek sampingnya lebih ringan, khususnya gangguan ekstrapiramidal dan dyskinesia tarda. Iang termasuk obat "enis ini antara lain0 Sulpirida, 3lozapine (3lozaril), Fisperidone (Fisperdal), Olanzapine (Mypre%a), Nuetiapine (Sero9uel), Miprasidone (1eodon), $ripiprazole ($bilify), Paliperidone (?nvega) Fisperidone (Fisperdal) adalah satusatunya obat atipikal antipsikotik yang telah disetu"ui Food and Drug Administration (7&$) untuk terapi schizophrenia pada anakanak usia # hingga G tahun. Pengobatan antipsikotik atypis memiliki efek samping terhadap metabolisme, termasuk pertambahan berat badan, diabetes dan kolesterol tinggi.
B. Transkulser Mn$r
Obatobat ini biasanya diberikan pada pasien yang mengeluh cemas atau tegang, alaupun beberapa orang sering menggunakannya sebagai pil tidur. Iang termasuk golongan ini adalah valium, librium, milton, atara%, sera% dan e9uamil. @alium dan transkuiliser lainnya digunakan untuk menekan aktivitas sistem saraf pusat, mengurangi aktivitas simpatis, mereduksi kecepatan "antung, kecepatan pernafasan dan perasaan gelisah serta ketegangan. /asalah yang diasosiasikan pada beberapa trankuiliser adalah kecemasan yang menggan"al. +eberapa pasien yang telah menggunakan obat ini secara tidak teratur berakibat pada kecemasannya muncul kembali dan rasa sakitnya bertambah. 'ranskuiliser minor yang ada di ?ndonesia merupakan turunan dari obat golongan benzodiazepin, azaspirodekanedion dan piperazine. 3ontoh obatyang mengandung transkuiliser minor adalah 0 . &ari golongan benzodiazepin Iang paling sering digunakan adalah golongan benzodiazepin. Obat ini mempercepat relaksasi mental dan fisik dengan cara mengurangi aktivitas saraf di dalam otak. 'etapi benzodiazepin bisa menyebabkan ketergantungan fisik. Obat cemas dari golongan 15
benzodiazepin adalah alprazolam, klordiazepoksid (chlordiazepo%ide), lorazepam, oksazolam (o%azolam), klobazam (clobazame) dan diazepam.
.
+uspirone Obat cemas dari golongan azaspirodekanedion adalah buspiron (buspirone). Obat cemas ini nerupakan antiansietas yang efek sedatifnya relatif ringan dan tidak bereaksi dengan alkohol. &iduga resiko timbulnya toleransi dan ketergantungan "uga kecil. 4feknya baru timbul setelah :- hari, sehingga hanya digunakan untuk mengobati penyakit kecemasan menyeluruh.
#.
Hydro%yzine Sedangkan obat cemas dari golongan piperazine adalah hydro%yzine. Hydro%yzine
diindikasikan
untuk
menghilngkan
ge"alaansietas
dan
ketegangan
yang
berhubungan dengan psikoneurosis atau terapi tambahan untuk penyakit lainnya yang menyebabkan kecemasan.
16
BAB III PENUTUP
1.1 /esm)ulan
Obatobatan hipnotik sedative terbagi men"adi # "enis yakni golongan benzodiazepine, barbiturate, dan bukan keduanya. Obat golongan benzodiazepine beker"a pada reseptor 1$+$. 4fek farmakologi benzodiazepine merupakan akibat aksi 1$+$ sebagai neurotransmitter penghambat di otak. +enzodiazepine meningkatkan kepekaan reseptor 1$+$ terhadap neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan ter"adi hiperpolarisasi post sinaptik membran sel dan mendorong post sinaptik membrane sel tidak dapat dieksitasi. 3ontoh preparat benzodiazepine antara lain midazolam, alprazolam, diazepam, clobazam. Obatobatan barbiturate beker"a pada neurotransmitter penghambat 1$+$ pada sistem saraf pusat. $ktifasi reseptor ini meningkatkan konduktase klorida transmembran, sehingga ter"adi hiperpolarisasi membrane sel post sinapa. 3ontoh obatobatan golongan barbiturate antara lain thiopental dan Phenobarbital. +eberapa obat lain yang bukan "enis barbiturate dan benzodiazepine yang sering digunakan sebagai obat sedasi dan hiipnotik antara lain 0 propofol, ketamin, dekstromethorpan. Sedangkan 'ranskuiliser merupakan obat penenang atau an%ienty drugs dan "uga termasuk dalam golongan obat yang dinamakan benzodiazepine.
3.2 &aran
Penggunaan sedative hipnotik dan transkuiliser hendaknya sesuai dengan dosis pemakaian agar tidak ter"adi efek yang merugikan.
17