MODUL ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PENYUSUN
Ismarwati,S.ST.,S.KM.,M.PH., Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb Sulistyaningsih,S.KM.,MH.Kes. Cesa Septiana P,M.Mid. Herlin Fitriani K, S.SiT., M.Kes
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2017
1
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS KOORDINATOR: Herlin Fitriani Kurniawati,S.SiT.,M.Kes. DOSEN: 1. Sulistyaningsih,S.KM.,MH.Kes. 2. Dwi Ernawati,S.ST. M.Keb 3. Dhesi Ariastuti,S.ST.,M.Kes. 4. Sri Subiyatun W,S.ST.,M.Kes. 5. Ismarwati, SKM., S,SiT., MPH 6. Sri Ratnaningsih,S.ST. M,Keb 7. Tri Hapsari Listiyaningrum,S.ST. MH 8. Ellyda Rizkiwijhati, S.ST.
Yogyakarta, Februari 2017 Ketua Prodi Kebidanan DIII
Koordinator Mata Kuliah
Anjarwati., S.ST.,M.PH
Herlin Fitriani Kurniawati, S.SiT., M.Kes
2
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobil’alamin,, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dapat menyusun Alhamdulillahirobil’alamin modul ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS sebagai upaya untuk mendukung pembelajaran mencapai kompetensi memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua bagi mahasiswa D III Kebidanan. Modul Asuhan kebidanan Komunitas ini disusun sebagai acuan pembelajaran dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada komunitas lebih menekankan pada kemampuan kompetensi yang akan datang setelah untuk melaksanakan praktik kebidanan disemester V. Metode Metode pembelajaran meliputi praktikum di kampus, diskusi, seminar serta praktikum klinik dilahan praktik dengan masyarakat. Modul ini berisi tentang review kompetensi bidan khususnya dalam asuhan kebidanan di komunitas, petunjuk melaksanakan praktik dalam rangkaian kegiatan di masyarakat sesuai kompetensi Bidan. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Semoga dapat menjadi panduan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung tercapainya kompetensi bidan untuk memberikan asuhan kebidanan komunitas. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, Januari 2017
Penyusun
3
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERISTAS ’AISYIYAH YOGYAKARTA
A. VISI PRODI Menjadi Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III pilihan yang unggul dan Islami di Indonesia tahun 2021. B. MISI PRODI
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, berkesinambungan dan terpadu guna memenuhi kebutuhan dan tuntutan ketenagaan kebidanan pada tingkat nasional, regional maupun global; 2. Mengembangkan pendidikan Kebidanan untuk menghasilkan sumber daya bidan yang berakhlak mulia, berpengetahuan, menguasai teknologi informasi, profesional, berjiwa entrepreneur 3. Mengembangkan pendidikan bidan sebagai penggerak pemberdaya kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi; 4. Menjalankan tata kelola program studi sebagai rujukan program studi kebidanan ; 5. Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan stakeholders dalam dan luar negeri; 6. Mengembangkan program kebidanan komunitas berbasis nilai-nilai islam; C. TUJUAN PENDIDIKAN PRODI
Menghasilkan lulusan D III Kebidanan yang mampu : 1. Mengembangkan pendidikan bidan profesional yang berakhlak mulia. 2. Menerapkan nilai-nilai Islam, konsep dan prinsip serta keilmuan dan keterampilan yang mendasari profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan pelayanan kebidanan. 3. Melaksanakan asuhan kebidanan secara profesional dan Islami pada perempuan dalam siklus kehidupannya (masa konsepsi, neonatus, bayi dan anak balita remaja, pra pernikahan, kehamilan, persalinan, nifas, klimakterium, menopouse dan masa antara) di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas. 4. Mengembangkan sikap profesional dan Islami dalam praktik kebidanan dengan menjalin kerjasama lintas sektoral dan dengan tim tenaga kesehatan (inter professional colaboration). 5. Mengembangkan pelayanan kebidanan dengan prinsip holistic care dan budaya setempat yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi;
4
BAB I : PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Islam menganjurkan kepada setiap penganutnya, untuk menjaga kesehatan. Sebab, tidak akan sempurna ilmu dan amal seseorang muslim, selama ia sakit. Dalam akhlaq Islam, sehat termasuk dalam empat macam nikmat yang menjadi kata kunci penentu (wasa' il ) bahagia tidaknya seseorang. Keutamaan Jiwa (fadha'il an-nafs) terletak pada iman dan khusnul khuluk (akhlaqul kharimah). Keutamaan badan (fadha'il al-badan) terletak pada kesehatan fisik dan segenap bagiannya. Keutamaan penyerta bagi badan (an-ni'am, al-munthifah bi al-badan) terletak pada harta, ketekunan, keseriusan, juga keahlian (sandang, pangan dan papan) Faktor pendukung lain yang sejenis, seperti, faktor hidayah, petunjuk dan bantuan dari Allah disamping tentunya dukungan usaha dari manusia tentunya (adaptasi dari Imam Ibnu Qudammah, Mukhtasar Minhaj Al-Qashidin, Ta'liq Wa Takluij). Dari „Abdullah bin „Amr RA, ia mendengar Rasullullah SAW banyak membaca do‟a: “Ya Allah hamba memohon kehadiratMu kesehatan yang prima, kehormatan diri, sifat amanah dan budi pekerti yang baik, serta perasaan yang ridho terhadap qodar” Universitas „Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan Program Pendidikan D III Kebidanan untuk menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan yang profesional, sehingga dilaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran (teori di kelas), seminar, praktek laboratorium dan praktek kilinik kebidanan. Mata kuliah Kebidanan Komunitas ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan praktek kebidanan secara komperhensif dengan memperhatikan budaya setempat yang dikemas dalam tatanan di komunitas dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didasari oleh konsep, ketrampilan dan sikap profesional bidan dalam asuhan di kominitas yang meliputi pokok - pokok bahasan konsep, prinsip dasar dan strategi pelayanan kebidanan komunitas, manajerial asuhan kebidanan di komunitas, pengelolaan program KIA/KB di wilayah kerja, pengerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat di komunitas untuk memwujudkan desa siaga Qoryah Thoyibah dan mewujudkan keluarga sakinah di tingkat keluarga. Sumber dalil yang dapat dijadikan dasar, diantaranya adalah dalam QS Al' Araf ayat 96, yang artinya: “ Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa pastilah kami akan menumpahkan berkah kepada mereka dari langit dan dari bumi” QS An Nahl ayat 112, yang artinya: “ Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
5
I.
DESKRIPSI MODUL Modul ini berisi tentang keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas meliputi ; konsep-konsep/ilmu, sikap dan keterampilan, perilaku profesional serta hasil evidence based dalam praktik komunitas secara detail sesuai kebutuhan pada asuhan kebidanan pada komunitas menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta pendokumentasiannya dikaitkan dengan nilai nilai dari sudut pandang Islam serta komunitas terintegrasi. Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa D3 Kebidanan semester IV. Penguasaan modul ini penting untuk melaksanakan praktik komunitas yang akan dilaksanakan di semester V. Pemahaman modul Asuhan Kebidanan V(Komunitas) penting untuk pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas. Modul ini memberikan pengalaman belajar sebanyak 7 sks dengan rincian: 3 SKS Teori (21 X 2 Jam), 1 SKS Tutorial: 2 skenario (6 X 2 jam), dan 2 SKS praktikum (14 X 2 X 2 jam= 56 jam). II. METODE PEMBELAJARAN 1. Teori 2. Praktikum 3. Tutorial 4. Praktek di komunitas (pendampingan) III.
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
A. Aktifitas Pembelajaran a. Praktik keterampilan di skills lab Aktivitas ini merupakan aktivitas pembelajaran dalam rangka memahami sesuatu informasi secara mantap. Mahasiswa diberi kesempatan untuk praktik menggunakan teori dengan cara simulasi di laboratorium. b. Diskusi Kelompok Diskusi ini dilakukan dengan peserta seluruh mahasiswa dalam kelompok tiap kelas. Tujuan aktivitas pembelajaran ini ialah untuk memberikan pengalaman belajar menganalisis suatu kasus pada kehamilan serta asuhan kebidanan serta dokumentasi dalam metode Subjektif, Objektif, Asesmen dan Plan (SOAP). 3. Seminar Seminar dilaksanakan setelah mahasiswa mendiskusikan topik ataupun kasus pada pertemuan sebelumnya dilaksanakan di tiap kelompok dengan dosen kelompok praktik. 4.Penugasan Penugasan dilaksanakan pada materi yang diperlukan pembahasan lebih mendalam dengan harapan mahasiswa memiliki waktu lebih banyak dengan belajar mandiri melalui berbagai referensi. 5.Tutorial Dalam diskusi kelompok, mahasiswa diminta memecahkan masalah yang terdapat pada skenario yaitu dengan mengikuti metode “Seven Jumps”, terdiri dari 7 langkah pemecahan masalah yaitu : Step 1 : Clarifying unfamiliar terms Mengklarifikasi istilah atau konsep ; istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau yang menyebabkan banyak interpretasi ditulis dan diklarifikasi terlebih dahulu. Step 2 : Problem definition Masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas (bisa dalam bentuk pertanyaan) Step 3 : Brainstorming
6
Step 4
Step 5
Step 6
Step 7
Pada langkah ini setiap anggota kelompok melakukan brainstorming mengemukakan penjelasan tentative terhadap permasalahan yang sudah dirumuskan di step 2 dengan menggunkan pre-exiting knowledge : Analyzing the problem Mahasiswa memberikan penjelasan secara sistematis terhadap jawaban pada step 3, bisa juga dengan saling menghubungkan antar konsep, klasifikasikan jawaban atas pertanyaan, menarik kesimpulan dari masalah yang sudah dianalisis pada step 3. : Formulating learning issues Menetapkan tujuan belajar (learning objective) ; informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dirumuskan dan disusun secara sistematis sebagai tujuan belajar : Self Study Mengumpulkan informasi tambahan dengan belajar mandiri ;kegiatan mengumpulkan informasi tambahan dilakukan dengan mengakses informasi dari internet, jurnal, perpustakaan, kuliah, dan konsultasi pakar. : Reporting Mensintesis atau menguji informasi baru; mensintesis, mengevaluasi dan menguji informasi baru hasil belajar setiap anggota kelompok.
7
IV.
TOPIC TREE MODUL ASUHAN KEBIDANAN V(komunitas) Indikator
Visi, Misi
SOAP
Konsep sehat sakit
PHC
Konsep dasar
Latar
defini
Pendokumentasia
Peran bidan dalam MDG‟s
n askeb keluarga
IKM
belakang
perkembangan
monitoring Evaluasi program
Konsep dasar epidemiologi
Tujuan, sasaran
strategi
UKBM
Intervensi
Askeb V
/implementasi
(komunitas)
keb. Kom.
DSQT
konsep dasar promkes
KIA
Promkes Masalah
Rencana
kebidanan
intervensi
komunitas di
SAP Mengkaji masalah
Investigasi
POA
wabah/KLB
kebidanan
analisa
komunitas
kebidanan
Menyusun prioritas
Pengumpulan Data Metode
komunitas Screening epidemiologi
investigasi Langkah2
Kriteria
Ukuran
Sumber Data
PWS KIA
mortalitas/ morbiditas
8
V.
KOMPETENSI DASAR Sesuai dengan Standar Pelayanan Antenatal dalam Standar Pelayanan Kebidanan, Kepmenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/1207 tentang Standar profesi bidan. Elemen kompetensi dalam modul ini meliputi; Penguasaan ilmu dan ketrampilan Kemampuan berkarya Sikap dan perilaku dalam berkarya Pemahaman kaidah berkehidupan. Setelah mengikuti pembelajaran modul ini Mahasiswa memiliki kompetensi memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif serta pendidikan kesehatan pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat, dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga sakinah yang sehat, menggunakan pendekatan manajemen kebidanan komunitas dengan menerapkan nilai nilai ajaran Islam pada tingkat individu, keluarga maupun komunitas.
VI.
PENJABARAN MODUL A. Pengetahuan dasar: 1. Manajemen kebidanan keluarga 2. Manajemen kebidanan komunitas 3. PWS KIA 4. Epidemiologi 5. Promosi Kesehatan 6. Tanggap Bencana 7. Asuhan kebidanan komprehensif di komunitas B. Keterampilan Dasar 1. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap pada keluarga. 2. Melakukan analisa data keluarga 3. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan keluarga 4. PWS KIA 5. Analisa data Epidemiologi 6. Menyusun media promosi kesehatan 7. Menyusun SAP 8. Melakukan Promosi kesehatan 9. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap pada komunitas.(MMDI) 10. Melakukan analisa data komunitas (MMD 2) 11. Melakukan pemberdayaan masyarakat UKBM 12. Melaksanakan implementasi asuhan meliputi rencana, tindakan, evaluasi, termasuk bimbingan, pendidikan kesehatan /KIE dan konseling dengan tepat.(MMDIII) 13. Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas dan mendokumentasikan asuhan dengan metode SOAP. C. Sikap dan perilaku profesional 1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal. 2. Bertanggung jawab dan mempertangungkawabkan keputusan klinis yang dibuat dalam memberikan pelayanan kebidanan komunitas 3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuna dan keterampilan mutakhir dalam melaksanakan paraktik pelayanan kebidanan komunitas 4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit , penularan dan pengendalian infeksi di komunitas 5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas 6. Menghargai budaya setempat dalam memberikan asuhan pada keluarga dan kelompok di komunitas
9
7. 8. 9. 10.
Menggunakan model dan pemberdayaan masyarakat Menggunakan pendekatan berkomunikasi terapeutik dalam asuhan kebidanan komunitas Kolaborasi dengan petugas kesehatan lain/ program pemerintah Advokasi lintas program dan lintas sektoral dalam asuhan kebidanan komunitas
Sikap dan perilaku profesional sangat penting ditanamkan sejak awal pembelajaran dengan tujuan internalisasi nilai-nilai profesionalisme bagi bidan dalam seluruh aktivitas dan asuhan baik terhadap diri, keluarga maupun masyarakat. VII.
RANCANGAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan modul Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan komunitas pada masyarakat. B. Karakteristik mahasiswa Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa semester 4 reguler. C. Sasaran pembelajaran 1. Mampu memahami peran fungsi bidan dalam mencapai Indonesia Sehat, Millenium Development Goals 2. Mampu memahami konsep dasar ilmu kesehatan masyarakat 3. Mampu memahami konsep dasar epidemiologi. 4. Mampu memahami masalah kebidanan komunitas di Indonesia 5. Mampu memahami konsep dasar Promosi Kesehatan 6. Mampu mengkaji masalah kebidanan di tatanan komunitas 7. Mampu menjelaskan analisa masalah kebidanan di tatanan komunitas 8. Mampu memahami investigasi wabah/kejadian luar biasa khususnya dalam pelayanan kebidanan 9. Mampu menyusun rencana intervensi kebidanan komunitas 10. Mampu melakukan intervensi/ implementasi dalam kebidanan komunitas 11. Mampu melakukan evaluasi program kebidanan komunitas 12. Mampu memahami konsep pendokumentasian asuhan kebidanan pada keluarga dan komunitas 13. Mampu melakukan manajemen bencana di komunitas 14. Mampu memahami mengenai kebijakan pemerintah yang terkini dan JKN. VIII.
SARANA PENUNJANG Sarana dan prasarana di kampus: 1. Ruang kuliah membutuhkan 3 ruang untuk klasikal 2. Ruang diskusi membutuhkan 5 ruang tiap kelas 3. Ruang laboratorium membutuhkan 5 ruang tiap kelas 4. Alat lab dll membutuhkan 5 set tiap praktikum tiap kelas 5. Perpustakaan 6. Hot spot 7. Fasilitas Alat tulis
10
TIMELINE MATA KULIAH PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AKAD EMIK 2016/2017 MATA KULIAH BESARAN SKS PENEMPATAN
DESKRIPSI MATA KULIAH
CAPAIAN PRMBELAJARAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS 5 SKS (3 SKS TEORI, 1 SKS TUTORIAL, 2 SKS PRAKTIKUM) SEMESTER V
KODE BD4108
PREREQUISITE ASUHAN KEBIDANAN
Penanggung jawab MK: Herlin Fitriani K, S.SiT., M.Kes. Tim: a. Ismarwati, SKM., S.SiT., MPH b. Sulistyaningsih, SKM., MH.Kes c. Dhesi Ari Astuti, S.ST., M.Kes d. Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes e. Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb f. Sri Ratnaningsih, S.ST., M.Keb g. Tri Hapsari L., S.SiT., MH h. Ellyda Rizky W, S.ST Modul ini berisi tentang keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas meliputi ; konsep-konsep/ilmu, sikap dan keterampilan, perilaku profesional serta hasil evidence based dalam praktik komunitas secara detail sesuai kebutuhan pada asuhan kebidanan pada komunitas menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta pendokumentasiannya dikaitkan dengan nilai nilai dari sudut pandang Islam serta komunitas terintegrasi. Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa D3 Kebidanan semester V. Penguasaan modul ini penting untuk melaksanakan praktik komunitas yang akan dilaksanakan di semester V. Pemahaman modul Asuhan Kebidanan Komunitas penting untuk pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas. Modul ini memberikan pengalaman belajar sebanyak 6 sks dengan rincian: 3 SKS Teori (21 X 2 Jam), 1 SKS Tutorial: 2 skenario (6 X 2 jam), dan 2 SKS praktikum (14 X 2 X 2 jam= 56 jam). SIKAP 11. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal. 12. Bertanggung jawab dan mempertangungkawabkan keputusan klinis yang dibuat dalam memberikan pelayanan kebidanan komunitas 13. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuna dan keterampilan mutakhir dalam melaksanakan paraktik pelayanan kebidanan komunitas 14. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit , penularan dan pengendalian infeksi di komunitas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PENGUASAAN PENGETAHUAN Manajemen kebidanan keluarga Manajemen kebidanan komunitas PWS KIA Epidemiologi Promosi Kesehatan Tanggap Bencana Asuhan kebidanan komprehensif di komunitas
1.
2. 3.
5. 6. 7. 8. 9.
KETRAMPILAN UMUM Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap pada keluarga. Melakukan analisa data keluarga Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan keluarga PWS KIA Analisa data Epidemiologi Menyusun media promosi kesehatan Menyusun SAP Melakukan Promosi kesehatan Mengumpulkan data tentang
11
15. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas 16. Menghargai budaya setempat dalam memberikan asuhan pada keluarga dan kelompok di komunitas 17. Menggunakan model dan pemberdayaan masyarakat 18. Menggunakan pendekatan berkomunikasi terapeutik dalam asuhan kebidanan komunitas 19. Kolaborasi dengan petugas kesehatan lain/ program pemerintah 20. Advokasi lintas program dan lintas sektoral dalam asuhan kebidanan komunitas BAHAN KAJIAN
DAFTAR RUJUKAN
10. 11. 12.
13.
riwayat kesehatan yang lengkap pada komunitas.(MMDI) Melakukan analisa data komunitas (MMD 2) Melakukan pemberdayaan masyarakat UKBM Melaksanakan implementasi asuhan meliputi rencana, tindakan, evaluasi, termasuk bimbingan, pendidikan kesehatan /KIE dan konseling dengan tepat.(MMDIII) Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas dan mendokumentasikan asuhan dengan metode SOAP.
b. Manajemen kebidanan keluarga c. Manajemen kebidanan komunitas d. PWS KIA e. Epidemiologi f. Promosi Kesehatan g. Tanggap Bencana h. Asuhan kebidanan komprehensif di komunitas Azwar, Azrul. 2001. Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta: Bina Putra Aksara FKU UI. 2002. Management Pelayanan Kesehatan. Jakarta Hendrik L., Bloom. 1974. Planning Health Developmentand Aplication of Social Change Theory . Human Science Press: New York Lawrence Green,1980. Health Education Planning: A Diagnostic Approach. The John Hopkins University. Mayfield Publishing Co. New Bennet V. Ruth, Linda K. Brown, Myles Text Book For Midwieves Mary Cronk, Caroline F., Community Midwivery, London, 1994 Sweet R. Betty, Mayes Midwifery a Text Book For Midwives, Jones&Bartlet Publishers, London, 1997 Depkes RI, Bidan Di Masyarakat, Jakarta,1999 Depkes, KepMenKes No. 900 Tahun 2002, Jakarta Depkes RI, Standar Pelayanan Kebidanan IBI, Kompetensi Bidan Indonesia, Jakarta, 1997. Linda V. Wals, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 2001. Mary C. John Caroline Flint, Community and Midwifery, Apractice Guide Modul Making Pregnancy Saver (MPS) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) PP IBI dan SAOES, Petunjuk Teknis dan Langkah-langkah Kerja Untuk Bidan Di Desa, 1995/1996 Pengurus Pusat IBU, Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta, 1999 Sunarti Sularyo, Deteksi dan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta.
12
Syahlan, J.H., Kebidanan Komunitas, Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan, Jakarta, 1996. Varney ., Varneys Midwiferi, Jones&Bartlet Publisher, London, 1997 Bartholomew, LK., Parcel, GS., Kok, G., & Gottlieb, NH. 2006 Planning Health Promotion Program. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc. (Chapter 2, 3 & 4) Browning, CJ., & Thomas, SA. 2005 Behavioral Change: An Evidence-based handbook for Social and PublicHealth. Edinburgh: Elsevier Davies, M., & Macdowall, W. 2006. Health Promotion Theory. Berkshire, England: Open University Press. (Chapter 3 & 4) Dignan MB., Carr PA., 1992. Program Planning for Health Education and Promotion. Second Edition. USA: Lea & Febiger Ewles L & Simnet I., 1994. Promosi Kesehatan: petunjuk praktis. Terjemahan, edisi kedua (terjemahan).Yogyakarta: Gadjah mada University press Kemm J. & Close A. 1995. Health Promotion : Theory and Practice. Great Britain: MacMillan Press Gorin, SS., & Arnold, J. 2006 Health Promotion in Practice. San Fransisco: John Wiley & Sons Jones, K. 2003 Health and Human Behavior. Melbourne: Oxford University Press Simon-Mortons, BG., Greene WH., Gottlieb NH., 1995. Introduction to Health Education and Promotion. Second edition. USA: Waveland Press Jurnal Kebidanan/kedokteran Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah/ Penafsir Al-Qur‟an, Al - , departemen agama RI, Terjemahannya Qur’an Dan Jakarta, 1971.
13
TIME LINE KULIAH TEORI (3 sks = 21 kali pertemuan; 1 kali pertemuan = 100 menit) Kelas A : Hari Senin/Waktu 13.00-14.40 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Ruang B.204 Hari Rabu/ Waktu 15.30-17.10 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Ruang B.204 Kelas B : Hari Rabu/Waktu 13.00-14.40 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Ruang B.2.05 Hari Jumat/Waktu 08.00-08.40 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Ruang B.204 PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 A : Senin, 6 Februari 2017 B : Rabu, 8 Februari 2017
Mampu memahami rencana pembelajaran. Mampu memahami peran fungsi bidan dalam mencapai SDG‟s
Penjelasan outline MK dan kontrak Kuliah klasikal elajar. a. SDG‟s b. Dasar, visi, misi pembangunan kesehatan, arah, tujuan dan sasaran serta kebijakan pembangunan kesehatan, program pembangunan kesehatan, rencana pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia Sehat mandiri dan berkeadilan. c. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan ibu dan anak dalam SDG‟s. d. Dasar, visi, misi pembangunan kesehatan, arah, tujuan dan sasaran serta kebijakan pembangunan kesehatan, program pembangunan kesehatan, rencana pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia Sehat mandiri dan berkeadilan. e. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan
a. Kemampuan memahami rancangan pembelajaran teori, tutorial dan praktikum. b. Ketepatan menjelaskan peran bidan dalam mencapai c. SDG‟s d. Ketepatan menyebutkan indikator keberhasilan SDG‟s
Herlin Fitriani K, S.SiT., M.Kes
14
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ibu dan anak dalam SDG‟s f. Pengumpulan data PRA ( Partisipatory Rural Appraisal ) g. Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi masalah kebidanan komunitas h. Metoda yang digunakan dalam pengkajian i. Data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas j. Sumber Data untuk mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas k. Sasaran pengkajian 2 Mampu memahami konsep a. Definisi ilmu kesmas, tingkat A : Rabu, 8 Februari dasar ilmu kesehatan perkembangan kesehatan 2017 masyarakat dalam praktik masyarakat, konsep sehatB : Jumat, 10 pelayanan kebidanan. sakit, ruang lingkup, prinsip Februari 2017 dasar. b. Tingkat-tingkat pencegahan ( five level prevention) c. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. d. PHC: latar belakang, pengertian, unsur, prinsip, elemen, program dan perkembangan PHC di Indonesia. 3 Mampu menjelaskan langkah- Langkah-langkah manajemen A : Senin, 13 Februari langkah manajemen kebidanan kebidanan komunitas: 2017 komunitas a. Pengkajian data B : Rabu, 15 Februari b. Perumusan masalah
Kuliah klasikal, tanya awab
Kuliah klasikal, tanya awab
a. Ketepatan menjelaskan konsep Dhesi Ari Astuti dasar ilmu kesehatan masyarakat ,S.ST.,M.Kes. dan PHC dalam praktik pelayanan kebidanan b. Ketepatan mengaplikasikan tingkat-tingkat pencegahan ( five level prevention) c. Ketepatan menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Ketepatan menyebutkan langkahlangkah manajemen kebidanan komunitas secara urut
Dhesi Ari Astuti,S.ST.,M.Kes
15
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2017
4 A : Rabu, 15 Februari 2017 B : Jumat, 17 Februari 2017
Mampu menjelaskan peran epidemiologi dalam mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
5 Mampu menganalisis modelA : Senin, 20 Februari model perjalanan 2017 penyakit/masalah kesehatan B : Rabu, 22 Februari 2017 6 A : Rabu, 22 Februari 2017 B : Jumat, 24 Februari 2017
7 A : Senin, 27 Februari 2017
Mampu mengukur masalahmasalah kesehatan dengan menggunakan parameter epidemiologi.
Mampu memahami Surveillance epidemiologi
c. Prioritas masalah d. Perencanaan e. Pelaksanaan f. Evaluasi a. Pengertian epidemiologi dan Kuliah klasikal, tanya peristilahannya awab b. Strategi dan pendekatan epidemiologi c. Variabel-variabel epidemiologi
a. b. c.
a.
Model Segitiga “host, agent, Ceramah, environment”, Diskusi tanya jawab, Model hubungan antar faktor, latihan Model the wheel of epidemiology
Pengukuran morbiditas Ceramah, diskusi tanya (prevalence rate, incidence awab, latihan rate, attack rate, survival rate), b. Pengukuran mortalitas (angka kematian ibu, angka kematian anak/bayi, angka kematian umum) c. Pengukuran keganasan penyakit (angka kematian, case fatality rate) Pengertian, tujuan, manfaat, jenis, Ceramah, langkah-langkah surveillance Diskusi tanya jawab, epidemiologi latihan
.
Kemampuan mengartikan Sulistyaningsih,S.K peristilahan dalam epidemiologi M, MH.Kes. secara tepat . kemampuan menjelaskan strategi dan pendekatan epidemiologi untuk mengidentifikasi masalahmasalah kebidanan komunitas. . Kemampuan menjelaskan variabel-variabel epidemiologi yang mempengaruhi masalahmasalah kebidanan komunitas. Ketepatan contoh masing-masing Sulistyaningsih,S.K model perjalanan penyakit/masalah M, MH.Kes. kesehatan
a.
Ketepatan menghitung Sulistyaningsih,S.K prevalence rate, incidence M, MH.Kes. rate, attack rate, survival rate, angka kematian ibu, angka kematian bayi/anak
Ketepatan urutan langkah-langkah Sulistyaningsih,S.K melakukan surveillance epidemiologi M, MH.Kes.
16
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
B : Rabu, 1 Maret 2017 8 A : Rabu, 1Maret 2017 B : Jumat, 3 Maret 2017
Mampu memahami screening epidemiologi
Pengertian, tujuan, manfaat, jenis, Ceramah, kriteria, validitas, reliabilitas dan Diskusi tanya jawab, yield uji screening, tes diagnostik, latihan intervensi terapetik.
a.
b.
c.
9 Sistem Informasi kesehatan 1. A : Senin, 6 Maret PWS Kartini dan deteksi 2. 2017 resiko tinggi B : Rabu, 8 Maret 2017 10 Mampu memahami aspek legal a. A : Rabu, 8 Maret kebidanan komunitas dan 2017 peran bidan di komunitas B : Jumat, 10 Maret b. 2017 c.
PWS Kartini Sistem informasi Geografis
Ceramah, Diskusi tanya jawab, latihan
Peran, kewenangan, hak dan Kuliah klasikal, tanya kewajiban Bidan di awab Komunitas Standar pelayanan kebidanan di komunitas Aspek legal Bidan di Komunitas
a. b. c.
a. b.
c.
d.
11 A : Senin, 13 Maret 2017 B : Rabu, 15 Maret 2017
Mampu memahami Investigasi wabah/ kejadian luar biasa
Pengertian, kriteria wabah, tujuan, Ceramah, manfaat, langkah-langkah Diskusi tanya jawab investigasi wabah, penyelidikan epidemiologi.
a.
b. c.
12 A : Rabu, 15 Maret
Mampu memahami Audit Maternal Perinatal (AMP).
Pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, instrumen audit
Ceramah, Diskusi tanya jawab,
a.
Ketepatan menyebutkan jenis Sulistyaningsih,S.K dan kriteria screening M, MH.Kes. epidemiologi Ketepatan menghitung validitas (sensitivitas dan spesifisitas) uji screening Ketepatan mengurutkan langkah-langkah lanjutan screening. Mengetahui PWS Kartini M.Sofyan, M.P.H. Mengetahui C-Care Mengetahui Sikda Generik
Ketepatan menyebutkan peran Ismarwati, SKM. bidan di komunitas S.SiT., MPH Ketepatan menjelaskan kewenangan, hak dan kewajiban bidan di komunitas Ketepatan menerapkan standar pelayanan kebidanan di komunitas Ketepatan menjelaskan dasar hukum praktik bidan di komunitas Ketepatan membedakan Sulistyaningsih, Kejadian Luar Biasa (KLB) S .KM, MH.Kes. 6 dengan Wabah Ketepatan mengidentifikasi ciriciri/kriteria KLB Ketepatan mengurutkan langkah-langkah investigasi wabah Ketepatan menjelaskan Sri Subiyatun, kegunaan AMP S.ST., M.Kes.
17
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2017 B : Jumat, 17 Maret 2017 13 A : Senin, 20 Maret 2017 B : Rabu, 22 Maret 2017
14 A : Rabu, 22 Maret 2017 B : Jumat, 24 Maret 2017
15 A : Senin, 3 April 2017 B : Rabu, 5 April 2017
16 A : Rabu, 5 April 2017 B : Jumat, 7 April 2017
maternal perinatal
latihan
b. c.
Pemantauan Wilayah Setempat a. (PWS) KIA dan imunisasi dengan menerapkan b. c.
Ketepatan mengurutkan langkah-langkah AMP Ketepatan menggunakan instrumen AMP Kelengkapan menyebutkan Sri Subiyatun, indikator PWS KIA S.ST., M.Kes. Ketepatan menghitung cakupan inidkator PWS KIA Ketepatan interpretasi grafik PWS KIA Ketepatan penyusunan rencana tindak lanjut
Pengertian PWS KIA dan Ceramah, a. imunisasi Diskusi tanya jawab, Indikator PWS KIA latihan b. Penghitungan cakupan indikator PWS KIA c. d. Penyusunan grafik dan interpretasi d. e. Penyusunan rencana tindak lanjut f. Kohort Ibu Mampu memahami konsep Pengertian, tujuan, sasaran, strategi Kuliah Kemampuan menjelaskan konsep Herlin Fitriani, dasar Promosi Kesehatan di promosi kesehatan. Klasikal, Diskusi dasar dan strategi promosi kesehatan: S.SiT., M.Kes tingkat individu, keluarga, dan Etika dalam promosi kesehatan: strategi ottawa charter, strategi WHO, komunitas a. Hubungan dengan klien strategi Kemkes . Kepedulian dengan determinan Kemampuan menentukan kebutuhan sosial dan hubungannya promosi kesehatan di tingkat individu, dengan kesehatan keluarga dan komunitas c. Pertimbangan-pertimbangan etis dalam promosi kesehatan UJIAN TENGAH SEMESTER (27 MARET -1 APRIL 2017) Mampu merencanakan Teknik menyusun Satuan Acara Kuliah a. Ketepatan mengidentifikasi Herlin Fitriani, kegiatan promosi kesehatan di Penyuluhan (SAP): Identifikasi Klasikal, Diskusi, latihan masalah promosi kesehatan S.SiT., M.Kes. tingkat individu, keluarga dan masalah-masalah, sasaran, tujuan, b. Ketepatan menentukan tujuan, komunitas dengan kegiatan, media/sarana, evaluasi. sasaran, media dan teknik memasukkan nilai-nilai islam evaluasi promosi kesehatan dalam promosi kesehatan, c. Ketepatan dalam memasukkan nilai-nilai islam dalam promosi kesehatan. Mampu menganalisis a. Pengertian, maksud dan Kuliah a. Ketepatan membedakan desa Ismarwati,S.ST.,S. kebutuhan pembentukan Desa tujuan, indikator, komponen, Klasikal, Diskusi siaga dengan DSQT KM.,M.PH. Siaga Qoryah Thoyyibah langkah-langkah, kegiatan, b. Ketepatan menyebutkan (DSQT) dan pengembangan kebutuhan sumber daya, komponen-komponen dan akhlakul kharimah dalam kriteria dan evaluasi sumber daya yang dibutuhkan
18
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
membentuk DSQT. b. c. d.
e.
17 A : Senin, 10 April 2017 B : Rabu, 12 April 2017
Mampu mengaplikasikan teknik pemberdayaan masyarakat dan pelatihan kader kesehatan.
indikator keberhasilan DSQT Bentuk kegiatan intervensi kebidanan komunitas Langkah-langkah intervensi kebidanan komunitas Pemberdayaan masyarakat dalam intervensi kebidanan komunitas Sumber daya yang dibutuhkan dalam intervensi kebidanan
a. Pengertian, tujuan, tahap, Kuliah tingkat, bentuk dan teknik Klasikal, Diskusi pengembangan pemberdayaan masyarakat. b. Pelatihan kader kesehatan: tujuan, sasaran, teknik, materi
c.
d. e.
a.
b. c.
d. 18 A : Rabu, 12 April 2017 B : Jumat, 14 April 2017
Mampu menjelaskan Puskesmas terkait dengan peran Bidan dan pelaksanaan program KIA
Pengertian, tujuan, strata Kuliah puskesmas, mikro planning Klasikal, Diskusi puskesmas, sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas, program Puskesmas
19 A : Senin, 17 April 2017 B : Rabu, 19 April 2017
Mampu membina Upaya a. Posyandu balita dan lansia: Kuliah Kesehatan Bersumberdaya pengertian, tujuan, cara Klasikal, Diskusi Masyarakat (UKBM): pendirian, strata, telaah Posyandu balita dan lansia, po kemandirian dan pembinaan, lindes/ poskesdes, kelas ibu, tugas Bidan di posyandu. dengan memasukkan nilai b. Polindes/poskesdes: nilai islam. pengertian, tujuan, cara pendirian, syarat, pembinaan, tugas Bidan di
a. b.
DSQT Ketepatan menyebutkan langkah-langkah pembentukan DSQT secara urut Ketepatan menilai indikator keberhasilan DSQT Ketepatan dalam mengembangkan akhlakul kharimah dalam pembentukan DSQT.
Ketepatan menyebutkan bentuk-bentuk penggerakan masyarakat Ketepatan menurutkan tahaptahap penggerakan masyarakat Ketepatan mengaplikasikan teknik pemberdayaan masyarakat Ketepatan teknik dan materi pelatihan kader kesehatan. Ketepatan menyebutkan program KIA di Puskesmas Ketepatan menjelaskan sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas
Ismarwati,S.ST.,S. KM.,M.PH..
Sri Subiyatun, S.ST., M.Kes.
a.
Ketepatan menyebutkan Sri Subiyatun, kegiatan lima meja dan strata S.ST., M.Kes. posyandu b. Ketepatan telaah kemandirian posyandu c. Ketepatan cara pembinaan posyandu d. Ketepatan melaksanakan tugas Bidan di polindes/poskesdes
19
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
20 A : Rabu, 19 April 2017 B : Jumat, 21 April 2017
21 A : Senin, 24 April 2017 B : Rabu, 26 April 2017
Polindes/poskesdes c. Kelas Ibu: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi.(materi tentang pengisian buku KIA) Mampu membina Upaya a. BKB: pengertian, tujuan, Kuliah Kesehatan Bersumberdaya kegunaan, langkah-langkah, Klasikal, Diskusi Masyarakat (UKBM): Bina teknik pembentukan dan Keluarga Balita (BKB), Bina evaluasi. Keluarga Remaja (BKR), Bina b. BKR: pengertian, tujuan, Lingkungan Keluarga (BLK) kegunaan, langkah-langkah, kelompok dana sehat, bank teknik pembentukan dan darah, ambulan desa, dan evaluasi. menerapkan nilai-nilai islam. c. BLK: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi. d. Kelompok dana sehat: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi. e. Bank darah dan ambulan desa: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi Melakukan intervensi asuhan a. Asuhan antenatal (standar Kuliah kebidanan pada individu dalam asuhan kebidanan, standar Klasikal, Diskusi konteks keluarga di rumah alat, manajemen ibu dengan tepat sasaran, efektif antenatal) dan efisien b. Asuhan intranatal (SPK, persiapan bidan, persiapan rumah dan lingkungan, bidan kit/persiapan alat, persiapan ibu dan keluarga, manajemen ibu intranatal).
e.
Ketepatan menyebutkan langkah-langkah pembentukan dan evaluasi pelaksanaan Kelas Ibu
a.
Ketepatan menyebutkan Sri Subiyatun, langkah-langkah pembentukan S.ST., M.Kes. BKB, BKR dan BLK Ketepatan menganalisis cara membentuk BKB, BKR dan BLK Ketepatan mengevaluasi pelaksanaan BKB, BKR dan BLK Ketepatan menyebutkan langkah-langkah pembentukan kelompok dana sehat dan bank darah serta ambulan desa Ketepatan menyebutkan syaratsyarat pembentukan dana sehat, bank darah dan ambulan desa Ketepatan mengevaluasi pelaksanaan dana sehat, bank darah dan ambulan desa
b.
c.
d.
e.
f.
Mahasiswa mampu melakukan intervensi asuhan kebidanan pada individu dalam konteks keluarga di rumah
Ismarwati,S.ST.,S. KM.,M.PH.
20
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
c.
Asuhan post partum di rumah d. Asuhan bayi baru lahir dan neonatus (jadwal kunjungan, manajemen pada BBL dan neonatus). e. Pelayanan kesehatan pada bayi dan balita (perawatan kesehatan bayi, anak balita, pemantauan tumbang bayi dan balita, deteksi dini, imunisasi)
21
TIMELINE TUTORIAL Kelas A : Kelas B :
Hari Rabu/ Waktu 10.00-12.00 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Hari Rabu/Waktu 08.00-10.00 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B
RUANGAN KULIAH PAKAR Kelas A : Kampus Terpadu Gedung B Ruang B. 203 Kelas B : Kampus Terpadu Gedung B Ruang B. 204 PERTEMUAN KE
(1) A : Rabu, 8 Februari 2017 B : Rabu, 8 Februari 2017
A : Rabu, 15 Februari 2017 B : Rabu, 15 Februari 2017
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) (2)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(3)
(4)
(5)
(6)
Tutorial 1 Skenario 1
Mampu menyusun rencana intervensi kebidanan komunitas, dengan memasukkan nilai-nilai islam.
Rencana intervensi kebidanan komunitas, dengan memasukkan nilai-nilai islam.
A : Rabu, 22 Februari 2017 B : Rabu, 22 Februari 2017 A : Rabu, 1 Maret 2017 B : Rabu, 1 Maret 2017 A : Rabu, 8 Maret 2017 B : Rabu, 8 Maret 2017
Kuliah Pakar 1
Tutorial 2 Skenario 1
Tutorial 1 Skenario 2 Memahami mengenai kebijakan pemerintah terkini mengenai kesehatan , JKN, prinsip JKN, penyelenggaraan JKN, dan jenis JKN
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) Kuliah Pakar 2
a.
Ketepatan menyusun tujuan program b. Ketepatan menentukan kegiatan untuk mencapai tujuan c. Ketepatan mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan (biaya, tenaga, waktu, tempat, penanggung jawab) d. Ketepatan menyusun rencana indikator keberhasilan program
TIM
Herlin Fitriani K, S.SiT., M.Kes.
TIM
a.
Memahami mengenai JKN, prinsip JKN, TIM penyelenggaraan JKN,dan jenis JKN. b. Mengetahui mengenai kebijakan pemerintah Sulistyaningsih, terkini mengenai SKM., MH.Kes kesehatan
22
A : Rabu, 15 Maret 2017 B : Rabu, 15 Maret 2017
Tutorial 2 Skenario 2 TIM
Dosen Pembimbing Tutorial: Catatan: 1 sks tutorial= 2 skenario = 6 kali pertemuan (4 kali tutorial, 2 kali kuliah pakar, 1 kali pertemuan tutorial = 100 menit, 1 kali pertemuan kuliah pakar = 100 menit) DOSEN PEMBIMBING TUTORIAL KELAS TUTOR A1 Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb A2 Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes A3 Ismarwati, SKM., S.SiT., MPH/Tri Hapsari L, S.ST. MH A4 Sri Ratnaningsih, S.ST., M.Keb A5 Ellyda Rizky W, S.ST B1 Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb B2 Sri Ratnaningsih, S.ST., M.Keb B3 Sulistyaningsih, SKM., MH.Kes B4 Tri Hapsari L, S.ST., M.H B5 Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes
RUANGAN B.606 B.607 B.506 B.507 B.508 B.606 B.607 B.506 B.507 B.508
23
TIME LINE PRAKTIKUM (2 sks = 24 kali pertemuan; 1 kali pertemuan = 120 menit, 4 pertemuan : praktikum di lahan) Kelas A : Kelas B :
Hari Selasa/Waktu 15.30-17.30 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Hari Kamis/ Waktu 08.00-09.40 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Hari Selasa/Waktu 13.00-15.00 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B Hari Kamis/Waktu 10.00-12.00 WIB/Tempat : Kampus Terpadu Gedung B
PERTEMUAN KE
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI)
BAHAN KAJIAN
BENTUK PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut)
DOSEN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 A : Selasa, 7 Februari 2017 B : Selasa, 7 Februari 2017
Mampu melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD), Focus Group Discusion (FGD), MMD 1
Langkah-langkah SMD, FGD, dan MMD 1
Simulasi SMD, FGD, dan MMD 1
Ketrampilan melaksanakan SMD, FGD, dan MMD 1 b. Ketepatan dan pemerataan pembagian peran SMD,FGD, dan MMD 1
TIM
2 A : Kamis, 9 Februari 2017 B : Kamis, 9 Febrauri 2017
Mampu mengumpulkan, mengolah data untuk mengkaji masalah-masalah kebidanan komunitas dengan sopan dan beretika
a. b.
Instrumen pengumpulan data Teknik mengumpukan data: wawancara, observasi, menggunakan data sekunder
Penjelasan penggunaan instrumen pengumpulan data
Mahasiswa paham cara pengisian form pengkajian keluarga dan pengkajian data wilayah.
TIM
3 A : Selasa, 14 Februari 2017 B : Selasa, 14 Februari 2017
Mampu mengumpulkan data untuk mengkaji masalahmasalah kebidanan komunitas dengan tepat
a. c.
Instrumen pengumpulan data Teknik mengumpukan data: wawancara, observasi, menggunakan data sekunder
Praktik reviewe pengkajian data yang telah dilakukan di masyarakat (tetangga)
Ketepatan mengisi instrumen pengumpulan data.
TIM
4 A : Kamis, 16 Februari 2017 B : Kamis, 16 Febrauri 2017
Mampu menganalisis data untuk menentukan masalah-masalah kebidanan komunitas.
Teknik mengolah dan menganalisis data pengkajian kesehatan masyarakat dan kebidanan komunitas.
Latihan mengolah dan menganalisis data pengkajian masyarakat (kelompok kecil )
a.
a. b.
Ketrampilan mengolah data. Ketepatan menganalisis data
TIM
24
5 A : Selasa, 21 Februari 2017 B : Selasa, 21 Februari 2017
Mampu merumuskan dan memprioritaskan masalahmasalah kebidanan komunitas.
Teknik merumuskan dan memprioritaskan masalahmasalah kebidanan komunitas
Latihan merumuskan dan memprioritaskan masalah-masalah
Ketepatan merumuskan dan memprioritaskan masalahmasalah kebidanan komunitas
TIM
6 A : Kamis, 23 Februari 2017 B : Kamis, 23 Febrauri 2017
Mampu menyusun perencanaan program kebidanan komunitas dengan tepat sasaran, efektif dan efisien, sesuai dengan permasalahan yang ada dan dikomunikasikan dengan masyarakat.
Perencanaan program kebidanan komunitas: masalah, program, tujuan, kegiatan, sasaran, sumber daya, indikator keberhasilan
Latihan menyusun perencanaan program kebidanan komunitas.
a.
Ketepatan menyusun program berdasarkan masalah-masalah yang akan diatasi Ketepatan menyusun tujuan, sasaran, sumber daya dan indikator keberhasilan
TIM
7 A : Selasa, 28 Februari 2017 B : Selasa, 28 Februari 2017
Mampu membentuk PIK R dan mengembangkan modul PIK R
a. b.
Ketepatan dalam membuat struktur organisasi PIK R Ketepatan dalam membuat modul PIK R (pembagian pembuatan modul)
TIM
8 A : Kamis, 2 Maret 2017 B : Kamis, 2 Maret 2017
Mampu membentuk PIK R dan mengembangkan modul PIK R
9 A : Selasa, 7 Maret 2017 B : Selasa, 7 Maret 2017
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA dan imunisasi
b.
c.
a. b.
c.
a. b.
c. d.
Struktur organisasi PIK R Rencana langkah-langkah kegiatan pembentukan PIK R Pengembangan Modul PIK R
Latihan penyusunan struktur organisasi PIK R
Struktur organisasi PIK R Rencana langkah-langkah kegiatan pembentukan PIK R Pengembangan Modul PIK R
Latihan penyusunan modul PIK R
Indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penghitungan cakupan indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penyusunan grafik dan interpretasi Penyusunan rencana tindak
Diskusi
a.
c.
a.
b.
a.
b.
c.
Ketepatan dalam membuat struktur organisasi PIK R Ketepatan dalam membuat modul PIK R (pembagian pembuatan modul)
TIM
Kelengkapan menyebutkan indikator PWS KIA Ketepatan menghitung cakupan inidkator PWS KIA Ketepatan interpretasi grafik PWS KIA
TIM
25
e. 10 A : Kamis, 9 Maret 2017 B : Kamis, 9 Maret 2017
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA dan imunisasi
a. b.
c. d. e. 11 A : Selasa, 14 Maret 2017 B : Selasa, 14 Maret 2017
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA dan imunisasi
a. b.
c. d. e. 12 A : Kamis, 16 Maret 2017 B : Kamis, 16 Maret 2017
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA dan imunisasi
a. b.
c. d. e. 13 A : Selasa, 21 Maret 2017 B : Selasa, 21 Maret 2017
Mampu berpartisipasi pada penyelenggaraan posyandu balita balita dan menelaah kemandirian posyandu
a.
lanjut Kohort Ibu Indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penghitungan cakupan indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penyusunan grafik dan interpretasi Penyusunan rencana tindak lanjut Kohort Ibu
Diskusi
Indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penghitungan cakupan indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penyusunan grafik dan interpretasi Penyusunan rencana tindak lanjut Kohort Ibu
Diskusi
Indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penghitungan cakupan indikator PWS KIA dan PWS Imunisasi Penyusunan grafik dan interpretasi Penyusunan rencana tindak lanjut Kohort Ibu
Diskusi
Kegiatan lima meja Posyandu balita dan lansia a. Telaah ke mandirian posyandu strata: pratama, madya, purnama, mandiri
d.
Ketepatan penyusunan rencana tindak lanjut
a.
Kelengkapan menyebutkan indikator PWS KIA Ketepatan menghitung cakupan inidkator PWS KIA Ketepatan interpretasi grafik PWS KIA Ketepatan penyusunan rencana tindak lanjut
TIM
Kelengkapan menyebutkan indikator PWS KIA Ketepatan menghitung cakupan inidkator PWS KIA Ketepatan interpretasi grafik PWS KIA Ketepatan penyusunan rencana tindak lanjut
TIM
Kelengkapan menyebutkan indikator PWS KIA Ketepatan menghitung cakupan inidkator PWS KIA Ketepatan interpretasi grafik PWS KIA Ketepatan penyusunan rencana tindak lanjut
TIM
Bentuk partisipasi mahasiswa di posyandu balita dan lansia b. Ketepatan telaah kemandirian posyandu
TIM
b.
c. d.
a.
b.
c. d.
a.
b.
c. d.
a. Partisipasi kegiatan dan telaah kemandirian posyandu di Pedukuhan *mahasiswa mencari
a.
26
tempatnya(dibagi 2 kelompok untuk posyandu Balita dan Lansia) b. Penugasan pembuatan laporan partisipasi dan telaah kemandirian posyandu 14 A : Kamis, 23 Maret 2017 B : Kamis, 23 Maret 2017
Mampu berpartisipasi pada penyelenggaraan posyandu balita balita dan menelaah kemandirian posyandu
a. b.
Kegiatan lima meja Posyandu balita dan lansia Telaah kemandirian posyandu strata: pratama, madya, purnama, mandiri
a.
Partisipasi kegiatan dan telaah kemandirian posyandu di Pedukuhan b. Penugasan pembuatan laporan partisipasi dan telaah kemandirian posyandu c. Memutar video posyandu balitan dan lansia
a.
b.
Seminar hasil telaah posyandu (membandingkan antara teori dengan lapangan) Pemutaran Video posyandu balita dan lansia
TIM
UJIAN TENGAH SEMESTER (27 MARET -1 APRIL 2017)
15 A : Selasa, 4 April 2017 B : Selasa, 4 April 2017
Mampu melakukan pertolongan kegawatdaruratan di komunitas dengan mengitegrasikan PPAM
Kegawatdaruratan di komunitas dengan mengintegrasikan PPAM
16 A : Kamis, 6 April 2017 B : Kamis, 6 April 2017
Mampu menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan media promosi kesehatan, dengan memasukkan nilai-nilai islam.
a.
SAP: Identifikasi masalahmasalah, sasaran, tujuan, kegiatan, media/sarana, evaluasi. b. Teknik membuat leaflet, booklet, pamflet, poster, lembar balik, film.
Praktikum PPAM
a.
Latihan menyusun SAP b. Latihan membuat leaflet, booklet, pamflet, poster, lembar balik, film. c. Presentasi SAP dan media promosi kesehatan
Kemampuan dalam melakukan pertolongan kegawat daruratan mengintegrasikan PPAM
a. Ketepatan mengidentifikasi masalah promosi kesehatan b. Ketepatan menentukan tujuan, sasaran, media dan teknik evaluasi promosi kesehatan c. Efektivitas dan efisiensi media promosi kesehatan
Kharisah Diniyah, S.ST. MMR
TIM
27
17 A : Selasa, 11 April 2017 B : Selasa, 11 April 2017
Mampu melaksanakan penyuluhan kepada remaja, ibu hamil, posyandu balita, posyandu lansia, penyuluhan di SD, SMP, SMA, tumbang , TK, Paud dengan akhlakul kharimah.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada remaja,ibu hamil,posyandu balita,posyandu lansia,penyuluhan di SD,SMP,SMA,Tumbang,TK, Paud
Evaluasi penyuluhan
a. Persiapan penyuluhan b. Ketepatan dalam melakukan penyuluhan d. Sistematis penyuluhan
TIM
18 A : Kamis, 13 April 2017 B : Kamis, 13 April 2017
Mampu melaksanakan penyuluhan kepada remaja, ibu hamil, posyandu balita, posyandu lansia, penyuluhan di SD, SMP, SMA, tumbang , TK, Paud dengan akhlakul kharimah.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada remaja,ibu hamil,posyandu balita,posyandu lansia,penyuluhan di SD,SMP,SMA,Tumbang,TK, Paud
Evaluasi penyuluhan
a. Persiapan penyuluhan b. Ketepatan dalam melakukan penyuluhan c. Sistematis penyuluhan
TIM
19 A : Selasa, 18 April 2017 B : Selasa, 18 April 2017
Mampu menyelenggarakan kelas ibu dan BKB,BKR, dan BLK dengan akhlakul kharimah.
a.
Simulasi kegiatan kelas ibu, BKB, BKR dan BLK
a. Ketrampilan melaksanakan kegiatan kelas ibu dan BKB b. Ketrampilan memainkan peran c. Ketrampilan melaksanakan kegiatan kelas ibu dan BKB c. Ketrampilan memainkan peran
TIM
b.
c.
d.
20 A : Kamis, 20 April 2017 B : Kamis, 20 April 2017
Mampu melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa II
a.
Kelas Ibu: pengertian, tujuan, kegunaan, langkahlangkah, teknik pembentukan dan evaluasi. BKB: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi. BKR: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi. BKL: pengertian, tujuan, kegunaan, langkah-langkah, teknik pembentukan dan evaluasi.
Presentasi hasil pengkajian dan pengolahan data b. Presentasi perumusan dan prioritas masalah c. Presentasi penyusunan rencana kegiatan penyelesaian masalah d. Waktu evaluasi (formatif, sumatif)
a.
b.
Evaluasi dan Simulasi MMD II (klasikal) Laporan kegiatan MMD II
a.
b.
Ketepatan penggunaan teknik presentasi dan waktu evaluasi Penugasan 2 (Laporan managemen kebidanan Komunitas)
TIM
28
21 A : Selasa, 25 April 2017 B : Selasa, 25 April 2017
Mampu melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa III
a.
22 A : Kamis, 27 April 2017 B : Kamis, 27 April 2017
Mampu menganalisis data untuk menentukan masalah-masalah kebidanan komunitas.
Teknik mengolah dan menganalisis data pengkajian kesehatan masyarakat dan kebidanan komunitas.
Latihan mengolah dan menganalisis data pengkajian wilayah
23 A : Selasa, 2 Mei 2017 B : Selasa, 2 Mei 2017
Mampu mendokumentasikan laporan manajemen komunitas
Teknik mendokumentasikan laporan manajemen komunitas
Latihan membuat dokumentasi laporan manajemen komunitas (laporan kelompok)
a. Ketepatan mendokumentasikan pengkajian data b. Pengolahan data c. Perumusan masalah d. Perencanaan e. Pelaksanaan f. Evaluasi
TIM
24 A : Kamis, 4 Mei 2017 B : Kamis, 4 Mei 2017
Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan komunitas
Teknik mendokumentasikan asuhan kebidanan komunitas dengan pendekatan SOAP
Membuat dokumentasi asuhan kebidanan komunitas dengan pendekatan SOAP
a. Ketepatan mendokumentasikan data subyektif, obyektif, analisis dan penatalaksanaan b. Ketepatan teknik pembuatan dan otentikasi pendokumentasian (teknis membetulkan kesalahan, tanda tangan, nama terang, singkatan)
TIM
b. c.
Presentasi hasil monitoring pelaksanaan kegiatan Presentasi evaluasi program Waktu evaluasi (formatif, sumatif)
a.
Evaluasi dan Simulasi MMD III(klasikal) b. Laporan kegiatan MMD III
a.
b.
a. b.
Ketepatan penggunaan teknik presentasi dan waktu evaluasi Penugasan 2 (Laporan managemen kebidanan Komunitas)
TIM
Ketrampilan mengolah data. Ketepatan menganalisis data
TIM
29
DOSEN PEMBIMBING PRAKTIKUM WAKTU KELAS A1 A2 A3 A4 Selasa A5 B1 B2 B3 B4 Selasa B5 A1
Kamis
Kamis
DOSEN PEMBIMBING Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes Ismarwati, SKM., S.SiT., MPH Ellyda Rizky W, S.ST Dhesi Ari A, S.ST., M.Kes Sri Ratnaningsih, S.ST. M.Keb Herlin Fitriani K, S.SiT., M.Kes Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes Sulistyaningsih, SKM., MH.Kes Tri Hapsari L, S.SiT., MH Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes
A2 A3 A4 A5 B1
Ismarwati, SKM., S.SiT., MPH Ellyda Rizky W, S.ST Dhesi Ari A, S.ST., M.Kes Sri Ratnaningsih, S.ST. M.Keb Herlin Fitriani K, S.SiT., M.Kes
B2 B3 B4 B5
Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb Sri Subiyatun W, S.SiT., M.Kes Sulistyaningsih, SKM., MH.Kes Tri Hapsari L, S.SiT., MH
DOSEN PENGGANTI Tri Hapsari L, S.SiT., MH
Tri Hapsari L, S.SiT., MH
RUANGAN AIK Laboratory Antenatal Care 2 Intranatal Care 2 Postnatal Care 2 Neonatal Care 2 AIK Laboratory Antenatal Care 2 Intranatal Care 2 Postnatal Care 2 Neonatal Care 2 Family Planning and Reproductive Health Care 2 Obstetric Phatology Care 2 Elderly Health Care 2 Child Health Care 2 Adult Health Care 2 Family Planning and Reproductive Health Care 2 Obstetric Phatology Care 2 Elderly Health Care 2 Child Health Care 2 Adult Health Care 2
PENILAIAN
30
31
IX.
PENILAIAN Hasil penilaian, dinyatakan secara absolute maupun secara huruf untuk menggambarkan mutu, didasarkan pada perolehan nilai meliputi: 1. 2. 3. 4.
Teori Tutorial Praktikum Tugas
: 40% : 10% : 30% : 20%
NO
HURUF
SKOR
BOBOT
1 2 3 4 5 6
A AAB B+ B B-
80-100 77-79 75-76 73-74 70-72 66-69
4.00 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75
7 8 9 10 11 12 13
BC C+ C CCD D E
63-65 59-62 55-58 51-54 48-50 41-47 ≤40
2.5 2.25 2.00 1.75 1.50 1.00 0.00
KUALITATIF Pujian (sangat baik) Lebih dari baik
Baik Lebih dari cukup
Cukup Hampir cukup Kurang Sangat kurang
32
V. RANCANGAN TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN Nama Mata Kuliah Program Studi Tugas ke Materi 1.
2.
: Asuhan Kebidanan Sks Komunitas : Kebidanan Jenjang Fakultas Diploma III : 1 : Permasalahan Kebidanan di komunitas
: 5 sks : Ilmu Kesehatan
TUJUAN TUGAS: Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan kebidanan di komunitas dan mampu memberikan solusi dikaitkan dengan peran bidan di komunitas. URAIAN TUGAS a. Obyek Garapan : Tugas dikerjakan secara mandiri dengan menganalisis menganalisis permasalahan kebidanan di komunitas dan mampu memberikan solusi dikaitkan dengan peran bidan di komunitas. b. Batasan yang harus dikerjakan: Permasalahan kebidanan di komuniyas dan solusi yang diberikan terkait dengan peran bidan di komunitas. c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): 1) Penugasan ini diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung 2) Tugas dikerjakan secara individu kerjakan diluar jam praktikum dengan browsing internet ataupun menggunakan buku acuan modul ataupun buku sumber lain yang mendukung, referensi ditulis pada daftar pustaka (minimal ada 2 sumber b erasal dari jurnal) 3) Tugas dikumpulkan pada tanggal 18 Februari 2017. Tugas dikumpulkan ke: a. Kelas A : Herlin Fitriani Kurniawati, S.SiT., M.Kes b. Kelas B : Sri Ratnaningsih, S.ST., M.Keb d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Tugas tertulis dikumpulkan dengan ketentuan dibuat dengan kertas kuarto, spasi 1,5, huruf Times New Roman, Font 12, dijilid dengan cover warna biru. Tugas dikumpulkan dalam 1 minggu. e. Bobot dan sistem penilaian Bobot tugas 20 % dari total nilai
33
Nama Mata Kuliah Program Studi Tugas ke Materi
: Asuhan Kebidanan Sks Komunitas : Kebidanan Jenjang Fakultas Diploma III : 2 : Media Promosi Kesehatan
: 5 sks : Ilmu Kesehatan
1.
TUJUAN TUGAS: Mahasiswa mampu membuat media promosi kesehatan 2. URAIAN TUGAS a. Obyek Garapan : Identifikasi materi untuk dibuat untuk membuat media promosi kesehatan b. Batasan yang harus dikerjakan: Setiap mahasiswa diminta untuk menyusun media promosi kesehatan yang digunakan untuk penyuluhan di komunitas dengan materi berfokus pada kompetensi bidan c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): 1) Penugasan ini diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung 2) Tugas dikerjakan secara individu kerjakan diluar jam praktikum dengan browsing internet ataupun menggunakan buku acuan modul ataupun buku sumber lain yang mendukung, referensi ditulis pada daftar pustaka (minimal ada 2 sumber b erasal dari jurnal) 4) Tugas dikumpulkan pada tanggal 19 April 2017. Tugas dikumpulkan ke: a. Kelas A : Tri Hapsari L, S.ST. M.H b. Kelas B : Ellyda R. W, S.ST d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Media promosi e. Bobot dan sistem penilaian Bobot tugas 20 % dari total nilai 3. BAHAN PEMBELAJARAN (PENGAJAR) a. Buku promosi kesehatan b. Handout dalam bentuk power point c. Kasus yang dibuat oleh dosen pengampu
34
RANCANGAN TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN Nama Mata Kuliah Program Studi Tugas ke Materi
: Asuhan Kebidanan Sks Komunitas : Kebidanan Jenjang Fakultas Diploma III 3 : Proposal Praktek Kerja Lapangan
: 4 sks : Ilmu Kesehatan
1.
TUJUAN TUGAS Mahasiswa bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat mengelola pembelajaran secara mandiri dalam membuat proposal pengabdian masyarakat 2. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : Identifikasi permasalahan kebidanan di komunitas untuk diselesaikan. b. Batasan yang harus dikerjakan: Mahasiswa dalam satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): 1) Penugasan ini diberikan diluar proses pembelajaran berlangsung 2) Setiap kelompok melakukan analisis permasalahan di komunitas berfokus pada kebidanan 3) Menyusun proposal pengabdian masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang telah di indentifikasi di komunitas 4) Mengumpulkan hasil kerja kelompok berupa proposal praktik kerja lapangan 5) Proposal dikumpulkan pada tanggal 6 Maret 2017 pada pembimbing praktikum masingmasing kelompok. d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Proposal pengabdian masyarakat e. Bobot dan sistem penilaian Bobot tugas 20 % dari total nilai
35
RANCANGAN TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN Nama Mata Kuliah Program Studi Tugas ke Materi
: Asuhan Kebidanan Komunitas : Kebidanan Jenjang Diploma III : 4 : Modul PIK-R
Sks
:
2 sks
Fakultas
: Ilmu Kesehatan
1.
TUJUAN TUGAS Mahasiswa bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat mengelola pembelajaran secara mandiri dalam membuat modul PIK-R 2. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : Identifikasi materi untuk modul PIK-R b. Batasan yang harus dikerjakan: 1) Setiap kelompok dibagi materi untuk membuat modul PIK-R. 2) Melakukan identifikasi hasil diskusi tentang materi untuk modul PIK-R. 3) Menggabungkan materi yang dicari oleh masing masing kelompok menjadi satu modul. c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): 1) Penugasan ini diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung 2) Kelas dibagi menjadi 5 kelompok 3) Setiap kelompok melakukan diskusi tentang materi yang akan di susun dari sumber yang valid dan minimal 2 sumber dari jurnal 4) Setiap kelompok menyusun hasil diskusi 5) Setiap kelompok menunjuk satu wakil untuk menyampaikan ke forum kelas tentang hasil diskusi kelompok 6) Diskusi antar kelompok untuk menggabungkan menjadi satu modul PIK-R 7) Mengumpulkan hasil kerja kelompok berupa Modul PIK-R 5) Tugas dikumpulkan kepada pembimbing praktikum masing-masing kelompok. Tugas dikumpulkan pada tanggal 20 Maret 2017. d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Modul PIK-R. e. Bobot dan sistem penilaian Bobot tugas 20 % dari total nilai 3. BAHAN PEMBELAJARAN (PENGAJAR) a. Buku Kesehatan Reproduksi remaja b. Panduan PIK-R dari BKKBN c. Handout dalam bentuk power point
36
RANCANGAN TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN Nama Mata Kuliah Program Studi Tugas ke Materi
: Asuhan Kebidanan Sks Komunitas : Kebidanan Jenjang Fakultas Diploma III : 5 : Video Role Play Posyandu Balita
: 2 sks : Ilmu Kesehatan
1.
TUJUAN TUGAS Mahasiswa bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat mengelola pembelajaran secara mandiri dalam membuat video role play posyandu balita 2. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : Identifikasi keperluan untuk role play posyandu balita b. Batasan yang harus dikerjakan: 1) Setiap kelompok praktikum melakukan role play posyandu balita 2) Melakukan identifikasi kebutuhan saat posyandu balita. f. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): 1) Penugasan ini diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung 2) Kelas dibagi menjadi 5 kelompok praktikum 3) Setiap kelompok melakukan role play posyandu balita 4) Mengumpulkan hasil kerja kelompok berupa video role play posyandu balita kepada dosen pembimbing praktikum masing-masing kelompok pada tanggal 4 April 2017. g. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Video role play posyandu balita h. Bobot dan sistem penilaian Bobot tugas 20 % dari total nilai 3. BAHAN PEMBELAJARAN (PENGAJAR) a. Buku posyandu balita b. Buku tumbuh kembang balita c. Jurnal tentang Balita d. Handout dalam bentuk power point
37
RANCANGAN TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN Nama Mata Kuliah Program Studi Tugas ke Materi
: Asuhan Kebidanan Sks : 4 sks Komunitas : Kebidanan Jenjang Fakultas : Ilmu Kesehatan Diploma III : 6 : Laporan Hasil Pengkajian Data, perumusan masalah, prioritas masalah dan perencanaan
1.
TUJUAN TUGAS Mahasiswa bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat mengelola pembelajaran secara mandiri dalam membuat laporan hasil pengkajian data 2. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : Hasil pengkajian data, perumusan masalah, prioritas masalah dan perencanaan program untuk mengatasi permasalahan kebidanan di komunitas. b. Batasan yang harus dikerjakan: Tugas dikerjakan oleh mahasiswa satu kelas dengan hasil 1 laporan kelompok. c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): 1) Penugasan ini diberikan diluar proses pembelajaran berlangsung 2) Setiap kelompok melakukan analisis permasalahan di komunitas berfokus pada kebidanan 3) Menyusun laporan untuk menyelesaikan masalah yang telah di indentifikasi di komunitas 4) Laporan hasil dikumpulkan pada tanggal 25 April 2017, laporan kelas A dan B dikumpulkan kepada dosen pembimbing Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb. d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Proposal pengabdian masyarakat e. Bobot dan sistem penilaian Bobot tugas 20 % dari total nilai
38
BAB III : PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM KE-1 SIMULASI MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I DAN SURVEI MAWAS DIRI MELALUI FOCUS GROUP DISCUSION (FGD) DAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I (MMD I)
Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan fakta, data, informasi baik kuantitatif maupun kualitatif yang terkait dengan masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan dengan faktor risikonya serta pengkajian masalah oleh sekelompok masyarakat setempat sebagai potensi yang ada di desa. Tujuan SMD adalah masyarakat mengenal, mengumpulkan dan mengkaji masalah kesehatannya sendiri sehingga timbul niat dan kesadaran masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan sendiri. SMD dilaksanakan oleh sekelompok masyarakat yang ditentukan pada Pertemuan Tingkat Desa (PTD). Kelompok pelaksana selama PKL adalah mahasiswa beserta aparat desa/pedukuhan, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Pelaksanaan SMD adalah: Kelompok pelaksana membuat persiapan pelaksanaan survei diri, meliputi: penentuan sumber informasi, penentuan jenis informasi yang akan dikumpulkan dan pembuatan instrumen untuk memperoleh informasi kesehatan. Kelompok pelaksana mengumpulkan informasi melalui FGD dengan Aparat Desa/Pedukuhan, Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama. Kelompok pelaksana mengumpulkan data menggunakan form pengumpulan data pengkajian keluarga dan wilayah binaan). Kelompok pelaksana mengolah data sehingga dapat dirumuskan permasalahan kesehatan dan kebidanan komunitas serta diprioritaskan dan ditentukan cara pemecahannya pada forum MMD II. Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk melakukan survei mawas diri. Tujuan MMD I adalah mengenal masalah-masalah kesehatan yang dihadapai di wilayah desa. Terkait dengan pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan), tujuan MMD I adalah untuk penyerahan mahasiswa oleh Pihak Pendidikan kepada Pihak Desa, perkenalan dengan aparat desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama, pengenalan wilayah desa. Susunan acara MMD 1 adalah: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Kallam Illahi 3. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 4. Sambutan dan penyerahan mahasiswa PKL oleh Ketua Prodi Kebidanan D III 5. Sambutan dan penerimaan mahasiswa PKL oleh Kepala Desa 6. Sambutan Kepala Puskesmas setempat 7. Sambutan Camat Kecamatan setempat 8. Perkenalan oleh Dukuh 9. Perkenalan oleh perwakilan mahasiswa 10. Sosialisasi Desa Siaga Qoriyyah Thoyibah 11. FGD untuk mengenal masalah-masalah kesehatan di desa 12. Penutup
39
(SOP) FGD Standart Operatin g Procedur e
1. Persiapan 1. Mahasiswa membagi peran untuk simulasi FGD terdiri dari peran: 1) Pembawa Acara 2) Pembacaan Kallam Illahi 3) Ketua dan sekretaris FGD dan MMD I 4) Kepala Puskesmas dan Bidan (pembina wilayah) 5) Aparat Pemerintah (Camat, Kepala Desa, Dukuh) 6) Tokoh masyarakat (Dukuh, ketua RT/RW, LPMD, kader), tokoh agama, Ketua Karang Taruna. 7) Susunan Acara 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu: 1) Naskah skenario MMD 1 dan FGD 2) Daftar Hadir 3) Susunan acara 4) Al Quran 5) Komputer 6) LCD 7) Flip chart 8) Ruang Kelas b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran seban yak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan simulasi FGD. d. Mahasiswa mengkonsulkan susunan acara kepada dosen pembimbing e. Mahasiswa melakukan simulasi FGD f. Mahasiswa melakukan dokumentasi kegiatan simulasi FGD g. Dosen menjelasakan tugas mahasiswa untuk praktikum selanjutnya yaitu praktikum ke 2 tentang pengkajian data keluarga. Mahasiswa melakukan pengkajian keluarga pada 2 keluarga di lingkungan tempat tinggalnya (tetangga atau saudara) yang memiliki ibu hamil atau balita atau PUS. h. Dosen menjelaskan form pengkajian keluarga di akhir pertemuan praktikum 1 3.Penilaian Keterangan penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Peran dilakukan tidak sempurna 2 : Peran dilakukan dengan sempurna NO A 1
Aspek yang dinilai Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Perkenalan mahasiswa, aparat desa, tokoh masayakat dan tokoh agama c. Menjelaskan maksud dan tujuan MMD 1 dan FGD (pembawa acara) d. Melaksanakan FGD dan MMD I dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2
0
1
2
40
NO
B 2 3 4 5 6
7
8 9 10 11 12 C 13 14 15
Aspek yang dinilai Nilai 2 jika melakukan 3-4 Contens Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih) dan persiapan konsumsi Konsep Desa Siaga Qoryah Thoyyibah disosialisasikan dengan baik dan jelas* Ketua FGD menjelaskan maksud dan tujuan FGD* Ketua FGD memimpin curah pendapat tentang masalah-masalah kesehatan di wilayah desa/pedukuhan Masalah-masalah kesehatan dikelompokkan berdasarkan sasaran yaitu ibu, bayi, anak balita, remaja, Pasangan Usia Subur (PUS), masa antara, pre menopause, menopause dan lansia* Masalah-masalah kesehatan dikelompokkan berdasarkan bidangnya: kesehatan reproduksi, KIA, KB, penyakit umum, perilaku (PHBSKS), gizi, lingkungan (rumah, mushola/masjid) dan lain-lain* Sekretaris FGD mencatat hasil curah pendapat Ketua FGD merangkum kesepakatan hasil diskusi tentang masalahmasalah kesehatan di desa/pedukuhan Ketua FGD menjelaskan tindak lanjut diskusi yaitu pengumpulan data dan MMD II Ketua FGD menyampaikan waktu pengumpulan data, sumber data, cara pengumpulan data, dan waktu MMD II Pembawa acara menutup acara dengan membaca hamdalah Teknis Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien Mengadakan kontak mata dan empati Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor NILAI = JULMAH SKOR X100 = 28
0
1
2
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
41
PRAKTIKUM KE-2 DAN 3 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA PENGKAJIAN KELUARGA DAN WILAYAH
(SOP) Standart Operatin g Procedur e
1. Persiapan a. Mahasiswa membaca form pengumpulan data kesehatan keluarga dan data wilayah kesehatan masyarakat. b. Mahasiswa menyiapkan form pengumpulan data kesehatan keluarga dan data wilayah kesehatan masyarakat. 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu: 1) Form pengumpulan data kesehatan keluarga dan data wilayah kesehatan masyarakat (foto kopi form pengkajian keluarga dan form pengkajian wilayah) 2) Komputer 3) LCD 4) Daftar Hadir 5) Al Quran b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran seban yak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan cara pengisian form pengumpulan data kesehatan keluarga dan data wilayah kesehatan masyarakat. d. Mahasiswa mulai mempelajar form pengumpulan data kesehatan keluarga dan data pengkajian wilayah. e. Mahasiswa menanyakan bagian bagian atau cara pengisian form pengkajian yang belum jelas. f. Dosen menjawab pertanyaan dari mahasiswa. g. Dosen mengmpulkan tugas pengkajian keluarga yang diberikan pada praktikum pertama dan mengklarifikasi tugas mahasiswa secara kelompok.
42
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
RT Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Nama Responden
: …………… : …………… :…………………. :…………………. : 1……………….. 2……………….. 3………………..
Nama Pewawancara : ………………. Tanggal : ……………….
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA 1. Struktur Keluarga a. Nama Kepala Keluarga : b. Umur : c. Jenis Kelamin : d. Agama : e. Pendidikan : f. Pekerjaan : g. Pendapatan : h. Alamat : i. Suku / Bangsa : j. Daftar Anggota Keluarga
N Nama O
Hub. Keluarga
L / P
Gol Dara h
Um ur (thn
Pendapat an
Agam
Pekerja an
IMUNISASI (bila ada bayi) BC HB DPT Polio G 12 12 12 3
Cam pak
k. Tipe keluarga : l. Genogram (minimal 3 generasi) :
43
2. Sifat Keluarga a. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
b. Kebiasaan hidup sehari-hari A. Kebiasaan makan B. Waktu makan C. Frekuensi makan : ………kali/sehari D. Jenis makanan 1. Makanan pokok : …………….. 2. Lauk-pauk :….………….. 3. Sayuran : …………….. 4. Buah-buahan : …………….. 5. Susu 6. Jika ada, sebutkan………………………………………… E. Cara pengolahan makanan 7. Jika tidak, mengapa …………. 8. Menu dalam seminggu F. Makan garam beryodium G. Kebiasaan Cuci tangan: 9. Sebelum makan -lain…………….. Tidak, alasan………………………………. 10. Sesudah makan -lain…………….. Tidak, alasan………………………………. H. Makanan pantangan dalam keluarga : tidak ada ada,sebutkan …………………….. alasan ………………………… I. Kebiasaan minum keluarga : a. Jenis minuman dan jumlah cc / hari -lain, sebutkan ………….. b. Contoh menu keluarga …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………… J. Sarana hiburan keluarga o/tempat pariwisata/lain lain…………………… 44
K. Tempat BAK dan BAB keluarga c. Tempat BAK:………………………. d. Tempat BAB:………………………. L. Hygiene perorangan / keluarga a. Kebiasaan mandi, …………. kali / sehari b. Kebiasaan menggosok gigi, ya, fr ekuensi ………kali/sehari tidak, alasan ………………………………….. c. Kebiasaan mencuci rambut ya, frekuensi…..kali/seminggu, penggunaan shampo d. Penggunaan alas kaki
M. Kebiasaan keluarga yang merugikan (merokok, berjudi, minum-minuman keras dll)
NO
KEBIASAAN YANG MERUGIKAN
NAMA ANGGOTA KELUARGA
ALASAN
KET.
FAKTOR EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA a. Penghasilan Penghasilan dalam satu bulan - Ayah = Rp ……………….. - Ibu = Rp ………………... - Anggota keluarga lain = Rp ……………….. Jumlah = Rp………………… b. Kegiatan sosial kemasyarakatan a) Kedudukan kepala keluarga (KK) dalam kemasyarakatan -lain………………
b) Partisipasi keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan c. Kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan budaya : Tujuh bulan untuk ibu hamil Puputan Tapak siti Pantangan makan daging bagi ibu menyusui/nifas 45
-lain …………………………..
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA a. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga (tiga bulan terakhir)
Nama Anggota Keluarga
Jenis Penyakit
Upaya Penanggulangan
Ket.
b. Kebiasaan memeriksakan diri a. Waktu : rutin / bila sakit / ………….. b. Tempat : Puskesmas / Rumah sakit/Dokter praktek /Bidan praktek / perawat / dukun/……………. c. Alasan :……………………………………………………… c. Kesehatan Ibu dan Anak 1. Riwayat Kehamilan Yang lalu (bil a ibu sedang hamil ) NO Kehamila Umur Jml Keluhan Cara Hasil n Kehamilan Pemeriksaan Mengatasi
2. Riwayat Persalinan (bila ada ibu ni fas)
No.
Persalina n
Tempat Bersalin
3. Ibu hamil
Penolong Persalinan
Proses Persalinan
Keterangan
: ada / tidak
(bila tidak ada ibu hamil , form tidak diisi)
a. b. c. d. e. f.
Umur Kehamilan : ………………………. minggu Periksa hamil : ya / tidak Kehamilan ke : …………………. Jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya:………tahun Frekuansi pemeriksaan : ………………….kali Alasan jika pemeriksaan sampai Trimester III kurang dari 4kali : Tidak tahu Tidak perlu Tidak mempunyai kesempatan Tidak mempunyai biaya Lain-lain …………… g. Tempat periksa : Puskesmas / RS / BKIA / Dokter praktek / Posyandu / Bidan / Perawat h. Alasan memilih tempat periksa :……………………………… 46
i. Tujuan pemeriksaan kehamilan : tahu / tidak tahu j. Tahu dari : dokter / bidan / perawat / TV / Radio k. Pola makan ibu hamil : - Komposisi : makan nasi, buah, sayur, lauk - Porsi : kurang / cukup - Frekuensi : …………………………kali/hari l. Makanan tambahan untuk makanan yang mengandung zat besi : Ya, jenisnya………………….. Tidak, alasan ………………… m. Makanan pantangan : ada, jenisnya…………….. tidak n. Status gizi ibu hamil : baik / cukup / kurang o. Obat-obatan yang diminum selama hamil : ada , Jenisnya : ………………………………. tidak p. Status imunisasi TT : Sudah Belum, alasan ……………… q. Penyakit yang menyertai kehamilan : Jantung Anemia DM Tekanan darah tinggi Lain-lain:.. r. Pemeriksaan Ibu hamil : - TB :…………………..cm - BB : …………………..kg - Tekanan Darah : …………/……….mmHg - Hb : …………………..gr (Sahli) - Palpasi Leopold : I………………………. II………………………. III………………………. IV……………………… s. Taksiran partus : ……………………….. KMS Ibu hamil: Ada (uji ibu hamil ttg cara membaca KMS) Tidak ada, alasan ………………………… t. Pelayanan yang diterima selama kehamilan : Imunisasi TT Pemeriksaan Hb (………………..gr) Pendidikan kesehatan Pemeriksaan anemia Pemberian tablet Fe Tablet Fe yang tidak diminum : Fe I : 90 tablet Fe III : 90 tablet Lain-lain: …………… u. Rencana persalinan ditolong oleh: Dukun Bidan Puskesmas RB/BKIA RS Lain……. v. Pendidikan kesehatan ibu hamil yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, ibu meneteki dan balita: Tidak pernah Pernah, jenisnya: Perawatan payudara Perawatan tali pusat Gizi Ibu hamil Senam hamil Makanan Buteki Senam nifas ASI Makanan bayi Persiapan persalinan 47
Lain-lain: …… w. Tempat bumil mendapatkan pendidikan kesehatan : Posyandu Puskesmas Bidan Media komunikasi Lain-lain: ………………….. x. Ibu hamil dapat menjelaskan jumlah makanan yang benar selama kehamilan: ya Tidak y. Ibu hamil dapat menyebutkan komposisi makanan bumil yang benar:
4. Ibu Nifas
: ada/tidak
(bila ti dak ada ibu bif as, form tidak diisi)
ASI Lama laktasi PASI
: ada / tidak, lancar / tidak : ………………………………. : ada / tidak, jenis : susu kedelai / susu perahan / ………….. Perawatan masa nifas : tahu / tidak Jika tahu dari : dokter / bidan / perawat / ………….. Keluhan masa nifas : ada / tidak Macam keluhan : ………………………………………. Cara mengatasi : ………………………………………. Nafsu makan : tetap / menurun / meningkat Bayi dirawat oleh : ibu sendiri / perawat / bidan / baby sister / pembantu / …………. Gangguan kesehatan bayi : ada / tidak Jenis gangguan :……………………………………….. Cara mengatasi :……………………………………….. Lama nifas : ………………………. Makanan pantangan selama nifas : ada / tidak Kalau ada jenisnya : ……………………………………… Alasan : ……………………………………… 5. Ibu Menyusui (Ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun)
: ada/tidak
(Bi la j awabannya tidak, form ti dak perl u dii si)
1) Ibu masih menyusui anaknya Ya Tidak, alasan Produksi ASI kurang Ibu sakit Bayi tidak mau makan Ibu bekerja Bayi tidak mau Keadaan putting mamae bengkak Lain-lain 2) Jika Ibu masih menyusui, rencana lama pemberian ASI-nya: Sampai usia anak 4 bulan Sampai usia anak 6 bulan Sampai usia anak 1 tahun Sampai usia anak 2 tahun Lain-lain: …………………… 3) Pemeriksaan fisik ibu menyusui : BB : ……………………….kg TB : ……………………….cm Tekanan darah: …………../…………..mmHg Hb : ……………………….gr (Sahli) Keadaan payudara : ………………………………….
Estetika
48
6. Keluarga Berencana (Bi la ada PUS)
1) Pasangan Usia Subur : ada / tidak 2) Umur PUS : ………………………tahun 3) Pernah mendengar KB : pernah/tidak 4) Kalau pernah mendengar dari : dokter / perawat / bidan / petugas kesehatan lain / tetangga / radio / TV/lain-lain: ….. 5) Telah ikut KB : sudah pernah, tapi sudah berhenti karena tidak cocok/efek samping lain-lain :……………………… belum, alasan takut agama dilarang suami sakit kontra indikasi Tidak tahu kegunaan KB -lain: ……………… 6) Data Keluarga Berencana (Cek pada kartu KB)
49
No
Nama Anggota Keluarga
Alat Kontrasepsi yang digunakan
Alasan
Jenis Gangguan
Cara Mengatasi
Tempat Kontrol
Jml Anak
7. Pemeriksaan Bayi dan Balita (Bi la ada bayi atau balita)
- Mempunyai bayi : ya / tidak, berapa orang - Mempunyai balita : ya / tidak, berapa orang ………… - Pemeriksaan / kunjungan ke : Posyandu / Puskesmas / RS Alasan …………………………………………………………… - Pemeriksaan dilakukan : scr rutin / kalau sakit /kontrol - Frekuensi pemeriksaan : ………….kali / bulan - Mempunyai KMS/Buku KIA : punya (lihat KMS/Buku KIAnya) tidak, alasan ………………… - KMS/Buku KIA diisi oleh : kader / perawat / bidan / ...... - Menimbang bayi : teratur / tidak, alasan ……… - Menimbang balita : teratur / tidak, alasan ………… - Berat badan bayi/balita hasil penimbangan di KMS : Meningkat setiap bulan Datar setiap bulan Menurun setiap bulan Lain-lain: ……………………… - Status Imunisasi : Lengkap Tidak, alasan : takut sedang sakit Tidak sempat tidak tahu manfaat imunisasi Lian-lain: …… - Status Gizi Bayi(berdasarkan KMS/Buku KIA) : baik / cukup /kurang - Status Gizi Balita (berdasarkan KMS/Buku KIA): baik / cukup / kurang - Pemberian tablet Vit.A : sudah : ………….. kali / tahun belum diberikan, alasan …… - Jenis makanan yang dikonsumsi bayi/balita setiap hari: makanan pokok saja Makanan pokok + protein hewani/nabati makanan pokok + protein + sayur/buah Lengkap sumber gizi - Pengadaan makanan untuk bayi/balita: Membeli Memasak sendiri Lain-lain : …………………………………………….. - Pemberian makanan tambahan:
ada, jenis:bubur/susu/bubur kacang hijau/roti/ ………… tidak 50
- Makanan pantangan bayi / balita:
ada, jenisnya…………………… Alasan ………………………… tidak - Pertumbuhan dan perkembangan (Tumbang) Bayi dan balita: 1) Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bayi/balita menurut ibu: 2) Ibu/keluarga mengetahui cara-cara menstimulasi dan mendeteksi tumbang pada bayi/balita : Tidak Ya, caranya ………………………………………… 3) Informasi tentang stimulasi dan deteksi dini tumbang dari: media cetak media TV Radio Penyuluhan Lain-lain : …………………………………………….. 4) Observasi perkembangan bayi/balita (diisi sesuai usia bayi/anak balita) : a) Anak berusia 0-3 bulan: Dapat menggerakkan kedua tungkai dan lengan sama mudahnya teknik terlentang Memberikan reaksi dengan melihat ke sumber cahaya Mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara Membalas senyuman b) Bayi/balita berusia 3-6 bulan : Mengangkat kepala dengan tegak pada posisi terlungkup Meraih benda yang menarik/mainan yang terjangkau olehnya Menengok ke arah sumber suara Mencari benda yang dipindahkan c) Bayi/balita berusia 6-9 bulan : Ketika didudukkan, bias mempertahankan posisi duduk dengan kepala tegak Memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain Tertawa, berteriak bila melihat benda yang menarik Makan biscuit tanpa dibantu d) Bayi/balita berusia 9-12 bulan: Berjalan dengan berpegangan Mengambil benda kecil sebesar biji jagung dan meraupnya Mengatakan dua satu kata yang sama, seperti papa, mama, dll Dapat bermain cilukba e) Bayi/balita berusia 12-18 bulan: Berjalan sendiri tanpa jatuh Mengambil biji kecil sebesar biji jagung dengan ibu jari dan telunjuknya (menjepit) Mengungkapkan keinginan secara sederhana, seperti : mimik, maem, mama, ee, dll Minum sendiri dari gelas tanpa tumpah f) Bayi/balita berusia 18-24 bulan: Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah Mencoret-coret dengan alat tulis membuat nama dan menunjuk satu bagian tubuh dengan benar Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga g) Bayi/balita berusia 2-3 tahun: Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit dua hitungan Meniru membuat gari lurus 51
Menyatakan keinginan paling sedikit dengan dua kata 1. Bayi/balita berusia 3-4 tahun: mbar lingkar Mengenal dan menyebutkan paling sedikit satu warna 1. Bayi/balita berusia 4-5 tahun:
Bercerita seperti rata-rata anak sebayanya Menolong dan mengerjakan tangan tanpa bantuan 5) Hasil observasi perkembangan kemampuan bayi/balita : Normal (lebih atau sama dengan 3 karakteristik yang ada) Tidak normal (kurang dari 3 karakteristik yang ada), alasan : Ibu tidak tahu perkembangan bayi/bali Ibu tahu tetapi tidak mau melatih motorik psikomotorik Ibu sibuk/tidak sempat melatih lain-lain : …………………. - Status Kesehatan Bayi/balita : 1) ISPA a) Bayi/Balita yang menderita batuk pilek dalam tiga bulan terakhir : Tidak Ada, episode serangan dalam 1 tahun terakhir : kurang dari 3 kali 3-6 kali lebih dari 6 kali b) Batuk pilek bayi/balita pernah disertai tanda-tanda sebagai berikut: Nafas cepat (lebih dari 50x/menit) Sesak nafas Bernafas mengik (wheezing ) Bernafas ngorok Diare/muntah Kejang c) Tindakan yang dilakukan ibu/Bapak/keluarga bila bayi/balita batuk pilek : Memberi obat Memberi penurun panas Memberi jeruk nipis dan kecap/madu Memberikan obat dari tenaga kesehatan secara teratur Memberi banyak minum Jika demam diberi kompres dingin/pakaian tipis Membersihkan ingus dengan kain bersih Memantau kondisi anak apakah semakin memburuk Lain-lain : …………………………. d) Pola penanggulangan batuk pilek : Baik ( lebih dari 6 tindakan) Cukup (3-5 tindakan) Kurang (kurang dari 2 tindakan) e) Ibu/Bapak pernah mendapatkan penyuluhan tentang pencegahan ISPA : Tidak Pernah, tentang : Memberikan makanan bergizi Memberikan imunisasi 52
Menjaga kebersihan diri anak&lingkungan Menghindarkan anak dari penderita ISPA f) Pola pencegahan ISPA yang diketahui ibu/bapak : Baik (lebih dari 4 tindakan) Cukup (2-3 tindakan ) Kurang (kurang dari 2 tindakan) g) Sumber informasi ibu/bapak tentang ISPA : kader Media elektronika Tenaga kesehatan Media cetak 2) DIARE a) Bayi/balita pernah menderita diare dalam tiga b ulan terakhir Pernah Tidak b) Faktor resiko diare yang ada pada anak bayi/balita : Kurang gizi baru dikenalkan susu formula Anak tidak mendapatkan ASI sampai dengan usia 1 tahun Menderita campak pada 4 minggu terakhir Sedang mendapatkan terapi imunosupresif c) Tindakan ibu/bapak bila anak menderita diare : Memberikan minum lebih banyak dari biasanya Memberikan makan seperti biasanya Membawa ke petugas kesehatan jika kondisi semakin memburuk atau tanda dehidrasi berat Lain-lain:……………………………………………….. d) Ibu/bapak mengetahui tentang cairan yang harus diberikan kepada anak yang menderita diare : Tidak Ya, jenisnya : Larutan oralit Air putih yang matang Larutan gula garam Cairan kuah sayur/sup Air tajin Lain-lain : …………………….. e) Pengetahuan ibu/bapak tentang cairan yang harus diberikan kepada anak yang menderita diare : Baik (lebih dari 4 cairan) Cukup (cukup 2-3 cairan) (kurang dari 2 cairan) f) Ibu/bapak pernah mendapatkan informasi tentang cara mencegah diare: Pernah, Cara mencegah diare melalui : Meningkatkan pemberian ASI Penggunaan air bersih Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB Membuang kotoran secara tepat di jamban Memelihara kebersihan jamban Imunisasi campak Lain-lain:………………………… g) Pengetahuan ibu/bapak tentang cara mencegah diare : Baik (lebih dari 6 hal) Cukup (3-5 hal) 53
Kurang (kurang dari 3 hal) h) Sumber informasi Ibu/balita mendapatkan informasi tentang cara mence gah diare : Media elektronik Media cetak Kader Petugas kesehatan lain-lain: …………………………
3) PKTB a) Bayi/balita pernah menderita PKTB dalam tiga bulan terakhir Pernah Tidak b) Faktor resiko PKTB yang ada pada anak bayi/balita : Kontak dengan penderita TBC Lingkungan Anak tidak diimunisasi BCG Lain-lain: ………………………………………… c) Tindakan ibu/bapak terhadap anak sekarang : Pengobatan rutin ke …………………………. Memberikan obat sesuai dengan petunjuk Lain-lain:……………………………………………….. d) Pengetahuan ibu/bapak tentang PKTB: Baik Cukup Kurang e) Ibu/bapak pernah mendapatkan informasi tentang PKTB: Tidak pernah Pernah, dari: Kader Petugas kesehatan elektronik lain-lain: ……………………………… 4) STATUS KESEHATAN BAYI/BALITA LAINNYA : (Kurun waktu 3 bulan terakhir/selain ISPA,DIARE, PKTB) …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… d. KESEHATAN LANSIA a. Anggota keluarga yang lansia
:
Ada, usia……………………tahun Tidak ada b. Keluhan penyakit yang diderita lansia: Tidak ada Ada, jenisnya : Hipertensi DM Reumatik/arthritis Osteoporosi Asma TBC Liver Jantung Penyakit kulit Lain-lain: ………………… d. Tindakan yang dilakukan lansia sehubungan dengan keluhan penyakit tersebut: Berobat ke sarana pelayanan kesehatan Berobat ke praktek tenaga kesehatan Berobat ke dukun/sinshe Diobati/diatasi sendiri, caranya ……………………………………… -lain : ………………………………………………….. e. Upaya keluarga dalam menjaga pemenuhan kebutuhan makanan seimbang bagi lansia: Menghidangkan makanan dengan porsi kecil dan hangat Memberikan makanan yang mudah dicerna Menghidangkan makanan bervariasi berganti-ganti Memotivasi lansia untuk makan sayuran dalam porsi yang besar 54
Memberikan makanan sesuai dengan selera Mengurangi makanan yang berupa gula murni, garam dan lemak jenuh f. Pola makan lansia : (lebih dari 5 kriteria) (3-4 kriteria) (kurang dari 3 kriteria) g. Lansia terbiasa melakukan aktivitas olahraga : Tidak, alasan ……………………….. ya, jenisnya : Berkebun/pekerjaan rumah Jalan-jalan /lari kecil -lain: ……………………………………………………………… h. Bentuk bantuan yang dibutuhkan lansia di masyarakat: Dana sehat Pelayanan kesehatan Kelompok lansia -lain: …………………………………….
e. KESEHATAN REMAJA (bila dalam keluarga terdapat usia remaja) a. Apakah selama ini pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja? b. Kalau pernah, darimana? (1) Sekolah (2) Orang tua (3) Mass Media (4) Teman (5) Lain-lain:……………………………………… c. Apa yang Saudara ketahui tentang kesehatan repoduksi remaja? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… d. Masalah-masalah yang pernah dialami selama ini kaitannya dengan kesehatan repoduksi? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
55
f. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga
No
Nama
Kegiatan menjalankan ibadah
Ket.
7. Kesadaran keluarga tentang bahaya HIV/AIDS a. Pengetahuan tentang HIV/AIDS Tidak tahu
1. Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit menular : 2. Penyebab penyakit HIV/AIDS adalah: -lain : ……………………….. 3. Cara Penularan penyakit HIV/AIDS adalah: Bumil kepada anaknya Lain-lain: ………………………… 4. Cara penanggulangan penyakit HIV/AIDS adalah : Setia kepada pasangan, tidak berhubungan seks bebas Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian tanpa disterilisasi lebih dahulu Menggunakan kondom bagi penderita HIV/AIDS yang akan melakukan hubungan seksual -lain : ………………………………………………………………. 5. Bahaya tentang penyakit HIV/AIDS : Menyerang system ketahanan tubuh Lain-lain
Cepat meninggal dunia
8. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial a. Jenis pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan: Puskesmas Perawat/mantri Balai pengobatan Rumah sakit Posyandu Dokter praktek Bidan praktek Dukun Lain-lain: …………………… b. Bentuk pelayanan yang diperlukan keluarga dalam membantu mengatasi masalah kesehatan : Dana Fasilitas kesehatan yang adekuat Pelayanan kesehatan yang bermutu baik -lain: ………………………….
56
1. Tanggapan keluarga tentang petugas kesehatan:
2. Keluarga merasa perlu mendapatkan pengarahan/penyuluhan informasi kesehatan : Tidak perlu Perlu, secara individu, waktu……………..tempat……………………… Perlu, secara kelompok, waktu…………...tempat……………………… 3. Kunjungan petugas kesehatan puskesmas ke rumah : Pernah, …………………..kali Jika dipanggil Rutin 1 bulan sekali Tidak pernah 9. Masalah-masalah penyakit kronis : a. TBC 1) Anggota keluarga yang menderita sakit dengan keluhan : batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh : Tidak ada Ada, sudah berobat : sudah belum, alasan : Tidak ada biaya Jauh dari pelayanan kesehatan Menganggap penyakit biasa Mengobati sendiri, ………… Lain-lain:………………….. 2) Diagnosa tenaga kesehatan tentang batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh: 3) Perawatan Keluarga yang diberikan kepada anggota keluarga yang menderita batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh (perawatan penderita TBC): Menjalankan pengobatan sampai tuntas memberikan nutrisi yang baik Istirahat yang cukup -lain: ……………………… 4) Pengetahuan keluarga tentang perawtan TBC: ( lebih dari 2 upaya) (bila 2 upaya) Kurang (kurang dari 2 upaya) 5) Pengetahuan keluarga tentang upaya pencegahan penularan TBC: Menutup mulut pada saat batuk/bersin Menyediakan tempat tertutup untuk menampung dahak Memberikan nutrisi yang bergizi Imunisasi bagi bayi Menjemur alat-alat tidur secara teratur N. pengetahuan keluarga tentang pencegahan penularan TBC: ( lebih dari 5 upaya) (bila 3-5 upaya) (kurang dari 3 upaya) b. Masalah Penyakit Kronis yang lain : KUSTA/FILARIASIS/…………………………………………………….. 57
10. DANA SEHAT ATAU JPKM 1) Pengetahuan keluarga tentang dana sehat atau JPKM: Tidak tahu Tahu, tentang : Syarat-syarat dana sehat/JPKM Pengertian Dana sehat/JPKM Manfaat Dana Sehat/JPKM Lain-lain: ……………………………….. 2) Keikutsertaan keluarga dalam dana sehat atau JPKM ……………….. Ikut, bentuk ……………………… Tidak ikut, karena ……………….. 3) Usaha Pemeliharaan kesehatan mandiri:
-lain: …………………………… 4) Keadaan kesehatan Keluarga saat kunjungan No
Nama
Umur
L/ P
Keadaan Kesehatan Saat ini
Perawatan
58
11. PRESEPSI DAN TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP MASALAH a. Presepsi keluarga terhadap masalah yang dihadapi
2. Tanggapan / mekanisme coping keluarga terhadap masalah
12. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA SAKINAH (PHBSKS)
N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
INDIKATOR
YA
TIDAK
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe secara teratur PUS mengikuti KB Bayi telah diimunisasi Bayi diberi ASI eksklusif Balita ditimbang secara rutin tiap bulan Buang Air Besar (BAB) di jamban Menggunakan air bersih untuk kebutuhan pokok sehari-hari Tidak ada sampah berserakan Penampungan air (bak mandi, WC, vas bunga, minum burung dan barang lain di luar rumah) bebas jentik nyamuk Lantai rumah bukan dari tanah dan luasnya sesuai dengan jumlah penghuni Kebiasaan gosok gigi minimal 2 kali sehari Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB dan kuku bersih Semua anggota keluarga tidak merokok Makan buah dan sayur Semua anggota keluarga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit setiap hari Tahu tentang penyakit TBC 59
19.
Menjadi anggota JPKM (askes, dana sehat, jamsostek, jamkesos, askeskin, dll) 20. Memiliki TOGA (Tanaman Obat Keluarga) 21. Membudayakan shalat berjamaah dalam keluarga 22. Membiasakan membaca Al-Qur‟an secara rutin 23. Menggerakkan anggota keluarga untuk puasa wajib dan sunnah 24. Menggiatkan anggota keluarga untuk mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah 25. Mempunyai tabungan haji 26. Mempunyai anggaran/tabungan pendidikan untuk biaya sekolah 27. Anggota keluarga minimal telah mengikuti wajib belajar 9 tahun 28. Ada jam wajib belajar yang diterapkan dalam keluarga 29. Memberikan pendidikan nonformal, seperti TPA pada anak 30. Memiliki tabungan untuk keperluan mendadak 31 Anggota keluarga aktif organisasi kemasyarakatan / kegiatankegiatan sosial 32 Membiasakan makan bersama dalam keluarga 33 Melaksanakan rekreasi/ piknik minimal satu kali dalam setahu 34 Tidak terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) atau kekerasan pada anak 35 Telah memiliki kartu keluarga/KTP/SIM 36 Menghindari nonton TV yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak (minimalnya sinetron, film kekerasan, dll) Keterangan: 1 – 9 : Merah 10 – 18 : Kuning 19 – 27 : Hijau 28 – 36 : Biru 13. PENILAIAN RUMAH SEHAT No Komponen yang dinilai I a. KOMPO NEN RUMAH A Langit-langit
Kriteria
B
Dinding
C
Lantai
1 2 3 1 2
Nilai
Bobot
Hasil nilai
25
1 2 3
3
Tidak ada Ada, kotor dan rawan kecelakaan Ada,bersih dan tida rawan kecelakaan serta tinggi tidak kurang dari 2,75 m Bukan tembok (non permanen) Semi ermanent Permanen/papan kedap air Tanah Papan/plesteran yang retak dan berdebu Diplester/ubin/keramik sebagian
0 1 2*
1 2* 3 0 1 2* 60
No Komponen yang dinilai
D E
Jendela kamar tidur dan ruang keluarga Pintu
F
Ventilasi
G
Lubang asap dapur
H
Pencahayaan
I
J
II A
B
C
Kamar
Mushola pribadi
SARANA SANITASI Sarana air berih (1) Sumur gali (2) SPT (3) PAM Jamban (sarana pembuangan kotoran) SPAL Sarana
Kriteria
Nilai
4
3
Diplester/ubin/keramik seluruhnya 1 Tidak ada 2 Ada 1 Ada pintu utama dan pintu belakan 2 Ada pintu ruang tidur 3 Ada pintu setiap ruang/kamar 1 Ada, luas < 10% luas lantai 2 Ada, luas 10% luas lantai 3 Ada, luas > 10% luas lantai 1 Tidak ada 2 Ada 3 Ada asap dapar keluar dengan sempurna 1 Tidak terang, tidak dapat untuk membaca 2 Kurang terang 3 Terang, tidak silau dapat untuk membaca 1 Digunakan bersama untuk seluruh anggota keluarga, terbuka, tidak tertutu 2 Tertutup tirai terpisah antara orang tua dengan anak laki dan erem uan 3 Tertutup pintu terpisah antara orang tua, anak laki-laki dan perempuan 1 Tidak ada ruangan khusus untuk shalat 2 Ada tempat khusus untuk sholat, dibatasi den an tirai 3 Ada ruang khusus dan permanen yang digunakan untuk sholat JUMLAH Nilai x bobot
Bobot
Hasil nilai
0 1* 1 2* 3 0 1* 2 0 1* 2* 0 1 2* 0 1* 2
1 2* 3
25
1 2 3 1 2 3 1
Ada, bukan milik sendiri Ada, milik sendiri Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat Tidak ada Ada, tidak memenuhi syarat Ada dan memenuhi syarat Tidak ada
1 2* 3 0 1 2* 0 61
No Komponen yang dinilai pembuangan air limbah)
D
Sarana pembuangan sampah/tempat sampah
III
PERILAKU PENGHUNI Membuka jendela kamar tidur dan ruang keluarga Membersihkan rumah dan halaman
A
B
C
D
Membuang tinja (kotoran manusia) semua anggota keluarga Membuang sampah
Kriteria
Menguras, menutup dan mengubur
IV A
LAIN-LAIN Kepadatan penghuni
B
Tikus
C
Lalat
D
Kecoa
E
Nyamuk
F
Kandang ternak
Bobot
Hasil nilai
2 3
Ada, jarak dgn sumber air < 10 m 1 Ada, jarak dengan sumber air > 10 2* m atau dialirkan ke riol kota 1 Tidak ada 0 2 Ada, tidak kedap air dan tidak 1 tertutu 3 Ada, keda air dan tidak tertutu 2* 4 Ada. Kedap air dan tertutup 3 b. JUMLAH Nilai x bobot 31
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
E
Nilai
Tidak ernah Kadang-kadang Setiap hari dibuka Tidak ernah Kadang-kadang Setiap hari Dibuang ke sungai / kebun / kolam / halaman / sembaran an Kadang-kadang ke jamban Setiap hari ke jamban
0 1 2* 0 1 2* 0 1 2*
Dibuang ke sungai / kebun / 0 kolam / halaman / sembaran an Kadang-kadang ke tempat sampah 1
3 1 2 3
Setiap hari ke tempat sampah Tidak pernah Satu minggu sekali Lebih dari 1 kali dalam 1 minggu c. JUMLAH Nilai x bobot
2* 0 1* 2
19
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3
< dari 8 m er oran > dari 8 m per orang Ada Tidak ada > 5 ekor < 5 ekor Ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak terpisah dari rumah Terpisah dari rumah, jarak < 10 m Terpisah dari rumah, jarak > 10 m atau tidak punya ternak
1 2* 1 2* 1 2* 1 2* 1 2* 0 1 2* 62
No Komponen yang dinilai
Kriteria
Nilai
Bobot
Hasil nilai
d. JUMLAH Nilai x bobot e. TOTAL KETERANGAN : Cara menghitung hasil penilaian = NILAI X BOBOT Interpretasi hasil penilaian rumah Rumah sehat : > 1.157 Rumah tidak sehat : < 1.157 (1) Syarat minimal rumah sehat 14. PENILAIAN KELUARGA SADAR GIZI No
INDIKATOR
1.
Ibu memberikan ASI eksklusif (bila ada bayi)
2.
Selalu makan pagi setiap hari
3.
Menggunakan garam yodium untuk kebutuhan sehari-hari
4.
Menu makanan bervariasi dan memenuhi gizi seimbang
5.
Ibu hamil/anak balita ditimbang berat badannya setiap bulan
6.
Mengkonsumsi suplemen makanan/vitamin (bila ada balita/lansia/bumil)
YA
TIDAK
Jumlah
63
15. PENGKAJIAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN (P4K) Tanggal Pengkajian : Nama Ibu : Alamat : Tgl lahir/Usia : Status Obsteri : G...../ P......../A......... Usia Hamil : Golongan darah : Taksiran Persalinan : Tabulin : Pendamping persalinan : Transportasi : Calon Pendonor Darah : Kategori Risiko :
64
FORMAT PENGKAJIAN DATA WILAYAH PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT PRODI KEBIDANAN DIII STIKES‘AISYIYAH YOGYAKARTA a. b.
c.
DATA UMUM GEOGRAFI 1. Peta Wilayah Binaan 2. Batas-batas wilayah: - Utara : ……………………………………………………… - Selatan : …………………………………………………………… - Timur : …………………………………………………………… - Barat : …………………………………………………………… 3. Luas wilayah :…………………..Ha 4. Pembagian administrasi daerah: a. Jumlah desa :……………………. c. Jumlah RW: ………………… b. Jumlah dusun : …………………… d. Jumlah RT: ………………… 5. Pembagian geografis : a. Tanah pekarangan : ………………..Ha (……………...%) b. Tanah persawahan : ………………..Ha (……………...%) c. Tanah perumahan : ………………..Ha (……………...%) d. Tanah tegalan : ………………..Ha (……………...%) e. Tanah lain-lain : ………………..Ha (……………...%) 6. Keadaan tanah :………………………………………………… 7. Iklim : ……………………………………………….. 8. Curah hujan: ……………………………………….............. DEMOGRAFI 1. Jumlah penduduk : ………… ……….jiwa a. Laki-laki :……………………jiwa (…………….%) b. Perempuan : …………………...jiwa (…………….%)
Jumlah penduduk yang dikaji a. Laki-laki b. Perempuan
: ………… ……….jiwa (…………….%) :……………………jiwa (…………….%) : …………………...jiwa (…………….%)
2. Jumlah KK : …………………...KK a. KK laki-laki : …………………...KK (…………….%) b. KK Perempuan : …………………...KK (…………….%) Jumlah KK yang dikaji: …………………...KK (…………….%) a. KK laki-laki : …………………...KK (…………….%) b. KK Perempuan : …………………...KK (…………….%) 3. Sex ratio ( L ) : …………………… P 4. Kepadatan penduduk: ……………………jiwa/km² (Jumlah jiwa) Luas wilayah 65
5. Dependency ratio : …………………… (Jml. Pddk. Usia 0-14 + 65 ke atas) x 100% Jml Pddk usia 15-65 thn
6. Komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin Umur (tahun) 0 – <1 <1 1 – 5 5 6 – 9 9 10 – 10 – 14 14 15 – 15 – 19 19 20 – 20 – 24 24 25 – 25 – 29 29 30 – 30 – 34 34 35 – 35 – 39 39 40 – 40 – 44 44 45 – 45 – 49 49 50 – 50 – 54 54 55 – 55 – 59 59 60 – 60 – 64 64 65 ke atas Jumlah
Laki-laki (jiwa)
Laki-laki (%)
Perempuan (jiwa)
Perempuan (%)
Jumlah
Persentase
7. Piramida Penduduk 65 ke atas 60 – 60 – 64 64 55 – 55 – 59 59 50 – 50 – 54 54 45 – 45 – 49 49 40 – 40 – 44 44 35 – 35 – 39 39 30 – 30 – 34 34 25 – 25 – 29 29 20 – 20 – 24 24 15 – 15 – 19 19 10 – 10 – 14 14 6 – 9 9 1-5 0-<1 PEREMPUAN 500 400 300 200
d.
100
LAKI-LAKI Umur 100 200 (tahun)
300 400
500
DATA SOSIAL EKONOMI
66
e.
DATA EKONOMI Jumlah rata-rata penghasilan keluarga/bulan : Jumlah Penghasilan Jumlah KK Kurang dari Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 – 300.000,00 – < < Rp 700.000,00 Rp 700.000,00 – 700.000,00 – < < Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 – 1.500.000,00 – < < Rp 5.000.000,00 Lebih dari Rp 5.000.000,00 Jumlah
3. Mata Pencaharian Kepala Keluarga Mata Pencaharian Jumlah 1) Pegawai Negeri 2) Pegawai Swasta 3) POLRI/TNI 4) Pensiunan 5) Pengusaha 6) Pengrajin 7) Petani 8) Pedagang 9) Buruh 10) Lain-lain JUMLAH
Persentase
Persentase
4. Fasilitas perekonomian penduduk (industri dan perdagangan) 1) Jumlah pasar :……………………………………… 2) Jumlah toko/warung : ……………………………………… 3) Jumlah koperasi : ……………………………………… 4) Jumlah bank : ……………………………………… 5) Jumlah perusahaan makanan : ……………………………………… 6) Jumlah industri kerajinan : ……………………………………… 7) Lain-lain : ……………………………………… c. Sarana transortasi penduduk : ……………………………………… d. Sarana Sarana informasi dan komunikasi : 1) Media cetak : ……………………………………… 2) Media elektronika : ……………………………………… 3) Telepon/wartel : ………………………….................. f.
DATA PENDIDIKAN a. Fasilitas Pendidikan yang ada : 1) TK : ……………………………………… 2) SD : ……………………………………… 3) SLTP : ……………………………………… 4) SLTA : ……………………………………… 5) PERGURUAN TINGGI/AKAD: TINGGI/AKAD: ………………………………………
67
g.
6) PONDOK b. Pendidikan Kepala Keluarga Pendidikan KK 1) Tidak sekolah/tidak tamat SD 2) Tamat SD 3) Tamat SLTP 4) Tamat SLTA 5)Tamat Perguruan Tinggi/Akad. 6) Tamat Pasca Sarjana JUMLAH
: ……………………………………… : Jumlah Persentase
c. Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat Pendidikan 1) Tidak sekolah/tidak tamat SD 2) Tamat SD 3) Tamat SLTP 4) Tamat SLTA 5)Tamat Perguruan Tinggi/Akad. 6) Tamat Pasca Sarjana JUMLAH
: Jumlah
Persentase
DATA SOSIAL BUDAYA (1) Sarana Peribadatan: 1) Jumlah Masjid : ……………. di RT.............RW.................... 2) Jumlah Mushola : ……………. di RT.............RW.................... 3) Jumlah Gereja : ……………. di RT.............RW.................... 4) Jumlah Pura :……………… di RT.............RW.................... 5) Jumlah Wihara :……………… di RT.............RW.................... (2) Pemeluk agama/kepercayaan Agama/kepercayaan Jumlah Persentase 1) Islam 2) Katolik 3) Kristen 4) Hindu 5) Budha 6) Khonghuchu 7) Aliran kepercayaan JUMLAH c. Suku/bangsa : ……………………………………………… d. Bahasa : ……………………………………………… e. Nilai, keyakinan, kepercayaan dan adat-istiadat penduduk : …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………
f. Sarana Olah raga 1) Lapangan sepak bola 2) Lapangan Volley
: : ……….. : ………..
di …..................................................... di …................................................... 68
3) Lapangan Bulu tangkis : ……….. di …..................................................... 4) Lapangan Tenis Meja : …......... di …..................................................... 5) Lain-lain (sebutkan) : …......... di …..................................................... g. Sarana Kesenian/hiburan : 1) Gedung kesenian : ………. di …..................................................... 2) Gedung bioskop : ………. di …..................................................... 3) Gedung serbaguna : ………. di …..................................................... 4) Lain-lain (sebutkan) : ………. di …..................................................... h. Jenis kesenian daerah:………………………………………………… i.Tempat pertemuan/rapat warga: ……………………………………………… h.
i.
ORGANISASI SOSIAL DAN TOKOH MASYARAKAT a. Organisasi Sosial/masyarakat: 1) PKK : ada/tidak 6) Pramuka : ada/tidak 2) Karang taruna : ada/tidak 7) PMR : ada/tidak 3) Dasa Wisma : ada/tidak 8) Kel. Belajar : ada/tidak 4) Kelompencapir : ada/tidak 9) Kel. Pedagang : ada/tidak 5) LPMD : ada/tidak 10) Lain-lain (sebutkan):……… b. Tokoh Masyarakat 1) Dukuh : ……………………………………………… 2) Ketua RW : ……………………………………………… 3) Ketua RT : ……………………………………………… 4) Ketua Dasa Wisma : ……………………………………………… 5) Ketua Karang taruna: ……………………………………………… 6) Ketua kel. Pengajian: ……………………………………………… 7) Ketua Kelompencapir: ……………………………………………… 8) Ketua Kel. Belajar : ……………………………………………… 9) Lain-lain (sebutkan): ……………………………………………… c. Peran serta masyarakat : ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………………….......................................................................................... DATA KESEHATAN MASYARAKAT
A. VITAL STATISTIK 1. Angka Kelahiran Umum (CBR) : ……………………………………… (Jml bayi lahir slm 1 tahun x 1000) Jml pddk pertengahan thn 2. Angka kematian umum (CDR) : ……………………………………… (Jml Pddk mati slm 1 tahun x 1000) Jml pddk pertengahan tahun
3. Angka kematian bayi (IMR) : ……………………………………… (Jml bayi mati waktu tertentu x 1000) Jml bayi lahir hidup 4. Angka kematian balita : ……………………………………… (Jml balita mati waktu tertentu x 1000) 69
Jml balita dalam waktu sama 5.Angka kematian ibu bersalin (MMR):……………………………………… (Jml ibu mati masa persalinan x 1000) Jml bayi lahir hidup 6. Angka Kesakitan Penyakit tertentu : (Jml penderita penyakit tertentu dalam waktu tertentu x 1000) Jml penduduk dalam waktu yang sama No
Nama Penyakit (10 besar Penyakit)
Jumlah
Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
7. Jumlah perkawinan/perceraian 8. Migrasi Penduduk a. Datang :…………… B. STATUS GIZI MASYARAKAT 1. BALITA a. Jumlah BBLR b. Status Gizi Balita 1) Gizi Baik 2) Gizi Kurang (BGT) 3) Gizi Buruk (BGM) c. Jumlah Balita defisiensi Vit.A 2. IBU HAMIL a. Jumlah Bumil b. Jumlah Bumil yang anemia 3. PENDUDUK a. Jumlah penderita gondok b. Jumlah Kurang gizi
: ………………………/……………… : b. Pergi : ……………………………
: ………………….(………………%) : :…………………..(………………%) :…………………..(……………….%) :…………………...(………………%) :……………………(………………%) : …………………..(………………%) : …………………..(………………%) : …………………...(………………%) : ...…………………(………………%)
4. CAKUPAN PELAYANAN UPGK a. K/S : ……………………% 70
(Jml balita yang telah didaftar dan diberi KMS x 100%) Jml seluruh balita b. D/S : ……………………% (Jml balita yang hadir x 100%) Jml seluruh balita c. N/D : ……………………% (Jml balita yang naik timbangannya x 100%) Jml balita yang hadir d. N/S : ……………………% (Jml balita yang naik timbangannya x 100%) Jml seluruh balita e. S-36 :………………(………………..%) (semua anak balita yang sudah mencapai 36 bulan/3 tahunx100%) Jumlah seluruh anak balita f. L (anak yang sudah lulus) : …………………(………………..%) (Jumlah anak yg sdh berumur 36 bulan dengan BB minimal 11,5 kgx100%) Jumlah seluruh anak balita
71
C. CAKUPAN KIA
No
Indikator
1
Kunjungan pertama (K1)
2
Kunjungan keempat (K4)
3
Persalinan oleh nakes (Pn)
4
Pelayanan Nifas oleh nakes (KF3)
5
Pelayanan Neonatus Pertama (KN1)
6
Pelayanan Neonatus Lengkap (KN lengkap)
7
Deteksi faktor risiko oleh masyarakat
8
Pelayanan Komplikasi Obstertri (PK)
9
Pelayanan eonatus dengan komplikasi yang ditangani
10
Kunjungan bayi
11
Pelayanan kesehatan balita dilayani MTBS
12
Pelayanan anak balita (12-59 bulan) (minimal 8x tumbang dan 2x/tahun pemberian vitamin A)
13
Cakupan peserta KB Aktif
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Rata-rata
D. CAKUPAN IMUNISASI
No
Indikator
1
BCG
2
HB B I
3
Pentavalen I II III (DPT-HB-HiB)
4
POLIO
5
DT
6
TT Caten
7
TT Bumil Rata-rata
72
E. AKSEPTOR KB 1. Jumlah PUS 2. Jumlah Akseptor Jenis a. OP (Oral Pil) b. Co (Condom) c. Suntik d. IUD e. MOW f. MOP g. Implant JUMLAH Jumlah peserta KB alami
: …………………. (…...................%) : …………………. (……………….%) Jumlah
Persentase
:...........................(……...%)
F. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN 1. Jumlah RS/tempat tidur :………………./……………… 2. Jumlah Puskesmas/Pustu : ………………./……………… 3. Jumlah Pos Kesehatan/Dana Sehat : ………………./……………… 4. Jumlah Posyandu/POD : ………………./……………… 5. Jumlah Polindes/RB :………………../……………… 6. Jumlah Dokter Praktek Swasta :……………….. 7. Jumlah Bidan Praktek Swasta : ……………… 8. Jumlah Pengobatan Tradisional : ………………. 9. Jumlah Apotek : ………………. 10. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat: a. Baik : ……………….(…………..%) b. Sedang : ……………….(…………..%) c. Kurang :………………..(…………..%) G. PETUGAS KESEHATAN/KADER KESEHATAN 1. Jumlah Dokter umum/spesialis/dokter gigi :………/…………/……….. 2. Jumlah perawat/bidan/sanitarian :………/…………/……….. 3. Jumlah PLKB Desa :………… 4. Jumlah Dukun terlatih : ……….. 5. Jumlah Kader : a. Kader Gizi : ……….. b. Kader Kesehatan Desa (KKD) : ……….. c. Kader Kesehatan Lingkunga : ……….. d .Lain-lain (sebutkan) :………… 6. Guru UkS :………… 7. Dokter Kecil :………… 8. Lain-lain (sebutkan) :………… H. KEGIATAN UPAYA KESEHATAN (triwulan terakhir) 1. Posyandu : tiap tanggal/hari........ 2. Pertemuan kader : tiap tanggal/hari........ 3. Pelatihan Kader : tanggal...................... Materi pelatihan : ….............................. 4. Penyuluhan Kesehatan : tanggal......................
73
Materi penyuluhan 5. Penyuluhan KB 6. Lain-lain (sebutkan)
: ….............................. : tanggal...................... : …...............................
I. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA SAKINAH (PHBSKS) NO INDIKATOR Jumlah Persentase 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan 3. Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe secara teratur 4. PUS mengikuti KB 5. Bayi telah diimunisasi 6. Bayi diberi ASI eksklusif 7. Balita ditimbang secara rutin tiap bulan 8. Buang Air Besar (BAB) di jamban 9. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan pokok seharihari 10. Tidak ada sampah berserakan 11. Penampungan air (bak mandi, WC, vas bunga, minum burung dan barang lain di luar rumah) bebas jentik nyamuk 12. Lantai rumah bukan dari tanah dan luasnya sesuai dengan jumlah penghuni 13. Kebiasaan gosok gigi minimal 2 kali sehari 14. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB dan kuku bersih 15. Semua anggota keluarga tidak merokok 16. Makan buah dan sayur 17. Semua anggota keluarga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit setiap hari 18. Tahu tentang penyakit TBC 19. Menjadi anggota JPKM (askes, dana sehat, jamsostek, jamkesos, askeskin, dll) 20. Memiliki TOGA 21. Membudayakan shalat berjamaah dalam keluarga 22. Membiasakan membaca Al-Qur‟an secara rutin 23. Menggerakkan anggota keluarga untuk puasa wajib dan sunnah 24. Menggiatkan anggota keluarga untuk mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah 25. Mempunyai tabungan haji 26. Mempunyai anggaran/tabungan pendidikan untuk biaya sekolah 27. Anggota keluarga minimal telah mengikuti wajib belajar 9 tahun 28. Ada jam wajib belajar yang diterapkan dalam keluarga
74
NO 29.
INDIKATOR Jumlah Memberikan pendidikan nonformal, seperti TPA pada anak 30. Memiliki tabungan untuk keperluan mendadak 31 Anggota keluarga aktif organisasi kemasyarakatan / kegiatan-kegiatan sosial 32 Membiasakan makan bersama dalam keluarga 33 Melaksanakan rekreasi/ piknik minimal satu kali dalam setahu 34 Tidak terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) atau kekerasan pada anak 35 Telah memiliki kartu keluarga/KTP/SIM 36 Menghindari nonton TV yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak (minimalnya sinetron, film kekerasan, dll)
Persentase
PHBSKS TATANAN RUMAH TANGGA
No
Klasifikasi
Jumlah
1
Merah (jumlah ya: 1-9)
2
Kuning (jumlah ya: 10-18)
3
Hijau (jumlah ya: 19-27)
4
Biru (jumlah ya: 20-36)
Persentase
KLASIFIKASI PEDUKUHAN SEHAT QORYAH THOYYIBAH
N O 1 2 3 4
Klasifikasi Sehat Qoryah Thoyyibah Sehat Qoryah Thoyyibah Sehat Qoryah Thoyyibah Sehat Qoryah Thoyyibah
I (PHBSKS merah < 25%) II (PHBSKS kuning = 25% - 50%) III (PHBSKS hijau 50% - 75%) IV (PHBSKS biru > 75%)
J. RUMAH SEHAT No Komponen yang dinilai I j. KOMPO NEN RUMAH A Langit-langit
Kriteria
Nila i
Jumlah
Persent ase
Bobot= 25
1 2
Tidak ada Ada, kotor dan rawan kecelakaan
0 1
75
No Komponen yang dinilai
Kriteria
3
B
Dinding
C
Lantai
D E
Jendela kamar tidur dan ruang keluarga Pintu
F
Ventilasi
G
Lubang asap dapur
H
Pencahayaan
I
J
II A
Kamar
Mushola pribadi
SARANA SANITASI Sarana air berih
Ada,bersih dan tida rawan kecelakaan serta tinggi tidak kurang dari 2,75 m 1 Bukan tembok (non permanen) 2 Semi ermanent 3 Permanen/papan kedap air 1 Tanah 2 Papan/plesteran yang retak dan berdebu 3 Diplester/ubin/keramik sebagian 4 Diplester/ubin/keramik seluruhnya 1 Tidak ada 2 Ada 1 Ada pintu utama dan pintu belakan 2 Ada intu ruan tidur 3 Ada pintu setiap ruang/kamar 1 Ada, luas < 10% luas lantai 2 Ada, luas 10% luas lantai 3 Ada, luas > 10% luas lantai 1 Tidak ada 2 Ada 3 Ada asap dapar keluar dengan sempurna 1 Tidak terang, tidak dapat untuk membaca 2 Kurang terang 3 Terang, tidak silau dapat untuk membaca 1 Digunakan bersama untuk seluruh anggota keluarga, terbuka, tidak tertutu 2 Tertutup tirai terpisah antara orang tua dengan anak laki dan erem uan 3 Tertutup pintu terpisah antara orang tua, anak laki-laki dan perempuan 1 Tidak ada ruangan khusus untuk shalat 2 Ada tempat khusus untuk sholat, dibatasi den an tirai 3 Ada ruang khusus dan permanen yang digunakan untuk sholat Bobot = 25 1 2
Ada, bukan milik sendiri Ada, milik sendiri
Nila i 2*
Jumlah
Persent ase
1 2* 3 0 1 2* 3 0 1* 1 2* 3 0 1* 2 0 1* 2* 0 1 2* 0 1* 2
1 2* 3
1 2* 76
No Komponen yang dinilai
-
B
C
D
III A
B
C
D
Sumur gali
Kriteria
3
SPT
PAM Jamban (sarana pembuangan kotoran) SPAL (Sarana pembuangan air limbah) Sarana pembuangan sampah/tempat sampah
PERILAKU PENGHUNI Membuka jendela kamar tidur dan ruang keluarga Membersihkan rumah dan halaman Membuang tinja (kotoran manusia) semua anggota keluarga Membuang sampah
1 2 3 1 2 3
Tidak ada Ada, tidak memenuhi syarat Ada dan memenuhi syarat Tidak ada Ada, jarak dgn sumber air < 10 m Ada, jarak dengan sumber air > 10 m atau dialirkan ke riol kota 1 Tidak ada 2 Ada, tidak kedap air dan tidak tertutu 3 Ada, kedap air dan tidak tertutup 4 Ada. Kedap air dan tertutup Bobot= 31
0 1 2* 0 1 2*
1 2 3 1 2 3 1
Tidak pernah Kadan -kadan Setiap hari dibuka Tidak pernah Kadang-kadang Setiap hari Dibuang ke sungai / kebun / kolam / halaman / sembaran an Kadang-kadang ke jamban Setiap hari ke jamban
0 1 2* 0 1 2* 0
Dibuang ke sungai / kebun / kolam / halaman / sembaran an Kadang-kadang ke tempat sampah
0
2 3 1 2
E
Menguras, menutup dan mengubur
IV A
LAIN-LAIN Kepadatan penghuni
B
Tikus
C
Lalat
D
Kecoa
E
Nyamuk
Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat
Nila i 3
3 Setiap hari ke tempat sampah 1 Tidak pernah 2 Satu minggu sekali 3 Lebih dari 1 kali dalam 1 minggu Bobot= 19 1 < dari 8 m per orang 2 > dari 8 m per orang 1 Ada 2 Tidak ada 1 > 5 ekor 2 < 5 ekor 1 Ada 2 Tidak ada 1 Ada 2 Tidak ada
Jumlah
Persent ase
0 1 2* 3
1 2*
1 2* 0 1* 2 1 2* 1 2* 1 2* 1 2* 1 2* 77
No Komponen yang dinilai F Kandang ternak
Kriteria
1 2 3
Tidak terpisah dari rumah Terpisah dari rumah, jarak < 10 m Terpisah dari rumah, jarak > 10 m atau tidak punya ternak
KLASIFIKASI RUMAH SEHAT NO. Klasifikasi 1. Rumah Sehat 2. Rumah Tidak Sehat Jumlah
Jumlah
Nila i 0 1 2*
Jumlah
Persent ase
Persentase
K. KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)
NO
INDIKATOR
Jumlah
1
Ibu memberikan ASI eksklusif (bila ada bayi)
2
Selalu makan pagi (sarapan pagi) tiap hari
3
Mengkonsumsi garam yodium dalam makanan setiap hari
4
Menu bervariasi (menu seimbang)
5
Keluarga (Ibu hamil dan Balita) memantau kesehatan dan pertumbuhan dengan cara menimbang BB (berat badan)
6
Mengkonsumsi suplemen makanan/ vitamin (bila ada balita/lansia/bumil)
Persentase
RATA-RATA L. P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
Nama N Ibu o hamil
HP L
Risiko
Rencana Penda Tempat mping Persalina n
Ambulan Calon Jumlah Ket. siaga/tra Pendono Tabulin nspotasi r
78
M. Mushola/Masjid Sehat NO INDIKATOR LINGKUNGAN 1 Mushola/Masjid Bersih, tidak ada sampah berserakan 2 Ada SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) 3 Ada jamban yang bisa digunakan 4 Kamar mandi tidak berbau dan tidak licin 5 Tempat wudhu bersih, tidak licin, tidak berbau dan berlumut 6 Bak penampungan air bersih, bebas dari jentik nyamuk 7 Pencahayaan/ventilasi mencukupi SARANA DAN PRASARANA 8 Sarana dan prasarana seperti microphone, lemari, dll yang ada di mushola dapat berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik 9 Karpet bersih, tidak berbau dan tidak berdebu 10 Mukena bersih, tidak berbau dan tidak berjamur 11 Ada kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) PERILAKU 12 Mushola/masjid digunakan untuk sholat 5 waktu berjamaah 13 Mushola/masjid digunakan untuk pengajian rutin 14 Terdapat Al-Qur‟an, buku-buku/perpustakaan di mushola/masjid yang dapat dimanfaatkan oleh jamaah masjid/mushola
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
PENILAIAN MUSHOLA/MASJID SEHAT
NO. Klasifikasi 1 Merah (perilaku ya= 0-3) 2 Kuning (perilaku ya= 4-6) 3 Hijau (perilaku ya= 7-10) 4 Biru (perilaku ya > 10) Jumlah
79
FORMAT PENGKAJIAN PROGRAM MUSHOLA/MASJID SEHAT PRODI KEBIDANAN STIKES‘AISYIYAH YOGYAKARTA
Tanggal Pengkajian : Nama Mushola/Masjid Alamat Masjid : Nama Ta‟mir Masjid :
:
N INDIKATOR O LINGKUNGAN 1 Mushola/Masjid Bersih, tidak ada sampah berserakan 2 Ada SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) 3 Ada jamban yang bisa digunakan 4 Kamar mandi tidak berbau dan tidak licin 5 Tempat wudhu bersih, tidak licin, tidak berbau dan berlumut 6 Bak penampungan air bersih, bebas dari jentik nyamuk 7 Pencahayaan mencukupi SARANA DAN PRASARANA 8 Sarana dan prasarana seperti microphone, lemari, dll yang ada di mushola dapat berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik 9 Karpet bersih, tidak berbau dan tidak berdebu 10 Mukena bersih, tidak berbau dan tidak berjamur 11 Ada kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) PERILAKU 12 Mushola digunakan untuk sholat 5 waktu berjamaah 13 Mushola digunakan untuk pengajian rutin 14 Terdapat Al-Qur‟an, buku-buku/perpustakaan di mushola/masjid yang dapat dimanfaatkan oleh jamaah masjid/mushola
YA
TIDAK
PENILAIAN MUSHOLA SEHAT NO 1 2 3 4
KLASIFIKASI Merah (perilaku ya = 0-3) Kuning (perilaku ya = 4-6 ) Hijau (perilaku ya = 7 -10) Biru (perilaku ya ≥ 11)
JUMLAH
PERSENTASE
80
FORM PENILAIAN KELUARGA Keterangan : 0 : Pengisian form tidak dilakukan 1 : Pengisian form dilakukan tetapi kurang sempurna 2 : Pengisian form dilakukan dengan sempurna No
Aspek yang dinilai
Nilai 0 1 2
A 1
Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada keluarga yang akan dikaji. b. Menjelaskan maksud dan tujuan dari pengkajian data kelurga c. Meminta izin pada keluarga d. Melaksanakan pengkajian dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 B Conten Melakukan pengkajian tentang : 2 Nama, tanggal dan tempat* 3 Struktur keluarga meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, suku/bangsa, dafar anggota keluarga, tipe keluarga dan genogram* 4 Sifat keluarga meliputi : anggota keluarga yang berpengaruh 5 Kebiasaan hidup sehari-hari meliputi : kebiasaan makan, hiburan, BAB dan BAK, personal hygiene dan kebiasaan yang merugikan kesehatan 6 Kegiatan sosial kemasyarakatan 7 Kebiasaan dalam keluarga yang berkaitan dengan budaya 8 Riwayat kesehatan anggota keluarga* 9 Riwayat spiritual anggota keluarga 10 Pemahaman keluarga tentang HIV/AIDS* 11 Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial* 12 Masalah penyakit kronis (jika ada) 13 Dana sehat atau JPKM 14 Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah 15 Penilaian perilaku hidup bersih dan sehat keluarga sakinah 16 Penilaian rumah sehat* 17 Penilaian keluarga sadar gizi* D Teknis 18 Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien 19 Mengadakan kontak mata dan empati 20 Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor NILAI = JULMAH SKOR X100 = 40
81
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
82
PRAKTIKUM KE-4 DAN 22 ANALISIS DATA HASIL PENGKAJIAN DATA WILAYAH BINAAN
Pengolahan data wilayah binaan (desa/pedukuhan) adalah kegiatan mengolah data hasil pengkajian masalah keluarga untuk diolah menjadi data wilayah binaan berdasarkan format pengkajian wilayah binaan kesehatan masyarakat. Pengolahan data menggunakan bantuan komputer dan dilaksanakan berdasarkan kelompok wilayah RT atau RW/Pedukuhan. Proses pengolahan data terdiri dari: 1. Editing data pengisian form pengkajian masalah kesehatan keluarga. 2. Koding terhadap isian data yang berbentuk informasi. 3. Tabulating berdasarkan tabel-tabel pada form pengkajian wilayah binaan. Setelah selesai melakukan tabulating, langkah selanjutnya adalah menganalisis data pengkajian data wilayaah binaan kesehatan masyarakat. Analisis dilakukan berdasarkan besarnya gap/selisih antara data cakupan (%) dan target (%) atau antara data fakta dan harapan. Analisis data dilakukan untuk data: 1. Vital statistik (angka kematian dan angka kelahiran) 2. Prevalensi 10 besar penyakit 3. Status gizi masyarakat 4. Cakupan UPGK (Upaya Pelayanan Gizi Keluarga) 5. Cakupan KIA (13 indikator) 6. Cakupan imunisasi 7. Cakupan KB 8. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 9. Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan 10. Pemberdayaan tenaga kesehatan dan kader kesehatan 11. Kegiatan UKBM (Posyandu, Kelas Ibu, dll) 12. Cakupan PHBSKS (36 indikator) 13. Status Desa Siaga Qoryah Thoyyibah (DSQT) 14. Cakupan Kadarzi (6 indikator) 15. Cakupan rumah sehat (4 komponen) 16. Cakupan Mushola/masjid sehat
Standart Operatin g Procedur e (SOP)
1. Persiapan a) Mahasiswa menyiapkan soft copy hasil tabulasi pengkajian wilayah b) Mahasiswa menyiapkan form perekapan data pengkajian keluarga untuk di olah dan di jadikan satu menjadi pengkajian data wilayah (dalam bentuk excel) 2. Pelaksanaan a) Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu:
-
Hasil pengolahan dan analisis data pengkajian masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan).
-
Daftar Hadir Al Quran Komputer LCD 83
b) Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran seban yak 5 ayat c) Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum pengolahan dan analisis data pengkajian masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan). d) Perwakilan mahasiswa mempresentasikan hasil pengolahan data pengkajian masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 20 menit e) Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap presentasi hasil pengolahan data pengkajian masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 30 menit. f) Perwakilan mahasiswa mempresentasikan hasil analisis data pengkajian masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 20 menit. g) Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap presentasi hasil analisis data pengkajian masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 30 menit. h) Dosen memberikan penilaian hasil pengolahan dan analisis data 3. Penilaian Keterangan penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Peran dilakukan tidak sempurna 2 : Peran dilakukan dengan sempurna FORM PENILAIAN PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA WILAYAH Keterangan penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2: Dilakukan dengan sempurna NO Aspek yang dinilai 0 1 2 1 Pengolahan data umum 2 Pengolahan data demografi 3 Pengolahan data ekonomi 4 Pengolahandata pendidikan 5 Pengolahan data social budaya 6 Pengolahan data organisasi social dan tokoh masyarakat 7 Pengolahan data vital statistic* 8 Pengolahan data cakupan UPGK di posyandu 9 Pengolahandata cakupan KIA (13 indikator)* 10 Pengolahan data cakupan imunisasi* 11 Pengolahan data cakupan KB* 12 Pengolahan data fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat 13 Pengolahan data tenaga kesehatan dan kader kesehatan 14 Pengolahan data upaya kesehatan (triwulan terakhir) 15 Pengolahan data PHBSKS 16 Pengolahan data Rumah Sehat 17 Pengolahan data P4K 18 Pengolahan data Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) 19 Pengolahan data mushola/masjid sehat 20 Analisis data vital statistic 21 Analisis data prevalensi 10 besar penyakit 22 Analisis data cakupan UPGK di posyandu 23 Analisis data cakupan KIA (13 indikator)*
84
NO 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Aspek yang dinilai Analisis data cakupan imunisasi* Analisis data cakupan KB* Analisis data fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat Analisis data pemberdayaan tenaga kesehatan dan kader kesehatan Analisis data upaya kesehatan (posyandu, kelas ibu hamil, BKR, BLK) Analisis data PHBSKS* Analisis status DSQT* Analisis data Rumah Sehat Analisis data P4K Analisis data Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Analisis data mushola/masjid sehat* Jumlah skor NILAI = JULMAH SKOR X100 = 68
0
1
2
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
85
PRAKTIKUM KE-5 PERUMUSAN MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH
Masalah kesehatan ditentukan berdasarkan hasil analisis data yang mengalami gap/perbedaan/selisih yang cukup besar. Rumusan masalah dilengkapi dengan data subyektif (berdasarkan hasil FGD) dan data obyektif (hasil analisis data primer). Rumusan masalah dapat disusun dengan menggunakan format sebagai berikut. No
Data Subyektif (Hasil FGD dan Wawancara)
Data Obyektif (Pengolahan Data)
Rumusan Masalah
1 2 3 4 5 6 7 8 Langkah-langkah dalam menyusun prioritas masalah dengan mempertimbangkan: 1. Peran Bidan (masalah merupakan bidang garap bidan) 2. Besarnya masalah (prevalensi atau besarnya persentase masalah) 3. Seriusnya masalah dilihat dari dampak bila masalah tidak diatasi 4. Kegawatdaruratan 5. Tingkat kesulitan masalah untuk diatasi 6. Perhatian masyarakat 7. Program prioritas pemerintah 8. Sumberdaya manusia 9. Sumber daya dana, tenaga, waktu, fasilitas Skor diberikan dengan memberikan nilai: 1 = kecil/kurang 2 = cukup 3 = besar/serius/darurat 4 = besar sekali/serius sekali/sangat darurat
cara
skoring
dengan
Format prioritas masalah dapat menggunakan format sebagai be rikut. No
Rumu san Masal ah
Pera Besar n Masal Bida ah n
Seriu snya masa lah
Kega watda rurat an
Tingk at kesuli tan
Perha tian masy araka t
Progr SDM Sumb Total am er skor peme daya rinta h
Uruta n Priori tas
1 86
2,dst Standart Operatin g Procedur e (SOP)
1. Persiapan a. Mahasiswa menyiapkan hasil perumusan masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan). 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu: a. Hasil perumusan dan prioritas masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan). b. Daftar Hadir c. Al Quran d. Komputer e. LCD b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran sebanyak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum perumusan dan prioritas masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan). d. Perwakilan mahasiswa mempresentasikan hasil perumusan masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 20 menit e. Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap presentasi perumusan masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 30 menit. f. Dosen memberikan penilaian hasil perumusan berdasarkan form penilaian perumusan masalah dan prioritas masalah 3.Penilaian Keterangan penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna FORM PENILAIAN PERUMUSAN DAN PRIORITAS MASALAH NO A 1
B
2 3 4
Aspek yang dinilai Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan acara c. Menjelaskan maksud dan tujuan prioritas masalah serta rumusan masalah (pembawa acara) d. Melaksanakan kegiatan dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 Contens Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih) dan persiapan konsumsi Rumusan masalah dilengkapi dengan data subyektif Rumusan masalah dilengkapi dengan data obyektif Rumusan masalah disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan data/informasi
0
1
2
87
NO A 5 6 7 8
Aspek yang dinilai Sikap dan Perilaku Rumusan masalah ditulis secara singkat, jelas dan mudah dipahami Prioritas masalah disusun dengan pertimbangan 9 hal Skor pada setiap masalah dibuat secara tepat Semua anggota kelompok aktif memberikan pendapatnya tentang masalah yang dibahas 9 Masalah diprioritaskan berdasarkan urutan besar skor (terbesar ke terkecil) C Teknik 10 Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien 11 Mengadakan kontak mata dan empati 12 Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor NILAI = JULMAH SKOR X100 = 24 Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
0
1
2
88
PRAKTIKUM KE-6 PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan program yang paling pokokdan menyusun langkah-langkah praktis untuk mecapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan – angan saja. Fakta-fakta diungkapkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa mendatang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Perencanaan program kesehatan meliputi: 1. Masalah Semakin jelas rumusan masalah kesehatan maka akan semakin mudah menentukan tujuan. Suatu rencana yang baik harus mengandung masalah (problem ststement) yang ingin diselesaikan. Rumusan masalah tersebut harus memenuhi syarat:
2.
3.
-
Harus mempunyai tola ukur, yaitu tentang apa masalahnya.
-
Pembentukan atau pemntapan Desa Siaga Qoryyah Thoyyibah
-
Kesehatan remaja
Bersifat netral, yaitu tidak mengandung uraian yang dapat diartikan sebagai menyalahkan orang lain. Program Penanganan masalah-masalah kebidanan dimasukkan ke dalam program kesehatan keluarga (kesga), tetapi untuk proses pembelajaran, nama program dikelompokkan sebagai berikut Pembinaan UKBM: Posyandu balita, Posyandu lansia, Kelas ibu, Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Lingkungan Keluarga(BLK), Tanaman Obat Keluarga. Promosi kesehatan Kegawatdaruratan Keagamaan
Lain-lain sesuai masalah yang dihadapi Tujuan Menentukan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Perumusan sebuah tujuan operasional program kesehatan harus bersifat SMART: spesific (jelas sasarannya dan mudah dipahami oleh staf pelaksana), measurable (dapat diukur kemajuaannya), appropriate(sesuai dengan strategi nasional, tujuan program, visi misi institusi dan sebagainya),realistik (dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan kapasitas organisasi yang ada), time bound (sumber daya dapat dialokasikan dan kegiatan dapat direncanakan untuk mencapai tujuan program sesuai denga target waktu yang sudah ditetapkan) Hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai tujuan program : a. Tujuan adalah hasil akhir dari sebuah kegiatan b. Tujuan harus sesuai dengan masalah, target ditetapkan sesuai dengan kemampuan organisasi dan dapat diukur. 89
c.
Tujuan operasional biasanya ditetapkan dengan batas waktu (batas pencapaiannya) dan hasil akhir yang ingin dicapai pada akhir kegiatan program (dead line) d. Berbagai macam kegiatan alternatif dipilih untuk mencapai tujuan e. Masalah, faktor penyebab maslaah, dampak masalah yang telah dan akan mungkin terjadi dimasa depan sebaiknya dikaji terlebih dahulu. Tujuan pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Tujuan umum: suatu tujuan bersifat umum, dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan- tujuan khusus dan umumnya masih abstrak. Syarat perumusan tujuan umum a. Jelas keterkaitan dengan misi organisasi b. Jelas keteraitan dengan masalah yang ingin diatasi c. Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai 2) Tujuan khusus : tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum dan mencermikan keadaan (hasil dan outcame) akhir yang diinginkan yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan khusus mempunyai ciri-ciri tambahan seperti : a. Menantang b. Dapat diraih c. Sejauh mungkin dapat diukur d. Harus konsisten dengan tujuan umum dari organisasi 4. Kegiatan Kegiatan yang dimaksud disini adalah di satu pihak dapat mengatasi masalah dan pihak lain dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jenis kegiatan ada dua yaitu : a. Kegiatan pokok b. Kegiatan tambahan 5. Kelompok sasaran Kelompok sasaran atau target group yaitu kepada siapa program tersebut ditujukan. Jenis kegiatan ada dua yaitu : a. Kelompok sasaran langsung yaitu anggota masyarakat yang memanfaatkan langsung program kesehatan b. Kelompok sasaran tidak langsung, yaitu kelompok sasaran antara 6. Waktu pelaksanaan Ada 2 faktor yang mempengaruhi jangka waktu pelaksanaan program, yaotu; a. Kemampuan organisasi dalam mencapai target b. Strategi pendekatan yang akan ditetapkan 7. Tenaga pelaksana Suatu rencana harus mencantumkan uraian tentang organisasi serta tenaga pelaksan yang akan menyelenggarakan rencana, serta tugas dan wewenangnya masing-masing. 8. Sumber Daya Yang dibutuhkan, yaitu: a. Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana : biaya, personalia, biaya operasional, baya sarana dan fasilitas. b. Perlengkapan yang dibutuhkan c. Tempat kegiatan 9. Kerja sama lintas program dan sektoral Jalinan kerjasama lintas program dan sektoral sangat penting untuk mendukung keberhasilan pencapaian program. 10. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan adalah kriteria yang menunjukkan keberhasilan program dan kegiatan, meliputi indikator masukan (input), indikator proses dan indikator out put. 11. Rencana evaluasi kegiatan 90
Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencanapadahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatanyang akan digunakan untuk menilai sejauh mana tujuan- tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.
N o
Format perencanaan program dapat menggunakan format sebagai berikut: Masal Progra Tuju Kegiat Sasar Wak Pelaksan Sumb kerjasa ah m an an an tu aan er ma daya
indikat or
Renca na evalua si
(SOP) Standart Operatin g Procedur e
1. Persiapan Mahasiswa menyusun rencana program kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan/ kebidanan komunitas (desa/pedukuhan) 2. Pelaksanaan a) Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu: 1) Hasil perumusan dan prioritas masalah kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan). 2) Daftar Hadir 3) Al Quran 4) Komputer 5) LCD b) Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran sebanyak 5 ayat c) Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum perencanaan program kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) kurang lebih 30 menit. d) Perwakilan mahasiswa mempresentasikan hasil perencanaan program keseh atan e) Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap presentasi hasil perencanaan program kesehatan wilayah binaan (desa/pedukuhan) selama kurang lebih 30 menit. f) Dosen memberikan penilaian hasil perencanaan pada form penilaian perumusan masalah sebelumnya 3.penilaian Keterangan penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna No Aspek yang dinilai 0 1 2 A Sikap dan Perilaku 1 a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan acara c. Menjelaskan maksud dan tujuan perencanaan program (pembawa acara) d. Melaksanakan kegiatan dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 91
B 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 C 25 26 27
Contens Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih) dan persiapan konsumsi Rumusan masalah disusun lengkap obyek, subyek, waktu dan tempat terjadinya masalah Rumusan masalah sesuai dengan prioritas masalah yang telah disepakati sebelumnya Program dikelompokkan berdasarkan masalah-masalah kesehatan yang diprioritaskan* Program disusun untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang diprioritaskan Tujuan perencanaan menunjukkan kondisi yang akan dicapai untuk mengatasi masalah kesehatan yang diprioritaskan* Keterkaitan antara tujuan umum dan tujuan khusus Kegiatan disusun berdasarkan tujuan-tujuan yang akan dicapai Keterkaitan kegiatan pokok dan tambaha Penentuan kelompok sasaran berdasarkan berdasarkan tujuan kegiatan dan masalah- masalah yang akan diatasi Ketepatan penentuan kelompok sasaran untama dan tambahan* Waktu ditentukan berdasarkan urutan prioritas masalah-maslah kesehatan yang akan diatsi Waktu dapat dilaksanakan berdasarkan ketersediaan sumberdaya Organisasi pelaksana efisien dan efektif Pelaksana memberdayakan masyarakat setempat Anggaran biaya meliputi biaya personalia, biaya operasional, biaya sarana dan fasilitas, biaya penilaian. Tempat dan perlengkapan dilaksanakan secara matang Kerjasama lintas sektoral Kerjasama lintas prgram Ketepatan indikator keberhasilan input* Ketepatan indikator keberhasilan proses* Ketepatan indikator keberhasilan output* Ketepatan rencana evaluasi program kegiatan* Teknik Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien Mengadakan kontak mata dan empati Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor Nilai =(Jumlah skor : 54)x100= Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
92
PRAKTIKUM KE-7 DAN 8 PEMBENTUKAN DAN PEMBUATAN MODUL PUSAT INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-R)
BKKBN telah mengembangkan suatu model integrated pelayanan KRR yaitu pusat informasi dan konseling KRR melalui pendidik sebaya dan konselor sebaya. Model ini dikategorikan sebagai Community/Group Empowerment Model , yaitu suatu upaya untuk membangkitkan suatu kesadaran dan peran serta individu di tengah masyarakat/kelompok untuk berperan sebagai teman sebaya bagi anggota yang membutuhkan. Model ini jika dikelola dengan baik akan menumbuhkan komitmen yang tinggi, daya jangkau yang luas dan biaya investasi lebih murah dibandingkan dengan pendekatan klinik. Batasan PIK Remaja menurut BKKBN adalah suatu wadah kegiatan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. PIK Remaja merupakan wadah yang menyatukan tiga strategi utama/ faktor pendukung yaitu : a. Peningkatan assets/capabilities remaja atau pengembangan segala sesuatu yang positif seperti terdapat pada diri remaja (pengetahuan, sikap, perilaku, hobi, minat dan sebagainya) b. Pengembangan resources/oppurtunities, yaitu jaringan dan dukungan yang diberikan kepada remaja oleh semua stakeholder terkait (orang tua, teman, sekolah, organisasi remaja, pemerintah, media massa dan sebagainya) c. Pemberian pelayanan kedua kepada remaja yang telah menjadi korban TRIAD KRR, agar bisa sembuh dan kembali hidup normal. Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaan PIK Remaja, maka PIK Remaja dikembangkan dalam 3 tahapan yaitu tahap tumbuh, tegak dan tegar. Proses pengembangan dan pengelolaan masing-masing tahapan didasarkan atas: a. Materi dan isi pesan yang diberikan b. Ciri kegiatan yang dilakukan c. Dukungan dan jaringan yang dimiliki Syarat terbentuknya PIK Remaja tahap tumbuh harus memenuhi kriteria dasar dari setiap unsur: a. Materi dan isi pesan yang diberikan meliputi: triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan, pendalaman materi triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan, pemahaman tentang hak-hak reproduksi. b. Ciri kegiatan yang dilakukan meliputi: kegiatan dilakukan di tempat PIK Remaja, bentuk aktifitas bersifat penyadaran KIE, melakukan pencatatan dan pelaporan. c. Dukungan dan jaringan yang dimiliki meliputi: ruang khusus, memiliki papan nama, ada strukur kepengurusan, memiliki dua pendidik sebaya yang dapat diakses, lokasi PIK Remaja mudah diakses dan disukai remaja. Selanjutnya untuk berkembang ke tahap tegak dan tegar maka setiap unsur harus mendapat tambahan kriteria. Salah satu contoh criteria tambahan unsur materi adalah materi ketrampilan advokasi. Contoh criteria tambahan untuk unsur kegiatan adalah kegiatan advokasi dan promosi. Contoh kriteria tambahan untuk unsur dukungan dan jaringan adalah ketersediaan sarana internet dan perpustakaan. Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan pembinaan PIK Remaja yang ada dilingkungan sekolah meliputi pembina dan pengelola. 93
Pembina adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah remaja, memberikan dukungan dan pembinaan di lingkungan sekolah. Sedangkan pengelola adalah remaja yang mempunyai komitmen dan mengelola langsung PIK Remaja. Kepala sekolah merupakan Pembina PIK Remaja di sekolah dan untuk pengelola yang terdiri dari ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan, pendidik sebaya dan konselor sebaya. Topik-topik yang perlu dibahas adalah pengenalan organ reproduksi laki-laki dan perempuan dan fungsinya masing-masing, proses terjadinya kehamilan, termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan bahaya aborsi yang tidak aman, pencegahan kehamilan, hak-hak reproduksi, penyakit-penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS, kekerasan seksual, NAPZA dan ketrampilan hidup. Standart Operatin g Procedur e (SOP)
1. Persiapan Mahasiswa mempersiapkan pembetukan DSQT,terdiri dari: a. Rencana pembentukan PIK-R b. Pedoman pembentukan/pengembangan PIK-R c. Modul-modul pelatihan pembentukan/pengembangan PIK-R d. Pelatihan PIK-R e. Pembentukan pengurusan PIK-R f. Program kerja PIK-R g. Rencana pemantauan dan evaluasi PIK-R 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu: 1) Rencana persiapan pembentukan DSQT. 2) Daftar Hadir 3) Al Quran 4) Komputer 5) LCD b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran seban yak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum rencana pembentukan DSQT. d. Mahasiswa mempresentasikan rencana pembentukan PIK-R selama kurang lebih 50 menit. e. Mahasiswa dan dosen memberikan feed back terhadap presentasi rencana pembentukan PIKRselam kurang lebih 30 menit. f. Dosen memberikan penilaian rencana pembentukan PIK-R 3.Penilaian Keterangan penilaian: 0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna
94
FORM PENGEMBANGAN PUSAT INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-R) NO A 1 2 3 B 4 5 C 6 7 D 8 9 10 11
ASPEK PENILAIAN Persiapan Penyusunan pedoman Pembuatan modul-modul pelatihan* Penyelenggaraan pelatihan* Pelaksanaan Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain Pengembangan dan pembinaan PIK-R* Pemantauan dan Evaluasi Melakukan pemantauan * Melaporkan pengambangan ke kabupaten/kota Pelaksanaan Kegiatan Pemilihan Pengurus PIK-R Pelatihan Pengurus PIK-R Penyelenggaraan Kegiatan PIK-R Pembinaan PIK-R TOTAL
0
1
2
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
95
PRAKTIKUM KE-9,10,11 dan 12 PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS KIA) DAN P4K A. PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS KIA) Standart Operati ng Pr osedur e (SOP)
1. Persiapan 1) Komputer 2) Wifi 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa memesan ruang CBT dan praktikum dilakukan dengan dosen pembimbing yang telah mendapatkan pelatihan PWS Kartini. b. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu : 1) PWS Kartini 2) Daftar hadir 3) Al Qur‟an 4) LCD 5) Komputer c. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Qur‟an sebanyak 5 ayat d. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum P WS Kartini e. Tiap mahasiswa latihan menghitung sasaran dan presentase komulatif untuk menyusun PWS Kartini dan presentasi hasil PWS Kartini selama kurang lebih 60 menit f. Dosen memberikan feedback terhadap presentasi PWS Kartini selama kurang lebih 30 menit B. PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PERSALINAN P4K dengan stiker adalah suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notivikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. Pedoman P4K dengan stikes merupakan panduan teknis bagi tenaga kesehatan yang bertugas di desa atau puskesmas dalam mengantisipasi berbagai permasalahan terkait dengan angka kematian ibu dan bayi: Tujuan program P4K adalah : 1. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di setiap rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiyayaan. 2. Adanya perencanaan persalinan 3. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat jika terjadi komplikasi selama hamil bersalin maupun nifas. 4. Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, dukun, kelompok masyarakat dalam perencanaan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, KB pasca salin dengan perannya masin- masing Manfaat P4K : 1. Mempercepat berfungsinya desa siaga 2. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standart 96
3. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil 4. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun 5. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini 6. Miningkatnya peserta KB pasca salin 7. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi 8. Menurunnya kejadian morbiditas dan mortalitas ibu serta ba yi Komponen P4K dengan stiker : 1. Pencatatan ibu hamil 2. Dasolin/ tabulin 3. Donor darah 4. Transport/ ambunce desa 5. Suami/ keluarga menemani ibu saat bersalin 6. IMD 7. Kunjungan nifas 8. Kunjungan rumah Operasional P4K dengan stiker di tingkat Desa a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/kelurahan b. Mengaktifkan forum peduli KIA c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker d. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa f. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ ambulance desa g. Penggunaan, pengelolaan, dan pengawasan tabulin/ dasolin h. Pembuatan dan penandatanganan amanat persalinan Cara rekapitulasi pelaporan P4K : 1. Data yang didapat Bidan dari isian stiker dan data pendukung lainnya, dicatat di buku KIA untuk disimpan dan dipelajari oleh ibu hamil sebagai alat pantau kesehatan ibu selama hamil, bersalin, dan nifas. 2. Puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari seluruh bidan desa, laporan dari RB swasta serta pemantauan wilayah setempat tentang KIA (PWS KIA) dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten atau kota perbulan. 3. Dinkes kab/ kota melakukan rekapitulasi dan analisis laporan puskesmas dan yankes ibu dari RS pemerintah/ swasta di wilayahnya kemudian dilaporkan ke propinsi setiap bulan. 4. Dinkes propinsi melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari kabupaten/ kota kemudian dilaporkan ke tingkat pusat setiap 3 bulan. 5. Tingkat nasional melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari dinkes propinsi dan melakukan pemantauan berkala, fasilitasi, evaluasi P4K dengan stiker dalam rangka PP-AKI.
97
98
PRAKTIKUM KE-13 dan 14 PARTISIPASI POSYANDU BALITA DAN LANSIA Standart Operatin g Procedur e (SOP)
1. Persiapan Mahasiswa menentukan tujuan tempat posyandu balita dan lansia . 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan partisipasi posyandu balita yaitu: 1) Timbangan, pengukuran tinggi badan, tensimeter,buku KIA, KMS, KMS lansia,dll 2) Daftar Hadir 3) Form penilaian partisipasi kegiatan di posyandu balita/lansia b. Mahasiswa meminta surat untuk partisipasi posyandu balita dan lansia ke pembimbing ASKEB V c. Mahasiswa membawa daftar hadir praktikum saat ke posyandu d. Mahasiswa memiliki dokumentasi saat berpartisipasi di posyandu balita dan lansia e. Dosen pembimbing mengarahkan mahasiswa untuk aktif pada pelaksanaan kegiatan partisipasi sistem lima meja posyandu f. Mahasiswa melihat data pelaksanaan posyandu selama satu tahun untuk melakukan kegiatan telaah kemandirian posyandu g. Mahasiswa menyusun kegiatan laporan partisipasi posyandu dan telaah kemandirian posyandu. h. Dosen memberikan penilaian tugas partisipasi posyandu. 3.Penilaian Keterangan penilaian: 0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna FORM PENILAIAN PARTISIPASI KEGIATAN DIPOSYANDU BALITA/LANSIA No 1
2 3 4 5
Aspek yang dinilai Keterlibatan mahasiswa dalam persiapan alat dan perlengkapan sistem lima meja posyandu Keaktifan mahasiswa membantu pelaksanaan kegiatan posyandu Kerjasama mahasiswa Komunikasi mahasiswa dengan masyarakat Penampilan mahasiswa secara keseluruhan Total skor Nilai =(jumlah skor:10)x 100
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan Nama Mahasiswa: 1. ........................................ 2. ........................................ 3. ........................................ 4. ........................................ 5. ....................................... 6. .........................................
99
PRAKTIKUM KE-16 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
BAGIAN-BAGIAN DALAM SATUAN ACARA PENYULUHAN I.
I denti fi kasi M asalah
1.
2.
3.
4.
II.
Ada 4 hal yang perlu dianalisis dimasyarakat: Latar Belakang Masyarakat a. Letak geografi : Iklim, keadaan tanah, letak dan transportasi. b. Mata pencaharian c. Karakteristik demigrafi d. Perilaku kesehatan masyarakat Status Kesehatan Masyarakat a. Vital statistik : IMR, MMR, CDR (kematian, kelahiran, fertilisasi, dan kesakitan) b. Morbiditi : Penyakit infeksi dan non infeksi, krik dan akut serta status gizi Sistem layanan kesehatan masyarakat a. SDM Kesehatan b. Sarana Kesehatan c. Program yang ada di masyarakat d. Jarak ke sarana kesehatan Sistem soaial masyarakat a. Pola partisipasi masyarakat b. Organisasi sosial yang ada
Tujuan
Dalam penyusunan tujuan penyuluhan ada beberapa hal yang harus ada ketika merumuskan tujuan yaitu : a. Dinyatakan dengan jelas b. Meliputi 1 indikator c. Mencakup/mengandung audian,behavior,degree,kriteria III.
Materi
Adapun sasaran promosi kesehatan yang dapat diangkat dari ruang lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya: 1. Bayi 2. Anak balita 3. Remaja 4. Ibu hamil 5. Ibu bersalin 6. Ibu nifas 7. Ibu meneteki 8. PUS/WUS 9. Klimakterium/ Menepause 10. PHBS I V.
M edia
Dalam penyuluhan kesehatan dikenal beberapa alat bantu peraga yang sering digunakan atau disebut juga AVA (Audio visual aids). Beberapa alat bantu peraga untuk penyuluhan dimulai dari yang sederhana sampai dengan yang canggih bisa digunakan dan pemanfaatannya 100
disesuaikan dengan situasi dan kondisi (tempat, waktu, sasaran, kebutuhan, tujuan, dan sebaginya). Beberapa Alat peraga yang bisa digunakan dalam penyuluhan kesehatan ialah : 1. Poster Poster yaitu pesan singkat dalam bentuk gambar, dengan tujuan untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok agar tertarik pada obyek yang diinfokan atau juga untu mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk bertindak. Cara penggunaan : a. Poster-poster tersebut sebaiknya ditempel diruangan yang mudah terlihat oleh orang. b. Dapat digunakan untuk alat bantu peragaan saat melakukan ceramah c. Poster dapat digunakan untuk bahan diskusi kelompok d. Dapat ditempel ditempat-tempat umum 2. Leaflet Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Bentuk leaflet : a. Tulisan terdiri dari 200-400 huruf dengan tulisan cetak d an diselingi gambar-gambar b. Isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang c. Ukuran 20x30 cm 3. Flipchart Flipchart ialah beberapa chat yang telah disusun secara berurutan dan berisi tulisan dengan gambar-gambar yang disatukan dengan ikatan atau ring spiral pada bagian pinggir sisi atas. Minimal jumlah kartu tersebut 12 lembar, memakai kertas tebal dan bisa ditegakkan. V.
M etode
Metode diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu. Pemberian penyuluhan pada sasaran yang sama tetapi dan atau waktu serta tempat yang berbeda memerlukan metode yang berbeda. Demikian juga sebaliknya, pada sasaran yang berbeda pada tempat yang sama juga memerlukan metode yang berbeda bahkan sama. Oleh sebab itu kecermatan pemilihan metode dalam penyuluhan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari penyuluhan itu sendiri. Aspek pemilihan metode harus mempertimbangkan hal-hal seba gai berikut yaitu a.Disesuaikan dengan tujuan b.Jumlah sasaran c.Disesuaikan dengan waktu penyuluhan dan tempat d.Mempertimbangkan fasilitas-fasilitas yang ada. Metode dalam penyuluhan antaralain : 1. Ceramah Yaitu pidato yang disampaikan oleh seorang penyuluh atau pembicara didepan sekelompok orang. Metode ini dipergunakan jika berada dalam kondisi berikut ini , a. Waktu untuk menyampaikan informasi terbatas b. Orang yang menjadi audiens sudah termotivasi sebelumnya c. Kelompok yang besar d. Ingin menambahkan atau menekankan apa yang sudah dipelajari 2. Diskusi Yaitu percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih untuk membicarakan tentang suatu topik dan salah seorang memimpin diskusi tersebut. Penggunaan metode diskusi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut 101
a. b. c. d. e.
3.
4.
5.
6.
VI .
Peserta diberi kesempatan saling mengemukakan pendapat Topik dibuat menarik Peserta dibantu mengemukakan pendapat Topik perlu dikenal terlebih dahulu Orang yang tidak suka bicara diberi kesempatan untuk mengemukakakn pendapat. Curah Pendapat Curah pendapat adalah semacam pemecahan masalah ketika setiap anggota mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan masalah yang dipikirkan. Kritik evaluasi atas semua pendapat tadi dilakukan setelah semua anggota kelompok mencurahkan pendapatnya. Metode ini cocok digunakan untuk membangkitkan pikiran yang kreatif, merangsang partisipasi, mencari kemungkinan pemecahan masalah, mendahului metode lainnya, mencari pendapat-pendapat baru, dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok. Snowball Metode ini dilakukan dengan membagi secara berpasangan (satu pasang dua orang). Setelah pasangan terbentuk, dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5 menit setiap dua pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah yang sama dan mencari kesimpulannya. Selanjutnya, setiap dua pasang yang sudah beranggotakan empat orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas. Buzz group Metode ini dilakukan dengan membagi kelompok sasaran yang lebih besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemungkinan membahas suatu tugas tertentu tiap-tiap kelompok kecil setelah melakukan tugas tugas melaporkan hasilnya kepada kelompok besar. Metode ini digunakan jika terdapat kondisi sebagai berikut a. Kelompok terlalu besar sehingga tidak memungkinkan setiap orang berpartisipasi. b. Pokok pembahasan dapat dipecahkan dalam beberapa segi c. Terdapat anggota kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan kelompok. d. Waktu terbatas e. Ingin menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelompok. Bermain peran Bermain peran (role play) adalah permainan sebuah situasi dalam hidup manusia dengan atau tanpa melakukan latihan sebelumnya. Metode ini dimainkan oleh beberapa orang untuk dipakai sebagai bahan analisis oleh kelompok. Dalam metode ini para peserta diminta memainkan atau memerankan bagian-bagian dari berbagai karakter dalam suatu kasus. Para peserta diminta membayangkan diri sendiri tentang tindakan atau peran tertentu. Metode ini digunakan jika ada dalam kondisi berikut : a. Bertujuan membantu peserta memahami suatu masalah b. Ingin berusaha mengubah sikap peserta c. Pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah d. Digunakan untuk pemecahan masalah
Evaluasi
Evaluasi dalam proses penyuluhan bisa menggunakan tes formatif sebagai berikut: a. Tes tertulis (terlampir) 102
b. Tes Lisan (terlampir) Tes bisa dua duanya digunakan atau memilih salah satu bentuk tes diatas. Pembuatan evaluasi harus diperhatikan audien dalam penyuluhan tersebut dan waktu. Soal di lampirkan serta jawabannya untuk panduan bagi penyuluh. (SOP) Standart Operatin g Procedur e 1. Persiapan a. Dosen membagikan topik penyuluhan mahasiswa berdasarkan masalah-masalah kesehatanyang disepakati pada waktu praktikum prioritas masalah-masalah kesehatan dan perencanaan program kesehatan. b. Tiap mahasiswa menyusun SAP berdasarkan topik yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing, dengan sistematika penulisan, 1) Judul penyuluhan 2) Identifikasi masalah 3) Pengarahan 4) Tujuan a) Tujuan umum b) Tujuan Khusus 5) Materi 6) Metode 7) Media 8) Kegiatan Pembelajaran NO WAKTU 1
2 3
KEGIATAN PENYULUH Pembukaan: - Memberikan salam - Menjelaskan tujuan penyuluhan - Deskripsi singkat pokok bahasan penyuluhan - Melaksanakan penyuluhan dengan sopan Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Penutup: - Merangkum - Umpan Balik - Tanya jawab - Tindak lanjut
KEGIATAN PESERTA ...........................
............................... ...............................
9)
Evaluasi a) Tes tertulis b) Tes lisan 10) Pengesahan Sasaran ................................... Mengetahui, Pembimbing......, 11) Lampiran materi 12) Daftar Pustaka
Yogyakarata, ................... Pemberi Penyuluhan ........................................................
103
c.
Mahasiswa menyusun media promosi
2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum: 1) SAP dan media promosi 2) Daftar Hadir 3) Al Quran 4) LCD 5) KOmputer b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran sebanyak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum SAP dan media promosi kesehatan. d. Mahasiswa mempresentasikan SAP dan media selama kurang lebih 50 menit. e. Dosen memberikan feedback selama kurang lebih 30 menit. f. Dosen memberikan penilaian. 3.Penilaian Keterangan penilaian: 0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna Form Penilaian Satuan Acara Penyuluhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek yang dinilai Identifikasi Masalah Pengantar Tujuan (Tujuan Umum dan Khusus) Materi Media Metode Kegiatan pembelajaran Evaluasi penyuluhan Lampiran materi Daftra Pustaka Jumlah skor Nilai = (Jumlah skor :20)x100
Skor 0
1
2
1
2
Form Penilaian Media Promosi Kesehatan No 1 2 3 4 5 6
7
Aspek yang dinilai Materi/pesan ditulis secara menarik Tampilan media menarik Materi/pesan yang disampaikan mudah dipahami Penggunan istilah dan bahasa yang mudah dipahami Memasukkan nilai-nilai islam (ada ayat Al Quran) Materi/pesan tidak bertentangan dengan norma dan etika setempat Materi/pesan tidak bertentangan dengan budaya setempat
Skor 0
104
8 9 10 11
Media sesuai/cocok dengan kelompok sasaran penyuluhan Materi/pesan sesuai/cocok dengan situasi dan kondisi masyarakat Materi/pesan mendorong/memotivasi sasaran untuk bertindak Materi/pesan mencerminkan situasi yang diharapkan penyuluh Jumlah skor Nilai = (Jumlah skor :20)x100
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
105
PRAKTIKUM KE-17 DAN 18 PENYULUHAN KESEHATAN Standart Operatin g Procedur e (SOP)
1. Persiapan Tiap mahasiswa menyiapkan sarana penyuluhan : SAP dan media promosi kesehatan berdasarkan topik yang telah ditentukan oleh dosen. 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu: 1) Naskah skenario MMD 1 dan FGD 2) Daftar Hadir 3) Al Quran 4) Komputer 5) LCD 6) Flip chart b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Quran seban yak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum. d. Tiap mahasiswa menyimulasikan penyuluhan kesehatan selama kurang lebih 30 menit. e. Mahasiswa melakukan simulasi FGD f. Dosen memberikan feed back g. Dosen membrikan penilaian 3.Penilaian Keterangan penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Peran dilakukan tidak sempurna 2 : Peran dilakukan dengan sempurna Form Penilaian Penyuluhan Kesehatan NO A 1
b 1 2. 3 4 5 6 7
Aspek Yang dinilai Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan acara c. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan d. Melaksanakan kegiatan dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 Contens Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih) dan persiapan konsumsi Menjelaskan poin-poin penyuluhan* Mengeksplorasi pemahaman audiens Kemampuan menguasai materi Menggunakan bahasa yang jelas* Memberikan reward Bertanya dasar kepada audiens
0
1
2
106
8 9 10 11 12 13 C 14 15 16
Kontak mata* Gaya/Body language Humor Mengucapkan terimakasih pada audiens Mampu menjawab pertanyaan dengan benar* Merangkum materi yang telah disampaikan Teknik Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien Mengadakan kontak mata dan empati Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor Nilai =(jumlah skor : 32)x100=....
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
107
PRAKTIKUM KE-19 SIMULASI KELAS IBU HAMIL, BINA KELUARGA BALITA (BKB), BINA KESEHATAN REMAJA (BKR) DAN BINA LINGKUNGAN KELUARGA (BLK)
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu0ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimum 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/ tenaga kesehatan dengan menggunakan paket ibu hamil yaitu buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, Pegangan fasilitator kelas ibu hamil dan buku senam ibu hamil. Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan fasilitator kelas ibu hamil (atau melalui on the job training ) dan setelah itu diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitas kelas ibu hamil. Dalam melaksanakan kelas ibu hamil fasilitator boleh meminta bantuan nara sumber untuk menyampaikan materi di bidang tertentu. Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dibidang tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil. Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil yang memiliki umur kehamilan 4 sampai dengan 36 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah maksimal kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Suami/ keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuansehingga dapat mengikuti beberapa materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya. Sarana prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil adalha : 1. Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira kira ukuran 4 m X 5 m, dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup 2. Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada 3. Buku KIA 4. Lembar balik kelas ibu hamil 5. Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil 6. Buku pegangan fasilitator 7. Alat peraga (KB Kit, Food model, boneka, metode kanguru, dll), jika ada 8. Tikar/ karpet (matras) 9. Bantal kursi (jika ada) 10. Buku senam hamil/ CD senam hamil jika ada Idealnya kelengkapan sarana prasaranan seperti tersebut diatas, namun apabila tidak ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Kegiatan lainnya seperti senam hamil merupakan materi tambahan bukan yang utama. Beberpa tahapan yang dilakukan pelaksanaan kelas ibu hamil : 1. Pelatihan bagi pelatih (TOT) Pelatiha bagi pelatih (TOT) dipersiapkan untuk melatih para fasilitator di tempat pelaksanaan kelas ibu hamil, baik ditingkat kabupaten, kecamatan sampai ke desa. Peserta TOT adalah bidan ataupetugas kesehatan yang telah mengikuti sosialisasi tentang buku KIA dan mengikuti pelatihan fasilitator. Kegiatan TOT bertujuan untuk mencetak para fasilitator dan selanjutnya fasilitator akan mampu melaksanakan serta mengembangkan kelas ibu hamil. Pelatihan bagi pelatih dilakukan secara berjenjang dari tingkat provinsi sampai ke tingkat kabupaten/ kota.
108
2. Pelatihan bagi fasilitator Pelatihan fasilitator dipersiapkan untuk melaksanakan kelas ibu hamil. Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan fasilitator kelas ibu hamil atau on the jo training . Bagi bidan atau petugas kesehatan ini, boleh mengembangkan kelas ibu hamil di wilayah kerjanya. Untuk mencapaihasil yang optimal dalam memfasilitasi kelas ibu hamil, fasilitator hendaknya menguasai materi yang akan disajikan baik materi medis maupun non medis. Beberapa materi non medis berikut akan membantu kemampuan fasilitator dalam pelaksanaan kelas ibu hamil diantaranya : (1) Komunikasi interaktif, (2) Presentasi yang baik, (3) Menciptakan suasana yang kondusif 3. Sosialisasi kelas ibu hamil pada Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder sebelum kelas ibu hamil dilaksanakan sangat penting. Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan semua unsur masyarakat dapat memberikan respon dan dukungan sehingga kelas ibu hamil dapat dikembangkan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Materi sosialisasi antara lain : a) Buku KIA b) Apa itu kelas ibu hamil c) Tujuan pelaksanaan kelas ibu hamil d) Manfaat kelas ibu hamil e) Peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder dalam mendukung pelaksanaan kelas ibu hamil. Peran apa saja yang dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan stakeholder untuk mendukung pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya : - Memotivasi ibu hamil dan keluarganya agar mau mengikuti kelas ibu hamil - Memberikan informasi tentangg kelas ibu hamil pada masyarakat khususnya keluarga ibu hamil atau memberikan dukungan fasilitas bagi ibu hamil dan lainlain. 4. Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil 1) Melakukan identifikasi/ mendaftar semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan beberapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu, misalnya : selama satu tahun. 2) Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat di Puskesmas atau Polindes, Kantor Desa/ Balai Pertemuan, Posyandu atau dirumah salah satu warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan tikar/ karpet, bantal dan lain jika tersedia. 3) Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan. 4) Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur kehamilan antara 4 sampai 36 minggu. 5) Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan. Pelaksanaan pertemuan kelas ibu dilakukan sesuai dengan kesepakatan abtara bidan/ petugas kesehatan dengan peserta/ ibu hamil, dan tahapan pelaksanaan. Jumlah kali pertemuan minimal 3 kali dan jumlah materinya sesuai dengan kesepakatan materi kelas ibu hamil, sebagai berikut : 109
PERTEMUAN
MATERI
I
1. Kehamilan perubahan tubuh dan keluhan
POKOK BAHASAN
2. Perawatan kehamilan
II
3. Persalinan
4. Perawatan nifas
III
5. Perawatan Bayi
6. Mitos
7. Penyakit menular
8. Akte kelahiran
Apa kehamilan itu Perubahan ibu selama kehamilan Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir, dan nyeri pinggang) Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan Hubungan suami istri selama kehamilan Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil Tanda-tanda bahaya kehamilan Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) Tanda-tanda persalinan Tanda bahaya pada persalinan Proses persalinan Inisiasi menyusui dini (IMD) Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas KB pasca salin Perawatan bayi baru lahir (BBL) Pemberian vitamin K1 injeksi pada BBL Tanda bahaya BBL Pengamatan perkembangan bayi/ anak Pemberian imunisasi pada BBL Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak Infeksi menular seksual (IMS) Informasi dasar HIV/ AIDS Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil Pentingnya akte kelahiran
110
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Untuk memantau perkembangan dan dampak pelaksanaan kelas ibu hamil perllu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Seluruh pelaksanaan kelas ibu hamil dibuatkan pelaporan dan didokumentasikan. Sumber referensi : Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil oleh Kementrian Kesehatan Republik Indinesia tahun 2011. BKB, BKR, dan BLK masing-masing merupakan sekumpulan keluarga-keluarga yang bergabung membentuk suatu wadah partisipasi dan kegiatan bersifat sosial, berorientasi kekeluargaan, mempunyai kebutuhan sertivikasi yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan keluarga untuk terwujudnya keluarga berkualitas. Sebagai wadah partisipasi dan kegiatan, keberadaan kelompok BKB, BKR dan BLK tersebut sangat dibutuhkan di masyarakat dan ternyata sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Mereka tumbuh dan berkembang ada yang karena kesadaran sendiri dengan membentuk komunitas, ada pula yang tumbuh dan berkembang melalui dinas instansi atau lembaga. Upaya pembentukan penumbuhan dan pengembangan kelompok BKB, BKR, maupun BLK dalam wadah partisipasi dan kegiatan keluarga tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya untuk membangun dan membina kualitas lingkungan keluarga di masyarakat. Standar oper atin g pr osedur (SOP)
1. Persiapan Tiap mahasiswa menyiapkan rencana jadwal kelas ibu hamil dengan format sebagai berikat. Pertemuan : Materi : Fasilitator : Jumlah peserta : Hari, tanggal : Tempat : Manual acara : Materi Metode Waktu Alat (Menit) Bantu I. Penjelasan umum kelas ibu hamil dan perkenalan peserta II. Curah pendapat tentang materi I III. Evaluasi harian hari ke I materi pertemuan I (Peningkatan Pengetahuan) IV. Kesimpulan V. Senam ibu hamil (kegiatan tambahan setelah penyampaian materi selesai) 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu : 1) Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada 2) Buku KIA 3) Lembar balik kelas ibu hamil 4) Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil 5) Buku pegangan fasilitator 6) Alat peraga (KB Kit, Food model, boneka, metode kanguru, dll), jika ada 7) Tikar/ karpet (matras) 8) Bantal kursi (jika ada) 111
9) Buku senam hamil/ CD senam hamil jika ada 10) Daftar hadir 11) Al Qur‟an 12) LCD 13) Komputer b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Qur‟an sebanyak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum simulasi kelas ibu hamil d. Mahasiswa menyimulasikan kelas ibu hamil selama kurang lebih 60 menit e. Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap simulasi kelas ibu hamil selama kurang lebih 20 menit f. Dosen memberikan penilaian simulasi kelas ibu hamil 3. Penilaian Keterangan penilaian : 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna FORM PENILAIAN SIMULASI KELAS IBU HAMIL NO Aspek yang dinilai A 1
C 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 C 13 14 15
skor 0 1
2
Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan acara c. Menjelaskan maksud , tujuan, dan kontrak waktu pelaksanaan kelas ibu hamil d. Melaksanakan kegiatan dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 Contens Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih) dan persiapan konsumsi Curah pendapat peserta tentang materi kelas ibu hamil Menggunakan bahasa yang jelas Membeikan reward Kontak mata Gaya/body language Humor Mengevaluasi peserta (pengetahuan/pemahaman) Menyimpulkan materi yang dibahas Mengingatkan materi untuk pertemuan kelas ibu hamil berikutnya Mengucapkan hamdalah Teknik Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien Mengadakan kontak mata dan empati Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata
112
Jumah skor Nilai = (Jumlah skor:36)x100
Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus Standar operating prosedur (SOP) BKB/BLK/BKR
1. Persiapan Tiap mahasiswa menyiapkan rencana kegiatan-kegiatan BKB/BKR/BLK dengan mengikuti format sebagai berikat. Pertemuan : Materi : Fasilitator : Jumlah peserta : Hari, tanggal : Tempat : Manual acara : Materi Metode Waktu Alat (Menit) Bantu I. Penjelasan umum BKB/BKR/BLK dan perkenalan peserta II. Curah pendapat tentang materi pertemuan ....... BKB/BKR/BLK III. Evaluasi harian hari ke ....... materi pertemuan ............ IV. Kesimpulan V. Kegiatan tambahan 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu : 1) Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada 2) Buku pegangan fasilitator 3) Alat peraga jika ada 4) Daftar hadir 5) Al Qur‟an 6) LCD 7) Komputer b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Qur‟an sebanyak 5 a yat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum simulasi BKB/BKR/BLK d. Mahasiswa menyimulasikan BKB/BKR/BLK selama kurang lebih 60 menit e. Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap simulasi BKB/BKR/BLK selama kurang lebih 20 menit f. Dosen memberikan penilaian simulasi BKB/BKR/BLK 3. Penilaian Keterangan penilaian : 113
0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna FORM PENILAIAN SIMULASI BKB/BLK/BKR NO Aspek yang dinilai
skor 0 1
2
A 1
Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan acara c. Menjelaskan maksud , tujuan, dan kontrak waktu pelaksanaan kelas BKB/BLK/BKR d. Melaksanakan kegiatan dengan sopan Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 Contens B Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih) dan persiapan konsumsi 2 Curah pendapat peserta tentang materi kelas BKB/BLK/BKR 3 Menggunakan bahasa yang jelas 4 Membeikan reward 5 Kontak mata 6 Gaya/body language 7 Humor 8 Mengevaluasi peserta (pengetahuan/pemahaman) 9 Menyimpulkan materi yang dibahas 10 Mengingatkan materi untuk pertemuan kelas kelas BKB/BLK/BKR berikutnya 11 Mengucapkan lafal hamdalah 12 Teknik C 13 Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien 14 Mengadakan kontak mata dan empati Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata 15 Jumah skor Nilai = (Jumlah skor:36)x100 Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
114
PRAKTIKUM KE-20 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA II (MMD II) Standart Operati ng Pr osedur e (SOP)
1. Persiapan a. Mahasiswa menyusun naskah skenario MMD II (Penyajian data hasil pengkajian, perumusan masalah dan penentuan prioritas masalah) danpembagian peran simulasi MMD II, terdiri dari : 1) Pembawa acara 2) Pembaca kallam Illahi 3) Presentan/ penyaji 4) Kepala Puskesmas 5) Camat 6) Kepala Desa 7) Dukuh 8) Tokoh masyarakat : ketua LPMD, Ketua RT/RW, kader kesehatan, tokoh agama, karang taruna dan lain-lain 2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu : 1) Skenario MMD II 2) Daftar hadir 3) Al Qur‟an 4) Komputer 5) LCD b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Qur‟an sebanyak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum simulasi MMD II d. Mahasiswa memulai simulasi MMD II selama kurang lebih 50 menit, terdiri dari: 1) Pembukaan 2) Pembacaan Kallam Illahi 3) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 4) Presentasi hasil Penyajian data hasil pengkajian, perumusan masalah dan penentuan prioritas masalah 5) Diskusi dengan masyarakat terkait dengan data yang dikumpulkan 6) Sambutan-sambutan 7) Lain-lain 8) Penutup e. Dosen memberikan feedback terhadap simulasi MMD II selama kurang leb ih 30 menit f. Dosen memberikan Simulasi MMD II 3. Penilaian Keterangan penilaian : 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna
115
LEMBAR PENILAIAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA II
NO A 1
ASPEK YANG DINILAI Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan MMD II c. Menjelaskan maksud dan tujuan MMD II (pembawa acara) d. Melaksanakan MMD II Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 B Contens 2 Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih), undangan dan persiapan konsumsi 3 Keterlibatan seluruh anggota kelompok 4 Kejelasan presentasi data yang ditampilkan * 5 Keterampilan memprioritaskan masalah yang ada di masyarakat* 6 Keterampilan menanggapi/menjawab pertanyaan dan klarifikasi data dari masyarakat* 7 Keterampilan melibatkan peran aktif masyarakat dalam pemecahan masalah yang dihadapi* C Teknik 8 Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien 9 Mengadakan kontak mata dan empati 10 Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor Nilai = (jumlah skor/20)*100=..... Kriteria lulus : 1. Nilai ≥ 70 : Lulus 2. 75% critical poin harus lulus
0
1
2
116
PRAKTIKUM KE-21 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA III (MMD III) Standart Operati ng Pr osedur e (SOP)
1. Persiapan a. Mahasiswa menyusun naskah skenario MMD III (evaluasi program kebidanan komunitas) danpembagian peran simulasi MMD III, terdiri dari : 1) Pembawa acara 2) Pembaca kallam Illahi 3) Presentan/ penyaji 4) Kepala Puskesmas 5) Camat 6) Kepala Desa 7) Dukuh 8) Tokoh masyarakat : ketua LPMD, Ketua RT/RW, kader kesehatan, tokoh agama, karang taruna dan lain-lain 2. Pelaksanaan b. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu : 1) Skenario MMD III 2) Daftar hadir 3) Al Qur‟an 4) Komputer 5) LCD c. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Qur‟an sebanyak 5 ayat d. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum simulasi MMD III e. Mahasiswa memulai simulasi MMD III selama kurang lebih 50 menit, terdiri dari: 1) Pembukaan 2) Pembacaan Kallam Illahi 3) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 4) Presentasi hasil evaluasi pelaksanaan MMD III 5) Pamitan mahasiswa 6) Kesan pesan perwakilan masyarakat 7) Sambutan-sambutan 8) Lain-lain 9) Penutup f. Dosen memberikan feedback terhadap simulasi MMD III selama kurang lebih 30 menit g. Dosen memberikan Simulasi MMD III 3. Penilaian Keterangan penilaian : 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna
117
LEMBAR PENILAIAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA III
NO A 1
ASPEK YANG DINILAI Sikap dan Perilaku a. Mengucapkan salam, membaca lafal basmallah . dan memperkenalkan diri pada masyarakat. b. Pembukaan MMD III c. Menjelaskan maksud dan tujuan MMD II dan MMD III (pembawa acara) d. Melaksanakan MMD III Nilai 0 jika tdk melakukan sama sekali Nilai 1 jika melakukan 1-2 Nilai 2 jika melakukan 3-4 B Contens 2 Menyiapkan : tempat (Aman, nyaman,bersih), undangan dan persiapan konsumsi 3 Keterlibatan seluruh anggota kelompok 4 Kejelasan presentasi data yang ditampilkan * 5 Keterampilan memprioritaskan masalah yang ada di masyarakat* 6 Keterampilan menanggapi/menjawab pertanyaan dan klarifikasi data dari masyarakat* 7 Keterampilan melibatkan peran aktif masyarakat dalam pemecahan masalah yang dihadapi* C Teknik 8 Bekerja secara sistematis, efektif dan efisien 9 Mengadakan kontak mata dan empati 10 Semua peran dilaksanakan secara baik dan merata Jumlah skor Nilai = (jumlah skor/20)*100=..... Kriteria lulus : 3. Nilai ≥ 70 : Lulus 4. 75% critical poin harus lulus
0
1
2
118
PRAKTIKUM KE-23 DAN 24 DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Standart Operati ng Pr osedur e (SOP)
1. Persiapan a. Mahasiswa menulis catatan dokumentasi asuhan kebidanan komunitas pada keluarga yang telah dikaji dan dibuna (berdasarkan simulasi data praktikum2. Pelaksanaan a. Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan praktikum, yaitu : 1) Catatan askeb pada komunitas 2) Daftar hadir 3) Al Qur‟an 4) Komputer 5) LCD b. Dosen pembimbing memimpin tadarus Al Qur‟an sebanyak 5 ayat c. Dosen pembimbing menjelaskan tujuan praktikum dokumentasi askeb pada komunitas keluarga d. Mahasiswa mempresentasikan dokumentasi askeb pada komunitas keluarga selama kurang lebih 50 menit. e. Mahasiswa dan dosen memberikan feedback terhadap dokumentasi askeb pada komunitas keluarga kurang lebih 30 menit f. Dosen memberikan Simulasi dokumentasi askeb pada komunitas keluarga 3. Penilaian Keterangan penilaian : 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna FORM PENILAIAN DOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS NO A 1 B 2
3 4
ASPEK YANG DIAMATI SIKAP DAN PERILAKU Sabar, teliti, tidak tergesa-gesa, percaya diri, dan tidak gugup CONTENT Persiapan alat-alat: 1. kertas 2. pulpen 3. penggaris Ketepatan dalam menuliskan judul asuhan kebidanan* Kelengkapan dan tepat dalam menuliskan data Subyektif 1. identitas dan daftar anggota keluarga 2. sifat keluarga 3. kebiasaan keluarga 4. kebiasaan keluarga yang merugikan 5. faktor ekonomi, sosial, dan budaya 6. riwayat kesehatan keluarga 7. riwayat kontrasepsi
0
1
2
119
5
6
7
8 C 9
8. riwayat kesehatan remaja dan pengetahuan remaja 9. tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Kelengkapan dan tepat dalam menuliskan data Obyektif 1) Data pemeriksaan fisik keluarga 2) PHBS KS 3) Rumah Sehat Islami 4) Kadarzi Ketepatan dalam menuliskan assesment/analisa yang disimpulkan dalam mengkaji data Subyektif dan Obyektif berdasarkan prioritas masalah* Ketepatan dalam menuliskan planning berdasarkan assesment/analisa yang didapatkan dengan merencanakan tindakan yang dilakukan berdasar prioritas masalah, dan dituliskan keterangan tanggal dan jam* Ada tandatangan dan nama terang bidan yang bertanggung jawab* TEKNIS Bekerja secara sistematis, efektif, dan efisien Nilai=jumlah nilai yang diperoleh x 100 18 Nilai kelulusan : >70 : Lulus <70: Tidak lulus
120
CONTOH SISTEMATIKA LAPORAN KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah B. Tujuan umum dan khusus C. Manfaat D. Metoda BAB II TINJAUAN TEORI A. Batasan komunitas/masyarakat B. Tipe-tipe komunitas/masyarakat C. Desa Siaga Qorriyah Thoyyibah D. Manajemen/asuhan kebidanan pada komunitas BAB III ASUHAN/MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KOMUNITAS A. Pengkajian ( Berdasarkan format pengkajian kesehatan masyarakat ) B. Perumusan masalah C. Prioritas masalah ( Lakukan dengan teknik skoring) D. Perencanaan ( Dilengkapi program kerja) E. Pelaksanaan F. Evaluasi ( Buatlah tabel awal PKL dengan sesudah PKL) BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian (Bandingkan teori dengan pelaksanaan,kendala) B. Perumusan masalah (Bahas masalah yang paling banyak muncul) C. Prioritas masalah (Bahas dasar prioritas masalah) D. Perencanaan (Bahas kendala penyusunan rencana) E. Evaluasi (Bahas antara pada rencana target dan pencapaian hasil) BAB V PENUTUP A. Kesimpulan (Jawab tujuan pada bab II) B. Saran (ditujukan ke Masyarakat, Ketua RT/RW/ Kepala Desa/Camat, Puskesmas)
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Laporan Pelaksanaan program kerja 2. Daftar hadir kegiatan-kegiatan 3. Foto-foto kegiatan 4. Lain-lain sesuai kebutuhan
121
BAB IV PANDUAN TUTORIAL SATUAN PEMBELAJARAN TUTORIAL 1 Skenario 2 Setelah Bidan X melakukan pengkajian (Skenario I) dan analisa masalah ditemukan beberapa masalah selain diare yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Dari hasil hasil pengukuran morbiditas (prevalence rate, incidence rate, attack rate, survival rate) perlu dianalisa dan diprioritaskan untuk melakukan pembinaan lanjut. Permasalahan kebidanan komunitas yang telah ditemukan disusun perencanaan melalui forum MMD2. Rencana pembinaan diarahkan untuk terwujudnya Desa Siaga/Qorryah Thoyibah (DS/QT), maka bidan X menyusun plan of action (POA) dan melakukan advokasi dengan berbagai pihak terkait. Untuk menyusun implementasi ia menyiapkan rencana promosi kesehatan termasuk satuan acara penyuluhan (SAP) dan media penyuluhan.
SATUAN PEMBELAJARAN TUTORIAL 2 Skenario 4 Seorang ibu hamil diantarkan oleh suaminya ke tempat praktek saudara. Ibu tersebut termasuk dalam anggota JKN. Ibu dan suami mengalami kebingungan dalam mengurus JKN. Kemudian suami menemui bidan untuk meminta penjelasan mengenai cara mengurus JKN.
122
123
FORM PENILAIAN TUTORIAL
No
Nilai Mahasiswa
Komponen Penilaian 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1 Persiapan dalam diskusi 2 kemapuan atau keaktifan brainstorming 3 Penguasaan pengetahuan terkait materi 4 Critical thinking terhadap masalah 5 kemampuan team work 6 kemampuan merespon materi 7 kemampuan komunikasi 8 Kedisiplinan TOTAL NILAI Nilai range 1 – 4, NAMA MAHASISWA 1…………………………….
6……………………………
11………………………………
2…………………………….
7………………………………
12……………………………….
3………………………………
8………………………………..
13……………………………….
4………………………………
9………………………………. .
14……………………………….
5………………………………
10………………………………
15……………………………….
124
FORM PENILAIAN TUGAS
Format Tugas : NO Aspek yang dinilai 1 2 3 4
Ketajaman analisis Inovasi Ketepatan waktu pengumpulan tugas Sistematika penuliasan
Prosentase Penilaian 30% 20% 20% 30%
125
KRITERIA PENILAIAN PRESENTASI/SEMINAR
No 1
2
3
4
5 6
Penyaji Aspek yang Nilai dinilai max Persiapan dan 10 pengelolaan penyajian Kelengkapan 20 materi penyajian Kejelasan 20 pemaparan materi penyajian Kemampuan 20 menjawab pertanyaan Penggunaan 10 AVA Penggunaan 10 waktu Nilai Total 90
Nilai
No 1
2
3
4
5 6
Audience Aspek yang dinilai Nilai max Kejelasan 10 pengungkapkan pertanyaan Kesesuaian 30 pertanyaan dengan materi presentasi Ketepatan lingkup 20 pertanyaan atau sanggahan yang perlu diajukan Sikap menerima 10 jawaban Kesesuaian umpan balik/saran Keaktifan
10
Nilai Total
90
Nilai
10
126
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) BERDASAR STANDAR JOINT COMMISSION INTERNATIONAL (JCI) SASARAN
Enam sasaran keselamatan pasien adalah sebagai berikut : Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert medications Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh Standar SKP.I.( Ketepatan identifikasi pasien) Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien. Maksud dan Tujuan SKP.I. (Ketepatan identifikasi pasien) Kesalahan karena keliru-pasien sebenarnya terjadi di semua aspek diagnosis dan pengobatan. Keadaan yang dapat mengarahkan terjadinya error /kesalahan dalam mengidentifikasi pasien, adalah pasien yang dalam keadaan terbius / tersedasi, mengalami disorientasi, atau tidak sadar sepenuh nya; mungkin bertukar tempat tidur, kamar, lokasi di dalam rumah sakit; mungkin mengalami disabilitas sensori; atau akibat situasi lain. Maksud ganda dari sasaran ini adalah : pertama, untuk dengan cara yang dapat dipercaya/reliable mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan kedua, untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut. Kebijakan dan/atau prosedur yang secara kolaboratif dikembangkan untuk memperbaiki proses identifikasi, khususnya proses yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau memberikan pengobatan atau tindakan lain. Kebijakan dan/atau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara untuk mengidentifikasi seorang pasien, seperti nama pasien,denganduanamapasien, nomor identifikasimenggunakan nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang (-identitas pasien) dengan bar-code, atau cara lain. Nomor kamar atau lokasi pasien tidak bisa digunakan untuk identifikasi. Kebijakan dan/atau prosedur juga menjelaskan penggunaan dua pengidentifikasi/penanda yang berbeda pada lokasi yang berbeda di rumah sakit, seperti di pelayanan ambulatori atau pelayanan rawat jalan yang lain, unit gawat darurat, atau kamar operasi. Identifikasi terhadap pasien koma yang tanpa identitas, juga termasuk. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur untuk memastikan telah mengatur semua situasi yang memungkinkan untuk diidentifikasi. Elemen Penilaian SKP.I. ( Ketepatan identifikasi pasien) 1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien 2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. 3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2) 4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur 5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi MATERI 1. Identifikasi pasien menggunakan dua identitas dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau 2. Identifikasi pasien sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah 3. Identifikasi pasien sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis 4. Identifikasi pasien sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur 5. Pembuatan dan sosialisasi kebijakan atau SOP tentang pelaksanaan identifikasi pasien
127
DOKUMEN Acuan: PMK 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien RS Regulasi RS: Kebijakan/ Panduan Identifikasi pasien SPO pemasangan gelang identifikasi
Standar SKP.II. (Peningkatan komunikasi yang efektif) Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan. Maksud dan Tujuan SKP.II. (Peningkatan komunikasi yang efektif) Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon, bila diperbolehkan peraturan perundangan. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah ad alah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera /cito. Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk perintah lisan dan melalui telepon termasuk: menuliskan (atau memasukkan ke komputer) perintah secara lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima informasi; penerima membacakan kembali (read back) perintah back) perintah atau hasil pemeriksaan; dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dan dibacakan ulang denganakurat.untukobat-obat yang yang termasukobat NORUM/LASA dilakukanejaulang. Kebijakan dan/atau prosedur mengidentifikasi alternatif yang diperbolehkan bila proses pembacaan kembali (read back) tidak back) tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan dalam situasi gawat darurat/emergensi di IGD atau ICU. Elemen Penilaian SKP.II. (Peningkatan komunikasi yang efektif) 1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga MKI.19.2, EP 1) 2. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga AP.5.3.1, Maksud dan Tujuan) 3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil pemeriksaan tersebut 4. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon. (lihat juga AP.5.3.1. Maksud dan Tujuan) MATERI 1. Pencatatan secara lengkap perintah lisan (atau melalui telepon) dan hasil pemeriksaan oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan 2. Pembacaan ulang secara lengkap perintah lisan (atau melalui telepon) dan hasil pemeriksaan oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan diejabilaobat yang diperintahkantermasukgolonganobat NORUM/LASA 3. Konfirmasi perintah atau hasil pemeriksaan oleh pemberi perintah atau pemeriksaan 4. Pembuatan dan sosialisasi kebijakan atau SOP verifikasi terhadap akurasi komunikasi lisan (atau melalui telepon) DOKUMEN Kebijakan/ PanduanKomunikasi pemberian informasi dan edukasi yang efektif SPO komunikasi via telp
128
Standar SKP.III. (Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert medications) Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert) Maksud dan Tujuan SKP.III. (Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert medications) Bila obat-obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien, maka penerapan manajemen yang benar penting/krusial untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert (high-alert medications) medications) adalah obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error kesalahan/error dan/atau dan/atau kejadian sentinel (sentinel event), obat event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) outcome) demikian pula obat-obat yang tampak mirip/ucapan mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike atau Look-Alike Sound-Alike / Sound-Alike / LASA). Daftar obat-obatan yang sangat s angat perlu diwaspadai tersedia di WHO. Yang sering disebut-sebut dalam isu keamanan obat adalah pemberian elektrolit konsentrat secara tidak sengaja (misalnya, kalium/potasium klorida klorida [sama dengan 2 mEq/ml atau yang yang lebih pekat)], kalium/potasium fosfat [(sama dengan atau lebih besar dari 3 mmol/ml)], natrium/sodium klorida [lebih pekat dari 0.9%], dan magnesium sulfat [sama dengan 50% atau lebih pekat]. Kesalahan ini bisa terjadi bila staf tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit asuhan pasien, bila perawat kontrak tidak diorientasikan sebagaimana mestinya terhadap unit asuhan pasien, atau pada keadaan gawat darurat/emergensi. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian tsb adalah dengan mengembangkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk menyusun daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan datanya sendiri. sendiri. Kebijakan dan/atau prosedur juga mengidentifikasi area mana yang membutuhkan elektrolit konsentrat secara klinis sebagaimana ditetapkan oleh petunjuk dan praktek profesional, p rofesional, seperti di IGD atau kamar operasi, serta menetapkan c ara pemberian label yang jelas serta bagaimana penyimpanannya di area tersebut sedemikian rupa, sehingga membatasi akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-hati. Elemen Penilaian SKP.III. (Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert medications) 1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai 2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan 3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di area tersebut, bila diperkenankan kebijakan. 4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted). (restricted). Materi 1. Pembuatan kebijakan atau SOP identifikasi, lokasi, pelabelan, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai 2. Sosialisasi dan implementasi kebijakan atau SOP 3. Inspeksi di unit pelayanan untuk memastikan tidak adanya elektrolit konsentrat bila tidak dibutuhkan secara klinis dan panduan agar tidak terjadi pemberian secara tidak sengaja di area tersebut 4. Pelabelan elektrolit konsentrat secara jelas dan penyimpanan di area yang dibatasi ketat Standar SKP.IV. (Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi) Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi.
129
Maksud dan Tujuan SKP.IV. ( Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi) Salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien salah-pasien operasi, adalah kejadian yang mengkhawatirkan dan biasa terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah akibat akibat dari komunikasi yang tidak efektif efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah, kurang/ tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi site (site marking ), ), dan tidak ada prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi. Di samping itu juga asesmen pasien yang tidak adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat, budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah, permasalahan yang berhubungan dengan resep yang tidak terbaca (illegible handwriting) dan handwriting) dan pemakaian singkatan adalah merupakan faktor-faktor kontribusi yang sering terjadi. Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi masalah yang mengkhawatirkan ini. Kebijakan terma suk definisi dari operasi yang memasukkan sekurang-kurangnya prosedur prosedur yang menginvestigasi menginvestigasi dan/atau mengobati mengobati penyakit dan kelainan/disorder kelainan/disorder pada pada tubuh manusia dengan cara menyayat, membuang, mengubah, atau menyisipkan kesempatan diagnostik/terapeutik. Kebijakan berlaku atas setiap lokasi di rumah sakit dimana prosedur ini dijalankan. Praktek berbasis bukti, seperti yang diuraikan dalam Surgical Safety Checklist dari dari WHO Patient Safety (2009), juga di The Joint Commission’s Universal Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong Procedure, Wrong Person Surgery. Surgery. Penandaan lokasi operasi melibatkan pasien dan dilakukan dengan tanda yang segera dapat dikenali. Tanda itu harus digunakan secara konsisten di seluruh rumah rumah sakit; dan harus dibuat oleh orang orang yang akan melakukan tindakan; harus dibuat saat pasien pasien terjaga dan sadar; jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multiple level (tulang belakang). Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah untuk : memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang b enar; memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), (images), dan hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang; Memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant-implant yang yang dibutuhkan. Tahap “Sebelum insisi” / insisi” / Time out memungkinkan memungkinkan setiap pertanyaan yang belum terjawab atau kesimpangsiuran dibereskan. Time out dilakukan dilakukan di tempat tempat tindakan akan dilakukan, dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, dan melibatkan seluruh tim operasi. Rumah sakit menetapkan b agaimana proses itu didokumentasikan (secara ringkas, misalnya menggunakan checklist) Elemen Penilaian SKP.IV. ( Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi) 1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan/ pemberi tanda. 2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist che cklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. 3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi / timetime-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan. 4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi. op erasi. MATERI 1. Pembuatan tanda identifikasi yang jelas dan melibatkan pasien dalam proses penandaan lokasi operasi 2. Penyusunan checklist untuk verifikasi preoperasi tepat lokasi, tepat p rosedur, tepat pasien, tepat dokumen, dan ketersediaan serta ketepatan alat 3. Penerapan dan pencatatan prosedur „time„time-out‟ sebelum dimulainya tindakan pem bedahan 4. Pembuatan kebijakan atau SOP untuk proses di atas (termasuk prosedur tindakan medis dan dental)
130
DOKUMEN Regulasi RS: Kebijakan / Panduan / SPO pelayanan bedah Dokumen: Check list
Standar SKP.V. ( Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan) Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. Maksud dan Tujuan SKP.V. ( Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan) Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan praktisi dalam kebanyakan tatanan pelayanan kesehatan, dan peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi umumnya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran kemih-terkait kateter, infeksi aliran darah (blood stream infections) dan pneumonia (sering kali dihubungkan dengan ventilasi mekanis). Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat. Pedoman hand hygiene yang berlaku secara internasional bisa diperoleh dari WHO, Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang menyesuaikan atau mengadopsi pedoman hand hygiene yang diterima secara umum untuk implementasi pedoman itu di rumah sakit. Elemen Penilaian SKP.V. ( Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan) 1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety). 2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. 3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan MATERI 1. Adaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang sudah diterima secara umum (misalnya WHO Patient Safety) 2. Penerapan program hand hygiene secara efektif 3. Pembuatan kebijakan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan DOKUMEN Kebijakan / Panduan/ Prosedur Hand hygiene
131
Standar SKP.VI. (Pengurangan risiko pasien jatuh) Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh. Maksud dan Tujuan SKP.VI. ( Pengurangan risiko pasien jatuh) Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien rawat inap. Dalam konteks populasi/masyarakat yang dilayani, pelayanan yang diberikan, dan fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap obat dan konsumsi alkohol, penelitian terhadap gaya/cara jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien. Program ini memonitor baik konsekuensi yang dimaksudkan atau yang tidak sengaja terhadap langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi jatuh. Misalnya penggunaan yang tidak benar dari alat penghalang aTau pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan cedera, sirkulasi yang terganggu, atau integrasi kulit yang menurun. Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit. Elemen Penilaian SKP.VI. ( Pengurangan risiko pasien jatuh) 1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan. (lihat juga AP.1.6, EP 4) 2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko (lihat juga AP.1.6, EP 5) 3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja 4. Kebijakan dan/atau prosedur mendukung pengurangan berkelanjutan dari risiko cedera pasien akibat jatuh di rumah sakit MATERI 1. Penerapan asesmen awal pasien risiko jatuh dan asesmen ulang pada pasien bila ada perubahan kondisi atau pengobatan 2. Penerapan langkah-langkah pencegahan dan pengamanan bagi pasien yang dianggap berisiko 3. Monitor dan evaluasi berkala terhadap keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak terkait 4. Pembuatan kebijakan atau SOP pasien jatuh DOKUMEN Regulasi RS: Kebijakan / Panduan/SPO asesmen risiko pasien jatuh Kebijakan/Panduan/SPO manajemen risiko pasien jatuh SPO pemasangan gelang risiko jatuh
132
133
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2001. Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta: Bina Putra Aksara FKU UI. 2002. Management Pelayanan Kesehatan. Jakarta Hendrik L., Bloom. 1974. Planning Health Developmentand Aplication of Social Change Theory. Human Science Press: New York Lawrence Green,1980. Health Education Planning: A Diagnostic Approach. The John Hopkins University. Mayfield Publishing Co. New Bennet V. Ruth, Linda K. Brown, M yles Text Book For Midwieves Mary Cronk, Caroline F., Community Midwivery, London, 1994 Sweet R. Betty, Mayes Midwifery a Text Book For Midwives, Jones&Bartlet Publishers, London, 1997 Depkes RI, Bidan Di Masyarakat, Jakarta,1999 Depkes, KepMenKes No. 900 Tahun 2002, Jakarta Depkes RI, Standar Pelayanan Kebidanan IBI, Kompetensi Bidan Indonesia, Jakarta, 1997. Linda V. Wals, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 2001. Mary C. John Caroline Flint, Community and Midwifery, Apractice Guide Modul Making Pregnancy Saver (MPS) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) PP IBI dan SAOES, Petunjuk Teknis dan Langkah-langkah Kerja Untuk Bidan Di Desa, 1995/1996 Pengurus Pusat IBU, Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta, 1999 Sunarti Sularyo, Deteksi dan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. Syahlan, J.H., Kebidanan Komunitas, Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan, Jakarta, 1996. Varney ., Varneys Midwiferi, Jones&Bartlet Publisher, London, 1997 Bartholomew, LK., Parcel, GS., Kok, G., & Gottlieb, NH. 2006 Planning Health Promotion Program. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc. (Chapter 2, 3 & 4) Browning, CJ., & Thomas, SA. 2005 Behavioral Change: An Evidence-based handbook for Social and PublicHealth. Edinburgh: Elsevier Davies, M., & Macdowall, W. 2006. Health Promotion Theory. Berkshire, England: Open University Press. (Chapter 3 & 4) Dignan MB., Carr PA., 1992. Program Planning for Health Education and Promotion. Second Edition. USA: Lea & Febiger Ewles L & Simnet I., 1994. Promosi Kesehatan: petunjuk praktis. Terjemahan, edisi kedua (terjemahan).Yogyakarta: Gadjah mada University press Kemm J. & Close A. 1995. Health Promotion : Theory and Practice. Great Britain: MacMillan Press Gorin, SS., & Arnold, J. 2006 Health Promotion in Practice. San Fransisco: John Wiley & Sons Jones, K. 2003 Health and Human Behavior. Melbourne: Oxford University Press Simon-Mortons, BG., Greene WH., Gottlieb NH., 1995. Introduction to Health Education and Promotion. Second edition. USA: Waveland Press Jurnal Kebidanan/kedokteran Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah/ Penafsir Al-Qur‟an, Al- Qur’an Dan , departemen agama RI, Jakarta, 1971. Terjemahannya
134