ASUHAN PADA
KEBIDANAN KEHAMILAN,
KOMPREHENSIF BERSALIN,
BBL
DAN
NIFAS, KB
OLEH
MARGIE
AYU
MELIA
NOVITA
07241024 Tingkat
III
KEMENTRIAN
KESEHATAN
POLITEKNIK
KESEHATAN
PROGRAM
STUDI
Regular
REPUBLIK KEMENKES
KEBIDANAN
TANJUNG TANJUNG
INDONESIA KARANG KARANG
2010
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif ini dengan tepat waktu. Laporan ini dibuat sebagi hasil pelaporan dari kegiatan PKK III dan guna memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir program di Poltekkes Depkes Tanjung Karang Prodi Kebidanan Tanjung Karang. Dalam penulisan laporan studi kasus ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran, bantuan baik material maupun spiritual dari pihak dosen, pembimbing dan keluarga. Untuk itu pula pada kesempatan
ini
penulis
mengucapkan
terima
kasih
yang
sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Hj. Diana Metty, Amd. Keb, S.Pd, MM.KM selaku Ketua Jurusan kebidanan Poltekkes Depkes
Tanjung
Karang
dan
selaku
pembimbing
lahan
praktek.
2. Ibu Rosmadewi, S.Pd, S.S.T selaku Ketua Jurusan Prodi Kebidanan Tanjung Karang. 3.
Ibu
4. 5.
Nelly Ibu Ibu
Indrasari,
S.SiT,
Novita
SKM
selaku
Rudiyanti,
Sulistyani,
penanggung
S.ST
Amd.Keb
selaku selaku
jawab
praktek
lapangan
pembimbing
kasus
pembimbing
klinik.
6. Orang tua, teman-teman serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penulisan laporan ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam kumpulan kasus ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat mambangun demi perbaikan penyusunan
laporan
yang
akan
datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa Poltekkes Depkes Tanjung
Bandar
Karang
Lampung,
pada
khususnya.
Mei
2010
Penulis BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Institusi pendidikan Poltekkes Depkes Tnjung Karang Prodi Kebidanan bertujuan menghasilkan tenaga ahli madya kebidanan yang professional dan berkualitas sesuai dengan fungsi dan kompetensi yang ada, beiman berperi rasa, berperilaku kreatif dinamis memiliki integritas dan berkepribadian yang tinggi dan terbuka terhadap pembaharuan ilmu dan teknologi ( IPTEK ) serta tanggap terhadap seni dan berbagai maalah di masyarakat khususnya masalah kesehatan ibu dan anak. Kegiatan praktek klinik adalah salah satu upaya untuk mewujudkan bidan yang berkualitas setelah melalui masa pendidikan, dimana sesuai dengan tuntutan kurikulum yang ada diharapkan pengalaman belajar praktek dilapangan dapat menghasilkan keterampilan yang maksimal bagi peserta
didik.
1.2 1.2.1
TUJUAN Tujuan
Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktek kebidanan di lapangan diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan seluruh pengetahuan dalam memberikan asuhan kebidanan dalam lingkup komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB dengan tepat dan
1.2.2
benar.
Tujuan
Khusus
Pada akhir praktek lapangan mahasiswa terampil dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada: Kehamilan Persalinan Ibu
nifas
Bayi
lahir
baru
KB
1.3 Diskusi
METODE (
Pre
conference
Bed
dan
Post
conference) teaching
side
Observasi langsung
Praktek
1.4
WAKTU
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 April -10 April 2010 dan 26 April - 22 Mei 2010.
1.5
TEMPAT
BPS
Suratmi
Marnoto
Pringsewu
1.6
STRATEGI
a.
Pembimbing
Pengarahan
pada
mahasiswa
Bimbingan
pada
mahasiswa
Bimbingan
dan
pengarahan
tentang
asuhan
b.
kebidanan Mahasiswa
Mengikuti
pengarahan
diberikan
yang
Membuat asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan balita sehat Melaksanakan
tindakan
Mengisi Membuat
sesuai
buku laporan
dengan
target
pencapaian egiatan
harian
protap
secara
individual
1.7
EVALUASI
Evaluasi
dilakukan
setiap
awal
dan
akhir
praktek.
LANDASAN
TEORI
PERSALINAN
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan,
disusul
dengan
pengeluaran
Jenis-jenis
plasenta
dan
slaput
janin
tubuh
ibu.
:
persalinan
1.
dari
Persalinan
spontan.
Yaitu : persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir. 2.
Persalinan
buatan
:
Yaitu : persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar seperti : forseps, SC, vakum. 3.
Persalinan
anjuran
:
Yaitu : persalinan yang berlangsung setelah dilakukan tindakan misalnya : pemecahan ketuban, pemberian
pitosin.
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Mungkin banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi persalinan. Bebebrapa teori yang dikemukakan
adalah
:
Turunnya
hormon
estrogen
progesteron.
dan
Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Selama kehamilan terdapat eseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron
menurun
sehingga
timbul
his. oksitosin
Teori
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu, timbul kontraksi otot-otot rahim Nutrisi
menurun.
janin
Tekanan pada ganglion servikol dari fleksus frankenhauser,yang menghasilkan kontraksi uterus. prostaglandin
Teori
Prostaglandin uyang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan.
Faktor 1.
– POWER
faktor
yang
:
His
mempengaruhi dan
:
persalinan tenaga
mengedan
A.
HIS
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari kehamilan sebelum persalinan, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton Hicks. His pendahluan ini tidak teratur, menyebabkan nyerri di perut bagian bawah dan paha, tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari pinggang ke perut seperti di persalinan, lama kontraksi pendek, tidak bertambah kat bila dibawa berjalan malahan sering berkurang, tidak mempunyai pengaruh pada serviks. Sifat dari his persalinan berkebalikan dari his pendahuluan. Kontraksi rahim bersifat berkala •
dan Lamanya
yang kontraksi
harus :
kontraksi
diperhatikan berlangsng
adalah 45-75
: detik
• Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intra utrerin sampai 35 mmHg
• Interval antara dua kontraksi : pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10 menit, dalam
kala
Menurut
faalnya
•
His
pengeluaran
pembukaan
his :
his
sekali
dalam
persalnan yang
dapat
2
dibagi
menimbulkan
menit dalam
pembukaan
dari
: serviks
• His pengeluaran : his yang mendorong ana keluar, biasanya disertai kekiatan mengejan. •
His
pelepasan
B.
uri
:
yang
melepaskan
TENAGA
uri
MENGEJAN
Setelah pembukanan lengkap dan setelahn ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak keluar selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan sewaktu kita BAB tetapi jauh lebih kuat lagi, Rupanya sewaktu kepala sampai di dasar panggul, timbul suatu refleks yang menyebabkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berehasil kalau pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Taanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir. Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.
2.
PASSAGE
Perubahan A.
Keadaan
pada segmen
uterus atas
dan dan
jalan
segmen
lahir
bawah
rahim
pada pada
persalinan. persalinan.
Sejak kehamilan yang lanjut,uterus dengan jelas terdiri dari dua bagian ialah segmen atas rahim yang dibentuk oleh korp[us dan segmen bawah rahim yang terjadi dari isthmus uteri. Segmen atas memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis
dengan amjunya persalnan karena diregang. Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas : • Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali kekeadaan sebelum kon traksi tetapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya tidak seperti sebelum kontraksi. • Kotraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur berkurang ke
bawah
dan
B.
paling
lemah
pada
Perubahan
Pengaruh
segmen
bawah
bentuk
perubahan
bentuk
rahim
rahim
ini
adalah
:
• Karena ukuran melntang berkurang, maka lemgkungan tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutub atas anak tertekan pada fundus, sedangkan bawah ditekan ke dalam pintu
atas
panggul.
• Karena rahim bertambah panjang, maka otot-otot memenjang diregang dan menarik pada segmen C.
bawah Faal
dan
ligamen
rotundum
serviks. dalam
persalinan
• Pada tiap kontraksi, fundus yang tadinya tersandar pada tulang punggung berpindah ke depan mendesak
dinding
perut
bagian
depan
ke
depan.
• Dengan adanya kontraksi dari tiap ligamen rotundum fundus uteri terhambat, sehingga waktu kontraksi
fundus
D. Pembukaan
tak
dapat
Perubahan ini
servks
E.
ini
naik
ke
atas.
pada biasanya
Pendataran
didahului
serviks pendataran
dari
dari
serviks serviks
Pemendekan dari kanalis servikalis yang semula berupa saluran yang panjangnya 1-2 cm menjadi suatu F.
lubang
dengan Pembukaan
pinggir dari
yang
tipis. serviks
Pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupasatu lubang dengan diameter beberapa
milimeter G.
menjadi
lubang
yang
Perubahan
dapat
dilalui
pada
anak
vagina
kira-kira
diameternya
dan
10
dasar
cm.
panggul
Setelah ketuban pecah segala perubahan terutama pada dasar panggul di timbulkan oleh bagian depan anak. Oleh bagian depan yang maju itu dasar panggul diregang menjadi salurabn dengan dinding-dinding yang tipis. Dari luar, peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol
3.
dan
PASSENGER
Istilah
letak
menjadi
:
janin,
anak
tipis
berat
dalam
sedangkan
badan,
ilmu
anus
letak
kebidanan
menjadi
presentasi
dan
mengandumg
4
terbuka.
posisi
janin.
pengertian
:
A.
Situs
•
Letak.
• Yang dimaksud adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang Ibu. • Letak memanjang ada 2 macam presentasi, ialah kalau kepala bayi menjadi bagian terbawah disebut
presentasi
kepala,
sedangkan
kalau
bokong
disebut
presentasi
bokong
• Jika ukuran panjang anak melintang terhadap sunbu panjang Ibu maka anak dikatakan dalam letak
lintang
• Jika sumbu panjang anak serong terhada p sumbu panjang Ibu maka anak dalam letak serong B.
Habitus
• •
Sikap. Yang
•
dimaksud
adalah
Sikap
anak
Badan
bagian-bagian
menekur,
Lengan
anak
yang
anak
Kepala
Tungkai
letak
pada
ialah
dekat
dan
leku
lutuit
lain :
dada
pada
dada
didepan paha,
yang
kyphose
dalam dagu
lipatan
terhadap
fisiologis
bersilang terlipat
satu
rapat
pada
badan.
C.
Posisio
Posisi. Yang dimaksud adalah letak salah sartu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan
lahir
D.
Presentasio
Presentasi. Yang
dimaksud
adalah
Perjalanan
apa
yang
menjadi
persalinan
a.
bagian
yang
klinis.
secara
Tanda-tanda
persalinan
terendah
sudah
dekat
Beberapa minggu sebelum ibu bersalin, ia merasakan kandungan atau keadaannya menjadi lebih enteng(lightening). Ia meras kurang sesak,tetapi sebaliknya ia berjalan terasa lebih sukar,dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah,juga terdapat beser kencing (poliuria).secara singkat gejala ini di sebabkan oleh turunnya rahim karena kepala janin sudah masuk PAP. His palsu : ini terjadi 3 atau 4 miggu sebelum persalinan karena terjadi peningkatan dan
kontraksi
b. 1.
braxton
Tanda-tanda Timbulnya
Nyeri
his
persalinan
melingkar
dari
lama
makin
ialah
Hicks.
persalinan his
punggung
permulaan
dengan
memancar
sifat
: sebagai
berikut
keperut
bagian
depan.
dan
makin
kuat.
Teratur. Makin Jika Mempunyai
pendek
dibawa pengaruh
,intervalnya
berjalan pada
pendataran
bertambah atau
pembukaan
kuat. serviks.
2. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir atau blood swow, hal ini terjadi karena terlepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim pada saat pendataran serviks
sehingga
beberapa
kapiler
terputus.
3. Keluarnya cairan banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek, ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
Kala
dalam
1.
.
persalinan
Kala
I
(Pembukaan)
Di mulai dari timbulnya his dan wanita mengeluarkan lendir yang bercampur darah (blood show) sampai dengan pembukaan lengkap (10 cm),proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu : a.
Fase
Berlangsung
selama
8
jam,
Laten
servik
b.
membuka
sampai
3
cm.
Fase
Fase
akselerasi
:
dalam
waktu
2
Aktif. jam
pembukaan
3
–
4
cm.
Fase dilatasi maksimal : selama waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4-9 cm Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat lagi, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap.
Lamanya kala 1 untuk primigravida 12 jam, sedangkan untuk multigravida lamanya 8 jam. Pada kala I his belum begitu kuat, yaitu 10 – 15 menit. Lambat laun his bertambah kuat, intervalnya menjadi pendek, kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih lama.lendir bertambah banyak
2.
bercampur
Kala
II
(dari
pembukaan
darah.
lengkap
sampai
bayi
lahir)
Kala II persalinan adalah masa pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi.disebut juga kala pengeluaran
atau
keluarnya
bayi
dari
uterus
melalui
vagina.
Perubahan
yang
terjadi
pada
kala
II: uterus
Kontraksi -
Lebih
kuat,
amplitudo
-
Lebih
lama,
50-60
-
lebih
sering,
lebih
40
–
detik
dari
3
60
untuk kali
mmhg.
satu
his.
10
menit.
dalam
Fetus. Penyaluran
O2
pada
plasenta
akan
berkurang,
dapat
menyebabkan
-
:
Hipoksia
-
DJJ
tidak
teratur
- Kepala masuk rongga panggul, dasar panggul tertekan, sehingga timbul refleks mengedan. Otot Karena
penyokong ibu
mengedan,
Mengedan
maka
optimal
-
II
kala
otot-otot
pada
dinding
dilakukan
Paha
akan
dengan
ditarik
-
perut
berkontraksi.
cara
dekat
: lutut
Badan
fleksi
-
Dagu
menyentuh
dada
-
Gigi
bertemu
gigi
-
Tidak
Dasar
panggul
-
Vagina
-
Otot-otot
-
Kandung
mengeluarkan /
organ
panggul
menjadi dasar kemih
suara
terdorong
lebih
luas
panggul ke
:
meregang arah
pupis
-
Uretra
teregang
-
Rectum
tertekan
Setiap his datang, maka akan timbul rasa ingin BAB, reflek mengedan, dan kesakitan pada ibu. Pada kala II tanda-tandaq vital perlu di perhatikan dan DJJ harus selalu di opservasi. Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multivara rata-rata berlangsung selama
3.
0,5
Kala
III
(
mulai
dari
jam.
bayi
lahir
sampai
plasenta
lahir).
Kala III berlangsung dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta secara lengkap dari dinding uterus. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah kelahiran bayi dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.pengeluaran plasenta di sertai dengan pengeluaran
darah.
Tanda-tanda
pelepasan
1.
Uterus
2.
Memanjangnya
3. 4.
plasenta: menjadi
bagian
tali
pusat
Naiknya Sedikit
pendarahan
Tingkat 1. 2.
Dari
dapat
di
pinggir
Serentak
bila
lebih
dari
dari
tempat
dari
dari
tengah
pendarahan
mengetahui
implantasi
plasenta mulai
pelepasan
500
lain. uteri.
cc
adalah
patologis.
plasenta
tengah
plasenta
dari
Umumnya
Prasat
cc),
Pengeluaaran
Pelepasan
Untuk
(250
plasenta
yang
fundus
kelahiran
Melepasnya
bundar
(
di
dinding cavum
(sentral,
menurut
tidak
dari
pinggir
melebihi
di
pakai
beberapa
uterus. uteri. Schultz). Duncan).
Marginal,menurut
atau
plasenta,
:
400
prasat
plasenta. ml.
yaitu
:
Kustner.
Tangan kanan meregang atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri menekan simfisis, bila tali
pusat ini masuk kembali ke dalam vagina berarti plasenta telah lepas dari dinding uterus. Strassman.
Perasat
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri mengetuk-ngetuk fundus uteri. Bila terasa getaran pada tali pusat, berarti tali pusat belum lepas dari tempat implantasi. Bila
tidak
terasa
getaran,
berarti
tali
pusat
telah
lepas
dari
tempat
implantasi. Klein.
Prasat
Ibu disuruh meneran, bila tali pusat tampak turun ke bawah saat meneran di hentikan maka plasenta
telah
lepas
dari
tempat
implantasi. Grede.
Prasat
Dengan cara memijat uterus seperti memeras jeruk agar plasenta lepas dari dinding uterus. Prasat
4.
ini
Kala
hanya
IV
(
di
sampai
gunakan
dengan
dalam
2
keadaan
jam
setelah
terpaksa.
plasenta
lahir)
Pemantauan melekat terhadap tanda-tanda vital dan jumlah pendarahan harus di lakukan pada 1-2 jam setelah plasenta lahir lengkap. Hal ini dimaksudkan agar keadaan ibu post partum dapat terpantau dan bahaya akibat pendarahan dapat dihindari. Sebelum meninggalkan wanita postpartum,
harus
1.
di
perhatikan
Kontraksi
7
pokok
uterus
antara harus
lain
: baik.
2. Tidak ada pendarahan dari vagina atau pendarahan-pendarahan dalam alat genitalia lainnya. 3.
Plasenta
4. 5.
dan
slaput
Kandung Luka
6.
pada
ketuban
harus
sudah
kemih
perineum
telah
Bayi
terawat
lahir
harus baik
dan
dalam
tidak
keadaan
lengkap. kosong.
ada
hematoma. baik.
7. Ibu dalam keadan baik, nadi, dan TD normal dan tidak ada keluhan sakit kepala. Persiapan
dalam
pertolongan
persalinan.
Sebelum seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sebaiknya terlebih dahulu melakukan
persiapan
pasien,
alat,
persiapan
Persiapan 1.
4. 5. 6. 7. 8.
dan
persiapan
penolong.
tersebut
Menerima
pasien
2. 3.
tempat,
dengan
meliputi:
keluarga
dengan
Menanyakan Mengambil Menanyakan
Mempersiapkan
tempat
persalinan
persalinan
tempat
duduk
9.
keluhan
yang
aman
dan
untuk
Mengosongkan
dan
kartu
yang
status
observasi
ramah.
pemeriksaan.
menganalisa
tanda-tanda
Menyiapkan Menyiapkan
dan
kartu dan
tentang
sopan
ibu. ibu
rasakan.
dan
nyaman.
alat di
kandung
sebelah
tulis. kanan
kemih
pasien.
Mengosongkan
10.
pasien.
rektum.
Membersihkan
tubuh
pasien.
11. Menggantikan pakaian pasien dengan pakaian yang sudah disiapkan di tempat bersalin. 12.
Menyiapkan
alat-alat
•
pertolongan
persalinan
Alat-alat
•
Tempat
pemeriksaan. tidur
lengkap.
•
Tensimeter.
• •
Steoskop Jam
tangan
•
monoaural. dengan
jarum
Timbangan
• •
Lembar Kom
status larutan
Sarung
persalinan. desinpektan. tangan.
•
•
detik. badan.
dengan
•
•
:
Bengkok. Kapas Air
desinfektan cebok
steril. desinfektan.
•
Perlak
.
•
Ember.
•
Pispot
13.
Alat-alat
•
Kateter
khusus
wanita.
untuk
kateterisasi.
nelaton
•
steril.
Kapas
•
desinfektan.
Sarung
tangan
•
steril.
Pinset
steril.
•
Bengkok.
•
Pispot.
14. •
Alat Satu
pertolongan pasang
•
sarung
Kapas
•
persalinan. tangan
lembab
steril. steril.
Setengah
kocher.
•
Duk
steril.
•
Penghisap
lendir.
•
Klem
2
buah.
•
Gunting
tali
pusat.
• •
Benang
pengikat
Betadine
tali
/alkohol
pusat. 70
%
•
Gelas
pengukur
darah.
•
Bengkok
penampung
darah.
• 15.
Pembungkus Alat-alat
episiotomi
• •
bayi. dan
Gunting Spuit
heating
set. episiotomi.
dan
lidokain.
•
Benang
•
Naal
heating.
•
Naal
pooder.
•
Pinset
anatomis
Penatalaksanaan A.
persalinan.
dalam
Tindakan
1.
catgut.
Memeriksa
pada
pasien,
2.
kala
tanda-tanda
vital
I
dan
Mempertahankan
:
pemeriksaan
moril
luar. pasien.
3. Melakukan periksa dalam untuk menentukan ramalan persalinan dengan tetap menjaga teknik septik
dan
aseptik.
4. Memperhatikan keadaan kandung kencing karena bila penuh dapat mengganggu persalinan dan
keadaan
5.
Observasi
6.
Perhatikan
7.
Mengajarkan
B. 1. 2.
keadaan
nutrisi cara
ibu
Dalam
kala
ini
di
klien
Memantau
4.
Mempersiapkan
5.
Membantu
C.
yang
baik
perhatikan
bersalin. dan
efektif.
kala keadsaan
mengejan DJJ
septik jika
partus proses
anti
ada
septik. his. mungkin.
set kelahiran kala
keadaan
II.
dan
sesering
Tindakan Mengawasi
mau
pada
perlu
Anjurkan
janin.
yang
mengedan
Tindakan
3.
1.
rektum.
steril. bayi. III:
pendarahan
ibu.
2. Mencari tanda-tanda pelepasan plasenta dan kalau sudah lepas segera di lahirkan. D. 1.
Tindakan Mengawasi
kala pendarahan
IV post
: partum.
2.
Menjahit
3.
Memantau
robekan dan
perineum.
memeriksa
keadaan
bayi.
Persalinan
Mekanisme 1.
Turunnya
Turunnya
kapala
Masuknya
kepala
Kepala
dapat
dibagi
dalam
dalam
pintu
: panggul
atas
Masuknya kepala pada pintu atas pangul pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan, tetapi pada multigravida baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Kalau sutura sagitalis terdapat di tengah – tengah jalan lahir, ialah tepat di antara symphysis dan promontorium,
maka
dikatakan
kepala
dalam
“
synclitismus
“.
Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphysis atau agak ke belakang mendekati promontorium,
maka
“
asynclitismus
“.
Jika sutura sagitalis mendekati symphysis dan os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan “ asynclitismus anterior “ dan Jika sutura sagitalis mendekati promontorium dan os parietal
depanlebih
rendah
dari
os
parietal
belakang
“
asynclitismus
posterior
“
Kepala
Majunya
Pada primigravida majunya kepala terjadi pada kala II, sedangkan pada multigravida majunya kepala
dan
Yang
menyebabkan
Tekanan Tekanan
masuknya
kepala majunya
bersamaan.
kepala
cairan langsung
terjadi ialah
uterin
intra oleh
fundus
pada
bokong mengejan
Kekuatan Melurusnya
:
badan
anak
oleh
perubahan
bentuk
rahim.
2.
Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga UUK lebih randah dari UUB. Keuntungan dari bertambahnya fleksi adalah bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melewati jalan lahir : diameter suboccipito bregmatica (9,5 cm) menggantikan suboccipito frontalis (11 cm). Fleksi disebabkan karena anak disorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu
atas
panggul,
3.
cerviks,
dinding
Putaran
panggul
atau
dasar
Paksi
panggul Dalam
Pemutaran dari bagian depan sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symphysis. Putaran paksi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam terjadi bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge
III,
terkadang
sampai
kepala
4.
didasar
panggul. Ekstensi
Kepala harus melakukan ekstensi karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas untuk melaluinya. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak kebawah dan yang lainnya disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas, maka lahirlah berturut – turut pada pinggir atas perineum UUB, dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut “ hypomochlion “. 5.
Putaran
Paksi
Luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan 6.
tuber
ischiadicum
sepihak. Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan
anak
lahir
searah
dengan
paksi
jalan
lahir.
Hodge
Bidang
Untuk menentukan berapa jauhnya anak tersebut telah turun ke rongga panggul maka Hodge telah
menentukan
• •
Hodge Hodge
•
Hodge
•
Hodge
bidang
I
II
: : :
dengan
sejajar
dengan
pintu
hodge
dengan
sejajar
Penaksiran
dengan
I
melalui
hodge hodge
I I
=
melalui
bawah spina
ujung
–
gr1,2
150
simfisis ischiadika
os
coccygis
janin Tausak
12)
x
155
Rumus =
: panggul
Johnson
(TFU
2.
atas
badan
Rumus
TBJ
panggul
pinggir
melalui
berat
1.
TBJ
dalam
sama
sejajar
III IV
:
khayal
Niswander (TFU
–
7,7)
x
100
gr
PARTOGRAF. Partograf di pakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan apakah persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin ataukah ibu perlu Hal-hal
untuk yang
1. Catat 2.
perlu
di
catat
Denyut setiap
jam,
dirujuk. dalam
partograf
jantung dan
½ Air
jam
: janin
pada
fase
aktif. ketuban
Catat
warna
air
ketuban
U
kali
melakukan
: :
Slaput
M
:
Air
D
:
3.
2. 3.
(
Sutura
4. Dinilai
bentuk
tumpang tumpang
setiap
tulang
tindih
janin
tengkorak
tindih
yang
tetapi dan
tepat
dapat
rahim
pervaginam
darah. (molding/molage)
dapat
tidak
mulut pemeriksaan
mekonium.
bernoda
kepala
dua
jernih.
bercampur
ketuban
Pembukaan pada
ketuban
ketuban
pertemuan
Sutura
vagina utuh.
pecah,air
Air
Perubahan Sutura
pemeriksaan
Selaput
J
1.
setiap
/
bersesuaian)
di
perbaiki.
di
perbaiki.
/
dan
diberi
servik.
tanda
silang
5.
(x).
Penurunan
Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian ) yang teraba (pada pemeriksaan abdomen/luar) diatas
simfisis
pubis,catat
dengan
tanda
lingkaran
6. Menyatakan
(0). Waktu.
berapa
jam
waktu
yang
telah
dijalani
sesudah
pasien
di
7.
terima.
Jam.
Catat
jam
sesungguhnya.
8.
Kontraksi.
Catat setiap ½ jam, lakukan palpasi untuk menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya
masing-masing
Kurang Antara Lebih 9.
kontraksi dari
20
dalam 20
– dari
hitungan
detik 40
40
detik.
detik. detik. Oksitosin.
Bila memakai oksitosin, catatlah banyaknya oksitosin pervolume cairan infuse dan dalam tetesan permenit. 10.
Obat
Catat
yang
semua
di
obat
yang
berikan di
berikan.
11. Catat
Nadi setiap
30
–
60
menit
12. Catat
setiap
4
dengan
sebuah
titik
jam
dan
tandai
setiap Protein,aseton setiap
dengan
(.)
dan
anak
panah. badan
2
kali
besar
darah
Suhu
Catat
Catat
tandai
Tekanan
13.
14.
dan
jam. volume ibu
urine. berkemih.
Bila temuan-temuan melintas kearah kanan garis waspada, petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan janin , dan segera mencari rujukan yang tepat.
LANDASAN
TEORI
BAYI
BARU
LAHIR
A.
Definisi
Bayi
baru
lahir
dapat
dibagi
menjadi
:
• Bayi normal / sehat adalah bayi baru lahir dengan berat badan 2500 gram sampai 4000 gram dengan lama kehamilan 37 minggu – 42 minggu yang memerlukan prawatan biasa • Bayi gawat ( high risk baby ) memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfiksia dan perdarahan Pada umumnya, kelahiran bayi normal cukup ditolong oleh bidan dengan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan Ibu dan bayi. Sedangkanj kelahiran abnormal yang memerlukan pertolongan spesialis, bayi bila di rumah sakit yng dilengkapi dengan unit kesehatan bayi hendaknya
B.
ditngani
Tujuan
Umum
1.
oleh
dalam
Asuhan
dokter
Kebidanan
anak
Bayi
Baru
Mempertahankan
Lahir
pernafasan
Dengan meletakan kepala lebih rendah dari badan segera lakukan penghisapan lendir. Pada bayi normal
dalam
beberapa
detik
2.
sampai
satu
menit
akan
segera
Mencegah
bernafas.
infeksi
Dengan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan perlengkapan yang digunakan untuk merawat
bayi
3.
haruslah
bersih
Mempertahankan
suhu
Suhu tubuh bayi harus dipertahankan dan dijaga kehangatannya karena bila suhu lingkungan lebih rendah maka metabolisme dan konsumsi oksigen pada bayi akan meningkat 4.
Mengenal
tanda
–
tanda
sakit
Kondisi pada bayi baru lahir dapat berubah cepat. Oleh karena itu perlu dipehatikan. seperti pada warna kulit yang kuning pada hari pertama, kesukaran bernafas, kenaikan atau penurunan suhu badan, badan biru atau pucat, perut kembung dan minum kurang, muntah, kejang – kejang terjadi dalam waktu 12 jam pertama, BAK / BAB atau tidak pada 12 jam pertama dan penurunan berat
badan
C.
Alat
–
yang
alat
• •
banyak
untuk
Perawatan
Bayi
Penghisap Tabung
•
oksigen
beserta
Alat
alatnya
lendir untuk
resusitasi
• Alat
•
Tanda
• •
D.
penolong, pengenal
Tempat
atau
tdur
Stop
Perubahan
dan
bayi
1.
yang
tali
sama
dan
watch
Fisiologis
obatan antiseptik
identifikasi
pusat
dengan
inkubator dan
pada
bayi
pernafasan
– pengikat
bayi
pernafasan
untuk
Obat
•
membantu
ibu bayi
termometer
Bayi
Baru
Sistem
Lahir pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran. Pernafasan ini timbul akibat aktivitas nomal dari susunan saraf pusatseperti sentuhan, perubahan sushu dari dalam uterus keluar uterus yang semuanya mengarahkan diafragma serta alat – alat pernafasan lainnya 2.
Eliminasi
BAB yang pertama keluar berwarna kehitam – hitam dan lengket yang disebut mekonium. hal ini sudah terjadi berumur 16 minggu dalam kandungan. Mekonium mulaimkeluar dalam 24 jam pertama 3.
setelah
lahir
dan
berlangsung
sampai
hari
ke-
2
atau
hari
ke-3 Kulit
Biasanya diliputi verniks caseosa terutama didaerah lipatan tubuh. Makin muda usia kelahiran bayi
semakin
lembek
dan
4.
tampak
lebih
transparan
Tali
pusat
Tali pusat diperiksa dan silihat kelengkapan arteri dan vena. Tali pusat harus kering dan bila ada perdarahan
maka
penjepit
5.
tali
pusat
harus
dikeringkan
Berat
badan
Pada hari ke-2 dan hari ke -3 berat badan bayi baru lahir biasanya akan menurun. Hal ini disebabkan karena pemasukan cairan dan pengeluaran dari tubuh bayi tidak seimbang 6.
Suhu
Mekanisme pengaturan panas pada bayi belum stabil mudah mendapat pengaruh dari luar. Pusat pengaturan panas dalam otak harus berkembang pada bulan terakhir masa fetus
Bayi
menunjukkan
beberapa
•
refleks
sejak
lahir
yaitu
Morrow
: refleks
Bila bayi dikaetka atau digerakan akan terjadi refleks moro abduksi dan ekstensi lengan dan tangan
akan
terbuka
dan
•
kemudian
diakhiri
diabduksi
Walking
lengan reflaeks
Bila telapak kaki ditekan pada tempat yang datar maka bayi akan bergerak seperti berjalan •
Rooting
Rangsangan
E.
pada
ujung
mulut
Pertolongan
mengakibatkan
pada
refleks kepala
Waktu
menoleh
Bayi
kearah
rangsangan
Baru
Lahir
• Mulai melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar dengan pembersihan mulut, hidung •
dan
mata Jam
dengan
kapas lahir
dan
kasa
steril dicatat
• Lendir dilap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki
dalam
posisi
sedikt
ekstensi
supaya
lendir
mudah
keluar
• Tali pusat dipotong dan diikat dengan baik, bekas luka dib eri antiseptik kemudian dijepit dengan
penjepit
klem
atau
diikar
dengan
tai
pusat
• Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis keras, bernafas serta menggerakan tangan dan
kakinya,
warna
kulit
kemerahan
• Bayi dibersihkan dari darah, air ketuban, mekonium dam verniks kaseosa dengan air hangat – hangat •
kuku.
bisa
juga
Nilai
dibersihkan
dengan
keadaan
minyak
bayi
kelapa
atau
dengan
minyak
apgar
zaitun score
• Bayi ditimbang berat badan dan diukur panjang badannya, dicatat dalam satus bayi • -
Perawatan Mata
bayi
dibersihkan,
mata kemudian
diberikan
bayi obat
untuk
:
mencegah
blenorhoe
- Metode crede : dengan tetesan nitras 1 – 2 % sebanyak 2 tetes pada masing-masing mata •
Penisilin Diperiksa
salep juga
anus,
F.
atau genitalia
gramicin eksterna,
salep dan
Penilaian
jenis
mata kelamin
Bayi
• Menilai bayi dilakukan berdasarkan 3 gejala yang sangat penting bagi kelanjutan hidup bayi, yaitu
:
-
Menilai
usaha
nafas
Apabila bayi nafas spontan dan memadai lanjutkan dengan memiliki frekuensi denyut jantung
Apabila bayi mengalmi apnu atau sukar bernafas dilakukan rangsangan taktil dengan menepuk – nepuk atau menyentil telapak kaki bayi atau menggosok – gosok punggung bayi sambil diberi oxigen Apabila beberapa detik terjadi atas rangsangan taktil dimulailah pemberian VTP ( ventilasi tekanan -
)
positif Menilai
frekuensi
denyut
jantung
Segera setelah lahir menilai usaha nafas dan melakukan tindakan yang diperlukan tanpa memeperhatikan pernafasan spontan atai tidak segera dilakukan penilaian frekuensi DJJ Apabila frekuensi DJJ > 100 x/ menit, dan bayi bernafas spontan, dilanjutkan dengan menilai warna
kulit
Apabila frekuensi jantung < 100 x / menit, walaupun bayi bernafas spontan menjadi indikasi untuk
dilakukan
-
Menilai
VTP warna
kulit
Penilaian warna kulit dilakukan apabila bayi bernafas spontan dan denyut jantung bayi > 100 x /
menit
Apabila
terdapat
sianosis
Apabila
sentral,
terdapat
•
Penilaian
Score
oksigen
perifer,oksigen
sianosis
dengan 0
metode 1
diberikan
tetap
apgar
score
2
keterangan
A Appearance color Pucat badan merah, ekstremeitas biru seluruh tubuh kemerah – merahan P Pulse
(heart
rate)/frekuensi
jantung
tidak
ada
dibawah
100
diatas
100
G Grimace (reaksi terhadap rangsangan) tidak ada sedikit gerakan mimik menangis, batuk, bersin A Acvtivity tonus otot Lumpuh ekstremeitas dalam fleksi sedikit lemah gerakan aktif R respiration
Catatan
tidak
ada
tidak
teratur
menangis
aktif
:
Nilai
7
Nilai
4
Nilai
– -
10
6
:
0
Bayi
–
G.
Pemerksaan
No
Data
:
Bayi
asfiksia
3
ringan
:
Fisik
–
sedang
Asfiksia
pada
Pemeriksaan
normal
Bayi
Keteranagn
berat
Baru
Lahir
Hasil
Pemeriksaan
1. Observasi sifat-gerak/ warna kulitnya - Simetris artinya terdapat pertumbuhan normal ke segala
arah
-
Gerak
-
Warna
simetris kulit
artiny
pink
atidak
artinya
dijumpai
sirkulasi
kelainan
darah
kesegala
aktivitas lapisan
ekstremitas kulit
normal
- Kadang-kadang ekstremitasnya biru artinya terdapat sedikit gangguan sirkulasi untuk mencapai ujung
ekstremitas,
2.
tetapi
masih
dianggap
Pemeriksaan
normal
leher
bayi
Pemeriksaan bola mata - Untuk menetapkan ada kemungkinan tumor thyroid atau tumor pada bagian
stornomastoid
3. Pemeriksaan bola mata - Apakah dapat mengikuti arah pemeriksa, gerak bola mata sangat penting artinya untuk menentukan kelaianan pertumbuhan otot mata atau tentang nervus sentralis 4. -
Pemeriksaan
lingkaran
Frontalitas Meraba
tulang
kepala
normal kepala
-
Menentukan
dengan
anak
apakah
lingkaran
oksipito
32
cm
lingkaran
dijumpai
depresi
dalam
persalinan
- Meraba tulang kepala anak apakah ditemui moulase yang menunjukkan kompresi otak janin, selanjutnya 5. -
Pemeriksaan Apakah
konsultasi mulut ada
-
Untuk
bagian mengetahui
kelainan
yang
apakah
syaraf terdapat mungkin
palatoskisis dijumpai
6.
Pemeriksaan
-
Jumlahnya
7.
Pemeriksaan
-
Apakah
8.
Palpasi
-
dada
-
Apakah
harus
auskultasi
terdapat
-
kurang Untuk
murmur
abdomen
-
terdapat dari
menentukan
sehingga
Untuk
perlu
mencari
Mungkinkah
pernafasan 60
apakah
apakah
kelainan
jantung
pemeriksaan
lanjut
terdapat
menentukan
-
denyut/menit
terdapat
dilakukan
dada
tumor
abdomen
asal
Seberapa
tumor pembesarannya
9. Pemeriksaan genitalia eksterna - Bagaimana keadaan labum mayus dan labium minus -
Apakah
testesnya
sudah
turun
- Raba arteria fomoralis, untuk menentukan apakah terdapat kelainan pembuluh darah menuju ekstremitas
bagian
bawah
10. Pemeriksaan Refleks Morro - Refleks morro adalah, jika bayi mengadakan reaksi ekstensi/abduksi lengan dan jaringan membuka matanya, dan dikuti dengan fleksi dan adduksi lengannya -
Reaksi Jika
-
tangannya
Posisi
traksi
dipegang
kepalanya
dalam
maka
bayi
satu
bayi
akan bidang
menarik
lengannnya
dengan
lengannya
11. Pemeriksaan miring bayi - Untuk menentukan kekeuatan otot, periksa tulang belakangnya apakah
ditemui
-
skoliosis
Memeriksa
atau
tidak
anus
bayi
12. Penmeriksaan persendian tulang paha - Bayi menengadah dan dilakuakn pemeriksaan terhadap -
persendian Apakah
jka
terdapat
terdapat suara,
lakukan
tulang suara
pemeriksaan
USG
pahanya
dalam untuk
menentukan
pergerakannya lebih
lanjut
H.
Perawatan
Sehari
–
hari
Bayi
Baru
Lahir
•
Mata
Bayi harus diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeks. Mata dapat dibersihkan dengan air steril atau aqua destilata. mata bayi yang ditutup oleh akrena ia mendapat terapi sinar harus dibuka setiap kali bayi minum susu. Hal ini peli diperhatikan untuk menghindari infeksi mata
•
Mulut
Diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan infeksi dengan candida ( oral Truhs ). Candidiasis merupakan suatu penyakit endemic ditempat perawatn bayi ( infeksi dapat berasal dari ibu, bidan
,
perawat,
boto
dan
dot
)
•
Kulit
Terutama lipatan – lipatan ( paha belakang leher, belakang telinga, ketiak ) harus selalu bersih dan kering. Bagian – bagian tersebut bersih dari verniks kaseosa. oleh karena verniks kaseosa ini merupakan
media
yng
•
apling
baik
untuk
kuman
stafilokokus
Tali
pusat
Pada umumnya akan puput pada waktu bayi berumur 6 – 7 hari. Bila tali pusat belum puput maka setiap sudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. Caranya dalah dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada diperut bayi dan daerah sekitarnya dengan kain kasa yang •
dibasahi
dengan
zat
antiseptik Kain
(
betadine
ataupun
alkohol
70
%
)
popok
Harus segera diganti setiap akli basah karena air kencing atau tinja. Bokong bayi dibersihkan dengan air steril atau ersih dan kemudian dikeringkan. Bila bokong basah kemungkinan leveta dan terjadi infeksi besar. Bila ditemukan hak demikian sebaiknyaiar pembersih bokong ditambah dengan zat antiseptik yang dapt membunuh kuman. kemudian diobati dengan salep yang
mengandung
obat
antibiotik
•
an
anti
jamur.
Minuman
bayi
Kebutuhan cairan apda setiap bayi untuk mencapai kenaikan berat badan yang optimal berbeda – beda. Oleh karena itu, pemberian cairan kepada bayi yang daya isap dan menelannya baik hendaknya kebutuhan yaitu 20 – 30 cc setiap 3 jam sekali. Pada umumnya cairan yang diberikan pad hari petama 60 ml/ kg BB dan stiap hari ditambah, sehingga pada hari ke 14 dicapai 200 ml/kg BB sehari. dalam hari – hari pertama berat badan trurun oleh karena pengeluaran mekonium dan masuknya cairan belum mencukupi. turunnya berat badab tidak lebih dari 100 ml/kg BB, berat badan akan naik pada hari ke empat sampai ahri kesepuluh dan seterusnya
I.
Tanda
•
–
Tanda
Pernafasan
•
Kehangatan
•
Warna
•
Pemberian
•
Tali
sulit terlalu
kuning
pusat
Bahaya
merah
Harus
Diwaspadai
lebih
dari
atau
panas
terutama
makan
yang
–
(
>
pada hisap
bengkak,
38 24
º
C
jam
lemah,
60
atau
pertama,
mengantuk
keluarnya
pada
terlalu biru
Bayi
Baru
Lahir
x
/
menit
dingin atau
erlebihan,
cairan,
bau
<
36º
pucat
C
memar
banyak
muntah
dan
berdarah
busuk,
• Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, keluarnya cairan, bau busuk, pernafasan sulit • Tinja / tidak berkemih dalam waktu 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah
pada
tinjau
• Aktifitas menggigil atau menangis tak biasa, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak
bisa
tenang,
J.
Perawatan
menangis
Bayi
terus
2
–
menerus
Minggu
Pertama
Perawatan bayi pada 2 minggu pertama harus selalu dijaga dengan sebaik – baiknya. Hal-hal yang harus •
diperhatikan
Kebersihan
diri
pada dengan
cara
bayi
usia
memandikan
2 bayi
minggu, dan
merawat
yaitu tali
: pusat
-
BAK
-
dan
Pakain
BAB
harus
dan
popok
• Pada
dijaga
dan
bayi
selalu
ganti
dibersihkan jika
Menyusui 12
jam
pertama
• Diberikan
LANDASAN
bayi
bayi puasa
kemudian
baru
Makanan PASI
jika
ASI
basa
disusui tambahan
yang
diberikan
kurang
TEORI
KEHAMILAN
Pengertian Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara spermatozoa (sel mani) dengan ovum (sel telur) yang menghasilkan zygote. Jadi, proses kehamilan ini akan terjadi bila 4 (empat) aspek
penting
terpenuhi,
yaitu
:
ovum,
spermatozoa,
konsepsi,
dan
nidasi.
Kehamilan dibagi dalam 3 (tiga) triwulan. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampi 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai bulan keenam, dan triwulan ketiga dimulai dari
bulan
ketujuh
Tanda-tanda
dan
lahirnya
janin.
gejala
A.
kehamilan
Tanda-Tanda
1. 2.
sampai
Mendengar Melihat,
3.
meraba
bunyi
atau
Melihat
Pasti
mendengar
jantung
pergerakan
rangka
anak
janin
oleh
anak si
dengan
pemeriksa ultrasound
Jika hanya satu dari tanda-tanda ini diketemukan, diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Tanda-tanda pasti kehamilan ini adalh tanda-tanda objektif yang semuanya itu didapatkan oleh pemeriksa.
B. I. 1. 2.
Tanda-Tanda Tanda-tanda Pembesaran, Tanda
objektif perubahan Hegar
Mungkin yang
bentuk
(segmen
diperoleh dan bawah
3.
Perubahan
pada
4.
Kontraksi
Brakton
konsistensi rahim
pemeriksa rahim melunak) Serviks Hicks
5.
Baliottement
6.
Teraba
bagian
7.
anak
Pemeriksaan
8.
biologis
Pembesaran
9.
perut
Keluarnya
Kolostrum
10. Hiperpigmentasi kulit, seperti pada muka (chloasma gravidarum), areola dan papilla mamae 11.
Tanda
Chadwick
(warna
selaput
lendir
vulva
dan
vagina
menjadi
ungu)
12. Tanda Piscaseck (segmen bawah rahim melunak serta pembesaran dan pelunakan unilateral pada
II.
tempat
Tanda-tanda
Presumtif
1. 2.
Hyperpigmentasi
kulit,
seperti
pada
muka
Tidak Tidak
membesar yang
disebut
chloasma
dan tahan
ada
Ibu
makan /
merasakan
gravidarum
muntah suatu
nafsu
Konstipasi
pasien)
Amenorhea
Mual
7. 8.
dirasakan
Adanya
4.
6.
(yang
Payudara
3.
5.
implantasi)
bau-bauan (anoreksia) Obstipasi
pergerakan
anak
9. Sering buang air kecil kerena rahim yang membesar menekan pada kandung kemih
Perubahan-perubahan
A.
fisik
pada
kehamilan
Uterus
Terjadi pembesaran Uterus, hal ini karena adanya peningkatan hormon estrogen progesteron.
Estrogen mempengaruhi hipertrofi dari otot-otot rahim, sedangkan progesteron mempersiapkan tempat impalantasi dan menghalangi kontraktilitismyometrium. Pada akhir kehamilan, ukuran uterus menjadi 1.000gr, yang tadinya hanya 30 gr dan ukuran panjangnya menjadi 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang 22 cm sedangkan volume uterus meningkat dari 10 ml menjadi 2-10
liter
pada
kehamilan
Besar
uterus
-
Uterus
tidak
-
Hamil
8
-
Hamil
12
-
Hamil
-
Hamil
-
16
minggu
-
Hamil
32
-
Hamil
Tingginya
Hamil
minggu minggu
36
minggu
40
angsa
TFU TFU
TFU TFU TFU
sehingga
dapat
1-2
jari
3
jari
cm)
bebek
diraba
dari
diatas
3
dibawah
jari
setengah
pusat sepusat
diatas pusat
3
jari pusat
Umur (dalam
luar
symphisis
TFU
setengah
uteri
ayam
telur
minggu
minggu
Fundus
telur
sebesar
24 28
-
telur
minggu
Hamil Hamil
sebesar
minggu
sebesar
20
:
hamil
minggu
-
(dalam
aterm.
pusat –
px
dibawah
px
–
px
kehamilan bulan)
20
5
23
6
26
7
30
8
33
9
B.
Serviks
Uteri
Perubahan yang penting pada servicks dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya servicks. Gejala ini sudah dapat ditentukan sebulan setelah konsepsi dan merupakan tanda kehamilan yang harus diketahui. Sebab-sebab pelunakan servick adalah karena pembuluh darah dalam servicks bertambah dan karena
timbulnya
oedema
dari
servicks
dan
hiperplasia
kelenjar-kelenjar
servicks.
Pada akhir kehamilan servicks menjadi sangat lunak dan porsio menjadi pendek (lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu jari. Servicks yang demikian disebut
serviks
yang
matang
dan
merupakan
syarat
untuk
persalinan
anjuran.
Estrogenlah yang bertanggung jawab terhadap perubahan servicks, sehingga timbul tanda chadwick. Sumbatan mukosa di saluran servicks dapat berfungsi untuk pencegahan terhadap janin dari invasi mekanik atau bakteri. Pada awal persalinan sumbatan ini terpisah/teregang dan kencang, pembuluh darahnya terpotong dan cairan kental dikeluarkan sebagai Blood Slym.
C.
Vagina
dan
VulVa
Vaskularisasi terjadi pada vagina sehingga vagina menjadi menjadi lebih padat. Dibawah estrogen terdapat proliferasi dari sel-sel vagina yang menyebabkan dinding saluran vagina menjadi lebih tebal berlipat-lipat dan membesar dalam mempersiapkan lewatnya kepala bayi. Pada persiapan sering terjadi hipervaskularisasi. Sering terdapat peningkatan sekresi yang lebih putih kental dan asam. Keasaman dari vagina dipertahankan oleh asam laktat yang diproduksi oleh laktobasil untuk menurunkan daya sperma juga berguna untuk mengontrol kuman patogen dalam vagina (ph
3,5
–
D.
5,0)
Ovarium
Ovarium bertanggung jawab terhadap pembentukan korpus loteum. Tetapi setelah bulan keempat corpus luteum ini mengisut. Fungsi ovarium ini diambil alih oleh plasenta pada kehamilan
16
minggu.
E.
Buah
dada
1. Mammae membesar dan tegang. Hal ini disebabkan rangsangan estrogen dan progesteron 2.
Estrogen
meyebabkan
3.
Progesteron
memyebabkan
4.
Mammae
5.
Papilla
6.
Glandula
7.
sel
akan
Montgomery
F.
lebih
menonjol
12
saluran
pada
mammae
untuk
membesar
lebih
sistem
acini
dipersiapkan
mammae
Kehamilan
hipertrofi
laktasi
tegang
dipermukaan
minggu
dan areola
keluar
hitam mammae colostrum
Sirkulasi
Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erythrocytnya, tetapi penambahan volume plasmanya yang disebabkan oleh hydraemia lebih menonjol sehingga biasanya kadar Hb turun. Batas-batas
fisiologis
-
Hb
ialah
:
Erythrocyt Leucocyt
10 3,5
8.000
G.
gr
juta –
: %
per
10.000
per
Traktus
mm mm
Digestivus
Tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas traktus digestivus menurun. Makanan lebih lama ada di dalam lambung sehungga penyerapan air lebih lama, akibatnya feses akan keringdan terjadi konstipasi. Selain itu, sekresi asam garam (HCL) dan gerakan lambung berkurang,
H.
hal
ini
bisa
menyebabkan
muntah
Traktus
dan
kembung
dalam
kehamilan.
Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing(pollakisuri). Ureterpun jelas membesar dalam kehamilan
terutama dibagian kanan. Dilatasi ureter ini terutama disebabkan oleh pengaruh progesteron, walaupun mungkin ada juga faktor tekanan pada yreter oleh rahim yang membesar. Dilatasi ini mungkin menimbulkan bendungan yang memudahkan terjadinya infeksi dari pyelum (pyelitis). Selain itu, kegiatan ginjal bertambah karena harus juga mengeluarkan racun-racun pada janin.
I.
Kulit
Selain striae gravidarum, pada kulit terdapat pula hyperpigmentasi antara lain pada areola mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea higra. Hyperpigmentasi kadang-kadang terdapat pada kulit muka yang disebut chloasma pravidarum. Pada umumnya setelah partus selesai, gejala hyperpigmentasi ini hilang. Sebab terjadinya hyperpigmentasi ini belum jelas, mungkin ada hubungan dengan hipertrofi dan hiperfungsi dari korteks
gandula
suprarenalis
J.
atau
dari
hipofisis.
Pertukaran
Zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecendrungan pada ketosis. Kebutuhan akan kalsiun dan fosfor akan bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin , begitu pula akan ferrum untuk pembentukan Hb janin. Pada wanita hamil, biasanya terjadi penambahan BB + 1 Kgpada triwulan pertama,
+
5
kg
pada
Penambahan -
Berat
triwulan
berat janin
Berat Penimbunan
(3
Penimbunan Retensi
dan
ini kg),
(0,5
(dari seperti zat
di
+
5,5
kg
pada
disebabkan
plasenta
rahim lemak
kedua
30 buah
putih
dan
telur
(1 1
lain-lain (2
(1,5
:
ketuban
menjadi
pantat
ketiga.
oleh
air
gr dada,
air
kg),
triwulan
kg) kg)
(1,5
kg) kg) kg)
ANTENATAL
CARE
(ANC)
Pemeriksaan pada ibu hamil selama kehamilan sengat penting, hal ini bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta
Selain
menghasilkan
itu
Pemeriksaan
bayi
kehamilan
pada
yang
ibu
hamil
sehat.
bertujuan
pula
untuk
:
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan janin.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk
riwayat
penyakit
secara
umum,
kebidanan
dan
pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma
mungkin.
seminimal
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh kembang normal.
secara
Ada a.
beberapa
teknik
pemeriksaan
Tanya
b. c. d. e. f. g.
yang
dapat
jawab Pemeriksaan
Pemeriksaan
raba
Pemeriksaan
dengar Pemeriksaan Pemeriksaan
yaitu
:
(anamnesa) umum
pandang
Pemeriksaan
digunakan,
(inspeksi) (palpasi) (auskultasi) dalam panggul
h.
Pemeriksaan
A.
Tanya
laboraturium
Jawab
(
Anamnesa)
Anamnesa dapat dilakukan terhadap ibu hamil itu sendiri (auto anamnesa)dan bisa juga dilakukan Hal
terhadap yang
dapat
keluarganya ditanyakan
(alloa
dalam
anamnesa).
anamnesa
adalah
:
1. Data Sosial : nama, nama suami, umur, pekerjaan, agama, kebangsaan, pendidikan terakhir 2.
Data
Keluarga
3. Data Medik : penyakit jantung, pemyakit paru-paru, penyakit kelamin dan penyakit lainnya 4.
Data
Haid
5. Data Kebidanan : perkawinan terdahulu (bila ada), perkawinan sekarang, kehamilan yang lalu, persalinan dan nifas yang lalu, jumlah dan keadaan anak yang hidup, kehamilan yang sekarang, keluhan
yang
B.
dialami
sekarang
Pemeriksaan
Umum
Pemeriksaan umum biasanya menggunakan berbagai alat pemeriksaan baik alat ukur timbang, atau 1. 2. 3.
yang
lainnya.
Mengukur Memeriksakan Memeriksakan
tinggi kemungkinan keadaan
4. 5. 6.
Pemeriksaan dan adanya umum
mencakup
berat kelainan dan
badan
pada keadaan
Mengukur Memeriksa
refleks Memeriksa
organ-organ emosional
: ibu tubuh ibu TTU
lutut
(patella) Oedem
C.
Pemeriksaan
Pandang
(Inspeksi)
Dimulai sejak bertemu dengan pasien. Diperhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Setelah itu pasien diminta berbaring ditempat yang telah disiapkan. Pemeriksaan 1. 2.
dilakukan
Rambut Muka
3.
dan
:
6.
kulit
terdapat
rambut
klausma
Kelopak
4. 5.
berurutan bersih
gravidarum
mata
Konjungtiva Sklera Hidung
:
:
kotor
tidak,
/
adanya
terdapat
kelainan
atau
hiperemis /
kaki.
atau
pucat
polip
hingga
oedem
bengkak
kuning,
ada
rambut
atau
atau
: :
:
dari
7.
Mulut
:
ada
sariawan
8.
Gigi
:
ada
karies
muka tidak tidak
atau
kelainan
pada
lain
atau atau atau
tidak normal tidak tidak
9. Leher : apakah vena terbendung di leher, apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah
bening
10. -
Buah Puting
-
susu
dada
:
menonjol,
Kolostrum Areola
-
atau
+ :
11. -
mendalam
:
mammae
:
/
hiprpigmen
atau
Perut Membesar Linea
sesuai Alba
Tampak Bentuk
pembesaran
/ gerakan (melintang,
masuk tidak :
umur Nigra,
atau Striae
janin menunjang
tidak Gravidarum
atau atau
tidak asimetris)
12. Vagina dan Amus : perineum, varises, tanda Chadwick, kondiloma, flour albus 13. Ekstremitas : odema atau tidak, sama panjang atau tidak, varises atau tidak
D.
Periksa
Palpasi
dapat
Raba
dilaksanakan
dengan
(Palpasi)
cara
leopold,
yaitu
:
Leopold I : dilakukan untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian janin yang terdapat di Fundus
Uteri
Leopold II : dilakukan untuk menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin (pada
letak
membujur)serta
kepala
janin
(pada
letak
melintang)
Leopold III : dilakukan untuk mengetahui bagian janin yang berada dibagian bawah Leopold IV : dilakukan untuk mengetahui apakah bagian terdepan janin sudah masuk pintu atas panggul
(PAP)
atau
belum
Selain cara leopold, periksa raba juga untuk memeriksa ada atau tidaknya keseimbangan antara ukuran
kepala
E.
janin
dengan
ukuran
Periksa
panggul
disebut
Perasat
dengar
Osborn.
(Auskultasi)
Periksa dengar bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya D JJ, frekuensi dan keteraturannya, sehingga periksa dengar lebih cenderung digunakan untuk mengkaji kesejahteraan janin. Alat yang paling sering digunakan adalah stetoskop monokuler atau leanex. Dengan alat ini DJJ baru dapat terdengar pada kehamilan sekitar 20 minggu. Frekuensi DJJ nor,al adalah 120 – 140 kali/permenit. Yang 1.
dapat Dari
adanya
diketahui bunyi
dari jantung
2.
bunyi anak
:
jantung -
Tanda
anak pasti
kehamilan
Anak Dari
tempat
bunyi
jantung
anak
:
Hidup terdengar
:
-
Presentasi
anak
-
Posisi
anak
-
Sikap
anak
3.
Adanya Dari
sifat
bunyi
anak
jantung
F.
anak
dapat
kembar diketahui
keadaan
Pemeriksaan
anak.
Dalam
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara meraba organ-organ reproduksi secara langsung guna mendapatkan
data
tentang
:
1 Uterus : ukuran uterus dalam minggu, bentuk, posisi, lunak atau keras dan lokasi uterus 2.
Panggul
:
apakah
luas
atau
sempit
3. Keadaan Servicks : apakah membuka, menutup, lunak, keras, tipis, tebal, posisi depan atau belakang 4.
Keadaan
Jalan
Lahir
Pemeriksaan dalam dapat dilakukan pada kehamilan muda dan ketika hamil tua terutama mendekati saat persalinan untuk memastikan apakah persalinan sudah mulai atau belum.
G.
Pemeriksaan
Panggul
Pada ibu hamil terutama primigravida perlo dilakukan pemeriksaan panggul untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulitan Ada
persalinan. 4
cara
melakukan
pemeriksaan
panggul
:
1. Periksa pandang : dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan atau kelainan panggul 2. Periksa raba : - Primigravida kehamilan 36 minggu atau lebih, kepala belum masuk PAP
-
Primigravida,pada
-
aterm
Perasat
3. Alat
kehamilan
paling
Ukuran-ukuran
letak positif
ukuran-ukuran
sering
luat
kelainan
Osborn
Pengukuran yang
ada
digunakan
luar
adalah
jangka
panggul
yang
sering
panggul
panggul digunakan
dari
Martin.
adalah
:
-
Distansia
Spinarum
:
23
–
26
cm
-
Distansia
Kristarum
:
26
–
29
cm
-
Distansia
Tuberum
10,5
–
11
cm
-
Kon
jugota
Eksterna
-
: (Boudelaque)
:
18
–
20
Lingkar
cm Panggul
4. Memerikasa keadaan rongga panggul dengan pemeriksaan dalam. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada kelainan yang diketemukan pada jalan lahir, keadaan panggul, termasuk sacrum/coccygis.
H.
Pemeriksaan
Laboraturium
Pemeriksaan laboraturium disini maksudnya adalah pemeriksaan sederhana yang umum dan dapat dikerjakan pada pemeriksaan ibu hamil. Pemeriksaan laboraturium sederhana meliputi pemeriksaan darah dan urin. Pemeriksaan darah yang utama adalah pemeriksaan Hb, sedangkan pemeriksaan
Pelaksanaan
urine
terdiri
dari
pemeriksaan
pemeriksaan
fisik
umum
kadar
dapat
protein
dan
dijabarkan
gula
dalam
sebagai
urine.
berikut
PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran
PENJABARAN umum
-
KETERANGAN Kesadaran
penderita
sangat
penting
dinilai,dengan melakukan anamnesis -
Kesadaran
baik
dinilai
jika
dapat
menjawab
semua
pertanyaan
Penderita
tidak
sadar
akan
ada
menunjukkan
kelainan
psikologis
Keadaan gizi Hubungan antara tinggi badan / berat badan seimbang - Berat badan ideal adalah tinggi
badan
-
Barat
dikurangi
100,
badan
terus
sebagai bumil
perhitungan akan
kasar bertambah
sesuai
tumbuh-kembang
kehamilan -
Tidak
cukup.
anemia,
dapat
Anemia
dibuktikan
diartikan
gizi
akan
dapat
dengan
pemeriksaan
laboratorium Kulit/mukosa
Ikterus
Menunjukkan
Jantung/paru
-
Sianosis
uterus -
adanya
kelainan
-
-
penyakit
terdapat terlalu
paru
fugsi
liver Dispnoe
Kemungkinan
yang Kemungkinan
kemungkinan
dan
desakan besar
atau
jantung
-
Warna
biru
dibagian
akral,
menunjukkan kekurangan konsumsi O2, yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung/paru Edema Dapat terjadi pada muka, kaki dan tangan - Dapat merupakan gejala dari preeklampsia,
eklampsia
-
Penyakit Kekurangan
jantung
albumin
-
dalam
darah
Kekurangan
vit.B1/kompleks
Refleks Refleks lutut paling penting Berkaitan dengan kekurangan vitamin B1 atau penyakit saraf, intoksikasi
magnesium
Tekanan
darah
-
-
sulfat Umumnya
normal
Batas
terendah
tekanan
darahadalah
140/90 merupakan
mm tanda-tanda
sistolik -
Hg
preeklampsia
-
atau Lebih
Kenaikan
15 dari
tidak
boleh
lebih
pada batasan
kemungkinan
yang
tersebut
mulai
ada terdapat ringan
badan
-
Bertambahnya
badan
berat merupakan
ukuran
penting
-
Trimester
kenaikan sukar,
pertama,
BB
masih
karena
dalam
masa gravidarum
30
diastolik
preeklampsia Berat
dari
emesis -
Berat
badan
diperbolehkan
naik
sekitar
0,5
-Kenaikan -
berat Rata
badan
–
16
tidak
rata
melebihi
kenaikan
kg,
-Kenaikan Pemeriksaan
ka/minggu
BB
kg
sekitar
12
selama
berlebih laboratorium
16-20
:
hamil
harus
Glukosa
dalam
urin
dievaluasi
-
Hanya
terdapat
pada
DM -Pada
akhir
kehamilan
mungkin
terdapat
laktosa - Untuk memastikan adanya DM, perlu dilakukan pemeriksaan tes toleransi glukosa - Kemungkinan glukosaria yang terjadi segera setelah makan, disebabkan intoleransi insulin, tetapi -
keadaan
ibu
Persiapan Tes
cepat
menjadi
untuk
gula
reduksi
normal ASI
mungkin
positif
Protein urin Normal tetap ada protein tetapi jumlahnya kecil Jumlah yang makin meningkat terdapat
pada
:
-
Preeklampsia
-
Penyakit
jantung
-
Nefritis
-
Sistitis
Sedimen dengan bakteri positif Terdapat pada nefritis asimtomatik Jika ditemukan bakteri perlu dilakukan Pemeriksaan -
evaluasi
untuk
menghindari darah
adanya
infeksi -
dalam
kehamilan Rutin TORCH
-
HIV
-
Hepatitis
-
B
Faktor
Rhesus
-
VDRL
-
Infeksi
menular
seksual -
Feses
rutin
tentang memberikan •
-
Memberikan
gambaran
keadaan Kumpulan
penyakit gejala
yang Kelainan
•
Retardasi
•
Abortus
umum gizi
yang sama
dapat : kongenital mental berulang
-Kemungkinan terjadi infeksi vertikal (ibu-janin) dan bahaya infeksi Horizontal (ibu-penolong)
-
Adanya
infeksi
vertikal
maka
bayi
harus -
diimunisasi Kemungkinan
hepatoma
bangsa. janin
dapat
pada
Makin
banyak Pada
menimbulkan usia
muda
perkawinan
antar
wanita
pada
Rh
kehamilan
negatif,
kedua
dapat
berbahaya -
Infeksi
sifilis
yang
dapat
menimbulkan -
kelainan Kemungkinan
infeksi
akibat
hubungan -
Pelaksanaan
seksual Kemunkinan
pemeriksaan
TATALAKSANA Inspeksi
-
fisik
infeksi
umum
dapat
dijabarkan
PENJABARAN muka
-
cacing
sebagai
berikut
KETERANGAN Kloasma
gravidarum
Konjungtiva
-
Edema
-
Gigi
-Neovus
pigmentosum
-
Pigmentasi
simetris,
dan
lidah
pipi
hampir kuku
Stimulating
Hormone
yang
dihasilkan
hipofisis
dan
hormaon Pucat
atau
seks
cukup
gambaran
merah
tentang
(kadar
sebagai anemianya
Hb)
secara
Kemungkinan
kasar
menderita
• •
yang
Melanocyte
(MSH)
-
mata
seperti
-
-
kelopak
:; Hipoalbuminemia
Tanda
preeklampsia
berat
• -Gambaran
Anemia gangguan
gigi
dan
lidah
\
akibat
mual-muntah
atau
hipersalivasi •
Lidah
kotor
•
Gusi
-
Makin
jelas
epulis
oleh
karena
MSH
hormon
seks
Leher
-
Bendungan
-
Pembengkakan
darah -
vena
Kelenjar
-
dan
limfe
akibat
Sedikit
penyakit
membesar
saat
-
tiroid
-
Kemungkinan jantung
hamil.
gangguan
aliran
atau
aneurisma
vena
evaluasi
tentang
perlu
Kemungkinan
-
Metastasis
Mamae
infeksi keganasan
-
hipertiroid
(jarang)
Dapat
memberikan
petunjuk
khususnya
pada
kehamilan
pertama mamae
Pigmentasi
areola
dan
papila
mamae -Kelenjar
montgomery
tampak -
Pembuluh
darah
vena
tampak
-
jelas
Kolostrum
-
MSH
dan
hormonal
seks
menyebabkan mamae
pigmentasiareola dan
kelenjar
-
makin
tampak
ke
Progesteron
vasodilatasi
dan
-
menimbulkan
aliran
darah
Produksi
yang
prolaktin
lambat
tinggi,
menyebabkan
pembentukan
kolostrum
lebih
-
permukaan
Terjadi
antara
awal
perubahan
keseimbangan
estrogen
progesteron,
dan
prolaktin
oksitosin mengakibatkan
dikeluarkannya
kolostrum Perut
Pertanda
bahwa -
Pembesaran
ASI
kan ke
banyak atas
-
Perut
-
pendulum
Pigmentasi
dinding
abdomen
-
Bekas
luka
operasi
-
Primigravida
abdomen Tingginya
•
untuk kehamilan
Berat
menurut
Mc
janin
-
Donald.
uteri
dapat
mengukur
:
Hukum
berdasarkan
Kemungkinan
sehingga
empat rumus
panggul
kepala
janin
Kepala
sehingga
tidak
janin uterus
Linea Strie
dan
dapat
kedepan
karena
gravidarum strie
besar/hidroseflus jauh
alba
pigmentasi
livid
gravidarum
bekas -
JOHNSON
PAP
-
-
Bartho -lomew
sempit
masuk
-
dinding tegang
fundus
dipergunakan Umur
otot
masih
-
•
akibat
saat alba
kehamilan Bekas
seksio
hamil sebagai sebelumnya
atau
opersai
lainnya
yang
dapat
menjadi
lokus
minoris
resistensi Vulva
-
Pengeluaran
fluor
-Kondiloma
akuminata
-
-
Tanda
Luka
perineum
trikhomonas
-
Infeksi
vaginalis
-
Infeksi
diagnosis kandida
Jika
vaginosis
baterialis
besar
Pengobatan
Perubahan
sebaiknya
melalui
phodophilin
virus
ukurannya
persalinan
50% warna Tanda
biru
SC dengan
berbahaya pada
karena vagina hamil
banding albikan
Infeksi
-
-
dengan
atau
-
-
Chadwick
dapat akibat
tinktura menyebabkan terjadi tidak
abortus
hipervaskularisasi pasti
-
Bekas
episiotomi
Tungkai
-
-
Sikatriks
pada
paha
-
Varises
Edema
tungkai
-
Sering
terjadi
karena
kehamilan
berulang -
Bersifat
-
Tanda
herediter kemungkinan
terjadinya
preeklampsia -
Bendungan
akibat
kepala
masuk -
PAP Tekanan
pada
Bekas
kecuali merangkul
vena
cafa
luka
venereum -
telah
limfe
atau Tidak
granulosa
infeksi
lainnya
mengganggu
agak
sulit kaki
persalinan pada
atau
inferior
saat paha
Pemeriksaan kehamilan hendaknya sedini mungkin pada umumnya pemeriksaan dilakukan
minimal
4
kali
selama
hamil
yaitu
:
1
kali
I
kali
pada
trimester
kedua
2
kali
pada
trimester
ketiga.
Aturan
pemeriksaan
pada
ini
trimester
berlaku
bila
pertama
kehamilannya
normal.
Pada saat pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan pemeriksaan dengan 7 T yaitu : 1.
Timbang
berat
badan
2.
Tekanan
darah
diperiksa,
3.
(
Tinggi Tablet
tambah
darah
5
.Tetanus
toksoid
(TT)
Tes
7.
Temu
lebih
selama
dari
140/90
minimal
imunisasikan
terhadap
6
mmhg
90
adalah
tablet 2
kali
menular
dalam
)
hipertensi.
selama
hamil.
selama
hamil.
persiapan
Sering
(PMS). rujukan
Terjadi
Pada
Trimester
I
: kepala.
Sakit Mual
muntah.
dan sakit/rasa
tidak
Sering
enak
pada
buang
2.
muntah
perut
bagiaqn
Trimester kadang
bawah. kecil.
air
Pada
Mual,
II: masih
ada. tidur.
Sulit Agak
kg
keluhan yang berkaitan dengan perkembangan kehamilan antara lain :
1.
Rasa
12
ukur.
seksual
rangka
yang
–
di
sebanyak
penyakit
wicara
hamil
uteri
diberikan di
Keluhan-keluhan
Keluhan –
bila
normal
fundus
4.
6.
kenaikan
sulit
bernafas
terutama
pada
primigravida.
Pegal
pada
Rasa
tegang
Bengkak
di
daerah yang
kaki,
timbul
yang
3.
panggul sewaktu-waktu
hilang
pada
pagi
Pada
Pegal
hari
setelah
punggung/bokong sering
Mulas
di
yang
bangun
tidur. III
makin
terasa. BAK.
miksi/ timbul
bawah.
perut
Trimester
di
Lebih
bokong.
atau
berat uran.
tidak
Bila hal-hal tersebut di temukan, perlu di jelaskan bahwa keadaan itu biasa dan normal di temukan
pada
ibu
Penyakit 1.
hamil.
pada
Kehamilan
Penyakit
Jantung
Prognosis kombinasi ibu hamil dengan penyakit jantung tergantung dari faktor berikut ini : -
Keparahan Umur
-
penyakit
dan
Apakah
mungkin
jantung paritas
disertai
penyakit
• Diabetes
•
Apakah
mellitus disertai
infeksi
•
Anemia
•
-
lain Hipertensi
•
•
penderita
Hipertensi Apakah Kemampuan
sudah untuk
disertai pernah dapat
mengalami memberikan
arithmia dekompensasio pertolongan
kordis adekuat
Prinsipnya adalah mempersiapkan ibu hamil untuk mencapai keadaan optimal pada saat inpartu
sehingga dapat berlangsung proses persalinan pervaginam. Persalinan pervaginam merupakan pilihan
utama
karena
traumanya
tidak
terlalu
besar.
Tidak terdapat perbedaan sikap dalam melakuakn ANC kecuali harus memperhatikan dua hal penting: -
Gejala
terjadinya
permulaan
-
dekompensasio
Terjadi
kordis infeksi
2.
Hipertensi
Dalam melakukan evaluasi hipertensi pada kehamilan,. Pengobatan sebelum hamil merupakan tindakan yang paling tepat sehingga saat hamil tercapai kesehatan yang optimal untuk mendukung tumbuh kembang ajnin dalam uterus sehingga tercapai well born baby dan well health
mothe.
Antisipasi
terjadinya
preeklampsi
3.
maupun
eklampsi.
Penyakit
Paru
Dalam keadaan hamil, fungsi paru yang dapat mempertahankan PO2 diatas 60 mmHg sangatlah penting sehingga tumbuh kembang janin intrauteri berlangsung sebagaimana mestinya. PO2 di bawah 60 mmHg sudah merupakan keadaan yang kritis khususnya bagi janin yang sangat sensitigf
akan
Berikan
terapi
yang
4. Penyakit
kebutuhan aman
bagi
O2. wanita
Penyakit gastrointestinal
yang
paling
hamil
Gastrointestinal
bnayak
berkaitan
dengan
kehamilan
adalah
:
• Perubahan hormonal saat hamil yang dapat menimbulkan penyulit terhadap proses dan fungsi gastrointestinal,
dengan
berbagai
manifestasi
klinis
• Gangguan resorpsi nutrisi melalui usus halus, sebagai tempat utama resorpsi nutrisi, untuk
tumbuh
kembang
janin
• Penyakit liver yang mengatur kualitas dan kuantitas elemen nutrisi dalam darah sehingga dapat dikendaliakn •
sesuai
Kegemukan
Dampak
yang
dengan
dapat
pada
kebutuhan
menimbulkan
kehamilan
berbagai dapat
kehamilan
komplikasi
kehamilan
menimbulkan
:
Abortus prematuritas
Persalinan Gangguan Hipoglikemia
yang
berakibat
fatal
Gangguan
5.
lahir
jalan bagi
janin
dan
darah
pembekuan
Penyakit
maternal
dan
Kelainan
Darah
Kehamilan dapat menimbulkan perubahan fisiologis darah sehingga dapat menyebabkan kesulitan dalam menegakkan diagnosa penyakit dan kelainan darah pada ibu hamil. Kesehatan darah ibu hamil sangat menetukan keberhasilan tumbuh kembang janin dalam uterus. Adapun bentuk penyakit dan kelaina darah ynag umum ditemui pada ibu hamil adalah : •
Anemia
•
Trombositopenia
•
Kelaianan
hemoglobin
6. Sistem
darah
(hemoglobinopati)
Penyakit hormonal
yang
paling
•
banyak
Endokrin
berpengaruh
pada
kehamilan
Endrokin
adalah
:
tiroid.
Kekurangan tiroid pada kehamialn ini dapat menyebabkan pertiroidisme dan hipotiroidisme yang berpengaruh •
pada
tumbuh
kembang
janin
Endrokrin
dan
terhadap
kestabilan
kehamilan paratiroid
•
Endrokrin
Kelenjar
adrenal
mempunyai
adrenal
dua
bentuk
kelainan
utama
:
1. Hiperplasia yang mengeluarkan hormon lebih tinggi dan menimbulkan manifestasi klinis kelebihan
hormon
2. Hipoplasia yang menyebabkan produksi hormon berkurang dan menimbulkan manifestasi klinis
kekeurangan
Pada
kehamilan
hormon
dapat
menyebabkan
:
-
Preeklampsi/
eklampsi
-
Solusio
plasenta
-
Retardasi
-
IUG
Persalinan
•
prematur
Endrokrin
pituitari
Kelenjar pituitari dianggap mother of gland karena diduga merupakan kelenjar induk yang mengatur produksi hormon pada sistem kelenjar lainnya. Gangguan pad asistem ini bisa menyebabkan
perdarahan
7. Dugaan
ibu
hamil
yang
berpotensi
Diabetes menderita
diabetes
Sering
mengalami
•
Persaliann
yang
abortus sulit
Kematian Intrauteri
mellitus
melalui
:
keluarga tanpa dengan
sebab janin
yang
jelas
besar -makrosomia
janin
intrauteri
growth
retardation
• •
syok
Mellitus
Riwayat
•
•
partum
Penyakit
•
•
post
Prematuritas Terdapat
kelainan
kongenital
bayi
Pengelolaan ibu hamil dengan diabetes mellitus bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah
sehingga
tercapai
8.
Kelainan
Kebanyakan a.
keadaan
dan
penyakit
dan
Gangguan
euglukosa.
Penyakit
kelainan
Jaringan
jaringan
ginjal
ikat
yang
Ikat
berkaitan
dengan
dapat
:
menimbulkan
•
Hipertensi
•
Proteinuria
• Faktor
Terjadi ini
akan
eksaserbasi
menyebabkan
terjadi
gangguan
mendadak
kehamilan
dalam
•
bentuk
:
Preeklampsi
•
Gagal
b.
ginjal
pada
Terdapat
kehamilan
antibodi
antifosfolipid
Keberadaanya dapat menimbulkan ganggauan pembuluh darah menuju plasenta sehingga sekunder
terjadi
•
Keguguran
•
:
berulang,
persalinan
Retardasi
prematuritas
pertumbuhan
•
intrauteri
Kematian
9.
intrauteri
Penyakit
saraf
Dijumpai beberapa kelainan saraf yang terjadi bersamaan dengan kehamilan, sebagian dapat mempebgaruhi kehamilan atau sebaliknya kehamilan dapat memperparah penyakit sarafnya. Yang
paling
10. Faktor • •
banyak
dijumpai
Penyakit –
faktor Infertilitas
adalah
dan yang
tahun Terminasi
dan
kejang
kelainan
menimbulkan (1
migrain
stress
pada setelah
Jiwa kehamilan
:
menikah) kehamilan
•
Penyulit
keham,ilan
•
Riwayat
keluarga
•
Gangguan
genetik
•
Masalah
klinis
-
Kehamilan
-
Komplikasi
-
dalam
kebidanan
Komplikasi
-
Terpisah
-
Rasa
-
Kemampuan
•
untuk
Aspek
medis dari
keluarga
takut mengatasi
yang
sosial
berlebihan penuh
ibu
keragu-raguan
hamil
:
-
Merasa
tidak
mampu
-
Orang
tua
tunggal
-
Sangat
-
tergantung
Kurang
-
dukungan
keluarga
Konflik
-
interpersonal
Masalah
-
sosial
ekonomi
Kecanduan
obat
Penyakit
kulit
11.
Kelainan dan penyakit kulit yang sering berhubungan dengan kehamilan dapat digolongkan sebagai •
berikut Perubahan
• •
kulit
Perubahan Perubahan/
keadaan
saat
kehamilan tata
dermatologi
yang
: berupa
hiperpigmentasi
istribusi
rambut
berkaitan
dengan
kehamilan
•
Kelainan
/
penyakit
kulit
yang
disebabkan
kehamilan
Sebagian besar kelainan atau penyakit kulit yang bersamaan dengan kehamilan tidak mempengaruhi kehamilan dan tumbuh kembang janin intrauteri secara murni. Namun bila diikuti dengan infeksi sekunder yang dapat memberatkan keadaan ibu hamil sampai terjadi sepsis, morbiditas
dan
mortalitas
maternal
12. No
atau
perinatal
akan
dapat
Penyakit Bentuk
meningkat.
infeksi Infeksi
Komplikasi
Maternal
Fetalis
1.
Infeksi
-
vagina
kandida
albikans
- trikomonas Hanya menimbulan komplikasi pada maternal Komplikasi janin praktis tidak dijumpai 2.
-
Rubella
-
Sitomegalovirus
- Parvovirus Komplikasi minima pada maternal - Merusak tumbuh kembang janin -Menimbulkan
kematian,kelainan
3.
kongenital
-
ganguan
mental Korioamnionitis
-
Gonnorhea
-
Sifilis
-
Rubeola
-
B-streptokokus
- HIV Menimbulkan morbiditas atau mortilitas ibu hamil dan janin serta neonatus yang tinggi Menimbulkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil dan janin nyatinggi serta neonatusnya
13.
Penyakit
hubungan
seksual
Yang
termasuk
dalam
penyakit
hubungan
seksual
pada
kehamilan
adalah
:
•
Sifilis
•
Gonorhea
•
Penyakit
yang
•
disebabkan
chlamydia
trachomatis
Limfogranuloma
•
venereum
Herper
•
Penyakit
simpleks
human
•
papilloma
virus
Ulkus
•
molle
Trikomonas
•
HIV
Nutrisi
vaginalis dan
pada
AIDS
Ibu
Hamil
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan daripada di luar kehamilan karena dipergunakan :
Untuk
mempertahankan
kesehatan
dan
kekuatan
janin.
Pertumbuhan Untuk
badan.
mengadakan
cadangan
makanan
dalam
1.
masa
laktasi.
Protein
Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah yang disebabkan oleh bertambahnya metabolisme, untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, pertumbuhan kelenjar buah dada dan
penambahan
volume
darah.
Kekurangan protein mungkin menimbulkan anemia, toxemia gravidarum, oedema atau prematuritas.
2.
Garam
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca, P, dan Fe. Fe berfungsi sebagai katalisator pembentukan Hb dalam darah sedangkan Ca dan P berguna untuk pembentukan tulang – tulang janin.
3.
Vitamin
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan bawaan dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti, tetapi vitamin sangat diperlukan untuk kesehatan
yang
optimal.
c. Vitamin A : berguna untuk menjaga kesehatan mata serta menambah daya tahan terhadap infeksi. d. Vitamin B complek : terdiri dari Vit.B1 ( thiamin ), riboflavin, as.nicotin, dan Vit B6 atau pyridoxin. Ada kemungkinan bahwa kekurangan vitamin B complex dapat menyebabkan perdarahan pada bayi, menambah kemungkinan perdarahan post partum dan atrofi dari ovaria. e. Vitamin C : berguna untuk membantu penyerapan Fe dalam tubuh, mencegah scorbut, serta penting f.
Vitamin
untuk D
:
berguna
untuk
pertumbuhan pertumbuhan
tulang
dan
janin. bersipat
4.
anti
rachitis.
Air
Wanita hamil harus minum banyak air kira – kira 6 – 8 gelas sehari. Air menambah keringat dan juga
pengeluaran
racun
melalui
usus
dan
ginjal.
LANDASAN
TEORI
NIFAS
NORMAL
Pueperium (nifas) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandunagn kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 – 8 minggu. (Buku
Acuan
Pelayanan
Tujuan
Kesehatan
asuan
1.
Menjaga
kesehatan
2.
Melaksanakan
skrining
Maternal
dan
Neonatal,
masa ibu
dan
yang
janin
2002
:
nifas baik
komprehensif
fisik pada
:
maupun ibu
122)
psikologis.
maupun
janin.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, pe,berian imunisasi 4. (Buku
kepada
bayinya
dan
Memberikan acuan
Pelayanan
Kesehatan
perawatan
bayi
sehat.
pelayanan Maternal
dan
Neonatal,
KB 2002
:
122)
Perubahan-perubahan
psikologis
1.
pada
masa
Involusi
nifas
: Uterus
Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
Involusi
TFU
Berat
Uterus
Bayi
Lahir
Uri
Lahir
1
Minggu
2
Minggu
6
Minggu
8
Minggu
2
jari
bawah
Pertengahan Tidak
Setinggi
pusat
pusat teraba
simfifis diatas
Bertambah Sebesar
pusat
simfifis kecil
normal
1000
gr
750
gr
500
gr
350
gr
50
gr
30
gr
2.
Involusi
tempat
plasenta
Proses involusin uteri pada bekas implantasi plasenta terdapat gambaran sebagai berikut : - Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12 x 15 cm, permukaan kasar dimana
pembuluh
darah
bermuara.
- Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombose disamping pembuluh darah tertutup karena
kontaksi
rahim.
- Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke 2 sebesar 6 – 8 cm dan akhirnya pveperium
sebesar
2
cm.
- Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis bersama lochea - Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh kerena pembuluh endometrium yang berasal dari tepi
luka
3.
dan
lapisan
Perubahan
basalis
pembuluh
endometrium.
darah
rahim
Dalam kehamilan, uterus banyak mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah plasenta tidak dibutuhkan lagi peredaran darah yang banyak, maka arteri harus mengecil 4.
lagi Perubahan
pada pada
masa serviks
nifas.
dan
vagina
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak dan setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat 5.
dilalui
2
-
3
jari
Dinding
dan
setelah
7
perut
hari
hanya
dapat
dan
dilalui
2
jari.
Peritonitis
Setelah persalinan, dinding perut longgar karena direnggang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali 6.
dalam
waktu Saluran
6
minggu. kencing
Dinding saluran kencing memperlihatkan odema dan hiperamia, kandung kemih dalam masa puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau BAK masih ada urine resiolual. Sisa urine ini dan trauma pada dinding kantung kencing waktu
persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pylium normal kembali dalam waktu
2
minggu.
7.
Laktasi
Keadaan buah dada pada hari pertama nifas sama saja dengan keadaan kehamilan pada waktu dada belum mengandung susu, melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat oreola mamae. Colostrum adalah cairan kuning prtama yang keluar pada saat ibu menyusui dan biasanya
berlangsung
(Obstetri
pada
Fisiologi
Perawatan
hari
ke
UNPAD,
pasca
tiga
hal
post
315
persalinan
partum.
–
318)
(konseling)
:
1.
Mobilisasi
Dianjurkan
untuk
Perawatan a.
dini
mobilisasi
Melancarkan
b. c.
mobilisasi
pengeluaran
fungsi
2
jam
mempunyai Lochea,
Mempercepat Melancarkan
setelah
gastro
partum.
keuntungan
:
mengurangi
involusi alat
post
infeksi
Pverperium.
alat intestinal
kandungan.
dan
alat
perkemihan.
d. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran metabolisme. Penderita
diperbolehkan
bangun
dari
tempat
tidur
24 –
48
jam
post
2.
partum. Diet
Makanan harus bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Dalam beberapa hari post partum seorang wanita akan kehilangan 2 – 3 pon cairan tubuh. Indakan asuhan yang baik pada masa nifas tentang a.
kebutuhan Mengkonsumsi
dan tambahan
cairan 500
kalori
adalah
:
per
hari
b. Makanan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
c.
Minum
kurang
lebih
3
liter
per
hari.
d. Dil zat besi harus diminum untuk menambah zat besi setidaknya 40 hari post partum. e.
Minum
kapsul
vitamin
A
agar
bisa
memberi
bayinya
vitamin
A
melalui
3.
ASI. Miksi
Segera setelah persalinan kandung kemih harus kosong. Sete;ah itu pembentukan urine oleh ginjal meningkat. Anjurkan untuk BAK setiap 6 jam. Pada beberapa wanita dalam 24 jam pertama post partum merasa susah BAK karena robekan pada saat persalinan pada jaringan vagina dan jaringan sekeliling kandung kemih. Sedangkan ada pula wanita yang tidak dapat menahan BAK sehingga
selalu
basah
pada
minggu-minggu
atau
bulan-bulan
4.
pertama. Defekasi
Harus dilakukan 3 – 4 hari. Bila masih sulit BAB dan terjadi opstipasi apabila terjadi BAB dapat diberikan
obat
5.
laksans Perawatan
per
oral
atau
payudara
perektal. (Mammae)
Perawatan payudara harus dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada putting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise. Produksi ASI akan lebih banyak sebagai efek positiv adalah involusi uterus akan lebih sempurna. Salah satu cara untuk meningkatkan ASI dan memudahkan menyusui adalah dengan rooming 6.
in
atau
perawatan
satu
tempat
(satu
kamar) Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja. Ibu siap, tetapi yang paling ditekankan adalah kenyamanan ibu dalam melakukan hubungan. 7.
Suhu
Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena kenaikan suhu adalah
tanda pertama infeksi. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 38 derajat celcius 2 hari berturut-turut dalam 10 hari yang pertama post partum, kecuali hari pertama dan suhu harus
diambil
8.
sekurang-kurangnya
4
Datangnya
kali
sehari.
Haid
Kembali
Ibu yang tidak menyusui anaknya, haid datang lebih cepat dari ibu yang menyusui anaknya. Pada ibu golongan pertama biasanya haid datang setelah 8 minggu setelah persalinan. 9.
Lamanya
perawatan
Lamamnya perawatan bagi ibu yang sedang bersalinditentukan oleh keadaan, ialah keadaan sosial, ekonomi dan keadaan tempat ibu tersebut bersalin. Biasanya ibu bersalin dirawat selama 3 –
5
10.
hari.
Follow
Up
Enam minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri kembali. Keadaan umum, tensi, air kencing, keadaan didinding perut dan buah dada diperiksa dan kemudian dilakukan pemeriksaan
dalam
yang
11.
teliti.
Kalau
ada
kelainan,
segera
Keluarga
diobati. Berencana
Masa post partum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi masih saat tinggi. Oleh karena, pil dapat mempengaruhi sekresi air susu, biasanya
ditawarkan
IUD,
injektable
atau
sterilisasi.
Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut perlu dijelaskan terlebih dahilu pada ibu : a. b.
Bagaimana
metode
dapat
Kelebihan
c. d.
ini
mencegah
kehamilan
dan
atau
keuntungannya.
Efek Bagaimana
menggunakan
efektivitasnya.
samping. metode
ini.
e. Kapan metode ini dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui. Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih metode KB tertentu ada baiknya untuk bertemu
dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk mengetahui apakah metode tersebut berjaln dengan baik. Idealnya pasangan menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali dan setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.
Pengawasan
kala
IV
yang
sebetulnya
pada
jam
pertama
dari
nifas
meliputi
:
1. Pengawasan keadaan umum ibu : tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, keadaan umum, kesadaran,
keadaan
2.
emosional,
dll.
Pengawasan
3.
Pengawasan
pendarahan
4.
Pengawasan
kontraksi
maupun uterus
sekret
dan
TFU yang
apakah
keluar ada
dari
plasenta
vagina yang
(lochea). tertinggal.
5. Pengawasan payudara, apakah ASI sudah keluar atau belum, keadaan putting susu, jumlah pengeluaran (Obstetri
ASI, Fisiologi,
hal
dll. 322
–
328)
Adaptasi psikologis Ibu adalah suatu penyesuaian diri yang sangat besar terhadap jiwa dan kondisi tubuhnya setelah mengalami suatu stimulasi dan kegembiraan yang luar biasa. Adaptasi
psiklogis
ibu
terbagi
menjadi
3
:
1. Hari pertama Taking In : Ibu berfokus terhadap diri sendiri, minta diperhatikan. 2. Hari kedua Taking Hold : Ibu menjadi mandiri, punya keinginan merawat bayinya sendiri. 3. Minggu pertama Letting Go : Masa mendapat peran baru, ibu mulai mencurahkan kegiatan pada
bantuan
orang
lain,
beri
dukungan
baik
dari
petugas
maupun
keluarga.
Post partum blues merupakan adaptasi suatu fenomena psikologis yang umumnya dialami oleh wanita yang terpisah dari bayi dan keluarganya. Post partum blues biasanya terjadi sekitar hari ke
3
hingga
Tanda
hari
dan
ke
gejala
5
post
1.
post
partum
partum.
blues
adalah
Sangat
:
emosional
2.
Sedih
3.
Khawatir
jika
tidak
4.
ada
yang
merawat
bayinya.
Mudah
tersinggung
5.
Cemas
6.
Merasa
hilang
7.
semangat
Mudah
8.
Sedih
9.
marah
tanpa
ada
Menangis
Beberapa
faktor
yang
dapat
sebabnya
berulang
mendorong
terjadinya
post
kali.
partum
blues
adalah
:
1. Pengalaman melahirkan yang kurang lancar dapat membuat ibu merasa kecewa dan sedih. 2.
Pengalaman
3.
Rasa
sakit
melahirkan atau
yang
letih
sulit
setelah
dapat
menyebabkan
melahirkan
hingga
ibu ibu
merasa merasa
letih. down.
4. Adanya rasa tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peran sebagai orang tua dirasakan sebagai
beban
oleh
ibu.
5. Tingkah laku bayi contohnya bayi yang menangis dianggap sebagai akibat dari ketidakmampuan
ibu
dalam
merawat
bayinya.
6. Kesulitan dalam merawat atau menyusui bayinya, dapat membuat ibu merasa kecewa atau sedih. 7. Adanya masalah dengan perawat atau pihak rumah sakit dapat menambah permasalahan.
Tanda-tanda
bahaya
pada
masa
nifas
:
1. Pendarahan pervaginan yang luar biasa ataua tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
pendarahan haid biasa atau bila memerlukan pergantian pembalut 2 x dalam setengah jam). 2.
Pengeluaran
3. 4.
Rasa Sakit
sakit
kepala
5.
terus
rasa
7.
Payudara
yang
8.
Kehilangan Rasa
sakit,
berubah
BAK
warna
makan
gerah,
jika
dalam
lunak
atau
dan
punggung.
masalah
penglihatan.
di
merasa
merah,
sedap.
atau
atau
atau
menjadi
nafsu
epigastrik
mata
waktu
kurang
abdomen
nyeri
di
sakit
baunya
bawah
menerus,
Pembengkakan Demam,
yang
bagian
yang
6.
9.
pervaginam
tidak
panas
dan
waktu
tangan. enak terasa yang
pembengkakan
badan. sakit. lama.
di
kaki.
10. Merasa sangat sedih dan tidak mampu mengurus diri sendiri atau mengasuh bayinya. 11.
Merasa
12. 13.
sangat
atau
Lemas Nyeri
(Asuhan
panggul
atau
nafas
abdomen
yang
lebih
dari
biasa. keram
Normal,
masa
1.
terengah-tengah.
luar
Persalinan
Komplikasi
2.
letih
hal
nifas
Puerperal Infeksi
uterus
biasa
.
140)
: Morbili
Trauma
Genetalia
3.
Endometritis
4.
Mastitis
5.
Abses
Dada
6.
Tromboplebitis
Berat
7.
Dll
LANDASAN
TEORI
KELUARGA
BERENCANA
Pelayanan 1.
kontrasepsi Tujuan
mempunyai
2 Umum
tujuan
: :
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS.
2.
Tujuan
pokok
:
Penurunan angka kelahiran yang bermakna,guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan •
mengkategorikan Fase
•
3
fase
mencapai
menunda
Fase
•
untuk
kehamilan
menghentikan/mengakhiri
Macam-Macam
kesuburan
Metode
I.
Kontrasepsi
Metode
1)
Tanpa
a.
KB
•
Sederhana Alat Alamiah
Natural
•
Family
Fertility
Planning
Awarreness
•
yaitu:
perkawinan/kesuburan
menjarangkan
Fase
sasaran
Methods
Periodic
Abstinens
•
Metode
Rhythm
•
Pantang
berkala
• • • • b. 2)
Metode Metode
Kalender suhu
Metode
badan lender
Metode
Dengan
a) • • Diafragma
basal Serviks
Sympto Coitus
(Ogino-Knauss) (Thermal) (Billing) Thermal Interuptus Alat Mekanis
Kondom Barier
pria intravaginal
serviks
Kap Spons
sponge)
(
wanita
Kondom b)
Kimiawi
Spermisid
:
Vaginal
cream
Vaginal
foam
Vaginal
jelly
Vaginal
suppositoria
Vaginal
tablet
Vaginal
film
soluble
II.
Metode
1)
Modern
Kontrasepsi
Hormonal
a) Pil
Per-Oral Oral
Kombinasi
Pil
Mini Morning
b)
(POK)
After
pil
Injeksi/
suntikan
Sub-Kutis/
Implant
DMPA NET_EN Microsphere Microcapsules
c)
Implant
non
Implant 2)
(Norplant,Norplant-2,ST-1435,Implanon)
biodegradable
(Capronor,Pellets)
biodegradable Intra
Uterine
Device
(IUD)/
AKDR
3)
Kontrasepsi
Mantap:
a)
Pada
Wanita
Penyinaran Radiasi
sinar
X,radium
cobalt
dan
Laser
Sinar Operatif,
Medis
Ligasi Elektro
lain-lain
Operatif
falopii
tuba koagulasi
Wanita
tuba
falopii
Fimbriektomi Salpingektomi bilateral
Ovarektomi Histerektomi Fimbriotexy
cap)
(fimbrial
ovaroitexy Penyumbatan
tuba
falopii
secara
mekanis:
Penjepitan tuba falopii (hemoclip,tubal band,falope ring,yoon band,spring-loaded clip,filshie clip) Solid plugs (solid silastic intra tubal device,polyethylene plug,ceramik dan proplast plugs,Dacron Teflon
dan Penyumbatan
tuba
Phenol
(carbolic
Quinacrine
plugs)
falopii
secara acid)
kimiawi: compounds)
Methyl-2
(MCA)
cyanoacrylate
Ag-
Nitrat
Gelatin-resorcinol-formaldehide
(GRF)
Ovabloc b)
Pada
Medis
Operatif
Vasektomi/
vasektomi
Penyumbatan
Pria Pria
tanpa
Vas-Deferens
(VTP)
pisau
secara
:
mekanis
Vas-deferens
Penjepitan Plugs Intra
Device
Vas
Values
Vas Penyumbatan
vas-deferens
secara
(Quinacrine,Ethand,Ag-Nitrat)
kimiawi
Semua jenis kontrasepsi diatas mempunyai keuntungan kerugian dan cara pakai yang berbedabeda.
Di
bawah
ini
akan
dikelaskan
secara
rinci
mengenai
KONTRASEPSI
kontrasepsi
Suntik.
SUNTIK
Kontrasepsi hormonal jnis KB suntik di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah, tidak menimbulkan gangguan dan dapat
Profil
dipakai
pasca
persalinan.
•
Sangat
efektif
•
Aman
•
Dapat
• •
dipakai
Kembalinya Cocok
oleh
semua
kesuburan
untuk
masa
perempuan
lebih
laktasi
Jenis
dalam
lambat,
karena
tidak
masa
rata-rata
reproduksi 4
menekan
bulan
produksi
Kontrasepsi
ASI
Suntikan
o Cyclofem mengandung 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang
diberikan
injeksi
IM
sebulan
sekali
o Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3
blank
dengan
cara
disuntik
Cara
IM
Kerja ovulasi
Mencegah Mengentalkan
lendir
Menjadikan Menghambat
serviks
sehingga
selaput
menurunkan
lendir
rahim
transportasi
kemampuan
penetrasi
tipis
gamet
dan
sperma atrofi tuba
oleh
Efektifitas Bila menyuntikkan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan makakedua jenis kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan / tahun
DMPA memiliki efektifitas tinggi, sederhana cara pemberiannya, cukup aman, kesuburan dapat kembali
setelah
beberapa
lama
dan
cocok
untuk
ibu-ibu
yang
sedang
menyusui
Depo Noristerat menyebabkan siklus haid lebih stabil, amenorea lebih jarang dan efektifitas lebih
cepat
kembali
setelah
berhenti
menjadi
akseptor
Keuntungan
efektif
Sangat Pencegahan
kehamilan
Tidak
berpengaruh
panjang
jangka
pada
hubungan
istri
suami
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan Tidak
memiliki
pengaruh
Sedikit
ASI
terhadap
samping
efek
Klien Dapat
darah
pembekuan
tidak digunakan
Membantu
perlu perempuan
oleh
mencegah
Menurunkan
kanker
beberapa
Menurunkan
krisis
>
35
tahun
endometrium
kejadian
Mencegah
suntik
sampai
perimenopause
dan
penyakit penyebab
anemia
obat
menyimpan
kehamilan
blank
payudara
jinak
penyakit sabit
radang (
ektopik
sickle
panggul cell
)
Keterbatasan
o Siklus
Sering
ditemukan haidyang
Perdarahan Perdarahan Tidak
memendek
yang tidak
gangguan
teratur haid
atau perdarahn sama
seperti: memanjang
atau
banyak atau
haid
bercak
sedikit (spotting) sekali
o Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntik ulang) o
Tidak
o
dapat
dihentikan
Permasalahan
berat
sewaktu-waktu badan
sebelum
merupakan
suntikan
efek
berikutnya
samping
tersering
o Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau
infeksi
o
Terlambatnya
virus
kembali
kesuburan
setelah
HIV penghentian
pemakaian
o Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadi kerusakan/ kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya( tempat suntikannya) o
Terjadi
perubahan
pada
lipid
serum
pada
penggunaan
jangka
panjang
o Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang ( densitas) o Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan
Yang
emosional
Dapat
(jarang),
sakit
kepala,
Menggunakan
nervositas,
Kontrasepsi
dan
Suntikan
Nulipara
Menyusui
dan kontrasepsi dan
Setelah
Perempuan
telah jangka
panjang
setelah yang
telah
banyak
anak
memiliki dan
membutuhkan
yang
memiliki
kontrasepsi
efektifitas yang
tinggi sesuai
dan
tidak
menyusui
abortus
atau
keguguran
melahirkan
Perempuan Perempuan
Progestin
reproduksi
Usia
Menghendaki
jerawat.
anak,
tetapi
belum
menghendaki
tubektomi perokok
Perempuan dengan tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau
anemia
blank
sabit
Perempuan mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kombinasi.
kontrasepsi
Yang
Tidak
Boleh
Menggunakan
Kontrasepsi
Suntikan
Progestin
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil ( resiko cacat 7% per 100.000 kelahiran) o
Perempuan
dengan
perdarahan
pervaginam
yang
belum
jelas
penyebabnya
o Perempuan yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea o o
Perempuanang Perempuan
menderita
dengan
diabetes
Waktu
mellitus
payudara
disertai
Mulai
• •
kanker
Setiap Mulai
Penggunaan
saat
dari
hari
selama
pertama
komplikasi
sampai
siklus hari
ke-7
haid siklus
haid
• Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan tidak hamil,
selama
7
hari
setelah
suntikan
tidak
boleh
melakukan
Cara
seksual
Pemberian
•
Pasca
pada sesudah
hubungan
hari ASI
berproduksi
persalinan
ke atau
sebelum
postpartum
3-5 ibu
pulang
dari
rumah
sakit
6-8 minggu pasca persalinan, asal dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum pernah koitus
melakukan •
Pasca
keguguran
Setelah 30
kuretase
selesai hari
pasca
abortus,
•
sala
ibu
tidak
hamil
Masa
Waktu
haid
interval
pada
Penanganan
lagi
hari
3-5.
ke
Gangguan
Haid
1.
Amenorea
2.
Perdarahan
3.
Perdarahan
ringan
atau
spotting
sering
dijumpai,
tetapi
tidak
berbahaya
4. Bila terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun penyebab perdarahan perlu dicari penyebabnya.
Obati
penyebab
tersebut
dengan
cara
sesuai
5. Bila ditemui penyakit radang panggul atau penyakit akibat huungan seksual, klien perlu diberi pengobatan
yang
sesuai
dan
suntikan
dapat
terus
dilanjutkan
6. Perdarahan banyak atau memanjang ( lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih banyak dari biasanya). Jelaskan
hal
tersebut
biasa
ditemukan
pada
blank
pertama
penyuntikan
7. Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila ditemukan kelainan ginekologi,
klien
perlu
diobati
dan
dirujuk
8. Bila perdarahan yang terjadi mengancam klien, suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilih kontrasepsi lain. Untuk mencegah anemia diberi preparat besi atau makanan yang banyak mengandung
zat
besi.
ASUHAN
KEBIDANAN
TERHADAP
KOMPREHENSIF
Ny.
S
PADA
DI
IBU BPS
SULISTYANI
BANDAR
LAMPUNG
Hari/Tanggal
:
Kamis,
Pukul Anamnesa
1
: Oleh
April
17.00 :
Margie
Ayu
Melia
Novita
SUBJEKTIF
A.
Identitas
Istri
Suami
Nama
Suku/Bangsa
2010 wib
I.
Umur
HAMIL
:
Ny.
:
26 :
S tahun Jawa/Indonesia
Tn. 32
E tahun Jawa/Indonesia
Agama
:
Islam
Pendidikan
:
Pekerjaan Alamat
SMP
: :
Jln.
Islam D3
IRT
Perwira
No.6
Wiraswasta
Terminal
Inud
B.
Rajabasa
ANAMNESA
1. Alasan Kunjungan : Pemeriksaan kehamilan rutin dan ingin mengetahui keadaan kesehatan ibu dan
janinnya.
2.
Riwayat
Kehamilan
2.1
ini
Riwayat
•
Menarche
•
Siklus
• •
saat
: :
Lamanya Banyaknya
:
:
•
2
5
–
3
HPHT
•
TP
2.2
ganti
•
PP
ddan
:
test
muntah :
ya,
24
ya,
terutama hasil
hari setiap
tidak
–
:
hari
pembalut
Juli
2009
April
2010
kehamilan
: pada positif
usia
ya
kehamilan
(+),
hari ada
tanda
Amenorhea Mual
30
15
Tanda
•
tahun
6
: :
•
14
–
kali
Dismenorhea
•
Menstruasi
29
8
–
16
Agustus
minggu 2009
2.3 Gerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 20 minggu dan dalam 10 menit
terakhir
4
2.4
–
5
Keluhan
•
Mual
yang
dan
•
Gangguan
•
Sakit
muntah
•
Pengeluaran
tidak
:
saat
2.5
tidak
:
kepala
Nyeri
dirasakan :
Penglihatan
•
kali
tidak
BAK pervaginam
Pola
:
tidak
ada
:
tidak
ada
Pemenuhan
Nutrisi Hamil
•
Pola Jenis
Makan
Makanan
:
1
:
prg
nasi,
½
2-3 mangkuk
x sayur,
sehari
1
ptg
Setelah • •
ikan/ayam
Hamil Pola
Jenis
Makan
Makanan
2.6
:
1
: -
1½
Pola
prg
3
–
nasi,
1
4
mangkuk
Eliminasi
kali
sayur,
Sehari
1
ptg
–
sehari ikan/ayam
hari
Sebelum •
ada ada
Sebelum
•
ada
Hamil BAK
:
Frekuensi
Warna
• Warna Konsistensi
:
3
–
:
BAB
:
4
kali
Kuning
Frekuensi
: :
sehari Jernih
1
kali
sehari Kuning
:
Lembek
Setelah •
Hamil BAK
:
Frekuensi
:
4
Warna
•
BAB
:
Frekuensi
:
1
–
2
kali
sehari Kuning
:
Pola Istirahat
dan
Pekerjaan
2.8
Imunisasi
Pola
:
:
Kontrasepsi
Riwayat
Lembek
aktivitas
Seksualitas
•
3
sehari
:
2.7
2.9
kali
Kuning
Konsistensi
•
5
:
Warna
•
–
TT
tidur
:
Ibu
sehari
tidur
:
ibu
ibu
mengerjakan
lengkap,
yang
Kehamilan,
7-8
jam
sehari,
mengatakan
pada
saat
–
umur
kehamilan
dan
tidur
ada
ringan
digunakan
Persalinan,
jarang
tidak
pekerjaan
pernah
dan
hari
:
keluhan
rumah
4
dan
tangga
5
KB
Nifas
siang
bulan.
Suntik
yang
Lalu
No Tgl/Thn Prslnn Tmpt Prslnn Usia Khmln Jenis Prslnn Penolong Penyulit Anak Ket JK
BB
PB
1.
2.
Hamil
2007
ini
BPS
aterm
spontan
bidan
-
P
3000
gr
50
cm
sehat
4.
Riwayat
4.1
Riwayat
Penyakit
•
Jantung
•
Hipertensi
•
yang
atau
HIV/AIDS
•
Malaria
diderita ada
tidak
:
ada
tidak
Melitus
•
sedang
tidak :
Diabetes
4.2
pernah :
Hepar
•
Kesehatan
:
tidak
: :
Riwayat
ada ada
tidak
ada
tidak
ada
Kesehatan
Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak terdapat penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, diabetes
mellitus,
campak,
4.3
hepar,
dll
Riwayat
Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alcohol / obat – obatan sejenisnya, jamu, merokok atau
melakukan
pencucian
5. 5.1 5.2
Riwayat apakah
kehamilan
Status
ini
Sosial
direncanakan/
Perkawinan
Jumlah
tidak
:
Ya,
1
:
Susunan
:
Menikah
:
Lama
5.3
vagina
yang
:
Ya kali
4
Keluarga
direncanakan
tahun
tinggal
dirumah
No
Jenis
Kelamin
Umur
Hubungan
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1. 2. 3.
Laki
-
Perempuan
Laki
32
3
th
th
Suami
Anak
D3
-
Wirasawasta
-
Sehat
Sehat
5.4
Kepercayann
yang
pernah
dianut
keluarga
:
tidak
II.
OBJEKTIF
A.
Pemeriksaan
1.
Keadaan
2.
Kesadaran
3.
Keadaan
4. N 5 BB 6. 7.
B.
ada
TTV
: :
TD
Umum
Emosional :
Tinggi
100/60 X/menit
R
T
:
20
:
hami
: :
Pemeriksaan
Stabil
:
hamil
:
Mentis :
mmhg
Badan LILA
Baik
Compos
sebelum setelah
:
:
78 BB
Umum
24
X/menit
36,5
oC
44
Kg
53
Kg
155
cm cm
Fisik
1. a.
Inspeksi Kepala
:
Kulit
Rambut
:
b.
c.
kepala
:
:
Konjungtiva
Pengeluaran
Telinga
Gigi
susu
Simetris
:
Payudara :
: :
Abdomen
:
Ya
Pembesaran
ada
:
Menonjol
:
Caries
:
dan
kanan
Bersih
ada
Pembesaran
:
:
Ya ada
Lidah
:
:
Pengeluaran
:
Tidak
Ya,
Benjolan
anemis)
Tidak
Gigi
ada
(anikterik)
Simetris
Geraham
:
(an
Tidak
dan
Dada
Tidak
Simetris
:
dan
rontok
muda
:
Putting
h.
Merah
:
Pengeluaran
g.
:
:
Mulut
ketombe
Putih
Hidung
e.
ada
Gravidarium:
:
d.
tidak tidak
Kloasma
Sklera
f.
Bersih,
Hitam,
Muka
Mata
:
dan
Ada bersih kiri
Tidak
ada
Belum
ada
Sesuai
usia
kehamilan
Bekas
luka
operasi
Striae
:
j.
ada ada
:
Punggung
dan
Ekstremitas
Pinggang
Nigra
:
:
Varises
k.
Tidak Tidak
Linea
i.
:
Posisi
Kemerahan
:
:
Anogenital
keluar
:
gatal
:
Lordosis
Tidak
ada
Tidak
Tidak
cairan
punggung
dilakukan
putih
ada
(namun
Ibu
berlendir
dan
mengatakan
tetapi
tidak
tidak
berbau)
2.
Palpasi
a.
b. Kel.
c.
Muka
Leher
:
:
Kel.
getah
Abdomen
Thyroid
bening
:
Tumor
Edema
:
Pembesaran
:Tidak
:Tidak Tidak
Lien
dan
:
ada
ada
pembengkakan
ada
pembengkakan
Limpa:
Tidak
Tidak
ada ada
d.
Uterus
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar,
agak
lunak,
dan
tidak
melenting.
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas :
kebawah Bagian
kanan
perut
ibu
teraba
bagian-bagian
kecil
janin
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting -
Leopold
TBJ
(Niswander)
:
1,2
:
1,2
(29
:
IV (TFU
–
7,7)
2406
:
–
7,7)
x
x
100
100
gr
Konvergen gr
gr
±
±
–
150 150
gr
Auskultasi
a.
Jantung Paru-paru
c.
: :
Normal,
Normal,
tidak
Uterus
Punctum
bunyi ada
:
Frekuensi
ronchi
DJJ
: maximum
:
3
lup
dup
dan
wheezing
:
(+)
140 jari
dibawah
pusat
X/menit sebelah
kiri
perut
4. a. b.
Nyeri Refleks
ketuk
punggung
Patella
:
III.
dan
pinggang
(+)
,
: kanan
PEMERIKSAAN Urine
:
Glukosa 2.
ibu
Perkusi
C. 1.
gr
2706
3.
b.
gr
:
ada
dan
kiri
LABORATORIUM
Protein
:
: Darah
Tidak
Tidak
dilakukan
Tidak Hb
:
10,
dilakukan 2
gr
%
ASSESMENT
• •
Diagnosa Diagnosa
Ibu
Janin
•
:
:
Janin
Ibu
tunggal,
Masalah
hidup
G2
P1
intrauterine,
:
A0
presentasi
kepala
Tidak
ada
IV.
PLANNING
1. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa keadaan ibu baik dan kondisi
janin
•
Ibu
2.
Memberi
-
Pusing
juga
mengerti
tahu
ibu
atau
tentang
mengenai sakit
keadaan
sehat
yang
diberikan
penjelasan
tanda –
kepala
-
tanda
yang
bahaya
tidak
dalam
hilang
kehamilan, dengan
Penglihatan
-
dalam
Bengkak Keluar
kaki
tiba
istirahat kabur
pada
darah
yaitu:
–
dan
tiba
dari
wajah jalan
lahir
- Sehingga bila terjadi salah satu hal diatas ibu dapat segera mendatangi tenaga kesehatan • Ibu mengerti dan akan datang ke petugas kesehatan bila ia mengalami salah satu diatas
3.
Menjelaskan
pada
ibu
tanda
–
tanda
persalinan,
yaitu
:
- Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek -
Keluar Keluar
lendir
bercampur air
–
darah air
Apabila ada tanda – tanda diatas muncul, maka ibu dapat segera mendatangi petugas kesehatan • Ibu mengerti dan akan datang ke petugas kesehatan bila ia mengalami salah satu tand a persalinan
yang
dijelaskan
4. Mengajarkan pada ibu senam hamil untuk usia kehamilan > 35 minggu yaitu : Latihan
Pendahuluan
(
6
Latihan
gerakan
)
1
:
- duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai diluruskan dan dibuka sedikit seluruh
tubuh
lemas
dan
rileks
- gerakan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh ke belakang, lalu sebaliknya gerakan kaki kanan jauh -
kedepan
gerakan
dan
kaki
kaki kanan
kiri
jauh
dan
kebelakang,
kiri
sama
–
lakukan sama
masing – ke
masing
kanan
dan
8
kali
ke
kiri
- gerakan kaki kanan dan kiri sama – sama ke arah dalam sampai ujung jari menyentuh lantai lalu gerakan
kaki
kerah
luar,
lakukan
masing
–
masing
4
kali
- putar kedua kaki bersama – sama ke kanan dan ke kiri masing – masing 4 kali Latihan -
2 duduk
tegak
kedua
:
tungkai
lurus
dan
rapat
- letakkan tungkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil menghempaskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubuur beberapa
saat
kemudian
istirahat
- ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri diatas tungkai kanan, lakukan masing – masing 8 kali
Latihan
Inti
(
3
gerakan
)
- Latihan Pembentukan Sikap Tubuh : berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan dan bahu, letakkan dagu diats dada melihatlah kerah vulva. Lakukan sebanyak 8 kali dengan interval 2 menit - Latihan Kontraksi dan Relaksasi : berbaring terlentang dengan kedua lengan disamping badan kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh lakukan pernafasan secara teratur dan berirama.
Tegakkan seluruh otot tubuh dengan cara katupkan rahang, kerutkan dahi, tegakkan otot leher, kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu, tegangkan otot – otot perut, kerutkan anus, tegangkan kaki dan tahan nafas. Setelah beberapa saat, kembali ke sikap semula dan lemaskan seluruh tubuh.
Lakukan
sebanyak
8
kali
- Latihan Pernafasan : tidur terlentang kedua lutut dipegang dengan kedua lengan ( posisi lititomi ) dan rileks, buka mulut sedikit dan bernafas nya sedalam – dalamnya, lalu tutup mulut. Latihan mengedang seperti buang air besar kerah bawah depan. Setelah mengedan kembali ke posisi semula.
Lakukan
Latihan
sebanyak
Penegangan
4
dan
kali
dengan
Relaksasi
(
interval
2
2
menit
gerakan
)
- Latihan Penegangan : berbaring miring ke arah punggung janin misalnya kekiri. Lutut kanan diletakkan kedepan lutut kiri dan keduanya ditekuk. Tangan kanan ditekuk kedepan badan dan tangan kiri dibelakang badan. Tenang, lemaskan seluruh badan, mata dipicingkan, hilangkan semua
suara
yang
mengganggu,
atasi
tekanan.
Lakukan
selama
5 –
10
menit
- Latihan Relaksasi : tutup mata dan lemaskan seluruh persendian, lemaskan otot – otot badan termasuk muka, pilihlah tempat yang paling tenang atau tutuplah mata dan telinga pusatkan fikiran anda pada satu titik. Misalnya pada irama nafas. Posisi relaksasi adalah berbaring terlentang, •
Ibu
kedua
mengerti
dan
lutut mengikuti
ditekuk gerakan
senam
atau dan
berbaring akan
mencoba
miring. dirumah
5. Memberikan obat – obatan yaitu tablet Fe dengan dosis 200mg 1x1/hari untuk membantu pertumbuhan sel darah merah sehingga dapat mencegah anemia, vitamin C 50mg 1x1/hari untuk membantu penyerapan Fe, dan Licokalk 500 mg 1x1/hari untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu
dan
janin
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian, dan segera datang
jika ada keluhan, agar kehamilan ibu dapat dipantau sehingga jika terjadi komplikasi/masalah dapat
segera
diatas
• Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan segera datang jika ada
keluhan
KUNJUNGAN
II
Anamnesa
Oleh
:
Tanggal
Margie
:
Pukul
Ayu
Melia
6
:
April
2010
00
wib
08.
I. -
SUBJEKTIF Ibu
-
mengatakan
Ibu
badannya
mengatakn
pegal
gearakan
– bayinya
II. Pemeriksaan
1.
Keadaan
2.
Kesadaran
3.
Keadaan
N
B. •
pegal aktif
OBJEKTIF
A.
4.
Novita
TTV
: :
TD
Umum
Umum
:
:
Compos
Emosional :
78
Pemeriksaan
100/70 X/menit
Baik Mentis
:
mmhg T
R
: :
Khusus
Stabil 20 36,5
X/menit oC
Kebidanan Palpasi
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar,
agak
lunak,
dan
tidak
melenting.
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas :
kebawah Bagian
kanan
perut
ibu
teraba
bagian-bagian
kecil
janin
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting
-
Leopold
TBJ
(Niswander)
:
1,2
IV
:
(32
1,2 –
:
(TFU
:
–
7,7)
7,7)
x
x
100
100
Divergen gr
gr
±
±
150 150
2406-2706
gr gr GRAM
•
Auskultasi
DJJ ( + ), punctum maksimum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu, frekuensi 132 x/menit
•
Perkusi
Refleks
Patella
• Posisi
Positif
(
+
)
Punggung punggung
lordosis,
kanan
dan
dan tidak
ada
Pinggang nyeri
ketuk
• Tidak
Kiri
pinggang
Ekstremitas ada
oedema,
varises,
kemerahan
dan
kekakuan
otot
dan
sendi
III.
ASSESMENT
Diagnosa
Ibu
Diagnosa
Janin
:
Ibu
:
G2
Janin
P1
tunggal,
A0
Hamil
Hidup
37
Minggu
intrauterine,
4
Hari
presentasi
IV.
kepla
PLANNING
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa keadaan ibu baik dan kondisi janin juga
dalam
•
Ibu
keadaan
mengerti
tentang
sehat
penjelasan
yang
dibe rikan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa pegal – pegal di pinggang yang dialaminya adalah normal karena posisi badan ibu yang lebih condong kedepan karena perut yang mengalami pembesaran hingga •
otot
–
Ibu
otot
mengerti
pinggang
penjelasan
tertarik
yang
diberikan
3. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat dan multivitamin yang telah diberikan •
Ibu
mengatakan
4.
Menganjurkan
akan
kepada
•
Ibu
5.
Mengajarkan
tetap
ibu
mengatakan
ibu
memakan
untuk
akan
cara
obat
memeriksakan memeriksakan
melakukan
–
obat
diri
yang
kembali
diri
jika
perawatan
telah
jika
ada
ada
payudara,
diberikan
keluhan keluhan
yaitu
:
- beri kompres minyak pada puting susu selama 2 menit dengan kapas yang diberi minyak -
oleskan
minyak
/
baby
oil
pada
kedua
telapak
tangan
- letakkan tangan pada awal pemijatan dengan menutup payudara dibagian pinggir - gerakkan tangan kedepan menuju aerola, menekan dengan kuatpada seluruh payudara
-
gerakan
ini
diulang
selama
5
–
10
menit
- pegang payudara dengan satu tangan dan kelenjar susu ditekan dengan tangan lain, ibu jari dan jari
–
-
diakhir
-
bersihkan
6.
jari
pemijatan, puting
Menjelaskan
puting susu
pada
yang
susu
dan
ditarik
seluruh
ibu
keluar
payudara
tanda
–
lain dengan dengan
tanda
dibawah
jari
selama
handuk
dan
persalinan,
2 air
menit hangat
yaitu
:
- Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek -
Keluar Keluar
lendir
bercampur air
–
darah air
Apabila ada tanda – tanda – tanda diatas muncul, maka ibu dapat segera mendatangi petugas kesehatan • Ibu mengerti menge rti dan akan datang ke petugas kesehatan bila ia mengalami salah satu tanda persalinan
yang
dijelaskan
ASUHAN TERHADAP
KEBIDANAN
KOMPREHENSIF
Ny.
S
PADA DI
IBU BPS
SULISTYANI
BANDAR
Anamnesa Tanggal Pukul
KALA
BERSALIN
LAMPUNG
Oleh
: :
Margie
Ayu
06 :
Melia April
17.30
Novita 2010 wib
I
I.
SUBJEKTIF
• Ibu mengatakan mulasmulas - mulas yang semakin lama semakin sering dan semakin kuat sejak pukul 15.00
wib
•
Ibu
mengtakan
keluar
lendir
sejak
pukul
16.00
wib
• Ibu mengatakan dalam 10 menit merasakan mules yang lamanya kira-kira 35 detik, banyaknya 3 kali •
Ibu
mengatakan
belum
berasa
ingin
mengedan,
dan
gerakan
janinnya
II.
OBJEKTIF
A.
Pemeriksaan
1.
Keadaan
2.
Kesadaran
3.
Keadaan
4. N
aktif
TTV
:
TD
:
Umum
:
:
:
100/70 X/menit
Baik
Compos
Emosional
78
B.
Umum
Mentis :
mmhg
R
T
Pemeriksaan
: :
Stabil 20
X/menit
36,5
oC
Khusus
Kebidanan
•
Palpasi
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar,
agak
lunak,
dan
tidak
melenting.
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas :
kebawah Bagian
kanan
perut
ibu
teraba
bagian-bagian
kecil
janin
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting
-
Leopold
TBJ
(Niswander)
:
1,2
IV
:
1,2
(32
(TFU
–
–
7,7)
:
:
7,7)
x
x
100
100
gr
Divergen
gr
±
±
150 150
2406-2706
gr gr gram
•
Auskultasi
DJJ ( + ), punctum maksimum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu, frekuensi 142 x/menit
•
HIS
Frekuensi
3x/10
menit,
• Atas
Lamanya
indikasi
:
untuk
mengetahui
apakah
Dalam ibu
:
sudah
inpartu
17.30
Oleh
-
detik
Pemeriksaan
Pukul
-
30-40
Portio
Vagina
:
:
Bidan
tidak Arah
Konsistensi
ada :
sistokel searah
:
Pendataran
dan jalan
rektokel lahir Lunak
:
Pembukaan
belum wib
: Dinding
atau
60%
:
6
cm
-
Ketuban
:
Positif
-
Presentasi
:
Kepala
-
Penunjuk
:
UUK
-
Penurunan
:
H
III
III.
ASSESMENT
Diagnosa
Ibu
Diagnosa
:
Ibu
Janin
:
G2
P1
Janin
Masalah
A0
hamil
tunggal,
aterm
hidup
:
inpartu
intrauterine
kala
I
Fase
presentasi
Tidak
Aktif
kepala
ada
IV.
PLANNING
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa keadaan ibu baik dan kondisi janin juga
dalam
•
Ibu
2.
Memantau
•
3.
mengerti
•
tentang
kemajuan
Persalinan
Menghadirkan
keadaan
orang
Ibu
penjelasan
persalinan
untuk
ditemani
yang
diberikan
menggunakan
terpantau
terdekat
sehat
partograf
dengan
menemani
ibu
baik
saat
oleh
bersalin suaminya
4. Menganjurkan ibu untuk cukup makan dan minum agar ibu mempunyai tenaga yang cukup untuk •
mengedan Ibu
sudah
minum
secangkir
teh
manis
5. Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman. Anjurkan ibu untuk berjalan ataupun jongkok jika ibu masih kuat. Namun jika tidak, anjurkan ibu untuk tidur dengan miring kekiri agar
asupan •
O2 Ibu
ke
janin
memilih
posisi
tetap tidur
lancar
miring
kekiri
6. Menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan saat persalinan, seperti partus set, heating set, peralatan resusitasi, perlengkapan bayi, pakaian ibu, cairan dekontaminasi dan alat perlindungan diri •
Segala
KALA
peralatan
II
(
telah
Pukul
siap
20.15-20.40
pakai
wib
)
SUBJEKTIF - Ibu mengatakan rasa mulas dan sakit pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah yang semakin
sering
-
Ibu
mengatakan
ingin
mengedan
OBJEKTIF -
Keadaan
-
Kesadaran
-
Keadaan
N
TTV
: :
Umum
:
:
Compos
Emosional
TD
:
78
110/70 X/menit
Baik Mentis
:
mmhg
R
T
: :
Stabil 20 36,5
X/menit oC
- Adanya dorongan ingin meneran, vulva membuka, perineum menonjol, anus mengembang
Atas Pukul
Periksa indikasi
:
untuk :
dalam menilai
kemajuan 20.15
persalinan wib
-
Dinding
-
Vagina
Portio
:
:
tidak
ada
Arah
:
Konsistensi :
Pembukaan Ketuban
rektokel
jalan
lahir
:
Negatif
Presentasi
-
Penunjuk
-
Posisi
-
Penurunan
DJJ (
(10
cm) -
) Kepala
:
UUK UUK
:
Depan H
),
frekuensi
%
:
+
),
80
(
:
( +
Lunak
Lengkap
-
HIS
searah
>
:
-
-
dan
:
Pendataran
-
sistokel
frekuensi
4
x/10
P1
A0
menit,
IV
140 lamanya
x/menit >
40
detik
ASSESMENT Diagnosa
Ibu
Diagnosa
Janin
:
Ibu
:
G2
Janin
Masalah
tunggal,
hamil
hidup
:
Kebutuhan
aterm
intrauterine
inpartu
presentasi
Tidak
:
Dukungan
kala
II
kepala
ada
dan
Motivasi
PLANNING 1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaannya dan janinnya dalam keadaan baik, pembukaan sudah
lengkap
maka
ibu
sudah
siap
untuk
melahirkan
•
Ibu
mengerti
penjelasan
yang
diberikan
2. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik dan benar sewaktu ada his, yaitu : - Setiap ada his, kedua tangan ibu merangkul paha dengan mata membuka melihat perut -
Dagu
ibu
menyentuh
•
Ibu Ibu
gigi
beradu
Memberikan
•
Ibu
dan
ibu
pertolongan
a.
tidak
bersuara
selama
diantara
minum
minum
Melakukan
dan
beristirahat mengerti
3.
4.
dada,
melaksanakannya
tidak
secangkir
persalinan
kontraksi
akan
saat
ada
his
teh
dengan
Melahirkan
mengedan
manis
prosedur
APN
Kepala
: Bayi
Memimpin ibu mengejan saat kepala sudah tampak 5 – 6 cm didepan vulva, penolong meletakkan satu tangan dikepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal, satu tangan lain menahan perineum agar tidak terjadi robekan. Setelah kepala bayi lahir, penolong mengusap muka bayi dengan kasa/kain bersih. Lalu memeriksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher bayi.
b.
Melahirkan
Bahu
dan
Seluruh
tubuh
bayi
Setelah bayi melakukan putaran paksi luar, penolong menempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi ( secara biparietal ). Kemudian penolong mengarahkan kebawah untuk melahirkan bahu depan dan mengarhkan keatas untuk melahirkan bahu belakang. Lalu menyelipkan satu tangan ke bahu dan lengan bagian belakang bayi untuk menyangga kepala dan satu c.
tangan
laiin
menyusuri
Penanganan
badan
bayi, Bayi
dan
lahirlah
seluruh Baru
tubuh
bayi. Lahir
Meletakkan bayi diatas perut ibu dan segera membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi
kecuali pada bagian tangan. Menilai bayi yaitu, bayi menangis spontan, bayi bergerak aktif, dan warna kulit bayi kemerahan. Lalu menjepit dan memotong tali pusat. Kemudian segera mengganti handuk/kain yang basah dengan yang kering dan melakukan inisiasi menyusu dini ( IMD ) yaitu meletakkan bayi secara tengkurap didada ibu dan membiarkan bayi mencari puting susu
ibunya.
KALA
III
(
pukul
20.40-20.50
wib
)
SUBJEKTIF Ibu
mengatakan
Ibu Ibu
perutnya
mengatakan merasa
bahagia
terasa
lemas kaarena
mulas
setelah
bayinya
telah
lahir
melahirkan selamat
dan
sehat
OBJEKTIF -
Keadaan
-
Kesadaran
-
Keadaan
-
TTV
N
: :
-
TD
:
78
100/70
R
T
Pusat
20 36,5
X/menit oC Kosong
dibawah
Uterus :
:
: jari
Kontraksi
Stabil
:
kemih 2
Mentis :
mmhg
X/menit
:
Baik
Compos
Emosional
TFU
Tali
:
:
Kandung
-
Umum
: Berada
pusat Baik
di
vulva
ASSESMENT Diagnosa
:
Ibu
P2
A0
Kebutuhan
:
Penjelasan
tentang
rasa
mulas
PLANNING 1.
Melakukan
Palpasi
abdomen
dan
tidak
ditemukan
adanya
janin
kedua
2. Memberikan suntik Oxytocin 10 unit ( 1 ampul ) IM di 1/3 paha kanan atas bagian luar
3.
Melakukan
Perengangan
Tali
Pusat
Terkendali
- Memindahkan klem sekitar 5 – 10 cm didepan vulva, saat ada his letakkan satu tangan di supra simfisis dan melakukan gerakan dorso kranial dan tangan lainnya menegangkan tali pusat searah jalan
lahir
- Saat adanya semburan darah tiba – tiba, tali pusat memanjang dan uterus membulat maka itu tanda
lepasnya
plasenta
- Saat plasenta nampak didepan vulva, sambut dengan kedua tangan lalu keluarkan dengan diputar
searah
jarum
jam
secara
perlahan
- Meletakkan kain diatas perut ibu lalu lakukan masase fundus sebanyak 15 kali dalam 15 detik -
Lalu
periksa
kelengkapan
plasenta
,
dan
periksa
luka
laserasi
• Plasenta lahir spontan pukul 20.50 wib, lengkap dengan selaput kotiledonnya, lalu memeriksa vulva
KALA
dan
vagina
IV
(
dan
pukul
tidak
terdapat
luka
21.50-22.50
wib
laserasi
)
SUBJEKTIF Ibu
mengatakan
perutnya
masih
terasa
mulas
OBJEKTIF -
Keadaan
-
Kesadaran
-
Keadaan
-
TTV
N
:
Umum :
:
100/70
78
-
:
T
:
20
:
36,5
jari
:
X/menit oC Kosong
dibawah
Uterus
Perdarahan
Stabil
:
2
Kontraksi
-
R
kemih
TFU
Mentis :
mmhg
X/menit
Kandung
Baik
Compos
Emosional
TD
:
:
pusat
:
Baik
±
100
cc
ASSESMENT Diagnosa
:
Kebutuhan
Ibu
:
P2
Penjelasan
tentang
A0
rasa
mulas
PLANNING 1. Penjelasan pada ibu bahwa rasa mulas yang ia alami adalah normal dikarenakan proses involusi uteri •
Ibu
mengerti
2.
Membersihkan
•
Ibu
3.
Menganjurkan
dan
sudah
ibu
penjelasan
untuk
Merapikan pakai
makan
baju
dan
minum
yang
Ibu
setelah
bersih
untuk
diberikan
bersalin
dan
rapi
memulihkan
kondisinya
• Ibu sudah makan 1 prg nasi, ½ mangkuk sayur, 1 ptg ayam dan secangkir teh manis
4. Mengajarkan ibu untuk sering menyusui bayinya agar nutrisi bayi terpenuhi dan menimbulkan ikatan
bathin
•
antara
Ibu
ibu
dan
bayi
selain
mengerti
5.
Dekontaminasi
•
Alat
–
alat alat
itu
untuk
membantu
penjelasan
– sedang
alat
kontraksi
yang
dan
dalam
tempat proses
uterus
diberikan
bersalin dekontaminasi
6. Mengobservasi kondisi ibu setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua • Tanda – tanda vital ibu dalam batas normal, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, TFU 3
jari
dibawah
pusat
ASUHAN
KEBIDANAN
TERHADAP
KOMPREHENSIF
Ny.
S
PADA
DI
IBU
BPS
SULISTYANI
BANDAR
LAMPUNG
Anamnesa
oleh
Tanggal
:
Margie
:
Ayu
7
Pukul
Melia
Novita
April
:
2010
07.30
wib
I.
SUBJEKTIF
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu
mengatakan mengatakan mengatakan
mulas lelah
pada setelah
nyeri
-
Ibu
mengatakan
bahwa
-
Ibu
mengatakan
takut
II. A.
NIFAS
m
pada asi untuk
perutnya
nya BAK
elahirkan
luka
jahitan
sudah
keluar
dan
BAB
OBJEKTIF Pemeriksaan
Umum
1.
Keadaan
2.
Kesadaran
3.
Keadaan
4.
TTV
N
:
Umum :
:
80
110/70
Mentis :
mmhg
X/menit
B.
Baik
Compos
Emosional
TD
:
:
R
T
Stabil
:
20
:
X/menit
36,5
Pemeriksaan
Fisik
5. a.
Inspeksi Kepala
:
Kulit
Rambut
b.
c.
Muka
Mata
Konjungtiva
:
Merah
Telinga
dan
Payudara :
:
Ya ada
:
Ya
Tidak
Geraham
susu
(anikterik)
Simetris
Gigi
: :
ada
Lidah
:
Tidak
: Menonjol
ada
anemis)
Tidak
:
:
(an
Simetris
:
Dada
Tidak
muda
:
dan
ketombe rontok
Gravidarium:
:
Pengeluaran
ada
Putih
Hidung
Mulut
tidak tidak
:
e.
Putting
Bersih,
Kloasma
Pengeluaran
g.
: Hitam,
:
:
d.
Gigi
kepala
:
Sklera
f.
oC
Bersih
ada
Pembesaran dan
Caries
:
Ada bersih
Simetris
:
Ya,
Benjolan
kanan
:
kiri
Tidak
Pengeluaran h.
dan
ada
:
Abdomen
:
Bekas
Kolostrum
luka
Konsistensi
operasi
:
Tidak
:
Kandung
ada Keras
Kemih
:
Kosong
Pembesaran
Lien
:
Tidak
ada
Pembesaran
Liver
:
Tidak
ada
Benjolan
i.
Punggung
j.
:
dan
Pinggang
Ekstremitas
:
Tidak
:
Tidak
3.
Normal,
tidak
ada
oedema
ada
ada
nyeri
dan
ketuk
kekakuan
Pemeriksaan
Uterus :
3
jari
Kontraksi
dibawah
:
Anogenital
Vulva
:
Perineum
Pengeluaran
III.
pusat Baik
-
Anus
sendi
Kebidanan
TFU
pinggang
: :
Warna Ada
luka
Tidak pervaginam
kemerahan
ada :
laserasi haemoroid
Lochea
Rubra
ASSESMENT
Diagnosa
:
Ibu
Masalah
P2
:
Kebutuhan
:
A0
Tidak
Konseling
mengenai
ada
keadaannya
saat
IV. 1.
ini
PLANNING Melakukan
•
pemeriksaan
TTV
Peurperium
ibu
pada
ibu
dalam
dan
memeriksa
batas
TTV normal
2. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah normal, menandakan bahwa kontraksi •
uterus Ibu
yang
baik
sehingga
mengerti
mencegah
penjelasan
terjadinya yang
perdarahan diberikan
3. Memberikan ibu makanan diit TKTP ( Tinggi kalori Tinggi Protein ) yang terdiri dari menu makanan seimbang seperti nasi, ikan , tempe, telur, ikan, sayur – sayuran, dan buah – buahan •
Ibu
mengatakan
4.
Mengajarkan
ibu
akan
senam
makan
nifas
makanan
hari
ke
yang
–
1,
dianjurkan
yaitu
:
- Pernafasan Iga dengan gerakan : tarik nafas dalam dari hidung, usahakan rongga dada dan rongga perut tetap. Keluarkan udara perlahan – lahan dengan menggunakan otot perut tahan 3 – 5
detik,
lakukan
sebanyak
15
kali
gerakan
- Gerakan Pergelangan Kaki dengan Gerakan : Kaki diputar kerah luar dan kearah dalam sebanyak 5
kali
gerakan
- Latihan kontraksi otot perut dan otot bokong dengan gerakan : tundukan kepala kerutkan pantat kedalam sehingga lepas dari kasur, lepaskan perut sehingga punggungm menekan kasur
kemudian •
Ibu
lepaskan mengerti
perlahan
–
dan
lahan mengatakan
sebanyak akan
15
kali
gerakan
mempraktekannya
5. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat untuk membantu mengurangi rasa pegal dan lelah di badannya •
sehingga Ibu
diharapkan
kondisinya
mengatakan
dapat akan
segera
membaik istirahat
NIFAS
HARI
Anamnesa
Ke
oleh
Tanggal
:
–
Margie
:
Ayu
Melia
8
Pukul
2
April
:
Novita 2010
07.30
wib
SUBJEKTIF Ibu
mengatakan
Ibu
mulas
mengatakan
Ibu
nyeri
mengatkan
Ibu
mengatakn
Ibu
nya pada
sudah sudah
mengatakn
siang
semakin
bisa jalan ini
ke akan
berkurang
luka
jahitan
BAB
dan
BAK
kamar
mandi
sendiri
ke
rumah
pulang
OBJEKTIF -
Keadaan
-
Kesadaran
-
Keadaan
N
TTV
: :
Umum : Emosional
TD
:
80
110/70 X/menit
T
Payudara
-
Kontraksi
Uterus :
3
Mentis :
mmhg
Pengeluaran
TFU
Baik
Compos
-
-
:
R
: :
20 36,5
:
X/menit oC Kolostrum
: jari
Stabil
dibawah
Baik pusat
-
Anogenital
:
Perineum
Pengeluaran -
:
:
Eliminasi
:
BAB
ada
luka
jahit
Lochea BAK
:
:
Rubra
(
(
+
+
)
sudah
)
sudah
P2
A0
ASSESMENT Diagnosa
:
Ibu
Masalah
:
Kebutuhan
:
Tidak
Penjelasan
tentang
ada
kondisinya
saat
ini
PLANNING 1.
Melakukan
•
pemeriksaan
TTV
Peurperium
ibu
pada
ibu
dan
dalam
memeriksa
TTV
batas
normal
2. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah normal, menandakan bahwa kontraksi •
uterus Ibu
3.
Mengajarkan
(
Sebelumnya
yang
baik
sehingga
mengerti
pada
terjadinya
penjelasan
ibu
telah
mencegah
senam
melakukan
yang
Nifas gerakan
hari
Ke-2, hari
perdarahan diberikan
yaitu pertama
: )
- Latihan Otot Perut dengan gerakan : angkat kepala hingga dagu menyentuh dada, lakukan sebanyak
5
kali
gerakan
- Latihan Kaki dengan Gerakan : kedua lutut dibawah atau direbahkan kesamping kiri setengah rendah lalu ke tengah dan dibawa kembali kekanan, bahu tetap dikasur. Lakukan gerakan ini sebanyak
5
kali.
- Latihan untuk mengembalikan rahim pada posisi semula dengan gerakan : Tidur tengkurap dengan bantal menyangga perut bagian bawah dan satu bantal kecil menyangga punggung kaki, kepala menoleh kekiri atau kekanan, tangan diletakkan dibawah bantal dengan siku sedikit dibengkokkan.
Pertahankan
selama
5
menit
sebanyak
4
kali
gerakan.
- Latihan untuk menguatkan otot dada dengan gerakan : kedua tangan mendorong lengan kearah siku tanpa menggeser telapak tangan sampai otot dada terasa tertarik kemudian lepaskan, lakukan •
sebanyak Ibu
45
kali
mengerti
gerakan dan
dan
istirahat
mengikuti
setiap
15
gerakan
kali
yang
gerakan. diberikan
4. Menjelaskan ibu tentang pentingnya Imunisasi pada bayi dan menganjurkan ibu untuk rutin mengimunisasi •
bayinya
Ibu
5.
Mengajarkan
-
Mengompres
mengerti
ibu
penjelasan
cara putting
perawatab susu
yang
diberikan
payudara, selama
yaitu 2
: menit
- Melakukan penijatan payudara dengan gerakan spiral, memutar dari dalam keluar atau sebaliknya - Memijat putting susu kearah luar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk jika putting susu belum
keluar
- Kompres payudara ibu dengan kompres hangat dan dingin sevara bergantian sebanyak 5 kali diakhiri •
Ibu
dengan mengerti
dan
kompres mengikuti
apa
yang
hangat telah
dijelaskan
6.
Menjelaskan
-
tanda
–
tanda
Pernafasan
-
Terlalu
-
sulit
hangat
>
Hisapan
-
Tali
bahaya
pada
atau
37
oC
bayi
atau
merah,
baru
>
lemah
pusat
bayi
lahir,
yaitu
60
terlalu
x/menit
dingin
atau
<
36
banyak
berdarah
atau
:
oC
muntah
bau
busuk
Apabila terjadi hal – hal demikian agar segera menuju ke pelayanan kesehatan terdekat • Ibu mengerti dan akan segera datang ke tenaga kesehatan bila terjadi hal tersebut
7
.
Menganjurkan
•
ibu
untuk
Ibu
cukup
istirahat
agar
mengatakan
kondisinya akan
cepay
pulih
istirahat
8. Mengajarkan ibu untuk menjaga kebersihan diri, yaitu : mandi 2 x sehari, mengganti pakaian jika basah dan kotor, mengganti pembalut minimal 3 x sehari, dan menjaga kebersihan alat genitalia •
Ibu
mengatakan
mengerti
apa
yang
telah
KUNJUNGAN
I
POST
PARTUM
Anamnesa
oleh
Tanggal Pukul
SUBJEKTIF
diajarkan
HARI
: :
Margie
KE
–
7
Ayu
Melia
Novita
13 :
April 16.30
2010 wib
Ibu
mengatakan
tidak
Ibu
ada
keluhan
dan
keadaannya
mengatakan
Ibu
mengatakan
Ibu
membaik
ASI
telah
mengatakn
semakin
sehat
dapat dan
lancar beraktivitas
tak
ada
kembali
keluhan
lagi
OBJEKTIF -
Keadaan
-
Kesadaran
-
Keadaan
-
TTV
:
N
Umum :
:
Pengeluaran
-
Kontraksi
-
TFU
Perineum
Eliminasi
BAB
36,5
BAK
:
:
Baik -
jahitan
:
(
oC ASI
sympisis
mulai
mengering
Lochea
:
X/menit
:
luka
:
24
:
Pusat
:
Stabil
:
Uterus
Pengeluaran -
T
Pertengahan
:
R
Payudara
:
Anogenital
Mentis :
mmhg
X/menit
-
-
120/70
80
Baik
Compos
Emosional
TD
:
:
(
Sangiluenta +
+
)
sudah
)
sudah
ASSESMENT Diagnosa
:
Ibu
Masalah
Kebutuhan
P2
A0
Post
Partum
:
:
Konseling
hari
ke
tidak
pada
ibu
tentang
–
7
ada
ASI
Eksklusif
PLANNING 1. Melakukan pemeriksaan peurperium pada ibu dengan memeriksa tanda – tanda vital, memeriksa
payudara,
kontraksi
uterus,
TFU
dan
lochea
2. Menjelaskan pada ibu tentang ASI Eksklusif, yaitu pemberian ASI pada bayi sejak lahir sampai 6 bulan tanpa diberikan makanan apapun. Dan ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung zat anti body, meningkatkan kecerdasan
dan
jalinan
kasih
sayang
antara
ibu
dan
bayi
3. Mengajarkan ibu tentang cara perawatan payudara yang baik, yaitu : payudara selalu dijaga kebersihannya dengan cara rajin mengganti BRA minimal 2 x sehari atau jika basah dan kotor. Kompres payudara dengan air hangat agar sirkulasi darah pada payudara lancar dan mencegah bendungan ASI, lakukan pemijatan payudara ( dari luar kearah puting susu ) terutama pada saat mandi
4. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi tinggi karena dalam masa menyusui dan dalam posrsi yang lebih banyak dari pada biasanya serta menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan air untuk mencegah sembelit
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan cara ibu tidur/istirahat ketika bayinya sedang
tidur
6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama rutin untuk mengganti pembalutnya, rutin untuk mandi, menjaga kebersihan diri terutama kulit, rambut dan kuku, rutin mencuci tangan setelah beraktivitas terutama sebelum dan setelah kontak dengan
bayi
6. Menjelaskan pada ibu pentingnya imunisaisi untuk mencegah berbagai penyakit pada bayinya. Jenis – jenis imunisasi yang wajib didapatkan oleh bayi yaitu 5 imunisasi dasar lengkap meliputi : Hep B 0 ( usia 0 – 7 hari ) , BCG ( usia 0 2 bulan ), DPT 1,2, dan 3 ( usia 3,4, dan 5 bulan ), Hep B 3 ( usia
6
bulan
),
dan
campak
(
usia
9
bulan
KUNJUNGAN
)
II
POST
PARTUM
Anamnesa
oleh
Tanggal
:
HARI
KE
:
–
Ayu
20
Pukul
14
Prameswari
April
:
2010
16.30
wib
SUBJEKTIF Ibu
mengatakan
tidak
Ibu
ada
keluhan
dan
keadaannya
mengatakn
Ibu
mengatakan
semakin
ASI
bekas
luka
membaik lancar
jahitan
telah
kering
OBJEKTIF Keadaan
Umum
-
Kesadaran
-
Keadaan
-
TTV
:
TD
: :
Compos
Emosional :
120/80
Baik
mmhg
Mentis :
R
:
Stabil 20
X/menit
N
:
80
X/menit
-
Pengeluaran
-
Kontraksi
-
:
:
jahitan
kering
Lochea BAK
:
Baik teraba
bekas
:
BAB
ASI
Tidak
Perineum
:
oC
:
: :
Eliminasi
36,5
Uterus
Pengeluaran -
:
Payudara
TFU Anogenital
T
:
(
serosa
(
+
+
)
sudah
)
sudah
ASSESMENT Diagnosa
:
Ibu
P2
A0
Masalah
:
Kebutuhan
:
Post
Partum
hari
ke
Tidak
–
14
ada
Konseling
KB
PLANNING 1. Melakukan pemeriksaan peurperium pada ibu dengan memeriksa tanda – tanda vital, memeriksa
payudara,
kontraksi
uterus,
TFU
dan
lochea
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan menu makanan seimbang yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu karena ibu membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dari pada biasanya untuk
dirinya
dan
bayinya
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memperhatikan istirahatnya agar stamina ibu tetap terjaga
4. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama rutin untuk mengganti pembalutnya, rutin untuk mandi, menjaga kebersihan diri terutama kulit, rambut dan kuku, rutin mencuci tangan setelah beraktivitas terutama sebelum dan setelah kontak dengan bayi
5. Memberikan Konseling pada ibu tentang penjarangan kehamilan melalui KB, macam – macam KB
dan
membantu
ibu
untuk
memilih
alat
kontrasepsi
yang
tepat
baginya
6. menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan keadaan kesehatn dirinya dan bayinya di pelayanan
kesehatan
terdekat
ASUHAN TERHADAP BANDAR
KEBIDANAN BAYI
KOMPREHENSIF Ny.
S
PADA DI
BAYI BPS
BARU
LAHIR SULISTYANI LAMPUNG
Anamnesa
oleh
:
Tanggal
Margie
:
Ayu
Melia
6
Novita
April
2010
SUBJEKTIF -
Biodata
Nama
:
Tanggal
Lahir
Jenis
Bayi :
6
:
2010,
:
Ke
Alamat
Ny.
April
Kelamin
Anak
Bayi
pkl –
Dua
Perwira
20.40
Laki
: Jln.
S
(
no.6
laki 2
Terminal
wib
)
Induk
Rajabasa
OBJEKTIF •
Riwayat
-
Persalinan
P2 Lama
Persalinan
:
Kala
A0 I
:
5
jam
15
menit
Kala
II
:
jam
25
menit
Kala
III
:
jam
10
menit
Kala
IV
:
2
jam
menit
Lama
:
7
jam
50
menit
-
Waktu Keadaan
-
•
pecahnya
ketuban
air
:
ketuban
Penolong Lilitan
20.10 :
Jernih
: Tali
Pusat
Penilaian
wib
Bidan :
ada
awal
Keadaan Menangis
air atau
ketuban
bernafas
Warna
:
kulit
Tonus Bayi
spontan
: Ya,
:
Aktif
Ya,
40
Keadaan
Nadi
: :
Suhu
x/menit
40
:
•
x/menit
37
oC
Ukuran
PB
Antropometri
:
BB
minggu
Umum 124
Respirasi
menangis Kemerahan
:
bulan
•
langsung
:
otot cukup
Jernih
:
50
cm
2800
gram
LK
:
32
cm
LD
:
30
cm
Pemeriksaan
Fisik
1.
Kepala
•
Ubun-ubun
besar
:
Rata
•
Ubun-ubun
kecil
:
Rata
•
Moulage
Tidak
ada
•
Caput
•
Cephal
•
: succedaneum
Sutura
hematoma
: :
:
Ada,
Tidak
ada
Tidak
ada teraba
2.
Mata
•
Simetris
:
•
Conjungtiva
•
Sklera
•
Bulu
•
Ya, :
kanan
dan
Merah
muda
:
Kotoran Strabismus
•
Pupil
(anikterik) :
mata
•
(ananemis)
Putih
mata
Normal
:
Tida
:
Tidak
mata
:
Normal
Hidung Lubang
hidung
•
Bulu
•
Pernafasan
•
:
Ada,
hidung
kiri
:
cuping
Belum
hidung
Pengeluaran
dan
:
:
•
Tidak Tidak
Simetris
:
Palatum Bibir
•
Reflek
ada
: :
Ya, Normal,
:
Refleks
dan
kiri
ada
palato
schisis
tidak
ada
labio
schisis
Ada,
tetapi
masih
lemah
tidak
Normal,
menghisap
kanan
rooting
:
Ada
5. • • •
ada
Mulut
•
•
kanan terlihat
4. •
ada ada
3. •
kiri
Telinga Simetris Lubang Pengeluaran
:
Ya,
kanan
telinga
: :
dan Ada, Tidak
kiri bersih ada
6.
Leher
•
Kepala
•
Bendungan
vena
•
Pembesaran
kel.
• •
bebas
Pembesaran
:
jugularis
:
Tyrhoid
kel.
Reflek
berputar
bening
:
Ada
menelan
Tidak
:
Getah
Ya
Tidak :
teraba
Tidak (
+
7. Simetris
•
•
:
Gerakan Suiara
dada
nafas
Bunyi
:
Tidak
jantung
: ada
:
Teratur
ronchi
Teratur,
dan
bunyi
wheezing lup
9. • • • •
10.
dup
Perut Bentuk
:
• •
)
Ya
8. •
ada
Dada
•
•
ada
Bulat,
tidak
Bising
ada usus
Tali
pusat
Punggung,
:
tulang tulang
Lipatan
basah
&
bokong
punggung punggung
: : :
acites Ada
Masih
bokong Anus
atau
:
panggul,
Fleksibilitas Tonjolan
benjolan
:
Baik
Tidak
ada Ada Normal
Genitalia
•
Skrotum
•
Testis
•
:
Ya
Lubang
•
: 2
anus
Uretra
Ya, buah,
: :
ada
( (
sudah
turun
)
Ada
+ +
)
Ada
•
BAK
Pertama
:
Tanggal
28
April
2010,
pkl
05.00
wib
•
BAB
Pertama
:
Tanggal
28
April
2010,
pkl
05.00
wib
11.
Ekstrimitas
a.
Tangan
• •
Pergerakan Jari
•
tangan
kanan
Reflek
•
: dan
Aktif kiri
:
menggenggam
Reflek
:
Morro
Ada
:
Ada
b.
Kaki
• •
Lengkap
Pergerakan Jari
tangan
:
kanan
dan
Aktif kiri
:
Lengkap
•
Reflek
berjalan
:
Ada
•
Reflek
Babinski
:
Ada
ASSESMENT Diagnosa
:
Bayi
Baru
Lahir
cukup
bulan
sesuai
masa
kehamilan
Masalah
:
Kebutuhan
:
Tidak
Penanganan
Bayi
ada
Baru
Lahir
PLANNING 1. Melakukan penilaian pada bayi, yaitu : Bayi Bernafas spontan, warna kulit kemerahan, dan bayi bergerak •
aktif
Bayi
bernafas
spontan,
warna
kulit
kemerahan
dan
bergerak
aktif
2. Pencegahan Hipotermi yaitu dengan membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dengan handuk, lalu ganti handuk yang basah dengan kain bersih dan kering, serta menghangatkan bayi • Badan bayi dalam keadaan kering dan terbungkus dengan kain bersih dan kering dan bayi dihangatkan
dalam
pelukan
ibunya
3. Pelaksanaan IMD, meletakkan bayi didada ibu ( Posisi tengkurap tanpa baju ) dengan badan ditutupi kain bersih dan penutup kepala, biarkan bayi mencari sendiri putting ibunya •
Bayi
melakukan
IMD
4. Memberi Vit K 0,1 mg Im pada paha kiri untuk mencegah perdarahan pada bayi baru lahir akibat defisiensi Vit K dan diberi salep mata erotromisin 1 % untuk mencegah infeksi pada mata bayi •
Bayi
telah
diberi
Vit
K
dan
salep
Mata
5.
Merawat
•
Tali
6.
tali
dengan
pusat
Melakukan
•
Pusat
Pemeriksaan
Bayi
membungkus
terbungkus
dengan
Antropometri
telah
NEONATUS
cara
dan
diperiksa
HARI
Anamnesa
oleh
Margie
:
pemberian
Identitas
dan
diberi
steril steril
pada
Ayu
2
Melia
Novita
April
:
Bayi
identitas
–
7
Pukul
kasa
kasa
KE
:
Tanggal
dengan
2010
07.30
wib
SUBJEKTIF -
Ibu
-
mengatakan
bayinya
Ibu
sudah
menyusu
mengatakan
dan
menghisap
gerakan
bayi
dengan
kuat aktif
OBJEKTIF -
Keadaan
umum
:
Baik
-
N
:
126
x/menit
-
R
:
40
x/menit
-
T Tali
36,5
pusat Keadaan
:
: : :
menghisap
basah Bersih
ekstrimitas Tangisan
Daya
oC
Masih
tubuh
Gerakan
-
:
Aktif Kuat
:
Kuat
-
Refleks
:
Baik
ASSESMENT Diagnosa
:
Neonatus
cukup
Masalah
bulan
sesuai
masa
:
Kebutuhan
kehamilan
hari
ke
–
Tidak
:
Konseling
2
ada
Nutrisi
Bayi
PLANNING 1. Menganjurkan ibu untuk rajin menyusui bayi agar kebutuhan Nutrisi Bayi terpenuhi •
Ibu
2. -
mengerti
Mengajarkan Seluruh
putting
ibu dan
dan
cara
akan
menyusui
sebagian
besar
rajin
yang
aerola
menyusui
baik
harus
dan
masuk
bayinya
benar,
yaitu
kedalam
mulut
: bayi
- Posisi bayi menghadap ke ibu dengan telinga dan bahu terletak pada satu garis lurus -
Hidung
bayi
menempel
pada
payudara
ibu
- Posisi Ibu dalam keadaan yang nyaman, punggung menyandar jika dalam posisi duduk, dan kaki tidak
menggantung
•
Sendawakan Ibu
mengerti
bayi dan
akan
setelah menerapkan
selesai apa
yang
menyusui telah
diajarkan
3. Merawat tali pusat dengan metode kering terbuka dengan cara tali pusat dibersihkan dan
dikeringkan •
sampai
benar
Tali
–
pusat
benar
kering
sudah
agar
tidak
dirawat
terjadi
infeksi
dengan
baik
4. Menganjurkan ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melakukan penimbangan, •
pengisian
Ibu
KMS,
pemantauan
keadaan
akan
rutin
mengatakan
bayi,
dan
imunisasi
ikut
Posyandu
KUNJUNGAN
I
NEONATUS
HARI
Anamnesa
oleh
Tanggal
KE
:
–
Margie
:
Ayu
Melia
13
Pukul
7
Novita
April
:
2010
16.30
wib
SUBJEKTIF Ibu
mengatakan
Ibu
mengatakan
Ibu
pusat
bahwa
mengatakan
Ibu Ibu
tali bayinya
BAK
mengatakan
bayi
telah
menyusu
dan
mengatkan
sudah
imunisasi
Hb
dengan
BAB
bayi
kuat
bayi tidur
0
lepas
pada
lancar nyenyak
tanggal
11
april
2010
OBJEKTIF -
Keadaan
umum
:
Baik
-
N
:
126
x/menit
-
R
:
40
x/menit
-
T
-
BB
-
: :
Tali
-
-
Nutrisi
-
Istirahat
:
ASI, :
:
BAK
:
Kuat :
frekuensi
Bayi
9
tidur
Kuat
–
18
–
10
x/hari
20
jam/hari
:
Frekuensi
3
Frekuensi
Aktif
:
Refleks BAB
Bersih
ekstrimitas
:
lepas
:
menghisap
-
-
tubuh
Daya
-
gram
puput/
Tangisan
-
-
:
Gerakan
oC
3000
pusat Keadaan
-
36,5
7
–
–
4
Baik
x/hari,
8
x/hari,
sesuai
usia
warna
warna
kuning
kuning
jernih
ASSESMENT Diagnosa
:
Neonatus
Masalah
Kebutuhan
cukup
bulan
:
:
Konseling
kehamilan
Hari
Tidak
pemenuhan
ke
–
7
ada
Nutrisi
Bayi
PLANNING 1. Melakukan Pemeriksaan pada bayi, dan tanda – tanda vital bayi dalam keadaan normal
2. Menjelaskan kembali pada ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif, dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi sehingga tumbuh kembang
bayi
menjadi
optimal
3. Menjelaskan kembali pada ibu tentang tanda dan bahaya pada bayi dan segera datang ke petugas
kesehatan
bila
terjadi
hal
demikian
4. Mengajarkan Ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayinya yaitu dengan mandi 2x sehari, mengganti
pakaian
bayi
setiap
habis
BAB/BAK,
ataupun
jika
kotor
dan
basah
5. Menganjurkan ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melakukan penimbangan,
KMS,
dan
Pemberian
Imunisasi
KUNJUNGAN
II
NEONATUS
Anamnesa Tanggal Pukul
SUBJEKTIF
HARI
oleh
: :
KE
Margie
–
Ayu
20 :
Melia April
16.30
14
Novita 2010 wib
Ibu
mengatakan
Ibu
nya
mengatakan
Ibu Ibu
bayi
bayi
mengatakan mengatakan
sehat
bergerak
menetek
bayi bayinya
dan
tidak
tidak
dengan rewel
betah
aktif
lagi
kuat
dan
dibedong
sehat
terlalu
lama
OBJEKTIF Keadaan
umum
:
Baik
-
N
:
126
x/menit
-
R
:
40
x/menit
-
T
-
Tali
:
pusat
-
Nutrisi
:
-
Istirahat
ASI, :
:
BAK
:
Kuat :
frekuensi
Bayi
9
tidur
–
10
x/hari
20
jam/hari
:
Frekuensi Frekuensi
Kuat
–
18
Refleks BAB
Aktif
: menghisap
:
kering Bersih
ekstrimitas
Daya
-
dan :
Tangisan
-
oC
lepas
tubuh
Gerakan
-
-
sudah
Keadaan
-
-
:
36,5
3 7
–
– 8
4
Baik
x/hari,
x/hari,
warna
warna
kuning
kuning
jernih
ASSESMENT Diagnosa
Kebutuhan
:
Neonatus
cukup
:
bulan
sesuai
masa
kehamilan,
Konseling
hari
ke
–
14
Imunisasi
PLANNING 1. Melakukan Pemeriksaan pada bayi, dan tanda – tanda vital bayi dalam keadaan normal
2. Menganjurkan ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melakukan penimbangan,
KMS,
dan
Pemberian
Imunisasi
3. Menjelaskan pada ibu pentingnya imunisaisi untuk mencegah berbagai penyakit pada bayinya. Jenis – jenis imunisasi yang wajib didapatkan oleh bayi yaitu 5 imunisasi dasar lengkap meliputi : Hep B 0 ( usia 0 – 7 hari ) , BCG ( usia 0 2 bulan ), DPT 1,2, dan 3 ( usia 3,4, dan 5 bulan ), Hep B 3 ( usia
6
bulan
),
dan
campak
(
usia
9
bulan
)
4. Menjelaskan kembali pada ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif, dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi sehingga tumbuh kembang
bayi
menjadi
optimal
5. Mengajarkan Ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayinya yaitu dengan mandi 2x sehari, mengganti
pakaian
bayi
setiap
habis
BAB/BAK,
ataupun
jika
kotor
dan
basah
ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
KOMPREHENSIF
IBUCALON
DI
AKSEPTOR
KB
BPS
SULISTYANI
BANDAR
LAMPUNG
Anamnesa
oleh
Tanggal
:
Margie
:
Ayu
9
Pukul
Melia
Novita
mei
:
2010
17.00
wib
I.
SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan ingin mengetahui alat kontrasepsi yang tepat baginya dan sesuai keadaannya saat
ini
- Ibu mengatakan sebelum ia hamil anak keduanya ini ia menggunakan KB suntik
Riwayat
Menstruasi
•
Menarche
•
Siklus
• • •
: :
Lamanya Banyaknya
:
: 2
Dismenorhea
–
5 3
kali :
14
tahun
30
hari
– ganti
6 pembalut tidak
hari setiap
hari ada
Riwayat
Kehamilan,
Persalinan,
dan
Nifas
yang
Lalu
No Tgl/Thn Prslnn Tmpt Prslnn Usia Khmln Jenis Prslnn Penolong Penyulit Anak Ket JK
BB
PB
1.
2.
2007
Hamil
ini
BPS
Riwayat
aterm
spontan
Penyakit
yang
•
Jantung
•
Hipertensi
•
bidan
P
pernah
3000
:
HIV/AIDS
•
Malaria
cm
tidak
ada
tidak
ada ada
:
tidak
: :
ada
tidak
ada
tidak
ada
II.
OBJEKTIF
A.
PEMERIKSAAN
1.
Keadaan
2.
Kesadaran
3. N
TTV
: :
BB
TD
:
80
4. 5.
sehat
diderita
tidak
Melitus
•
50
sedang
:
Diabetes
gr
atau
:
Hepar
•
-
umum
:
: 110 x
Tinggi BB
UMUM
/
70 /
Compos mm
sekarang
Hg
menit
badan sebelum
Baik
R
:
T
mentis 20
:
: hamil :
x
36,5 155
:
menit 0C cm
45 50
/
kg kg
B.
PEMERIKSAAN
FISIK
a.
Kepala
Rambut
:
Kulit
Hitam
kepala
:
dan bersih
tidak
rontok
ada
ketombe)
(tidak
b.
Mata
Kelopak
Mata
Konjungtiva
:
tidak
:
Sklera
merah
(ananemis)
putih
Mulut
(anikterik) dan
Lidah Gigi
oedema
muda
:
c.
ada
gigi
: dan
Gusi
geraham :
:
tidak
bersih bersih,
ada
tidak
ada
tanda-tanda
peradangan
d.
Leher
Kelenjar
tiroid
:
Kelenjar
getah
bening
Vena
jungularis
tidak :
:
tidak
ada
pembesaran
ada
pembesaran
ada
bendungan
e.
Dada
Jantung Paru-paru
caries
:
normal,
:
tidak
bunyi ada
ronchi
lup dan
dup wheezing
Payudara Simetris Pembesaran
:
ya,
kanan :
dan
kiri normal
Putting
susu
:
Pengeluaran
:
Rasa
ada,
nyeri
:
Benjolan
ASI tidak
:
Hiperpigmentasi
menonjol
ada
tidak
:
ada,
ada
pada
daerah
areola
f. Bekas
Abdomen luka
operasi
:
Konsistensi
tidak
ada
:
Acites
:
normal tidak
Benjolan
:
ada
tidak
ada
g.
Ekstremitas
Oedema Kekakuan
: otot
tidak
dan
Varises
sendi
:
Kemerahan
ada
:
tidak
tidak :
ada
tidak
ada
h.
Anogenital
Vulva
vagina
Perineum
Anus Periksa
C.
:
:
Varices Rasa
ada
ada :
nyeri
vagina tidak
dalam
luka
jahitan
tidak
sekitar :
normal
: ada
:
PEMERIKSAAN
tidak
ada tidak
ada haemorhoid dilakukan
LABORATORIUM
1.
Urin
:
Protein
Glukosa
:
:
2.
Darah
Tidak
dilakukan
Tidak
:
Hb
dilakukan
:
Tidak
dilakukan
III.
ASSESMENT
Diagnosa
:
Ibu
P2
Masalah
Ao
calon
:
akseptor
KB
Tidak
ada
Kebutuhan : Konseling tentang berbagai macam alat kontrasepsi KB yang bisa digunakan oleh ibu beserta
efek
sampingnya
PLANNING 1.
Melakukan
•
TTV
pemeriksaan ibu
umum
dalam
ibu
batas
normal
2. Memberikan penjelasan / konseling pada ibu tentangalat kontrasepsi secara umum untuk kemudian
memilih
salah
satu
alat
kontrasepsi
yang
meliputi
:
-
Jenis
kontrasepsi
-
Keuntungan
kontrasepsi
-
Kerugian
kontrasepsi
-
Efek
-
Waktu
samping
yang
tepat
ntuk
kontrasepsi penggunaan
kontrasepsi
3. Membantu ibu memilih salah satu alat kontrasepsi yang ibu dan suami anggap cocok dengan keadaan •
Ibu
ibu. dan
suami
setuju
memiih
alat
kontrasepsi
suntik
3
bulan.
4. Menjelaskan pada ibu kapan waktu yang tepat untuk Ber-KB yaitu sebelum hari ke – 40 masa nifas
atau
•
Ibu
segera
setelah
mengerti
mendapat
penjelasan
haid
yang
diberikan
5. Menjelaskan pada ibu tentang cara penggunaan KB suntik 3 bulan, yaiitu disuntikkan secara IM di •
1/3 Ibu
bokong mengerti
bagian penjelasan
atas cara
setiap penggunaan
3
bulan
KB
suntik
sekali. 3
bulan
6. Memberikan konseling pada ibu tentangcara kerja, keuntungan dan efek samping penggunaan KB
suntik
:
- Cara kerja Depo Progestin adalah menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi, menghambat
transportasi
gamet
oleh
tuba.
- Keuntungan : sangat efektef, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak berpengaruh pada produksi ASI, dapat dipakai oleh perempuan berusia >35 tahun sampai
premenopause.
- Efek samping : sering ditemukan gangguan haid, yaitu siklus haid memendek, perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur (spotting), tidak haid sama sekali, dan permasalahan pada berat badan merupakan efek samping yang paling sering, terlambatnya kembali
kesuburan
setelah
penghentian
pemakaian.
• Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan tetap memutuskan akan memakai alat kontrasepsi suntik
3
bulan
7. Menjelaskan kepada ibu untuk kembali lagi sesuai jadwal yang telah ditetapkan • Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan akan kembali lagi tanggal 2 agustus 2010
PEMBAHASAN Asuhan kebidanan komprehensif ini dilaksanakan di BPS Sulistyani Amd.Keb, Ny.S berusia 26
tahun menikah dengan Tn. E kira- kira 4 tahun yang lalu. Tn.E berusia 32 tahun bekerja sebagai wiraswasta. Ini merupakan kehamilan ke duanya dan tidak pernah mengalami keguguran, serta jumlah
anak
hidup
1.
1
orang.
Pembahasan
kehamilan
Pada tanggal 1 april 2010, Ny.S dating ke BPS Sulistyani untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Kemudian dilakukan pengkajian, anamnesa, dan pemeriksaan kehamilan. Hal tersebut dilakukan dalam menentukan kondisi obstetric yang dihadapi apakah dalam keadaan gawat darurat atau tidak harus dilakukan pemeriksaan secara sistematik meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, umum, (
Acuan
dan Nasional
pemeriksaan
Pelayanan
Kesehatan
Maternal
obstetric.
dan
Neonatal
:
61
)
Didapatkan hasil dengan HPHT 15 juli 2009 dan TP 24 April 2010. menurut hukum naegel dengan siklus
30
hari
(
Obstetri
Fisiologi
:
127
)
Dilakukan pemeriksaan ANC, didapatkan hasil TD : 100/60 mmhg, R : 20 X/menit, N : 78 X/menit, T : 36,5 oC. Pada hasil pemeriksaan abdomen didapatkan TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting. Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas kebawah. Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin. Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting. Tafsiran berat janin 2406 gr – 2706 gr. DJJ (+), dengan Frekuensi 140 X/menit,
Tindakan
3
jari
pelayanan
dibawah
yang
-
-
dilakukan
sebelah
dengan
Ukur Timbang
-
pusat
Imunisasi
7
ibu
T
yaitu
badan TT
tablet Temu
standar
perut
TD berat
Beri
kiri
Fe wicara
(
Tes Acuan
Nasional
Pelayanan
PMS
Kesehatan
Maternal
dan
Neonatal
:
90
)
Semua sudah sesuai teori, hanya saja pemeriksaan tes PMS tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
tertentu.
Hasil
pemeriksaan
• •
Diagnosa Diagnosa
ndidapatkan
Ibu
Janin
:
:
Janin
Ibu
tunggal,
hidup
diagnosa
G2 intrauterine,
P1
A0
presentasi
kepala
Ibu mengeluh pegal pada daerah pinggang, hal ini merupakan sesuatu yang wajar pada kehamilan lanjut, karena berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Hal ini diimbangi dengan lordose yang berlebih dan sikap ini dapat menimblkan spasmus dari otot pinggang
(
Obstetri
Fisiologi
:
215
)
Hal yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan mengajarkan senam hamil serta anjuran
istirahat
yang
cukup
Selain itu anjuran pemenuhan nutrisi pada ibu hamil juga harus diberikan. Ibu hamil memerlukan perhatian mengenai susunan dietnya, zat- zat seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, mineral, klasium, fosfor, atau zat besi yang dibutuhkan untuk kesehtan ibu dan janin. Selalu mengkonsumsi sayur- nsayuran dan buah yang berwarna meah karena mengandung nilai gizi
yang
tinggi
(
Sinopsis
Obstetri
:
59
)
Pada tanggal 6 April 2010, dilakukan pemeriksaan yang kedua, pada pemeriksaan iin tetap disarankan seperti pada pemeriksaan pertama, penjelasan mengenai tanda bahaya pada kehamilan -
his
-
kalau
-
dan yang
teratur
dibawa
keluar keluar
tanda-
lendir
tanda dan
jalan
semakin makan
bercampur cairan
persalinan
nyeri darah
banyak
sering akan
sperti timbulnya timbul
dari
kemaluan
dari
aluan
selain itu, menganjurkan ibu untuk kembali 1 minggu berikutnya, atau sewaktu- waktu jika ada keluhan.
(
Obstetri
2.
Fisiologi
:
215
Pembahasan
) Persalinan
Ny. S datang tanggal 6 april 2010 pukul 17.30 dengan keluhan mulas yang semaikn sering sejak pukul
15.00
wib.
Keluar
lendir
sejak
16.00
wib,
dan
belum
keluar
air-
air.
Dilakukan pengkajian pada ibu dengan hasil TD : 100/70 mmhg, R : 20 X/menit, N : 78 X/menit, T : 36,5 oC. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil TFU 3 jari dibawah px, punggung janin berada disebelah kiri perut ibu dengan presentasi kepala, dan kepala sudah masuk PAP. TFU 29 cm,
dan
TBJ
2406-2706
gram.
Pengkajian ini sesuai dengan teori, apabila seorang ibu hamil hendak melahirkan, pengkaian awal perlu dilakukn untuk menentukan apakah persalinan sudah waktunya. Apakah kondisi ibu dan bayinya normal, melakukan pemeriksaan umum, pengkajian fisik, pemeriksaan kebidanan, dan menangani penyulit yang mungkin dijumpai dalam persalinan nanti. ( Asuhan Persalinan Normal 2007
)
c. 1.
Tanda-tanda Timbulnya
Nyeri
his
persalinan
melingkar
dari
lama
makin
ialah
persalinan his
punggung
permulaan
dengan
memancar
: sifat
sebagai
berikut
keperut
bagian
depan.
dan
makin
kuat.
Teratur. Makin Jika Mempunyai
pendek
dibawa pengaruh
,intervalnya
berjalan pada
pendataran
bertambah atau
pembukaan
kuat. serviks.
2. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir atau blood swow, hal ini terjadi karena terlepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim pada saat pendataran serviks sehingga
beberapa
kapiler
terputus.
3. Keluarnya cairan banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek, ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap. KALA
I
Pada pemeriksaan didapatkan hasil pembukaan 6 cm, ketuban belum pech, presentasi kepala, penunjuk UUK, posisi UUK depan, tidak ada molase, HIII, kekuatan his ibu 3x/ 10 menit, lamanya 30-40
detik.
Berdasarkan
hal
tersebut
didapatkan
diagnosa
• Diagnosa Ibu : Ibu G2 P1 A0 hamil 37 minggu 4 harui inpartu kal 1 fase aktif •
Diagnosa
Janin
:
Janin
tunggal,
hidup
intrauterine,
presentasi
kepala
Penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bayi dalam keadaan sehat, DJJ baik.
Memebrikan
semangat
serta
dorongan
emosional.(
APN
Revisi
2007
)
Memantau kemajuan dengan patograf. Hasil tidak leawat garis waspada ( ibu dalam keadaan normal
).
Menganjurkan ibu untuk makan makanan ringan yang cukup selama persalinan akan memberi banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi bisa memperlambat kontraksi dan atau membuat kontraksi tidak teratur. Mengajarkan kepada keluarga teknik relaksasi seperti massase punggung, posisi tidur miring, bersandar pada suami,dll ( APN Revisi 2007 : 52 ) KALA
II
Ibu mengatakan ingin BAB, ingin mengedan, keluar air- air dari kemaluannya pada pukul 20.15 wib, his semakin sering dan kuat. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan. Serviks tidak teraba, pembukaan 10 cm, presentasi belakang kepala, penunjuk UUK, posisi UUK depan, penurunan hodge III+. Adanya tanda- tanda persalinan yaitu dorongan untuk mengedan, tekanan dari anus, perineum menonjol, vulva membuka. His +, frekuensi 4x/ 10 menit, lamanya > 40 detik. DJJ + dengan frekuensi 140x/menit, punctum maksimum
2
jari
bawah
pusat
sebelah
kiri
perut
ibu.
Hal ini sesuai dengan teori kala II pada multipara berlangsdung 0,5-1 jam dan pada nulipara 1,52jam. Kala ini dimulai dari pembukaan lengkap hingga keluarnya bayi. ( Pelayanan Kesehatan
Maternal • •
Diagnosa
Ibu
Diagnosa
Hal
ini
-
dan :
Ibu
Janin
sesuai
(
G2
:
tiga
A0
kebutuhan
pedoman
37
dalam
sesuai
disesuaikan
100
minggu
hidup
4
harui
intrauterine,
mencatat
sama
masalah
Kesehatan
:
hamil
tunggal,
kebidanan
diidentifikasi
Pelayanan
P1
Janin
dengan
diagnosa masalah
Neonatal
dengan
dengan Maternal
data
inpartu
yaitu
diagnosa subjektif
Neonatal
:
II
kepala
kebidanan
kebutuhan
dan
kala
presentasi
diagnosis
dengan
)
medis
dan
objektif
saat
ini 100
)
Memberikan dukungan dan anjuran kepada suami serta anggota keluarga lain untuk mendampingi ibu selama persalinan. Anjuran mereka berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu ( APN Revisi 2007 : 52
).
Kemudian menolong persalinan dengan APN. Hal ini sesuai dengan APN Revisi 2007 -
posisi
ibu
saat
melahirkan
-
pencegahan
laserasi
-
melahirkan
kepala
KALA
melahirkan melahirkan memotong
bahu
seluruh dan
menjeppit
tubuh tali
bayi pusat III
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas, ibu mengatakan lemas, dan lelah setelah melahirkan. Bayi lahir spontan pukul 20.40 wib. Jenis kelamin laki- laki, BB 2800 gram, panjang badan 50 cm. Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, dan keadaan emosional stabil. TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. Kontraksi uterus baik, TFU sepusat. Hal ini sesuai dengan teori kala III persalinan, uterus teraba keras, otot uterus berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Karena tempat perlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukukran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan terlipat, menebal, dan
kemudian
lepas
dari
Tandaperubahan
-
•
uterus.
tanda
-
-
dinding
2007
:
bentuk
Ibu
)
uterus memanjang
mendadak
:
123
plasenta
pusat darah
Ibu
Revisi
dan
tali
Diagnosa
APN lepasnya
tinggi
semburan
(
dan
P2
A0
singkat. kala
III
Kemudian menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas bagian luar, melakukan peregangan tali pusat, dan melakukan dorso kranial. Setelah plasenta tampak di depan vulva, tangkap plasenta dan pilin swearah jarum jam. Melakukan masase uterus dan melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta. Dan melakukan pemeriksaan perineum apakah ada robekan atau
tidak.
KALA
IV
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, dan senang perasaannya karena bayi lahir normal. Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, dan keadaan emosional stabil. TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik dan uterus teraba bulat. Perdarahan normal 150 cc. Perut mulas pada post partum akibat kontraksi uterus ( 2-3 hari post partum ). Perasaan mules ini terutama aka tersa ketika wanita sedang menyusui, perasaan sakit itupun timbul bila masih terdapat sissa plasenta, atau gumpalan darah dalam cavum uteri. ( Ilmu Kebidanan : 240 ) Hal yang dilakukan mengobservasi keadaan umum, TTV, mengajarkan ibu cara masase uterus untuk mempertahankan kontraksi uterus tetap baik dan mencegah perdarahan. Menjelaskan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya sedini mungkin, mengajarkan ibu mobilisasi sedini mungkin, dan mendekontaminasi alat- alat dan tempat habis bersalin agar steril sehingga pasien dan Selama
penolong 2
jam
pasca
trerxegah persalinan
(
dari APN
Revisi
2007
infeksi. :
139
)
- pantau TTV, TFU, kandung kemih, perdarahan yang keluar setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan
30
menit
pada
1
jam
berikutnya.
- Massase uterus untuk membuat kontraksi menjadi lebih baik setiap 15 menit pada 1 jam pertama,
dan
-
temperatur,
Pantau
setiap
30
suhu
-
menit
selama
pada
2
Jam
1
jam
pertama
setelah
Nilai
berikutnya. persalinan. perdarahan.
Setelah persalinan, dekontaminasikan dengan larutan klorin 0,5%, cuci dengan deterjen dan bilas dengan
air
3.
bersih.
Pembahasan
Nifas
Ibu P2A0 mengatakan perutnya mules, ASI sudah keluar, dan masih nyeri pada luka bekas jahitan. Pada pemeriksaan didapatkan hasil TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik dan uterus teraba bulat.. anogenital didapatkan hasil vulva merah kebiruan, perdarahan dalam batsa normal, pengeluaran
pervaginam
Pemeriksaan
rubra.
postnatal
-
meiputi
keadan
-
keadaan
umum
payudara
-
lochea
dan
puting
keadaan kandung
kemih
apakah
perineum ada
sistokel
dan
-
rectum
Diagnosa
rektokel
apakah
ada
keadaan ibu
:
flour
serviks Ibu
P2A0
albus
dan post
partum
perineum hari
pertama
Tindakan yang dilakukan yaitu menganjurkan ibu untuk beristirahat apabila bayinya sedang tidur,
memberikan ibu makan dan minum dengan gizi seimbang, memnberikan penjelasan kepada ibu bahwa nyeri yang dialami adalah wajar diakrenakan ada luka jahitan. Mengajarkan ibu personal hygine yang baik, mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan heating, perawatan payudara, dan memberikan ASI eksklusif pada bayi. Serta memberikan obat amoxilin 500 mg 3x1, paracetamol
500
4.
mg
3x1,
Pembahasan
dan
Bayi
Fe Baru
1x1 Lahir
Pada tanggal 6 April 2010 pukul 20.40 wib bayi lahir spontan dengan jenis kelamin laki- laki, berat badan 2800 gram, panjang badan 50 cm. Proses persalinan berlangsung 7 jam 50 menit, terdapat penis, skrotum, dan testis. Nadi 120 x/menit, respirasi 42 x/menit, suhu 36,4 c . Kemudian lakukan pentalaksanaan bayi baru lahir yaitu keringkan tubuh bayi, pertahankan suhu tubuh bayi, bersihkan Diagnosa
jalan bayi
:
nafas, bayi
baru
dan lahir
cukup
ikat bulan
tali sesuai
masa
pusat. keamilan.
Tindakan yang dilakukan yaitu mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membedong bayi, meletakkan bayi ditempat yang hangat, serta mengganti popok bayi bila basah. Melakukan perawatan tali pusat dengan metode kering terbuka, membantu ibu memberikan ASI kepada bayinya dengan posisi setengah duduk, melakukan rooming in, dimana bayi dan ibu berada dala satu
ruangan.
Pemberian ASI sedini mungkin dan eksklusif. Bayi baru lahir harus mendapat ASI dalam waktu 1 jam setelah lahir. Pemberian ASI dapat memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melelui
kolostrum
dan
merangsang
kontraksi
uterus.
Salep mata tetrasiklin berfungsi mencegah infeksi, dan dapat diberikan setelah ibu memberikan ASI kepada bayi.upaya profilasksis ini tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran. 5.
Pembahasan
KB
Ibu P2A0 datang ke BPS Sulistyani pada tanggal 9 Mei 2010. ibu memiliki riwayat persalinan yang
pertama pada tahun 2007, dan yang kedua pada tahun 2010. riwayat menstruasi ibu yaitu menrache 14 tahun, siklus 30 hari, lamanya 5-6 hari, tidak dismenorhes, sifat darah cair, banyaknya
2-3
kali
ganti
pembalut.
Ibu mengatakan tidak perbah menderita penyakit seperti jntung, DM< hipertensi, asma, kanker/ tumor. Pada pemeriksaan didapatkan hasil TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. Pada pemeriksaan anogenital vulva vagina berwarna kebiruan, pengeluaran pervaginam lochea alba. Kemudian menjelaskan kepada ibu macam- macam alat kontrasepsi, dan konseling KB meliputi jenis kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek samping yang mungkin terjadi. Hal
ini
sesuai
dengan
Ibu
mengatakan
Diagnosa
Ibu
:
Ibu
langkah ingin
P2A0
post
konseling berKB
partum
KB
yaitu
SATU
suntik hari
ke
35
3 calon
TUJU bulan.
akseptor
KB
Setelah itu memberikan penjelasan ulang tentang KB yang akan dipilih. KB suntik 3 bulan tidak akan mempengaruhhi produksi ASI, jadi baik digunakan oleh ibu yang masih menyusui. Memberitahu
ibu
untuk
suntik
ulang
pada
tanggal
2
agustus
BAB
2010
V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Secara umum pelayanan asuhan kebidanan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB yang dilakukan telah baik. Namun ada sedikit yang perbedaan yang bisa dijadikan bahan perbandingan
5.2
baik
buruknya
untuk
diterapkan
di
kemudian
hari.
SARAN