Sabtu, 22 Maret 2014 Tekhnologi Sediaan Steril (Obat Tetes Mata)
Menuru Menurutt FI IV halama halaman n 12, Laruta Larutan n obat mata adalah adalah laruta larutan n steril steril,, bebas bebas partik partikel el asing, asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan larutan obat mata membutuhkan perhatian khusus dalam hal toksisitas bahan obat, obat, nilai nilai isoton isotonisi isitas tas,, kebutuh kebutuhan an akan akan dapar dapar,, kebutuh kebutuhan an akan pengawet pengawet (dan (dan ika ika perlu perlu pemilihan pengawet! sterilisasi dan kemasan yang tepat. Perhatian yang sama uga dilakukan untuk sediaan hidung dan telinga. Menurut FI III halaman 1", #etes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunaka dengan $ara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. Menurut Menurut %&M Martin ' #etes #etes mata adalah seringkali seringkali dimasukkan ke dalam mata yang terluka atau ke$elakaan atau pembedahan dan mereka kemudian se$ara potensial lebih berbahaya daripada ineksi intaena. Menurut Menurut )$oille* )$oille*ss ' Larutan Larutan mata merupakan $airan steril steril atau larutan berminyak dari alkal alkaloi oid d gara garam+ m+gar garam am alkal alkaloi oid, d, anti antibot botik ik atau atau baha bahan+ n+bah bahan an lain lain yang yang ditu dituu uka kan n untuk untuk dimasukkan ke dalam mata. etika $airan, larutan harus isotonik, larutan mata digunakan untuk antibakterial, anstetik, midriatikum, miotik atau maksud diagnosa. Larutan ini disebut uga tetes mata dan $ollyria (singular $ollyrium!. Menurut Menurut Parrot Parrot ' Larutan Larutan mata ($olluria! ($olluria! &bat yang dimasukkan dimasukkan ke dalam mata harus di-ormulasi dan disiapkan dengan pertimbangan yang diberikan untuk tonisitas, p, stabilitas, iskositas dan sterilisasi. )terilisasi ini diinginkan karena kornea dan aringan bening ruang
anterior adalah media yang bagus untuk mikroorganisme dan masuknya larutan mata yang terk terkont ontam amin inas asii ke dalam dalam mata mata yang yang traum traumaa kare karena na ke$el ke$elaka akaan an atau atau pemb pembed edaha ahan n dapat dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Menuru Menurutt #eks #eks /ook o- Pharma$ Pharma$eut euti$s i$s ' #etes etes mata mata adalah adalah $airan $airan steril steril atau atau laruta larutan n berminyak atau suspensi yang dituukan untuk dimasukkan ke dalam sa$$us $onungtial. Mereka Mereka dapat mengandung mengandung bahan+bahan bahan+bahan antimikroba antimikroba seperti antibiotik, antibiotik, bahan antiin-lama antiin-lamasi si seperti kortikosteroid, obat miotik seperti -isostigmin sul-at atau obat midriatik seperti atropin sul-at. Menurut 0nsel I0 ' %engan de-inisi resmi larutan untuk mata adalah larutan steril yang di$ampur dan dikemas untuk dimasukkan dalam mata. )elain steril preparat tersebut memerlukan pertimbangan yang $ermat terhadap -aktor+-aktor -armasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas, dapar, iskositas dan pengemasan yang $o$ok. )ehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan obat mata merupakan sediaan steril, yang terdiri dari bahan bahan berkhasiat obat dan bahan tambahan dan membutuhkan perhatian khusus dalam pembuatannya terutama dalam hal toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar, pengawet, sterilitas, serta kemasan yang tepat.
Syarat-syarat Tetes Mata
Faktor+-aktor dibawah ini sangat penting dalam sediaan larutan mata ' 1. etelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan ' )terilitas akhir dari $ollyrium dan kehadiran bahan antimikroba yang e-ekti- untuk menghambat pertumbuhan dari banyak mikroorganisme selama penggunaan dari sediaan
2.
Isotonisitas dari larutan p yang pantas dalam pembawa untuk menghasilkan stabilitas yang optimum #etes mata adalah larutan berair atau larutan berminyak yang idealnya harus memiliki si-at+si-at sebagai berikut '
1. Ia seharusnya steril ketika dihasilkan 2. Ia seharusnya bebas dari partikel+partikel asing 3. Ia seharusnya bebas dari e-ek mengiritasi 4.
Ia seha seharu rusny snyaa meng mengan andun dung g peng pengawe awett yang yang $o$ok $o$ok untu untuk k men$e men$egah gah pert pertum umbu buha han n dari dari mikroorganisme yang dapat berbahaya yang dihasilkan selama penggunaan. 5ika dimungkinkan larutan larutan berair seharusnya seharusnya isotonis isotonis dengan sekresi sekresi lakrimal lakrimal konsentrasi konsentrasi ion hidrogen hidrogen sebaliknya sebaliknya $o$ok untuk obat khusus, dan idelanya tidak terlalu auh dari netral
6.
Ia seharusnya stabil se$ara kimia. )ediaan untuk mata terdiri dari berma$an+ma$am tipe produk yang yang berbed berbeda. a. )ediaa )ediaan n ini basa basa berupa berupa laruta larutan n (tete (tetess mata7pe mata7pen$u n$u$i $i mata!, mata!, suspen suspensi7 si7sal salep. ep. adang+kadang ineksi mata digunakan dalam kasus khusus. )ediaan mata sama dengan sediaan steril lainnya yaitu harus steril dan bebas dari bahan partikulat. %engan penge$ualian umlah tertentu dari ineksi mata, sediaan untuk mata adalah bentuk sediaan topi$al yang digunakan untuk e-ek lo$al dan karena itu tidak perlu untuk bebas pirogen. Farmasis seharusnya menyiapkan larutan mata yang '
1. )teril. 2. %alam pembawa yang mengadung bahan+bahan germisidal untuk meningkatkan sterilitas 3. /ebas dari partikel yang tersuspensi 4. /ahan+bahan yang akurat 6. Isotonik atau sangat mendekati isotoni$
8. %ibu--er sebagaimana mestinya 9. %imasukkan dalam wadah yang steril :. %imasukkan dalam wadah yang ke$il dan praktis ;.
)e$ara umum disetuui sediaan mata harus steril, menggunakan pengawet, harus memiliki tekanan osmotik yang sama dengan $airan lakrimal normal. Faktor yang paling penting dipertimbangkan ketika menyiapkan larutan mata adalah tonisitas, p, stabilitas, iskositas, seleksi pengawet dan sterilisasi. )ayang sekali, yang paling penting dari itu dalah sterilitas yang telah menerima si-at7perhatian dan -armasis dan ahli mata. Ini diinginkan bahwa larutan mata stabil, isotonis, dan si-at p, dan tidak ada pernah telah kehilangan mata karena larutan sebagian terurai atau mengiritasi. Penggunaan larutan tidak steril ke dalam mata yang terluka, di lain hal sering menyebabkan ke$elakaan. &bat yang dimasukkan ke dalam mata harus di-ormulasi dan disiapkan dengan pertimbangan yang diberikan terhadap tonisitas, p, stabilitas, iskositas dan sterilisasi. )terilisasi diinginkan karena kornea dan aringan bening ruang anterior adalah media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme dan masuknya $airan mata yang terkontaminasi dalam mata yang trauma oleh ke$elakaan atau pembedahan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Mata manusia adalah organ yang paling sensiti-. Maka bereaksi dengan $epat. )ampai mendekati perubahan apapun dalam lingkungannya.
1. )terilitas Pengawet 2. eernihan /ahan akti- 3. /u--er Viskositas
4. p )tabilitas 6. Isotonisitas /anyak dari syarat ini saling berkaitan dan tidak dapat dipandang sebagai -aktor terisolasi yang dipertimbangkan se$ara indiidual. )terilisasi misalnya, dapat dihubungkan dengan p, bu--er, dan pengemasan. sistem bu--er harus dipertimbangkan dengan pemikiran tonisitas dan dengan pemikiran kenyamanan produk.
Karakteristik Sediaan Mata
1. eernihan Larutan mata adalah dengan de-inisi bebas adari partikel asing dan ernih se$ara normal diperoleh dengan -iltrasi, pentingnya peralatan -iltrasi dan ter$u$i baik sehingga bahan+bahan partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya. pengeraan penampilan dalam lingkungan bersih. Penggunaan Laminar 0ir Flow dan harus tidak tertumpahkan akan memberikan kebersamaan untuk penyiapan larutan ernih bebas partikel asing. %alam beberapa permasalahan, keernihan dan streilitas dilakukan dalam langkah -iltrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa larutan ernih sama -ungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. keduanya, wadah dan tutup harus bersih, steril dan tidak tertumpahkan. =adah dan tutup tidak membawa partikel dalam larutan selama kontak lama sepanang penyimpanan. ormalnya dilakukan test sterilitas. 2. )tabilitas
)tabilitas obat dalam larutan, seperti produk tergantung pada si-at kimia bahan obat, p produk, metode penyimpanan (khususnya penggunaan suhu!, >aat tambahan larutan dan tipe pengemasan. &bat seperti pilokarpin dan -isostigmin akti- dan $o$ok pada mata pada p 8.: namun demikian, p stabilitas kimia (atau kestabilan! dapat diukur dalam beberapa hari atau bulan. %engan obat ini, bahan kehilangan stabilitas kimia kurang dari 1 tahun. )ebaliknya p 6, kedua obat stabil dalam beberapa tahun. #ambahan untuk p optimal, ika sensitiitas oksigen adalah satu -aktor, stabilitas adekuat diinginkan antioksidan. kemasan plastik, polietilen densitas rendah ?%roptainer@ memberikan kenyamanan pasien, dapat meningkatkan deksimental untuk kestabilan dengan pelepasan oksigen menghasilkan dekomposisi oksidati- bahan+bahan obat. 3. /u--er dan p Idealnya, sediaan mata sebaiknya pada p yang ekuialen dengan $airan mata yaitu 9,4. %alam prakteknya, ini arang di$apai. mayoritas bahan akti- dalam optalmologi adalah garam basa lemah dan paling stabil pada p asam. ini umumnya dapat dibuat dalam suspensi kortikosteroid tidak larut suspensi biasanya paling stabil pada p asam. p optimum umumnya menginginkan kompromi pada -ormulator. p diseleksi adi optimum untuk kestabilan. )istem bu--er diseleksi agar mempunyai kapsitas adekuat untuk memperoleh p dengan range stabilitas untuk durasi umur produk. kapasitas bu--er adalah kun$i utama, situasi ini. 4. #onisitas #onisitas berarti tekanan osmotik yang diberikan oleh garam+garam dalam larutan berair, larutan mata adalah isotonik dengan larutan lain ketika magne-udosi-at koligati- larutan adalah
sama. larutan mata dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan ",;A laritan a Bl. )ebenarnya mata lebih toleran terhadap ariasi tonisitas daripada suatu waktu yang diusulkan. Maka biasanya dapat mentoleransi larutan sama untuk range ",6A+1,:A aBl. Memberikan pilihan, isotonisitas selalu dikehendaki dan khususnya penting dalam larutan intraokuler.
amun
demikian,
ini
tidak
dibutuhkan
ketika
total
stabilitas
produk
dipertimbangkan.
6. Viskositas <)P mengi>inkan penggunaan bahan pengkhelat iskositas untuk memperpanang lama kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan aktiitasnya. /ahan+bahan seperti metilselulosa, poliinil alkohol dan hidroksi metil selulosa ditambahkan se$ara berkala untuk meningkatkan iskositas. Para peneliti telah mempelaari e-ek peningkatan iskositas dalam waktu kontak dalam mata. umumnya iskositas meningkat 26+6" $ps range yang signi-ikan meningkat lama kontak dalam mata. 8. 0ddities7#ambahan Penggunaan bahan tambahan dalam larutan mata diperbolehkan, namun demikian pemilihan dalam umlah tertentu. 0ntioksidan, khususnya atrium /isul-at atau metabisul-at, digunakan dengan konsentrasi sampai ",3A, khususnya dalam larutan yang mengandung garam epine-rin. 0ntioksidan lain seperti asam askorbat atau asetilsistein uga digunakan. 0ntioksidan bere-ek sebagai penstabil untuk meminimalkan oksidasi epine-rin.
Penggunaan sur-aktan dalam sediaan mata dibatasi hal yang sama. sur-aktan nonionik, kelas toksis ke$il seperti bahan $ampuran digunakan dalam konsentrasi rendah khususnya suspensi dan berhubungan dengan keernihan larutan. Penggunaan sur-aktan, khususnya beberapa konsentrasi signi-ikan sebaiknya dengan karakteristik bahan+bahah. sur-aktan nonionik, khususnya dapat bereaksi dengan adsorpsi dengan komponen pengawet antimikroba dan inakti- sistem pengawet. )ur-aktan kationik digunakan se$ara bertahap dalam larutan mata tetapi hampir inariabel sebagai pengawet antimikroba. ben>alkonium klorida dalam range ","1+","2A dengan toksisitas -aktor pembatas konsentrasi. /en>alkonium klorida sebagai pengawet digunakan dalam umlah besar dalam larutan dan suspensi mata komersial.
Keuntungan Tetes Mata dan Kerugian
1. euntungan )e$ara umum larutan berair seperti tetes mata lebih stabil dari pada sediaan salep, meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih baik dari larutan7salep yang obat+obatnya larut dalam air . 2. erugian erugian yang prinsipil dari larutan tetes mata adalah waktu kontak yang elatie singkat antara obat dan permukaan yang terabsorsi (CP) 1: th ' 16:6 !. /ioaailabilitas obat mata diakui buruk ika larutannya digunakan se$ara topi$al untuk kebanyakan obat kurang dari 1+3A dari dosis yang dimasukkan melewati kornea.)ampai ke ruang anterior. )eak boaailabilitas obat sangat lambat, pasien mematuhi aturan dan teknik pemakaian pemakaian yang tepat.
Penggunaan Tetes Mata
1. Bu$i tangan 2. %engan satu tangan, tarik perlahan+lahan kelopak mata bagian bawah 3.
5ika penetesnya terpisah, tekan bola karetnya sekali ketika enates dimasukkan ke dalam botol untuk membawa larutan ke dalam enates
4.
#empatkan penates di atas mata, teteskan obat ke dalam kelopak mata bagian bawah sambil melihat ke atas angan menyentuhkan enates pada mata atau ari.
6.
Lepaskan kelopak mata, $oba untuk menaga mata tetap terbuka dan angan berkedip paling kurang 3" detik
8. ika penetesnya terpisah, tempatkan kembali pada botol dan tutup rapat
Paraeter Sediaan Tetes Mata yang !aik "
1. eernihan Larutan mata adalah dengan de-inisi bebas dari partikel asing dan ernih se$ara normal diperoleh dengan -iltrasi, pentingnya peralatan -iltrasi dan ter$u$i baik sehingga bahan+bahan partikulat
tidak
dikontribusikan
untuk
larutan
dengan
desain
peralatan
untuk
menghilangkannya.Pengeraan penampilan dalam lingkungan bersih. Penggunaan Laminar 0ir Flow dan harus tidak tertumpahkan akan memberikan kebersamaan untuk penyiapan larutan ernih bebas partikel asing. %alam beberapa permasalahan, keernihan dan streilitas dilakukan dalam langkah -iltrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa larutan ernih sama -ungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. eduanya, wadah dan tutup harus bersih, steril dan tidak tertumpahkan.=adah dan tutup tidak membawa
partikel dalam larutan selama kontak lama sepanang penyimpanan. ormalnya dilakukan test sterilitas. 2. )tabilitas )tabilitas obat dalam larutan, seperti produk tergantung pada si-at kimia bahan obat,p produk, metode penyimpanan (khususnya penggunaan suhu!, >at tambahan larutan dan tipe pengemasan. 3. #onisitas #onisitas berarti tekanan yang diberikan oleh garam+garam dalam larutan berair, larutan mata adalah isotonik dengan larutan lain ketika magne-udosi-at koligati- larutan adalah sama. larutan mata dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan ",;A laritan a Bl. )ebenarnya mata lebih toleran terhadap ariasi tonisitas daripada suatu waktu yang diusulkan. Maka biasanya dapat mentoleransi larutan sama untuk range ",6A+1,:A aBl. Memberikan pilihan, isotonisitas selalu dikehendaki dan khususnya penting dalam larutan intraokuler.
amun
demikian,
ini
tidak
dibutuhkan
ketika
total
stabilitas
produk
dipertimbangkan. 4. Viskositas <)P mengi>inkan penggunaan bahan pengkhelat iskositas untuk memperpanang lama kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan aktiitasnya./ahan+bahan seperti metilselulosa, poliinil alkohol dan hidroksi metil selulosa ditambahkan se$ara berkala untuk meningkatkan iskositas.Para peneliti telah mempelaari e-ek peningkatan iskositas dalam waktu kontak dalam mata.umumnya iskositas meningkat 26+6" $ps range yang signi-ikan meningkat lama kontak dalam mata. 6. #ambahan (0ddities!
Penggunaan bahan tambahan dalam larutan mata diperbolehkan, namun demikian pemilihan dalam umlah tertentu. 0ntioksidan, khususnya atrium /isul-at atau metabisul-at, digunakan dengan konsentrasi sampai ",3A, khususnya dalam larutan yang mengandung garam epine-rin. 0ntioksidan lain seperti asam askorbat atau asetilsistein uga digunakan. 0ntioksidan bere-ek sebagai penstabil untuk meminimalkan oksidasi epine-rin.
Tetes Mata #arus Steril
)terilisasi merupakan sesuatu yang penting.Larutan mata yang dibuat dapat membawa banyak organisme, yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa.In-eksi mata dari organisme ini yang dapat menyebabkan kebutaan.Ini khususnya berbahaya untuk penggunaan produk nonsteril di dalam mata ketika kornea dibuka./ahan+bahan partikulat dapat mengiritasi mata, ke tidak nyamanan pada pasien dan metode ini tersedia untuk pengeluarannya 5ika suatu batasan pertimbangan dan mekanisme pertahanan mata, bahwa sediaan mata harus steril. air mata, ke$uali darah, tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. &leh karena itu, mekanisme pertahanan utama melawan in-eksi mata se$ara sederhana aksi pertahanan oleh air mata, dan sebuah en>im ditemukan dalam air mata (li>o>im! dimana mempunyai kemampuan untuk menghidrolisa polisakarida dari beberapa organisme ini. &rganisme ini tidak dipengaruhi oleh li>o>im. satu yang paling mungkin yang menyebabkan kerusakan mata adalah Pseudomonas aeruginosa (Bacillus pyocyneas). Pseudomonas aeruginas (/. pyo$yaneus P. pyo$yanea /lue pas ba$illus! ini merupakan mikroorganisme berbahaya dan upportunis yang tumbuh baik pada kultur media yang menghasilkan toksin dan >at7produk antibakteri, $enderung untuk membunuh kontaminan lain dan membiarkan Pseudomonas aeruginosa untuk tumbuh pada kultur murni. /a$illus gram
negatie menadi sumber dari in-eksi yang serius pada kornea. Ini dapat menybabkan kehilangan penglihatan pada 24+4: am. Pada konsentrasi yang ditoleransi oleh aringan mata, menunukkan bahwa semua >at antimikroba didiskusikan pada bagian berikut dapat tidak e-ekti- melawan beberapa strain dari organisme ini. 5ika suatu batasan pertimbangan dan mekanisme pertahanan mata, bahwa sediaan mata harus steril.0ir mata, ke$uali darah, tidak mengandung antibody atau mekanisme untuk memproduksinya.&leh karena itu, mekanisme pertahanan utama melawan in-eksi mata se$ara sederhana aksi pertahanan oleh air mata, dan sebuah en>im ditemukan dalam air mata (li>o>im! dimana mempunyai kemampuan untuk menghidrolisa polisakarida dari beberapa organisme ini.&rganisme ini tidak dipengaruhi oleh li>o>im.)atu yang paling mungkin yang menyebabkan kerusakan mata adalah Pseudomonas aeruginosa (/a$illus pyo$yneas!.
Tetes Mata #arus $sotonis
Isotonisitas dalam larutan mata. etika sekresi lakrimal sekarang dipertimbangkan untuk mempunyai tekanan smoti$ yang sama sebagai $airan darah, dan kemudian menadi isotonis dengan ",;A larutan natrium klorida, perhitungan untuk penyiapan larutan mata isotonis telah disederhanakan.
Farmasis
selanutnya
selalu
menuntut,
sebagai bagian
dari
praktek
pro-esionalnya, untuk menyiapkan larutan mata yang isotonis ()$oille*s ' 234!. #onisitas adalah tekanan osmotik yang diberikan oleh garam dalam larutan berair. Larutan mata adalah isotonik dengan $airan lain ketika magnetudo si-at koligati- larutan adalah sama. Larutan yang dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan larutan aBl ",;A.
Perhitungan isotonisitas dalam suatu waktu mendapat penekanan yang lebih berat. Balon -armasis harus diaarkan persyaratan yang lebih mendetail dan peralatan untuk men$apai tonisitas, kadang+kadang kerusakan disebabkan oleh -aktor lain seperti sterilitas dan stabilitas. )ebenarnya mata lebih toleran terhadap ariasi tonisitas daripada suatu waktu yang diusulkan. Mata biasanya dapat mentoleransi larutan yang ekuialen dalam rentang ",6+1,:A aBl. Memberikan pilihan, isotonisitas selalu diinginkan dan khususnya penting dalam larutan intraokuler. amun demikian, ini tidak dibutuhkan menadi perkara yang berlebihan ketika total stabilitas produk dipertimbangkan. #onisitas berarti tekanan osmotik yang dihasilkan oleh larutan dari keberadaan padatan terlarut atau tidak larut. Bairan mata dan $airan tubuh lainnya memberikan tekanan osmotik sama dengan garam normal atau ",;A larutan aBl. Larutan yang mempunyai umlah bahan terlarut lebih besar daripada $airan mata disebut hipertonik. )ebaliknya, $airan yang mempunyai sedikit >at terlarut mempunyai tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik. Mata dapat mentoleransi larutan yang mempunyai nilai tonisitas dalam range dari ekuialen ",6A sampai 1,8A aBl tanpa ketidaknyamanan yang besar. #onisitas pen$u$i mata mempunyai hal penting lebih besar daripada tetes mata karena olume larutan yang digunakan. %engan pen$u$i mata dan dengan bantuan penutup mata, mata di$u$i dengan larutan kemudian oerwhelming kemampuan $airan mata untuk mengatur beberapa perbedaan tonisitas. 5ika tonisitas pen$u$i mata tidak mendekati $airan mata, dapat, menghasilkan nyeri dan iritasi. %alam pembuatan larutan mata, tonisitas larutan dapat diatur sama $airan lakrimal dengan penambahan >at terlarut yang $o$ok seperti aBl. 5ika tekanan osmotik dari obat diinginkan konsentrasi melampaui $airan mata, tidak ada yang dapat dilakukan ika konsentrasi
obat yang diinginkan dipertahankan, ketika larutan hipertonik. Bontohnya 1" dan 3"A larutan natrium sul-asetamid adalah hipertonik, konsentrasi kurang dari 1"A tidak memberikan e-ek klinik yang diinginkan.
%# &airan Mata
0da persetuuan umum tentang konsentrasi ion hydrogen dari $airan lakrimal adalah mendekati netral.amun demikian, ariasi nilai telah dilaporkan oleh beberapa peneliti. emudian as-ord dan i$ks, /u$hr dan /aes$hlin, Feldman, %ekking, /yleeld, an Dros> dan ild dan Doyan dilaporkan telah menemukan p $airan mata berhubungan dengan darah. Eang lain telah mendapatkan nilai yang berbeda' Dyor--y dari 8,3+:,4, Lips$hult> :,", &gu$hi dan akasima dari :,4+:,8. Federsen+/ergaard menemukan p $airan lakrimal dari sepuluh orang normal dan menemukan nilai :,2. %ia membuat ketentuan dengan $ara kolorimetri dan elektrometri, dan ditemukan hasil yang sama pada kedua metode. ind dan Doyan dalam pekeraan terakhir, menemukan p air mata adalah 9,4. /erdasarkan hal itu, p $airan lakrimal sekurang+kurangnya 9,4 dan mungkin lebih alkali. ()$oille*s ' 224!. onsentrasi ion hidrogen dari $airan mata berkisar 9,2+9,4. )ekresi lakrimal mempunyai nilai p antara 9,2+9,4 dan mempunyai kapasitas membu--er yang tinggi. 0kibatnya, mata dapat mentoleransi larutan yang mempunyai nilai p dari 3,6+1", mereka tidak didapar dengan kuat ketika $airan mata akan dengan $epat memperbaiki nilai p normal dari mata.
%# Sediaan Tetes Mata
Larutan lakrimal normalnya p 9,4 dengan rentang 6,2+:,3. Ini masih bisa ditoleransi oleh larutan mata dengan range p ini, disebabkan oleh (1! olume ke$il larutan, (2! bu--er $airan mata, dan (3! peningkatan produksi air mata. (Parrot ' 223!. %alam banyak perumpamaan, kita dapat men$apai obat dengan seratus kali lebih stabil pada p 6," dan kemudian p 9,". p dari larutan mata sebaiknya antara 4,6 dan ;
Pe'adahan
=adah untuk larutan mata.Larutan mata sebaiknya digunakan dalam unit ke$il, tidak pernah lebih besar dari 16 ml dan lebih disukai yang lebih ke$il. /otol 9,6 ml adalah ukuran yang menyenangkan untuk penggunaan larutan mata. Penggunaan wadah ke$il memperpendek waktu pengobatan akan diaga oleh pasien dan meminimalkan umlah pemaparan kontaminasi. /otol lasti$ untuk larutan mata uga dapat digunakan.Meskipun beberapa botol lasti$ untuk larutan mata telah dimun$ulkan dalam pasaran, mereka masih melengkapi dan yang terbaik adalah untuk menulis se$ara langsung produksi untuk menghasilkan in-ormasi teknik dalam perkembangan terakhir. #ipe wadah yang biasa digunakan untuk tetes mata adalah ertikal dilipat ambar atau gelas botol hiau layak dengan tutup bakelite yang membawa tube tetes dengan sebuah pentil dan kemampuan untuk ditutup sebagaimana untuk menahan mikroorganisme. )i-at+si-at yang penting sebagai berikut ' 1.
Mereka (wadah! dilengkapi dengan ui untuk membatasi alkali gelas. Bopper (1;83! menunukkan bahwa kadang+kadang botol dapat dibebasalkalikan tetapi tube tetes tidak. Ini
dapat di$ontohkan oleh tetes mata -isostigmin dalam larutan dalam botol tidak berwarna tetapi pada tube tetes berwarna merah muda. 2. Mereka melindungi isi bahan terhadap $ahaya. /anyak bahan obat sensiti- terhadap $ahaya. 3. Mereka mempunyai segel yang memuaskan. orton (1;83! menunukkan test warna. 4. Pentil karet atau pentil dari bahan+bahan lain adalah penyerap dan sebaiknya dienuhkan dengan pengawet yang digunakan dalam larutan mata dimana mereka digunakan. 6.
Mereka menyiapkan penetes yang siap digunakan dan melindungi terhadap kerusakan dan kontaminasi.
8. Mereka dilengkapi dengan pengaturan ra$un. /anyak obat mata adalah ra$un. 9. =adah non gelas tidak bereaksi dengan obat+obat atau partikel lain yang menadi isi larutan. =adah untuk larutan mata. Larutan mata sebaiknya digunakan dalam unit ke$il, tidak pernah lebih besar dari 16 ml dan lebih disukai yang lebih ke$il. /otol 9,6 ml adalah ukuran yang menyenangkan untuk penggunaan larutan mata. Penggunaan wadah ke$il memperpendek waktu pengobatan akan diaga oleh pasien dan meminimalkan umlah pemaparan kontaminasi. /otol plastik untuk larutan mata uga dapat digunakan. Meskipun beberapa botol plastik untuk larutan mata telah dimun$ulkan dalam pasaran, mereka masih melengkapi dan yang terbaik adalah untuk menulis se$ara langsung produksi untuk menghasilkan in-ormasi teknik dalam perkembangan terakhir. Larutan mata disiapkan se$ara terus+menerus dikemas dalam wadah tetes (droptainers! polietilen atau dalam botol tetes gelas.
=adah gelas sediaan mata tradisional dengan dilengkapi penetes gelas telah dilengkapi hampir sempurna dengan unit penetes polietilen densitas rendah yang disebut ?%roptainer@. anya seumlah ke$il wadah gelas yang masih digunakan, biasanya karena pembatasan sterilitas. Larutan intraokuler olume besar 26"+6"" ml telah dikemas dalam gelas, tetapi bahkan sediaan parenteral mulai dikemas dalam pabrik khusus wadah polietilen7polipropilen. )atu yang masih perlu dipikirkan adalah wadah plastik, biasanya polietilen densitas rendah, adalah tidak dengan alat tergantikan dengan gelas. =adah plastik adalah permeabel terhadap beberapa bahan termasuk $ahaya dan air. =adah plastik dapat mengandung ariasi bahan+bahan ekstraneous seperti bahan pelepas amur, antioksidan, reaksi uen$hers dan yang mirip, siap dapat menggunakan plastik dalam wadah larutan. Lem label, tinta dan warna uga dapat berpenetrasi polietilen dengan $epat, sebaliknya bahan+bahan menguap dapat menyerap dari larutan ke dalam atau melalui wadah plastik. =adah gelas memberikan bahan yang menyenangkan untuk penyiapan terus+menerus larutan mata. #ipe I digunakan. =adah sebaiknya di$u$i dengan air destilasi steril kemudian disterilisasi dengan otokla-. Penetes normalnya disterilkan dan dikemas dalam blister pa$k yang menyenangkan.
Ko%osisi Tetes Mata
)elain bahan obat, tetes mata dapat mengandung seumlah bahan tambahan untuk mempertahankan potensi dan men$egah peruraian. /ahan tambahan itu meliputi ' 1. Pengawet )ebagaimana yang telah dikatakan, ada bahan untuk men$egah perkembangan mikroorganisme yang mungkin terdapat selama penggunaan tetes mata. Larutan untuk tetes mata
khusus, yang paling banyak tetes mata dan yang lain menggunakan -enil merkuri nitrat, -enil etil al$ohol dan ben>alkonium klorida. 2. Isotonisitas dengan )ekresi Lakrimal aBl normalnya digunakan untuk men$apai tekanan osmotik yang sesui dengan larutan tetes mata. 3. &ksidasi &bat /anyak obat mata dengan segera dioksidasi dan biasanya dalam beberapa kasus termasuk bahan pereduksi. atrium metasul-it dalam konsentrasi ",1A umumnya digunakan untuk tuuan ini. 4. onsentrasi Ion idrogen /utuh untuk kestabilan konsentrasi ion hidrogen, dan
beberapa bu--er telah
digambarkan.)odium sitrat digunakan dalam tetes mata -enile-rin. 6. /ahan Pengkhelat etika ion+ion dan logam berat dapat menyebabkan peruraian obat dalam larutan digunakan bahan pengkhelat yang mengikat ion dalam kompleks organik, akan memberikan perlindungan. a2G%#0, satu yang paling dikenal sebagai pengkhelat. 8. Viskositas
ilai isotonisitas
Bairan mata isotonik dengan darah dan mempunyai nilai isotonisitas sesuai dengan larutan atrium lorida P ".;A.)e$ara ideal larutan obat mata harus mempunyai nilai isotonis tersebut, tetapi mata tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan larutan aBl P 2." A tanpa gangguan nyata. /eberapa larutan obat mata perlu hipertonik untuk meningkatkan daya serap dan menyediakan kadar bahan akti- yang $ukup tinggi untuk menghasilkan e-ek obat yang $epat dan e-ekti-. 0pabila larutan obat seperti ini digunakan dalam umlah ke$il, pengen$eran dengan air mata $epat teradi sehingga rasa perih akibat hipertonisitas hanya sementara.#etapi penyesuaian isotonisitas oleh pengen$eran dengan air mata tidak berarti, ika digunakan larutan hipertonik dalam umlah besar sebagai koliria untuk membasahi mata. 5adi yang penting adalah larutan obat mata untuk keperluan ini harus mendekati isotonik.
Penda%aran
/anyak obat, khususnya garam alkaloid, paling e-ekti- pada p optimal bagi pembentukan basa bebas tidak berdisosiasi.#etapi pada p ini obat mungkin menadi tidak stabil, sehingga p harus diatur dan dipertahankan dengan penambahan dapar. )alah satu maksud pendaparan larutan obat mata adalah untuk men$egah kenaikan p yang disebabkan pelepasan lambat ion hidroksil dari wadah ka$a.enaikan p dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat.Penambahan dapar dalam pembuatan obat mata harus didasarkan pada beberapa pertimbangan tertentu.0ir mata normal memiliki Ph lebih kurang 9.4 dan mempunyai kapasitas dapar tertentu. Penggunaan obat mata akan merangsang pengeluaran air mata dan penetralan $epat setiap kelebihan ion hidrogen atau ion hidroksil dalam kapasitas pendaparan air mata.
/erbagai obat mata seperti garam alkaloid bersi-at asam lemah dan hanya mempunyai kapasitas dapar yang lemah.5ika hanya satu atau dua tetes larutan yang mengandung obat tersebut diteteskan pada mata, pendaparan oleh air mata biasanya $ukup untuk menaikkan Ph sehingga tidak terlalu merangsang mata.%alam beberapa hal, Ph dapat berkisar antara 3.6 dan :.6. /eberapa obat, seperti Pilokarpin Bl dan Gpine-rin /itartrat, lebih asam sehingga melebihi kapasitas dapar air mata. )e$ara ideal larutan obat mata mempunyai Ph dan isotonisitas yang sama dengan air mata. al ini tidak selalu dapat dilakukan karena pada Ph 9.4 banyak obat yang tidak $ukup larut dalam air.)ebagian besar garam alkaloid bebas pada ph ini. )elain itu banyak obat yang tidak stabil se$ara kimia
pada ph mendekati
9.4.etidakstabilan ini lebih nyata pada suhu tinggi yang digunakan pada sterilisasi dengan pemanasan.&leh karena itu sistem dapar harus dipilih sedekat mungkin dengan p -isiologis yaitu 9.4 dan tidak menyebabkan pengendapan obat atau memper$epat kerusakan obat.
!ahan Penga'et
Larutan obat mata dapat dikemas dalam wadah takaran ganda bila digunakan se$ara perorangan pada pasien dan bila tidak terdapat kerusakan pada permukaan mata.=adah larutan obat mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menamin sterilitas pada pemakaian pertama.Larutan harus mengandung >at atau $ampuran >at sesuai untuk men$egah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang mungkin masuk pada waktu wadah dibuka saat penggunaan.)edangkan untuk penggunaan pada pembedahan, disamping steril, larutan obatmata tidak boleh mengandung bahan antibakteri karena dapat menimbulkan iritasi pada aringan mata.
Pen*elasan %rosedur %ebuatan tetes ata "
%alam pembuatan sediaan tetes mata ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pertama melakukan kalibrasi botol sebagai wadah sediaan. emudian alat H alat praktikum yang akan digunakan disterilkan ke dalam oen dengan suhu 121 B selama 16 menit. %ilanutkan dengan ᵒ
Mensterilkan bahan yang dibutuhkan dengan memasukkannya ke dalam oen suhu 46 B selama ᵒ
16 menit. /ahan akti- yang digunakan yaitu deamethasoni ditimbang sebanyak 6" mg dan dilarutkan dalam 6" ml 0PI (0ua Pro Ine$tione! untuk pengen$eran, lalu diambil 1,2 ml dimasukkan dalam beaker glass. emudian %itimbangaBl :; mg, 0sam )itrat 2"" mg, atrium Fos-at 4;" mg, dan dilarutkan masing masing bahan yang ditimbang dengan 0PI s ad larut dan dimasukkan kedalam hasil pelarutan deamethasone. )elanutnya diambil Metil Merkuri 1 tetes, di teteskan kedalam $ampuran sampai homogeny dan dimasukkan hasil $ampuran kedalam botol tetes samba disaring serta ditambahkan 0PI ad 1" ml
Perhitungan
1.
Penambahan >at tunggal, misalnya asam untuk alkaloid, basa untuk golongan sul-a
b.
Penambahan larutan dapar, misalnya dapar -os-at untuk ineksi, dapar borat untuk obat tetes mata.
2.
Mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan tekanan osmosis $airan tubuh (darah, $airan lumbar, air mata! bernilai sama dengan tekanan osmosis larutan aBl ",; A b 7.
b. Mempunyai tekanan titik beku sama dengan titik beku $airan tubuh, yaitu +",62oB. 3. Perhitungan isotonis' Isotonis adalah suatu keadaan pada saat tekanan osmosis larutan obat sama dengan tekanan osmosis $airan tubuh kita ( darah, air mata !. ipotonis adalah tekanan osmosis larutan obat J tekanan osmosis $airan tubuh. ipertonis adalah tekanan osmosis larutan obat K tekana n osmosis $aiaran tubuh. Bara menghitung tekanan osmosis /anyak rumus yang dapat di pakai tetapi pada umumnya berdasarkan perhitungan terhadap penurunan titik beku ( P#/ !. Penurunan titik beku darah dan air mata adalah +",62"B. Larutan aBl ",;A b7 adalah larutan garam -isiologis yang isotonis dengan $airan tubuh. /eberapa $ara menghitung tekanan osmosis ' a.
Bara penurunan titik beku ( P#/ ! air yang disebabkan oleh 1A b7 >at khasiat dengan rumus menurut FI
eterangan ' /
' bobot >at tambahan ( aBl ! dalam satuan gram untuk tiap 1"" ml larutan
",62
' titik beku $airan tubuh ( +",62"B !
b1
' P#/ >at akti-
B
' konsentrasi dalam satuan A b7 >at akti-
b2
' P#/ >at tambahan ( aBl !
#iga enis keadaan tekanan osmosis larutan obat ' eadaan isotonis adalah ika nilai / ", maka b1B ",62 eadaan hipotonis adalah ika nilai / positi-, maka b1B J ",62 eadaan hipertonis adalah ika nilai / negatie, maka b1B K ",62 b. Bara Gkuialensi aBl Eang dimaksud dengan ekuialensi aBl (G! adalah banyaknya gram aBl yang memberikan e-ek osmosis yang sama dengan 1 g >at terlarut tertentu. 5ika Ge-edrin Bl ",2: berarti setiap 1 g G-edrin Bl
",2: g aBl
5adi dpat dianalogikan sebagai berikut. G a artinya tiap 1 g >at a g aBl
G GN artinya tiap 1 g >at G g aBl
5ika bobot >at = g Omaka ekuialensinya adalah = G g aBl Larutan isootonik aBl ",; A b7 artinya tiap 1""ml aBl
",; g aBl
5ika bobot aBl = G g maka olume yang isotonis adalah (= G! 1""7",; sehingga dapat kita rumuskan sebagai berikut +uus 2 (. /) 1000, (./) 111,1
eterangan ' V
olume lautan yang sudah isotonis dalam satuan ml
=
bobot >at akti- dalam satuan gram
G
nilai ekuialen >at akti-
5ika olume larutan V ml dan olume yang sudah isotonis V ml maka +olume yang belum isotonis adalah (V+V*!ml, sedangkan olume untuk tiap 1"" ml aBl agar isotonis
",; g aBl, maka bobot aBl (/! yang masih diperlukan agar larutan menadi isotonis adalah (V+V! ",;71"", maka / (V+V! ",; 71"" atau / (",;71"" V!+(",;71"" V!. 5ika V kita ganti dengan (=G! 1""7",; maka / ",;71""VQ+",;71""(=G! 1""7",;Q dan akhirnya kita dapatkan rumus sebagai berikut. +uus 3 ! 0,100 / (./)
eterangan ' /
bobot >at tambahan dalam satuan gram
V
olume larutan dalam satuan ml
=
bobot >at khasiat dalam satuan gram
G
ekuialensi >at akti- terhadap aBl
#iga enis keadaan tekanan osmosis larutan obat' eadaan isotonis ika nilai / " maka ",;71"" V (=G! eadaan hipotonis ika nilai / positi- maka ",;71"" V K (=G! eadaan hipertonis ika nilai / negati- maka ",;71"" V J (=G! $.
Bara -aktor disosiasi (Farmakope /elanda VI! )udah ditetapkan bahwa larutan aBl ",;A b7 isotonis dengan $airan tubuh. #ekanan osmosis larutan sebanding dengan umlah bagian+bagian dalam larutan. %alam larutan en$er, dapat dikatakan bahwa garam+garam terdisosiasi sempurna. aBl
aR R Bl+ (5aMa)/a
%ari sebuah molekul aBl terbentuk 2 (dua! ion. 5adi -aktor disosiasi aBl 2 lebih tepat sebetulnya 1,: karena ada sedikit kesetimbangan reaksi.
5adi -aktor isotonisnya adalah' eterangan' - a -aktor disosiasi >at+>at yang mendekati keadan yang sebenarnya untuk >at+>at yang tidak terdisosiasi seperti glukosa dan gliserin 1 untuk asam lemah dan basa lemah 1,6 dan untuk asam kuat dan basa kuat 1,: Ma bobot molekul >at. a, b, $,.... dan seterusnya adalah kadar >at dalam larutan dalam satuan g7liter. 5adi larutan isotonis dapat dihitug dari aBl ",;A b7 tersebut, yaitu' (-. aBl7M. aBl! kadar aBl ( dalam satuan gram7liter! (1,:7 6:,6!; ",2: (berarti setiap larutan yang mempunyai -aktor isontonis ",2: adalah isotonis!. %apat kita turunkan rumus sebagai berikut (6 aMa)/ a 7 (6 bMb)/ b 7 (6 8M8) / 8dst 0,29
(6 aMa)/ a 7 (6 bMb)/ b 7 (6 8M8) / 8dst 0,29
(6 aMa)/ a 7 (6 bMb)/ b 7 (6 8M8) / 8dst 0,29 +uus 4
at penambah (h! dalam membuat larutan isotonis dapat dirumuskan sebagai berikut' (- a7Ma ! a R (- b7M b! b ............dst R (- h7Mh! h ",2:. (- h7Mh! h S ",2:+ (- a7Ma ! aQR (- b7M b! bQR ......dstT h (Mh7- h! S ",2:+(- a7Ma ! aQ R (- b7M b! bQR.....dstT +uus :
h (Mh6 h)/ ; 0,29-<(6 aMa )/ a= 7 <(6 bMb)/ b=7dst>
harga (Mh7- h!untuk' a$l
32
Dlukosa
1;:
Gtanol ;8A b7
43
a nitrat
42
Dliserin
:1
?aluasi Sediaan Tetes Mata
Galuasi sediaan merupakan tahap akhir dalam serangkaian proses pembuatan sediaan -armasi tetes mata dengan $ara melihat bentuk sediaan. Pada sediaan tetes mata, harus dilakukan ui ealuasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sediaan tetes mata tersebut layak untuk di gunakan dalam pengobatan atau tidak. 1. <i &rganoleptis <i organoleptik atau ui indera atau ui sensori merupakan $ara penguian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap suatu produk. Penguian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu suatu sediaan. Penguian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk. <i organoleptik biasanya dilakukan untuk menilai mutu bahan mentah yang digunakan untuk pengolahan dan -ormula yang digunakan untuk menghasilkan produk. )elain itu, dengan adanya ui organoleptik, produsen dapat mengendalikan proses produksi dengan menaga
konsistensi mutu dan menetapkan standar tingkat atau kelas+kelas mutu. Produsen uga dapat meningkatkan keuntungannya dengan $ara mengembangkan produk baru, meluaskan pasaran, atau dengan mengarah ke segmen pasar tertentu. %engan ui organoleptik, produsen uga dapat membandingkan mutu produknya dengan produk pesaingnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan produknya dengan $ara menyeleksi bahan mentah atau -ormulasi dari berbagai pilihan atau tawaran. Penguiannya dilakukan dengan mengamati bau, rasa, warna serta kelarutan bahan dalam sediaan larutan tetes mata. )etelah itu hasil pengamatan di$atat dan dilaporkan dalam bentuk tabel. 2. eernihan eernihan adalah suatu batasan yang relati-, artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subekti- dari pengamat.<i keernihan larutan sangat penting untuk memastikan tidak ada partikel padat yang belum terdispersi ke$uali sediaan yang dibuat dalam bentuk suspensi, serta untuk mengidenti-ikasi partikel+partikel yang tidak diinginkan dalam sediaan larutan tetes mata tersebut.#idak dapat diragukan, suatu larutan bersih yang sangat mengkilap, membawa pengaruh bagi pengamat untuk menyimpulkan bahwa produk tersebut istimewa baik dalam mutu maupun kemurniannya. <i kerernian di tuukan untuk memastikan tidak ada partikel padat ke$uali berbentuk suspensi.Pengamatan dilakukan di bawah $ahaya yang terdi-usi, tegak lurus ke arah bawah tabung.Penetapan dilakukan dengan menggunakan tabung reaksi alas datar diameter 16 mm hingga 26 mm, tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari ka$a netral. Masukkan ke dalam dua tabung reaksi masing+masing larutan >at ui dan )uspensi padanan yang sesuai se$ukupnya, dibuat segar sehingga olume larutan dalam tabung reaksi terisi setinggi tepat 4" mm.
/andingkan kedua isi tabung setelah 6 menit pembuatan suspensi padanan dengan latar belakang yang hitam. Larutan mata adalah dengan de-inisi bebas dari partikel asing dan ernih se$ara normal diperoleh dengan -iltrasi.#entunya, pentingnya peralatan -iltrasi agar ernihdan ter$u$i baik sehingga bahan+bahan partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya.Pengeraan penampilan untuk larutan dalam lingkungan yang bersih, penggunaan L0F dan harus tidak tertumpah memberikan kebersihan untuk penyiapan larutan ernih bebas dari partikel asing.%alam beberapa permasalahan, keernihan dan sterilisasi dilakukan dalam langkah -iltrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa larutan ernih sama -ungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. eduanya, wadah dan tutup harus bersih, steril dan tak tertumpahkan.=adah atau tutup tidak membawa partikel dalam larutanselama kontak lama dalam penyimpanan.ormalnya dilakukan tes sterilisasi. Prosedur Penguian (FI IV, ::1! ' Lakukan penetapan menggunakan tabung reaksi alas datar diameter 16 mm hingga 26 mm, tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari ka$a netral. a.
Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi, masing+masing larutan >at ui dan suspense padanan yang sesuai se$ukupnya, yang dibuat segar sehingga olume larutan dalam tabung reaksi terisi setinggi tepat 4" mm.
b.
/andingkan kedua isi tabung setelah 6 menit pembuatan )uspensi padanan, dengan latar belakang hitam.
$.
Pengamatan dilakukan di bawah $ahaya yang terdi-usi, tegak lurus ke arah bawah tabung. %i-usi $ahaya harus sedemikian rupa sehingga )uspensi padanan I dapat langsung dibedakan dari air dan dari suspensi padanan II.
3. /u--er dan p /u--er dan p dalam sediaan tetes mata sangat penting untuk memperbaiki daya tahan sediaan, mengoptimasi kera >at akti-, dan uga untuk men$apai kelarutann yang memuaskan. Mirip seperti darah, $airan mata menunukan kapasitas dapar tertentu.Eang sedikit lebih rendah oleh karena system yang terdapat pada darah seperti asam karbonat, plasma, protein am-oter dan -os-at primer H sekunder, uga dimilikinya ke$uali system H hemoglobin H oksi hemoglobin. arga
pnya
uga seperti darah
9,4
akan
tetapi
hilangnya
karbondioksida
dapat
meningkatkannya smapai harga p : H ;. pada pemakain tetes biasa yang nyari tanpa rasa nyeri adalah larutan dengan harga p 9,3 H ;,9. daerah p dari 6,6 H 11,4 masih dapat diterima. #etes mata didapar atas dasar beberapa alasan yang sangat berbeda.Misalnya untuk memperbaiki daya tahan (penisilina!, untuk mengoptimasikan kera (misalnya oksitetrasiklin! atau untuk men$apai kelarutan yang memuaskan (misalnya klorom-enikol!. Pengaturan larutan pada kondisi isohidri (p 9,4! adalah sangat berguna untuk men$apai rasa bebas nyeri yang sempurna, meskipun hal ini sangat sulit direalisasikan. &leh karena kelarutan dan stabilitas bahan obat dan sebagian bahan pembantu uga kera optimum disamping aspek -isiologis (tersatukan! turut berpengaruh. 0spek+aspek
tersebut
sangat
arang
dalam
kondisi
optimal
pada
harga
p
-isiologis.arga p yang tepat yang dimiliki larutan, merupakan harga kompromis antara -aktor+ -aktor yang telah disebutkan tadi.arga itu disebut sebagai harga euhidris misalnya garam alkaloida yang umumnya dipakai sebagai tetes mata memiliki stabilitas maksimal dalam daerah
p 2 H 4, yang elas sangat tidak -isiologis. al yang sama teradi pada anestetikal lokal untuk terapi mata (stabilitas maksimumnya pada harga p 2,3 +6,4!. Eang terakhir ini dengan menaiknya harga ph uga menunukan peningkatan e-ekti-itas atas dasar membaiknya penetrasi pada kornea. %engan mempertimbangkan keseimbangan -isiologisnya, larutan ini dieuhidritkan sampai pada harga p 6, 6 H 8,6. Penyeimbangan p pada umumnya dilakukan dengan larutan dapar isotonis. Larutan dapar berikut digunakan se$ara internasional' a.
%apar natrium asetat H asam borat, kapasitas daparn ya tinggi dalam daerah asam.
b. %apar -ospat, kapasitas daparnya tinggi dalam daerah alkalis. $.
5ika harga p yang ditetapkan atas dasar stabilitas berada diluar daerah yang dapat diterima se$ara -isiologis, diwaibkan untuk menambahkan dapar dan melakukan pengaturan p melalui penambahan asam atau basa.Larutan yang dibuat seperti itu praktis tidak menunukan kapasitas dapar sehingga oleh $airan air mata lebih mudah diseimbangkan pada harga -isiologis dari pada larutan yang didapar.0ntara isotonis dan euhidri terdapat kaitan yang terbatas dalam hal tersatukannya se$ara -isiologis.Eakni ika satu larutan mendekati kondisi isotonis, meskipun tidak berada pada harga p yang $o$ok masih dapat tersatukan tanpa rasa nyeri.
d. Idealnya, sediaan tetes mata sebaiknya di-ormulasi pada p yang ekialen dengan $airanair mata yaitu 9,4 dan prakteknya arang di$apai. Mayoritas bahan akti- dalam optalmology adalah garam basa lemah dan paling stabil pada p asam.Ini umumnya dapat dibuat dalam suspensi kortikosteroid tidak larut.)uspensi biasanya paling stabilpada p asam, p optimum umumnya menginginkan kompromi pada -ormulator.p diseleksi adi optimum untuk stabil. )istem dapar diseleksi agar mempunyai kapasitas adekuat untuk memperoleh p dengan range stabilitas untuk durasi umur produk. apasitas bu--er adalah kun$i utama situasi ini
Prosedur Penguian ' a.
ertas indikator p. ertas di$elupkan ke dalam larutan dan hasil warna yang terbentuk dibandingkan terhadap warna standar. p meter (FI IV, J1"91K!
b.
arga p adalah harga yan gdiberikan oleh alat potensiometrik (p meter! yang sesuai, yang telah dibakukan terhadap /aku larutan dapar, yang mampu mengukur harga p sampai ","2 unit p. Pelarut untuk Larutan dapar harus sama dengan pelarut sediaan.
4. #onisitas #onisitas berarti tekanan osmotik yang diberikan oleh garam+garam dalam larutan berair. Larutan mata adalah isotonik dengan larutan lain ketika magnitude si-at koligati- larutan adalah sama. Larutan tetesmata dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan ",; A larutan aBl. )ebenarnya mata lebih toleran terhadap ariasi tonisitas dari suatu waktu yang diusulkan.)ediaan tetes mata sebaiknya dibuat mendekati isotonis agar dapat diterima tanpa rasa nyeri dan tidak dapat menyebabkan keluarnya air mata, yang dapat men$u$i keluar bahan obatnya.
arena itu sediaan ini sering dipakai pada pengobatan kerato konunkti-itis.<)P mengi>inkan penggunaan peningkat iskositas untuk memperpanang waktu kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan aktiitasnya./ahan+bahan seperti metil selulose, poliinil alkohol dan hidroksil metil selulose ditambahkan se$ara berkala untuk meningkatkan iskositas.Para peneliti telah mempelaari e-ek peningkatan iskositas dalam waktu kontak dalam mata.umumnya iskositas meningkat 26+6" $ps range yang signi-ikan meningkat lama kontak dalam mata. Prosedur <i ' a.
Masukan larutan tetes mata dalam iskosimeter ostwald melalui pipa yang berdiameter lebih besar7yang mempunyai labu.
b. Larutan tetes mata dihentikan dimasukan apabila U ruang yang berbentuk tabung terisi. $.
#utup labu yang berdiameter ke$il dengan bola hisap
d. isap larutan tetes mata dengan bola hisap hingga naik diatasnya garis yang paling atas e.
Lepaskan bola hisap,bila larutan tetes mata turun tampak pada garis pertama,hidupkan stopwat$h.
-.
Matikan stopwat$h ketika larutan tetes mata tepat pada garis ke 2
g. itung kekentalanya,lakukan per$oban diatas 3 kali h. itung waktu alir larutan tetes mata.hitung kekentalannya' 8. <i )terilitas )emua produk tetes mata yang diberi label steril harus melewati ui sterilitas setelah mengalami suatu proses sterilisasi e-ekti-. <i sterilisasi sangat penting untuk membersihkan larutan tetes mata dari pen$emaran (kontaminasi! mikroorganisme yang merugikan (patogen! dan uga untuk mengetahui tingkat sterilitas dari larutan tetes mata tersebut.)ediaan tetes mata
dinyatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun yang tidak, baik dalam bentuk egetati- maupun dalam bentuk tidak egetati-. Prosedur <i' a.
Inokulasi langsung ke dalam media perbenihan lalu diinkubasi pada suhu 2 sampai 26B. Volume tertentu spesimen ditambahkan olume tertentu media ui, diinkubasi selama tidak kurang dari 14 hari, kemudian amati pertumbuhan se$ara isual sesering mungkin sekurang+ kurangnya pada hari ke+3atau ke+4 atau ke+6, pada hari ke+9 atau hari ke+: dan pada hari terakhir dari masa ui.
b.
Pada interal waktu tertentu dan pada akhir periode inkubasi, semua isi wadah akan diamat untuk menunukkan ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan dan atau pertumbuhan pada permukaan. 5ika tidak teradi pertumbuhan, maka sediaan tetes mata yang telah diui memenuhi syarat.
Pustaka
1. 0nsel. 1;:;. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. 5akarta '