Epid PM SESI 02
MEKANISME PENULARAN PENYAKIT Oleh: Andri Dwi Hernawan Hernawan
Mode of Transmision •
•
•
Merupakan berbagai mekanisme dimana unsur penyebab dapat mencapai manusia sebagai pejamu yg potensial Meliputi cara agent meninggalkan reservoir, cara penularan mencapai pejamu potensial, cara masuk ke pejamu potensial Proses ini juga dipengaruhi oleh kondisi lingk fisik, lingk biologis dan lingk sosial
Cara Agent Keluar dr Host Reservoir •
•
•
•
•
•
Melalui konjungtiva ; penyakit mata. Melalui saluran napas (droplet) ; karena batuk, bersin, bicara atau udara pernapasan. Seperti TBC, influensa, difteri, campak, dll. Melalui pencernaan ; lewat ludah, muntah atau tinja. Umpamanya kolera, tifus abdominalis, kecacingan, dll. Melalui saluran urogenitalia (urine); hepatitis. Melalui luka ; pd kulit atau mukosa, seperti sifilis, frambusia, dll. Secara mekanik ; seperti suntikan atau gigitan, antara lain malaria, hepatitis, AIDS, dll
Direct Transmission •
Perpindahan sejumlah unsur penyebab dari reservoir langsung ke pejamu potensial melalui portal of entry. –
–
–
–
Penularan langsung orang ke orang: sifilis, GO, lymphogranuloma venerum, chlamydia trachomatis, hepatitis B, AIDS, dll. Penularan langsung dari hewan ke orang:kelompok zoonosis. Penularan langsung dari tumbuhan ke orang: penyakit jamur. Penularan dari orang ke orang melalui kontak benda lain; kontak dgn benda terkontaminasi. Melalui tanah : ancylostomiasis, trichuris, dll. Melalui air : schistomiasis.
Air Borne Disease •
•
•
Penularan sebagian besar melalui udara, atau kontak langsung. Terdapat dua bentuk ; droplet nucklei dan dust (debu). Misalnya : TBC, virus smallpox, streptococcus hemoliticus, difteri, dsb.
Vehicle Borne Disease •
Melalui benda mati spt makanan, minuman, susu, alat dapur, alat bedah, mainan, dsb. –
–
–
Water borne disease ; cholera, tifus, hepatitis, dll Food borne disease ; salmonellosis, disentri, dll Milk borne disease ; TBC, enteric fever, infant diare, dll
Vektor Borne Disease •
Vektor : si pembawa (latin), gol arthropoda (avertebrata) yang dpt memindahkan penyakit dari reservoir ke pejamu potensial. –
– – – –
–
Mosquito borne disease ; malaria, DBD, yellow fever, virus encephalitis, dll. Louse (caplak) borne disease ; epidemic tifus fever. Flea (pinjal)borne dosease ; pes, tifus murin. Mite (tungau) borne disease ; tsutsugamushi, dll. Tick (kutu) borne disease ; spotted fever, epidemic relapsing fever. Oleh serangga lain ; sunfly fever, lesmaniasis, barthonellosis (lalat phlebotobus), trypanosomiasis (lalat tsetse di Afrika).
SIFAT PENULARAN •
•
•
Generation Time Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu Attack Rate Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut. bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancamam masy.
Komponen Kejadian Penyakit Menular •
•
•
Sifat alami dan karakteristik agent Karakteristik Agent berkaitan dengan Host Karakteristik Agent berkaitan dengan Environment
Sifat alami dan karakteristik agent •
•
Karakteristik biologik dan kimiawi Morfologi, motilitas, fisiologi, reproduksi, metabolisme, nutrisi, suhu dan kemampuan hidup pada suhu, kelembaban, dan kadar oksigen tertentu, tipe dan jumlah toksin yang dihasilkan, jumlah antigen, dan siklus hidup. Resistance fisik dan kimiawi serta viabilitas Terhadap cahaya matahari, ultraviolet, listrik, sinar x, radium, gelombang sonik dan supersonik, desikasi, dry heat, moist heat, dingin, pembekuan (freezing), daya tahan thd air, asam, basa, garam, alkohol, fenol dll.
Karakteristik Agent berkaitan dengan Host •
•
•
•
Infektifitas Kemampuan unsur penyebab masuk dan berkembang biak. dapat dianggap bahwa jumlah minimal dari unsur penyebab untuk menimbulkan infeksi terhadap 50% pejamu spesies sama. Dipengaruhi oleh sifat penyebab, cara penularan, sumber penularan, serta faktor pejamu seperti umur, sex dll. Infektifitas tinggi : campak. Infektifitas rendah : lepra Patogenesitas Kemampuan agent untuk menghasilkan penyakit dgn gejala klinik yang jelas. Dipengaruhi oleh adanya infektivitas. Staphillococcus tidak patogen bila di rektum. Tapi bila di rongga peritoneum atau selaput otak, akan serius. Virulensi Nilai proporsi penderita dgn gejala klinis yang berat thd seluruh penderita dgn gejala klinis yang jelas. Dipengaruhi dosis, cara masuk/penularan, faktor pejamu. Poliomyelitis lebih berbahaya bila mengenai org dewasa daripada anak-anak. Antigenesitas/ Imunogenisitas Kemampuan AGENT menstimulasi HOST untuk menghasilkan kekebalan/imunitas. Dapat berupa kekebalan humoral primer, kekebalan seluler atau campuran keduanya. Dipengaruhi oleh faktor pejamu, dosis dan virulensi infeksi. Campak dapat menghasilkan kekebalan seumur hidup. Gonococcus tidak demikian, orang dapat terkena gonore beberapa kali.
Karakteristik Agent berkaitan dengan Environment •
Sumber Penularan (reservoir) –
–
–
Unsur penyebab penyakit adl unsur biologis. Butuh tempat ideal berkembang biak dan bertahan. Reservoir adl organisme hidup/mati, dimana penyebab penyakit hidup normal dan berkembang biak. Reservoir dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan serta lingkungan lainnya. Reservoir merupakan pusat penyakit menular, karena merupakan komponen utama dari lingkaran penularan dan sekaligus sebagai sumber penularan.
Manusia sebagai reservoir •
•
•
•
Lingkaran penularan penyakit yang sangat sederhana, reservoir manusia serta penularan dari manusia ke manusia. Misalnya ISP oleh virus/bakteri, difteri, pertussis, TBC, influensa, GO, sipilis, lepra. Penularan penyakit ke pejamu potensial :proses kolonisasi, proses infeksi terselubung (covert), proses menderita penyakit (overt) Manusia sbg reservoir dapat sebagai penderita, juga sbg carrier.
•
Manusia sbg reservoir dibagi : –
–
–
Reservoir yang selalu sbg penderita : cacar, TBC, campak, lepra, dll. Reservoir sbg penderita dan carrier : difteri, kolera, tifus abdominalis, dll. Reservoir sbg penderita, tdk dpt menularkan tanpa vektor/pejamu lain : malaria, filaria, dll.