LAPORAN PENDAHULUAN ORIF (OPEN REDUKSI INTERNAL FIKSASI) DI OK BEDAH RSPAD GATOT SOEBROTO
DISUSUN OLEH :
RIZKA NURDIANI SINTAN 1510721007
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS 201
ORIF (OPEN REDUKSI INTERNAL FIKSASI)
A!
D"#$%$&$ ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) adalah sebuah prosedur bedah medis , yang
tindakannya mengacu pada operasi terbuka untuk mengatur tulang, seperti yang diperlukan untuk beberapa patah tulang, fiksasi internal mengacu pada fiksasi sekrup dan piring untuk mengaktifkan atau memfasilitasi penyembuhan. (Brunner&Suddart, 2003) ORIF adalah suatu tindakan untuk melihat fraktur langsung dengan tehnik pembedahan yang mencakup di dalamnya pemasangan pen, skrup, logam atau protesa untuk memobilisasi fraktur selama penyembuhan. (Depkes,1995) B!
T''% Ada beberapa tujuan dilakukannya ORIF (Open Reduksi Fiksasi Internal), antara lain: 1. emperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dan stabilitas. !. engurangi nyeri. ". #lien dapat melakukan A$% dengan bantuan yang minimal dan dalam lingkup
keterbatasan klien. &. 'irkulasi yang adekuat dipertahankan pada ekstremitas yang terkena (. )idak ada kerusakan kulit (!"!"arrelli, 200#) *!
I%+$,&$ K.%/$%+$,&$ Indikasi ORIF (Open Reduksi Fiksasi Internal) meliputi : 1. Fraktur yang tidak stabil dan jenis fraktur yang apabila ditangani dengan metode
terapi lain, terbukti tidak memberi hasil yang memuaskan. !. Fraktur leher femoralis, fraktur lengan ba*ah distal, dan fraktur intra+artikular disertai pergeseran. ". Fraktur aulsi mayor yang disertai oleh gangguan signifikan pada struktur otot tendon. #ontraindikasi ORIF (Open Reduksi Fiksasi Internal) meliputi : 1. )ulang osteoporotik terlalu rapuh menerima implan !. -aringan lunak diatasnya berkualitas buruk ". )erdapat infeksi &. Adanya fraktur comminuted yang parah yang menghambat rekonstruksi. (Bar$ara %! ruende'ann dan Billie Fernse$ner, 2005) D!
P"%/,&%% enatalaksanaan menurut "uttain (200) ada ! yaitu : 1. enatalaksanaan konseratif
a/ roteksi adalah proteksi fraktur terutama untuk mencegah trauma lebih lanjut dengan cara memberikan sling 0mitela/ pada anggota gerak atas atau tongkat pada anggota gerak ba*ah. b/ Imobilisasi dengan bidai eksterna. Imobilisasi pada fraktur dengan bidai eksterna hanya memberikan imobilisasi. iasanya menggunakan 2ips atau dengan macam+macam bidai dari plastik atau metal. c/ Reduksi tertutup dengan menggunakan manipulasi dan imobilisasi eksterna yang menggunakan gips. Reduksi tertutup yang diartikan manipulasi dilakukan dengan pembiusan umum dan lokal. d/ Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter traksi. )indakan ini mempunyai tujuan utama, yaitu beberapa reduksi yang bertahap dan imobilisasi. !. enatalaksanaan pembedahan Open Reduction and Internal Fi3ation 0ORIF/ atau Reduksi terbuka dengan Fiksasi Internal akan mengimobilisasi fraktur dengan melakukan pembedahan untuk memasukan paku, sekrup atau pen kedalam tempat fraktur untuk memfiksasi bagian+ bagian tulang pada fraktur secara bersamaan. Fiksasi internal sering digunakan untuk mera*at fraktur pada tulang pinggul yang sering terjadi pada orang tua. M"/.+" F$,&&$ I%/"%
)erdapat ( metode fiksasi internal yang digunakan, antara lain: 1. emasangan ka*at antartuang iasanya digunakan untuk fraktur yang relatif stabil, terlokalisasi dan tidak bergeser pada kranium. #a*at kurang bermanfaat pada fraktur parah tak stabil karena kemampuan tulang berputar mengelilingi ka*at, sehingga fiksasi yang dihasilkan kurang kuat. !. %ag scre* enghasilkan fiksasi dengan mengikatkan dua tulang bertumpuk satu sama lain. $ibuat lubang+lubang ditulang bagian dalam dan luar untuk menyamai garis tengah luar dan dalam sekrup. )eknik yang menggunakan lag scre* kadang+kadag disebut sebagai kompresi antarfragmen tulang. #arena metode ini juga dapat menyebabkan rotasi tulang, biasanya digunakan lebih dari satu sekrup untuk menghasilkan fiksasi tulang yang adekuat. %ag scre* biasanya digunakan pada fraktur bagian tengan *ajah dan mandibula serta dapat digunakan bersama dengan lempeng mini dan lempeng rekonstruktif ". %empeng mini dan sekrup
$igunakan terutama untuk cedera *ajah bagian tengah dan atas. etode ini menghasilkan stabilitas tiga dimensi yaitu tidak terjadi rotasi tulang. %empeng mini 0miniplate/ difiksasi diujung+ujungnya untuk menstabilkan secara relatif segmen+ segmen tulang dengan sekrup mini dan segmen+segmen tulang dijangkarkan kebagian tengah lempeng juga dengan sekrup mini &. %empeng kompresi #arena lebih kuat dari lempeng mini, maka lempeng ini serring digunakan untuk fratur mandibula. %empeng ini menghasilkan kompresi di tempat fraktur. (. %empeng konstruksi %empeng yang dirancang khusus dan dapat dilekuk serta menyerupai bentuk mandibula. %empeng ini sering digunakan bersama dengan lempeng mini. %ag scre* dan lempeng kompresi. (Bar$ara %! ruende'ann dan Billi Fernse$ner,2005) #euntungan ORIF 0Open Reduction and Internal Fi3ation/ yaitu : 1. !. ". &. (. 4.
obilisasi dini tanpa fiksasi luar. #etelitian reposisi fragmen+fragmen fraktur. #esempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan saraf di sekitarnya. 'tabilitas fiksasi yang cukup memadai dapat dicapai era*atan di R' yang relatif singkat pada kasus tanpa komplikasi. otensi untuk mempertahankan fungsi sendi yang mendekati normal serta kekuatan otot selama pera*atan fraktur.
#erugian ORIF 0Open Reduction and Internal Fi3ation/ yaitu : 1. 'etiap anastesi dan operasi mempunyai resiko komplikasi bahkan kematian akibat dari tindakan tersebut. !. enanganan operatif memperbesar kemungkinan infeksi dibandingkan pemasangan gips atau traksi. ". enggunaan stabilisasi logam interna memungkinkan kegagalan alat itu sendiri. &. embedahan itu sendiri merupakan trauma pada jaringan lunak, dan struktur yang sebelumnya tak mengalami cedera mungkin akan terpotong atau mengalami kerusakan selama tindakan operasi. E!
P"/% P.&/ O3"/$# $ilakukan utnuk meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan pada bagian yang sakit.
$apat dilakukan dengan cara: 1. empertahankan reduksi dan imobilisasi. !. eninggikan bagian yang sakit untuk meminimalkan pembengkak. ". engontrol kecemasan dan nyeri 0biasanya orang yang tingkat kecemasannya tinggi, akan merespon nyeri dengan berlebihan/
&. %atihan otot ergerakan harus tetap dilakukan selama masa imobilisasi tulang, tujuannya agar otot tidak kaku dan terhindar dari pengecilan massa otot akibat latihan yang kurang. (. emotiasi klien untuk melakukan aktiitas secara bertahap dan menyarankan keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada klien F!
D$4%.& K"3"/% P"$.3"/$# ra+operatif : 1. 5yeri akut berhubungan dengan fraktur, masalah ortopedik, pembengkakan atau
inflamasi. !. Ansietas berhubungan dengan diagnosis dan rencana pembedahan ost+operatif 1. 5yeri berhubungan dengan agen injuri fisik !. Intoleransi aktiitas berhubungan dengan tindakan anestesi, kelemahan dan penurunan sirkulasi ". Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan inasif dan pembedahan &. 2angguan integritas kulit berhubungan dengan tindakan pembedahan G! R"%% A&'6% K"3"/% P" .3"&$ 1. 5yeri akut berhubungan dengan fraktur, masalah ortopedik, pembengkakan atau
inflamasi. )ujuan : 'etelah dilakukan asuhan kepera*atan selama ..... 3!& jam diharapkan nyeri klien berkurang #riteria hasil : ampu mengontrol nyeri • elaporkan bah*a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri • ampu mengenali nyeri 0skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri/ • enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang • )anda ital dalam rentang normal 0)$ : 1!6786 mm9g, 5adi : 86+166 37menit, • RR : 18+!6 37menit dan )erm : "4,(;+"<,(;/ Interensi : %akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, •
•
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Obserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan 2unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
•
pasien Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik 0relaksasi, latihan napas dalam,
•
!.
sentuhan terapeutik dan distraksi/ #olaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri • Ansietas b7d diagnosis dan rencana pembedahan
)ujuan : 'etelah dilakukan asuhan kepera*atan selama .... 3 !& jam diharapakan cemas klien terkontrol #riteria hasil : #lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas • engidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol • •
cemas =ital sign dalam batas normal 0)$ : 1!6786 mm9g, 5adi : 86+166 37menit, RR :
•
18+!6 37menit dan )erm : "4,(;+"<,(;/ ostur tubuh, ekspresi *ajah, bahasa tubuh dan tingkat aktiitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan Interensi : #aji tanda+tanda ital • Ajarkan kepada klien teknik relaksasi untuk dilakukan sekurang+kurangnya setiap • •
• • •
& jam ketika terjaga, untuk memperbaiki keseimbangan fisik dan psikologis. -elaskan semua prosedur tindakan yang akan dilakukan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kecemasan klien $engarkan dengan penuh perhatian setiap keluh kesah klien Identifikasi tingkat kecemasan ila memungkinkan, libatkan klien dan anggota keluarga dalam mengambil keputusan tentang pera*atan untuk membangun kepercayaan diri klien dan menumbuhkan rasa percaya.
P.&/ .3"&$
1.
5yeri berhubungan dengan agen injuri fisik )ujuan : $alam *aktu .... 3 !& jam setelah diberi tindakan nyeri klien berkurang 7 terkontrol #riteria 9asil : 'kala nyeri 6+1 0dari 6+16/ • ))= dalam btas normal : )$ : 1!6786 mm9g, 5adi : 86+166 37menit, RR : 18+!6 • • •
37menit dan )erm : "4,(;+"<,(; >ajah tidak tampak meringis #lien tampak rileks
Interensi •
%akukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi,
•
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,, intensitas nyeri dan faktor presipitaasi Obserasi respon nonerbal dari ketidaknyamanan 0misalnya meringis/ terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif
!.
•
inta klien untuk menggunakan sebuah skla 1 sampai 16 untuk menjelaskan
•
tingkat nyerinya 0dengan nilai 16 menandakan tingkat nyeri paling berat/ Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik 0relaksasi, latihan napas dalam,
sentuhan terapeutik dan distraksi/ Intoleransi aktiitas berhubungan dengan tindakan anestesi, kelemahan dan penurunan sirkulasi )ujuan : $alam *aktu ..... 3 !& jam setelah diberi tindakan klien dapat melakukan aktiitas tanpa adanya komplikasi #riteria 9asil : #lien mampu melakukan aktiitasnya secara mandiri • #lien menyatakan rasa puas dengan setiap tingkat aktiitas baru yang dapat • dicapai )$, 5, RR dan ) tetap dalam batas normal selama aktiitas • Interensi $iskusikan dengan klien tentang perlunya beraktiitas • Instruksikan dan bantu klien untuk beraktiitas diselingi istirahat • Identifikasi aktiitas+aktiitas klien yang diinginkan dan sangat berarti baginya • Identifikasi dan minimalkan faktor+faktor yang dapat menurunkan toleransi • •
latihan klien Ajarkan kepada klien cara menghemat energi ketika melakukan aktiitas sehari+ hari. isalnya duduk di kursi ketika berpakaian, memakai baju ringan yang
".
mudah digunakan. ?aluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktiitas • Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan inasif dan pembedahan )ujuan : $alam *aktu .... 3 !& jam setelah diberi tindakan diharapkan klien tidak mengalami infeksi #riteria 9asil : )idak terjadi tanda+tanda infeksi 0kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsi laesea/ • 'uhu dan nadi dalam batas normal 0suhu : "4,(;+"<,(;. 5adi : 86+166 37menit/ • Interensi •
• • •
• • •
)injau ulang kondisi dasar 7 faktor risiko yang ada sebelumnya. ;atat *aktu pecah ketuban #aji tanda adanya infeksi 0kalor, rubor, tumor, dolor, fungsi lasea/ %akukan pera*atan luka dengan teknik aseptik Anjurkan klien dan keluarga untuk mencuci tangan s ebelum7sesudah menyentuh luka antau peningkatan suhu, nadi dan pemeriksaan laboratorium Anjurkan intake nutrisi yang cukup #olaborasi penggunaan antibiotik sesuai indikasi
&.
2angguan integritas kulit berhubungan dengan tindakan pembedahan )ujuan : $alam *aktu .... 3 !& jam setelah diberi tindakan diharapkan integritas kulit dan proteksi jaringan membaik #riteria 9asil : )idak terjadi kerusakan integritas kulit • #ulit tetap lembab dan bersih • Interensi erikan perhatian dan pera*atan pada kulit • %akukan latihan gerak pasif • %indungi kulit yang sehat dari kemungkinanan maserasi • Anjurkan untuk menjaga kelembaban kulit • Anjurkan untuk tetap menjaga kebersihan kulit •
H!
P""$,&% P"%'%%4 1. emeriksaan Radiologi a/ 'inar Rontgen 'ebagai penunjang,
pemeriksaan
yang
penting
adalah
@pencitraan
menggunakan sinar rontgen 03+ray/. Bntuk mendapatkan gambaran " dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit. 9al yang harus dibaca pada 3+ray adalah bayangan jaringan lunak, tipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau juga rotasi, trobukulasi ada tidaknya rare fraction, sela sendi serta bentuknya arsitektur sendi. b/ )omografi 'elain foto polos 3+ray 0plane 3+ray/ mungkin perlu tehnik khususnya seperti tomografi yang menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang lain tertutup yang sulit diisualisasi. ada kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga mengalaminya. c/ yelografi enggambarkan cabang+cabang saraf spinal dan pembuluh darah di ruang tulang ertebrae yang mengalami kerusakan akibat trauma. d/ ;omputed )omografi+'canning enggambarkan potongan secara transersal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang yang rusak. !. emeriksaan %aboratorium emeriksaan laboraorium yang diperrluakan amtar lain pemeikssaan #alsium 'erum dan Fosfor 'erum meningkat pada tahap penyembuhan tulang, Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan osteoblastik dalam
membentuk
tulang,
?nCim
otot seperti
#reatinin
#inase,
%aktat
$ehidrogenase 0%$9+(/, Aspartat Amino )ransferase 0A')/, Aldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan tulang (I*nata+iius, D-nna D, 1995)
I! P/68
)rauma langsung, trauma tidak langsung
-aringan tidak kuat atau tidak dapat menahan kekuatan dari luar
FRA#)BR
erubahan letak fragmen kerusakan bagian+bagian lunak
Iskemik
#ehilangan fungsi kerusakan jaringan saraf
#eterbatasan gerak #onseratif Operatif rosedur 'irkulasi perifer berkurang pembedahan Imobilitas )indakan
2ips,)raksi, OR?F, ORIF
J!
G9
5ekrosis jaringan %uka
DAFTAR PUSTAKA
2ruendemann, arbara -. dan illie Fernsebner. !66(. .epera/atan eri-peratif . -akarta : ?2; arrelli, ).. !66<. Buku saku D-ke'tasi .epera/atan. -akarta : ?2; 5urjannah Intansari. !616. r-ses .epera/atan D, O &I! Dogyakarta : oca edia )aylor, ;ynthia . )aylor. !66!. Dia*n-sa kepera/atan den*an Renana Asuhan. -akarta : ?2;