LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Keluarga Binaan
tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Keluarga Kel uarga Tn.”R” Di RT.01 RW.10 Kelurahan Srengseng Sawah
Oleh : Jesi Nurfitri 07160100067
PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU (STIKIM) JAKARTA 2017
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM KELUARGA BINAAN 19-26 JULI 2017 “ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA
TN.”R” DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)”
Disusun oleh: JESI NURPITRI 07160100067
Laporan keluarga binaan telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing pamong komunitas Program Studi Diploma IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jakarta, 29 Juli 2017 Menyetujui, Pembimbing
Rita Ayu Yolandia, S.ST
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan hidayah- Nya, Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Komunitas
Keluarga pada Keluarga Tn. R dengan PHBS Keluarga di RT.01/RW.10 Kelurahan Srengseng Sawah ”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan menyusun laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu selama penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.
Jakarta, Juli 2017
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sarana kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. s akit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi tet api juga sebagai unsur sosial s osial yang memiliki memi liki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya. Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana. Pembangunan keluarga dan masyakat merupakan bagian dari pembangunan nasional. Dimana keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, maka untuk membina masyarakat serta dalam pembinaan yang dimulai dan ditujukan kepada keluarga - keluarga yangmerupakan unsure dari masyarakat,karena di dalam keluarga terdapat prilaku yang mendukung kesehatan maupun yang bertolak belakang dari kesehatan.
1.2
Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal. 2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak pada keluarga. b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya
mendorong
dirinya
sendiri
dalam
bidang
kesehatan,
serta
menanamkan perilaku hidup sehat.
1.3
Manfaat Penulisan 1. Bagi masyarakat desa a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan sehingga dapat meningatkan taraf hidup masyarakat desa. b. Meningkatakan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam mewujudkan kelurga yang bahagia, sejahtera dan berkualitas. 2. Bagi mahasiswa Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan terhadap keluarga serta menambah wawasan dalam pembuatan laporan praktik
1.4
Metode Penulisan Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik yang menggunakan metode wawancara dan pendataan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Keluarga 2.1.1
Pengertian Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya (Effendi, 1998).
2.1.2
Bentuk Tipe Keluarga Menurut Effendi (1998) bentuk keluarga sebagai berikut:
a. Keluarga inti ( Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. b. Keluarga besar ( ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya. c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama. f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
2.1.3
Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu. c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.
2.1.4
Peranan Keluarga Peranan
keluarga
menggambarkan
seperangkat
perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah: a. Peranan ayah Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya. b. Peranan ibu Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga. c. Peranan anak Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental maupun spiritial.
2.1.5
Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora keluarga. b. Fungsi psikologis 1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman. 2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga. c. Fungsi social 1) Membina sosialisasi pada anak. 2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak. d. Fungsi ekonomi
1) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 2) Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang. e. Fungsi Pendidikan 1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya. 2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa. 3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
2.1.6
Gambaran Keluarga Sehat Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial. b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga. c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K. d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat. e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat. Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya. Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak
dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah. 2.2
Konsep Manajemen Asuhan Keluarga Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah
pemecahan
masalah
serta
melakukan
tndakan
untuk
menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Langkah-langkah kebidanan komunitas: 1. Identifikasi masalah Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data berdasarkan sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di masyarakat (data subyektif) dan secara tidak langsung (data obyektif). Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil obserfasi pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah pengumplan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan. 2. Data Desa Data desa meliputi: a. Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas kesehatan pemeriksaan). b. Penduduk
(jumlah,
komposisi
penduduk,
jumlah
keluarga,
mata
pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk). c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesaktan ibu, anak dan balita). d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban keluarga, pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi tinja). e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari lembaga swadaya
masyarakat
yang
ada,
media
komunikasi
yang
dimiliki
masyarakat). f. Data keluarga g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita. h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah dan kotoran).
3. Analisa dan Perumusan Masalah Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan masalah kesehatan lingkungan di komuniti. a. Analisis Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. b. Perumusan Masalah Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
4. Rencana dan Tindakan Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun: a. Rencana Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan. Di dalam pelaksanaan mencakup: 1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan. 2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga. Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup: 1) Tingkat kesehatan lingkungan. 2) Frekuensi penyuluhan. 3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan. b. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5. Evaluasi Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
2.3
Konsep Permasalahan Keluarga
1. Pengertian PHBS a. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanaka semua perilaku kesehatan. b. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2. Keluarga PHBS Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu : a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). b. Memberi bayi ASI Eklusif Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama
berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. c. Menimbang balita setiap bulan Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5 tahun diposyandu. Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat perkembangannya). d. Menggunakan air bersih Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar sakit. Syarat-syarat air bersih adalah : Air tidak berwarna harus bening/jernih. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan
kotoran lainnya. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
Manfaat menggunakan air bersih? Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Bagaimana menjaga kebersihan sumber air bersih? Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit 10 meter. Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya atidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran,
tidak berlumut pada lantai/lantai dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih dan diletakan di lantai (ember/gayung digantung di tiang sumur). e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Kapan saja harus mencuci tangan? Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll). Setelah buang air besar Setelah menceboki bayi atau anak Sebelum makan dan menyuapi anak Sebelum memegang makanan Sebelum menyusui bayi
Manfaat mencuci tangan Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
f.
Menggunakan jamban sehat Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkanya. Jenis-jenis jamban yang dapat digunakan : Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran kedasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau. Jamban tangki septik/leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik
kedap
air
yang
befungsi
sebagai
wadah
proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapan. Bagaimana memilih jenis jamban? Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit a ir.
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1) Daerah yang cukup air 2)
Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “ multiple latrine”
yaitu
satu
lubang
penampungan
tinja/tangki
septik
digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban) 3) Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
g. Memberantas jentik dirumah sekali seminggu Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik adalah Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk). Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan. Mengubur atau menyingkirkan
barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).
h. Makan sayur dan buah setiap hari Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah adalah : Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata Vitamin D untuk kesehatan tulang Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda Vitamin K untuk pembekuan darah Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi Vitamin B mencegah penyakit beri-beri Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.
Manfaat makanan berserat, yaitu: Mencegah Diabetes
Melancarkan buang air besar Menurunkan berat badan Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi) Membuat awet muda Mencegah kanker Memperindah kulit, rambut dan kuku Membantu mengatasi Anemia (kurang darah) Membantu perkembangan bakteri yang baiok dalam usus.
i.
Melakukan aktifitas fisik setiap hari Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Bagaimana cara melakukan aktifitas yang benar ? Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum
terbiasa dapat di mulai dengan beberapa menit setiap hari dan di tingkatkan secara bertahap. Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan. Lakukan gerakan ringan dan perlahan ditingkatkan sampai sedang. Jika sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut, lakukan secara rutin
paling sedikit 30 menit setiap hari.
j.
Tidak merokok di dalam rumah -
Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru. -
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya tidak menghirup asap rokok. Apa bahaya perokok aktif dan perokok pasif?
Menyebabkan kerontokan rambut Gangguan pada mata, seperti katarak. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok. Menyebabkan paru-paru kronis. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Menyebabkan stroke dan serangan jantung. Tulang lebih mudah patah. Menyebabkan kanker kulit. Menyebabkan kemandulan dan impotensi. Menyebabkan kanker rahim dan keguguran
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. R 36 TAHUN DI RT 01 RW 10 KELURAHAN SRENGSENG SAWAH KECAMATAN JAGAKARSA KOTA JAKARTA SELATAN
A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal: Rabu, 19 Juli 2017
I.
IDENTITAS KELUARGA 1. Kepala Keluarga
a. Nama
: Tn. Rudi
b. Umur
: 36 th
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Agama
: Islam
e. Pendidikan Terakhir
: SMA
f.
: Buruh
Pekerjaan Pokok
g. Pekerjaan tambahan
:-
h. Penghasilan perbulan
: Rp 1.500.000,00
i.
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
j.
Alamat
: Jl. Mangga Rt 01/10 Yonzikon 13
k. Tipe keluarga
: Extended
2. Anggota Keluarga (genogram dilampirkan, minimal 3 generasi)
No Nama
Umur
Status
L/P Agama Hub
Pendidikan Pekerjaan Pindah Ket
Kelg 1
Rita
30 th
menikah
P
Islam
Istri
SMA
IRT
-
-
8 th
Belum
L
Islam
Anak
SD
-
-
-
Kusnani 2
Sahal Aditya
Kawin
II.
POLA/KEBIASAAN KELUARGA SEHARI-HARI
1.
Pola Makan
No
Pola konsumsi
a.
Frekuensi makan per hari
b.
Makan protein nabati perminggu
c.
Makan protein hewani per minggu
d.
Berapa kali makan sayuran per minggu
e.
Berapa kali minum susu per minggu
1
2
3
Tiap
Tidak
kali
kali
kali
hari
teratur
√
√ √ √ √ √
Kebiasaan makan non frekuensi
f.
Jenis makanan pokok
Nasi
g.
Kebiasaan minum
h.
Pengelolaan makanan sesuai syarat Ya
Teh
Air Putih
kesehatan i.
Pakai garam yodium
Ya
j.
Makanan pantangan dalam keluarga
Tidak ada
k.
Cuci tangan sebelum dan sesudah
Ya
Kadang-kadang pakai sabun
makan l.
Penyajian makanan
Hangat dan Dingin
m.
Penyimpanan makanan
Tertutup
2.
Pola Istirahat Dan Tidur
a. Kebiasaan istirahat siang
: tergantung kemauan masing-masing individu
b. Kebiasaan istirahat malam : 6-8 jam
3.
Pola Komunikasi Keluarga
a. Pengambil keputusan dalam keluarga : Kepala keluarga
Ket
b. Hubungan antar anggota keluarga : Jenis
Harmonis
Kurang harmonis
Alasan
Suami istri
Harmonis
-
-
Orang tua-anak
Harmonis
-
-
Anak-anak
Harmonis
-
-
Keluarga-masyarakat
Harmonis
-
-
4.
Pola Hygiene Sanitasi
a. Mandi
: 2 kali/hari, pakai sabun, di sumur
b. Gosok gigi
: 2 kali/hari, sikat pribadi
c. Mencuci rambut
: 2 kali/minggu
d. Ganti pakaian luar
: 2 kali/hari
e. Ganti pakaian dalam
: 1 kali/hari
f.
: Tidak
Pakai alas kaki
g. Kebiasaan merugikan
: ada, Tn.Nasrun merokok
III. DATA SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN SPIRITUAL 1.
Penghasilan
a.
Anggota keluarga yang bekerja 1)
Ayah, Jenis pekerjaan
: Buruh
2)
Ibu, Jenis pekerjaan
:-
3)
Anak, Jenis pekerjaan
:-
b.
Penghasilan keluarga/bulan : Rp. 1.500.000.00,-
c.
Pengeluaran/pemanfaatan dana keluarga 1)
Kebutuhan pokok
: 50 %
2)
Biaya pendidikan
: 0%
3)
Kesehatan
: 10 %
4)
Pakaian
:5%
5)
Rekreasi
: Tidak ada
6)
Perbaikan rumah
:0%
7)
Tabungan
:5%
8)
Biaya tak terduga
:5%
d.
Penggunaan dana
: Pas-pasan
e.
Pengelolaan dan penentu keuangan keluarga oleh : Suami (KK)
2.
Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
a.
Kedudukan
kepala
keluarga
(KK)
dalam
kemasyarakatan
:Warga
Masyarakat b.
3.
Partisipasi keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan : Tidak Aktif
Hiburan Keluarga
a.
Sarana hiburan keluarga
: TV
b.
Frekuensi rekreasi
: tidak pasti
c.
Pemanfaatan waktu senggang
: Istirahat, menonton TV
d.
Suasana waktu senggang
: Gembira
e.
Kesempatan berkumpul (bercengkrama) seluruh anggota keluarga : Setiap
hari
4.
Data Spiritual Keluarga
No
Nama
Kegiatan menjalankan ibadah
1
Tn.Rudi
Sholat 5 waktu,
sholat jum’at
Tempat
Di rumah dan sholat
jum’at 2
Ny.
Rita
Sholat 5 waktu
Di rumah
Belum sholat
-
Kusnani 3
Sahal Aditya A
5.
Tingkah Laku Anggota Keluarga Yang Menonjol
a.
Agresif
: tidak ada
b.
Suka melamun
: tidak ada
c.
Suka menyendiri
: tidak ada
d.
Menangis tanpa sebab
: tidak ada
e.
Mencuri
: tidak
IV. DATA KELUARGA TENTANG MASALAH KESEHATAN 1.
Pengetahuan Tentang Penyakit
a.
Pengetahuan tentang penyakit menular (HIV/AIDS, HEPATITIS, TBC, DLL) 1)
Penyebab penyakit
: Kuman
2)
Cara penularan HIV
: Hubungan seks
3)
Cara penularan TBC
: Percikan ludah
4)
Bahaya penyakit
: Sangat menular
5)
Perawatan HIV
: Tidak Tahu
Ket
b.
6)
Perawatan TBC
: Tidak tahu
7)
Pencegahan AIDS
: Tidak Tahu
8)
Pencegahan TBC
: Tutup mulut saat bersin
Pengetahuan tentang penyakit kronis/ penyakit tidak menular/penyakit menurun :
Tidak c.
Kematian anggota keluarga satu tahun terakhir : Tidak ada
2.
Tanggapan Keluarga Terhadap Pelayanan Kesehatan
a. Jenis pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan : Puskesmas b. Bentuk pelayanan yang diperlukan keluarga dalam membantu mengatasi masalah kesehatan
: Biaya, Pelayanan Bermutu
c. Tanggapan keluarga terhadap petugas kesehatan d. Pilihan tempat minta bantuan
3.
: Baik
: Nakes & Diobati Sendiri
Persepsi Dan Tindakan Keluarga Terhadap Masalah Kesehatan
a. Sakit adalah pusing, dan kondisi tidak fit b. Tanggapan keluarga terhadap masalah : Segera di tangani c. Apa yang harus dilakukan keluarga terhadap masalah yang dihadapi : konsultasi dan berobat d. Kemana keluarga meminta bantuan dalam masalah kesehatan : Tenaga kesehatan e. Apa yang menjadi bahan pertimbangan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan : Biaya f.
4.
Tindakan keluarga untuk menyelesaikan masalah : Musyawarah
Kebutuhan Keluarga Terhadap Informasi / Penyuluhan Kesehatan
a. Apakah keluarga merasa perlu informasi kesehatan : Perlu b. Waktu yang tepat untuk penyuluhan : Sore Hari c. Tempat yang diinginkan : dirumah
5.
Peran Serta Keluarga Dalam Kesehatan
a. Apakah keluarga menjadi salah peserta system asuransi kesehatan (Dana sehat, Askes, JPKM dll) : Tidak b. Pengetahuan keluarga tentang dana sehat atau JPKM 1)
Syarat-syarat dana sehat/JPKM
: Tahu
2)
Pengertian dana sehat/JPKM
: Tidak tahu
3)
Manfaat dana sehat/JPKM
: Tahu (meringankan biaya kesehatan)
c. Usaha Pemeliharaan Kesehatan Mandiri
V.
DATA KESEHATAN KELUARGA
1.
Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang
No Nama
: Tidak ada
Kead kesan
Keadaan penyakit sekarang
Kesh
fisik
Penyakit Berapa
skrg
(BB/TB)
Tindakan
lama
perkembangan Kemungkinan
dan
penyebab
perawatan 1
Sahal
baik
Aditya
13
kg/
-
-
-
-
-
120 cm
A
2.
Riwayat kesehatan keluarga yang lalu
No
Nama Penyakit yang pernah diderita (fisik/jiwa) Jenis Kapan Lamanya sakit
Penyakit keturunan
Tindakan
Kemungkinan Akhir
dan
penyebab
penyakit
-
-
perawatan 1.
3.
-
-
-
-
-
-
Ringkasan Riwayat KIA/KB
No Persalinan
KB
Anak
Penolong Kelainan Jenis Mulai Lepas Status
Peny Gizi Status penyakit Anemi Gondok <
imunisasi gizi
Vit A
1.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VI. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) KELUARGA NO VARIABEL / INDIKATOR
SCORE Th. 2017
KIA DAN GIZI
1
Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
1
2
Memeriksa kehamilan minimal 4 kali
1
-
-
3
Memberikan ASI Eksklusif pada bayi
1
4
Menimbang balita minimal 8 kali setahun
0
5
Anggota rumah tangga makan dengan menu gizi seimbang
0
KESEHATAN LINGKUNGAN
6
Anggota rumah tangga menggunakan air bersih
1
7
Anggota rumah tangga menggunakan jamban yang sehat
1
8
Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnya
1
9
Menggunakan lantai rumah kedap air
1
GAYA HIDUP
10
Anggota rumah tangga melakukan aktifitas fisik / olah raga
0
11
Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok
0
12
Anggota rumah tangga mencuci tangan dengan sabun
1
13
Anggota rumah tangga menggosok gigi min 2 kali sehari
1
14
Anggota rumah tangga tidak menyalahgunakan Miras/Narkoba
1
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
15
Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK / Dana sehat
1
16
Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu sekali
1
JUMLAH NILAI
12
STRATA/WARNA
Hijau
Keterangan
: Jawaban Ya dinilai 1 (satu), dan jawaban Tidak dinilai 0 (nol)
KLASIFIKASI/STRATA RUMAH TANGGA : 1. Strata Sehat Pratama (Warna Merah)
: Jika jumlah nilai jawaban Ya antara 0
s/d 5 2. Strata Sehat Madya (Warna Kuning)
: Jika jumlah nilai jawaban Ya antara 6
s/d 10 3. Strata Sehat Utama (Warna Hijau)
: Jika jumlah nilai jawaban Ya antara 11
s/d 15 4. Strata Sehat Paripurna (Warna Biru)
: Jika jumlah nilai jawaban Ya = 16
VII. DATA KESEHATAN INDIVIDU 1.
Kesehatan Anak
a.
Riwayat Kesehatan
No Nama
Umur Berat
BB,
Lahir TB,
Personal Masalah sosial
1.
Sahal
8 th
Aditya
2900
13
gram
kg/
mengerti
120
PHBS
A
baik
Kurang
cm/ b.
Status Imunisasi
Imunisasi (umur pemberian imunisasi dalam bulan) no
1
BCG
√
c.
DPT
POLIO
Vit A KMS
HB
brp
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
CAMPAK Ya/tdk byk
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
ya
2 kali
(pny/tdk) punya
Pola makan
makanan Makana
No
n pokok
jeni s
Seperti
1.
dewasa
2.
mak
tambahan
pantan gan
frek 2-3x
nasi
sehar i
tdk
nafsu
status
masala
Penangana
makan
gizi
h
n
nafsu
pemberian
makan
penyuluha
kurang
n
kurang
ada
Kura ng
yang menanga ni
bersama bidan
KB
a.
Pernah mendengar KB
: pernah
b.
Pernah mendengar KB dari : dokter
c.
Telah ikut KB: sudah, atas dorongan sendiri
d. Data keluarga berencana No Nama anggota
Alat
alasan
kontrasepsi
Jenis
Cara
Tempat Sudah
ket
gangguan Mengatasi kontrol berapa
keluarga yang
lama
digunakan 1.
Ny. Rita
IUD
Kusnani
VIII.
Saran
Tidak
-
dokter ada
INSPEKSI RUMAH DAN LINGKUNGAN
1.
Rumah
a.
Ukuran rumah
:6 x7 m
b.
Dinding rumah
: Permanen
Rumah
2
Sakit
tahun
-
ket
-
c.
Lantai
: Semen
d.
Langit-langit
: ada
e.
Atap rumah
: Genting dan Asbes
f.
Ventilasi
: Ada
g.
Jenis ventilasi
: Pintu & jendela
h.
Jendela/lubang angina dibuka setiap hari : Ya
i.
Keadaan ventilasi
: sesuai syarat
j.
Penerangan
: Listrik
k.
Cahaya matahari masuk ke dalam rumah:Ya
l.
Kamar tidur
m.
Denah rumah (dilampirkan)
n.
Kebersihan rumah
2.
Sumber air
3.
Jamban keluarga
a.
Pemilikan jamban
: Punya, Jarak jamban-sumur : ≤ 10 m
b.
Jenis jamban
: Leher angsa
4.
Saluran Pembuangan air limbah : tertutup
5.
Pembuangan sampah
6.
Vektor : tidak ada.
9.
Fasilitas pendidikan dekat rumah : MI, jarak 400 m
: terpisah, 2 kamar tidur, kondisi : cukup
: Cukup
: Sumur gali.
: umum
10. Fasilitas Perdagangan dekat rumah : warung, jarak 100 m 11. Fasilitas kesehatan yang dekat : BPS, jarak 800 m 12. Fasilitas peribadatan sesuai agama : dekat, Jarak 50 m 13. Fasilitas jalan dapat dilewati : Motor roda dua, jalan kaki.
B.
ANALISIS DATA
Dari pengkajian diatas, terdapat beberapa masalah kesehatan yang ditemukan seperti: 1. Terdapat Anak dengan pengetahuan PHBS yang sangat minim 2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang PHBS dan gizi pada Anak. 3. Dalam keluarga Tn.Rudi terdapat anggota keluarga yang merokok. 4. Dalam keluarga Tn.Rudi terdapat keluarga yang belum begitu paham mengenai gaya hidup sehat. 5. Keadaan luas rumah cukup yaitu anggota keluarga 3 orang dengan luas rumah 6 x 7 serta keadaan kamar cukup.
6. Dalam pembuangan air limbah , keluarga membuang air limbah di selokan terbuka atau tempat terbuka. 7. Jarak jamban dari sumur kurang dari 10 m. 8. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang rumah yang sehat.
C. INTERPRETASI DATA
1.
Diagnosa
:
Keluarga Tn.Rudi belum mengetahui tentang pentingnya PHBS, tanda bahaya merokok, dan terdapat kebersihan lingkungan serta rumah yang masih kurang sehat. 2.
Masalah :
a.
Tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS yang kurang.
b.
Tingkat pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok masih kurang.
c.
Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan rumah.
D. PERUMUSAN MASALAH
1.
Keluarga dengan tingkat pengetahuannya kurang tentang PHBS.
Dasar : ibu mengatakan tidak tahu tentang gizi pada anak. 2.
Tingkat pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok masih kurang
Dasar : Keluarga Tn. Rudi masih menjadi perokok aktif. 3.
Keadaan lingkungan rumah yang kurang sehat
Dasar : Pembuangan limbah yang terbuka , Letak jamban yang terlalu dekat dengan sumur serta ventilasi yang jarang dibuka.
E. DIAGNOSA POTENSIAL
1.
Penyakit kulit dan ISPA
Dasar : Masih terbatasnya pengetahuan keluarga tentang PHBS dan bahaya merokok.
F.
ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Pemberian KIE dan belajar cuci tangan
G.
1.
PRIORITAS MASALAH PHBS yang kurang
No
Kriteria
Perhitungan
Score
Pembenaran
1
Sifat Masalah
2/3 x 1
2/3
Ancaman Kesehatan
2
Kemungkinan
masalah
untuk diubah
Sumber 2/2x 2
2
dan
tindakan
pemecahan dapat di jangkau keluarga
3
Potensi
masalah
diubah 4
Total
Penonjolan masalah
untuk
2/3 x 1
2/3
2/2 x 1
1 35/6
Masalah Mudah Dirubah
Keluarga menyadari dan perlu segera mengatasi masalah
2.
Bahaya merokok
No
Kriteria
Perhitungan
1
Sifat Masalah
x1
2
Kemungkinan
masalah
Score
Pembenaran
Ancaman kesehatan
untuk
Ada
diubah
kemauan
dari
keluarga untuk berusaha 1/2 x2
1
mengatasi
masalah
dengan
menjaga
kebersihan lingkungan 3
Potensi masalah untuk diubah
4
Penonjolan masalah
x1
Masalah mudah diubah Keluarga menyadari dan
1/3 x 1
1/3
berusaha
mengatasi
masalah. 31/3
4 4
Total
3.
Kesehatan Lingkungan
No
Kriteria
Perhitungan
Score
Pembenaran
1
Sifat Masalah
2/3 x 1
2/3
Ancaman Kesehatan
2
Kemungkinan
masalah
untuk
Ada
diubah
kemauan
dari
keluarga untuk berusaha x2
1
mengatasi
masalah
dengan
menjaga
kebersihan lingkungan. 3
Potensi masalah untuk diubah
4
Penonjolan masalah
2/3 x 1
1
Masalah mudah diubah Keluarga menyadari dan
2/2 x 1
1
perlu segera mengatasi masalah .
Total
32/3
Dari hasil skoring diatas dapat diprioritaskan masalah sebagai berikut: a.
Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan rumah sehat.
b.
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.
c.
Masih adanya balita gizi kurang dalam keluarga Tn. Rudi
H.
PERENCANAAN
Tanggal : 21 Juli 2017 Jam
: 14.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. Rudi 1.
Beritahu keluarga hasil pengkajian
2.
Beri penyuluhan kepada keluarga tentang rumah sehat
3.
Beri penyuluhan kepada keluarga Tn. Rudi yang merokok tentang bahaya merokok.
4.
Beri penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang PHBS dan cuci tangan
I.
PELAKSANAAN
Tanggal : 21 Juli 2017 Jam
: 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. Rudi 1. Memberitahu keluarga hasil pengkajian tentang masalah yang ada di dalam keluarga Tn. Rudi, yaitu : a. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang rumah yang sehat b. Kurangnya pengetahuan Tn. Rudi tentang bahaya merokok. c. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS. 2. Memberikan penyuluhan tentang rumah sehat meliputi pengertian sehat dan syaratsyarat rumah sehat. 3. Memberikan Penyuluhan tentang bahaya merokok untuk diri sendiri maupun orang lain. 4. Memberikan Penyuluhan kepada ibu dan keluarga tentang pentingnya cuci tangan. 5. Menjadwalkan pertemuan berikut nya.
J.
EVALUASI
Tanggal :21 Juli 2017 Jam
: 16.40 WIB
Tempat : Rumah Tn. Rudi
1.
Keluarga sudah mengetahui hasil pengkajian
2.
Keluarga mengerti tentang rumah sehat.
3.
Tn. Rudi mengerti tentang materi penyuluhan bahaya rokok.
4.
Ny. Rita Kusnani mengerti isi dari penyuluhan yaitu PHBS dan cuci tangan.
5.
Pertemuan berikut nya tanggal 23 Juli 2017 .
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Tanggal
: 23 Juli 2017
Jam
: 16.00 WIB
1.
DATA SUBYEKTIF (S)
a.
Keluarga mengatakan belum mengetahui cara hidup bersih dan sehat.
b.
Tn. Rudi mengatakan sudah mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan dirinya
dan anggota keluarga lainnya. c.
Tn. Rudi mengatakan akan berusaha untuk mengurangi merokok.
d. Ny. Rita Kusnani mengatakan kini ia sudah sedikit mengetahui tentang PHBS dan pentingnya cuci tangan.
2.
DATA OBYEKTIF (O)
Lingkungan masih terlihat kotor, keluarga belum berprilaku sehat dan bersih serta An. Sahal dengan BB 13 kg.
3.
ANALISIS (A) a. Di dalam keluarga terdapat masalah yaitu kurang nya pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang mereka hadapi yaitu : prinsip PHBS, gizi seimbang pada anak, bahaya merokok, serta kesehatan lingkungan rumah. b. Keluarga sedikit sulit untuk mengubah prilaku mereka untuk menjadi lebih sehat. c. Meningkatnya pengetahuan anggota keluarga tentang PHBS. d. Meningkatnya Perhatian anggota keluarga tentang gizi seimbang pada anak e. Meningkatnya perhatian anggota keluarga tentang baha ya merokok.
4.
PLANNING (P) a. Mengevaluasi materi penyuluhan yang lalu (Ibu sudah sedikit mengerti materi penyuluhan yang lalu dan berusaha memenuhi kebutuhan gizi sang anak) b. Menganjurkan keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan rumahnya. (Keluarga bersedia untuk selalu menerapkan hidup bersih dan sehat). c. Memberikan materi penyuluhan tentang kriteria rumah yang sehat (Kesehatan Lingkungan). Penyuluhan sudah dilakukan dan keluarga mampu menjawab Pertanyaan. d. Memberikan materi penyuluhan tentang Gizi seimbang pada anak. Penyuluhan sudah dilakukan dan Ny. Rita Kusrini dapat menerima informasi dengan baik. e. Menjadwalkan pertemuan berikutnya (Pertemuan ulang 3 hari lagi yaitu tanggal 24 Juli 2017)
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal
: 24 Juli 2017
Jam
: 16. 25 WIB
1.
DATA SUBYEKTIF (S)
a.
Keluarga mengatakan mengerti isi materi penyuluhan lalu.
b.
Keluarga sudah membersihkan lingkungan.
c.
Keluarga mengatakan mengerti tentang Gizi seimbang pada anak.
d.
Tn.Rudi mengatakan sudah mengetahui bahaya merokok tetapi belum dapat
mengurangi rokok.
2.
DATA OBYEKTIF (O)
a.
Lingkungan sekitar rumah masih terlihat sedikit kurang bersih.
b.
Keluarga Tn. Rudi masih belum dapat mengurangi rokok.
c.
Ny. Rita sudah mulai mencoba untuk pemenuhan gizi seimbang bagi anak.
3.
ANALISIS (A)
a.
Kondisi keluarga sulit untuk mengubah perilaku hidup agar lebih sehat.
b.
Meningkatnya perhatian keluarga mengenai kebersihan lingkungan.
c.
Meningkatnya perhatian ibu terhadap gizi seimbang pada anak.
4. PLANNING (P) a. Mengevaluasi materi yang lalu (keluarga sudah mengerti materi penyuluhan). b. Menganjurkan keluarga untuk berperilaku lebih sehat (keluarga akan berusaha merubah prilaku untuk menjadin lebih sehat). c. Menganjurkan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan (Keluarga akan menjaga kebersihan lingkungan). d. Menganjurkan keluarga untuk memperhatikan dan memahami bahaya merokok. Keluarga bersedia dan berusaha untuk mengurangi merokok. e. Menganjurkan Ibu untuk selalu menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari untuk anaknya.
BAB IV PEMBAHASAN A. Kesehatan Lingkungan dan Rumah Sehat
Dalam keluarga Tn. Rudi anggotanya belum mengetahui tentang kesehatan lingkungan dan rumah bersih. Dengan keadaan rumah yang ventilasinya jarang dibuka, dimana jarak sumur dan jamban yang 1 m dari rumah, serta penggunaan sarana pembuangan limbah yang terbuka, hal itu menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan untuk kesehatan anggota keluarganya, karena dapat menyebabkan rumah yang lembab dan dapat menjadi sayang penyakit serta pencemaran lingkungan disekitar rumah. Untuk mengatasi masalah keluarga Tn. Rudi maka dilakukan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan rumah sehat pada tanggal 21 Juli 2017. Hasilnya keluarga telah mengetahui tentang pengertian sehat dan syarat-syarat rumah sehat dan keluarga memiliki antusian untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarganya.
B. Merokok
Dalam keluarga terdapat perokok aktif yaitu Tn. Rudi sering merokok tanpa menyadari bahaya dari merokok itu sendiri. Bahaya merokok disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rokok seperti timah hitam, nikotin, dan karbon monoksida. Dampak rokok bagi Tn. Rudi yaitu meningkatnya resiko penyakit jantung dan stroke, dapat mengakibatkan impotensi, serta kemungkinan terkena kanker perut, kanker ginjal. Supaya Tn. Rudi dapat menghentikan kebiasaan merokoknya, harus ada keinginan atau kemauan dari dalam diri sendiri untuk keluar dari kebiasaan merokok. Untuk mengatasi masalah Tn. Rudi maka dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok pada tanggal 21 Juli 2017. Hasilnya Tn. Rudi telah mengetahui tentang bahan-bahan yang terkandung dalam rokok, bahaya merokok, dan cara pencegahan merokok. Setelah mengetahui bahaya merokok, Tn. Rudi mempunyai keinginan untuk berhenti merokok.
C. Kesehatan Balita
Dalam keluarga terdapat An. Sahal ( anak ) yang berusia 8 tahun dengan gizi kurang yaitu 13 Kg. Hal ini peran keluarga penting agar mereka lebih mengetahui tentang kebutuhan gizi seimbang. Maka keluarga Tn. Rudi dilakukan penyuluhan tentang Kebutuhan Gizi Seimbang pada tanggal 21 Juli 2017. Dalam penyuluhan
dijelaskan : pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang khususnya pada umasa pertumbuhan. Hasil dari penyuluhan, keluarga Tn. Rudi sudah mengetahui cara meningkatkan status gizi pada anak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga selama 3 x pertemuan di Keluarga Tn. Rudi maka dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi keluarga rendah, pengetahuan keluarga terhadap kesehatan kurang kemudian keluarga kurang mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi sehingga keluarga tidak tahu cara menyelesaikannya. Selain itu penulis juga dapat mengenali masalah yang terdapat pada keluarga Tn. Rudi seperti masih kurangnya pengetahuan tentang PHBS, kurangnya pengetahuan tentang gizi pada anak, masih terdapat perokok aktif serta lingkungan yang kurang sehat. Setelah dilakukan pembinaan terhadap keluarga tersebut dan diberikan penyuluhan mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi. Mereka bersedia untuk berusaha meningkatkan upaya PHBS, mengubah perilaku hidup mereka untuk lebih berperilaku sehat. Keluarga sudah tahu cara penyelesaian kesehatan yang mereka hadapi sekarang. Dan tingkat keberhasilan penulis dalam memberikan asuhan telah berperan dalam mengubah status kesehatan keluarga tersebut. Namun kebiasaan yang merugikan seperti merokok belum bisa dihindari secara keseluruhan tetapi perokok mengatakan akan mengurangi merokok dan tidak merokok di sekitar orang lain.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan asuhan kebidanan keluarga dan dalam rangka pemberian pelayanan pofesional dan peningkatan mutu tenaga kesehatan, serta untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembinaan keluarga maka penulis memberikan saran: 1. Tetap menjaga status gizi pada anak. 2. Meskipun keadaan ekonomi yang pas-pasan diharapkan untuk tetap berperilaku hidup bersih dan sehat. 3. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan rapi dapat mengurangi perkembangan kuman penyebab penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2003 . Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta : Pustaka sinar Harapan http://balitapedia.com/kenali-5-masalah-gizi-yang-umum-terjadi-pada-balita-berikutini/667 Varney, Helen.2006. Asuhan Kebidanan.Jakarta : EGC Wiknjosastro, Hanifa . 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBSP Wisystuti, Yani S.Si.T, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
LAMPIRAN
AP (ACUAN PRAKTIK ) MATA KULIAH/ PRAKTIKUM
: Kebidanan Komunitas/Keluarga
Binaan SEMESTER
: II (DUA)
SASARAN
: ANAK SD
MATERI POKOK
: Cara cuci tangan dengan 6 langkah
WAKTU/ PERTEMUAN
: Rabu, 26 Juli 2017 / IV (empat)
PROGRAM STUDI
: Diploma 4 Kebidanan
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Standar Kompetensi/ Tujuan pembelajaran : Anak mampu mengerti, memahami dan dapat mempraktekan tentang cara mencuci tangan yang benar dan sehat : setelah pertemuan ini diharapkan sasaran
2. Kompetensi Dasar
mampu mengerti tentang cuci tangan 6 langkah 3. Indikator
:
a. Pasien mengetahui tentang pengertian cuci tangan 6 langkah b. Pasien mengetahui tentang tujuan dari mencuci tangan c. Pasien mengetahui manfaat dari mencuci tangan d. Pasien mampu menerapkan cuci tangan 6 langkah dengan baik dan benar
B. Materi
MENCUCI TANGAN A. Pengertian Mencuci tangan Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersamasama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995). Cuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia.
B. Tujuan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan: 1. Supaya tangan bersih 2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme 3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
C. Manfaat Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan tidak usah diragukan lagi. Mencuci tangan adalah salah satu upaya untuk membasmi kuman penyebab penyakit. Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun.
D. Waktu Mencuci Tangan Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Waktu mencuci tangan yaitu : 1. Sebelum dan sesudah makan 2. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan 3. Setelah buang air besar besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan 4. Setelah bermain, kebiasaan pasien adalah bermain ditempat yang kotor. Seperti bawah lante. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman dilante, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari lante hilang dan tidak menempel ditangan. 5. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, bagi pasien mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah bersih bersih kamar tempat tidur , sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
E. Cara mencuci tangan yang benar Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar dan sehat adalah: a. Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan, lepaskan cincin, jam tangandan, perhiasan tangan dan lain-lain. b. Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengalir. c. Ambil sabun cair kira-kira 5 ml, ratakan pada tangan yang telah dibasahi
d. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu masukan jari-jari tangan kanan kesela-selajari-jaritangan kiri e. Pindahkan telapak tangan kanan kepunggung tangan kiri gosokan, tanpa saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama. f. Lakukan penggosokan kuku-kuku g. Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggegamnya dengan tangan kiri lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya. h. Kadang perlu menggosok garis telapak tangan i.
Gosok bagian pergelangan tangan
j.
Bersihkan dengan air mengalir
k. Keringkan dengan handuk atau tisu.
C. Metode dan Media 1. Metode
: Demonstrasi, ceramah dan tanya jawab
2. Media
: Gambar
D. Langkah Pembelajaran
NO.
1.
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Pembukaan (3 menit)
Kegiatan Pasien dan
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
keluarga
1. Memberikan salam.
1. Menjawab salam
2. Menjelaskan identitas.
2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan.
3. Mendengarkan
4. Menggali tingkat pengetahuan keluarga
.
Pasien
tentang
4. Merespons
dan
mencuci
tangan yang baik & benar Pembahasan (10 menit)
1. Menjelaskan
tentang
1. Mendengarkan
Pengertian Mencuci tangan
dengan penuh
yang baik & benar, Waktu
perhatian
mencuci
tangan,
Manfaat
mencuci tangan, 6 Langkah mencuci tangan yang baik dan benar
2.
Penutup
Memberi kesempatan pada
2. Bertanya dan
pasien dan keluarga untuk
mempraktekkan cara
bertanya tentang hal yang
mencuci tangan yang
kurang dimengerti.
benar
1. Mengevaluasi tujuan
1. Pasien bisa
penyuluhan kesehatan.
(5 menit)
mempraktikkan cuci tangan 6 langkah
2. Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan
2. Menjawab salam
dan memberi salam penutup.
E.
Evaluasi
1. Struktural a. Kesepakatan pertemuan dengan peserta b. Kesiapan penyuluh dari mahasiswa D3 Kebidanan
2. Proses a. Peserta -
Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
-
Pertemuan berjalan dengan lancar
b. Penyuluh -
Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
-
Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
c. Evalusi Lisan -
Apakah pengertian dari mencuci tangan
-
Apa manfaat dari mencuci tangan
3. Bagaimana cara mencuci tangan yang benarHasil a. Pasien mampu memahami pengertian mencuci tangan. b. Pasien mampu memahami manfaat mencuci tangan. c. Pasien mampu memahami kapan saja perlu mencuci tangan. d. Pasien mampu meredemonstrasikan 6 langkah mencuci tangan yang baik & benar.
F. Daftar Pustaka/ referensi A.Poter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby: Elsevier Science. Depkes RI. 1996. Buku panduan keperawatan praktek prodi keperawatan Purwokerto. Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari. 2010. Penuntun umum untuk petugas puskesmas. Jakarta. Departemen Kesehatan. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta
Jakarta,
Juli 2017
Dosen Pengajar
(
)
JOB SHEET
MATA KULIAH
: KEBIDANAN KOMUNITAS
MATERI POKOK
: CUCI TANGAN 6 LANGKAH
SEMESTER
: II (DUA)
SASARAN
:ANAK SD
WAKTU/ PERTEMUAN
: Rabu, 26 Juli 2017 / IV (empat)
PROGRAM STUDI
: DIPLOMA 4 KEBIDANAN
DASAR TEORI SINGKAT
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai Kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pittet 2002). Cuci tangan dianggap sebagai salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Cuci tangan adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalair. Tujuanya adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci tangan menggunakan sabun anti microbial, iritasi kulit jauh lebih rendah apabila menggunakan sabun biasa (Pereira, Lee dan Wade 1990). Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa/kontak langsung dengan pasien, sebelum memakai sarung tangan bedah steril/DTT, setelah kedua tangan terkontaminasi (memegang instrument yang kotor dan alat lainnya; menyentuh selaput
lendir, darah atau duh tubuh lainya; kontak yang lama dan intensif dengan pasien), setelah melepas sarung tangan. Pentingnya 6 Langkah Cuci Tangan
Penularan melalui Tangan
√ Infeksi fecal-oral : gastroenteritis (virus, kuman, parasit), disenteri, tifus, kolera, cacingan, hepatitis A, candidiasis, polio, leptospirosis,.
√ Tidak langsung melalui tangan : SARS, flu burung. √ Langsung melalui kuku tangan : jerawat, bisul, makanan tercemar (basi) PETUNJUK
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis 2. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet 3. Bekerja secara hati-hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Penuhi prosedur pekerjaan 2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan 3. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaanya 4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Sabun biasa / antiseptik 2. Handuk bersih 3. Wastafel atau air mengalir
REFERENSI : Pedoman WHO 2009, Prosedur kerja /SPO mencuci tangan dari komite PPI RS Jiwa Grahasia DIY. Diterbitkan Tahun 2013
PROSEDUR PELAKSAANAAN
DAFTAR TILIK
DISUSUN OLEH :
JESI NURPITRI 07160100067
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN STIKES INDONESIA MAJU TAHUN 2017
DAFTAR TILIK
DISUSUN OLEH :
JESI NURPITRI 07160100067
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN STIKES INDONESIA MAJU TAHUN 2017
PENUNTUN BELAJAR CUCI TANGAN MEDIS Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala 1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau Mamp : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / 3. mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
No.
KASUS
LANGKAH
1
1.
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan 1. Sabun biasa/ antiseptic 2. Handuk bersih 3. Air mengalir
2.
Melepas semua perhiasan yang menempel di tangan dan lengan Membasahi kedua belah tangan dengan air mengalir Memberi sabun secukupnya pada kedua belah tangan Menggosok kedua tangan dan jari Menggosok punggung tangan secara bergantian Menggosok sela jari dengan jari-jari tangan yang berlawanan, lakukan secara bergantian
3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
Menggosok punggung jari secara bergantian Menggosok ibu jari secara bergantian Menggosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian Menggenggam pergelangan tangan dengan menggosokgosok di sekitar pergelangan tangan secara bergantian
12. 13. 14.
Membilas kedua tangan dengan air bersih yang mengalir Mematikan kran dengan menggunakan siku Mengeringkan tangan dengan handuk bersih atau tisyu SKOR NILAI = ∑ NILAI 42
X 100%
TANGGAL PARAF PEMBIMBING
2
3
4
5