Lampiran 1 Keputusan Direktur Rumah Sakit Mawaddah Medika Nomor
: 318318-3/A3/A-5/XI/2016
Tanggal
: 08 November 2016
PANDUAN EDUKASI KOLABORATIF BAB I DEFINISI
Edukasi Kolaboratif adalah pemberian edukasi pasien dan keluarga diberikan secara bersamabersama-sama dengan disiplin ilmu terkait bila ada indikasi.
1
BAB II RUANG LINGKUP
1. Edukasi Kolaboratif dilakukan oleh anggota tim kesehatan meliputi dokter, perawat, bidsan, fisioterapi, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaboratif hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim. 2. Pemberian edukasi kolaboratif diberikan kepada pasien rawat inap dan keluarganya 3. Pemberian edukasi kolaboratif diberikan kepada pasien rawat jalan dan pengunjung
2
BAB III TATA LAKSANA
3.1
Penerapan Kolaborasi Antar Profesi di Rumah Sakit :
1. Bagi pasien rawat jalan : a.
Front office : - Pemberian informasi tentang jadwal dokter praktek. - Informasi tentang tarif konsultasi dan tindakan di poliklinik. - Informasi tentang alur rawat jalan. - Informasi tentang fasilitas rawat jalan.
b.
Poliklinik :
- Dokter : Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan.
- Perawat / bidan:
Informasi tentang jadwal kontrol.
Informasi tentang alur rawat jalan.
Khusus
poliklinik
kebidanan
memberikan
edukasi
seputar
kehamilan. c.
Unit Laboratorium : - Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan lamanya pemeriksaan. - Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium.
d.
Unit Radiologi : - Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perkiraan lamanya pemeriksaan. - Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi.
e.
f.
Instalasi Farmasi : -
Informasi tentang obat-obatan yang diberikan.
-
Informasi tentang aturan pemakaian dan cara penyimpanan obat.
Fisioterapi : -
Informasi tentang tindakan yang dilakukan. 3
-
Informasi tentang jadwal kontrol.
-
Informasi tentang latihan yang bisa dilakukan di rumah.
2. Bagi pasien rawat inap a.
Front office : - Informasi tentang hak pasien. - Informasi tentang fasilitas dan tarif rumah sakit. - Informasi tentang tata tertib rumah sakit. - Informasi tentang pelayanan kerohanian . - Informasi tentang kerahasiaan medis pasien.
b.
IGD/VK/OK Dokter : - Edukasi tentang penyakit, tatalaksana pengobatan dan indikasi rawat. - Informasi tentang kemungkinan adanya penyulit saat ti ndakan. - Informasi tentang perkiraan lama rawat. - Informasi tentang rencana perawatan. Perawat/Bidan : - Informasi tentang alur rawat inap. - Informasi tentang perlindungan privasi dan nilai-nilai kepercayaaan. - Informasi tentang adanya pelayanan kerohanian bagi pasien yang membutuhkan.
c.
Rawat Inap Dokter : - Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan. - Informasi tentang lama perawatan - Informasi tentang perkembangan penyakit - Informasi tentang rencana pemulangan. Perawat/bidan : - Informasi tentang perawat/bidan yang merawat pasien - Informasi tentang fasilitas ruangan, jam berkunjung. - Informasi tentang hak pasien dan keluarga. - Informasi perlindungan privasi dan nilai-nilai kepercayaan. - Informasi tentang adanya pelayanan kerohanian bagi pasien yang membutuhkan. 4
- Edukasi tentang tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien. d.
Unit Laboratorium : - Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan lamanya pemeriksaan. - Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium.
e.
Unit Radiologi : - Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perkiraan lamanya pemeriksaan. - Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi.
f.
g.
Instalasi Farmasi : -
Informasi tentang obat-obatan yang diberikan.
-
Informasi tentang aturan pemakaian dan cara penyimpanan.
Fisioterapi : - Informasi tentang tindakan yang dilakukan. - Informasi tentang jadwal kontrol. - Edukasi tentang latihan-latihan yang dapat dilakukan di rumah.
Kolaborasi dapat berjalan dengan baik jika : 1. semua profesi memiliki visi dan misi yang sama, 2. masing-masing profesi mengetahui batas- batas dari pekerjaannya, 3. anggota profesi dapat bertukar informasi dengan baik, 4. masing-masing profesi mengakui keahlian dari profesi lain yang bergabung dalam tim. Elemen kunci kolaborasi dalam kerjasama tim multidisiplin dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi tim seperti : a.
Memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas
dengan
menggabungkan keahlian unik profesional. b.
Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya.
c.
Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja.
d.
Meningkatnya kofensifitas antar professional.
e.
Kejelasan peran dalam berinteraksi antar professional.
f.
Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, menghargai dan memahami orang lain.
5
3.2
Asesmen/ identifikasi kebutuhan promosi kesehatan
1. Semua pasien yang masuk ke rumah sakit dilakukan asesmen /identifikasi tentang kebutuhan edukasi yang dibutuhkan. 2. Asesmen /identifikasi dilakukan pada saat pertama kali pasien datang ke rumah sakit dan bertemu dengan petugas kesehatan baik di rawat jalan maupun rawat inap. 3. Pasien dilakukan asesmen tentang keyakinan dan nilai-nilai kepercayaan, kemampuan membaca, tingkat pendidikan, bahasa yang digunakan, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan koognitif, kesediaan untuk menerima informasi dan kebutuhan informasi/edukasinya. 4. Hasil asesmen/identifikasi tentang kebutuhan edukasi pasien dicatat dalam berkas rekam medis 3.3
Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Edukasi
Pendidikan dianggap sebagai proses penting untuk memfasilitasi adaptasi pasien baik fisik dan psikososial untuk menjalani tahap pengobatan penyakit. Program edukasi ini semestinya dilakukan dengan melibatkan sebuah tim yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, tenaga sosial, apoteker dan sebagainya. Tetapi pada keadaan tertentu bahwa lebih banyak perawat yang akan mendampingi pasien tentu hal ini tidak lantas menjadi tugas pokok perawat untuk melakukan pelayanan kesehatan. Tetapi kolaborasi antara tim kesehatan perlu dibina dan terjalin dengan baik sehingga program pendidikan kesehatan ini memberikan manfaat untuk pasien. Adapun langkah -langkah yang dilakukan dalam kegiatan edukasi kolaboratif adalah sebagai berikut : 1.
Pasien dan keluarga diasesmen kebutuhan edukasinya.
2.
Berdasarkan kebutuhan pasien, dievaluasi disiplin ilmu apa saja yang terkait dan ditentukan apakah diperlukan edukasi kolaboratif.
3.
Petugas edukasi awal melakukan koordinasi dengan petugas edukasi yang lain sesuai disiplin ilmu yang terkait.
4.
Membuat kesepakatan waktu untuk memberikan edukasi secara bersamasama.
5.
Masing-masing petugas menyiapkan materi yang akan diberikan mengikuti panduan yang telah dibuat sesuai dengan disiplin ilmunya.
6.
Tentukan tempat untuk edukasi.
7.
Pasien dan keluarga diberitahukan waktu dan tempat edukasi kolaboratif. 6
8.
Edukasi diberikan dapat berupa ceramah, presentasi, dll sesuai dengan kemampuan.
9.
Setiap pelaksana edukasi pasien dan keluarga diberi kesempatan bertanya ataupun berkomentar.
10. Edukasi yang telah diberikan dicatat dalam rekam medis dan ditandatangani oleh pasien/keluarga.
3.4
Verifikasi pemahaman pasien terhadap materi edukasi yang diberikan.
1. Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa edukasi yang diberikan dimengerti oleh pasien dan keluarga 2. Verifikasi dilakukan setelah pasien diedukasi, jika saat dilakukan verifikasi pasien belum mengerti tentang edukasi yang diberikan maka berikan ulang edukasi tersebut sampai pasien dan keluarga mengerti 3. Setelah pasien/keluarga pasien mengerti tentang edukasi yang diberikan dokumentasikan di dalam formulir edukasi
dan minta pasien untuk
menandatangani formulir tersebut.
3.5
Persiapan Pelayanan Edukasi Kolaboratif
Beberapa hal yang dipersiapkan dalam pemberian edukasi kolaboratif adalah : 1.
Menentukan Tujuan Edukasi Kolaboratif. 1)
Peningkatan pengetahuan atau sikap pasien : Ini merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan pasien.
2)
Peningkatan perilaku pasien : Merupakan deskripsi perilaku yang dicapai untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada
3)
Peningkatan status kesehatan pasien : Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.
2.
Menentukan Sasaran Di dalam edukasi kolaboratif yang dimaksud dengan sasaran adalah, yaitu individu, kelompok/ keluarga maupun keduanya.
3.
Menentukan isi/materi edukasi kolaboratif Isi edukasi kolaboratif harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa 7
setempat sehingga sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut. 4.
Menentukan Metode 1) Pengetahuan : penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk, penyebaran leaflet, dll 2) Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui pemutaran film/video 3) Keterampilan : sasaran harus diberi kesempatan untuk mencoba keterampilan tersebut. 4) Pertimbangkan sumber dana & sumber daya
5.
Menentukan Media 1)
Teori
pendidikan
:
belajar
yang
paling
mudah
adalah
dengan
menggunakan media. 2)
Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada
6.
Menyusun Rencana Evaluasi Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi & siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.
7.
Menyusun Jadwal Pelaksanaan Edukasi kolaboratif dilaksanakan sesuai dengan perkembangan kesehatan pasien (conditional ) dan di catat berdasarkan waktu,tempat & pelaksanaan yang akan dilakukan, serta pelaporannya biasanya disajikan dalam bentuk data.
8
BAB IV DOKUMENTASI
Kegiatan pemberian edukasi kolaboratif dilakukan pendokumentasian sebagai bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi yang dibuat adalah: 1. Dokumentasi terhadap pelaksanaan edukasi kolaboratif pasien yang dicatat dalam berkas rekam medis pasien. 2. Dokumentasi terhadap pelaksanaan dan verifikasi terhadap pemberian edukasi kolaboratif pada pasien dan keluarga yang dicatat dalam berkas rekam medis pasie n 3. Dilakukan pencatatan dan pelaporan dari setiap kegiatan pemberian edukasi kolaboratif. 4. Setiap tiga bulan dibuat rekapitulasi terhadap keberhasilan pelaksanaan pemberian edukasi kolaboratif. 5. Hasil rekapitulasi dilaporkan kepada Wakil Direktur dan diteruskan ke Direktur RS Mawaddah Medika.
Direktur
dr.Sihwati Wilujeng.M.Kes
9
10