Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610
PANCASILA DALAM 3 ORDE KEPEMIMPINAN Pancasila Masa Orde Lama
Pamor Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa yang pernah dikeramatkan dengan sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua dasa warsa setelah setelah proklama proklamasi si kemerdek kemerdekaan. aan. Meredupn Meredupnya ya sinar sinar api Pancasila Pancasila sebagai sebagai tuntuna tuntunan n hidup hidup berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang,diawali oleh kehendak seorang kepala pemerintahan yang terlalu gandrung kepadapersatuan dan kesatuan. Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam bentuk membangun kekuasaan yang terpusat, agar dapat menjadi pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuah revolusi perjuangan melawan penjajah (nekolim, neo-kolonialisme) serta ikut menata dunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas bangsa dan penghisapan manusia atas manusia manusia Namun Namun sayangny sayangnya a kehenda kehendak k luhur luhur tersebut tersebut dilakuka dilakukan n dengan dengan menabra menabrak k dan mengingkari seluruh nilai-nilai dasar Pancasila. Selama kurun waktu berkuasanya pemerintahan orde lama, secara perlahan tetapi pasti virtue (keutamaan) nilai-nilai luhur Pancasila seakan-akan lumat oleh sebuah proses akumulasi kekuasaan yang sangat agresif tanpa mengindahkan cita-cita luhur yang dijadikan alasan untuk membangu membangun n kekuasaa kekuasaan n itu sendiri. sendiri. Retorika Retorika dan jargon politik politik yang yang bersumb bersumber er dari gagasan gagasan bahwa revolusi belum selesai, termasuk caracara revolusioner untuk membangun tatanan dunia baru, dijadikan legitimasi politik untuk membenarkan perlunya seorang pemimpin revolusi yang ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan semangat dan alasan melaksanakan amanat revolusi 1945 itu pulalah nilai-nilai luhur, konstitusi, norma dan aturan dapat ditabrak kalau tidak sesuai dengan jalannya revolusi. Sedemikian membaranya semangat berevolusi waktu itu, sehingga andai kata revolusi revolusi memerluka memerlukan n korban, korban, apapun apapun harus harus diberikan diberikan.. Hal itu sesuai sesuai dengan dengan ungkapa ungkapan n yang yang seringkali diucapkan oleh Pemimpin Besar Revolusi bahwa pengorbanan adalah sesuatu yang dianggap sebagai konsekwensi logis dari hakekat revolusi, karena demi sebuah perjuangan yang revolusioner kadangkadang revolusi bahkan harus tega memakan anaknya sendiri. Dalam gegap gempita gempitanya nya atmosfir atmosfir revolusi revolusioner oner,, Pancasila Pancasila sebagai sebagai falsafah falsafah bangsa bangsa serta UUD 45 sebagai sebagai kons konsti titu tusi si nega negara ra,,
akhi akhirn rnya ya tida tidak k
berd berday aya a
dan dan
haru harus s
tund tunduk uk kepa kepada da huku hukum m
revo revolu lusi si..
Konsekwen Konsekwensiny sinya, a, mereka mereka hanya hanya dijadika dijadikan n sekedar sekedar sebuah sebuah alat revolusi. revolusi. Retorika Retorika yang selalu selalu dikumandangkan bahwa revolusi adalah menjebol dan membangun, dilakukan secara pincang. Pada Pada keny kenyat ataa aann nnya ya sela selama ma kuru kurun n wakt waktu u itu, itu, keku kekuas asaa aan n yang yang sent sentra rali list stik ik lebi lebih h bany banyak ak menjebolnya dari pada melaksanakan pembangunan. Akibatnya, nilai-nilai luhur dalam Pancasila tinggal menjadi katakata bagus yang secara retori retorik k diguna digunakan kan oleh oleh pengu penguasa asa untuk untuk memb membuai uai dan dan menin meninab abob oboka okan n rakya rakyatt supaya supaya lupa lupa penderitaan baik karena dilanda kelaparan maupun kemiskinan. Agar revolusi berhasil mencapai tujuannya, maka seluruh seluruh kekuatan harus dipersatukan, dipersatukan, sehingga presiden mempunyai mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan apa yang disebut sebagai musuh-musuh revolusi?. Demi sebuah kekuasaan yang dahsyat pulalah, maka semua cabang kekuasaan, baiklegislatif, yudikatif
Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610 dan kekuatan masyarakat harus dihimpun dalam satu tangan. Rakyat harus berada di belakang pemimpi pemimpin n tanpa tanpa reserve reserve untuk untuk menungg menunggu u komando komando yangdib yangdiberika erikan n kepadan kepadanya. ya. Manifesta Manifestasi si kegandru kegandrunga ngan n mempersa mempersatuka tukan n kekuatan kekuatan dan mengaku mengakumula mulasikan sikan kekuasaa kekuasaan n diwujudk diwujudkan an pula dalam tataran ideologis dengan memeras Pancasila menjadi Trisila yang unsur-unsurnya adalah kekuatan golongan golongan nasionalis, komunis serta agama yang pada tahap berikutnya ketiga sila itupun kemudian disimplifikasikan menjadi satu sila yang disebut Gotong Royong. Hiruk pikuk revolusi revolusi akhirnya akhirnya usai, usai, karena karena ternyata ternyata kepemim kepemimpina pinan n revolusio revolusionert nertelah elah mengakibatkan kejatuhan pemimpin itu sendiri melalui tragedi yang dikenal dengan nama G 30 S/PKI. S/PKI. Kekuasaa Kekuasaan n yang hakekat hakekatnya nya cenderun cenderung g korup, korup, telah telah menyele menyeleweng wengkan kan nilai-nil nilai-nilai ai luhur luhur Pancasila. Akibatnya, Akibatnya, tragedi politik tahun 1965 yang pada dasarnya adalah perang saudara yang disebabkan oleh konflik ideologi telahmenelan korban ratusan ribu jiwa, serta trauma dan stigma politik politik terhada terhadap p jutaan jutaan rakyat rakyat yang yang tidak tidak tahu menahu menahu mengen mengenai ai apa yang disebut disebut dengan memperjuangkan sebuah revolusi. Catatan singkat di atas adalah fakta sejarah yang mudahmudahan dapat menyegarkan ingatan kita semua, bahwa kesaktian serta kekeramatan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa sangat rentan terhadap penyelewengan oleh aktor politik pemegan pemegang g kekuasaa kekuasaan n negara. negara. Runtuhny Runtuhnya a sistem sistem kekuasaa kekuasaanpem npemerin erintaha tahan n Orde Lama Lama adalah adalah akibat dari perilaku para pemimpin politik yangmenjungkir-balikkan nilai-nilai Pancasila demi ambisi politik yang mengatas namakan Pancasila.
Pancasila Masa Orde Baru
Babak Babak baru baru dalam dalam sejara sejarah h perju perjuan anga gan n bang bangsa sa muncu muncull sejal sejalan an deng dengan an berak berakhir hirnya nya pemerintahan Orde Lama. Sebuah kekuatan baru muncul dengan tekad melaksanakan Pancasila dan UUD e45 secara murni dan konsekwen. Semangat tersebut muncul berdasarkan pengalaman seja sejara rah h
dari dari
peme pemeri rint ntah ahan an
sebe sebelu lumn mnya ya
yang yang
tela telah h
meny menyel elew ewen engk gkan an
Panc Pancas asil ila a
sert serta a
menyala menyalahgun hgunakan akan UUD45 UUD45 untuk untuk kepentin kepentingan gan kekuasaa kekuasaan. n. Dari embrio embrio inilah inilah dibangu dibangun n suatu tatanan Pemerintahan yang disebut Ode Baru. Nama itu dipilih untuk menunjukan bahwa orde ini merupaka merupakan n tatanan tatanan hidup hidup berbangs berbangsa a dan bernegar bernegara a yang bertujua bertujuan n mengoreks mengoreksipe ipemeri merintah ntahan an masa lalu dengan janji melaksanakan Pancasila dan UUD45 secara murni dan konsekwen. Salah satu agenda besar adalah menghilangkan kotak-kotak ideologi politik dalam masyarakat yang menja menjadi di warisa warisan n masa masa lalu lalu dan memba membang ngun un siste sistem m kekuas kekuasaa aan n yang yang berori berorien entas tasii kepad kepada a kekaryaan. Ideologi kekaryaan ini dikumandangkan untuk membedakan membedakan secara lebih jelas dengan pemerintahan sebelumnya yang hanya dianggap bermain pada tataran ideologis, tanpa sesuatu karya karya yang yang nyata nyata bagi bagi rakya rakyatt banya banyak. k. Untuk Untuk itu diper diperluk lukan an stabli stablitas tas politi politik k sebag sebagai ai cara cara melaksan melaksanakan akan karya-kary karya-karya a yang dianggap dianggap secara secara kongkrit kongkrit dapat dapat meningk meningkatka atkan n kesejaht kesejahteraa eraan n rakyat. Salah satu upaya dalam tataran politik misalnya adalah menciptakan sistem politik yang menegarakan semua organisasi sosial dan politik dengan tujuan agar tercapai stabilitas politik. Politik yang stabil dibutuhkan untuk membangun perekonomian yang kacau akibat ketidakstabilan politik masa lalu. Upaya tersebut diawali oleh pemerintah Orde Baru dengan menata struktur politik
Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610 berdasarkan UUD45 dan mencoba membuat garis pemisah yang jelas antara apa yang disebut supra-struktur politik (kehidupan politik pada tataran negara) dan infrastruktur politik (kehidupan politik pada tataran masyarakat). Dalam dimensi supra-struktur politik, lembaga-lembaga negara secara formal-struktural ditata sehingga hubungan hubungan dan kewenangan kewenangan menjadi lebih jelas dibanding dengan struktur kelembagaan kekuasaan pada masa Orde Lama. Sementara itu, dalam perspektif politik kemasyarakatan pemerintah Orde Baru melakukan restrukturisasi kehidupan kepartaian, dengan terlebih dahulu mendirikanorganisasi kekaryaan dengan nama Golongan Karya (Golkar) yang merupakan gabungan dari berbagai macam organisasi masyarakat. Organisasi kekaryaan tersebut ikut pemilihan umum dan memperoleh kemenangan lebih dari 60% dari popular vote. Kemenangan tersebut di samping karena Golkar dijagokan oleh pemerintah, masyarakatpun sudah jenuhdengan permainan politik para elit yang dirasakan tidak pernah mengerti kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Pada tahun-tahun berikutnya, pemilu lebih merupakan seremoni dan pesta politik elit dari pada kompetisi politik. Pemilu yang berlangsungsecara berlangsungsecara rutin dan diatur serta diselenggarakan diselenggarakan oleh negara memihak kepentingan penguasa, sehingga sebagaimana diketahui partai yang berkuasa selalu memperoleh kemenangan sekitar 60 persen dari jumlah pemilih dalam setiap pemilihan umum. Sejalan dengan semakin dominannya kekuatan negara, nasib Pancasila dan UUD45tidak banyak berbeda bila dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. Kedua pemerintahan selalu menempatkan Pancasila dan UUD 45 sebagai benda keramat dan azimat yang sakti serta tidak boleh diganggu gugat. Penafsiran danimplementasi danimplementasi Pancasila sebagai ideologi terbuka, serta UUD 45 sebagai landasan konstitusi berada di tangan negara. Penafsiran yang berbeda terhadap kedua hal tersebut tersebut selalu selalu diredam diredam secara secara represif, represif, kalau kalau perlu dengan memperg memperguna unakan kan kekerasa kekerasan. n. Dengan Dengan demikian demikian,jela ,jelaslah slah bahwa bahwa Orde Baru tidak tidak hanya hanya memonop memonopoli oli kekuasaa kekuasaan, n, tetapi tetapi juga juga memonopoli memonopoli kebenaran. Sikap politikmasyarakat politikmasyarakat yang kritis dan berbeda pendapat dengan negara dalam prakteknya diperlakukan sebagai pelaku tindak kriminal atau subversif. Dalam pada itu, penanam penanaman an nilai-nil nilai-nilai ai Pancasil Pancasila a dilakuka dilakukan n secara secara indoktrin indoktrinatif atif dan birokratis birokratis.. Akibatny Akibatnya, a, bukan bukan nilai-nilai Pancasila yang meresap ke dalam kehidupan masyakat, tetapi kemunafikan yang tumbuh subur dalam masyarakat. Sebab setiap ungkapan para pemimpin mengenai nilai-nilaikehidupan tidak disertai dengan keteladanan serta tindakan yang nyata sehingga Pancasila yang berisi nilainilai luhur bangsa dan merupakan landasan filosofi untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, bagi rakyat hanyalah omong kosong yang tidak mempunyai makna apapun. Lebih-lebih pendidikan pendidikan Pancasila dan UUD 45 yang dilakukan melalui metode indoktrinasi dan unilateral, yang tidak tidak memungk memungkinka inkan n terjadiny terjadinya a perbeda perbedaan an pendapa pendapat, t, semakin semakin mempertum mempertumpul pul pemaham pemahaman an masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Cara melakukan pendidikan semacam itu, terutama bagi generasi generasi muda, muda, berakiba berakibatt fatal. fatal. Pancasila Pancasila yang berisi berisi nilai-nil nilai-nilai ai luhur, luhur, setelah setelah dikemas dikemas dalam dalam pendidi pendidikan kan yang disebut disebut penatara penataran n P4 atauPMP atauPMP ( Pendidik Pendidikan an Moral Moral Pancasil Pancasila), a), atau nama sejenisnya, ternyata justru mematikan hati nuranigenerasi muda terhadap makna dari nilai luhur Pancasila Pancasila tersebut. tersebut. Hal itu terutama terutama disebabk disebabkan an oleh karena pendidi pendidikan kan yang yang doktriner doktriner tidak disertai disertai dengan dengan ketelada keteladanan nan yang benar. benar. Mereka Mereka yang setiap hari berpidato berpidato dengan dengan selalu selalu mengucapkan kata-kata keramat: Pancasila dan UUD45, tetapi dalam kenyataannya masyarakat
Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610 tahu bahwa kelakuan mereka jauh dari apa yang mereka katakan. Perilaku itu justru semakin membuat persepsi yang buruk bagi para pemimpin serta meredupnya Pancasila sebagai landasan landasan hidup bernegara, karena masyarakat menilai bahwa aturan dan norma hanya untuk orang lain (rakya (rakyat) t) tetapi tetapi bukan bukan atau atau tidak tidak berlak berlaku u bagi bagi para para pemimp pemimpin. in. Retor Retorika ika persa persatua tuan n kesatu kesatuan an menyeba menyebabkan bkan bangsa bangsa Indonesi Indonesia a yang sangat sangat plural plural diseragam diseragamkan. kan. Uniformita Uniformitas s menjadi menjadi hasil konkrit dari kebijakan politik pembangunan yang unilateral. Seluruh tatanan diatur oleh negara, sement sementara ara itu rakya rakyatt tingg tinggal al mener menerima ima apa apa adany adanya. a. Gaga Gagasan san meng mengen enai ai plura pluralis lisme me tidak tidak mendapatkan mendapatkan tempat untuk didiskusikan secara intensif. Pelaja Pelajaran ran yang yang dapat dapat dipeti dipetik k adala adalah, h, bahw bahwa a persa persatua tuan n dan dan kesatu kesatuan an bangs bangsa a yang yang dibentuk secara unilateral tidak akan bertahan lama. Pendidikan ideologi yang hanya dilakukan secara secara sepihak sepihak dan doktriner doktriner serta tanpa ketelada keteladanan nan selain tidak tidak akan memperkuat memperkuat bangsa bangsa bahkan dapat merusak hati nurani dan moral generasi muda. Sebab, pendidikan semacam itu hanya menyuburkan kemunafikan. Pengalaman pahit yang pernah dilakukan pada masa Orde Lama Lama dalam dalam memanf memanfaat aatkan kan Pancas Pancasila ila yang yang hanya hanya retori retorika ka polit politik ik dan dan sebaga sebagaii instru instrumen men menggalang kekuasaan ternyata diteruskan pada masa Orde Baru. Hanya bedanya, pada masa Orde Orde Lama Lama Panca Pancasil sila a diman dimanipu ipula lasi si menja menjadi di kekua kekuatan tan polit politik ik dalam dalam bentu bentuk k bersa bersatun tunya ya tiga tiga kekuatan yang bersumber dari tiga aliran yaitu nasionalisme, komunisme dan agama; sedangkan pada masa Orde Baru Pancasila disalahgunakan sebagai eideologi penguasa untuk memasung pluralisme dan mengekang kebebasan berpendapat masyarakat dengan dalih menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pada masa Orde Lama ancaman ancaman bangsa dan negara negara adalah adalah neo-kolo neo-kolonial nialisme isme,, pada pada zaman zaman Orde Baru ancaman ancaman terhadap terhadap bangsa bangsa dan negara adalah komunisme. komunisme. Namun Namun pada dasarnya dasarnya,, dalam dalam pespekti pespektiff politik politik keduanya keduanya sama dan sebangu sebangun n yaitu yaitu bagaima bagaimana na menjadi menjadikan kan ideologi Pancasila hanya sebagai instrumen penguasa agar kekuasaan dapat dipusatkan pada seorang pemimpin. Hasilnya, pada masa Orde Lama kekuasaan memusat di tangan Pemimpin Besar Besar Revolu Revolusi, si, pada pada zaman zaman Orde Orde Baru Baru di tanga tangan n Bapak Bapak Pemb Pembang angun unan. an. Kekuas Kekuasaan aan yang yang semakin semakin akumulati akumulatiff dan monopol monopolistik istik di tangan tangan seorang seorang pemimpi pemimpin n menjadi menjadikan kan mereka mereka juga juga berkuasa menentukan menentukan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Ukurannya hanya satu: sesuatu dianggap benar kalau hal itu sesuai dengan keinginan penguasa, sebaliknya sesuatu dianggap salah kalau bertentangan dengan kehendaknya.
Pancasila Masa Reformasi
Karena Karena Orde Orde Baru tidak tidak mengamb mengambilil pelajara pelajaran n dari pengalam pengalaman an sejarah sejarah pemerint pemerintahan ahan sebelumnya, akhirnya kekuasaan otoritarian Orde Baru pada akhir 1990-an runtuh oleh kekuatan masyaraka masyarakat. t. Hal itu memberik memberikan an peluang peluang bagi bangsa Indonesi Indonesia a untuk untuk memben membenahi ahi dirinya, dirinya, terutama bagaimanabelajar lagi dari sejarah agar Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara benar-benar benar-benar diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu UUD45 sebagai penjabaran Pancasila dan sekaligus merupakan kontrak sosial di antara sesama warga negara untuk mengatur kehidupan bernegara mengalami perubahan agar sesuai dengan tuntutan dan
Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610 perubahan zaman. Karena itu pula orde yang oleh sementara kalangan disebut sebagai Orde Reformasi melakukan aneka perubahan mendasar guna membangun tata pemerintahan baru. Namun upaya untuk menyalakan pamor Pancasila -setelah ideologi tersebut di mata rakyat tidak lebih dari rangkaian kata-kata bagus tanpa makna karena implementasinya diselewengkan oleh pemimpin selama lebih kurang setengah abad- tidak mudah dilakukan. Bahkan, ada kesan bahwa seja sejala lan n
deng dengan an
runt runtuh uhny nya a
peme pemeri rint ntah ahan an
Orde Orde
Baru Baru
yang yang
sela selalu lu
gemb gembar ar-g -gem emb bor
mengumandangka mengumandangkan n Pancasila,masyarakat Pancasila,masyarakat terutama elit politiknya terkesan sungkan meskipun hanya sekedar menyebut Pancasila. Hal itu juga menunjukkan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara tidak hanya pamornya telah meredup, melainkan sudah mengalami degradasi kredibilitas yang luar biasa sehingga bangsa Indonesia memasuki babak baru pasca jatuhnya pemerintahan otoritarian laiknya sebuah bangsa yang tanpa roh, citacita maupun orentasi ideologis yang dapat mengarahkan perubahan yang terjadi. Mungkin karena hidup bangsa yang kosong dari falsafah itulah yang menyebabkan berkembangnya eideologi pragmatisme yang kering dengan empat empati, i, menip menipisn isnya ya rasa rasa solid solidari aritas tas terha terhadap dap sesam sesama, a, elit elit polit politik ik yang yang mabuk mabuk kuasa, kuasa, aji aji mumpung? mumpung?,, dan lain-lain lain-lain sikap yang manifesta manifestasinya sinya adalah adalah menghal menghalalka alkan n segala segala cara untuk untuk mewujudkan kepentingan yang dianggap berguna untuk diri sendiri atau kelompoknya.
Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610 Membangkitkan Pancasila
Tiada Tiadanya nya ideologi ideologi yang dapat memberik memberikan an arah perubah perubahan an politik politik yang sangat besar besar dewasa ini dikuatirkan akan memunculkan kembali gerakan-gerakan radikal baik yang bersumber dari dari rasa rasa frusta frustasi si masya masyarak rakat at dalam dalam meng mengha hadap dapii ketida ketidakpa kpasti stian an hidup hidup maup maupun un akiba akibatt dari dari manipula manipulasi si sentimensentimen-sent sentimen imen primordi primordial. al. GerakanGerakan-gera gerakan kan radikal radikal semacam semacam ini tentu tentu sangat sangat berbahaya karena dapat memutar kembali arah reformasi politik kepadasituasi yang mendorong muncu munculny lnya a kemba kembali li kekua kekuatan tan yang yang otorit otoritari arian an maup maupun un memic memicu u anarki anarki sosial sosial yang yang tidak tidak berke berkesu sudah dahan an.. Tidak idak musta mustahil hil kalau kalau Panca Pancasil sila a tidak tidak sege segera ra kembal kembalii menja menjadi di roh bangs bangsa a Indonesia, dikhawatirkan akan munculideologi alternatif yang akan djadikan landasan perjuangan dan pemben pembenaran aran bagi gerakangerakan-gera gerakan kan radikal. radikal. Karena Karena itu, bagi bagi bangsa bangsa Indonesi Indonesia a tidak tidak ada pilihan lain selainmengembangkan nilai-nilai Pancasila agar keragaman bangsa dapat dijabarkan sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Dalam hubungan hubungan itu, perlu pula dikemukakan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa bukan lagi uniformitas melainkan suatu bentuk dari suatu yang eka dalam kebhinekaan. Pluralitas juga harus dapat diwujudkan dalam suatu struktur kekuasaan yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengelola kekuasaan agar dapat diperoleh elit politik yang lebih lejitimet, akuntabel serta peka terhadap aspirasi masyarakat. Sejarah telah memberika memberikan n pelajaran pelajaran yang sangat berharga berharga bahwa bahwa konsep konsep persatua persatuan n dan kesatuan kesatuan yang yang memusatka memusatkan n kewenan kewenangan gan kepada kepada pemerint pemerintah ah pusat pusat dalam dalam impleme implementasi ntasinya nya ternyata ternyata lebih merupakan upaya penyeragaman (uniformitas) dan membuahkan kesewenangwenangan kesewenangwenangan serta ketidakad ketidakadilan ilan.. Nasionali Nasionalisme sme yang merupaka merupakan n identitas identitas nasional nasional yang yang dilakuka dilakukan n oleh negara negara melalui indoktrinasi dan memanipulasi simbol-simbol dan seremoni yang mencerminkan supremasi negar negara a tidak tidak dapa dapatt dilak dilakuka ukan n lagi. lagi. Negara Negara buka bukan n lagi lagi sebag sebagai ai satu-s satu-satu atunya nya aktor aktor dalam dalam menentu menentukan kan identitas identitas nasiona nasional. l. Hal ini juga seirama seirama dengan dengan semakin semakin kompleks kompleksnya nya tantang tantangan an global, masyarakat merasa berhak menentukan bentuk dan isi gagasan apa yang disebut negara kesatuan kesatuan yang sesuai sesuai dengan dengan perkemba perkembangan ngan dan tuntutan tuntutan zaman. zaman. Sementara Sementara itu, perubaha perubahan n pali paling ng mend mendas asar ar terh terhad adap ap UUD4 UUD45 5
adal adalah ah baga bagaim iman ana a
prin prinsi sip p
keda kedaul ulat atan an raky rakyat at yang yang
pengatu pengaturann rannya ya sangat sangat kompleks kompleks dalam dalam sistem sistem kehidup kehidupan an demokras demokrasii dapat dapat dituang dituangkan kan dalam dalam suatu konstitusi. Hal itu harus dilakukan secara rinci dan disertai dengan rumusan yang jelas agar tidak terjadi multi interpretasi sebagaimana terjadi pada masa lalu. Upaya tersebut telah dilakukan dengan emengamandemen UUD45 antara lain berkenaan dengan pembatasan jabatan Presiden/Wakil Presiden sebanyak dua periode, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah secara langsung, pembentukan parlemen dua kamar? (Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah), pembentukan Mahkamah Konstitusi, pembentukan Komisi Yudisial,mekanisme pemberhentian seorang Presiden dan/Wakil Presiden dan lain sebagainya. Namun sayangnya perubahan tersebut tidak dilakukan secara komprehensif dan berdasarkan prinsip-prinsip konstitusionalisme konstitusionalisme sehingga meskipun telah dilakukan perubahan empat kali, ternyata UUD Tahun 1945 masih mengandung beberapa kekurangan. Pengalaman selam selama a lebih lebih kuran kurang g seten setengah gah abad abad prakte praktek-p k-prak raktek tek keneg kenegara araan an yang yang menyel menyelewe eweng ng dari dari
Indra Furwita Soaleh
[email protected] Arsip-Kul/Pan/0610 Pancasila telah mengakibatkan berbagai tragedi bangsa harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga berharga agar agar tidak tidak terulang terulang kembali. kembali. Akibat lain adalah adalah keterting ketertinggal galan an bangsa bangsa dibandi dibandingka ngkan n dengan negara-negara lain karena bangsa Indonesia selalu disibukkan dengan masalah-masalah internal internal bangsa bangsa seperti seperti kesewena kesewenangan ngan-wen -wenanga angan n penguas penguasa, a, pelangg pelanggaran aran HAM, disinteg disintegrasi rasi bangsa serta hal-hal yang tidak produktif lainnya sehingga tidak heran jika bangsa Indonesia Indonesia kalah bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Untuk bangkit dari keterpurukan tidak ada pilihan lain bagi bangsa Indonesia, pertama-tama dan terutama harus kembali kepada Pancasila sebagai falsafah dan dan ideo ideolo logi gi bang bangsa sa.. Cara Carany nya a adal adalah ah para para pemi pemimp mpin in bang bangsa sa dan dan nega negara ra tida tidak k hany hanya a menguca mengucapkan pkan Pancasil Pancasila a dan UUD 45 dalam dalam pidato-p pidato-pidat idato, o, tetapi tetapi memprak mempraktekka tekkan n nilainil nilainilai ai Pancasila dalamkehidupan kenegaraan serta kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kesaktian Pancasila Pancasila bukan bukan hanya hanya diwujudk diwujudkan an dalam dalam bentuk bentuk seremon seremonial, ial, melainka melainkan n benar-be benar-benar nar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.