beberapa cara penularan penyakit ]Full description
epidemiologiFull description
ParasitDeskripsi lengkap
Full description
Full description
MalariaFull description
Deskripsi lengkap
cara menghitung malariaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
TERIMAKASIHDeskripsi lengkap
Full description
palciparum
epidFull description
refarat kulitFull description
Bahan ajar kuliah pengantar epidemiologi mengenai dinamika penularan penyakitFull description
Leaflet malariaDeskripsi lengkap
Cara penularan malaria: 1. Penularan secara alamiah (atural infection) Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Bila nyamuk anopheles menggigit orang yang sakit malaria, maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita. Dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak dan kemudian merambat ke kelenjar ludah nyamuk. Sesudah 7-14 hari apabila nyamuk tersebut mengigit orang sehat, maka parasit tersebut akan di tularkan ke orang tersebut. Di dalam tubuh manusia parasit akan berkembang biak, menyerang sel-sel darah merah. Lalu menuju hati dan melipatgandakan diri. Dalam wktu kurang lebih 12 hari, orang tersebut akan sakit malaria 2. Penularan secara tidak alamiah a. Malaria bawaan (kongenital) Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria. Penularan ini diakibatkan adanya kelainan pada sawar plasenta (selaput yang menghalangi plasenta), sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada janinnya. Selain melalui plasenta, penularan juga bisa bisa melalui tali pusat. b. Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. Infeksi malaria melalui tranfusi darah menghasilkan siklus eritrositer karena tidak malalui sporozoit (siklus hati) sehingga dapat dengan mudah diobati.
Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Masa inkubasi ini bervariasi antara 9 -30 hari tergantung pada species parasit, paling pendek pada plasmodium Falciparum dan paling panjang pada plasmodium malaria. Masa inkubasi ini tergantung pada intensitas infeksi, pengobatan yang pernah didapat sebelumnya dan tingkat imunitas penderita. Cara penularan, apakah secara alamiah atau bukan alamiah, juga mempengaruhi. Penularan bukan alamiah seperti penularan malalui transfusi darah, masa inkubasinya tergantung pada jumlah parasit yang turut masuk bersama darah dan tingkat imunitas penerima arah. Secara umum dapat dikatakan bahwa masa inkubasi bagi plasmodium falciparum adalah 10 hari setelah transfusi, plasmodium vivax setelah 16 hari.
Siklus Hidup Plasmodium
Siklus hidup Plasmodium terdiri dari 2, yaitu siklus sporogoni (siklus seksual) yang terjadi pada nyamuk dan siklusskizogoni (siklus aseksual) yang terdapat pada manusia. Siklus ini dimulai dari siklus sporogoni yaitu ketika nyamuk mengisap darah manusia yang terinfeksi malariayang mengandung plasmodium pada stadium gametosit. Setelah itugametosit akan membelah menjadi mikrogametosit (jantan) dan makrogametosit (betina). Keduanya mengadakan fertilisasi menghasilkan ookinet. Ookinet masuk ke lambung nyamuk membentuk ookista. Ookista ini akan membentuk ribuan sprozoit yang nantinya akan pecah dan sprozoit keluar dari ookista. Sporozoit ini akan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, salah satunya di kelenjar ludah nyamuk. Dengan ini siklus sporogoni telah selesai. Siklus skizogoni terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus eksoeritrositik dan siklus eritrositik. Dimulai ketika nyamuk menggigit manusia sehat. Sporozoit akan masuk kedalam tubuh manusia melewati luka tusuk nyamuk. Sporozoit akan mengikuti aliran darah menuju ke hati, sehingga menginfeksi sel hati dan akan matang menjadi skizon. Siklus ini disebut siklus eksoeritrositik. Pada Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae hanya mempunyai satu siklus eksoeritrositik, sedangkan Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale mempunyai bentuk hipnozoit (fase dormant) sehingga siklus eksoeritrositik dapat berulang. Selanjutnya, skizon akan pecah mengeluarkan merozoit yang akan masuk ke aliran darah sehingga menginfeksi eritrosit dan di mulailah siklus eritrositik. Merozoit tersebut akan berubah morfologi menjadi tropozoit belum matang lalu matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan menjadi merozoit lagi. Diantara bentuk tropozoit tersebut ada yang menjadi gametosit dan gametosit inilah yang nantinya akan dihisap lagi oleh nyamuk. Begitu seterusnya akan berulang-ulang terus.Gametosit tidak menjadi penyebab terjadinya gangguan klinik pada penderita malaria, sehingga penderita dapat menjadi sumber penularan malaria tanpa diketahui (karier malaria).