c Lampiran 2 Nomenklatur 4 Februari 2015Deskripsi lengkap
Full description
Full description
ER
plak gigi
NOMENKLATUR GIGI Penamaan gigi berguna untuk memudahkan penulisan di rekam medis kesehatan gigi pasien. Penamaan gigi merupakan representasi diagram gigi yang menunjukkan seluruh permukaan gigi. Penamaan ini dapat menunjukkan keadaan gigi pasien, gigi yang hilang, penanganan selanjutnya, penanganan yang sudah dikerjakan, dan permukaan gigi berlubang maupun restorasi gigi. Terdapat 1 garis horizontal yang merupakan garis oklusi (garis kunyah) dan 1 garis vertikal yang merupakan garis medan (garis tengah). Sistem dua digit International Dental Federation (FDI)
Gambar 1. Penamaan gigi sistem FDI
Setiap
gigi
diidentifikasi dengan gabungan dua digit. Digit pertama menunjukkan kuadran rahang, sedangkan digit kedua menunjukkan gigi dalam kuadran tersebut. Kuadran diberi nomor 1 sampai 4 (gigi tetap), dan 5 sampai 8 (gigi sulung) dalam arah yang searah jarum jam dan dimulai dari sisi kanan atas. Pada tiap kuadran, gigi diberi nomor dari garis median ke belakang dari 1 sampai 8 (gigi tetap), dan 1 sampai 5 (gigi sulung). Digit tersebut harus diucapkan terpisah, misalnya bagi kaninus permanen diucapkan sebagai satu-tiga, dua-tiga, tiga-tiga, dan empat-tiga. Gigi permanen:
Gigi sulung:
Sistem FDI memenuhi persyaratan dasar sebagai berikut ini, yaitu: a. Sederhana untuk dimengerti dan diajarkan.
b. c. d. e.
Mudah untuk diucapkan dalam perakapan dan dikte. Mudah dikomunikasikan dalam cetakan dan dalam kawat. Mudah dalam pengetikan. Mudah diadaptasikan dalam kartu standar dalam praktik.
Sistem Zsigmondy-Palmer, ‘Chevron’ atau Set-square. Penamaan
sistem
terdiri dari simbol (
,
Zsigmondy-Palmer ,
,
) yang
melambangkan kuadran gigi dan angka yang menunjukkan posisi gigi dari garis tengah. Angka
digunakan
untuk
penomeran
gigi
permanen dan angka romawi digunakan untuk penomeran gigi sulung. untuk penulisan gigi
Gambar 2. Penamaan gigi dengan sistem Zsigmondy-Palmer
susu, Zsigmondy menggunakan angka romawi I sampai IV sedangkan Palmer menggunakan huruf A sampai E. Gigi permanen:
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh:
P2 atas kanan = 5 I1 bawah kiri = 1
Gigi sulung: V IV III II I
I II III IV V
V IV III II I
I II III IV V
Contoh: P2 atas kanan = V
I1 bawah kiri = I
Penamaan American Dental Association (ADA) Menghitung gigi nomer 1 dari atas kiri ke atas kanan sampai nomer 16 dan nomer 17 dari bawah kanan ke bawah kiri sampai nomer 32. Gigi permanen menggunakan angka, dan gigi sulung menggunakan angka romawi.
Penamaan cara Applegate Kebalikan dari penamaan ADA, Applegate menghitung gigi nomer 1 dari atas kanan ke atas kiri sampai nomer 16 dan nomer 17 dari bawah kiri ke bawah kanan sampai nomer 32. Gigi permanen menggunakan angka, dan gigi sulung menggunakan angka romawi. Contoh: P2 atas kanan = 4 I1 bawah kiri = 24 Cara Haderup Penamaan Haderup menggunakan 2 kuadran, yaitu + untuk rahang atas dan – untuk rahang bawah. + – Gigi permanen Contoh :
+ – Premolar 2 atas kanan = 5 + Insisivus 1 bawah kiri = – 1
Gigi sulung Contoh:
Caninus bawah kanan = 03 – Molar 2 atas kiri = + 05
Notasi Forensik NEBDN membuat tabel penamaan gigi yang memperlihatkan penanganan gigi yang telah dilakukan dan yang alan dilakukan.
Baris di bagian dalam digunakan untuk menulis penanganan yang telah dilakukan. Baris di bagian luar digunakan untuk menulis penanganan yang akan dilakukan. Bagan permukaan gigi:
Labia = bibir (Labium) Lingua = lidah Fasial = muka Palatum = langit-langit Sisi mesial = sisi yang berhadapan dengan garis median. Sisi distal = sisi yang bertolak belakang dengan garis median. Sisi bukal = sisi yang menghadap ke pipi.