MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA (OTIK) Tujuan Menteskan obat cair ke lubang auditoria eksterna untuk mendapatkan efek terapeutik, yaitu mengurangi inflamasi dan infeksi serta melembabkan serumen telinga agar mudah dikeluarkan. Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Dua tau tiga buah bola kapas atau tissu Sarung tangan sekali pakai Waskom kecil berisi air hangat Sabun Waslap Handuk kecil yang kering Catatn pemberian obat manual atau elektronik Alat tulis Obat yang akan diberikan
Pengkajian Pengkajian harus berfokus pada hal-hal berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kondisi telinga eksterna (kelebihan produk serumen, kebersihan drainase, dan bau) Kemampuan pendengaran klien Keseimbangan dan koordinasi klien Kemammpuan klien untuk mengikuti perintah Kemampuan klien untuk meneteskan obat telinga dengan mandiri Pengetahuan klien tentang obat tetes telinga dan alasan penggunaannya
Diagnosis Keperawatan Diagnosisi keperawatan yang muncul antara lain: 1. Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi telinga bagian dalam 2. Kerusakakn komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan kemampuan mendengar dan kelebihan produksi serumen Identifikasi hasil dan perencanaan Hasil yang diharapkan Contoh hasil yang diharapkan antara lain: 1. 2. 3. 4.
Klien menyatakan bahwa nyeri berkurang setelah pemberian obat telinga Klien tidak memperlihatkan kemerahan, edema, atau rabas dari telinga yang terkena Liang telinga bersih, tidak ada produksi serumen yang berlebihan Klien melaporkan bahwa pendengarannya kembali seperti keadaan sebelum sakit
Pertimbangan khusus dalam perencanaan dan implementasi Umum Beritahu klien untuk tidak memasukkan swab kapas atau benda lain kedalam liang telinga untuk menghindari cedera gendang telinga. Pediatrik Minta orang tua membantu memegangi anak dalam posisi yang benar untuk meminimalkan resiko kerusakan telinga ketika pemberian obat dilakukan Geriatrik Untuk klien geriatrik yang mengalami kesulitan mengingat, gunakan kalender untuk membantu mengingatkan mereka kapan obat telinga diberikan. Transkultural Kepala klien perlu disentuh saat menteskan obat kedalam liang telinga perlu dan di beberapa kebudayaan (mis: vietnam), menyentuh kepala dapat dipandang sebagai mengambil roh atau arwah. Perawat harus mendiskusikan dengan klien atau orang tua jika anak yang akan diobati, mengenai apakah hal ini sesuai dengan budaya mereka. Minta anggota keluarga untuk membantu mengatur posisi kepala klien jika diperlukan atau diharapkan Pendelegasian Sebagai standart dasar, penyiapan obat, penyuluhan, dan pemberian obat dilakukan oleh perawat terdaftar atau perawat vokasional yangberlisensi. Beberapa obat hanya boleh diberikan oleh perawat terdaftar . kebijakan bervariasi bergantung pada masing-masing institusi dan negara bagian. PASTIKAN UNTUK MEMBACA KEBIJAKAN KHUSUS INSTITUSI TENTANG RUTE PEMBERIAN DAN OBAT SEBELUM MENDELEGASIKAN PROSEDUR PEMBERIAN OBAT. Implementasi
Tindakan 1. Cuci tangan 2. Persiapan obat, patuhi prinsip lima benar pemberian obat 3. Identifikasi klien dengan membaca gelang identitas klien dan memanggil nama klien 4. Jelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat 5. Verifikasi apakah klien meiliki alergi
Rasional Mengurangi transfer mikroorganisme Menurunkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemberian obat Mengonfirmasi identitas klien
Menurunkan kecemasan Mencegah reaksi alergi dan cidera
terhadap obat 6. Pasang sarung tangan 7. Bersihkan telinga jika terlihat ada serumen yang berlebihan 8. Bantu klien ke posisi miring, duduk, atau semi fowler. Posisikan telinga yang akan diobati menghadap langsung ke atas (dalam posisi miring) atau posisi dahi miring menghadap ke atas dan ditolehkan kearah sisi sebaliknya (dalam posisi duduk atau semi fowler) 9. Gunakan tangan dominan, tarik perlahan daun telinga kearah atas dan belakanh 9untuk klien dewasa dan anak usia lebih dari 3 tahun) atau menarik daun telinga ke bawah dan ke belakang (untuk anak usia kurang dari 3 tahun) 10. Sandarkan tumit tangan dominn disisi samping wajah klien dekat area temporal, tetskan obat dengan dengan jumlah dosis yang diprogramkan kedalam liang telinga tanpa menyentuh alat tetes obat dengan telinga 11. Lepaskan telinga dan bersihkan sisa obat yang terdapat di area luar telinga dengan tissu atau bola kapas. 12. Tutup kembali wadah obat 13. Instruksikan klien untuk tetap dalam posisi demikian selama 3 sampai 5 menit 14. Buka sarung tangan dan buang alat yang sudah kotor 15. Pasang pagar pengaman tempat tidur dan letakkan lampu pemanggil dalam jangkauan klien 16. Cuci tangan 17. Dokumentasikan prosedur pemberian obat ke dalam catatatan pemberian obat tertulis atau elektronik.
Menurunkan kemungkinan perawat terpajan sekret telinga Membersihkan jalur masuk obat kedalam liang telinga Memosisikan klien untuk mengakses jalur masuknya obat ke dalam liang telinga
Meluruskan liang telinga untuk jalur masuk obat
Mencegah cidera yang tidak disengaja pada membran timpani;mendistribusikanobat mencegah kontaminasi larutan yang masih tersisa dalam botol
Mencegah iritasi kulit;meningkatkan kenyamanan Mempertahankan sterilitas obat Memberikan waktu untuk absorbsi obat Menurunkan transfer mikroorganisme Mencegah jatuh; memfasilitasi akses komunikasi
Mengurangi transfer mikroorganisme Menyediakan aspek legal dokumentasi pemberian obat; mencegah kecelakaan akibat pemberian obat.
Evaluasi Apakah hasil yang diharapkan tercapai? Contoh evaluasi antara lain: 1. Hasil tercapai: klien menyatakan bahwa nyeri berkurang setelah pemberian obat.
2. Hasil tercapai: klien tidak memperlihatkan kemerahan, edema, atau rabas dari telinga yang sakit. 3. Hasil tercapai: liang telinga bersih, tanpa produksi serumen yang berlebihan. 4. Hasil tercapai: klien melaporkan bahwa pendengaran kembali seperti keadaan sebelum sakit. Dokumentasi Hal-hal yang harus dicatat pada lembar laporan klien antara lain: 1. Kondisi telinga (penampilan kulit, adanya rabas, kemerahan, edema, produksi serumen berlebihan) 2. Status pendengaran 3. Laporan nyeri atau nyeri tekan 4. Telinga yang akan diobati (kanan atau kiri) 5. Nama dan jumlah obat 6. Reaksi alergi terhadap obat 7. Efek obat 8. Penyuluhan mengenai informasi obat dan tekhnikemberian obat secara mandiri.
Daftar Pustaka Smith-temple, Jean & Joyce Young Johnson. 2010. Buku Saku; Prosedur Klinis Keperawatan edisi 5. Jakarta: EGC.