1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plak 2.1.1
Definisi Plak
Dental plak merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di dalam lapisan suatu matrik intraseluler . Lapisan ini terbentuk dan melekat erat pada permukaan permukaan gigi bila seseorang mengabaikan mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Forest, 1995). Dalam jumlah sedikit plak tidak dapat terlihat kecuali apabila telah diarnai dengan disclosing solution atau telah mengalami diskolorasi oleh pigmen ! pigmen yang berada dalam rongga mulut. "pabila plak telah menumpuk, plak akan terlihat berarna abu ! abu, kekuningan dan kuning. #lak biasanya terbentuk pada sepertiga permukaan gingi$al dan pada permukaan gigi yang cacat dan kasar (%egananda et al , &''9).
2.1.2 2.1.2
Faktor Faktor – faktor faktor yang yang memengar memengar!"i !"i em#e em#ent!k nt!kan an $enta $entall lak lak
%enurut
arl arlsson son
(dalam
laus, aus,
19*9)
+aktor
!
+aktor
yang ang
mempengaruhi proses pembentukan dental plak adalah sebagai berikut 1. Ling Lingku kung ngan an +isik +isik yang yang meli melipu puti ti anat anatom omii dan dan posi posisi si gigi gigi,, anat anatom omii jaringansekitarnya, struktur permukaan gigi, dimana plak akan jelas terlihat setelah setelah dilaku dilakukan kan pearn pearnaan aan dengan dengan menggu menggunak nakan an disclosing disclosing solution solution.. #ada #ada daerah yang terlindung karena kecembungan permukaan gigi, gigi yang letaknya salah, permukaan gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk, permukaan email yang cacat dan daerah cemento enamel junction yang yang kasar, terlihat jumlah plak yang terbentuk lebih banyak. &. Friksi atau gesekan gesekan oleh makanan makanan yang dikunyah dikunyah pada permukaan permukaan gigi yang tidak terlindung dan pemeliharaan kebersihan mulut dapat mencegah atau mengurangi penumpukan plak di permukaan gigi.
&
-. #eng #engaru aruh h diet diet terh terhad adap ap pemb pembent entuk ukan an plak plak ada ada dua dua aspek aspek yaitu aitu pengaruhnya secara +isik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi bakteri di dalamplak. eras lunaknya makanan mempengaruhi pembentukan plak, plak akan akante terb rben entu tuk k
apab apabil ilaa
kita kita lebi lebih h
bany banyak ak menk menkon onsu sum msi makan akanan an luna lunak. k.
erutamany erutamanyaa makanan makanan yang mengandung mengandung karbohidra karbohidratt jenis sukrosa karena akan menghasil silkan
dektran
dan
le$an
yang
memeg emegaang
perana anan
penting
dalampembentukan matrik plak.
2.1. 2.1.% %
Pros Proses es Te Ter# r#en ent! t!kn knya ya Plak Plak
#embentukan plak gigi di dalam rongga mulut dibentuk pertama kali oleh substansi sali$a dan karbohidrat dari sisa/sisa makanan, kemudian dilanjutkan dengan serangkaian proses yang berurutan. #lak terjadi dalam tiga tahap yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi bakteri dan maturasi plak. #lak terbentuk ketika pelikel, sisa makanan dan bakteri bergabung (#utri, &'1'). &'1'). ahap pertama proses pembentukan plak gigi adalah melekatnya pelikel pada email gigi. #elikel adalah lapisan tipis protein sali$a yang melekat pada permukaan gigi hanya dalam beberapa menit setelah dibersihkan. #elikel tersebut berasal dari sali$a dan cairan sulkus, begitu juga dari produk sel bakteri dan pejamu, dan debris. #elikel melindungi email dari akti$itas asam dan sebagai perekat dua sisi, sisi yang satu melekat pada permukaan gigi dan menyediakan permukaan lengket pada sisi yang lainnya yang memudahkan bakteri menempel pada gigi. #elikel ber+ungsi sebagai penghalang protekti+, yang bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah desikasi (pengeringan jaringan) (#utri, &'1'). &'1'). ahap kedua proses pembentukan plak gigi adalah pelikel dikolonisasi oleh bakteri coccus gram gram posi positi ti++ dian iantara tarany nyaa Stre Strept ptoc ococ occu cuss muta mutans ns dan Streptococcus sanguins dengan mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses +ermentasi. #engkoloni aal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin, yaitu molekul spesi+ik yang berada pada permukaan bakteri. "sam akan terus diproduksi oleh bakteri. %asa plak kemudian mengala mengalami mi pematan pematangan gan bersam bersamaan aan dengan dengan pertum pertumbuh buhan an bakter bakterii yang yang telah telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya (#utri, &'1').
-
ahap ketiga terjadi kombinasi bakteri, asam, sisa makanan dan air liur dalam mulut membentuk suatu substansi berarna kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebut plak. Fase akhir pematangan plak pada hari ke 0 ditandai dengan menurunnya jumlah bakteri gram positi+ dan meningkatnya bakteri gram negati+. #lak bila tidak dibersihkan dapat mengalami pengerasan atau mineralisasi sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi. emakin lama plak tidak dibersihkan, semakin besar pula kemungkinan plak menjadi tempat perlekatan kotoran patogen yang potensial terhadap inang (#utri, &'1').
2.1.&
In$eks Plak
#lak 2nde3 adalah metode pengukuran luasnya keberadaan plak yang dikeluarkan oleh Loe dan ilness pada tahun 194. 2ndeks ini bertujuan untuk mengukur skor plak berdasarkan lokasi dan kuantitas plak yang berada dekat margin gingi$a. #enilaian dilakukan pada permukaan disto+asial, +asial, mesio+asial dan lingual. #emeriksaan dilakukan dengan menggunakan 4 gigi 614, 11, &4, -1, -4, dan 4. #enilaian #lak 2nde3 setiap area diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai dari keempat permukaan setiap gigi. 7umlah nilai #lak 2nde3 setiap area dibagi empat, maka diperoleh #lak 2nde3 untuk gigi. edangkan nilai #lak 2nde3 setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai #la8ue 2nde3 setiap gigi kemudian dibagi dengan banyaknya gigi yang diperiksa (harles, &''*). ahapan yang dilakukan untuk mengetahui plak inde3, sebagai berikut 1. %earnai seluruh permukaan gigi yang tampak dengan Disclosing Solution. &. etelah pasien berkumur, dilakukan pemeriksaan akumulasi plak pada daerah dento gingival junction permukaan mesial, distal, +asial, dan lingual. -. 7ika ada akumulasi plak, maka dicatat pada Plaque Control Record dengan tanda (.) pada permukaan yang ada plaknya. "kumulasi plak yang tidak pada daerah dento gingival junction, tidak dicatat.
. esudah semua gigi diperiksa dan diskor, maka indeks plak dapat dihitung dengan menjumlahkan permukaan yang ada akumulasi plak dibagi jumlah seluruh permukaan gigi yang diskor (mesial, distal, +asial, dan lingual) dikalikan 1'' (harles, &''*). kor indeks plak 1. ' 6 tidak ada plak pada gingi$a, dites dengan menggeser probe sepanjang permukaan gigi &. 1 6 tidak ada plak yang bisa diamati dengan mata telanjang, tetapi plak tampak pada ujung probe setelah probe digerakkan sepanjang permukaan gigi -. & 6 gingi$a ditutupi dengan selapis tipis plak sampai sedang yang tampak dengan mata telanjang . - 6 penumpukan yang banyak dari deposit lunak didalam saku gingi$a dan:atau tepi ginggi$adan permukaan gigi yang berbatasan (harles, &''*).
2.1.'
(fek Plak ter"a$a Jaringan Keras $an )!nak *igi
1. ;ubungan "ntara %ikroorganisme #lak Dengan aries •
#lak yang berperan terhadap pembentukan karies gigi
•
ergantung pada p; dan erat kaitannya dengan pembentukan asam oleh mokroorganisme. %enurut ;ou$en apabila tersedia karbohidrat yang mudah meragi (sukrosa) dalam jumlah besar, maka p; plak gigi akan menurun dan dengan seringnya terjadi penurunan p; makin bertambah si+ar kariogenitas plak.
•
#lak mikroorganisme menyebabkan +ermentasi karbohidrat dari makanan dan minuman kearah pembentukan ion/ion asam pada permukaan gigi. etidake+ekti+an (#anjaitan,1990).
bu++er
sali$a
menyebabkan
plak
menjadi
tebal
5
•
#lak yang tebal biasanya pada pit dan +isur yang dalam, diantara permukaan interproksimal terutama daerah kontak dan sekeliling restorasi yang berlebih dan kasar
•
Fitingi$itis
erdapat interaksi positi+ diantara gingi$itis dan plak gigi pada daerah ser$ikal dan proksimal karena plak akan selalu berakumulasi.
#enyakit periodontal terjadi kerena adanya interaksi antara jaringan periodontal,plak dan sali$a. 2nteraksi
antara +aktor tsbt menciptakan
berbagai proses imunologi baik protekti+ maupun destrukti+, dimana mikroorganisme dlm pertumbuhannya selain menghasilkan asam juga menghasilkan en
egagalan
menyingkirkan
plak
akan
menyebabkan
gingi$itis.
#enyingkiran plak secara supragingi$a setiap hari akan mencegah pembentukan plak supragingi$a guna mencegah penyakit berlanjut dan membantu penyembuhan jaringan periodontal. (Loe dkk, 1995)
2.2 Karies 2.2.1 Definisi
aries adalah kematian tulang yang kemudian akan melunak, berubah arna, dan porus, menimbulkan in+lamasi di periosteum dan jaringan sekitarnya. aries gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh ulah mikroorganisme pada karbohidrat yang dapat di+ermentasikan sehingga terbentuk asam dan menurunkan p; kritis. "kibatnya terjadi demineralisasi jarngan keras gigi. anda karies adalah terjadinya demineralisasi mineral email dan dentin diikuti oleh disintegrasi bagian organiknya (?arlan, &'').
4
2.2.2
Faktor+faktor Ter,a$inya Karies
"da & +aktor penting yang dapat menimbulkan karies yakni 1. Faktor Internal
a. ;ost dan gigi b. %ikroorganisme c. ubstrat d. @aktu (idd, &''1). eempat +aktor ini bekerja sama dalam proses terjadinya karies. aries baru bisa terjadi hanya bila keempat +aktor tersebut ada. 1. ;ost dan gigi (#lak) #lak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta produk/ produknya, yang terbentuk pada permukaan gigi. "kumulasi bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan (idd, &''1). &. %ikroorganisme Streptococcusmutans dan Laktobasilus merupakan bakteri yang kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Aakteri/bakteri tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakharida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. #olisakharida terdiri dari polimer glukosa, akibatnya bakteri/ bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain sehingga plak semakin tebal dan akan menghambat +ungsi sali$a dalam menetralkan plak tersebut (idd, &''1). -. ubstrat arbohidrat menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. @alaupun tidak semua karbohidrat sama derajad kariogeniknya. #ada kasus karies rampan substratnya adalah susu yang diminum sebelum tidur atau pada saat tidur dan makanan manis lainnya (idd, &''1). . @aktu
0
"danya kemampuan sali$a untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan baha proses karies tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti.oleh karena itu, bila sali$a ada didalam lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalamhitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun (idd, &''1).
2. Faktor (ksternal
1. 7enis kelamin #re$alensi karies gigi tetap pada anita lebih tinggi dibanding pria. ;al ini karena erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki/laki, sehingga gigi anak perempuan akan lebih lama berhubungan dengan +aktor resiko terjadinya karies. &. uku bangsa Aeberapa penelitian menunjukkan ada perbedaan pendapat tentang hubungan suu bangsa dengan pre$alensi karies gigi. ;al ini karena perbedaan
keadaan
social
ekonomi,
pendidikan,
makanan,
cara
pencegahan karies dan jangkauan pelayanan kesehatan gigi yang berada disetiap suku tersebut. -. Letak geogra+is Faktor/+aktor yang menyebabkan perbedaan ini kemungkinan karena perbedaan lama dan intensitas cahaya matahari, suhu, cuaca, air, keadaan tanah dan jarak dari laut. elah dibuktikan baha kandungan +luor sekitar 1 ppm air akan berpengaruh terhadap penurunan karies.
2.2.%
Proses Ter,a$inya Karies
Dentin adalah suatu jaringan $ital yang tubulus dentinnya berisi perpanjangan sitoplasma odontoblas. el/sel odontoblas mengelilingi ruang pulpa dan kelangsungan hidupnya bergantung kepada penyediaan darah dan drainase laim+atik jaringan pulpa. =leh karena itu dentin harus dianggap menyatu dengan pulpa karena kedua jaringan itu terikat sangat erat satu sama lain. ompleks
*
dentin ! pulpa, seperti halnya jaringan $ital lain di dalam tubuh mampu mempertahankan dirinya. eadaan ini setiap saat bergantung pada keadaan keseimbangan antara kekuatan yang mengganggu dengan reaksi pertahanan yang mampu dibuatnya (amaranayake, &''4). ahap/tahap pembentukan karies sampai hingga perjalarannya mencapai pulpa dapat diringkas sebagai berikut a. >igi yang sehat Bmail gigi adalah lapisan luar yang keras seperti ristal luar. Dentin adalah lapisan yang lebih lembut dibaah email. amar pulpa berisi ner$es dan pembuluh darah merupakan bagian hidup dari gigi. b. Lesiputih #roses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya pla8ue di permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada aktu tertentu yang berubah menjadi asamlaktat yang akan menurunkan p; mulut, dan akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. ecara perlahan/lahan demineralisasi internal berjalan kearah dentin melalui lubang +ocus tetapi belum sampai ka$itasi (pembentukan lubang). Aakteri yang tertarik kepada gula dan karbohidrat akan membentuk asam. "sam akan menyerang crystal apatit proses ini dikenal dengan proses demineralisasi. "kumulasi plak pada permukaan gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu menyebabkan terjadinya bercak putih. @aktu terjadinya bercak putih menjadi ka$itasi tergantung pada umur, pada anak/anak 1,5 tahun dengan kisaran 4 bulan keatas dan kebaah, pada umur 15 tahun & tahun dan pada umur &1/& tahun hamper tiga tahun. entu saja terdapat perbedaan indi$idual. ekarang ini karena banyak pemakaian +lourida, tanda yang pertama ini ditandai degan adanya suatu noda putih atau lesi putih. #ada tahap ini, proses terjadinya karies dapat dikembalikan. c. aries email #roses demineralisasi berlanjut email mulai pecah. ekali ketika permukaan email rusak, gigi tidak bias lagi memperbaiki dirinya sendiri. a$itas harus dibersihkan dan direstorasi oleh dokter gigi.
9
d. aries dentin aries sudah mencapai kedalam dentin, dimana karies ini dapat menyebar dan mengikis email. e. aries mencapai pulpa 7ika karies dibiarkan tidak teraat, akan mencapai pulpa gigi. Disinilah dimana sara+ gigi dan pembuluh darah dapat ditemukan. #ulpa akan terin+eksi. "bses atau +istula (jalan dari nanah) dapat terbentuk dalam jaringan ikat yang halus (iid, 199&)
2.2.&
Klasifikasi Karies *igi
>ambar &.-. "natomi >igi ehat dan >igi aries
1. Ber$asarkan Sta$i!m Karies -$alamnya karies
a. aries uper+isialis Di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena (idd, 1991).
1'
>ambar &.. aries uper+isialis
b. aries %edia Di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin (idd, 1991).
>ambar &.5. aries %edia
c. aries #ro+unda Di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang/kadang sudah mengenai pulpa (idd, 1991).
11
>ambar &.4. aries #ro+unda
2. Ber$asarkan Keara"an ata! Ke/eatan Berkem#angnya
a. aries Cingan asusnya disebut ringan jika serangan karies hanya pada gigi yang paling rentan seperti pit (depresi yang kecil, besarnya seujung jarung yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar) dan +isure (suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi) sedangkan kedalaman kariesnya hanya mengenai lapisan email (iritasi pulpa) (idd, 1991). b. aries edang asusnya dikatakan sedang jika serangan karies meliputi permukaan oklusal dan aproksimal gigi posterior. edalaman karies sudah mengenai lapisan dentin (hiperemi pulpa) (idd, 1991). c. aries Aerat:#arah asusnya dikatakan berat jika serangan juga meliputi gigi anterior yang biasanya bebas karies. edalaman karies sudah mengenai pulpa, baik pulpa tertutup maupun pulpa terbuka (pulpitis dan gangren pulpa). aries pada gigi anterior dan posterior sudah meluas ke bagian pulpa (idd, 1991). %enurut #arkin dalam >.. Alack baha klasi+ikasi karies gigi dapat dibagi atas 5, yaitu a. elas 2 adalah karies yang mengenai permukaan oklusal gigi posterior. b. elas 22 adalah karies gigi yang sudah mengenai permukaan oklusal dan bagian aproksimal gigi posterior.
1&
c. elas 222 adalah karies yang mengenai bagian aproksimal gigi anterior. d. elas 2 adalah karies yang sudah mengenai bagian aproksimal dan meluas ke bagian insisal gigi anterior. e. elas adalah karies yang mengenai bagian ser$ikal gigi anterior dan posterior.
2.2.' Bakteri Penye#a# Karies
#lak gigi merupakan +actor penyebab karies yang
utama. ;al ini
dikarenakan bakteri menghasilkan asam yang dapat melarutkan mineral gigi dan akhirnya terbentuklah karies atau lubang gigi. %ikroorganisme menempel di gigi bersama plak sehingga plak terdiri dari mikroorganisme (0' ) dan bahan antarsel (-'). #lak akan terbentuk apabila adanya karbohidrat, sedangkan karies akan terbentuk apabila terdapat plak dan karbohidrat. iga jenis bakteri yang sering menyebabkan karies yaitu 1) teptococcus Aakteri kokus gram positi+ ini adalah penyebab utama aries dan jumlahnya terbanyak di dalam mulut, memiliki kecenderungan berbentuk kokus, spesiesnya yaitu
treptococus
mutan,
treptokokus
mutans,
treptokokus
sanguis,
treptokokus mitis dan tretokokus sali$arius yang lain dapat menurunkan p; medium hingga ,-. terptococus %utan terutama terdapat populasi yang banyak mengkonsumsi sukrosa &) "ctynomyces emua spesies aktinomises mem+ermentasikan glukosa,
terutama membentuk
asamlaktat, asetat, suksinat, danasam +ormat. "ctynomyces $iscous dan actynomises naesundil mampu membentuk karies akar, +isur dan merusak periodontonium. -) Lactobacilus #opulasinya mempengaruhi kebiasaan makan, tempat yang paling disukai adalah lesi dentin yang dalam. Lactobasillus hanya dianggap +actor pembantu proses karies.
1-
2.2.0
Pen/ega"an Karies
#encegahan karies gigi meliputi pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier, yaitu 1. #encegahan primer %enurut "lpers (&''4) dan Litin (&''*) mencegah pembusukan dengan tindakan pencegahan sebagai berikut 1) %emilih makanan dengan cermat %akanan
yang
mengandung
karbohidrat
juga
ber+enmentasi
termasuk gula dan tepung kemudian akan diolah menjadi roti dan keripik
kentang.
penting
sehingga
arena karbohidrat merupakan sumber jangan
mengurangi karbohidrat
yang
makanan akan
di
konsumsi. %engatur kebiasaan makan anak dengan sebagai berikut a) %enghindari makanan yang lengket dan kenyal seperti snack. %akanan seperti gula, kacang bersalut gula, sereal kering, roti dan kismis juga buah yang dikeringkan akan menempel pada gigi. Esahakan untuk membersihkan gigi dalam aktu &' menit setelah makan. "pabila tidak menyikat gigi maka berkumurlah dengan air putih. b) %emilih snack dengan cermat. B+ek makanan seperti snack dapat menyebabkan gigi berlubang. %akan snack setiap hari memungkinkan bakteri terus membentuk asam yang merusak gigi. 7angan makan/ makanan manis terus, mengunyah permen karet atau permen penyegar na+as. 7ika ingin menguyah permen dengan memilih produk yang tidak mengandung gula karena mengandung 3ylitol atau aspartam sehingga mengurangi bakteri pembuat lubang pada gigi. &) #emeliharaan gigi %ulut tidak bisa dihindarkan dari bakteri, tetapi mencegah bakteri dengan membersihkan mulut dengan teratur. "jarkan anak untuk
1
menyikat gigi & kali sehari. %enganjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi tiap 4 bulam sekali. -) #emberian +lour %embubuhkan +lour dalam air minum yang kekurangan +lour untuk mencegah karies gigi. ambahan tersebut dapat berupa tetes atau tablet. =bat ini biasanya dikumurkan dalam mulut sekitar -' detik kemudian dibuang. "nak rentan terhadap gigi berlubang sehingga pemberian +lour secara topikal termasuk pasta gigi yang mengandung +lour sangat berman+aat.
&. #encegahan sekunder 1) #enambalan gigi kerusakan gigi biasanya dihentikan dengan membuang bagian gigi yang rusak dan diganti dengan tambalan gigi. 7enis bahan tambalan yang digunakan tergantung dari lokasi dan +ungsi gigi. >eraham dengan
tugas
mengunyah
dibandingkan gigi
depan.
memerlukan bahan #erak
yang
amalgam digunakan
lebih
kuat
pada
gigi
belakang. ambalan pada gigi depan dibuat tidak terlihat, silikat sejenis semen porselen yang mirip dengan email. Cesin komposit adalah bahan yang sering digunakan pada gigi depan dan belakang bila lubangnya kecil dan merupakan bahan yang arnanya sama dengan arna gigi. 7ika sara+ gigi telah rusak dan tidak dapat diperbaiki maka gigi perlu dicabut. &) Dental sealant #eraatan
untuk
mencegah
gigi
berlubang
dengan menutupi
permukaan gigi dengan suatu bahan. Dental sealant dilakukan pada permukaan
kunyah
gigi
premolar
dan
molar.
>igi dicuci
dikeringkan kemudian memberi pelapis pada gigi (Lithin, &''*).
-. #encegahan tersier
dan
15
>igi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadap rehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu (arigan, 1991).
2.2.
Penatalaksanaan Karies
1. #eraatan karies pada anak dibagi menjadi & yaitu 1. #eraatan karies gigi metode pre$enti+ Gaitu jenis peraatan dengan metode pencegahan. ontohnya dengan Dental ;ealth Bducation pada pasien. Dalam D;B ini pasien diajarkan bagaimana cara menggosok gigi dengan benar. erta penyuluhan akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini ("ndladan Cock, 199&). &. #eraatan karies gigi metode operati+ "lasan utama melakukan restorasi pada gigi susu, yaitu untuk memberikan dan menjamin mastikasi yang nyaman dan e+isien pada anak. "danya gigi yang terasa ngilu dan sakit dapat menyebab kan seorang anak menjadi takut dan malas untuk makan. 7ika kejadian ini berlangsung dalam aktu yang cukup lama, makan akan berpengaruh terhadap kecukupan nutrisinya ("ndladan Cock, 199&). &. #eraatan karies pada orang deasa "dapun peraatan karies pada orang deasa, yaitu dengan melakukan restorasi dengan menggunakan bahan/bahan tambalan, seperti amalgam, komposit dan semen ionomer kaca. #eraatan karies gigi ditentukan oleh stadium saat karies terdeteksi a.
#enambalan (+illing)
dilakukan
untuk mencegah progresi karies lebih
lanjut. 2ni merupakan penambalan biasa yang dilakukan pada karies yang ditemukan saat iritasi atau hyperemia pulpa. Aahan yang digunakan yaitu, amalgam, resin komposit dan glass ionomer. #enambalan dengan inlay juga bias dilakukan (rigupta, &''). b. #eraatan aluran "kar (#"): Coot anal reatment Dilakukan bila sudah terjadi pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa. etelah dilakukan #", dibuat restorasi yang dinamakan onlay (rigupta, &'').
14
c. Bkstraksigigi %erupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies gigi. Dilakukan bila jaringan gigi sudah sangat rusak sehingga tidak dapat direstorasi. >igi yang sudah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigip alsu (denture), implant atau jembatan (bridge) (rigupta, &'').
2.2. Im!nitas Ter"a$a Karies
Congga mulut merupakan pintu masuk utama mikroorganisme, oleh karena itu banyak +aktor yang terlibat dalam organisme pertahanan terhadap bakteri oportunis yang apabila +ungsi ini menurun makan bakteri oportunis tersebut dapat menjadi patogen dan menimbulkan berbagai kelainan. Dalam hal ini termasuk bakteri penyebab karies gigi. #erlindungan terhadap karies gigi ini melibatkan sistem imunitas dan sejumlah +aktor/+aktor alamiah. >igi dilindungi oleh suatu sistem imun di dalam rongga mulut, dimana komponen/komponen yang dihasilkan oleh kelenjar ludah merupakan hal yang sangat berperan di dalam sistem imun dalam rongga mulut (inulingga, &''&). Cespon imun didalam rongga mulut meleati tiga kompartemene cairan yang satu dengan lainnya berhubungan yaitu air liur, cairan celah gusi, dan darah. etiga cairan tersebut bergabung membentuk cairan mulut. @alaupun secara kuantitati+ cairan mulut terbanyak terdiri dari komponen air liur, secara kualitati+ cairan celah gusi mungkin berperan terhadap sejumlah +aktor/+aktor imun yang penting. #engaruh komponen celah gusi pada respon imun cairan rongga mulut yang tidak jelas, tetapi hampir semua polimor+onuklear leukosit (#%?L) dan sejumlah kecil 2g> berasal dari cairan celah gusi. Fungsi utama imunitas
cairan
rongga
mulut
meningkat
oleh
komponen/komponen
ini (inulingga, &''&). Congga mulut bayi pada saat dilahirkan dalam keadaan steril, namun dalam aktu beberapa menit akan terjadi kolonisasi kuman di dalam rongga mulutnya. 2bu dapat merupakan sumber in+eksi oleh kuman treptokokus mutans, oleh karena kontak yang dekat seperti ciuman pada bayi. olonisasi kuman/ kuman ini akan diikuti dengan produksi antibodi oleh bayi itu sendiri, dimana
10
sebelumnya bayi sudah mendapat 2g > dari ibunya melalui plasenta. Didalam sali$a ditemukan sekretori imunoglobulin " (slg ") yg mampu menghambat kolonisasi oral (inulingga, &''&). #roduksi anti bodi lg " sali$a terhadap treptokokus mutans dapat dibentuk oleh a.
"ntigen
yang
masuk
secara
langsung
ke
kelenjar
sali$a
minor
yang berkembang di baah mukosa oral. b.
ecara tidak langsung menelan treptokokus dengan konsentrasi yang cukup
dan merangsang jaringan lim+osit pada usus untuk membentuk respon imun. elanjutnya antibodi serum terhadap kuman treptokokus mutans dengan jumlah yang tinggi pada slai$a maternal akan menyebabkan dibentuknya antibodi yang adekuat. ;asil respon imun ini bekerja akti+ dala mencegah kolonisasi treptokokus mutans selanjutnya pada gigi yang erupsi (inulingga, &''&).
Cespon 2mun eluler dan ;umoral Dalam imunologi ada dua sistem pertahanan, yaitu seluler dan humoral. eduanya dapat bekerja sama dan berhubungan dengan lim+osit yang terdapat dalam darah dan organ/organ lim+osit seperti lim+a dan kelenjar getah bening. Entuk proses pendeasaan, sel/sel lim+osit yang diperlukan untuk daya tahan seluler harus meleati kelenjar timus, dimana terjadi kontak dengan sel/sel epitel dan kelenjar timus. el/sel lim+osit yang sudah deasa ini kemudian disebut dengan sel . elain itu terdapat pula sel A yang berasal dari organ yang mendeasakan sel/sel tersebut. Aila terjadi kontak antara lim+osit deasa (sel A atau sel ) dengan antigen, maka lim+osit yang memiliki reseptor khusus untuk antigen tersebut akan mengadakan proli+erasi. #ada sistem pertahanan seluler terjadi penambahan dari sel , terutama subset D yang dapat mengenal antigen/ antigen yang bersangkutan. edangkan pada sistem pertahanan humoral, selain ada penambahan dari sel A, juga terjadi pembentukan dan pelepasan dari reseptor/ reseptor spesi+ik yang disebut imunoglobulin (inulingga, &''&). "ntibodi pada sel yang diproduksi oleh sel A berasal dari slah satu dari lima kelas molekul protein sesuai dengan +ungsinya asing/masing, yaitu
1*
a.
2g >, imunoglobulin yang paling banyak terdapat pada ruang intra maupun ekstraseluler dan dihubungkan dengan imunitas pasi+ dan imunitas jangka panjang (long term immunity)
b.
2g " lain, disebut sekretori 2g " (slg ") yang terdapat pada cairan glandula dan banyak terdapat pada area mukosa, seperti saluran pernapasan dan saluran perkemihan. Aer+ungsi untuk mencegah terkumpulnya antigen.
c.
2g % mengeliminasi antigen sebelum datang cukup banyak 2g> dan merupakan immunoglobin pertama yang dibentuk sebagai respon terhadap antigen baru
d. 2g B terdapat pada indi$isu normal dengan konsentrasi yang snagat rendah tetapi bersi+at mengikat pada enderita alergi. e. 2g D, +ungsi utamanya adalah reseptor antigen atau dengan kata lain sebagai pengenalan antigen oleh sel A (inulingga, &''&). "pabila terjadi kontak baru dengan antigen yang sama, maka akan dikenali oleh sel yang spesi+ik ( sistem pertahanan seluler) atau antibodi yang ada di dalam sirkulasi (sistem pertahanan humoral). Di dalam rongga mulut, reaksi pertahanan tidak terjadi pada enamel, karena enamel tidak mempunyai pembuluh darah (inulingga, &''&).
2.% Ba##y Bottle 3aries 2.%.1
Pengertian
Baby Bottle Caries merupakan suatu keadaan yang menggambarkan karies pada anak dimana dihubungkan dengan kebiasaan minum susu menggunakan botol susu yang berisi cairan karbohidrat yang dapat diragikan maupun cairan manis lainnya seperti susu dan jus buah sepanjang hari dan saat tidur siang maupun malam hari. 2stilah NMC dipakai untuk menunjukkan kerusakan karies yang sangat luas pada bayi dan anak/anak. ondisi ini dikenal sebagai karies gigi sulung yang umumnya terjadi setelah beberapa bulan erupsi yang mengenai gigi anterior rahang atas dan molar sulung khususnya pada anak/anak usia '/- tahun (Ciyanti, &''5).
19
2.%.2
Faktor Penye#a# BB3
1. %ikroorganisme Aiasanya mikroorganisme ini tidak terdeteksi pada mulut bayi sampai tahap lanjut dari kerusakan insisi$. idak terdeteksinya s.mutans pada tahap
perkembangan menandakan baha
keberadaan dari micro/
organisme ini berhubungan dengan in+eksi aal, dan sumber utama dari s.mutans pada in+eksi aal ini biasanya dari ibu. &. ubstrate potensi terjadinya kariogenik sangat erat kaitannya dengan te3ture dari karbhohidrate dan +rekuensi mengkonsumsi gula/gula yang lengket dibandingkan dengan jumlah gula yang dikonsumsi. ukrosa diketahui sebagai gula yang paling kariogenik, karena a. ecil, mudah berdi+usi ke dental plak b. angat soluble, dan bertindak sebagai substrat untuk produksi e3tracellular polysaccharides dan produksi asam c. Aerpengaruh dalam menjaga kehidupan s.mutans dalam gigi #enyebab lain dari rampant karies adalah 1. pemberian susu botol dengan air gula yang terlalu lama, biasanya saat tidur siang. &. #emberian susu "2 yang terlalu lama. -.
"nak/anak menggunakan dot yang biasanya di celupkan kedalam madu atau gula
. "nak yang sering mengkonsumsi snack, makanan yang lengket dan coklat, serta jus buah.
2.%.%
Ta"a Perkem#angan BB3
1. 2nisial Disebut juga tahap re$ersibel, karena tahap ini dapat hilang. Ditandai dengan terlihatnya arna putih, opak pada bagian se$iks dan proksimal gigi insisi$us atas
&'
akibat demineralisasi. Demineralisasi dimulai beberapa bulan setelah gigi erupsi. Casa sakit tidak ada. &. aries:kerusakan Lesi pada gigi insisi$us atas meluas ke dentin dan menunjukkan diskolorasi. #roses ini sangat cepat, anak mulai mengeluh sakit:ngilu bila minum air terutama yang dingin dan gigi yang terlibat sudah mencapai molar satu atas. -. Lesi yang dalam Lesi pada gigi depan sudah meluas. "nak mulai mengeluh adanya rasasakit seaktu makan terutama saat mengunyah dan juga saat menyikat gigi. #ulpa insisi$us atas sudah terlibat, rasa sakit spontan pada malam hari dan sesudah minum panas:dingin yang berlangsung beberapa menit. .
ahap traumatic
ahap ini terjadi akibat tidak dilakukan tindakan peraatan seaktu gejala aal terjadi. >igi depan atas akan rusak karena karies dan dengan tekanan yang ringan dapat terjadi +raktur, bahkan tidak jarang anak dating dengan hanya tinggal akar gigi saja. #ada tahap ini pulpa gigi insisi$us atas sudah non $ital, molar baah sudah pada tahap kerusakan. 5. ahap karies berhenti emua tahap akan terhenti bila penyebab karies gigi dihilangkan. "kibat remineralisasi lesi akan berarna coklat gelap.
2.%.&
Pen/ega"an $an Pera4atan BB3
#encegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain (Cichard, &'''). 1.
Aersihkan gigi anak terutama bagian depan atas dengan sapu tangan : handuk kecil basah, setiap kali anak selesai menghisap botol sampai tertidur.
&. Aila anak sudah berusia 1 tahun, hentikan kebiasaan menghisap susu dengan botol dan mulai menggantinya dengan gelas : cangkir susu. ebanyakan bayi bisa memegang cangkir susu sejak usia 4 bulan.
&1
-. Aatasi makan makanan yang mengandung gula dan bentuknya lengket, seperti permen, cokelat, biskuit, kue, dan lain/lain. . >anti cemilan anak dengan buah/buahan yang berserat dan banyak mengandung air seperti apel, pir, jeruk, semangka, dan lain/lain. 5. Aeri air putih pada anak setiap selesai makan apa saja (kalau bisa derngan berkumur). 4. "jarkan dan temani anak untuk menyikat giginya, terutama sebelum tidur malam. 0. Aiasakan anak mengunjungi dokter gigi sejak aal dan lanjutkan kunjungan berkala setiap 4 bulan sekali. *. >igi anak yang sudah terlanjur mengalami caries perlu diperbaiki dengan penambalan . #emilihan bahan dan teknik peraatan secara tepat perlu dipertimbangkan sejak aal. elah banyak alat dan bahan kedokteran gigi yang berkembang di pasaran, sehingga pengetahuan mengenai alat dan bahan tersebut perlu diketahui secara jelas dan lengkap.
2.%.'
Ker!sakan Jaringan P!la aki#at BB3 yang ti$ak Dira4at
2.&
Flo!r
2.&.1
Pengertian
Fluor adalah suatu bahan mineral yang digunakan oleh manusia yang membuat lapisan email pada gigi lebih tahan terhadap asam.(Gayasan esehatan >igi 2ndonesia,&''1).
2.& 2
Komosisi
Flouride mengandung 5 sodium +luoride atau &&.4'' ppm. odium +louride merupakan bahan yang mengandung ionic compound dengan +ormula ?aF.
&&
2.&.%
5anfaat
a. %engurangi kerusakan gigi b. %engurangi restorasi gigi c. %engurangi kehilangan:pencabutan gigi d. %engurangi kesakitan e. %engurangi bolos sekolah, kerja +. elainan iatrogenik lebih rendah g. #ada umumnya geligi lebih estetis h. #encegahan yang e+ekti+ (biaya)
2.&.&
5ekanisme Flo!r $alam Pen/ega"an Karies
1. %enghambat metabolisme bakteriH dalam bentuk ;F, +luor dapat menembus dinding sel bakteri dan mengubahnya menjadi asam sehingga metabolisme bakteri terhambat. &.
%enghambat demineralisasiH Fluor yang diadsorpsi ke permukaan
kristal "# (mineral email) dan menyebabkan mekanisme proteksi yang poten melaan disolusi asam pada permukaan kristal pada gigi, sehingga demineralisasi dapat dihambat. -. %eningkatkan remineralisasiH Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion kalsium diikuti dengan ion +os+at untuk pembentukan mineral baru.
2.&.'
Dosis Pem#erian Flo!r
1. Dosis +luor yang dibutuhkan untuk terjadinya remineralisasi jauh lebih sedikit daripada dosis untuk menghambat demineralisasi atau sebagai antibakteri. &. ali$a hanya mempunyai dosis +luor maksimal sebanyak '.'- ppm dan dosis yang e+ekti+ untuk mencegah karies secara menyeluruh adalah sekitar '.1 ppm.
&-
-. "plikasi +luor masih mempunyai e+ek samping berupa +luorosis ringan sampai sedang. . 7umlah optimal +luoride dalam air minum adalah 1,& mg:l. #ada jumlah ini menunjukkan adanya reduksi karies namun tanpa gejala +luorosis. 5. Fluorosis
adalah
suatu
kelainan
email,
bentuk
ringan email
menunjukkan bercak putih dan coklat muda yang kemudian menjadi lebih tua.