UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
MODUL 1 ANALISIS STRUKTUR PRODUK
1.1 Deskripsi
Pabrik merupakan kumpulan berbagai sumber daya seperti mesin, bahan baku, energy, dan lain-lain yang dikonversi menjadi produk jadi. Dalam perancangan tata letak pabrik, produk jadi menjadi titik awal proses perancangan. Kemudian kebijakan tipe produk, tipe produksi, hingga metode kerja merupakan bagian penting lain yang perlu diperhatikan. Persoalan tata letak pabrik bukan sekedar masalah optimasi, tetapi rangkaian kegiatan merancang yang kompleks dan tidak selalu berlangsung secara lurus. Efisiensi dari suatu sistem produksi yang memuat seluruh aktifitas untuk menciptakan nilai tambah suatu produk ditentukan oleh empat proses, yaitu; perancangan produk (product design), perencanaan proses (process design), perencanaan produksi (production/schedule design), dan perencanaan fasilitas (facilities design).
Gambar 1. Penyederhanaan Sistem Produksi
Untuk membuat perencanaan fasilitas yang baik, integrasi dari ketiga proses lainnya sangatlah dibutuhkan. Proses pertama yang dibutuhkan adalah perancangan produk. Karena pada tahapan ini akan ditentukan dimensi suatu produk, komposisi
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
material/bahan yang digunakan termasuk keputusan membuat/membeli komponen produk.
1.2 Tujuan
a. Mampu membuat Struktur Produk b. Mampu menganalisis dan mengambil keputusan pembelian atau pembuatan setiap komponen c. Mampu merancang bill of material dari sebuah produk.
1.3 Input dan Output
Input: a. Data raw material dan material pendukung yang dibutuhkan untuk membuat produk. b. Data pembelian dan pembuatan komponen produk. Output: a. Analisis Struktur Produk b. Analisis buat-beli Komponen Produk c. Analisis bill of material (BOM)
1.4 Landasan Teori 1.4.1
Tipe Produk
Tipe produk yang dikenal dalam industry manufaktur adalah make to stock (produksi untuk stok), make to order (produksi untuk pesanan), assemble to order (perakitan untuk pesanan), dan engineer to order (rekayasa pesanan). Keempat tipe sangat tergantung pada pasar yang akan diisi oleh perusahaan. Dalam kaitannya dengan perancangan tata letak
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
pabrik, keempatnya akan terkait dengan tipe tata letak yang akan diterapkan. Menurut (Hadiguna & Setiawan, 2008) Make to stock merupakan tipe produksi yang menjaga persediaan produk jadi melalui penyimpanan sejumlah produk di gudang. Tipe ditujukan untuk pasar yang menginginkan produk-produk standar. Pasar umumnya menginginkan pengiriman dan penyediaan yang sesegera mungkin (immediately). Pelanggan tidak mengizinkan adanya keterlambatan. Variasi produk hanya dari segi warna, ukuran dan rupa-rupa lainnya. Contoh tipenya adalah produk makanan. Make to order dan engineer to order merupakan tipe produksi yang melakukan pengilangan berdasarkan pesanan pelanggan, baik dari segi mutu maupun karakteristik produk lainnya. Perusahaan umumnya menjaga ketersediaan bahan baku, bukan produk jadi. Produk yang dibuat merupakan rancangan pelanggan dengan jumlah kuantitas produksi yang kecil. Pabrik untuk tipe produk seperti demikian membutuhkan kemampuan teknis yang khusus. Produk-produk yang dihasilkan merupakan kombinasi komponen-komponen baku dan komponen hasil perancangan yang dibutuhkan. Pasarnya mengizinkan waktu ancang yang panjang. Contoh produk tipenya adalah pesawat terbang atau kapal laut. Assemble to order merupakan produk hasil rakitan komponen-komponen baku yang telah disiapkan. Penekanan pada penjagaan persediaan komponen-komponen baku tersebut. Produk yang dihasilkan beragam dan bermutu tinggi. Harga yang ditawarkan cukup bersaing. Sub-assembly memiliki waktu ancang yang pendek. produk-produk pada tipe ini mengadopsi pada prinsip-prinsip modularitas. Contoh tipe ini dapat diterapkan pada produk furniture.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum` 1.4.2
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
Struktur Produk
Gambar 2. Struktur Standar
Struktur Produk berdasarkan strukturnya dibagi menjadi tiga jenis yakni: 1. Struktur standar (pyramid structure), dalam struktur ini terdapat sub-assemblies yang lebih banyak daripada produk akhir, lebih banyak komponen daripada subassemblies. 2. Struktur modular, terdapat sub-assemblies atau modules lebih sedikit daripada produk akhir seperti terlihat pada Gambar 2. Contoh jenis ini adalah BOM untuk produk mobil dan komputer. 3. Struktur inverted, di mana lebih sedikit sub-assemblies dibandingkan produk akhir, lebih sedikit komponen dan bahan baku dibandingkan sub-assemblies. Jenis ini digunakan untuk produk seperti minyak, kertas, dan gelas. Jika berdasarkan komponen penyusun produknya, BOM menjadi dua macam yaitu: 1.
Single Level Tree Single level terdiri dari daftar seluruh komponen yang dibutuhkan untuk
membuat
produk, termasuk untuk setiap komponen (1) komponen number, (2)
keterangan singkat, (3) jumlah yang dibutuhkan untuk setiap single end item, dan (4) unit ukuran komponen. Namun Struktur Produk jenis ini tidak untuk menggambarkan produk yang memiliki sub assembly.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
Contoh : Kode Produk?
Nama Produk
Quantity?
1 Kode Produk?
Nama Part/Assembly
Nama Part/Assembly
A-2
Gambar 3. Single level Tree
2. Multilevel Tree Untuk
menggambarkan produk
yang memiliki sub assemblies dapat
digunakan struktur multilevel tree yang memiliki beberapa level, produk akhir berada pada level 0 dan nomor level bertambah untuk level - level di bawahnya. Nama Produk
Kode Produk?
Quantity?
Nama Part/Assembly
1
Nama Part/Assembly
Level 0
1 Kode Produk?
Nama Part/Assembly
A-2
Level 1
16
112
Nama Part/Assembly
122
Level 2
Gambar 4. Multilevel Tree 1.4.3
Analisis Buat-Beli
Hasil dari analisis buat-beli merupakan keputusan apakah untuk suatu komponen tertentu sebaiknya kita harus membuat sendiri (sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh perusahaan), ataukah dengan pertimbangan ekonomisnya lebih baik dibeli bebas saja dipasaran di sub-kontrakkan pada pabrik lain.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
Biasanya keputusan beli diambil karena perusahaan tidak mempunyai cukup fasilitas dan sumber daya untuk dapat membuatnya sendiri atau biaya yang ditimbulkan akan lebih mahal, dan waktu yang tidak memungkinkan. Analisis ini akan mempengaruhi besar/banyaknya fasilitas yang harus diinvestasikan yang akan berdampak pada perencanaan fasilitas dan tata letaknya.
Gambar 5. Analisis Buat-Beli
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum` 1.4.4
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
BOM (Bill of Material)
Disini kita melaksanakan suatu analisa dengan cara memecah produk akhir/jadi (assembly) menjadi komponen-komponen pembentuk produk tersebut secara detail. Untuk maksud ini maka pelaksanaan dilakukan dengan jalan membuat suatu daftar komponen (Bill of Material), yaitu suatu daftar yang lengkap mengenai komponenkomponen yang ada dalam suatu produk (Wignjosoebroto, 1996). Berdasarkan BOM ini akan didapatkan suatu informasi mengenai masing-masing komponen, yaitu antara lain: 1. Nomor komponen termasuk nomor kerjanya. 2. Nama dari komponen. 3. Jumlah komponen per unit produk. 4. Spesifikasi dari komponen seperti jenis material, dimensi ukuran, standard kualitas pengerjaan, dan lain-lain. 5. Informasi tambahan seperti harga dan sumber tempat dari komponen tersebut dapat dibeli.
Tabel 1. BOM Meja Kode
Level
Nama Komponen
Quantity (Unit)
Make or Buy?
112 212 122 132 111 222 211 250
2 2 2 2 1 2 1
Kaki Kayu Daun Meja Pasak Strecher Paku Lem Cat
2 1 2 1 16 1 1
Make Make Make Make Buy Buy Buy
0
Meja
1
make
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
1.5 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam modul Analisis adalah : a.
Data raw material dan komponen dari produk
b.
Data pembuatan tiap-tiap komponen produk
c.
Microsoft Visio
1.6 Tugas Praktikum
Urutan yang akan dilakukan dalam praktikum analisis struktur produk adalah sebagai berikut: a.
Membuat Struktur Produk.
b.
Membuat Analisis Buat-Beli
c.
Membuat tabel bill of material dengan mengidentifikasi setiap komponennya baik dari level, nomor komponen, dan kuantitas. Penomoran komponen dilakukan dalam bentuk 3 digit angka dengan memperhatikan level dari struktur produknya, contoh: 123, 1 untuk nomor perakitan 2 untuk nomor bahan/material 3 untuk level. Sedangkan penomoran subassembly dicontohkan A-1, 1 adalah urutan assembly. Angka yang paling kecil merupakan assembly awal sedangkan angka yang paling besar merupakan assembly terakhir atau produk jadi.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
Daftar Pustaka
Hadiguna, R. A., & Setiawan, H. (2008). Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: Andi. Wignjosoebroto, S. (1996). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Jakarta: PT. Guna Widya.
FM-UII-AA-FKU-01/R0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas Jurusan / Program Studi Kode Mata Praktikum Nama Mata Praktikum`
: Teknologi Industri : Teknik Industri : PTLF : Analisis Struktur Produk
Pertemuan ke Modul ke Jumlah Halaman Mulai Berlaku
:5 :1 : : 13/10/13
Lampiran Analisis Buat Beli dan Bill of Material
Lembar Kerja Mahasiswa Nama Produk ________________________
Nama Anggota kelompok : 1. ___________________________ 2. ___________________________ 3. ___________________________ 4. ___________________________
Kode
Level
Nama Komponen
Quntity (unit)
Make or Buy?